Anda di halaman 1dari 6

KERANGKA ACUAN KERJA /TERM OF REFERENCE

PEMBINAAN, MONITORING, EVALUASI DAN PELAPORAN

TAHUN ANGGARAN 2016

Kementerian Negara/Lembaga : Kementerian Kesehatan RI

Unit Eselon I/II : Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan/ Balai Besar
Kesehatan Paru Masyarakat Bandung

Program : Program Pembinaan Upaya Kesehatan

Hasil (Outcome) : Meningkatnya akses pelayanan kesehatan dasar dan


rujukan yang berkualitas bagi masyarakat

Kegiatan : Dukungan Manajemendan Pelaksanaan Tugas teknis


Lainnya Sekretariat Ditjen Bina Upaya Kesehatan

IndikatorKinerjaKegiatan : Dukungan Layanan Perkantoran

JenisKeluaran (output) : Pembinaan, Monitoring, Evaluasi dan Pelaporan

Volume Keluaran (output) : 1

SatuanUkurKeluaran (output) : Dokumen

1. LatarBelakang
Tuberkulosis (TB) masih merupakan masalah kesehatan masyarakat yang menjadi
tantangan global. Indonesia merupakan negara pertama di negara-negara dengan
beban TB yang tinggi di wilayah Asia Tenggaran yang berhasil mencapai target
Millennium Development Goals (MDGs) untuk TB pada tahun 2006, yaitu 70%
penemuan kasus baru BTA positif dan 85% kesembuhan. Berdasarkan Global TB
Report WHO 2011, Indonesia berada pada urutan keempat dari 22 negara dengan
beban TB tertinggi di dunia, dan urutan ke sembilan dari 27 negara dengan beban multi
drug resistance (MDR) TB di dunia. Akan tetapi, penatalaksanaan TB di Indonesia
terutama di sebagian besar rumah sakit, klinik dan praktek swasta belum sesuai
dengan strategi Directly Observed Treatment Shortcourse (DOTS) atau pun standar
pelayanan sesuai International Standards for Tuberculosis Care (ISTC). Keadaan ini
menyebabkan timbulnya dan meningkatnya kasus TB dengan resisten Obat Anti TB
(OAT). Pada saat ini TB MDR sudah menjadi masalah utama dunia dalam
penanggulangan TB. Pada tahun 2010 sebanyak 114 negara telah melaporkan
kejadian TB MDR dan 58 negara melaporkan TB XDR (Extremely Drug Resistant TB)
termasuk Indonesia. WHO memperkirakan insidensi kasus TB Resisten Obat Ganda
pada tahun 2008 di seluruh dunia sekitar 440.000 kasus sedangkan prevalensi kasus
TB resisten obat ganda dapat 2 sampai 3 kali lebih tinggi dari insidensi. Hampir 50%
dari kasus-kasus tersebut terdapat di Negara China, India dan Federasi Rusia.
Berdasarkan Global Report TB tahun 2013, Indonesia diperkirakan menyumbang
sekitar 6.900 kasus TB MDR per tahun dan berada pada peringkat ketujuh dari 27
negara yang memiliki beban TB MDR tinggi. Perkembangan TB resisten OAT di
Indonesia perlu dipantau dari waktu ke waktu sesuai azas surveilans penyakit agar
dapat dilakukan tindakan korektif yang cepat dan tepat bilamana diperkirakan akan
terjadi suatu keadaan yang kurang atau tidak menguntungkan. Di Indonesia telah
dilakukan Drug Resistance Survey (DRS) yang merupakan survei resisten kuman TB
terhadap OAT di beberapa wilayah, yaitu di Timika, Papua (2004), Jawa Tengah (2006)
dan Makassar (2007). Pada tahun 2012 dilakukan survei sentinel di 4 provinsi, yaitu
DKI Jakarta, Jawa Timur, Bali dan Sulawesi Selatan dengan melibatkan 22 fasyankes
(18 puskesmas dan 4 rumah sakit). Pada tahun 2013 ditambah 2 provinsi yaitu Jawa
Barat dan Sumatera Utara dengan 10 puskesmas. Surveilans sentinel TB resisten OAT
merupakan uji pendahuluan pelaksanaan surveilans sentinel TB resisten OAT
selanjutnya. Evaluasi uji pendahuluan dilakukan setelah satu tahun pelaksanaan dan
akan dikembangkan ke wilayah lain sesuai dengan pengembangan PMDT. Surveilans
Sentinel TB resisten OAT merupakan interim surveilans rutin TB resisten OAT. Dengan
mempertimbangkan pentingnya data surveilans sentinel TB untuk selalu dimutakhirkan,
maka Program Pengendalian TB membutuhkan konsultan untuk menganalisis data
surveilans sentinel tahun 2013 sekaligus menyusun laporan untuk kepentingan
publikasi dan advokasi.

2. DasarHukum
1. Permenkes No.532/Menkes/per/IV/2007 tentang Tugas Pokokdan Fungsi Balai
Besar Kesehatan Paru Masyarakat/BBKPM yaitu pelaksanaan, perencanaan,
dan evaluasi pelayanan kesehatan, penunjang kesehatan, promosi
kesehatan dan kemitraan serta pengembangan sumberdaya di bidang
kesehatan paru masyarakat.
2. Peraturan Menteri Kesehatan RI No 2354/MENKES/PER/XI/2011 tentang
perubahan atas Peraturan Menteri Kesehatan No 532/MENKES/PER/IV/2007
dimana BBKPM berada dibawa Direktorat Jenderal Bina Upaya Kesehatan
Subdirektorat Bina Upaya Kesehatan Rujukan.
3. Renstra Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat Bandung Tahun 2014-2019.

3. GambaranUmum

Salah satu tugas pokok BBKPM Bandung selain memberikan pelayanan kesehatan
paru yang berkualitas juga melaksanakan pengembangan sumberdaya manusia baik
internal maupun eksterna lmelalui pendidikan dan pelatihan tehnis dalam kemitraan
sebagai upaya meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan petugas kesehatan
diwilayah kerja di bidang kesehatan paru.

Hal ini menjadi salah satu strategi BBKPM yang tercantum dalam Renstratahun 2014
2019 yaitu meningkatkan kerjasama dengan pihak lain untuk mendukung kegiatan/
program kesehatan paru dan pengembangan sumberdaya dengan indicator
keberhasilannya adalah Institusi kesehatan paru khususnya dan tenaga kesehatan di
wilayah kerja mampu melaksanakan pelayanan dan penanggulangan kesehatan paru
sesua idengan standar. Penjabaran dari tugas tersebut adalah penguatan kemampuan
SDM kesehatan berupa peningkatan pengetahuan dan ketrampilan dibidang kesehatan
paru bagi pelaksana pelayanan kesehatan baik di RumahSakit, Puskesmas maupun
sarana kesehatan yang lain.

Untuk memenuhi tugas pokok dan fungsi tersebut, setelah melaksanakan audiensi
keDinasKesehatan Kota Batam yang dilaksanakan tanggal 11 Agustus 2016, maka
pada bulan September tanggal 6 9 September tahun 2016 sesuai kesepakatan akan
dilaksanaka nkegiatan pembinaan kewilayah kerja berupa 2 kali kegiatan bimbingan
teknis kesehatan paru dengan tema tatalaksana TB yang diperuntukkan untuk tenaga
Dokter, kepala Puskesmas dan pemegang program TB, dengan harapan semua
peserta yang telah mengikuti kegiatan bimtek ini akan memberikan pengobatan
kesehatan paru terutama TB sesuai dengan program DOTS.

Kegiatan ini dilakukan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan setempat yang memiliki
Puskesmas sebagai sarana pelayanan kesehatan dasar yang ada di wilayah kerjanya.

4. PenerimaManfaat

Penerima Manfaat kegiatan Bimtek terutama bagi tenaga kesehatan (dokter, perawat
dan tenaga kesehata lainnya) di wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Batam.

5. StrategiPencapaianKeluaran

1. Metode Pelaksanaan

Cara pelaksanaannya berupa swa kelola. Kegiatan Audiensi telah dilaksanakan dengan
melakukan kunjungan kepada Dinas Kesehatan Kota Batam dan ditindak lanjuti dengan
pelaksanaan 2 kali kegiatan bimbingan teknis (bimtek) dan bimtek dilaksanakan
dengan mengundang tenaga kesehatan di wilayah kerja ketempat pertemuan yang
telah ditentukan. Kegiatan alih tehnologi dilakukan melalui system pemaparan,
pelatihan ditempat dan diskusi interaktif.

2. Tahapan dan Waktu Pelaksanaan

Tahapan Kegiatan Bimtek

Tahap Persiapan (2 kali Kegiatan)


1. Surat menyurat dan komunikasi lainnya untuk pelaksanaan bimbingan teknis
2. Penetapan jadwal dan tempat bimbingan teknis
3. Persiapan SDM Bimtek (panitia, narasumber dan peserta)
4. Mempersiapkan materi, modul, ceklist
Pelaksanaan (2 kali Kegiatan)
1. Paparan
2. Pelatihan di tempat yang telah ditentukan
3. Diskusi interaktif dengan peserta berupa tanya jawab
Pasca Pelaksanaan (2 kali Kegiatan)
1. Laporan pelaksanaan kegiatan bimtek

1. Waktu Pelaksanaan Kegiatan

Waktu pelaksanaan kegiatan :

Kegiatan Bimbingan Teknis akan dilaksanakan pada Bulan September tanggal


6-9 tahun 2016

No KegiatanBimtek Tahun 2016

Peb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des

1 Audiensi

2 Bimbingan
Teknis kesehatan
paru

3 LaporanKegiatan

1. TempatdanWaktupelaksanaankegiatan

Hari/Tanggal : Selasa-Jumat, 5 8 Oktober 2016

Tempat : Hotel Merlion

Jl. Pembangunan, Bandung, Jawa Barat Indonesia


1. Biaya Yang Diperlukan

Seluruh biaya yang berhubungan dengan Kegiatan ini dibebankan pada Program Terwujudnya
Kepemerintahan Yang Baik, DIPA Satuan Kerja Balai Besar Kesehatan Paru Masyarakat
(BBKPM) Bandung TA 2016

File dalam bentuk word bisa di dapatkan dengan melike fanpagekangdadang

Konfirmasi jika anda sudah me like.

Anda mungkin juga menyukai