Anda di halaman 1dari 12

Stunting, Gizi Buruk, Anemia dan

Obesitas sebagai Masalah Gizi di


Indonesia

Oleh :
Bintang Rilo Pambudi (N1A119021) Elni Febriany (N1A119185)
Sahdatul Hasanah (N1A119077) Sahvira Hidayat (N1A119083)
Silman Mirza Mutahari (N1A119186) Yulia Frischa (N1A119189)
Desrani Hardiansi (G1d116094)

PRODI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS JAMBI
2020
Pendahuluan
 Indonesia masih mengalami masalah stunting. Secara nasional, prevalensi
stunting pada balita sebesar 36,8% tahun 2007 dan mengalami penurunan
sebesar 1,2% sehingga menjadi 35,6% tahun 2010, tetapi tahun 2013 mengalami
peningkatan lagi sebesar 37,2% (Laporan Riskesdas). Begitu pula dengan Provinsi
Maluku tahun 2010 sebesar 37,5% meningkat menjadi 40,0% pada tahun 2013
(Kemenkes, 2013)

 Prevalensi obesitas pada semua kelompok umur meningkat di hampir seluruh


negara di dunia. Obesitas merupakan salah satu faktor penyebab kematian
secara global. Sekitar 3.4 juta orang dewasa meninggal setiap tahunnya karena
obesitas atau overweight.

 Lalu, gizi buruk yang mana gizi buruk menyebabkan lama rawat yang lebih
panjang di beberapa Rumah Sakit dan hal ini masih terjadi di Indonesia.
Stunting
 Stunting adalah gangguan
pertumbuhan pada tinggi
badan berlangsung pada
kurun waktu yang cukup
lama, oleh karena itu
indikator TB/U
memberikan indikasi
adanya masalah gizi kronis
Faktor Penyebab
Stunting
Faktor yang mendasar yaitu sumber-sumber
potensial

Konflik dan pendapatan perkapita negara,


ekonomi (pendapatan dan pengeluaran
keluarga), politik (kebijakan pemerintah) dan
sosial (suku, agama, perpindahan penduduk).

Faktor pokok
Yaitu keamanan pangan, keadaan ibu hamil
(pendidikan dan pekerjaan) dan pola asuh
anak, pelayanan kesehatan dan keadaan
lingkungan.

Faktor yang utama

kecukupan asupan makan dan keadaan


kesehatan anak.
OBESITAS
 Obesitas adalah suatu
kondisi dimana terjadi
akumulasi lemak yang
berlebih atau abnormal
yang dapat menimbulkan
efek buruk bagi kesehatan

 Obesitas merupakan salah


satu faktor penyebab
kematian secara global.
Sekitar 3.4 juta orang
dewasa meninggal setiap
tahunnya karena obesitas
atau overweight.
Faktor yang Memengaruhi
Obesitas

Faktor penyebab obesitas bersifat multifaktorial.


Diantaranya :

Kurang aktifitas fisik Faktor genetik


Fast food

Usia Gaya hidup


Program diet
Gizi Buruk
Gizi buruk adalah status gizi yang didasarkan pada indeks Berat Badan menurut
Umur (BB/U) yang merupakan padanan istilah severely underweight.
Terdapat 3 jenis gizi buruk yang sering dijumpai yaitu:
.

kwashiorkor adalah suatu bentuk


malnutrisi protein yang berat
Marasmus : asupan Marasmus-kwashiorkor
disebabkan oleh asupan dengan kurang adalah gabungan dari
karbohidrat yang normal atau dalam kuantitas kwashiorkor dengan
tinggi dan asupan protein yang tetapi kualitas yang marasmus yang disertai
inadekuat
normal dengan oedema.
Penyebab gizi buruk

Keterbatasan Pengahasilan Keluarga (Faktor


Ekonomi

Pengetahuan Kesehatan tentang Gizi


Makanan

Jarak Kelahiran yang tidak


Terencana

Tradisi Pantangan yang Merugikan

Kesukaan yang Berlebihan akan Makanan


Tertentu
Mencegah Stuntting, Obesitas dan Gizi
Buruk

Upaya Pencegahan Stunting di


Indonesia

Pemberian makanan
tambahan (PMT)

Anggaran setiap desa


Peningkatan kualitas
dalam program ini
sanitas lingkungan.
sebesar 100 juta,
Pemerintah
membangun
infrastruktur air minum
dan sanitasi untuk
meningkatkan kualitas
hidup manusia,

Sumber:
https://ivoox.id/empat-program-pemerintah-untuk-
menekan-angka-stunting?tag_from=stunting
Upaya Pencegahan Obesitas

Makan makanan seimbang

Olah raga teratur


Kurangi fast food

Waktu tidur yang cukup


Upaya Pencegahan Gizi Buruk

 Memberikan buah dan sayur dalam setiap menu


makanan.

 Memberikan makanan yang mempunyai sumber


kabohidrat, seperti kentang, roti, nasi dan sereal.

 Memberikan makanan yang mempunyai sumber


protein, seperti daging, telur, ikan dan kacang-
kacangan.

 Memberikan asupan vitamin dari susu dan produk


turunannya.
Selesai
Terima kasih atas
perhatiannya

Anda mungkin juga menyukai