Anda di halaman 1dari 16

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN KEGIATAN

A. Tugas Pokok
Membantu kepala puskesmas dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya di bidang gizi.

B. Fungsi
Merencanakan, menyiapkan, melaksanakan, memantau, menganalisis dan mengevaluasi
program Pembinaan Gizi Masyarakat di wilayah kerja Puskesmas.

C. Kegiatan
1. Wajib
a. Dalam Gedung
1) Pengelolaan Program Gizi
a) Melaksanakan Perencanaan Program
b) Melaksanakan Pencatatan dan Pelaporan
c) Melaksanakan Pemantauan Wilayah Setempat
2) Pelayanan Gizi di Puskesmas
a) Melaksanakan penyuluhan kelompok pada pengunjung puskesmas
b) Melaksanakan Konseling Gizi
c) Melaksanakan deteksi dini dan stimulasi gangguan tumbuh kembang balita
d) Melaksanakan penyelenggaraan makanan pasien khusus Untuk Puskesmas
dengan Tempat perawatan
3) Koordinasi Lintas Program
a) Mengikuti Pertemuan Staf
b) Mengikuti Lokakarya Mini Puskesmas

b. Luar Gedung
1) Pelayanan Gizi di Posyandu
a) Melaksanakan pemantauan pertumbuhan balita setiap bulan
b) Melaksanakan pemberian suplementasi gizi
c) Melaksanakan penyuluhan kelompok
d) Melaksanakan konseling
e) Penatalaksanaan Balita Gizi Buruk di Rumah Tangga
f) Mendistribusikan Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MPASI)
g) Melaksanakan deteksi dini masalah Gizi
2) Pelayanan Gizi di Pos Pembinaan Usia Lanjut (Posbindu)
3) Pembinaan Gizi Institusi
a) Melaksanakan pembinaan kepada pengelola warung sekolah
b) Melaksanakan pembinaan kepada penyelenggara makanan di pondok
pesantren, panti asuhan, panti wredha, rutan/lapas dan rumah bersalin
c) Melaksanakan pembinaan di Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)
4) Surveilans Gizi
a) Melaksanakan Bulan Penimbangan Balita (BPB)
b) Melaksanakan Pemantauan Status Gizi Balita, Anak Sekolah, Remaja dan Ibu
Hamil
c) Melaksanakan pelacakan dan penanganan kasus gizi
d) Melaksanakan pemantauan konsumsi garam beryodium di masyarakat
5) Melaksanakan Pembinaan Keluarga Sadar Gizi (KADARZI) berdasarkan hasil
pemetaan
6) Koordinasi Lintas Sektor
a) Mengikuti rapat koordinasi desa/ kelurahan
b) Mengikuti rapat koordinasi kecamatan
c) Menggalang

2. Pengembangan
Kegiatan pengembangan dapat disesuaikan dengan kebutuhan dan sumberdaya yang
dimiliki oleh masing-masing daerah (kegiatan spesifik daerah).
URAIAN TUGAS

A. Kegiatan Wajib
1. Dalam Gedung
a. Pengelolaan Program Gizi
1) Perencanaan Program
a) Pengertian
Suatu kegiatan pengumpulan, pengolahan, analisis data,
merumuskan masalah, mengidentifikasi sasaran dan merumuskan
tujuan serta target kegiatan dalam rangka menentukan kegitan gizi
sesuai dengan masalah yang ada, temaga dan sarana untuk
mencapai tujuan yang ditentukan.
b) Tujuan
Tersusunnya kegiatan berdasarkan hasil analisis masalah
disesuaikan dengan sumber daya yang ada
c) Persiapan
(1) Mengidentifikasi masalah (mengumpulkan, mengolah,
menganalisis data)
(2) Menganalisis masalah (membuat peringkat, membandingkan
dengan target, melihat kecenderungan)
(3) Menentukan kegiatan
d) Pelaksanaan
(1) Menyusun Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
(2) Menyusun Plan of Action (POA) atau rencana pelaksanaan
kegiatan (RPK)
e) Evaluasi
Tersusunnya RUK dan POA
f) Waktu Pelaksanaan
Dilaksanakan setahun sekali
g) Buku Rujukan Pedoman Kerja Puskesmas Jilid I & II
2) Pencatatan dan Pelaporan
a) Pengertian
Suatu kegiatan mencatat dan melaporkan kegiatan yang telah
dilaksanakan tepat waktu sesuai dengan format-format yang telah
ditentukan
b) Tujuan
Tersedianya catatan dan laporan semua data kegiatan gizi
c) Persiapan
Menyiapkan format pencatatan dan pelaporan gizi Puskesmas
d) Pelaksanaan
Mencatat dan Melapor hasil kegiatan
e) Evaluasi
Pencatatan & pelaporan hasil kegiatan tepat waktu
f) Waktu pelaksanaan
Setiap selesai kegiatan
3) Pemantauan Wilayah Setempat (PWS)
a) Pengertian
Instrumen manajemen program gizi untuk mendapatkan informasi
dini masalah dalam program gizi di suatu wilayah secara terus
menerus
b) Tujuan
Tersedianya informasi secara terus menerus cepat, tepat dan akurat
sebagai dasar penentuan tindakan dalam upaya untuk pencegahan
dan penanggulangan masalah gizi
c) Persiapan
Mengumpulkan data cakupan program
d) Pelaksanaan
Mengolah dan menganalisis data cakupan program
e) Evaluasi
Tersedianya informasi untuk analisa/penilaian
f) Waktu Pelaksanaan
Setiap bulan
g) Buku Rujukan
Pedoman PWS Gizi tahun 2008

b. Pelayanan Gizi di Puskesmas


1) Penyuluhan kelompok
a) Pengertian
Proses penyebarluasan informasi (termasuk pesan-pesan) gizi yang
disampaikan kepada pengunjung puskesmas sebelum mendapatkan
pelayanan
b) Tujuan
Mengembangkan pengertian yang ebnar dan sikap positif
individu/pasien atau kelompok/keluarga pasien (receiver) agar
paham tentang pentingnya gizi dan yang menerapkan perilaku gizi
yang baik (sesuai norma KADARZI) atas kesadaran dan kemauan
sendiri
c) Persiapan
(1) Menentukan sasaran
(2) Menentukan jadwal
(3) Menyiapkan materi
(4) Menentukan Metode
(5) Memilih media
d) Pelaksanaan
Memberikan materi penyuluhan
e) Evaluasi
Terlaksananya penyuluhan gizi di puskesmas sesuai rencana
f) Sasaran
Pengunjung puskesmas
g) Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan jadwal
h) Buku Rujukan
(1) Pedoman PUGS bagi Petuas Kesehatan
(2) Pedoman Operasional Keluarga Sadar Gizi di Desa Siaga, tahun
2007
2) Konseling Gizi
a) Pengertian
Proses komunikasi 2 (dua) arah antara konselor dan klien untuk
membantu klien mengenali dan mengatasi masalah dan membuat
keputusan yang benar dalam mengatasi masalah gizi yang
dihadapinya
b) Tujuan
Membantu klien agar mau mengkuti saran konselor dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang mendukung
terwujudnya perubahan perilaku gizi secara positif
c) Persiapan
(1) Menyiapkan ruangan
(2) Menyiapkan jadwal
(3) Menyiapkan media (food model, lembar balik, poster, leaflet
dsb)
(4) Menyiapkan sarana antropometri (timbangan, alat ukur tinggi
badan/ panjang badan)
(5) Menyiapkan pencatatan
d) Pelaksanaan
(1) Registrasi umum
(2) Melakukan pengukuran Antropometri
(3) Penentuan status gizi
(4) Anamnesa Gizi (kualitatif dan kuantitatif)
(5) Perencanaan diet (bila diperlukan)
(6) Pemberian konseling
e) Evaluasi
Jumlah klien menuru masalah gizi
f) Sasaran
(1) Balita dengan masalah gizi
(2) Pasien Rujukan dengan masalah gizi
g) Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan jadwal
h) Buku Rujukan
(1) Buku Pintar Konseling Kadarzi
(2) Buku penuntun diet
(3) Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk
3) Deteksi Dini Tumbuh Kembang Balita
a) Pengertian
Dilakukan pada Pembinaan tumbuh kembang anak secara
komprehensif dan berkualitas yang diselenggarakan melalui
kegiatan stimulasi, deteksi dan intervensi dini penyimpangan
tumbuh kembang balita dilakukan pada masa kritis
b) Tujuan
Mengetahui sedini mungkin gangguan pertumbuhan dan
perkembangan balita untuk menentukan tindakan intervensi/
stimulasi sesuai dengan masalahnya
c) Persiapan
(1) Menyiapkan ruangan dan jadwal
(2) Menyiapkan register
(3) Menyiapkan format penilaian tumbuh kembang
(4) Menyiapkan standar penilaian tumbuh kembang
(5) Menyiapkan Alat Permainan Edukatif (APE)
d) Pelaksanaan
(1) Melakukan deteksi dini stimulasi tumbuh kembang sesuai
dengan umur sasaran
(2) Merujuk kasus ke klinik tumbuh kembang/ rumah sakit/
psikolog bagi status yang perlu penanganan lebih lanjut
e) Evaluasi
Jumlah anak yang dideteksi, distimulasi dan dirujuk
f) Sasaran
Balita dengan masalah tumbuh kembang
g) Waktu Pelaksanaan
Sesuai jadwal
h) Buku Rujukan
Pedoman Pelaksanaan Stimulasi Deteksi dan Intervensi Dini
Tumbuh Kembang Anak di tingkat Pelayanan Kesehatan Dasar

2. Luar Gedung
a. Pelayanan Gizi di Posyandu
1) Pemantauan Pertumbuhan
a) Pengertian
Serangkaian kegiatan yang terdiri dari:
(1) Penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui
penimbangan berat badan setiap bulan, pengisian KMS,
menentukan status pertumbuhan berdasarkan hasil
penimbangan berat badan
(2) Menindak lanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan
b) Tujuan
Mencegah memburuknya keadaan gizi, sebagai upaya
meningkatkan keadaan gizi dan mempertahankan keadaan gizi yang
baik
c) Persiapan
(1) Bersama lintas program membuat jadwal posyandu
(2) Merencanakan dan mendistribusikan sarana posyandu
d) Pelaksanaan
Memantau dan membina proses kegiatan penimbangan balita di
posyandu
e) Evaluasi
(1) Penimbangan dilaksanakan secara rutin setiap bulan
(2) Adanya data hasil penimbangan (SKDNTOB, BGM)
f) Sasaran
Balita (0-59 bulan)
g) Waktu Pelaksanaan
Sesuai jadwal posyandu
h) Buku Rujukan
(1) Pemantauan Pertumbuhan Balita
(2) Buku Pegangan Kader Usaha Perbaikan Gizi Keluarga

2) Pemberian Suplementasi Gizi


a) Pengertian
(1) Pemberian kapsul vitamin A biru (100.000 IU) pada bayi (6-11
bulan) setiap bulan Februari atau Agustus
(2) Pemberian kapsul vitamin A merah (200.000 IU) pada anak
balita (12-59 bulan) setiap bulan Februari dan Agustus
(3) Pemberian dua kapsul vitamin A merah (200.000 IU) pada Ibu
nifas, satu kapsul lagi diminum pada hari berikutnya paling
lambat pada hari ke 42 hari setelah melahirkan
(4) Pemberian Tablet Tambah Darah pada Ibu hamil 90 tablet
selama masa kehamilan
b) Tujuan
(1) Mencegah kekurangan vitamin
(2) Mencegah anemia gizi pada ibu hamil
c) Persiapan
(1) Menyiapkan data jumlah sasaran
(2) Mengecek ketersediaan obat
(3) Menghitung kebutuhan
(4) Mengajukan kebutuhan
(5) Membuat rencana distribusi
d) Pelaksanaan
Bekerjasama dengan pengelola obat dalam mendistribusikan
suplementasi gizi ke bidan desa/ Pembina posyandu/ kader
posyandu
e) Penilaian
(1) Melihat laporan hasil distribusi suplementasi gizi
(2) Melihat catatan distribusi suplementasi gizi di posyandu
f) Sasaran
Bayi (6-11 bln), Anak Balita (12-59), ibu hamil dan ibu nifas
g) Waktu Pelaksanaan
(1) Distribusi vitamin A pada balita setiap bulan Februari dan
Agustus
(2) Tablet tambah darah dan vitamin A ibu nifas sesuai kebutuhan
h) Buku Rujukan
(1) Pedoman Dristibusi Kapsul Vitamin A
(2) Pedoman Distribusi Tablet Tambah Darah
(3) Panduan Management Suplementasi Vitamin A

3) Membina Kegiatan Penyuluhan Kelompok


a) Pengertian
Membimbing kader dalam penyebarluasan informasi (termasuk
pesan-pesan) gizi yang disampaikan kepada sasaran yang datang ke
posyandu
b) Tujuan
Kader mampu menyebarluaskan pesan-pesan gizi dengan benar
sehingga sasaran paham tentang pentingnya gizi dan menerapkan
perilaku gizi yang baik (sesuai norma KADARZI) atas kesadaran dan
kemauan sendiri
c) Persiapan
(1) Membangun percaya diri kader
(2) Membimbing kader memilih materi, metode dan media
(3) Membimbing kader menyiapkan materi
d) Pelaksanaan
Memberi kesempatan kepada kader untuk melaksanakan
penyuluhan di posyandu sesuai rencana
e) Evaluasi
Terlaksananya penyuluhan gizi di posyandu sesuai rencana
f) Sasaran
Pengunjung posyandu
g) Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan jadwal
h) Buku Rujukan
Buku Pegangan Kader Program UPGK

4) Konseling gizi
a) Pengertian
Proses komunikasi 2 (dua) arah antara konselor dan klien mengenali
dan mengatasi masalah dan membuat keputusan yang benar dalam
mengatasi masalah gizi yang dihadapinya
b) Tujuan
Membantu klien agar mau mengikuti saran konselor dalam
pemecahan masalah dan pengambilan keputusan yang mendukung
terwujudnya perubahan perilaku gizi secara positif
c) Persiapan
(1) Menyiapkan tempat
(2) Menyiapkan media (food model, lembar balik, poster, leaflet,
dsb)
(3) Menyiapkan pencatatan
d) Pelaksanaan
(1) Penentuan status gizi
(2) Anamnesa gizi (kualitatif)
(3) Perencanaan diet (bila diperlukan)
(4) Pemberian konseling
e) Evaluasi
(1) Jumlah klien menurut masalah gizi
(2) Rencana Tindak Lanjut
f) Sasaran
(1) Balita dengan masalah gizi
(2) Ibu hamil dengan masalah gizi
(3) Ibu Nifas/ Ibu Menyusui
g) Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan jadwal
h) Buku Rujukan
(1) Buku Pintar Konseling Kadarzi
(2) Buku penuntun diet
(3) Petunjuk Teknis Tatalaksana Anak Gizi Buruk

5) Distribusi MP-ASI
a) Pengertian
(1) Pemberian makanan bergizi disamping Air Susu Ibu (ASI) kepada
bayi usia 6-11 bulan dalam bentuk MP-ASI bubuk atau tepung
(2) Pemberian makanan bergizi disamping Air Susu Ibu kepada
anak usia 12-24 bulan dalam bentuk MP ASI padat
b) Tujuan
Untuk menanggulangi dan mencegah terjadinya gizi buruk dan gizi
kurang sekaligus mempertahankan status gizi baik pada bayi (6-11
bulan) dan anak (12-23 bulan)
c) Persiapan
(1) Menyiapkan data jumlah sasaran
(2) Menyiapkan rencana kebutuhan
(3) Membuat rencana distribusi
d) Pelaksanaan
Mndistribusikan MP ASI kepada bidan desa/ Pembina desa/
pembina wilayah dan atau kepada kader dan sasaran
e) Evaluasi
(1) Tersedianya data cakupan penerima MP ASI
(2) Tersedianya data perubahan berat badan anak umur 6-23 bulan
penerima MP ASI
f) Sasaran
Bayi umur 6-11 bulan dan anak 12-23 bulan dari keluarga miskin
g) Waktu Pelaksanaan
Sesuai jadwal
h) Buku Rujukan
Pedoman Pelaksanaan Pendistribusian dan Pengelolaan MP-ASI

6) Deteksi Dini Masalah Gizi Lainnya


a) Pengertian
Usaha identifikasi kelainan yang secara klinis belum jelas dengan
menggunakan test, pemeriksaan, atau prosedur tertentu
b) Tujuan
Mengetahui sedini mungkin masalah gizi yang ada di masyarakat
untuk menentukan tindakan intervensi sesuai dengan masalahnya
c) Persiapan
(1) Menyiapkan tempat
(2) Menyiapkan register
(3) Menyiapkan data sasaran yang bermasalah
(4) Menyiapkan form penilaian
(5) Menyiapkan standar penilaian
(6) Menyiapkan alat bantu deteksi (pita LILA, senter, poster akibat
kekurangan Vit-A pada Mata)
d) Pelaksanaan
(1) Melakukan deteksi dini dengan
(a) Pemeriksaan mata pada kasus yang dicurigai kurang
Vitamin A
(b) Skrining GAKY
(c) Skrining Ibu Hamil Kurang Energi Kronis (KEK)
(2) Merujuk kasus yang perlu penanganan lebih lanjut
e) Evaluasi
Jumlah sasaran yang dideteksi
f) Sasaran
Balita Bawah Garis Merah (BGM), bayi BBLR, Ibu Hamil, Bayi, Anak
Balita, Anak Sekolah, Ibu Hamil di daerah endemis.
g) Waktu Pelaksanaan
Sesuai jadwal
h) Buku Rujukan
(1) Deteksi Dini Tata Laksana Kasus Xeropthalmia, Depkes RI, Tahun
2003
(2) Pedoman Penggunaan Alat Ukur Lingkar Lengan Atas (LILA)
pada Wanita Usia Subur, Tahun 1995

b. Penatalaksanaa Gizi Buruk


1) Pengertian
Prosedur atau mekanisme pelayanan gizi yang dilakukan untuk
mendukung perbaikan status gizi balita gizi buruk di tingkat rumah
tangga.
2) Tujuan
Meningkatkan status gizi balita gizi buruk
3) Persiapan
(a) Menyiapkan alat antropometri
(b) Mempersiapkan formulir
4) Pelaksanaan
(a) Melakukan antropometri (menimbang BB, mengukur TB/PB)
(b) Memeriksa gejala klinis
(c) Melakukan anamnesa gizi
(d) Menghitung kebutuhan gizi berdasarkan hasil anamnesa
(e) Menyusun paket intervensi bagi balita gizi buruk sesuai dengan
keadaan balita
(f) Pemberian paket intervensi
(g) Melakukan tindak lanjut kasus balita gizi buruk pasca perawatan
(h) Konsultasi gizi
5) Evaluasi
Perubahan keadaan umum balita (Berat Badan, gejala klinis)
6) Sasaran
Balita gizi buru (pasca perawatan dan tidak dirawat di yankes)
7) Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan adanya kasus gizi buruk
8) Buku rujukan
(a) Petunjuk Teknis Tata Laksana Anak Gizi Buruk (Buku I dan II) Depkes
RI tahun 20007
(b) Panduan pemberian Makanan alita Gizi Buruk Pasca rawat Inap di
Rumah Tangga

c. Pelayanan Gizi di Pos Pembinaan Usia Lanjut


1) Pengertian
Pelayanan gizi kepada kelompol usia lanjut di masyarakat yang
dilaksanakan oleh masyarakat bersama lintas program/ sektor, swasta
dan organisasi sosial lainnya dengan menitik beratkan upaya promotif
dan preventif.
2) Tujuan
Mempertahankan status gizi dan kesehatan usia lanjut agar tetap sehat,
produktif dan mandiri melalui pelayanan gizi yang bermutu
3) Persiapan
(a) Menyiapkan materi untuk penyuluhan
(b) Menyiapkan media penyuluhan dan konseling
4) Pelaksanaan
(a) Memantau pelaksanaan antropometri
(b) Penilaian Status Gizi
(c) Penyuluhan atau Konseling Gizi
5) Evaluasi
Data status gizi
6) Sasaran
(a) Pra usia lanjut (45-59 th)
(b) Usia lanjut (60-69 th)
(c) Usai lanjut risiko tinggi (>=70 th)
7) Waktu pelaksanaan
Sesuai jadwal
8) Buku Rujukan
Pedoman pengelolaan Kegiatan Kesehatan di Kelompok Usia Lanjut,
Tahun 2002

d. Pembinaan Gizi di Institusi


1) Pengertian
Pembinaan gizi pada kelompok masyarakat yang berada di institusi.
Institusi yang dimaksud adalah wadah yang mengelola dan melakukan
pelayanan gizi bagi warganya.
2) Tujuan
Terselenggaranya norma pelayanan gizi dalam rangka mencapai status
gizi yang optimal sesuai standar
3) Persiapan
(a) Menginventarisir jumlah dan jenis institusi yang ada di wilayah kerja
puskesmas
(b) Menyiapkan daftar tilik pembinaan
(c) Menyusun jadwal
4) Pelaksanaan
(a) Institusi Pekerja
(1) Sasaran
Pabrik, Perusahaan, Rutan, Jasa Boga
(2) Bentuk Kegiatan
 Pembinaan terhadap penyelenggaraan makanan
 penyuluhan
(b) Institusi kesehatan
(1) Sasaran
Rumah bersalin
(2) Bentuk kegiatan
 Pembinaan terhadap penyelenggaraan makanan
 Konseling pada sasaran
(c) Institusi sekolah
(1) Sasaran
Siswa TK/PAUD/TPA, SD/MI, SMP/MTS, SMA/MA, pondok
pesantren, pengelola warung sekolah. Guru UKS
(2) Bentuk Kegiatan
 Penyuluhan
 Pembinaan warung sekolah
 Pemantauan distribusi suplementasi gizi
(d) Institusi Sosial
(1) Sasaran
Penti asuhan, panti wredha, tempat penitipan anak
(2) Bentuk Kegiatan
 Pembinaan terhadap penyelenggaraan makanan
 Penyuluhan
5) Evaluasi
Jumlah institusi yang dibina
6) Waktu Pelaksanaan
Sesuai dengan jadwal
7) Buku Rujukan
(a) Pedoman Penyelenggaraan Makanan di Panti Asuhan
(b) Pedoman Perbaikan Gizi Anak Sekolah Dasar/ MI, Tahun 2005

e. Surveilans
1) Bulan Penimbangan Balita
a) Pengertian
Bulan dimana dilakukan pengukuran antropometri (penimbangan
berat badan dan tinggi badan/ panjang badan) terhadap seluruh
balita yang ada di wilayah kerja.
b) Tujuan
(1) Memperoleh gambaran data status gizi seluruh balita di wilayah
kerja secara berkala
(2) Memperoleh data balita gizi buruk berdasarkan nama dan
alamat (by name by address), kelompok umur, jenis kelamin,
status ekonomi
c) Persiapan
(1) Sosialisasi Lintas program dan Lintas Sektor
(2) Menyiapkan form pencatatan dan pelaporan BPB
(3) Menginventarisir sarana dan prasarana di posyandu (dacin, alat
ukur tinggi badan/ panjang badan)
(4) Menyiapkan standar baku
d) Pelaksanaan
(1) Memantau dan membina pelaksanaan penimbangan berat
badan dan pengukuran tinggi badan/ panjang badan balita pada
hari buka posyandu
(2) Menentukan status gizi balita sesuai standar
(3) Membuat rekap dan mengolah data hasil pengukuran
(4) Membuat laporan hasil
e) Evaluasi
(1) Tersedianya data status gizi balita (BB/U, BB/TB, atau BB/PB,
TB/U atau PB/U)
(2) Tersedianya data balita gizi buruk berdasar nama, alamat (by
name by address), kelompok umur, status ekonomi
f) Sasaran
Seluruh balita yang ada di wilayah kerja
g) Waktu Pelaksanaan
Bulan Agustus atau minimal satu tahun sekali
2) Pelacakan Kasus Gizi Buruk
a) Pengertian
Rangkaian kegiatan penyelidikan atau investigasi terhadap faktor
resiko terjadinya gizi buruk dan penemuan kasus balita gizi buruk
lainnya di suatu wilayah tertentu
b) Tujuan
(1) Ditemukannya kasus baru gizi buruk untuk dapat ditangani
secara cepat, tepat dan komprehensif
(2) Teridentifikasinya faktor resiko gizi buruk di suatu wilayah
sebagai bahan informasi bagi sektor terkaitdalam penentuan
intervensi
(3) Ditetapkannya rencana pencegahan dan penanggulangan gizi
buruk secara komprehensif
c) Persiapan
(1) Mempelajari laporan kasus balita gizi buruk
(2) Menyiapkan alat (alat antropometri)
(3) Menyiapkan instrumen pelacakan
(4) Berkoordinasi dengan petugas surveilans untuk melaksanakan
pelacakan
d) Pelaksanaan
(1) Klarifikasi laporan balita gizi buruk
(2) Konfirmasi status gizi
(3) Penyelidikan kasus melalui penjaringan seluruh balita
(4) Pencatatan dan pelaporan hasil pelacakan
e) Evaluasi
(1) Laporan hasil pelacakan
(2) Rencana tindak lanjut
f) Sasaran
(1) Balita gizi buruk yang dilaporkan
(2) Balita yang ada di wilayah tempat tinggal kasus
g) Waktu pelaksanaan
Setiap ada laporan kasus gizi buruk
h) Buku Rujukan
Pedoman Penanganan dan Pelacakan Balita Gizi Buruk, Depkes RI,
tahun 2009
3) Pemantauan Status Gizi Balita, Anak Sekolah, Orang Dewasa
a) Pengertian
Kegiatan memantau status gizi secara periodik untuk menilai
perkembangan status gizi kelompok masyarakat atau individu yang
berkaitan dengan masalah kurang energi protein dan zat gizi mikro.
b) Tujuan
(1) Memperoleh gambaran status gizi balita, anak sekolah, orang
dewasa di wilayah
(2) Memantau dan mengamati perkembangan status gizi di wilayah
(3) Menentukan prioritas wilayah pembinaan
c) Persiapan
(1) Menyiapkan alat ukur
(2) Menyiapkan format pencatatan dan pelaporan
(3) Menetapkan jadwal pelaksanaan
(4) Menyiapkan standar baku
(5) Koordinasi lintas program
d) Pelaksanaan
(1) Penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan/
panjang badan
(2) Pencatatan hasil pengukuran
(3) Pengolahan data hasil pengukuran
(4) Pelaporan hasil pengolahan data
e) Evaluasi
(1) Tersedianya data prevalensi status gizi
(2) Cakupan kelompok sasaran yang dipantau
f) Sasaran
Balita, Anak Sekolah, orang dewasa
g) Waktu Pelaksanaan
(1) Balita : 1 (satu) tahhun sekali
(2) Anak sekolah : 5 (lima) tahun sekali
(3) Orang dewasa : 2 (dua) tahun sekali
h) Buku Rujukan
(1) Petunjuk Teknis Pemantauan Status Gizi (PSG) Anak Balita,
tahun 2007
(2) Pedoman Pemantauan Status Gizi (PSG) dan keluarga Sadar Gizi
(KADARZI, tahun 2008
(3) Pedoman Pemantauan Tinggi Badan Anak Baru Masuk Sekolah
(TB-ABS) di Provinsi Jawa Barat Tahun 2003
(4) Pedoman Praktis Memantau Status Gizi Orang Dewasa

4) Pemantauan Garam Yodium di Tingkat Masyarakat


a) Pengertian
Proses kegiatan pemantauan garam beryodium yang dikonsumsi
masyarakat dengan menggunakan iodine test dilakukan secara
berkala
b) Tujuan
Memperoleh gambaran secara berkala tentang cakupan konsumsi
garam beryodium yang memenuhi syarat di masyarakat
c) Persiapan
(1) Menentukan sample
(2) Menyusun jadwal
(3) Koordinasi dengan pihak sekolah
(4) Menyiapkan format
(5) Menyiapkan iodine test
d) Pelaksanaan
Pemeriksaan sampel garam yang dibawa siswa dari rumah dengan
iodine test
e) Penilaian
Presentae Desa Baik/ Tidak Baik
f) Sasaran
SD/MI terpilih
g) Waktu pelaksanaan
Minimal setahun dua kali
h) Buku rujukan
Pedoman Pemantauan Konsumsi Garam Beryodium di Tingkat
Masyarakat

Anda mungkin juga menyukai