100%(1)100% menganggap dokumen ini bermanfaat (1 suara)
241 tayangan2 halaman
Dokumen ini memberikan pedoman tentang tatalaksana pemeriksaan infeksi laten tuberkulosis dan pemberian terapi pencegahan tuberkulosis bagi orang berisiko di Puskesmas Ronowijayan. Prosedurnya meliputi investigasi gejala, pemeriksaan diagnostik, dan pemberian terapi serta pemantauan secara rutin.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang tatalaksana pemeriksaan infeksi laten tuberkulosis dan pemberian terapi pencegahan tuberkulosis bagi orang berisiko di Puskesmas Ronowijayan. Prosedurnya meliputi investigasi gejala, pemeriksaan diagnostik, dan pemberian terapi serta pemantauan secara rutin.
Dokumen ini memberikan pedoman tentang tatalaksana pemeriksaan infeksi laten tuberkulosis dan pemberian terapi pencegahan tuberkulosis bagi orang berisiko di Puskesmas Ronowijayan. Prosedurnya meliputi investigasi gejala, pemeriksaan diagnostik, dan pemberian terapi serta pemantauan secara rutin.
beresiko (ODHA) No. Dokumen : 001/UKP-PU/2022 No. Revisi : 00 SOP Tanggal Terbit : 09 Januari 2022 Halaman : 1/2
drg. Rini Sulistijowati,
PUSKESMAS M.Kes RONOWIJAYAN 196601221992122001 1. Pengertian Infeksi Laten Tuberkulosis (ILTB) adalah sebuah keadaan dimana system kekebalan tubuh orang yang terinfeksi tidak mampu mengeliminasi bakteri Mycobacterium tuberculosis dari tubuh yang sempurna tetapi mampu mengendalikan bakteri TBC sehingga tidak timbul gejala sakit TBC. Terapi Pencegahan Tuberkulosis adalah pengobatan yang ditawarkan kepada seseorang yang terinfeksi dengan kuman Mycobacterium tuberculosis dan beresiko sakit TBC. 2. Tujuan Sebagai bahan acuan petugas dalam tatalaksana pemeriksaan ILTB dan pemberian TPT untuk orang yang beresiko (ODHA) 3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kauman Nomor 188.4/ 036/ 405.09.21/ 2022 tentang Pelayanan Klinis di Puskesmas Ronowijayan. 4. Referensi Perpres No.67 tahun 2021 tentang Penanggulangan TBC 5. Prosedur/ 1. Petugas melakukan investigasi kepada pasien ODHA Langkah- 2. Investigasi dengan menanyakan adakah gejala yang mengarah ke TBC langkah seperti batuk atau demam atau kehilangan berat badana tau berkeringat di malam hari 3. Jika bergejala dan tidak ada kontaindikasi pemberian terapi pencegahan maka dapat diberikan terapi pencegahan TBC 4. Jika ditemukan gejala seperti batuk atau demam atau kehilangan berat badan atau berkeringat di malam hari maka dilakukan pemeriksaan TB sesuai standart a. Jika hasil bukan TB dan tidak ada kontaindikasi terapi pemcegahan maka dapat diberikan terapi pencegahan TBC b. Jika hasilnya menyatakan TBC aktif maka dapat diberikan OAT 5. Pemantauan secara rutin setiap bulan (evaluasi munculnya gejala TBC, efek samping obat dan kepatuhan dan keteraturan minum obat) 6. Unit Terkait a. Unit Layanan Umum b. Laboratorium c. Unit Layanan TBC 1/2 d. Unit layanan gizi e. Unit layanan sanitasi 7. Diagram Alir/ - Flowchart
8. Rekaman Historis
No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.