LAPORAN KEGIATAN

WORKSHOP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI (PPI) DI FKTP

TANGGAL 3-4 MARET 2023

1. LATAR BELAKANG
Pada tanggal 21 Oktober 2015 Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB)
mengeluarkan resolusi baru tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs)
yang disepakati oleh 193 negara untuk menjadi acuan pembangunan secara
universal hingga tahun 2030. SDGs dimaksudkan untuk menyikapi perubahan
situasi dunia yang semakin kompleks dan dinamis, menggantikan program
Millennium Development Goals (MDGs) yang telah berakhir pada tahun 2015.
Terdapat 17 tujuan dan 169 sasaran pembangunan yang tercantum dalam SDGs
dimaksud. Pembangunan Kesehatan merupakan penjabaran tujuan 3 dari SDGs,
mengamanatkan bahwa untuk menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong
kesejahteraan bagi semua di segala usia maka setiap negara harus mewujudkan
cakupan pelayanan kesehatan universal atau Universal Health Coverage (UHC), ada
jaminan terhadap risiko pembiayaan, tersedianya akses untuk pelayanan esensial
yang berkualitas, aman, efektif, dan terjangkau termasuk obat esensial dan vaksin.
Setelah tiga tahun pelaksanaannya, WHO, OECD (Organization for Economic Co-
operation and Development ) dan WB ( World Bank) dalam laporannya tahun 2018,
mengingatkan semua bangsa bahwa meskipun UHC mampu dicapai, tersedia
jaminan pembiayaan kesehatan tetapi jika pelayanan kesehatan yang diberikan
tidak berkualitas maka hasilnya tetap tidak akan mencapai tujuan SDGs. Bahkan,
pelayanan kesehatan yang tidak berkualitas hanya akan menghabiskan waktu,
sumber daya dan uang suatu negara. Oleh karena itu pelayanan kesehatan yang
berkualitas merupakan kewajiban global untuk mencapai UHC.
Penjelasan tentang PPI terkait HAIs cukup detail meskipun belum dibedakan antara
rumah sakit dan FKTP. Sementara itu, PPI yang bersumber dari masyarakat belum
diatur secara rinci baik bentuk program maupun kegiatannya. Prinsip penerapan
PPI di fasiltas pelayanan kesehatan berlaku sama, namun karena adanya
perbedaan ketersediaan sumber daya manusia, kompetensi dan kewenangan,
ketersediaan alat kesehatan, sarana, prasarana, pembiayaan, lingkungan, sasaran
maupun fasilitas pelaksanaan kegiatan maka penatalaksanaannya perlu
penyesuaian. Oleh karena itu dalam Pedoman Teknis PPI ini, aspek tersebut akan
dibahas secara detail agar dapat menjadi acuan bagi FKTP, khususnya Puskesmas
yang pelayanannya bukan hanya dalam fasiltas kesehatan (dalam Gedung) tetapi
juga memberikan pelayanan di luar fasilitas kesehatan (luar Gedung) atau langsung
di masyarakat. Atas dasar berbagai pertimbangan tersebut maka Direktorat Mutu
 dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan, Kementerian Kesehatan bekerjasama
dengan para ahli Pencegahan dan Pengendalian Infeksi, lintas program terkait
menganggap penting untuk menyusun Pedoman Teknis Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di FKTP. Pedoman teknis ini diharapkan menjadi acuan bagi
semua FKTP dalam menerapkan PPI sebagai bagian dalam upaya memberikan
pelayanan yang bermutu, sesuai standar, mengutamakan keselamatan pasien,
petugas dan masyarakat menuju terwujudnya UHC yang berkualitas di 2030.
Pedoman Teknis Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di FKTP ini yang
merupakan penjabaran secara teknis dari Permenkes 27 tahun 2017 tentang PPI di
Fasilitas Kesehatan.

2. TUJUAN
Mengurangi atau meminimalisir potensi terjadinya penularan penyakit infeksi
kepada petugas kesehatan, pasien dan pengunjung Puskesmas

3. PELAKSANAAN / TEMPAT
1. Peserta
─ dr adik kurniawan
─ nuzulul ilma
2. Narasumber
─ dr Thahjono,drPH,MPH
─ Wardanela Yunus,CRVN.SKM.MM.
─ Kepala Dinas Kesehatan(terpilih)
─ Kepala Puskesmas(terpilih)
─ Dan Narasumber Kompeten lainnya

3. Waktu dan tempat pelaksanaan

Hari/ Tanggal : Jumat – Sabtu / 3 – 4 Maret 2023
Waktu : 07.30 – 15.15 (sesuai jadwal)
Tempat : 1. Dinas Kesehatan Kota Surabaya
2. Puskesmas Balas Klumprik, Surabaya
 1. Materi :

2. Metode :
- Ceramah dan diskusi

4. PROSES PEMBELAJARAN
1. Acara Workshop dibuka oleh Panitia
2. Materi disampaikan melalui zoom dengan metode ceramah dan disertai
dengan diskusi melalui tanya jawab oleh peserta.
3. Partisipasi peserta sangat baik, diskusi dilakukan dengan tanya jawab
dan peserta dapat menyampaikan kendala- kendala di lapangan
sehingga mendapat solusinya.

5. EVALUASI LOKAKARYA
1. Kebijakan Direktorat Mutu Pelayanan Kesehatan
arah kebijakan dan strategi pembangunan kesehatan
meningkatkan akses dan kualitas pelayanan kesehatan menuju cakupan
kesehatan semesta dengan penekanan pada penguatan pelayanan
kesehatan dasar (primary health care) dan peningkatan upaya promotif
dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi.
 2. Tatalaksana Workshop Pendampingan Peningkatan Mutu PPI DI
FKTP
Workshop dilakukan melalui zoom dengan narasumber dan tim ppi
yang ada di FKTP,tim PPi di FKTP dibimbing oleh para narsaumber
langkah demi langkap untuk meningkatkan mutu pencegahan infeksi di
FKTP

6. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis pembahasan yang telah
dilaksanakan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa Pelaksanaan Manajemen
sadar akan pentingnya program PPI, melakukan efisiensi secara optimal pada
penggunaan sarana dengan pengecekan rutin, menambah jumlah
kebutuhan sesuai dengan permintaan dan kebutuhan disetiap ruangan/
instalasi, mempercepat distribusi. Serta melakukan penjagaan atau pegawasan
dalam pelaksanaan PPI dengan membuat jadwal supervise agar kegiatan PPI
akan terpantau secara berkala kemudian dilakukan koordinasi kepada kepala
ruangan dan IPCLN untuk pengawasan

7. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat, dengan harapan dapat bermanfaat dan
dipertanggungjawabkan sebagaimana mestinya.

Surabaya, 09 Maret 2023

Mengetahui,
Kepala Puskesmas Balas Klumprik Yang membuat laporan,

dr. Yessy Pebriaty Sukatendel dr. Adik Kurniawan

NIP 197602292006042010 NIP 198104272010011010
 DOKUMENTASI KEGIATAN
WORKSHOP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ( PPI) di FKTP

1. Tanggal 3 Maret 2023

2. Tanggal 4 Maret 2023

 LAPORAN KEGIATAN
WORKSHOP PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN INFEKSI ( PPI )
DI FKTP
TANGGAL 3-4 MARET 2023

PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA
TAHUN 2023