Anda di halaman 1dari 50

Peran Zat Gizi Terkait

Stunting & Underweight


Pada Balita dan Penyakit
Tidak Menular
Oleh :
Dewi Pertiwi DK, S.Gz., M.Gizi

Hotel Swiss Bell Surakarta , 24 September 2020


SITUASI MASALAH GIZI BALITA
(Riskesdas, 2018)
Faktor2 yang mempengaruhi
status gizi
• Asupan makanan
• Infeksi
• Pendidikan dan pengetahuan ibu
• Pendapatan org tua
• Ketersediaan Pangan
• Suka dan tdk suka thd makanan
• Media
• Pengaruh teman
Masalah Gizi yg msh di
atas batas standar WHO

STUNTING UNDERWEIGHT
Faktor-faktor penyebab
 Kondisi kesehatan dan gizi ibu sebelum
dan saat kehamilan serta setelah
persalinan
 mempengaruhi pertumbuhan janin dan risiko
terjadinya stunting.
 postur tubuh ibu (pendek)
 jarak kehamilan yang terlalu dekat
 ibu yang masih remaja (Usia kehamilan terlalu
muda (< 20 tahun) risiko BBLR 
mempengaruhi sekitar 20% dari terjadinya
stunting
 asupan gizi yang kurang
 Asupan Gizi
Tidak terlaksananya inisiasi menyusu dini (IMD)
Gagalnya pemberian ASI eksklusif, dan proses
penyapihan dini
Pemberian makanan pendamping ASI (MP ASI)
(kuantitas, kualitas, dan keamanan pangan)
Tahun 2017 (Pemantauan Status Gizi, Direktorat Jenderal
Kesehatan Masyarakat)
 43,2% balita mengalami defisit energi dan 28,5%
mengalami defisit ringan.
 31,9% balita mengalami defisit protein dan 14,5%
mengalami defisit ringan
 Kondisi sosial ekonomi dan sanitasi
tempat tinggal
 negara dengan pendapatan menengah ke
atas angka stunting  hingga 64%,
 negara dengan pendapatan menengah ke
bawah angka stunting  hingga 24%
 negara dengan pendapatan rendah angka
stunting ↑ pada tahun 2017 (Joint Child
Malnutrition Estimates, 2018)
 Kondisi ekonomi  kemampuan dalam
memenuhi asupan yang bergizi dan
pelayanan kesehatan untuk ibu hamil dan
balita
Dampak
1. Gagal tumbuh
 berat lahir rendah, kecil, pendek, kurus

2. Hambatan perkembangan kognitif dan


motorik
 dimana anak menjadi terlambat jalan atau
kemampuan motoriknya kurang optimal
 IQ anak lebih rendah dibanding anak seusianya
3. Gangguan metabolik pada saat dewasa /
mudah terserang penyakit
 risiko penyakit tidak menular (diabetes, obesitas,
stroke, penyakit jantung)
PENCEGAHAN STUNTING dan UNDRWEIGHT MELALUI 1000
HARI PERTAMA KEHIDUPAN
(MEMASTIKAN KESEHATAN YANG BAIK DAN GIZI YANG CUKUP)
3 KOMPONEN UTAMA
PENANGGULANGAN STUNTING dan
UNDERWEIGHT
Survei asupan bumil
PERAN ZAT GIZI UTK
PENCEGAHAN DAN
PENANGANAN STUNTING DAN
UNDERWEIGHT
Zat Gizi Makro
• Zat gizi makro (Karbohidrat, Protein
dan Lemak)  mempengaruhi status
gizi dan berperan dlm penyediaan
energi.
• Penelitian Lutviana&Budiono (2010)
 Balita dgn tingkat konsumsi energi &
protein yg mencukupi dan memenuhi
kebutuhan tubuh berbanding lurus dgn
status gizi baik.
• Dampak asupan Energi & Protein
rendah :
1. KEK dan KEP
2. Pertumbuhan dan perkembangan kognitif
terhambat

• Dampak asupan Lemak rendah :


1. Penurunan massa tubuh
2. Gangguan pd penyerapan vitamin larut
lemak
Ketidakseimbangan tingkat konsumsi zat
gizi makro thd kebutuhan tubuh secara
berkepanjangan

 mempengaruhi perubahan jaringan dan


massa tubuh

 berdampak pd penurunan BB
Sumber : Agustina W, dkk. (2015). Asupan Gizi Makro dan Serat
Menurut Status Gizi Anak Usia 6-12 tahun Di Pulau Sulawesi.
Sumber : Diniyyah&Nindya. 2017. Asupan Energi, Protein
dan Lemak dengan Kejadian Status Gizi Kurang pada Balita
Usia 24-59 Bulan di Desa Suci Gresik
• Sumber Karbohidrat  nasi, singkong, ubi
jalar, kentang, pisang, mangga, dll

• Sumber Lemak  ikan, kuning telur, keju,


cokelat, alpukat, dll

• Sumber Protein : Telur, keju, gandum,


dada ayam, yogurt, susu, daging sapi, dll
ZAT GIZI MIKRO
Kalsium dan Fosfor
• Kalsium membentuk ikatan kompleks
dengan fosfat  memberikan kekuatan
pada tulang
 kekurangan Kalsium dan fosfor dapat
mengganggu pertumbuhan
 Kalsium dan fosfor berperan dalam
pertumbuhan linear balita
Sumber : Endang MS dkk, (2016). Asupan Protein, Kalsium, dan Fosfor
pada Anak Stunting dan Tidak Stunting usia 24-59 bulan. JGKI; 12(4).
•Sumber kalsium : susu, sayuran hijau,
kacang-kacangan, makanan laut (tongkol,
sarden, salmon), dll

•Sumber fosfor : daging, telur, kentang,


bawang putih, ikan, susu dan produk susu,
dll
Zat Besi (Fe) dan Asam folat

Zat Besi (Fe) dan Asam folat


•Kekurangan zat besi dan asam folat  risiko
bumil anemia ↑
 Anak yang lahir dari ibu hamil dengan anemia
lebih berisiko mengalami stunting.
•Zat besi  pertumbuhan
 Anak umur 1-3 tahun berisiko mengalami
kekurangan besi.
 Disebabkan oleh meningkatnya kebutuhan besi
pada masa pertumbuhan,berkurangnya
cadangan besi, dan makanan yang diasup anak
tidak cukup mengandung besi
• Sumber zat besi : daging merah, kuning
telur, ikan, sayuran hijau, ikan, dll

• Sumber asam folat : sayuran hijau,


alpukat, ikan salmon, daging unggas, dll
Zinc (Zn)
Fungsi Zn
•Mendukung sistem imunitas yang baik,
•Mempercepat penyembuhan luka
•Membantu kemampuan indera perasa
dan penciuman
•Penting pada pertumbuhan sel,
pembelahan sel, metabolisme tubuh, sistem
imunitas dan perkembangan anak
• Sumber Zinc : hati sapi, biji labu kuning,
tiram, gandum, bij wijen, dll.
Sumber : Hasil penelitian: Ghazian&Candra . (2016). Pengaruh
Suplementasi Zn dan Besi terhadap TB Balita usia 3-5 tahun di Kota
Semarang JNC 2(4)
Sumber : Dewi Pertiwi DK. (2013). Pengaruh Suplementasi Zn terhadap
perubahan indeks TB/U pada anak stunted usia 24-36 bulan. Tesis.
Sumber: Dewi Pertiwi DK&Ratih P. (2016). Efektifitas Suplementasi Zn
Terhadap Skor Z BB/U dan TB/U pada Balita Stunting.
Iodium
• Asupan Iodium sebelum dan selama
kehamilan  penyebab tidak langsung yang
memberikan kontribusi terhadap
pertumbuhan dan perkembangan janin
khususnya stunting.
• Ibu hamil dengan asupan garam beriodium
kurang
 akan mengalami stunting dan atau kretinisme
(cebol)
 keterlambatan perkembangan jiwa dan tingkat
kecerdasan
• Sumber iodium : rumput laut, telur, daging,
jadung, kentang, apel, pisang, dll
Vitamin A
• Vitamin A  sintesis protein
pertumbuhan sel.
• Anak dgn defisiensi vitamin A akan
mengalami kegagalan pertumbuhan.
• Anak yang tidak mendapatkan suplemen
vitamin A berisiko mengalami stunting 2,4
kali dibandingkan anak yang mendapat
suplemen vitamin A (Penelitian
Simanjuntak dkk, 2018)
Cara lain penanganan stunting &
underweight...
1. Fortifikasi Makanan  Penambahan satu
atau lebih zat gizi ke dlm pangan untuk
meningkatkan tingkat konsumsi dari zat
gizi yang ditambahkan.
Contoh...
 Fortifikasi garam dengan iodium
 Fortifikasi tepung terigu dengan protein
 Fortifikasi tepung susu dengan Ca
2. Suplementasi
Menambah sejumlah zat gizi tertentu yang
tidak dikonsumsi dalam jumlah cukup dalam
makanan seseorang, biasanya dalam bentuk
tablet atau kapsul
• Cth : Suplementasi besi, Zn
Penyakit Tidak Menular
Data Prevalensi PTM
Penyebab
• Pola hidup seperti :
 Merokok
 Konsumsi minuman beralkohol
 Kurang aktifitas fisik
 Kurang konsumsi buah dan sayur
 Konsumsi tinggi gula dan garam
Prinsip Pencegahan PTM
1. Mengutamakan preventif dan promotif tanpa
mengesampingkan kuratif dan rehabilitatif
2. Melaksanakan pencegahan pd seluruh
siklus hidup manusia
3. Menerapkan Pedoman Gizi Seimbang
4. Menggerakkan masyarakat untuk
melakukan aktifitas fisik dan menimbang
berat badan scr teratur
5. Melibatkan semua sektor baik pemerintah
maupun masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai