LAPORAN KEGIATAN
PENDAMPINGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
TANGGAL 21 – 22 JUNI 2022
I. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui keselamatan (safety) pasien telah menjadi isu dan
tuntutan global di fasilitas pelayanan Kesehatan. Data WHO menunjukkan fakta
bahwa pasien cedera merupakan penyebab ke 14 beban penyakit global, dan 1 dari
10 pasien yang dirawat mengalami cedera akibat insiden keselamatan, dimana 50%
dapat dicegah. Hal ini menyebabkan 15% biaya kesehatan terpakai untuk mengatasi
kejadian yang tidak diharapkan. Kesalahan administratif merupakan penyebab
sampai dengan separuh kesalahan di pelayanan primer. Hal ini mewajibkan
Puskesmas mempunyai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
terutama dalam penerapan pelayanan upaya kesehatan perseorangan dan
penunjang, juga upaya kesehatan masyarakat.
Dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien pelayanan layanan
kesehatan bagi masyarakat di Puskesmas, Pemerintah menetapkan kebijakan
akreditasi sebagai upaya perbaikan mutu dan kinerja yang berkesinambungan.
Akreditasi Puskesmas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu
pelayanan Kesehatan. Dengan akreditasi, puskesmas akan memiliki arah dalam
perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko untuk
dilaksanakan secara berkesinambungan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi,
menyatakan bahwa Akreditasi merupakan suatu pengakuan yang diberikan oleh
lembaga eksternal terhadap hasil penilaian kesesuaian proses dengan standar yang
berlaku.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, juga menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan kepada Peserta
Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan,berorientasi pada aspek
keamanan pasien, efektivitas tindakan, kesesuaian dengan ebutuhan pasien, serta
efisiensi biaya.
Pelaksanaan akreditasi adalah bagian dari program menjaga mutu (quality
Assurance Program) berdasarkan fakta-fakta tentang hasil telaah dan telusur
dokumen, serta implementasi kegiatan.
Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun lebih sejak pandemi covid 19,
Kementerian Kesehatan menetapkan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 455
Tahun 2020 tentang Penundaan kegiatan akreditasi puskesmas, untuk mencegah
penularan covid 19. Pandemi Covid-19 menjadi momentum penyempurnaan
peningkatan mutu pelayanan Kesehatan melalui akreditasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
Peningkatkan mutu dan keselamatan pasien menjadi komponen utama
dalam pelayanan kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP) dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) di Puskesmas, salah satunya melalui penilaian
akreditasi pada instrumen Bab 5.
Agar puskesmas dan para pelaksana dapat lebih memahami kriteria, standar,
pokok pikiran dan elemen penilaian standar instrumen akreditasi, mempersiapkan
dokumen dan sumberdaya lainnya menghadapi akreditasi Puskesmas, maka
Akselerasi Puskesmas Indonesia (APKESMI) bersama Komite Akreditasi Kesehatan
Pratama (KAKP) menyelenggarakan “ WORKSHOP PENDAMPINGAN UPAYA
PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS “, yang akan dilaksanakan dengan mengacu
pada kebijakan/ regulasi yang berlaku.
II. DASAR
III. TUJUAN
a. Para tenaga medis/non medis Puskesmas dapat memahami dan terampil dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Puskesmas memahami dan mampu/terampil dalam mempersiapkan
dokumentasi dan sumber daya lainnya dalam pelaksanaan akreditasi di era
pandemi dan kebiasaan baru.
dr Trisna Setiawan,Mkes
08.10-08.20 WIB Sambutan Ketua APKESMI
14.15-15.00 WIB Standar 3 : SASARAN KESELAMATAN PASIEN drg Tini Suryanti Suhandi, Mkes
15.45 Selesai
11.00-12.45 WIB
12.45-13.30 WIB Standar 5 : PENCEGAHAN & PENGENDALIAN dr Yael Esti Nurfitri, Sp KK (K)
INFEKSI (5.5.4; 5.5.5; 5.5.6)
RANGKUMAN
14.15 - 15.30 WIB dr Tjahjono,DrPH,MPH
PENUTUP
15.30 WIB
V. HASIL KEGIATAN
1. Pencapaian Tujuan
Diharapkan peserta memahami dan mampu melaksanakan instrument akreditasi terbaru bagi
puskesmas.
Jalannya Proses Pembelajaran :
a. Acara Pembukaan
Acara Pembukaan diisi oleh panitia dari APKESMI
b. Pemberian Materi
Pemberian Materi sesuai dengan jadwal kegiatan
c. Ringkasan Materi :
5.1.1 Kepala Puskesmas menetapkan Tim dan Program Peningkatan Mutu Puskesmas
Pokok Pikiran:
POKOK PIKIRAN:
• Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator akurat/sahih, agar dapat digunakan
untuk dasar pengambilan k eputusan, perubahan kebijakan, perbaikan dan
memberikan informasi pada masyarakat
• Kapan Validasi dilakukan, jika:
– terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu pelayanan
– terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat melalui media
informasi yang ditetapk
an
– terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain: perubahan
numerator atau denomina tor, perubahan metode pengumpulan, perubahan
sumber data, perubahan subjek pengumpulan data, per ubahan definisi
operasional dari indikator.
• Dalam rangka mencapai sebuah kesimpulan dan membuat keputusan maka data harus
digabungkan, dianalisis
dan diubah menjadi informasi yang berguna
• Dalam menetapkan frekuensi pengumpulan data dan analisisnya harus
mempertimbangkan kebutuhan untuk perbaikan mutu kegiatan pelayanan
• Analisis data dapat dilakukan membandingkan data-data Puskesmas melalui kaji
banding dalam empat hal :me lihat kecenderungan (trend), membandingkan dengan
Puskesmas lain , membandingkan dengan standar, jika memungkinkan,
membandingkan dengan praktik yang diinginkan yang dalam literatur (best practise)
5.1.4 Peningkatan Mutu dicapai dan dipertahankan.
POKOK PIKIRAN:
• Informasi dari analisis data digunakan untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan
mengurangi atau mencegah kejadi an yang merugikan. Informasi tersebut menjadi
dasar dalam mengenal masalah dan potensi perbaikan, terutama untuk indikator-
indikator mutu prioritas yang sudah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Metode untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu dan keselamatan
pasien/masyarakat antara lain dapat mengg unakan siklus Plan (merencanakan
perbaikan), Do (uji coba perbaikan), Study (mempelajari/menganalisis hasil uji coba
perbaikan), Action (menindak lanjuti hasil analisis uji coba perbaikan).
• Setelah perbaikan direncanakan, dilakukan uji coba perubahan dan dipelajari
hasilnya dengan mengumpulkan data sel ama kegiatan uji coba, dan dilakukan
penilaian kembali untuk membuktikan bahwa perubahan yang dilakukan benar-be
nar menghasilkan perbaikan.
• Dengan demikian dapat dipastikan bahwa dilakukan proses perbaikan berkelanjutan
berdasarkan pengumpulan dan an alisis data secara berkesinambungkan.
• Perubahan yang efektif yang dapat dilakukan antara lain adalah: perbaikan
kebijakan, perbaikan alur pelayanan, perbai kan standar operasional prosedur,
pendidikan staf, ketepatan waktu ketersediaan peralatan, dan berbagai bentuk peru
bahan yang lain. Jika perubahan tersebut dinilai efektif, maka dapat dilakukan
replikasi ke unit kerja yang lain.
• Perbaikan-perbaikan tersebut baik yang bersifat mempertahankan capaian, maupun
upaya peningkatan didokumentasi kan sebagai bagian dari manajemen peningkatan
mutu dan keselamatan pasien dan program perbaikan.
VIII. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat, dengan harapan dapat digunakan dan dipertanggungjawabkan
sebagaimana mestinya.
LAPORAN KEGIATAN
ZOOM MEETING PENDAMPINGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
TANGGAL 21 – 22 MARET 2022
PUSKESMAS WONOKUSUMO
KOTA SURABAYA
TAHUN 2022