Anda di halaman 1dari 2

Gizi Pada Lansia dengan Dimensia

Masalah kesehatan yang sering terjadi pada lansia yang sering dikeluhkan oleh para lanjut usia
atau sindroma geriatri yaitu kurang bergerak, mudah jatuh, gangguan intelektual / demensia,
infeksi, gangguan pendengaran, penglihatan dan penciuman, depresi, malnutrisi, kemiskinan,
penyakit pengaruh obat-obatan, sulit tidur, penurunan sistem kekebalan tubuh, gangguan
seksual dan gangguan buang air besar dan buang air kecil.

Malnutrisi merupakan suatu keadaan defisiensi, kelebihan atau ketidakseimbangan zat gizi
seseorang atau terdapat kesalahan dalam pemenuhan gizi yang dapat menyebabkan gangguan
fungsi pada tubuh. Studi di beberapa negara menunjukkan bahwa meningkatnya usia
merupakan salah satu faktor yang memicu permasalahan malnutrisi. Malnutrisi pada lansia bisa
disebabkan karena menurunnya nafsu makan, kesulitan menelan karena berkurangnya air liur,
cara makan yang lambat karena masalah pada gigi, mual karena depresi dan gangguan status
fungsional.

Untuk pemenuhan gizi pada lansia perlu mengetahui status gizinya, kebutuhan gizinya,
mengimplentasikannya dan memberikan edukasi. Problem gizi pada lansia yang sering terjadi
adalah penurunan nafsu makan, penurunan berat badan, perubahan indera pengecap,
gangguan mengunyah, gangguan menelan, konstipasi dan kesulitan akses makanan di samping
itu sering terjadi gizi kurang, kelebihan berat badan dan obesitas.

Penelitian di Australia menemukan diet Mediterranean-DASH Intervention  for


Neurodegenerative Delay atau yang lebih dikenal sebagai diet MIND mengurangi risiko
gangguan kognitif ringan atau demensia ketika berusia lanjut dan untuk meningkatkan
kesehatan otak. Diet Mediterania merupakan diet yang memperbanyak  konsumsi ikan, buah-
buahan, kacang-kacangan, sayuran, kacang-kacangan, dan minyak zaitun dan lebih rendah
daging, susu, dan makanan olahan. Sedangkan diet MIND sebagian didasarkan pada diet
Mediterania, namun juga termasuk makanan yang berhubungan dengan kesehatan otak. Ada 15
komponen yang harus diikuti dengan 10 diantaranya mendorong untuk makan sayuran berdaun
hijau dan sayuran lain, berry, biji-bijian, kacang-kacangan, kacang-kacangan, ikan, unggas,
minyak zaitun, serta menikmati sedikit anggur merah. Diet ini juga menyarankan pembatasan
mentega dan margarin, keju, daging merah, makanan yang digoreng, dan kue serta kue
kering. Mediterannian dash intervention untuk neurogeneratif delay merupakan gabungan 2 diet
yaitu mediteranian dan dash dementia pada lansia sampai 53%, caranya yaitu dengan
mengkonsumsi sayuran berdaun hijau setiap hari, sayuran lain minimal 1 kali sehari, kacang-
kacangan 5 kali seminggu (diutamakan almond, mete dan walnut), strawberry dan karbohidrat
komplek 3 kali sehari diutamakan beras merah, ikan minimal 1 kali seminggu, daging ayam atau
unggas 2 kali seminggu dan gorengan 1 kali seminggu.
Pencegahan dementia secara umum dilakukan dengan menjaga sistem kardiovaskuler yang
sehat, olah raga yang teratur, gizi yang bervariasi, mengendalikan obesitas, diabetes mellitus,
hipertensi, jaga berat badan, batasi lemak jenuh dan kolesterol, kurangi gula dan garam, banyak
minum air, dan memilih cemilan yang sehat.

Sumber :

Retno Pangastuti, DCN, M. Kes-Instalasi Gizi, RSUP Dr. Sardjito

Ediana Kurniawati, SKM-UPKRS RSUP Dr Sardjito

Anda mungkin juga menyukai