Anda di halaman 1dari 4

PENEMPATAN PASIEN TUBERKOLOSIS

No. Dokumen : 440/334.SOP/436.7.2.57/2017

No. Revisi :1
SOP
Tanggal Terbit : 13 April 2020

Halaman : 1/3

UPTD
PUSKESMAS dr. Tri Indah Rachmawati
BALAS KLUMPRIK NIP. 19720316 200604 2 017

1. Pengertian Penempatan pasien tuberkolosis adalah menempatkan pasien


tuberkolosis dalam satu ruangan tersendiri (jika tidak tersedia)
kelompokkan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah di
dalam ruangan atau bangsal dengan beberapa tempat tidur
dari kasus yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis
(cohorting),

2. Tujuan Sebagai acuan dalam menempatkan pasien tuberkolosis untuk


menghindari penularan penyakit melalui kontak langsung,
droplet, airborne, dan vehicle.

3. Kebijakan Surat Penetapan Kepala Puskesmas No. 440/001.SP/


436.7.2.57/2017 tentang Jenis-jenis Layanan Puskesmas Balas
Klumprik

4. Referensi - Permenkes no 43 tahun 2019 tentang Puskesmas


- Panduan Praktis Klinik Bagi Dokter Gigi, Kemenkes RI tahun
2014
- Pedoman Paket Dasar Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut
di Puskesmas, Kemenkes RI tahun 2012

5. Prosedur / 1. Petugas menempatkan pasien tuberkolosis terpisah


Langkah – dengan non tuberkolosis.
Langkah 2. Bila tidak tersedia ruangan tersendiri, petugas
melakukan cohorting dengan jarak antar tempat tidur
minimal 1 (satu) meter.
3. Semua ruangan cohorting diberi tanda kewaspadaannya
(kontak, droplet, airborne).
4. Sebaiknya, petugas memisahkan pasien tuberkolosis
yang tidak bisa menjaga kesehatannya.
5. Petugas membatasi mobilisasi pasien tuberkolosis.
6. Petugas tidak memperkenankan pasien HIV dirawat
Bersama dengan pasien tuberkolosis (TB) tetapi pasien
TB-HIV dapat dirawat dengan sesame TB.
6. Diagram Alir
Petugas memisahkan pasien TB dengan non TB

Bila tidak tersedia ruangan tersendiri, petugas melakukan


cohorting dengan jarak antar tempat tidur minimal 1 (satu) meter

Semua ruangan cohorting diberi tanda ewaspadaannya (kontak,


droplet, airborne).

Sebaiknya, petugas memisahkan pasien tuberkolosis yang tidak


bisa menjaga kesehatannya.

Petugas membatasi mobilisasi pasien tuberkolosis.

Petugas tidak memperkenankan pasien HIV dirawat


Bersama dengan pasien tuberkolosis (TB) tetapi pasien
TB-HIV dapat dirawat dengan sesame TB.

7. Unit Terkait Instalasi Rawat Inap, Instalasi Rawat Jalan, Instalasi Gawat
Darurat.

8. Rekam Historis
Perubahan
Tgl.mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
diberlakukan
Disesuaikan
Format dari Dinas
Kesehatan Kota 13 Agustus
1 Kop SOP dengan No Surat; 2018
800/3617/463.7.2/
2017

Disesuaikan
Bagan awal dan dengan
2 akhir proses Permenpan 35 13 April 2020
diagram alir tahun 2012
tentang SOP AP
Menjadi
Permenkes 75
Permenkes 43 1 Januari
tahun 2014
3 tahun 2019 2021
tentang
tentang
Puskesmas
Puskesmas

2/4
PEMERINTAH KOTA SURABAYA
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS BALAS KLUMPRIK
Jalan Raya Balas Klumprik Surabaya 60222
Telp. (031) 7665219

DAFTAR TILIK
SOP PENEMPATAN PASIEN TB

Unit / Poli : ..........................................................................................


Nama Petugas : ..........................................................................................
Tanggal Pelaksanaan : ..........................................................................................

No Prosedur Ya Tidak Tidak


Berlaku
1 Petugas menempatkan pasien tuberkolosis terpisah
dengan non tuberkolosis.

2 Bila tidak tersedia ruangan tersendiri, petugas


melakukan cohorting dengan jarak antar tempat tidur
minimal 1 (satu) meter.

3 Semua ruangan cohorting diberi tanda


kewaspadaannya (kontak, droplet, airborne).

4 Sebaiknya, petugas memisahkan pasien tuberkolosis


yang tidak bisa menjaga kesehatannya.

5 Petugas membatasi mobilisasi pasien tuberkolosis.

6 Petugas tidak memperkenankan pasien HIV dirawat


Bersama dengan pasien tuberkolosis (TB) tetapi
pasien TB-HIV dapat dirawat dengan sesame TB.

Jumlah

Compliance Rate ( CR ) = Ya / Total x 100 % ........... %

Auditee Auditor

................................ ................................

3/4
4/4

Anda mungkin juga menyukai