Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 10

SURVEILANS FILARIASIS

Yuliana Laraswati 205059022


Wardatul
APA ITU
FILARIASIS ?
Filariasis (penyakit kaki gajah) adalah penyakit
menular yang disebabkan karena cacing filarial
(Wuchereria Bancrofti, Brugia Malayi, Brugia
Timori), yang hidup di saluran dan kelenjar getah
bening (limfe) serta menyebabkan gejala akut,
kronis dan ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk,
antara lain nyamuk Mansonia, Anopheles, Culex,
dan Armigeres
KLASIFIKASI
FILARIASIS
Depkes RI (2006)

1 Filariasis Limfatik 2 Filariasis Subkutan (di bawah jaringan


Disebabkan oleh Wuchereria Bancrofti, kulit)
Disebabkan oleh Loa loa (cacing mata), Mansonella
Brugia Malayi, dan Brugia Timori. Cacing streptocerca, dan Onchocerca volvulus. Cacing ini
ini menghuni sistem limfatik, termasuk tinggal di lapisan kulit subkutan, di lapisan lemak.
kelenjar getah bening. Ketika kondisi Loa loa menyebabkan Loa loa filariasis.
menjadi kronis, cacing ini mengarah ke
sindrom elephantiasis.

3 Rongga Serosa
Disebabkan oleh cacing Mansonella perstans dan
Mansonella ozzardi, yang mendiami rongga
serosa di perut.
Penularan melalui gigitan
nyamuk yang mengandung
cacing filaria dalam tubuhnya.
Dalam tubuh manusia cacing
tersebut tumbuh menjadi cacing
dewasa dan menetap di jaringan
limfe dan menyebabkan
pembengkakakn di kaki, tungkai,
payudara, lengan dan organ
genital
GEJALA
FILARIASIS
KLINIS • LIMFATIK
Edema (pembengkakan) dengan penebalan kulit
dan jaringan di bawahnya
• lengan, vulva, payudara dan skrotum juga dapat
terpengaruh

FILARIASIS
SUBKUTAN
Ruam Kulit

Hiper/Hipopigmentasi macula

Kebutaan (disebabkan oleh Onchocerca


volvulus

Filariasis Rongga Serosa


Sakit Perut Radang Sendi

Ruam Kulit Hiper/Hipopigmentasi


macula
Diagnosa Klinis
Diagnosis dasar terhadap kaki gajah dilakukan dengan pemeriksaan
mikroskopik untuk mengidentifikasi mikrofilaria melalui apusan PEMERIKSAAN PENUNJANG :
darah tepi. Pada masa awal infeksi, diagnosis filariasis sulit untuk
ditegakkan karena gejala klinis yang tidak khas atau bahkan
asimtomatik. Mayoritas infeksi filariasis asimtomatik sampai usia Sediaan Apus Darah Tepi
dewasa. Limfatik filariasis baru menjadi simtomatik saat terjadi
kerusakan sistem limfatik subklinis, dan sebesar 40% menderita
gagal ginjal dengan proteinuria dan hematuria. Deteksi Antigen Filaria

Ultrasonografi

Lymphoscintigraphy
PENGOBATAN
Dietilkarbamazin (DEC) Albendazole
Dietilkarbamazin adalah obat yang
direkomendasikan untuk mengobati penyakit Obat ini dapat meningkatkan efek DEC
ini. DEC mampu membunuh mikrofilaria dalam membunuh mikrofilaria,
namun tidak memiliki efek pada cacing melemahkan mikrofilaria, dan secara
dewasa. Dengan demikian, DEC hanya luas digunakan sebagai obab cacing usus
membantu untuk mengontrol penularan
infeksi dari satu orang ke lainnya.
UPAYA PENCEGAHAN DI
INDONESIA

STRATEGI ELIMINASINYA YAITU MEMUTUS RANTAI PENULARAN


FILARIASIS DENGAN PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN SECARA MASSAL
(POPM) FILARIASIS DI KABUPATEN/KOTA ENDEMIS FILARIASIS
Surveilans Filariasis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 huruf a
Permenkes RI No. 94 Tahun 2014 dilaksanakan berbasis indikator
dan berbasis kejadian dengan melakukan analisis terhadap data
yang dikumpulkan melalui

Penemuan Survei data dasar Survei evaluasi prevalensi Survei penularan


penderita prevalensi mikrofilaria mikrofilaria filariasis
1 2 3 4
Jumlah Kasus Kronis Filariasis di Indonesia Tahun 2010-
2018

Profil Kesehatan Indonesia 2018, tahun 2019

Pada tahun 2018 terdapat 10.681 kasus filariasis yang tersebar di 34 Provinsi. Angka ini menurun jika dibandingkan
dengan tahun sebelumnya, dikarenakan beberapa kasus dilaporkan meninggal dunia serta adanya perubahan diagnosis
sesudah dilakukan konfirmasi kasusklinis kronisyang dilaporkan sebelumnya.
JUMLAH KASUS KRONIS FILARIASIS MENURUT PROVINSI PADA
TAHUN 2018

5 Provinsi dengan kasus filariasis kronik terbanyak di tahun 2018 adalah Papua (3.615 kasus), NTT (1.542 kasus), JaBar (781 kasus), Papua Barat (622 kasus) dan
Aceh (578 kasus)
Skema
Vectors
● App screens set for recycle
● Flat recycling landing page template
● Hand drawn nature landing page template
Proses
● Nature concept landing page template
● Nature landing page with leaves
● Recycle onboarding app screen
Eliminasi
Photos
● Hand holding green sprout with soil
● Top view of kids hands united

Icons
● World environment day icon pack
● Nature and ecology icon pack
STRATEGI ELIMINASI
FILARIASIS
Memutus rantai penularan filariasis dengan Pemberian Obat Pencegahan secara
1 Massal (POPM) filariasis di kabupaten/kotaendemis filariasis.

Mencegah dan mengatasi kecacatan melalui penatalaksanaan kasus klinis


2 filariasis

Pengendalian vektor secara terpadu


3
Memperkuat surveilans, jejaring laboratorium, dan
4 mengembangkan penelitian

Memperkuat kerjasama lintas batas daerah


5 dan Negara, terutama dalam rangka
memutus rantai penularan filariasis
Jumlah Kab/Kota Endemis Filariasis Berhasil Menurunkan Angka
Mikrofilaria menjadi <1% Menurut Provinsi Tahun 2018
Lanjutan…

Terdapat 38 Kab/Kota yang telah lulus dalam survey


penilaian penularan tahap kedua dan sebanyak 103 kab/kota
yang berhasil menurunkan angka mikrofilaria menjadi
kurang dari 1% pada tahun 2018. Dengan demikian, target
sebanyak 65 kab/kota yang berhasil menurunkan angka
mikrofilariadalam rencana strategis kementrian Kesehatan
Tahun 2018 berhasil terlampaui. Kab/kota endemis
filariasis di provinsi Banten,Lampung, Bengkulu, Riau, dan
Sumatera Barat telah 100% berhasil menurunkan angka
mikrofilaria menjadi <1%

Anda mungkin juga menyukai