SKRIPSI
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
PROGRAM STUDI ILMU ADMINISTRASI PUBLIK
MALANG
2019
MOTTO
Yang pertama dan utama, lakukan yang terbaik dengan seluruh kemampuanmu.
Perkara itu akan menjadi terbaik di antara lain atau tidak, itu urusan kedua.
(Gumilang)
ii
iii
iv
v
LEMBAR PERSEMBAHAN
vi
RINGKASAN
vii
Penerapan sistem OSS di Kabupaten Malang memberikan dampak positif
berupa peningkatan semangat investasi, adanya peluang kerja baru, peningkatan
kapasitas pegawai terhadap hal modern, pelayanan menjadi lebih cepat dan ringkas
karena adanya modernisasi, berkurangnya pertemuan antar muka, dan masyarakat
dituntut untuk mengikuti perkembangan zaman. Akan tetapi masih pula ditemukan
kekurangan yaitu realisasi investasi tidak meningkat pesat, adanya dwifungsi
pegawai, pemerintah sulit untuk melakukan pengawasan terhadap pelaku usaha dan
perkembangan investasi, terdapat masyarakat yang belum mengetahui sistem OSS,
dan kurang mengerti akan perkembangan teknologi.
Dari hasil penelitian tersebut, saran yang diberikan dalam penelitian ini adalah
menyelaraskan izin di daerah dengan visi sistem OSS, memperbaiki landasan
hukum, mengembangkan SIPELOT untuk mengatasi kekurangan OSS, menambah
fasilitas layanan mandiri OSS, memberi insentif berusaha kepada calon investor,
mengembalikan tugas dan fungsi pegawai lama ke bidang masing-masing,
menambah pegawai baru di layanan OSS, membuat metode atau sistem
pengawasan yang lebih efisien, mengembangkan sosialisasi kepada masyarakat
yang lebih luas, dan membuat sistem yang memudahkan masyarakat mengurus
perizinan secara mandiri.
viii
SUMMARY
ix
The implementation of the OSS system in the Malang regency has positive
impact on the increased spirit of investment, new job opportunities, an increase in
employee capacity to modern matters, service becomes faster and more concise
because of the modernization, interface meetings are reduced, and society are
required to keep up with the times. However, deficiencies are still found, namely
the realization of investment does not increase rapidly, the existence of employee
dual functions, difficult to supervise the business actors and the development of
investments, there are people who don't know the OSS system and don't understand
technology developments.
From the results of this study, the advice given in this study was to harmonize
permits in region with the vision of the OSS system, fixing legal bases, developing
SIPELOT to overcome OSS deficiency, adding OSS self-service facility, provide
business incentives to potential investors, returning the duties and functions of old
employees to their respective fields, add new employees to the OSS service, create
a more efficient method of monitoring systems, develop socialization to the wider
community, and create a system that makes it easier for the community to manage
permits independently.
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah
(OSS) di Daerah dalam Perspektif Revolusi Industri 4.0 (Studi Pada Dinas
Skripsi ini diajukan untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
2. Bapak Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D selaku Ketua Jurusan
Administrasi Publik.
3. Bapak Dr. Fadillah Amin, M.AP.,Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu
Administrasi Publik.
4. Bapak Dr. M.R. Khairul Muluk, S.Sos., M.Si selaku ketua komisi
pembimbing skripsi.
pembimbing skripsi.
akademik.
xi
7. Bapak Rendra Eko Wismanu, S.AP., M.AP sebagai dosen mata kuliah
Universitas Brawijaya.
9. Bapak Drs. Iriantoro, M.Si selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan
10. Seluruh Pegawai Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu
12. Grup Makaroni: Bambi Adama Janaloka Basundara, Bima Setya Negara
Eka Putra, Deny Abib Anatha, Kuncoro Sigit, M. Rusdi Dharmawan, dan
Sofie Rayzaldi.
14. Bagi semua pihak yang telah membantu dan berkontribusi dalam
penyusunan skripsi ini yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu per
satu.
Semoga segala bantuan dan bimbingan yang telah diberikan, menjadi amal
kebaikan dan mendapat balasan dari Tuhan Yang Maha Esa. Akhir kata, semoga
karya tulis ini dapat bermanfaat dan berguna bagi pembaca untuk menambah
Penulis
xii
DAFTAR ISI
MOTTO..................................................................................................... ii
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI....................................................... iii
TANDA PENGESAHAN.......................................................................... iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI.......................................... v
HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................... vi
RINGKASAN............................................................................................ vii
SUMMARY............................................................................................... ix
KATA PENGANTAR............................................................................... xi
DAFTAR ISI.............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR................................................................................. xvii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................. xviii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang............................................................................ 1
B. Rumusan Masalah....................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian........................................................................ 12
D. Manfaat Penelitian...................................................................... 13
E. Sistematika Penulisan................................................................. 14
xiii
G. Electronic Governance............................................................... 43
H. Digital Government.................................................................... 46
I. Revolusi Industri 4.0.................................................................. 48
1. Pengertian............................................................................ 48
2. Perkembangan..................................................................... 49
3. Dampak............................................................................... 50
J. Sistem Online Single Submission (OSS).................................... 61
xiv
d. Dukungan Manajemen Puncak..................................... 157
2. Dampak Penerapan Sistem OSS di Kabupaten
Malang dalam Perspektif Revolusi Industri 4.0.................... 159
a. Dampak Terhadap Ekonomi........................................ 160
1) Pertumbuhan......................................................... 162
2) Ketenagakerjaan................................................... 162
b. Dampak Terhadap Pemerintah.................................... 166
c. Dampak Terhadap Masyarakat.................................... 169
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................ 173
B. Saran.......................................................................................... 177
xv
DAFTAR TABEL
xvi
DAFTAR GAMBAR
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
xviii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melalui sistem desentralisasi yang berinti pokok atau bertumpu pada otonomi.
rendah, badan hukum publik, penguasa wilayah luas maupun regional, para ahli
Daerah, Negara Kesatuan Republik Indonesia dibagi atas daerah provinsi yang
aspirasi masyarakat.
1
2
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Pasal 12, Ayat 2), menyebutkan bahwa
urusan pemerintah yang bersifat konkuren salah satunya adalah penanaman modal.
modal atau bisa juga disebut investasi merupakan urusan pemerintah daerah dengan
Penanaman modal adalah segala bentuk kegiatan menanam modal, baik oleh
penanam modal dalam negeri maupun asing untuk melakukan usaha di wilayah
perusahaan untuk membeli atau memperoleh barang-barang modal yang baru, yang
lebih modern, atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah
tidak digunakan lagi atau yang sudah usang (Sukirno, 2013:376). Penanaman
modal atau investasi memiliki peran yang sangat penting dalam pembangunan
ekonomi, tidak saja dalam konteks makro, tetapi juga dalam konteks mikro
atas.
4
peringkat global dalam hal kemudahan berusaha. Dari semula berada diperingkat
120 pada tahun 2014 menjadi peringkat 72 pada tahun 2018. Namun hasil ini
Daerah dituntut mampu untuk menciptakan iklim berusaha yang baik bagi investor.
Sehingga dengan masuknya investor ke sebuah daerah, maka hal tersebut akan
Penanaman modal atau investasi erat kaitannya dengan perizinan. Setiap calon
modal. Menurut Sutedi (2015:167), perizinan adalah salah satu bentuk pelaksanaan
5
perizinan yang baik akan memudahkan masyarakat atau calon investor untuk
Informasi Cerdas Pelayanan Terpadu Untuk Publik (SI CANTIK) dan Sistem
beralih dari cara konvensional menuju cara yang lebih modern dengan
memasuki sebuah revolusi baru dengan menerapkan sebuah inovasi baru dalam
tubuh birokrasi, yang disebut revolusi industri keempat atau Revolusi Industri 4.0.
Tiga revolusi sebelumnya merupakan sebuah penemuan mesin uap, mesin produksi
masal tenaga listrik/ BBM, dan penggunaan teknologi informasi dan mesin
automasi. Sedangkan pada revolusi industri 4.0 merupakan sebuah perubahan yang
Schwab (2017:67):
6
“More intense and innovative use of web technologies can help public
administrations modernize their structures and functions to improve overall
performance, from strengthening processes of e-governance to fostering
greater tranparency, accountability, and engagement between the
government and its citizens.”
Penggunaan teknologi web yang lebih intens dan inovatif dapat membantu
keterlibatan yang lebih besar antara pemerintah dengan masyarakat yang dilayani.
Dapat disimpulkan, revolusi industri 4.0 yang terjadi di ranah pemerintahan akan
dapat membawa dampak yang positif bagi pemerintah sebagai pemberi layanan dan
atau peta jalan mengenai strategi Indonesia dalam implementasi memasuki industri
4.0. Terdapat 10 inisiatif nasional dalam Making Indonesia 4.0, yaitu sebagai
berikut: Perbaikan alur barang dan material; Membangun suatu peta jalan zona
kesiapan dalam memasuki revolusi industri 4.0. Menurut publikasi IMD World
62 dari 63 negara yang terdaftar, diatas negara Venezuela. Indonesia juga berada
Peringkat Indonesia menurun dalam lima tahun terakhir. Pada tahun 2014
posisi Indonesia ada diperingkat 57. Pada tahun 2015 dan 2016 menurun menjadi
peringkat 60. Pada tahun 2017 ada diperingkat 59 dan peringkat 62 pada tahun
2018. Publikasi peringkat daya saing digital tersebut menilai sejauh mana suatu
praktik pemerintahan, model bisnis, dan juga perilaku masyarakat secara umum
Januari 2019). Dibandingkan dengan Kota Malang dan Kota Batu, Kabupaten
Malang memiliki jumlah potensi investasi paling banyak dalam lingkup daerah
8
Malang Raya. Banyaknya potensi Kabupaten Malang dapat menjadi daya tarik
calon investor untuk menanamkan modalnya di Kabupaten Malang. Hal ini bisa
dilihat dari jumlah Perusahaan Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan jumlah investor dari
tahun 2017 sampai 2018. Pada tahun 2017 jumlah keseluruhan perusahaan yang
sudah mencapai 7.786 perusahaan. Hal ini menjadi bukti bahwa Kabupaten Malang
merupakan daerah yang berpotensi untuk penanaman modal bagi investor, sehingga
dengan perizinan, antara lain sebagai berikut: Informasi mengenai perizinan (sistem
yang digunakan, tata cara, persyaratan) masih minim; dan Regulasi cepat berubah
9
berulang-ulang, tersebar dan tidak terkoordinasi. Selain itu belum ada standar
perizinan, tidak ada pengawalan, dan belum terintegrasi secara elektronik. Hal ini
terhambat dan iklim berusaha menjadi kurang kondusif (Infografis OSS, 2018,
Selain karena potensi dan masalah yang dimiliki dalam bidang perizinan dan
yang diterbitkan oleh Lembaga OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan
lembaga, gubernur, atau bupati/ wali kota kepada pelaku usaha melalui sistem
elektronik yang terintegrasi. Kabupaten Malang merupakan salah satu dari berbagai
daerah yang sudah menjalankan sistem OSS melalui Dinas Penanaman Modal dan
Malang, pengurusan Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar
Perusahaan (TDP) sudah dapat dilakukan melalui sistem OSS mulai tanggal 6
Agustus 2018.
termasuk bagi usaha mikro, kecil, dan menengah setelah mendapatkan persetujuan
11
online. Oleh karenanya dapat disimpulkan bahwa sistem OSS merupakan wujud
penerapan revolusi industri 4.0 dalam lembaga pemerintah berupa sistem dengan
integrasi jaringan internet (Internet of Things/ IOT) dan dibentuk dalam upaya
Acara Peresmian Penerapan Sistem OSS pada Senin, 9 Juli 2018 menyatakan
bahwa:
“Sistem OSS yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018
merupakan upaya pemerintah dalam menyederhanakan perizinan berusaha
dan menciptakan model pelayanan perizinan terintegrasi yang cepat, murah,
dan memberi kepastian. Dengan OSS, izin berusaha akan didapat oleh pelaku
usaha dalam waktu kurang dari 1 jam.”
Malang, sistem OSS akan menjadikan pelayanan perizinan menjadi lebih mudah.
Diharapkan dengan adanya kemudahan perizinan akan ada pelaku usaha baru di
Kabupaten Malang yang akan berdampak pada tersedianya lapangan pekerjaan bagi
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Malang
di Kabupaten Malang. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk mengambil judul
B. Rumusan Masalah
penelitian. Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah
D. Manfaat Penelitian
b. Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan evaluasi bagi Dinas
E. Sistematika Penulisan
besar mengenai apa yang diuraikan dalam penelitian ini. Secara garis besar susunan
1. BAB I: Pendahuluan
revolusi industri 4.0. Bab ini berisi pemaparan mengenai penelitian terdahulu,
Bab ini menjelaskan tentang jenis dan pendekatan penelitian, fokus penelitian,
lokasi dan situs penelitian, sumber data penelitian, teknik pengumpulan data,
Bab ini menyajikan hasil penelitian yang terdiri atas gambaran umum lokasi
Malang, penyajian data dari hasil temuan di lapangan, dan analisis data.
15
5. BAB V: Penutup
Bab ini berisi tentang kesimpulan dari keseluruhan hasil penelitian dan saran-
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
di Indonesia.
Dari berbagai penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan judul yang sama
seperti judul skripsi penulis. Penulis melihat judul penelitian terdahulu berkutat
pada tema implementasi dan inovasi terkait dengan program e-Government dan
faktor apa saja yang mempengaruhi program tersebut. Sedangkan penulis lebih
Industri 4.0.
Dari sisi program yang diteliti, penulis juga tidak menemukan kesamaan
(SI CANTIK), dan Paket Perizinan Online. Dalam Penelitian ini, penulis meneliti
16
17
B. Administrasi Publik
Kata administrasi berasal dari dua kata, ad dan ministrare, yang memiliki arti
has a high degree of rationality. Artinya administrasi adalah usaha bersama (kerja
sama) dengan derajat rasionalitas yang tinggi. Jadi dapat disimpulkan bahwa
administrasi adalah sebuah usaha dari manusia yang saling bekerja sama untuk
mencapai tujuan tertentu dengan rasional dan nilai yang telah disepakati bersama.
publik. Publik menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah orang
sebagai masyarakat atau warga negara. Menurut Caiden dalam Mindarti (2016:4),
kepentingan publik dan masalah publik (public interests and publik affairs) yang
ada pada suatu negara, merupakan ruang lingkup kegiatan administrasi publik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa administrasi publik adalah usaha dari manusia
yang saling bekerja sama (pemerintah) untuk memberikan sebuah pelayanan yang
C. Pelayanan Publik
1. Pengertian Pelayanan
Pelayanan menurut KBBI adalah hal, cara, atau hasil pekerjaan melayani.
kepuasan meskipun hasilnya tidak terikat pada suatu produk secara fisik.“
kepuasan. Dalam kaitannya dengan penelitian ini, Sistem pelayanan baru yang
berbasis teknologi informasi dan web yang bernama Online Single Submisson
(OSS) merupakan salah satu wujud pelayanan atau lebih tepatnya sebagai
pelayanan publik.
undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau
pemerintah, pihak swasta atas nama pemerintah, ataupun pihak swasta kepada
“multidimensi”. Pelayanan publik tidak hanya dapat dilihat dari satu sudut
pandang saja, tetapi bisa dilihat dari berbagai sudut pandang atau aspek, yaitu
pengadaan baik barang maupun jasa yang dilakukan oleh penyedia layanan/
pemerintah. Pengadaan barang dan jasa ini harus disediakan oleh pemerintah.
Hal ini terjadi karena sektor swasta tidak mau memproduksi barang dan jasa
tersebut sebagai konsekuensi dari kegagalan pasar atau karena secara alamiah
barang atau jasa tersebut harus disediakan secara eksklusif oleh negara. Dalam
bahkan unsur religi yang merupakan refleksi dari kebudayaan dan kearifan
lokal yang berlaku. Dalam perspektif hukum, pelayanan publik dapat dilihat
Oleh karena itu, sistem OSS merupakan salah satu layanan elektronik atau e-
Service.
pelanggan baru
a. Fungsional
b. Terpusat
c. Terpadu
d. Gugus Tugas
pelayanan tertentu.
D. Pemerintah Daerah
1. Desentralisasi
pemindahan kekuasaan:
yang sering kali bisa beroperasi diluar peraturan pemerintahan pusat atau
2. Pemerintah Daerah
dengan amanat UUD Negara RI tahun 1945 maka kebijakan politik hukum
Indonesia (NKRI).
a. Peningkatan Pelayanan.
adalah suatu hal yang bersifat esensial guna mendorong atau menunjang
Peningkatan daya saing daerah ini, guna tercapainya keunggulan lokal dan
keunggulan daya saing nasional. Di samping itu, daya saing nasional akan
E. Konsep Penerapan
teknologi yang semakin canggih. Salah satunya adalah dengan adanya sebuah
internet. Hal ini biasa disebut dengan sistem antar organisasi atau
sehingga semua perusahaan bekerja sama sebagai suatu unit yang terkoordinasi,
meraih manfaat yang tidak dapat diraih sendiri oleh setiap perusahaan. Nama yang
sering digunakan untuk IOS adalah EDI atau Electronic data interchange
(Pertukaran Data Elektronik). Kedua istilah tersebut sering kali saling bertukar
penggunaan. Namun, jika ditarik satu garis perbedaan, EDI dianggap sebagai sub-
29
kumpulan dari suatu sistem antar organisasi. Pertukaran data elektronik adalah
Pengaruh Lingkungan
Pengaruh Internal
Kebutuhan
Pesaing Internal
Sekutu
Dagang
Dukungan
Manajemen
Puncak
IOS
yaitu faktor eksternal atau pengaruh lingkungan dan faktor internal atau pengaruh
tekanan kompetitif atau pesaing dan adanya penggunaan kekuasaan terhadap sekutu
1. Tekanan Kompetitif
dalam suatu posisi yang buruk terhadap para pesaingnya atau ketika asosiasi
30
akan berinisiatif untuk menerapkan sistem IOS, seperti sistem EDI, dengan
cara yang reaktif. Menurut peneliti, tekanan kompetitif adalah alasan yang
EDI.
Maka makna kata pesaing disini dapat diadopsi menjadi pemerintah daerah
kompetitif dari Porter untuk mengevaluasi peran dari penerapan sistem IOS
2. Penggunaan Kekuasaan
atau penerapan sebuah sistem baru. Menurut Alsaad (2014: 519), seluruh
kekuasaannya atas anggota atau organisasi yang lain, maka organisasi tersebut
organisasi tersebut dapat membuat aturan dan meminta para sekutu dagangnya
3. Kebutuhan Internal
bahwa penerapan sistem IOS merupakan salah satu cara untuk meningkatkan
menerapkan sistem IOS dengan cara yang proaktif. Hal serupa juga diutarakan
Rahadi (dalam Bulutoding 2014: 127), bahwa individu atau organisasi akan
32
sistem OSS, selain atas perintah pemerintah pusat untuk menerapkan sistem
OSS di seluruh daerah, pemerintah daerah menurut inisiatif sendiri akan secara
dalam pemerintahan.
tanpa melihat apakah perusahaan tersebut bertindak dengan cara yang proaktif
ataupun tidak. Ketika organisasi masih belum bisa merasakan ataupun melihat
apakah manfaat yang bisa didapat dengan menerapkan sistem IOS, dukungan
bagaimana sistem IOS, dalam hal ini sistem OSS dapat diterapkan secara baik
memiliki pengaruh yang signifikan dan positif terhadap kinerja SIA. Oleh
karena itu, semakin manajemen puncak mendukung dan ikut dalam proses
F. Electronic Government
1. Pengertian E-Government
Network, the Internet, and mobile computing) that have the ability to transform
yang luas, internet, dan komputasi bergerak) oleh institusi pemerintah dalam
pemerintah.
publik yang semula konvensional akan menjadi pelayanan yang publik yang
berbasis teknologi. Oleh karena itu muncul pelayanan secara elektronik atau
dikarenakan adanya 3 (tiga) pemicu utama, yaitu era globalisasi yang datang
sebagainya menjadi hal-hal utama yang harus diperhatikan oleh setiap bangsa
jika yang bersangkutan tidak ingin diasingkan dari pergaulan dunia. Dalam
dalam sebuah negara, dari yang bersifat internal dan fokus terhadap kebutuhan
dalam negeri, menjadi lebih berorientasi kepada eksternal dan fokus kepada
global. Jika dahulu di dalam sebuah negara kekuasaan lebih berpusat pada sisi
mudah dan efektif dengan masyarakat negara lain, masyarakat di sebuah negara
harus memiliki sebuah lingkungan yang kondusif dimana hal ini merupakan
pengetahuan dapat diciptakan dengan teramat sangat cepat dan dapat segera
hitungan detik. Hal ini berarti bahwa setiap individu di berbagai negara di dunia
telah diambil alih oleh masyarakatnya sendiri (misalnya masalah pers, sosial,
ini. Inilah alasan lain mengapa pemerintah dipaksa untuk mulai mengkaji
36
fenomena yang ada agar yang bersangkutan dapat secara benar dan efektif
masyarakat di dunia. Hal ini tidak terlepas dari semakin membaiknya kinerja
kinerja di sektor swasta ini tidak diikuti dengan percepatan yang sama di sektor
standar kualitas pemberian pelayanan. Dengan kata lain, secara tidak langsung
semakin tinggi.
3. Manfaat E-Government
Indrajit (2016:5) menyebutkan bahwa dua negara besar yaitu Amerika dan
pemerintahan.
37
aktivitas sehari-hari.
berkepentingan.
Menurut hasil kajian dan riset dari Havard JFK School of Government
dalam Indrajit (2016:11), untuk menerapkan digitalisasi pada sektor publik, ada
a. Support
Elemen pertama dan paling krusial yang harus dimiliki oleh pemerintah
adalah keinginan (intent) dari berbagai kalangan pejabat publik dan politik
diperlakukan.
Government.
yang simpatik.
b. Capacity
Arti dari elemen kedua ini adalah adanya unsur kemampuan atau
finansial.
e-Government.
c. Value
Elemen pertama dan kedua merupakan dua buah aspek yang dilihat dari
sisi pemerintah selaku pihak pemberi jasa (supply side). Berbagai inisiatif
e-Government tidak akan ada gunanya jika tidak ada pihak yang merasa
a. Publish
Proyek dalam jenis ini berskala kecil dan kebanyakan aplikasinya tidak
perlu melibatkan sejumlah sumber daya yang besar dan beragam. Yang
terjadi dalam jenis ini adalah sebuah komunikasi satu arah, dimana
untuk dapat secara langsung dan bebas diakses oleh masyarakat ataupun
b. Interact
Berbeda dengan jenis Publish yang bersifat pasif, pada jenis ini sudah
dilayani atau pihak lain yang berkepentingan. Terdapat dua jenis aplikasi
yang biasa digunakan dalam jenis ini. Yang pertama adalah bentuk portal
ingin mencari data atau informasi secara spesifik (pada jenis Publish,
pengguna hanya dapat mengikuti link yang sudah disertakan). Yang kedua
c. Transact
Dalam jenis ini interaksi atau komunikasi dua arah juga terjadi seperti pada
jenis kelas Interact, hanya saja terjadi sebuah transaksi yang berhubungan
dengan perpindahan uang dari satu pihak ke pihak yang lainnya. Jenis atau
aplikasi ini jauh lebih rumit dibandingkan dengan dua jenis sebelumnya
karena dalam pelaksanaannya harus ada sistem keamanan yang baik agar
hari.
Salah satu tugas utama dari sebuah pemerintahan adalah untuk membentuk
relasi yang baik antara pemerintah dengan kalangan bisnis tidak saja
roda perusahaannya, namun lebih terjadi relasi interaksi yang baik dan
Di era globalisasi ini terlihat jelas adanya kebutuhan bagi negara untuk
tidak hanya berkisar pada hal-hal yang berbau diplomasi semata, namun
lebih jauh lagi untuk memperlancar kerja sama antar negara dan kerja sama
G. Electronic Governance
1. Pengertian
publik secara lebih baik (Suaedi, 2010: 54). Akan tetapi menurut Backus dalam
44
melainkan mencakup fungsi yang sangat luas, yang sering kali dikaitkan
kepemerintahan yang multi aktor, multi level dan multi arah dalam dimensi
2010:55).
2. Tujuan
interaksi interaktif dari aktor yang terlibat, yaitu state, privat sector, dan
3. Manfaat
sebagai berikut:
ke teknologi digital.
keputusan.
menghasilkan output yang lebih besar dengan biaya yang lebih murah.
b. Efektivitas, yang artinya pemerintah mampu bekerja dengan lebih baik dan
biaya dan waktu yang sama namun dengan standar kualitas yang lebih
baik.
H. Digital Government
didasarkan pada manfaat yang banyak bagi pemerintah, masyarakat, maupun sektor
administrasi yang terisolasi menjadi pelayanan sumber daya yang terintegrasi, dan
dari penanganan arsip dan kertas kerja ke pelayanan elektronik. Selain itu, proses
ini membawa perubahan dari proses pemberian pelayanan yang memakan waktu
menjadi pelayanan yang singkat dan cepat, dari kontrol dan persetujuan eksplisit
47
menjadi pencarian informasi yang fleksibel, dari teknologi informasi yang terpisah-
pisah menjadi solusi jaringan yang terintegrasi, dan juga dari pemilihan setiap
beberapa tahun ke demokrasi partisipasi yang bisa dilakukan setiap saat. Muluk
manfaat dari fenomena globalisasi bagi keuntungan daerah. Untuk itu, terdapat
strategi yang perlu dilakukan oleh pemerintah daerah agar dapat sukses menerapkan
Digigov. Kanter dalam Muluk (2008:178-179) menjelaskan tiga strategi yang harus
dilakukan oleh daerah, yang dikenal dengan konsep 3C’S (concepts, competence,
dan connection).
terhadap sumber daya orang dan organisasi lain di seluruh dunia. Koneksi
1. Pengertian
sebuah sistem yang terintegrasi secara siber. Sistem ini akan dapat membuat
integrasi menjadi jauh lebih baik dan dapat meningkatkan kepuasan pelanggan
revolusi industri 4.0 yang mungkin terjadi ketika industri 4.0 dijalankan dalam
2. Perkembangan
Revolusi industri yang pertama terjadi pada sekitar tahun 1960 sampai tahun
1840an. Hal yang menjadi tanda terjadinya revolusi yang pertama ini adalah
adanya pembangunan rel kereta api dan penemuan dari mesin uap. Revolusi
industri yang kedua dimulai pada akhir abad ke sembilan belas sampai dengan
awal abad ke dua puluh, yang memungkinkan adanya produksi masal. Hal ini
didorong dengan adanya listrik dan perakitan. Revolusi industri yang ketiga
terjadi sekitar tahun 1960an. Revolusi ini dikenal sebagai revolusi komputer
Revolusi industri keempat mulai terjadi pada abad ke dua puluh satu yang
50
lebih ringkas, kuat, dan murah dalam biaya produksi, dan juga dengan adanya
kecerdasan buatan.
3. Dampak
revolusi industri 4.0 terhadap ekonomi, bisnis atau perusahaan, negara atau
dihasilkan, hal terbesar yang terdampak datang dari satu pemicu utama yaitu
mereka, dan lain sebagainya. Revolusi industri 4.0 pasti memiliki rintangan
membutuhkan kolaborasi yang lebih kuat antar aktor yang berkepentingan agar
a. Ekonomi
Revolusi industri 4.0 akan memberikan dampak yang besar, luas, dan
juga beraneka ragam dalam ekonomi global. Hal yang terdampak antara
banyak lagi.
51
1) Pertumbuhan
pertumbuhan ekonomi.
2) Ketenagakerjaan
(Schwab, 2017:41).
signifikan menurun.
54
3) Sifat Pekerjaan
dijelaskan oleh Daniel Pink 15 tahun yang lalu dalam bukunya yang
berjudul Free Agent Nation. Tren ini secara signifikan akan berubah
seluruh dunia tidak dibatasi oleh tempat kerja seperti kebiasaan lama.
b. Bisnis
1) Ekspektasi Pelanggan
tersebut dapat dilihat dari data real-time dan juga analisis. Era digital
pengalaman pelanggan.
3) Kolaborasi Inovasi
terjadi. Ini penting untuk perusahaan besar dan mapan, namun juga
operate.”
1) Pemerintah
between the government and its citizens”. Semakin sering dan inovatif
berisiko menjadi negara yang terisolasi dari aturan global dan juga
3) Keamanan Internasional
yang meningkat antar negara. Hal kritis yang terjadi adalah semakin
ancaman.
d. Masyarakat
nilai, minat, dan aturan baru dalam revolusi industri 4.0. Tantangan
bahkan menurun.
59
2) Komunitas
orang lain, pada hari ini lebih disebabkan atau ditentukan oleh adanya
e. Individu
sendiri. Schwab juga menjelaskan dampak yang akan terjadi pada manusia
memelihara hubungan.
60
melakukan sesuai dengan mudah, cepat, dan lebih efisien. Teknologi juga
fokus dan komitmen terhadap moralitas dan etika yang harus dijaga.
2) Koneksi Manusia
yang besar karena seperti yang dikatakan oleh Michael Sandel dalam
yang belum ada sebelumnya, namun pada saat yang sama internet
Single Submission (OSS) adalah Perizinan Berusaha yang diterbitkan oleh Lembaga
OSS untuk dan atas nama menteri, pimpinan lembaga, gubernur, atau bupati/ wali
kota kepada pelaku usaha melalui sistem elektronik yang terintegrasi. Pelaku usaha
yang dimiliki oleh negara, Badan Layanan Umum (BLU), Lembaga penyiaran,
Perdata.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
sensitivitas pada masalah yang akan dihadapi, menerangkan realitas yang berkaitan
pemahaman akan satu atau lebih dari fenomena yang dihadapi (Gunawan, 2015:80).
tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Malang
serta apa saja dampak penerapan tersebut bagi pemerintah dan masyarakat sebagai
penerima layanan. Hal tersebut bisa dicapai ketika menggunakan metode penelitian
deskriptif sehingga dapat menghasilkan data yang mendalam terhadap topik yang
diteliti.
62
63
B. Fokus Penelitian
a. Tekanan Kompetitif
b. Penggunaan Kekuasaan
c. Kebutuhan Internal
1) Pertumbuhan
2) Ketenagakerjaan
merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi yang beragam. Dengan adanya
sistem perizinan baru OSS dan diharapkan dapat memudahkan calon investor untuk
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang. Alasan Penulis memilih situs
modal di Kabupaten Malang adalah Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
Malang.
Jenis data dalam penelitian dibedakan menjadi dua yaitu data primer dan data
sekunder. Sedangkan sumber data merupakan asal dari mana data dalam penelitian
Dokumen dan Arsip, dan Teknik Cuplikan/ Sampling. Sumber dan jenis data dalam
1. Data Primer
Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari narasumber
untuk sekedar memberikan respon, tanggapan, dan jawaban terhadap apa yang
diminta atau ditanyakan oleh peneliti. Adapun yang menjadi narasumber atau
a. Bapak Drs. Iriantoro, M.Si selaku Kepala Dinas Penanaman Modal dan
Kepegawaian;
d. Ibu Kirni, S.H, M.M selaku Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset;
Penanaman Modal;
g. Ibu Dra. Siti Rohani, M.Si selaku Kepala Bidang Pelayanan Perizinan
i. Masyarakat, dalam hal ini pelaku usaha yang datang ke Dinas Penanaman
sebagai berikut:
1) Bapak Prio
2) Bapak Dani
4) Bapak Khotib
66
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapatkan secara tidak langsung yang
a. Peristiwa/ Aktivitas
jelas. Peristiwa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah penerapan atau
b. Tempat/ Lokasi
Tempat atau lokasi yang berkaitan dengan topik dan fokus penelitian
c. Dokumen/ Arsip
Dokumen atau arsip merupakan bahan tertulis atau catatan yang memiliki
arsip juga bisa berupa rekaman, gambar, atau benda peninggalan yang
Doing Bussiness.
Tenggara.
f. Laporan Bezzeting dan Formasi PNS Dinas Penanaman Modal dan PTSP
dan Non Perizinan pada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
tahun 2018.
tahun 2016-2021.
tahun 2016-2021.
(Sistem OSS).
yang ditempuh serta alat-alat yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
1. Observasi
cara melakukan penelitian secara teliti dan juga melakukan pencatatan secara
2. Wawancara
percakapan yang diarahkan pada suatu masalah tertentu dan merupakan proses
tanya jawab lisan dimana dua orang atau lebih berhadapan secara fisik.
dengan telepon, atau terlibat dalam focus group interview (Interview dalam
kelompok tertentu) yang terdiri dari enam sampai delapan partisipan per
3. Dokumentasi
Kata dokumen berasal dari bahasa latin docere, yang berarti mengajar.
F. Instrumen Penelitian
1. Peneliti Sendiri
penelitiannya. Oleh karena itu, kompetensi peneliti menjadi aspek yang paling
2. Pedoman Wawancara
3. Catatan Lapangan
tentang apa yang didengar, dilihat, dialami, dan dipikirkan peneliti selama
rinci, cermat, dan luas. Catatan lapangan berisi dua jenis materi yaitu catatan
latar, orang, tindakan, dan percakapan. Materi kedua yaitu catatan lapangan
G. Analisis Data
2014:248), adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
71
dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang
lain.
Data Data
Collection Display
Data Conclusions:
Condensation Drawing/
Vefifying
Dalam penelitian ini, penulis menggunakan model analisis data dari Miles,
Huberman, dan Saldana. Alasan penulis menggunakan model analisis ini adalah
karena tahap-tahap yang dijelaskan dari awal pengumpulan data sampai pada
penulis sebuah pedoman analisis data yang mudah dilaksanakan ketika melakukan
melakukan proses kondensasi, dapat menjadikan data lebih kuat dan jelas.
kondensasi data awal sudah terjadi dalam pemilihan atau pembuatan kerangka
pengumpulan data (walaupun dalam hal ini peneliti tidak menyadari secara
penuh).
merupakan salah satu dari bagian analisis. Kondensasi data sebuah bentuk dari
membuang data yang tidak perlu atau tidak sesuai dengan fokus dan topik
penelitian, dan juga mengorganisir data dengan tujuan data tersebut dapat
Langkah kedua dalam analisis data adalah pemaparan data. Secara umum,
memahami data lebih dalam dan mengambil suatu tindakan terhadap data
Sama seperti kondensasi data, paparan data juga tidak bisa dipisahkan dari
sebuah analisis, karena paparan data juga merupakan bagian dari sebuah
dikondensasi ke dalam sebuah penelitian adalah bagian dari analisis itu sendiri.
dan verifikasi. Kesimpulan awal yang dibuat oleh peneliti sifatnya masih
sementara dan mungkin berubah bila peneliti menemukan data yang tidak
sesuai dengan dugaan awal. Kesimpulan terakhir tidak dapat dilakukan sampai
pengumpulan data selesai dilakukan. Hal ini tergantung dari banyaknya catatan
lapangan. Apabila kesimpulan sudah sama dengan data dan bukti yang
H. Keabsahan Data
Keabsahan data merupakan sebuah kegiatan yang bertujuan agar data dalam
penelitian yang memiliki validitas yang tinggi. Creswell dan Miller (dalam
penelitian kualitatif dan didasarkan pada penentuan apakah temuan yang didapat
tersebut melalui 8 (delapan) strategi validitas (validity strategies), yaitu antara lain:
1. Triangulasi (Triangulate).
yang berbeda serta memeriksa bukti-bukti yang berasal dari sumber tersebut
beberapa perspektif yang berbeda dari partisipan, maka proses ini dapat
untuk mengecek apakah mereka merasa bahwa hasil penelitian tersebut sudah
akurat.
3. Membuat Deskripsi yang Kaya dan Padat (Rich and Thick Description).
ranah (setting) penelitian dan membahas salah satu elemen dari pengalaman-
Peneliti akan mampu membuat narasi yang terbuka dan jujur yang akan
tema Tertentu.
Oleh karena kehidupan nyata tercipta dari beragam perspektif yang tidak
mengenai suatu tema yang diangkat, peneliti juga dapat menyajikan informasi
yang berbeda dengan perspektif dari tema tersebut. Dengan menyajikan bukti
dan dapat menyampaikan secara detail mengenai lokasi dan orang-orang yang
Proyek Penelitian.
Berbeda dengan peer debriefer, auditor ini tidak akrab dengan peneliti atau
memberikan penilaian yang obyektif, mulai dari proses awal sampai pada
kesimpulan penelitian.
BAB IV
KAB. LUMAJANG
KAB. BLITAR
77
78
yang ada di Provinsi Jawa Timur. Kabupaten Malang memiliki luas wilayah
sebesar 2.977,05 km2 dan jumlah penduduk berdasarkan data Badan Pusat
Statistik (BPS) sebanyak 2.544.315 jiwa pada tahun 2015 yang tersebar di 33
6) Asap: Putih
15) Pita terbentang dengan Sesanti Satata Gama Kartaraharja: Putih dan
Hitam
Jiwa nasional bangsa Indonesia yang suci dan berani, dimana segala usaha
dilukiskan dengan perisai segi lima dengan garis tepi tebal berwarna merah dan
putih. Kubah dengan garis tepi atapnya berwarna kuning emas dan warna dasar
hijau mencerminkan papan atau tempat bernaung bagi kehidupan rohani dan
Untaian padi berwarna kuning emas, daun kapas berwarna hijau serta
Malang, sedangkan warna biru tua mencerminkan cita-cita yang abadi dan tak
pernah padam. Keris yang berwarna hitam dan putih mencerminkan jiwa
masyarakat adil dan makmur secara materiil dan spiritual disertai dasar
2019).
Ametung dengan cara membunuhnya dan menikahi Ken Dedes yang cantik
kadipaten. Sementara Ken Arok mengangkat dirinya sebagai raja bergelar Sri
masuknya agama Islam yang dibawa oleh Wali Songo. Malang saat itu berada
Bukti-bukti lain yang hingga sekarang merupakan saksi bisu adalah nama-
konkret seperti:
jenazah Kartanegara.
oleh bupati.
jenderal 9 Mei 1820 Nomor 8 Staatblad 1819 Nomor 16. Kabupaten Malang
daerah ini telah ada sejak abad VIII dalam bentuk Kerajaan Singhasari dan
Prasasti itu menyebutkan peresmian tempat suci pada hari Jumat legi
kabisat jatuh pada tanggal 28 November 760. Tanggal inilah yang dijadikan
patokan hari jadi Kabupaten Malang. Sejak tahun 1984 di Pendopo Kabupaten
zaman itu, sedangkan para hadirin dianjurkan berpakaian khas daerah Malang
hukum.
teknologi informasi.
manusia.
unggulan desa.
materiel
1. Revolusi Mental
7. Kelestarian 2. Reformasi
Lingkungan Birokrasi
Madep
Manteb
Pembangunan Ekonomi
Daerah Berbasis Desa
Maneteb 3. Peningkatan
6. Infrastruktur IPM
(Materiil
Aspek
Fisik
1) Letak Geografis
2) Kondisi Geologi
(3399m)
3) Kondisi Topografi
DPAL.)
4) Fisiografi
5) Hidrologi
6) Jenis Tanah
f. Penduduk
Malang terdiri atas 33 (tiga puluh tiga) kecamatan, yaitu antara lain Kecamatan
sebagai berikut:
2. Gambaran Umum Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu
Kabupaten Malang
Kabupaten Malang
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Dalam Pasal 10, Poin H disebutkan bahwa Dinas Penanaman Modal dan
Kabupaten Malang
Nomor 8 Tahun 2003, Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 24 Tahun 2006
Daerah Nomor 1 Tahun 2008, Peraturan Bupati Malang Nomor 38 Tahun 2008,
Peraturan Bupati Malang Nomor 22 Tahun 2009 dan Peraturan Bupati Malang
Nomor 10 Tahun 2011. Dan yang terakhir berganti nama menjadi Badan
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi, serta Tata Kerja Dinas
Kabupaten Malang
Visi adalah pandangan jauh ke depan tentang cita-cita yang ingin dicapai.
Visi dari Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang adalah
pelayanan, mekanisme, sistem dan prosedur, aturan hukum yang terkait dengan
Kabupaten Malang
e. Struktur Organisasi
Kepala Dinas
Kelompok Sekretaris
Fungsional Jabatan
UPT
1) Kepala Dinas
2) Sekretariat
7) UPT
kepastian; dan
bidang tugasnya
94
mempunyai fungsi:
kegiatan
modal
2) Kepala Dinas
Mempunyai tugas:
bidang tugasnya.
3) Sekretariat
Mempunyai tugas:
Mempunyai fungsi:
masyarakat;
daerah;
Mempunyai tugas:
pelatihan pegawai;
bidang tugasnya.
Mempunyai tugas:
pendistribusian;
Mempunyai tugas:
dan Pelaporan;
kegiatan dinas;
kegiatan tahunan;
Mempunyai tugas:
Mempunyai fungsi:
penanaman modal;
investasi unggulan;
modal;
modal;
negeri; dan
99
modal.
Mempunyai tugas:
Mempunyai fungsi:
penanaman modal;
Mempunyai tugas:
Mempunyai fungsi:
kemasyarakatan;
kemasyarakatan;
kemasyarakatan; dan
kemasyarakatan.
Mempunyai tugas
Mempunyai fungsi:
Kabupaten Malang
Kabupaten Malang terbagi atas dua jenis pegawai, yaitu pegawai negeri sipil
103
atau sekarang disebut sebagai aparatur sipil negara (ASN) dan pegawai
golongan II/c berjumlah 4 orang, dan pegawai golongan II/a berjumlah 1 orang.
B. Penyajian Data
Online Single Submission atau yang disingkat OSS adalah sebuah sistem baru
Berusaha.
Dasar hukum di atas juga sesuai dengan pernyataan dari Ibu Siti Rohani selaku
OSS ini sudah di-launching oleh presiden Bapak Jokowi.” (Wawancara dilakukan
104
pada tanggal 26 Februari 2019, pukul 11.14 WIB di ruang bidang perekonomian).
Hal senada juga dikatakan oleh Ibu Kirni selaku Kepala Sub Bagian Keuangan dan
Aset, beliau mengatakan: “Langsung dari pusat. Kan itu peraturan dari pusat
Perpres 91 dan PP 24, jadi karena aturan itu.” (Wawancara dilakukan pada tanggal
“OSS adalah singkatan dari Online Single Submission, yaitu pendaftaran perizinan
melalui sistem online atau sistem yang terintegrasi secara elektronik.” (Wawancara
dilakukan pada tanggal 19 Februari 2019, pukul 10.22 WIB di ruang bidang
Eka Paksi selaku petugas layanan OSS, juga menyatakan: “OSS adalah perizinan
pukul 13.16 WIB di kantin Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang).
Dari berbagai pernyataan di atas mengenai OSS dapat disimpulkan bahwa OSS
adalah sistem perizinan yang dikelola secara terpusat dan terintegrasi secara online.
105
sebuah organisasi menerapkan sebuah sistem yang terintegrasi secara pusat, dalam
hal ini adalah sistem OSS. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah sebagai berikut:
a. Tekanan Kompetitif
kompetitif dalam penelitian ini dapat dilihat dari bagaimana posisi kemudahan
berusaha suatu daerah dibandingkan dengan daerah lain, dan apakah ada
tekanan yang kuat dari pemerintah pusat untuk menerapkan OSS. Bapak Gogo
pernyataan dari Ibu Umi Uswatun Khasanah selaku Kepala Bidang Pelayanan
“Ya tujuannya kita memang seperti itu karena disisi lain kita harus
melayani pemohon dengan sebaik mungkin. Yang berarti kita harus
memudahkan bagi pemohon di samping itu kita juga harus bersaing.
Misalnya di Kota Malang belum tapi di sini sudah, begitu. Lebih cepat,
di sini sudah pertengahan tahun di 2018 setelah kita dapat warning dari
pemerintah pusat, kita sudah mulai bergerak tapi kita masih mencoba
disisi termudah karena sesuai dengan NSPK itu kan (NSPK itu norma
standar, yang dari kementerian masing-masing itu ) kan punya tata cara
sendiri-sendiri, itu harus kan ada kementerian yang sudah
mengeluarkan NSPK baru kita awali yang belum ya kita masih nunggu,
jadi prosesnya masih manual. “ (Wawancara dilakukan pada tanggal 28
Maret 2019, pukul 11.14 WIB di ruang tengah lantai 2).
Ibu Umi menyatakan bahwa tujuan dari penerapan OSS di Dinas
yang sebaik mungkin dan juga untuk bersaing dengan daerah lain. Disebutkan
dapat berkompetisi dengan daerah lain melalui pemberian pelayanan yang baik
Selain karena alasan tekanan untuk dapat berkompetisi dengan daerah lain,
oleh pernyataan dari Bapak Iriantoro selaku kepala dinas, yang mengatakan
107
bahwa: “Iya, PP itu kan sudah perintah. Peraturan pemerintah itu sudah
perintah kepada pemerintah daerah untuk melaksanakannya. Dan itu sudah kita
seluruh wilayah Indonesia, daerah/ kota/ provinsi siap tidak siap harus
oleh pernyataan dari Bapak Dwi Ilham Prastyanto selaku sekretaris dinas,
bahwa:
b. Penggunaan Kekuasaan
sistem baru dalam perizinan, berupa sistem OSS. Perintah dari pemerintah
109
pusat untuk melaksanakan aturan tersebut adalah berupa Surat Edaran Menteri
Hal tersebut didukung oleh pernyataan dari Ibu Umi Uswatun Khasanah
“Iya itu dari Kemendagri. Kemendagri itu memang kita harus segera
melaksanakan program itu. Yang kedua dari Kemenko, memang awalnya
lembaga OSS ini dibentuk dari lembaga Kemenko. Sekarang sudah per
Januari 2019 dialihkan ke BKPM, tapi pelaksanaannya ini masih tarik
ulur karena Kemenko ini tentang programnya masih ada di Kemenko
sedangkan pelaksanaannya sudah ada di BKPM. Jadi lembaga OSS ini
kan sebenarnya ada di mana kita nggak tahu, kan begitu mas.”
(Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Maret 2019, pukul 11.14 WIB di
ruang bidang pembangunan).
Setelah diresmikan pada tanggal 9 Juli 2018, Kementerian Koordinator
sistem OSS yang terpusat dan terintegrasi secara elektronik. Surat edaran
“Surat Edaran Menteri Perekonomian. Jadi surat edaran itu, ini lho ada
PP ini terapkanlah di kabupaten. Dulu kan OSS itu leading sektornya
Kementerian Perekonomian, sekarang sudah dilimpahkan ke BKPM
mulai 1 Januari. Dulu OSS waktu Agustus itu surat edaran menteri, ini
ada peraturan baru, terapkan. Siap nggak siap terapkan. Semuanya itu, se
Indonesia.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Februari 2019, pukul
10.28 WIB di loket 3).
Dari surat edaran dan pernyataan bapak Anang Wijayanto dapat ditarik
Indonesia untuk segera menerapkan sistem OSS. Selain itu pula, terdapat
“Proses ini dasarnya PP, sementara pelaksanaan perizinan yang dulu itu
kan dasarnya Undang-Undang lalu turun Perda. Artinya bahwa menurut
tataran, PP ini tidak bisa serta merta mengganti Undang-Undang. Tetapi
ini perintah dari presiden. Nah kita karena pemohon itu nampaknya lebih
mudah dengan OSS, sehingga mereka mendesak lebih baik
dilaksanakan.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Februari 2019,
pukul 12.45 WIB di ruang sekretaris).
kesimpulan bahwa walaupun sudah terdapat aturan yang lebih kuat di daerah
hal tersebut sudah perintah dari presiden agar seluruh daerah menerapkan OSS.
Selain karena aturan, penerapan OSS juga diharapkan oleh masyarakat untuk
segera diterapkan karena OSS dapat membawa dampak yang positif bagi suatu
daerah. Pernyataan dari Bapak Ilham di atas didukung oleh pernyataan Ibu Siti
Budaya menjelaskan bahwa “Kan ada paksaan, ada dasar hukumnya kan ini.
Mau tidak mau di daerah harus menerapkan. Suka tidak suka ya harus.”
“Kan sebetulnya ada sistem yang lama, tahu-tahu ada OSS. Itu tidak ada
Undang-Undangnya. Harusnya kalau Secara peraturan UU dahulu, jadi
ada tekanan kekuasaan di situ. Karena apa, ini awalnya sebetulnya
Perpres 91 kemudian dibentuk dalam PP, ya jadi ada tekanan kekuasaan.
Existing sebenarnya sudah ada ya (pelayanan perizinan) di kabupaten/
kota. Ini ada penggunaan kekuasaan, dialihkan kepada pusat. Yang pasti
penggunaan kekuasaan. Perintah dari presiden ini. Ini sudah ada
peraturan-peraturan tentang perizinan, terus tiba-tiba ada OSS. Ini kan
diterapkannya wajib. Satu, indikasinya apa? Tidak ada masa transisi,
harus berlaku. Jadi itu kan penggunaan kekuasaan. Harusnya kalau ada
peraturan baru harus ada masa transisi atau percobaan. Jadi masih
berjalan pola lama dan pola baru secara bersamaan. Nah ini ndak boleh,
langsung pola baru (Sistem OSS). OSS itu langsung.” (Wawancara
dilakukan pada tanggal 18 Februari 2019, pukul 9.52 WIB di ruang
pelayanan informasi perizinan).
Sebelum ada sistem OSS, sudah ada aturan mengenai perizinan berupa
c. Kebutuhan Internal
“Ya memang butuh, percepatan kan. Dengan OSS ini masyarakat itu izin
berusahanya bukan di kita tetapi di lembaga OSS. Lembaga OSS
112
didukung oleh pernyataan dari Bapak Gogo Febrianto selaku petugas layanan
bahwa:
“Tidak. Jadi kita tetap menerapkan manual. Cuman nanti sistemnya itu
kan pakai pendaftaran online bisa. Cuman kan kalau OSS itu
kewenangan ada di, seperti SIUP, banyak kewenangan yang akhirnya dia
ke pusat larinya. Tanpa lewat kita dia sudah terbit. Tapi kalau tidak ada
aturan itu, mungkin kayak SIUP ngurusnya tetap di kita yang
mengeluarkan adalah kita, cuma caranya pakai aplikasi.” (Wawancara
dilakukan pada tanggal 20 Februari 2019, pukul 10.28 WIB di loket 3).
Menurut Bapak Anang Wijayanto, Kabupaten Malang menerapkan OSS
bukan karena adanya kebutuhan internal dan lebih didasarkan pada adanya
Kabupaten Malang tetap akan melayani perizinan dengan sistem manual jika
juga menambahkan, bahwa: “Ya Betul. Yang tidak jadi akhirnya karena OSS
dia nggak jadi, karena dia tidak akan match dengan OSS.” (Wawancara
dilakukan pada tanggal 20 Februari 2019, pukul 10.28 WIB di loket 3).
pelayanan perizinan SIPELOT itu. Kalau internal itu seperti itu. Tapi kan
Februari 2019, pukul 13.16 WIB di kantin Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Kabupaten Malang).
didukung oleh pernyataan dari Bapak Anang Wijayanto selaku petugas layanan
OSS, yang mengatakan: “Iya. Itu hanya untuk aplikasi pendaftaran, proses.
Tapi kewenangan untuk menerbitkan itu kita. Kalau sekarang karena ada OSS,
kewenangan ada sebagian yang diambil oleh OSS. Tanpa ke kita dia sudah
pelayanan perizinan yang baik di era perkembangan teknologi ini. Hal ini
ditandai bahwa SIPELOT dan sistem OSS merupakan sistem perizinan yang
meninggalkan SIPELOT dan menerapkan sistem OSS, hal ini sudah dapat
masyarakat.
116
Modal dan PTSP Kabupaten Malang. Peran kepala dinas dalam penerapan OSS
akan sangat penting. Hal ini dilihat dari bagaimana dukungan kepala dinas
dapat dilihat dari tersedianya sarana dan prasarana agar sistem OSS dapat
yang diberikan oleh kepala dinas antara lain berupa sosialisasi kepada pegawai
Pernyataan dari Bapak Endra juga diperkuat oleh pernyataan dari Ibu Siti
Budaya, yang menyatakan: “Ini OSS lewat radio, kapan hari itu. Informasinya
lewat brosur, lewat udara melalui radio, melalui langsung tatap muka.”
OSS dan memiliki kesiapan ketika memberi pelayanan kepada masyarakat. Ibu
mengatakan bahwa: “Si Cantik dan OSS dilakukan tanggal 26 Juni. Si Cantik
tanggal 19 Februari 2019, pukul 9.23 WIB di ruang umum dan kepegawaian).
Modal dan PTSP Kabupaten Malang mengadakan rapat pada tanggal 26 Juni
masyarakat dalam beberapa cara dan kegiatan, antara lain: GEMA DESA
dan PTSP Kabupaten Malang, pertemuan di luar lingkup instansi, brosur, radio,
Kirni selaku Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset, yang menyatakan bahwa:
satu itu khusus untuk OSS. Terus juga PC, perangkat kerasnya itu
berupa PC, scanner, terus printer. Ada beberapa kursi khusus untuk
pelayanan untuk pemohon yang sudah disediakan kalau kesini mereka
kan aplikasi sendiri. Kalau tidak bisa baru dibantu atau dipandu oleh
petugas layanan OSS. Terus juga sudah ada printernya sendiri, terus
juga ada kayak cctv, macem-macem.” (Wawancara dilakukan pada
tanggal 19 Februari 2019, pukul 11.19 WIB di ruang keuangan).
Pernyataan Ibu Kirni tersebut juga didukung dengan adanya data sarana
Menurut Tabel 10, sarana dan prasarana dalam penerapan OSS di Dinas
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang terbagi atas tiga obyek utama
yaitu front office, ruang pendukung, serta alat dan fasilitas pendukung. Front
office terdiri atas meja layanan penerimaan (3 loket CS), ruang layanan
konsultasi. Ruang pendukung terdiri atas ruang tunggu dan meja layanan
mandiri. Alat dan fasilitas pendukung terdiri atas mesin antrean, server milik
120
leaflet/ brosur informasi, AC, alat penyedia daya listrik (UPS), dan petunjuk
layanan.
Meja layanan mandiri OSS adalah layanan yang diberikan oleh Dinas
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang yang dapat digunakan oleh
pemohon/ pelaku usaha mengakses OSS secara mandiri/ self service ataupun
Malang mendapatkan dukungan dari manajemen puncak. Dalam hal ini Dinas
“Pertama ya internal dulu ya, ASN nya sudah disiapkan. Yang kedua yang
menggunakan cara manual atau konvensional menjadi sistem OSS yang telah
senada dengan pernyataan dari Ibu Siti Rohani selaku Kepala Bidang Pelayanan
dampak ini kan tidak hanya di sini, ada subjek dan objek. Subjek itu pemerintah,
objek itu pelaku usaha. Kan di sini dampaknya ini ada dua kalau bicara masalah
OSS.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 26 Februari 2019, pukul 11.14 WIB di
ruang bidang perekonomian). Secara lebih detail, dampak penerapan sistem OSS
masuk di dalamnya, mudah tidak ada kesulitan, kan canggih dan tidak ribet. Itu
1) Pertumbuhan
sekretaris).
Pernyataan dari Bapak Ilham tersebut lebih kepada kondisi ideal yang
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa jumlah perusahaan PMA dari
jumlah perusahaan PMDN non fasilitasi dari skala besar sampai skala kecil
menjadi 737 unit pada tahun 2018. Perusahaan PMDN non fasilitasi skala
menengah mengalami peningkatan dari 880 unit pada tahun 2017 menjadi
1.405 unit pada tahun 2018. Serta perusahaan PMDN non fasilitasi skala
kecil mengalami peningkatan dari 6.245 unit pada tahun 2017 menjadi
6.825 unit pada tahun 2018. Secara keseluruhan jumlah perusahaan tahun
peningkatan dari 10.367 orang menjadi 14.577 orang. Dan jumlah tenaga
ditahun 2018.
Tabel 13. Data Investasi Kabupaten Malang Berdasarkan Nilai Investasi Triwulan IV Tahun
2018
2018
No. Uraian Satuan 2017
Target Realisasi
Nilai Investasi
1. Rupiah 2.092.086.508.975 2.154.849.104.244 2.092.086.508.975
PMA
Nilai Investasi
2. Rupiah 22.004.497.258.950 22.664.632.176.718 22.014.776.824.100
PMDN Fasilitasi
Nilai Investasi
PMDN Non
3. Rupiah 2.635.018.748.695 2.714.069.311.156 3.039.054.034.561
Fasilitasi Skala
Besar
Nilai Investasi
PMDN Non
4. Rupiah 352.114.400.213 362.677.832.219 549.191.823.909
Fasilitasi Skala
Menengah
Nilai Investasi
PMDN Non
5. Rupiah 934.638.083.420 962.677.225.922 1.045.778.052.332
Fasilitasi Skala
Kecil
Jumlah 28.018.355.000.253 28.858.905.650.259 28.740.887.243.877
Sumber: Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal, 2019.
terakhir, nilai investasi perusahaan PMDN non fasilitasi skala kecil juga
tahun 2018.
2) Ketenagakerjaan
9 Juli 2018. Penerapan yang wajib dan segera tersebut tentunya akan
pemerintah yang menerapkan OSS. Instansi yang sudah siap maupun yang
OSS dapat diterapkan dengan baik. Dinas Penanaman Modal dan PTSP
“Petugas OSS ada. Untuk OSS ada yang memandu, kita tambahi di
situ. Penambahan satu dua orang saja. Orang sekarang ini
masyarakat sudah pintar-pintar mas. Dari kantornya dari rumahnya
sudah bisa. Hanya kita siapkan di sini seandainya diperlukan
informasi mengenai OSS.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 26
Februari 2019, pukul 11.29 WIB di ruang kepala dinas).
128
sebagai berikut:
“Iya kemarin karena keterbatasan terkait dengan OSS nah kita ada
penambahan. Ada 4 kalau tidak salah honorer ya. Yang satu di situ
melayani OSS, yang satu mas Hadi, terus yang satu ada di bawah
membantu pak kepala dinas, yang satu ada di keuangan. Ada empat
kalau nggak salah , mereka itu ya mungkin karena rezekinya ya,
karena secara tiba-tiba kita butuh terus ada lamaran masuk, seperti
mas hadi ini kan baru lulus kemarin.” (Wawancara dilakukan pada
tanggal 28 Maret 2019, pukul 11.14 WIB di ruang tunggu lantai 2).
Sehingga dari dua pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa
adalah:
dilakukan pada tanggal 20 Februari 2019, pukul 10.28 WIB di loket 3).
Bapak Agum Eka Paksi, S.Kom. Hal tersebut didukung pula oleh
yang kuat dalam penerapan OSS. Salah satu dukungan dari kepala dinas
setiap tahun itu kan peningkatan kualitas sumber daya manusia. Sumber
penanaman modal).
“Pelayanan perizinan dengan OSS lebih baik, lebih efisien. Dari sisi
waktu lebih efisien. Lepas dari kekurangan menu-menu OSS, dengan
syarat hardware, software, brainware dipenuhi/ tersedia. Harapannya
pemerintah itu dengan adanya digitalisasi itu lebih cepet pelayanannya.”
(Wawancara dilakukan pada tanggal 19 Februari 2019 2019, pukul 10.22
WIB di ruang bidang pengendalian penanaman modal).
“Ada plus dan minus ya. Kalau plusnya ke perizinan itu lebih simpel
lebih mudah. Karena kan self service, melayani diri sendiri. Kalau dulu
kan sebelum mengurus izin kan mulai dari RT/ RW ke kelurahan untuk
bikin surat keterangan bahwa dia memang usaha di situ. Sekarang kan
tidak. Tapi ya rawan penipuan juga, karena sistem bisa diakali kan
sistem. Satu orang saja bisa mengurus sampai 100 izin. Ada kok dia itu
mengurus NIB itu punya 108.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 19
Februari 2019, pukul 13.16 WIB di kantin Dinas Penanaman Modal dan
PTSP Kabupaten Malang).
menambahkan bahwa:
“Nilai investasi tidak terpantau. Jadi sekarang ini sampai di Jawa Timur
di seluruh Indonesia nilai investasi itu turun. Kendalanya di situ karena
tidak bisa memantau. Meskipun bisa memantau lewat LKPM, dan
ternyata laporan kegiatan penanaman modal ini kan harusnya perusahaan
melaporkan ke kita begitu. Tetapi kewajiban itu tidak dipenuhi. Kalau
tidak dihubungi terus menerus dan diingatkan, sudah diperingatkan pun
sudah sulit. Lah dari mana memantaunya? Yang kemarin (sebelum OSS)
itu bisa kita pantau lewat data SIUP. Nah karena sekarang dia daftar itu
posisinya langsung ke lembaga OSS, itu pun persetujuan NIB itu kan
berarti sudah sah. Nah yang menjadi kesulitan kita ya itu. Posisinya tidak
tahu.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 22 Februari 2019, pukul
11.04 WIB di ruang bidang promosi penanaman modal).
131
Kemasyarakatan, bahwa:
“...secara nasional investasi itu yang masuk di Kabupaten Malang ini kan
terekam kalau secara manual. Misalnya izin ini dari PT ini berinvestasi
sekian kan bisa kita lihat. Nah sekarang ini dengan cara online, kadang-
kadang mereka bisa mandiri kan nggak ada laporan ke kita. Nah itu
susahnya kami untuk mengetahui berapa investasi di tahun ini kan susah.
Kendalanya seperti itu.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Maret
2019, pukul 11.14 WIB di ruang tunggu lantai 2).
Dari beberapa pernyataan di atas dapat disimpulkan bahwa pelayanan
perizinan menjadi lebih cepat dan simpel. Namun juga terdapat hal negatif
dengan sistem manual sebelumnya. Dari penjelasan di atas, secara lebih rinci
dampak yang terjadi dalam Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
atau offline dengan cara datang langsung ke Dinas Penanaman Modal dan
Malang, Pelayanan perizinan dibagi menjadi dua yaitu izin-izin yang diproses
secara manual atau offline dan izin-izin yang diproses secara online melalui
sistem OSS. Hal tersebut senada dengan hasil wawancara dengan Ibu Siti
dilimpahkan kewenangannya ke perizinan itu masuk ke OSS. Jadi ada dua, ada
model offline ada model OSS. Pelimpahan wewenang itu ada Perbub 15 tahun
21) Izin Pemakaian Kekayaan Daerah Berupa Tanah dan/ atau Bangunan,
Sedangkan izin-izin yang sudah dapat diproses melalui sistem OSS adalah
sebagai berikut:
Perkebunan
Izin yang dilayani menggunakan cara manual atau izin yang tidak
berpindah ke OSS tetap dilayani oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Kabupaten Malang dengan waktu pelayanan maksimal 14 hari kerja. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Ibu Umi Uswatun Khasanah selaku Kepala Bidang
OSS, iya. 14 hari kerja.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Maret 2019,
langsung berlaku efektif, namun ada izin yang perlu komitmen lanjutan kepada
Berusaha (NIB) sebagai langkah awal untuk dapat mengurus izin yang
layanan OSS:
“NIB itu sebenarnya izin dasar. Jadi kalau mau ngurus apa-apa kuncinya
awal itu punya NIB dulu. Jadi bukan NIB itu jadi izin berusaha. Izin
dasarnya itu nanti baru izin berusaha. Ya ibaratnya harus punya nomor
induk dulu baru ngurus izin-izin. Kebanyakan kan orang itu menganggap
NIB sama SIUP itu sama, padahal beda. Karena dianggap NIB itu izin
berusaha.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 19 Februari 2019, pukul
136
adalah Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan Tanda Daftar Perusahaan
(TDP). Hal tersebut didukung oleh pernyataan dari Ibu Umi Uswatun
secara mutlak di OSS itu kan masih NIB ya terkait SIUP sama TDP, tapi yang
lain kan masih bisa manual, jadi tetap.” (Wawancara dilakukan pada tanggal
Pernyataan dari Ibu Umi tersebut didukung oleh pernyataan dari Bapak
“Dia bikin sendiri akhirnya. Contoh kayak SIUP tadi itu ya, akhirnya
tidak ada lagi mengurus memasukkan berkas, dia bikin sendiri. TDP
bikin sendiri, NIB yang keluar...Itu nanti kelihatan di web, kalau selain
SIUP sama TDP pasti keluarnya bunyinya ‘belum berlaku efektif’. Nanti
notifnya di bawah atau print-print-annya keluar bahwa harus memenuhi
komitmen yang ada di daerah tersebut.” (Wawancara dilakukan pada
tanggal 19 Februari 2019, pukul 13.16 WIB di kantin Dinas Penanaman
Modal dan PTSP Kabupaten Malang).
SIUP dan TDP maka proses perizinannya harus melalui komitmen kepada
tugas (Satgas) OSS yang bertugas untuk mengawasi dan memantau jalannya
“Kalau satuan tugas itu, di OSS kan ada 3, nasional, daerah, dan costumer
service. Di sini satgas ya, satgas daerah diketuai oleh Sekda. Satgas itu
perwakilan pusat untuk menyelesaikan masalah-masalah yang kaitannya
sama OSS. Misalnya ternyata ada pertentangan peraturan dengan di
Perda misalnya. OSS mengatakan A ternyata Perdanya mengatakan B
(dilarang), nah itu tugasnya satgas, untuk menyelesaikan. Satgasnya
kalau di DPMPTSP ya di sini. Kan ada dua, satgas daerah sama DPM
PTSP. Siapa satgasnya? ya Kepala DPMPTSP, tadi kalau satgas daerah
ya sekretaris daerah. Di seluruh Indonesia seperti itu OSS. Untuk
pelayanan sendiri, Satgas DPMPTSP. Jadi pengawasan pemenuhan
komitmen, pengawasan penerbitan, seandainya apa dalam segi
pelayanan. Kan sebenarnya kita (DPMPTSP) tidak wajib buka, kan self
service (OSS), Cuma kalau misalnya pemohon kesulitan bisa hadir
kesini, sudah disediakan. Sebetulnya DPM itu pelayanan pemenuhan
komitmen, bukan pelayanan di sini, karena self service (OSS).”
138
“Sama. Teman-teman di sini. Kan OSS dengan izin langsung kalau tidak
ada OSS itu kan bisa memperkecil kalau dengan face to face
memungkinkan terjadinya KKN. Dengan OSS ini kita online kan ini
sudah tidak ada atau dapat meminimalisir. Kecuali di perdanya itu ada
retribusi-retribusi yang harus dibayarkan.” (Wawancara dilakukan pada
tanggal 26 Februari 2019, pukul 11.29 WIB di ruang kepala dinas).
di atas diperkuat oleh pernyataan dari Ibu Kirni selaku Kepala Sub Bagian
izin yang diperlukan dari rumah/ self service. Akan tetapi Bapak Ilham selaku
“Kalau budaya kerja ini, OSS kan sistem dari pusat, artinya kita tidak
menjalankan. Kalau di kita kaitannya dengan OSS ini tidak ada dampak.
Karena kan begini, OSS ini kan mereka meng-upload sendiri bisa dicetak
sendiri nah sementara yang kita layani adalah yang pemenuhan
komitmen. Pemenuhan komitmen itu adalah izin-izin di daerah yang dulu
sudah kita laksanakan. Artinya tidak terlalu berdampak pada budaya
kerja. Adanya tidak ada perubahan lah di budaya kerja. Memang
diuntungkan, Dengan adanya OSS ini sebenarnya kalau dulu manual
dikerjakan 5 orang sekarang bisa dikerjakan 2 orang. Tapi bukan di kita,
tapi di manajemen OSS nya. Andai kata sistem kita seperti itu bisa
memperkecil budaya kerja yang buruk. Tapi kalau yang kita laksanakan
ini kaitannya dengan OSS tidak ada pengaruhnya, kita hanya menerapkan
2 atau 3 orang hanya untuk membantu saja. Sementara yang kita
laksanakan tidak hanya sekedar OSS.” (Wawancara dilakukan pada
tanggal 20 Februari 2019, pukul 12.45 WIB di ruang sekretaris).
Pernyataan dari Bapak Ilham menjelaskan bahwa dampak terhadap budaya
kerja tidak begitu banyak dirasakan. Karena OSS hanya mempengaruhi sedikit
terhadap pekerjaan yaitu hanya kepada 2 dan 3 orang pegawai saja. Salah satu
bahwa:
“Masih bisa, karena kita masih mencoba kita setiap hari itu, di bidang
evapor itu teman-teman masih berusaha mencetak sendiri mana yang
sudah ini kita cetak kita himpun. Satu-satu, jadi setiap hari kita itu harus
online, mana ini yang belum. Jadi kita print sendiri kita rangkum sendiri.
Jadi kita harus aktif. Kalau dulu kan secara langsung kita sudah tahu.
Karna dulu berkasnya kesini, sekarang tanpa pemberkasan.”
(Wawancara dilakukan pada tanggal 28 Maret 2019, pukul 11.14 WIB di
ruang tunggu lantai 2).
140
“Iya, tapi juga bisa dari OSS. Itu kan ada laporan keterangan investasi
dari website nya OSS tapi yang ada di sini. Nanti kan keluar mas dari
Kabupaten Malang yang mengurus izin berapa orang tanggal ini, bulan
ini, keluar semua di OSS. NIB nya juga keluar semua, mengontrolnya ya
di situ mas.” (Wawancara dilakukan pada tanggal 20 Februari 2019,
pukul 10.28 WIB di loket 3).
Sehingga penulis mengambil kesimpulan, menurut hasil observasi penulis
pegawai. Akan tetapi itu berlaku untuk masyarakat yang bisa mengurus sendiri
OSS tetap datang ke kantor untuk pergi ke layanan konsultasi OSS atau layanan
mandiri OSS. Selain itu penerapan OSS juga berdampak pada perubahan cara
pengawasan terhadap pelaku usaha yang mengurus perizinan melalui OSS. Hal
tersebut didukung oleh pernyataan dari Bapak Anang Wijayanto selaku petugas
dengan sistem OSS data yang dimiliki oleh pelaku usaha langsung ditransfer
ke pusat melalui OSS. Pemerintah daerah dalam hal ini Dinas Penanaman
Modal dan PTSP Kabupaten Malang menjadi tidak tahu data apa saja yang
dimiliki oleh pelaku usaha. Hal ini membutuhkan peran dari pemerintah daerah
dengan pernyataan dari Ibu Siti Rohani selaku Kepala Bidang Pelayanan
“Tapi tidak lepas dengan pemberkasan berkas yang ada, benar tidak data
yang dimasukkan. Kita menotifikasi jadi ada berkas yang dimasukkan di
sini tapi tetap harus punya ini, NIB ini.....Nah kadang ada yang namanya
masyarakat tingkat kejujurannya untuk memasukkan data itu di
Indonesia kan masih rendah . ini tapi semuanya itu ada tulisannya, telah
berlaku efektif, berarti kalau sudah berlaku efektif berarti sudah dipenuhi
pemenuhan komitmennya, kalau tidak efektif ya tidak akan muncul. Tapi
pemerintah di sini sebagai pengawas, ini bener tidak data yang
dimasukkan, kita nge-check lagi pemenuhan komitmennya itu benar
tidak. Ini terbitan dari pemerintah kabupaten, kan asal memasukkan saja.
Kalau program ini mau-mau saja dimasukkan tapi keabsahan datanya itu
yang harus dicek, dicek kebenarannya.” (Wawancara dilakukan pada
tanggal 19 Februari 2019, pukul 11.19 WIB di ruang keuangan).
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa
peran pegawai untuk mengawasi pelaku usaha/ validitas data yang diunggah
zaman. Hal tersebut didukung oleh pernyataan dari Ibu Siti Rohani Selaku
Bapak Dwi Ilham Prastyanto selaku sekretaris dinas, bahwa: “Masyarakat jadi
Kalau izin itu mudah bisa dikerjakan di mana saja. Jadikan masyarakat senang,
tanggal 20 Februari 2019, pukul 12.45 WIB di ruang sekretaris). Dari hasil
dengan adanya OSS akan membuat pelayanan perizinan menjadi cepat dan
dalam mengurus perizinan karena sistem OSS pada dasarnya merupakan sistem
Pernyataan di atas juga didukung oleh Bapak Khotib selaku pelaku usaha
mudah dan lebih cepat ini. Mudah sekarang enak, nggak sampai setengah jam
masih belum mengerti tentang sistem OSS. Sehingga ketika datang ke Dinas
ingin mencari informasi. Hal ini sesuai dengan hasil wawancara dengan Bapak
mengatakan bahwa:
“Jadi banyak juga pemohon yang kecelek ketika sebelum 3 Agustus dia
masih kurang berkas permohonannya, ketika setelah 3 Agustus dia
kembali sudah tidak perlu itu, sudah OSS. Kendalanya memang banyak
masyarakat di wilayah Kabupaten masih gaptek/ gagap teknologi.”
(Wawancara dilakukan pada tanggal 19 Februari 2019, pukul 13.16 WIB
di kantin Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang).
bahwa:
“Yo nek cepet yo cepet mas, kan langsung jadi. Kan tinggal nge-print
begitu bisa dipakai. Cuman kan lek perlu kesini kan kadang menanyakan
yang tidak tahu, contohnya serbuk kayu buat jamur itu apa ada ndek situ
perdagangan serbuk kayu, tidak ada kan, hasil kayu. Nanti urusannya kan
bagaimana, iso nggak masukan serbuk kayu. Kalau tidak bisa yo’opo,
harus dimasukkan ke mana. Memang jualan serbuk kayu. Iya mau
konsultasi mau nanyakan itu saja, ya itu serbuk kayu.” (Wawancara
dilakukan pada tanggal 26 Maret 2019, pukul 9.52 WIB di ruang tunggu
layanan OSS).
Bapak Dani mengalami kebingungan untuk memasukkan jenis usaha.
Bapak Dani sendiri pada dasarnya sudah memiliki tabel panduan untuk dapat
dapat berkonsultasi secara langsung dengan petugas layanan OSS. Hal tersebut
“Sebenarnya kan kalau melihat di web sudah ada semua, tinggal masyarakat
membaca. Tapi kenyataannya ada jurang atau gap antara pemerintah dengan
Hal senada juga diungkapkan oleh Ibu Umi Uswatun Khasanah selaku
bahwa:
melalui OSS serta merasa kesulitan dan membutuhkan bantuan dapat langsung
C. Analisis Data
Malang menerapkan OSS tidak lama setelah OSS diresmikan dan diluncurkan oleh
Malang dengan segera menerapkan sistem OSS dapat dilihat dari beberapa aspek
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang untuk menerapkan sebuah sistem.
terdapat dua hal yang mempengaruhi sebuah organisasi untuk menerapkan sebuah
sistem antar organisasi, seperti OSS. Hal yang pertama adalah pengaruh dari
lingkungan atau pengaruh dari luar/ eksternal organisasi, yang terdiri atas tekanan
kompetitif dan penggunaan kekuasaan. Hal yang kedua adalah pengaruh dari
internal organisasi itu sendiri, yang terdiri atas kebutuhan internal dan dukungan
manajemen puncak.
150
a. Tekanan Kompetitif
penerapan sistem antar organisasi. Dalam hal kaitannya dengan penerapan OSS
tekanan dari pesaing atau dalam hal ini daerah-daerah yang berusaha untuk
yang lebih baik dibandingkan dengan daerah lain. Akan tetapi penerapan OSS
baru. Sistem OSS dibentuk oleh pemerintah pusat dan harus segera diterapkan
Kabupaten Malang.
tekanan yang kuat dari pemerintah pusat. Hal ini sesuai dengan teori dari
artikel Decision Sciences tahun 1995 dalam McLeod (2008: 69-70) yang
organisasi ketika dihadapkan pada tuntutan atau tekanan dari pemerintah pusat
dan tekanan dari daerah lain yang sudah menerapkan sistem tersebut sehingga
151
memungkinkan daerah tersebut mendapat manfaat dari sistem OSS. Dari hal
atau segera bereaksi terhadap sesuatu yang timbul atau muncul. Dinas
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang menerapkan OSS dengan cara
Sumber yang memicu inisiatif untuk menerapkan OSS adalah adanya tekanan
dari pemerintah pusat dan juga tekanan untuk berkompetisi dengan daerah lain,
landasan untuk segera bertindak dan bereaksi atas segala perkembangan yang
terjadi. Terkadang tekanan dari pihak luar juga menjadi penting untuk tetap
masyarakat melalui penerapan sistem OSS. Hal ini sesuai dengan pendapat dari
Kabupaten Malang.
152
Akan tetapi disisi lain, masih terdapat kekurangan dalam penerapan OSS
jika dilihat dari tujuan untuk dapat berkompetisi atau lebih kompetitif
sekat-sekat pemisah di antara daerah yang satu dan yang lain, yaitu adalah
bahwa di Kota Malang, izin HO sudah tidak ada dan dicabut. Sedangkan di
Kabupaten Malang, izin HO masih ada dan berlaku. Dengan begitu penerapan
daerah menjadi terhambat karena masih terdapat sekat di antara daerah yang
b. Penggunaan Kekuasaan
Indonesia untuk segera menerapkan sistem OSS. Dinas Penanaman Modal dan
daerah di Indonesia untuk segera mengganti sistem perizinan lama dan beralih
peraturan atau landasan hukum OSS tidak dapat serta merta mengganti
peraturan perizinan sebelumnya yang lebih kuat. Pernyataan ini bersumber dari
hasil wawancara dari Bapak Dwi Ilham Prastyanto selaku sekretaris dinas dan
sesuai dengan teori dari artikel Decision Sciences tahun 1995 dalam McLeod
tersebut dapat membuat aturan dan meminta para sekutu dagangnya untuk
mempergunakan atau menerapkan sistem IOS. Dalam hal ini pemerintah pusat
memiliki kekuasaan yang begitu besar dan telah membuat aturan baru dalam
154
Kabupaten Malang dalam hal ini Dinas Penanaman Modal dan PTSP
Kabupaten Malang secara proaktif menerapkan sistem OSS. Hal ini menjadi
Akan tetapi hal tersebut tidak terlepas dari kekurangan. Kekurangan dari
aturan yang mengatur tentang perizinan. Seperti yang telah dipaparkan dalam
Undang-Undang dan juga Perda yang ada sebelumnya. Hal ini sesuai dengan
c. Kebutuhan Internal
Kebutuhan Internal merupakan faktor dari dalam atau faktor internal yang
menunjukkan bahwa Kabupaten Malang atau dalam hal ini Dinas Penanaman
155
Modal dan PTSP Kabupaten Malang menerapkan OSS didasarkan oleh adanya
tersebut adalah SIPELOT. Jika pemerintah pusat tidak menciptakan OSS dan
Akan tetapi karena terdapat perintah dari pemerintah pusat untuk wajib
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang. Teori dari artikel Decision
mempercepat pelayanan.
Malang. Hal ini juga sesuai dengan tujuan pembentukan sistem OSS, yaitu
diganti dengan sistem OSS yang merupakan arahan wajib dari pemerintah
Kabupaten Malang sesuai dengan teori dari artikel Decision Sciences tahun
Malang. Sistem pelayanan perizinan SIPELOT yang telah dibuat dan sempat
diuji coba oleh Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang harus
dihentikan di tengah jalan karena tidak dapat berjalan beriringan dengan sistem
OSS. Hal ini memerlukan persiapan ulang karena sebuah sistem yang telah
157
dibatalkan.
sangat penting dalam penerapan sebuah sistem IOS. Ketika manajemen puncak
memberikan dukungan lebih maka penerapan IOS akan menjadi lebih baik
Mursyidah selaku kepala dinas saat itu memberikan dukungan yang besar
sehingga Kabupaten Malang menjadi salah satu daerah yang menerapkan OSS
dengan segera.
Kepala dinas pada saat ini, yaitu Bapak Iriantoro juga memberikan
dukungan yang besar kepada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
Malang untuk melanjutkan dan menerapkan sistem OSS. Hal ini didukung oleh
Dukungan dari kepala dinas yaitu antara lain adanya sosialisasi baik kepada
Hal ini sesuai dengan teori dari artikel Decision Sciences tahun 1995 dalam
ataupun tidak. Maka dari hasil analisis di atas, dapat disimpulkan bahwa Dinas
manajemen puncak yaitu kepala dinas dan menerapkan sistem OSS secara
proaktif.
Hal ini menjadi nilai positif bagi Dinas Penanaman Modal dan PTSP
didukung oleh hasil penelitian dari Wulandari (2017: 1313) yang mengatakan
Akan tetapi dukungan dari kepala dinas masih ditemui sedikit kekurangan.
Menurut hasil pengamatan penulis hal ini dirasa kurang karena pada saat-
perizinan melalui OSS dengan waktu yang relatif lama sehingga menimbulkan
pelaku usaha saat digunakan untuk mengurus pelayanan perizinan OSS secara
Dari hasil pemaparan data, dapat ditarik kesimpulan bahwa kepala dinas
Malang belum memberikan dukungan atau belum ada gerakan yang progresif
puncak.
Perubahan dari sistem perizinan lama yang bersifat manual atau konvensional
menjadi sistem perizinan yang memanfaatkan teknologi informasi dan internet akan
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang telah menerapkan OSS sejak
sistem tersebut diluncurkan dan diresmikan. Dalam melihat dampak yang ada,
Perubahan yang besar dan mendasar dalam bidang teknologi salah satunya
teknologi internet, merupakan salah satu ciri dari berlangsungnya revolusi industri
4.0. Dalam kaitannya dengan sistem OSS, perubahan teknologi yang dimaksud
pemerintahan. Hal ini sesuai dengan teori dari Schwab (2017: 67), “The disruptive
changes brought by the fourth industrial revolution are redefining how public
Dalam penelitian ini penulis melihat dampak yang dapat terjadi ketika Dinas
teori dari Schwab (2017:28). Dampak-dampak tersebut antara lain dampak terhadap
penerapan OSS berdampak kepada aspek ekonomi. Dengan sistem OSS yang
lebih modern tentunya dampak yang diharapkan adalah adanya perbaikan dari
yang sebelumnya. Namun dari data penelitian yang telah dilakukan, yang
terjadi tidak hanya dampak positif namun juga negatif. dampak dari aspek
1) Pertumbuhan
pessimists dalam Schwab (2017: 29) , bahwa revolusi industri 4.0 berupa
manual menjadi terintegrasi secara online, akan tetap dari data yang
dari investor dan kemudahan yang ditawarkan dari sistem OSS. Selain itu
Kabupaten Malang meningkat tidak begitu pesat dan signifikan. Hal ini
2) Ketenagakerjaan
tersebut, melainkan oleh Lembaga OSS di pusat. Namun hal ini tidak serta
perizinan, yang secara mutlak diambil alih oleh OSS hanya sebagian yaitu
SIUP/ Surat Izin Usaha Perdagangan dan TDP/ Tanda Daftar Perusahaan.
Selain izin tersebut masih memerlukan komitmen atau tindak lanjut dari
Akan tetapi, dampak dari penerapan OSS justru dapat dilihat dengan
the demand for new goods and services increases and leads to the creation
ditarik kesimpulan pula bahwa dampak dari penerapan sistem OSS tidak
and skills required to adapt becomes even more critical for all
stakeholders.”
baru, hal ini menjadi nilai positif dalam penerapan OSS di Dinas
Sedangkan bagi pegawai baru, hal ini menjadi peluang untuk mendapatkan
Akan tetapi hal ini juga tidak terlepas dari hal negatif. Pegawai lama
menjadi memiliki dua tugas dan fungsi yang berbeda dalam Dinas
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang. Selain juga masih terikat
pada bidang yang lama, petugas tersebut juga memiliki tanggung jawab
Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang telah menerapkan OSS
4.0 akan mengubah bagaimana institusi publik dan organisasi beroperasi. Hal
ini sesuai dengan hasil temuan penelitian bahwa secara umum terdapat dampak
167
positif dan negatif terhadap Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
Schwab (2017: 67) juga menjelaskan bahwa: “...web technologies can help
lebih efisien, dan juga lebih ringkas. Hal ini terjadi karena izin-izin yang
Malang sebagian telah diambil alih oleh OSS. Dari izin tersebut sebagian lagi
secara mutlak diambil alih OSS dan sisanya masih memerlukan komitmen
pemerintah sebagai pengawas adalah adanya Satgas OSS untuk mengawasi dan
Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang adalah kepala dinas.
Sehingga dapat disimpulkan pula bahwa penerapan OSS juga berdampak pada
Malang. Selain itu, dengan adanya izin yang diambil alih oleh OSS dan dapat
168
dikerjakan sendiri oleh pelaku usaha dari rumah maupun dari tempat kerja
Hal ini sesuai dengan teori dari Schwab (2017:97), bahwa revolusi industri
berhubungan dengan orang lain. Akan tetapi perubahan yang terjadi di Dinas
Hal itu terjadi karena masih ada izin-izin yang ditangani secara manual oleh
Kabupaten Malang.
Selain dampak yang telah dijabarkan di atas, terdapat pula dampak negatif
dalam penerapan OSS terhadap Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
Sebelumnya pegawai memantau data pelaku usaha dari berkas yang diserahkan
pelaku usaha kepada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang.
Akan tetapi setelah penerapan OSS, pelaku usaha tidak lagi memberikan data
dalam bentuk berkas kepada Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten
Malang akan tetapi data langsung masuk ke dalam database milik OSS. Hal ini
kebenaran dari data yang diinput oleh pelaku usaha ketika mengurus perizinan.
169
Sehingga dengan adanya perubahan tersebut akan rawan terjadi penipuan oleh
usaha tidak lagi ada di Dinas Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang,
melainkan ada di sistem OSS. Akibatnya daerah harus mencari cara baru untuk
menghitung realisasi investasi dengan cara manual. Cara yang dilakukan oleh
mencetak satu persatu dokumen pelaku usaha dari website OSS. Hal ini
pelayanan terbaik dari pemerintah selaku pemberi layanan. Hal ini sesuai
pelayanan yang berkualitas sesuai dengan asas dan tujuan pelayanan. Sistem
menjadi lebih ringkas, lebih cepat, dan lebih mudah digunakan bagi masyarakat
peningkatan investasi di Kabupaten Malang. Hal ini sesuai dengan teori dari
170
pelaku usaha pasti akan mendapatkan imbas atau dampak. Dengan adanya
sistem OSS yang banyak bersinggungan dengan komputer dan internet. Hal
tersebut sesuai dengan teori dari Schwab (2017:97), bahwa “The fourth
industrial revolution iso not only changing what we do but also who we are.”
Hal tersebut dapat dikategorikan sebagai dampak positif dari penerapan OSS
di Kabupaten Malang.
Dampak positif lain dari penerapan OSS adalah pelayanan perizinan secara
juga muncul ketika revolusi industri 4.0 terjadi di sebuah organisasi. Menurut
things in easier, faster, dan more efficient ways.” Sehingga dari analisis diatas
Malang tidak sepenuhnya positif. Karena masih terdapat gap dari apa yang
masih ada masyarakat yang belum mengetahui keberadaan sistem OSS dalam
masih terdapat masyarakat yang datang ke Dinas Penanaman Modal dan PTSP
mengurus perizinan.
Selain itu pula, tidak semua masyarakat yang tidak memiliki perangkat
sendiri untuk mengurus perizinan secara self service. Banyak masyarakat juga
belum mampu memahami sistem, prosedur layanan, cara mengakses OSS dan
teknologi, akan membuat OSS menjadi tidak efisien lagi. Seperti yang telah
dengan revolusi industri 4.0 jika tidak ingin tertinggal dan menerima dampak
negatif.
hadirnya sistem OSS, hal ini menjadi kan pelayanan OSS tidak mencapai apa
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Tekanan Kompetitif
Akan tetapi di Kabupaten Malang masih terdapat izin yang dilakukan dan
diproses secara manual. Hal ini akan menghambat tujuan sistem OSS
173
174
b. Penggunaan Kekuasaan
melalui OSS.
c. Kebutuhan Internal
dukungan kepala dinas yaitu fasilitas untuk layanan mandiri OSS masih
175
menimbulkan antrean yang panjang dan lama. Selain itu masih belum ada
1) Pertumbuhan
2) Ketenagakerjaan
lama. Bagi pegawai baru, hal ini menjadi sebuah peluang untuk
OSS. Namun sisi negatifnya adalah hal ini akan menjadikan pegawai
sebagian diambil alih oleh OSS dan sebagian lagi masih dilakukan secara
pemerintah yang ditandai dengan kepala dinas sebagai Satgas OSS. Akan
tetapi hal ini tidak lepas dari kekurangan yaitu pemerintah menjadi sulit
untuk memantau data dari pelaku usaha dan data perkembangan investasi
pelaku usaha melalui website OSS dan dilakukan printing secara manual
satu persatu.
menjadi lebih cepat dan efisien. Akan tetapi hal ini tidak terlepas dari
B. Saran
kemudahan berusaha dengan sistem OSS. Hal ini bisa dilakukan dengan
sesuai dengan visi sistem perizinan OSS saat ini yaitu melaksanakan
Jika sistem OSS sudah sepenuhnya digunakan dan mengganti sistem perizinan
tentang OSS juga diperbaiki dan didukung oleh Peraturan Daerah. Hal ini perlu
dilakukan agar aturan-aturan yang sebelumnya ada dan aturan tentang OSS
Sistem OSS merupakan sistem baru yang tentu memiliki banyak kekurangan.
dikembangkan lagi menjadi sebuah sistem atau aplikasi yang mampu menutup
dan mengatasi kekurangan OSS. Sehingga SIPELOT tidak serta merta mati dan
mampu memberikan manfaat walaupun berubah fungsi dari awal dibentuk dan
direncanakan.
Kabupaten Malang perlu ditambah dengan satu atau dua komputer lagi. Hal ini
Kabupaten Malang.
tugas dan fungsi yang lama sesuai dengan bidang masing-masing agar lebih
Dilihat dari banyaknya masyarakat yang belum paham tentang sistem OSS,
ditempatkan di layanan OSS juga perlu dikembalikan ke tugas dan fungsi pada
bidang masing-masing.
pelaku usaha dari sistem OSS secara manual satu persatu. Hal ini tentu tidak
efisien dan membutuhkan cara baru agar proses pengawasan berjalan lebih
efisien.
Penanaman Modal dan PTSP Kabupaten Malang hanya untuk mencari tahun
Mandiri.
Dengan adanya brosur atau lampiran tebal yang berisikan keterangan dan
kategorisasi jenis usaha dan cara pengoperasian OSS tidak menjamin membuat
sebuah sistem yang mudah digunakan dan komunikatif yang dapat diakses
masyarakat dari rumah ketika kesulitan mengurus perizinan melalui OSS tanpa
Alsaad, Abdallah KH et.al. 2014. The Moderating Role of Power Exercise in B2B
E-commerce Adoption Decision. Social and Behavioral Sciences. 130, 515-523.
Bella, Hevy Setyo. 2017. Implementasi Kebijakan Paket Perizinan Online Dalam
Rangka Meningkatkan Pelayanan Publik. Skripsi. Fakultas Ilmu Administrasi,
Ilmu Administrasi Publik, Universitas Brawijaya.
Bloem, Jaap et.al. 2014. The Fourth Industrial Revolution Things to Thighten the
Link Between IT and OT. Sogeti VINT.
Bulutoding, Lince dan Antong Amiruddin. 2014. Pengaruh Faktor Internal dan
Eksternal Terhadap Kinerja Sistem Informasi: Studi Pada Perbankan. Jurnal
Akuntansi & Investasi. Vol 15. Nomor 2.
Darmawan, Deni dan Pipih Latifah. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif. Bandung:
Rosdakarya.
Gunawan, Imam. 2014. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta:
Bumi Aksara.
_______. 2015. Metode Penelitian Kualitatif Teori dan Praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
181
182
McLeod, Raymond Jr. dan Schell, George P. 2008. Sistem Informasi Manajemen.
Terjemahan: Ali Akbar Yulianto. Jakarta: Salemba Empat.
Miles, M.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. 2014. Qualitative Data Analysis, A
Methods Sourcebook, Edition 3. USA: Sage Publications.
Mindarti, Lely Indah. 2016. Aneka Pendekatan dan Teori Dasar Administrasi
Publik. Malang: UB Press.
Prasetyo, Hoedi dan Sutopo, Wahyudi. 2018. Industri 4.0: Telaah Klasifikasi Aspek
dan Arah Perkembangan Riset. Jurnal Teknik Industri. Vol. 13 No.1.
Santosa, Pandji. 2008. Administrasi Publik: Teori dan Aplikasi Good Governance.
Bandung: PT. Refika Aditama.
Schwab, Klaus. 2017. The Fourth Industrial Revolution. New York: Currency.
Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Nomor 503/125/PUOD Tahun 1997 perihal
Pembentukan Unit Pelayanan Terpadu Perizinan.
Sutedi, Adrian. 2015. Hukum Perizinan dalam Sektor Pelayanan Publik. Jakarta:
Sinar Grafika.
Wulandari, A.A.A Putri Syintia dan Gede Juliarsa. 2017. Pengaruh Dukungan
Manajemen Puncak, Keterlibatan Pengguna, Program Pelatihan terhadap
Kinerja SIA pada BPR di Kediri. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
Volume 19.2, 1290-1319.
Yadav, Nikita dan Singh V.B. 2012. E-Governance: Past, Present, and Future in
India. International Journal of Computer Applications. Volume 53, Nomor 7.
186
187
10. Wawancara dengan Ibu Siti Rohani selaku Kepala Bidang Pelayanan
Perizinan Perekonomian dan Sosial Budaya
194
11. Wawancara dengan Ibu Kirni selaku Kepala Sub Bagian Keuangan dan Aset
12. Wawancara dengan Bapak Anang Wijayanto selaku petugas layanan OSS
195