Anda di halaman 1dari 6

KODE SOAL : KPK TANGKAP 7 KEPALA DAERAH SEPANJANG JANUARI-

OKTOBER 2019
NAMA LENGKAP : dr. FENY RAFNASARI
ANGKATAN : ANGKATAN 1
KELOMPOK : KELOMPOK 1
ASAL INSTANSI : UPT PUSKESMAS TEBING

1. Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan peran setiap
aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.

a. Rumusan isu
Rumusan Isu pada kasus diatas adalah “Maraknya Kepala Daerah Yang Terjerat
Kasus Korupsi melalui Operasi Tangkap Tangan Oleh KPK Sepanjang Tahun 2019”

b. Aktor yang terlibat dan peran setiap actor :


1. KPK, Komisi Pemberantasan korupsi (KPK), berperan Sebagai lembaga Antikorupsi
yang independen melakukan penangkapan kepada pejabat daerah melalui Operasi
Tangkap Tangan (OTT)
2. Khamami, Bupati Mesuji Periode 2017-2022, tersangka kasus dugaan suap proyek
pembangunan infrastruktur di Kabupaten Mesuji Tahun 2018. Ia berperan menerima
uang suap sekurang-kurangnya Rp1,58 miliar dari pihak swasta terkait proyek
infrastruktur di Kabupaten Mesuji dan dijatuhi vonis hukuman delapan tahun penjara,
dan denda Rp.300 Juta subsider 5 bulan kurungan.
3. Sri Wahyumi Maria Manalip, Bupati Kabupaten Talaud Periode 2014-2019,
tersangka kasus suap pengadaan barang dan jasa revitalisasi pasar di Kabupaten Talaud.
Sri Wahyumi diduga menerima sejumlah barang mewah dalam OTT tersebut. Barang-
barang yang disita seperti tas tangan merek Channel senilai Rp97.360.000; tas merek
Balenciaga seharga Rp32.995.000; jam tangan merek Rolex seharga Rp224.500.000;
anting berlian merek Adelle senilai Rp32.075.000; serta cincin berlian merek Adelle
seharga Rp76.925.000.
4. Nurdin Basirun, Gubernur Kepulauan Riau Periode 2016-2021, ia berperan
menerima suap/hadiah atau janji dari pihak swasta terkait dengan pemberian izin prinsip
dan lokasi pemanfaatan laut, proyek reklamasi diwilayah pesisir dan pulau-pulau kecil
Kepulauan Riau Tahun 2018/2019 dan menerima gratifikasi yang berhubungan dengan
jabatan.
5. Tamzil, Bupati Kudus, tersangka kasus korupsi jual beli jabatan di Kabupaten Kudus. Ia
berperan dalam menerima sejumlah uang berkisar Rp.170 Juta terkait jual beli jabatan di
Kabupaten Kudus. Sebelumnya ia pernah melakukan korupsi Dana Bantuan Sarana dan
Prasarana Pendidikan Kabupaten Kudus untuk Tahun Anggaran 2004 yang ditangani
Kejaksaan Negeri Kudus
6. Ahmad Yani, Bupati Muara Enim, merupakan tersangka korupsi kasus suap proyek
Dinas Pekerjaan Umum. Ia berperan menerima suap sejumlah uang berkisar 35 ribu US
Dollar
7. Suryadman Gidot, Bupati Kabupaten Bengkayang, merupakan tersangka kasus
dugaan suap proyek pemerintah di Kabupaten Bengkayang Kalimantan Barat. Ia berperan
menerima uang Rp336 juta dari sejumlah pihak swasta melalui Kepala Dinas PUPR
Kabupaten Bengkayang yaitu bernama Alexius
8. Agung Ilmu Mangkunegara, Bupati Lampung Utara, merupakan tersangka kasus
korupsi, ia berperan menerima sejumlah uang 728 jt Rupiah terkait proyek di Dinas
PUPR dan Dinas Perdagangan di Kabupaten Lampung Utara. Ia memanfaatkan posisinya
sebagai kepala daerah baru untuk memperoleh pendapatan di luar penghasilan resminya
9. Basaria Panjaitan, Wakil Ketua KPK, yang berperan menyelidiki dan mengendus
perilaku Agung (Bupati Lampung Utara)
10. Syahbuddin (Syh), Kepala Dinas PUPR Lampung Utara, berperan dalam pemberian fee
sebesar 20-25 persen dari proyek yang dikerjakan oleh Dinas PUPR kepada Bupati
Lampung Utara Agung Ilmu Mangkunegara.
11. Febri Diansyah, berperan sebagai juru bicara KPK yang melaporkan bahwa pihak KPK
telah memproses hukum 119 orang kepala daerah sejak berdiri pada 2002, dari 119 ada
47 diantaranya dari kegiatan tangkap tangan.
2. A.1. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan
tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks
deskripsi kasus.

Penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar ASN


Penerapan :
a) KPK melakukan penerapan nilai berorientasi pelayanan yaitu memahami dan
memenuhi kebutuhan masyarakat akan tajamnya hukum terhadap pelaku kasus korupsi
b) KPK juga mengaktualisasikan nilai Akuntabel dan Kompeten, KPK Melaksanakan
tugas dengan tanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas tinggi dan melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik sehingga menghasilkan tersangka kasus korupsi Pejabat dan Kepala
Daerah yang cukup banyak sepanjang tahun 2019.
c) KPK juga menerapkan nilai Loyal yaitu berdedikasi tinggi dan mengutamakan
kepentingan Bangsa dan Negara dengan mengabdikan diri bersungguh-sungguh melakukan
pemberantasan korupsi di Indonesia. KPK telah memegang teguh nilai-nilai Pancasila dan taat
pada hukum UUD 1945 dan NKRI.
d) KPK juga menerapkan nilai kolaboratif dalam melakukan pemberantasan korupsi
kepada pejabat daerah atau kepala daerah. KPK bekerja sama dengan pemerintah (Pihak
Kejaksaan Negeri) dalam upaya pemberantasan korupsi di berbagai daerah. Hal ini menunjukkan
bawah baik pihak KPK maupun pemerintah sama-sama terbuka dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah dan berkontribusi untuk tujuan bersama.

Pelanggaran :
a) Pejabat daerah baik itu Bupati ataupun Gubernur yang melakukan korupsi tidak
menerapkan nilai Berorientasi Pelayanan. Sejatinya pejabat daerah adalah pelayan publik yang
harus memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat dan melakukan pelayanan secara
transparan, tidak diskriminatif, akuntabel dan berkeadilan.
b) Pejabat daerah yang melakukan tindak korupsi dalam menjalankan tugasnya tidak
menerapkan nilai Akuntabel yaitu tidak bertanggungjawab atas kepercayaan yang diberikan
oleh masyarakat. Yaitu dengan menggunakan kekayaan dan barang milik negara untuk
kepentingan pribadinya. Dan menyalahgunakan kewenangan jabatannya untuk menghasilkan
keuntungan pribadi.
c) Pejabat daerah yang korupsi juga tidak menerapkan nilai Kompeten yaitu tidak
melaksanakan tugas sebagai kepala daerah dengan kualitas yang terbaik. Jika uang negara
digunakan untuk melakukan suap atau kepentingan pribadi, uang yang seharusnya digunakan
untuk membangun daerah tidak akan terlaksana dengan baik dan optimal.
d) Pejabat daerah yang korupsi juga tidak menerapkan nilai Loyal, ia tidak mengutamakan
kepentingan bangsa dan negara melainkan untuk kepentingan dan keuntungan pribadi saja.
Pejabat yang korupsi tidak memegah teguh nilai Pancasila, tidak taat terhadapat hukum UUD
1945 dan NKRI. Dan tidak menajaga nama baik sesama ASN, Pimpinan dan Instansinya
e) Pejabat daerah yang korupsi dan menerima keuntungan dari pihak swasta melakukan
pelanggaran terhadap nilai kolaboratif. Seharusnya kolaborasi pembangunan yang dilakukan
antar pemerintah daerah dengan pihak swasta harus menghasilkan nilai tambah untuk daerah dan
seharusnya bermanfaat untuk tujuan bersama bukan untuk kepentingan individu atau kelompok
tertentu. Hal ini jelas telah melanggar nilai kolaboratif antar pemerintah daerah dan pihak swasta.

Penerapan dan pelanggaran terhadap Kedudukan dan Peran PNS dalam NKRI
Penerapan :
a) KPK melakukan tugas sesuai dengan kewajiban sebagai ASN yaitu melaksanakan tugas
kedinasan dengan penuh pengabdian, kejujuran, kesadaran, dan tanggung jawab
b) KPK melakukan tugas dengan jujur dan berintegritas tinggi

Pelanggaran :
a) Pejabat daerah baik itu Bupati ataupun Gubernur tidak melaksanakan tugas secara
professional dan tidak melaksanakan tugasnya sebagai ASN jujur, bertanggung jawab,dan
berintegritas tinggi. Pejabat daerah dalam menjalankan tugasnya tidak bersih dari praktek
korupsi, kolusi dan nepotisme
b) Pejabat daerah yang korupsi juga tidak menerapkan sistem merit yaitu melakukan
penempatan jabatan berdasarkan kualifikasi kompetensi dan penilaian kinerja yang berkeadilan.

A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan Pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus

3. Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan konteks


deskripsi kasus

4. Mendeskripsikan konsekuensi penerapan dari setiap alternatif gagasan pemecahan masalah


berdasarkan konteks deskripsi kasus.

Gagasan alternatif pemecahan solusi :


a) Penindakan
1) Segera lakukan pencopotan jabatan dan diberhentikan dengan tidak hormat karena
melakukan tindakan korupsi atau penyelewengan yang merugikan negara
2) Memberikan hukuman yang sesuai ketetapan yang berlaku dengan tidak
memandang jabatan, jika perlu hukuman tegas untuk pelaku agar orang lain tidak
akan melakukannya lagi
3) Ahli waris harus merasakan juga tindakan upaya hukum dengan mengganti rugi,
karena secara tidak langsung ikut menikmati uang hasil korupsi
4) Dimiskinkan pelaku dan keluarganya

b) Edukasi
1) Aktif melakukan kegiatan seminar atau pelatihan bagi kepala daerah dengan
penerapan nilai dasar ASN yaitu BERAKHLAK sehingga selalu termotivasi
untuk bekerja dengan mengaktualisasikan nilai-nilai tersebut
2) Melakukan pelatihan-pelatihan atau pendidikan bagi kepala daerah tentang tindak
korupsi yang merugikan negara

c) Perbaikan Sistem
1) Rutinitas Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam melakukan monitoring
tindak pidana korupsi di Indonesia
2) Menyarankan untuk pilkada selanjutnya memberi kriteria khusus kepada calon
kepala daerah seperti : Tidak pernah terlibat kasus korupsi sebelumnya, memiliki
kecerdasan emosional yang tinggi, beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang
maha esa

Konsekuensi dari penerapan Gagasan Alternatif


a) Penindakan
• Dengan adanya tindakan yang tegas seperti yang disebutkan pada gagasan
alterntif, maka menimbulkan efek jera bagi pelaku dan menjadi gambaran kepada
calon kepala daerah selanjutnya apabila melakukan tindak pidana korupsi agar
melakukan tugas secara tangggung jawab, amanah dan jujur

b) Edukasi
• Gambaran kepala daerah selanjutnya menerapkan nilai-nilai BERAKHLAK
dalam mengatualisasikan pekerjaan dan tugasnya
• Kepala daerah lebih berhati-hati dalam menjalankan tugasnya setelah
mendapatkan pelatihan tindak pidanan korupsi

c) Perbaikan Sistem
• Termonitor oleh KPK setiap aksi tindak pidana korupsi yang dilakukan oleh
pejabat daerah
• Munculnya atau hadirnya pemimpin daerah yang cakap, bertintegritas, jujur dan
tanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai