PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hingga saat ini, tiga penyakit menular yang masih menjadi perhatian utama
masyarakat dunia termasuk Indonesia adalah HIV/AIDS, Tuberkulosis (TB) dan
Malaria. Tingkat kesakitan dan kematian yang diakibatkan serta besarnya jumlah
yang terkena penyakit tersebut, menyebabkan ketiga penyakit itu tetap menjadi
prioritas program kesehatan (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).
Besarnya tantangan dalam penanggulangan penyakit TB dapat dilihat dari
hasil survey prevalensi TB yang dilakukan oleh Badan Litbangkes Kemenkes
tahun 2013 – 2014, angka insiden TB adalah 399 per 100.000 penduduk, dan
angka prevalensi TB sebesar 647 per 100.000 penduduk (WHO, 2015). Jika
jumlah penduduk Indonesia berkisar 250 juta orang, maka diperkirakan ada
sekitar 1 juta pasien TB baru dan ada sekitar 1.6 juta pasien TB setiap tahunnya.
Sedangkan jumlah kematian karena TB 100.000 orang per tahun, atau 273 orang
perhari. Situasi tersebut menyebabkan Indonesia menempati peringkat ke 2
negara yang memiliki beban TB tinggi di dunia, setelah India (Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia, 2017).
Berdasarkan laporan WHO (2015) juga dipaparkan bahwa angka kasus TB
baru yang ditemukan hanya 32% atau 324.000 kasus dari total 1.000.000 kasus
TB. Berdasarkan data tersebut berarti masih ada sekitar 676.000 atau 68%
kasus TB baru yang masih belum di temukan, diobati dan dilaporkan. Kerjasama
yang baik antara pemerintah, sektor swasta dan Lembaga Swadaya Masyarakat
(LSM) atau Civil Society Organization (CSO) sangat diperlukan, sehingga dapat
mendorong peningkatan penemuan kasus TB, agar TB dapat segera didiagnosis
dan diobati hingga sembuh (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, 2017).
Di Puskesmas Sumbermanjing Kulon Angka kejadian TB pada tahun 2021
Penemuan kasus suspek sebanyak 88 Org dengan pasien TB positif sebanyak
10 kasus dan kesembuhan pengobatan pada tahun 2020 adalah 63%.
B. Tujuan
1.Tujuan Umum
Untuk mengetahui pola pelaksanaan penanganan penangulangan penyakit
menular TB.
2.Tujuan Khusus
C. Sasaran
Masyarakay umum dan masyarakat dengan kasus Tb di wilayah kerja UPT
Puskesmas Sumbermanjing Kulon
BAB II
ANALISA SITUASI
Tabel
Cakupan Kinerja Penangulangan Penyakit Menular Tuberkulosis
UPT Puskesmas Sumbermanjing Kulon
Tahun 2021
Grafik 2.1
Cakupan Kinerja Penangulangan Penyakit Menular Tuberkulosis
UPT Puskesmas Sumbermanjing Kulon
Tahun 2021
Angka kesembuhan pasien yang di laporkan pada Tahun 2021 ini adalah data
kesembuhan pasien pada Tahun 2020. Angka kesembuhan tahun 2020 ada 9 pasien
dari target 11 orang. Kesembuhan pasien ini kurang dari target karena ada 3 pasien
yang meninggal pada saat pengobatan.
BAB III
Perumusan Masalah
A. Identifikasi Masalah
1 2 4 5 6
I P2TB Pelayanan 100% 35% Masih ada
Kesehatan kesenjangan
orang dengan Pelayanan
TB kesehatan orang
dengan TB
sebanyak 65% di
puskesmas
Sumbermanjing
Kulon Tahun 2021
Penemuan 80% 34% Masih ada
Suspek TB kesenjangan
Penemuan suspek
TB sebanyak 66%
di puskesmas
Sumbermanjing
Kulon Tahun 2021
Angka 90% 63% Masih ada
keberhasilan kesenjangan angka
Pengobatan TB keberhasilan
pengobatan TB
sebanyak 37% di
puskesmas
Sumbermanjing
Kulon Tahun 2021
B. Penetapan Urutan Prioritas Masalah
No Masalah U S G Total
1 Masih ada kesenjangan Pelayanan 8 8 8 24
kesehatan orang dengan TB sebanyak
65% di puskesmas Sumbermanjing
Kulon Tahun 2021
2 Masih ada kesenjangan Penemuan 8 9 9 26
suspek TB sebanyak 66% di
puskesmas Sumbermanjing Kulon
Tahun 2021
3 Masih ada kesenjangan angka 7 8 8 23
keberhasilan pengobatan TB sebanyak
37% di puskesmas Sumbermanjing
Kulon Tahun 2021
C. Mencari Akar Penyebab Masalah (Fishbone) : Disesuaikan dengan urutan masalah sesuai hasil USG
LINGKUNGAN METODE
ALAT
Masih banyak daerah yang Kurangnya peran serta dan
terlairi sungai sheingga dukungan dari lintas sektor
masih digunakan sebagai dalam pencapaian desa ODF
tempat BABs
Kebiasaan BABs di
masyarakat masih ada
MATERIAL MANUSIA
D. Menetapkan Cara Pemecahan Masalah