Anda di halaman 1dari 2

LEARNING JOURNAL

 PESERTA PELAIHAN BAGI PENGUJI KOMPETENSI 


JABATAN FUNGSIONAL KESEHATAN
TAHUN 2022

LEARNING JOURNAL
Program Pelatihan  PELATIHAN BAGI PENGUJI UKOM JABFUNGKES
Angkatan  V TAHUN 2022
Kebijakan Penyelenggaraan Uji Kompetensi Jabatan
Nama Mata Pelatihan (materi)
fungsional Kesehatan
Nama Peserta  Bonadi Tri Andoko
Nomor Daftar Hadir  2
Lembaga Penyelenggara Pelatihan UPT Pelatihan Kesehatan Murnajati
A. Pokok pikiran:
Dalam rangka pengembangan profesionalisme dan pembinaan karier ASN
yang menduduki Jabatan Fungsional Kesehatan, diperlukan kesesuaian
antara kompetensi dan kualifikasi jabatan. Kesesuaian tersebut harus
dimulai sejak proses perencanaan, pengangkatan, dan pengembangan.
Untuk mewujudkan hal tersebut pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan
sangat diperlukan. Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan meliputi
beberapa tahapan kegiatan, yaitu : Perencanaan, (Penjabaran tugas dan
fungsi organisasi, Perhitungan Analisa Beban Kerja, 
Pengangkatan, (Pengangkatan pertama, Perpindahan jabatan,
Penyesuaian/ inpassing, Promosi)
Pengembangan (pemenuhan angka kredit, uji kompetensi, pendidikan
dan pelatihan baik klasikal, maupun non klasikal)
 Pembinaan
Pembinaan Jabatan Fungsional Kesehatan dilaksanakan dalam rangka
pembinaan karier pejabat fungsional sebagai PNS yang dilaksanakan
melalui sistem merit, kriteria sistem merit yang dimaksud meliputi:
1)     Seluruh   jabatan   sudah   memiliki   standar   kompetensi jabatan
2)     Perencanaan kebutuhan pegawai sesuai dengan beban kerja,
1)     Pelaksanaan seleksi dan promosi dilakukan secara
terbuka
2)     Memiliki manajemen karir yang terdiri dari
perencanaan, pengembangan, pola karir dan kelompok
rencana suksesi yang diperoleh dari manajemen talenta.
3)     Memberikan penghargaan dan mengenakan sanksi
berdasarkan pada penilaian kinerja yang objektif dan
transparan.

4) Menerapkan kode etik dan kode prilaku Pegawai ASN

5)     Merencanakan dan memberikan kesempatan


pengembangan kompetensi sesuai hasil penilaian kinerja.
6) Memberikan perlindungan kepada Pegawai ASN dari
tindakan penyalahgunaan wewenang dan Memiliki sistem
informasi berbasi kompetensi yang terintegrasi dan dapat
diakses oleh seluruh pegawai ASN
B. Penerapan:

1.      Pemantauan dan Evaluasi


Sistem pengawasan/pemantauan dirancang untuk difokuskan pada pencermatan atas pelaksanaan
Rencana Aksi dan Rencana Induk Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan. Komitmen dari unsur
unsur yang melaksanakan rencana sebagaimana tertuang dalam Rencana Induk maupun Rencana
Aksi Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan, menjadi titik perhatian dalam pengawasan
pengelolaan ini. Penyimpangan atau ketidaksesuaian dalam pelaksanaan, akan dijadikan bahan
evaluasi dalam penataan pengelolaan

kedepannya dan memecahkan permasalahan tersebut melalui


koordinasi dengan para pemangku kepentingan.

e.  Evaluasi

Evaluasi dilakukan secara terpadu, didukung dengan pemantauan


yang intensif, untuk mengetahui berbagai perkembangan kemajuan
dan permasalahan pelaksanaan kegiatan program terkait
sebagaimana yang tercantum dalam Rencana Induk dan Rencana
Aksi, sesuai pedoman evaluasi yang ditetapkan. Evaluasi Jabatan
Fungsional Kesehatan dilakukan secara berkala, setiap tahun. Di
luar evaluasi berkala, dapat dilakukan evaluasi paruh waktu atau
evaluasi dengan tujuan khusus sesuai dengan kebutuhan, yang
dilaksanakan sesuai dengan pedoman evaluasi khusus yang
ditetapkan.
 

1.      Sistem Informasi


Sistem Informasi Pengelolaan Jabatan Fungsional Kesehatan
dikembangkan dalam rangka menjamin ketersediaaan data dasar yang
lengkap dan akses sistem teknologi yang memungkinkan pengolahan
data secara akurat, tepat, dan cepat sebagai basis pengambilan
keputusan. Selain hal tersebut, dengan adanya sistem informasi
pelaporan hasil pemantauan dan evaluasi baik yang dilaksanakan
secara berkala maupun secara khusus dapat mempermudah proses
pemantauan perencaan, pengangkatan, pengembangan, dan evaluasi
serta pelaporan.

Anda mungkin juga menyukai