Anda di halaman 1dari 5

PROGRAM PARKIR “3P” UNTUK MEMINIMALISIR PERILAKU PARKIR

SEMBARANGAN DI UNIVERSITAS NEGERI MALANG


Widyan Hirzi Wibowo, Yafi Argyan Setiyanda Farrel
Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang

Abstrak
Pokok masalah yang diajukan pada artikel ini adalah tentang perilaku parkir sembarangan yang
terjadi di Universitas Negeri Malang. Peningkatan jumlah mahasiwa baru tiap tahun di
Universitas Negeri Malang akan membawa konsekuensi pertambahan kepemilikan kendaraan
bermotor dan dapat meningkatkan permintaan parkir, sehingga juga dapat meningkatkan
potensi terjadinya perilaku parkir sembarangan. Oleh karna itu, perlu adanya solusi yang tepat
untuk mengatasinya. Pada artikel ini ditawarkan Program “3P” sebagai solusi untuk perilaku
parkir sembarangan, yaitu pencegahan, pelaksanaan, dan pembangunan. Pencegahan tersebut
berupa sosialisasi tentang pelarangan parkir sembarangan, pelaksanaan merupakan tindak
lanjut untuk meminimalisir perilaku parkir sembarangan, dan pembangunan adalah
penambahan fasilitas parkir berupa gedung parkir bertingkat untuk menambah ruang parkir.

Kata kunci: Parkir sembarangan, Program 3P, Kampus Universitas Negeri Malang, Kendaraan
bermotor, Fasilitas parkir.

1. Latar Belakang
Universitas Negeri Malang (UM) merupakan salah satu kampus terbaik di Provinsi
Jawa Timur. Kampus ini cukup dikenal dengan julukan The Learning University. Julukan itu
membuat Universitas Negeri Malang semakin dikenal sebagai kampus pembelajaran dan
menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelajar. Berdasarkan grafik data riwayat jumlah
angkatan mahasiswa per-tahun Universitas Negeri Malang 2020, tercatat jumlah mahasiswa
aktif yang terdaftar adalah 28.773 mahasiswa.
Bertambahnya pelajar yang masuk di Universitas Negeri Malang, tidak hanya
berdampak positif pada kampus ini, namun juga mendatangkan dampak-dampak negatif seperti
kebutuhan fasilitas parkir yang semakin meningkat seiring bertambahnya para pelajar yang
masuk. “Urgensitas kebutuhan lahan parkir menjadi suatu keutamaan ketika lahan yang tidak
tersedia tidak mencukupi untuk menampung kendaraan yang memasuki area parkiran” (Nabal,
2014). Artinya sebuah kawasan yang terus-menerus mengalami pertambahan penduduk
pastinya akan menambah kebutuhan fasilitas parkir, jika pertambahan ini tidak disertai
penanggulangan yang tepat maka akan berdampak negatif untuk kawasan tersebut.
Menurut Nabal (2014), “Masalah perparkiran dapat terjadi di berbagai tempat,
termasuk di area kampus. Tingginya angka mahasiswa pengguna kendaraan memberikan
masalah tersendiri dalam mengatur dan menyediakan lahan parkiran di wilayah kampus. Hal
tersebut mengakibatkan terjadinya dampak lanjutan yang mungkin terjadi, seperti
ketidaknyamanan mahasiswa saat memarkirkan kendaraan, memarkirkan kendaraan di luar
area parkiran, dan sebagainya”. Dengan melihat keseharian mahasiswa Universitas Negeri
Malang yang banyak menggunakan kendaraan bermotor saat di kampus, fasilitas parkir yang
kurang mencukupi serta kebiasaan memparkirkan kendaraan secara sembarangan, membuat
badan jalan menjadi lahan parkir yang mengakibatkan turunnya kapasitas jalan, terhambatnya
arus lalu lintas, dan penggunaan jalan menjadi tidak efektif. Untuk itu peneliti memilih
Universitas Negeri Malang sebagai titik lokasi penelitian.
Banyak studi yang telah meneliti tentang dampak pengguna kendaraan bermotor
terhadap lalu lintas, kapasistas parkir, dan lainnya. Namun, belum banyak penelitian secara
mendalam tentang bagaimana pengelolaan lahan parkir agar menjadi lebih efisien dan
terkontrol. Oleh karena itu, artikel ini akan membahas tentang solusi yang diharapkan dapat
memberikan suatu kebaruan untuk mengatasi masalah parkir, yakni program “3P”.
Program “3P” merupakan singkatan dari Pencegahan, Penindakan, dan Pembangunan.
Arti dari pencegahan yaitu sosilisasi tentang lahan parkir dan konsekuensi atau akibat dari
pelanggaran parkir sembarangan. Selanjutnya, arti dari penindakan yaitu pelaksanaan dengan
tegas konsekuensi dari melanggar peraturan, menindak pelanggar parkir sembarangan sehingga
membuat efek jera. Lalu yang terakhir, arti dari pembangunan yaitu menambah lahan parkir
yang efisien dengan membangun bangunan parkir bertingkat. Penulis berharap program ini
dapat menjadi suatu pemecahan untuk diterapkan di masa yang akan datang, baik itu di
Universitas Negeri Malang maupun di tempat lain.

2. Tujuan Penulisan Artikel


Tujuan dari penulisan artikel ilmiah ini ialah:
1. Mengetahui dampak parkir sembarangan kendaraan bermotor terhadap keseharian
mahasiswa di Universitas Negeri Malang.
2. Mengetahui kondisi prasarana fasilitas parkir di Universitas Negeri Malang.
3. Menganalisis kebutuhan fasilitas parkir di Universitas Negeri Malang.
4. Memberikan pemahaman kepada warga Universitas Negeri Malang tentang pentingnya
parkir pada tempatnya.
5. Meminimalisir perilaku parkir sembarangan di Universitas Negeri Malang.

3. Konsep Solusi
Solusi yang ditawarkan untuk meminimalisir prilaku parkir sembarangan yang terjadi
dalam Kawasan Universitas Negeri Malang pada karya ilmiah ini adalah dengan menerapkan
program “3P”, yaitu:
1. Pencegahan : Melakukan sosialisasi tentang lahan parkir dan konsekuensi atau akibat dari
pelanggaran parkir sembarangan, dilakukannya car free day, dan lainnya.
2. Penindakan : Penggembosan ban, pemungutan denda atau konsekuensi lain bagi pengguna
kendaraan yang parkir sembarangan, dan lainnya.
3. Pembangunan : Membangun fasilitas parkir tambahan, seperti pembangungan gedung parkir
bertingkat ataupun fasilitas parkir lainnya.

4. Pihak dan Peran dalam Penerapan Solusi


1. Pihak Kampus Universitas Negeri Malang
Berperan sebagai pengatur dan penangung jawab tata kelola kampus.
2. Pihak BEM Universitas Negeri Malang
Berperan sebagai penyelenggara kegiatan kemahasiswaan.

5. Langkah-Langkah Implementasi Solusi


Program “3P” (Pencegahan, Penindakan, dan Pembangunan) merupakan solusi untuk
mengatasi parkir sembarangan di Kampus Universitas Negeri Malang. Untuk menyukseskan
program ini tidak hanya bergantung kepada penyelengara program namun, seluruh warga
Univesitas Negeri Malang. Seluruh warga Universitas Negeri Malang harus ikut berpartisipasi
dalam program ini, paling tidak ikut meatuhi peaturan yang berlaku.
Berikut merupakan langkah-langkah atau tahapan yang perlu dilakukan dalam
implementasi program “3P”, yaitu:
1. Tahap pertama adalah pencegahan, perlu dilakukan kordinasi antar pihak penyelenggara
program dalam merumuskan kegiatan sosialisasi tentang lahan parkir dan konsekuensi
atau akibat dari pelanggaran parkir sembarangan. Kegiatan sosialisasi ini dapat dilakukan
ketika PKKMB dengan target sasaran sosialisasi yaitu kepada mahasiswa baru.
2. Tahap kedua adalah penindakan, sebelum pihak kampus menindak pelanggar parkir
sembarangan perlu dirumuskan peraturan yang jelas dan pembuatan peta kawasan parkir.
Pemasangan rambu-rambu dilarang parkir dan banner tentang peraturan parkir juga perlu
dipasang di area dilarang parkir. Setelah persaturan dirumuskan dengan jelas dan sudah
dipasang rambu-rambu dilarang parkir. Penindakan pada pelanggar parkir sembarangan
dapat dilakukan oleh satpam sebagai perwakilan pihak kampus.
3. Tahap ketiga adalah pembangunan, pihak kampus perlu melakukan riset terlebih dahulu
sebelum merencanakan pembanguanan gedung parkir. Isi riset dapat berupa analisis
banyaknya pengunaan kendaraan bermotor yang masuk dan keluar kampus dalam waktu
tertentu. Hasil riset tersebut dapat dijadikan acuan untuk perencanan pembagunan fasilitas
parkir. Setelah membuat perencanaan pihak kampus dapat melakukan lelang proyek
pembangunan fasilitas parkir.

6. Penutup
Dari solusi dan langkah-langkah yang telah dipaparkan sebelumnya, perlu upaya yang
besar dari berbagai pihak untuk menerapkan solusi tersebut. Untuk mensukseskan program
“3P” diperlukan kerja sama dari seluruh warga Universitas Negeri Malang, sehingga
diharapkan dapat menimbulkan implikasi yang baik sebagai berikut:
1. Pada penerapan tahap pertama, diharapkan mahasiswa baru akan mendapat informasi
tentang lahan parkir dan larangan parkir sembarangan. Setelah mahasiswa baru mendapat
informasi tersebut, juga diharapkan mahasiswa baru dapat menerapkannya dalam
kehidupan kampus. Jika hal ini diterapkan, tentunya akan mengurangi perilaku parkir
sembarangan di Universitas Negeri Malang.
2. Penerapan tahap kedua yaitu pemasangan banner dan rambu dilarang parkir. Dengan
adanya banner dan rambu dilarang parkir akan meningkatkan kesadaran warga kampus
untuk tidak parkir sembarangan. Namun jika masih ada yang melanggar parkir sebarangan
akan dikenai sanksi agar pelanggar mendapat efek jera.
3. Penerapan tahap ketiga yaitu pembangunan lahan parkir. Pembangunan ini bertujuan
meningkatkan kapasitas parkir. Dengan adanya peningkatan kapasitas parkir, diharapkan
dapat meminimalisir warga Universitas Negeri Malang yang parkir sembarangan. Jika
sebelumnya perilaku parkir sembarangan disebabkan oleh kurangnya fasilitas parkir yang
ada, maka diharapkan dengan menambah fasilitas parkir ini dapat membuat warga
Universitas Negeri Malang parkir pada ruang parkir yang telah disediakan.
DAFTAR PUSTAKA

Edison, Irawan, Lumba. 2014. Analisis Karakteristik Parkir Pada Universitas Pasir
Pengaraian. Riau: Universitas Negeri Pasir Pengaraian.
Nabal. 2014. Evaluasi Kebutuhan Lahan Parkir Pada Area Parkiran Kampus FISIP
Universitas Atma Jaya Yogayakarta. Yogyakarta: Universitas Atma Jaya Yogyakarta.
Novier, Simanjuntak, Wicaksono. 2015. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir Paragon Mall
Semarang. Semarang: Universitas Diponegoro.
Poli, Prasetiyo, Timboeleng. 2014. Analisis Kebutuhan Ruang Parkir Pada Kawasan Pusat
Perdagangan. Manado: Universitas Sam Ratulangi.
Statistik.um.ac.id. (2020, 25 November). Grafik Data Riwayat Jumlah Angkatan Mahasiswa
Per Tahun. Diakses pada tanggal 25 November 2020, dari https://statisik.um.ac.id.

Anda mungkin juga menyukai