TERJEMAH JURNAL

Judul :
The Effect of Social Media on the Perception and Demand of
Aesthetic Dentistry
Sultan Binalrimal
Restorative Department, Riyadh Elm University, Riyadh, Saudi Arabia

PENERJEMAH
JUDAN ALFITHRA IZZULHAQ

J2A019026

PROGRAM SARJANA KEDOKTERAN GIGI

UNVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

2019
 HASIL TERJEMAHAN :
Binalrimal S. Pengaruh Media Sosial pada Persepsi dan Permintaan Kedokteran
Gigi Estetika.

Jurnal Penelitian Medis dan Ilmu Kedokteran Lanjut

@ Masyarakat Riset dan Studi Ilmiah
Halaman beranda jurnal: www.jamdsr.com doi: 10.21276 / jamdsr ICV 2018 = 82,06
Jurnal yang disetujui UGC no. 63854
(e) ISSN Online: 2321-9599; (p) Cetak ISSN: 2348-6805

Pengaruh Media Sosial pada Persepsi dan Permintaan Kedokteran Gigi Estetika
Sultan Binalrimal
Departemen Pemulihan, Universitas Riyadh Elm, Riyadh, Arab Saudi
ABSTRAK:
Penggunaan media sosial telah menjadi semakin umum saat ini, dan kebanyakan
orang menyampaikannya untuk komunikasi dan data pertemuan. Ada bukti yang
menunjukkan tempat media sosial dalam pendidikan perawatan kesehatan, tetapi
ada penelitian terbatas pada dampak media sosial dalam kedokteran gigi estetika,
terutama di Arab Saudi. Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menyelidiki pengaruhnya platform media sosial populer tentang persepsi, dan
permintaan untuk kedokteran gigi estetika di Arab Saudi. Metode: Dua survei
dikembangkan menargetkan populasi Arab Saudi dan praktisi gigi di Riyadh.
Survei nasional telah diposting untuk sampel acak dari populasi Saudi meminta
rincian sosiodemografi dan informasi tentang gigi estetika yang disediakan
prosedur dan permintaan mereka. Survei lain dilakukan dan didistribusikan secara
fisik di antara praktisi gigi di Jakarta Riyadh, meminta detail sosiodemografi dan
pendapat mereka mengenai efek media sosial pada persepsi pasien tentang dan
permintaan untuk kedokteran gigi estetika. Hasil: Total tanggapan adalah 965 dari
populasi Saudi, dan 300 praktisi gigi di India Riyadh. Mayoritas melaporkan
bahwa media sosial berpengaruh pada kepuasan penampilan gigi mereka (41,9%),
dan itu berkontribusi terhadap kesadaran mereka tentang kedokteran gigi estetika
(66,1%). Di sisi lain, pola serupa diamati dengan gigi hasil survei praktisi. Hasil
penelitian menunjukkan peningkatan permintaan estetika pasien setelah
menggunakan media sosial, dan Persentase pasien yang meminta prosedur estetika
semata-mata karena itu adalah tren media sosial (78,3%). Kesimpulan: Sosial
media tampaknya memiliki dampak pada persepsi, dan permintaan untuk berbagai
prosedur gigi estetika di Arab Saudi. Ini juga digunakan sebagai cara pemasaran
yang efektif dan sebagai alat komunikasi dalam kedokteran gigi estetika.
Kata kunci: Media Sosial, Kedokteran Gigi Estetika.
Diterima: 26 Februari, 2019 Direvisi: 29 Maret, 2019 Diterima: 30 Maret,
2019

Penulis yang sesuai: Dr. Sultan Binalrimal, Universitas Riyadh Elm, Departemen
Pemulihan, P.O.Box: 36517 Riyadh, Arab Saudi, 11429

Artikel ini dapat disebut sebagai: Binalrimal S. Pengaruh Media Sosial pada
Persepsi dan Permintaan Estetika Kedokteran gigi. J Adv Med Dent Scie Res
2019; 7 (5): 63-67.
PENGANTAR:
Kedokteran gigi telah berkembang selama bertahun-tahun, di mana tidak hanya
penyakit mulut sedang dirawat, tetapi estetika juga elektif prosedur sedang
disediakan. (1,2)
Permintaan akan prosedur estetika semakin meningkat, dan mungkin media sosial
adalah kekuatan pendorong di balik ini revolusi. “Dokter gigi telah mengakui
liputan media
sebagai alasan utama peningkatan permintaan prosedur gigi estetika ”(American
Academy of
Kedokteran Gigi Kosmetik 2004). Media sosial telah didefinisikan dalam banyak
hal, sebagian besar jelas itu sedang didefinisikan sebagai platform yang
memungkinkan orang
untuk berinteraksi dan bertukar informasi. Menurut Burns K.S (3) “Ini mengacu
pada teknologi interaktif yang memungkinkan manusia untuk berinteraksi,
berkolaborasi, dan terhubung ”. Ini termasuk situs jejaring sosial dan berbagai
blogging platform, seperti Facebook, Snapchat, Youtube, Twitter, dan Instagram.
(4) Saat ini, penggunaan media sosial telah menjadi bagian penting dari kehidupan
kita sehari-hari. Kebanyakan orang mengandalkan media sosial untuk hiburan,
pengumpulan data, dan komunikasi. Penggunaan media sosial telah berubah
masyarakat kita menjadi desa tempat orang dapat membuat, berbagi, bertukar data
dan berinteraksi dengan mudah. Di dunia Arab, Arab Saudi memiliki salah satu
posisi sosial tertinggi media, dengan jumlah pengguna lebih dari 13 juta. Untuk
Misalnya, pada tahun 2014 saja, lebih dari 31% dari Saudi populasi adalah
pengguna media sosial yang aktif, dengan twitter dan Facebook menjadi platform
sosial yang paling banyak digunakan itu tahun. Media sosial juga telah digunakan
dalam pendidikan ,iklan, serta digunakan dalam promosi diri. Komunitas medis
telah melacak dan menganalisis peran media sosial dalam kedokteran gigi.
Mereka menemukan bahwa meningkatnya penggunaan media sosial memiliki
efek yang besar pola komunikasi topik terkait perawatan kesehatan
di seluruh dunia. Pemasaran media sosial dipandang sebagai bermanfaat dalam
bidang perawatan kesehatan. Manfaatnya dimanifestasikan terutama dalam
seberapa efektifnya mencapai potensi pasien. Selanjutnya, Bibhas Chandra (5)
menyarankan, melalui studinya menyelidiki sikap terhadap iklan online di media
sosial, iklan online itu membantu dalam pembelian dan menghasilkan harga yang
lebih rendah. Juga menunjukkan bahwa khalayak memiliki sikap positif menuju
periklanan melalui media sosial dan mereka dipercaya saya t. Selain itu, Elisabeta
Ioanas, Ivona Stoica (6) menyatakan bahwa situs jejaring sosial memiliki peran
yang signifikan dalam mempengaruhi perilaku konsumen di dunia maya
lingkungan Hidup. Karena itu, terbukti media sosial itu memiliki pengaruh besar
pada orang-orang di masa kini dunia. Media sosial, dengan penggunaannya yang
luas, sangat bagus pengaruh pada masyarakat saat ini, karena hal itu
mempengaruhi persepsi kita keindahan dan estetika, maka persepsi kami
perubahan penampilan fisik. Konsekuensinya, keinginan untuk peningkatan fisik
meningkat. Oleh karena itu, permintaan untuk intervensi kosmetik meningkat. Ini
adalah terutama benar ketika datang ke kedokteran gigi estetika. Sejak
senyuman dianggap sebagai faktor penting dalam menentukan daya tarik wajah.
Secara estetika senyum yang menyenangkan tergantung pada posisi, ukuran,
bentuk gigi, dan warna, tidak hanya itu tetapi juga jumlah gingiva tampilan saat
tersenyum. Meskipun pertumbuhan media sosial cepat dan dampaknya pada sikap
pengguna. Hingga saat ini, belum ada bukti
tentang pengaruh media sosial terhadap permintaan kedokteran gigi estetika di
Arab Saudi. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki cara di mana platform
media sosial, seperti Snapchat, Instagram, Twitter ... dll. telah terpengaruh
persepsi, dan permintaan untuk kedokteran gigi estetika di Arab Saudi, dan
potensi manfaat media sosial
strategi iklan untuk kedokteran gigi estetika.

MATERIAL DAN METODE:

Dua kuesioner terbuka dan tertutup berakhir dirumuskan oleh tim peneliti.
Investigasi efeknya media sosial tentang persepsi, dan permintaan kedokteran gigi
estetika. Survei dilakukan di antara publik di Arab Saudi dan praktisi gigi di
Riyadh. Kuesioner dikembangkan dalam bahasa Inggris dan kemudian
diterjemahkan ke dalam bahasa Arab, untuk mengkonfirmasi keabsahan
instrumen. Kedua kuesioner dievaluasi oleh ahli dalam instrumen dan analisis
statistik untuk Umpan balik. Setelah itu, studi percontohan dilakukan pada
sepuluh orang acak dan sepuluh dokter gigi acak yang tidak termasuk dalam
penelitian ini, untuk kejelasan dan kurangnya ambiguitas. Setelah menguji
kuesioner, survei online dilakukan didistribusikan secara acak ke publik
menggunakan Survey Monkey, sistem survei dan evaluasi berbasis web. Tautan
ke kuesioner diposting di situs media sosial termasuk twitter, Facebook dan
snapchat dll . Survei ini mencakup 17 pertanyaan tentang informasi
sosiodemografi. Variabel termasuk dalam bagian ini adalah (usia, jenis kelamin,
wilayah, dan pendidikan) level), platform media sosial yang paling banyak
digunakan, dan waktu yang dihabiskan pada mereka. Platform media sosial mana
yang mereka temukan informasi lebih lanjut tentang kedokteran gigi estetika, dan
apakah atau tidak media sosial telah memberikan cukup kesadaran tentang
kedokteran gigi estetika. Ini juga termasuk pertanyaan tentang
pengaruh media sosial terhadap persepsi pribadi terhadap kedokteran gigi estetika,
dan apakah media sosial memiliki atau tidak mempengaruhi kepuasan mereka
dengan penampilan mereka gigi. Akhirnya metode estetika gigi mana iklan
ditemukan paling efektif, untuk mencari tahu di manamedia sosial terkait dengan
iklan. Kuesioner kedua dibagikan secara fisik kepada praktisi gigi di Riyadh oleh
para peneliti. Itu kuesioner termasuk 17 pertanyaan tentang informasi
sosiodemografi. Variabel termasuk dalam bagian ini adalah (usia, jenis kelamin,
tahun dalam praktik dan lokasi praktik). Platform media sosial yang paling banyak
digunakan, dan waktu dihabiskan untuk mereka. Berapa banyak dari praktisi gigi '
aktivitas online berpusat pada kedokteran gigi estetika, jika sama sekali, dan
Mengapa. Mereka yang memanfaatkan media sosial sebagai alat diminta jika
mereka menggunakan program pengeditan foto seperti photoshop. Kami ingin
mengetahui apakah media sosial posting tentang kedokteran gigi estetika telah
diterjemahkan ke peningkatan permintaan prosedur tertentu. Itupertanyaan juga
ditujukan untuk mengetahui apakah atau tidak media sosial telah berkontribusi
pada pengetahuan mereka sebagai dokter gigi, dan kesadaran pasien tentang
estetika kedokteran gigi, dan jika menerapkan
tingkat populasi tidak dapat dihitung. Namun,
tingkat respons untuk dokter gigi adalah (75%).Karakteristik sosiodemografi
peserta adalah
diringkas dalam Tabel 1 dan Tabel 2. Mayoritas responden adalah perempuan
dalam kedua survei. Median kelompok umur pesertanya 26-45 untuk populasi
Saudi survei, dan 31-40 dalam hal survei dokter gigi. Itu platform media sosial
yang paling umum digunakan oleh populasi adalah Snapchat (39,2%), diikuti oleh
Twitter (25,6%) dan Instagram (15,3%). Mayoritas (45,7%) menghabiskan 3-5
jam / hari menggunakan media sosial. Namun demikian platform media sosial
yang paling umum digunakan oleh dokter gigi adalah Twitter (26,3%), diikuti
oleh Snapchat (24,9%) dan Instagram (21,3%). Mayoritas (46,3%)
menghabiskan 3-5 jam / hari menggunakan media sosial seperti yang terlihat pada
Tabel
3.Lebih dari sepertiga populasi (33,5%) dilaporkan mengikuti akun media sosial
terkait dengan estetika kedokteran gigi, dan (57,3%) dari dokter gigi memposting
konten tentang
kedokteran gigi estetika. Mayoritas populasi ditemukan Instagram (42%) menjadi
platform media sosial untuk ditemukan informasi lebih lanjut tentang kedokteran
gigi estetika diikuti oleh Twitter (23%) dan Snapchat (17%). Hollywood Smile
(64,5%) adalah prosedur gigi estetika paling populer di media sosial diikuti oleh
pemutihan gigi (28,9%). Gambar hasil (Sebelum dan sesudah) (43%), dan
bagaimana populer dokter / klinik (36%) dan komersial
iklan (10%) adalah jenis posting yang menarik lebih memperhatikan dokter /
klinik tertentu. Tambahan, Hasil dokter gigi mengungkapkan bahwa Hollywood
Smile (35%) adalah prosedur paling estetika yang diposting di media sosial diikuti
oleh pemutihan gigi (28,7%) dan pengisian kosmetik (20,3%). Kasus (Sebelum
dan sesudah) (48,7%) adalah jenis konten yang umum diposting di media sosial.
(42%) dari responden memiliki prosedur gigi estetika yang dilakukan atau
berencana untuk mendapatkannya. Mayoritas (53%) dilaporkan kebutuhan pribadi
untuk memiliki atau merencanakan untuk mendapatkan estetika prosedur gigi
diikuti oleh saran dokter (19%). Mayoritas (41,9%) melaporkan bahwa media
sosial telah
efek pada seberapa puas mereka dengan penampilan gigi mereka. (66,1%) dari
responden percaya sosial media telah berkontribusi pada kesadaran mereka
tentang estetika kedokteran gigi. Di sisi lain, (63%) responden berpikir media
sosial bukan sumber informasi yang dapat diandalkan tentang kedokteran gigi
estetika, dan hampir setengah dari responden (49,9%) berpikir gambar-gambar
perawatan gigi estetika diposting di media sosial diedit menggunakan pengeditan
foto program. Lebih dari setengah (57,3%) dari dokter gigi melaporkan
menggunakan media sosial untuk memposting tentang kedokteran gigi estetika.
(20,7%) mengaku menggunakan program pengeditan foto untuk mengedit foto
perawatan mereka sebelum mempostingnya di sosial media. (48,0%) dari dokter
gigi melihat peningkatan pada pasien tuntutan estetika ketika mereka mulai
menggunakan media sosial.
Mayoritas dokter gigi (78,3%) memiliki pasien yang meminta prosedur estetika
semata-mata karena itu sosial tren media. Adapun dokter gigi yang tidak
memposting tentang
Tabel 1. Sosial-demografi penduduk Saudi.
NO %
Jenis Perempuan 577 59,8
kelamin Laki-laki 351 36,4
Tidak tiketahui 37 3,8

umur Dibawah 18 78 8,1

18-25 358 37,1
26-45 424 43,9
Diatas 46 105 10,9
Level Kurang dari SMA 51 5,3
pendidikan Gelar sarjana 532 55,1
Lulusan SMA 229 23,7

Derajat yang lebih tinggi 153 15,9

Daerah Pusat 626 64,9

Timur 80 8,3

Wilayah Utara 77 8,0

tenggara 29 3,0

Barat 153 15,9

tabel 2. Sosial demografi dokter gigi Riyadh.

kedokteran gigi estetika di media sosial, mayoritas melaporkan bahwa alasannya

mereka tidak punya waktu (38,9%), untuk hindari umpan balik negatif (8,0%)
atau masalah etika (8,0%). (47,3%) dari dokter gigi berpikir disediakan media
sosial pasien mereka dengan informasi yang cukup tentang opsi prosedur estetika.
Mayoritas dokter gigi (66.0%) percaya bahwa menggunakan media sosial untuk
mendidik, beriklan, dan Berkomunikasi akan bermanfaat bagi pasien mereka.
(57,7%) melaporkan bahwa media sosial berkontribusi pada mereka pengetahuan
sebagai dokter gigi, dan (41,7%) percaya sebaliknya. Adapun faktor-faktor yang
mempengaruhi estetika gigi iklan sangat, hasil dari populasi survei menunjukkan
bahwa media sosial, dan pasien sebelumnya pengalaman hampir memiliki
proporsi yang sama (46,4%), dan (46,3%), dengan hormat. Pola serupa dilaporkan
oleh dokter gigi yang menggunakan media sosial (74%) dan pasien sebelumnya
rekomendasi (60,7%) adalah cara yang paling efektif iklan.
Tabel 3. Platform media sosial yang paling banyak digunakan, dan waktu
dihabiskan untuk mereka.

DISKUSI:
Selama beberapa tahun terakhir, perangkat portabel seperti ponsel, tablet, dan
laptop telah menjadi luas dimanfaatkan dengan kemudahan akses ke informasi,
koneksi, dan komunikasi terlepas dari lokasi geografis. Sebuah studi yang
dilakukan oleh Chiasson MA (7), mengungkapkan yang menggunakan teknologi
komunikasi yang lebih baru, seperti sebagai ponsel dan situs jejaring media sosial,
adalah mengganti bentuk media lama seperti televisi dan radio. Hari ini, semua
orang memiliki akses ke media sosial ini platform tanpa memandang usia, kelas
sosial, atau akademik tingkat. Dalam masyarakat modern kita, penampilan gigi
adalah fitur penting dalam menentukan daya tarik a menghadapi, dan memainkan
peran kunci dalam interaksi sosial manusia. (8) Studi kami telah menemukan
bahwa mayoritas populasi melaporkan bahwa media sosial berpengaruh pada
kepuasan penampilan gigi mereka. Dalam penelitian ini, lebih dari setengah
responden adalah perempuan di Indonesia keduanya survei. Kelompok usia rata-
rata peserta adalah 26-45 untuk survei populasi Saudi, dan 31-40 di berkaitan
dengan survei dokter gigi. Sebuah studi di Swedia oleh Carlsson G et al (9)
mengungkapkan bahwa mayoritas responden dalam dua kelompok umur yang
berbeda setuju bahwa gigi yang cantik dan sempurna itu sangat penting. Ini
juga sesuai dengan penelitian lain pada lansia peserta di Jerman oleh Hassel A et
al (10) itu menunjukkan pentingnya penampilan gigi secara keseluruhan
penampilan. Dalam penelitian ini, kami menemukan gigi itu penampilan menjadi
sama pentingnya di kedua yang lebih tua dan orang dewasa yang lebih muda, dan
media sosial bisa menjadi penyebabnya revolusi estetika ini. Studi kami juga
menemukan bahwa sebagian besar responden dari wilayah tengah Arab Saudi di
Pakistan survei populasi, dan dari pusat Riyadh di survei dokter gigi. Ini
mendukung penemuan Reid et al (11) yang mencatat bahwa sebagian besar
prosedur gigi estetika lebih banyak ditawarkan di kota-kota besar daripada
sementara kota, dan alasan paling mungkin di balik itu adalah pasien di kota lebih
sadar tentang penampilan gigi mereka, dan dokter gigi harus menyesuaikan
layanan mereka untuk bertemu tuntutan mereka. Dalam penelitian ini, kami
menemukan bahwa dengan perbedaan budaya, dan preferensi individu, setiap
negara memiliki perbedaan platform media sosial populer. Sebuah studi oleh
Kristin L. Et al (12) di Amerika Serikat menemukan bahwa Facebook (74,6%)
adalah platform media sosial yang paling umum digunakan di antara ortodontis
diikuti oleh Youtube (29,1%). Ini bertentangan dengan temuan dalam penelitian
kami yang menunjukkan paling banyak platform media sosial yang umum
digunakan adalah Snapchat (39.2%) untuk populasi Saudi dan Twitter (26,3%)
untuk dokter gigi di Riyadh. Dengan ini, Snapchat adalah media yang digunakan
untuk menjangkau kerumunan yang lebih besar dari populasi, dan seiring waktu
Twitter dapat menjadi komunitas virtual untuk dokter gigi. Temuan menarik
dalam penelitian kami adalah bahwa hampir satu sepertiga dari populasi Saudi
mengikuti media sosial akun yang berkaitan dengan kedokteran gigi estetika, dan
hampir setengahnya populasi Saudi memiliki prosedur gigi estetika dilakukan atau
berencana untuk mendapatkannya. Yang menunjukkan bahwa Saudi Populasi
sekarang lebih tertarik pada kedokteran gigi estetika dari sebelumnya? (57,3%)
dari dokter gigi melaporkan memposting konten yang terkait dengan kedokteran
gigi estetika. Di sisi lain, sisanya dokter gigi menyatakan bahwa alasan untuk
tidak memposting kurang waktu (38,9%) dan masalah etika (17,3%). Salah
satunya penggunaan media, mirip dengan American Medical Kebijakan asosiasi.
Lebih dari separuh responden menyatakan populasi bahwa media sosial
berkontribusi pada kesadaran mereka tentang kedokteran gigi estetika. (47,3%)
dari dokter gigi di Riyadh mendukung hasil ini dengan mengonfirmasi media
sosial itu memberi pasien mereka informasi yang cukup tentang pilihan prosedur
estetika. Bukan hanya itu, tapi lebih dari setengahnya menyatakan bahwa media
sosial berkontribusi pada pengetahuan mereka sebagai dokter gigi. Kami
menemukan bahwa (64,3%) dari populasi Saudi melaporkan bahwa Hollywood
Smile adalah estetika yang paling umum prosedur gigi di media sosial diikuti oleh
gigi memutihkan. Hasil ini mirip dengan hasil survei dokter gigi, yang sesuai
dengan penelitian oleh Qualtrough AJ dan Burke FJ (13) yang diinginkan orang
penampilan gigi putih mutiara, dan warna gigi adalah yang paling menentukan
faktor dengan kepuasan gigi. Kami juga menemukan bahwa foto sebelum dan
sesudah perawatan adalah jenis posting yang paling menarik bagi mereka.
(63%) dari populasi Saudi percaya bahwa media sosial adalah bukan sumber
informasi andal tentang estetika kedokteran gigi, hampir setengah dari responden
berpikir bahwa foto perawatan estetika yang diposting di media sosial diedit
menggunakan program pengeditan foto. Juga, mayoritas dokter gigi dilaporkan
menggunakan program pengeditan foto untuk mengedit foto perawatan mereka
sebelum mempostingnya di sosial media. Dengan itu, penduduk Saudi masih
bertanya dan permintaan akan prosedur estetika berdasarkan sosial tren media
seperti yang dilaporkan oleh (78,3%) dari dokter gigi. Jadi, kita perlu
meningkatkan kesadaran dalam menggunakan media sosial situs oleh praktisi gigi
untuk membuat sosial yang dapat dipercaya situs media yang menyediakan
informasi berbasis bukti.

KESIMPULAN:
Penelitian ini menegaskan bahwa media sosial memiliki ukuran yang terukur
berdampak pada praktisi gigi dan populasi Saudi persepsi terhadap kedokteran
gigi estetika. Meskipun kami Studi menyimpulkan bahwa media sosial memiliki
efek positif, kita tidak bisa mengabaikan efek buruk pada pasien persepsi seperti
itu mungkin memicu harapan mereka yang tidak realistis. Media sosial adalah
peluang yang diabaikan oleh banyak orang praktisi gigi dan harus
dipertimbangkan sebagai alat untuk mendidik, berkomunikasi, dan beriklan.
REFERENCES:
1. Mandel ID. The image of dentistry in contemporary
culture. J Am Dent Assoc. 1998 May 1;129(5):607–13.
2. J M. The role of cosmetic dentistry in restoring a
youthful appearance. - . J Am Dent Assoc 1999, pp.
1166-1172.
3. Burns, K.S. A historical Examination of the
Development of Social Media and its Application to the
Public Relations Industry. In: ICA Pre-conference,
Montreal, Quebec, Canada.2018
4. Saudi Arabia Social Media Statistics 2018 - Official
GMI Blog [Internet]. [cited 2019 May 28]. Available
from: https://www.globalmediainsight.com/blog/saudiarabia-
social - media-statistics/
5. I Bibhas C, Shubham G, Vineet. Investigating Attitude
Towards Online Advertising On Social Media - An
Empirical Study, management insight, 2012. 8(1), pp. 1-
13
6. Elisabeta I. Social Media and its Impact on Consumers
Behavior. Int J Econ Pract Theor. 2014 Jan 1;4.
7. Chiasson MA, Hirshfield S, Rietmeijer C. HIV
prevention and care in the digital age. J Acquir Immune
Defic Syndr 1999. 2010 Dec;55 Suppl 2:S94-97.
8. Tin-Oo MM, Saddki N, Hassan N. Factors influencing
patient satisfaction with dental appearance and
treatments they desire to improve aesthetics. BMC Oral
Health. 2011 Feb 23;11:6.
9. Carlsson GE, Johansson A, Johansson A-K, Ordell S,
Ekbäck G, Unell L. Attitudes toward dental appearance
in 50- and 60-Year-old subjects living in Sweden. J
Esthet Restor Dent Off Publ Am Acad Esthet Dent Al.
2008;20(1):46–55; discussion 56.
10. Hassel AJ, Wegener I, Rolko C, Nitschke I. Self-rating
of satisfaction with dental appearance in an elderly
German population. Int Dent J. 2008 Apr;58(2):98–102.
11. Reid D, Leichter JW, Thomson WM. Dental implant
use in New Zealand in 2004. N Z Dent J. 2005
Mar;101(1):12–6.
12. Nelson KL, Shroff B, Best AM, Lindauer SJ.
Orthodontic marketing through social media networks:
the patient and practitioner’s perspective. Angle Orthod.
2015 Nov;85(6):1035–41.
13. Qualtrough AJ, Burke FJ. A look at dental esthetics.
Quintessence Int Berl Ger 1985. 1994 Jan;25(1):7–14.
LAMPIRAN
NASKAH ASLI

Binalrimal S. Effect of Social Media on the Perception and Demand of Aesthetic Dentistry.
63

Original Research
The Effect of Social Media on the Perception and Demand of Aesthetic
Dentistry
Sultan Binalrimal
Restorative Department, Riyadh Elm University, Riyadh, Saudi Arabia
ABSTRACT:
The use of social media has become increasingly common nowadays, and most people relay on it
for communication and data
gathering. There is evidence that suggests the place social media has in health care education, but
there is limited research on the
impact social media has in aesthetic dentistry, especially in Saudi Arabia. Aim: The goal of this
study is to investigate the influence
of popular social media platforms on the perception of, and the demand for aesthetic dentistry in
Saudi Arabia. Methods: Two
surveys were developed targeting the population of Saudi Arabia and dental practitioners in Riyadh.
A nationwide survey was posted
to a random sample of the Saudi population requesting sociodemographic details and information
about the provided aesthetic dental
procedures and the demand for them. Another survey was conducted and physically distributed
among dental practitioners in
Riyadh, requesting sociodemographic details and their opinions regarding the effect of social media
on their patient’s perceptions of
and demand for aesthetic dentistry. Results: The total responses were 965 of the Saudi population,
and 300 of dental practitioners in
Riyadh. The majority reported that social media had an effect on the satisfaction of the appearance
of their teeth (41.9%), and it
contributed to their awareness about aesthetic dentistry (66.1%). On the other hand, similar
patterns were observed with the dental
practitioners’ survey results. The results showed an increase in patients' aesthetic demand after
using social media, and the
percentage of patients asking for an aesthetic procedure solely because it was a social media trend
was (78.3%). Conclusion: Social
media appears to have an impact on the perception of, and the demand for various aesthetic dental
procedures in Saudi Arabia. It is
also used as an effective way of marketing and as a communication tool in aesthetic dentistry.
Key words: Social Media, Aesthetic Dentistry.
Received: 26 February, 2019 Revised: 29 March, 2019 Accepted: 30 March, 2019
Corresponding author: Dr. Sultan Binalrimal, Riyadh Elm University, Restorative
Department, P.O.Box: 36517
Riyadh, Saudi Arabia, 11429
This article may be cited as: Binalrimal S. The Effect of Social Media on the Perception
and Demand of Aesthetic
Dentistry. J Adv Med Dent Scie Res 2019;7(5): 63-67.
INTRODUCTION: Journal home page: www.jamdsr.com doi:
Dentistry has evolved over the years, 10.21276/jamdsr ICV 2018= 82.06 UGC approved
whereby not only journal no. 63854
(e) ISSN Online: 2321-9599; (p) ISSN Print: 2348-
oral diseases are being treated, but Also 6805
elective aesthetic Binalrimal S. Effect of Social Media on the
procedures are being provided.(1,2) Perception and Demand of Aesthetic Dentistry.
The demand for aesthetic procedures is 64
growing, and Journal of Advanced Medical and Dental
perhaps social media is the driving force Sciences Research |Vol. 7|Issue 5| May
behind this 2019
revolution. “Dentists have acknowledged instance, in 2014 alone, more than 31%
media coverage of the Saudi
as the main reason for the increase in populations were active social media
demand for users, with twitter
aesthetic dental procedures” (American and Facebook being the most used
Academy of social platforms that
Cosmetic Dentistry 2004). year.
Social media has been defined in many Social media has been also used in
ways, most education,
notedly it is being defined as platforms advertisement, as well as being used in
that allow people self promotion.
to interact and exchange information. The medical community has tracked and
According to Burns analyzed the
K.S(3) “It refers to interactive role of social media in dentistry. They
technologies that enable found that the
humans to interact, collaborate, and increased use of social media has a
connect”. These great effect on
include social networking sites and communication patterns of health care
various blogging related topics
platforms, such as Facebook, Snapchat, across the world. Social media
Youtube, Twitter, marketing is seen as
and Instagram.(4) beneficial in health care fields. Its
Nowadays, the use of social media has benefits are manifested
become an primarily in how effective it is in reaching
essential part of our daily lives. Most potential
people rely on patients. Furthermore, Bibhas
social media for entertainment, data Chandra(5) suggested,
gathering, and through his study investigating the
communication. The use of social media attitudes towards
has transformed online advertising on social media, that
our society into a village where people online advertising
can create, share, helps in purchases and results in lower
exchange data and interact easily. In the prices. It also
Arab world, showed that the audiences have a
Saudi Arabia has one of the highest positive attitude
presences on social towards advertising through social
media, with a number of more than 13 media and they trusted
million users. For it. In addition to that, Elisabeta Ioanas,
Journal of Advanced Ivona Stoica(6)
stated that social networking sites have
Medical and Dental a significant role
Sciences Research in influencing the behavior of consumers
@Society of Scientific Research and Studies in the virtual
environment. Therefore, it is evident that
social media
has a huge influence on people in the
contemporary
world.
Social media, with its wide spread use,
has a great
influence on today’s society, as it affects
our perception
of beauty and aesthetics, hence the
perception of our
physical appearance changes.
Consequently, the desire
for physical improvement increases.
Therefore, the
demand for cosmetic intervention
increases. This is
especially true when it comes to
aesthetic dentistry. Since
a smile is considered to be an important
factor in
determining the face attractiveness. An
esthetically
pleasing smile is dependent on tooth
position, size, shape,
and color, not only that but also the
amount of gingival
display at smiling.
Despite the rapid growth of social media
and its impact
on the attitudes of users. Until now,
there is no evidence
about the effect of social media on the
demand for
aesthetic dentistry in Saudi Arabia. This
study aims to
investigate the manner in which social
media platforms,
such as Snapchat, Instagram, Twitter…
etc. have affected
the perception of, and the demand for
aesthetic dentistry
in Saudi Arabia, and the potential
benefits of social media
advertisement strategies for aesthetic
dentistry.
MATERIALS AND METHODS:
Two mixed open and close ended
questionnaires were
formulated by the research team.
Investigating the effect
of social media on the perception of, and
demand for
aesthetic dentistry. The surveys were
carried among the
public in Saudi Arabia and dental
practitioners in Riyadh.
The questionnaires were developed in
English and then
translated to Arabic, to confirm the
validity of the
instruments. Both questionnaires were
evaluated by an
expert in the instrument and statistical
analysis for
feedback. After that, a pilot study was
conducted on ten
random people and ten random dentists
who were not
included in the study, for clarity and lack
of ambiguity.
After testing the questionnaires, an
online survey was
distributed randomly to the public using
Survey Monkey,
a web-based survey and evaluation
system. The link to
the questionnaire was posted on social
media sites
including twitter, Facebook and
snapchat etc.
The survey included 17 questions about
sociodemographic information. The
variables included in
this section were (age, gender, region,
and educational
level), Most used social media
platforms, and time spent
on them. Which social media platform
they found to have
more informations about aesthetic
dentistry, and whether
or not social media has provided enough
awareness about
aesthetic dentistry. It also included a
question about the
effect of social media on the personal
perception towards
aesthetic dentistry, and whether or not
social media has
affected their satisfaction with the
appearance of their
teeth. Finally, which method of aesthetic
dentistry
advertising was found most effective, to
find out where
social media stands in regards to
advertisement.
The second questionnaire was
distributed physically to
dental practitioners in Riyadh by the
researchers. The
questionnaire included 17 questions
about
sociodemographic information. The
variables included in
this section were (age, gender, years in
practice and site
of practice). Most used social media
platform, and time
spent on them. How much of the dental
practitioners’
online activity centers on aesthetic
dentistry, if at all, and
why. Those who utilize social media as
a tool were asked
if they used any photo editing program
such as
photoshop. We wanted to find out
whether social media
posts about aesthetic dentistry had
translated to an
increase in the demand of certain
procedures. The
questions were also aimed to find out
whether or not
social media has contributed to their
knowledge as
dentists, and to their patients’
awareness about aesthetic
dentistry, and if implementing social
media as a tool to
educate communicate and advertise are
beneficial. To
conclude the survey, dentists were
asked which means of
advertising they found most effective. By
doing that, we
hoped to determine where social media
ranked among
other promotional methods.
Both survey questionnaires had a cover
letter explaining
the purpose of the study. The
questionnaires were
answered anonymously to insure the
privacy of the
participants. After collecting the data, a
univariate
analysis was used to analyze the data
which includes
distribution in frequency and
percentage, using the
Statistical Package for Social Science
(SPSS).
RESULTS:
The total number was 965 respondents
of the Saudi
population, and 300 dentists from
Riyadh. The response
Binalrimal S. Effect of Social Media on the
Perception and Demand of Aesthetic Dentistry.
65
Journal of Advanced Medical and Dental
Sciences Research |Vol. 7|Issue 5| May
2019
rate of the population could not be
calculated. However,
the response rate for the dentists was
(75%).
Sociodemographic characteristics of the
participants are
summarized in
Table 1 and Table 2. The majority of the
respondents
were females in both surveys. The
median age group of
the participants was 26-45 for the Saudi
population
survey, and 31-40 in regards to dentist’s
survey. The
most commonly used social media
platform by the
population was Snapchat (39.2%),
followed by Twitter
(25.6%) and Instagram (15.3%). The
majority (45.7%)
spent 3-5 hours/day using social media.
However, the
most commonly used social media
platform by the
dentists was Twitter (26.3%), followed
by Snapchat
(24.9%) and Instagram (21.3%). The
majority (46.3%)
spent 3-5 hours/day using social media
as seen in Table
3.More than one third of the
population(33.5%) reported
following social media accounts related
to aesthetic
dentistry, and (57.3%) of the dentists
post content about
aesthetic dentistry. The majority of the
population found
Instagram (42%) to be the social media
platform to find
more information about aesthetic
dentistry followed by
Twitter (23%) and Snapchat (17%).
Hollywood Smile
(64.5%) was the most popular aesthetic
dental procedures
on social media followed by teeth
whitening (28.9%).
Results pictures (Before and after) The majority of dentists (78.3%) had
(43%), and how patients asking for
popular the doctor/clinic is (36%) and an aesthetic procedure solely because it
commercial was a social
advertisement (10%) are the type of media trend. As for dentists who do not
posts that draw post about
attention more to a specific doctor/clinic. Table 1. Socio-demographics of Saudi
In addition, population.
dentists’ results revealed that Hollywood
Smile (35%)
was the most aesthetic procedure
posted on social media
followed by teeth whitening (28.7%) and
cosmetic filling NO %
(20.3%). Cases (Before and after)
(48.7%) was the Jenis Perempuan 577 59,8
common type of content posted on kelamin Laki-laki 351 36,4
social media. (42%) of
the respondents had an aesthetic dental Tidak tiketahui 37 3,8
procedure done or
planning to get one. The majority (53%) umur Dibawah 18 78 8,1
reported 18-25 358 37,1
personal need for having or planning to
get any aesthetic 26-45 424 43,9
dental procedures followed by doctor Diatas 46 105 10,9
advice (19%) .
The majority (41.9%) reported that Level Kurang dari 51 5,3
social media had pendidikan 532 55,1
SMA
an effect on how satisfied they are with
the appearance of Gelar sarjana 229 23,7
their teeth. (66.1%) of the respondents 153 15,9
believe social Lulusan SMA
media has contributed to their Derajat yang
awareness about aesthetic
dentistry. On the other hand, (63%) of lebih tinggi
the respondents
Daerah Pusat 626 64,9
think social media is not a reliable
source for information Timur 80 8,3
about aesthetic dentistry, and almost
Wilayah Utara 77 8,0
half the respondents
(49.9%) think the pictures of aesthetic tenggara 29 3,0
dental treatments
Barat 153 15,9
posted on social media are edited using
photo editing
programs. More than half (57.3%) of the
dentists reported table 2. Socio-demographics of Riyadh’s
using social media to post about dentists.
aesthetic dentistry.
(20.7%) admitted to using photo editing
programs to edit
their treatment photos before posting
them on social
media. (48.0%) of dentists saw an
increase in patients'
aesthetic demand when they started
using social media.
 recommendation (60.7%) were the most
effective ways of
advertisement.
Table 3. Most used social media
platforms, and time
spent on them.

Social Media on the Perception and Demand of

Aesthetic Dentistry.
66
Journal of Advanced Medical and Dental
Sciences Research |Vol. 7|Issue 5| May
2019
aesthetic dentistry on social media, the
majority reported
that the reasons are they do not have
time (38.9%), to
avoid negative feedback (8.0%) or some
ethical concerns
(8.0%). (47.3%) of dentists think social
media provided
their patients with enough information
about the options
of aesthetic procedures. The majority of
dentists (66.0%)
believe that using social media to
educate, advertise, and
communicate would be beneficial to
their patients.
(57.7%) reported that social media
contribute to their
knowledge as dentists, and (41.7%)
believe otherwise.
As for the factors that affect aesthetic
dentistry
advertisement greatly, the results of the
population’s
survey showed that social media, and
patient’s previous
experiences almost had equal
proportions (46.4%), and
(46.3%), respectfully. Similar patterns
were reported by
dentists that social media (74%) and
previous patients’
DISCUSSION:
For the past couple of years, portable
devices such as
mobile phones, tablets, and laptops
have become widely
utilized with ease of access to
information, connection,
and communication regardless of the
geographic location.
A study that was conducted by Chiasson
MA(7), revealed
that using the newer communication
technologies, such
as mobile phones and social media
networking sites, is
replacing the old media forms such as
television and
radio. Today, everyone has access to
these social media
platforms regardless of age, social
class, or academic
level. In our modern society, dental
appearance is an
important feature in determining the
attractiveness of a
face, and plays a key role in human
social interaction. (8)
Our study has found that the majority of
the population
reported that social media had an effect
on the
satisfaction of the appearance of their
teeth.
In this study, over half of the
respondents were females in
both surveys. The median age group of
the participants
was 26-45 for the Saudi population
survey, and 31-40 in
regards to dentist’s survey. A study in
Sweden by
Carlsson G et al (9) revealed that the
majority of
respondents in two different elderly age
groups agreed
that beautiful and perfect teeth are very
important. This
also corresponds with another study on
elderly aged
participants in Germany by Hassel A et
al(10) that
showed the importance of dental
appearance to overall
appearance. In this study, we found that
dental
appearance is becoming equally
important in both older
and younger adults, and social media
could be the cause
of this esthetic revolution.
Our study has also found that most
respondents were
from the central region of Saudi Arabia
in the
population’s survey, and from central
Riyadh in the
dentists' survey. This supports the
finding of Reid et al
(11) which noted that most aesthetic
dental procedures
were more offered in large cities than in
provisional
cities, and the most likely reason behind
that is patients in
the city are more aware about their
dental appearance,
and dentists should be adapting their
services to meet
their demands.
In this study, we found that with cultural
differences, and
individuals’ preferences, every country
has a different
popular social media platform. A study
by Kristin L. et
al(12) in the United States found that
Facebook (74.6%)
was the most commonly used social
media platform
among orthodontists followed by
Youtube (29.1%). This
contradicts the finding in our study that
shows the most
commonly used social media platform is
Snapchat (39.2
%) for the Saudi population and Twitter
(26.3%) for the
dentists in Riyadh. Hereby, Snapchat is
the medium used
to reach a larger crowd of the
population, and with time
Twitter could become a virtual
community for dentists.
An interesting finding in our study is that
almost one
third of the Saudi population follows
social media
accounts related to aesthetic dentistry,
and almost half of
the Saudi population had an aesthetic
dental procedure
done or planning to get one. Which
shows that the Saudi
population is now interested in aesthetic
dentistry more
than ever?
(57.3%) of dentists reported posting
content related to
aesthetic dentistry. On the other hand,
the remaining
dentists stated that the reasons for not
posting were lack
of time (38.9%) and ethical concerns
(17.3%). One of the
Binalrimal S. Effect of Social Media on the
Perception and Demand of Aesthetic Dentistry.
67
Journal of Advanced Medical and Dental
Sciences Research |Vol. 7|Issue 5| May
2019
solutions would be to release ethical
guidelines for social
media usage, similar to the American
Medical
Association policy.
More than half of the respondents of the
population stated
that social media contributed to their
awareness about
aesthetic dentistry. (47.3%) of the
dentists in Riyadh
supported this result by confirming that
social media
provided their patients with enough
information about the
options of aesthetic procedures. Not
only had that, but
more than half of them stated that social
media
contributed to their knowledge as
dentists.
We found that (64.3%) of the Saudi
population reported
that Hollywood Smile is the most
common aesthetic
dental procedure on social media
followed by teeth
whitening. This result is similar to the
result of the
dentists' survey, which corresponds with
a study by
Qualtrough AJ and Burke FJ (13) that
people desire the
pearly white teeth appearance, and
tooth color is the most
determining factor with dental
satisfaction. We also
found that the before and after treatment
photos are the
type of posts that interest them the
most.
(63%) of the Saudi population believe
that social media is
not a reliable source for information
about aesthetic
dentistry, almost half the respondents
think that photos of
aesthetic treatments posted on social
media are edited
using photo editing programs. Also, the
majority of
dentists reported using photo editing
programs to edit
their treatment photos before posting
them on social
media. With that being said, the Saudi
population still ask
and demand for aesthetic procedures
based on social
media trend as reported by (78.3%) of
the dentists. Thus,
we need to increase the awareness in
using social media
sites by dental practitioners to create
trustworthy social
media sites that provide evidence based
information.
CONCLUSION:
This study confirms that social media
has a measurable
impact on dental practitioners and the
Saudi population’s
perception towards aesthetic dentistry.
Although our
study concluded that social media has a
positive effect,
we cannot ignore the adverse effect on
patients’
perception as it might fuel their
unrealistic expectations.
Social media is an opportunity being
ignored by a lot of
dental practitioners and should be
considered as a tool to
educate, communicate, and advertise.
REFERENCES:
1. Mandel ID. The image of dentistry in
contemporary
culture. J Am Dent Assoc. 1998 May
1;129(5):607–13.
2. J M. The role of cosmetic dentistry in
restoring a
youthful appearance. - . J Am Dent Assoc
1999, pp.
1166-1172.
3. Burns, K.S. A historical Examination of the
Development of Social Media and its
Application to the
Public Relations Industry. In: ICA Pre-
conference,
Montreal, Quebec, Canada.2018
4. Saudi Arabia Social Media Statistics 2018
- Official
GMI Blog [Internet]. [cited 2019 May 28].
Available
from:
https://www.globalmediainsight.com/blog/sau
diarabia-
social - media-statistics/
5. I Bibhas C, Shubham G, Vineet.
Investigating Attitude
Towards Online Advertising On Social Media
- An
Empirical Study, management insight, 2012.
8(1), pp. 1-
13
6. Elisabeta I. Social Media and its Impact on
Consumers
Behavior. Int J Econ Pract Theor. 2014 Jan
1;4.
7. Chiasson MA, Hirshfield S, Rietmeijer C.
HIV
prevention and care in the digital age. J
Acquir Immune
Defic Syndr 1999. 2010 Dec;55 Suppl 2:S94-
97.
8. Tin-Oo MM, Saddki N, Hassan N. Factors
influencing
patient satisfaction with dental appearance
and
treatments they desire to improve aesthetics.
BMC Oral
Health. 2011 Feb 23;11:6.
9. Carlsson GE, Johansson A, Johansson A-
K, Ordell S,
Ekbäck G, Unell L. Attitudes toward dental
appearance
in 50- and 60-Year-old subjects living in
Sweden. J
Esthet Restor Dent Off Publ Am Acad Esthet
Dent Al.
2008;20(1):46–55; discussion 56.
10. Hassel AJ, Wegener I, Rolko C, Nitschke
I. Self-rating
of satisfaction with dental appearance in an
elderly
German population. Int Dent J. 2008
Apr;58(2):98–102.
11. Reid D, Leichter JW, Thomson WM.
Dental implant
use in New Zealand in 2004. N Z Dent J.
2005
Mar;101(1):12–6.
12. Nelson KL, Shroff B, Best AM, Lindauer
SJ.
Orthodontic marketing through social media
networks:
the patient and practitioner’s perspective.
Angle Orthod.
2015 Nov;85(6):1035–41.
13. Qualtrough AJ, Burke FJ. A look at
dental esthetics.
Quintessence Int Berl Ger 1985. 1994
Jan;25(1):7–14.