Anda di halaman 1dari 12

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

DINAS KESEHATAN KOTA SURABAYA


UPTD PUSKESMAS WONOKUSUMO
JL. Wonokusumo Tengah No.55, Telp. 3717597
SURABAYA

LAPORAN KEGIATAN
PENDAMPINGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
TANGGAL 21 – 22 JUNI 2022

I. LATAR BELAKANG
Sebagaimana diketahui keselamatan (safety) pasien telah menjadi isu dan
tuntutan global di fasilitas pelayanan Kesehatan. Data WHO menunjukkan fakta
bahwa pasien cedera merupakan penyebab ke 14 beban penyakit global, dan 1 dari
10 pasien yang dirawat mengalami cedera akibat insiden keselamatan, dimana 50%
dapat dicegah. Hal ini menyebabkan 15% biaya kesehatan terpakai untuk mengatasi
kejadian yang tidak diharapkan. Kesalahan administratif merupakan penyebab
sampai dengan separuh kesalahan di pelayanan primer. Hal ini mewajibkan
Puskesmas mempunyai program peningkatan mutu dan keselamatan pasien
terutama dalam penerapan pelayanan upaya kesehatan perseorangan dan
penunjang, juga upaya kesehatan masyarakat.
Dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien pelayanan layanan
kesehatan bagi masyarakat di Puskesmas, Pemerintah menetapkan kebijakan
akreditasi sebagai upaya perbaikan mutu dan kinerja yang berkesinambungan.
Akreditasi Puskesmas merupakan salah satu cara untuk meningkatkan mutu
pelayanan Kesehatan. Dengan akreditasi, puskesmas akan memiliki arah dalam
perbaikan mutu, peningkatan kinerja dan penerapan manajemen risiko untuk
dilaksanakan secara berkesinambungan.
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi
Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Dokter Gigi,
menyatakan bahwa Akreditasi merupakan suatu pengakuan yang diberikan oleh
lembaga eksternal terhadap hasil penilaian kesesuaian proses dengan standar yang
berlaku.
Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem
Kesehatan Nasional, juga menyebutkan bahwa pelayanan kesehatan kepada Peserta
Jaminan Kesehatan harus memperhatikan mutu pelayanan,berorientasi pada aspek
keamanan pasien, efektivitas tindakan, kesesuaian dengan ebutuhan pasien, serta
efisiensi biaya.
Pelaksanaan akreditasi adalah bagian dari program menjaga mutu (quality
Assurance Program) berdasarkan fakta-fakta tentang hasil telaah dan telusur
dokumen, serta implementasi kegiatan.
Dalam kurun waktu 2 (dua) tahun lebih sejak pandemi covid 19,
Kementerian Kesehatan menetapkan Surat Edaran Menteri Kesehatan Nomor 455
Tahun 2020 tentang Penundaan kegiatan akreditasi puskesmas, untuk mencegah
penularan covid 19. Pandemi Covid-19 menjadi momentum penyempurnaan
peningkatan mutu pelayanan Kesehatan melalui akreditasi Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer.
Peningkatkan mutu dan keselamatan pasien menjadi komponen utama
dalam pelayanan kesehatan Perseorangan dan Penunjang (UKPP) dan Upaya
Kesehatan Masyarakat (UKM) di Puskesmas, salah satunya melalui penilaian
akreditasi pada instrumen Bab 5.
Agar puskesmas dan para pelaksana dapat lebih memahami kriteria, standar,
pokok pikiran dan elemen penilaian standar instrumen akreditasi, mempersiapkan
dokumen dan sumberdaya lainnya menghadapi akreditasi Puskesmas, maka
Akselerasi Puskesmas Indonesia (APKESMI) bersama Komite Akreditasi Kesehatan
Pratama (KAKP) menyelenggarakan “ WORKSHOP PENDAMPINGAN UPAYA
PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS “, yang akan dilaksanakan dengan mengacu
pada kebijakan/ regulasi yang berlaku.

II. DASAR

1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan


Publik;
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah;
4. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga
Kesehatan;

5. Peraturan Pemerintah RI Nomor 47 Tahun 2016 tentang Fasilitas Pelayanan


Kesehatan;
6. Peraturan Presiden Nomor 18 tahun 2020 tentang RPJMN tahun 2020 -2024
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,
Klinik Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat Praktik Mandiri Dokter
Gigi
8. Peraturan Menteri Kesehatan No 99 tahun 2015 tentang Perubahan atas Peraturan
Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang Pelayanan Kesehatan pada
Jaminan Kesehatan Nasional;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman
Penyelengaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga;
10. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen
Puskesmas;
11. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedoman Teknis
Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi Dan Kabupaten/ Kota;
12. Peraturan Menteri Kesehatan No 67 Tahun 2016 tentang Penanggulangan
Tuberkulosis
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 tahun 2017 tentang Keselamatan Pasien di
fasilitas pelayanan kesehatan;
14. Paraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan
Imunisasi;
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun 2017 tentang Pedoman Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun 2018 tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3);
17. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang standar Pelayanan
Minimal (SPM) bidang kesehatan;

18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun 2019 tentang Pemberdayaan


Masyarakat;
19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 25 Tahun 2019 tentang Penerapan Manajemen
Risiko terintegrasi di lingkungan Kementerian Kesehatan;
20. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2019 tentang Sistem Informasi
Puskesmas;
21. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat;
22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 14 tahun 2021 tentang Standar Kegiatan Usaha
dan Produk pada Penyelenggaraan Perizinan Bersaha Berbasis Risiko Sektor
Kesehatan
23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 21 Tahun 2021 tentang Penyelenggaraan Masa
Sebelum Hamil, Masa Hamil, Persalinan, Dan Masa Sesudah Melahidkan, Pelayanan
Kontrasepsi Dan Pelayanan Kesehatan Seksual;
24. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 514 Tahun 2015 tentang Panduan Praktik
Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
25. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 252 Tahun 2016 tentang Asosiasi Fasilitas
Kesehatan.

III. TUJUAN

a. Para tenaga medis/non medis Puskesmas dapat memahami dan terampil dalam
melaksanakan tugasnya.
b. Puskesmas memahami dan mampu/terampil dalam mempersiapkan
dokumentasi dan sumber daya lainnya dalam pelaksanaan akreditasi di era
pandemi dan kebiasaan baru.

IV. PELAKSANAAN / TEMPAT


1. Peserta
Peserta seminar sejumlah 1 orang Kepala Puskesmas yaitu drg. Santo Joyo Neng Prang
2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Hari / Tanggal : Selasa – Rabu, 21 – 22 Juni 2022
Waktu : 08.00 - Selesai
Tempat : Zoom Meeting
Materi : Workshop Pendampingan Upaya Peningkatan Mutu Puskesmas

WAKTU MATERI NARASUMBER


SELASA, 21 JUNI 2022
PIC : APKESMI
07.30-08.00 WIB Peserta Log in Panitia

Prof Budi Sampurna, DFM,SpF(K),SH,


08.00-08.10 WIB Sambutan Ketua KAKP SpKP.

dr Trisna Setiawan,Mkes
08.10-08.20 WIB Sambutan Ketua APKESMI

dr K.M. Taufik, MMR


08.20-09.05 WIB Overview Draft Standar Akreditasi Puskesmas
drg Tari Tritarayati,SH,MHKes
09.05-09.50 WIB Penyusunan Regulasi dan Dokumen Internal

09.50-10.35 WIB Standar 1 : PROGRAM PENINGKATAN MUTU dr Tjahjono,DrPH,MPH


TERMASUK PENGUKURAN INDIKATOR MUTU

10.35-11.20 WIB Standar 1 : PENUGASAN dr Tjahjono,DrPH,MPH


ISHOMA
11.20-12.45 WIB
12.45-13.30 WIB Standar 2 : MANAJEMEN RISIKO drg Tari Tritarayati,SH,MHKes

13.30-14.15 WIB Standar 2 : PENUGASAN drg Tari Tritarayati,SH,MHKes

14.15-15.00 WIB Standar 3 : SASARAN KESELAMATAN PASIEN drg Tini Suryanti Suhandi, Mkes

15.00-15.45 Standar 3 : PENUGASAN drg Tini Suryanti Suhandi, Mkes

15.45 Selesai

RABU, 22 JUNI 2022


PIC : dr Fauzy

07.30-08.00 WIB Peserta Log in


Panitia
08.00-08.45 WIB Standar 4 : PELAPORAN IKP dr Rachmat Sentika, SpA (K)

08.45-09.30 WIB Standar 4: PENUGASAN dr Rachmat Sentika, SpA (K)

Standar 5 : PENCEGAHAN & PENGENDALIAN


09.30-10.15 WIB INFEKSI (55.1; 5.5.2; 5.5.3) dr H. Sakkar, MMR

10.15-11.00 WIB Standar 5 : PENUGASAN dr H. Sakkar, MMR


ISHOMA

11.00-12.45 WIB

12.45-13.30 WIB Standar 5 : PENCEGAHAN & PENGENDALIAN dr Yael Esti Nurfitri, Sp KK (K)
INFEKSI (5.5.4; 5.5.5; 5.5.6)

13.30-14.15 WIB Standar 5 : PENUGASAN dr Yael Esti Nurfitri, Sp KK (K)

RANGKUMAN
14.15 - 15.30 WIB dr Tjahjono,DrPH,MPH

PENUTUP
15.30 WIB

V. HASIL KEGIATAN
1. Pencapaian Tujuan
Diharapkan peserta memahami dan mampu melaksanakan instrument akreditasi terbaru bagi
puskesmas.
Jalannya Proses Pembelajaran :
a. Acara Pembukaan
Acara Pembukaan diisi oleh panitia dari APKESMI
b. Pemberian Materi
Pemberian Materi sesuai dengan jadwal kegiatan
c. Ringkasan Materi :

 Overview Standar Akreditasi Puskesmas, Edisi Revisi Tahun 2022

 Issue Pelayanan Kesehatan meliputi :


a. Universal health coverage
b. Akses Pelayanan Kesehatan
c. Mutu dan Keselamatan Pasien
 WHO menjelaskan bahwa kualitas pelayanan adalah dasar jaminan Kesehatan secara
keseluruhan tanpa kualitas yang bagus jaminan Kesehatan secara keseluruhan tidak
dapat terwujud dengan baik
 Berdasarkan penelitian tentang mutu pelayanan Kesehatan di 137 negara 8,6 juta
kematian yang dapat dicegah 5 juta kematian disebabkan oleh mutu pelayanan rendah
dan 3,6 juta kematian disebabkan akibat tidak memanfaatkan pelayanan kesehatan
 Cakupan kesehatan secara keseluruhan yang didasarkan perawatan Kesehatan primer
yang berkualitas diantaranya adalah :
1. Memberdayakan masyarakat dan komunitas
2. Adanya kebijakan universal health coverage dan Tindakan lintas
sector
3. Adanya pelayanan Kesehatan terpadu yang mengutamakan fungsi
Kesehatan masyarakat yang esensial dan pelayanan primer
 Intervensi mutu pelayanan Kesehatan primer
1. Akreditasi
2. Pengukuran indikator mutu
3. Pelaporan insiden keselamatan pasien
 Progam Peningkatan mutu di FKTP
1. Penguatan dinkes kab/kota dalam melakukan pembinaan mutu dan akreditasi melalui
pembentukan TPCB
2. Melakukan transformasi penyelenggaraan akreditasi FKTP
3. Peningkatan kualitas tata Kelola mutu di FKTP
4. Pelaporan pengukuran indikator mutu dan insiden keselamatan pasien
5. Penerapan PPI di FKTP
 Faktor-faktor penenti keberhasilan akreditasi
1. Komitmen
2. Sumber daya
3. Proses
4. Dukungan stakeholder
5. Manusia
6. Output
 Manfaat Akreditasi Puskesmas
1. Memperbaiki tata Kelola institusi dan pelayanan
2. Memastikan pelayanan telah sesuai standar
3. Memastikan jaminan kualitas pelayanan Kesehatan dan jaminan keselamatan
pasien,tenaga Kesehatan dan pengunjung
4. Memastikan terjadinya perbaikan kinerja dan mutu secara berkesinambungan
5. Terwujudnya mutu di fasyankes sehingga berkontribusi perbaikan status Kesehatan
Masyarakat
 Evaluasi dampak proses akreditasi terhadap peningkatan mutu
1. Tatakelola
2. Orientasi pasien
3. Sumber daya
4. Manajemen fasilitas dan obat
5. Pelayanan klinis, HAIs,Transfusi
6. Tindakan dan Operasi
 Penyempurnaan dalam standar akreditasi puskesmas edisi revisi
 Penyempurnaan struktur
1. Meminimalisasi pengulangan EP yang sama,Contoh kaji banding pada
versi 2015 berada pada admen dan ukm,pada versi revisi hanya ada di BAB
1
2. Manajemen sumber daya pada versi 2015 tersebar pada admen,ukm dan
ukp. Pada versi revisi dikumpulkan pada satu bab (BAB 1)
3. Peningkatan mutu dan kinerja pada revisi 2015 tersebar pada admen,ukm,
ukp pada versi revisi dijadikan satu bab (pada bab 5)
4. Pengurangan jumlah dan penyempurnaan standar,kriteria dan elemen
penilaian tanpa mengurangi program di puskesmas
5. Penyempurnaan pokok pokiran
6. EP mengikuti pola P1P2P3
7. Dilengkapi dengan contoh implementasi berdasarkan pokok pikiran dan
elemen penilaian
 Penyempurnaan substansi
1. Program upaya kesehatan masyarakat sesuai PMK 43 Tahun 2019
2. Program upaya kesehatan perseorangan dan penunjang sesuai PMK 43 Tahun
2019
3. Program pencegahan dan pengendalian infeksi sesuai PMK 27 Tahun 2017
dan
pedoman teknis PPI di FKTP
4. Melengkapi sasaran keselamatan pasien sesuai PMK 11 tahun 2017
5. Melengkapi keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) sesuai PMK 52 Tahun
2018
6. Melengkapi dengan MFK
7. Peran DINKES diperkuat
8. Indikator Mutu Puskesmas
 Penyusunan Regulasi dan Dokumen Internal
 Dokumen akreditasi FKTP
PRINSIP : TULIS YANG DIKERJAKAN,KERJAKAN YANG
DITULIS,BISA DIBUKTIKAN SERTA DAPAT DITELUSURI DENGAN
BUKTINYA
 Dokumen Internal mengatur :
1. Kebijakan
2. Rencana lima tahunan puskesmas
3. Pedoman/manual mutu
4. Pedoman /panduan teknis yang terkait dengan manajemen
5. SOP
6. PTP (RUK dan RPK)
7. Kerangka Acuan Kegiatan
Bukti Kegiatan : Rekam Implementasi, dokumen pendukung lain seperti :
sertifikat pelatihan,kalibrasi, dll
 Dokumen Eksternal :
Peraturan perundang-undangan yang dibuat oleh kemenkes,dinkesm dan
organisasi profesi
 Jenis dokumen yang harus disediakan Puskesmas
1. Penyelenggaraan manajemen puskesmas
2. Penyelenggaraan UKM
3. Penyelenggaraan UKP
 Standar 1 : PROGRAM PENINGKATAN MUTU TERMASUK PENGUKURAN
INDIKATOR MUTU
 Draft standar akreditasi puskesmas revisi
o 5.1 peningkatan mutu dilaksanakan secara berkesinambungan
5.1.1 tim dan program peningkatan mutu puskesmas
5.1.2 Indikator mutu
5.1.3 analisis dan validasi
5.1.4 Peningkatan mutu dicapai dan dipertahankan

DRAFT STANDAR AKREDITASI PUSKESMAS REVISI


BAB V

 5.1.1 Kepala Puskesmas menetapkan Tim dan Program Peningkatan Mutu Puskesmas

Pokok Pikiran:

 Penetapan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab terhadap


Peningkatan Mutu, Keselam atan Pasien, PPI, dan Manajemen Risiko.
 Persyaratan kompetensi: sarjana kesehatan, mempunyai kapasitas terkait
pengelolaan mutu, keselamatan pasien, manajemen risiko, dan PPI, serta
mempunyai pengalaman kerja di Puskesmas.
 Uraian Tugas: melakukan fasilitasi, koordinasi, pemantauan, dan
membudayakan kegiatan penin gkatan mutu, keselamatan pasien,
manajemen risiko, dan pencegahan dan pengendalian infeksi. Para tim
tersebut juga harus menjamin pelaksanaan kegiatan dilakukan secara
konsisten dan ber kelanjutan.
 Kebijakan dan prosedur serta pedoman sebagai acuan Kepala
Puskesmas, penanggung jawab u paya pelayanan Puskesmas dan
koordinator dan pelaksana kegiatan Puskesmas dalam hal 1) pe ningkatan
mutu, 2) keselamatan pasien, 3) manajemen risiko, 4) dan pencegahan
dan pengendal ian infeksi.
 Kepala Puskesmas memfasilitasi, mengalokasikan, dan menyediakan sumber
daya
 Program Mutu dan Keselamatan, Program Manajemen Risiko, Program PPI
 Pengawasan, pengendalian, penilaian, tindak lanjut, dan upaya perbaikan
berkesinambungan
 5.1.2 Kepala Puskesmas dan tim atau petugas yang diberi tanggung jawab untuk
peningkatan mutu dan keselamatan pasien berkomitmen untuk membudayakan
peningkatan mutu secara berkesinambungan melalui pengelolaan indikator
mutu.
Pokok Pikiran:
• Penetapan area prioritas Puskesmas untuk perbaikan mutu sesuai prioritas
masalah di wilayah kerja Puskesmas
• Indikator Mutu:
 Indikator Mutu Prioritas Tingkat Puskesmas (IMPP)
 Indikator mutu prioritas Program :
– Indikator Mutu Nasional
– Indikator Sasaran Keselamatan pasien (SKP)
• Indikator mutu yang sudah tercapai dan dapat dipertahankan selama tahun
berjalan dapat diganti dengan indikator mutu yang baru. Indikator mutu yang
belum mencapai target dapat tetap menjadi prioritas untuk tahun berikutnya

 5.1.3 Dilakukan analisis dan validasi hasil pengumpulan data indikator


mutu sebagai informasi yang menjadi bahan pertimbangan dalam
pengambilan keputusan untuk peningkatan mutu Puskesmas .

POKOK PIKIRAN:
• Tujuan Validasi untuk menjamin data indikator akurat/sahih, agar dapat digunakan
untuk dasar pengambilan k eputusan, perubahan kebijakan, perbaikan dan
memberikan informasi pada masyarakat
• Kapan Validasi dilakukan, jika:
– terdapat indikator baru yang diterapkan untuk menilai mutu pelayanan
– terdapat indikator mutu yang akan ditampilkan kepada masyarakat melalui media
informasi yang ditetapk
an

– terdapat perubahan pada metode pengukuran yang ada, antara lain: perubahan
numerator atau denomina tor, perubahan metode pengumpulan, perubahan
sumber data, perubahan subjek pengumpulan data, per ubahan definisi
operasional dari indikator.
• Dalam rangka mencapai sebuah kesimpulan dan membuat keputusan maka data harus
digabungkan, dianalisis
dan diubah menjadi informasi yang berguna
• Dalam menetapkan frekuensi pengumpulan data dan analisisnya harus
mempertimbangkan kebutuhan untuk perbaikan mutu kegiatan pelayanan
• Analisis data dapat dilakukan membandingkan data-data Puskesmas melalui kaji
banding dalam empat hal :me lihat kecenderungan (trend), membandingkan dengan
Puskesmas lain , membandingkan dengan standar, jika memungkinkan,
membandingkan dengan praktik yang diinginkan yang dalam literatur (best practise)
 5.1.4 Peningkatan Mutu dicapai dan dipertahankan.

POKOK PIKIRAN:
• Informasi dari analisis data digunakan untuk mengidentifikasi potensi perbaikan dan
mengurangi atau mencegah kejadi an yang merugikan. Informasi tersebut menjadi
dasar dalam mengenal masalah dan potensi perbaikan, terutama untuk indikator-
indikator mutu prioritas yang sudah ditetapkan oleh Kepala Puskesmas.
• Metode untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu dan keselamatan
pasien/masyarakat antara lain dapat mengg unakan siklus Plan (merencanakan
perbaikan), Do (uji coba perbaikan), Study (mempelajari/menganalisis hasil uji coba
perbaikan), Action (menindak lanjuti hasil analisis uji coba perbaikan).
• Setelah perbaikan direncanakan, dilakukan uji coba perubahan dan dipelajari
hasilnya dengan mengumpulkan data sel ama kegiatan uji coba, dan dilakukan
penilaian kembali untuk membuktikan bahwa perubahan yang dilakukan benar-be
nar menghasilkan perbaikan.
• Dengan demikian dapat dipastikan bahwa dilakukan proses perbaikan berkelanjutan
berdasarkan pengumpulan dan an alisis data secara berkesinambungkan.
• Perubahan yang efektif yang dapat dilakukan antara lain adalah: perbaikan
kebijakan, perbaikan alur pelayanan, perbai kan standar operasional prosedur,
pendidikan staf, ketepatan waktu ketersediaan peralatan, dan berbagai bentuk peru
bahan yang lain. Jika perubahan tersebut dinilai efektif, maka dapat dilakukan
replikasi ke unit kerja yang lain.
• Perbaikan-perbaikan tersebut baik yang bersifat mempertahankan capaian, maupun
upaya peningkatan didokumentasi kan sebagai bagian dari manajemen peningkatan
mutu dan keselamatan pasien dan program perbaikan.

VI. EVALUASI PELATIHAN


Kegiatan zoom meeting WORKSHOP PENDAMPINGAN UPAYA PENINGKATAN
MUTU PUSKESMAS yang diadakan pada tanggal 21-22 Juni 2022 berjalan dengan lancar,
peserta tampak antusias selama kegiatan berlangsung, peserta banyak memberikan pertanyaan
melalui fitur chat dan sebagian besar dijawab oleh pemateri.

VII. KESIMPULAN DAN SARAN


Kesimpulan :
Kegiatan zoom meeting WORKSHOP PENDAMPINGAN UPAYA PENINGKATAN
MUTU PUSKESMAS telah dilaksanakan sesuai dengan rencana dan berjalan dengan lancar,
diikuti oleh 1 peserta yaitu 1 orang drg. Santo Joyo Neng Prang.
Saran :
Perlu dilakukan pendampingan di puskesmas untuk PENDAMPINGAN UPAYA
PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS agar dapat tercapai hasil sesuai yang diharapkan.

VIII. PENUTUP
Demikian laporan ini kami buat, dengan harapan dapat digunakan dan dipertanggungjawabkan
sebagaimana mestinya.

Surabaya, 23 Juni 2022


Kepala Puskesmas Wonokusumo

dr. Tienne Soeleman CM


Pembina Utama/IV E
NIP. 196105181987092001

LAPORAN KEGIATAN
ZOOM MEETING PENDAMPINGAN UPAYA PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS
TANGGAL 21 – 22 MARET 2022
PUSKESMAS WONOKUSUMO
KOTA SURABAYA
TAHUN 2022

Anda mungkin juga menyukai