Anda di halaman 1dari 11

TERAPI KREATIVITAS KELOMPOK DI RUANG KUTILANG DI

RUMAH SAKIT JIWA PROVINSI LAMPUNG

DISUSUN OLEH :
1. ARTHA ILHAM RALIKTIAN (142012018005)
2. NANDIKA PANGESTU (142012018025)
3. RAHMA ISTI MAHFUZA (142012018030)
4. RSSTU TEO FANDI (142012018033)
5. TITIN TRIYANTI (142012018039)
6. WAHYU EKO APRIYANTO (142012018043)
7. WANDA AMALIA DARMAWATI (142012018044)

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATN


FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PRINGSEWU LAMPUNG
2020
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikim Wr. Wb.


Alhamdullilahirabbil’alamin, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang
mana atas berkat Rahmat dan Ridho-Nya jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah
ini. Tak lupa pula kami ucapkan Shalawat dan Salamnya kepada Rosulullah SAW yang mana
beliau sebagai suri tauladan kita sehingga kita dapat menuntut ilmu dari apa-apa yang
dibawanya dan mencontoh sikapnya.
Seiring berjalannya zaman, ilmu semakin diperlukan oleh siapa saja dan tak
mengenal usia. Oleh karena itu, kami sedikit membuat tulisan dalam makalah ini yang
semoga dapat menambah ilmu para pembaca. Selain itu, dalam penyusunan makalah ini
kami selaku penyusun banyak mendapatkan bantuan dari berbagai pihak baik itu secara
langsung maupun tidak langsung atas penyelesaian makalah ini. kami menyadari bahwa tanpa
bantuan dan bimbingan dari para dosen pembimbing serta semangat dari teman-teman,
makalah ini tidak akan dapat terselesaikan.
Kami sangat menyadari bahwasannya makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh sebab itu, kami mengharapkan saran dan kritiknya demi kesempurnaan
makalah ini. Harapan penulis semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua.

Bandar Lampung, Maret 2021

PENYUSUN
KREATIVITAS
KELOMPOK

I. Tema : Kreativitas Membuat asbak dari stik ice cream


II. Tujuan :
1) Tujuan Umum
Setelah di lakukan terapi kreativitas selama 2 x 60 menit,di harapkan klien
mampu berespon terhadap stimulus panca indra.

2) Tujuan Khusus
 klien mampu berespon terhadap gambar yang di lihat
 klien mampu mengekspresikan perasaan melalui gambar

III. Latar Belakang

Guilfrod 1959 (dalam Munandar 2009:271) menyatakan kreativitas


merupakan kemampuan berfikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam –
macam alternative jawaban terhadap suatu persoalan yang sama
benarnya. Sedangkan menurut Chaplin 1989 (dalam Rachmawati 2005 :15)
mengatakan bahwa kreativitas adalah kemampuan menghasilkan bentuk baru dalam
seni. Atau dalam persenian atau dalam memecahkan masalah dengan metode –
metode baru.Menurut James J.Dallagher 1985 (dalam Yeni & Euis 2010 :13)
mengatakan bahwa “ Creativity is a mental pricess by which on individual creates
now ideas and product in fashion that is novel to him or her.” (Kreativitas
merupakan suatu proses mental yang dilakukan individu berupa gagasan atau produk
baru atau mengkombinasikan antara keduanya yang pada akhirnya akan melekat pada
dirinya.

Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa pengertian


kreativitas adalah kemampuan untuk menghasilkan gagasan baru, maupun karya nyata
yang berbeda dengan apa yang telah ada sebelumnya dan merupakan hasil dari pikiran
yang berdaya serta dan memecahkan masalah sesuai dengan tingkat berfikirnya..
Kreativitas adalah proses mental yang melibatkan pemunculan gagasan atau
konsep baru, atau hubungan baru antara gagasan dan konsep yang sudah ada.
(Wikipedia Indonesia, 2009). Kreativitas adalah proses timbulnya ide baru, sedangkan
inovasi adalah pengimplementasian ide itu sehingga dapat merubah dunia (Tanadi
Santoso, 2009).Dalam melakukan sesuatu seperti menggambar dibutuhkan kreativitas
karena kreativitas mampu membelah batasan dan asumsi dan membuat koneksi pada
hal lama yang tidak berhubungan menjadi sesuatu yang baru.

Menggambar tidak hanya sekedar kegiatan membuat sebuah gambar namun


lebih dari itu yaitu sebuah kegiatan yang menyenangkan bagi anak-anak. Kegiatan
untuk menyalurkan ide dan gagasan kedalam kertas gambar.
Menggambar adalah membuat gambar. Kegiatan ini dilakukan dengan cara mencoret,
menggores, menorehkan benda tajam ke benda lain dan memberi warna, sehingga
menimbulkan gambar (Hajar Pamadhi dan Evan Sukardi S, 2008).

Menggambar adalah kegiatan-kegiatan membentuk imajinasi, dengan


menggunakan banyak pilihan tehnik dan alat. Bisa pula menggambar berarti membuat
tanda-tanda tertentu di atas permukaan dengan mengolah goresan dari alat gambar
(Wikipedia Indonesia, 2009).Kegiatan menggambar dilakukan dengan kesadaran
penuh berupa maksud dan tujuan tertentu maupun sekedar membuat gambar tanpa
arti. Kegiatan ini dimulai dari menggerakkan tangan untuk mewujudkan sesuatu
bentuk gambar secara tidak segaja, sampai dengan menggambar untuk maksud
tertentu.Seseorang akan merasa senang setelah menggambar karena hal itu menjadi
suatu cara berkomunikasi kepada orang lain. Apalagi, ketika gambara seseorang
tersebut ditanggapi oleh orang lain dengan pertanyaan tentang makna dan arti bentuk
gambar yang dihasilkan.

IV. Keanggotaan
a. Kriteria Peserta
Peserta yang mengikuti terapi aktivitas kelompok ini adalah:
1) Merupakan pasien yang di rawat di ruangan kutilang
2) Mau dan mampu mengikuti Terapi kreatifitas
3) Klien yang mengikuti Terapi kreativitas tidak mengalami perilaku
agresif,mengamuk,tidak gelisah,dalam keadaan tenang
4) Klien dapat di ajak kerja sama dan kooperatif

V. Setting
a. Tempat
Terapi Aktivitas Kelompok ini akan di laksanakan pada :
Hari / Tanggal : Januari 2021
Waktu : Pukul 09.00 s.d selesai
Tempat : Ruang kutilang RSJ Provinsi Lampung

b. Setting Tempat
 Terapis dan klien duduk bersama di dalam ruangan
 Ruangan nyaman dan tenang

Keterangan :
: Leader

: Co Leader

: Peserta

: Pasilitator

: Observer
a) Leader (Wahyu eko apriyanto)
b) Tugas:
 Memimpin jalannya terapi aktivitas kelompok
 Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi
 Membuka acara
 Memimpin diskusi kelompok
 Menutup acara diskusi

c) Co Leader ( Nandika
pangestu )
d) Tugas:
 Mendampingi leader
 Mengambil alih posisi pemimpin kepada leader
 Menjadi motivator

e) Fasilitator
(Rahma isti mahfuza)

(Restu teo fandi)

(wanda amalia
darmawati)

Tugas:
 Ikut serta dalam kegiatan kelompok
 Memberikan stimulus & motivasi pada anggota kelompok untuk aktif
 Mengarahkan klien dalam diskusi

f) Observer ( Titin triyanti)


(artha ilham ralitian)
Tugas :
 Mengobservasi jalannya terapi aktivitas kelompok, mulai dari persiapan,
proses samapai penutup dengan format evaluasi.
 Memberikan penilaian terhadap perilaku verbal dan non verbal

g) Media dan Alat yang digunakan


1. Lem tembak
2. Lilin
3. Stick ice cream
4. Korek api
Metode
Metode yang di gunakan dalam Terapi Kreativitas ini adalah:
 Berdiskusi
 Cara membuat kerangka
 Merangkai stick ice cream

VI. Strategi Pelaksanaan


1. Strategi Pelaksanaan
2. Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
3. Tahap Orientasi (5 menit)
1. Terapis mengucapkan salam terapeutik.
2. Menanyakan perasaan para klien hari ini.
3. Terapis memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan dilakukannya
Terapi kreatifitas.
4. Terapis membuat kontrak waktu dengan klien.
5. Terapis menjelaskan aturan permainan.
4. Tahap Kerja (30 menit)
1. Terapis menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan, yaitu merangkai
stick ice cream
2. Terapis membagikan stick ice cream lalu dibentuk segiempat, kemudian
dibuat sesuai pola.
3. Terapis meminta klien untuk mempraktekkannya
4. Sementara klien mulai membuat pola, terapis berkeliling dan memberikan
lem lilin dan gunting.
5. Setelah semua klien selesai membuat rangkaian bunga, terapis meminta
pendapat pada klien tentang hasil rangkaian bunga yang dibuat.
5. Tahap Terminasi
a. Evaluasi
 Verbal
 Terapis menanyakan perasan klien setelah mengikuti Terapi kreatifitas.
 Terapis memberikan pujian atas keberhasilan kelompok dan pasien.
 Non verbal
 Klien mampu mempraktekan cara mengatasi HDR dengan cara
membuat kegiatan seperti merangkai bunga.
b. Rencana Tindak Lanjut
Menganjurkan klien untuk latihan merangkai bunga.
6. Kontrak Yang akan Datang
Buat kesepakatan baru untuk Terapi kreatifitas yang lain sesuai dengan
indikasi klien
7. Evaluasi
a) Proses
Evalusi dilakukan saat proses Terapi kreatifitas berlangsung, khususnya pada
tahap kerja.
b) Hasil
Aspek yang dievaluasi adalah klien mampu mempraktekan cara mengatasi
RPK dengan cara membuat kegiatan lainnya.
8. Proses
a. Peserta Terapi kreatifitas (6 orang dengan gangguan jiwa) hadir dan duduk
sesuai setting
b. Pelakasanaan Terapi kreatifitas berjalan sesuai tempat dan waktu yang
telah ditentukan.
c. Peserta (6 orang dengan gangguan jiwa) mengikuti kegiatan hingga selesai
d. Peralatan lengkap tersedia
e. Ada evaluasi
f. Leader, Co Leader, Fasilitator, Observer, menjalankan masing-masing
tugasnya.
9. Hasil
 Terapi kreatifitas dilakukan 60 menit
 Semua peserta (6 orang dengan gangguan jiwa) dapat menceritakan
pengalamannya tentang membuat rangkaian stick
 Klien berjabat tangan setelah Terapi kreatifitas selesaPenutup
a. Terapis menanyakan perasaan para klien setelah mengikuti Terapi kreatifitas
b. Observer membuat kesimpulan mengenai Terapi kreatifitas yang sudah
dilakukan
c. Observer mendiskusikan rencana tindak lanjut yang dapat dilalukan oleh para
klien, seperti menganjurkan para klien untuk meningkatkan komunikasi yang
efektif dan bersahabat antara satu dengan yang lain.
d. Observer mengucapkan salam penutup.

Lampiran 1

A. Form Penilaian Observer

Klien
No. Aspek penilaian yang dinilai
1 2 3 4 5 6 7 8

Mengikuti tak sampai selesai


1.

Mampu mempraktekan membuat


2.
rangka

Mampu mempraktekan merangkai


3.
stik ice cream

Bandar Lampung, Januari 2021

Mengetahui,

( )

Anda mungkin juga menyukai