SKRIPSI
Diajukan untuk Menempuh Ujian Skripsi Pada Fakultas Ilmu Administrasi Publik
Universitas Brawijaya
NIM. 145030101111077
Dosen Pembimbing:
Dr. Alfi Hariswanto, S.AP., M.AP., MMG.
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ADMINISTRASI PUBLIK
MALANG
2018
"Orang-orang hebat di bidang apapun bukan baru
bekerja karena mereka terinspirasi, namun mereka
menjadi terinspirasi karena mereka lebih suka
bekerja. Mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk
menunggu inspirasi."
(Ernest Newman)
ii
iii
iv
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
selalu memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya kepada penulis dalam setiap
langkah pengerjaan skripsi ini. Saya mempersembahkan skripsi ini kepada Sang
Inspirator dalam hidup saya, Bapak Drs Marsam dan Ibu Sumarmiati. Kepada beliau
yang selalu bekerja keras dalam menghidupi keluarga dan senantiasa memberikan
vi
RINGKASAN
Yusuf Ilham Romadhoni, 2018, Proses Inovasi Layanan Pembayaran Pajak
Kendaraan Bermotor SAMSAT Judes (Jujug Desa) (Studi pada Kantor Bersama
SAMSAT Jombang), Dr. Alfi Hariswanto, S.AP., M.AP., MMG.
SAMSAT Judes (Jujug Desa) merupakan inovasi pelayanan publik yang
dibentuk Kantor Bersama SAMSAT Jombang memberikan layanan pembayaran pajak
kendaraan bermotor berbasis jemput bola. Inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug
Desa) terbentuk karena adanya tunggakan pajak kendaraan bermotor yang terjadi di
Jombang akibat banyaknya masyarakat/wajib pajak yang masih sering terlambat
membayar pajak. Inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) sesuai dengan
namanya layanan ini beroprasi pada pedesaan yang sasarannya adalah
masyarakat/wajib pajak yang berdasarkan analisa Kantor Bersama SAMSAT
Jombang paling sering terlambat membayar pajak kendaran bermotor.
Penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif dengan
menggunakan pendekatan kualitatif. Fokus yang diambil dari teori proses
terbentuknya inovasi dari Yogi Suwarno. Teknik pengumpulan data yang digunakan
melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Analisis data yang digunakan yaitu
analisis Miles, Huberman dan Saldana.
Hasil penelitian Proses Inovasi Layanan Pembayaran Pajak Kendaraan
Bermotor SAMSAT Judes (Jujug Desa), yaitu dilihat dari bagaimana proses
terbentuknya inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) yang dilakukan oleh
Kantor Bersama SAMSAT Jombang untuk menutupi latar masalah yang telah terjadi.
Berdasarkan penelitian yang dialakukan peneliti dari hasil terbentuknya proses
inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) yang diteliti sesuai dengan fokus peneliti sudah
berjalan dengan baik, meskipun ada beberapa data yang tidak tercantum dalam
penelitian ini. Keimpulan dari hasil penelitian ini yaitu 1) Kebutuhan dan masalah,
yaitu latar belakang dan masalah yang menjadi awal mula terbentuknya inovasi
layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) berupa tunggakan pajak kendaraan bermotor
yang dialami Kantor Bersama SAMSAT Jombang dan keluhan dari masyarakat/wajib
pajak tentang jauhnya jangkauan layanan pembayaran pajak kendaraan bermotor dari
tempat tinggal mereka, 2) Riset dasar dan aplikatif, yaitu berupa kegiatan dan
persiapan sebelum terbentuknya inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa),
Kantor Bersama SAMSAT Jombang melakukan melakukan riset berupa pembagian
kuisioner tentang keluhan masyarakat/wajib pajak dan persiapan dari aspek hardware
dan aspek software. 3) Pengembangan, yaitu inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug
Desa) merupakan pengembangan dari layanan SAMSAT Keliling yang telah beroprasi
sebelumnya. 4) Komersialisasi, Kantor Bersama SAMSAT Jombang dalam
mempromosikan inovasi layanan SAMSAT Jombang melakukan beberapa cara
seperti sosialisasi pada masyarakat/wajib pajak pedesaan, menyebarkan brosur dan
mengiklanan pada media sosial. 5) Difusi dan adopsi, yaitu berupa manfaat yang
diberikan dalam layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa). 6) Konsekuensi, yaitu
konsekuensi yang ditimbulkan dalam inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa).
7) Faktor pendukung dan penghambat dalam proses terbentuknya inovasi layanan
SAMSAT Judes (Jujug Desa).
vii
SUMMARY
Yusuf Ilham Romadhoni, 2018, Innovation Process of Motor Vehicle Tax Payment
Service SAMSAT Judes (Jujug Desa) (Study at the Joint Office of SAMSAT
Jombang), Dr. Alfi Hariswanto, S.AP., M.AP., MMG.
SAMSAT Judes (Jujug Desa) is a public service innovation formed by the Joint
Office of SAMSAT Jombang providing motor vehicle tax payment services based on
picking up balls. Service innovation SAMSAT Judes (Jujug Desa) was formed due to
motor vehicle tax arrears that occurred in Jombang due to the large number of people
/ taxpayers who were often late in paying taxes. Service innovation SAMSAT Judes
(Jujug Desa) as the name implies this service operates in the countryside whose target
is the community / taxpayer based on the analysis of the Office Together with
SAMSAT Jombang most often late in paying motorized vehicle tax.
This study, researchers used a type of descriptive research using a qualitative
approach. The focus is taken from the theory of the process of forming innovation
from Yogi Suwarno. Data collection techniques are used through interviews,
observation and documentation. Data analysis used is the analysis of Miles, Huberman
and Saldana.
The results of the research are Motor Vehicle Tax Payment Service Innovation
Process SAMSAT Judes (Jujug Desa), which is seen from the process of forming
service innovations in SAMSAT Judes (Jujug Desa) conducted by the SAMSAT
Jombang Joint Office to cover the background of the problems that have occurred.
Based on the research carried out by researchers from the results of the formation of
the innovation process SAMSAT Judes (Jujug Desa) which were studied in
accordance with the focus of the researcher has been going well, although there are
some data that are not listed in this study. The conclusions of the results of this study
are 1) Needs and problems, namely the background and problems that are the
beginning of the formation of service innovations SAMSAT Judes (Jujug Desa) in the
form of motor vehicle tax arrears experienced by SAMSAT Jombang Joint Office and
complaints from the public / taxpayers about the distance range of motor vehicle tax
payment services from their place of residence, 2) Basic and applicable research,
namely in the form of activities and preparations before the formation of service
innovations SAMSAT Judes (Jujug Desa), SAMSAT Jombang Joint Office conducts
research in the form of questionnaires about public complaints / taxpayers and
preparation of hardware aspects and software aspects. 3) Development, namely the
service innovation SAMSAT Judes (Jujug Desa) is the development of the SAMSAT
Keliling service that has operated before. 4) Commercialization, Joint Office of
SAMSAT Jombang in promoting SAMSAT Jombang service innovations in a number
of ways, such as socializing the community / rural taxpayers, distributing brochures
and advertising on social media. 5) Diffusion and adoption, namely in the form of
benefits provided in the services of SAMSAT Judes (Jujug Desa). 6) Consequences,
namely the consequences of the service innovations of SAMSAT Judes (Jujug Desa).
7) Supporting and inhibiting factors in the process of forming service innovations in
SAMSAT Judes (Jujug Desa).
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Proses
(Jujug Desa) (Studi pada Kantor Bersama SAMSAT Jombang)”. Skripsi ini
merupakan tugas akhir sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana
Administrasi Publik pada prodi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Administrasi
Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa
adanya bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Pada kesempatan kali ini penulis
itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang
terhormat :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR. MS., selaku Rektor Universitas
Brawijaya.
3. Bapak Drs. Andy Fefta Wijaya, MDA, Ph.D selaku Ketua Jurusan
4. Bapak Dr. Fadillah Amin, M.AP., Ph.D selaku Ketua Program Studi Ilmu
ix
6. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ilmu Administrasi Publik Fakultas
Nurbaiti Isnaini, SE., M.AK atau yang dikenal penulis Bu Etick sebagai
9. Orang tua penulis, Bapak Marsam, S.Pn dan Ibu Sumarmiati, S.Pn yang
setia dan tidak ada henti-hentinya memberikan doa serta semangat bagi
10. Saudara penulis, yaitu Hari Prasetyo Nugroho, SE. yang telah memberikan
11. Teman-teman yang telah menemani dan memberikan banyak ilmu yang
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan dapat memberikan sumbangan yang berarti
Penulis
x
DAFTAR ISI
MOTTO ............................................................................................................ ii
TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI .............................................................. iii
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI .............................................................iv
PERNYATAAN ORISINALITAS SKRIPSI................................................... v
LEMBAR PERSEMBAHAN ..........................................................................vi
RINGKASAN ................................................................................................. vii
SUMMARY .................................................................................................... viii
KATA PENGANTAR ......................................................................................ix
DAFTAR ISI ...................................................................................................... x
DAFTAR TABEL ...........................................................................................xiv
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................ xv
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 21
C. Tujuan Penelitian ...................................................................... 22
D. Kontribusi Penelitian.................................................................. 22
E. Sitematika Penelitian.................................................................. 23
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian terdahulu .................................................................... 26
B. Administrasi Publik.................................................................... 32
1. Definisi Administrasi Publik .......................................... 32
2. Peran Administrasi Publik ............................................. 35
3. Kegiatan Administrasi Publik ........................................ 36
C. Pelayanan Publik ........................................................................ 37
x
1. Definisi Pelayanan Publik .............................................. 37
2. Penyelenggaraan Pelayanan Publik ............................... 39
3. Standar Pelayanan Publik............................................... 40
D. Inovasi ........................................................................................ 42
1. Pengertian Inovasi .......................................................... 42
2. Inovasi dalam Administrasi Publik ................................ 45
3. Pengembangan Inovasi................................................... 48
4. Inovasi Pelayanan........................................................... 51
5. Inovasi Pemerintahan Daerah ........................................ 52
6. Faktor Pendukung dan Penghambat Inovasi .................. 57
a. Faktor Pendukung .................................................... 57
b. Faktor Penghambat................................................... 59
E. Pajak ........................................................................................... 61
1. Definisi Pajak ................................................................. 61
2. Fungsi Pajak ................................................................... 63
3. Pengertian Wajib Pajak .................................................. 64
F. SAMSAT ................................................................................... 65
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian ........................................................................... 67
B. Fokus Penelitian ......................................................................... 68
C. Lokasi Dan Situs Penelitian ....................................................... 69
D. Jenis Dan Sumber Data .............................................................. 70
E. Teknik Pengumpulan Data ......................................................... 71
F. Instrumen Penelitian................................................................... 73
G. Metode Analisis Data ................................................................. 73
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum ....................................................................... 77
1. Gambaran Umum Kabupaten Jombang ......................... 77
2. Letak dan Kondisi Geografis ......................................... 80
3. Demografi ...................................................................... 81
4. Gambaran Umum Kantor Bersama SAMSAT
Jombang ......................................................................... 85
a. Lokasi Kantor Bersama SAMSAT Jombang ........... 85
b. Visi dan misi Kantor Bersama SAMSAT
Jombang ................................................................... 85
xi
c. Ruang Lingkup Kantor Bersama SAMSAT
Jombang ................................................................... 86
xii
DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 155
DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................... 158
xiii
DAFTAR TABEL
No. Judul Halaman
1. Jumlah Data Kendaraan Berdasarkan Tahun Pembuatan .............................. 3
2. Jumlah Data Kendaraan Per Polda ................................................................. 4
3. Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017........................................................ 13
4. Penelitian Terdahulu .................................................................................... 26
5. Kecamatan di Kabupaten Jombang .............................................................. 79
6. Perkembangan Juamlah Penduduk Di Kabupaten Jombang ........................ 81
7. Rincian Kegiatan ........................................................................................ 109
8. Peningkatan Pengguna Layanan Judes 2015-2017 .................................... 120
9. Perbedaan Sebelum Dan Sesudah Adanya Inovasi Layanan SAMSAT
Judes (Jujug Desa)...................................................................................... 123
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Judul Halaman
1. Pedoman Wawancara ..................................................................... 158
2. Hasil Dokumentasi Penelitian ........................................................ 161
3. Surat Persetujuan Penelitian ........................................................... 165
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
otonom dapat lebih cepat dalam merespon tuntutan masyarakat daerah sesuai
rumah tangganya sendiri. Agar daerah dapat membiayai segala aktivitasnya maka
undang dengan tidak mendapat jasa timbal balik yang langsung dapat ditunjukkan
1
2
dan yang digunakan dalam pengeluaran umum menurut Resmi (2013:1). Pajak
Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan Bakar Kendaraan Bemotor, Pajak Air
Permukaan dan Pajak Rokok (dalam Bapenda Jabarprov,2016). Salah satu pajak
yang sumber pendapatannya cukup besar adalah pajak kendaraan bermotor. Seperti
2009 Tentang Pajak Daerah Dan Retribusi Daerah Pajak Kendaraan Bermotor
beserta gandengannya yang digunakan di semua jenis jalan darat, dan digerakkan
oleh peralatan teknik berupa motor atau peralatan lainnya yang berfungsi untuk
mengubah suatu sumber daya energi tertentu menjadi tenaga gerak kendaraan
bermotor yang bersangkutan termasuk alat-alat berat dan alat-alat besar yang dalam
operasinya menggunakan roda dan motor dan tidak melekat secara permanen serta
jumlah peningkatan ini diikuti oleh kebutuhan masyarakat yang semakin meningkat
3
pula. Karena itu kendaraan bermotor termasuk kedalam barang mewah yang
yang cukup tinggi yaitu unit di tahun 2000 sampai 2009 terutama kendaraan sepeda
motor yang paling tinggi. Peningkatan pemuncaknya adalah dari tahun 2010 hingga
tahun sekarang yaitu 52.697.379 unit terlebih lagi jumlah tersebut belum sampai 10
besarnya potensi yang ada dalam penetapan pembayaran pajak kendaraan bermotor.
Setiap memiliki potensi pajak kendaraan bermotor yang cukup tinggi berdasarkan
kepemilikan kendaraan bermotor seperti yang dijelaskan pada tabel di bawah ini.
4
DAERAH ISTIMEWA
11 327.682 2.411 35.226 2.205.283 460 2.571.263 2,26
YOGYAKARTA
NANGROE ACEH
17 100.478 3.471 49.145 1.437.337 2.566 1.593.408 1,40
DARUSSALAM
NUSA TENGGARA
18 83.098 2.367 58.611 1.414.722 501 1.559.330 1,37
BARAT
KALIMANTAN
19 104.025 1.334 62.718 1.032.599 414 1.201.090 1,05
SELATAN
KALIMANTAN
20 69.721 487 50.480 842.992 642 964.356 0,85
TENGAH
KEPULAUAN BANGKA
22 56.675 1.030 37.017 794.611 484 889.819 0,78
BELITUNG
NUSA TENGGARA
26 37.001 1.081 31.725 558.852 166 629.259 0,55
TIMUR
SULAWESI
27 41.859 66 24.370 520.592 72 588.723 0,52
TENGGARA
5
Sumber: Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia Korps Lalu Lintas
Direktorat Registrasi Dan Identifikasi www.Rckorlantaspolri.Id 2018
Pada tabel 2 menurut Markas Besar Kepolisian Negara Republik Indonesia
Korps Lalu Lintas Direktorat Registrasi dan Identifikasi jumlah data kendaraan
per-Polda Jawa Timur berada di nomor 1 yang berarti memiliki jumlah kendaraan
terbanyak. Melihat banyaknya potensi jumlah kendaraan yang padat di Jawa Timur
mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan pokok dan tata
cara yang telah ditetapkan dalam dalam Sinambela (2016:3). Pelayanan publik,
merupakan sesuatu yang harus ditingkatkan pemerintah. Hal ini, dilakukan karena
orang atau masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai
– Undang No. 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik Pasal 1 yang menyebutkan
bahwa “Pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka
bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
hal ini Jawa Timur mempunyai komitmen untuk meningkatkan pelayanan publik
tahun 2005 tentang pelayanan publik di Provinsi Jawa Timur yang bisa menjadi
pijakan atau landasan hukum bagi usaha peningkatan kualitas pelayanan publik di
Atap) merupakan suatu sistem administrasi yang dibentuk untuk memperlancar dan
bermotor. SAMSAT juga merupakan salah satu Pendapatan Asli Daerah (PAD)
yang berguna sebagai dana penghasilan yang dapat digunakan oleh pemerintah
daerah. SAMSAT ini terdapat 3 instansi kerja yang dan berhubungan yaitu Polri
dibidang pemungutan Pajak Kendaraan Bermotor dan PT. Jasa Raharja dibidang
asuransi kecelakaan lalu lintas. Ketiga unit kerja ini sama-sama bertujuan
memberikan pelayanan publik secara prima kepada masyarakat yang menjadi satu
dinikmati masyarakat/wajib pajak seperti SAMSAT Drive Thru, Payment Point dan
yang berbeda-beda seperti Drive Thru yang melayani pembayaran pajak tanpa
harus turun dari kendaraan anda yang bisa dilakukan pada Kantor SAMSAT induk
8
bermotor serta Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan (SWDKLLJ)
dan SAMSAT Keliling yang merupakan layanan pembayaran pajak yang dilakukan
hampir disetiap kecamatan atau tempat keramaian dan dilakukan sesuai jadwal
bermotor. Pada tahun 2015, angka kepatuhan hanya sebesar 73,98% dengan potensi
pajak senilai Rp. 95.956.117.000,-. Dengan kata lain, terdapat 26,02% objek pajak
terpenuhi tidak mencapai target. Salah satu penyebabnya, karena jumlah tempat
tidak menjangkau semua kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang. Selama ini
Sumobito.
strategis atau SAMSAT yang bekerja sama dengan pihak lain, yaitu:
9
b. SAMSAT Payment Point di Jalan Gus Dur 149 yang terletak di pusat
d. Selain itu ada 2 (dua) Samsat Keliling yang sifatnya nomaden sesuai
kecamatan.
membayar pajak dengan alasan jarak tempuh yang jauh. Masyarakat di wilayah
berdagang sehingga memiliki waktu luang yang terbatas untuk membayar pajak
masyarakat.
pada aturan pembayaran pajak. Hal ini menjadi permasalahan yang menyebabkan
tinggi dan hampir tidak memiliki banyak waktu untuk mendatangi kantor SAMSAT
dalam membayar pajak. Inovasi tersebut dilakukan untuk memperbaiki sistem dan
masyarakat.
yang lama kedalam situasi yang baru. Menurut Rogers (2003) yang dikutip oleh
Suwarno (2008:3) inovasi adalah sebuah ide, praktek, atau objek yang dianggap
baru oleh individu satu unit adopsi lainnya. Begitupun dengan inovasi daerah yang
Tentang Inovasi Daerah Pasal 1 yang berbunyi “Inovasi Daerah adalah semua
SAMSAT Jombang.
11
SAMSAT Kabupaten Jombang adalah SAMSAT Judes (Jujug Desa) yang terbilang
cukup unik karena masyarakat tidak perlu repot-repot datang ke Kantor SAMSAT
induk Jombang untuk membayar pajak. Program ini merupakan program unggulan
Publik SAMSAT Judes (Jujug Desa) sebagai langkah terobosan pembayaran pajak
tinggal. Pelayanan Samsat Judes (Jujug Desa) dilakukan di kantor/balai desa dalam
waktu lima hari dalam seminggu. Harapannya, layanan ini bisa meringankan beban
waktu, biaya, dan tenaga masyarakat. Di sisi lain, layanan ini lebih efisien, baik dari
aspek biaya, petugas, maupun penyediaan sarana dan prasarana. Layanan SAMSAT
Judes (Jujug Desa) merupakan layanan yang sangat diminati masyarakat seperti
sudah mulai beroprasi mulai sejak tahun 2015 hingga sekarang. Program ini sudah
sangat diminati oleh masyarakat karena sangat mudah dijangkau oleh masyarakat
SAMSAT Judes (Jujug Desa) dapat dilihat dari peminat pengguna layanan ini setiap
tahunnya.
pelayanan yang berkualitas baik dilihat dari semua hasil yang telah dicapai.
Nomor Kendaraan (STNK) dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas
Pada tahun 2017 inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) mendapatkan gelar
Gelar Top 99 Inovasi Pelayanan Publik merupakan gelar yang bergengsi yang
Negara dan Reformasi) diseluruh Indonesia sejak tahun 2014. Setiap inovasi
pelayanan publik yang masuk dalam Top 99 Inovasi Pelayanan Publik adalah
program yang terbaik ditahunnya, selain inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa)
masih ada 98 inovasi lainnya yang masuk kedalam Top 99 Inovasi Pelayanan
UNIT INOVASI
NO. JUDUL INOVASI INSTANSI PELAYANAN
PUBLIK
1. KEMENTERIAN
Direktorat Pelayanan
119 – Kolaborasi Nasional Layanan Emergensi Kementerian Kesehatan Rujukan,
1
Medik di Indonesia Kesehatan Direktort Jenderal Bina
Upaya Kesehatan
Kementerian RSUP dr. Kariadi
2 3 In 1 Kariadi Peduli
Kesehatan Semarang
AKOEPUNTUR (Aplikasi Kompetensi Kementerian SMK – SMTI Banda
3
Turunan) CPO Miniplant Perindustrian Aceh
Aplikasi Lapor Diri WNI Terintegrasi Kementerian Kedutaan Besar RI
4
Secara Online pada Perwakilan RI se-Jerman Luar Negeri Berlin
Kementerian
Aplikasi Sistem Informasi Database Bantuan Badan Pembinaan
5 Hukum dan Hak
Hukum (SIDBANKUM) Hukum Nasional
Asasi Manusia
14
Kepolisian
Kepolisian Resir
21 BPKB Delivery Negara Republik
Brebes
Indonesia
Lembaga
KEBIJAKAN
Diektorat
22 E-Lelang Cepat Pengadaan
Pengembangan SPSE
Barang/Jasa
Pemerintah
Kepolisian
TOMBOL “BISA” (Brilliant, Innovative, Kepolisian Resor
23 Negara Republik
Speed, Accountable) Sukabumi Kota
Indonesia
1. PROVINSI
Pemerintah
BANG ELIS HADIR, Kampung Kami Jado
Provinsi Dinas Energi dan
24 Terang (Pembangkit Listrik Tenaga Matahari
Kalimantan Sumber Daya Mineral
di Daerah Pedalaman Kalbar)
Barat
Pemerintah
25 HP Solusi Anak Berkebutuhan Khusus Provinsi Jawa RSJ Menur
Timur
Pemerintah
Badan Pelaksana
Jaminan Kesehatan Khusus Penyandang Provinsi Daerah
26 Jaminan Kesehatan
Disabilitas Terpadu Istimewa
Sosial
Yogyakarta
KPK PELUK KEBO (Kader Peduli Luka dan Pemerintah
27 PERAWATAN Luka Diabet Puskesmas Provisi DKI Dinas Kesehatan
Kecamatan Pasar Rebo) Jakarta
Layanan Judes Samsat Pemerintah
UPT Badan Pendapatan
28 Jombang, tagline (Layanan Jujug Desa yang Provinsi Jawa
Daerah - Jombang
Ramah) Timur
UPT Samsat Medan
Pemerintah
Layanan Terpadu Pelayanan Pembayaran Pajak Selatan, Badan
29 Provinsi
Kendaraan Bermotor dan Perpanjangan SIM Pengelolaan Pajak dan
Sumatera Utara
Retribusi Daerah
Pemerintah
Layanan WARAS (Wisata Arsip Untuk Anak Dinas Perpustakaan dan
30 Provinsi Jawa
Sekolah) Kearsipan
Timur
Pemerintah
Mencegah Perdarahan Tali Pusa dengan RSUD dr. Saiful Anwar
31 Provinsi Jawa
Kalisat (Karet Tali Pusat) – Malang
Timur
Mencerdaskan Si Miskin Menjadi Geberasi Pemerintah Sma Negeri Bali
32
Emas Provinsi Bali Mandara
16
UPT Pelayanan
MR SAHDU (Manajemen Risiko Sangahan Pemerintah Pengadaan Barang/
33 dan Pengaduan) Pelayanan Pengadaan Barang/ Provinsi Jawa Jasa, Dinas Penanaman
Jasa Pemerintah Timur Modal dan Pelayanan
Terpadu Satu Pintu
Pemerintah
PAPEDA MEGANG (Peningkatan Kapasitas Biro Organisasi
34 Provinsi Papua
Melalui Magang ASN Asli Papua) Sekretariat Daerah
Barat
Pemerintah
PELUK MY DARLING (Perawatan Luka
35 Provinsi Jawa RSUD Kelet - Jepara
Kusta Menyeluruh Dengan Garden Healing)
Tengah
Pemerintah Badan
PENA BERKARIB (petabencana.id) Bersama
36 Provinsi DKI Penanggulangam
Kurangi Risiko Bencana
Jakarta Bencana Daerah
Penyederhanaan Prosedur Pendaftaran Melalui
“SI BINA CANTIK” (Sistem Bridging SIM Pemerintah RSUD Prof. Dr.
37 RSMS, BPJS, dan INA-CBG’s Menuju Provinsi Jawa Margono Soekarjo -
Akuntabilitas, Transparansi, dan Efesiensi Tengah Purwokerto
Pelayanan Kesehatan JKN Secara Paripurna)
PLNET KAKAO : Pengelolaan dan Edukasi Pemerintah
38 Terpadu Kakao Melalui Kebun Rakyat Demi Provinsi Jawa Dinas Perkebunan
Indonesia Daulat coklat Timur
Pemerintah Biro Humas
39 Podium Bali Bebas Bicara Apa Saja (PB3AS)
Provinsi Bali Sekretarian Daerah
Pemerintah
Dinas Kependudukan
40 Si Dukun 3 In 1 Provinsi DKI
dan Pencatatan Sipil
Jakarta
Dinas Tanaman
Pemerintah
41 SIMANTRI : Bali go green, Petani Sejahtera Pangan, Hortikultura,
Provinsi Bali
dan Perkebunan
Pemerintah
SIMAS-LH Online (Sistem Informasi Dinas Pengelolaan
42 Provinsi
Lingkungan Hidup Berbasis Online) Lingkungan Hidup
Sulawesi Selatan
Pemerintah
Provinsi Badan Kepegawaian
43 SIMPONO ASN BAHTERAMAS
Sulawesi Daerah
Tenggara
Terpngkasnya Waktu Tunggu Pelayanan
Pendaftaran Rawat Jalan Melalui Pemerintah RSUD Prof. Dr.
44 “PENETRASI ONLINE” (Pengembangan Provinsi Jawa Margono Soekarjo -
Sistem SMS Gateway Menuju Registrasi Tengah Purwokerto
Online
1. KABUPATEN
Pemerintah
45 2H2 Center Kerabat Ibu dan Bayi Kabupaten Dinas Kesehatan
Flores
Badan Kepegawaian
Akselerasi Pelayanan Kepegawaian Dengan Pemerintah
46 dan Pengembangan
Mobile SI-CAKEP Kabupaten Wajo
Sumber Daya Manusia
17
UPTD Puskemas
Pemerintah
47 Alarm Persalinan Kecamatan Krinci
Kabupaten Siak
Kanan Dinas Kesehatan
Pemerintah UPTD Puskesmas
48 Antrean Regol Kabupaten Kemusu II Dinas
Boyolali Kesehatan
Pemerintah UPTD Puskesmas
AYUNDA SI MENIK (Ayo Tunda Usia
49 Kabupaten Gedangsari II Dinas
Menikah)
Gunung Kidul Kesehatan
BANG MUDA (Bangka Mudah Dapat Akta) – Pemerintah
Dinas Kependudukan
50 Solusi Layanan Akta Kelahiran dan Akta Kabupaten
dan Pencatatan Sipil
Kematian Bangka
Pemerintah
Badan Perencanaan dan
51 CSR Untuk Rakyat Kabupaten Aceh
Pembangunan Daerah
Barat
Family Gathering Terpadu SEMAR PATRI
Pemerintah
(Strategi Menurunkan Angka Readmisi Pasien RSUD dr. Loekmono
52 Kabupaten
Psikiatri) Wujudkan Pelayanan Kesehatan Jiwa Hadi
Kudus
Paripurna di Ruang Rawat Inap Jiwa
Pemerintah
Dinas Pemberdayaan
53 Implementasi E-VB di Banyuwangi Kabupaten
Masyarakat dan Desa)
Banyuwangi
Pemerintah
54 eDOTEL&TRAVEL Kabupaten SMK Negeri 2
Pinrang
UPT Angkutan
Pemerintah
LASITER AMB (Layanan Transportasi Masyarakat
55 Kabupaten Teluk
Terpadu Angkutan Masyarakat Bintuni) Bintuni,Dinas
Bintuni
Perhubungan
Pemerintah Dinas Penanaman
Laynan Perizinan Secara Online dan Layanan
56 Kabupaten Modal dan Pelayanan
Izin 3 Jam
Kebumen Terpadu Satu Pintu
Model Pelaksanaan Pemilihan Kepala Desa
Pemerintah
(PILKADES) MelaluiSistem Elektronik Dinas Kependudukan
57 Kabupaten
Voting Yang Menggunakan KTP Elektronik, dan Pencatatan Sipil
Batang Hari
KK, dan Akta Berbasis NIK
Pemerintah
Badan Keuangan
58 MP – TGR Kabupaten
Pemerintah Daerah
Gorontalo
Pemerintah UPTD Puskesmas
59 Ngrumpi Sehat Berkarya Bersama Saudaraku Kabupaten Tongas Dinas
Probolinggo Kesehatan
OASE Sahabat Hati, “Online Anyway Service, Pemerintah
Dinas Kependudukan
60 Satu Hari Banyak Tempat, Harapan Kabupaten
dan Pencatatan Sipil
Terpenuhi” Tanah Datar
Opung Sari Basah Bang: Mewujudkan
Pemerintah
Sekolah Berwawasan Lingkungan dan Deli
61 Kabupaten Deli Dinas Pendidikan
Serdang Berseri (Bersih, Rapi, Sejuk, Rindang,
Serdang
Indah)
Pemerintah
Paha Sylpi Bangkitkan Gairah Peternak Dinas Peternakan dan
62 Kabupaten
Pinggir Hutan Perikanan
Bojonegoro
18
Pemerintah
Perusahaan Daerah Air
97 Kue Lumpur Dari AETRA Provinsi DKI
Minum Jaya
Jakarta
Pemerintah
Media WhatsApp dan SMS sebagai solusi Perusahaan Daerah Air
98 Provinsi DKI
Pelanggan Tidak Bisa Diakses Minum Jaya
Jakarta
Pemerintah
Sistem Autodebet Retribusi
99 Provinsi DKI Bank DKI
PKL: No Bocor, No Pungli, No Jual Beli Lapak
Jakarta
Sumber : Jatimprov.go.id (2017)
SAMSAT Judes (Jujug Desa) selain Top 99 Inovasi Pelayanan Publik 2017
ada penghargaan lain seperti Piagam Penghargaan Pemerintah Provinsi Jawa Timur
Jombang dengan membuat sebuah inovasi layanan pembayaran pajak jemput bola
SAMSAT Judes (Jujug Desa) bisa dibilang berhasil membuat inovasi yang sangat
sangat antusias dengan inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) terlihat dari gambar 1
berhasil. Maka hal inilah yang menjadi ketertarikan penulis untuk menjadikan
SAMSAT Judes (Jujug Desa) sebagai objek penelitian. Penelitian ini bertujuan
untuk melihat bagaimana proses terbentuknya inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa)
Jombang)”.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kontribusi Penelitian
1. Kontribusi Akademis
b. Hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi atau
2. Kontribusi Praktis
E. Sistematika Penelitian
memahami isi yang terkandung dalam penyusunan skripsi ini, serta memahami
maksud dan tujuannya. Dalam penyusunan skripsi ini terdiri dari tiga bab yaitu dari
sebagai berikut:
BAB I : PENDAHULUAN
Bab ini terdiri dari latar belakang yang mengemukakan penjelasan alasan yang
mendasari latar belakang penelitian yang mendasari peneliti untuk mengetahui dan
24
Kabupaten Jombang dalam meningkatkan pelayanan wajib pajak. Selain itu bab ini
juga meliputi perumusan masalah yang merupakan masalah yang timbul dan akan
dicari jawabannya, tujuan penelitian yang menguraikan hasil apa yang ingin dicapai
Pada bab ini akan disajikan tinjauan teoritis yang digunakan dalam
hubungannya dengan pembahasan masalah yang disajikan pada BAB IV. Teori-
teori yang digunakan dalam analisis, antara lain: 1) Adminiatrasi Publik 2) NPS
Bab ini menjelaskan tentang jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian.
mencakup jenis penelitian adalah kualitatif, fokus penelitian, lokasi penelitian dan
Bab ini menguraikan mengenai hasil penelitian dan pembahasan yang meliputi
penyajian data, analisis data, dan hasil dari analisis data yang diperoleh selama
penelitian.
25
BAB V : PENUTUP
Bab ini berisi tentang kesimpulan-kesimpulan dan saran. Kesimpulan berasal dari
uraian bab-bab sebelumnya dan saran yang berisi rekomendasi dari peneliti.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
wajib pajak kendaraan bermotor bukan merupakan hal yang baru. Terdapat
beberapa penelitian yang telah dilakukan oleh beberapa peneliti yang dapat
yang dijadikan perbandingan tidak terlepas dari topik penelitian mengenai inovasi
- Perbedaan lain
mengenai objek
penelitian dimana
penelitian
sebelumnya objek
yang diteliti adalah
penggunaan Mobil
Layanan Samsat
(Samling), sedangkan
penelitian saat ini
pada berfokus pada
26
27
peningkatan
pelayanan
pembayaran pajak
kendaraan bermotor
2. Kristina Setyowati - Memiliki tujuan - Penelitian yang
(2016), Quality of yang sama yaitu untuk dilakukan peneliti
Electronic Identity mengetahui kualitas sebelumnya berada
Card Service by pelayanan yang pada Dispendukcapil
Demographic and Civil diberikan oleh dinas di Sragen sedangkan
Registration Service in Kependudukan dan penelitian saat ini
Indonesia. Pencatatan Sipil berada di Kantor
kepada masyarakat. Bersama SAMSAT
Jombang
- Dalam pengukuran
kualitas pelayanan - Penelitian terdahulu
menggunakan Metode meneliti mengenai
SERVQUAL yang pelayanan
dikembangkan oleh kependudukan secara
Parasuraman, umum, sedangkan
Zeithaml dan Berry pada penelitian yang
akan diteliti berfokus
proses terbentuknya
inovasi layanan
pembayaran pajak
kendaraan bermotor
SAMSAT Judes
(Jujug Desa)
3. Marianne Bamkin - Memiliki tujuan - Mengenai objek
(2011), The Promotion yang sama yaitu untuk penelitian dimana
of Reading mengetahui kualitas penelitian
on Children’s Mobile pelayanan publik sebelumnya objek
Libraries in the United melalui inovasi yang diteliti adalah
Kingdom. mobile service. penggunaan Mobil
layanan perpustakaan
keliling sedangkan
penelitian saat ini
proses terbentuknya
inovasi layanan
pembayaran pajak
kendaraan bermotor
SAMSAT Judes
(Jujug Desa)
4. Ishak Awaluddin, - Memiliki tujuan - Penelitian yang
Sulvariany Tamburaka yang sama yaitu untuk dilakukan peneliti
(2017), The Effect of mengetahui kualitas sebelumnya berada
Service Quality and pelayanan publik. pada kantor Samsat
28
- Perbedaan lain
mengenai objek
penelitian dimana
penelitian
sebelumnya objek
yang diteliti adalah
penggunaan sistem
pelayanan satu atap
sedangkan penelitian
saat ini pada proses
terbentuknya inovasi
layanan pembayaran
pajak kendaraan
bermotor SAMSAT
Judes (Jujug Desa)
5. Sultan, Habib, dkk. - Memiliki tujuan - Penelitian yang
(2014), Bureaucracy yang sama yaitu untuk dilakukan peneliti
Responsiveness Factor mengetahui kualitas sebelumnya berada
Determinants Of Public pelayanan publik. pada kantor layanan
Service Door On perizinan Kota Pare-
Licensing Office Pare, sedangkan
Parepare. penelitian yang akan
dilakukan di Kantor
Bersama SAMSAT
Jombang
- Perbedaan lain
mengenai objek
penelitian dimana
29
penelitian
sebelumnya objek
yang diteliti adalah
penggunaan sistem
pelayanan satu pintu
sedangkan penelitian
saat ini pada proses
terbentuknya inovasi
layanan pembayaran
pajak kendaraan
bermotor SAMSAT
Judes (Jujug Desa).
konsisten dengan harapan pelanggan. Konsep yang dapat diterima yaitu mengenai
Kualitas layanan, dimana menurut Lewis dan Boom yang dikutip Setyowati
Roof System in Kendari. Dimana dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kepatuhan pajak kendaraan bermotor di kantor sistem satu atap di kendari. Yang
semakin tinggi kualitas layanan di kantor sistem satu atap, semakin tinggi
pajak kendaraan bermotor, tetapi masih ada faktor lain yang lebih mempengaruhi
bermotor.
di kantor layanan perizinan Kota Pare-Pare. Konsep yang didapat menurut Lenvine
dalam Sultan, Habib, dkk (2014:51) bahwa produk dalam layanan publik dalam
tuntutan pengguna layanan, (2) Tanggung jawab sebagai ukuran yang menunjukkan
seberapa jauh proses layanan penyampaian yang dilakukan publik sesuai dengan
prinsip atau aturan administrasi dan organisasi yang benar dan (3) akuntabilitas
sebagai ukuran yang menunjukkan seberapa banyak penyediaan layanan yang ada
31
di masyarakat.
Roof System in Kendari. Dimana dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
kepatuhan pajak kendaraan bermotor di kantor sistem satu atap di kendari. Yang
semakin tinggi kualitas layanan di kantor sistem satu atap, semakin tinggi
pajak kendaraan bermotor, tetapi masih ada faktor lain yang lebih mempengaruhi
bermotor.
di kantor layanan perizinan Kota Pare-Pare. Konsep yang didapat menurut Lenvine
dalam Sultan, Habib, dkk (2014:51) bahwa produk dalam layanan publik dalam
tuntutan pengguna layanan, (2) Tanggung jawab sebagai ukuran yang menunjukkan
seberapa jauh proses layanan penyampaian yang dilakukan publik sesuai dengan
prinsip atau aturan administrasi dan organisasi yang benar dan (3) akuntabilitas
sebagai ukuran yang menunjukkan seberapa banyak penyediaan layanan yang ada
di masyarakat.
Maka dari itu peneliti tertarik membahas Inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa)
pelayanan publik.
B. Administrasi Publik
ditemukan beragam definisi, namun subtansinya sama, yaitu berbicara tentang kerja
sama yang dilakukan dua orang atau lebih dalam sebuah kelompok atau organisasi
efforts to carry out public policy”. Administrasi publik dapat didefinisikan sebagai
suatu upaya koordinasi dari individu atau kelompok untuk menjalankan kebijakan
publik.
pemerintah.
oleh seluruh aparatur pemerintah dari suatu negara dalam usaha mencapai tujuan
negara”.
besar definisi sama, yaitu kelompok atau organisasi negara yang mencapai tujuan
yang telah ditentukan melalui sebuah program dan kebijakan yang telah terencana
dan melihat arah pergeseran pada administrasi publik, dalam tulisan ini administrasi
publik dapat diartikan sebagai proses kerja sama sekelompok orang dalam
instansi yang berupa organisasi negara membuat sebuah inovasi program pelayanan
program pelayanan publik ini dibuat karena banyaknya keluhan dari masyarakat.
Maka dari itu pemerintah setempat beserta instansi yang bersangkutan membuat
35
bermotor.
atau pengaruh yang sangat penting dalam suatu negara. Janet V.Denhardt dan
Robert B.Denhardt (2003:xi) yang dikutip oleh Keban (2014:16) melihat bahwa
masyarakat agar mencapai democratic governance. Hal ini harus dilakukan oleh
partisipasi dan pemberian pelayanan. Semua itu harus dilakukan pemerintah agar
(2012:139), dengan kata lain fungsi administrasi publik adalah merumuskan atau
masyarakat melalui keluhan yang diberikan terhadap sebuah layanan. Karena itu
struktural atau pemegang eselon yang memimpin suatu unit , maupun oleh pejabat
non structural yang tidak memimpin suatu unit dalam Keban (2014:17). Kegiatan
Keban (2014:18) persepsi umum tentang administrasi publik yaitu the management
of public affairs, karena itu kegiatan ini meliputi semua yang dilakukan oleh
manajer publik.
untuk manage inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) agar dapat diterima
masyarakat. Proses inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) merupakan salah satu
C. Pelayanan Publik
ekonomis bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Maka dari itu demi
terhadap masyarakat.
ketertiban.
dalam melakukan sebuah tujuan demi pemenuhan pelayanan yang sesuai dengan
kebutuhan masyarakat atau publik. Masyarakat memiliki hak yang harus dapat
Instansi Pemerintah dan SK MenPAN no. 64 tahun 2004 tentang Petunjuk Teknis
dan Budiono, 2004 dalam Noor 2013:239). Pada tanggal 18 Juli tahun 2009
penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh
harus bertidak sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan oleh negara. Dalam
penelitian ini sebuah inovasi pelayan publik yang dikembangkan oleh pemerintah
sekurang-kurangnya meliputi:
a. Pelaksanaan pelayanan;
c. Pengelolaan informasi;
d. Pengawasan internal;
40
f. Pelayanan konsultasi.
dikemukakan oleh Mauk dalam Nuriyanto (2014) : “We need to change the culture
smallness”.
atas tanggung jawab utama dalam mengelola pemerintahan dan memenuhi segala
pemikiran dari seluruh aparatur pelaksana pelayanan publik sebagai langkah awal
kendaraan bermotor.
SPP) merupakan standar pelayanan yang wajib disediakan oleh pemerintah kepada
masyarakat. Adanya SPP akan menjamin pelayanan minimal yang berhak diperoleh
warga masyarakat dari pemerintah. Dengan kata lain, SPP merupakan tolok ukur
41
minum, perumahan dan lain-lain. Di samping SPP untuk kewenangan wajib, daerah
yang lain. Dengan SPP akan terjamin kualitas minimal dari suatu pelayanan publik
dari kesenjangan pelayanan yang diberikan antara daerah yang satu dengan daerah
lainnya. Akan tetapi dalam menerapkan konsep SPP harus dibedakan antara
pemahaman tentang SPP dan persyaratan teknis dari suatu pelayanan. Standar
teknis merupakan faktor pendukung untuk mencapai SPP secara garis besar.
Sedangkan arti penting SPP bagi daerah dalam Nuriyanto (2014) adalah :
manajemen kinerja;
Standar pelayanan publik merupakan salah satu tolak ukur dalam penelitian
membuat masyarakat juga harus mengerti tentang standar pelayanan yang baik.
Standar pelayanan publik juga dapat membuat hubungan yang harmonis antara
pemerintah dan masyarakat dengan kejelasan yang sudah ada dalam Pasal 21
melalui prosedur dan dasar hukum yang jelas maka standar pelayanan publik
tersebut akan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Kantor Bersama
SAMSAT Jombang dalam penelitian ini sudah menerapkan standard dasar hukum
yang baik dalam membuat pelayanan publik yang sudah tertera dalam Standar
Operasional Prosedure (SOP). Adanya SOP ini akan menegaskan bahwa inovasi
yang dibuat Kantor Bersama SAMSAT Jombang sudah diakui Pemerintah Daerah
D. Inovasi
1. Pengertian Inovasi
Inovasi berasal dari bahasa latin innovare yang berarti sesuatu yang menjadi
baru (Yogi 2007 dalam Noor 80:2013). Dobni (2008:542) dalam Noor (2013:82)
contruct which included the dimensions of product, market, process, behavior and
mereka yang termasuk dimensi produk, pasar, proses, perilaku dan inovasi
strategis). Adapun pendapat lain tentang definisi inovasi menurut beberapa ahli
berikut :
dalam Noor (2013:85) inovasi dalam organisasi tidak harus menemukan sesuatu
yang baru atau proses yang mereka adopsi untuk dikatakan inovatif. Inovasi dapat
saja merupakan perbaikan terhadap sistem atau program dalam organisasi yang
a. Pengetahuan baru
b. Cara baru
Inovasi juga dapat berupa sebuah cara baru bagi individu atau kelompok
untuk memenuhi kebutuhan atau menjawab masalah tertentu. Cara baru ini
c. Objek baru
Sebuah inovasi adalah objek baru bagi penggunanya, baik berbentuk fisik
d. Teknologi baru
45
yang hadir dari hasil kemajuan teknologi. Indikator kemajuan dari sebuah
produk teknologi yang inovatif biasanya dapat langsung dikenali dari fitur-
publik tidak hanya memfokuskan pada masalah kepegawaian tapi juga mengkaji
Frank J. Goodnow (1859-1939) dalam Noor (2013:66) merupakan suatu hal yang
management, system, innovative policies are doomed to failure. Dari sini muncul
keberlangsungan organisasi.
kegiatannya
organisasi.
berasal dari gerakan reformasi yang dikenal sebagai "manajemen publik baru" atau
Baru pada 1980-an dan diperluas ke negara-negara lain, termasuk Amerika Serikat
pada tahun 1993. Bahwa pelayanan sipil menjadi masalah politik di masing-masing
negara ini datang sebagai kejutan besar bagi banyak pegawai negeri yang telah
melihat diri mereka sebagai administrator netral hukum. Lebih jauh lagi,
tambahan.
Hal ini tidak jauh berbeda dari rancangan resolusi A/60/L.24, Majelis umum
bahwa :
Hari Layanan Umum PBB dan UNPSA dalam proses revitalisasi administrasi
publik dengan membangun budaya inovasi, kemitraan, dan responsive. Apa yang
3. Pengembangan Inovasi
Inovasi hadir karena adanya masalah atau kebutuhan. Ketika masalah atau
akan muncul. Proses pengembangan inovasi pada umumnya akan melewati tahapan
sebagai berikut :
Masalah atau kebutuhan dapat dikenali melalui proses dimana masalah sosial
menjadi sebuah prioritas dalam agenda yang memerlukan penelitian. Dalam kasus
lain, ilmuwan dapat mengenali masalah yang akan muncul di masa yang akan
Inovasi pada umumnya selalu identik dengan teknologi. Dalam hal ini pengertian
Kebanyakan inovasi teknologi diciptakan melalui kegiatan riset dasar atau riset
yang bersifat ilmiah murni. Riset dasar tidak memiliki tujuan khusus untuk
masalah praktis. Biasanya untuk mengamankan hasil dari riset tersebut digunakan
pemanfaatan hak paten. Bagi banyak kalangan paten adalah salah satu ukuran
c. Pengembangan
rencana baru ke dalam bentuk yang diharapkan dapat menjawab kebutuhan inovasi.
d. Komersialisasi
sebuah produk inovasi. Dalam sektor bisnis, tahapan komersialisasi ini sangat
publik, tidak dikenal istilah komersialisasi. Selain filosofi sektor publik yang non-
komersial, produk inovasi di sektor publik relatif berbeda dengan produk di sektor
bisnis.
sebagai tahapan scaling-up atau penyebarluasan produk inovasi tanpa embel embel
dan distribusi sebuah produk inovasi di sektor publik juga terjadi. Sebagai catatan,
50
pasar.
Pada tahap ini produk inovasi telah hadir di pasar. Konsumen telah mengenal
produk tersebut dan mulai menentukan pilihannya untuk membeli atau tidak
membeli.
f. Konsekuensi
Pada tahap ini dapat diketahui apakah masalah atau kebutuhan yang diidentifikasi
pada awal pengembangan inovasi sudah terjawab atau tidak Sering kali masalah-
inovasi. Tahapan terakhir ini merupakan titik kritis untuk menentukan apakah
sebuah inovasi berhasil atau tidak dalam memecahkan masalah dan/atau menjawab
kebutuhan. Apabila berhasil, maka inovasi itu akan bertahan dalam kurun waktu
inovasi tidak berhasil, maka akan muncul kebutuhan akan inovasi yang lebih baru,
kebutuhannya. Proses inilah yang oleh peneliti digunakan fokus penlitian sebagai
4. Inovasi Pelayanan
layanan yang ada dan dipraktekkan dalam suatu kegiatan dan memberi manfaat bagi
nilai tambah dapat berupa kepercayaan yang diberikan oleh pelanggan kepada
penyedia layanan.
Brown dan Osbourn (2013) yang dikutip oleh Witell (2016:5) mengenai
existing service product” (Layanan Inovasi adalah pengenalan produk layanan baru
52
atau peningkatan kualitas produk layanan yang ada). Dengan kata lain, inovasi
pelayanan publik sendiri tidak mengharuskan suatu penemuan baru, tetapi dapat
berupa suatu pendekatan baru yang bersifat kontekstual dalam arti inovasi tidak
terbatas dari tidak ada kemudian muncul gagasan dan Praktik. Praktik inovasi,
tetapi dapat berupa inovasi hasil dari perluasan maupun peningkatan kualitas pada
inovasi yang ada. Pemerintahan daerah juga dalam melakukan inovasi perlu melihat
mengenai biaya, manfaat untuk masyarakat, apakah sesuai dengan nilai yang ada,
Leach et al. (1994) dalam Noor (2013:109) telah mengusulkan empat model inovasi
pemerintah masyarakat. Peran ini dibatasi oleh tingkat rendah dan kebijakan
keuangan otonomi
masyarakat. Peran ini dibatasi oleh tingkat rendah dan kebijakan keuangan
otonomi.
intensif untuk membuka jalan bagi lebih banyak kegiatan ekonomi dalam
publik. hal ini didukung dengan keluarnya PP 6 tahun 2008 tentang pedoman
54
apakah sesuai dengan nilai yang ada, dan implementasi kepada masyarakat.
Berdasarkan hal tersebut Eggers and Sing (2009:7) dalam Noor (2013:113-
lebih awal apakah tindakan yang muncul ini akan dapat menghasilkan suatu
b. Idea selection, atau pemilihan gagasan, suatu tindakan untuk memilih apa
c. Idea implementation, atau pelaksanaan ide, setelah dipilih, sebuah ide masih
perlu dilaksanakan atau diterapkan. jika ide tersebut bagus akan dijadikan
program, proses, atau praktik baru,jika ide tersebut buruk maka orang akan
d. Idea diffusion atau menyebarkan ide, tahap terakhir dalam siklus inovasi
a. external partner
b. citizens
c. internal partners
d. employee.
sebagai berikut :
organisasi
setempat.
Eggers dan Singh (2009:41) dalam Noor (2013:117) mengungkapkan empat resiko
b. Politicals and senior official, don’t want to be seen backing the wrong
horse-or a losing one (politik dan pejabat senior, tidak ingin terlihat
c. Personal, failure could damage the career of the person introducing the
change. Success, on the other hand may do little to advance career growth
pertumbuhan karir)
57
a. Faktor Pendukung
yaitu faktor pendukung dan faktor penghambat. Dengan adanya faktor pendukung
dalam sebuah inovasi maka dapat membuat inovasi tersebut terus berkembang.
inovasi yang harus ditaati oleh semua pihak karena memiliki kekuatan
dibangun berdasarkan basis social yang luas dan tidak dibatasi waktu.
c. Pengembangan pegawai
penting sehingga hal tersebut tidak menjadi bagian yang terpisahkan dari
seluruh kemampuan anggota tim untuk difokuskan pada satu tujuan yang
sama dan komitmen yang sama. Keberhasilan tim dapat dinilai dari produk
dan jasa yang dihasilkan, keberlanjutan tim, dan kepuasan yang dirasakan
society.
b. Faktor Penghambat
a. Muncul dari dalam birokrasi itu sendiri, yaitu sikap tidak percaya dan tidak
ingin berubah.
bisa dipenuhi karena lingkungan dan politik yang tidak kondusif seperti
kepentingan-kepentingan golongan.
c. Berasal dari luar sektor publik, seperti keraguan publik terhadap efektivitas
private interaction oleh Per M. Koch menyebutkan faktor yang menjadi hambatan
a. Ukuran dan kompleksitas. Sektor publik terdiri dari sangat kompleks dan
internal inovasi.
mengambil risiko.
f. Kecepatan dan skala perubahan. Sudah ada begitu banyak reformasi yang
sementara.
organisasi.
menghindari risiko.
61
masalah.
E. Pajak
1. Definisi Pajak
undang sehingga dapat dipaksakan dengan mendapat jasa secara langsung. Pajak
dipungut oleh negara berdasarkan norma-norma dan aturan hukum untuk menutup
a. Menurut Sommerfeld Ray M., Anderson Herschel m., & Brock Horace R
yang dikutip dari buku R. Mansury (2002) dalam Priantara (2013:02), Pajak
dapat diartikan adanya aliran dari sektor privat ke sektor publik secara
yang dapat dipaksakan, tanpa adanya kontra prestasi yang dapat ditunjukkan
Pemerintah.
62
c. Mr. Dr. N. J. Felmann yang dikutip oleh Siti Resmi dalam Priantara
pengeluaran umum.
d. Menurut S.I Djajadiningrat yang dikutip oleh Siti Resmi dalam Priantara
kas negara yang disebabkan suatu keadaan, kejadian dan perbuatan yang
ada jasa timbal balik dari negara secara langsung, untuk memelihara
memenuhi kebutuhan negara. Karena salah satu pendapatan negara terbesar yaitu
memantau bagaimana penghasilan pajak pajak yang masuk setiap bulan atau tahun.
Maka dari itu dalam penelitian ini pajak yang tertunggak karena kurang disiplinnya
63
2. Fungsi Pajak
pajak, atau fungsi fiskal yaitu pajak digunakan sebagai alat untuk memasukkan
dana ke kas negara secara optimal berdasarkan undang –undang perpajakan yang
berlaku. Fungsi budgetair adalah yang letaknya disektor publik dan pajak
merupakan suatu alat atau sumber untuk memasukan uang sebanyak banyaknya ke
dalam kas negara yang pada waktunya akan digunskan untuk membiayai
pajak digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan tertentu yang letaknya diluar
bidang keungan. Dalam mencapai tujuan tertentu maka pajak digunakan sebagai
alat kebijaksanaan untuk mencapai tujuan tersebut. Meskipun bukan fungsi utama,
fungsi regulair pada ekonomi makro merupakan hal penting sebagai instrumen
kebijakan fiskal dari pemerintah yang jadi mitra kebijakan moneter yang
Teori tentang fungsi pajak dalam penelitian ini digunakan untuk mendukung
Jombang selaku penerima pajak kendaraan bermotor harus bisa menambah kas
Wajib Pajak adalah orang pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak,
pemotong pajak, dan pemungut pajak, yang mempunyai hak dan kewajiban
umum dan tata cara perpajakan pasal 1 yang berbunyi “Wajib Pajak adalah orang
pribadi atau badan, meliputi pembayar pajak, pemotong pajak, dan pemungut pajak,
yang mempunyai hak dan kewajiban perpajakan sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan perpajakan”.
subjektif dan objektif harus terpenuhi kedua-duanya. Syarat subjektif yaitu yang
sesuai dengan ketentuan mengenai subjek pajak dalam UU PPh. Syarat objektif
Sesuai dengan tema penelitian ini maka wajib pajak merupakan orang yang
dalam pembayaran pajak kendaraan bermotor yang sesuai dengan berapa banyak
jumlah kendaraan yang dimiliki dan tahun motor sudah sesuai dengan peraturan
F. SAMSAT
pengurusan dokumen kendaraan bermotor. SAMSAT sendiri tediri dari tiga instansi
yaitu Dirlantas Polri (Direktorat Lalu Lintas), Dispenda Provinsi (Dinas Pendapatan
Daerah Provinsi) dan SWDKLLJ (Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas
Jalan) JR. BUMN Jasa Raharja yang masing-masing memiliki tugas yang berbeda-
beda.
dari penelitian ini. SAMSAT juga merupakan sarana informasi dan komikasi
tentang peraturan wajib pajak kendaraan bermotor. Maka dari itu peneliti tertarik
A. Jenis Penelitian
dan bukan berupa angka selain itu laporan yang akan diberikan berupa kutipan data
deskriptif adalah untuk membuat gambaran atau lukisan secara sistematis, faktual
dan akurat mengenai fakta-fakta, sifat-sifat serta hubungan antar fenomena yang
diselidiki.
mengetahui dan memahami data lebih dalam. Menurut Moleong (2014:6) metode
penelitian bermaksud untuk memahami apa yang terjadi oleh subjek penelitian
seperti tindakan, persepsi, motivasi, dan yang lainnya dengan cara deskriptif berupa
67
68
B. Fokus Penelitian
Dalam penelitian kualitatif, gejala yang terdapat pada lapangan itu bersifat
tersebut mencakup aspek tempat (place), pelaku (actor), dan aktivitas (activity),
penelitian kualitatif tidak dimulai dari sesuatu yang kosong, tetapi dilakukan
masalah dalam peneletian kualitatif bertumpu pada suatu fokus. Dalam penelitian
kebaruan informasi yang akan diperoleh dari situasi sosial (lapangan). Adapun
fokus penelitian ini yang menjadi kajian peneliti adalah proses Inovasi, faktor
Desa)
5) Difusi dan adopsi : Manfaat apa saja yang diberikan dengan adanya
(Jujug Desa).
sebuah penelitian. Berdasarkan lokasi penelitian ini, peneliti memperoleh data dan
banyaknya masyarakat yang masih tidak patuh membayar pajak dengan alasan
dimana peneliti dapat menangkap keadaan yang sebenarnya dari obyek yang
diteliti. Adapun situs penelitian ini adalah Kantor Bersama SAMSAT Jombang.
tambahan, seperti dokumen dan lain-lain”. Berkaitan dengan hal ini pada proses
pengumpulan data di lapangan, peneliti memperoleh data dari seseorang atau yang
Berdasarkan jenisnya, maka data dapat dibedakan menjadi dua yaitu data
primer dan data sekunder. Sedangkan jenis dan sumber data yang digunakan dalam
a. Data primer
Data primer merupakan data yang diperoleh atau dikumpulkan secara langsung dari
sumbernya atau data yang didapat oleh peneliti sendiri sesuai dengan keadaan yang
ada dilapangan berupa wawancara. Data direkam atau dicatat oleh peneliti, data
primer dalam penelitian ini meliputi pengamatan atau observasi secara langsung
dan wawancara dengan Pihak terkait Kantor Bersama SAMSAT Jombang dalam
2) KA. SUB. BAG TU. Dra. Ec. Hidayah Setyo Arti, M.M
71
4) Pak Ardian selaku petugas layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) Staf
UPTD Jombang
5) Pak Yulianto selaku petugas layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) Staf
UPTD Jombang
b. Data sekunder
Data sekunder merupakan data yang berbentuk tulisan atau informasi dapat berupa
dokumen serta informasi yang berkaitan dengan objek penelitian, yaitu yang
berkaitan dengan dalam Inovasi Program SAMSAT Judes (Jujug Desa). Data dari
1) Denah lokasi,
Judes (Jujug Desa) dan kemudian diolah menjadi sebuah informasi lalu dipaparkan
sebagai sebuah hasil penelitian. Oleh karena itu, teknik pengumpulan data yang
digunakan adalah :
72
a. Observasi.
Observasi adalah aktivitas terhadap suatu proses atau objek dengan maksud
b. Wawancara.
kelemahannya adalah wawancara melibatkan aspek emosi, maka kerja sama yang
c. Dokumentasi
fotokopi dokumen yang terkait tentang Inovasi Program Samsat Judes (Jujug Desa).
dalam penelitian karena sebagai sumber data, dapat digunakan sebagai bukti dalam
Kantor UPT Badan Pendapatan Daerah Prov. Jatim Kabupaten Jombang yaitu
dengan cara mencari data yang sifatnya tertulis seperti struktur organisasi, laporan-
73
F. Instrumen Penelitian
(Sugiyono, 2014:169).
memperoleh data yang sesuai dengan fokus penelitian. Dalam penelitian ini
observasi.
sebuah kumpulan informasi ilmiah yang terstruktur dan sistematis yang selanjutnya
data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data,
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
interaktif terdiri dari kondensasi data, penyajian data dan menarik kesimpulan /
Pengumpulan data mengacu pada pengumpulan data yang berasal dari wawancara,
didapatkan. Data kualitatif tersebut dapat diubah dengan cara seleksi, ringkasan,
atau uraian menggunakan kata-kata sendiri dan lain-lain. Berdasarkan data yang
dimiliki, peneliti akan mencari data, tema, dan pola mana yang penting, sedangkan
Selanjutnya peneliti melakukan penyajian data. Data yang disajikan telah melewati
tahap reduksi. Penyajian data dilakukan dengan tujuan agar penulis lebih mudah
sebuah kesimpulan. Penyajian data dapat dilakukan dengan bagan, uraian singkat,
Apabila tahap kondensasi dan penyajian data telah dilakukan, maka langkah
A. Gambaran Umum
yang terdiri dari 302 desa dan 4 kelurahan serta 1.258 dusun. Luas wilayah
bervariasi yaitu kawasan seluas 1.101,52 Km2 atau 95% berada pada ketinggian
<500 meter dpl; 50,76 Km2 atau 4,38% berada pada ketinggian 500 – 700 meter
dpl dan 7,22 Km2 atau 0,76% berada pada ketinggian >700 meter dpl, sedangkan
Ngusikan.
sehingga sangat cocok ditanami padi dan palawija. Adapun kawasan tengah
77
78
Wonosalam.
memiliki wilayah terluas dengan luas 121,63 Km² dan memiliki 9 desa dan 48
terkecil dengan luas 25,96 Km² dan memiliki 13 Desa dan 50 Dusun.
80
a. Posisi Geografis
dan jalan provinsi Malang-Jombang-Babat, serta dilintasi ruas jalan tol Surabaya-
merupakan tanah pertanian yang cocok untuk tanaman padi dan palawija
3. Demografi
Mojopahit dan benteng, Balai Agung (pendopo kabupaten jombang), menara dan
bintang sudut lima diatasnya berdiri pada beton lima tingkat, gunung, dua sungai
Arti Gambar :
1. Perisai
Indonesia umumnya.
3. Gerbang Mojopahit
sebelah barat.
83
4. Benteng
Berarti jaman dulunya Jombang merupakan benteng Mojopahit sebelah barat, hal
5. Balai Agung
seperti tugas balai yang tetap berdiri tegak dan kukuh, guna memelihara
Berarti terus tetap berpegang teguh pada landasan Pancasila dan Undang-undang
Dasar 1945, demi persatuan kesatuan bangsa dan negara Republik Indonesia.
Warna Putih berarti dalam menjalankan tugas tetap berpegang pada kesucian, sepi
Berarti Ketuhanan Yang Maha Esa. Jombang terkenal di segala penjuru tanah air
8. Gunung
Berarti Jombang selain terdiri dari daerah rendah, sebagian terdiri dari tanah
9. Dua sungai
Berarti Kesuburan Jombang dialiri oleh 2 (dua) sungai yaitu Sungai Brantas dan
Warna
Warna dari perisai berarti perpaduan 2 warna Jo dan Bang (Ijo dan Abang) sama
dengan Jombang.
2) Hijau
3) Merah
Keberanian, dinamis dan kritis. Biru Langit Cerah, juga berarti kecerahan wajah
4) Coklat
5) Kuning
6) Putih
Kesucian.
85
untuk melakukan pemungutan pajak kendaraan bermotor (pkb), selain itu Kantor
tugas secara bersama dengan 3 instansi yaitu UPT Badan Bendapatan Daerah
kendaraan bermotor (pkb), bea balik nama kendaraan (bbnkb) serta sumbangan
visi
misi
tujuan
bermotor, dan Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas dan Angkutan Jalan
secara terintegrasi dan terkoordinasi dengan cepat, tepat, transparan, akuntabel, dan
informative”.
7. Sumbangan wajib dana kecelakaan lalu lintas jalan (swdkllj) dalam bentuk
nota pajak.
Penyerahan stnk, tnkb, bpkb dan skpd dilakukan melalui loket penyerahan.
SAMSAT drive thru adalah layanan pengesahan stnk, pembayaran pkb dan swdkllj
SAMSAT Keliling
SAMSAT keliling yaitu layanan pengesahan stnk, pembayaran pkb dan swdkllj
desa tepatnya dikantor balai desa. dimana daerah tersebut sangat jauh dari Kantor
pembayaran pajak lainya. Masyarakat yang memiliki tempat tinggal jauh dari
kantor bersama samsat kabupaten jombang tidak perlu jauh-jauh datang langsung
ke kantor SAMSAT induk karena layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) akan
publik pembayaran pkb dan bbnkb yang berada di bawah Unit Pelaksanaan Teknis
dinas pendapatan Provinsi Jawa Timur Jombang yang salah satunya tugasnya
kepatuhan dan menjangkau wajib pajak hingga lokasi terdekat, maka dari itu Kantor
(Jujug Desa). Inovasi layanan SAMSAT Judes (jujug desa) merupakan sebuah
program baru yang dibuat oleh Kantor Bersama SAMSAT Jombang yang melayani
“SAMSAT Judes (jujug desa) sendiri dibuat karena adanya tunggakan yang
terlalu besar kemudian karena adanya permintaan lebih dari masyarakat
untuk memberikan pelayanan yang lebih baik seperti jemput bola. Latar
belakang utamanya sendiri karena permintaan dari masyarakat memberikan
pelayanan yang lebih. Permasalahan utama yang menjadi problem yaitu
maslah tunggakan itu sendiri. Tunggakan roda 2 dan roda 4 itukan untuk
masalah nominal saya tidak bisa memberi tahu. Salah satu masalahnya yaitu
lapor jual, kendaraan rusak dan stnk mati” menurut Pak Ardian selaku
petugas layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) Staf UPTD Jombang (Hasil
wawancara dilakukan pada Senin, 21 Mei 2018)
“Latar belakang terbentuknya SAMSAT Judes karena permintaan warga
desa yang meminta adanya layanan jemput bola karena jarak mereka yang
terlalu jauh dari samsat induk sehingga membutuhkan waktu dan jarak
tempuh yang lama jauh cuma untuk melakukan pembayaran pajak.
Sebernya ada pembayaran kendaraan bermootor itu yang secara online
tetapi kalau masyarakat pedesaan kan mereka tidak tau tentang yang seperti
itu, jadi mereka lebih memilih secara manual atau datang langsung ke
samsat keliling. Tapi karena jarak yang jauh dari kantor dan tidak terjangkau
oleh samsat keliling jadi muncul tentang keluhan dari masyarakat.
Kemudian program SAMSAT Judes (Jujug Desa) itu dibuat untuk
menambah PAD. Kalau masyarakat bisa membayar pajak dengan teratur
maka PAD di Jombang ini kan bisa banyak.” Menurut Pak Yulianto selaku
petugas layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) Staf UPTD Jombang (Hasil
wawancara dilakukan pada Kamis, 24 Mei 2018)
.
Berdasarkan pendapat dari Pak Ardian dan Pak Yulianto tersebut dapat
permintaan dari masyarakat pedesaan yang jauh dari Kantor SAMSAT Induk
Desa) itu harus ada yaitu banyaknya tunggakan pajak kendaraan bermotor terutama
yang berada di desa-desa terpencil. Kemudian pendapat dari Pak Ardian dan Pak
Yuliannto dijelaskan lebih lengkap lagi oleh KA. SUB. BAG. TU Dra. Ec. Hidayah
“Samsat judes ini itu sebuah program pelayanan publik berupa layanan
pembayaran pajak kendaraan bermotor yang beroprasi di kantor desa-desa
terpencil kabupaten jombang, yang gunananya mempermudah jangkauan
masyarakat desa yang jauh dari kantor samsat untuk membayar pajak.
Awalnya karena sebelum adanya samsat judes ini tunggakkan pembayaran
pajak itu banyak terus kita berpikir lagi bagaimana caranya untuk
mengurangi tunggakan tersebut. Terus banyak masyarakat yang
mengeluhkan tentang jauhnya jangkauan pembayaran pajak rata-rata
keluhan itu orang-orang desa yang jauh dari kantor dan samsat keliling.
Kemudian kita melakukan riset di pedesaan sesuai keluhan masyarakat.
Rata-rata yang susah untuk membayar pajak itu memang orang-orang
pedesaan. Alasan mereka jarang atau sering telat membayar pajak itu karena
kantor samsat yang jauh dari rumah mereka. Mereka menginginkan jasa
jemput bola ke sebuah desa masyarakat meminta begitu karena jarak yang
jauh menuju samsat induk dan dapat membuat pekerjaan mereka
terbengkalai. Salah satu desa yang berada diseberang kali brantas untuk
menuju ke kota itu harus nyebrang sungai pake gethek agar tidak mengambil
jalan memutar yang jauh. Permasalahan utama terbentuknya jujug desa
banyaknya tunggakan pajak kendaraan karena mereka malas ke kota untuk
membayar pajak. Penyebap adanya tunggakan itu karena masyarakat itu
malas dan di samsat induk itu banyak polisi mereka beranggapan apapun
yang berurusan dengan polisi itu dipersulit padahal sebenarnya tidak.”
(Hasil wawancara dilakukan pada Selasa, 22 Mei 2018)
SAMSAT Jombang sebanyak 530.491 obyek dengan potensi pajak senilai Rp.
469.133 objek dan kendaraan bermotor roda empat sebanyak 61.358 objek.
Masalah utama yang dihadapi Kantor Bersama SAMSAT Jombang, yaitu adanya
91
celah tingkat kepatuhan masyarakat dalam membayar pajak. Pada tahun 2015,
angka kepatuhan hanya sebesar 73,98% dengan potensi pajak senilai Rp.
95.956.117.000. Dengan kata lain, terdapat 26,02% objek pajak yang tidak
dikeluarkan dalam pelaksanaan samsat induk dan samsat unggulan setiap bulannya
layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa). Inovasi ini merupakan solusi layanan
kebutuhan masyarakat, khususnya untuk wilayah pedesaan yang jauh dari tempat
Samsat Jombang yang masih terbatas. Selain itu, Kantor SAMSAT Jombang
yang ada di Kabupaten Jombang. Selama ini wajib pajak hanya dilayani di
Peterongan, Sumobito. Pada tahun 2015 jumlah objek pajak yang dilayani
64.706.029.273,-;
strategis atau SAMSAT yang bekerja sama dengan pihak lain, yaitu:
2015, jumlah objek pajak yang dilayani sebanyak 56.674 objek dengan
2) SAMSAT Payment Point di Jalan Gus Dur 149 yang terletak di pusat
19.379.756.236,-;
4.252.667.108,-;
93
4) Selain itu ada 2 (dua) SAMSAT Keliling yang sifatnya nomaden sesuai
Selain itu banyaknya keluhan dari masyarakat terutama yang berada dipedesaan,
sistem layanan pembayaran pajak jemput bola yaitu SAMSAT Judes (Jujug Desa).
Program ini dibuat sesuai dengan keluhan yang diberikan masyarakat terhadap
kendaraan bermotor yang terjadi pada tahun 2015 sebenarnya menjadi faktor
tahun 2015 yaitu angka kepatuhan hanya sebesar 73,98% dan 26,02 objek pajak
layanan pembayaran pajak SAMSAT Judes (Jujug Desa) sesuai dengan masalah
jauhnya pembayaran pajak dari tempat tinggalnya. SAMSAT Judes (Jujug Desa)
jemput bola. SAMSAT Judes (Jujug Desa) dilaksanakan di kantor desa setempat
dimana program ini beroprasi. Sehingga masyarakat tidak perlu jauh-jauh datang
pajak yang berada dipedesaan tinggal datang ke kantor desa dekat tempat tinggal
dan persiapan dari instansi tersebut, dimana sebuah riset yang dilakukan terhadap
masyarakat hal yang wajib dilakukan sebelum memulai membuat sebuah inovasi
untuk melihat apa saja yang diperlukan dan apa yang dikeluhkan. Riset dasar dalam
(Jujug Desa) dibuat. Seperti yang dijelaskan oleh Pak Ardian selaku petugas
“Iya kita melakukan riset dulu sebelum membuat judes ini, kita melakukan
kegiatan diluar dinas untuk melakukan berupa wawancara kepada
masyarakat pedesaan sebagai target untuk mengetahui keluhan apa yang
membuat masyarakat itu sering terlambat membayar pajak. Kalau teknologi
95
yang kita pakai ya sama seperti samsat keliling ya pake aplikasi online
kemudian laptop.” (Hasil wawancara dilakukan pada Senin, 21 Mei 2018)
Seperti pendapat Pak Ardian selaku petugas layanan SAMSAT Judes (Jujug
pedesaan. Target atau sasaran yang digunakan yaitu masyarakat pedesaan yang
dipakai sudah menggukan media online dan alat canggih seperti laptop. Kemudian
pendapat diatas dilengkapi lagi oleh KA. SUB. BAG. TU Dra. Ec. Hidayah Setyo
Arti, M.M :
“Dulu itu kita sering tanya kesetiap masyarakat yang telat membayar pajak
atau orang yang yang pajak kendaraannya mati, kok bisa gitu ?. kebayakan
mereka dari masyarakat pedesaan yang jauh dari kantor itu bilang kalau
kantor induk kejauhan terlalu membuang banyak waktu dan memakan
waktu kerja cuma untuk membayar pajak. Kemudian sebelum program
jujug desa ini dibuat kita sebelumnya juga melakukan survei terhadap 150
masyarakat yang berada di desa-desa terpencil. Kita membagikan 150
kuisioner yang pernah dilakukan pada bulan desember 2015 pada kegiatan
diluar dinas, kuisioner yang dibagikan kepada masyarakat diperoleh hasil
bahwa masyarakat yang mengalami keterlambatan membayar pajak
kebayakan karena jarak tempuh yang jauh, keterbatasan waktu, lupa jatuh
tempo pembayaran, kendaraan atau pemilik berada diluar kota kemudian
keterbatasan finansial. Kebanyakan keluluhan yang diterima oleh
masyarakat itu jarak tempuh yang jauh menuju samsat induk maka dari itu
kami dari pihak samsat setuju untuk mengambil sampel terbanyak dan
membuat samsat judes (jujug desa) untuk mengatasi keluhan dari
masyarakat.” (Hasil wawancara dilakukan pada Selasa, 22 Mei 2018)
Berdasarkan penjelasan KA. SUB. BAG. TU Dra. Ec. Hidayah Setyo Arti,
kuisioner sebagai riset dasar Kantor Bersama SAMSAT Jombang dapat mengetahui
96
secara detail keluhan apa saja yang menjadi penghalang masyarakat/wajib pajak
membayar pajak kendaraan bermotor. Seperti gambar dibawah ini contoh kegiatan
a. Pertemuan rutin (bulanan) tanggal 4 Juni 2015, topik yang dibahas besarnya
membayar;
kuesioner.
b) Keterbatasan waktu.
e) Keterbatasan finansial.
Jarak tempuh anatara rumah dan tempat layanan menjadi masalah yang paling
model layanan dengan sasaran masyarakat yang ada di pedesaan yang disesuaikan
sebelum menjalankan sebuah inovasi pihak samsat melakukan analisis dan riset
dasar terhadap 150 masyarakat dan memberikan sebuah kuisioner yang diperoleh
karena jarak tempuh yang jauh, keterbatasan waktu, lupa jatuh tempo pembayaran,
kendaraan atau pemilik berada diluar kota kemudian keterbatasan finansial. Jarak
tempuh yang jauh merupakan alasan utama masyarakat pedesaan sering telat
bahkan tidak untuk membayar pajak. Sehubungan dengan hasil terbanyak dari
kuisioner yang diberikan jajaran Kantor Bersama SAMSAT Jombang sepakat untuk
SAMSAT Jombang melakukan riset dasar dan analisis untuk melihat kebutuhan
yang diinginkan masyarakat. Selain itu untuk memastikan keluhan masyarakat yang
manusia, sarana dan prasarana, anggaran dan prosedur yang akan dijalankan dalam
a. Aspek Hardware
(Jujug Desa) butuh peralatan yang sangat mendukung dalam melancarkan kegiatan
layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) Staf UPTD Jombang berikut ini :
“Peralatan yang kita butuhkan dalam kegiatan ini yaitu kita membawa
laptop, printer dan modem hanya itu yang dibutuhkan dalam menjalankan
kegiatan ini. Peralatan yang dibutuhkan itu sebenarnya sama dengan
SAMSAT Keliling hanya beda penempatan tugas saja. Oh satu lagi yaitu
sepeda motor untuk menuju tempat yang telah dijadwalkan. Semua
peralatan ini kami semua yang menyediakan alahamdulilllah tidak ada
masalah dalam alat-alat tersebut. Semua alat-alat ini memang sangat penting
dan merupakan hal wajib untuk selalu dibawa untuk mendukung kelancaran
program ini.” (Hasil wawancara dilakukan pada Kamis, 24 Mei 2018)
layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) menggunakan sepeda motor, laptop dan
printer sebagai alat utama untuk mendukung kegiatan layanan SAMSAT Judes
sumber daya teknis sarana dan prasarana yang digunakan beserta keungan yang
dikeluarkan seperti wawancara yang dialakukan oleh KA. SUB. BAG. TU Dra. Ec.
“Perlengkapan yang kita pakai saat pelaksanaan samsat judes itu berupa
sepeda motor, laptop sama modem, dan printer sntk itu alat utama dalam
melakukan judes. Ada juga seragam biar terlihat formal dan rapih. Kalo
untuk persiapan pelaksanaan judes semua alat sudah disediakan dengan baik
dan juga sudah diatur anggarannya biar gak melonjak nantinya.
Penganggaran ini dibuat agar terlihat transparan dalam keunagnnya. Alat-
alatnya juga disediakan dalam kondisi baru biar gak ada masalah teknis
yang tidak dinginkan.” (Hasil wawancara dilakukan pada Selasa,22 Mei
2018)
1) Sumber daya teknis Sarana dan Prasarana,
1. Notebook 1 unit.
2. Printer 1 unit.
3. Modem 1 unit.
103
4. Peralatan perkantoran.
website moblink yang terbagi atas kasir dan pendaftaran yang terintegrasi
Timur di surabaya.
Timur. Pengadaan sarana dan prasarana yang dilakukan pada tahun pertama
/bulan
i) Pita printer 1 (satu) unit sebesar Rp. 15.000,- per 2 (dua) bulan
SAMSAT Judes (Jujug Desa) per 3 (tiga) bulan sekali yaitu sebesar Rp.
250.000,-.
Menurut Pak Yulianto selaku petugas yang menjalankan program ini dan
KA. SUB. BAG. TU Dra. Ec. Hidayah Setyo Arti, M.M, alat-alat utama yang perlu
dibawa yaitu printer, sepeda motor dan laptop beserta modem. Alat-alat ini sangat
Dengan adanya alat-alat ini para petugas sangat terbantu untuk memberikan
pelyanan yang maksimal kepada masyarakat. Semua alat memiliki fungsi masing-
masing seperti motor untuk alat transportasi, printer untuk mencetak stnk baru dan
Jombang membuat rekap sumber daya teknis sarana dan prasarana beserta
b. Aspek Software
prosedur dan keterampilan dari para pelaksana inovasi tersebut. Kantor Bersama
cukup untuk melaksanaakan dan program yang sudah sesuai peraturan. Seperti yang
Pudjiantoro, S. Sos dan Kepala UPTD Drs. Ec. Hudhi Erwan, M.A diatas Kantor
Desa) optimis memiliki petugas yang sudah handal untuk menjalankan layanan
106
jemput bola. Hal ini merupakan sesuatu yang baik karena tidak perlu ada pelatihan
khusus untuk penerapan layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa). Bukan hanya dari
petugas saja, berdasarkan data dari Kantor Bersama SAMSAT Jombang dalam
pembentukan proses inovasi layanan ada faktor lain yang berperan dalam
1) Tim Pembina Samsat Jawa Timur yang terdiri dari Kepolisian Daerah Jawa
2) Tim Teknis Samsat Jombang yang terdiri dari Kepala Unit Pelaksana Teknis
JUDES Jombang.
kepada Camat dan Kepala Desa untuk mempergunakan balai desa sebagai
dan pelaksana PT Jasa Raharja terkait dengan jadwal, petugas lapangan, dan
Layanan JUDES.
terlibat mulai dari tim Pembina SAMSAT Jawa Timur hingga Camat dan Kepala
program yang dapat menciptakan layanann yang layak untuk masyarakat. Bukan
108
hanya dari sumber daya manusia saja yang membantu proses inovasi layanan
SAMSAT Judes (Jujug Desa) Kantor Bersama SAMSAT Jombang juga membuat
prosedur dan dasar hukum yang jelas agar layanan ini dapat dipercaya oleh
Angkutan Jalan
Daerah
Petunjuk Pelaksanaan
109
10) Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 9 Tahun 2010 tentang Pajak
Daerah
Seperti yang tertera diatas dasar hukum yang jelas menjadi pondasi yang
baik dalam terciptanya sebuah inovasi. Dasar hukum dan prosedur yang bagus dan
jelas akan menjadi bukti kelayakan sebuah inovasi dapat diaplikasikan atau tidak.
Di tambah lagi dengan diakuinya oleh pemerintah daerah dan provinsi, SAMSAT
Judes (Jujug Desa) di respon sangat baik oleh masyarakat sehingga masyarakat
tidak takut atas kelayakan inovasi ini dan masyarakat pun mengapresiasi kinerja
yang diukur dari jumlah masyarakat/wajib pajak yang dilayani dengan biaya yang
(Jujug Desa). Evaluasi lanjutan Mei 2016, Penambahan hari dan jam layanan.
Tahun 2016 layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) dilakukan di 2 desa pada satu
kecamatan dengan jam yang berbeda sesuai dengan jadwal pelayanan seminggu 6
kali dengan total 12 desa yang dikunjungi. Hingga tahun 2016 jumlah wajib pajak
111
yang menggunakan layanan Judes sebanyak 7.406 dengan potensi pajak sebesar Rp.
Seperti yang dijabarkan data di atas tahap evaluasi ini dilakukan untuk
layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) yang dilakukan pada Januari 2016 untuk
mencari kendalan dan solusinya hingga pada Mei 2016 penambahan target operasi
dan mendapatkan hasil yang memuaskan pada tahun 2016 tentang potensi pajak
yang mencapai Rp. 2.004.617.000,-. Tahap evaluasi ini sangat berguna untuk
melihat sejauh mana inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) diterapkan.
SAMSAT Judes (Jujug Desa) itu dilaksanakan pada sekitar pukul 09.00 pagi
dan dikerjakan oleh oleh 2 petugas. Biasanya yang mengerjakan dari pihak Polri
masing seperti dari pihak Polri itu sebagai petugas pendaftaran dan dari Bapenda
sebagai petugas pembayaran. Semua itu dikerjakan dengan sangat baik dan rapih
berkat kerja sama semua pihak Kantor Bersama SAMSAT Kabupaten Jombang.
Sehingga mendaptkan respon yang sangat baik dari wajib pajak atas kinerja Kantor
Menurut wawancara dan data di atas tentang riset dasar dan aplikatif dapat
Jombang dalam Membuat inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) sangat baik. Mulai
dari menganalisis mengapa bisa terjadi tunggakan yang banyak dalam pajak
112
kendaraan bermotor, melakukan riset dasar tentang apa yang masyarakat keluhkan
sehingga sering terlambat membayar pajak dan bahkan sampai ada yang pajaknya
mati. Mempersiapkan sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan dalam
melakukan inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) yang berguna untuk membantu
Kemudian memiliki karyawan dan petugas yang sudah handal dan paham tentang
karena tidak perlu melakukan pelatihan dan instruksi khusus terhadap perugas.
Dasar hukum dan prosedur yang jelas kemudian diakui oleh pemerintah daerah dan
melakukan evaluasi pada tahap penerapan untuk mengetahui kendala dan mencari
3. Pengembangan
pajak secara online atau langsung datang ke kantor SAMSAT Induk. Kantor
tersebut hanya bisa dinikmati oleh masyarakat yang tinggal dipusat keramaian atau
yang tinggal tidak jauh dari Kantor SAMSAT Induk. Maka dari itu Kantor Bersama
pembayayaran pajak yaitu SAMSAT Judes (Jujug Desa). SAMSAT JUDES ini
113
seperti yang telah dijelaskan oleh Kepala Pembayaran dan Penagihan Soeseno
Pudjiantoro, S. Sos :
yang sudah menjadi unggulan diseluruh Indonesia. Hal ini ini bisa dilihat dari
kemiripan proses pembayaran pajak yang ada pada kedua program tersebut. Tapi
hal ini merupakan sesuatu yang kreatif karena melalui masalah yang timbul
sebelumnya dan riset yang telah mereka lakukan, Kantor Bersama SAMSAT
pengembangan inovasi yang terlihat sangat simpel, terlepas dari itu semua bukan
115
hanya dari memperluas jangkauan saja yang diperhitungkan oleh Kantor Bersama
SAMSAT Kabupaten Jombang seperti yang dijelaskan oleh Kepala UPTD Drs. Ec.
Pendapatan Jombang.
e. Membuat layanan jemput bola yang efisien untuk mengurangi beban biaya
merupakan langkah yang sangat baik. Karena mereka melakukan sebuah langkah-
masyarakat dan mengatasi sebuah masalah. Melalui kerja sama, analisa masalah
yang teliti dan membuat inovasi yang simpel tapi sangat berguna untuk
(Jujug Desa) merupakan hasil dari sebuah pengembangan dari program SAMSAT
masyarakat/wajib pajak dan tentunya untuk mengefisien waktu dan biaya bagi
4. Komersialisasi
pajak memiliki peran penting dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD)
melalui wajib pajak. Maka dari itu, Kantor bersama SAMSAT Jombang diwajibkan
waktu yang telah ditetapkan. Kantor Bersama SAMSAT Jombang melalui program
“Ada beberapa cara kita untuk mengenalkan inovasi layanan samsat judes
ini ya. Pertama kita lewat brosur yang dibawa saat samsat keliling saat
beroprasi. Kemudian lewat radio kita membuat kerjasama dengan pihak
radio untuk mengiklankan inovasi samsat judes ini untuk dikenalkan pada
masyarakat. Ketiga itu lewat media sosial seperti youtube dan melalui
facebook kantor bersama samsat judes jombang.” Menurut Kepala
Pembayaran dan Penagihan Soeseno Pudjiantoro, S. Sos (hasil wawancara
dilakukan pada Senin, 21 Mei 2018)
“Koordinasi dengan camat dan kades sesuai sasaran, kemudian sosialisasi
lanjutan yang kita lakukan pas ada kegiatan diluar dinas. Terus kita memberi
tahu tentang pentingnya membayar pajak dan mudahnya membayar pajak
saat penagihan secara gropyokan. Pelaksanakan sosialisasi ini kita pakai
selebaran dan sepanduk. Waktu samsat keliling beroprasi kita juga
membawa brosur tentang samsat judes. Kita juga keliling pedesaan naik
sepeda motor terus dimodif pake speaker. Kan sekarang udah modern jadi
kita juga buat video yang di upload di youtube terus di facebook samsat
jombang juga ada kita memanfaatkan media sosial yang sering dipakai oleh
masyarakat.” Menurut KA. SUB. BAG. TU Dra. Ec. Hidayah Setyo Arti,
M.M (wawancara dilakukan pada Selasa, 22 Mei 2018)
Rencana Aksi Layanan JUDES Tahap persiapan personil terlebih dahulu
desember) Samsat Jujug Desa mulai beroperasi pada 1 (satu) desa di setiap
c. Koordinasi dengan Camat dan Kepala Desa sesuai dengan sasaran lokasi
(https://www.youtube.com/watch?v=K9aPw63NxQI) dan
Desa) disosialisasikan dengan beberapa cara yang dilakukan oleh Kantor Bersama
door untuk memberi tahu bahwa ada layanan baru tentang layanan pembayaran
119
pajak. Kedua koordinasi dengan Camat dan Kepala Desa sesuai dengan dengan
mereka membawa brosur SAMSAT Judes (Jujug Desa). Ketujuh melalui media
radio local mereka bekerja sama untuk mengiklankan inovasi layanan SAMSAT
Judes (Jujug Desa). Terakhir dengan memanfaatkan media sosial yaitu youtube dan
facebook.
pajak kendaraan bermotor yang telah bisa dilakukan di Kantor Kepala Desa terdekat
inginkan.
120
oleh Kantor Bersama SAMSAT Jombang ditentukan oleh bagaimana respon dan
Judes (Jujug Desa) dibuat agar mempermudah masyarakat pedesaan agar lebih
Pudjiantoro, S. Sos:
“Cara kita mencapai sasaran yaitu lewat kuisioner yang sudah kita buat
waktu riset. Judes ini merupakan pelayanan publik yang dibuat oleh kami
untuk masyarakat mempermudah membayar pajak. Untuk tanggapannya
sendiri masyarakat puas dengan pelayanan kami. Setiap tahunnya
meningkat penggunanya apa lagi orang desa gak usah repot-repot ke kantor
samsat induk jadi masyarakat jadi merasa di mudahkan dalam menggunakan
layanan ini. Manfaat dari judes ini ya menambah potensi nilai pajak karena
penggunanya semakin banyak jadinya potensi pajak terus meningkat. Judes
ini juga meningkatkan pad setiap tahunnya.” Kepala Pembayaran dan
Penagihan Soeseno Pudjiantoro, S. Sos (hasil waawancara dilakukan pada,
21 Mei 2018)
Soeseno Pudjiantoro, S. Sos dan data diatas SAMSAT Judes (Jujug Desa) dapat
layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) yang meningkat jumlah penggunanya sejak
122
dioprasikan pada Oktober 2015. SAMSAT Judes (Jujug Desa) juga memiliki
banyak manfaat lain seperti yang dijelaskan oleh Kepala UPTD Drs. Ec. Hudhi
Erwan, M.A :
“Manfaat dari adanya samsat judes ini itu bisa dibilang penambahan
pelayanan yang dilakukan kantor bersama samsat kabupaten jombang.
Samsat judes ini kan merupakan pelayanan berbentuk jasa kita memberikan
layanan sebaik mungkin melalui survei yang telah kita lakukan waktu itu
terhadap masyarakat yaitu jauhnya jangkauan pembayaran pajak terutama
pedesaan. Sebelum adanya layanan ini dulu masyarakat diharuskan
berkendara jauh hanya untuk bisa membayar pajak di kantor induk samsat
atau samsat keliling yang hanya ada di tempat keramaian. Alhamdulillah
setelah adanya samsat judes ini respon masyarakat sangat baik mereka
menganggap samsat judes ini sangat mempermudah dan sangat berguna
bagi mereka yang tinggal di pedesaan. Melalui samsat judes mereka sudah
tidak perlu jauh-jauh datang ke samsat induk dan minta ijin ke kantor atau
meninggalkan pekerjaan mereka hanya untuk membayar pajak kendaraan
tingal bawa stnk yang ingin diperpanjang kemudian taruh stnk di tempat
yang disediakan tunggu dipanggil selesai. Kalau untuk kita sangat senang
dalam menjalankan program ini bisa berinteraksi dengan dengan orang desa
dan memberi edukasi pada mereka. Untuk masyarakat juga dapat
memaksimalkan program ini terus rajin membayar pajak. Meskipun
jangkauan samsat judes ini belum mencapai semua keseluruhan desa di
kabupaten jombang ini tapi sekitar 14 sampai 16 desa yang sudah di
didatangi responnya semua masyarakat sangat bagus dan memuji kinerja
kami. Dengan adanya samsat judes dan program layanan yang lainnya bisa
membuat masyarakat lebih mudah dalam membayar pajak gitu.”
(wawancara dialukan pada Kamis, 24 Mei 2018)
Berdasarkan pendapat Kepala UPTD Drs. Ec. Hudhi Erwan, M.A tersebut,
dapat dilihat bahwa inovasi layanan pembayaran pajak SAMSAT Judes (Jujug
salah satu pengembangan dari program yang biasanya digunakan oleh masyarakat
yang dianggap kurang produktif. Oleh karena itu, kemunculan inovasi SAMSAT
Judes (Jujug Desa) ini memberikan dampak yang positif bagi masyarakat atau wajib
123
atau wajib pajak yang mendapatkan manfaat dari inovasi pelayanan pajak
SAMSAT Judes (Jujug Desa) yaitu pelayanan pajak kendaraan bermotor jemput
layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa). Seperti semakin dekat dengan masyarakat,
unggulan yang berjalan. Bisa dibilang SAMSAT Judes (Jujug Desa) termasuk
Dilihat dari hasil wawancara dan data di atas dapat disimpulkan, bahwa
membayar pajak. Selain itu wajib pajak yang telah diberikan layanan yang sangat
wajib pajak. Respon baik dari masyarakat juga menjadi bukti bahwa inovasi ini
Dengan adanya inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) masyarakat sangat terbantu
6. Konsekuensi
daerah (PAD) dengan adanya inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) ini
konsekuensi yang ditimbulkan dalam pelaksanaan ini dan apakah inovasi ini sudah
dapat menutupi masalah atau tidak. Kantor Bersama SAMSAT Jombang harus
memastikan juga apakah inovasi SAMSAT Judes ini akan bertahan lama seiring
“Konsekuensi dari judes ini pertama faktor kesehatan petugas karena harus
bangun pagi setiap harinya dan harus berpergian jauh. Terus kita juga takut
ada apa-apa dijalan sesuatu yang tidak bisa diperkirakan seperti kecelakaan
atau semacamnya. Kemudian rusaknya peralatan juga, kan alat-alat juga
pasti bisa rusak kapan saja apa lagi itu elektronik. Judes ini juga diharapkan
bisa bertahan lama dan bersaing dengan program lain karena program judes
ini kan sudah terkenal dikalangan pedesaan.”(hasil wawancara dilakukan
pada, 21 Mei 2018)
Berdasarkan wawancara dengan Kepala Pembayaran dan Penagihan
Soeseno Pudjiantoro, S. Sos konsekuensi dari SAMSAT Judes ini yaitu faktor
diperkirakan. Ketiga kerusakan peralatan sarana dan prasarana yang bisa rusak
kapan saja. Kepala UPTD Drs. Ec. Hudhi Erwan, M.A juga menjelaskan tentang
konsekuensi yang sama namun ditambahkan dengan solusi yang telah dibuat seperti
“Kalau ditanya sudah dapat menyelesaikan masalah atau tidak kita bisa
Insyaallah sudah. Kita bisa lihat pada perbedaan sebelum dan sesudah
adanya inovasi judes ini. Konsekuensi dari dalam menjalankan inovasi ini
ada belum terlalu terlihat ya, kemungkinan petugas mengalami sakit dan
lain-lain di jalan karena kita masih pake sepeda motor itu hal itu masih bisa
terjadi. Kemungkinan peralatan rusak juga bisa, solusinya kita mewajibkan
petugas melakukan laporan harian, mingguan atau bulanan. Kalo ditanya
akan berjalan lama Insyaallah bisa, karena peminat pembayar pajak di desa
itu sangat antusias mas sehari satu tempat itu antara 20-50 orang yang bayar
pajak. Orang sudah merasa nyaman menggunakan judes ini karena kita
langsung datang ke mereka. Terus kalau suatu saat ada inovasi yang lain
yang lebih bagus sebenernya udah ada yaitu online, tapi online untuk
masyarakat pedesaan yang awam mereka lebih milih yang bayar langsung,
mungkin kalo anak muda seperti anda lebih milih online beda sama orang
desa.” (wawancara dilakukan pada Kamis, 24 Mei 2018)
Berdasarkan pendapat Kepala UPTD Drs. Ec. Hudhi Erwan, M.A diatas
dapat dilihat, konsekuensi dari inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) ini masih
belum terlalu banyak yang terlihat, hanya baru beberapa konsekuensi yang terlihat.
Pertama yaitu faktor kebugaran dari petugas karena mereka hampir setiap hari
harus berpergian jauh menggunakan motor dan harus disiapkan pagi-pagi hingga
petugas dianjurkan untuk berkendara dengan baik dijalan dan mematuhi peraturan
lalu lintas karena diharuskan menempuh perjalanan yang cukup jauh. Kemudian
SAMSAT Jombang dalam hal ini sudah membuat solusi dengan menugaskan
petugas untuk melakukan laporan harian, mingguan atau bulanan terhadap kesulitan
dan kendala yang dialami untuk dilaporkan kepada Badan Pendapatan Daerah
Provinsi Jawa Timur. SAMSAT Judes (Jujug Desa) ini bila dilihat dari
implementasinya program ini bisa bertahan lama karena setiap kali beroprasi
127
SAMSAT Judes (Jujug Desa) ramai dikunjungi wajib pajak yang ingin membayar
pajak. Kemudian SAMSAT Judes (Jujug Desa) ini telah bisa menutupi masalah
untuk memastikan agar inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) ini berjalan secara
Publik;
Wajib Pajak yang menggunakan layanan JUDES yang merupakan salah satu
Jawa Timur.
SAMSAT di seluruh Indonesia, karena teknologi dan sarana yang digunakan bisa
direplikasi dengan mudah. Selain itu, sarana kendaraan roda dua sebagai media
disimpulkan bahwa setiap program yang dibuat pasti akan menimbulkan beberapa
konsekuensi yang harus bisa diselesaikan dengan solusi yang dapat mengantisipasi
faktor keselamatan berkendaran yang harus diperhatikan agar tidak terjadi hal yang
diinginkan dan peralatan yang dapat rusak atau bermasalah kapan saja. Semua
agar dapat menjalankan program dengan baik. Kemudian untuk membuat layanan
SAMSAT Judes (Jujug Desa) dapat berjalan lama Kantor Bersama SAMSAT
masyarakat dengan layanan ini mungkin akan membuat program ini berjalan sangat
panjang dan program ini sudah bisa menjawab masalah yang ditimbulkan
sebelumnya.
1. Faktor Pendukung
positif dalam pelaksanaan suatu program. Berdasrkan hasil wawancara oleh oleh
Kepala UPTD Drs. Ec. Hudhi Erwan, M.A dan Kepala Pembayaran dan Penagihan
jadi gak perlu ada pelatihan khusus.” (hasil wawancara dilakukan pada
Kamis, 24 Mei 2018)
“Faktor pendukung dari terbektuknya inovasi ini itu semangat dari kita
kantor bersama samsat jombang untuk memberikan pelayanan yang terbaik
terhadap masyarakat. Kemudian kita punya petugas yang sudah ahli dalam
menjalankan layanan jemput bola. Terus adanya prosedur dan dasar hukum
yang jelas. Bantuan camat dan kepala desa yang sudah menyediakan sarana
dan prasarana seperti gedung balai desa. Dan terus terealisasinya sepeda
motor untuk sarana transportasi.” (hasil wawancara dilakukan pada Senin,
21 Mei 2018)
Proses inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) memiliki beberapa faktor
dukungan dari kantor pusat Badan Pendapatan Daerah Provinsi Jawa timur dalam
menyetujui pelaksaan program ini. Kesepakatan dengan Camat dan Kepala Desa
Judes (Jujug Desa). Tingkat kesadaran masyarakat atau wajib pajak akan
petugas yang sudah profesional karena SAMSAT Judes (Jujug Desa) memiliki
sistem pengoprasian yang sama dengan layanan SAMSAT Keliling, jadi tidak perlu
yaitu:
Komitmen Bersama;
layanan
tempat layanan JUDES di Balai Desa sesuai dengan jadwal yang telah
ditetapkan;
pendukung dari inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) yaitu tertatanya
program ini. Sarana dan prasarana yang sudah disediakan oleh Camat dan Kepala
132
Desa dalam untuk mengoprasikan layanan SAMSAT Judes (Judes Desa) seperti
Kantor Kepala Desa. Selain itu dukungan dari kantor pusat Badan Pendapatan
Daerah dan tingkat kesadaran masyarakat atau wajib pajak dalam membayar pajak
Desa).
2. Faktor Penghambat
Judes (Jujug Desa) pada Kantor Bersama SAMSAT Jombang. Faktor penghambat
merupakan segala komponen yang muncul pada lingkup organisasi yang dapat
dijelaskan oleh KA. SUB. BAG. TU Dra. Ec. Hidayah Setyo Arti, M.M dan Kepala
“Faktor penghambat dari judes ini itu susahnya cari sinyal internet kalo di
desa-desa terpencil terus kita mengatasinya pake lebih dari satu kartu sim.
Terus itu jumlah kendaraan operasional roda 2 yang masih terbatas sehingga
ada beberapa kecamatan yang belum terjangkau karena itu kita melakukan
pengajuan penambahan alat transportasi pada di kantor pusat. Terus yang
paling parah itu faktor cuaca apalagi pas musim hujan soalnya kita kan pake
motor. Solusinya kita pake box gitu untuk nyimpan alat-alat elektronik bawa
mantel terus kalo hujan deras lebih baik berteduh.”(hasil wawancara
dilakukan pada Selasa, 22 Mei 2018)
“Faktor penghambat judes ini itu cuaca ya apalagi pas musim hujan itu agak
kesulitan, biasanya pas hujan kita lebih memilih berteduh bila tidak
memungkinkan untuk melanjutkan perjalanan atau pakai jas hujan. Terus
susah kalau dipedesaan itu pengoprasian aplikasinya jadi terhambat bila
tidak ada sinyal. Terakhir. Kekurangan sepeda motor untuk alat
transportasi.” (hasil wawancara dilakukan pada Kamis, 24 Mei 2018)
Faktor penghambat berdasarkan hasil wawancara dengan KA. SUB. BAG.
TU Dra. Ec. Hidayah Setyo Arti, M.M dan Kepala UPTD Drs. Ec. Hudhi Erwan,
133
bermotor SAMSAT Judes (Jujug Desa) pada Kantor Bersama SAMSAT Jombang
yaitu seusatu yang dapat menghambat proses berjalannya layanan SAMSAT Judes
lebih dari satu layanan internet. Keterbatasan jumlah kendaraan roda 2 sehingga
belum mencangkup semua kecamatan di kabupaten jombang, maka dari itu Kantor
pusat. Pengaruh cuaca terutama saat musim hujan menjadi faktor penghambat yang
bisa datang kapan saja, biasanya mereka membawa jas hujan dan menggunakan box
yang ada pada motor untuk menaruh barang-barah elektronik atau berteduh bila
Data yang diambil oleh peneliti sesuai dengan hasil wawancara diatas
tentang kendala yang dihadapi selama pelaksanaan layanan SAMSAT Judes (Jujug
penyedia layanan internet. dan menambah band width (kuota internet) agar
kecepatan layanan dan akses internet menjadi lebih baik dan cepat;
b. Pengaruh cuaca terutama pada saat musim hujan, karena layanan JUDES
menggunakan sepeda motor. Solusi untuk mengatasi hal ini adalah tetap
penghambat yang muncul dalam pelaksanaan inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa)
yaitu berupa hal-hal teknis dan faktor cuaca. Faktor-faktor penghambatnya antara
untuk sehingga tidak dapat mencangkup beberapa kecamatan dan faktor cuaca bila
Kantor Bersama SAMSAT Jombang telah membuat solusi terhadap semua faktor
Namun hasil wawancara dan data di atas berbeda dengan fokus penelitian
yang diinginkan peneliti yang berfokus pada proses terbentuknya inovasi layanan
inovator dari inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa) yaitu Kepala Unit
M.AK yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala UPTD Jombang. Berikut hasil
Daerah Jember Nurbaiti Isnaini, SE., M.AK tentang faktor penghambat proses
“Faktor penghambat dari terbentuknya SAMSAT Judes itu ada tiga kendala
utama, pertama koordinasi dan persamaan persepsi antar instansi karena
harus ada komitmen yang kuat dalam pelayanan ini bahwa judes itu murni
dari masyarakat dan hanya diberikan kepada masyarakat terutama
masyarakat pedesaan golongan menengah ke bawah. Kedua meyakinkan
kepercayaan masyarakat dalam pengenalan layanan ini, waktu itu
masyarakat ragu apakah benar ini samsat yang asli atau bukan. Ketiga itu
jarak tempuh yang jauh saat pengenalan layanan judes yang dilakukan di
desa-desa terpencil.” (hasil wawancara dilakukan pada Selasa, 9 Oktober
2018)
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kepala Unit Pelaksanaan Teknis
tiga faktor penghambat dalam proses terbentuknya inovasi layanan SAMSAT Judes
masyarakat/wajib pajak yang ragu tentang layanan ini benar atau tidak
SAMSAT induk dan pedesaan yang menjadi target dari inovasi layanan
Pendapatan Daerah Jember Nurbaiti Isnaini, SE., M.AK dan pendapat diatas dapat
disimpulkan bahwa faktor penghambat dari proses inovasi layanan SAMSAT Judes
(Jujug Desa) terdapat tiga faktor. Pertama kurangnya koordinasi dan persamaan
masyarakat/wajib pajak. Ketiga jarak tempuh yang jauh antara kantor SAMSAT
SAMSAT Jombang membuat sebuah inovasi program sesuai dengan masalah yang
terjadi dan kebutuhan yang diinginkan masyarakat. Masalah utama yang terjadi
yaitu terjadinya tunggakan pajak pada pajak kendaraan bermotor di tahun 2015
yaitu angka kepatuhan hanya sebesar 73,98% dengan potensi pajak senilai Rp.
95.956.117.000. Dengan kata lain, terdapat 26,02% objek pajak yang tidak
137
karena banyaknya masyarakat atau wajib pajak yang tidak disiplin dalam
membayar pajak dikarenakan jauhnya jarak tempat tinggal dan tempat pelayanan
pembayaran pajak, yang paling banyak terlambat mambayar pajak yaitu masyarakat
jemput bola yang dapat dinikmati semua masyrakat terutama masyarakat pedesaan.
membuat inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) sebuah layanan pembayaran pajak
pajak. Inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) dibuat agar mampu menjawab masalah
dan keluhan yang diberikan oleh masyarakay/wajib pajak yang terjadi pada Kantor
seperti yang diungkapkan oleh Suwarno (2008:19), tahap kebutuhan atau masalah
proses politik dimana masalah sosial menjadi sebuah prioritas dalam agenda yang
memerlukan penelitian dalam kasus lain, ilmuwan dapat mengenali masalah yang
akan muncul di masa yang akan datang, atau mengenali kesulitan saat ini. Menurut
Noor (2013:87) juga menjelaskan tentang pengertian sebuah inovasi yaitu inovasi
juga dapat berupa sebuah cara baru bagi individu atau kelompok untuk memenuhi
138
kebutuhan atau menjawab masalah yang ada. Cara baru ini merupakan pengganti
cara lama yang sebelumnya berlaku. Eggers and Sing (2009:7) dalam Noor
(2013:114) juga menjelaskan tentang proses inovasi yaitu salah satunya Idea
mendorong munculnya suatu tindakan dan menduga lebih awal apakah tindakan
yang muncul ini akan dapat menghasilkan suatu nilai yang berguna atau tidak.
dalam proses pembuatan inovasi program. Membuat sebuah inovasi dengan baik,
maka masalah-masalah publik harus dikenali dan didefinisikan dengan baik pula.
Inovasi pada dasarnya dibuat untuk memecahkan masalah yang ada dalam
tersebut sesuai dengan yang terjadi di Kantor Bersama SAMSAT Jombang dimana
bermotor.
oleh Suwarno (2008:19), tahap Riset Dasar dan Aplikatif diartikan sebagai kegiatan
riset dasar atau riset yang bersifat ilmiah murni yang dilakukan sebelum
pajak. Eggers and Sing (2009:7) dalam Noor (2013:114) Idea selection atau
139
pemilihan gagasan, suatu tindakan untuk memilih apa yang kita butuhkan melalui
pertimbangan, dan menentukan gagasan terbaik yang akan kita gunakan dalam
sebuah inovasi. Leach et al. (1994) dalam Noor (2013:109) juga menjelaskan
tentang model inovasi daerah yaitu Otoritas lokal sebagai yang menanggapi dan
memenuhi kebutuhan rakyat melalui berbagai cara yang ditekankan di sini adalah
dalam pengambilan keputusan lokal sebuah proses inovasi daerah. Biasanya untuk
mengamankan hasil dari riset tersebut digunakan pemanfaatan hak paten. Bagi
banyak kalangan paten adalah salah satu ukuran kesuksesan dari riset. Riset bisa
analisa untuk melihat apa yang dibutuhkan pada pelayanan pembayaran pajak
dasar perlu dilakukan oleh pihak terkait sebelum program dijalankan. Hal ini
pajak perlu memunculkan inovasi untuk mengatasi hal tersebut. Oleh karena itu
Riset awal yang dilakukan oleh Kantor Bersama SAMSAT Jombang adalah melalui
analisa kenapa bisa timbul masalah tunggakan pajak dengan bertanya kepada
140
pedesaan yang paling sering terlambat membayar pajak. Setelah mengetahui apa
software mulai dari sarana dan prasarana, kesiapan petugas, dan membuat Standar
3. Pengembangan
Inovasi adalah salah satu isu yang semakin menjadi perhatian di sektor
ilmu pengetahuan yang baru, atau cara baru untuk menerapkan ilmu pengetahuan
dan teknologi yang telah ada ke dalam produk atau proses produksi (UU No. 18
tahun 2002). Menurut Rogers (1988) dalam Noor (2013:85) inovasi dalam
organisasi tidak harus menemukan sesuatu yang baru atau proses yang mereka
141
adopsi untuk dikatakan inovatif. Inovasi dapat saja merupakan perbaikan terhadap
sistem atau program dalam organisasi yang telah diterapkan dan diimplementasikan
oleh organisasi tersebut. Kemunculan ide ini sebagai tahap awal terciptanya inovasi
yang dapat berasal dari berbagai sumber. Ide ini menjadi inovasi pelayanan yang
kendaraan bermotor karena hanya beroprasi pada tempat keramaian saja. SAMSAT
optimal.
142
4. Komersialisasi
pemasaran dan distribusi sebuah produk inovasi di sektor publik juga terjadi. Joseph
baru berupa produk, proses, atau metode produksi baru; pasar baru atau sumber
pasokan; bentuk baru dari bisnis komersial, bisnis atau keuangan. Freeman,
terlibat dalam pemasaran produk baru (atau yang ditingkatkan) atau kegiatan
komersial pertama yang terlibat dalam pemasaran produk baru (atau yang
layanan baru yang dilaksanakan di Kantor Kepala Desa setempat tanpa harus jauh-
cara, yaitu bekerjasama dengan pihak terkait seperti radio, memberikan sosialisasi
menggunakan pengeras suara dan memanfaatkan media sosial seperti youtube dan
oleh Suwarno (2008:19), tahap ini produk inovasi telah hadir di pasar. Konsumen
telah mengenal produk tersebut dan mulai menentukan pilihannya untuk membeli
atau tidak membeli. Eggers and Sing (2009:7) dalam Noor (2013:114) menjelaskan
tentang proses inovasi berupa Idea diffusion atau menyebarkan ide, tahap terakhir
dalam siklus inovasi adalah menyebarkan inovasi ke seluruh organisasi dan kepada
daerah pemerintah ada beberapa sumber yang dapat dikembangkan untuk inovasi,
yaitu external partner, citizens, internal partners, dan employee. Pada penelitian
ini, setelah masyarakat mengenali inovasi program SAMSAT Judes (Jujug Desa)
144
yang dirasakan, baik bagi petugas maupun dari masyarakat itu sendiri. Dengan
program SAMSAT Judes (Jujug Desa) ini sudah sesuai dengan kebutuhan
Judes (Jujug Desa) mampu memberikan manfaat kepada pemberi pelayanan dan
yang mendapatkan pelayanan pajak kendaraan bermotor. Dalam hal ini, petugas
bisa ditangani secara baik sesuai dengan yang sudah ditentukan. Dengan adanya
inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa), Kantor Bersama SAMSAT Jombang
dapat melihat petugas dan masyarakat merasa terbantu dalam memberi dan
6. Konsekuensi
oleh Suwarno (2008:19), tahap ini dapat diketahui apakah masalah atau kebutuhan
145
yang diidentifikasi pada awal pengembangan inovasi sudah terjawab atau tidak
menjadi sebuah siklus inovasi. Pada penelitian ini, Kantor Bersama SAMSAT
instagram yang telah dijalankan mulai tahun 2015 ini. Konsekuensi tersebut yang
ditimbulkan dari inovasi program SAMSAT Judes (Jujug Desa) yaitu lebih
mengarah terhadap faktor teknis seperti rusaknya alat-alat elektronik serta faktor
SAMSAT Jombang juga optimis bahwa inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) ini
dapat bertahan lama dan tidak kalah dengan layanan pembayaran online. Kantor
Desa) telah dapat menjawab masalah dan keluhan yang diberikan oleh
masyarakat/wajib pajak.
146
1. Faktor Pendukung
dituntut untuk bisa memberikan pelayanan yang berkualitas, cepat, dan tepat
kepada penerima layanan, namun hal tersebut cukup sulit untuk diwujudkan. Oleh
karena itu, penyedia layanan publik harus memiliki prinsip pelayanan agar
Tim Kerja dan Kemitraan; (5) Pengembangan Kinerja Inovasi; (6) Pe ngembangan
Jaringan Inovasi. Faktor pendukung inovasi dapat dirasakan oleh pemerintah selaku
publik secara efektif dan efisien menjadi dorongan bagi pemerintah untuk terus
Jombang adalah tertatanya sumber daya manusia sesuai dengan pendidikan dan
147
pembayaran pajak kendaraan bermotor dapat diberikan secara optimal. Selain itu,
faktor pendukung lainnya adalah mengenai sarana dan prasarana yang ada di Kantor
Bersama SAMSAT Jombang. Adanya gedung yang sudah disediakan oleh Camat
SAMSAT Judes (Jujug Desa) bisa berjalan dengan baik dan terus dioptimalkan.
2. Faktor Penghambat
Pelayanan publik adalah pemberian pelayanan (melayani) keperluan orang lain atau
masyarakat yang mempunyai kepentingan pada organisasi itu sesuai dengan aturan
pokok dan tata cara yang telah ditetapkan. Inovasi dalam sektor publik tidak selalu
inovasi dalam sektor publik. Menurut Borins (2005) dalam Noor (2013:25)
1. Muncul dari dalam birokrasi itu sendiri, yaitu sikap tidak percaya dan tidak
ingin berubah.
bisa dipenuhi karena lingkungan dan politik yang tidak kondusif seperti
kepentingan-kepentingan golongan.
148
3. Berasal dari luar sektor publik, seperti keraguan publik terhadap efektivitas
inovasi program bernama SAMSAT Judes (Jujug Desa) pada tahun 2015 dengan
Jombang.
terdapat tiga faktor penghambat dalam proses inovasi layanan SAMSAT Judes
(Jujug Desa) ini yaitu Pertama kurangnya koordinasi dan persamaan persepsi antara
jarak tempuh yang jauh antara kantor SAMSAT induk dan target operasi.
solusi yang dapat menghindari hal yang dapat menghambat pelaksanaan inovasi
SAMSAT Judes (Jujug Desa). Hanya faktor cuaca saja yang paling tidak
149
sepeda motor.
BAB V
PENUTUP
B. Kesimpulan
menyimpulkan bahwa:
(Jujug Desa) sesuai dengan kebutuhan masyarakat dimana awal mulanya diawali
tentang jauhnya layanan pembayaran pajak dari tempat tinggal mereka sehingga
membutuhkan jarak dan waktu tempuh yang lama untuk memenuhi kewajiban
Riset awal yang dilakukan oleh Kantor Bersama SAMSAT Jombang adalah
terhadap masyarakat/wajib pajak tentang keluhan apa saja yang menjadi alasan
mempersiapkan aspek hardware berupa sarana dan prasarana teknis berupa alat-
150
151
(Jujug Desa) dan aspek software berupa kesiapan petugas, prosedur, dasar hukum
c. Pengembangan.
merupakan hal yang paling terlihat dari pengembangan SAMSAT Keliling. Bukan
hanya dari jangkauan target saja dari meminimalisir finansial, melakukan pemetaan
alternatif layanan bagi masyarakat juga merupakan hal dipikirkan kantor bersama
d. Komersialisasi.
sepeda motor yang telah dipasang pengeras suara dan mengiklankan lewat siaran
radio.
yang diwujudkan dalam bentuk inovasi layanan SAMSAT Judes (Jujug Desa)
Judes (Jujug Desa) yaitu semakin dekatnya petugas dan masyarakat, peningkatan
f. Konsekuensi.
dikembangkan lebih lanjut agar program tersebut dapat berjalan dengan optimal.
Konsekuensi yang ditimbulkan dari inovasi SAMSAT Judes (Jujug Desa) yaitu
faktor teknis berupa kerusakan alat, faktor keselamatan berkendara petugas dan
faktor kesehatan atau kebugaran petugas. Kantor Bersama SAMSAT Jombang juga
g. Faktor Pendukung
manusia yang sudah handal dalam menjalankan program serupa. Selain itu, faktor
pendukung lainnya adalah mengenai sarana dan prasarana yang ada diberikan pihak
camat dan kelurahan yaitu yaitu kantor balai desa yang digunakan sebagai tempat
membayar pajak.
153
h. Faktor Penghambat
Desa) yaitu dari faktor cuaca bila sedang musim penghujan dapat mengakibatkan
kerusakan alat-alat teknis bila terkena air dan bisa membuat terlambat untuk
motor untuk beroprasi membuat kesulitan dalam membuat layanan ini berjalan
secara maksimal dan kemudian akses internet yang terbatas di daerah pedesaan
Judes (Jujug Desa) terdapat tiga faktor penghambat yaitu Pertama kurangnya
kepercayaan dari masyarakat/wajib pajak. Ketiga jarak tempuh yang jauh antara
C. Saran
1. Kantor Bersama SAMSAT Jombang harus memikirkan hal yang terjadi bila
beberapa tahun kedepannya program ini sudah dianggap kurang efektif dan
efektif.
Judes (Jujug Desa) ingin berjalan dengan waktu yang lama lebih baik bila
ada mutasi pegawai baru alangkah baiknya jika mau memahami program
3. Membuat potensi pajak setiap desa atau kecamatan perbulan atau pertahun
sebagai rincian hasil potensi pajak yang telah didapatkan layanan SAMSAT
Judes (Jujug Desa), karena dijadwal hanya tertulis satu dusun dan
6. Dalam kuisioner yang telah dibagi alangkah baiknya jika hasil dari
155
156
WAWANCARA
1 Kebutuhan atau Masalah
Apa latar belakang terbentuknya Inovasi Judes
(Jujug Desa) ? Permasalahan apa saja yang terjadi
sehingga melatar belakangi Inovasi Judes (Judes
Desa) ?
Menurut anda bagaimana tingkat permasalahan
tersebut apakah sangat besar, sehingga UPT
Badan Pendapatan Daerah Jombang membuat
Inovasi Judes (Jujug Desa) ?
Bagaimana tanggapan anda sebelum dan sesudah
adanya Inovasi Judes (Jujug Desa) ?
Apakah Inovasi Judes (Jujug Desa) ini sudah
memenuhi ekspetasi anda ? (kalua belum apa
masalahnya dan apakah anda puny acara lain ?)
2 Riset Dasar dan Aplikatif
Apakah Inovasi Judes (Jujug Desa) ini sudah
melalui riset sebelumnya ?
Apakah Inovasi Judes (Jujug Desa) sudah
mengikuti teknologi yang berkembang saat ini ?
Aspek Hardware
Sarana dan prasarana apa saja yang dibutuhkan
dalam melaksanakan Inovasi Judes (Jujug Desa)
?
Apakah sarana dan prasarana yang ada sudah
tersedia dengan baik ? (kalua belum bagaimana
cara mengatasinya dan apa yang membuat
penyediaannya kurang baik ?)
Aspek Software
Apakah Inovasi Judes (Jujug Desa) ini dalam
pelaksanaannya diikuti dengan sumber daya
manusia/pegawai yang mempunyai kuantitas dan
kualitas yang baik ?
Apakah adanya Inovasi Judes (Jujug Desa) ini
diikuti dengan prosedure yang jelas ? (bagaimana
prosedurnya)
158
159