Anda di halaman 1dari 13

LAPORAN HASIL OBSERVASI TENTANG PROGRAM PENDIDIKAN

KEJURUAN DI SMKN 6 MALANG


Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Proyek Pengembangan di Bidang Vokasi
Yang Dibina oleh bapak Dr. Isnandar, M.T.

Oleh:
Mahfudi Sahly Subandi
200551864013

UNIVERSITAS NEGERI MALANG


FAKULTAS TEKNIK
PROGRAM STUDI S2 PENDIDIKAN KEJURUAN
Maret 2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Konteks Observasi

Tingginya angka pengangguran, khususnya kaum muda terdidik,

merupakan keprihatinan yang mendesak bagi Indonesia. Dengan fokus pada

pemberian pendidikan yang mengarah pada pekerjaan, Pemerintah Indonesia

secara strategis memprioritaskan pendidikan dan pelatihan teknis dan kejuruan

(TVET). Hal ini bertujuan tidak hanya untuk mengurangi tingkat pengangguran

yang tinggi di kalangan pemuda terpelajar, tetapi juga memastikan bahwa para

siswa yang tidak dapat melanjutkan pendidikan tinggi dibekali dengan

keterampilan yang memungkinkan mereka untuk mendapatkan pekerjaan yang

menguntungkan. Dengan demikian, TVET di Indonesia dipandang sebagai

pendorong tenaga kerja masa depan yang terampil, sebagai salah satu “jembatan”

untuk mendukung generasi “emas”, dan sebagai kontributor utama dalam

pembangunan ekonominya.

Berbagai kementerian bertanggungjawab atas TVET di Indonesia. Yang

paling menonjol adalah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

(Kemendikbud), Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi

(Kemenristekdikti), dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi

(Kemenakertrans). Pemerintah daerah juga memainkan peran penting dalam

penyampaian TVET. TVET formal ditawarkan di kedua tingkat, menengah dan

pasca-sekolah menengah. Di tingkat menengah, Sekolah Menengah Kejuruan

(SMK) menawarkan program 3-4 tahun kepada siswa yang mengarah ke

kualifikasi tingkat sertifikat menengah.


Salah satu SMK di Kota Malang yang menjadi salah satu SMK rujukan

adalah SMKN 6 Malang. SMKN 6 Malang beralamat di Jl. Ki Ageng Gribig No.

28, Kedungkandang, Kota Malang. SMKN 6 Malang memiliki 9 kompetensi

keahlian yaitu: Desain pemodelan dan informasi bangunan, teknik instalasi tenaga

listrik, teknik pemesinan, teknik kendaraan ringan otomotif, teknik alat berat,

teknik ototronik, teknik komputer dan jaringan, rekayasa perangkat lunak, sistem

informasi jaringan dan aplikasi. Jumlah pendidik dan tenaga kependidikan di

SMKN 6 Malang adalah 203 orang dengan 159 orang pendidik dan 44 orang

tenaga kependidikan. Kualifikasi pendidikan PTK adalah lulusan S1 sejumlah 164

orang, lulusan S2 sejumlah 27 orang, lulusan S3 sejumlah 1 orang, dan lulusan D3

sejumlah 1 orang.

Fasilitas pendidikan di SMKN 6 Malang berupa ruang teori, ruang praktik,

dan fasilitas pendukung lainnya. Ruang teori dilengkapai dengan pembelajaran

multimedia. Ruang praktik meliputi: laboratorium komputer teknik ototronik,

laboratorium komputer CADD 1 GB, laboratorium komputer CADD 2 GB,

laboratorium komputer CADD 3 GB, laboratorium komputer TKJ TS,

laboratorium komputer TKJ A, laboratorium komputer TKJ B, laboratorium

komputer TKJ C, laboratorium TKJ D, laboratorium komputer RPL TS,

laboratorium komputer RPL A, laboratorium komputer RPL B, laboratorium

komputer RPL C, laboratorium komputer RPL D, laboratorium komputer

CAD/CAM TPM, laboratorium simulasi digital, laboratorium bahasa,

laboratorium IPA, Laboratorium Gambar manual, bengkel teknik instalasi tenaga

listrik, bengkel teknik pemesinan, bengkel teknik kendaraan ringan, bengkel alat

berat, bengkel teknik ototronik. Fasilitas pendukung di SMKN 6 Malang meliputi:


tenaga ahli lingkungan hidup, LSP P1 SMKN 6 Malang, perpustakaan, musholla,

aula, kantin, hot spot area, UKS, bimbingan konseling, pengolahan sampah untuk

pupuk kompos, ruang ECO mapping dan adiwiyata, lahan produksi jamur tiram,

ruang terbuka hijau, bank sampah sekolah, taman sekolah, kolam ikan, CCTV,

generator set, lapangan indoor, lapangan bulu tangkis, dan studio music. Oleh

karena itu peneliti memilih SMKN 6 Malang menjadi lokasi penelitian untuk

mengungkap dan mengembangkan program-program sekolah yang relevan saat

ini.

B. Fokus Observasi

Studi lapangan tentang program-program SMKN 6 Malang.

C. Tujuan Observasi

Memiliki wawasan tentang program-program pendidikan kejuruan di

SMK .

D. Landasan Teori

Undang-undang Indonesia No. 20 tahun 20031 tentang Sistem Pendidikan

Nasional dan arahan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud)

mengidentifikasi pendidikan vokasi sebagai pendorong utama dalam

mempersiapkan siswa untuk bekerja, melanjutkan pendidikan (perguruan tinggi

dan universitas), dan mempromosikan kewirausahaan. Ini mengikuti prinsip

"BMW" - Bekerja (bekerja), Melanjutkan (melanjutkan studi / melanjutkan),

Wirausaha (menjadi pengusaha).

E. Kegunaan Observasi

Hasil observasi ini diharapkan mampu memberikan sumbangan ilmu

pengetahuan terkait program-program pendidikan kejuruan khususnya SMK.


BAB II

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan penelitian yang digunakan adalah kualitatif. Jenis penelitian

yang digunakan adalah dokumentasi, observasi, dan wawancara. Karena metode

tersebut yang paling cocok untuk melihat tentang program-program pendidikan

kejuruan.

B. Kehadiran Peneliti

Kehadiran peneliti di lapangan bertujuan untuk mendokumentasikan

pelaksanaan program-program SMK. Selain itu kehadiran peneliti di lapangan

bertujuan untuk mewawancarai Kepala Sekolah, Wakil Kepala Sekolah dan guru.

Wawancara tersebut bertujuan untuk mengetahui tentang program-program yang

sudah terlaksana dan program yang masih direncanakan.

C. Lokasi Penelitian

Lokasi observasi di SMKN 6 Malang, pada program keahlian teknik

kendaraan ringan otomotif. Karena kelompok peneliti yang melaksanakan

observasi berkonsentrasi pada program keahlian teknik otomotif.

D. Sumber Data

Sumber data untuk diwawancarai adalah Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, guru dan kepala program studi teknik kendaraan ringan otomotif untuk

mengetahui tentang program-program di SMKN 6 Malang baik secara

keseluruhan maupun yang berjalan pada program keahlian.


E. Prosedur Pengumpulan Data

Informasi seperti pelaksanaan program dikumpulkan dengan cara difoto.

Sedangkan dokumen perencanaan dan pelaksanaan program dikumpulkan dengan

cara mengkopi soft-copy-nya. Dengan cara tersebut diharapkan mampu

memberikan kebenaran data yang cukup akurat.

F. Analisis Data dan Pengecekan Keabsahan Temuan

Data dianalisis dengan cara membandingkan antara hasil observasi dengan

dokumen perencanaan program. Selain itu diperlukan pengkajian referensi untuk

memperkuat hasil observasi.

G. Tahap-tahap Penelitian

Tahap-tahap observasi dijelaskan sebagai berikut: (1) membuat surat izin

observasi dari TU FT UM, (2) datang ke SMKN 6 Malang, bertemu dengan TU

SMKN 6 Malang, (3) dilanjutkan ke Kepala Sekolah dan Waka litbang SMKN 6

Malang (4) kemudian kepala program studi teknik otomotif, menyampaikan

maksud dan tujuan observasi, (5) wawancara dengan guru teknik otomotif, (6)

wawancara dengan kepala program studi teknik otomotif, (7) mengambil protret

sarana-prasarana, (8) mendokumentasikan perangkat pembelajaran, sumber

belajar, dan instrumen evaluasi, (10) membuat kesimpulan dan laporan. Secara

bagan, tahap-tahap penelitian dijelaskan pada gambar 2.1 berikut.


Membuat surat izin observasi

Observasi ke SMKN 6
Malang

Wawancara dengan Kepsek,


Waka, guru dan kaprodi

Mendokumentasikan
kegiatan observasi

Membuat laporan hasil


observasi

Pengembangan
Program

Gambar 2.1 Tahap-tahap Observasi


BAB III

HASIL OBSERVASI

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan pada tanggal 15 Maret

2021 dengan wakil kepala sekolah bidang penelitian dan pengembang di SMKN 6

Malang, peneliti memperoleh banyak informasi terkait program-program

unggulan SMK dan program-program unggulan masing-masing program keahlian.

Berikut ini beberapa program SMKN 6 Malang yang menjadi fokus observasi.

A. Program Praktik Kerja Industri

Kerjasama dengan industri dalam penempatan siswa untuk prakerin

selama ini terjalin dengan cukup bagus dengan 300 industri. Program ini menjadi

bagian dari program pembelajaran yang harus ditempuh oleh siswa di SMKN 6

Malang. ;Program prakerin di SMKN 6 Malang dikenal dengan Pendidikan

Sistem Ganda (PSG). Program PSG yang berjalan di SMKN 6 Malang disusun

dengan melibatkan IDUKA mitra untuk memenuhi kebutuhan belajar peserta

didik sebagai kontribusi IDUKA dalam pengembangan SMKN 6 Malang.

B. Program Kelas Industri

Program kelas industri di SMKN 6 Malang berjalan dengan cukup baik hal

ini dibuktikan dengan adanya kelas industri unggulan pada program keahlian

teknik komputer dan jaringan dan pada teknik alat berat. Program kelas industri

disusun bersama antara SMKN 6 Malang dengan industri mitra. Alur

pembentukan kelas industri di SMKN 6 Malang memiliki tahapan sebagai berikut:

1) membangun kerjasama dengan industri mitra, 2) merencanakan model

pembelajaran kelas industri, 3) menyusun kurikulum bersama, 4) menentukan

kebutuhan guru dan instruktur, 5) menentukan sarana dan prasarana, 6)


menentukan jadwal pembelajaran, dan 7) menentukan pelaksanaan sertifikasi dan

uji kompetensi.

C. Program Center of Excellence (COE)

Program unggulan yang dicanangkan dan direncakan pada tahun 2021 di

SMKN 6 Malang adalah menjadi center of excellence di bidang teknik kendaraan

ringan otomotif dan teknik alat berat. Pemilihan bidang ini dikarenakan pada

kompetensi keahlian tersebut sudah memiliki SDM unggul, sarana dan prasana

memadai serta dukungan IDUKA sangat baik. Perencanaan program center of

excellence di SMKN 6 Malang diharapkan mampu menjadi SMK unggulan yang

mengembangkan pendidikan kejuruan semakin relevan dengan kebutuhan

masyarakat.
BAB IV

PEMBAHASAN

Tujuan observasi ini adalah belajar tentang evaluasi pelaksanaan program

dan perencanaan program. Perencanaan program pendidikan kejuruan di SMKN 6

Malang secara umum telah berjalan cukup baik. Hal ini terbukti dengan kerjasama

dengan berbagai industri mitra di seluruh kompetensi keahlian. Kerjasama ini

terwujud dengan penyelenggaraan program praktik kerja industri, kelas industri,

teaching factory, dll. Selain itu pengembangan program di SMKN 6 Malang juga

sesuai dengan peraturan Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi tentang

penyelenggaraan SMK yang dikembangkan menjadi pusat keunggulan (center of

excellence) prioritas sektor otomotif dan alat berat.


BAB V

PENUTUP

Kesimpulan

Pelaksanaan program di SMKN 6 Malang selama ini berjalan dengan

cukup baik. Semua sudah sesuai dengan arahan dari draft perencanaan program

tahunan yang dilakukan proses evaluasi setiap bulan. Harapannya perangkat

perencanaan program tersebut tidak hanya dokumen formal, melainkan

diimplementasikan dengan strategi/delivery yang baik. Sarana dan prasarana

sebagai penunjang pelaksanaan program harus mampu memenuhi fungsinya.

SMK unggulan yang baik adalah SMK yang memiliki inovasi program unggulan

setiap tahunnya.
DAFTAR PUSTAKA
Dick, W. Dan Carey, L. 1985. The systhematic Design of Instruction. Glenview,
Illions: Scott, Foresman and Company.
Joint Comitteeon standards for Educational Evaluation.1981. Standars for
Evaluation of Educational Programs, Project, and Materials. New York:
McGrow-Hill Book Company.
Kaufman, R. & Thomas, S. 1980. Evaluation Without Fear. New York: New
Viewpoints.
Mukhadis, A. 2017. Evaluasi program Pembelajaran Bidang Teknologi
Terminologi, Prosedur Pengembangan dan Instrumen. Malang: Media
Nusa creative.
LAMPIRAN

1. Dokumentasi dengan Waka Litbang Wigonggo Among, S.Pd., M. Pd.

Anda mungkin juga menyukai