PENDAHULUAN
Perparkiran bukanlah suatu fenomena yang baru. Perparkiran merupakan masalah yang
sering dijumpai dalam sistem transportasi. Masalah perparkiran terjadi di kota-kota besar dan
kota-kota yang sedang berkembang. Masalah perparkiran dapat mempengaruhi pergerakan
kendaraan, dimana kendaraan yang melewati tempat-tempat yang mempunyai aktifitas tinggi
laju pergerakannya akan terhambat. Hal ini menyebabkan terjadinya kemacetan pada jalan
tersebut. Dalam usaha menangani masalah tersebut, maka diperlukan pengadaan lahan parkir
yang cukup dan penentuan bentuk permodelan parkir yang tepat pada lahan parkir yang ada,
dimana kebutuhan akan lahan parkir (demand) dan sarana yang dibutuhkan (supply) haruslah
seimbang dan disesuaikan dengan karakteristik perparkiran.
Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengevaluasi lahan parkir di wilayah sekolah
Harapan. Penelitian ini akan terbatas pada identifikasi kebutuhan lahan parkir dan tingkat
kenyamanan pengguna lahan parkir. Untuk mendapatkan data-data tersebut, perlu dilakukan
survei lapangan berupa perhitungan kendaraan yang memasuki area parkir sekolah Harapan
dan penyebaran data kuisioner kepada siswa Harapan yang menggunakan lahan parkir.
2. Rumusan Masalah
1. Mengapa lahan parkir di SMAK Harapan kurang memadai?
2. Siapa yang bertanggung jawab dalam hal kurangnya ketersediaan lahan parkir
di SMAK Harapan?
3. Bagaimana cara mengatasi kekurangan lahan parkir di SMAK Harapan?
4. Apa yang sebaiknya sekolah lakukan untuk memperluas lahan parkir di SMAK
Harapan?
5. Kapan waktu yang tepat untuk memperluas lahan parkir SMAK Harapan?
3. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui penyebab lahan parkir SMAK Harapan kurang memadai
2. Untuk mengetahui pihak-pihak yang bertanggung jawab dalam hal kurangnya
ketersediaan lahan parkir di SMAK Harapan
3. Untuk mengetahui cara mengatasi kekurangan lahan parkir di SMAK Harapan
4. Untuk mengetahui hal-hal yang sebaiknya sekolah lakukan untuk memperluas
lahan parkir di SMAK Harapan
5. Untuk mengetahui waktu yang tepat untuk memperluas lahan parkir di SMAK
Harapan
4. Manfaat Penelitian
Untuk mengurangi kamacetan yang terjadi di dalam areal SMAK Harapan
Untuk menambah kenyamanan siswa SMAK Harapan dalam memarkirkan
kendaraan mereka
Untuk membuat penulis dan pembaca lebih mengerti akan penyebab kurangnya
lahan parkir di SMAK Harapan
Metode yang akan kami lakukan adalah dengan melaksanakan survei di SMAK
Harapan dan melakukan wawancara kepada murid-murid SMAK Harapan yang memakai lahan
parkir, dengan alur penelitian sebagai berikut:
Interview
Mulai Pengumpulan
Analisis Data
Data
BAB II
PEMBAHASAN
Bertambahnya jumlah siswa SMA di SMAK Harapan merupakan salah satu penyebab
kurangnya ketersediaan lahan parkir. Sebenarnya, yayasan telah menyediakan lahan parkir.
Namun, kapasitas lahan parkir ini tidak seimbang dengan jumlah kendaraan bermotor yang
ada. Sehingga, siswa-siswa SMAK Harapan harus berupaya saat memarkirkan motor mereka,
dan juga harus menyebabkan kemacetan pada lahan parkir.
Selain itu, penyebab kurangnya ketersediaan lahan parkir adalah kesalahan konversi
lahan. Lahan-lahan di Harapan lebih banyak digunakan untuk gedung-gedung belajar siswa,
sehingga lebih banyak murid daripada tempat parkir untuk kendaraan mereka.
Yang bertanggung jawab dalam masalah ini adalah pihak yayasan dan juga murid-
murid SMA. Pihak yayasan bersalah karena pembuatan lahan parkir hanya dapat menampung
sebagian siswa SMA saja. Murid-murid SMA juga bersalah, karena sebagian lebih lahan parkir
SMA digunakan oleh siswa-siswa yang belum mempunyai SIM dan belum boleh secara hukum
untuk mengendarai kendaraan bermotor.
BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Kurangnya ketersediaan lahan parkir ini disebabkan oleh tidak imbangnya jumlah lahan
parkir dengan jumlah kendaraan bermotor yang tersedia. Kesalahan konversi lahanpun menjadi
salah satu penyebab kurangnya ketersediaan lahan parkir. Ini juga terjadi karena kesalahan
siswa-siswa yang mengendarai motor sebelum mempunyai kartu SIM dan memarkirkan motor-
motor mereka di lahan parkiran sekolah. Seharusnya semua pihak saling bekerjasama dan
saling terlibat dalam penanganan masalah ini.
3.2 Saran