Anda di halaman 1dari 24

UPT PUSKESMAS

UNGAR
dr. Feny Rafnasari
Apakah itu stunting?
Stunting merupakan istilah untuk
penyebutan anak yang pertumbuhannya tidak
sesuai dengan ukuran yang semestinya
(bayi pendek).

Ini adalah indikator kesehatan anak yang


kekurangan gizi kronis yang memberikan
gambaran gizi pada masa lalu dan yang
dipengaruhi lingkungan dan keadaan sosial
ekonomi.
PREVALENSI
STUNTING
Prevalensi stunting nasional
dikalangan anak usia di bawah lima
tahun sebesar 36,2%, 35,6% dan
37,2% berturut-turut pada tahun
2007, 2010 and 2013 (Riskesdas
2013)

FAKTOR STUNTING
FAKTOR TIDAK LANGSUNG
FAKTOR LANGSUNG
Dipengaruhi oleh keamanan
Dipengaruhi oleh kualitas dan
pangan di rumah, penanganan
kuantitas gizi yang tidak memadai
kesehatan dan gizi serta perilaku
dan kronis khususnya sejak masih
sanitasi dan higiene, serta akses
janin sampai usia 2 tahun, dan/atau
kualitas pelayanan kesehatan dan
anak yang sakit-sakitan
gizi
Stunting :

Sebagai indikator status gizi TB/U sama dengan atau kurang dari
minus dua standar deviasi (-2 SD) dibawah rata-rata standar atau
keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan anak
lain seusianya (WHO, 2006).
Penyebab Stunting
• Faktor gizi ibu sebelum dan selama
kehamilan
• Kondisi politik ekonomi wilayah setempat
• Gizi buruk kronis
• Budaya Masyarakat
• Beberapa masalah dalam pemberian ASI
• Agriculture dan sistem pangan
• Kondisi air , sanitasi dan lingkungan
Dampak Stunting
Dampak Jangka Pendek : Dampak Jangka Panjang :

 Sisi Kesehatan : Angka kesakitan dan angka  Sisi Kesehatan : Perawakan Dewasa yang
kematian meningkat . pendek ,peningkatan Obesitas dan kmorbid
yang berhubungan ,penurunan kesehatan
 Sisi perkembangan : penurunan fungsi Kognitif reproduksi
,motorik dan perkembangan bahasa .
 Sisi perkembangan : Penurunan prestasi belajar
 Sisi Ekonomi : Peningkatan health ,Penurunan kecerdasan
expenditure ,peningkatan pembiayaan
perawatan anak sakit .  Sisi Ekonomi : penurunan kapsitas kerja dan
produktivitas kerja
Pencegahan Stunting
Penanggulangan stunting pada pertumbuhan bayi
Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari pertama kehidupan, yaitu:    

 Pada ibu hamil


Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu  hamil perlu mendapat makanan
yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis (KEK), maka perlu
diberikan  makanan tambahan kepada ibu hamil tersebut. Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah, minimal 90 tablet
selama kehamilan.

 Pada saat bayi lahir


Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Bayi sampai
dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja (ASI Eksklusif).

 Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun


Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Pemberian ASI terus dilakukan sampai bayi berumur 2
tahun atau lebih. Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap.

 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap rumah tangga.

 Pantau Pertumbuhan
Anak yang mengalami stunting , secara fisik memiliki postur tubuh yang lebih pendek dari anak seusianya , karena itu penting bagi
ibu untuk memantau pertumbuhan tinggi dan berat anak rutin di Posyandu
Penanggulangan Stunting pada Bayi

Penanggulangan stunting efektif dilakukan pada


seribu hari pertama kehidupan, yaitu:
•Pada ibu hamil

- Memperbaiki gizi & kesehatan Ibu hamil -


Mencegah KurangEnergiKronis pd Ibu  hamil
- Mendapat tablet tambah darah
Penanggulangan Stunting pada Bayi

Penanggulangan stunting efektif dilakukan pada


seribu hari pertama kehidupan, yaitu:
• Pada saat bayi lahir

- Persalinan ditolong bidan, dokter terlatih


- Inisiasi Menyusu Dini (IMD)
- ASI Eksklusif sampai usia 6 bulan
- Menyusui sampai 2 tahun
Penanggulangan Stunting pada Bayi

Penanggulangan stunting efektif dilakukan pada seribu


hari pertama kehidupan, yaitu:
•Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun

- Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) > 6 bln

- Pemberian ASI sampai 2 tahun


- Bayi dan anak memperoleh kapsul vitamin A, -
Imunisasi dasar lengkap.

Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus


diupayakan oleh setiap rumah tangga.
Pencegahan stunting pd pertumbuhan bayi

• Kebutuhan gizi masa hamil

- Ibu hamil makan secukupnya


- bervariasi,kebutuhan aneka macam zat gizi

- Makanan mengandung zat pertumbuhan


yaitu protein, vitamin dan mineral
Pencegahan stunting pd pertumbuhan
bayi........
• Kebutuhan Gizi Ibu  saat Menyusui
- Jumlah makanan ibu > ibu hamil
- mengkonsumsi makanan bergizi dan berenergi
- disarankan untuk minum susu sapi

- Susu memenuhi kebutuhan kalsium & flour


- Kadar air dalam ASI sekitr 88 gr %
- dianjurkan untuk minum sebanyak 2–2,5 liter
(8-10 gelas) air sehari
Pencegahan stunting pd pertumbuhan
bayi........
• Kebutuhan Gizi Bayi 0 – 12 bulan

usia 0 – 6 bulan bayi cukup diberi ASI


Menyusui sesegara mungkin setelah melahirkan
payudara memproduksi ASI sebanyak 800 ml
bahkan hingga 1,5 – 2 liter perhari.
Zat Gizi Mikro yang Berperan
untuk Menghindari Stunting
        Zink       Kalsium
Zink berfungsi dalam Kalsium berfungsi dalam
metabolisme tulang, pembentukan tulang serta gigi,
penyembuhan luka, fungsi pembekuan darah dan kontraksi
kekebalan dan pengembangan otot. Bahan makanan sumber
fungsi reproduksi laki-laki. Bahan kalsium antara lain : ikan teri
makanan sumber zink : hati, kering, belut, susu, keju, kacang-
kerang, telur dan kacang- kacangan.
kacangan.

   Zat Besi
      Yodium
Zat besi berfungsi dalam sistem
Yodium sangat berguna bagi hormon
kekebalan tubuh, pertumbuhan
tiroid dimana hormon tiroid mengatur
otak, dan metabolisme energi.
metabolisme, pertumbuhan dan
Sumber zat besi antara lain: hati,
perkembangan tubuh. Yodium juga penting
telur, ikan, kacang-kacangan,
untuk mencegah gondok dan kekerdilan.
sayuran hijau dan buah-buahan.
Bahan makanan sumber yodium : ikan laut,
udang, dan kerang.
Keadaan sanitasi dan higiene, khususnya kebiasaan
buang air besar dan cuci tangan pakai sabun, telah
terbukti secara meyakinkan berpengaruh terhadap
stanting.

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)


tahun 2013 menunjukkan prevalensi Dari sisi perilaku pengolahan air di
stanting keluarga dengan kondisi sanitasi rumah tangga, prevalensi stanting
memadai (menggunakan jamban sehat) keluarga yang menggunakan air
sebesar 23,9%, sedangkan untuk minum diolah sebesar 27,3%
keluarga dengan kondisi sanitasi buruk sedangkan keluarga yang
(tidak menggunakan jamban atau menggunakan air minum tidak
menggunakan jamban tidak sehat) diolah sebesar 38,0%.
sebesar 35,5%.
DAMPAK BAB SEMBARANGAN
PENYAKIT DIARE
BERBASIS STUNTING/TUMBUH
LINGKUNGA PENDEK
N HEPATITIS A
LEPTOSPIROSIS
KECACINGAN
ISPA
KULIT
DBD

MALARIA

KERACUNAN MAKANAN
SANITASI, KUALITAS AIR,
PERILAKU “BURUK” TB PARU
Sayangi Anak
Cegah Stunting!
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai