Anda di halaman 1dari 32

DAPUR PMBA

PEMBERIAN MAKANAN BAYI & ANAK

DEMO MASAK MP-ASI BERBASI PANGAN LOKAL


Fandi Imran Pattisahusiwa, S.Tr.Gz
Nutrisionis Nusantara Sehat
Puskesmas Pajala
Pokok Bahasan
1. Latar Belakang
2. Kebutuhan Energi dan Zat Gizi Balita
3. Pengenalan MPASI 4 Bintang Berbasis Pangan Lokal
4. Contoh Menu MPASI 4 Bintang Bintang Berbasis Pangan Lokal
5. Tantangan

2
1
LATAR BELAKANG
Mengapa Perlu?
1. Makanan instan menjadi kebiasaan
2. Kesempatan edukasi: Orientasi PMBA
3. Kesempatan meluruskan pandangan
Bagaimana Memulainya?
1. Saat ini, masih menjadi kepedulian lembaga
donatur/swadaya masyarakat  harusnya inisiatif
dinas terkait
2. Dibutuhkan relawan yang paham
3. Didukung fasilitator PMBA setempat
4. Kader sebagai tenaga inti (harusnya juga PKK)
5. Didukung kades, lurah, camat, bupati, gubernur
6. Didukung instansi terkait (pengadaan tempat,
sarana air bersih, informasi ke penduduk)
Apa Saja Kelengkapannya?
1. Air bersih
2. Peralatan memasak: kompor, gas, baskom, panci,
wajan, talenan, pisau, saringan, ulekan
3. Bahan memasak berbasi pangan local setempat
4. Wadah2 makanan bayi + sendok
5. Kertas flipchart, spidol, poster PMBA
2
KEBUTUHAN ENERGI DAN ZAT GIZI BALITA
3
PENGENALAN MPASI 4 BINTANG BERBASI PANGAL LOKAL
Karbohidrat Berpati: Beras/ubi/singkong/ kentang /jagung/talas/
garut/sagu/ ganyong/ kimpul/ gembili
Protein Nabati: Tempe/ tahu/ jamur/kacang-kacangan
Protein hewani: Telur/ ayam/ ikan/ daging
Sayur dan Buah
4
TAHAPAN PEMBERIAN MAKANAN PADA BAYI DAN ANAK
Usia 0-6 Bulan
• Makanan yang diberikan hanya berupa ASI
• Tanpa ada pemberian makanan atau minuman lain selain ASI (ASI
eksklusif)
• ASI diberikan setiap kali bayi menginginkan
• Sedikitnya 8 kali sehari, pagi siang, sore maupun malam.
Usia 6-9 Bulan
• Memperkenalkan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan
lumat (tekstur makanan cair dan lembut)
• Contoh : bubur buah, bubur susu atau bubur sayuran yang
dihaluskan, bubur sumsum, nasi tim saring
• ASI tetap diberikan dimana ASI diberikan terlebih dahulu kemudian
makanan pendamping ASI.
• Frekuensi pemberian : 2-3 kali sehari makanan lumat
• ASI sesering mungkin. Jumlah setiap kali makan : 2-3 sendok makan
penuh setiap kali makan, secara bertahap ditingkatkan sampai 1/2
mangkuk berukuran 250 ml setiap kali makan
Usia 9-12 Bulan
• Memberikan makanan pendamping ASI dalam bentuk makanan lunak
atau lembik (dimasak dengan banyak air dan tampak berair ) atau
dicincang yang mudah ditelan anak
• Contoh : bubur nasi, bubur ayam, nasi tim, kentang puri
• Untuk makanan selingan yang dapat dipegang anak diberikan di
antara waktu makan lengkap
• ASI masih tetap diberikan.
• Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan lembek + 1-2 kali
sehari makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi +
Pemberian ASI. Jumlah setiap kali makan : ½ sampai dengan ¾
mangkuk berukuran 250 ml
Usia 12-24 Bulan
• Mulai memperkenalkan makanan yang berbentuk padat atau biasa disebut
dengan makanan keluarga, tetapi tetap mempertahankan rasa
• Menghindari memberikan makanan yang dapat mengganggu organ pencernaan,
seperti makanan terlalu berbumbu tajam, pedas, terlalu asam atau berlemak.
• Finger snack atau makanan yang bisa dipegang seperti cookies, nugget atau
potongan sayuran rebus atau buah baik diberikan untuk melatih keterampilan
dalam memegang makanan dan merangsang pertumbuhan giginya
• Pemberian ASI masih tetap diteruskan sampai anak berumur dua tahun.
• Frekuensi pemberian : 3-4 kali sehari makanan keluarga + 1-2 kali sehari
makanan selingan atau bergantung pada nafsu makan bayi + Pemberian
ASI. Jumlah setiap kali makan : semangkuk penuh berukuran 250 ml
5
CONTOH RESEP MPASI
6
TANTANGAN
Temuan Masalah PMBA di Indonesia
1. Ibu hamil tidak terpapar dengan edukasi PMBA,
sebaliknya: iklan pangan bayi kian gencar
2. Fasilitator PMBA belum mempunyai nilai
kepemimpinan transformasional
3. Tidak adanya Peraturan Pemerintah yang mengatur
Label dan Iklan Pangan khususnya bagi usia tumbuh
kembang
4. Posyandu terbatas hanya distribusi PMT, bukan
simulasi pembuatan makanan bayi dan anak
5. Koordinasi lintas lembaga, lintas sektoral dan lintas
instansi yang masih lemah
Catatan Tambahan
1. Banyak temuan penting yang terlewatkan dalam
pencatatan tumbuh kembang anak.
2. Susu formula mengambil alih saat ibu mulai KB
3. Kebiasaan orang tua yg tidak disadari sbg
kontributor stunting:
• merokok,
• membuang sampah sembarangan
• membiarkan anak jajan (krn ibunya juga jajan)
• tidak memperlakukan dapur sbg tempat bersih
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai