Anda di halaman 1dari 4

Nama : Muhammad Khoirul Mu’minin

NIP : 199907162020121001
No. Absen : 12
Kelompok :2
Gelombang :1
Angkatan : XLII (42)

Polemik Dana Desa yang Melahirkan Desa Fiktif


Soal : Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan peran setiap
aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawaban :
Masalah Pokok Kasus : Beredarnya desa fiktif di sejumlah Tanah Air karena lemahnya verifikasi
dana desa yang selama ini dikucurkan pemerintah pusat
Aktor terlibat :
1) Joko Widodo Presiden Indonesia, sebagai pemegang kebijakan pemerintahan,
mengalokasikan triliunan rupiah dana desa di dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara
(APBN) untuk peningkatan dana desa dilakukan sebagai upaya untuk pemberdayaan
masyarakat desa dan pengembangan potensi ekonomi desa. Sehingga, diharapkan dapat
mempercepat peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup masyarakat desa. Jokowi
menegaskan akan mengejar oknum pelaku yang sengaja memanfaatkan kucuran dana desa
untuk kepentingan pribadi.
2) Oknum tidak bertanggung jawab di daerah, pelaku kasus desa fiktif yang lahir dari dana desa
3) Kepolisian Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, sebagai pihak yang memperoleh
informasi adanya 56 desa yang terindikasi fiktif.
4) Tim Khusus Kepolisian, sebagai aktor yang terjun melakukan pengecekan fisik di 23 desa
yang tidak terdata di Kementerian Dalam Negeri maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara.
5) Kompol Dolfi Kumaseh, sebagai Kepala Subdit Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi
Polda Sultra menyampaikan bahwa 23 desa yang telah dicek, dua desa tidak memiliki
penduduk sama sekali.
6) Febri Diansyah, sabagai Juru Bicara KPK menyampaikan KPK siap membantu Polda Sulawesi
Tenggara menangani kasus desa fiktif di Sulawesi Tenggara. Dengan cara KPK memfasilitasi
keterangan para ahli pidana dan kemudian dilanjutkan gelar perkara bersama pada 16
September 2019.
7) Sri Mulyani, sebagai Menteri Keuangan menyampaikan banyak desa fiktif yang mulai
bermunculan setelah pemerintah secara rutin mengucurkan dana desa setiap tahun.
8) Robert Endi Jaweng, sebagai Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan Otonomi
Daerah (KPPOD) menyampaikan muncilnya desa fiktif ini dikarenakan lemahnya proses
verifikasi di lapangan sebab terdapat desa yang tidak memiliki kode wilayah yang terdaftar di
Kementerian Dalam Negeri
9) Budi Arie Setiadi, sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi mengajak masyarakat untuk berperan aktif bila ada dugaan penyelewengan dana
desa.
10) Rakyat, sebagai pengawas terbaik dana desa melalui peran aktif masyarakat dalam
penggunaan dana desa.
Soal : Melakukan analisis terhadap : A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar
PNS, dan Pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat
berdasarkan konteks deskripsi kasus. B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan
pengetahuan tentang kedudukan dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
Jawaban :
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan Pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS pada setiap tokoh yang terlibat dalam kasus desa fiktif.
Joko widodo, sebagai Presiden Republik Indonesia menerapkan nilai- nilai dasar PNS
dengan menerapkan ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu,
Anti Korupsi) dalam kasus desa fiktif ini, karena beliau bertanggungjawab untuk
pemberdayaan masyarakat desa dan pengembangan potensi ekonomi desa. Sebagai seorang
pemimpin beliau memiliki komitmen tinggi dalam melakukan pekerjaannya. Sebagai seorang
tokoh Nasional, beliau ingin mempercepat peningkatan kesejahteraan dan taraf hidup
masyarakat desa melalui dana desa dari pemerintah. Dana desa tersebut diharapkan mampu
mendorong inovasi dan entrepreneur baru yang dapat memunculkan produk-produk lokal
yang dimiliki oleh setiap desa dan dapat dipasarkan secara nasional, bahkan global melalui
marketplace. Sebagai tokoh yang menerapkan sikap Anti Korupsi beliau juga akan menindak
oknum yang sengaja memanfaatkan kucuran dana desa untuk kepentingan pribadi dengan
memanfaatkan celah pengelolaan dana desa yang tidak mudah dilakukan pemerintah.
Oknum tidak bertanggung jawab di daerah, pelaku kasus desa fiktif telah melanggar
Nilai-nilai dasar PNS yaitu melakukan tindakan korupsi dan tidak bertanggungjawab atas
pekerjaanya. Perbuatantersebut juga melanggar ideologi pancasila dalam sila ke 4 yang
memilik makna bahwa pemerintahan untuk rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat dengan
memanfaatkan kedudukanya untuk mendapatkan kepuasan pribadi. Ia juga mengabaikan etika
dalam mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik.
Kepolisian Kabupaten Konawe Sulawesi Tenggara, sebagai pihak yang memperoleh
informasi adanya 56 desa yang terindikasi fiktif. Telah bertindak sesuai dengan kedudukanya
dalam menangani kabar informasi tentang desa fiktif yang terbentuk karena lancarnya
kucuran dana desa dari pemerintah pusat. Tindakan kepolisian kabupaten konawe dalam
menurunkan tim khusus untuk menyelidiki informasi tersebut sudah benar karena
bertangungjawab dalam melaksanakan pekerjaanya dalam mempertahankan NKRI dari
oknum yang tidak bertangungjawab seperti dalam kasus desa fiktif ini.
Tim Khusus Kepolisian, sebagai aktor yang terjun melakukan pengecekan fisik di 23
desa yang tidak terdata di Kementerian Dalam Negeri maupun Pemerintah Provinsi Sulawesi
Tenggara telah melakukan pekerjaanya dengan benar karena telah menemukan dua desa di
antaranya diketahui tidak memiliki penduduk sama sekali. Ini menunjukkan bahwa tim
khusus tersebut bertangungjawab dengan pekerjaanya dan memiliki integritas tinggi yang
sesuai dengan perkataan dan perbuatanya.
Kompol Dolfi Kumaseh, sebagai Kepala Subdit Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi Polda Sulawesi tenggara melakukan pekerjaanya integritas tinggi karena
melalui kedudukanya beliau menyampaikan hasil infestigasi dari tim nya dengan valid dan
dari tindakan tersebut akan di tindak lanjuti dengan bekerja sama dengan pihak lain yang
berkaitan.
Febri Diansyah, sabagai Juru Bicara KPK menunjukan sikap akuntabiltas yang tinggi
dengan bertangungjawab sesuai dengan kedudukanya sebagai jubir KPK yang
menyampaikan KPK siap membantu Polda Sulawesi Tenggara menangani kasus desa fiktif di
Sulawesi Tenggara. Dengan cara KPK memfasilitasi keterangan para ahli pidana dan
kemudian dilanjutkan gelar perkara bersama pada 16 September 2019. Selain itu KPK
mengindikasi adanya 34 desa yang bermasalah. Tiga desa fiktif, sedangkan 31 lainnya ada
tapi surat keputusan pembentukannya dibuat dengan tanggal mundur. Sementara, ketika
desa tersebut dibentuk sedang berlaku kebijakan moratorium dari Kemendagri. Sehingga
untuk bisa mendapatkan dana desa harus dibuat tanggal pembentukan backdate
Sri Mulyani, sebagai Menteri Keuangan mengawasi pengeeluaran APBN dengan ikut
serta mebahas kasus desa fiktif dalam rapat kerja evaluasi kinerja 2019 dan rencana kerja
2020 bersama dengan Komisi XI DPR RI, Senin (4/11/2019) dengan menyampaikan banyak
desa fiktif yang mulai bermunculan setelah pemerintah secara rutin mengucurkan dana desa
setiap tahun. Tindakan sri mulyani ini menunjukan bahwa beliau memiliki sikap
tangungjawab dalam pekerjaanya.
Robert Endi Jaweng, sebagai Direktur Eksekutif Komite Pemantauan Pelaksanaan
Otonomi Daerah (KPPOD) melalui peranya ini robert ikut berpartisipasi membedah kasus
desa fiktif ini, beliau menyampaikan muncilnya desa fiktif ini dikarenakan lemahnya proses
verifikasi di lapangan sebab terdapat desa yang tidak memiliki kode wilayah yang terdaftar di
Kementerian Dalam Negeri. Dari analisi beliau ini menunjukan bahwa robert telah
melakasanakan nilai-nilai dasar PNS dengan baik.
Budi Arie Setiadi, sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi melalui kedudukanya mengajak masyarakat untuk berperan aktif bila ada
dugaan penyelewengan dana desa. Sikap tersbut sebagai bentuk pengawasan dan kepedulian
Budi Arie dalam mengawasi dana desa sikap beliau mencerminkan sikap anti korupsi dan
memiliki etika publik yang menunjukan kesetiaan terhadap UUD RI dan Pancasila

B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI
Dari kasus di atas menunjukan bahwa nilai dasar PNS sangat penting dalam menjaga
keutuhan NKRI. Akuntabilitas ASN menunjukan bentuk kewajiban ASN dalam
Bertanggungjawab atas pekerjaanya yang harus di capai. Baik itu dari kepemimpinan,
integrasi, tangungjawab, keadilan, keprcayaan, konsiste perlu selalu di jaga oleh ASN. Sikap
nasionalisme juga perlu di tegakan karena pemahaman mengenai nilai0nilai kebangsaan
memiliki kekuatan dalam menilai kecintaan ASN dengan menumbuhkan semangat
nasionalisme yaitu menanamkan dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dan nilai-nilai luhur
yang terkandung di dlamnya. Selain itu etika publik meripakan bentuk refleksi tentang norma
dan yang menentukan baik/buruk, benar/salah perilaku tindakan ASN dalam
mempertangungjawabkan nilai dasar ASN. Komitmen mutu dan sikap nti korupsi tak kalah
penting karena sikap tersebut juga menjadi dasar ASN untuk tidak melakukan tindakan yang
dapat merugikan Negara dan tidak menajga keseimbangan negara,

Soal : Mendeskripsikan gagasan-gagasan alternatif pemecahan masalah berdasarkan konteks deskripsi


kasus
Jawaban :
Pemecahan masalah yang dapat di ambil dari kasus ini adalah dengan memperkuat bekal dan tenaga
dari pemerintah seuai dengan yang di ungkapkan oleh Robert Endi Jaweng munculnya kasus desa
fiktif menjadi indikasi bahwa proses verifikasi di lapangan masih lemah. Sedianya, setiap desa
memiliki kode wilayah yang terdaftar di Kementerian Dalam Negeri. Desa yang ingin mendapatkan
bantuan dari pemerintah pusat, harus mengajukan usulan melalui pemerintah kabupaten/kota sebelum
ke Kementerian Keuangan. Adapun besaran alokasi bantuan untuk setiap wilayah tidak sama.
Tergantung dari letak geografis, jumlah penduduk, hingga tingkat kemiskinan.
Selain itu perlunya kerjasama antarapihak pemerintahan untuk memudahkan kinerja dan ruanglingkup
pekerjaan pemerintah. Hal ini juga lebih efektif dalam mencegah terjadinya pelangaran-pelanggaran
yang ada. Dengan danya kerja sama tersebut pemerintah akan lebih mudah menjalankan pekerjaanya
dan tidak tumpang tindih dalam melakukan pekerjaan.
Pelayihan-pelatihan dan penguatan tenaga pemerintahan juga perlu dilakukan unutk memperkuat dan
memperluas wawasan ASN sehingga nilai-nilai ASN dapat di terapkan dengan baik dan benar.

Anda mungkin juga menyukai