Angkatan/Kelompok : XXXIII/04
Secara keseluruhan, Juru Bicara KPK Febri Diansyah menyatakan bahwa pihaknya telah
memproses hukum 119 orang kepala daerah sejak mulai berdiri pada 2002 silam. "Dari 119
orang Kepala Daerah yang diproses KPK, 47 di antaranya dari kegiatan tangkap tangan atau
hanya 39,4 persen. Sehingga, tidak sepenuhnya benar jika seluruh kepala daerah diproses
melalui OTT," kata Febri saat dikonfirmasi, Selasa (8/10). Provinsi Jawa Barat dan Jawa Timur
menempati posisi teratas dengan 14 kepala daerah yang diproses hukum. Selanjutnya Sumatera
Utara (12); Jawa Tengah (10); Sumatera Selatan (7); Riau dan Sulawesi Tenggara (6); Papua
dan Kalimantan Timur (5); Aceh, Banten, Kepulauan Riau, Sulawesi Utara, Lampung (4);
Bengkulu, Maluku Utara, NTB (3); Kalimantan Tengah, NTT, Sulawesi Selatan (2);
Kalimantan Selatan, Kalimantan Barat, Sulawesi Tengah, Jambi, Sumatera Barat (1). "Itu data
per 7 Oktober 2019, sejak KPK berdiri," terang Febri. (Sumber: cnnindonesia.com, Edisi 09
Oktober 2019)
Soal 1
Mendeskripsikan rumusan kasus dan/ atau masalah pokok, aktor yang terlibat dan persan setiap
aktornya berdasarkan konteks deskripsi kasus.
Jawaban :
Rumusan masalah dari desripsi kasus diatas adalah tentang penyalahgunaan keuangan
negara dan masalah pokok kasus diatas adalah tentang penangkapan tujuh kepala daerah yang
melakukan tindak pidana korupsi baik berupa suap atau gratifikasi sepanjang tahun 2019 yang
dilakukan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Ketujuh kepala daerah tersebut telah
telah melakukan penyalahgunaan wewenang dan jabatan serta melanggar nilai – nilai dasar
ASN (Ber-AKHLAK) dan juga bertentangan dengan ideologi Pancasila.
Aktor yang terlibat dalam kasus tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
A. Bentuk penerapan dan pelanggaran terhadap nilai-nilai dasar PNS, dan Pengetahuan tentang
kedudukan dan peran PNS dan NKRI oleh setiap aktor yang terlibat berdasarkan konteks
deskripsi kasus.
B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan dan
peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus
Jawaban :
A. Berdasarkan kasus korupsi yang dilakukan oleh 7 kepala daerah ini telah melanggar
nilai - nilai dasar PNS dan tidak menerapkan nilai-nilai PNS sebagaina mestinya. nilai-
nilai dasar PNS tersebut adalah :
a. Akuntabel : ke tujuh kepala daerah tersebut tidak melaksanakan tugas dengan
jujur, bertanggungjawab, cermat, disiplin, dan berintegritas tinggi dan
menyalahgunakan kewenangan jabatan
b. Kompeten : Tujuh kepala daerah tersebut tidak melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik yang temasuk salah satu kode etik nilai dasar kompeten.
c. Loyal : Tujuh tersangka tersebut tidak mengimplementasikan kode etik dan
kode prilaku “memegang teguh ideology Pancasila, UUD 1945, setia kepada
pemerintahan RI”.
d. Kolaboratif : Tujuh tersangka tersebut tidak memanfaatkan berbagai sumber
daya yang dalam hal ini keuangan negara untuk tujuan bersama.
e. Selain itu Tindakan KPK dalam melakukan operasi tangkap tangan kepada 7
kepala daerah merupakan contoh pengimplementasian nilai dasar ASN
Berorientasi Pelayanan (melakukan perbaikan tiada henti), Akuntabel
(Melakukan tugas dengan penuh tanggung jawab), Kompeten (melakukan tugas
dengan kualitas terbaik), dan Kolaboratif ( Pemanfaatan sumber daya untuk
tujuan bersama).
B. Dampak tidak diterapkannya nilai-nilai dasar PNS dan pengetahuan tentang kedudukan
dan peran PNS dalam NKRI berdasarkan konteks deskripsi kasus tersebut adalah
sebagai berikut:
a. Hilangnya kepercaayaan masyakat terhadap pemerintah.
b. Negara mengalami kerugian ekonomi yang cukup besar.
c. Agenda proyek yang tidak dapat berjalan dengan maksimal.
d. Rusaknya sistem birokrasi pada penyelenggara pemerintah.
e. Hilangnya kepercayaan investor asing pada negara
f. Hasil pekerjaan proyek yang tidak layak bahkan tidak dapat digunakan oleh
masyarakat
Soal 3
Jawaban :
Jawaban :