Anda di halaman 1dari 99

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DALAM

KONTEKS PERAWAT KESEHATAN UTAMA DI RW 10 DUSUN


JATIRENGGO DESA TALOK KECAMATAN TUREN
KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

Disusun oleh :
1. Andhika Zenif Fajar Fauzi (NIM. 1520007)
2. Beby Putri Maretha (NIM. 1520013)
3. Galuh Mendung Gusty I (NIM. 1520018)
4. Syafrianty Ferdhita A (NIM. 1520033)
5. Alfiana Novianti (NIM. 1520043)
6. Devi Nuriyatul Jannah (NIM. 1520050)
7. Dewi Rosyidah (NIM. 1520051)
8. Dwi Yulia Marta Sari (NIM. 1520052)
9. Melati Budiarti (NIM. 1520062)
10. Satria Wahyu D (NIM. 1520072)
11. Silvi Nur F (NIM. 1520073)
12. Sulthony T (NIM. 1520074)
13. Yoddy Ilmiar (NIM.1520077)
14. Yolan Citta A (NIM. 1520078)

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN DAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN (STIKes) KEPANJEN
MALANG
2018
LEMBAR PERSETUJUAN
SATUAN MATA KULIAH KEPERAWATAN KOMUNITAS

Kepanjen, Juli 2018


Disahkan oleh :

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Zulfikar M, M.Kep Dita Trisnaningtyas


NIK. 201302041 NIP. 19830214 200501 2 007

Ketua Prodi S1 Keperawatan

Tri Nurhudi S, M.Kep


NIK. 200811005

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah


memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan
Laporan Kegiatan Praktek Belajar Lapangan dengan judul ‘Laporan Asuhan
Keperawatan Komunitas Dalam Konteks Perawatan Kesehatan Umum Di RW 10
Dusun Jatirenggo Desa Talok Kecamatan Turen Kabupaten Malang Tahun 2018’
Adapun tujuan penulisan laporan ini untuk memenuhi salah satu syarat
dalam menempuh pendidikan S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
(STIKes) Kepanjen.
Penulis telah berupaya seoptimal mungkinuntuk dapat menyelesaikan
laporan kegiatan praktek belajar lapangan ini dengan sebaik-baiknya, namun
penulis menyadari banyak kekurangan dan jauh dari sempurna, untuk itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.
Penulis berharap semoga laporan kegiatan praktek belajar lapangan ini
bermanfaat bagi penulis khususnya dan pembaca pada umumnya. Dalam
penyusunan laporan ini tidak lepas dari bantuan, bumbingan dan dorongan dari
berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan
terima kasih kepada yang terhormat:
1 dr. H. Abdurrachman, M.Kes, selaku ketua STIKes Kepanjen
2 Kepala Dusun Jatirenggo, yang telah memberikan kesempatan kepada
kami untuk melaksanakan PKMD di Dusun Jatirenggo
3 Tri Nurhudi S, M.Kep, Selaku Ketua Program Studi S1 Keperawatan dan
Profesi Ners STIKes Kepanjen
4 Zulfikar M, M.Kep, selaku Pembimbing Akademik
5 Semua pihak yang telah membantu yang penulis tidak bisa sebutkan satu
persatu

iii
Mudah-mudahan bantuan, bimbingan dan budi baik yang telah diberikan
pada penulis mendapat balasan dengan limpahan berkat dan anugrah dari Allah
SWT.
Amin..

Kepanjen, Juli 2018

Penulis

iv
DAFTAR ISI

COVER ......................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN ......................................................................... ii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iii
DAFTAR ISI ................................................................................................ v
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................ vi
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan Penulisan .............................................................................. 2
1.3 Manfaat Penulisan ............................................................................ 2
1.4 Metode Penulisan ............................................................................. 2
1.5 Sistematika Penulisan ...................................................................... 2
BAB II PENGKAJIAN KOMUNITAS ....................................................... 3
BAB III DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS .......................... 17
BAB IV INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS ....................... 18
BAB V IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS .................. 21
BAB VI EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS ........................... 22
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ...................................................................................... 24
7.2 Saran ................................................................................................. 24

v
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Lampiran

Lampiran 1 Hasil pertemuan MMRW


Lampiran 2 Visualisasi data MMRW
Lampiran 3 Daftar hadir MMRW
Lampiran 4 Undangan MMRW
Lampiran 5 Pre Planning
Lampiran 6 Resume Kegiatan MMRW
Lampiran 7 Dokumentasi MMRW
Lampiran 8 Undangan Penyuluhan
Lampiran 9 SAP Hipertensi
Lampiran 10 SAP Asam Urat
Lampiran 11 Daftar Hadir
Lampiran 12 Leaflet
Lampiran 13 Hasil Kuisioner
Lampiran 14 Dokumentasi kegiatan

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran, kemauan
dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
yang optimal. Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan upaya dari seluruh
potensi bangsa baik masyarakat, swasta maupun pemerintah pusat dan daerah.
Pembangunan kesehatan untuk mencapai Indonesia Sehat 2015 bertujuan untuk
meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dan perubahan
paraadigma sehat yaitu upaya untuk meningkatkan kesehatan bangsa Indonesia
agar mampu mendorong masyarakat untuk bersikap mandiri dalam manjaga
kesehatan sendiri melalui kesadaran yang tinggi yang mengutamakan upaya
promotif dan preventif. (Depkes RI,2006)
Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut,
berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya
perawatan kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan
komunitas.
Keperawatan komunitas meruapakan bentuk pelayanan atau asuhan
langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas,yang berkaitan
dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat,
ketidakmampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko,
sosial, kultural, maupun spiritual). Intervensi atau pencegahan yaitu: prevensi
primer yang pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling,
prevensi sekunder dan prevensi tersier.
Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas merupakan hal yang teramatpenting disusun oleh perawat.
Rencana asuhan keperawatan disusun dengan memperhatikan banyak faktor,
terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya
masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah
sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk
dapat menolong dirinya sendiri (Sutarna Agus,2013)

1
Melihat fenomena tersebut diatas, mahasiswa Program Studi S1
Keperawatan merasa perlu untuk praktek keperawatan komunitas, yang
dilaksanakan dari tanggal 16 Juli 2018 s.d 29 Juli 2018 di Dusun Jatirenggo Desa
Talok Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Sebagai out put dari praktek
keperawatan komunitas tersebut mahasiswa menyusun ‘Laporan Asuhan
Keperawatan Komunitas Dalam Konteks Perawatan Kesehatan Umum Di RW 10
Dusun Jatirenggo Desa Talok Kecamatan Turen Kabupaten Malang Tahun 2018’.
1.2 Tujuan Penulisan
Penulisan Laporan Asuhan Keperawatan ini bertujuan untuk
menggambarkan asuhan keperawatan komunitas di RW 10 dusun Jatirenggo desa
Talok kecamatan Turen kabupaten Malang.
1.3 Manfaat Penulisan
Sebagai sumber informasi khususnya bagi mahasiswa program S1
Keperawatan dalam melaksanakan kegiatan praktek belajar klinik keperawatan
komunitas melalui kegiatan Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa (PKMD)
1.4 Metode Penulisan
1. Studi kepustakaan yaitu usaha memperoleh data secara teori yang
berhubungan dengan konsep dan asuhan keperawatan komunitas.
2. studi kasus secara langsung pada kegiatan dilapangan dan berpartisipasi
aktif dalam memberikasn asuhan keperawatan komunitas.
1.5 Sistematikas Penulisan
LEMBAR JUDUL
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PENGKAJIAN KOMUNITAS
BAB III DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB IV INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB V IMPLEMENTASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB VI EVALUASI KEPERAWATAN KOMUNITAS
BAB VII PENUTUP

2
BAB II PENGKAJIAN KOMUNITAS
BENTUK LAPORAN PENGKAJIAN KOMUNITAS

PENGKAJIAN
Pengumpulan Data
A. Data Inti
Sejarah Perkembangan Wilayah yang dibina (Desa / RW)
 Deskripsikan berapa jumlah RW/RT di kelurahan tersebut :
Di dusun Jatirenggo ini ada 5 RW, kami melakukan pengkajian pada RW
10 yang terdapat 4 RT. Pada RT 01 terdapat 60 kk, RT 02 terdapat 25 kk,
RT 03 terdapat 41 kk, dan RT 04 terdapat 50 kk.

B. Data Demografi
1) Jumlah penduduk berdasarkan umur
Tabel 1.1 Jumlah penduduk berdasarkan umur di RW 10 Dusun Jatirenggo
Tahun 2018
Umur Rukun Tetangga Frekwensi Prosentase
(Thn) 01 02 03 04 (f) (%)
0 – 18 bulan 3 1 0 0 4 0,60
19 bulan – 3
5 1 1 4 11 1,66
tahun
4 – 6 tahun 20 10 9 10 49 7,40
7 – 12 tahun 24 10 10 10 54 8,16
13 – 18 tahun 23 6 8 18 55 8,31
19 – 25 tahun 19 8 7 26 60 9,06
26 – 45 tahun 79 22 40 60 201 30,36
46 – 60 tahun 44 25 12 58 139 21,00
>60 tahun 25 10 24 30 89 13,44
Jumlah 242 93 111 216 662 100
Sumber Data : Data Sekunder Tahun 2018

3
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 662
jiwa penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar
penduduk berusia 26-45 tahun sebanyak 201 jiwa (30,36%) dan sebagian kecil
penduduk berusia 0-18 bulan sebanyak 4 jiwa (0,60%)
2) Jumlah penduduk berdasarkan tingkat pendidikan
Tabel 1.2 Tingkat pendidikan masyarakat di RW 10 Dusun Jatirenggo
Tahun 2018
Tingkat Rukun Tetangga Frekwensi Prosentase
Pendidikan 01 02 03 04 (f) (%)
SD 95 46 54 91 286 43,20
SLTP 42 18 20 54 134 20,24
SMU 38 11 24 44 117 17,67
Perguruan
1 3 1 11 16 2,96
Tinggi
Tidak Sekolah 66 15 12 6 99 14,95
Belum Tamat
0 0 0 10 10 1,51
SD
Jumlah 242 93 111 216 662 100 %
Sumber Data : Data Sekunder Tahun 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah
penduduk RW 10 Dusun Jatrenggo Desa Talok, sebagian besar penduduk
berpendidikan Tamat SD sebanyak 286 orang (43,20%) dan sebagian kecil
penduduk berpendidikan belum tamat SD sebanyak 10 orang (1,51%).
3) Jenis pekerjaan masyarakat
Tabel 1.3 Jenis pekerjaan masyarakat di RW 10 Dusun Jatirenggo Tahun
2018
Jenis Rukun Tetangga Frekwensi Prosentase
Pekerjaan 01 02 03 04 (f) (%)
Pegawai Negeri 1 1 0 4 6 0,91
Wiraswasta 104 26 17 67 214 32,33
Buruh 0 6 8 33 47 7,10
Swasta 0 14 26 13 53 8,01

4
Tidak bekerja 28 17 15 34 94 14,20
Ibu Rumah
54 10 25 26 115 17,37
Tangga
Pelajar 48 17 20 37 122 18,43
Petani 7 2 0 2 11 1,66
Jumlah 242 93 111 216 662 100
Sumber Data : Data Sekunder Tahun 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 662
jiwa penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar
penduduk bekerja sebagai wiraswasta sebanyak 214 orang (32,33%) dan
sebagian kecil penduduk bekerja PNS sebanyak 6 orang (0.91%).
C. Data Tentang Status Kesehatan Masyarakat
1) Jenis penyakit terbanyak di wilayah dusun Jatirenggo
Tabel 1.4 Jumlah 10 jenis penyakit terbanyak di RW 10 Dusun Jatirenggo
Tahun 2018
Jenis Frekwensi Prosentase
Penyakit (f) (%)
Hipertensi 8 40
Resiko HT 1 5
Gatal 4 20
Nyeri sendi
(rheumatic/g 7 35
out)
Jumlah 20 100
Sumber Data : Data Primer 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 20
sampel penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar
penduduk memiliki penyakit hipertensi sebanyak 8 jiwa (40%) dan sebagian
kecil penduduk memiliki penyakit resiko hipertensi sebanyak 1 jiwa (5%)
2) Kesehatan Usia Lanjut
Jumlah Lansia di RW 10 Dusun Jatirenggo Tahun 2018 adalah sebanyak
14 Jiwa (sampel)

5
(1) Keluhan Lansia
Tabel 1.5 keluhan terbanyak Lansia di RW 10 Dusun Jatirenggo Tahun
2018
Rukun Tetangga Frekwensi Prosentase
Keluhan
01 02 03 04 (f) (%)
Pegal linu 4 2 1 0 7 38,89
Pusing 2 2 1 1 6 33,33
Lemas 0 0 0 1 1 5,55
Gangguan
0 0 1 0 1 5,55
Penglihatan
Gangguan
0 0 1 0 1 5,55
Pendengaran
Tidak ada
0 0 0 2 2 11,11
keluhan
Jumlah 6 4 4 4 18 100%
Sumber Data : Data Primer 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 18
(sampel) jiwa penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar
penduduk memiliki keluhan pegal linu sebanyak 7 jiwa (38,89%) dan
sebagian kecil penduduk memiliki keluhan lemas, gangguan penglihatan dan
gangguan pendengaran sebanyak masing-masing 1 jiwa (5,55%)
(2) Tingkat Pengetahuan Lansia Tentang Posyandu Lansia
Tabel 1.6 Tingkat pengetahuan lansia tentang posyandu lansia di RW
10 Dusun Jatirenggo Tahun 2018
Tingkat Rukun Tetangga Frekwensi Prosentase
Pengetahuan 01 02 03 04 (f) (%)
Baik 0 0 4 1 5 27,78
Cukup 3 2 0 0 5 27,78
Kurang 3 2 0 3 8 44,44
Jumlah 6 4 4 4 18 100%
Sumber Data : Data Primer 2018

6
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 18 jiwa
(sampel) penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar
penduduk kurang pengetahuan tentang posyandu lansia sebanyak 8 jiwa
(44,44%) dan sebagian kecil penduduk memiliki pengetahuan baik dan cukup
masing-masing sebanyak 5 jiwa (27,78%)
(3) Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia
Tabel 1.7 kunjungan posyandu lansia di RW 10 Dusun Jatirenggo
Tahun 2018
Frekwensi Rukun Tetangga Frekwensi Prosentase
Kunjungan 01 02 03 04 (f) (%)
Sering 0 0 4 1 5 27,78
Jarang 3 2 0 0 5 27,78
Tidak pernah 3 2 0 3 8 44,44
Jumlah 6 4 4 4 18 100%
Sumber Data : Data Primer 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 18 jiwa
(sampel) penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar
penduduk sering berkunjung ke posyandu lansia sebanyak 8 jiwa (44,44%)
dan sebagian kecil penduduk jarang bahkan tidak pernah ke posyandu lansia
masing-masing sebanyak 5 jiwa (27,78%)
(4) Pendapat Lansia tentang manfaat posyandu Lansia
Tabel 1.8 Pendapat lansia tentang manfaat posyandu lansia di RW 10
Dusun Jatirenggo Tahun 2018
Rukun Tetangga Frekwensi Prosentase
Manfaat
01 02 03 04 (f) (%)
Sangat
0 0 4 1 5 27,78
bermanfaat
Bermanfaat 3 2 0 0 5 27,78
Tidak
3 2 0 3 8 44,44
Bermanfaat
Jumlah 6 4 4 4 18 100%
Sumber Data : Data Primer2018

7
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 18 jiwa
(sampel) penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar
penduduk mengatakan posyandu lansia tidak bermanfaat sebanyak 8 jiwa
(44,44%) dan sebagian kecil penduduk mengatakan posyandu lansia sangat
bermanfaat dan bermanfaat masing-masing sebanyak 5 jiwa (27,78%)
b. Kesehatan Lingkungan
Winshield Survey :
 Deskripsikan tentang :
Jumlah RT yang ada : 4 RT
Jumlah KK dalam wilayah RW/RT : RW 10 terdapat 176 KK
RT 01 terdapat 60 KK
RT 02 terdapat 25 KK
RT 03 terdapat 41 KK
RT 04 terdapat 50 KK
 Jenis hewan peliharaan : kebanyakan penduduk RW 10
memelihara sapi, dan ayam.
 Fasilitas agama : di wilayah RW 10 terdapat 2
mushola dan 1 masjid
 Fasilitas pendidikan formal yang ada : di wilayah RW 10 terdapat 1 Sekolah
Dasar
 Lapangan yang ada : di wilayah RW 10 tidak terdapat
lapangan
 Institusi layanan kesehatan yang ada :
Puskesmas : di wilayah RW 10 tidak terdapat
Puskesmas
Poliklinik : di wilayah RW 10 terdapat 1
poliklinik perawat
 Rumah sakit : di wilayah RW 10 tidak terdapat
Rumah Sakit
 Jenis layanan praktek kesehatan perorangan yang ada :
Praktek perawat/mantri :1 praktek keperawatan
Praktek bidan : tidak ada

8
Praktek dokter : tidak ada
Praktek dukun : tidak ada
 Saranan transportasi yang digunakan masyarakat :
Kendaraan pribadi (sebutkan) : sepeda motor dan mobil pribadi
Kendaraan umum (sebutkan) : tidak ada
 Kebiasaan MCK
Tabel 1.9 Kebiasaan masyarakat dalam MCK (mandi, cuci, kakus) di RW
10 Dusun Jatirenggo Tahun 2018
Tempat Rukun Tetangga Frekwensi Prosentase
MCK 01 02 03 04 (f) (%)
Kamar mandi 6 4 4 4 18 100%
Sungai 0 0 0 0 0 0
Jumlah 6 4 4 4 18 100%
Sumber Data : Data Primer 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 18 jiwa
(sampel) penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, semua penduduk
memiliki MCK sebanyak 18 jiwa (100%)
 Kepemilikan Jamban
Tabel 1.10 Kepemilikan jamban di RW 10 Dusun Jatirenggo Tahun 2018
Kepemilikan Rukun Tetangga Frekwensi Prosentase
Jamban 01 02 03 04 (f) (%)
Punya 6 4 4 4 18 100%
Tidak punya 0 0 0 0 0 0
Jumlah 6 4 4 4 18 100%
Sumber Data :Data Primer 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 18 jiwa
(sampel) penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, semua penduduk
memiliki jamban sebanyak 18 jiwa (100%)
 Tempat pembuangan sampah
Tabel 1.11 Tempat pembuangan sampah di RW 10 Dusun Jatirenggo Tahun
2018

9
Tempat pem- Rukun Tetangga
Frekwensi Prosentase
buangan
01 02 03 04 (f) (%)
Sampah
Jurang 0 0 0 0 0 0
Sungai 0 0 0 0 0 0
Tempat Sampah 6 4 4 4 18 100%
Jumlah 6 4 4 4 18 100%
Sumber Data : Data Primer 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 18 jiwa
(sampel) penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, semua penduduk
membuang sampah di tempat sampah sebanyak 18 jiwa (100%)
 Cara pengolahan sampah
Tabel 1.12 Cara pengolahan sampah di RW 10 Dusun Jatirenggo Tahun
2018
Cara Rukun Tetangga
Frekwensi Prosentase
Pengolahan
01 02 03 04 (f) (%)
Sampah
Di bakar 6 4 4 4 18 100%
Di hanyutkan 0 0 0 0 0 0
Di timbun 0 0 0 0 0 0
Jumlah 6 4 4 4 18 100%
Sumber Data : Data Primer 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 18 jiwa
(sampel) penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, semua penduduk
membakar sampah sebanyak 18 jiwa (100%)
 Sanitasi dan ventilasi
Tabel 1.13 Sanitasi dan Ventilasi di RW 10 Dusun Jatirenggo Tahun 2018
Cara Rukun Tetangga
Frekwensi Prosentase
Pengolahan
01 02 03 04 (f) (%)
Sampah
Sanitasi dan
2 3 2 6 13 65
Ventilasi Baik

10
Sanitasi dan
Ventilasi 0 0 0 0 0 0
Kurang
Sanitasi dan
4 1 2 0 7 35
Ventilasi Buruk
Jumlah 6 4 4 6 20 100%
Sumber Data : Data Primer 2018
Interpretasi : Berdasarkan tabel diatas didapatkan bahwa dari jumlah 20 jiwa
(sampel) penduduk RW 10 Dusun Jatirenggo Desa Talok, sebagian besar
penduduk memiliki ventilasi dan sanitasi baik sebanyak 13 jiwa (65%) dan
sebagian kecil penduduk memiliki ventilasi buruk sebanyak 7 jiwa (35%)
c. Pelayanan Kesehatan Dan Sosial
Tempat pelayanan kesehatan : di wilayah RW 10 terdapat satu tempat
pelayanan kesehatan yaitu klinik praktek keperawatan
Fasilitas sosial : tidak ada
d. Sarana Komunikasi :
Fasilitas komunikasi umum yg ada : adanya kentongan di setiap pos
kamling
Cara masyarakat menyebarluaskan informasi : (mis : lisan, surat, pengeras
suara di masjid, dll) melalui pengeras suara di masjid, surat, maupun
kentongan yang ada di pos kamling
e. Fasilitas Keamanan dan Transportasi :
Keamanan : terdapat pos kamling
Transportasi : sepeda motor dan mobil pribadi
f. Sistem Politik dan Pemerintahan :
Struktur organisasi RW/RT : Kepala dusun membawahi beberapa
RW dan RW membawahi beberapa RT
Organisasi kemasyarakatan : Tahlil dan PKK
Sistem pemilihan ketua RW/RT : Cara pemilihan tokoh masyarakat
formal seperti Ketua RT dan RW dilakukan dengan cara musyawarah
mufakat.
g. Rekreasi :

11
Kebiasaan rekreasi masyarakat : warga RW 10 dusun Jatirenggo
hampir rata-rata tidak mempunyai jadwal rekreasi, mereka hanya
melakukan rekreasi pada saat-saat tertentu saja, seperti pada saat tahun
baru dan pada hari raya idul fitri sesekali.
Fasilitas rekreasi umum yang ada : warga RW 19 dusun Jatirenggo
tidak mempunyai sarana/tempat rekreasi.

12
ANALISA DATA ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

NO DATA PENUNJANG ETIOLOGI MASALAH


1 DS : Lingkungan Resiko terjadinya penyakit
 Kebanyakan yang kurang yang disebabkan oleh
warga mengatakan sehat seperti karena sanitasi lingkungan
membakar sampah tidak adanya yang kurang baik
di bakar dan tidak jendela tiap
ada penutup kamar dan
sampah tidak dibuka
DO :
 35% mempunyai
kondisi ventilasi
dan sanitasi rumah
buruk
 20 % warga
mengalami gatal-
gatal
 Kebanyakan
penduduk
mempunyai hewan
ternak sapi dan
ayam
 100% penduduk
membakar sampah
2 DS : Kurangnya Risiko tinggi terjadinya
 Lansia pengetahuan peningkatan angka kejadian
mengatakan tidak dan partisipasi penyakit degenerative pada
tahu bagaimana lansia dalam lansia (hipertensi, asam urat
menjaga kesehatan kegiatan dan rematik)
dan cara posyandu
menangani lansia

13
penyakit seperti :
hipertensi, asam
urat, dan rematik
DO :
 Berdasarkan
kelompok umur
lansia berada pada
peringkat 3 yaitu
13,44%
 Masalah
kesehatan:
hipertensi 40%
dan asam urat
35%.
 Keluhan yang
dialami
masyarakat : pegal
linu 38,89% ,
pusing 33,33% ,
lemas 5,55% ,
gangguan
penglihatan 5,55%
dan gangguan
pendengaran
5,55%.
 44,44% lansia
tidak mengikuti
kegiatan posyandu
lansia

14
PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

Sumber Data
No Diagnose A B C D E F G Jumlah
T W D P O
Resiko
terjadinya
penyakit
yang
disebabkan
1 4 4 3 4 3 3 3 4 4 3 4 4 42
oleh karena
sanitasi
lingkungan
yang kurang
baik
Risiko tinggi
terjadinya
peningkatan
angka
kejadian
2 penyakit 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 43
degenerative
pada lansia
(hipertensi,
asam urat
dan rematik)
Ket:
1. kurang/sedikit
2. cukup
3. baik/banyak
T: tempat
W: waktu
D: dana
P: peralatan

15
O: orang
A: sesuai dengan peran perawat komunitas
B: jumlah yang beresiko
C: besarnya resiko
D: kemungkinan untuk pendidikan kesehatan
E: minat masyarakat
F: kemungkinan untuk diatasi
G: sesuai dengan program pemerintah

16
BAB III
DIAGNOSA KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Resiko tinggi terjadinya peningkatan angka kejadian penyakit degeneratif


pada lansia (hipertensi, asam urat dan remantik) berhubungan dengan
Kurangnya pengetahuan dan partisipasi lansia dalam kegiatan posyandu
lansia, yang ditandai dengan:
DS :
 Lansia mengatakan tidak tahu bagaimana menjaga kesehatan dan
cara menangani penyakit seperti : hipertensi, asam urat, dan
rematik
DO :
 Berdasarkan kelompok umur lansia berada pada peringkat 3 yaitu
13,44%
 Masalah kesehatan: hipertensi 40% dan asam urat 35%.
 Keluhan yang dialami masyarakat : pegal linu 38,89% , pusing
33,33% , lemas 5,55% , gangguan penglihatan 5,55% dan
gangguan pendengaran 5,55%.
 44,44% lansia tidak mengikuti kegiatan posyandu lansia
2. Resiko terjadinya penyakit yang disebabkan oleh karena sanitasi
lingkungan yang kurang baik yang berhubungan dengan Lingkungan yang
kurang sehat seperti tidak adanya jendela tiap kamar dan tidak dibuka,
yang ditandai dengan:
DS :
 Kebanyakan warga mengatakan membakar sampah di bakar dan
tidak ada penutup sampah
DO :
 35% mempunyai kondisi ventilasi dan sanitasi rumah buruk
 20 % warga mengalami gatal-gatal
 Kebanyakan penduduk mempunyai hewan ternak sapi dan ayam
 100% penduduk membakar sampah

17
BAB IV
INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
Diagnosa
Penang- Waktu dan
No keperawatan Tujuan Kriteria hasil Intervensi Metode Media
gung jawab tempat
komunitas
Lansia mampu 1. Lakukan pre test
Setelah
memahami tentang: tentang hipertensi dan
Risiko tinggi dilakukan
1. definisi asam urat Senin-
terjadinya tindakan
hipertensi dan asam 2. Berikan penyuluhan Selasa, 23-
peningkatan keperawatan Lembar pre
urat tentang asam urat dan 24 Juli Post test,
angka sebanyak 1 dan post
2. Tanda dan gejala hipertensi 2018 pre test,
kejadian kali test, leaflet,
hipertensi dan asam 3. Lakukan senam Di rumah penyuluha
1 penyakit kegiatan di Kader LCD,
urat bersama lansia dan kader ketua RT n, senam,
degenerative harapkan Video
3. Penyebab (senam otak, DM, 01, ketua tanya
pada lansia masyarakat Senam,
hipertensi dan asam aerobik,dll) RT 02, dan jawab
(hipertensi, mampu Sound
urat 4. Lakukan pelatihan ketua RT
asam urat dan memberikan
4. Pencegahan kader tentang senam 04
rematik) perawatan
hipertensi dan asam 5. Berikan kenang-
pada lansia
urat kenangan video senam

18
dan SOP
6. Lakukan post test
tentang hipertensi dan
asam urat
Setelah Masyarakat RW 10 1. Berikan penyuluhan
dilakukan mampu : tentang dampak
tindakan 1. mengiden pembuangan sampah yang
Resiko selama 2 tifikasi jenis tidak sehat dan
terjadinya kali sampah pengolahan sampah yang
penyakit yang pertemuan 2. memisah-kan benar
disebabkan diharapkan sampah kering dan 2. Diskusikan dengan
2 oleh karena masyarakat basah warga tentang dampak Kader - - -
sanitasi RW 10 3. membu-ang yang ditimbulkn bila
lingkungan mampu : sampah sesuai sampah berserakan
yang kurang 1. mengiden dengan jenis dan 3. Diskusikan cara
baik tifikasi jenis tempat yang sehat pengelolaan sampah yang
sampah 4. memeli-hara sehat
2. memisah- lingkungan yang 4. Melakukan kerja bakti
kan sampah sehat massal bersama dengan

19
kering dan seluruh warga RW 10
basah
3. membu-
ang sampah
sesuai
dengan jenis
dan tempat
yang sehat
4. memeli-
hara
lingkungan
yang sehat

20
BAB V
IMPLEMENTASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Nama Komunitas : RW 10
Dusun : Jatirenggo

Kegiatan
No Diagnosa Keperawatan Hari/tgl
(Implementasi)
1. Melakukan pre test tentang hipertensi dan asam urat
2. Memberikan penyuluhan tentang asam urat dan hipertensi
Risiko tinggi terjadinya peningkatan angka 3. Melakukan senam bersama lansia dan kader (senam otak, DM,
Senin-Selasa, 23-
1 kejadian penyakit degenerative pada lansia aerobik,dll)
24 Juli 2018
(hipertensi, asam urat dan rematik) 4. Melakukan pelatihan kader tentang senam
5. Memberikan kenang-kenangan video senam dan SOP
6. Melakukan post test tentang hipertensi dan asam urat

21
BAB VI
EVALUASI ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

Tanggal Diagnosa Keperawatan Evaluasi


23-24 Juli 2018 Risiko tinggi terjadinya peningkatan Evaluasi struktur :
angka kejadian penyakit degenerative a. kegiatan direncanakan bersama-sama dengan ketua
pada lansia (hipertensi, asam urat dan RW, ketua RT, kader dan masyarakat sekitar 2 hari
rematik) sebelum kegiatan melalui musyawarah masyarakat
RW (MMRW).
b. materi penyuluhan dan leatflet telah dipersiapkan 1
hari sebelum pelaksanaan.
c. tempat dipersiapkan 30 menit sebelum acara dimulai.
d. masyarakat di informasikan 1 hari sebelum
pelaksanaan melalui surat undangan.
Evaluasi proses:
a. Acara di mulai setelah 1 setengah jam dari yang
direncanakan
b. Acara berjalan tertib dan lancar
c. Acara dihadiri 66 warga RW 10

22
d. Sebanyak 23% warga bertanya tentang kondisinya
e. Warga memiliki keinginan untuk menerapkan senam
yang kami ajarkan di rumah mereka sebagai salah
satu upaya terapi memulihkan kesehatan
Evaluasi hasil :
a. Warga mengerti tentang penyakit hipertensi dan asam
urat

23
BAB VII
PENUTUP
6.1 KESIMPULAN
Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan di RW 10 Dusun Jatirenggo
Desa Talok Kecamatan Turen Kabupaten Malang menunjukkan bahwa terdapat
beberapa masalah yaitu dalam pengelohan sampahnya masih banyak yang dibakar
dan masih banyak masyarakat yang memiliki sanitasi dan ventilasi yang buruk,
masih banyak lansia yang tidak mengikuti posyandu lansia dan masih banyak
masyarakat yang tidak mengetahui tentang penyakit tidak menular.
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai, perhatian yang merupakan kelompok khusus denganbatas-batas
geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga, misalnya
didalam kesehatan dikenal kelompok lansia, kelompok masyarakat dalam 1
wilayah desa binaan dan lain sebagainya. Sedangkan dalam kelompok masyarakat
ada masyarakat petani, masyarakat pedagang, masyarakat pekerja, masyarakat
terasing dan sebagainya. (Alimul,2009)
Keperawatan komunitas adalah suatu keperawatan yang merupakan
perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran
serta aktif masyarakat yang bertujuan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat dengan menekankan kepada peningkatan peran serta
masyarakat dalam melakukan upaya promotif dan prefentif dengan tidak
melupakan tindakan kuratif dan rehabilitatif sehingga diharapkan masyrakat
mampu mengenal mengambil keputusan dalam memelihara kesehatannya.
(Mubarak,2009)
Tahapan proses keperawatan yaitu 1). Pengakajian yang terdiri dari
wawancara, observasi, kuisioner, 2). Menentukan prioritas masalah, 3).
Pelaksanaan MMRW, 4). Menentukan diagnosa keperawatan komunitas, 5).
Merencanakan asuhan keperawatan komunitas, 6). Mengimplementasikan asuhan
keperawatan komunitas, 7). Mengevaluasi asuhan keperawatan komunitas.
6.2 SARAN
Berdasarkan hasil yang diperoleh maka dapat diberikan saran sebagai
berikut:

24
1. Bagi Masyarakat
Masyarakat diharapkan mempunyai motivasi menjaga pola hidup sehat
dalam kehidupan sehari-hari. Masyarakat diharapkan berpartisipasi dalam
meningkatkan taraf kesehatan termasuk menjaga lingkungan.
2. Bagi Pemerintah
Perlu kerja sama yang baik antara pemerintah dan masyarakat Dusun
Jatirenggo untuk mencegah terjadinya masalah kesehatan di masyarakat.
3. Bagi Mahasiswa
Mahasiswa dapat menerapkan konsep keperawatan komunitas untuk
meningkatkan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat, sehingga
tercapai kderajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat RW 10 Dusun
Jatirenggo Desa Talok Kecamatan Turen Kabupaten Malang.
4. Bagi Institusi Pendidikan
Laporan asuhan keperawatan ini dapat dijadikan reverensi dalam
penerapannya pada proses pendidikan.

25
LAMPIRAN 1
27
LAMPIRAN 2

28
29
30
31
32
33
34
LAMPIRAN 3

35
36
37
LAMPIRAN 4

38
39
LAMPIRAN 5

40
RENCANA KEGIATAN (PRE PLANNING)

Hari/tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018


Tempat : Bapak Mulyono (RT 02/ RW 10)
Waktu : 19.00 - Selesai
Nama Kegiatan : Musyawarah Masyarakat RW (MMRW)

I. Latar Belakang
Sumber daya manusia yang sehat dan berkualitas merupakan modal utama
atau investasi dalam pembangunan kesehatan. Salah satu bentuk upaya
pemberdayaan masyarakat dibidang kesehatan oleh Departemen Kesehatan
RI adalah dengan membentuk desa siaga. MMRW sendiri merupakan sebuah
musyawarah yang diajukan oleh mahasiswa kepada aparat desa untuk
mempresentasikan hasil observasi yang dilakukan oleh mahasiswa. MMRW
sendiri dilakukan untuk menganalisis suatu masalah yang ditemukan oleh
mahasiswa lalu didiskusikan bersama dan membuat suatu kesimpulan yang
dijadikan suatu rekomendasi bagi aparat desa untuk memajukan desa
nantinya.
Masalah yang ada tersebut lalu dianalisis dan dibuat suatu solusi yang
dijadikan rekomendasi untuk para aparat desa. Setelah menemukan sebuah
solusi mahasiswa beserta masyarakat melakukan atau mengimplementasikan
secara bersama-sama hasil dari MMRW tersebut.
II. Tujuan
a. Umum
Setelah mengikuti MMRW masyarakat desa Talok dusun Jatirenggo RW
10 diharapkan masyarakat dan mahasiswa mengetahui masalah kesehatan
yang ada di desa tersebut dan menentukan tindakan lanjut untuk
mengatasi masalah keehatan.
b. Khusus
Setelah mengikuti MMRW diharapkan masyarakat dan mahasiswa
mampu:

41
1. Mempresentasikan hasil pengkajian masalah kesehatan yang ada
pada masyarakat di desa tersebut.
2. Menentukan masalah kesehatn yang ada di dusun jatirenggo RW 10
3. Menyususun prioritas masalah kesehatan di dusun jatirenggo RW
10
4. Menyusun rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan
untuk mengatasi masalah kesehatan di dusun jatirenggo RW 10
III. Plan of Action
a. Rencana strategi
Rencana strategi yang kami lakukan yaitu pengkajian, setelah itu
kita temukan berbagai masalah di RW 10. Setelah kita melakukan diskusi
kelompok kita mengadakan MMRW yang dihadiri oleh RW, RT, Kader
dan perwakilan masyarakat. Dimana kita akan mempresentasikan hasil
pengkajian yang kita dapat dari 20 sample warga.
b. Pengorganisasian kelompok
Ketua : Shultoni
Sekretaris : Yolan Citta A, Alfiana Novianti dan Dewi Rosyidah
Bendahara : Devi Nuriyatul dan Silvi Nur
Konsumsi : Bebi, Momo
Humas : Satria Wahyu
MC : Dwi Yulia Marta
Presenter : Melati Budiarti dan Yoddy Ilmiar
Notulen : Mendung
Dokumentasi : Andhika
c. Sasaran
1. Ketua RW 10
2. Ketua RT 1 – 4
3. Kader Kesehatan
4. Perwakilan masyarakat
d. Media
1. Power Point
2. LCD

42
3. Laptop
e. Metode
1. Presentasi
2. Diskusi
3. Wawancara
f. Susunan Acara
1) Setting waktu
NO JENIS ACARA JAM
1. Breafing semua panitia + Persiapan acara 17.00-19.00
2. Pembukaan Acara (Ketua Pelaksana) 19.00-19.15
3. Sambutan (Ketua RW) 19.15-19.25
4. Penyampaian Pemateri 19.25-19.50
5. Diskusi terkait masalah yang ada di RW 10 19.50-20.30
6. Penutup + Doa 20.30-20.35

2) Setting tempat

Peserta :
Fasilitator :
IV. Evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. Undangan yang disebar 18 di Rw 10.
2. Mahasiswa yang hadir tepat pada waktunya dan berperan sesuai
dengan perannya

43
3. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan
4. Adanya kordinasi dengan kepala desa, puskesmas, tokoh masyarakat,
dan masyarakat.
5. Pre planning telah disetujui oleh dosen pembimbing.
b. Evaluasi proses
1. Pelaksanaan kegiatan terlambat 1,5 jam dari waktu yang ditentukan
2. Para undangan yang hadir mengikuti seluruh proses kegiatan dari
awal sampai ahkir.
3. Masyarakat berperan aktif selama jalan nya diskusi.
c. Evaluasi hasil
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi maslah kesehatan yang ada di
Desa Talok Dusun Jatirenggo Rw 10.
2. Menyusun prioritas masalah kesehatan yang ditemukan di Desa
Talok Dusun Jatirenggo Rw 10.
3. Menyusun rencana kegiatan yang telah ditentukan akan
dilaksanakan 1 hari setelah MMRW.

Kepanjen, Juli 2018


PJMK PKMD, PJ Kelompok

Zulfikar M, M.Kep Sulthony T


NIK. 201302041 NIM. 1520074

44
LAMPIRAN 6

45
RESUME KEGIATAN

Hari/tanggal : Sabtu, 21 Juli 2018


Tempat : Bapak Mulyono (RT 02/ RW 10)
Waktu : 19.00 - Selesai
Nama Kegiatan : Musyawarah Masyarakat RW (MMRW)

A. Acara dihadiri oleh :


3) Ketua RW 10
4) Ketua RT 1 – 4
5) Dosen Pembimbing
6) Kader Kesehatan
7) Perwakilan masyarakat
8) Mahasiswa
A. Susunan acara
No. Jam Jenis Acara Pelaksanaan Waktu
1. 16.00 Breafing All Panitia 15 menit
2. 18.00 Persiapan All Panitia 30 menit
3. 19.30 Pembukaan Sie Acara 5 menit
4. 19.40 Sambutan Ketua 5 menit
Pelaksana
5. 19.50 Acara pemaparan masalah dan Sie Presenter 60 menit
diskusi terkait masalah di Rw 10
6. 21.00 Doa Sie Humas 5 menit
7. 21.05 Penutup Sie Acara 5 menit

B. Hasil evaluasi
a. Evaluasi struktur
1. Undangan yang hadir sebanyak 12 orang dari 18 undangan yang
disebar.
2. Mahasiswa hadir tepat waktu dan berperan sesuai tugasnya.

46
3. Tempat dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan.
4. Adanya kordinasi Ketua RW, Ketua RT, Kader, Dosen
Pembimbing dan Masyarakat.
b. Evaluasi proses
1. Pelaksanaan terlambat 1,5 jam dari waktu yang ditentukan.
2. 85 % yang hadir mengikuti seluruh proses kegiatan MMRW.
3. 75 % memberi respon dan mengajukan pertanyaan selama
jalannya MMRW.
c. Evaluasi hasil
1. Mahasiswa dapat mengidentifikasi masalah kesehatan yang ada di
Desa Talok Dusun Jatirenggo Rw 10.
2. Rencana Kegiatan yang telah ditentukan akan dilaksanaankan 1
hari setelah MMRW.

Kepanjen, Juli 2018


PJMK PKMD, PJ Kelompok

Zulfikar M, M.Kep Sulthony T


NIK. 201302041 NIM. 1520074

47
LAMPIRAN 7

48
DOKUMENTASI KEGIATAN MMRW

Gambar 1. Persiapan Kegiatan

Gambar 2. Gladi Bersih

49
Gambar 3. Penerimaan Tamu

Gambar 4. Penyampaian Hasil Survei

50
Gambar 5. Musyawarah Bersama Tokoh Masyarakat dan Kader

Gambar 6. Foto Bersama

51
LAMPIRAN 8

52
53
LAMPIRAN 9

54
SAP
KEGIATAN KOMUNITAS
“PENGENALAN PENYAKIT HIPERTENSI”

Disusun oleh :
1. Andhika Zenif Fajar Fauzi 8. Dwi Yulia Marta Sari
(NIM. 1520007) (NIM. 1520052)
2. Beby Putri Maretha 9. Melati Budiarti
(NIM. 1520013) (NIM. 1520062)
3. Galuh Mendung Gusty I 10. Satria Wahyu D
(NIM. 1520018) (NIM. 1520072)
4. Syafrianty Ferdhita A 11. Silvi Nur F
(NIM. 1520033) (NIM. 1520073)
5. Alfiana Novianti 12. Sulthony T
(NIM. 1520043) (NIM. 1520074)
6. Devi Nuriyatul Jannah 13. Yoddy Ilmiar
(NIM. 1520050) (NIM.1520077)
7. Dewi Rosyidah 14. Yolan Citta A
(NIM. 1520051) (NIM. 1520078)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN


MALANG
2018

55
BAB 1
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Hipertensi adalah keadaan dimana tekanan darah mengalami
peningkatan memberikan gejala berlanjut pada suatu organ target di tubuh.
Hal ini dapat menimbulkan kerusakan yang lebih berat misalnya stroke
(terjadi pada otak dan menyebabkan kematian yang cukup tinggi), penyakit
jantung koroner (terjadi kerusakan pembuluh darah jantung), dan hipertrofi
ventrikel kiri (terjadi pada otot jantung). Hipertensi juga dapat menyebabkan
penyakit gagal ginjal, penyakit pembuluh lain dan penyakit lainnya (Syahrini
et all., 2012).
Umumnya penyakit hipertensi terjadi pada orang yang sudah berusi
lebih dari 40 tahun. Penyakit ini biasanya tidak menunjukan gejala yang nyata
pada stadium awal belum menimbulkan gangguan yang serius pada kesehatan
penderitanya (Gunawan, 2012). Hal ini serupa seperti yang dikemukakan oleh
Yogiantoro (2006), Hipertensi tidak mempunyai gejala khusus sehingga tidak
disadari oleh penderitanya.
Didunia diperkirakan 7,5 juta kematian disebabkan oleh tekanan
darah tinggi. Pada tahun 1980 jumlah orang dengan hipertensi ditemukan
sebanyak 600 juta dan mengalami peningkatan menjadi 1 miliyar pada tahun
2008.

1.2 TUJUAN
. Menambah pengetahuan tentang penyakit hipertensi pada masyarakat di
desa talok dusun jatirenggo RW 10.

1.3 MANFAAT
Dari penyuluhan yang akan dilakukan, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
1. Bagi Mahasiswa
Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan
asuhan keperawatan kepada pasien hipertensi sehingga dapat
meningkatkan kualitas dalam tindakan
2. Bagi Masyarakat
Menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
dengan meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang penanganan
hipertensi pada masyarakat di desa talok dusun jatirenggo RW 10.

57
BAB 2
RENCANA KEGIATAN

2.1 TEMA
“Pengenalan Penyakit Hipertensi”
2.2 WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN
Hari : Senin - Selasa
Tanggal : 23-24 Juli 2018
Jam : 16.00 – 18.00 WIB
Tempat : Rumah Bapak Ketua RT Dusun Jatirenggo, Desa Talok,
Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.
2.3 SASARAN
Masyarakat Rw 10 Dusun Jatirenggo, Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten
Malang.
2.4 PELAKSANA
Mahasiswa :
1. Andhika Zenif Fajar Fauzi (NIM. 1520007)
2. Beby Putri Maretha (NIM. 1520013)
3. Galuh Mendung Gusty I (NIM. 1520018)
4. Syafrianty Ferdhita A (NIM. 1520033)
5. Alfiana Novianti (NIM. 1520043)
6. Devi Nuriyatul Jannah (NIM. 1520050)
7. Dewi Rosyidah (NIM. 1520051)
8. Dwi Yulia Marta Sari (NIM. 1520052)
9. Melati Budiarti (NIM. 1520062)
10. Satria Wahyu D (NIM. 1520072)
11. Silvi Nur F (NIM. 1520073)
12. Sulthony T (NIM. 1520074)
13. Yoddy Ilmiar (NIM.1520077)
14. Yolan Citta A (NIM. 1520078)
2.5 METODE
1. Ceramah

58
2. Diskusi
2.6 MEDIA
Leaflet
2.7 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN
NO Materi Kegiatan
1. Persiapan (5 menit ) 1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan peserta
2. Pembukaan (5 menit ) 1. Perkenalan
2. Meyampaikan maksud dan tujuan
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menyebutkan materi penyuluhan
3. Diskusi ( 10 menit ) Meyampaikan materi :
a) Menjelaskan pengertian tentang penyakit
hipertensi.
b) Menjelaskan penyakit hipertensi.
c) Menjelaskan tentang penyebab penyakit
hipertensi.
d) Menjelaskan tentang tanda gejala penyakit
hipertensi.
e) Menjelaskan tentang penanganan penyakit
hipertensi.
f) Menjelaskan tentang pencegahan penyakit
hipertensi.
4. Tanya Jawab (10 menit) 1. Memberikan pertanyaan kepada peserta
2. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya tentang materi
3. Memberikan jawaban tentang pertanyaan
yang telah diberikan
4. Evaluasi (5 menit ) 1. Mengucapkan terimakasih kepada peserta
2. Berpamitan dan salam
3. Membersihkan alat – alat penyuluhan

59
2.8 PEMBAGIAN TUGAS
1. Moderator : Yolan
Tugas :
a. Membuka dan menutup acara.
b. Memperkenalkan diri.
c. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
d. Menjaga kelancaran acara.
e. Memimpin diskusi.
2. Penyaji : Mendung
Tugas :
a. Menyajikan materi penyuluhan
b. Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan
3. Fasilitator : Bebi
Tugas :
a. Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi
penyuluhan.
b. Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya.
c. Menjadi contoh dalam kegiatan.
4. Observer : Melati
a. Mengamati jalannya kegiatan.
b. Mengevaluasi kegiatan.
c. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan
2.9 SETTING TEMPAT
A. = Audien
B. = Moderator
C. = Penyaji
D. = Fasilitator
E. = Observer

A
A C
D
A
B
E

60
A
A
2.10 EVALUASI
1. Evaluasi Proses
a. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaan
b. Peserta (Pasien dan Keluarga Pasien) berpartisipasi aktif dalam kegiatan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
d. Kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan
e. Keadaan dan suasana yang mendukung
2. Evaluasi Hasil
Diharapkan Peserta mampu menjawab pertanyaan :
1. Pengertian penyakit hipertensi.
2. Penyebab penyakit hipertensi.
3. Cara penanganan penyakit hipertensi.
4. Cara pencegahan penyakit hipertensi.

61
BAB 3
MATERI

3.1 Pengertian Hipertensi

Menurut WHO, batasan yang di anggap normal adalah 140/90 mmHg


dan tekanan darah sama atau di atas 160/95 mmHg di nyatakan hipertensi.
Menurut Departemen Kesehatan RI (1990) hipertensi didefinisikan
sebagai peninggian yang menetap daripada tekanan darah sistolik di atas 140
mmHg dan tekanan diastolik di atas 90 mmHg. Peninggian tekanan darah
yang terus menerus yang merupakan gejala klinis karena hal tersebut dapat
menunjukan keadaan seperti Hypertensi Heart Disease Arteriole
Nefrosclerosis.

3.2 Penyebab Hipertensi


1. Keturunan.
2. Peningkatan Usia.
3. Stress.
4. Kurang olahraga.
5. Kebiasaan yang tidak baik, seperti merokok dan alkohol.
6. Asupan garam yang tinggi.
7. Kegemukan atau obesitas.

7.4 Tanda Gejala Hipertensi


1. Kepala pusing.
2. Gemetar
3. Sering marah-marah.
4. Gangguan penglihatan.

7.5 Pencegahan Hipertensi


1. Periksakan tekanan darah secara teratur ke pelayanan kesehatan
terdekat.

62
2. Makanan yang di anjurkan untuk penderita hipertensi seperti
kabohidrat dan protein.

63
BAB 4
PENUTUP

Demikian SAP “PENGENALAN PENYAKIT HIPERTENSI” ini kami


buat dengan maksud memohon partisipasi dari semua pihak guna terlaksana dan
suksesnya kegiatan ini. Dan besar harapan kami SAP ini dapat ditindak lanjuti
sebagai mana mestinya.
Semoga acara ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait dalam
kegiatan penyuluhan ini, dan berjalan lancar seperti yang diharapkan serta
mendapatkan riddho dari Allah SWT.

Kepanjen, 14 Juli 2018

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Zulfikar M, M.Kep Dita Trisnaningtyas


NIK. 201302041 NIP. 19830214 200501 2 007

Ketua Prodi S1 Keperawatan

Tri Nurhudi S, M.Kep


NIK. 200811005

64
DAFTAR PUSTAKA

Ardiansyah, Muhammad. 2012. Medikal Bedah Untuk Mahasiswa. Jogjakarta :


DIVA Press.
Riyadi, Sujono. 2011. Keperawatan Medikal Bedah. Yogyakarta : Pustaka
Belajar.
Suyono, Slamet , dkk. 2004. Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta : Balai Penerbitan
FKUI.

65
LAMPIRAN 10

66
SAP
KEGIATAN KOMUNITAS
“PENGENALAN PENYAKIT ASAM URAT”

Disusun oleh :
1. Andhika Zenif Fajar Fauzi 8. Dwi Yulia Marta Sari
(NIM. 1520007) (NIM. 1520052)
2. Beby Putri Maretha 9. Melati Budiarti
(NIM. 1520013) (NIM. 1520062)
3. Galuh Mendung Gusty I 10. Satria Wahyu D
(NIM. 1520018) (NIM. 1520072)
4. Syafrianty Ferdhita A 11. Silvi Nur F
(NIM. 1520033) (NIM. 1520073)
5. Alfiana Novianti 12. Sulthony T
(NIM. 1520043) (NIM. 1520074)
6. Devi Nuriyatul Jannah 13. Yoddy Ilmiar
(NIM. 1520050) (NIM.1520077)
7. Dewi Rosyidah 14. Yolan Citta A
(NIM. 1520051) (NIM. 1520078)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KEPANJEN


MALANG
2018

67
BAB 1
PENDAHULUAN

1.4 LATAR BELAKANG


Asam urat adalah senyawa turunan purina. Kelebihan
(hiperurisemia) kadar asam urat dalam darah ini sering menjadi indikasi
adanya penyakit gangguan pada tubuh manusia. Pada manusia asam urat
adalah prooduk terahkir lintas katabolisme nukleotidaurina, sebab adanya
enzim urikase yang mengkonfersi asam urat menjadi alantoin.
Dengan kata lain, dalam tubuh makhluk hidup terdapat zat purin
ini, lalu karena kita memakan makhluk hidup tersebut, maka zat purin
tersebut berpindah ke dalam tubuh kita. Berbagai sayuran dan buah-buahan
juga terdapat purin. Purin juga dihasilkan dari hasil perusakan sel-sel tubuh
yang terjadi secara normal karena penyakit tertentu (Hidayat,2007).
Asam urat merupakan zat sisa dari pemecahan urin yang dibentuk oleh
tubuh pada saat regenerasi sel. Kadar asam urat normal adalah 2,4-5,7 mg/dl
pada wanita dan 3,7-7 mg/dl pada pria. Normalnya, asam urat larut dalam
darah dan dikeluarkan dalam tubuh melalui urin. Asam urat merupakan hasil
metabolisme normal dari pencernaan protein (terutama dari daging, hati, ginjal
dan beberapa jenis sayuran seperti kacang dan buncis) atau dari penguraian
urin yang harusnya akan dibuang melalui ginjal feses, atau keringan (sustrani,
2004).

1.5 TUJUAN
Menambah pengetahuan tentang penyakit asam urat pada masyarakat di
desa talok dusun jatirenggo RW 10.

1.6 MANFAAT
Dari penyuluhan yang akan dilakukan, diharapkan dapat memberikan
manfaat sebagai berikut:
3. Bagi Mahasiswa

68
Memberikan motivasi kepada mahasiswa untuk dapat meningkatkan
asuhan keperawatan kepada masyarakat yang terkena asam urat sehingga
dapat meningkatkan kualitas dalam tindakan.
4. Bagi Masyarakat
Menjadi bahan pertimbangan untuk meningkatkan kualitas kesehatan
dengan meningkatkan pengetahuan dan wawasan tentang penanganan
penyakit asam urat pada masyarakat di desa talok dusun jatirenggo Rw 10.

69
BAB 2
RENCANA KEGIATAN

2.1 TEMA
“Pengenalan Penyakit Asam Urat”

2.2 WAKTU & TEMPAT PELAKSANAAN


Hari : Senin - Selasa
Tanggal : 23-24 Juli 2018
Jam : 16.00 – 18.00 WIB
Tempat : Rumah Bapak Ketua RT Dusun Jatirenggo, Desa Talok,
Kecamatan Turen, Kabupaten Malang.

2.3 SASARAN
Masyarakat Rw 10 Dusun Jatirenggo, Desa Talok, Kecamatan Turen, Kabupaten
Malang.
2.4 PELAKSANA
Mahasiswa :
1. Andhika Zenif Fajar Fauzi (NIM. 1520007)
2. Beby Putri Maretha (NIM. 1520013)
3. Galuh Mendung Gusty I (NIM. 1520018)
4. Syafrianty Ferdhita A (NIM. 1520033)
5. Alfiana Novianti (NIM. 1520043)
6. Devi Nuriyatul Jannah (NIM. 1520050)
7. Dewi Rosyidah (NIM. 1520051)
8. Dwi Yulia Marta Sari (NIM. 1520052)
9. Melati Budiarti (NIM. 1520062)
10. Satria Wahyu D (NIM. 1520072)
11. Silvi Nur F (NIM. 1520073)
12. Sulthony T (NIM. 1520074)
13. Yoddy Ilmiar (NIM.1520077)
14. Yolan Citta A (NIM. 1520078)

70
2.5 METODE
3. Ceramah
4. Diskusi
2.6 MEDIA
Leaflet

2.7 RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN


NO Materi Kegiatan
1. Persiapan (5 menit ) 1. Persiapan alat dan bahan
2. Persiapan peserta
2. Pembukaan (5 menit ) 1. Perkenalan
2. Meyampaikan maksud dan tujuan
3. Melakukan kontrak waktu
4. Menyebutkan materi penyuluhan
3. Diskusi ( 10 menit ) Meyampaikan materi :
g) Menjelaskan pengertian tentang penyakit
Asam Urat.
h) Menjelaskan penyakit Asam Urat.
i) Menjelaskan tentang penyebab penyakit
Asam Urat
j) Menjelaskan tentang tanda gejala penyakit
Asam Urat.
k) Menjelaskan tentang pencegahan penyakit
Asam Urat
4. Tanya Jawab (10 menit) 4. Memberikan pertanyaan kepada peserta
5. Memberikan kesempatan kepada peserta
untuk bertanya tentang materi
6. Memberikan jawaban tentang pertanyaan
yang telah diberikan
4. Evaluasi (5 menit ) 1. Mengucapkan terimakasih kepada peserta
2. Berpamitan dan salam

71
3. Membersihkan alat – alat penyuluhan

4.8 PEMBAGIAN TUGAS


5. Moderator : Toni
Tugas :
f. Membuka dan menutup acara.
g. Memperkenalkan diri.
h. Menetapkan tata tertib acara penyuluhan.
i. Menjaga kelancaran acara.
j. Memimpin diskusi.
6. Penyaji : Marta dan Yoddy
Tugas :
c. Menyajikan materi penyuluhan
d. Bersama fasilitator menjalin kerja sama dalam acara penyuluhan
7. Fasilitator : Rosyi dan Alfi
Tugas :
d. Bersama moderator menjalin kerja sama dalam menyajikan materi
penyuluhan.
e. Memotivasi peserta kegiatan dalam bertanya.
f. Menjadi contoh dalam kegiatan.
8. Observer : Andika dan Silvi
d. Mengamati jalannya kegiatan.
e. Mengevaluasi kegiatan.
f. Mencatat prilaku verbal dan non verbal peserta kegiatan
4.9 SETTING TEMPAT
F. = Audien
G. = Moderator
H. = Penyaji
I. = Fasilitator
J. = Observer

72
A
A C
D
A
B
E
A
A

4.10 EVALUASI
1. Evaluasi Proses
f. Waktu yang direncanakan sesuai dalam pelaksanaan
g. Peserta berpartisipasi aktif dalam kegiatan
h. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
i. Kegiatan berjalan dengan lancar sesuai dengan rencana yang telah
ditentukan
j. Keadaan dan suasana yang mendukung

2. Evaluasi Hasil
Diharapkan Peserta mampu menjawab pertanyaan :
5. Pengertian penyakit Asam Urat
6. Penyebab penyakit Asam Urat
7. Cara penanganan penyakit Asam Urat
8. Cara pencegahan penyakit Asam Urat

73
BAB 3
MATERI

6.1 Pengertian Asam urat


Penyakit asam urat atau dalam bahasa inggris gout atau penyakit
pirai. Gout atau pirai adalah peradangan yang banyak dirasakan pada
persendian otot atau urat dalam tubuh penyakit asam urat merupakan
akibat dari konsumsi zat purin secara berlebihan. Purin diolah tubuh
menjadi asam urat, tapi jika kadar asam urat berlebih, ginjal tidak mampu
mengeluarkan sehingga kristal adam urat menumpuk dipersendian
akibatnya sendi terasa nyeri, bengkak dan meradang. Purin sendiri adalah
zat yang terdapat dalam setiap bahan makanan yang berasal dari tubuh
makhluk hidup dengan kata lain, dalam tubuh mkhluk hidup terdapat zat
purin ini, lalu karena makhluk tersebut dimakan, maka zat tersebut pindah
ketubuh yang memakannya. Berbagai tumbuhan dan buahan juga terdapat
zat purin selain itu purin juga dapat berasal dari perusakan sel-sel tubuh
secara normal ataupun karena adanya penyakit
6.2 Penyebab Asam Urat
1. Pola makan tidak sehat.
2. Pemakaian alkohol
3. Kelainan sejak lahir
4. Komplikasi hipertensi
7.6 Tanda Gejala Asam Urat
5. Kesemutan
6. Nyeri pada sendi
7. Bengkak pada sendi
8. Sendi kaku atau tegang
7.7 Pencegahan Asam Urat
1. Kompres air dingin.
2. Menghindari makanan seperti tape, ragi, jeroan, kacang-kacangan,
nanas, dan durian.

74
3. Olahraga teratur
4. Perbanyak konsumsi seperti jeruk, melon, apel, pisang.

75
BAB 4
PENUTUP

Demikian SAP “ PENGENALAN ASAM URAT “ ini kami buat dengan


maksud memohon partisipasi dari semua pihak guna terlaksana dan suksesnya
kegiatan ini. Dan besar harapan kami SAP ini dapat ditindak lanjuti sebagai mana
mestinya.
Semoga acara ini dapat bermanfaat bagi semua pihak terkait dalam
kegiatan penyuluhan ini, dan berjalan lancar seperti yang diharapkan serta
mendapatkan riddho dari Allah SWT.

Kepanjen, 14 Juli 2018

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Zulfikar M, M.Kep Dita Trisnaningtyas


NIK. 201302041 NIP. 19830214 200501 2 007

Ketua Prodi S1 Keperawatan

Tri Nurhudi S, M.Kep


NIK. 200811005

76
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddath. 2001. Buku Ajar Bedah Medikal Bedah. Vol 3.
Penerbit Buku Kedokteran. EGC. Jakarta.
Helmi, Zairin Helmi. 2011. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Jakarta
: Salemba Medika.
Rasjad, Chairuddin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi. Edisi 3.
Jakarta : Yarsif Watampone.

77
LAMPIRAN 11

78
79
80
81
82
LAMPIRAN 12

83
84
85
LAMPIRAN 13

86
87
88
LAMPIRAN 14

89
DOKUMENTASI KEGIATAN

Gambar 1. Persiapan Kegiatan

Gambar 2. Pembagian Leaflet

90
Gambar 3. Pemeriksaan Tekanan Darah

Gambar 4. Penyampaian Materi Penyuluhan

91
Gambar 5. Praktek Senam Diabetik

Gambar 6. Praktek Senam Otak

92
Gambar 7. Pengisian Kuisioner

Gambar 8. Foto Bersama Warga RW 10

93

Anda mungkin juga menyukai