SKRIPSI
Oleh :
1
2
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat (SKM)
Oleh :
2
3
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya, tanpa adanya tekanan
dan paksaan dari pihak manapun serta bersedia mendapat sanksi akademik jika
ternyata dikemudian hari pernyataan ini tidak benar.
PERNYATAAN ORISINALITAS
Dibuat di : Jakarta
Tanggal : September 2020
Yang menyatakan
4
5
Dibuat di : Jakarta
Tanggal : September 2020
Yang menyatakan
HALAMAN PERSETUJUAN
Skripsi ini telah diperiksa dan disetujui oleh pembimbing dan ketua Program Studi
Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Respati Indonesia
Mengetahui,
Ketua Program Studi
6
7
PENGESAHAN
Skripsi ini telah diperiksa dan disahkan oleh tim penguji ujian sidang skripsi
Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Respati Indonesia guna melengkapi syarat-syarat untuk mencapai
gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM)
Anggota
Anggota
ABSTRAK
Hipertensi merupakan salah satu penyakit tidak menular (PTM) yang menjadi
masalah serius. Keadaan prevalensi hipertensi di indonesia berdasarkan hasil
Riskesda tahun 2018, prevalensi kejadian hipertensi sebesar 34,1%. Angka ini
meningkat cukup tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar 25,8%. Berdasarkan
rekap kunjungan pasien hipertensi didapati pada umur10 sampai 19 tahun terdapat
14 pasien yang menderita hipertensi di Puskesmas Kecamatan Cipayung. Tujuan
penelitian ini adalah mengetahui hubungan antara pengetahuan dan motivasi
terhadap minat screening penyakit hipertensi pada remaja di Kecamatan Cipayung
tahun 2020. Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, di lakukan di
wilayah Kecamatan Cipayung, alat pengumpul data yang digunakan adalah
kuesioner google form. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 40.129 dengan
jumlah sampel sebanyak 100 remaja. Hasil univariat berdasarkan minat screening
hipertensi sebagian besar nya memiliki minat baik (56%), pada pengetahuan
tentang hipertensi hampir seluruhnya memiliki pengetahuan cukup (77%), dan
untuk motivasi terkait hipertensi hampir seluruhnya memiliki motivasi cukup
(88%). Jenis kelamin pada penelitian ini sebagian besar berjenis kelamin
perempuan (58%), sedang untuk umur responden rata-rata ber-usia 16 tahun.
Hasil uji bivariat menunjukan tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan
minat screening hipertensi dengan nilai p (0,509) value, sedang pada motivasi dan
minat screening hipertensi terdapat hubungan yang signifikan dengan nilai p
(0,001) value, untuk jenis kelamin dengan minat screening tidak ada hubungan
yang signifkan dengan nilai p (0,410) value, dan untuk usia terhadap minat
screening di dapati tidak ada hubungan yang signifikan dengan nilai p (0,140)
value. Kesimpulan dalam penelitian ini minat remaja dalam melakukan screening
hipertensi sebagian besar sudah baik, pengetahuan tentang hipertensi dirasa masih
kurang untuk sebagian remaja, maka dari itu diharapkan petugas kesehatan atau
fasilitas kesehatan terus melaksanakan program posbindu remaja dengan
sosialisasi bahaya penyakit tidak menular terutama pada penyakit hipertensi pada
remaja sehingga minat screening hipertensi pada remaja meningkat.
8
9
ABSTRACT
I. IDENTITAS
NPM : 185059051
10
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya, saya dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi ini
dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana
Kesehatan Masyarakat pada Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Respati
Indonesia. Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, dari masa perkuliahan sampai pada penyusunan skripsi ini, sangatlah sulit
bagi saya untuk menyelesaian skripsi ini. Oleh karena itu, saya mengucapkan
terimakasih kepada :
1) Prof. Dr. Drg Tri Budi Wahyuni Raharjo, M.S selaku Rektor Universitas
Respati Indonesia (URINDO);
2) Zainal Abidin, M.Sc selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Respati Indonesia;
3) Sri Widodo, SE, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Kesehatan Masyarakat
Universitas Respati Indonesia;
4) Akhmad Muttaqin, SKM, M.Epid, selaku dosen pembimbing yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan saya dalam
penyusunan skripsi ini.
5) Samingan, SE, M.Kes, selaku penguji I yang telah memberikan kritikan dan
masukan dalam penulisan skripsi.
6) Dr. Ratna Budiani, selaku penguji II yang telah memberikan kritikan dan
masukan dalam penulisan skripsi.
7) Dosen dan staf Universitas Respati Indonesia yang telah memberikan ilmu
pengetahuan dan keterampilan;
8) Ahmad Syarif Fajri M.Pkp, selaku Kepala Pelayanan Terpadu Satu Pintu
(PTSP) Kecamatan Cipayung yang telah memberikan kesempatan untuk
melakukan penelitian skripsi;
9) Seluruh ketua RW, Ketua RT, Karang taruna, dan pemuda pemudi di
wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur yang sudah membantu dalam
tercapainya jumlah responden pada penelitian ini.
12
10) Seluruh Remaja di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur yang telah
bersedia menjadi responden dalam penelitian in
11) Orang tua tercinta dan keluarga, terimakasih atas segala kasih sayang yang
tulus, do’a yang selalu menyertai, motivasi, dukungan moril dan material
yang telah diberikan sehingga skripsi ini dapat diselesaikan;
12) Rekan-rekan FIKes yang telah berbagi pengalaman, masukan dan
memberikan dukungan moril terhadap penulis dalam pembuatan skripsi ini,
juga untuk kebersamaan yang bermakna dan tak akan terlupakan selama
pendidikan.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas
segala kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga skripsi ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
12
13
DAFTAR ISI
SKRIPSI............................................................................................................................ii
PERNYATAAN TIDAK PLAGIAT................................................................................iii
PERNYATAAN ORISINALITAS...................................................................................iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMIS..........................................................................................v
HALAMAN PERSETUJUAN.........................................................................................vi
PENGESAHAN...............................................................................................................vii
ABSTRAK.....................................................................................................................viii
ABSTRACT.....................................................................................................................ix
DAFTAR RIWAYAT HIDUP...........................................................................................x
DAFTAR ISI..................................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL............................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................................xvii
DAFTAR SINGKATAN..............................................................................................xviii
BAB I.................................................................................................................................1
1.1 Latar Belakang...................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah dan Pertanyaan Penelitian....................................................3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................................................4
1.4 Maanfaat penelitian............................................................................................5
BAB II...............................................................................................................................6
2.1 Deskripsi Teori...................................................................................................6
2.7 Peneltian Yang Relavan...................................................................................25
2.8 Kerangka Teori.................................................................................................27
BAB III............................................................................................................................28
3.1. Kerangka Konsep.............................................................................................28
3.2 Hipotesisi Penelitian.........................................................................................28
3.3 Definisi Operasional.........................................................................................30
BAB IV............................................................................................................................31
4.1 Pendekatan Penelitian.......................................................................................31
4.2 Tempat dan Waktu...........................................................................................31
4.3 Populasi Penelitian...........................................................................................31
4.4 Sampel Penelitian.............................................................................................32
14
14
15
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
16
17
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
1.Pengantar Kuesioner .............................................................................................12
2.Surat Persetujuan Responden ................................................................................13
3.Kuesioner Penelitian..............................................................................................14
4.Hasil Analisis SPSS ..............................................................................................15
5.Surat Permohonan Izin Penelitian Skripsi .............................................................16
6.Surat Izin Penelitian...............................................................................................17
7.Surat Keterangan Uji Etik .....................................................................................19
DAFTAR SINGKATAN
xviii
19
BAB I
PENDAHULUAN
Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah suatu keadaan di mana tekanan
darah sistolik ≥140 mmHg dan atau tekanan darah diastolik ≥90 mmHg.( p2ptm
2020. Paragraph 1). Hipertensi disebut sebagai penyakit the silent killer karena
penderita yang menderita hipertensi sering kali tanpa keluhan, dan penderita baru
mengetahui telah menyandang hipertensi setelah terjadi komplikasi.(p2ptm 2019,
paragraph 8)
Data global World Health Organization tahun 2015, Jumlah penyandang
hipertensi meningkat setiap tahunnya, sekitar 1,13 Miliar orang di dunia
menyandang hipertensi, itu berarti 1 dari 3 orang di dunia terdiagnosis penyakit
hipertensi. Diperkirakan peningkatan akan terjadi pada tahun 2025 sebesar 1,5
Miliar yang akan terkena penyakit hipertensi, dan diperkirakan setiap tahunnya
10,44 juta orang mati akibat penyakit hipertensi dan komplikasinya. (p2ptm 2019,
paragraph 4)
Keadaan prevalensi hipertensi di indonesia berdasarkan hasil Riskesda
tahun 2018, prevalensi kejadian hipertensi sebesar 34,1%. Angka ini meningkat
cukup tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar 25,8% berdasarkan hasil
pengukuran tekanan darah di Indonesia pada usia ≥ 18 tahun (Riskesdas, 2018).
Berdasarkan Profil Kesehatan DKI Jakarta tahun 2018, jumlah estimasi
penderita hipertensi berusia ≥ 15 tahun sebanyak 2.748.282 kasus, dan tercatat
275.092 kasus yang mendapatkan pelayanan kesehatan. Wilayah yang jumlah
akses pelayanan pasien hipertensinya tertinggi adalah Jakarta Selatan (67.738
kasus), disusul dengan wilayah Jakarta Timur (65.025 kasus), dan yang terendah
ada di wilayah Kepulauan Seribu (1786 kasus).
Puskesmas Kecamatan Cipayung yang berada di Jalan Bambu Hitam No.
104, Kelurahan Cipayung Kota Jakarta Timur memiliki jumlah 165.361 penduduk
(Cipayung dalam angka 2019). Hipertensi merupakan penyakit tidak menular
dengan jumlah kasus terbanyak pertama di Puskesmas Kecamatan Cipayung. Data
20
2. Hipertensi sekunder
Penderita Hipertensi yang mengalami hipertensi sekunder sebanyak (10%),
hipertensi sekunder merupakan hipertensi yang penyebabnya dapat ditentukan
seperti : kelainan pembuluh darah ginjal, gangguan kelenjar tiroid, peyakit
kelenjar adrenal (P2PTM, 2018).
8
Remaja yang memiliki tekanan darah sistolik dan diastolik diatas persentil
ke-90 berdasarkan umur dan jenis kelamin dan yang dengan hipertensi bermakna
memerlukan pemeriksaan berkala. Evaluasi diagnostik untuk setiap remaja yang
dilakukan harus disesuaikan dengan gambaran klinis individu. Umur, jenis
kelamin, ras, berat bedan, nilai tekanan darah pada lengan dan paha harus diukur
dan dicatat. Untuk evaluasi etiologi hipertensi pada remaja sangant diperlukan
anamnesis yang teliti dan terarah. Sebaikna untuk menanyakan kepada pasien
tentang gejala hipertensi. Riwayat pertumbuhan, keluhan/gangguan ginjal dan
urologi yang sekarang. (Johannes, 2005).
Diastolik BP≥ 76
Diastolic BP ≥84
Children 6-9 yr Systolic BP ≥122 Systolic BP ≥130
Diastolic BP 82 Diastolic BP ≥86
Children 10-12 yr Systolic BP ≥126 Systolic BP ≥134
Diastolic BP ≥82 Diastolic BP ≥90
Adolescents 13-15 yr Systolic BP ≥16 Systolic BP ≥144
Diastolic BP≥ 86 Diastolic BP ≥92
Adolescents 16-18 yr Systolic BP ≥142 Systolic BP ≥150
Diastolic BP ≥92 Diastolic BP≥ 98
Sumber: Report of the Second Task Force on blood preasuer control in
children 1987
2. gunakan teknik yang sesuai dengan Taruh lengan pasien pada meja
pengukuran tekanan darah Gunakan ukuran manset yang sesuai,
posisi tengah manset pada lengan
atas pasien pada titik stemum
4. Catat pengukuran tekanan darah yang akurat Catat tekanan sitolik pada saat bunyi
korotkoff pertama dan menghilana
semua bunyi koroktoff tersebut untuk
menentukan tekanan diastoliknya.
Catat dinomor terdekat
mmHg setiap penurunan 10 Kg. rekomendasi ukuran pinggang < 94 cm pada laki-
laki dan < 80cm pada wanita. Sedang untuk Indeks massa tubuh 18,5-25.0.
d) Pengaturan pola makan
Pola makan juga dapat mempengaruhi terjadi nya hipertensi, adopsi pola
makan DASH (Dietaryy Approaches to Stop Hpertension) dapat menurunkan
tekanan darah sistolik 8-14 mmHg. Lebih banyaka makan buah, sayur-sayuran
dan produk rendah susu lemak dengan kandungan lemak jenuh dan total lebih
sedikit kaa potassium dan calcium.
e) Kurangi asupan garam berlebih
Pengurangan asupan garam harian dapat menurunkan tekanan darah sitolik
2-8 mmHg. Konsumsi sodium chloride <6g per hari. Rekomendasikan makanan
rendah garam sebagai bagian pola makan sehat.
f) Batasi asupan alkohol
Alcohol berlebih dapat menjadi faktor pencetus hipertensi, pembatasan
konsumsi alcohol dapat menurunkan tekanan darah sistolik 2-4 mmHg.
Maksimum 2 minuman standar per hari adalah 1 oz atau 30 ml.
g) Stress
Stress psikososial berhubungan dengan terjadinya hipertensi, diduga akibat
aktivitas berlebihan dari saraf simpatis sehingga mengakibatkan peningkatan
kontraktilitas jantung dan pada ahkhirnya terjadi peningkatan curah jantung.
h) Konsumsi kopi
Risiko hipertensi mengintai orang yang terbiasa meminum kopi 1-2
cangkir per hari 4-12 kali lebih tinggi dibanding orang yang tidak memiliki
kebiasaan meminum kopi.
Genetika hipertensi bersifat kompleks dan tanpa diketahui gen tunggal apa
ang dikenal memainkan peran utama. Melainkan banyak gen dengan efek ringan
masing-masing yang bereaksi dengan rangsangan lingkungan yang berbeda
terhadap tekanan darah.
c) Faktor Riwayat Keluarga
Risiko terjadi hipertensi akan lebih besar apabila pada keluarga di
dapatkan kedua orang tua nya menderita hipertensi.
d) Jenis Kelamin
Hasil pengamtan Third National Health and Nutrition Examination Surver
(NHANES) III memperlihatkan prevelensi hipertensi lebih tinggi pada populasi
pria dibandingkan dengan populasi wanita pada kelompok sebelum menopause.
Di Indonesia prevelensi menunjukan bahwa hipertensi lebih banyak di derita oleh
wanita dari pada pria. (Riskesdas. 2007)
e) Ras
Orang dengan kulit hitam(gen) lebih mempunyai risiko untuk menderita
hipertensi dibanding dengan orang yang berkulit putih (gen). dan semua yang
berkaitan dengan hipertensi seperti stroke. Tingkat risiko yang tinggi pada
masyarakat ini mengharuskan pemberian perhatian ang lebih tinggi walaupun
kejadiannya rendah dan ada perbedaan kriteria untuk diagnosis orang kulit hitam
dan putih.
1. Makanan dan minuman dalam kaleng (sarden, sosis, korned, sayuran, serta
buah-buahan dalam kaleng, soft drink).
2. Makanan yang berkadar lemak jenuh tinggi (otak, ginjal, paru, minyak
kelapa, gajih).
3. Makanan yang di olah dengan garam natrium (biscuit, creaceker, keripik
dan makanan kering yang asin).
4. Alcohol dan makanan yang mengandung alcohol seperti durian dan tape.
5. Susu full cream, mentega, margarine, keju mayonnaise, serta sumber
protein hewani yang tinggi kolestrol seperti daging merah (sapi/kambing),
kuning telur, kulit ayam).
6. Makanan yang diawetkan (dendeng, asinan sayur/buah, abon, ikan asin,
pindang, udang kering, telur asin, selai kacang).
7. Bumbu-bumbu seperti kecap, maggi, terasi, saus tomat, saus sambal, tauco
serta bumbu penyedap lain yang pada umumnya mengandung natrium.
2.2. Remaja
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Remaja berarti mulai dewasa,
sudah sampai umur untuk kawin atau muda. Sedang menurut WHO, remaja
adalah penduduk baik pria dan wanita dengan rentang usia 10-19 tahun. menurut
Peraturan Menteri Kesehatan RI nomor 25 tahun 2004 remaja adalah penduduk
dalam rentang usia 10-18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga
16
Berencana (BKKBN) rentang usia ramaja adalah 10-24 tahun dan belum menikah
(Kemenkes RI, 2004)
2.3. Pengetahuan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Pengetahuan berarti segala
sesuatu yang diketahui. Sedang menurut Notoatmodjo (2012), pengetahuan adalah
hasil dari tahu dan ini terjadi setelah seseorang melakukan penginderaan terhadap
suatu objek. Penginderaan terjadi melalui pancaindera manusia yakni, indera
pendengaran, penglihatan, penciuman, perasaan dan perabaan. Sebagian
pengetahuan manusia didapat melalui mata dan telinga.
2.4. Motivasi
Motivasi berasal dari kata “motif” yang berarti daya upaya yang
mendorong seorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya
19
penggerak dari dalam dan luar subyek untuk melakukan aktivitas-aktivitas tertentu
demi mencapai suatu tujuan. Maka dari itu motif dapat diartikan sebagai suatu
keadaan internal (kesiapsiagaan). Motif tidak dapat diamati secara langsung, tetapi
dapat di interprestasikan dalam tingkah laku. Berawal dari kata motif maka
motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah mejadi aktif, motif
menjadi aktif pada saat keadaan tertenu, terutama apbila kebutuhan untuk
mencapai suatu tujuan sangat dirasakan mendesak.
Menurut Mc. Donald motivasi berarti perubahan energi dalam diri seorang
yang ditandi dengan munculnya “feeling” dan di dahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Dari pengertian motivasi yang dikemukakan oleh Mc.
Donald tersebut, terdapat 3 element penting, yaitu : 1) motivasi ditandai dengan
munculnya rasa/feeling. 2) motivasi akan terangsang karena adanya tujuan. 3)
motivasi mengawali terjadinya perubahan energi pada diri setiap individu
manusia.
Motivasi adalah dorongan dasar yang menggerakan seseorang untuk
bertingkah laku. Dorongan ini berada pada diri seorang yang menggerakan untuk
melakukan sesuatu yang sesuai dengan dorongan dalam dirinya. Maka dari itu
pada dasarnya perbuatan seseorang yang didasarkan atas motivasi tertentu
mengandung tema sesuai dengan motivasi yang mendasarinya.
Menurut Morgan manusia memiliki berbagai kebutuhan yang meliputi:
1. Kebutuhan utnuk berbuat sesuatu unuk sesuatu aktifitas.
2. Kebutuhan untuk menyenangkan orang lain.
3. Kebutuhan untuk mencapai hasil
4. Kebutuhan untuk mengatasi kesulitaan/hambatan
Dari hasil pertanyaan yang sudah di beri skor, kemudian di jumlahkan semua
skornya, baru setelahnya dapat dilihat apakah motivsi tersebut kuat, sedang
ataupun lemah, dengan pembagian sebagai berikut:
1. Motivasi Kuat : 67 – 100 %
2. Motivasi Sedang : 34 – 66 %
3. Motivasi Lemah : 0 – 33 % (Hidayat, 2009)
2.5. Minat
Dalam kamus Besar Bahasa Indonesia Minat memilik arti kecenderungan
hari ang tinggi terhadap suatu, gairah, keinginan. Jadi harus ada ayng ditimbulkan,
baik dari dalam dirina maupun dari luar untuk menyukai sesuatu. Minat
dipandang sebagai suatu variabel penentu bagi perilaku yang sesungguhnya.
Artinya, semakin kuat minat terhadap sesuatu, semakin besar pula keberhasilan
prediksi perilaku atau tujuan keperilakuan tersebut untuk terjadi. Sedang menurut
Prof. Dr. Iskandarwarsid dan Dr. H. Dadang Sunendar, minat adalah perpaduan
23
antara keinginan dan kemauan yang dapat berkembang. Minat juga dipengaruhi
pada diri sendiri dan dari luar (lingkungan). Menurut Purwanto (2011)
menyatakan bahwa proses terjadinya suatu minat terdiri dari :
a. Motif (alasan, dasar, pendorong).
b. Perjuangan motif, sebelum mengambil pada batin terdapat beberapa
motif yang bersifat luhur dan disini harus dipilih.
c. Perjuangan motif, sebelum mengambil pada batin terdapat beberapa
motif yang bersifat luhur dan disini harus dipilih.
a. Faktor Internal
Yang teridri dari faktor kematangan fisik maupun psikis, jasmaniah, dan
fisiologis yang bersifat bawaan maupun heredity.
b. Faktor Eskternal
Faktor yang terdiri dari faktor social meliputi lingkungan sekolah dan
keluarga, adat istiadat dan budaya, teknologi dan ilmu pengetahuan, faktor
lingkungan fisik seperti fasilitas rumah, iklim dan sebagainya, faktor spiritual.
2.6. Screenig
Screening didefinisikan sebagai identifikasi dugaan penyakit yang tidak
dikenal pada populasi yang tampaknya sehat, tanpa gejala melalui tes,
pemeriksaan atau prosedur lain yang dapat diterapkan dengan cepat dan mudah
pada populasi target. Program penapisan harus mencakup semua komponen inti
dalam proses penapisan mulai dari mengundang populasi target hingga mengakses
pengobatan yang efektif untuk individu yang didiagnosis dengan penyakit. (WHO
2020, paragraph 1).
25
26
Landasan teori dalam penelitian ini mengacu pada teori Lawrence Green
tentang Health Belief Model (HBM) dimana perilaku kesehatan yaitu minat
remaja melakukan Screening Hipertensi dapat di pengaruhi oleh faktor
presdiposisi, faktor penguat, dan faktor pemungkin. Untuk lebih jelasnya faktor-
faktor yang mempengaruhinya perilaku kesehatan dapat dilihat pada gambar
berikut ini :
Kerangka Teori
KERANGKA PEMIKIRAN
Pengetahuan Hipertensi
Motivasi Minat Screening Penyakit
Hipertensi pada Remaja
Jenis Kelamin
Usia
Variabel Penggangu
No. variabel Definisi Oprasional Cara Ukurr Alat Ukur Kategori Skala
Ukur
Variabel Dependen
1. Minat Ketertarikan remaja atau responden Kuesioner terdiri dari 10 Mengisi 1. Baik, bila nilai skor Ordinal
Screening untuk melakukan deteksi dini hipertensi pernyataan Keisioner minat ≥ median (39).
Hipertensi lebih lanjut ke puskesmas atau fasilitas 2. Kurang, bila nilai
kesehatan skor minat ≤ median
(39).
Variabel Independen
1. Pengetahuan Segala sesuatu yang diketahui responden Kuesioner terdiri dari 10 Mengisi 1. Baik, bila nilai skor Ordinal
Hipertensi yang berkaitan dengan penyakit pertanyaan Kuesioner pengetahuan ≥
hipertensi median 11,27.
(definisi, penyebab, komplikasi, terapi (median+std.deviasi)
dan dietnya) 2. Cukup, bila nilai
skor pengetahuan
antara median 6,73
sampai dengan
11,27. (antara nilai
skor baik dan
kurang)
3. Kurang, bila nilai
skor pengetahuan ≤
median 6,73
(median-std.deviasi)
2. Motivasi Dorongan yang timbul dari luar atau diri Kuesioner terdiri dari 10 Mengisi 1. Baik, bila nilai skor Ordinal
responden secara sadar atau tidak sadar pernyataan Kuesoner motivasi median ≥
untuk melakukan Pencegahan tehadap 51,99
Penyakit Hipertensi (median+std.deviasi)
2. Cukup, bila nilai
32
4.3.1. Populasi
Pada Penlitian ini populasi nya adalah semua remaja yang ber-usia 10
sampai dengan 19 tahun yang berada di wialyah Kecamatan Cipayung Jakarta
Timur selama periode pengumpulan data dan memenuhi kriteria inklusi di ikut
sertakan dalam penelitian sampai jumlah sampel terpenuhi. Jumlah populasi
berdasarkan kategori umur tahun 2017 pada laporan Kecamatan Cipayung dalam
angka tahun 2018, untuk remaja ber usia 10 tahun sampai dengan 19 tahun di
Kecamatan Cipayung berjumlah 40.219 jiwa.
32
a) Kriteria Inklusi
1) Para remaja yang bersedia menjadi responden dan bersedia mengisi
kuesioner.
2) Seluruh remaja yang berusia 10-19 tahun dan tinggal serta menetap di
wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta timur.
b) Kriteria Ekslusi
1) Remaja yang sakit hipertensi dan tinggal di wilyah Kecamatan Cipayung
Jakarta Timur.
2) Remaja yang sudah mengisi inform consesnt namun kuesioner tidak
dikembalikan/tidak di submit.
Maka sampel yang dijadikan responden dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
N 40.219
n= = = 99,751
1+ N (d)² 1+ 40.219(0,1)²
33
Tabel. 4.1
Pembagian Sampel Per-Kelurahan
Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur, 2017 (Cipayung Dalam Angka 2018)
Sumber : Proyeksi Penduduk dari Hasil Sensus Penduduk Antar Sensus 2015
KECAMATAN
Laki- Jumlah Jumlah usia 10- Jumlah Pembulatan
No. KECAMATAN Tabel USIA Perempuan FIX
Laki total 19 Sampel Terdekat
10-14 10270 9419 19689
1. CIPAYUNG 3.10 40219 99,75 100 100
15-19 10172 10358 20530
KELURAHAN
Laki- Jumlah Jumlah usia 10- Jumlah Pembulatan
No. KELURAHAN Tabel USIA Perempuan FIX
Laki total 19 Sampel Terdekat
PONDOK 10-14 1090 1137 2227
1. 3.11 4389 10,89 11 11
RANGGON 15-19 1082 1080 2162
10-14 1224 1071 2295
2. CILANGKAP 3.12 4501 11,16 11 11
15-19 1120 1086 2206
10-14 1045 956 2001
3. MUNJUL 3.13 4016 9,96 10 10
15-19 1000 1015 2015
10-14 1108 957 2065
4. CIPAYUNG 3.14 4262 10,57 11 11
15-19 1077 1120 2197
10-14 903 773 1676
5. SETU 3.15 3323 8,24 8 8
15-19 764 883 1647
10-14 1143 1034 2177
6. BAMBU APUS 3.16 4902 12,16 12 12
15-19 1376 1349 2725
10-14 817 809 1626
7. CEGER 3.17 3376 8,37 8 8
15-19 883 867 1750
No. KELURAHAN Tabel USIA Laki- Perempuan Jumlah Jumlah usia 10- Jumlah Pembulatan FIX
35
1. Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir atau menggunakan hand
37
sanitizer.
2. Memakai masker.
b. Coding / Scoring
Pemberian kode dan skor ini sangat penting bila pengolahan dan analisis
data menggunakan komputer.
c. Data entry
Memasukkan jawaban dari masing-masing responden dalam bentuk angka
pada pengolahan data statistik.
d. Cleaning
40
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Kuesioner Pernyataan Minat Screening Hipertensi pada
Remaja di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2020
No. Pernyataan STS (%) TS (%) RG (%) S (%) SS (%)
1. Saya ingin mengetahui 0 3,0 5,0 29,0 63,0
apakah diri saya
memiliki penyakit
hipertensi.
2. Saya akan tetap 0 3,0 6,0 51,0 40,0
melakukan pemeriksaan
hipertensi, meskipun
keluarga saya tidak ada
yang terkena penyakit
hipertensi
3. Saya ingin 0 1,0 5,0 36,0 58,0
menggunakan fasilitas
pelayanan kesehatan
untuk memeriksa diri
saya dari penyakit
hipertensi
4. Saya ingin mengetahui 0 1,0 5,0 43,0 51,0
risiko penyakit
hipertensi pada diri saya
5. Saya akan melakukan 7,0 19,0 24,0 29,0 21,0
pemeriksaan hipertensi,
meskipun petugas
pemeriksa tidak ramah
6. Saya bersedia 4,0 11,0 27,0 35,0 23,0
melakukan pemeriksaan
penyakit hipertensi di
fasilitas pelayanan
kesehatan seperti
puskesmas atau rumah
sakit meskipun jarak
yang ditempuh jauh.
7. Saya bersedia 4,0 13,0 27,0 39,0 17,0
melakukan pemeriksaan
penyakit Hipertensi
meskipun waktu yang
dibutuhkan untuk
menunggu pemeriksaan
lama / antre.
43
Tabel 5.2
Distribusi Minat Screening Hipertensi pada Remaja di wilayah Kecamatan
Cipayung Jakarta Timur Tahun 2020
Minat Jumlah Frekuensi
Baik 56 56,0
Kurang 44 44,0
Total 100 100,0
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Kuesioner Pertanyaan Pengetahuan tentang Hipertensi pada
Remaja di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2020
No. Pertanyaan Salah (%) Ben
ar
(%)
1 Hipertensi merupakan penyakit berbahaya 11,0 89,0
Dari hasil 10 pertanyaan tentang hipertensi pada remaja yang kurang baik
dengan kategori salah yang paling tinggi yaitu pada pertanyaan nomor 3 dengan
presentase 27%.
Tabel 5.4
Distribusi Pengetahuan Hipertensi pada Remaja di wilayah Kecamatan Cipayung
Tahun 2020
Pengetahuan HT Jumlah Frekuensi
Cukup 77 77,0
Kurang 23 23,0
Total 100 100,0
Tabel 5.5
Distribusi Frekuensi Kuesioner Pernyataan Motivasi tentang Hipertensi pada
Remaja di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2020
No. Pernyataan STS (%) TS (%) RG (%) S (%) SS (%)
Tabel 5.6
Distribusi Motivasi pada Remaja di wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur
Tahun 2020
Motivasi Jumlah Frekuensi
Cukup 88 88,0
Kurang 12 12,0
Total 100 100,0
48
Tabel 5.7
Distribusi Responden Menurut Jenis Kelamin di Wilayah Kecamatan Cipayung
Jakarta Timur Tahun 2020
Jenis Kelamin Jumlah Presentase
Perempuan 58 58,0
Laki-laki 42 42,0
e. Usia Responden
Hasil analisis dari usia responden yang mengisi kuesioner di wilayah
Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2020 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 5.8
Distribusi Responden Menurut Usia di Wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta
Timur Tahun 2020
Variabe Mean SD Minimal-Maksimal 95% CI
l
Usia 15,92 2,12 11 - 19 15,50 - 16,34
49
Tabel 6.1
Hubungan Antara Motivasi dengan Minat Screening Hipertensi di wilayah
Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2020
Tabel 6.2
Hubungan Antara Pengetahuan Hipertensi dengan Minat Screening Hipertensi di
wilayah Kecamatan Cipayung Jakarta Timur Tahun 2020
Minat Screening
Hipertensi Total OR
Pengetahuan P
Hipertensi Baik Kurang (95% CI) value
n % n % n %
Cukup 45 58,4 32 41,6 77 100 0,509
Kurang 11 47,8 12 52,2 23 100 1,534
0,6-3,9
Total 56 56,0 44 44,0 100 100
Berdasarkan hasil uji chi square diketahui, proporsi remaja yang memiliki
jenis kelamin perempuan dan memiliki minat screening hipertensi kurang ada 23
remaja (39,7%) sedangkan proporsi remaja yang mempunyai jenis kelamin laki-
52
laki dan memiliki minat kurang pada screening hipertensi ada 21 remaja (50%).
Dengan demikian dapat disimpulkan remaja yang mempunyai jenis kelamin
perempuan lebih banyak dari pada remaja yang mempunyai jenis kelamin laki-
laki dalam minat screening hipertensi.
Tabel 6.4
Distribusi Rata-Rata Usia Menurut Minat Screening Hipertensi Pada Remaja
Minat Mean SD SE P value N
RW, ketua RT, karang taruna dan pemuda pemudi untuk membantu menyebarkan
kuesioner google form melalui aplikasi Whatsapp.
d. Dalam proses pengambilan data, informasi yang diberikan responden
melalui kuesioner terkadang tidak menunjukkan pendapat/responden yang
sebenarnya, hal ini terjadi karena kadang perbedaan pemikiran, anggapan dan
pemahaman yang berbeda tiap responden, juga faktor lain seperti faktor kejujuran
dalam pengisian pendapat responden dalam kuesionernya.
Menurut asumsi peneliti masih ada nya remaja yang memiliki minat
kurang dalam melakukan screening hipertensi bisa dikarena kan karena kurang
nya pengetahuan terkait hipertensi itu sendiri, dengan mencari informasi terkait
hipertensi dan dengan mengikuti kegiatan posbindu remaja di harapkan para
remaja menjadi lebih tahu mengenai penyakit tidak menular (PTM) terutama yang
berkaitan dengan hipertensi dan faktor risikonya, sehingga minat remaja dalam
melakukan screening hipertensi nantinya dapat meningkat lebih baik.
pernyataan nomor 8 dengan jawaban setuju (S) sebanyak 47% mengenai saya
akan bersedia untuk mengikuti pemeriksaan penyakit hipertensi yang dianjurkan
oleh petugas kesehatan.
Masih pada Tabel 5.1, didapati pada pernyataan nomor 10 dengan kategori
sangat tidak setuju (STS) pada minat screening hipertensi tertinggi yaitu 12%
mengenai, saya akan melakukan pemeriksaan hipertensi dengan biaya uang jajan
sendiri. Dalam penelitian ini rentang usia remaja berkisar antara 10 hingga 19
tahun yang artinya sebagian besar responden masih belum mampu untuk
berproduktif sehingga masih membutuh kan uang dari orang tua atau wali nya,
uang tersebut biasanya hanya cukup untuk uang jajan sehari-hari, hal ini
berbanding terbalik dengan pernyataan nomor 1 dengan kategori sangat setuju
(SS) pada minat screening hipertensi yaitu 63% mengenai, saya ingin mengetahui
apakah diri saya memiliki penyakit hipertensi. Dengan demikian, menurut asumsi
peneliti dengan memberikan remaja uang tambahan untuk memeriksakan
kesehatannaya, maka dapat berpeluang meningkatkan minat remaja untuk
melakukan screening hipertensi.
pengetahuan remaja maka akan besar pula rasa ketertarikan terhadap screening
hipertensi. Dari ketertarikan tersebut akan tumbuh minat dalam diri remaja.
Sehingga semakin luas dan baik pengetahuan remaja maka akan semakin tinggi
pula minat yang tumbuh dalam dirinya. Seseorang yang mempunyai pengetahuan
tentang hipertensi dapat membentuk sesuatu keyakinan tertentu sehingga
seseorang dapat berperilaku sesuai dengan keyakinannya (Notoatmodjo, 2003).
penelitian yashinta octavian, delmi sulastri dan yuniar lestari (2015) yang berjudul
Hubungan Merokok dengan Kejadian Hipertensi pada Laki-Laki Usia 35-65
Tahun di Kota Padang Hasil penelitian didapatkan ada hubungan antara kebiasaan
merokok dengan hipertensi (p=0,003) yaitu dipengaruhi oleh lama merokok
(p=0,017) dan jenis rokok (p=0,017), dengan demikian dapat disimpulkan bahwa
pengetahuan tentang bahaya rokok berpengaruh kepada prevelensi kejadian
hipertensi, perokok usia muda berisiko mengalami hipertensi di masa tua nya.
Hal ini juga diperkuat dengan pertanyaan nomor 10 yaitu (25%) menjawab
salah mengenai, Penyakit hipertensi dapat menyerang remaja. Kurang nya
pengetahuan remaja terkait hipertensi pada remaja, membuat remaja seakan acuh
dengan masalah penyakit. Dengan berkembang nya zaman modern maka pola
gaya hidup semakin beralih, makanan junk food dan gaya hidup tidak sehat makin
marak terjadi, obesitas dan penyakit lain nya pun semakin meningkat angka
kejadiannya. Hal ini diperkuat oleh data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun
2018 yang menunjukkan bahwa 95,5% masyarakat Indonesia kurang
mengonsumsi sayur dan buah. Kemudian 33,5% masyarakat kurang aktivitas
fisik, 29,3% masyarakat usia produktif merokok setiap hari, 31% mengalami
obesitas sentral serta 21,8% terjadi obesitas pada dewasa. Apabila hal ini terus
terjadi maka diprediksi prevelansi penyakit tidak menular (PTM) dapat terus
meningkat.
dapat disebabkan karena meski stimulusnya sama bagi beberapa orang tetapi tiap
individu memiliki determinan perilaku yang berbeda, sehingga menghasilkan
respon yang berbeda-beda pula. Diduga ada faktor lain yang juga mempengaruhi
penentuan sikap responden terhadap minat screening hipertensi selain
pengetahuan hipertensi. Hal ini diperkuat oleh pernyataan Notoatmodjo (2003)
yaitu, suatu sikap belum otomatis terwujud dalam suatu tindakan (overt behavior)
untuk mewujudkan sikap menjadi suatu perbuatan nyata diperlukan faktor
pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan salah satunya fasilitas berupa
faktor dukungan (support) dari pihak lain.
perubahan tingkah laku yang lebih baik dalam memenuhi kebutuhannya. Motivasi
terjadi apabila seseorang mempunyai keinginan dan kemauan untuk melakukan
suatu kegiatan atau tindakan dalam rangka mencapai tujuan tertentu
psikis/kejiwaan belum matang, oleh karena itu kelompok anak usia remaja
dianggap termasuk dalam kelompok berisiko untuk terkena berbagai masalah
termasuk kesehatan. Semakin bertambah usia seorang, semakin tinggi pula resiko
terkena penyakit hipertensi.
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
7.2. Kesimpulan
7.3. Saran
Bagi remaja yang masih berpengetahuan cukup dan kurang agar mengikuti
kegiatan yang ada di posbindu remaja, agar mendapat sosialisasi dan pemeriksaan
terkait penyakit tidak menular (PTM) terutama hipertensi pada remaja.
DINKES DKI Jakarta, 2018. Profil kesehatan DKI Jakarta Tahun 2018. Jakarta.
Diakses 25 Juni 2020
Enny Probosari. 2017. Faktor Risiko Hipertensi Pada Remaja. JNH (Join
Nutrition and Health) Vol 5, No 1.
http://garuda.ristekbrin.go.id/documents/detail/1390999. Diakses 8 Juni
2020
Erkoc, S.B., Isikli, B., Metintas, S., dan Kalyoncu, C., 2012, Hypertension
Knowledge-Level Scale (HK-LS): A Study on Development, Validity and
Reliability, Int. J. Environ. Res. Public Health, 9, 1018-1029.
ESC, 2018 ESC/ESH Clinical Practice Guidelines for the Management of Arterial
Hypertension. https://www.escardio.org/Guidelines/Clinical-Practice-
Guidelines/Arterial-Hypertension-Management-of diakses 28 juni 2020
Hidayat. 2009, “Metode penetilian keperawatan dan Teknik analisis data”. Ed;1
Jakarta, Salemba medika.
Johannes H. Saing. 2005. Hipertensi pada Remaja. Sari Pediatri, Vol. 6, No. 4,
Maret 2005: 159-165, Pdf.
https://www.researchgate.net/publication/312340050_Hipertensi_pada_Rem
aja . Diakses 8 Juni 2020
Nofiani, Esti. 2015. Pembinaan Minat dan Bakat Anak Berkebutuhan Khusus
Studi Deskriptif Di Sekolah Dasar Inklusi. Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. http://repository.ump.ac.id/2446/. Diakses pada 29 April 2020
P2PTM, Hsri hipertensi Dunia 2019, “know Your Number, kendalikan tekanan
darahmu dengan CERDIK”. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
http://p2ptm.kemkes.go.id/kegiatan-p2ptm/pusat-/hari-hipertensi-dunia-
2019-know-your-number-kendalikan-tekanan-darahmu-dengan-cerdik
diakses 21 juni 2020
Rahmanto, Hari., 2011. Pengaruh Latar Belakang Pekerjaan Orang Tua Dan
Bimbingan Orang Tua Terhadap Minat Berwiraswasta Siswa Kelas XI
teknik Otomotif SMKN 2 Pengasih.
Ria. A, 2017. Pengaruh penyuluhan tentang hiv/aids terhadap minat VCT pada
remaja di MA’Arif Yogyakarta. Yogyakarta : UAY
Solehatul Mahmudah, Taufik Maryusman, Firlia Ayu Arini, dan Ibnu Malkan.
2015. Hubugan Gaya hidup dan Pola Makan Dengan Kejadian Hiepertensi
71
Dengan hormat,
NPM: 185059051
Lampiran 2
Nama :
Umur :
Alamat :
Setelah medapat penjelasan dan mengerti sepenuhna akan maksud dan tujuan
pengisian kuesioner guna penelitan yang berjudul “Hubungan antara Pengetahuan
dan Motivasi erhadap Minat Screening Penyakit Hipertensi pada Remaja di
Kecamatan Cipayung tahun 2020”. Kriterianya yaitu saudara/i yang berumur 10
tahun hingga 19 tahun dan tinggal/menetap di Kecamatan Cipayung, saudara/i
yang bersedia menjadi responden. Saya menyatakan bersedia untuk menyumbang
waktu dan kesempatan guna kepentingan peneletian.
Demikian surat persetujuan ini saya tanda tangani atas dasar kesdaran dan tanpa
ada paksaan dari pihak manapun..
Jakarta……………………2020
(Peneliti) (Responden)
74
Lampiran 3
KUESIONER PENELITIAN
1. Bacalah pertanyaan dibawah ini dengan baik dan teliti sebelum anda
menjawab.
2. Pilih alternative jawaban ang sudah tersedia sesuai dengan kata hari
anda kemudia berilah tanda contreng (V)pada kolom yang sudah
disediakan.
3. Partisipan diberikan waktu untuk mengisi kuesioner dalam waktu 20
menit.
A. DATA DEMOGRAFI
Nama :
Umur : Tahun.
Jenis Kelamin :
Laki-Laki. Perempuan.
Pendidikan :
Agama :
Apakah anda pernah diukur tekanan darah nya?
Keluarga.
Pelayan Kesehatan.
Media Massa/TV.
Sekolah.
Lain-Lain. (Sebutkan : ………………………….. )
C. Motivasi
Beri tanda (√) pada salah satu kolom jawaban yang disediakan
Keterangan :
SS = Sangat Setuju
S = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Tidak Setuju
STS = Sangat Tidak Setuju
1. Mean, median dan standar deviasi pada minat screening hipertensi, pengetahuan,
motivasi, jenis kelamin, dan usia
Statistics
usia Skor_Pengeta Skor_Motiv
responden jenis kelamin huan asi Skor_Minat
N Valid 100 100 100 100 100
Missing 0 0 0 0 0
Mean 15,92 1,42 8,20 45,95 39,31
Median 16,00 1,00 9,00 47,00 39,00
Std. Deviation 2,116 ,496 2,265 4,986 5,956
Saya akan tetap melakukan pemeriksaan hipertensi, meskipun keluarga saya tidak ada yang
terkena penyakit hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0
Ragu-Ragu 6 6,0 6,0 9,0
Setuju 51 51,0 51,0 60,0
Sangat Setuju 40 40,0 40,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya ingin menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan untuk memeriksa diri saya dari
penyakit hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Ragu-Ragu 5 5,0 5,0 6,0
Setuju 36 36,0 36,0 42,0
Sangat Setuju 58 58,0 58,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya akan melakukan pemeriksaan hipertensi, meskipun petugas pemeriksa tidak ramah
80
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 7 7,0 7,0 7,0
Tidak Setuju 19 19,0 19,0 26,0
Ragu-Ragu 24 24,0 24,0 50,0
Setuju 29 29,0 29,0 79,0
Sangat Setuju 21 21,0 21,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya bersedia melakukan pemeriksaan penyakit hipertensi di fasilitas pelayanan kesehatan seperti
puskesmas atau rumah sakit meskipun jarak yang ditempuh jauh.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4,0 4,0 4,0
Tidak Setuju 11 11,0 11,0 15,0
Ragu-Ragu 27 27,0 27,0 42,0
Setuju 35 35,0 35,0 77,0
Sangat Setuju 23 23,0 23,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya bersedia melakukan pemeriksaan penyakit Hipertensi meskipun waktu yang dibutuhkan
untuk menunggu pemeriksaan lama / antre.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 4 4,0 4,0 4,0
Tidak Setuju 13 13,0 13,0 17,0
Ragu-Ragu 27 27,0 27,0 44,0
Setuju 39 39,0 39,0 83,0
Sangat Setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya akan bersedia untuk mengikuti pemeriksaan penyakit hipertensi yang dianjurkan oleh
petugas kesehatan..
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0
Ragu-Ragu 12 12,0 12,0 15,0
Setuju 47 47,0 47,0 62,0
Sangat Setuju 38 38,0 38,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya akan tetap melakukan pemeriksaan penyakit hipertensi meskipun keluarga saya tidak
menganjurkan.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 7 7,0 7,0 8,0
Ragu-Ragu 28 28,0 28,0 36,0
Setuju 47 47,0 47,0 83,0
Sangat Setuju 17 17,0 17,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya akan melakukan pemeriksaan hipertensi dengan biaya uang jajan sendiri.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 12 12,0 12,0 12,0
Tidak Setuju 18 18,0 18,0 30,0
Ragu-Ragu 27 27,0 27,0 57,0
Setuju 32 32,0 32,0 89,0
Sangat Setuju 11 11,0 11,0 100,0
81
Anak yang memilik orang tua dengan riwayat penyakit hipertensi lebih berisiko
terkena penyakit hipertensi.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 25 25,0 25,0 25,0
Benar 75 75,0 75,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Salah satu gejala yang dialami penderita hipertensi adalah sakit kepala, pandangan
kabur, dan mudah marah.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 8 8,0 8,0 8,0
Benar 92 92,0 92,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Alkohol dan kopi yang dikonsumsi secara berlebihan dapat meningkatkan risiko
penyakit hipertensi.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 20 20,0 20,0 20,0
Benar 80 80,0 80,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Salah 21 21,0 21,0 21,0
Benar 79 79,0 79,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Chi-Square Tests
Asymptotic Exact
Significance (2- Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square ,810a 1 ,368
Continuity Correctionb ,436 1 ,509
Likelihood Ratio ,805 1 ,369
Fisher's Exact Test ,474 ,254
Linear-by-Linear Association ,802 1 ,371
83
Risk Estimate
95% Confidence Interval
Value Lower Upper
Odds Ratio for Kategori 1,534 ,602 3,909
Pengetahuan (cukup /
kurang)
For cohort Kategori Minat 1,222 ,766 1,948
= Baik
For cohort Kategori Minat ,797 ,497 1,278
= Kurang
N of Valid Cases 100
4. Motivasi
a. Distribusi frekuensi kuesioner pernyataan tentang motivasi hipertensi
Saya tidak ingin menderita penyakit hipertensi.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 3 3,0 3,0 3,0
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 4,0
Setuju 2 2,0 2,0 6,0
Sangat Setuju 94 94,0 94,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya mempunyai keluarga dan teman yang mendukung saya untuk hidup sehat agar terhindar dari
penyakit hipertesnsi.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Ragu-Ragu 2 2,0 2,0 4,0
Setuju 27 27,0 27,0 31,0
Sangat Setuju 69 69,0 69,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 1 1,0 1,0 2,0
Ragu-Ragu 2 2,0 2,0 4,0
Setuju 26 26,0 26,0 30,0
Sangat Setuju 70 70,0 70,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya merasa senang apabila mengetahui diri saya tidak terkena penyakit hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Setuju 11 11,0 11,0 13,0
Sangat Setuju 87 87,0 87,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya ingin orang lain termotivasi karena saya mengikuti screening penyakit hipertensi
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 2 2,0 2,0 2,0
Ragu-Ragu 9 9,0 9,0 11,0
Setuju 33 33,0 33,0 44,0
Sangat Setuju 56 56,0 56,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Saya percaya bahwa screening penyakit hipertensi dapat mengurangi risiko komplikasi penyakit
lain.
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Sangat Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0
Tidak Setuju 3 3,0 3,0 4,0
Ragu-Ragu 12 12,0 12,0 16,0
Setuju 34 34,0 34,0 50,0
Sangat Setuju 50 50,0 50,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Kategori Motivasi
85
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid cukup 88 88,0 88,0 88,0
kurang 12 12,0 12,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 12,574a 1 ,000
Continuity Correctionb 10,472 1 ,001
Likelihood Ratio 13,867 1 ,000
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear Association 12,449 1 ,000
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5,28.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds 18,333 2,263 148,537
Ratio
for
kategori
Motivas
i
Median
(Cukup
/
Kurang)
For 7,500 1,140 49,323
cohort
Kategori
Minat
Median
= Baik
For 0,409 0,297 0,563
cohort
Kategori
Minat
86
Median
=
Kurang
N of 100
Valid
Cases
5. Jenis Kelamin
a. Analisis univariat jenis kelamin
jenis kelamin
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Perempuan 58 58,0 58,0 58,0
Laki-laki 42 42,0 42,0 100,0
Total 100 100,0 100,0
b. Analisi bivariat hubungan antara jenis kelamin dengan minat screening hipertensi
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2- Exact Sig. (2- Exact Sig. (1-
Value df sided) sided) sided)
Pearson Chi-Square 1,058a 1 ,304
Continuity Correctionb ,680 1 ,410
Likelihood Ratio 1,057 1 ,304
Fisher's Exact Test ,317 ,205
Linear-by-Linear Association 1,047 1 ,306
N of Valid Cases 100
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 18,48.
b. Computed only for a 2x2 table
Risk Estimate
95% Confidence
Interval
Value Lower Upper
Odds 1,522 0,683 3,392
Ratio for
Kategori
Jenis
Kelamin
(Perempua
n / Laki-
laki)
87
6. Usia
a. Analisis univariat usia
usia responden
Frequency Percent
Valid 11 1 1,0
12 5 5,0
13 13 13,0
14 8 8,0
15 9 9,0
16 21 21,0
17 17 17,0
18 14 14,0
19 12 12,0
Statistics
usia responden
N Valid 100
Missing 0
Mean 15,92
Median 16,00
Std. Deviation 2,116
Range 8
Minimum 11
Maximum 19
Group Statistics
88