Anda di halaman 1dari 3

PENCEGAHAN STUNTING PADA BALITA

A. Pengertian Stunting

Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak


balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam
1000 hari pertama kehidupannya. Atau dapat juga
dikatakan bahwa stunting adalah kegagalan
pertumbuhan akibat akumulasi ketidakcukupan zat gizi
yang berlangsung lama dari kehamilan sampai usia 24
bulan. Maka itu, kondisi ini bisa mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak
secara keseluruhan. Jadi stunting merupakan keadaan tubuh yang sangat pendek, dilihat
dengan standar baku WHO-MGRS (Multicentre Growth Reference Study). Menurut Word
Health Organization (WHO) pada tahun 2017, Indonesia berada di urutan kelima tertinggi
dengan kasus stunting.

B. Ciri-ciri stunting pada anak


Tidak semua anak yang berperawakan lebih pendek mengalami stunting. Balita
pendek atau stunting bisa diketahui bila seorang balita sudah diukur panjang atau tinggi
badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasil pengukurannya ini berada pada
kisaran di bawah normal. Seorang anak termasuk dalam stunting atau tidak tergantung
dari hasil pengukuran tersebut. Jadi tidak bisa hanya kira-kira atau ditebak saja tanpa
pengukuran. Ciri-ciri stunting secara umum diantaranya:
1. Pertumbuhan melambat.
2. Usia 8-10 tahun anak menjadi lebih pendiam, tidak banyak melakukan eye
contact (kontak mata).
3. Wajah tampak lebih muda dari usianya.
4. Tanda pubertas melambat.
5. Pertumbuhan gigi melambat.
6. Performa buruk pada tes perhatian dan memori belajar.
C. Penyebab Stunting
Secara umum kasus stunting yang terjadi di Indonesia disebabkan oleh karena
kurangnya asupan gizi selama 1000 hari pertama kehidupan (dari janin sampai dengan
usia 2 tahun) yang didukung oleh beberapa kondisi berikut :
 Kurangnya pengetahuan ibu mengenai kesehatan dan gizi sebelum dan pada
masa kehamilan.
 Kurangnya mengkonsumsi makanan bergizi.
 Layanan kesehatan terbatas termasuk layanan ANC-Ante Natal Care (pelayanan
kesehatan untuk ibu pada masa kehamilan), Post Natal (pasca persalinan) dan
pembelajaran dini yang berkualitas.
 Kurangnya akses air bersih dan sanitasi.

D. Dampak Stunting
Kejadian stunting dalam jangka pendek dapat menyebabkan terganggunya
perkembangan otak, kecerdasan, gangguan pada pertumbuhan fisiknya serta gangguan
metabolisme. Apabila tidak mendapat penanganan dengan baik sedini mungkin maka
dalam jangka panjang dapat menyebabkan :
 Anak menjadi sering sakit.
 Bila sakit susah sembuh.
 Anak cenderung pendek.
 Kecerdasan tidak optimal .

E. Cegah stunting
Pencegahan kasus stunting dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu :
1. Intervensi Gizi Spesifik
Intervensi gizi secara spesifik dapat dilakukan dengan 10 cara diantaranya:
 Ibu hamil mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet selama
kehamilan
 Pemberian makanan tambahan bagi ibu hamil
 Pemenuhan zat gizi pada ibu hamil
 Persalinan dengan dokter atau bidan yang ahli
 IMD (Inisiasi Menyusu Dini)
 Beri ASI Esklusif pada bayi hingga usia 6 bulan
 Berikan makanan pendamping ASI untuk bayi diatas 6 bulan hingga 2 tahun
 Berikan imunisasi dasar lengkap dan vitamin A
 Pantau pertumbuhan balita di Posyandu terdekat
 Lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)

2. Intervensi Gizi Sensitif


Intervensi gizi secara sensitif dapat dilakukan diantaranya dengan perbaikan
keadaan sanitasi (lingkungan) seperti:
 Cuci tangan menggunakan sabun
 Pengelolaan air minum dan makanan rumah tangga
 Berhenti buang air besar sembarangan
 Pengelolaan sampah rumah tangga
 Pengelolaan limbar cair rumah tangga

Persoalan stunting bukan hanya sekedar berbicara tentang gangguan pertumbuhan tinggi
badan anak, namun juga dapat menyebabkan hambatan kecerdasan anak serta menimbulkan
kerentanan terhadap penyakit menular bahkan tidak menular, serta penurunan produktivitas
pada usia dewasa. Stunting dapat berdampak langsung pada keluarga dan lebih jauh
berdampak menyeluruh pada pembangunan bangsa. Jadi masyarakat terutama orang tua perlu
memahami agar dapat lebih perduli dan mampu melakukan upaya-upaya pencegahan
stunting. Salah satu upaya pencegahan stunting dapat dilakukan melalui kegiatan
Harmonisasi Hatinya PKK yaitu dengan memanfaatkan pekarangan rumah untuk menanam
tanaman semusim yang dapat digunakan untuk mendukung pemenuhan gizi keluarga seperti
terong, tomat, cabe, bayam, sayur ijo dan lain-lain. Karena bagaimanapun juga “Lebih Baik
Mencegah Daripada Mengobati”

CEGAH STUNTING DEMI GENERASI YANG MENJANJIKAN!!!

Anda mungkin juga menyukai