Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS

IDENTIFIKASI
PELAYANAN PUBLIK
PEMATERI : DR. HJ. ISPAWATI ASRI
OLEH: LAYAR MUTIARA 199201172020122001/18
LAPAS KELAS II A SEMARANG

LATSAR CPNS 2019 ANGKATAN XLII KELOMPOK II


IDENTIFIKASI MASALAH
2. PELAYANAN KURANG INFORMATIF
1. PELAYANAN KURANG RESPONSIF (U3S3G3)
(U4S4G4) Kementerian Komunikasi dan Informatika
• Warga kota Ambon beradu mulut dengan (Kemenkominfo) mendorong lembaga atau
badan publik menerapkan prinsip keterbukaan
pegawai dinas catatan sipil (capil), karena KTP informasi publik. .
yang ditunggu sejak pagi belum juga diterima.
https://www.malukunews.co/berita/ambon/px https://www.republika.co.id/berita/qslw1t428/ke
61auabzw5qxau/lambat-pelayanan-warga- menkominfo-banyak-badan-publik-belum-
informatif
marahi-pegawai-capil-kota-ambon
• Warga Kelurahan Tlogowaru, Kota Malang
mengeluhkan pelayanan dari petugas
pengurusan KTP dan KK di kantor Kelurahan
Tlogowaru. Sampai siang hari masih belum ada
petugas, sehingga pengurusan surat-surat lama.
https://www.kabarpas.com/sering-telat-warga-
keluhkan-pelayanan-petugas-kelurahan-
tlogowaru/
IDENTIFIKASI MASALAH
3. KORUPSI DALAM PENYELENGGARAAN 4. BIROKRASI TERLALU BANYAK
PELAYANAN (U4S5G4) (U5S5G5)
• Jokowi Sebut Tata Kelola Pemerintahan
Oknum pegawai kelurahan Muktiharjo,
Terlalu Banyak Birokrasi dan Berbelit-belit
Semarang meminta pungli jasa ketik sebesar Rp.
https://www.tribunnews.com/nasional/2020/0
300.00 kepada warga.
7/28/jokowi-sebut-tata-kelola-pemerintahan-
https://regional.kompas.com/read/2021/04/28/1
terlalu-banyak-birokrasi-dan-berbelit-belit
31432078/cerita-wali-kota-semarang- tanggapi-
laporan-pungli-jasa-ketik-rp-300000
• Seorang ibu asal Surabaya, Jawa Timur,
Yaidah (51) dioper-oper dari Jakarta-
Surabaya untuk mengurus akta kematian
anaknya.
https://regional.kompas.com/read/2020/10/
27/16333881/cerita-yaidah-ibu-51-tahun-
dioper-oper-dari-surabaya-ke-jakarta-urus-
akta?page=all
IDENTIFIKASI MASALAH
5. DISKRIMINASI DALAM 6. KESULITAN DALAM PEMANFAATAN
PENYELENGGARAAN TEKNOLOGI (U3S3G3)
PELAYANAN (U4S5G4) • PNS di 17 kelurahan di Sukoharjo tidak
Ombudsman RI Perwakilan Provinsi memahami perangkat teknologi komputer
Sumatera Barat menyampaikan, ada alias gagap teknologi (gaptek). Akibatnya,
diskriminasi pelayanan publik bagi administrasi keuangan berbasis komputer pun
penyandang disabilitas di wilayah terhambat dengan kemampuan para PNS.
kerjanya. https://www.medcom.id/nasional/daerah/gNQE
https://ombudsman.go.id/perwakilan/n WnqN-masih-banyak-pns-di-sukoharjo-gaptek
ews/r/pwk--ombudsman-ada- • Sekitar 90 Persen PNS di Malang Gagap
diskriminasi-pelayanan-publik-terhadap- Teknologi
disabilitas-di-sumbar- • https://nasional.tempo.co/read/612970/sekitar-
90-persen-pns-di-malang-gagap-teknologi
ANALISIS MASALAH :
BIROKRASI YANG TERLALU BANYAK

Berdasarkan skor penilaian USG yang ada, maka masalah yang saya
diprioritaskan adalah tentang birokrasi yang terlalu banyak pada pelayanan Publik:
Urgency (5): Menurut saya masalah birokrasi yang terlalu banyak dan berbelit-belit
menjadi masalah yang perlu segera ditangani karena hal tersebut akan berpengaruh
pada kepentingan masyarakat yang menjadi tanggung jawab pemerintah.
Seriousness (5): Menurut saya masalah birokrasi ini adalah masalah yang serius, karena
hal tersebut dapat membuat berbagai kebijakan pemerintah menjadi terhambat dan
kepentingan masyarakat menjadi terbengkalai.
Growth (5): Menurut saya apabila masalah birokrasi pada pelayanan publik tidak segera
diatasi akan berkembang menjadi hal yang lebih buruk. Seperti terbukanya celah-celah
untuk melakukan praktik-praktik korupsi, menurunya profesionallitas kinerja ASN,
terhambatnya birokrasi pemerintahan, serta dapat menyebabkan hilangnya kepercayaan
masyarakat terhadap organisasi maupun lembaga pemerintahan.
SOLUSI
1. Instansi harus menciptakan pelayanan publik yang mudah, cepat, efektif, dan efisien
untuk menghindari praktik-praktik KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).
2. Instansi harus menyediakan sarana pengaduan di tempat pelayanan publik guna
mendengar keluhanan, saran, aspirasi dari masyarakat terhadap pelayanan yang
didapat.
3. Instansi harus bersikap transparan dan informatif tentang prosedur tata cara pelayanan,
biaya pelayanan, waktu pelayanan, maupun hak-hak yang di dapat oleh masyarakat
yang akan menggunakan pelayanan publik.
4. Instansi perlu memberikan sanksi tegas terhadap oknum yang melakukan praktik-
praktik KKN.
5. Instansi harus melakukan pendidikan dan pelatihan secara berkala bagi pegawainya,
sehingga memiliki kapabilitas dan profesionalitas tinggi dalam melayani masyarakat.
6. Seorang ASN harus sadar akan tugasnya sebagai pelayan masyarakat harus professional dan
menanamkan betul nilai-nilai kode etik, guna terselenggaranya pelayanan publik yang bersih,
cepat, dan adil untuk masyarakat.
Sekian &
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai