Perjalanan seribu mil bermula dari satu langkah, demikian
seorang bijak pernah berucap. Langkah telah terpentang, tiada kata untuk terhenti. Riset Fasilitas Kesehatan (Rifaskes) 2011 telah dikayuh, maka biduk harus sampai pada tepian. Newsletter ini adalah bagian tak terpisahkan dari kegiatan Rifaskes 2011 yang insya Allah akan diterbitkan berkala sebagai media komunikasi antara berbagai pihak yang mencintai Rifaskes 2011. Pada Edisi I ini kami sajikan berbagai informasi awal terkait Rifaskes 2011. Kami menyadari bahwa Newsletter ini masih jauh dari sempurna, karenanya kami membuka diri dan sangat berharap adanya masukan yang akan membawa ke arah yang lebih baik. Tim Redaksi Susunan Redaksi Newsletter Rifaskes 2011, Penanggung Jawab: Sekretaris Badan Litbangkes, Wakil Penanggung Jawab: Kepala Bagian Bagian Informasi, Publikasi, dan Diseminasi, Staf Redaksi: Bagian Manajemen Rifaskes 2011. Alamat Redaksi : Ruang Riskesnas, Gedung Utama Badan Litbangkes Lantai 3, Jalan Percetakan Negara Nomor 29, Jakarta Pusat. E-mail : rifaskes@yahoo.com, rifaskes@litbang.depkes.go.id 1 BATASAN RISET FASILITAS KESEHATAN 2011: Riset Fasilitas Kesehatan didefinisikan sebagai pengukuran dan pengamatan data primer serta penelusuran data sekunder tentang kecukupan (adequacy) dan ketepatan (appropriateness) penyediaan fasilitas kesehatan dan kinerjanya. Mengingat berbagai keterbatasan yang ada, maka Rifaskes 2011 baru akan dilaksanakan di rumah sakit umum pemerintah dan puskesmas di seluruh Indonesia. RIFASKES 2011 Newsl et t er Edi si I, 2011 Riset Fasilitas Kesehatan 2011 DASAR HUKUM TERKAIT PELAKSANAAN RIFASKES 2011 : - Undang-Undang Dasar 1945 - UU Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik - UU Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan - UU Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit - Peraturan Presiden Nomor 5 tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional 2010 2014 - Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Puskesmas - Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional - Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1144 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan - Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 021 Tahun 2011 tentang Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010 2014. RISET FASILITAS KESEHATAN SASARAN STRATEGIS KEMKES : - Status Kesehatan dan Gizi Masyarakat - Menurunnya angka kesakitan - Menurunnya Disparitas - Tenaga strategis di DTPK - SPM BK STRATEGI : - Pelayanan keseha tan yang merata, terjangkau, bermu- tu dan berkeadilan berkeadilan serta berbasis bukti - Pengembangan dan pemberdayaan SDM Kesehatan yang merata dan bermutu - Ketersediaan, pemerataan, dan keterjangkauan obat dan alat kesehatan PROGRAM GENERIK - Pemberdayaan Masyarakat dan Promkes - Krisis kesehatan - Perumusan per- undangan - Pengelolaan Data dan Infokes PROGRAM TEKNIS - Bina Gizi dan KIA - Upaya Kesehatan - P2PL - Kefarmasian dan Alkes - PPSDM Kes 2 1. Memperoleh informasi terkini tentang supply pelayanan kesehatan di fasilitas RSU Pemerinah dan puskesmas pada tingkat wilayah dan nasional (stock opname). 2. Memberikan pemetaan ketersediaan supply fasilitas pelayanan kesehatan (RSU Pemerintah dan PKM), di berbagai wilayah (kabupaten/kota/propinsi) 3. Mendapatkan Indeks Kinerja RSU dan Puskesmas 4. Memperoleh informasi mengenai pelaksanaan patient safety dan responsifitas pelayanan di RSU Pemerintah Indonesia 5. Memperoleh informasi mengenai kesiapsiagaan fasilitas dalammenghadapi keadaan emergensi Newsl et t er Ri f askes 2011 Edi si I, 2011 TIM RIFASKES 2011 - PUSAT 1. Mendukung pencapaian Universal Coverage Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN), Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas) dengan menyediakan data fasilitas (RSU Pemerintah dan puskesmas) . 2. Memberikan masukan untuk penyusunan kebijakan pasca UU Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit. 3. Memberikan masukan untuk penyusunan kebijakan revitalisasi puskesmas dan Laboratorium. 4. Memungkinkan Pemerintah Pusat/propinsi mengembangkan kebijakan dan mengalokasi peran kepada daerah berdasar evidens secara optimal 5. Memungkinkan pemerintah daerah mengembangkan supply pelayanan kesehatan yang dibutuhkan termasuk dalamkeadaan darurat . 6. Dapat digunakan dasar bagi perencanaan fasilitas pelayanan kesehatan di berbagai tingkat administrasi pemerintahan. 7. Melengkapi peta permasalahan yang terintegrasi antara masalah kesehatan dan penyediaan pelayanan kesehatan berdasarkan berbagai riset/informasi yang relevan (riskesdas, Rifaskes, Podes, Susenas dll). 8. Mendorong kegiatan riset follow up yang lebih tajam dan terarah. MANFAAT PENELITIAN PENGORGANISASIAN RISET FASILITAS KESEHATAN 2011 TIM PENGARAH PENANGGUNG JAWAB TIM PAKAR PELAKSANA TEKNIS RUMAH SAKIT LABORATORIUM MANDAT ANDAT PUSKESMAS MANAJEMEN ADMINISTRASI KEUANGAN KORWIL I KORWIL II KORWIL III KORWIL IV PENANGGUNG JAWAB : Kepala Badan Litbangkes PELAKSANA Ketua : D. Anwar Musadad, SKM, M.Kes Wakil : drg. Tini Suryanti, M.Kes Sekretaris : Dr. dr. Ha rimat Hendarwan, M.Kes TIM TEKNIS Ketua : dr. Agus Suwandono, MPH, Dr. PH Wakil : dr. Faizati Karim, MPH Koordinator RS : dra. Anny Victor Purba, M.Sc. .Ph.D Koordinator Puskesmas : Dr. drs. Nana Mulyana, M.Kes Koordinator Laboratorium : dra. Pretty Multihartina. PhD Koordinator Mandat : Miko Hananto, SKM, M.Kes Koordinator Andat : dr. M. Karyana, M.Kes TIM MANAJEMEN Ketua : N. Ahmad Makruf, SKM, M.Si Wakil : drrg. Maya Laksmini TUJUAN PENELITIAN Rifaskes dalam Gambar 3 Riset Fasilitas Kesehatan sudah disiapkan sejak tahun 2010. Kegiatan Rifaskes dibagi dalam 2 tahap, yakni Tahap Persiapan dan Tahap Pelaksanaan. 1. Tahap Persiapan (2010) Telaah dokumen Konsinyasi dengan program Konsinyasi dengan Organisasi Profesi Konsinyasi dengan pakar Penyusunan indikator dan indeks kinerja Penyusunan instrumen Uji coba instrumen Perbaikan instrumen 2. Tahap Pelaksanaan (2011): Penyusunan pedoman Rapat-rapat persiapan dan koordinasi tingkat Pusat Rapat koordinasi teknis Provinsi Workshop MOT, TOT, TC Pengumpulan data Validasi Data processing dan analysis Penyusunan laporan Diseminasi hasil Riset Fasilitas Kesehatan merupakan salah satu penelitian yang dikembangkan atas dasar prinsip Client Oriented Research Activity (CORA), sehingga pada tahap persiapan dilakukan identifikasi dari kebutuhan mitra terkait yang terdiri dari unit utama Kementerian Kesehatan, Organisasi profesi, organisasi terkait, dan pakar di bidang pelayanan kesehatan. Wakil-wakil dari Unit Utama Kementerian Kesehatan antara lain dari Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Medik, Direktorat Jenderal Bina Kesehatan Masyarakat, Direktorat Jenderal Bina Pelayanan Kefarmasian dan Alat Kesehatan, Direktorat Jenderal Bina Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan, Badan Pengembangan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Kesehatan, dan Pusat Promosi Kesehatan, Dari kalangan praktisi dan organisasi profesi, telah menyumbang saran pula wakil-wakil dari Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia, Ikatan Dokter Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, Ikatan Bidan Indonesia, Peratuan Perawat Nasional Indonesia, Asosiasi Rumah Sakit Daerah, Persatuan Rumah Sakit Indonesia, Asosiasi Rumah Sakit Vertikal Indonesia, Persatuan Rekam Medik Indonesia, PATELKI, ILKI, PORMIKI dan sebagainya. Para pakar yang pernah turut menyampaikan buah pikirnya antara lain dari Universitas Indonesia, Universitas Sumatera Utara, Universitas Padjadjaran, Universitas Diponegoro, Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, dan Universitas Hasanuddin. Newsl et t er Ri f askes 2011 Edi si I, 2011 Koordinator Wilayah I Rifaskes 2011 Koordinator : drs. Ondri Dwi Sampurno, Apt Kepala Pusat Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Wakil koordinator : 1. Dr.drg. Magdarina Destri A, M.Sc 2. Anorital, SKM, M.Kes Area Kerja : Provinsi Riau, Kepulauan Riau, Lampung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, DKI Jakarta, Gorontalo, dan Papua Koordinator Wilayah II Rifaskes 2011 Koordinator : dr. Siswanto, MPH Kepala Pusat Epidemiologi Klinik Teknologi Terapan Kesehatan Wakil koordinator : 1. Indah Yuning Prapti,SKM,M.Kes 2. Dr.Ir. Basuki Budiman, M.Sc.PH Area Kerja : Provinsi Jambi, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Jawa Tengah, Aceh , Kalimantan Selatan, dan Papua Barat Koordinator Wilayah III Rifaskes 2011 Koordinator : D. Anwar Musadad, SKM, M.Kes Kepala Pusat Teknologi Intervensi Kesehatan Masyarakat Wakil koordinator : 1. drs. Bambang Heryanto, M.Kes 2. Dr. Ekowati Rahajeng,SKM, M.Kes Area Kerja : Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Kalimantan Timur, Banten, Nusa Tenggara Timur, Sulawesi Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat. Koordinator Wilayah IV Rifaskes 2011 Koordinator : drg. Agus Suprapto, M.Kes Kepala Pusat Humaniora, Kebijakan Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Wakil koordinator : 1. Dr.dr. Lestari Handayani, M.Med (PH) 2. Dr.drg. Niniek L. Pratiwi, M.Kes Area Kerja : Bengkulu, Bangka Belitung, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Tengah, Maluku, dan Maluku Utara Tim Rifaskes Provinsi Koordinator : Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Wakil Koordinator : Eselon III Dinas Kesehatan Provinsi Penanggungjawab Teknis : Peneliti Senior Litbangkes Wakil Penanggung jawab Teknis : Peneliti Senior Litbangkes atau peneliti yang menguasai materi mengenai perumahsakitan Tim Rifaskes Kabupaten/Kota Koordinator : Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Wakil Koordinator : Eselon III Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Penanggungjawab Teknis : Peneliti Badan Litbangkes, dosen universitas/perguruan tinggi, akademi kesehatan, politeknik kesehatan, peneliti balitbangda, dan staf dinas kesehatan provinsi. KEGIATAN RIFASKES 4 Hasil dari serangkaian diskusi bersama pakar/ akademisi, praktisi, organisasi profesi, unit utama Kementerian Kesehatan telah menghasilkan satu set indikator kinerja untuk rumah sakit dan puskesmas. Telah pula diidentifikasi kandidat indikator yang akan masuk ke dalam perhitungan Indeks Kinerja Rumah Sakit (IKRS) dan Puskesmas (IK Puskesmas). Indeks fasilitas pelayanan kesehatan tersebut apabila disandingkan dengan Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) yang menjadi produk Riskesdas akan dapat dikembangkan menjadi suatu indeks kesehatan yang lebih komprehensif dalam menggambarkan status kesehatan suatu wilayah. Uji coba instrumen (kuesioner) Riset Fasilitas Kesehatan dilakukan 2 (dua) kali. Uji coba pertama dilakukan pada tanggal 26 Nopember 2010 Sampai dengan 5 Desember 2010 di 7 provinsi meliputi DKI Jakarta, Sumatera Utara, Jawa Timur, Kalimantan Timur, Sulawesi Selatan, Bali, dan Papua. Uji coba dilakukan di beberapa rumah sakit dengan kelas yang berbeda serta di beberapa puskesmas perawatan dan non perawatan di lokasi uji coba. Hasil uji coba menjadi dasar perbaikan instrumen. Hasil perbaikan tersebut kemudian diujicobakan lagi di seluruh puskesmas di Kota Cimahi dan RSUD Cibabat Cimahi. Uji coba kedua ini dilakukan dari tanggal 4 14 April 2011, dan dimaksudkan untuk melihat ulang validitas instrumen setelah dilakukan perbaikan. Newsl et t er Ri f askes 2011 Edi si I, 2011 Bagus, diharapkan ini menjadi contoh bagi penelitian- penelitian besar Badan Litbangkes ke depan, cetus Prof. Herman Sudiman, peneliti senior sekaligus salah seorang anggota Komisi Ilmiah Balitbangkes, menanggapi pertemuan tersebut. Hal senada juga diungkapkan oleh Prof. drs. Wasis Budiarto, MS, Ketua Komisi Ilmiah Badan Litbangkes. Tim Teknis Rifaskes telah bekerja secara maraton sejak 2 bulan yang lalu untuk memperbaiki draft instrumen Riset Fasilitas Kesehatan dan menyusun pedoman teknis instrumen tersebut. Perbaikan instrumen dan penyusunan pedoman dilakukan sebisa mungkn dengan memanfaatkan fasilitas (ruang diskusi, aula) yang dimiliki oleh Badan Litbangkes. Saat ini pekerjaan tersebut telah hampir rampung dan diharapkan dalam beberapa hari ke depan dapat diselesaikan sebelum Launching PDBK dan Rifaskes oleh Ibu Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Pada konsinyasi terakhir, Tim Teknis Rifaskes dikejutkan dengan kehadiran Briptu Norman Kamaru yang populer karena aksinya di dalam salah satu situs jaringan sosial. UJI COBA INSTRUMEN Ibu Rahmalina dan kembarannya saat uji coba di Cimahi PERTEMUAN DENGAN KOMISI ILMIAH DAN KOMISI ETIK BALITBANGKES Sebagai suatu penelitian skala Nasional dan bersifat lintas pusat di Badan Litbangkes, sudah selayaknya apabila Rifaskes mendapat telaahan dari Anggota Komisi Ilmiah dan Komisi Etik Badan Litbangkes. Sehubungan dengan hal tersebut telah dilakukan pertemuan antara Rifaskes dengan Komisi Ilmiah dan Komisi Etik Badan Litbangkes pada Hari Selasa tanggal 12 April 2011 di Ruang Teater Aula Balitbangkes, Jakarta. Pada pertemuan tersebut Rifaskes diwakili oleh Sekretaris Pelaksana Rifaskes, Dr. dr. Harimat Hendarwan, M.Kes. Pertemuan berlangsung kondusif dan dalam suasana keilmuan yang sangat kental, sehingga tidak terasa menghabiskan waktu selama kurang lebih 2 jam. PENYUSUNAN PEDOMAN Finalisasi Instrumen Rifaskes AGENDA BESAR RIFASKES 2011 21 April 2011 : Launching PDBK - Rifaskes 25 April 2011 : Pertemuan dengan Kemenhan, Kemendagri, Ditkesal, Ditkesau, Ditkes POLRI, dan BUMN 2 6 Mei 2011 : Pelaksanaan MOT Pertengahan Mei 2011 : Rakornis Provinsi Akhir Mei 2011 : Pelaksanaan TOT Pertengahan Juni 2011 : Pelaksanaan training Enumerator Juni Akhir Juli 2011 : Pengumpulan data Agustus September 2011 : Pengelolaan dan Analisis Data Oktober Nopember 2011 : Penyusunan Laporan Desember 2011 : Diseminasi
Pembedahan Skoliosis Lengkap Buku Panduan bagi Para Pasien: Melihat Secara Mendalam dan Tak Memihak ke dalam Apa yang Diharapkan Sebelum dan Selama Pembedahan Skoliosis
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu
Ekonomi makro menjadi sederhana, berinvestasi dengan menafsirkan pasar keuangan: Cara membaca dan memahami pasar keuangan agar dapat berinvestasi secara sadar berkat data yang disediakan oleh ekonomi makro