1
SITUASI OBESITAS
Peningkatan prevalensi obesitas tahun 2010
sebesar 11.7% menjadi 15.4% tahun 2013
(Riskesdas, 2013). Diperkirakan meningkat
pada tahun 2025 sebesar 50% (WHO,2011)
Obesitas berkaitan erat dengan kejadian PTM
dan menyebabkan kematian pada 2.8 Juta
orang dewasa setiap tahunnya ( WHO, 2013)
Obesitas telah menjadi Indikator
Pembangunan Nasional RPJMN tahun 2015-
2019 dan Renstra Kemenkes tahun 2015-2019.
DEFINISI
OBESITAS MERUPAKAN PENUMPUKAN LEMAK
YANG BERLEBIHAN AKIBAT
KETIDAKSEIMBANGAN ASUPAN ENERGI
(ENERGI INTAKE) DNG ENERGI YANG
DIGUNAKAN ( ENERGI EXPENDITURE) DALAM
WAKTU LAMA
Klasifikasi
Berdasarkan Indeks Massa Tubuh IMT = BB (kg)
TB2 (m)
WHO-WPRO (2000)
Klasifikasi
Classification BMI (kg/m2) Risk of co-morbidities
Waist Circumference
< 90 cm (men) > 90 cm (men)
< 80 cm (women) > 80 cm (women)
Underweight < 18.5 Low(but increased Average
risk of other
clinical problems)
WHO-WPRO (2000)
70%
Etiology
Social &
enviromental Behavior Environment
driver
Thrifty
phenotype
effects
Physiologic
and
metabolism
Thrifty
genotype
Genetic
effects
30%
Modified by Nugraha, 2010
PERUBAHAN POLA HIDUP
vs
Makanan serat , pola Kelola stress
makan seimbang
Stress Paparan
berlebihan berbahaya
Proteksi diri
7
Obesity Related Diseases
Stroke
Respiratory disease
Cardiovascular
Osteoarthritis
Hormonal abnormalities
Cancer
Adult
Chronic
Diseases
Metabollicaly
Obeis
PENGELOLAAN OBESITAS
11
KEBIJAKAN PENGENDALIAN OBESITAS Program
Indonesia
Peningkatan upaya promotif dan preventif dengan Sehat
tidak mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
Promosi Kesehatan Peningkatkan pola makan sehat dan rendah gula, garam,
lemak guna mencegah faktor risiko PTM
Stranas Penerapan Pola Konsumsi Makanan dan Aktivitas Fisik untuk
Mencegah Penyakit Tidak Menular ; Fokus Implementasi pada upaya promosi
pangan beragam, bergizi seimbang dan aman serta aktivitas fisik yang baik,
benar, terukur dan teratur yang dilakukan setiap individu dalam konteks
promotif dan preventif PTM.
Pelaksanaan CERDIK Di Sekolah
Kolaborasi dan penguatan berbagai upaya pengendalian Obesitas yang ada
dimasyarakat
Meningkatkan Edukasi dan Promosi Gizi
Seimbang ( Kampanye dan Pemberdayaan
Masyarakat)
Pesan Gizi Seimbang : 6) Biasakan Sarapan;
1). Syukuri dan nikmati anekaragam makanan; 7) Biasakan minum air putih yang cukup dan aman;
2). Banyak makan sayuran dan cukup buah-buahan;
8 )Biasakan membaca label pada kemasan pangan;
3) Biasakan mengonsumsi lauk pauk yang mengandung
protein tinggi; 9) Cuci tangan pakai sabun dengan air bersih
4) Biasakan mengonsumsi anekaragam makanan mengalir;
pokok; 10) Lakukan aktivitas fisik yang cukup dan
5) Batasi konsumsi pangan manis, asin dan berlemak; pertahankan berat badan normal
DIET SEHAT GIZI SEIMBANG
Batasi Konsumsi gula, garam dan
lemak utuk terhindar dari risiko
PTM
Penguatan Food labeling
(Kewajiban Pencantuman
informasi kandungan Gula
total, Natrium total dan lemak
total)
Pesan kesehatan tentang batas
maksimum konsumsi Gula,
Garam dan Lemak per orang
per hari
Pesan kesehatan :
Konsumsi Gula lebih dari 50 gr, Natrium lebih
dari 2000 mg, atau Lemak total lebih dari 67 gr
per orang per hari berisiko hipertensi, stroke,
diabetes dan serangan jantung 16
Permenkes No. 30 Tahun 2013
Pencantuman Informasi Kandungan Gula, Garam
dan Lemak pada Pangan Olahan dan Siap Saji
GERAKAN NUSANTARA
TEKAN
ANGKA OBESITAS
(GENTAS)
www.themegallery.com
STRATEGI, SASARAN, KEGIATAN,
DAN PELAKSANAAN
STRATEGI
a. Penguatan Hukum dan Peraturan Perundangan
Sejalan dengan Nawa Cita
b. Pendekatan Kemitraan sebagai dukungan sumber daya
c. Peningkatan intervensi berbasis bukti yang efektif
pada berbagai tatanan yang ada di masyarakat; dan
d. Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat untuk penerapan
norma-norma sosial yang mendukung pencapaian Berat
Badan Ideal
20
Strategi, Sasaran, ...(2)
SASARAN
Gerakan Nusantara Tekan Angka Obesitas ditujukan kepada Masyarakat untuk
peningkatan kepedulian dan peran serta dalam pencapaian berat badan ideal
dengan sasaran, antara lain:
masyarakat, khususnya para pimpinan masyarakat/adat, tokoh agama,
Kepala Desa dan perangkat pemerintahan Desa;
kader-kader masyarakat seperti Posbindu PTM, Pemberdayaan
Kesejahteraan Keluarga, dan/atau kader-kader kesehatan yang sejenis;
perguruan tinggi, organisasi profesi, organisasi kemasyarakatan dan
keagamaan;
Pemerintah dan Pemerintah Daerah;
media massa
dunia usaha; dan
lembaga swadaya masyarakat, dan mitra pembangunan internasional.
21