Anda di halaman 1dari 171

LOKAKARYA MINI 1

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN


DI RUANG RAWAT INAP TETA
RUMAH SAKIT JIWA DAERAH PROVINSI JAMBI

DI SUSUN OLEH
KELOMPOK I :
Wahyudi Ramadhan Pane G1B220020
Siska Hidayanti G1B220021
Dara Mayori Siregar G1B220022
Nisnaini Anggraini G1B220023
Nopita Jutni Manalu G1B220024
Nadya Syaphira G1B220025
Zunnurain G1B220026
Eva Dwifitria G1B220027
Fatimah Ariyanti Nasution G1B220028
Hanna Pramesti G1B220029
R Dilha Pradivta G1B220030

PEMBIMBING AKADEMIK:
Ns. Indah Mawarti, S.Kep,. M.Kep
Ns. Yusnilawati, S.Kep., M.Kep

PEMBIMBING LAPANGAN:
Ns. Retty Octi Syafrini, M.Kep., Sp.Kep. J
Ns. Dermanto Saurtua, S.Kep
Ns. Afrenny Yulni, S.Kep

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR

Bismillah, Alhamdulillaahi Rabbil’alamiin, segala puji hanya bagi Allah


yang Maha Kuasa. Sholawat dan salam bagi Nabi Muhammad SAW. Atas segala
limpahan nikmat serta karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan
Lokakarya Mini I Praktik Profesi Manajemen Keperawatan Di Ruang Rawat Inap
Teta Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi.

Terwujudnya laporan ini tidak lepas dari bantuan, bimbingan, dan


dorongan berbagai pihak, maka sebagai ungkapan hormat dan penghargaan
penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Ns. Indah Mawarti, S.Kep., M.Kep selaku koordinator stase manajemen
dan pembimbing akademik
2. Ibu Ns. Yusnilawati, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing akademik stase
manajemen
3. Ibu Ns. Retty Octi Syafrini, M.Kep., Sp.Kep. J selaku pembimbing klinik
stase manajemen
4. Bapak Ns. Dermanto Saurtua, S.Kep selaku pembimbing klinik stase
manajemen
5. Ibu Ns. Afrenny Yulni, S.Kep selaku kepala ruangan Teta
Penulis menyadari bahwa laporan lokakarya mini I ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan laporan ini. Akhir kata semoga
laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua.

Jambi, Agustus 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................1

1.1 Latar Belakang...........................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4

1.3 Tujuan.........................................................................................................4

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA......................................................................5

2.1 Konsep Manajemen Keperawatan..............................................................5

2.2 Konsep MPKP.......................................................................................... 6

BAB III GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENGKAJIAN....................72

3.1 Gambaran Umum RS Jiwa Jambi............................................................72

3.2 Gambaran Umum Ruangan dan Profil Ruangan......................................74

3.3 Penerapan MPKP.....................................................................................85

BAB IV : PERENCANAAN
4.1 Rumusan Masalah....................................................................................93

4.2 Analisa SWOT Berdasarkan 4 Pilar........................................................97

4.3 Plan Of Action (POA)............................................................................101


............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................106

LAMPIRAN....................................................................................................107

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang


menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
terdiri dari pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat. Fungsi
Rumah Sakit sebagai penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit, pemeliharaan dan
peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan yang
paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis, penyelenggaraan
pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka peningkatan
kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan, dan penyelenggaraan
penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang kesehatan
dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan etika
ilmu pengetahuan bidang kesehatan.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No:
983/Menkes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit adalah melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan
upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan
terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan
rujukan. Rumah sakit juga bertugas memenuhi kebutuhan hidup manusia. Di
tengah meningkatnya kebutuhan hidup manusia maka banyak diantara
manusia tersebut bekerja tanpa mengenal waktu, sehingga kecenderungan
untuk stress maupun depresi sangatlah besar. Masalah tersebut membutuhkan
penanganan khusus dan intensif dikarenakan orang yang terkena penyakit
gangguan mental ini cenderung untuk menyakiti dirinya sendiri dan orang
lain, serta membutuhkan waktu yang relatif lama untuk penyembuhan dan
pemulihan. Selain waktu yang panjang pasien gangguan mental juga harus
ditempatkan di tempat yang khusus karena itulah dibutuhkan rumah sakit
jiwa.

1
Rumah Sakit Jiwa Jambi (RSJ) merupakan sebuah pusat pelayanan
kesehatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan pasien-pasien yang
mengalami gangguan kejiwaan ataupun penyakit-penyakit yang bersangkutan
dengan kejiwaan seseorang. RSJ Jambi merupakan RSJ satusatunya di
provinsi jambi.Untuk itu, RSJ tersebut harus memiliki manajemen yang baik
sehingga didapatkan pelayanan yang optimal.
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan untuk merencanakan pengenalan
masalah yang terjadi di lingkungannya hingga pada penetapan tujuan
pemecahan masalah, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Selain itu, yang harus dilaksanakan oleh tenaga keperawatan yaitu
pengorganisasian dimana merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara
melibatkan semua sumber daya yang ada dalam suatu sistem untuk mencapai
suatu organisasi. Selanjutnya yaitu motivasi dimana merupakan kegiatan yang
membutuhkan kemampuan seorang pimpinan untuk mengarahkan
karyawannya secara benar dengan menggunakan pengetahuan yang cukup
tentang teori pengarahan sebagai dasarnya. Berikutnya yaitu pengendalian
sebagai komponen terakhir yang merupakan kegiatan umpan balik dan hasil-
hasil secara periodik untuk dilakukan perencanaan tindak lanjut.
Model manajemen keperawatan terdiri atas MPKP, MAKP, dan SP2KP.
Model manajemen MPKP merupakan suatu sistem yang memfasilitasi
perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan. Model
manajemen MPKP terdiri atas metode fungsional, metode tim, metode
primer, metode kasus dan metode modifikasi. Model manajemen MAKP
merupakan suatu sistem yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan tersebut. Model manajemen MAKP terdiri atas metode
fungsional, metode tim dan metode primer. Sedangkan model manajemen
SP2KP merupakan suatu sistem yang memungkikan perawat untuk
mewujudkan kualitas pelayanan keperawatan yang diharapkan dan mampu

2
memacu diri dalam kualitas pelayanan keperawatan sesuai dengan standar
rumah sakit kelas dunia atau bertaraf internasional. Model manajemen SP2KP
terdiri atas kombinasi metode tim dan primer.
Berdasarakan hasil Observasi yang dilakukan pada tanggal 24-28
Agustus 2021 di Ruang Rawat Inap Teta menggunakan model manajeman
MPKP dengan metode keperawatan Tim. Model manajemen keperawatan
MPKP terdiri atas empat pilar diantaranya adalah pilar kesatu yaitu
pendekatan manajemen keperawatan yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian, pilar kedua
yaitu sistem penghargan, pilar ketiga yaitu hubungan profesional dan pilar
keempat yaitu manajemen asuhan keperawatan. Metode Tim merupakan
pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat pelaksana
kepada sekelompok klien yang dipimpin oleh perawat teregistrasi dan
berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian
tugas dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok atau ketua tim.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 27
Agustus 2021 melalui wawancara dengan kepala ruangan ruang Teta
dikatakan bahwa model manajemen keperawatan MPKP dengan metode tim
efektif diterapkan di ruangan Teta. Berdasarkan survey pendahuluan yang
telah dilakukan, masalah yang muncul yaitu supervise, pelatihan mengenai
MPKP, dan pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien.
Berdasarkan uraian diatas, maka mahasiswa Kelompok 1 Program Studi
Profesi Ners Universitas Jambi Angkatan XII Tahun 2021 perlu melakukan
praktek di Rumah Sakit Jiwa Daerah provinsi Jambi untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta mengaplikasikan sistem manajemen
keperawatan MPKP di ruang Teta. Praktek manajemen keperawatan
Mahasiswa Profesi Ners dilakukan selama 3 minggu, dengan melakukan
pengkajian, perencanaan, dan melakukan implementasi sesuai dengan
permasalahan yang didapatkan diruangan. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara pemberian kuesioner, wawancara, dan observasi.

3
1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah berdasarkan latar belakang diatas adalah


Bagaimana penerapan MPKP yang digunakan Ruang Rawat Inap Teta RSJD
Provinsi Jambi?

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan umum

Untuk mengetahui penerapan MPKP yang digunakan di Ruang Rawat


Inap Teta RSJD Provinsi Jambi
1.3.2 Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui penerapan MPKP pilar I pendekatan manajemen oleh


kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana
b. Untuk mengetahui penerapan MPKP pilar II kompensasi dan
penghargaan oleh kepala ruangan dan ketua tim
c. Untuk mengetahui penerapan MPKP pilar III hubungan professional oleh
kepala ruangan dan ketua tim
d. Untuk mengetahui penerapan MPKP pilar IV pemberian asuhan
keperawatan oleh ketua tim dan perawat pelaksana

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Manajemen Keperawatan

2.1.1 Definisi Manajemen Keperawatan

Manajemen keperawatan adalah proses secara keseluruhan yang


memungkinkan perawat dapat menyelesaikan tugasnya dalam memberikan asuhan
keperawatan serta meningkatkan keadaan kesehatan pasien menuju ke arah
kesembuhan. Manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui
anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan, pengobatan dan bantuan
terhadap para pasien.
Berdasarkan pengertian-pengertian manajemen keperawatan diatas maka
dapat disimpulkan bahwa manajemen keperawatan adalah suatu proses secara
keseluruhan yang memungkinkan staf keperawatan menyelesaikan tugasnya
dalam pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan kesehatan pasien ke
arah kesembuhan.
2.2 Konsep MPKP
2.2.1 Definisi MPKP

Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah suatu sistem


(struktur, proses dan nilai-nilai profesional) yang memungkinkan perawat
profesional mengatur pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan, yang
dapat menopang pemberian asuhan tersebut.
2.2.2 Tujuan MPKP

Tujuan utama Model Praktik Keperawatan Profesional (MPKP) adalah


untuk meningkatkan mutu pelayanan keperawatan. Sedangkan tujuan secara
khusus dari MPKP adalah sebagai berikut (Keliat, B.A. 2012) :
a. Menjaga konsistensi asuhan keperawatan

b. Mengurangi konflik, tumpang tindih, dan kekosongan pelaksanaan asuhan


keperawatan oleh tim keperawatan
c. Menciptakan kemandirian dalam memberikan asuhan keperawatan

5
d. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan
e. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi
setiap tim keperawatan.
2.2.3 Konsep MPKP Di Rumah Sakit Jiwa

Menurut (Keliat, 2012) di rumah sakit jiwa telah dikembangkan MPKP


dengan memodifikasi MPKP yang telah dikembangkan di rumah sakit umum.
Beberapa modifikasi yang dilakukan meliputi 3 jenis yaitu:

a. MPKP Transisi

MPKP dasar yang tenaga perawatnya masih ada yang berlatar belakang
pendidikan SPK, namun Kepala Ruangan dan Ketua Timnya minimal dari D3
Keperawatan

b. MPKP Pemula

MPKP dasar yang semua tenaganya minimal D3 Keperawatan.

c. MPKP Profesional dibagi 3 tingkatan yaitu :

1. MPKP I

MPKP dengan tenaga perawat pelaksana minimal D3 keperawatan tetapi


Kepala Ruangan (Karu) dan Ketua Tim (Katim) mempunyai pendidikan
minimal S1 Keperawatan.
2. MPKP II

MPKP Intermediate dengan tenaga minimal D3 Keperawatan dan


mayoritas Sarjana Ners keperawatan, sudah memiliki tenaga spesialis
keperawatan jiwa.
3. MPKP III

MPKP Advance yang semua tenaga minimal Sarjana Ners keperawatan,


sudah memiliki tenaga spesialis keperawatan jiwa dan doktor keperawatan
yang bekerja di area keperawatan jiwa.

6
2.2.4 Pilar MPKP

Keperawatan professional dalam model praktik keperawatan professional


(MPKP) terdiri dari empat pilar adalah (Keliat, 2012) :
2.2.4.1 Pilar I : Pendekatan Manajemen (Management Approach)

A. Perencanaan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Keliat, 2012). Kegiatan perencanaan
yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi dan
kebijakan. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah
perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana kegiatan harian, bulanan
dan tahunan.

1. Visi di Ruang MPKP


Visi adalah pernyataan singkat yang menyatakan mengapa organisasi
itu dibentuk serta tujuan organisasi tersebut. Visi perlu dirumuskan sebagai
landasan perencanaan organisasi. Contoh visi di Ruang MPKP RSMM
Bogor adalah “Mengoptimalkan kemampuan hidup klien gangguan jiwa
sesuai dengan kemampuannya dengan melibatkan keluarga.”
2. Misi Di Ruang MPKP
Misi adalah pernyataan yang menjelaskan tujuan organisasi dalam
mencapai visi yang telah ditetapkan. Contoh misi di Ruang MPKP di
RSMM Bogor adalah “Memberikan pelayanan prima secara holistik
meliputi bio, psiko, sosio dan spiritual dengan pendekatan keilmuan
keperawatan kesehatan jiwa yang professional.”
3. Filosofi di Ruang MPKP
Filosofi adalah seperangkat nilai-nilai yang mengakar dan menjadi
rujukan semua kegiatan dalam organisasi dan menjadi landasan dan arahan
seluruh perencanaan jangka panjang. Nilai-nilai dalam filosofi dapat lebih
dari satu. Beberapa contoh pernyataan filosofi :
a. Individu memiliki harkat dan martabat
7
b. Individu mempunyai tujuan tumbuh dan berkembang Setiap
individu memiliki potensi berubah
c. Setiap orang berfungsi holistik (berinteraksi dan bereaksi terhadap

lingkungan)

4. Rencana Jangka Pendek di Ruang MPKP


Rencana jangka pendek yang diterapkan di ruang MPKP terdiri dari
rencana harian, bulanan dan tahunan.

a. Rencana harian

Rencana harian adalah kegiatan yang akan dilaksanakan oleh


perawat sesuai dengan perannya masing-masing, yang dibuat pada
setiap shift. Isi kegiatan disesuaikan dengan peran dan fungsi
perawat. Rencana harian dibuat sebelum operan dilakukan dan
dilengkapi pada saat operan dan pre conference.
1) Rencana harian kepala ruangan

Isi rencana harian Kepala Ruangan meliputi:


a) Asuhan keperawatan

b) Supervisi Katim dan Perawat pelaksana

c) Supervisi tenaga selain perawat dan kerja sama dengan unit lain
yang terkait.
2) Rencana Harian ketua tim
Isi rencana harian ketua tim adalah:
a) Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang
menjadi tanggung jawabnya
b) Melakukan supervisi perawat pelaksana

c) Kolaborasi dengan dokter atau tim kesehatan lain.

d) Alokasi pasien sesuai perawat yang dinas

8
3) Rencana harian perawat pelaksana

Isi rencana harian perawat pelaksana adalah tindakan


keperawatan untuk sejumlah pasien yang dirawat pada shift
dinasnya. Rencana harian perawat pelaksana shift sore dan malam
agak berbeda jika hanya satu orang dalam satu tim maka perawat
tersebut berperan sebagai ketua tim dan perawat pelaksana
sehingga tidak ada kegiatan pre dan post conference.
4) Penilaian rencana harian perawat

Untuk menilai keberhasilan dari perencanaan harian dilakukan


melalui observasi menggunakan instrumen jurnal rencana harian.
Setiap Ketua Tim mempunyai instrumen dan mengisinya setiap
hari. Pada akhir bulan dapat dihitung presentasi pembuatan rencana
harian masing-masing perawat.
b. Rencana bulanan
Rencana bulanan merupakan rencana tindak lanjut yang dibuat
oleh kepala ruangan dan ketua tim.
1) Rencana bulanan kepala ruangan

Setiap akhir bulan kepala ruangan melakukan evaluasi hasil


keempat pilar atau nilai MPKP dan berdasarkan hasil evaluasi
tersebut kepala ruangan akan membuat rrencana tindak lanjut
dalan rangka peningkatan kualitas hasil. Kegiatan yang mencakup
rencana bulanan karuadalah:
a) Membuat jadwal dan memimpin case conference

b) Membuat jadwal dan memimpin pendidikan kesehatan


kelompok keluarga
c) Membuat jadwal dinas

d) Membuat jadwal petugas TAK

e) Membuat jadwal dan memimpin rapat bulanan perawat

f) Melakukan jadwal dan memimpin rapat tim kesehatan


9
g) Membuat jadwal supervisi dan penilaian kinerja ketua tim
dan perawat pelaksana
h) Melakukan audit dokumentasi

i) Membuat laporan bulanan

2) Rencana bulanan ketua tim

Setiap akhir bulan ketua tim melakukan evaluasi tentang


keberhasilan kegiatan yang dilakukan ditimnya. Kegiatankegiatan
yang mencakup rencana bulanan katim adalah:
1) Mempresentasikan kasus dalam case conference
2) Memimpin pendidikan kesehatan kelompok keluarga
3) Melakukan supervisi perawat pelaksana
c. Rencana tahunan

Setiap akhir tahun kepala ruangan melakukan evalusi hasil


kegiatan dalam satu tahun yang dijadikan sebagai acuan rencana
tindak lanjut serta penyusunan rencana tahunan berikutnya.
Rencana kegiatan tahunan mencakup:

1) Menyusun laporan tahunan yang berisi tentang kinerja MPKP


baik proses kegiatan (aktivitas yang sudah dilaksanakan dari 4 pilar
praktek professional) serta evaluasi mutu pelayanan
2) Melaksanakan rotasi tim untuk penyegaran anggota masingmasing
tim.
3) Penyegaran terkait dengan materi MPKP khusus kegiatan yang
masih rendah pencapaiannya. Ini bertujuan mempertahankan
kinerja yang telah dicapai MPKP bahkan meningkatkannnya di
masa mendatang
4) Pengembangan SDM dalam bentuk rekomendasi peningkatan
jenjang karir perawat (pelaksana menjadi katim, katim menjadi
karu), rekomendasi untuk melanjutkan pendidikan formal,
membuat jadual untuk mengikuti pelatihan-pelatihan.

10
B. Pengorganisasian
Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP
menggunakan pendekatan sistem penugasan modifikasi keperawatan
timprimer. Secara vertikal ada kepala ruangan, ketua tim, dan perawat
pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien.
Pengorganisasian di ruang MPKP terdiri dari:

1. Struktur organisasi ruang MPKP


Struktur organisasi ruang MPKP menggunakan sistem penugasan tim-
primer keperawatan. Ruang MPKP dipimpin oleh kepala ruangan yang
membawahi dua atau lebih ketua tim. Ketua tim berperan sebagai perawat
primer membawahi beberapa perawat pelaksana yang memberikan asuhan
keperawatan secara menyeluruh kepada sekelompok pasien. Struktur organisasi
tersebut dapat digambarkan dalam bentuk bagan.

Struktur Organisasi Ruangan MPK P

K epala Ruangan

Ti m I Ti m II

Ketua tim Ketua tim


Angg ota tim Angg ota tim
(Perawat pelaksana) (Perawat pelaksana)

8-10 pasien 8-10 pasien

Mekanisme Pelaksanaan Pengorganisasian di Ruang MPKP :


a. Kepala ruangan membagi perawat yang ada menjadi 2 tim dan tiap
tim diketuai masing-masing oleh seorang ketua tim yang terpilih
melalui test.

11
b. Kepala ruangan bekerja sama dengan ketua tim mengatur jadwal dinas
(pagi, sore, malam)
c. Kepala ruangan membagi klien untuk masing-masing tim.

d. Apabila suatu ketika satu tim kekurangan perawat pelaksana karena


kondisi tertentu, kepala ruangan dapat memindahkan perawat
pelaksana dari tim lain ke tim yang mengalami kekurangan anggota
e. Ketua tim menunjuk penanggung jawab shift sore, malam, dan pagi
apabila karena sesuatu hal kepala ruangan sedang tidak bertugas,
untuk itu yang dipilih adalah perawat yang paling kompeten dari
perawat yang ada. Sebagai pengganti kepala ruangan adalah ketua tim,
sedangkan jika ketua tim berhalangan, tugasnya digantikan oleh
anggota tim (perawat pelaksana) yang paling kompeten di antara
anggota tim.
f. Ketua tim menetapkan perawat pelaksana untuk masing-masing
pasien.

g. Ketua tim mengendalikan asuhan keperawatan yang diberikan kepada


klien baik yang diterapkan oleh dirinya maupun oleh perawat
pelaksana anggota timnya.
h. Kolaborasi dengan tim kesehatan jiwa lain dilakukan oleh ketua tim.
Bila ketua tim karena suatu hal tidak sedang bertugas maka tanggung
jawabnya didelegasikan kepada perawat paling ekspert yang ada di
dalam tim.
i. Masing-masing tim memiliki buku komunikasi

j. Perawat pelaksana melaksanakan asuhan keperawatan kepada klien


yang menjadi tanggung jawabnya.
Uraian Tugas (Job Description) Personil di MPKP :

a. Kepala ruangan

1. Management Approach:

a) Perencanaan
12
1) Menyusun visi

2) Menyusun misi

3) Menyusun filosofi

4) Menyusun rencana jangka pendek: harian, bulanan,tahunan

b) Pengorganisasian

1) Menyusun struktur organisasi

2) Menyusun jadwal dinas

3) Membuat daftar alokasi pasien

c) Pengarahan

1) Memimpin operan

2) Menciptakan iklim motivasi

3) Mengatur pendelegasian

4) Melakukan supervisi

d) Pengendalian

1) Mengevaluasi indikator mutu

2) Melakukan audit dokumentasi


3) Melakukan survei kepuasan pasien, keluarga, perawat, dan tenaga
kesehatan lainnya
4) Melakukan survei masalah kesehatan/keperawatan

2. Compensatory reward

a) Melakukan penilaian kinerja ketua tim dan perawat pelaksana

b) Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staf

3. Professional relationship

a) Memimpin rapat keperawatan

b) Memimpin konferensi kasus

13
c) Melakukan rapat tim kesehatan

d) Melakukan kolaborasi dengan dokter

4. Ptsient care delivery

a) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan


gangguan konsep diri; harga diri rendah
b) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko
perilaku kekerasan
c) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien isolasi sosial
d) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
persepsi sensori: halusinasi
e) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
prosespiker: waham
f) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko bunuh
diri
g) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit
perawatan diri
b. Ketua Tim

1. Management Approach

a) Perencanaan

Menyusun rencana jangka pendek (rencana harian, rencana bulanan)

b) Pengorganisasian
1) Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan

2) Membagi alokasi pasien kepada Perawat Pelaksana

c) Pengarahan

1) Memimpin pre conference

2) Memimpin post conference

3) Menciptakan iklim motivasi ditimnya

14
4) Mengatur pendelegasian dalam timnya

5) Melaksanakan supervisi kepada anggota timnya

d) Pengendalian

1) Mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada pasien yang


dilakukan oleh perawat pelaksana
2) Memberikan umpan balik pada perawat pelaksana

2. Compensatory Reward

Menilai kinerja perawat pelaksana

3. Professional Relationship

1) Melaksanakan konfrensi kasus

2) Melakukan kolaborasi dengan dokter

4. Patient Care Delivery

1) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan


konsep diri harga diri rendah
2) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko
perilaku kekerasan
3) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien isolasi
sosial
4) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
persepsi sensori: halusinasi
5) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
proses pikir: waham
6) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko
bunuh diri
7) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit
perawatan diri

15
c. Perawat pelaksana

1. Perencanaan

Menyusun rencana jangka pendek (rencana harian)

2. Patient Care Delivery

a) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan


konsep diri harga diri rendah
b) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko
perilaku kekerasan
c) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien isolasi
sosial
d) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
persepsi sensori: halusinasi
e) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien gangguan
proses pikir: waham
f) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien risiko
bunuh diri
g) Mampu melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien defisit
perawatan diri
2. Jadwal dinas
Daftar dinas disusun berdasarkan Tim, dibuat dalam 1 minggu sehingga
perawat sudah mengetahui dan mempersiapkan dirinya untuk melakukan
dinas.Pembuatan jadwal dinas perawat dilakukan oleh kepala ruangan pada
hari terakhir minggu tersebut untuk jadwal dinas pada minggu yang selanjutnya
bekerja sama dengan Ketua Tim. Setiap tim mempunyai anggota yang berdinas
pada pagi, sore dan malam, dan yang lepas dari dinas (libur) malam hari dan
yang libur.

16
3. Daftar alokasi pasien
Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi tanggung jawab
tiap Tim selama 24 jam. Setiap pasien mempunyai perawat yang bertanggung
jawab secara total selama dirawat dan juga setiap shift dinas. Dalam daftar
pasien tidak perlu mencantumkan diagnosa dan alamat agar kerahasiaan pasien
terjaga. Daftar pasien dapat juga menggambarkan tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat atas asuhan keperawatan pasien sehingga terwujudlah
keperawatan pasien yang holistik. Daftar pasien juga memberi informasi bagi
kolega kesehatan lain dan keluarga untuk berkolaborasi tentang perkembangan
dan perawatan pasien. Daftar pasien di ruangan diisi oleh ketua tim sebelum
operan dengan dinas berikutnya dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
C. Pengarahan
Pengarahan adalah langkah ke empat dari fungsi manajemen yaitu
penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Di ruangan MPKP pengarahan
diterapkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Operan

Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore
dan malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi
ke dinas sore dipimpin oleh kepala ruangan, sedangkan operan dari
dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh penanggung jawab shift sore
2. Pre Conference

Yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana setelah selesai


operan untuk rencana kegiatan pada shift tersebut yang dipimpin oleh
katim atau PJ tim. Jika yang dinas pada tim tersebut hanya satu orang,
maka pre conference ditiadakan. Isi pre conference adalah rencana tiap
perawat (rencana harian), dan tambahan rencana dari katim atau PJ tim.
3. Post Conference

Yaitu komunikasi katim dan perawat pelaksana tentang hasil


kegiatan sepanjang shift dan sebelum operan kepada shift berikut. Isi
17
post conference adalah: hasil askep tiap perawat dan hal penting untuk
operan (tindak lanjut). Post conference dipimpin oleh katim atau PJ
tim.
4. Penciptaan iklim motivasi di MPKP

Di ruang MPKP penciptaan iklim motivasi diterapkan dengan cara


sebagai berikut:
a. Budaya pemberian reinforcement positif

b. Reinforcement positif adalah upaya menguatkan perilaku positif


dengan memberikan reward. Reward yang diberikan di MPKP
adalah pemberian pujian yang tulus. Masing- masing staf
dibudayakan untuk memberikan pujian yang tulus di antara
mereka terhadap kinerja dan penampilan.
c. Doa bersama sebelum memulai kegiatan.

d. Doa bersama dilakukan setiap pergantian dinas. Setelah selesai


operan semua staf berkumpul untuk melakukan ritual doa bersama
sesuai dengan agama dan kepercayaan masing-masing. Dengan
berdoa diharapkan timbul self awareness dan dorongan spiritual.
e. Memanggil staf secara periodik untuk mengenal masalah setiap
personil secara mendalam dan membantu penyelesaiannya.
f. Kepala ruangan perlu berkomunikasi secara intensif dengan
semua staf baik ketua tim maupun perawat pelaksana untuk
mempererat hubungan dengan semua staf, memahami
problematika masingmasing sehingga pendekatan kepada staf
disesuaikan dengan kepribadian masing-masing. Hal ini
diharapkan dapat memacu motivasi staf perawat yang bekerja di
MPKP.
g. Manajemen sumber daya manusia melalui penerapan
pengembangan jenjang karir dan kompetensi.
h. Sistem reward yang fair sesuai dengan kinerja.

18
5. Pendelegasian
Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain. Delegasi
dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh kepala ruangan
kepada ketua tim, ketua tim kepada perawat pelaksana. Pendelegasian
dilakukan melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang.pendelegasian
tugas ini dilakukan secara berjenjang.penerapannya dibagi menjadi 2 jenis
yaitu pendelegasian terencana dan pendelegasian insidentil. Pendelegasian
terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai
konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya
adalah:
a. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada ketua tim untuk
menggantikan tugas sementara karena alasan tertentu
b. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada penanggung jawab shift

c. Pendelegasian ketua tim kepada perawat pelaksana dalam pelaksanaan


tindakan keperawatan yang telah direncanakan
Pendelegasian insidentil terjadi apabila salah satu personil ruang MPKP
berhalangan hadir maka pendelegasian tugas harus dilakukan. Dalam hal ini
yang mengatur pendelegasian adalah kepala seksi perawatan, kepala ruangan,
ketua tim atau penanggung jawab shift, tergantung pada personil yang
berhalangan, maka mekanismenya sebagai berikut:
a. Bila kepala ruangan berhalangan, kepala seksi menunjuk salah satu ketua
tim untuk menggantikan tugas kepalaruangan
b. Bila ketua tim berhalangan hadir maka kepala ruangan menunjuk salah
satu anggota tim (perawat pelaksana) menjalankan tugas ketuatim
c. Bila ada perawat pelaksana yang berhalangan hadir sehingga satu tim
kekurangan personil maka kepala ruangan/penanggung jawab shift
berwenang memindahkan perawat pelaksana dari tim lain masuk tim
yang kekurangan personil tersebut atau katim melimpahkan pasien
kepada perawat pelaksana yanghadir.

19
Prinsip-prinsip pendelegasian tugas di MPKP :

a. Pendelegasian tugas yang terencana harus menggunakan format


pendelegasian tugas
b. Personil yang menerima pendelegasian tugas adalah personil yang
berkompeten dan setara dengan kemampuan yang digantikan
tugasnya
c. Uraian tugas yang didelegasikan harus dijelaskan secara verbal
terinci, disertai tertulis
d. Pejabat yang mengatur pendelegasian tugas wajib memonitor
pelaksanaan tugas dan menjadi rujukan bila ada kesulitan yang
dihadapi
e. Setelah selesai pendelegasian dilakukan serah terima tugas yang
sudah dilaksanakan dan hasilnya.
6. Supervisi
Di MPKP kegiatan supervisi dilaksanakan secara optimal untuk menjamin
kegiatan pelayanan di MPKP sesuai dengan standar mutu professional yang
telah ditetapkan. Supervisi dilakukan oleh perawat yang memiliki kompetensi
baik dalam manajemen maupun asuhan keperawatan serta menguasasi pilar-
pilar profesionalisme yang diterapkan di MPKP. Untuk itu pengawasan
berjenjang dilakukan sebagai berikut:
a. Kepala seksi keperawatan atau konsultan melakukan pengawasan
terhadap kepala ruangan, ketua tim, dan perawat pelaksana
b. Kepala ruangan melakukan pengawasan terhadap ketua tim dan
perawat pelaksana

c. Ketua tim melakukan pengawasan terhadap perawat pelaksana

Materi supervisi atau pengawasan disesuaikan dengan uraian tugas dari


masing-masing staf perawat yang disupervisi. Untuk Kepala Ruangan materi
supervisi adalah kemampuan manajerial dan kemampuan dalam asuhan
keperawatan. Ketua Tim disupervisi terkait dengan kemampuan pengelolaan di

20
timnya dan kemampuan asuhan keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana
disupervisi terkait dengan kemampuan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi hal yang
ditakuti bagi staf maka perlu disusun standar penampilan yang diharapkan dari
masing-masing staf yang sudah dipahami oleh staf dan jadwal pasti dalam
supervisi. Jenis-jenis supervisi dibagi menjadi :
a) Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung.
Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar
pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Cara
memberikan pengarahan yang efektif adalah :
1. Pengarahan harus lengkap
2. Mudah dipahami
3. Menggunakan kata-kata yang tepat
4. Berbicara dengan jelas dan lambat
5. Berikan arahan yang logis
6. Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
7. Pastikan bahwa arahan dipahami
8. Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
b) Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,
Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin
terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
Langkah-langkah dalam kegiatan supervise adalah :
1. Pra-supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan.

21
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c. Supervisor memanggil Katim dan PA untuk mengadakan pembinaan
dan klarifikasi permasalahan.
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi
data sekunder:
- Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
- Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
3. Pasca-Supervisi - 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi.
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
Sedangkan untuk tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap
harinya adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pertukaran shift (15-30 menit)
a. Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu
b. Mengecek jadwal kerja
2. Pada waktu mulai shift (15-30 menit)
a. Mengecek personil yang ada
b. Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan
c. Mengatur pekerjaan
d. Mengidentifikasi kendala yang muncul
e. Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan
3. Sepanjang hari dinas (6-7 jam):
a. Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, instruksi,
mengoreksi atau memberikan latihan sesuai kebutuhannya.
b. Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera
membantu apabila diperlukan
c. Mengecek pekerjaan rumah tangga
d. Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja,
terutama untuk personil baru.

22
e. Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan
atau hal-hal yang terkait.
f. Mengatur jam istirahat personil
g. Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan
mencari cara memudahkannya.
h. Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi
operasional
i. Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melaporkannya
j. Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja
k. Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan.
4. Sekali dalam sehari (15-30 menit)
Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15
menit. Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti :
keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan pekerjaan
dan lain sebagainya.
5. Sebelum pulang
a. Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk
memecahkan persoalan tersebut keesokan harinya.
b. Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan
mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya.
c. Lengkapi laporan harian sebelum pulang
d. Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang
memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali.
D. Pengedalian
Pengendalian manajemen adalah usaha sistematis yang bertujuan untuk
menetapkan standar prestasi kerja yang sesuai dengan tujuan perencanaan,
untuk merancang sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi yang
sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah
ada penyimpangan, dan mengukur signifikansinya serta mengambil tindakan

23
yang diperlukan guna memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara
yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Pada MPKP kegiatan pengendalian diterapkan dalam bentuk kegiatan
pengukuran, yaitu :
1. Indikator mutu

a. Indikator mutu umum

1) Jumlah rata-rata tempat tidur terpakai (BOR)

2) Rata-rata lama rawat (ALOS)

3) Perhitungan lama tempat tidur tidak terisi (TOI)

b. Indikator mutu rumah sakit jiwa

1) Perhitungan angka lari

2) Penghitungan angka pengekangan (restrain)

3) Kasus cidera

4) Infeksi nasokomoal (skabies)

c. Kondisi pasien

1) Audit dokumentasi asuhan keperawatan

2) Survey masalah baru

3) Kepuasan pasien dan keluarga

4) Penilaian kemampuan dan keluarga

d. Kondisi sumber daya manusia (SDM)

1) Kepuasan tenaga kesehatan (perawat, dokter)

2) Penilaian kinerja perawat

2. Audit dokumentasi

Adalah kegiatan mengevaluasi dokumen asuhan


keperawatan yang telah dilaksanakan oleh perawat pelaksana.
Kegiatan audit ini dilakukan oleh kepala ruangan dengan memeriksa
24
rekam medik setiap pasien yang telah pulang atau meninggal. Hasil
audit tersebut direkapitulasi dalam satu bulan dan dibuat sebagai
laporan hasil pelasanaan evaluasi.

3. Survei kepuasan

Dalam MPKP survei kepuasan pasien dilakukan setiap pasien


pulang. Setelah pasien menyelesaikan administrasi atau
mempersiapkan pulang, pasien dan keluarga diberikan suatu angket
untuk diisi. Survei kepuasan ini dilakukan tiap enam bulan sekali.
4. Survei masalah keperawatan

Survei diagnosis keperawatan dengan standar NANDA dan SDKI


untuk pasien baru atau opname yang dilakukan untuk satu periode
waktu tertentu (satu bulan). Hasil survei ini didokumentasikan.
2.2.4.2 Pilar II : Kompensasi dan Penghargaan (Compensatory Reward)

A. Proses rekruitmen tenaga perawat di ruang MPKP


Rekruitmen di ruang MPKP berfokus pada rekruitmen perawat yang
ada di rumah sakit bukan mencari tenaga perawat baru dari luar rumah
sakit. Dalam menentukan perawat yang diperlukan di ruang MPKP, perlu
diketahui kategori ruang MPKP yang akan dikembangkan. Ruang MPKP
dikategorikan menjadi tiga level, yaitu level profesional I,II,III, pemula,
dan transisi. Untuk level MPKP profesional I diharapkan karu dan katim
mempunyai latar belakang pendidikan ners, sarjana keperawatan dengan
jenjang karir minimal perawat klinik 3, serta seluruh perawat pelaksana
minimal mempunyai latar belakang pendidikan D III keperawatan dengan
jenjang karir minimal perawat klinik 2.
Proses rekruitmen perawat di ruang MPKP:

1. Seluruh perawat di rumah sakit harus menyepakati level MPKP yang


akan dipilih, disesuaikan dengan sumber daya keperawatan yang ada di
rumah sakit tersebut, diharapkan minimal memilih MPKP level pemula.

25
2. Setelah level disepakati, maka kepala bidang perawatan melakukan
sosialisasi pembentukan ruang MPKP kepada pimpinan dan para
pejabat struktural yang ada di rumah sakit untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan.
3. Kepala ruangan melakukan sosialisasi kepada semua perawat yang ada
di ruangan tentang pembentukan ruang MPKP disertai kriteria perawat
yang dibutuhkan dengan tujuan merekrut perawat yang memenuhi
kriteria. Kepala ruangan memotivasi perawat di ruangannya yang
memenuhi kriteria untuk mendaftarkan diri dengan mengisi formulir
pendaftaran dan biodata.
Sebelum menetapkan proses rekruitmen perlu ditetapkan jumlah
perawat yang dibutuhkan. Jenis tenaga perawat terdiri dari kepala ruangan
(karu), perawat primer (PP) sebagai ketua tim, dan perawat pelaksana.
Pengalaman pada pengembangan MPKP di RSMM Bogor maka
perbandingan pasien dengan perawat adalah 1:1 atau 1,7:1, ditambah karu.
Kriteria dari tiap tenaga perawat ditetapkan, dan secara umum perawat
berlatar belakang pendidikan minimal D III Keperawatan.
Adapun kriteria perawat yang akan bekerja di ruang MPKP adalah :

a. Kepala ruangan, kriterianya adalah :

1) Pendidikan minimal S1 Keperawatan, jika belum ada pada masa


transisi boleh D III Keperawatan
2) Pengalaman menjadi kepala ruangan minimal 2 tahun, dan bekerja
pada area keperawatan jiwa minimal 2 tahun.
3) Sehat jasmani dan rohani

4) Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat)

a) Asuhan keperawatan jiwa

b) Standar asuhan keperawatan jiwa/audit keperawatan

c) Terapi modalitas keperawatan jiwa/Terapi Aktivitas Kelompok

d) Komunikasi keperawatan
26
e) Manajemen keperawatan
f) Bimbingan Klinik (untuk RS Pendidikan)

5) Lulus test tulis

6) Lulus wawancara

7) Lulus test presentasi

b. Perawat primer, kriterianya adalah:

1) Pendidikan minimal S1 Keperawatan (perawat primer), jika belum ada


pada masa transisi boleh D III keperawatan (perawat primer pemula)
2) Pengalaman kerja di area keperawatan jiwa untuk D III keperawatan
minimal 2 tahun dan S1 keperawatan magang 3 bulan
3) Sehat jasmani dan rohani

4) Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat)

a) Asuhan keperawatan jiwa

b) Standar asuhan keperawatan jiwa/ Audit keperawatan

c) Terapi modalitas keperawatan jiwa/ Terapi Aktivitas Kelompok

d) Komunikasi keperawatan

e) Manajemen keperawatan

5) Lulus test tulis

6) Lulus test wawancara

c. Perawat perawat pelaksana/asosiet, kriterianya dalah :

1) Pendidikan minimal D III Keperawatan

2) Pengalaman kerja di bagian kesehatan jiwa minimal 1 tahun

3) Sehat jasmani dan rohani

4) Pernah mengikuti pelatihan (sertifikat) : asuhan keperawatan jiwa

5) Lulus test tulis

27
B. Proses seleksi tenaga perawat di ruang MPKP
Proses seleksi perawat di ruang MPKP

1. Proses seleksi dimulai dari telaah dokumen untuk menetapkan perawat


yang memenuhi syarat menjadi kapala ruangan, perawat primer/ketua
tim, dan perawat pelaksana/asosiet.
2. Semua perawat yang memenuhi kriteria dipanggil untuk tes tulis. Hasil

tes tulis menetapkan perawat pelaksana yang memenuhi kriteria dan


bakal calon ketua tim dan kepala ruangan.
3. Perawat yang lulus tes tulis mengikuti tes wawancara.

4. Tahap seleksi selanjutnya adalah presentasi yang diikuti oleh perawat


yang memenuhi kriteria karu dan katim untuk memilih kepala ruangan.
C. Proses orientasi tenaga perawat di ruang MPKP
Setiap perawat yang akan bekerja di ruang MPKP harus melalui
masa orientasi yang sering disebut pelatihan awal sebelum seseorang
bekerja pada unit kerja tertentu. Orientasi berupa pelatihan tentang
informasi budaya kerja MPKP dan informasi umum tentang rumah sakit
(visi, misi, program jangka pendek dan jangka panjang, program mutu,
kebijakan dan peraturan). Kegiatan orientasi menggunakan metode
klasikal, praktik lapangan, dan praktik kerja (implementasi). Metode
klasikal berlangsung selama 3 hari, praktik lapangan berlangsung selama 3
hari yang diakhiri dengan presentasi hasil praktik. Praktik kerja
(implementasi) di ruang MPKP dilakukan selama 6 bulan. Kepala Bidang
Perawatan, fasilitator lokal, dan fasilitator nasional membimbing dan
mensupervisi implementasi konsep MPKP.
Kegiatan orientasi dilakukan pada perawat baru yang akan bekerja di
ruang MPKP. Karu dan katim membuat rencana orientasi dengan
menggunakan metoda on the job training untuk semua kegiatan MPKP.
Kegiatan MPKP yang akan diorientasikan pada program orientasi
adalah:
a. Kepala ruangan
28
1) Management Approach

a) Perencanaan

(1) Mengembangkan visi

(2) Mengembangkan misi

(3) Mempunyai filosofi

(4) Menetapkan rencana jangka pendek

b) Pengorganisasian

(1) Membuat struktur organisasi

(2) Membuat jadual dinas bersama ketua tim

(3) Membuat daftar pasien bersama ketua tim

c) Pengarahan

(1) Memimpin operan

(2) Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre conference

(3) Mengawasi dan mengarahkan kegiatan post conference

(4) Memberi motivasi pada tim perawat di ruangan

(5) Mendelegasikan tugas kepada bawahan dengan jelas

(6) Mengawasi katim dan perawat pelaksana dalam mengelola


pasien melalui komunikasi langsung
d) Pengendalian

(1) Menetapkan indikator mutu

(2) Melakukan audit dokumen

(3) Melakukan survei kepuasan terhadap keluarga, perawat, dokter

(4) Melakukan survei masalah kesehatan/keperawatan

2) Compensatory reward

a) Melakukan penilaian kinerja


29
b) Melakukan pengembangan tenaga perawat

3) Hubungan profesional

a) Memimpin rapat keperawatan

b) Mengawasi pelaksanaan konferensi kasus

c) Mengikuti rapat tim kesehatan

d) Mengawasi pelaksanaan visit dokter

4) Asuhan keperawatan

Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan


(gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku kekerasan,
isolasi sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi, gangguan proses
pikir: waham, risiko bunuh diri, defisit perawatan diri).
b. Perawat Primer/Ketua Tim

1) Management Approach

a) Perencanaan

Membuat rencana jangka pendek (rencana harian tim)

b) Pengorganisasian

(1) Membuat jadual dinas perawat pelaksana pada timnya

(2) Membuat daftar pasien pada timnya

c) Pengarahan

(1) Memimpin pre comference

(2) Memimpin post comference

(3) Memberi motivasi kepada perawat pelaksana (terutama perawat


dalam timnya)
(4) Mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana secara jelas

(5) Mengawasi perawat pelaksana dalam melakukan asuhan


keperawatan kepada pasien
30
2) Compensatory reward

a) Melakukan penilaian kinerja

3) Hubungan profesional

a) Memimpin konferensi kasus

b) Mengikuti visit dokter

4) Asuhan keperawatan

Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan


yaitu gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku
kekerasan, isolasi sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi,
gangguan proses pikir: waham, risiko bunuh diri, defisit perawatan
diri.
c. Perawat Pelaksana

1) Management Approach

Membuat rencana jangka pendek yaitu rencana harian asuhan


keperawatan
2) Menguasai asuhan keperawatan untuk tujuh masalah keperawatan
yaitu gangguan konsep diri: harga diri rendah, risiko perilaku
kekerasan, isolasi sosial, gangguan persepsi sensori: halusinasi,
gangguan proses pikir: waham, risiko bunuh diri, defisit perawatan
diri.
Selama masa orientasi, dilakukan evaluasi atau penilaian terhadap
kinerja perawat dalam melaksanakan budaya kerja MPKP. Selanjutnya
bagi perawat yang telah menjalani masa orientasi dilakukan penentuan
apakah perawat tersebut diterima atau tidak di ruang MPKP. Penentuan
dilakukan oleh pimpinan keperawatan dan fasilitator nasional (konsultan).
D. Penilaian kinerja
Penilaian kinerja di ruang MPKP ditujukan pada kepala ruangan, katim
dan perawat pelaksana. Kemampuan tiap SDM dievaluasi dengan

31
menggunakan supervisi baik secara langsung (observasi) maupun tidak
langsung (melalui dokumentasi). Kinerja kepala ruangan dievaluasi oleh kepala
bidang perawatan dan konsultan, kinerja katim dievaluasi oleh kepala bidang
perawatan, konsultan, dan kepala ruangan, kinerja perawat pelaksana
dievaluasi oleh kepala ruangan dan katim. Kepala bidang perawatan
bertanggung jawab mengobservasi dan menilai keberlangsungan seluruh
aktivitas di ruang MPKP. Selama melakukan supervisi di ruang MPKP kepala
bidang perawatan didampingi konsultan.
E. Pengembangan tenaga perawat
Pengembangan tenaga perawat merupakan salah satu proses yang
berhubungan dengan manajemen SDM. Tujuan pengembangan tenaga perawat
adalah membantu masing-masing perawat mencapai kinerja sesuai dengan
posisinya dan untuk pengakuan/penghargaan terhadap kemampuan profesional
tenaga perawat yang akan memaksimalkan pencapaian jenjang karir. Bentuk
pengembangan tenaga perawat di ruang MPKP adalah Pendidikan
Keperawatan Berkelanjutan (PKB) dan program pengembangan jenjang karir.
Pada tahap awal bekerja di ruang MPKP, perawat mendapat penjelasan
tentang proses pengembangan yang dapat diikuti. Berikut uraian tentang
lingkup kerja perawat di ruang MPKP, yaitu:
1. Kepala ruangan

a. Masa percobaan 3 bulan

b. Setiap tahun dilakukan evaluasi

c. Bila dalam waktu 2 tahun berhasil hal-hal yang dianjurkan


sesuai dengan kebijakan dan kemampuan rumah sakit:
1) Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
2) Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir

3) Mendapat sertifikat pengalaman kerja di ruang MPKP

d. Masa kerja karu 2 tahun dan maksimal menjadi karu 2 kali

32
2. Perawat primer/ketua tim

a. Masa percobaan selama 3 bulan

b. Setiap tahun di evaluasi

c. Bila dalam waktu 2 tahun berhasil dan memenuhi kriteria maka


akan diusulkan hal-hal berikut sesuai dengan kebijakan dan
kemampuan rumah sakit:
1) Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi

2) Magang persiapan menjadi kepala ruangan

3) Mengikuti pelatihan sesuai dengan program jenjang karir

4) Mendapat sertifikat pengalaman kerja di ruang MPKP

d. Menduduki jabatan sebagai katim selama 2 tahun untuk 2 kali


kurun waktu. Jika tidak ada kesempatan promosi maka kembali
menjadi perawat pelaksana tetapi kemampuan yang baik
3. Perawat pelaksana

a. Masa percobaan selama 3 bulan

b. Setiap 6 bulan dilakukan evaluasi

c. Jika kompetensi tidak tercapai diberikan kesempatan perbaikan


selama 2 bulan
d. Bila lebih dari 8 bulan yang bersangkutan tidak berhasil akan
dikembalikan ke bidang keperawatan

e. Bila dalam 1 tahun berhasil dan memenuhi kriteria diusulkan


untuk pelatihan
f. Bila telah menguasai keterampilan merawat 7 macam kasus
dipersiapkan magang untuk persiapan perawat primer/Ketua
Tim.
Pendidikan keperawatan berkelanjutan dapat berupa pendidikan formal,
yaitu peningkatan pendidikan dari D3 keperawatan ke S1 Ners keperawatan,
atau S1 Ners keperawatan ke S2/spesialis keperawatan, dan seterusnya.
33
Selain itu PKB dapat berupa pendidikan informal melalui on the job
training dan out the job training. On the job training yaitu pelatihan/bimbingan
secara terus-menerus sambil bekerja, misal: perawat pelaksana dapat
meningkatkan kompetensinya dengan bimbingan katim dan karu. Karu dan
katim dapat meningkatkan kompetensinya dengan bimbingan kepala bidang
keperawatan/fasilitator nasional. Out the job training yaitu pelatihan yang
diselenggarakan dalam kurun waktu tertentu (misalnya pelatihan 4 hari/lebih),
perawat harus meninggalkan pekerjaannya sementara. Pelatihan yang diikuti
oleh perawat akan dirancang sesuai dengan pengembangan kemampuan yang
terkait.
Pengembangan jenjang karir adalah pengembangan peran dan tanggung
jawab. Seorang karu yang telah sukses mengembangkan ruang MPKP
merupakan aset keperawatan untuk pengembangan MPKP di ruang rawat lain,
artinya menjadi pembaharu. Ia dapat pula berperan sebagai nara sumber bagi
rumah sakit lain yang ingin mengembangkan MPKP. Perawat primer/katim
dapat berkembang menjadi kepala ruangan, dan perawat pelaksana dapat
berkembang menjadi perawat primer/katim.
Sesuai dengan jenjang karir yang dikembangkan oleh PPNI dan Direktorat
Keperawatan Depkes RI maka di RS program pengembangan karir di rumah
sakit direncanakan sebagai berikut:
1. Perawat lulusan DIII keperawatan hanya dapat berkembang mencapai
jenjang perawat klinis 2 dan perawat manajer 1
2. Perawat lulusan S1 Ners keperawatan dapat berkembang sampai
jenjang perawat klinis 3, perawat manajer 2, dan perawat pendidik 1
3. Perawat lulusan S2/Spesialis keperawatan dapat berkembang sampai
jenjang perawat klinis 5, perawat menager 5, perawat pendidik 4, dan
perawat riset 3
4. Perawat lulusan S3 keperawatan/kesehatan dapat berkembang sampai
jenjang perawat klinis 5, perawat manager 5, perawat pendidik 5,
perawat riset 5 dengan syarat pendidikan sebelumnya adalah bidang
keperawatan
34
Seiring dengan jenjang karir maka ditetapkan pula kriteria perawat yang
dapat menduduki struktur keperawatan, sebagai berikut:
1. Perawat pelaksana dapat dari perawat klinis 1–5

2. Katim dapat dari perawat klinis 2–5 dan diharapkan mempunyai


kemampuan minimal perawat manager 1 dan perawat pendidik. Katim
diharapkan mempunyai kemampuan perawat manager 1 karena katim
akan berperan sebagai pembimbing klinik bagi mahasiswa yang
ditempatkan pada timnya
3. Karu dapat dari perawat klinis 3–5 dan diharapkan mempunyai
kemampuan minimal perawat manager 2 dan perawat pendidik 2
4. Kepala seksi keperawatan dapat dari perawat klinis 4–5 dan
diharapkan mempunyai kemampuan minimal perawat manager 4,
perawat pendidik 4, dan perawat riset 2
5. Kepala Bidang Perawatan dapat dari perawat klinis 4–5 dan
diharapkan mempunyai kemampuan minimal perawat manager 4,
perawat pendidik 4, dan perawat riset 2. Direktur keperawatan dapat
dari perawat klinis 4–5 dan diharapkan mempunyai kemampuan
minimal perawat manager 5, perawat pendidik 4, dan perawat riset 2
2.2.4.3 Pilar III : Hubungan Profesional (Professional Relationship

Di ruang MPKP komunikasi horizontal dapat terjadi antara ketua tim, antar
perawat pelaksana, sedangkan komunikasi vertikal antara kepala ruangan dan
ketua tim dan perawat pelaksana dan antara ketua tim dan perawat pelaksana.
Komunikasi diagonal dilakukan antara perawat dan profesi lain.
A. Rapat perawat ruangan
Rapat tim keperawatan adalah suatu media komunikasi untuk
menyampaikan informasi permasalahan yang ditemukan pada klien,
evaluasi hasil kerja secara keseluruhan, informasi/ peraturan/
perkembangan IPTEK, dan lain-lain. Fokus pembicaraan adalah
membahas hasil-hasil kerja keperawatan selama sebulan untuk semua

35
aktivitas ruang MPKP (laporan bulanan). Tujuan/ kegunaan rapat ruangan
yaitu :
1. Mengidentifikasi keberhasilan keperawatan

2. Mengidentifikasi hambatan-hambatan yang ditemukan

3. Mendiskusikan penyelesaian masalah

4. Menyusun POA bulan berikut

5. Meningkatkan hubungan antara perawat di ruangan

Syarat pelaksanaan rapat perawat ruangan yaitu

1. Dipimpin oleh kepala ruangan

2. Peserta rapat adalah seluruh perawat ruangan tanpa mengganggu


kegiatan ruangan
3. Waktu pelaksanaan sekitar 60 menit

4. Dilakukan setiap awal bulan setelah evaluasi bulan sebelumnya

5. Materi rapat berisi laporan bulan sebelumnya

6. Dilakukan di ruangan

Tahapan rapat perawat ruangan

1. Persiapan

a. Kepala ruangan menjadwalkan rapat keperawatan ruangan dan


disepakati oleh semua perawat yang ada diruangan
b. Menyiapkan bahan untuk rapat sesuai dengan hasil kerja pada
bulan sebelumnya yaitu laporan pada bulan sebelumnya.
Masalah yang akan dibahas terkait dengan pilar profesional
MPKP yaitu pendekatan manajemen, compensatory reward,
hubugan profesional, asuhan keperawatan pasien.
2. Pelaksanaan

a. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh kepala ruangan

36
b. Kepala ruangan menjelaskan tujuan atau agenda rapat
keperawatan, lamanya waktu rapat
c. Kepala ruangan membacakan ringkasan laporan bulan
sebelumnya tentang permasalahan yang dihadapi. Memberi
pujian atas aspek yang berhasil .
d. Kepala ruangan meminta masukan dan tanggapan kepada
perawat yang hadir
e. Kepala ruangan mendengarkan masukan dan tanggapan dari
peserta yang hadir
f. Kepala ruangan beserta perawat yang hadir rapat mencari jalan
keluar dan memutuskan tindakan bersama
g. Kepala ruangan menyimpulkan hasil rapat pada pertemuan hari
ini
h. Kepala ruangan menyampaikan POA bulan berikutnya,
pertemuan berikutnya dan permasalahan yang akan dibahas.
3. Dokumentasi

Kepala ruangan melakukan dokumentasi hasil rapat tim dengan


dibantu salah satu ketua tim sebagai notulis rapat.
B. Konferensi Kasus (Case conference)
Case conference adalah diskusi kelompok tentang kasus asuhan
keperawatan klien/ keluarga. Dilakukan dua kali per bulan dan kasusnya
bergantian antar tim. Topik atau isi dari kasus yang disampaikan adalah :
1. Kasus pasien baru

2. Kasus pasien yang tidak ada perkembangan


3. Kasus pasien pulang

4. Kasus pasien yang meninggal

5. Kasus pasien dengan masalah yang jarang ditemukan Tujuan/


kegunaan Konferensi Kasus yaitu :
1. Mengenal kasus dan permasalahan

37
2. Mendiskusikan alternatif penyelesaian masalah asuhan keperawatan

3. Meningkatkan koordinasi dalam rencana pemberian


asuhan keperawatan
4. Meningkatkan pengetahuan dan wawasan dalam menangani kasus
Syarat konferensi kasus yaitu :
1. Dipimpin oleh ketua tim atau kepala ruangan

2. Peserta adalah seluruh perawat ruangan tanpa menganggu kegiatan


ruangan
3. Waktu pelaksanaan sekitar 30 – 60 menit

4. Dilakukan 2 kali sebulan atau disesuaikan dengan kondisi dan tingkat


urgensi/ sesuai dengan penjadualan masing-masing tim
5. Materi yang dibahas adalah kasus klien dipersiapkan oleh tim yang
bertanggung jawab
6. Dilakukan di ruangan

Tahapan konferensi kasus yaitu sebagai berikut :

1. Persiapan :

a. Masing-masing ketua tim sudah menjadwalkan kegiatan case


conference dan sudah disepakati oleh kedua tim
b. Jadual pelaksanaan case conference sudah terjadual

c. Ketua tim yang akan menyelenggakan case conference pada


waktu yang sudah ditetapkan menyiapkan bahan yang akan
disampaikan saat case conference
2. Pelaksanaan :

a. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh ketua tim

b. Ketua tim menyampaikan kasus yang dibahas dan tindakan


keperawatan yang sudah dilakukan
c. Ketua tim meminta masukan kepada
perawat tentang permasalahan yang dihadapi

38
d. Ketua tim menyimpulkan hasil secara keseluruhan dari kegiatan
case conference secara khusus tindak lanjut untuk kasus yang
disajikan
e. Ketua tim menyampaikan POA, kontrak pertemuan berikut dan
menutup kegiatan
3. Dokumentasi

a. Ketua tim mendokumentasi hasil dari case conference

b. Kepala ruangan menilai kemampuan ketua


tim dalam melakukan case conference
C. Rapat Tim Kesehatan
Rapat tim kesehatan adalah media komunikasi antara tim kesehatan (rapat
multidisiplin) untuk membahas manajerial ruang MPKP. Fokus pembicaraan
rapat ini adalah membahas hal-hal yang terkait dengan manajerial.
Tujuan/ kegunaannya yaitu :

1. Menyamakan persepsi terhadap informasi yang didapatkan dari


masalah yang ditemukan, khususnya masalah manajerial
2. Meningkatkan kesinambungan pemberian pelayanan kesehatan

3. Mengurangi kesalahan informasi antar tim kesehatan

4. Meningkatkan koordinasi antara tim kesehatan Syarat-syarat rapat


tim kesehatan yaitu :
1. Dipimpin oleh kepala ruangan

2. Peserta yaitu karu, katim, profesi lain dan bidang penunjang

3. Waktu yang dibutuhkan sekitar 60 menit dan dilakukan setiap satu


bulan sekali
4. Dilakukan di ruangan

5. Materi yang dibahas adalah kasus atau laoran bulan lalu Tahapan rapat
tim kesehatan yaitu sebagai berikut :
1. Persiapan :

39
a. Kepala ruangan menjadwalkan rapat tim kesehatan ruang MPKP
dan disepakati oleh semua perawat serta tim kesehatan yang
terlibat di ruangan.
b. Menyiapkan bahan untuk rapat tim kesehatan yaitu laporan pada
bulan sebelumnya. Isu yang dibahas berupa permasalahan
pasien/keluarga, perawat, dan tim kesehatan laiinya atau kerja
sama, sarana serta prasarana yang terkait dengan pemberian
pelayanan kesehatan atau anggaran yang diperlukan. Bentuknya
dapat berupa kebijakan, prosedur tetap, regulasi, dan koordinasi.
2. Pelaksanaan :

a. Acara dimulai dengan pembukaan salam oleh kepala ruangan

b. Kepala ruangan menjelaskan tujuan atau agenda rapat tim


kesehatan dan lamanya rapat.
c. Kepala ruangan membacakan laporan bulan sebelumnya
tentang masalah yang dihadari.
d. Kepala ruangan meminta masukan dan tanggapan kepada
perawat dan tenaga tim kesehatan lain yang hadir tentang
masalah yang ada.
e. Kepala ruangan mendengarkan masukan dan tanggapan dari
peserta yang hadir
f. Kepala ruangan dan beserta peserta yang hadir mencari jalan
keluar dan memutuskan tindakan bersama
g. Kepala ruangan menyimpulkan hasil rapat dan rencana tindak
lanjut masing-masing profesi
h. Kepala ruangan menyampaikan jadual pertemuan berikunya
untuk evaluasi dan permasalahan yang akan dibahas.
3. Dokumentasi

a. Kepala ruangan melakukan dokumentasi hasil rapat tim


kesehatan

40
D. Kolaborasi dengan dokter
1. Visit dokter

Visit dokter adalah kunjungan dokter ke ruangan untuk melakukan


pemeriksaan kesehatan pada pasien, dan ketua tim bertanggung jawab
melakukan kolaborasi serta mendampingi dokter saat melakukan
pemeriksaan dan menyampaikan informasi tentang pasien.
Tujuan/ kegunaan yaitu :

1. Meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan

2. Meningkatkan koordinasi dalam pemberian pelayanan kesehatan

3. Meningkatkan kesinambungan pemberian pelayanan kesehatan


Syarat visit dokter yaitu :
a) Penanggung jawab visit dokter adalah ketua tim atau perawat
pelaksana yang bertanggung jawab terhadap pasien yang
mendapat pendelegasian dari ketua tim
b) Waktu disesuaikan dengan kondisi pasien dan kesepakatan
waktu jam kunjungan
c) Dilakukan di ruangan pasien

Langkah-langkah visit dokter yaitu sebagai berikut :

1. Ketua tim atau perawat yang didelegasikan akan menjadi


penanggung jawab terhadap klien atau keluarga menyiapkan
datadata yang dibutuhkan
2. Ketua tim memberikan informasi tentang kemajuan dan masalah
klien, tindakan yang dilakukan dan hasilnya kepada dokter
3. Ketua tim mendampingi dokter saat melakukan pemeriksaan dan
meminta dokter memberikan masukan terhadap hasil pemeriksaan
4. Ketua tim mendiskusikan rencana tindakan lanjutan untuk klien

41
5. Ketua tim mencatatkan hasil pemeriksaan dokter ke dalam catatan
keperawatan
6. Dokter menulis rencana tindak lanjut pengobatan pada rekam
medik
2. Konsultasi via telepon

Konsultasi via telepon adalah tindakan melaporkan kondisi pasien


kepada dokter melalui telepon. Konsultasi via telepon dilakukan jika
menurut perawat kondisi pasien membutuhkan tindakan kedokteran.
Pada saat berkonsultasi mungkin saja dokter memberikan program
terapi dokter berupa tindakan yang dilaksanakan oleh perawat. Untuk ini
diperlukan seorang saksi yang ikut mendengarkan program terapi tersebut.
Tujuan/ kegunaan yaitu :

1. Meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan pada kondisi tertentu

2. Memberi pelayanan tim kesehatan jiwa yang segera kepada pasien

3. Melaksanakan pendelegasian via telepon Syarat-syarat konsultasi via


telepon yaitu :
1. Perawat yang bertanggung jawab terhadap pasien memutuskan
pasien membutuhkan tindakan dokter (pagi hari diputuskan oleh
katim, sore/malam diputuskan oleh penanggung jawab tim
2. Dilakukan setiap saat diperlukan

3. Bertempat diruang tempat pasien di rawat Tahap konsultasi via


telepon :
1. Perawat penanggung jawab mengobservasi pasien

2. Perawat menelepon dokter untuk berkonsultasi tentang hasil


observasi yang di dapat
3. Adanya perawat sebagai saksi dalam mendengan instruksi
program terapi via telepon oleh dokter
4. Perawat menulis program terapi dokter pada catatan
keperawatan pasien
42
5. Dokter menuliskan instruksi via telepon dalam waktu 24 jam
pada rekam medik pasien
2.2.4.4 Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan (Patient Care Delivery)

Berdasarkan hasil survei, sistem pemberian asuhan keperawatan dalam


MPKP dijelaskan sebagai berikut.
a. Pedoman proses keperawatan
b. Pedoman asuhan keperawatan pada 7 masalah keperawatan

c. Pedoman pendidikan kesehatan keluarga

1. Manajemen Asuhan Keperawatan


Pengaturan sumber daya dalam menjalankan kegiatan keperawatan dengan
mengguankan metode proses keperawatan untuk memenuhi kebutuhan pasien
atau menyelesaikan masalah pasien. Tiga komponen dalam manajemen asuhan
keperawatan yaitu manajemen sumber daya manusia (perawat) yang
menggunakan sistem pengorganisasian pekerjaan perawat (asuhan
keperawatan) dan sistem klasifikasi kebutuhan pasien (proses keperawatan).
2. Proses Keperawatan
Pendekatan penyelesaian masalah yang sistematis dalam pemberian
asuhan keperawatan. Kebutuhan dan masalah pasien merupakan hal yang
penting dalam proses penyelesaian masalah ini. Dalam proses keperawatan ini
dibuat terdiri dalam lima fase yaitu pengkajian, diagnosis, rencana tindakan,
implementasi dan evaluasi.
Format pengkajian di ruang MPKP meliputi aspek identitas pasien, alas an
masuk, faktor predisposisi, fisik, psikososial, status mental, kebutuhan
persiapan pulang, mekanisme koping, masalah psikososial dan lingkungan,
pengetahuan, aspek medis.
3. Rencana Keperawatan
Dalam hal ini merumuskan diagnosis, tujuan umum dan khusus dan
khusus serta rencana tindakan yang telah distandarisasi oleh tim
pengembangan ruang MPKP.
Masalah keperawatan yang ditetapkan adalah sebagai berikut.
43
a. Gangguan Konsep diri : Harga diri Rendah
b. Isolasi Sosial

c. Gangguan Sensori Persepsi : Halusinasi

d. Perubahan Proses pikir : Waham

e. Risiko Perilaku Kekerasan

f. Risiko Bunuh Diri

g. Defisit Perawatan Diri


Tindakan keperawatan merupakan suatu tindakan yang dilakukan langsung
pada pasien, keluarga dan komunitas berdasarkan rencana keperawatan yang
dibuat, Di ruang MPKP pasien diklasifikasikan berdasarkan tingkat
kebutuhannya menurut tindakan keperawatan. Klasifikasi ini terdari perawatan
total, parsial, mandiri
Pembagian tingkat ketergantungan pasien menurut Gillies berdasarkan 4
kategori yaitu :
a. Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam

b. Partial care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam

c. Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6 jam

d. Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam.

Berdasarkan rata-rata lama perawatan tersebut, lama rata-rata tindakan


keperawatan untuk pasien di ruang MPKP dibagi tiga :
a. Keperawatan total : 6 jam

b. Keperawatan parsial : 4 jam

c. Keperawatan mandiri : 2 jam

Jumlah jam untuk tindakan keperawatan merujuk pada tindakan terhadap


pasien selama 24 jam, kecuali tindakan keperawatan dalam bentuk kelompok
dan aktivitas kehidupan sehari-hari. Selanjutnya tindakan keperawatan yang
telah dilakukan didokumentasikan dalam format SOAP.

44
4. Pertemuan kelompok keluarga
Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga dapat diberikan dengan
melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam bentuk kelompok kecil maupun
besar yang akhirnya dapat menjadi kelompok swabantu keluarga.
5. Pendidikan Kesehatan Keluarga

Program yang diberikan kepada keluarga pasien gangguan jiwa yang


dirawat di rumah sakit jiwa supaya mereka mampu merawat pasien di rumah.
Isi pendidikan kesehatan disesuaikan dengan kebutuhan dan harapan keluarga
untuk kesembuah pasien.
6. Terapi Aktivitas Kelompok
Terapi Aktivitas Kelompok merupakan salah satu tindakan keperawatan
untuk pasien dengan gangguan jiwa. Pelaksanaan terapi merupakan tanggung
jawab penuh dari seseorang perawat. Dalam ruang MPKP, pelaksanaan terapi
ini merupakan tanggung jawab katim sehingga katim harus mempunyai
kemampuan untuk melakukan TAK secara tepat dan benar.

45
BAB III
GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENGKAJIAN
3.1 Gambaran Umum RS Jiwa Jambi

Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi terletak di Kelurahan Kenali


Besar Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi, jaraknya lebih kurang 9,5 Km ke arah
barat dari Pusat Kota Jambi. Rumah sakit jiwa ini berasal dari Rumah Sakit Jiwa
Pusat Jambi, yang dibangun melalui Dana Proyek Peningkatan Pelayanan
Kesehatan Jiwa Departemen Kesehatan RI Tahun 1981/1982, dibangun diatas
tanah seluas 98,693 m2 dengan luas bangunan yang saat itu seluas 3.366 m2.
Peresmian operasionalnya oleh Menteri Kesehatan RI Dr. Soewarjono Surya
ningrat, pada tanggal 15 Februari 1983. Pada Tanggal 15 Februari 1984, oleh
Menteri Kesehatan RI Rumah sakit Jiwa ini ditetapkan sebagai rumah sakit Jiwa
kelas B dengan surat keputusan Nomor.350/Menkes/SK/VII/1984.
Rumah sakit jiwa ini telah lulus akreditasi KARS V (lima) pelayanan pada
Tahun 2001 dengan SK menteri Kesehatan RI nomor : YM.00.03.2.2.5272
tanggal 15 November 2001 dan pada tanggal 22 Desember 2011 dengan SK
Komisi Akreditasi RS nomor : KARS- SERT/222/XII/2011, Kemudian pada
tahun 2017 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi Terakreditasi dari KARS
Versi 2012 dengan predikat Paripurna, Kemudian menyusul pada tahun 2019
Rumah Sakit Jiwa juga terakreditasi Paripurna dari KARS dengan Versi Snars.
Edisi 1. Nomor: KARS-SERT/1162/XI/2019 Berlaku 12 November 2019 s/d 11
November 2022
Sejak Otonomi daerah, berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 14 tahun 2002
tentang Organisasi dan Tata kerja Rumah sakit jiwa daerah provinsi Jambi, maka
Rumah sakit jiwa Jambi yang semula disebut Rumah sakit jiwa pusat Jambi,
berubah menjadi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi, sesuai
perkembangannya pada tahun 2006 jumlah tempat tidur nya sebanyak 150 tempat
tidur.
Selanjutnya pada tahun 2008 menjadi 200 tempat tidur, Pada Tanggal 1
November 2012 Jumlah tempat tidur ditetapkan menjadi 270 Tempat tidur, Pada

46
Tahun 2013 bulan Desember bertambah menjadi 300 Tempat Tidur dan terakhir
pada Desember 2015 menjadi 340 Tempat Tidur. Dan pada tahun 2020 karena
Jumlah Pasien yang menurun maka Jumlah Tempat Tidur ditetapkan menjadi
Sebanyak 290 TT dengan Jumlah Tempat Tidur Kelas 1 Sebanyak 13 TT, Kelas 2
sebanyak 32 TT dan Kelas 3 sebanyak
245 TT. Adapun Izin Operasional Rumah Sakit telah diperbarui Oleh Kantor
Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi
Jambi nomor : 16/1500/10/I.2012.
Selanjutnya pada tahun 2019 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
berubah jadi UPTD Bersifat Khusus sesuai dengan PP Nomor 72 Tahun 2019
yang mana RSJ memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik
daerah serta bidang kepegawaian Rumah Sakit yang dengan Dinas Kesehatan
Provinsi pertanggung jawabannya hanya sebatas penyampaian laporan
pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta kepegawaian
setiap akhir tahun, kemudian sesuai dengan
Peraturan Gubernur Jambi Nomor. 31 tahun 2019 tentang Susunan
Organisasi tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Jambi, yang mana Direktur Berubah dari Eselon II.b ke Eselon III.a,
dengan 1 Bagian dan 2 Bidang serta 2 subbagian dan 2 seksi, dengan 1 Bagian dan
2 Bidang Eselon III.b dan 2 Subbagian dan 2 Seksi Eselon IV.a.
RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi telah menjadi tempat mahasiswa
kepaniteraan klinik Keperawatan Universitas Jambi yang melaksanakan
pendidikan profesi Ners. Selain itu, mahasiswa kepaniteraan klinik dari berbagai
institusi kesehatan khususnya di Provinsi Jambi.
3.1.1 Visi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Menjadi rumah sakit jiwa hebat dengan pelayanan prima

3.1.2 Misi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi

a. Memberikan pelayanan kesehatan jiwa dan penanggulangan


narkoba yang bermutu.

47
b. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa
dan penanggulangan narkoba
c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana,
peralatan medik, dan penunjang medik rumah sakit.
d. Meningkatkan tata kelola rumah sakit yang baik dan dan
kualitas serta kesejahteraan sumber daya manusia rumah sakit.
e. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai sarana pendidikan
dan pelatihan serta penelitian.
3.1.3 Motto dan Budaya Kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Jambi

“Melayani Secara Profesional dengan Sentuhan Insani”

3.2 Gambaran Umum Ruangan dan Profil Ruangan

3.2.1. Visi Ruang Teta


Menjadi ruangan intermediate yang hebat dengan pelayanan
asuhan keperawatan yang optimal, prima dan holistic.

3.2.2. Misi Ruang Teta


a) Memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh
meliputi bio, psiko, sosial dan spiritual
b) Meningkatkan sikap dan prilaku perawat dalam
memberikan pelayanan sesuai standar operasional
prosedur
c) Meningkatkan keefektifan dalam menggunakan
perawatan kesehatan dan pemilihan alat
d) Memberikan kenyamanan dan kepuasan pelayanan
kepada pasien dan keluarga diruamg TETA
3.2.3. Motto Ruang Teta
“Melayani dengan sepenuh hati dan profesional”

48
3.2.4. Lokasi Ruang Teta
Ruang Rawat Inap Teta berada dibangunan utama
dengan luas ruang 174 M2 dan kondisi ruangan baik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan mahasiswa pada
tanggal 23 Agustus – 26 Agustus 2021 didapatkan posisi
ruang Rawat inap Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi
adalah:

B T

a) Batas utara gedung Lapangan


b) Batas barat gedung Rawat Inap Yudishtira
c) Batas timur Instalasi Gawat Darurat
d) Batas selatan gedung Rawat Inap Alfa

49
3.2.5. Denah Ruang Teta
Bagan 3.1 Denah Ruangan Rawat Inap Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Teras

Pintu Masuk
WC Ruangan
Ruangan Karu dan
Perawat
Administrasi

Ruangan Pasien Ruangan Pasien

Nurse Station

WC WC WC Dapur dan Halaman Belakang


WC WC WC

Berdasarkan hasil observasi total ruangan di ruang rawat inap


Teta adalah 13 ruangan yang terdiri dari 2 ruang perawatan pasien, 1
ruang perawat, 1 ruang dapur, 1 ruang kepala ruangan dan perawat
ruangan, 1 Nurse Station dan 7 ruang kamar mandi.

50
Bagan 3.2 Struktur Organisasi RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi

DIREKT UR

dr. M. Firmansyah

KOMITE -KOMITE Satuan Pemeriksa Internal (SPI)

Ke pala Bidang Keperawatan,


Rehabilitasi, Standarisasi, da n
Kepala Bidang Pelayanan Jaminan Kes ehatan
K epala Bagian
Medis dan Penunjang
Administrasi Umum dan
Medis Putri Bulkis, S.Kep. ,Ners.,MPH
Keuangan
dr. Zakaria
Amri,SE.,MM

Kep ala Seksi Kepala Seksi


Kep erawatan dan Standarisasi dan
Plt. Kepala Seksi Pelayanan Kepala Seksi Kasubag Administrasi Kasubag Program
Rehabilitasi Jaminan Kesehatan
Jiwa, Umum, dan Penunjang Medis Umum dan Sumber Daya Keuangan dan Aset
Ketergantungan Napza Manusia
Hj. Diana Erwani, S. Kep Sy amsul Hadi,
dr.H. Sugeng Wijaya Ahmad Tarzamrin, SE
S.Kep.,Ners Gunadi, S.pd
Gustani Efendi, SKM

51
Bagan 3.3 Struktur Organisasi Ruang Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi

Kepala Instalasi Rawat Inap


Ns. Nurila Damanik, S.Kep., M.Kep., Sp.Kep.J

Kepala Ruangan
Ns. Afrenny Yulni, S.Kep

Katim I Katim II
Astuti Andrayani, S.Kep Ns. Syafriyani, S.Kep

Perawat Pelaksana

1. Astuti, Am.Kep 1. Waskito Bayu Aji,


2. Rusmian Todang, Am.Kep Am.Kep
3. Dapit Putra S, Am.Kep 2. Rita, Am.Kep
4. Arif Putra, Am.Kep 3. Islamiah, Am.Kep
4. Ns.Muldi Hamzah,S.Kep

Administrasi
Handi Hanif, S.Tr.Kes

52
Bagan 3.4 Alur Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap RSJD Provinsi Jambi
a. Alur Rawat IGD Pasien Jaminan (BPJS/JAMKESDA)

b. Alur Rawat IGD Pasien Umum

c. Alur Pasien Rawat Jalan


53
3.2.6 Jumlah Tenaga Di Ruang Rawat Inap Teta
a. Keperawatan
Tabel 3.1 Jumlah Tenaga Perawat di Ruang Rawat Inap Teta
RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi
No Nama Pendidikan Golongan Jabatan
1. Ns.Afrenny Yulni, S.Kep Ners PNS Karu
2. Astuti Andrayani, S.Kep S1 Kep PNS Katim 1
3. Ns. Syafriyani, S.Kep Ners PNS Katim 2
4. Rusmian Tondang, Am. Kep D3 Kep Honorer PP
5. Astuti, Am. Kep D3 Kep Honorer PP
6. Dapit Putra. S, Am. Kep D3 Kep Honorer PP
7. Arif Putra, Am. Kep D3 Kep Honorer PP
8. Waskito Bayu Aji, Am. Kep D3 Kep Honorer PP
9. Rita, Am. Kep D3 Kep Honorer PP
10. Islamiah, Am. Kep D3 Kep Honorer PP
11. Ns. Muldi Hamzah, S. Kep Ners Honorer PP
Sumber : Daftar pegawai RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi Ruang Rawat Inap Teta

b. Non-Keperawatan
Tabel 3.2 Pegawai Non-Keperawatan di Ruang Rawat Inap Teta
RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi
No Kualifikasi Jumlah (Orang)
1 Dokter spesialis 5
2 Dokter Umum 1
3 Tenaga administrasi 1
4 Ahli gizi (terpusat) 1
5 Farmasi 1
6 Cleaning Service (terpusat) 1
Jumlah 10 Orang

3.2.6.1 Pengaturan Ketenagaan

54
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tanggal 25 Agustus 2021
kepada kepala ruangan Rawat Inap Teta mengenai tingkat ketergantungan
pasien, diketahui bahwa pembagian tingkat ketergantungan klien dan
kebutuhan tenaga keperawatan yang digunakan di Ruang Rawat Inap Teta
adalah metode perhitungan Gillies.

Pembagian tingkat ketergantungan pasien menurut Gillies berdasarkan


4 kategori yaitu Self care dibutuhkan ½ x 4 jam : 2 jam, Partial
care dibutuhkan ¾ x 4 jam : 3 jam, Total care dibutuhkan 1- 1½ x 4 jam : 4-6
jam, Intensive care dibutuhkan 2 x 4 jam : 8 jam

a. Menentukan terlebih dahulu jam keperawatan yang dibutuhkan klien per


hari, yaitu:
Keperawatan langsung:
1. Keperawatan mandiri 12 klien = 12 x 2 jam = 24 jam
2. Keperawatan parsial 0 klien = 0 jam
3. Keperawatan total 0 klien = 0 jam
Keperawatan tidak langsung 12 orang klien = 12 x 1 jam = 12 jam

Penyuluhan kesehatan / TAK = 12 x 0.25 jam = 3 jam

Total jam keperawatan secara keseluruhan adalah 39 jam

b. Menentukan jumlah jam keperawatan per klien perhari 39 jam / 12 klien =


3,3 jam.

c. Menentukan jumlah kebutuhan tenaga keperawatan pada ruangan


menggunakan rumus Gillies sebagai berikut:
Rumus kebutuhan tenaga keperawatan di satu unit perawatan adalah:

= =H

3,3 x 12 x 365 14454


= = 8,72 orang, dibulatkan 9 orang
( 365−86 ) x 6 1656

Keterangan:

55
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
Hasil perhitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang Teta yaitu 9
orang. Jumlah minimal tenaga perawat yang diperlukan di ruangan
sebanyak 9 orang dan jumlah maksimal yang diperlukan sebanyak 11
orang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tenaga keperawatan
yang dibutuhkan sesuai dengan tenaga keperawatan yang ada di ruangan.
1) Jumlah tenaga yang bertugas setiap hari:

3,3 x = 1.8 dibulatkan 2 orang

Catatan:
a) Jumlah hari tak kerja/tahun.
Hari minggu (52 hari) + cuti tahunan (12hari) + hari besar (12 hari)
+ cuti sakit/izin (10 hari) = 86 hari.
b) Jumlah hari kerja efektif/tahun.
Jumlah hari dalam 1 tahun – jumlah hari tak kerja = 365 – 86 = 279
hari
c) Jumlah hari efektif/minggu = 279 : 7 = 40 minggu
Jumlah jam kerja perawat per minggu = 40 jam
d) Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift, yaitu
dengan ketentuan. Proporsi dinas pagi 47%, sore 36%, dan malam
17%.
e) Kombinasi jumlah tenaga menurut Abdellah dan levine adalah
55% tenaga profesional dan 45% tenaga non profesional.

56
3.2.6.2 Gambaran Kepuasan Pasien

Karakteristik Responden
1) Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-Laki 10 100
2 Perempuan 0 0
Total 10 100
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa semua pasien diruang
Teta berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 orang (100%).
2) Frekuensi Pasien Berdasarkan Umur

Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur


No Umur Frekuensi Persentase (%)
1. 18-25 2 20 %
2. 26-35 5 50 %
3. 36-45 2 20 %
4. 46-55 1 10 %
Total 10 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa dari 10 orang
pasien usia terbanyak berada pada rentang 26-35 tahun (50%),
selanjutnya di rentang usia 18-25 tahun (20%) dan usia 36-45 tahun
(20 %), dan rentang 46-55 tahun (10 %).
3) Frekuensi Pasien Berdasarkan diagnosis

Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Diagnosis


No Diagnosis Frekuensi Persentase (%)
1 Halusinasi 5 50%
2 RPK 4 40%
3 Isolasi Sosial 1 10%
Total 10 100%
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan hasil bahwa dari 10 orang
pasien, diagnosis terbanyak adalah yang mengalami Halusinasi (50%),
interpretasi untuk diagnosis Resiko Perilaku Kekerasan (40%) dan
interpretasi untuk diagnosis Resiko Bunuh Diri (10%).
4) Kepuasan Pasien Terhadap Pelayanan
Pelayanan yang didapatkan pasien telah optimal, hal ini dibuktikan
dari hasil kuesioner dan wawancara terhadap 4 orang pasien dari 6
pasien yang ada dirawat di ruang Teta. Dari hasil tersebut didapatkan
57
hasil presentase 100 % responden menyatakan perawat bersikap sopan
dan ramah saat melakukan tindakan keperawatan kepada pasien,
perawat selalu menjaga kebersihan dan kerapian ruangan, perawat
mengajarkan pasien cara untuk menjaga kebersihan seperti : mandi,
mengganti pakaian, sikat gigi, cuci rambut, serta perawat memberikan
obat tepat waktu.
Sebanyak 80% pasien menyatakan bahwa perawat tersenyum saat
berkomunikasi atau melihat pasien, perawat memperkenalkan diri
pada pasien, perawat menjelaskan tujuan dan tindakan keperawatan
kepada pasien, perawat memperhatikan kebutuhan pasien sehari-hari,
dan perawat melatih pasien untuk berpikir positif.
Sebanyak 80% pasien menyatakan bahwa perawat menanyakan
keluhan yang dirasakan kepada pasien, perawat membuat kontrak
waktu untuk tindakan keperawatan, perawat cepat tanggap saat
dipanggil pasien, dan perawat mengajarkan cara menghardik.
Sebanyak 80% perawat menjelaskan sarana dan prasarana yang
tersedia di ruang rawat inap, membuat kesepakatan dengan pasien
dalam menentukan waktu untuk mengimplentasikan rencana
keperawatan berikutnya.

58
3.3 Penerapan MPKP

3.3.1 Karakteristik Responden


Tabel 3.6 Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden
Tenaga Keperawatan
Karu Katim PP
% % %
Jenis Kelamin
Laki-laki 50 % 62 %
Perempuan 100 % 50 % 38 %
Umur
21-30 tahun 37,5 %
31-40 tahun 100 % 50 % 25 %
41-50 tahun 50 % 37,5 %
51-60 tahun
Pendidikan
D III 50 % 75 %
D IV
S1Keperawatan
Profesi Ners 100 % 50 % 25 %
Lama Kerja di
RS
0-5 Tahun 12,5 %
6-10 Tahun 62,5 %
11-15 Tahun 100 % 100 % 25 %
>15 Tahun
Lama Kerja di
Ruang Teta
0-6 bulan 100 % 50 %
7-12 bulan 37,5 %
13-18 bulan 25 %
>18 bulan 50 % 37,5 %
Tabel 3.7 Jenis Pelatihan Yang Diikuti
No. Pertanyaan Pernah Tidak pernah

1. Pelatihan MPKP 37% 63%

59
Berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2021
didapatkan bahwa hanya 4 (37%) tenaga perawat yang telah mengikuti pelatihan
MPKP, sedangkan tenaga perawat yang tidak pernah mengikuti pelatihan MPKP
sebanyak 7 (63%). Sehingga dapat disimpulkan tenaga perawat diruang teta lebih
banyak yang tidak pernah mengikuti kegiatan MPKP dibandingkan yang sudah
mengikuti kegiatan pelatihan.

3.3.2 Gambaran Penerapan MPKP

3.3.2.1 Hasil Kuesioner

No Metode MPKP Karu Katim PP

Pilar I : Pendekatan Manajemen


a) Perencanaan 100% 82,75% 88,3%
b) Pengorganisasian 87,3% 81,25%
c) Pengarahan 80% 74 % 70%
d) Pengendalian 86% 87,5 %
Pada pilar I pendekatan manajemen bagian perencanaan kepala ruangan
didapatkan 100%, ketua tim didapatkan 82,75%, dan perawat pelaksana
didapatkan 88,3%.. Pengorganisasian kepala ruangan didapatkan 87,3% dan
ketua tim 81,25%. Pengarahan kepala ruangan didapatkan 80% ,ketua tim 74%
dan perawat pelaksana 70%. Pengendalian kepala ruangan didapatkan 86%,
ketua tim didapatkan 87,5%. Ditemukan hasil kuesioner pada bagian
pelaksanaan tentang supervise untuk kepala ruangan 75%, ketua tim 50% dan
perawat pelaksana 62,5%.
Masalah yang ditemukan pada pilar I bagian pendekatan menejemen yaitu
pelaksanaan supervise yang belum terlaksana secara optimal

No Metode MPKP Karu Katim PP


Pilar II : Kompensasi Penghargaan
a) Evaluasi Kinerja 100% 81,25% -
b) Pengembangan Staf 100% 87,5% -
c) Pelatihan MPKP 0% 0% 50%
Pilar II kompensasi penghargaan bagian evaluasi kinerja kepala ruangan
didapatkan 100% dan pengembangan staf 100%. Pada ketua tim didapatkan

60
evaluasi kinerja 81,25% dan pengembangan staf 87,5%. Pelatihan MPKP tidak
diikuti oleh kepala ruangan sehingga didapatkan persentase 0%, pada ketua tim
didapatkan 0% dikarenakan baik ketua tim 1 maupun ketua tim 2 belum
mendapatkan pelatihan MPKP, dan pada perawat pelaksana didapatkan hanya
50%.
Masalah yang ditemukan pada pilar II bagian pengembangan tenaga
perawat yaitu beberapa perawat belum mengikuti pelatihan MPKP.

No Metode MPKP Karu Katim PP


Pilar III : Hubungan Profesional 100% 71,5% -
Pada pilar III hubungan professional didapatkan presentase yaitu
presentase pada kepala ruangan 85% dan ketua tim 71,5%. Dalam hal ini
telah terlaksananya konferensi kasus dan terlaksananya rapat tim kesehatan
di ruang melalui aplikasi zoom.

No Metode MPKP Karu Katim PP


Pilar IV : Pemberian Asuhan
- 87,5% 73,4%
a) Pemberian Pendidikan Kesehatan pada pasien
100% 68,75% 45%
dengan RPK
b) Pemberian Pendidikan Kesehatan pada pasien
100% 68,75% 37,5%
dengan ISOS
c) Pemberian Pendidikan Kesehatan pada pasien
100% 68,75% 38,75%
dengan HDR
Pemberian Pendidikan Kesehatan pada
d) pasien dengan Halusinasi 100% 68,75% 46,9%

f) Pemberian Pendidikan Kesehatan pada pasien


100% 68,75% 38,1%
dengan Waham
Berdasarkan hasil kuisioner pada pilar IV pemberian asuhan
keperawatan diperoleh hasil ketua tim dalam mengidentifikasi pemberian
asuhan keperawatan didapatkan 87,5% dan pada perawat pelaksana
didapatkan 73,4%. Dalam pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan
oleh kepala ruangan pada lima diagnosa yang sering muncul di ruangan
didapatkan hasil yaitu 100%. Pada ketua tim dalam pemberian asuhan
keperawatan pasien dengan RPK, pasien isolasi sosial, pasien HDR, pasien
halusinasi, pasien waham didapatkan hasil yaitu 68,75%. Pada perawat

61
pelaksana didapatkan dalam pemberian asuhan keperawatan pasien RPK
sebanyak 45%, pasien isolasi sosial 37,5%, pasien HDR 38,75%, pasien
halusinasi 46,9%, pasien waham 38,1%.
Masalah yang ditemukan pada pilar IV yaitu asuhan keperawatan
tentang pemberian edukasi kesehatan belum terlaksana dengan optimal

3.3.2.2 Hasil Observasi

No. Pilar MPKP Karu Katim PP


Pilar 1 : Pendekatan Manajemen

a) Perencanaan 85% 85% 77,5%


b) Pengorganisasian 100% 80% -
c) Pengarahan 80% 79,3% 72,1
d) Pengendalian 100% 100% -
Pilar I perencanaan didapatkan 85% pada kepala ruangan. Pengorganisasian
pada kepala ruangan 100% pengarahan 80% dan pengendalian 100%.
Perencanaan ketua tim didapatkan 85%, pengorganisasian 80%, pengarahan
79,3%, dan pengendalian 100%. Ditemukan hasil observasi pada supervise
kepala ruangan didapatkan hasil 60%, ketua tim 60%, dan perawat pelaksana
60%.
Masalah yang ditemukan pada pilar I yaitu tidak terlihat adanya
pelaksanaan supervisi sekali dalam sehari.

No. Pilar MPKP Karu Katim PP


Pilar II : Kompensasi Penghargaan 87,5% 87,5% -
Pilar II kompensasi penghargaan kepala ruangan dan ketua tim 87,5%
memiliki dokumentasi hasil penilaian kinerja perawat. Pada kuisioner yang
menanyakan tentang mengikuti pelatihan MPKP didapatkan hasil karu dan katim
12,5%
Masalah yang ditemukan pada pilar II yaitu tidak terlihat adanya kepala
ruangan dan katim yang mengikuti pelatihan ataupun seminar mengenai
MPKP

No. Pilar MPKP Karu Katim PP


Pilar III : Hubungan Profesional 100% 91,7% -

62
Dari hasil observasi pilar III Hubungan Profesional didapatkan presentase
pada ketua tim dengan presentase 91,7%.

No Metode MPKP Karu Katim PP


Pilar IV : Pemberian Asuhan
- 82% 100%
a) Memberikan Pendidikan Kesehatan pada
100% 80% 69,1%
pasien RPK
b) Memberikan Pendidikan Kesehatan pada
100% 80% 69,6%
pasien ISOS
c) Memberikan Pendidikan Kesehatan pada
100% 80% 69,3%
pasien HDR
d) Memberikan Pendidikan Kesehatan pada 73,85
100% 80%
pasien Halusinasi %
f) Memberikan Pendidikan Kesehatan pada
100% 80% 70,1%
pasien Waham
Berdasarkan hasil observasi didapatkan pada pilar IV pemberian asuhan
keperawatan diperoleh hasil ketua tim dalam mengidentifikasi pemberian asuhan
keperawatan mengenai Pendidikan Kesehatan didapatkan 80% dan pada perawat
pelaksana didapatkan 70,3%. Berdasarkan hasil observasi dalam pemberian
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana tampak adanya
pemberian asuhan kepearawatan untuk pendidikan kesehatan yang dilakukan
hanya saat pemindahan pasien ke ruangan lain. Pemberian asuhan keperawatan
oleh kepala ruangan pada lima diagnosa yang sering muncul di ruangan
didapatkan hasil 100%.
Masalah yang ditemukan pada pilar IV yaitu pelaksanaan asuhan
keperawatan dalam pemberian Pendidikan kesehatan kepada pasien yang
belum optimal.

63
3.3.2.3 Hasil Wawancara

Pilar I : Pendekatan Manajemen


Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 dengan
kepala ruangan mengenai pilar 1 pendekatan manajemen terkait perencanaan
penyusunan rencana harian, bulanan dan tahunan sudah terlaksana dengan
optimal. Pada rencana harian ketua tim mengatakan perumusan rencana harian
sudah dilakukan. Rencana harian biasanya disampaikan secara lisan dan dicatat
pada format yang sudah tersedia di ruangan. Rencana harian oleh perawat
pelaksana sudah terlaksana dengan optimal. Bagian pengorganisasian yang
terdiri dari penyusunan struktur organisasi, penyusunan jadwal dinas ruangan
dan pembagian daftar alokasi pasien disetiap tim berjalan dengan optimal.
Struktur organisasi dirumuskan oleh pihak manajemen, penyusunan jadwal dinas
dilakukan setiap satu bulan sekali dan pembagian daftar alokasi pasien dilakukan
setiap hari. Bagian pengarahan yang terdiri dari pelaksanaan kegiatan operan,
pre dan post conference, memotivasi staff, pendelegasian berjalan dengan
optimal. Namun pada kegiatan supervisi belum dilakukan secara optimal karena
kegiatan supervise hanya dilakukan 2 kali dalam 1 minggu. Hasil wawancara
yang dilakukan dengan kepala ruangan, ketua tim I dan ketua tim II dan perawat
pelaksana didapatkan mengatakan untuk kegiatan supervisi telah dibentuk
perencanaan berupa penilaian kinerja tim yang dilakukan sebanyak dua kali
dalam satu minggu. Hasil supervisi yang didapatkan akan ditindak lanjuti oleh
kepala ruangan. Bagian pengendalian yang terdiri dari penilaian indicator mutu,
audit dokumentasi, penilaian kepuasan pasien dan melakukan survey masalah
kesehatan atau keperawatan sudah berjalan dengan optimal.
Masalah yang ditemukan pada pilar I yaitu pelaksanaan supervise belum
berjalan secara optimal.

Pilar II : Kompensasi Penghargaan


Hasil wawancara yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 dengan
kepala ruangan terkait penilaian kinerja PP atau katim sesuai jadwal, pemberian
reward dan sanksi, dan kesempatan pengembangan karir berjalan dengan
optimal. Penilaian kinerja PP dilakukan oleh ketua tim setiap satu bulan sekali.
Hasil penilaian kinerja PP akan dikoordinasikan ke kepala ruangan untuk
ditindak lanjuti. Pemberian reward dan sanksi dilakukan oleh ketua tim terhadap

64
perawat pelaksana yang ada di timnya. Kepala ruangan juga turut memberikan
reward pada staff yang telah bekerja dengan baik dan memberikan sanksi kepada
perawat yang kurang disiplin. Bentuk sanksi yang diberikan dimulai dari
teguran secara lisan, kemudian teguran secara tulisan dan jika tidak mengalami
perubahan akan dikoordinasikan ke pihak manajemen rumah sakit. Hasil
wawancara dari kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana didapatkan
hasil tenaga perawat yang sesuai dengan apa yang sudah menjadi ketentuan
ruangan.
Hasil wawncara yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 dengan
kepala ruangan mengenai pelatihan MPKP yaitu kepala ruangan belum
mengikuti pelatihan atau seminar tentang MPKP. Hasil wawancara bersama
kepala tim 1 maupun tim 2 didapatkan bahwa kepala tim 1 maupun tim 2 belum
mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai MPKP. Hasil wawancara
bersama perawat pelaksana didapatkan 4 orang perawat pelaksana telah
mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai MPKP, sedangkan 4 orang
perawat pelaksana lainnya belum mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai
MPKP. Dari hasil wawancara juga didapatkan bahwa penyebab banyaknya
perawata teta yang belum mengikuti pelatihan MPKP dikarenakan pelatihan
MPKP yang pernah diadakan di rumah sakit jiwa dilakukan sebelum mereka
bekerja di rumah sakit jiwa dan setelah itu tidak pernah lagi diadakan pelatihan
ataupun seminar mengenai MPKP, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
penyebab sedikitnya perawat yang mengikuti pelatihan MPKP adalah sudah
lamanya tidak dilakukan pelatihan ataupun seminar MPKP di rumah sakit jiwa.
Masalah yang ditemukan pada pilar II bagian pengembangan tenaga
perawat yaitu beberapa perawat belum mengikuti pelatihan MPKP.

Pilar III : Hubungan Profesional


Penerapan hubungan professional mengenai rapat dengan tim kesehatan
berdasarkan observasi memang tidak tampak dilakukan diruangan karena rapat
dilakukan melalui aplikasi zoom selama wabah Covid-19. Kepala ruangan dan
ketua tim mengatakan rapat dengan tim kesehatan terus dilakukan.

Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan

65
Pemberian asuhan keperawatan pada diagnosa RPK, isolasi sosial, gangguan
konsep diri, halusinasi dan waham belum berjalan dengan optimal. Kepala
ruangan mengatakan mengetahui data pasien dalam satu bulan terakhir dan
selalu mengarahkan ketua tim untuk mngkoordinasikan anggota timnya dalam
pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan. Ketua tim mengidentifikasi pasien
sebelum memberikan asuhan keperawatan, mendiskusikan rencana asuhan
keperawatan bersama anggota tim. Perawat pelaksana mengatakan tidak bisa
diberikan asuhan keperawatan pada sp 5 dan tidak bisa dilakukan TAK. Hal ini
dikarenakan keadaan pasien yang kurang kondusif atau pasien masih dalam
keadaan gaduh gelisah, pasien juga dengan keadaan tersebut tidak dapat
dikeluarkan dari ruangannya, sehingga pasien tidak dapat diberikan TAK.
Hasil wawancara didapatkan bahwa SP 5 tidak berjalan dengan optimal juga
dikarenakan ruangan Teta merupakan ruangan intermediate atau ruangan
observasi yang lama pasiennya paling lama hanya 6 hari. Pelaksanaan kegiatan
TAK biasanya dilakukan pada pasien dengan diagnose yang sama atau
homogen, sedangkan diruang Teta sangat sulit didadapatkan pasien yang
homogen.
Hasil wawancara didapatkan pelaksanaan asuhan keperawatan mengenai
Pendidikan kesehatan diberikan pada saat pemindahan pasien dari ruang Teta ke
ruang lain.
Masalah yang ditemukan pada pilar IV yaitu pelaksanaan asuhan
keperawatan mengenai Pendidikan kesehatan berlum berjalan dengan
optimal

66
BAB IV

PERENCANAAN

67
4.1 Rumusan Masalah

4.1.1 Analisa Data Berdasarkan Pilar MPKP

68
Metode MPKP Analisa Data Rumusan
Masalah
Pilar I : Pendekatan Kuisioner : Berdasarkan hasil Perencanaan
Manajemen kuisioner yang dilakukan pada kegiatan supervisi
tanggal 26 Agustus 2021 yang belum
diperoleh hasil pada optimal
pengarahan bagian supervise
kepala ruangan 75% dan
ketua tim 50%.

Observasi : Hasil observasi


yang dilakukan pada tanggal
23-26 Agustus 2021
didapatkan supervisi dilakukan
belum optimal dan belum
dilaksanakan setiap hari.

Wawancara : Berdasarkan
hasil wawancara pada tanggal
26 Agustus 2021 kepada
kepala ruangan dan ketua tim,
didapatkan sepervisi dilakukan
2 kali dalam seminggu yaitu
setiap senin dan sabtu.

Pilar II : Kompenasi Kuesioner : Berdasarkan hasil Kurangnya


dan penghargaan kuisioner yang dilakukan pada tenaga perawat
tanggal 26 Agustus 2021 36% yang mengikuti
tenaga perawat telah mengikuti pelatihan MPKP
pelatihan MPKP dan 64 %
perawat belum mengikuti
pelatihan MPKP

Observasi : Berdasarkan hasil


observasi yang dilakukan pada
tanggal 23-26 Agustus 2021
Perawat yang mendapatkan
pelatihan MPKP 4 tenaga
perawat dan yang belum
mendapatkan pelatihan MPKP
sebanyak 7 tenaga perawat.

Wawancara :
Wawancara dengan kepala
ruangan yang dilakukan pada
tanggal 26 Agustus 2021
mengatakan perawat yang
mendapatkan pelatihan MPKP
hanya 4 tenaga perawat,
diakibatkan karena sudah 69
lamanya tidak diadakan
pelatihan ataupun seminar
mengenai MPKP bahkan
4.2. Analisa SWOT Berdasarkan 4 Pilar

Tabel 4.2 Analisa SWOT Berdasarkan 4 Pilar MPKP Internal dan Eksternal
Masalah Internal Ekstrernal
No Manajemen Dari Opportunity Threathtened
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
MPKP (Peluang) (Ancaman)
1. Pilar I 1. RSJ merupakan RS 1. Belum ada uraian yang 1. Adanya mahasiswa ners 1. Hubungan
Pendekatan pendidikan dan Rs jelas tentang jadwal rutin yang praktek manajemen koordinasi antar
Manajemen : perawat kurang
rujukan kegiatan supervisi keperawatan
Perencanaan optimal
kegiatan supervisi 2. Kepala ruangan dapat 2. Kurangnya informasi
yang belum mendukung kegiatan tentang jadwal rutin
optimal
supervisi kegiatan supervisi
3. Adanya kemauan
perawat untuk
melakukan jadwal
kegiatan supervisi harian
2 Pilar II 1. Melakukan penilaian 1. Beberapa perawat 1. Adanya kemauan dari 1. Adanya tuntutan
Kompensasi kinerja pada perawat belum mengikuti perawat untuk yang tinggi dari
Penghargaan : pelaksana dan ketua tim pelatihan atau seminar meningkatkan masyarakat untuk
tentang MPKP kemampuan kerja pelayanan yang lebih
Kurangnya melalui pelatihan atau professional
tenaga pendidikan tambahan 2. Adanya tuntutan dari
perawat yang Rumah Sakit untuk
mengikuti setiap tindakan
70
pelatihan MPKP keperawatan harus
mengikuti SOP yang
telah dibuat oleh
Rumah Sakit
3 Pilar IV 1. Kualitas tenaga medis 1. Perawat melakukan 1. Dengan dilaksanaknnya 1. Peningkatan tuntutan
Pemberian dan paramedic baik penkes pada saat penkes secara optimal dan kebutuhan
Asuhan 2. Perawat terampil dalam pemindahan pasien pengetahuan masyarakat terhadap
Keperawatan : melaksanakan tindakan keruangan lain pasienmenjadi pelayanan yang
keperawatan 2. Kurang optimalnya bertambah dan dapat berkualitas
Pelaksanaan 3. Kolaborasi dengan tim pelaksanaan edukasi meningkatkan kepuasan 2. Peningkatan
penkes yang lain terjalin dengan baik kesehatan pada pasien pasien terhadap rumah pengetahuan pasien
kurang optimal 4. Perawat mampu sakit tentang penyakitnya
malukan komunikasi dan hak-haknya
terapeutik dengan baik

71
4.3. Plan of Action ( POA)
N Indikator Penanggung
Masalah Tujuan Kegiatan Waktu Sasaran
o Keberhasilan Jawab
1. Pilar I : a Terlaksananya a. Melakukan a. Adanya Minggu Kepala Mahasiswa
Pendekatan . kegiatan “Roleplay” kegiatan ke- 2 Ruangan Ners
Manajemen supervisi mengenai supervisi yang pada hari TETA Kelompok 1
secara rutin supervisi dapat Kamis

Perencanaan Meningkatkan diobservasi

kegiatan b kinerja perawat

supervisi yang . ruangan

belum optimal dengan


terlaksananya
kegiatan
supervisi
2. PILAR II : Meningkatkan Melakukan Bertambahnya Minggu Perawat Mahasiswa
Kompensasi a mutu asuhan desiminasi a. informasi ke-2 pada ruangan Ners
dan . keperawatan, ilmu, materi perawat hari Rabu TETA Kelompok 1
Penghargaan memberikan yang akan terkait MPKP
kesempatan disampaikan setelah

72
kepada perawat yaitu terkait terlaksananya
Kurangnya untuk MPKP pada desimasi ilmu
tenaga perawat memahami pilar II
yang mengikuti penerapan (Kompensasi
pelatihan MPKP MPKP dan
Mengoptimalka Penghargaan),
n kinerja Pilar III
b perawat dalam (Hubungan
. melaksanakan professional),
tugas sesuai dan Pilar IV
tupoksi (Pemberian
Asuhan
Keperawatan)

3. PILAR IV : a Terlaksananya Melakukan a Dapat Minggu Perawat Mahasiswa


Pemberian . pendidikan kegiatan . terlaksananya ke-2 pada ruangan Ners
Asuhan kesehatan yang “Roleplay” kegiatan hari Sabtu TETA Kelompok 1
Keperawatan optimal mengenai pendidikan
Meningkatkan pemberian kesehatan

73
Pelaksanaan b pengetahuan pendidikan secara rutin
pendidikan . klien tentang kesehatan Bertambahnya
kesehatan yang Kesehatan b pengetahuan
kurang optimal . pasien tentang
Kesehatan

74
DAFTAR PUSTAKA
A. Noe, R. Employee Training And Development. (New York McGraw-Hill Education,
2013).
Bakri, M. H. Manajemen Keperawatan Konsep Dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. (PUSTAKA BARU PRESS, 2017).
Huber, D. 2010. Leadership and Nursing Care Management (4rd ed). USA: Saunders
Elsevier
Ikram, Bauk, Abd Rahman Kadir, A. S. Hubungan Karakteristik Pasien Dengan
Kualitas Pelayanan : Persepsi Pasien Pelayanan Rawat Inap RSUD Majene. (2013).
Keliat, B.A. 2012. Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC Kuntoro, A.
Buku Ajar Manajemen Keperawatan. (Nuha Medika, 2010).
Mogopa, Cindy Putriyani, Linne Pondaag, R. H. Hubungan Penerapan Metode Tim Dengan
Kinerja Perawat Pelaksana Di Irina C Rsup Prof. Dr. Rd Kandou Manado. 5,
(2017).
Mugianti, S. Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
Nursalam.Manajemen Keperawatan Aplikasi Praktik Keperawatan Profesional. (Salemba
Medika, 2014).
Oroh, Merryani E, Sefti Rompas, L. P. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat
kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan keperawatan di ruang interna
RSUD Noongan. , (2014).
Republik, I. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. (2009).
RI, K. Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 983/Menkes/SK/XI/1992 Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum. (1992).
Suni, A. Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan. (Bumi Medika, 2018).

75
LAMPIRAN
PRESENTASE KUESIONER KARU

No Metode MPKP Karu


Pilar I : Pendekatan Manajemen
a) Perencanaan 100%
b) Pengorganisasian 87,3%
c) Pengarahan 80%
d) Pengendalian 86%
Pilar II : Kompensasi Penghargaan
a) Evaluasi Kinerja 100%
b) Pengembangan Staf 100%
c) Pelatihan MPKP 0%
Pilar III : Hubungan Profesional 85%
Pilar IV : Pemberian Asuhan
a) Asuhan Keperawatan Pasien dan pemberian 100%
penkes dengan RPK
b) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes 100%
dengan ISOS
c) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes 100%
dengan HDR
Asuhan Keperawatandan penkes Pasien
d) dengan 100%
Halusinasi
e) Asuhan Keperawatan dan penkes dPasien 100%
dengan RBD
f) Asuhan Keperawatan an penkes Pasien 100%
dengan Waham
KUISIONER KETUA TIM

% Katim % Katim Rata-


PILAR MPKP
I II rata
Pilar I : Pendekatan manajemen

Perencanaan 85% 80,5% 82,75%

Pengorganisasian 87,5% 75% 81,25%

Pengarahan 73% 75% 74%

Pengendalian 100% 75% 87,5%

Pilar II : Kompensasi dan penghargaan 92% 75% 83,5%

Pilar III : Hubungan Profesional 68,5% 75% 71,75%

Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan 100% 75% 87,5%

Resiko Perilaku Kekerasan 62,5% 75% 68,75%

Isolasi Sosial 62,5% 75% 68,75%

HDR 62,5% 75% 68,75%

Halusinasi 62,5% 75% 68,75%

Waham 62,5% 75% 68,75%


KUESIONER PP

Rata-
No Metode MPKP PP 1 PP 2 PP 3 PP 4 PP 5 PP 6 PP 7 PP 8 Rata
Pilar I :
Pendekatan
Manajemen
a) Perencanaan 88,85% 85% 82% 87.5% 83.75% 83.75% 83.75% 88.75% 88.3%
Pilar IV :
Pemberian
Asuhan
a) Asuhan Keperawatan 100% 87,5% 75% 100% 75% 75% 75% 75% 73.4%
Asuhan Keperawatan Pasien dan 40% 80% 40% 60% 30% 35% 40% 35% 45%
b)
pemberian penkes dengan RPK
Asuhan Keperawatan Pasien dan
pemeberian penkes dengan 35% 65% 25% 25% 35% 35% 40% 40% 37.5%
c)
ISOS
Asuhan Keperawatan dan Pendidikan
Kesehatan Pasien dengan 35% 80% 25% 25% 30% 30% 45% 40% 38.75%
d)
HDR
Asuhan Keperawatan dan Pendidikan
kesehatan Pasien dengan 45% 55% 40% 60% 40% 40% 45% 50% 46.9%
e)
Halusinasi
Asuhan Keperawatan dan Pendidikan
Kesehatan Pasien dengan 35% 65% 45% 25% 30% 30% 45% 30% 38.1%
f)
Waham
OBSERVASI KARU

PILAR MPKP Karu

Pilar I : Pendekatan manajemen

Perencanaan 85%

Pengorganisasian 100%

Pengarahan 80%

Pengendalian 100%

Pilar II : Kompensasi dan penghargaan 87,5%

Pilar III : Hubungan Profesional 100%

Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan -

Resiko Perilaku Kekerasan 100%

Isolasi Sosial 100%

HDR 100%

Halusinasi 100%

Waham 100%
OBSERVASI KETUA TIM

PILAR MPKP % % Katim Rata-


Katim I II rata

Pilar I : Pendekatan manajemen

Perencanaan 85% 85% 85%

Pengorganisasian 80% 80% 80%

Pengarahan 91.2% 91.2% 91.2%

Pengendalian 100% 100% 100%

Pilar II : Kompensasi dan penghargaan 87,5% 87,5% 87,5%

Pilar III : Hubungan Profesional 91.7% 91.7% 91.7%

Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan

Asuhan Keperawatan 82% 82% 82%

Resiko Perilaku Kekerasan 80% 80% 80%

Isolasi Sosial 80% 80% 80%

HDR 80% 80% 80%

Halusinasi 80% 80% 80%

Waham 80% 80% 80%


OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA

Rata- Rata
No Metode MPKP PP 2 PP 3 PP 4 PP 6
Pilar I : Pendekatan Manajemen
a) Perencanaan 78 % 77.5% 77.5% 78.5% 77.5%
Pilar IV : Pemberian Asuhan
a) Asuhan Keperawatan 100% 100% 100% 100% 100%
b) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes 69,.3% 69,3 % 68,0% 69,9% 69,1%
dengan RPK
c) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes 70,6% 69,6% 68,6% 69,6% 69,6%
dengan ISOS
d) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes 66,6% 69,6% 70,6% 70,5% 69,3%
dengan HDR
Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes
e) dengan Halusinasi 80,6% 78,6% 70,6% 65,6% 73,85%
Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes
f) dengan Waham 71,5% 75,6% 65% 68,6% 70,1%
Hasil Presentase Kuiseioner Kepala Ruangan/Item Pernyataan

No. Pertanyaan Rata-Rata


Pilar 1 : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
1. Menyusun rencana harian 100%
2. Menyusun rencana bulanan 100%
3. Menyusun rencana tahunan 100%
Pengorganisasian
1. Menyusun struktur organisasi 83,75%
2. Menyusun jadwal dinas ruangan 100%
3. Membuat daftar alokasi pasien secara merata disetiap tim 100%
Pengarahan
1. Memimpin operan 100%
2. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre conference 100%
3. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan post conference 100%
4. Memotivasi staf untuk bekerja lebih baik dalam
100%
melaksanakan tugasnya
5. Mendelegasikan tugas kepada katim atau perawat yang
100%
memiliki kompetensi yang dibutuhkan
6. Melakukan supervise 75%
Pengendalian
1. Menyusun indikator mutu pelayanan diruangan 100%
2. Melakukan audit dokumentasi asuhan keperawatan secara
100%
Rutin
3. Melakukan penilaian terhadap kepuasan pasien 86%
4. Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan 83%
Pilar 2 : Kompensasi dan Penghargaan
1. Saya melakukan penilaian kinerja PP atau Katim sesuai
100%
Jadwal
2. Merencanakan dan melaksanakan pengembanga staff
0%
Pilar 3 : Hubungan Profesional
1. Memimpin rapat keperawatan berdasarkan jadwal yang telah
100%
Ditetapkan
2. Memimpin kegiatan konferensi kasus diruangan 100%
3. Melakukan rapat dengan tim Kesehatan 100%
4. melakukan kolaborasi dengan dokter 100%
Pilar 4 : Pemberian Asuhan
Resiko Perilaku Kekerasan
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan risiko perilaku kekerasan
No. Pertanyaan Rata-Rata
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan

Isolasi Sosial
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan isolasi social
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan isolasi social

Gangguan Konsep Diri


1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan gangguan konsep diri
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan gangguan konsep diri

Halusinasi
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan Halusinasi
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan Halusinasi

Waham
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan Waham
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan Waham
Hasil Presentase Observasi Kepala Ruangan/Item Pernyataan

No. Pertanyaan Rata-Rata


Pilar 1 : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
1. Menyusun rencana harian 100%
2. Menyusun rencana bulanan 81,5%
3. Menyusun rencana tahunan 80,5%
Pengorganisasian
1. Menyusun struktur organisasi 80,75%
2. Menyusun jadwal dinas ruangan 85%
3. Membuat daftar alokasi pasien secara merata disetiap tim
100%
Pengarahan
1. Memimpin operan 75%
2. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre conference
100%
3. Mengawasi dan mengarahkan kegiatan post conference
100%
4. Memotivasi staf untuk bekerja lebih baik dalam
90%
melaksanakan tugasnya
5. Mendelegasikan tugas kepada katim atau perawat yang
100%
memiliki kompetensi yang dibutuhkan
6. Melakukan supervise 50%
Pengendalian
1. Menyusun indikator mutu pelayanan diruangan 80%
2. Melakukan audit dokumentasi asuhan keperawatan secara
100%
Rutin
3. Melakukan penilaian terhadap kepuasan pasien 87%
4. Melakukan survey masalah kesehatan/keperawatan
89%
Pilar 2 : Kompensasi dan Penghargaan
1. Saya melakukan penilaian kinerja PP atau Katim sesuai
100%
jadwal
2. Merencanakan dan melaksanakan pengembangan staff
0%
Pilar 3 : Hubungan Profesional
1. Memimpin rapat keperawatan berdasarkan jadwal yang telah
100%
Ditetapkan
2. Memimpin kegiatan konferensi kasus diruangan 100%
3. Melakukan rapat dengan tim Kesehatan 100%
4. melakukan kolaborasi dengan dokter 100%
No. Pertanyaan Rata-Rata
Pilar 4 : Pemberian Asuhan
Resiko Perilaku Kekerasan
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan risiko perilaku kekerasan
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan risiko perilaku kekerasan

Isolasi Sosial
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan isolasi social
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan isolasi social

Gangguan Konsep Diri


1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan gangguan konsep diri
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
Presentase Kuesioner Katim
pada pasien dengan gangguan konsep diri
Pilar I : Pendekatan Manajemen Katim I Katim II Rata-Rata
a. Perencanaan
Halusinasi
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat
Rencana Harian 80%pasien 89% 84,5%
100%
dengan Halusinasi
Rencana bulanan 90% 88% 89%
2. b. Mengarahkan
Pengorganisasianketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya
Menyusundalam melaksanakan
jadwal asuhan
dinas bersama karukeperawatan
50% dan penkes
75% 100%
62,5%
pada pasien dengan Halusinasi
Membagi alokasi pasien 100% 75% 87,5%
c. Pengarahan
Waham
1. Memimpin pre
Mengetahui conference
dalam 100%
satu bulan terakhir terdapat pasien 75% 87,5%
100%
dengan
MemimpinWahampost conference 100% 75% 87,5%
2. Mengarahkan ketua tim
Menciptakan iklim motivasi untuk mengkoordinasikan
90% anggota
87% 88,5%
timnya dalam
Mengatur melaksanakan
pengendalian dalamasuhan
tim keperawatan
75% dan penkes
50% 100%
62,5%
pada pasien dengan
melaksanakan Waham
supervisi 50% 50% 50%
d. Pengendalian
Observasi pelaksanaan askep oleh pp 100% 75% 87,5%
Memberikan umpan balik pada PP 100% 75% 87,5%
Pilar II : Kompensasi Penghargaan
Menilai kinerja PP 75% 75% 75%
Pilar III : Hubungan Profesional
a. Melaksanakan konferensi kasus 100% 100% 100%
b. Melakukan kolaborasi dengan dokter 100% 100% 100%
c. Rapat tim Kesehatan 100% 100% 100%
Pilar IV : Pemberian Asuhan Keperawatan
a. Melaksanakan TAK 0% 0% 0%
b Mengarahkan anggotanya untuk 80% 80% 80%
melakukan asuhan keperawatan beserta
penkes kepada pasien
Hasil Presentase Kuisioner Perawat Pelaksanaan Per Item Pernyataan
Rata
No Pertanyaan PP 1 PP2 PP3 PP4 PP5 PP6 PP7 PP8
Rata
Pilar 1 Pendekatan Manajemen
Perencanaan
1. Menyusun rencana 50% 75% 50% 50% 75% 25% 50% 25% 50%
harian

Pilar 4 : Pemberian Asuhan


1. Mengidentifikasi 100 100 100 100% 100 100 100 100 100%
% % % % % % %
pasien sebelum
memberikan asuhan
keperawatan
2. Mendiskusikan 100 100 100 100% 100 100 100 100 100%
% % % % % % %
rencana asuhan
keperawatan
bersama ketua tim
3 Saya melakukan SP 80% 78% 82% 85% 75% 79% 81% 75% 79,3%
1- 2 pada pasien

4 Saya melakukan 60% 65% 70% 71% 69% 75% 70% 75% 69,3%
Pendidikan
Kesehatan pada
pasien
5 Pelaksanaan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
TAK

Hasil Presentase Observasi Perawat Pelaksana/Item Pernyataan


Pertanya Rata
No PP 2 PP3 PP4 PP6
an Rata
Pilar 1 Pendekatan Manajemen
Perencanaan
1. Menyusun rencana harian 80% 90% 85% 80% 83,75%

Pilar 4 : Pemberian Asuhan


1. Mengidentifikasi pasien 100 100 100 100 100%
% % % %
sebelum
memberikan asuhan keperawatan
2. Mendiskusikan rencana 100 100 100 100 100%
% % % %
asuhan
keperawatan bersama ketua tim
3. Pelaksanaan TAK 0% 0% 0% 0% 0%
KUESIONER KEPALA RUANGAN
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : ................................................


Umur :  21 – 30 thn  41 – 50 thn
✓ 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓ Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I keperawatan
✓ profesi ners

Status Kepegawaian : ✓ PNS Honorer

Lama Kerja di RS :
 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
✓ 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
✓ 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
 > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah 1 kali 2 kali ✓ ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.MFK
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. Teknik aseptik
2. BHD
3. BTCLS
Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No. Pernyataan SL SR J TP

1 Saya melaksanakan MPKP yang di gunakan saat ✓


ini dengan baik

2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di ✓


gunakan saat ini
3 Model yang di gunakan dan dilakukan saat ini ✓
sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit
4 Model MPKP yang digunakan saat ini menjadikan ✓
lama rawat inap pasien menjadi lebih pendek
daripada model sebelumnya
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien ✓
terhadap saya
6 MPKP yang di gunakan membeberikan beban ✓
kerja yg efektif bagi saya
*MPKP = Model Praktik Keperawatan Professional
B. Metode MPKP

Pilar I : pendekatan manajemen


a) Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1 Saya merumuskan visi ruangan ✓
2 Saya melaksanakan visi ruangan dengan baik ✓
3 Saya merumuskan misi ruangan ✓
4 Saya melaksanakan misi ruangan dengan baik ✓
5 Saya merumuskan filosofi ruangan ✓
6 Saya menyusun rencana harian ✓
7 Saya menyusun rencana Bulanan ✓
8 Saya menyusun rencana tahunan ✓
b) Pengorganisasian

9 Saya menyusun struktur organisasi ruangan ✓


10 Struktur organisasi yang ada sekarang cukup ✓
memadai sehingga membantu saya dalam
memberikan dan menjalankan pelayanan
Keperawatan
11 Saya mengalami kesulitan mengorganisir perawat ✓
di ruangan
12 Struktur yang ada memudahkan saya dalam ✓
Berkomunikasi
13 Saya menyusun jadwal dinas ruangan ✓
14 Saya membuat daftar alokasi pasien secara merata ✓
disetiap tim
c) Pengarahan

15 Saya memimpin operan ✓


16 Saya melaksanakan operan tepat waktu ✓
17 Saya dan semua perawat yang berkepentingan ✓
menghadiri operan
18 Saya mempersiapkan pelaksanaan operan ✓
19 Saya mengalami kesulitan dalam ✓
mendokumentasikan laporan operan
20 Saya melakukan interaksi dengan pasien saat ✓
operan berlangsung
21 Setelah dilakukan operan, saya melakukan ronde ✓
keperawatan sesuai dengan multi disiplin rounde
yang diterapkan di RSJD Provinsi Jambi
22 Saya dan tim perawat di ruangan mampu ✓
melaksanakan kegiatan ronde keperawatan
tersebut dengan optimal
23 Saya mengawasi dan mengarahkan kegiatan pre ✓
conference
24 Saya mengawasi dan mengarahkan kegiatan post ✓
conference
25 Saya memotivasi staf untuk bekerja lebih baik ✓
dalam melaksanakan tugasnya
26 Saya mendelegasikan tugas kepada katim atau ✓
perawat yang memiliki kompetensi yang
dibutuhkan
27 Saya mengevaluasi tugas yang telah di ✓
delegasikan kepada katim atau perawat
28 Saya melakukan supervise ✓
29 Saya melakukan supervisi terjadwal dan ✓
terstruktur
30 Saya melakukan supervisi sudah sesuai dengan ✓
standar asuhan keperawatan
31 Saya menyampaikan hasil supervisi kepada ✓
perawat
32 Saya memberikan umpan balik pada saat supervisi ✓

33 Saya menindak lanjuti setiap hasil supervisi ✓


d) Pengendalian
35 Saya menyusun indikator mutu pelayanan ✓
diruangan
36 Saya mengalami hambatan dalam kegiatan ✓
peningkatan mutu pelayanan keperawatan
diruangan
37 Saya melakukan pengawasan dan pengendalian ✓
dalam kebersihan dan ketertiban ruangan
38 Saya melakukan audit dokumentasi asuhan ✓
keperawatan secara rutin
39 Saya menindaklanjuti setiap ada kesalahan yang ✓
didokumentasikan
40 Saya melakukan penilaian terhadap kepuasan ✓
pasien
41 Saya melakukan penilaian terhadap penampilan ✓
kerja staf
42 Saya melakukan audit terhadap SOP dan SAK ✓
dijalankan
43 Saya melakukan survei diagnosa terbanyak ✓
diruangan setiap bulan
44 Saya melakukan pemeriksaan kelengkapan status ✓
keperawatan pasien
45 Saya membuat rekapitulasi mutu dan SAK ✓
diruang rawat
Pilar II : Kompensasi Penghargaan
a) Evaluasi Kinerja

1 Saya melakukan penilaian kinerja PP atau Katim ✓


sesuai jadwal
2 Saya mendokumentasikan hasil penilaian kinerja ✓
PP atau Katim
3 Saya memberikan reward kepada staf yang ✓
berprestasi
4 Saya memberikan sanksi kepada staf yang kurang ✓
disiplin
5 Saya merasa hasil kerja saya dihargai oleh atasan ✓
6 Saya merasa ada kesempatan pengembangan karir ✓
di RS ini
7 Saya merasa kesejahteraan saya diperhatikan oleh ✓
RS ini
b) Pengembangan Staf

8 Saya melakukan kegiatan orientasi untuk staf baru ✓


diruangan
Pilar III : Hubungan Profesional

1 Saya melakukan pertemuan rutin dengan perawat ✓


ruangan diruangan saya
2 Saya memimpin rapat keperawatan berdasarkan ✓
jadwal yang telah ditetapkan
3 Saya memimpin kegiatan konferensi kasus ✓
diruangan
4 Saya melakukan rapat dengan tim kesehatan ✓

5 Saya menjalankan Clinical Pathway yang dibuat ✓


oleh DPJP
6 Saya melakukan kolaborasi dengan dokter ✓
Pilar IV: Pemberian Asuhan

a) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1 Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir ✓


terdapat pasien dengan risiko perilaku kekerasan
2 Saya mengarahkan ketua tim untuk ✓
mengkoordinasikan anggota timnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
dengan risiko perilaku kekerasan
b) Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial

3 Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir ✓


terdapat pasien dengan isolasi sosial
4 Saya mengarahkan ketua tim untuk ✓
mengkoordinasikan anggota timnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
dengan isolasi sosial
c) Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri

5 Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir ✓


terdapat pasien dengan gangguan konsep diri
6 Saya mengarahkan ketua tim untuk ✓
mengkoordinasikan anggota timnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
dengan gangguan konsep diri
d) Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi

7 Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir ✓


terdapat pasien dengan Halusinasi
8 Saya mengarahkan ketua tim untuk ✓
mengkoordinasikan anggota timnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
dengan Halusinasi
e) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Bunuh Diri

9 Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir ✓


terdapat pasien dengan Risiko Bunuh Diri
10 Saya mengarahkan ketua tim untuk ✓
mengkoordinasikan anggota timnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
dengan Risiko Bunuh Diri
f) Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham

11 Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir ✓


terdapat pasien dengan Waham
12 Saya mengarahkan ketua tim untuk ✓
mengkoordinasikan anggota timnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
dengan Waham
g) Asuhan Keperawatan pasien dengan Defisit Perawatan Diri

13 Saya mengetahui dalam satu bulan terakhir ✓


terdapat pasien dengan Defisit Perawatan Diri
14 Saya mengarahkan ketua tim untuk ✓
mengkoordinasikan anggota timnya dalam
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien
dengan Defisit Perawatan Diri
KUESIONER KETUA TIM
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasI anda secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
anda secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi anda dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : .1
Umur :  21 – 30 thn ✓ 41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I keperawatan
Profesi ners

Status Kepegawaian : ✓ PNS Honorer

Lama Kerja di RS :
0 – 5 thn
 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
 > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak 1 kali 2 kali ≥ 3 kali


Pernah
Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No. Pernyataan SL SR J TP
1 Saya melaksanakan MPKP yang di gunakan saat ✓
ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di ✓
gunakan saat ini
3 Model yang di gunakan dan dilakukan saat ini ✓
sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit
4 Model MPKP yang digunakan saat ini menjadikan ✓
lama rawat inap pasien menjadi lebih pendek
daripada model sebelumnya
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien ✓
terhadap saya
6 MPKP yang di gunakan membeberikan beban ✓
kerja yg efektif bagi saya

*MPKP = Model Praktik Keperawatan Professional


B. Metode MPKP

Pilar I : pendekatan manajemen


a) Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1 Saya menyusun rencana harian dalam 3 bulan terakhir ✓

2 Saya bersama karu melakukan pembagian tugas terhadap ✓


perawat pelaksana

3 Saya melakukan pengkajian terhadap pasien baru ✓

4 Saya menyusun rencana bulanan dalam 3 bulan terakhir ✓


5 Saya mengatasi masalah diagnosa yang banyak muncul ✓
setiap bulan secara rutin
6 Saya membuat perencanaan pulang untuk pasien ✓
b) Pengorganisasian
7 Saya menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan ✓
8 Saya memiliki daftar pasien yang dikelola oleh tim ✓
9 Saya membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana ✓
10 Saya menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada ✓
perawat pelaksana sesuai dengan pasien yang dialokasikan
c) Pengarahan
11 Saya bersama karu melakukan kegiatan serah terima tugas ✓
12 Saya melakukan ronde keperawatan setelah serah terima ✓
tugas sesuai dengan multi disiplin rounde yang diterapkan
di RSJD Provinsi Jambi
13 Saya dan tim perawat di ruangan mampu melaksanakan ✓
kegiatan ronde keperawatan dengan optimal
14 Saya memimpin preconferece ✓
15 Saya memberikan pengarahan kepada perawat pelaksana ✓
secara individu
16 Saya memimpin post conference ✓
17 Saya menciptakan iklim motivasi pada tim ✓
18 Saya melibatkan anggota tim dalam pengambilan keputusan ✓
19 Saya mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana ✓
secara jelas
20 Saya mengevaluasi tugas yang telah didelegasikan kepada ✓
perawat pelaksana
21 Saya memiliki jadwal supervisi untuk tim ✓
22 Saya melaksanakan supervisi kepada anggota tim ✓
23 Saya menyampaikan dan menindak lanjuti hasil supervisi ✓
kepada anggota tim
d) Pengendalian
24 Saya mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada ✓
pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana
25 Saya memonitor pelaksanaan dokumentasi pada catatan ✓
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana
26 Saya memberikan umpan balik kepada perawat pelaksana ✓
27 Saya mendapatkan job description dengan jelas ✓
Pilar II : Kompensasi dan Penghargaan
No. Pernyataan SL SR J TP

1 Saya menilai kinerja perawat pelaksana sesuai jadwal ✓

2 Saya mendokumentasikan hasil penilaian kinerja perawat ✓


pelaksana

3 Secara keseluruhan saya puas bekerja di RS ini ✓

4 Saya merasa hasil kerja saya dihargai oleh atasan ✓

5 Saya merasa ada kesempatan pengembangan karir di RS ini ✓


6 Saya memberikan orientasi kepada perawat baru ✓
Pilar III : Hubungan Professional
No. Pernyataan SL SR J TP

1 Saya melaksanakan konferensi kasus ✓

2 Saya dan tim kesehatan lain melaksanakan komunikasi ✓


yang adekuat

3 Saya melakukan kolaborasi dengan dokter dalam hal ✓


perkembangan kesehatan pasien, program terapi dan
evaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien

4 Saya membimbing mahasiswa yang sedang praktik ✓


keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI

Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan


1 Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan ✓
keperawatan
2 Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama ✓
anggota tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan
3 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku
kekerasan
4 Memberikan Penkes pada pasien RPK ✓
5 Saya memimpin kegiatan TAK pasien RPK ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
6 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial
7 Memberikan Penkes pada pasien ISOS ✓
8 Saya memimpin kegiatan TAK pasien ISOS ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
9 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep
Diri
10 Memberikan Penkes pada Pasien gangguan konsep diri ✓
11 Saya memimpin kegiatan TAK pasien gangguan konsep ✓
Diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
12 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinasi
13 Memberikan Penkes pada Pasien halusinasi ✓
14 Saya memimpin kegiatan TAK pasien halusinas ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan waham
15 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan waham?
16 Memberikan Penkes pada Pasien halusinasi ✓
16 Saya memimpin kegiatan TAK pasien waham ✓
KUESIONER KETUA TIM
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasI anda secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
anda secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi anda dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : 02
Umur :  21 – 30 thn ✓ 41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin : ✓ Laki - laki


 Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I keperawatan
✓profesi ners

Status Kepegawaian : ✓ PNS Honorer

Lama Kerja di RS :
 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
✓ 11 – 15 thn
> 15
thn Di Ruang teta
:
✓ 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
> 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah ✓ 1 kali 2 kali ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1
2..................................................................
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. P3K
2..................................................................
Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No. Pernyataan SL SR J TP
1 Saya melaksanakan MPKP yang di gunakan saat ✓
ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di ✓
gunakan saat ini
3 Model yang di gunakan dan dilakukan saat ini ✓
sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit
4 Model MPKP yang digunakan saat ini menjadikan ✓
lama rawat inap pasien menjadi lebih pendek
daripada model sebelumnya
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien ✓
terhadap saya
6 MPKP yang di gunakan membeberikan beban ✓
kerja yg efektif bagi saya

*MPKP = Model Praktik Keperawatan Professional


B. Metode MPKP

Pilar I : pendekatan manajemen


a) Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1 Saya menyusun rencana harian dalam 3 bulan terakhir ✓

2 Saya bersama karu melakukan pembagian tugas terhadap ✓


perawat pelaksana

3 Saya melakukan pengkajian terhadap pasien baru ✓

4 Saya menyusun rencana bulanan dalam 3 bulan terakhir ✓


5 Saya mengatasi masalah diagnosa yang banyak muncul ✓
setiap bulan secara rutin
6 Saya membuat perencanaan pulang untuk pasien ✓
b) Pengorganisasian
7 Saya menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan ✓
8 Saya memiliki daftar pasien yang dikelola oleh tim ✓
9 Saya membagi alokasi pasien kepada perawat pelaksana ✓
10 Saya menjelaskan renpra yang sudah ditetapkan kepada ✓
perawat pelaksana sesuai dengan pasien yang dialokasikan
c) Pengarahan
11 Saya bersama karu melakukan kegiatan serah terima tugas ✓
12 Saya melakukan ronde keperawatan setelah serah terima ✓
tugas sesuai dengan multi disiplin rounde yang diterapkan
di RSJD Provinsi Jambi
13 Saya dan tim perawat di ruangan mampu melaksanakan ✓
kegiatan ronde keperawatan dengan optimal
14 Saya memimpin preconferece ✓
15 Saya memberikan pengarahan kepada perawat pelaksana ✓
secara individu
16 Saya memimpin post conference ✓
17 Saya menciptakan iklim motivasi pada tim ✓
18 Saya melibatkan anggota tim dalam pengambilan keputusan ✓
19 Saya mendelegasikan tugas kepada perawat pelaksana ✓
secara jelas
20 Saya mengevaluasi tugas yang telah didelegasikan kepada ✓
perawat pelaksana
21 Saya memiliki jadwal supervisi untuk tim ✓
22 Saya melaksanakan supervisi kepada anggota tim ✓
23 Saya menyampaikan dan menindak lanjuti hasil supervisi ✓
kepada anggota tim
d) Pengendalian
24 Saya mengobservasi pelaksanaan asuhan keperawatan pada ✓
pasien yang dilakukan oleh perawat pelaksana
25 Saya memonitor pelaksanaan dokumentasi pada catatan ✓
asuhan keperawatan yang dilakukan oleh perawat pelaksana
26 Saya memberikan umpan balik kepada perawat pelaksana ✓
27 Saya mendapatkan job description dengan jelas ✓
Pilar II : Kompensasi dan Penghargaan
No. Pernyataan SL SR J TP

1 Saya menilai kinerja perawat pelaksana sesuai jadwal ✓

2 Saya mendokumentasikan hasil penilaian kinerja perawat ✓


pelaksana

3 Secara keseluruhan saya puas bekerja di RS ini ✓

4 Saya merasa hasil kerja saya dihargai oleh atasan ✓

5 Saya merasa ada kesempatan pengembangan karir di RS ini ✓


6 Saya memberikan orientasi kepada perawat baru ✓
Pilar III : Hubungan Professional
No. Pernyataan SL SR J TP

1 Saya melaksanakan konferensi kasus ✓

2 Saya dan tim kesehatan lain melaksanakan komunikasi ✓


yang adekuat

3 Saya melakukan kolaborasi dengan dokter dalam hal ✓


perkembangan kesehatan pasien, program terapi dan
evaluasi pelayanan keperawatan yang diberikan pada pasien

4 Saya membimbing mahasiswa yang sedang praktik ✓


keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI

Pilar IV : Manajemen Asuhan Keperawatan


1 Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan ✓
Keperawatan
2 Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama ✓
anggota tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan
3 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan risiko perilaku
kekerasan
4 Saya memimpin kegiatan TAK pasien RPK ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
5 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan isolasi sosial
6 Saya memimpin kegiatan TAK pasien ISOS ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
7 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan gangguan konsep
Diri
8 Saya memimpin kegiatan TAK pasien gangguan konsep ✓
Diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
9 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan halusinas
10 Saya memimpin kegiatan TAK pasien halusinas ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan waham
11 Saya mengarahkan anggota tim dalam melaksanakan ✓
asuhan keperawatan pada pasien dengan waham?
12 Saya memimpin kegiatan TAK pasien waham ✓
KUESIONER PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM
No. Responden : PP 1
Umur :  21 – 30 thn  41 – 50 thn
✓ 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin : ✓ Laki - laki


 Perempuan

Pendidikan : ✓ D III
 D IV
 S I keperawatan
 profesi ners

Status Kepegawaian :  PNS ✓

Honorer Lama Kerja di RS :


 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
✓ 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
✓ 13 – 18 bulan
 > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah 1 kali 2 kali ✓ ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1 MPKP
2..................................................................
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. BHD
2. BTCLS
Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP

Pilar I : Pendekatan Manajemen


Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim ✓
2. Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua ✓
tim
3. Saya menyusun rencana harian ✓
4. Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan ✓
rencana harian

Pilar II : Pemberian Asuhan

1. Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan ✓


asuhan keperawatan
2. Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan ✓
bersama ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan ✓


dalam 1 bulan
2. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku ✓
Kekerasan
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko ✓
perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 ✓
bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri ✓
dalam 1 bulan
2. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 1 -2 pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham ✓
KUESIONER PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : PP 2
Umur : ✓ 21 – 30 thn  41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I keperawatan
✓profesi ners

Status Kepegawaian : ✓ PNS Honorer

Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak 1 kali 2 kali ≥ 3 kali


Pernah
Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP

Pilar I : Pendekatan Manajemen


Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim ✓
2. Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua ✓
tim
3. Saya menyusun rencana harian ✓
4. Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan ✓
rencana harian

Pilar II : Pemberian Asuhan

1. Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan ✓


asuhan keperawatan
2. Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan ✓
bersama ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan ✓


dalam 1 bulan
2. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku ✓
Kekerasan
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko ✓
perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 ✓
bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri ✓
dalam 1 bulan
2. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham ✓
KUESIONER PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : PP 03
Umur :  21 – 30 thn ✓ 41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan : ✓ D III
 D IV
 S I Keperawatan
 Profesi Ners

Status Kepegawaian :  PNS ✓

Honorer Lama Kerja di RS :


 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
✓ 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah 1 kali 2 kali ✓ ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1. MPKP
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. TAK
2. Komunikasi Terapeutik
3. BHD
Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan

Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat

ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi

dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan ✓
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap

Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif

bagi saya
B. Metode MPKP

Pilar I : Pendekatan Manajemen


Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim

2. Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua

tim
3. Saya menyusun rencana harian ✓
4. Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan
rencana harian ✓

Pilar II : Pemberian Asuhan

1. Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan



asuhan keperawatan
2. Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan

bersama ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan



dalam 1 bulan
2. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat

dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat

pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku

Kekerasan
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko

perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan

2. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1

bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas

permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri

dalam 1 bulan
2. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat

dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat

pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan

konsep diri
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan

konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan

2. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan

terakhir meninggal
3. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas

permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan

2. Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan

terakhir meninggal
3. Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas

permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham ✓
KUESIONER PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : 04
Umur : ✓ 21 – 30 thn  41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan : ✓ D III
 D IV
 S I keperawatan
 profesi ners

Status Kepegawaian :  PNS ✓

Honorer Lama Kerja di RS :


 0 – 5 thn
✓ 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
✓ 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
 > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak Pernah 1 kali 2 kali ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP

Pilar I : Pendekatan Manajemen


Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim ✓
2. Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua ✓
tim
3. Saya menyusun rencana harian ✓
4. Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan ✓
rencana harian

Pilar II : Pemberian Asuhan

1. Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan ✓


asuhan keperawatan
2. Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan ✓
bersama ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan ✓


dalam 1 bulan
2. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku ✓
Kekerasan
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko ✓
perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 ✓
bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri ✓
dalam 1 bulan
2. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal

3. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓


pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham ✓
KUESIONER PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : PP 5
Umur :  21 – 30 thn  41 – 50 thn
✓31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan : ✓ D III
 D IV
 S I keperawatan
 profesi ners

Status Kepegawaian :  PNS ✓

Honorer Lama Kerja di RS :


 0 – 5 thn
✓ 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
✓ 13 – 18 bulan
 > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓Tidak Pernah


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1. BHD 1 kali 2 kali ≥ 3 kali
2. MPKP
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP

Pilar I : Pendekatan Manajemen


Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim ✓
2. Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua ✓
tim
3. Saya menyusun rencana harian ✓
4. Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan ✓
rencana harian

Pilar II : Pemberian Asuhan

1. Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan ✓


asuhan keperawatan
2. Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan ✓
bersama ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan ✓


dalam 1 bulan
2. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku ✓
kekerasan
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko ✓
perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 ✓
bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri ✓
dalam 1 bulan
2. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal

3. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓


pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan ✓

2. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan ✓


terakhir meninggal
3. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham ✓
KUESIONER PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM
No. Responden : PP 06
Umur : ✓ 21 – 30 thn  41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin : ✓ Laki - laki


 Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I keperawatan
✓ Profesi ners

Status Kepegawaian :  PNS ✓

Honorer Lama Kerja di RS :


✓ 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah 1 kali ✓2 ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1.MPKP kali
2..................................................................
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. BTCLS
2..................................................................
Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP

Pilar I : Pendekatan Manajemen


Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim ✓
2. Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua ✓
tim
3. Saya menyusun rencana harian ✓
4. Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan ✓
rencana harian

Pilar II : Pemberian Asuhan

1. Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan ✓


asuhan keperawatan
2. Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan ✓
bersama ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan ✓


dalam 1 bulan
2. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku ✓
kekerasan
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko ✓
perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 ✓
bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri ✓
dalam 1 bulan
2. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal

3. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓


pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham ✓
KUESIONER PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : ................................................


Umur : ✓ 21 – 30 thn  41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan : ✓ D III
 D IV
 S I keperawatan
 profesi ners

Status Kepegawaian :  PNS ✓Honorer

Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
✓ 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
 > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak h 1 kali 2 kali ≥ 3 kali


Perna
Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................

Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP

Pilar I : Pendekatan Manajemen


Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim ✓
2. Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua ✓
tim
3. Saya menyusun rencana harian ✓
4. Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan ✓
rencana harian

Pilar II : Pemberian Asuhan

1. Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan ✓


asuhan keperawatan
2. Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan ✓
bersama ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan ✓


dalam 1 bulan
2. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat ✓
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku ✓
kekerasan
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko ✓
perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1 ✓
bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri ✓
dalam 1 bulan
2. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓
dalam 1 bulan terakhir meninggal

3. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat ✓


pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan ✓
terakhir meninggal
3. Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham ✓
KUESIONER PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : PP 08
Umur : ✓ 21 – 30 thn  41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I Keperawatan
✓Profesi Ners

Status Kepegawaian : ✓ PNS  Honorer

Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah 1 2 kali ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1. kali
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1.
2.
3.

Jambi,

( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah

Kuesioner M3 (Metode)

A. Model asuhan keperawatan yang di gunakan

No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan

Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat

ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi

dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan ✓
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap

Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif

bagi saya
B. Metode MPKP

Pilar I : Pendekatan Manajemen


Perencanaan
No. Pernyataan SL SR J TP
1. Saya mengikuti operan dinas bersama ketua tim

2. Saya mendapatkan beban kerja yang efektif dari ketua

tim
3. Saya menyusun rencana harian ✓
4. Saya melaksanakan kegiatan harian sesuai dengan
rencana harian ✓

Pilar II : Pemberian Asuhan

1. Saya mengidentifikasi pasien sebelum memberikan



asuhan keperawatan
2. Saya mendiskusikan rencana asuhan keperawatan

bersama ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Saya merawat pasien dengan risiko perilaku kekerasan



dalam 1 bulan
2. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat

dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan risiko perilaku kekerasan yang saya rawat

pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan risiko perilaku

Kekerasan
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan resiko

perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Saya merawat pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan

2. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat dalam 1

bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan isolasi sosial yang saya rawat pulang atas

permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan isolasi sosial ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan isolasi sosial ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Saya merawat pasien dengan gangguan konsep diri

dalam 1 bulan
2. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat

dalam 1 bulan terakhir meninggal
3. Pasien dengan gangguan konsep diri yang saya rawat

pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan gangguan

konsep diri
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan gangguan

konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Saya merawat pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan

2. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat dalam 1 bulan

terakhir meninggal
3. Pasien dengan halusinasi yang saya rawat pulang atas

permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan halusinasi ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan halusinasi ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Saya merawat pasien dengan waham dalam 1 bulan

2. Pasien dengan waham yang saya rawat dalam 1 bulan

terakhir meninggal
3. Pasien dengan waham yang saya rawat pulang atas

permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Saya melakukan SP 5 pada pasien dengan waham ✓
5. Saya melakukan TAK pada pasien dengan waham ✓
LEMBAR OBSERVASI KEPALA RUANGAN

DATA UMUM
No. Responden : 1
Umur :  21 – 30 thn  41 – 50 thn
✓31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓ Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I keperawatan
✓ profesi ners

Status Kepegawaian : ✓ PNS Honorer

Lama Kerja di RS :
 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
✓ 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
 > 18 bulan

Jambi,

( )
LEMBAR OBSERVASI M3 (METODE)
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk

A. Metode MPKP

PILAR I : Pendekatan Manajemen

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
1 Karu mencatat hasil laporan operan di buku khusu ✓

2 ✓
Melakukan interaksi antara perawat dengan pasien saat
operan langsung

Pilar II : Kompensasi Penghargaan

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
1 Dokumentasi hasil penilaian kinerja PP atau ✓
Katim
2 Pemberian reward kepada staf yang berprestasi ✓
3 Pemberian sanksi kepada staf yang kurang ✓
Disiplin
4 Mengikuti pelatihan MPKP ✓

Pilar III : Hubungan Profesional

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
1 Karu memimpin rapat keperawatan berdasarkan ✓
jadwal yang telah ditetapkan
2 Karu memimpin kegiatan konferensi kasus ✓
Diruangan
3 Karu melakukan rapat dengan tim kesehatan ✓
4 Karu melakukan kolaborasi dengan dokter ✓

Pilar IV: Pemberian Asuhan

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
a) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan
1 ✓
Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan resiko perilaku kekerasan dalam satu bulan terakhir
b) Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial

2 ✓
Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan isolasi social dalam satu bulan terakhir
c) Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
3 ✓
Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan gangguan konsep diri dalam satu bulan terakhir
d) Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
4 ✓
Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan gangguan konsep diri dalam satu bulan terakhir
e) Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
5 ✓
Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan gangguan konsep diri dalam satu bulan terakhir
OBSERVASI KETUA TIM

DATA UMUM
No. Responden : KATIM 1
Umur :  21 – 30 thn ✓41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I keperawatan
✓profesi ners

Status Kepegawaian : ✓PNS Honorer

Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
✓ 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
 > 18 bulan

Jambi,

( )
LEMBAR OBSERVASI M3 (METODE)
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
A. Metode MPKP
PILAR I : Pendekatan Manajemen

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
a) Perencanaan
1 Rencana harian dalam 3 bulan terakhir ✓

2 Buku khusus untuk mencatat rencana harian dalam ✓


3 bulan terakhir
3 Pembagian tugas terhadap PP ✓

4 Buku khusus untuk mencatat pembagian tugas ✓


terhadap PP
5 Melakukan pengkajian terhadap klien baru ✓

6 Format khusus untuk mengkaji pasien baru ✓

7 Rencana bulanan dalam 3 bulan terakhir ✓

8 Buku khusus untuk mencatat rencana bulanan ✓


dalam 3 bulan terakhir
9 Diagnosa yang banyak muncul setiap bulan secara ✓
rutin teratasi
10 Buku khusus untuk mencatat diagnosa yang ✓
banyak muncul dan teratasi setiap bulan
11 Perencanaan pulang untuk pasien ✓

12 Bukti perencanaan pulang untuk pasien ✓

b) Pengorganisasian
13 Penyusunan jadwal dinas yang dilakukan antara ✓
katim dan karu
14 Bukti penyusunan jadwal dinas yang dilakukan ✓
antara katim dan karu
15 Daftar pasien yang dikelola oleh tim ✓
16 Bukti daftar pasien yang dikelola oleh tim ✓

17 Pembagian alokasi pasien oleh katim kepada pp ✓

18 Bukti pembagian alokasi pasien oleh katim kepada ✓


pp
19 Renpra yang dilakukan katim kepada pp ✓

20 Bukti renpra yang dilakukan katim kepada pp ✓

c) Pengarahan

21 Serah terima yang dilakukan oleh katim dengan ✓


karu
22 Buku khusus untuk mencatat serah terima yang ✓
dilakukan oleh katim dengan karu
23 Ronde keperawatan yang dilakukan oleh katim sesuai ✓
dengan multi disiplin rounde yang diterapkan di
RSJD Provinsi Jambi
24 Melakukan preconference yang dipimpin oleh ketua tim ✓

25 Buku khusus untuk preconference yang dipimpin ✓


oleh ketua tim
26 Melakukan post conference yang dipimpin oleh ketua tim ✓

27 Buku khusus untuk post conference yang dipimpin ✓


oleh ketua tim
28 Terdapat pemberian pengarahan yang diberikan oleh ketua ✓
tim kepada perawat pelaksana
29 Katim memberikan motivasi kepada anggota tim ✓

30 Melibatkan anggota tim dalam pengambilan ✓


keputusan
31 Katim mendelegasikan tugas kepada perawat ✓
pelaksana secara jelas
32 Buku untuk mencatat katim mendelegasikan tugas ✓
kepada perawat pelaksana secara jelas
33 Katim mengevaluasi tugas yang telah ✓
didelegasikan kepada perawat pelaksana
34 Jadwal supervisi untuk anggota tim ✓

35 Buku khusus untuk jadwal supervisi untuk ✓


anggota tim
36 Katim melaksanakan supervisi kepada anggota tim ✓

37 Katim menyampaikan dan menindak lanjuti hasil ✓


supervisi kepada anggota tim
d) Pengendalian
38 Katim umpan balik kepada perawat pelaksana ✓

39 job description ketua tim dengan jelas ✓

Pilar II : Kompensasi Penghargaan

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
1 Penilaian kinerja perawat pelaksana sesuai jadwal ✓

2 Dokumentasi hasil penilaian kinerja perawat ✓


pelaksana
3 Bukti dokumentasi hasil penilaian kinerja perawat ✓
pelaksana
4. Mengikuti Pelatihan MPKP ✓

Pilar III : Hubungan Profesional


No. Pernyataan Dilakukan Tidak
dilakukan
1 Katim membimbing mahasiswa yang sedang praktik ✓
keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI

2 Bukti katim membimbing mahasiswa yang sedang ✓


praktik keperawatan di unit kerja dan bekerja sama
dengan CI
3 Katim melaksanakan kegiatan konferensi kasus ✓
diruangan
4 Bukti katim melaksanakan kegiatan konferensi kasus ✓
diruangan
5 Katim melaksanakan komunikasi yang adekuat dengan ✓
tim kesehatan lain
6 Katim melakukan kolaborasi dengan dokter ✓

Pilar IV: Manajemen Asuhan Keperawatan

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
1 Katim mengidentifikasi pasien sebelum ✓
memberikan asuhan keperawatan
2 Mencatat di format khusus untuk mengidentifikasi pasien ✓
sebelum memberikan asuhan keperawatan
3 Katim mendiskusikan rencana asuhan ✓
keperawatan bersama anggota tim
a) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan
4 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan ✓
risiko perilaku kekerasan
5 Pembukuan pasien dengan RPK dalam satu bulan ✓
Terakhir
6 Pasien RPK yang saya rawat meninggal dunia ✓

7 Pembukuan pasien RPK yang meninggal dunia ✓

8 Pasien RPK yang saya rawat pulang dengan ✓


permintaan sendiri
9 Pembukuan pasien RPK yang saya rawat pulang ✓
dengan permintaan sendiri
10 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
RPK
11 anda memimpin TAK pasien RPK ✓

12 Pembukuan setelah melakukan TAK pasien RPK ✓

b) Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial


13 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan isolasi ✓
Social
14 Pembukuan pasien dengan ISOS dalam satu bulan ✓
Terakhir
15 Pasien ISOS yang saya rawat meninggal dunia ✓

16 Pembukuan pasien ISOS yang meninggal dunia ✓

17 Pasien ISOS yang saya rawat pulang dengan permintaan ✓


Sendiri
18 Pembukuan pasien ISOS yang saya rawat pulang ✓
dengan permintaan sendiri
19 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
ISOS
20 Anda memimpin TAK pasien ISOS ✓

21 Pembukuan setelah melakukan TAK pasien ISOS ✓

c) Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri


22 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan ✓
gangguan konsep diri
23 Adakah pembukuan pasien dengan gangguan konsep diri ✓
dalam satu bulan terakhir
24 Pasien gangguan konsep diri yang saya rawat meninggal ✓
Dunia
25 Pembukuan pasien gangguan konsep diri yang ✓
meninggal dunia
26 Pasien gangguan konsep diri yang saya rawat pulang ✓
dengan permintaan sendiri
27 Pembukuan pasien gangguan konsep diri yang ✓
saya rawat pulang dengan permintaan sendiri
28 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan konsep diri
29 Anda memimpin TAK pasien gangguan konsep ✓
Diri
30 Pembukuan setelah melakukan TAK pasien ✓
gangguan konsep diri
d) Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
31 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan ✓
Halusinasi
32 Pembukuan pasien dengan halusinasi dalam satu ✓
bulan terakhir
33 Pasien halusinasi yang saya rawat meninggal dunia ✓

34 Pembukuan pasien halusinasi yang meninggal ✓


Dunia
35 Pasien halusinasi yang saya rawat pulang dengan ✓
permintaan sendiri
36 Adakah pembukuan pasien halusinasi yang saya rawat ✓
pulang dengan permintaan sendiri
37 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
Halusinasi
38 Anda memimpin TAK pasien halusinasi ✓

39 Pembukuan setelah melakukan TAK pasien ✓


Halusinasi
e) Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham

40 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Waham ✓

41 Pembukuan pasien dengan waham dalam satu ✓


bulan terakhir
42 Pasien waham yang saya rawat meninggal dunia ✓

43 Pembukuan pasien waham yang meninggal dunia ✓

44 Pasien waham yang saya rawat pulang dengan permintaan ✓


Sendiri
45 Pembukuan pasien waham yang saya rawat ✓
pulang dengan permintaan sendiri
46 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
Waham
47 Anda memimpin TAK pasien waham ✓

48 Pembukuan setelah melakukan TAK pasien ✓


Waham
OBSERVASI KETUA TIM

DATA UMUM
No. Responden : 02
Umur :  21 – 30 thn ✓ 41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin : ✓ Laki - laki


 Perempuan

Pendidikan : ✓ D III
 D IV
 S I keperawatan
 profesi ners

Status Kepegawaian : ✓ PNS Honorer

Lama Kerja di RS :
 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
✓ > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan

Jambi,

( )
LEMBAR OBSERVASI M3 (METODE)
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
A. Metode MPKP
PILAR I : Pendekatan Manajemen

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
a) Perencanaan
1 Rencana harian dalam 3 bulan terakhir ✓
2 Buku khusus untuk mencatat rencana harian ✓
dalam 3 bulan terakhir
3 Pembagian tugas terhadap PP ✓
4 Buku khusus untuk mencatat pembagian tugas ✓
terhadap PP
5 Melakukan pengkajian terhadap klien baru ✓
6 Format khusus untuk mengkaji pasien baru ✓
7 Rencana bulanan dalam 3 bulan terakhir ✓

8 Buku khusus untuk mencatat rencana bulanan ✓


dalam 3 bulan terakhir
9 Diagnosa yang banyak muncul setiap bulan secara ✓
rutin teratasi
10 Buku khusus untuk mencatat diagnosa yang ✓
banyak muncul dan teratasi setiap bulan
11 Perencanaan pulang untuk pasien ✓
12 Bukti perencanaan pulang untuk pasien ✓
b) Pengorganisasian
13 Penyusunan jadwal dinas yang dilakukan antara ✓
katim dan karu
14 Bukti penyusunan jadwal dinas yang dilakukan ✓
antara katim dan karu
15 Daftar pasien yang dikelola oleh tim ✓
16 Bukti daftar pasien yang dikelola oleh tim ✓
17 Pembagian alokasi pasien oleh katim kepada pp ✓
18 Bukti pembagian alokasi pasien oleh katim ✓
kepada pp
19 Renpra yang dilakukan katim kepada pp ✓
20 Bukti renpra yang dilakukan katim kepada pp ✓
c) Pengarahan
21 Serah terima yang dilakukan oleh katim dengan ✓
Karu
22 Buku khusus untuk mencatat serah terima yang ✓
dilakukan oleh katim dengan karu
23 Ronde keperawatan yang dilakukan oleh katim sesuai ✓
dengan multi disiplin rounde yang diterapkan di
RSJD Provinsi Jambi
24 Melakukan preconference yang dipimpin oleh ketua tim ✓
25 Buku khusus untuk preconference yang dipimpin ✓
oleh ketua tim
26 Melakukan post conference yang dipimpin oleh ketua tim ✓
27 Buku khusus untuk post conference yang ✓
dipimpin oleh ketua tim
28 Pemberian pengarahan yang diberikan oleh ✓
ketua tim kepada perawat pelaksana
29 Katim memberikan motivasi kepada anggota tim ✓
30 Melibatkan anggota tim dalam pengambilan ✓
Keputusan
31 Katim mendelegasikan tugas kepada perawat ✓
pelaksana secara jelas
32 Buku untuk mencatat katim mendelegasikan tugas ✓
kepada perawat pelaksana secara jelas
33 Katim mengevaluasi tugas yang telah ✓
didelegasikan kepada perawat pelaksana
34 Jadwal supervisi untuk anggota tim ✓
35 Buku khusus untuk jadwal supervisi untuk ✓
anggota tim
36 Katim melaksanakan supervisi kepada anggota ✓
Tim
37 Katim menyampaikan dan menindak lanjuti hasil ✓
supervisi kepada anggota tim
d) Pengendalian
38 Katim umpan balik kepada perawat pelaksana ✓
39 Melakukan job description ketua tim dengan jelas ✓

Pilar II : Kompensasi Penghargaan

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
1 Penilaian kinerja perawat pelaksana sesuai jadwal ✓
2 Dokumentasi hasil penilaian kinerja perawat ✓
pelaksana
3 Bukti dokumentasi hasil penilaian kinerja ✓
perawat pelaksana
4. Mengikuti Pelatihan MPKP ✓

Pilar III : Hubungan Profesional

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
1 Katim membimbing mahasiswa yang sedang praktik ✓
keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI

2 Bukti katim membimbing mahasiswa yang sedang praktik ✓


keperawatan di unit kerja dan bekerja sama dengan CI

3 Katim melaksanakan kegiatan konferensi kasus diruangan ✓


4 Bukti katim melaksanakan kegiatan konferensi kasus ✓
diruangan
5 Katim melaksanakan komunikasi yang adekuat dengan tim ✓
kesehatan lain
6 Katim melakukan kolaborasi dengan dokter ✓

Pilar IV: Manajemen Asuhan Keperawatan

No. Pernyataan Dilakukan Tidak


dilakukan
1 Katim mengidentifikasi pasien sebelum ✓
memberikan asuhan keperawatan
2 Format khusus untuk mengidentifikasi pasien ✓
sebelum memberikan asuhan keperawatan
3 Katim mendiskusikan rencana asuhan ✓
keperawatan bersama anggota tim
a) Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan
4 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan ✓
risiko perilaku kekerasan
5 Pembukuan pasien dengan RPK dalam satu bulan ✓
terakhir
6 Pasien RPK yang saya rawat meninggal dunia ✓
7 Pembukuan pasien RPK yang meninggal dunia ✓
8 Pasien RPK yang saya rawat pulang dengan ✓
permintaan sendiri
9 Pembukuan pasien RPK yang saya rawat pulang ✓
dengan permintaan sendiri
10 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
RPK
11 Anda memimpin TAK pasien RPK ✓
12 Pembukuan setelah melakukan TAK pasien RPK ✓
b) Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
13 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan isolasi ✓
sosial
14 Pembukuan pasien dengan ISOS dalam satu bulan ✓
terakhir
15 Pasien ISOS yang saya rawat meninggal dunia ✓
16 Pembukuan pasien ISOS yang meninggal dunia ✓
17 Pasien ISOS yang saya rawat pulang dengan permintaan ✓
sendiri
18 Pembukuan pasien ISOS yang saya rawat pulang ✓
dengan permintaan sendiri
19 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
ISOS
20 Anda memimpin TAK pasien ISOS ✓
21 Pembukuan setelah melakukan TAK pasien ISOS ✓
c) Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
22 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan ✓
gangguan konsep diri
23 Pembukuan pasien dengan gangguan konsep diri ✓
dalam satu bulan terakhir
24 Pasien gangguan konsep diri yang saya rawat meninggal ✓
dunia
25 Pembukuan pasien gangguan konsep diri yang ✓
meninggal dunia
26 Gangguan konsep diri yang saya rawat pulang ✓
dengan permintaan sendiri
27 Pembukuan pasien gangguan konsep diri yang ✓
saya rawat pulang dengan permintaan sendiri
28 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
gangguan konsep diri

29 Anda memimpin TAK pasien gangguan konsep ✓


diri
30 Pembukuan setelah melakukan TAK pasien ✓
gangguan konsep diri
d) Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
31 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan ✓
Halusinasi
32 Pembukuan pasien dengan halusinasi dalam satu ✓
bulan terakhir
33 Pasien halusinasi yang saya rawat meninggal dunia ✓

34 Pembukuan pasien halusinasi yang meninggal ✓


dunia
35 Pasien halusinasi yang saya rawat pulang dengan ✓
permintaan sendiri
36 Pembukuan pasien halusinasi yang saya rawat ✓
pulang dengan permintaan sendiri
37 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
halusinasi
38 Anda memimpin TAK pasien halusinasi ✓
39 Adakah embukuan setelah melakukan TAK pasien ✓
halusinasi
e) Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham

40 Dalam satu bulan terakhir terdapat pasien dengan Waham ✓

41 Adakah pembukuan pasien dengan waham dalam satu ✓


bulan terakhir
42 Pasien waham yang saya rawat meninggal dunia ✓

43 Adakah pembukuan pasien waham yang meninggal dunia ✓


44 Pasien waham yang saya rawat pulang dengan permintaan ✓
sendiri
45 Adakah pembukuan pasien waham yang saya rawat ✓
pulang dengan permintaan sendiri
46 Katim mengkoordinasikan anggota timnya dalam ✓
melaksanakan asuhan keperawatan pada pasien dengan
waham
47 Adakah anda memimpin TAK pasien waham ✓
48 Adakah pembukuan setelah melakukan TAK pasien ✓
waham
OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : .PP 2


Umur : ✓ 21 – 30 thn  41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I keperawatan
✓profesi ners

Status Kepegawaian : ✓ PNS Honorer

Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓ Tidak Pernah 1 kali 2 kali ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Jambi,

( )
A. Metode MPKP
Pilar I : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
No. Pernyataan Dilaku Tidak
kan dilakukan
1. Operan dinas dilakukan PP ✓
2. Pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua tim pada ✓
PP
3. PP menyusun rencana harian ✓
4. Kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan dengan ✓
rencana harian yang dibuat

Pilar IV : Pemberian Asuhan


1. PP mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan ✓
keperawatan
2. PP mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama ✓
ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Kejadian pasien dengan risiko perilaku kekerasan dalam 1 ✓


bulan
2. Kematian pada pasien dengan risiko perilaku ✓
kekerasan dalam 1 bulan terakhir
3. Kejadian pasien dengan gangguan risiko perilaku kekerasan ✓
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. PP menjalani SP 5 pada pasien risiko perilaku ✓
kekerasan
5. PP melakukan TAK pada pasien dengan resiko ✓
perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Kejadian pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
2. Kematian pada pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
terakhir
3. Kejadian pasien dengan isolasi soisal pulang atas permintaan ✓
sendiri/keluarga pasien
4. PP menjalani SP 5 pada pasien isolasi sosial ✓
5. PP melakukan TAK pada pasien dengan isolasi ✓
sosial
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Kejadian pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 bulan ✓
2. Kematian pada pasien dengan gangguan konsep diri dalam 1 ✓
bulan terakhir
3. Kejadian pasien dengan gangguan konsep diri pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien

4. PP menjalani SP 5 pada pasien gangguan konsep ✓


diri
5. PP melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Kejadian pasien dengan halusinasi dalam 1 bulan ✓
2. Kematian pada pasien dengan halusinasi dalam 1 ✓
bulan terakhir
3. Kejadian pasien dengan halusinasi pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi ✓
5. PP melakukan TAK pada pasien dengan ✓
halusinasi
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Kejadian pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Kematian pada pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
terakhir

3. Kejadian pasien dengan waham pulang atas ✓


permintaan sendiri/keluarga pasien
4. PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi ✓
5. PP melakukan TAK pada pasien dengan ✓
waham
OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : PP 03
Umur :  21 – 30 thn ✓ 41 – 50
 31 – 40 thn thn
 51 – 60 thn
Jenis Kelamin :  Laki - laki
✓ Perempuan

Pendidikan : ✓ D III
 D IV
 S I keperawatan
 profesi ners

Status Kepegawaian :  PNS ✓

Honorer Lama Kerja di RS :


 0 – 5 thn
 6 – 10 thn
✓ 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah 1 kali 2 kali ✓ ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1. MPKP
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1. BHD
2. TAK
3. Komunikasi Terapeutik
Jambi,

( )
A. Metode MPKP
Pilar I : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
No. Pernyataan Dilak Tidak
ukan dilakukan
1. Operan dinas dilakukan PP ✓
2. Pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua tim pada ✓
PP
3. PP menyusun rencana harian ✓
4. Kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan dengan ✓
rencana harian yang dibuat

Pilar IV : Pemberian Asuhan


1. PP mengidentifikasi pasien sebelum memberikan asuhan ✓
keperawatan
2. PP mendiskusikan rencana asuhan keperawatan bersama ✓
ketua tim
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Adakah kejadian pasien dengan risiko perilaku kekerasan ✓


dalam 1 bulan
2. Adakah kematian pada pasien dengan risiko perilaku ✓
kekerasan dalam 1 bulan terakhir
3. Adakah kejadian pasien dengan gangguan risiko perilaku ✓
kekerasan pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien risiko perilaku ✓
kekerasan
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan resiko ✓
perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Adakah kejadian pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓

2. Adakah kematian pada pasien dengan isolasi sosial dalam 1 ✓


bulan terakhir
3. Adakah kejadian pasien dengan isolasi soisal pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien

4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien isolasi sosial ✓


5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan isolasi ✓
sosial
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri dalam ✓
1 bulan
2. Adakah kematian pada pasien dengan gangguan konsep diri ✓
dalam 1 bulan terakhir

3. Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri ✓


pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien gangguan konsep ✓
diri
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan gangguan ✓
konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Adakah kejadian pasien dengan halusinasi dalam 1 ✓
bulan
2. Adakah kematian pada pasien dengan halusinasi ✓
dalam 1 bulan terakhir
3. Adakah kejadian pasien dengan halusinasi pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi ✓
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan ✓
halusinasi
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Adakah kejadian pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan waham dalam 1 ✓
bulan terakhir
3. Adakah kejadian pasien dengan waham pulang atas ✓
permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi ✓
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan ✓
waham
OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : PP 04
Umur : ✓ 21 – 30 thn  41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin :  Laki - laki


✓Perempuan

Pendidikan : ✓ D III
 D IV
 S I keperawatan
 profesi ners

Status Kepegawaian :  PNS ✓

Honorer Lama Kerja di RS :


 0 – 5 thn
✓ 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
✓ 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
 > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? ✓Tidak 1 kali 2 kali ≥ 3 kali


Pernah
Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Pelatihan lain yang pernah diikuti : 1..................................................................
2..................................................................
Jambi,

( )
A. Metode MPKP
Pilar I : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
No. Pernyataan Ada Tidak ada
1. Adakah operan dinas dilakukan PP ✓
2. Adakah pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua
tim pada PP ✓
3. Adakah PP menyusun rencana harian ✓
4. Adakah kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan
dengan rencana harian yang dibuat ✓

Pilar IV : Pemberian Asuhan


1. Adakah PP mengidentifikasi pasien sebelum memberikan
asuhan keperawatan ✓
2. Adakah PP mendiskusikan rencana asuhan keperawatan
bersama ketua tim ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Adakah kejadian pasien dengan risiko perilaku kekerasan


dalam 1 bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan risiko perilaku ✓
kekerasan dalam 1 bulan terakhir

3. Adakah kejadian pasien dengan gangguan risiko perilaku ✓


kekerasan pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien risiko perilaku

kekerasan
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan resiko ✓
perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Adakah kejadian pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan isolasi sosial dalam 1
bulan terakhir ✓
3. Adakah kejadian pasien dengan isolasi soisal pulang atas
permintaan sendiri/keluarga pasien ✓
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien isolasi sosial ✓
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan isolasi ✓
sosial
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri dalam
1 bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan gangguan konsep diri
dalam 1 bulan terakhir ✓
3. Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien ✓
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien gangguan konsep

diri
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan gangguan

konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Adakah kejadian pasien dengan halusinasi dalam 1
bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan halusinasi
dalam 1 bulan terakhir ✓
3. Adakah kejadian pasien dengan halusinasi pulang atas
permintaan sendiri/keluarga pasien ✓
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi ✓
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan

halusinasi
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Adakah kejadian pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan waham dalam 1
bulan terakhir ✓
3. Adakah kejadian pasien dengan waham pulang atas
permintaan sendiri/keluarga pasien ✓
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi ✓
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan

waham
OBSERVASI PERAWAT PELAKSANA
Dalam rangka Pelaksanaan Praktik Manajemen Dalam Keperawatan, kami mohon
partisipasi bapak/ibu secara sukarela untuk mengisi kuesioner sesuai dengan pemahaman
bapak/ibu secara jujur dengan cara memilih salah satu jawaban yang paling sesuai dengan
kondisi bapak/ibu dengan memberikan tanda cek (√ ) pada pilihan jawaban.

DATA UMUM

No. Responden : 06
Umur : ✓ 21 – 30 thn  41 – 50 thn
 31 – 40 thn  51 – 60 thn

Jenis Kelamin : ✓Laki - laki


 Perempuan

Pendidikan :  D III
 D IV
 S I keperawatan
✓Profesi ners

Status Kepegawaian :  PNS ✓

Honorer Lama Kerja di RS :


✓0 – 5 thn
 6 – 10 thn
 11 – 15 thn
 > 15 thn
Di Ruang Teta :
 0 – 6 bulan
 7 – 12 bulan
 13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan

Pernah mengikuti pelatihan perawat? Tidak Pernah 1 kali ✓2 ≥ 3 kali


Pelatihan manajemen yang pernah diikuti : 1 BTCLS kali

Pelatihan lain yang pernah diikuti :-


Jambi,

( )
A. Metode MPKP
Pilar I : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
No. Pernyataan Ada Tidak ada
1. Adakah operan dinas dilakukan PP ✓
2. Adakah pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua
tim pada PP ✓
3. Adakah PP menyusun rencana harian ✓
4. Adakah kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan ✓
dengan rencana harian yang dibuat

Pilar IV : Pemberian Asuhan


1. Adakah PP mengidentifikasi pasien sebelum memberikan
asuhan keperawatan ✓
2. Adakah PP mendiskusikan rencana asuhan keperawatan
bersama ketua tim ✓
Asuhan Keperawatan pasien dengan Risiko Perilaku Kekerasan

1. Adakah kejadian pasien dengan risiko perilaku kekerasan


dalam 1 bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan risiko perilaku
kekerasan dalam 1 bulan terakhir ✓
3. Adakah kejadian pasien dengan gangguan risiko perilaku
kekerasan pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien ✓
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien risiko perilaku

kekerasan
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan resiko

perilaku kekerasan
Asuhan Keperawatan pasien dengan Isolasi Sosial
1. Adakah kejadian pasien dengan isolasi sosial dalam 1 bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan isolasi sosial dalam 1
bulan terakhir ✓
3. Adakah kejadian pasien dengan isolasi soisal pulang atas
permintaan sendiri/keluarga pasien ✓
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien isolasi sosial ✓
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan isolasi

sosial
Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
1. Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri dalam
1 bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan gangguan konsep diri
dalam 1 bulan terakhir ✓
3. Adakah kejadian pasien dengan gangguan konsep diri
pulang atas permintaan sendiri/keluarga pasien ✓
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien gangguan konsep

diri
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan gangguan

konsep diri
Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
1. Adakah kejadian pasien dengan halusinasi dalam 1
bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan halusinasi
dalam 1 bulan terakhir ✓
3. Adakah kejadian pasien dengan halusinasi pulang atas
permintaan sendiri/keluarga pasien ✓
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi ✓
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan

halusinasi
Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
1. Adakah kejadian pasien dengan waham dalam 1 bulan ✓
2. Adakah kematian pada pasien dengan waham dalam 1
bulan terakhir ✓
3. Adakah kejadian pasien dengan waham pulang atas
permintaan sendiri/keluarga pasien ✓
4. Adakah PP menjalani SP 5 pada pasien halusinasi ✓
5. Adakah PP melakukan TAK pada pasien dengan

waham

Anda mungkin juga menyukai