Anda di halaman 1dari 26

BAB I

PENDAHULUAN

A. Gambaran Umum Puskesmas Miroto


Puskesmas Miroto merupakan sebuah lembaga kesehatan yang berada dibawah
Kementerian Kesehatan yang terletak di Jalan Taman Seteran Barat No 3, Semarang
Tengah.
Puskesmas Miroto berdiri pada tahun 1982 dengan luas tanah 900 m2 dan luas
bangunan 400 m2 dengan luas keseluruhan 276.472 Ha. Bangunan yang menjadi
tempat pelayanan dalam puskesmas Miroto memiliki 1 lantai yang dibagi menjadi
beberapa ruangan, diantaranya adalah Ruangan Administrasi / loket, Ruangan KIA,
Ruangan gigi dan mulut, Ruangan Promkes dan Sanitasi, Ruangan Laboratorium,
Gudang Obat, Ruangan Gizi, Ruangan tata usaha, Ruangan BP/ Pemeriksaan umum,
Ruangan Farmasi, Kamar mandi. Beberapa ruangan tersebut digunakan untuk
melayani pasien, namun Puskesmas Miroto tidak memiliki kantin, dan parkiran
sempit. Puskesmas Miroto memiliki jam kerja dari mulai jam 7 pagi sampai dengan
jam 2 siang.
Secara administratif, Puskesmas Miroto membawahi 6 kelurahan yaitu Kelurahan
Miroto, Kelurahan Gabahan, Kelurahan Brumbungan, Kelurahan Jagalan, Kelurahan
Karangkidul, dan Kelurahan Pekunden. Jumlah penduduk di wilayah UPTD
Puskesmas Miroto pada tahun 2017 adalah 31.134 jiwa terdiri dari 15.110 jiwa
penduduk laki-laki dan 16.291 jiwa penduduk perempuan.
Jumlah penduduk di wilayah UPTD Puskesmas Miroto pada tahun 2017 adalah
31.134 jiwa terdiri dari 15.110 jiwa penduduk laki–laki dan 16.024 jiwa penduduk
perempuan, dengan jumlah penduduk terbanyak berada di Kelurahan Gabahan yaitu
7.299 jiwa.Jenis pekerjaan paling banyak di wilayah kerja Puskesmas Miroto adalah
Karyawan swasta yaitu 32,24%. Hal ini karena di wilayah kerja Puskesmas Miroto
merupakan pusat kota dan dekat dengan tempat stasiun, pusat oleh-oleh, dan mall,
sehingga banyak yang berprofesi sebagai pengusaha/pedagang/wiraswata, yaitu
sebanyak 2.351 orang. Sedangkan profesi sebagi dosen dan guru adalah yang terkecil
jumlahnya.

1
Batasan wilayah administrative UPTD Puskesmas Miroto adalah sebagai
berikut:
1. Sebelah Utara : Jl. Petempen dan Jl. Mataram Semarang
2. Sebelah Selatan : Jl. Pandanaran dan Jl. A. Yani Semarang
3. Sebelah Barat : Jl. Pemuda Semarang
4. Sebelah Timur : Jl. MT. Haryono Semarang
Akses menuju ke Puskesmas Miroto mudah dijangkau karena Puskesmas Miroto
bertempat ditengah kota. Lokasi Puskesmas Miroto yang dekat dengan RS Telogorejo
memungkinkan timbulnya persaingan antar instansi kesehatan.
Puskesmas Miroto membawahi 27 posyandu dengan jumlah kader sebanyak 177
orang dengan kader aktif 2 laki-laki dan 158 perempuan, pelatihan kader tidak
terjadwal, hanya dilakukan apabila ada program yang akan dilaksanakan.
Terdapat beberapa pelayanan yang disediakan di Puskesmas Miroto diantaranya
yaitu pelayanan KIA, pelayanan imunisasi, pelayanan KB, dan pengadaan kelas ibu
hamil (1x/bulan).
Ada pula beberapa program gizi, antara lain :
- Penyuluhan
- PKG 1x/1th
- Kadarzi 1x/1th
- garam yodium 1x/bulan
- Vitamin A balita 2x/tahun
- Vitamin A bumil 1x/bulan
- pelacakan gizi aksidental
- Optim 1x/tahun
- distribusi Fe remaja putri 1x/3bulan
- PMT bumil aksidental
- PMT balita aksidental
- pendataan ASI eksklusif 1x/bulan
- pembinaan posyandu 27 posyandu
- pendampingan gizi bumil
- SDIDTK

2
- dokter kecil.
Berdasarkan data Balai Pemeriksaan Umum di Puskesmas Miroto pada
September 2018, terdapat 10 besar penyakit yaitu Hipertensi (21,35%), ISPA
(16,45%), DM tidak tergantung insulin (9,16%), Arthritis (9,06%), Dernatitis
(6,04%), Gastritis dan duodenitis (8,22%), Sindrom nyeri kepala (8,12%), Demam
yang sebabnya tidak diketahui (6,97%), Faringitis akut (6,77%), dan Abses, Furunkel,
dan Karbonkelkutan (5%).

3
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

1. ANALISIS SWOT
Analisa SWOT berdasarkan permasalahan di Puskesmas Miroto diperoleh hasil sebagai berikut :
STRENGTH (KEKUATAN) WEAKNESS (KELEMAHAN)
a. Fasilitas di puskesmas memadai a. Beberapa kader tidak aktif (9,6%)
b. Semua petugas kesehatan
menggunakan APD
c. Tenaga kesehatan yang ada di
Puskesmas cukup
d. Adanya PMT ibu hamil
e. Adanya tenaga GASURKES
f. Sebagian besar (90,39%) kader
posyandu aktif

OPPORTUNITY (PELUANG) THREAT (ANCAMAN)


a. Ada kerjasama antara lintas jalur a. Adanya kompetitor instansi
sektoral dalam penanganan masalah pelayanan kesehatan lain
gizi di puskesmas dan pemerintah
b. Kebijakan pemerintah kota dalam
mengatasi KEK

4
2. PRORITAS MASALAH
Prioritas masalah di Puskesmas Miroto adalah sebagai berikut :
1. KEK ibu hamil 7,5%
2. Gizi buruk

No Masalah Prevalensi Target Keterangan


1 KEK 7,5 % 3,9 % Masalah
2 Gizi buruk 2 0 Masalah
3 GAKY
4 Anemia (Bumil) 7,8 % 14,6 % Tidak masalah

Masalah I T R P Prioritas

KEK ibu hamil 5 4 3 60 I


ASI Ekslusif 4 3 3 36 II

Keterangan :
P=IxTxR Nilai T : Nilai I
P = prioritas masalah 5 = mudah 5= sangat penting
I = pentingnya masalah 3 = sulit 3 = penting
T = kelayakan teknologi 1 = sangat sulit 1 = kurang penting
R = sumber daya yang tersedia Nilai R = skor 1-5
Dari hasil perhitungan yang ditentukan, skor tertinggi pada masalah KEK ibu hamil di
Puskesmas Miroto dengan skor 60.

5
BAB III
PERENCANAAN PEMECAHAN MASALAH
A. Strategi
a. Penyuluhan
Penyuluhan dilakukan pada wanita usia subur dan calon pengantin dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan mengenai gizi seimbang dan KEK.
b. Pelatihan kader
Pelatihan dilakukan dengan tujuan untuk mengubah perilaku dan meningkatkan
pengetahuan mengenai PHBS dan pembuatan PMT yang bervariasi.
c. Demonstrasi PMT
Demonstrasi dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan keterampilan ibu hamil
dalam pembuatan PMT secara mandiri
B. Tujuan
a. Tujuan umum
Meningkatkan status gizi ibu hamil KEK di Puskesmas Miroto
b. Tujuan khusus
- Meningkatkan pengetahuan wanita usia subur dan calon pengantin mengenai
KEK.
- Mengubah perilaku dan meningkatkan pengetahuan kader mengenai PHBS dan
pembuatan PMT yang bervariasi.
- Meningkatkan ketrampilan ibu hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
C. Usulan Kegiatan
Beberapa usulan kegiatan
1. Penyuluhan KEK
a. Nama Kegiatan : Penyuluhan KEK
b. Tujuan :- Meningkatkan pengetahuan wanita usia subur dan calon
pengantin mengenai gizi seimbang dan KEK
c. Sasaran : Wanita usia subur dan calon pengantin
d. Penyuluh : Ahli gizi dan bidan.
e. Mekanisme :1. Membuat tim yang terdiri dari Ahli Gizi dan Bidan
sebagai penyuluh.

6
2.Menentukan jadwal kegiatan (Tempat, Waktu, Frekuensi
penyuluhan dan Peralatan).
3. Memberikan pre-test mengenai KEK.
4.Melakukan penyuluhan oleh ahli gizi dengan materi yang
terkait gizi seimbang dan KEK.
5.Memberikan post test mengenai KEK.
f. Materi : -Definisi KEK
- Dampak KEK
- Pencegahan KEK
- Definisi gizi seimbang
- Menjelaskan tentang PUGS
- Tanya jawab
g. Metode : CTJ dan questioner.
h. Media : Power point
i. Waktu : 1x/3 bulan
j. Tempat : Aula Puskesmas Miroto
k. Target : Seluruh wanita usia subur dan calon pengantin memahami
dan menerapkan materi yang telah disampaikan oleh
penyuluh
l. Anggaran : Rp. 2.403.000 ,-
2. Pelatihan Kader
a. Nama Kegiatan : Pelatihan Kader
b. Tujuan :1. Meningkatkan mutu dan kualitas pelayanan di posyandu
2. Merubah perilaku dan menambah pengetahuan tentang
PHBS
3. Meningkatkan kreatifitas dalam pembuatan PMT
c. Sasaran : Kader Posyandu
d. Petugas : Ahli gizi, petugas promosi kesehatan, dan petugas sanitasi
e. Mekanisme :1. Melatih kader dalam meningkatkan kualitas pelayanan
posyandu
2. Berkoordinasi dengan petugas promosi kesehatan dan

7
sanitasi.
3. Pelatihan PHBS
4. Pelatihan pembuatan PMT untuk ibu hamil yang
bervariasi.
f.. Materi : PHBS dan variasi pembuatan PMT
g. Metode : CTJ dan praktek
h. Waktu : H-2 sebelum demonstrasi
i. Tempat : Posyandu
j. Target : 1. Kader memahami dan mampu mengaplikasikan PHBS.
2. Kader terampil dalam pembuatan PMT yang bervariasi.
l. Anggaran : Rp 1.246.000 ,-
3. Demonstrasi Pembuatan PMT
a. Nama Kegiatan : Pembuatan PMT
b. Tujuan : Melatih ibu hamil dalam pembuatan PMT secara mandiri.
c. Sasaran : Ibu Hamil
d. Petugas : Ahli gizi dan kader posyandu
e. Mekanisme :1. Membentuk tim yang terdiri dari Ahli Gizi dan Kader
Posyandu.
2. Menentukan jadwal kegiatan demonstrasi pembuatan
PMT (Tempat, Waktu, Frekuensi demonstrasi dan
Peralatan).
4. Ahli Gizi dan kader mendemonstrasikan contoh PMT
untuk ibu hamil.
5. Beberapa ibu hamil diminta untuk mempraktekkan
pembuatan PMT
f. Metode : Demonstrasi dan praktek
g. Target : Ibu hamil mampu mempraktekkan pembuatan PMT
h. Waktu : 1x/3 bulan
i. Tempat : Posyandu
j. Anggaran : Rp 1.035.000. -,

8
D. Monitoring dan Evaluasi
Kegiatan Monitoring Evaluasi
Penyuluhan ibu hamil 1. Memantau kehadiran ibu hamil yang mengikuti 1. 90% ibu hamil hadir dalam
penyuluhan melalui daftar hadir. penyuluhan.
2. Mengawasi jalannya penyuluhan, pre test, dan post test. 2. Pengetahuan ibu hamil
meningkat.

Pelatihan kader 1. Memantau kehadiran kader yang mengikuti pelatihan 1.90% kader hadir dalam
2. Mengawasi jalannya pelatihan kader pelatihan
2.Kader terampil dalam.
pelatihan PHBSD
3. kader terampil dalam
pembuatan PMT yang
bervariasi.

Demonstrasi pembuatan PMT 1.Mengawasi jalannya demonstrasi Ibu hamil mampu membuat

9
PMT secara mandiri

10
BAB IV
PEMBAHASAN
Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah salah satu keadaan malnutrisi, dimana
keadaan ibu menderita kekurangan makanan yang berlangsung menahun (kronik) yang
mengakibatkan timbulnya gangguan kesehatan pada ibu secara relatif atau lebih zat gizi
(Helena, 2013).
Depkes RI (2002) menyatakan bahwa, kurang energi kronis merupakan keadaan
dimana ibu penderita kekurangan makanan yang berlangsung pada wanita usia subur
(WUS) dan pada ibu hamil.
Kualitas bayi yang dilahirkan sangat dipengaruhi oleh keadaan ibu sebelum dan
selama hamil. Jika zat gizi yang diterima dari ibunya tidak mencukupi maka janin
tersebut akan mempunyai konsekuensi yang kurang menguntungkan dalam kehidupan
berikutnya (Misaroh & Praverawati, 2010). Ibu hamil yang menderita KEK dan anemia
mempunyai resiko kesakitan yang lebih besar terutama pada trimester III kehamilan
dibandingkan dengan ibu hamil normal. Akibatnya ibu hamil mempunyai resiko lebih
besar untuk melahirkan bayi dengan BBLR, kematian saat persalinan, pendarahan,
persalinan yang sulit karena lemah dan mudah mengalami gangguan kesehatan (Depkes
RI, 2004).
Ibu hamil yang beresiko KEK adalah ibu hamil yang mempunyai ukuran lingkar
lengan atas (LILA) kurang dari 23,5 cm. Selain itu adanya masalah gizi timbul karena
adanya perilaku gizi yang salah. Perilaku gizi yang salah adalah ketidakseimbangan
antara konsumsi zat gizi dan kecukupan gizi. Jika seseorang mengkonsumsi zat gizi
kurang dari kebutuhan gizinya, maka orang itu akan mengalami gizi kurang (Khomsan
dan Anwar, 2008).
Faktor penyebab langsung ibu hamil KEK adalah konsumsi gizi yang tidak cukup
dan penyakit. Pola konsumsi dapat mempengaruhi status kesehatan ibu, dimana pola
konsumsi yang kurang baik dapat menimbulkan suatu gangguan kesehatan atau penyakit
pada ibu hamil. Ibu hamil dengan kekurangan asupan karbohidrat, protein, dan zat besi
kemungkinan besar akan mengalami KEK. Kondisi sistem imun ibu hamil menurun,
sedangkan sistem metabolisme meningkat juga akan menyebabkan ibu hamil menderita
KEK (Djamaliah, 2008).

11
Menurut Baliwati (2004), faktor penyebab tidak langsung ibu hamil KEK adalah
diantaranya persediaan makanan yang tidak cukup dapat disebabkan oleh faktor
pendapatan keluarga yang kurang sehingga jarang mengkonsumsi makanan yang bergizi,
akses terhadap bahan makanan yang susah didapatkan. Sanitasi lingkungan dan sarana
kesehatan yang berada disekitar lingkungantempat tinggal tidak memadahi juga menjadi
salah satu penyebabnya. Jarak melahirkan yang terlalu dekat akan menyebabkan kualitas
janin atau anak yang rendah dan juga akan merugikan kesehatan ibu. Ibu tidak
memperoleh kesempatan untuk memperbaiki tubuhnya sendiri (ibu memerlukan energi
yang cukup untuk memulihkan keadaan setelah melahirkan anaknya), dengan
mengandung kembali maka akan menimbulkan masalah gizi dan janin yang dikandung.
Pengukuran mid-upper-arm circumference (MUAC) atau yang lebih dikenal
LILA digunakan untuk melihat perubahan secara parallel dalam masa otot sehingga
bermanfaat untuk mendiagnosis kekurangan gizi. Sedangkan menurut Depkes (1994),
12
pengukuran LILA adalah salah satu cara untuk mengetahui KEK pada WUS. Pengukuran
LILA tidak dapat digunakan untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek.
Apabila ukuran LILA kurang dari 23,5 cm atau dibagian merah pita LILA artinya wanita
tersebut mempunyai risiko KEK, dan diperkirakan akan melahirkan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR). BBLR mempunyai risiko kematian, gizi kurang, gangguan
pertumbuhan dan gangguan perkembangan anak.
Menurut Lubis (2003), dampak yang dapat ditimbulkan dari ibu dengan KEK,
antara lain:
1) Dampak pada ibu
Gizi kurang pada ibu hamil dapat menyebabkan resiko dan komplikasi pada ibu,
antara lain: anemia, perdarahan, berat badan ibu tidak bertambah secara normal,
dan terkena penyakit infeksi. Sehingga akan meningkatkan angka kematian ibu.
2) Dampak pada persalinan
Pengaruh gizi kurang terhadap proses persalinan dapat mengakibatkan persalinan
sulit dan lama, persalinan premature atau sebelum waktunya, perdarahan post-
partum, serta persalinan dengan tindakan operasi Caesar cenderung meningkat.
3) Dampak pada janin
Kurang gizi pada ibu hamil dapat mempengaruhi proses pertumbuhan janin dan
dapat menimbulkan keguguran, abortus, bayi lahir mati, kematian neonatal, cacat
bawaan dan lahir dengan BBLR.
Puskesmas Miroto terdapat ibu hamil berjumlah 651 orang dan yang
menderita KEK ibu hamil tercatat 42 orang. Berdasarkan data dari Puskesmas
Miroto per September 2018 adalah 7,5% dan jumlah ini diatas target DKK
Semarang per September 2018 yaitu 3,9%. Masalah lain yang juga muncul di
Puskesmas Miroto adalah masalah ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6 bulan
berdasarkan data dari Puskesmas Miroto sebesar 43,5%. Jumlah ini masih
dibawah target DKK Semarang per September 2018 yaitu 48,89%.
Dari beberapa masalah yang muncul di Puskesmas Miroto, setelah
dilakukan perhitungan prioritas masalah dengan menggunakan rumus PITR
didapatkan hasil prioritas masalah utama di Puskesmas Miroto adalah ibu hamil

13
KEK. Terdapat 3 strategi untuk meningkatkan status gizi ibu hamil KEK yaitu
penyuluhan ibu hamil, demonstrasi pembuatan PMT, dan pelatihan kader.

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu merupakan suatu
keadaanseorang ibu hamil yang mengalami kekurangan nutrisi ataupun
asupanmakanan yang berlangsung menahun yang mengakibatkan
timbuln"agangguan kesehatan yang terJadi pada ibu. Adapun factor-faktor yang
mempengaruhi terjadinya KEK pada ibu hamil banyak sekali yaitu diantaranya
pendidikan, pekerjaan, pendapatan, faktor jarak kelahiran, serta faktor paritas.
Sehingga seorang ibu dapat mencegahnya dengan mengkonsumsi makanan
bergizi yang banyak mengandung kalori dan protein dengan pola makan yang
sehat. Hasil data yang diperoleh di Puskesmas Miroto terdapat ibu hamil
berjumlah 651 orang dan yang menderita KEK ibu hamil tercatat 42 orang. Dari
data Puskesmas Miroto Januari-September 2018 adalah 7,5% dan jumlah ini
diatas target DKK Semarang per September 2018 yaitu 3,9%. Masalah lain yang
juga muncul di Puskesmas Miroto adalah masalah ASI Ekslusif pada bayi usia 0-6
bulan berdasarkan data dari Puskesmas Miroto sebesar 43,5%. Jumlah ini masih
dibawah target DKK Semarang per September 2018 yaitu 48,89% sehingga
masih memerlukan penanganan yang lebih baik lagi.
B. Saran
Disarankan kepada petugas kesehatan yang ada di Puskesmas Miroto
untuk meningkatkan program penyuluhan tentang gizi seimbang wanita usia
subur dan calon pengantin lebih meningkatkan konsumsi makanan yang
mengandung sumser zat besi seperti sayuran hijau, protein hewani (susu,
daging,telur) dan penambahan suplemen zat besi. Agar mampu menangani KEK
pada Ibu hamil.

15
DAFTAR PUSTAKA

Baliwati, Y. F. 2004. Pengantar Pangan dan Gizi, Cetakan I. Penerbit Swadaya.


Jakarta.
Depkes RI.1994. Pedoman Penggunaan Alat Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA) pada
Wanita Usia Subur. Jakarta.
Depkes RI. 2002. Asuhan Persalinan Normal. JHPIEGO. Jakarta.
Depkes RI. 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.
Djamaliah. 2008. Faktor-Faktor yang Beruhubungan dengan Kekurangan Energi
Kronis Pada Ibu Hamil. www.journal.unhas.ac.id. Diakses Tanggal 15 Oktober 2018 Jam
21.00 WIB.
Helena, 2013. Gambaran Pengetahuan Gizi Ibu Hamil Trimester Pertama dan Pola
Makan dalam pemenuhan Gizi. www. repository.usu.ac.id. Diakses Tanggal 15 Oktober
2018, Jam 21.15 WIB.
Khomsan, dkk. 2008 Sehat Itu Mudah. Hikmah. Jakarta.
Lubis, Z. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi yang
Dilahirkan. Pengantar Falsafah Sains (PPS702) Program Pasca Sarjana S3 IPB November
2003. Bogor.
Proverawati dan Misaroh. 2009. Menarche Menstruasi Pertama Penuh Makna. Nuha
Medika. Yogyakarta.

16
Lampiran 1. Anggaran Dana
No Kegiatan Rincian Volume Satuan Jumlah
1. Penyuluhan Print 4 lembar Rp 500 Rp 2000
mengenai KEK Bolpen 1 pax Rp 2000 Rp 20.000
pada ibu hamil Fotocopy 85 lembar Rp 200 Rp 17.000
Konsumsi 252 orang Rp 7000 Rp1.764.000
Proyektor 1 unit Rp 200.000 Rp. 200.000
ATK 2 orang Rp 200.000 Rp 400.000
2. Demonstrasi Kentang 200 gr Rp 5000 Rp 10.000
pembuatan PMT Ubi ungu 25 gr Rp. 4000 Rp. 4000
Tepung 175 gr Rp 2500 Rp 2500
terigu
Tepung 16 gr Rp 1000 Rp 1000
meizena
Keju 50 gr Rp 6000 Rp 6000
Gula pasir 100 gr Rp 2500 Rp 2500
Telur 2 butir Rp 2000 Rp 4000
ayam
Susu 25 gr Rp 3000 Rp 3000
bubuk
Butter 150 gr Rp 8000 Rp 8000
Garam 8 gr Rp 500 Rp 500
Minyak ½ liter Rp 6500 Rp 6500
Kompor 1 unit Rp. 350.00 Rp 350.000
Gas LPG 1 unit Rp.135.000 Rp 135.000
Teflon 1 unit Rp.150.000 Rp.150.000
Oven 1 unit Rp.350.000 Rp.350.000
Spatula 1 unit Rp. 20.000 Rp. 20.000
3. Pelatihan kader Print 2 lembar Rp 500 Rp 1000
Pulpen 2 buah Rp 2500 Rp 5000

17
Power - - -
point
Konsumsi 177 orang Rp 7000 Rp 1.239.000

Lampiran2. Soal Pre test dan Post test

Soal Pre test dan Post test


A. Identitas
Nama :
Umur :
Pendidikan :
Pekerjaan :
B. Kekurangan Energi Kronis
LILA ibu : cm
C. Pengetahuan :
1. Apabila ibu mengalami kekurangan makanan yang berlangsung menahun
mengakibatkan ibu menderita ……
a. Kekurangan Vitamin A
b. Kekurangan Energi Kronik (KEK)
c. Kekurangan asam folat
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi Kekurangan Energi Kronik (KEK) adalah…..
a. Jumlah asupan makan dan infeksi
b. Pola tidur
c. Kurang Olahrga
3. Akibat dari Kekurangan Energi Kronik (KEK) pada waktu kehamilan apa yang akan
terjadi pada janin …..
a. Bayi lahir dengan berat badan lahir rendah (BBLR)
b. Perkembangan otak janin baik
c.Bayi lahir dengan berat badan normal
4. Apa yang dapat mempengaruhi terjadinya KEK, Kecuali …….
a. Jarak kehamilan

18
b. Berat badan ibu hamil
c. Usia suami

5. Apa manfaat dari mengkonsumsi makanan beranekaragam pada ibu hamil …..
a. Melengkapi asupan zat gizi yang belum terpenuhi
b. Menggemukkan
c. Meningkat berat badan

19
Lampiran 3. Resep dan nilai giziPotato & cheese

Bahan-bahan :

Kentang 200 gr

Maizena 2 sdm

Keju parut 50 gr

Garam secukupnya

Merica secukupnya

Cara membuat

1. Rebus / Kukus kentang, dihancurkan


2. Tambahkan maizena, keju parut, garam, merica
3. Aduk hingga tercampur semua, bentuk dengan tangan
4. Panaskan minyak, api sedang cenderung kecil. Goreng pelan2 sampai terbentuk kulitnya,
jangan sering dibolak balik.
5. Angkat, hidangkan.

20
Nilai Gizi Potato Cheese
=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

kentang 200 g 185,9 kcal 43,2 g


tepung maizena 16 g 61,0 kcal 14,6 g
Hard cheese 50 g 147,3 kcal 0,0 g

Meal analysis: energy 394,2 kcal (100 %), carbohydrate 57,8 g (100 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 394,2 kcal 2036,3 kcal 19 %
water 21,7 g 2700,0 g 1%
protein 20,0 g(20%) 60,1 g(12 %) 33 %
fat 9,3 g(21%) 69,1 g(< 30 %) 13 %
carbohydr. 57,8 g(59%) 290,7 g(> 55 %) 20 %
dietary fiber 3,1 g 30,0 g 10 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 0,3 g 10,0 g 3%
cholesterol 21,5 mg - -
Vit. A 109,0 µg 800,0 µg 14 %
carotene 0,1 mg - -
Vit. E (eq.) 0,3 mg 12,0 mg 2%
Vit. B1 0,2 mg 1,0 mg 24 %
Vit. B2 0,3 mg 1,2 mg 24 %
Vit. B6 0,7 mg 1,2 mg 54 %
tot. fol.acid 38,0 µg 400,0 µg 10 %
Vit. C 26,0 mg 100,0 mg 26 %
sodium 411,4 mg 2000,0 mg 21 %
potassium 832,5 mg 3500,0 mg 24 %
calcium 460,3 mg 1000,0 mg 46 %
magnesium 65,5 mg 310,0 mg 21 %
phosphorus 402,1 mg 700,0 mg 57 %
iron 1,1 mg 15,0 mg 7%
zinc 2,9 mg 7,0 mg 41 %

21
Lampiran 4. Resep dan nilai gizi Biskuit Taro

Resep Biskuit Taro

Bahan :
1. 175 gr tepung terigu
2. 150 gr butter
3. 25 gr ubi ungu
4. 100 gr gula pasir
5. 2 butir kuning telur
6. 25 gr susu bubuk

Cara membuat :
- Masukkan butter dan gula pasir kemudian dikocok hingga lembut, kemudian masukkan
kuning telur kemudian kocok hingga rata
- Masukkan ubi ungu yang telah direbus dan tepung terigu kemudian uleni adonan hingga
tercampur rata
- Setelah rata adonan di bentuk dengan cetakan segitiga lalu di letakkan dalam adonan
- Panggang adonan biskuit taro hingga matang dan siap disajikan

=====================================================================
Analysis of the food record
=====================================================================
Food Amount energy carbohydr.
______________________________________________________________________________

tepung terigu 175 g 637,0 kcal 133,5 g


Butter 150 g 1111,7 kcal 0,9 g
ubi jalar ungu 25 g 28,0 kcal 6,6 g
gula pasir 100 g 387,0 kcal 99,9 g
telur ayam bagian kuning 20 g 55,6 kcal 0,5 g
tepung susu 25 g 116,0 kcal 12,9 g

Meal analysis: energy 2335,3 kcal (100 %), carbohydrate 254,3 g (100 %)

=====================================================================
Result
=====================================================================
Nutrient analysed recommended percentage
content value value/day fulfillment
______________________________________________________________________________
energy 2335,3 kcal 2036,3 kcal 115 %
water 23,0 g 2700,0 g 1%
protein 28,9 g(5%) 60,1 g(12 %) 48 %
fat 135,5 g(51%) 69,1 g(< 30 %) 196 %

22
carbohydr. 254,3 g(44%) 290,7 g(> 55 %) 87 %
dietary fiber 5,1 g 30,0 g 17 %
alcohol 0,0 g - -
PUFA 5,8 g 10,0 g 58 %
cholesterol 631,5 mg - -
Vit. A 1246,5 µg 800,0 µg 156 %
carotene 0,6 mg - -
Vit. E (eq.) 5,9 mg 12,0 mg 49 %
Vit. B1 0,3 mg 1,0 mg 34 %
Vit. B2 0,4 mg 1,2 mg 33 %
Vit. B6 0,3 mg 1,2 mg 24 %
tot. fol.acid 75,0 µg 400,0 µg 19 %
Vit. C 13,1 mg 100,0 mg 13 %
sodium 136,6 mg 2000,0 mg 7%
potassium 609,3 mg 3500,0 mg 17 %
calcium 260,7 mg 1000,0 mg 26 %
magnesium 73,2 mg 310,0 mg 24 %
phosphorus 449,8 mg 700,0 mg 64 %
iron 5,7 mg 15,0 mg 38 %
zinc 3,0 mg 7,0 mg 43 %

Keterangan :

Setiap kemasan PMT Ibu hamil KEK (3 keping/60gr) makanan tambahan ibu hamil mengandung
minimum 270 kal, minimum 6gr protein, minimum 12gr lemak,makanan tambahan ibu hamil di
perkaya 11 macam vitamin ( A, D, E, B1, B2, B3, B5, B12 , C , Asam Folat )dan 7 macam
mineral ( Besi, Natrium ,Kalsium, Seng, iodium, Fosfor, Selenium) (Kemenkes RI, 2017).

23
Lampiran 5. Contoh penerapan pola makan bagi ibu hamil

Jenis makanan Satuan Pra- Trimester 1 Trimester II


Hamil*)2200 2380kkal dan III 2500
kkal kkal
Nasi Penukar = ¾ gls 5 4 5
Protein hewani Penukar = 1ptg 3 3 5
sedang
Protein nabati Penukar = 2ptg 3 5 6
sedang
Sayur Penukar = 1 3 2 3
gelas
Buah Penukar = 1buah 2 5 5
sedang
Gula Penukar = 1sdm 2 4 2
Minyak Penukar = 1 sdm 6 5 6
Susu Penukar = 4 sdm 0 2 1
Air putih Gelas 8 gelas 10 gelas 10 gelas
Kandungan Gizi
Protein (g) 56 70 76
Lemak (g) 52 72 79
Kh (g) 291 295 318

Keterangan =*) berdasarkan AKG, pada kelompok usia 19- 29 tahun.

24
Lampiran 6. Daftar hadir Ibu Hamil

Daftar hadir ibu hamil

No Nama Alamat

Lampiran 6. Daftar Hadir Kader

25
Daftar hadir kader

No Nama Alamat

26

Anda mungkin juga menyukai