DI SUSUN OLEH
KELOMPOK I :
Wahyudi Ramadhan Pane G1B220020
Siska Hidayanti G1B220021
Dara Mayori Siregar G1B220022
Nisnaini Anggraini G1B220023
Nopita Jutni Manalu G1B220024
Nadya Syaphira G1B220025
Zunnurain G1B220026
Eva Dwifitria G1B220027
Fatimah Ariyanti Nasution G1B220028
Hanna Pramesti G1B220029
R Dilha Pradivta G1B220030
PEMBIMBING AKADEMIK:
Ns. Indah Mawarti, S.Kep,. M.Kep
Ns. Yusnilawati, S.Kep., M.Kep
PEMBIMBING LAPANGAN:
Ns. Retty Octi Syafrini, M.Kep., Sp.Kep. J
Ns. Dermanto Saurtua, S.Kep
Ns. Afrenny Yulni, S.Kep
1. Ibu Ns. Indah Mawarti, S.Kep., M.Kep selaku koordinator stase manajemen
dan pembimbing akademik
2. Ibu Ns. Yusnilawati, S.Kep., M.Kep selaku pembimbing akademik stase
manajemen
3. Ibu Ns. Retty Octi Syafrini, M.Kep., Sp.Kep. J selaku pembimbing klinik
stase manajemen
4. Bapak Ns. Dermanto Saurtua, S.Kep selaku pembimbing klinik stase
manajemen
5. Ibu Ns. Afrenny Yulni, S.Kep selaku kepala ruangan Teta
Penulis menyadari bahwa laporan lokakarya mini I ini masih jauh dari
kesempurnaan, untuk itu penulis mengharapkan saran dan masukan yang
membangun dari semua pihak demi perbaikan laporan ini. Akhir kata semoga
laporan ini dapat diterima dan bermanfaat bagi kita semua.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................................ii
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................................1
1.3 Tujuan.........................................................................................................4
BAB IV : PERENCANAAN
4.1 Rumusan Masalah....................................................................................93
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................106
LAMPIRAN....................................................................................................107
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1
Rumah Sakit Jiwa Jambi (RSJ) merupakan sebuah pusat pelayanan
kesehatan yang berfokus pada pelayanan kesehatan pasien-pasien yang
mengalami gangguan kejiwaan ataupun penyakit-penyakit yang bersangkutan
dengan kejiwaan seseorang. RSJ Jambi merupakan RSJ satusatunya di
provinsi jambi.Untuk itu, RSJ tersebut harus memiliki manajemen yang baik
sehingga didapatkan pelayanan yang optimal.
Manajemen keperawatan adalah suatu tugas khusus yang harus
dilaksanakan oleh tenaga keperawatan untuk merencanakan pengenalan
masalah yang terjadi di lingkungannya hingga pada penetapan tujuan
pemecahan masalah, baik tujuan jangka pendek maupun jangka panjang.
Selain itu, yang harus dilaksanakan oleh tenaga keperawatan yaitu
pengorganisasian dimana merupakan kegiatan yang dilakukan dengan cara
melibatkan semua sumber daya yang ada dalam suatu sistem untuk mencapai
suatu organisasi. Selanjutnya yaitu motivasi dimana merupakan kegiatan yang
membutuhkan kemampuan seorang pimpinan untuk mengarahkan
karyawannya secara benar dengan menggunakan pengetahuan yang cukup
tentang teori pengarahan sebagai dasarnya. Berikutnya yaitu pengendalian
sebagai komponen terakhir yang merupakan kegiatan umpan balik dan hasil-
hasil secara periodik untuk dilakukan perencanaan tindak lanjut.
Model manajemen keperawatan terdiri atas MPKP, MAKP, dan SP2KP.
Model manajemen MPKP merupakan suatu sistem yang memfasilitasi
perawat profesional, mengatur pemberian asuhan keperawatan. Model
manajemen MPKP terdiri atas metode fungsional, metode tim, metode
primer, metode kasus dan metode modifikasi. Model manajemen MAKP
merupakan suatu sistem yang memungkinkan perawat profesional mengatur
pemberian asuhan keperawatan termasuk lingkungan untuk menopang
pemberian asuhan tersebut. Model manajemen MAKP terdiri atas metode
fungsional, metode tim dan metode primer. Sedangkan model manajemen
SP2KP merupakan suatu sistem yang memungkikan perawat untuk
mewujudkan kualitas pelayanan keperawatan yang diharapkan dan mampu
2
memacu diri dalam kualitas pelayanan keperawatan sesuai dengan standar
rumah sakit kelas dunia atau bertaraf internasional. Model manajemen SP2KP
terdiri atas kombinasi metode tim dan primer.
Berdasarakan hasil Observasi yang dilakukan pada tanggal 24-28
Agustus 2021 di Ruang Rawat Inap Teta menggunakan model manajeman
MPKP dengan metode keperawatan Tim. Model manajemen keperawatan
MPKP terdiri atas empat pilar diantaranya adalah pilar kesatu yaitu
pendekatan manajemen keperawatan yang terdiri atas perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, pengawasan dan pengendalian, pilar kedua
yaitu sistem penghargan, pilar ketiga yaitu hubungan profesional dan pilar
keempat yaitu manajemen asuhan keperawatan. Metode Tim merupakan
pengorganisasian pelayanan keperawatan oleh sekelompok perawat pelaksana
kepada sekelompok klien yang dipimpin oleh perawat teregistrasi dan
berpengalaman serta memiliki pengetahuan dalam bidangnya. Pembagian
tugas dalam kelompok dilakukan oleh pimpinan kelompok atau ketua tim.
Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan pada tanggal 27
Agustus 2021 melalui wawancara dengan kepala ruangan ruang Teta
dikatakan bahwa model manajemen keperawatan MPKP dengan metode tim
efektif diterapkan di ruangan Teta. Berdasarkan survey pendahuluan yang
telah dilakukan, masalah yang muncul yaitu supervise, pelatihan mengenai
MPKP, dan pemberian pendidikan kesehatan kepada pasien.
Berdasarkan uraian diatas, maka mahasiswa Kelompok 1 Program Studi
Profesi Ners Universitas Jambi Angkatan XII Tahun 2021 perlu melakukan
praktek di Rumah Sakit Jiwa Daerah provinsi Jambi untuk meningkatkan
pengetahuan dan keterampilan serta mengaplikasikan sistem manajemen
keperawatan MPKP di ruang Teta. Praktek manajemen keperawatan
Mahasiswa Profesi Ners dilakukan selama 3 minggu, dengan melakukan
pengkajian, perencanaan, dan melakukan implementasi sesuai dengan
permasalahan yang didapatkan diruangan. Pengumpulan data dilakukan
dengan cara pemberian kuesioner, wawancara, dan observasi.
3
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Konsep Manajemen Keperawatan
5
d. Memberikan pedoman dalam menentukan kebijakan dan keputusan
e. Menjelaskan dengan tegas ruang lingkup dan tujuan asuhan keperawatan bagi
setiap tim keperawatan.
2.2.3 Konsep MPKP Di Rumah Sakit Jiwa
a. MPKP Transisi
MPKP dasar yang tenaga perawatnya masih ada yang berlatar belakang
pendidikan SPK, namun Kepala Ruangan dan Ketua Timnya minimal dari D3
Keperawatan
b. MPKP Pemula
1. MPKP I
6
2.2.4 Pilar MPKP
A. Perencanaan
Perencanaan adalah keseluruhan proses pemikiran dan penentuan secara
matang hal-hal yang akan dikerjakan dimasa mendatang dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan (Keliat, 2012). Kegiatan perencanaan
yang dipakai di ruang MPKP meliputi perumusan visi, misi, filosofi dan
kebijakan. Sedangkan untuk jenis perencanaan yang diterapkan adalah
perencanaan jangka pendek yang meliputi rencana kegiatan harian, bulanan
dan tahunan.
lingkungan)
a. Rencana harian
c) Supervisi tenaga selain perawat dan kerja sama dengan unit lain
yang terkait.
2) Rencana Harian ketua tim
Isi rencana harian ketua tim adalah:
a) Penyelenggaraan asuhan keperawatan pasien pada tim yang
menjadi tanggung jawabnya
b) Melakukan supervisi perawat pelaksana
8
3) Rencana harian perawat pelaksana
10
B. Pengorganisasian
Pengorganisasian kegiatan dan tenaga perawat di ruang MPKP
menggunakan pendekatan sistem penugasan modifikasi keperawatan
timprimer. Secara vertikal ada kepala ruangan, ketua tim, dan perawat
pelaksana. Setiap tim bertanggung jawab terhadap sejumlah pasien.
Pengorganisasian di ruang MPKP terdiri dari:
K epala Ruangan
Ti m I Ti m II
11
b. Kepala ruangan bekerja sama dengan ketua tim mengatur jadwal dinas
(pagi, sore, malam)
c. Kepala ruangan membagi klien untuk masing-masing tim.
a. Kepala ruangan
1. Management Approach:
a) Perencanaan
12
1) Menyusun visi
2) Menyusun misi
3) Menyusun filosofi
b) Pengorganisasian
c) Pengarahan
1) Memimpin operan
3) Mengatur pendelegasian
4) Melakukan supervisi
d) Pengendalian
2. Compensatory reward
3. Professional relationship
13
c) Melakukan rapat tim kesehatan
1. Management Approach
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
1) Menyusun jadwal dinas bersama kepala ruangan
c) Pengarahan
14
4) Mengatur pendelegasian dalam timnya
d) Pengendalian
2. Compensatory Reward
3. Professional Relationship
15
c. Perawat pelaksana
1. Perencanaan
16
3. Daftar alokasi pasien
Daftar pasien adalah daftar sejumlah pasien yang menjadi tanggung jawab
tiap Tim selama 24 jam. Setiap pasien mempunyai perawat yang bertanggung
jawab secara total selama dirawat dan juga setiap shift dinas. Dalam daftar
pasien tidak perlu mencantumkan diagnosa dan alamat agar kerahasiaan pasien
terjaga. Daftar pasien dapat juga menggambarkan tanggung jawab dan
tanggung gugat perawat atas asuhan keperawatan pasien sehingga terwujudlah
keperawatan pasien yang holistik. Daftar pasien juga memberi informasi bagi
kolega kesehatan lain dan keluarga untuk berkolaborasi tentang perkembangan
dan perawatan pasien. Daftar pasien di ruangan diisi oleh ketua tim sebelum
operan dengan dinas berikutnya dan dapat dimodifikasi sesuai kebutuhan.
C. Pengarahan
Pengarahan adalah langkah ke empat dari fungsi manajemen yaitu
penerapan perencanaan dalam bentuk tindakan untuk mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya. Di ruangan MPKP pengarahan
diterapkan dalam bentuk kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Operan
Operan yaitu komunikasi dan serah terima antara shift pagi, sore
dan malam. Operan dari dinas malam ke dinas pagi dan dari dinas pagi
ke dinas sore dipimpin oleh kepala ruangan, sedangkan operan dari
dinas sore ke dinas malam dipimpin oleh penanggung jawab shift sore
2. Pre Conference
18
5. Pendelegasian
Pendelegasian adalah melakukan pekerjaan melalui orang lain. Delegasi
dilaksanakan di MPKP dalam bentuk pendelegasian tugas oleh kepala ruangan
kepada ketua tim, ketua tim kepada perawat pelaksana. Pendelegasian
dilakukan melalui mekanisme pelimpahan tugas dan wewenang.pendelegasian
tugas ini dilakukan secara berjenjang.penerapannya dibagi menjadi 2 jenis
yaitu pendelegasian terencana dan pendelegasian insidentil. Pendelegasian
terencana adalah pendelegasian yang secara otomatis terjadi sebagai
konsekuensi sistem penugasan yang diterapkan di ruang MPKP. Bentuknya
adalah:
a. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada ketua tim untuk
menggantikan tugas sementara karena alasan tertentu
b. Pendelegasian tugas kepala ruangan kepada penanggung jawab shift
19
Prinsip-prinsip pendelegasian tugas di MPKP :
20
timnya dan kemampuan asuhan keperawatan. Sedangkan perawat pelaksana
disupervisi terkait dengan kemampuan asuhan keperawatan yang dilaksanakan.
Agar supervisi dapat menjadi alat pembinaan dan tidak menjadi hal yang
ditakuti bagi staf maka perlu disusun standar penampilan yang diharapkan dari
masing-masing staf yang sudah dipahami oleh staf dan jadwal pasti dalam
supervisi. Jenis-jenis supervisi dibagi menjadi :
a) Langsung
Supervisi dilakukan langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung.
Pada supervisi modern diharapkan supervisor terlibat dalam kegiatan agar
pengarahan dan pemberian petunjuk tidak dirasakan sebagai perintah. Cara
memberikan pengarahan yang efektif adalah :
1. Pengarahan harus lengkap
2. Mudah dipahami
3. Menggunakan kata-kata yang tepat
4. Berbicara dengan jelas dan lambat
5. Berikan arahan yang logis
6. Hindari memberikan banyak arahan pada satu saat
7. Pastikan bahwa arahan dipahami
8. Yakinkan bahwa arahan anda dilaksanakan atau perlu tindak lanjut
b) Tidak langsung
Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan,
Supervisor tidak melihat langsung kejadian di lapangan, sehingga mungkin
terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.
Langkah-langkah dalam kegiatan supervise adalah :
1. Pra-supervisi
a. Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi
b. Supervisor menetapkan tujuan
2. Pelaksanaan Supervisi
a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan alat ukur atau
instrumen yang telah disiapkan.
21
b. Supervisor mendapat beberapa hal yang memerlukan pembinaan.
c. Supervisor memanggil Katim dan PA untuk mengadakan pembinaan
dan klarifikasi permasalahan.
d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi
data sekunder:
- Supervisor mengklarifikasi permasalahan yang ada
- Supervisor melakukan tanya jawab dengan perawat
3. Pasca-Supervisi - 3F
a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F-Fair)
b. Supervisor memberikan Feedback dan klarifikasi.
c. Supervisor memberikan reinforcement dan follow up perbaikan.
Sedangkan untuk tugas-tugas rutin yang harus dilakukan oleh supervisor setiap
harinya adalah sebagai berikut:
1. Sebelum pertukaran shift (15-30 menit)
a. Mengecek kecukupan fasilitas/peralatan/sarana untuk hari itu
b. Mengecek jadwal kerja
2. Pada waktu mulai shift (15-30 menit)
a. Mengecek personil yang ada
b. Menganalisa keseimbangan personil dan pekerjaan
c. Mengatur pekerjaan
d. Mengidentifikasi kendala yang muncul
e. Mencari jalan supaya pekerjaan dapat diselesaikan
3. Sepanjang hari dinas (6-7 jam):
a. Mengecek pekerjaan setiap personil, dapat mengarahkan, instruksi,
mengoreksi atau memberikan latihan sesuai kebutuhannya.
b. Mengecek kemajuan pekerjaan dari personil sehingga dapat segera
membantu apabila diperlukan
c. Mengecek pekerjaan rumah tangga
d. Mengecek kembali pekerjaan personil dan kenyamanan kerja,
terutama untuk personil baru.
22
e. Berjaga-jaga di tempat apabila ada pertanyaan, permintaan bantuan
atau hal-hal yang terkait.
f. Mengatur jam istirahat personil
g. Mendeteksi dan mencatat problem yang muncul pada saat itu dan
mencari cara memudahkannya.
h. Mengecek kembali kecukupan alat/fasilitas/sarana sesuai kondisi
operasional
i. Mencatat fasilitas/sarana yang rusak kemudian melaporkannya
j. Mengecek adanya kejadian kecelakaan kerja
k. Menyiapkan dan melaporkan secara rutin mengenai pekerjaan.
4. Sekali dalam sehari (15-30 menit)
Mengobservasi satu personil atau area kerja secara kontinu untuk 15
menit. Melihat dengan seksama hal-hal yang mungkin terjadi seperti :
keterlambatan pekerjaan, lamanya mengambil barang, kesulitan pekerjaan
dan lain sebagainya.
5. Sebelum pulang
a. Membuat daftar masalah yang belum terselesaikan dan berusaha untuk
memecahkan persoalan tersebut keesokan harinya.
b. Pikirkan pekerjaan yang telah dilakukan sepanjang hari dengan
mengecek hasilnya, kecukupan material dan peralatannya.
c. Lengkapi laporan harian sebelum pulang
d. Membuat daftar pekerjaan untuk harinya, membawa pulang
memperlajari di rumah sebelum pergi bekerja kembali.
D. Pengedalian
Pengendalian manajemen adalah usaha sistematis yang bertujuan untuk
menetapkan standar prestasi kerja yang sesuai dengan tujuan perencanaan,
untuk merancang sistem umpan balik informasi, membandingkan prestasi yang
sesungguhnya dengan standar yang telah ditetapkan, untuk menetapkan apakah
ada penyimpangan, dan mengukur signifikansinya serta mengambil tindakan
23
yang diperlukan guna memastikan bahwa sumber daya digunakan dengan cara
yang efektif dan efisien untuk mencapai tujuan.
Pada MPKP kegiatan pengendalian diterapkan dalam bentuk kegiatan
pengukuran, yaitu :
1. Indikator mutu
3) Kasus cidera
c. Kondisi pasien
2. Audit dokumentasi
3. Survei kepuasan
25
2. Setelah level disepakati, maka kepala bidang perawatan melakukan
sosialisasi pembentukan ruang MPKP kepada pimpinan dan para
pejabat struktural yang ada di rumah sakit untuk mendapatkan
komitmen dan dukungan.
3. Kepala ruangan melakukan sosialisasi kepada semua perawat yang ada
di ruangan tentang pembentukan ruang MPKP disertai kriteria perawat
yang dibutuhkan dengan tujuan merekrut perawat yang memenuhi
kriteria. Kepala ruangan memotivasi perawat di ruangannya yang
memenuhi kriteria untuk mendaftarkan diri dengan mengisi formulir
pendaftaran dan biodata.
Sebelum menetapkan proses rekruitmen perlu ditetapkan jumlah
perawat yang dibutuhkan. Jenis tenaga perawat terdiri dari kepala ruangan
(karu), perawat primer (PP) sebagai ketua tim, dan perawat pelaksana.
Pengalaman pada pengembangan MPKP di RSMM Bogor maka
perbandingan pasien dengan perawat adalah 1:1 atau 1,7:1, ditambah karu.
Kriteria dari tiap tenaga perawat ditetapkan, dan secara umum perawat
berlatar belakang pendidikan minimal D III Keperawatan.
Adapun kriteria perawat yang akan bekerja di ruang MPKP adalah :
d) Komunikasi keperawatan
26
e) Manajemen keperawatan
f) Bimbingan Klinik (untuk RS Pendidikan)
6) Lulus wawancara
d) Komunikasi keperawatan
e) Manajemen keperawatan
27
B. Proses seleksi tenaga perawat di ruang MPKP
Proses seleksi perawat di ruang MPKP
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
c) Pengarahan
2) Compensatory reward
3) Hubungan profesional
4) Asuhan keperawatan
1) Management Approach
a) Perencanaan
b) Pengorganisasian
c) Pengarahan
3) Hubungan profesional
4) Asuhan keperawatan
1) Management Approach
31
menggunakan supervisi baik secara langsung (observasi) maupun tidak
langsung (melalui dokumentasi). Kinerja kepala ruangan dievaluasi oleh kepala
bidang perawatan dan konsultan, kinerja katim dievaluasi oleh kepala bidang
perawatan, konsultan, dan kepala ruangan, kinerja perawat pelaksana
dievaluasi oleh kepala ruangan dan katim. Kepala bidang perawatan
bertanggung jawab mengobservasi dan menilai keberlangsungan seluruh
aktivitas di ruang MPKP. Selama melakukan supervisi di ruang MPKP kepala
bidang perawatan didampingi konsultan.
E. Pengembangan tenaga perawat
Pengembangan tenaga perawat merupakan salah satu proses yang
berhubungan dengan manajemen SDM. Tujuan pengembangan tenaga perawat
adalah membantu masing-masing perawat mencapai kinerja sesuai dengan
posisinya dan untuk pengakuan/penghargaan terhadap kemampuan profesional
tenaga perawat yang akan memaksimalkan pencapaian jenjang karir. Bentuk
pengembangan tenaga perawat di ruang MPKP adalah Pendidikan
Keperawatan Berkelanjutan (PKB) dan program pengembangan jenjang karir.
Pada tahap awal bekerja di ruang MPKP, perawat mendapat penjelasan
tentang proses pengembangan yang dapat diikuti. Berikut uraian tentang
lingkup kerja perawat di ruang MPKP, yaitu:
1. Kepala ruangan
32
2. Perawat primer/ketua tim
Di ruang MPKP komunikasi horizontal dapat terjadi antara ketua tim, antar
perawat pelaksana, sedangkan komunikasi vertikal antara kepala ruangan dan
ketua tim dan perawat pelaksana dan antara ketua tim dan perawat pelaksana.
Komunikasi diagonal dilakukan antara perawat dan profesi lain.
A. Rapat perawat ruangan
Rapat tim keperawatan adalah suatu media komunikasi untuk
menyampaikan informasi permasalahan yang ditemukan pada klien,
evaluasi hasil kerja secara keseluruhan, informasi/ peraturan/
perkembangan IPTEK, dan lain-lain. Fokus pembicaraan adalah
membahas hasil-hasil kerja keperawatan selama sebulan untuk semua
35
aktivitas ruang MPKP (laporan bulanan). Tujuan/ kegunaan rapat ruangan
yaitu :
1. Mengidentifikasi keberhasilan keperawatan
6. Dilakukan di ruangan
1. Persiapan
36
b. Kepala ruangan menjelaskan tujuan atau agenda rapat
keperawatan, lamanya waktu rapat
c. Kepala ruangan membacakan ringkasan laporan bulan
sebelumnya tentang permasalahan yang dihadapi. Memberi
pujian atas aspek yang berhasil .
d. Kepala ruangan meminta masukan dan tanggapan kepada
perawat yang hadir
e. Kepala ruangan mendengarkan masukan dan tanggapan dari
peserta yang hadir
f. Kepala ruangan beserta perawat yang hadir rapat mencari jalan
keluar dan memutuskan tindakan bersama
g. Kepala ruangan menyimpulkan hasil rapat pada pertemuan hari
ini
h. Kepala ruangan menyampaikan POA bulan berikutnya,
pertemuan berikutnya dan permasalahan yang akan dibahas.
3. Dokumentasi
37
2. Mendiskusikan alternatif penyelesaian masalah asuhan keperawatan
1. Persiapan :
38
d. Ketua tim menyimpulkan hasil secara keseluruhan dari kegiatan
case conference secara khusus tindak lanjut untuk kasus yang
disajikan
e. Ketua tim menyampaikan POA, kontrak pertemuan berikut dan
menutup kegiatan
3. Dokumentasi
5. Materi yang dibahas adalah kasus atau laoran bulan lalu Tahapan rapat
tim kesehatan yaitu sebagai berikut :
1. Persiapan :
39
a. Kepala ruangan menjadwalkan rapat tim kesehatan ruang MPKP
dan disepakati oleh semua perawat serta tim kesehatan yang
terlibat di ruangan.
b. Menyiapkan bahan untuk rapat tim kesehatan yaitu laporan pada
bulan sebelumnya. Isu yang dibahas berupa permasalahan
pasien/keluarga, perawat, dan tim kesehatan laiinya atau kerja
sama, sarana serta prasarana yang terkait dengan pemberian
pelayanan kesehatan atau anggaran yang diperlukan. Bentuknya
dapat berupa kebijakan, prosedur tetap, regulasi, dan koordinasi.
2. Pelaksanaan :
40
D. Kolaborasi dengan dokter
1. Visit dokter
41
5. Ketua tim mencatatkan hasil pemeriksaan dokter ke dalam catatan
keperawatan
6. Dokter menulis rencana tindak lanjut pengobatan pada rekam
medik
2. Konsultasi via telepon
44
4. Pertemuan kelompok keluarga
Asuhan keperawatan untuk kelompok keluarga dapat diberikan dengan
melaksanakan pertemuan keluarga baik dalam bentuk kelompok kecil maupun
besar yang akhirnya dapat menjadi kelompok swabantu keluarga.
5. Pendidikan Kesehatan Keluarga
45
BAB III
GAMBARAN UMUM DAN HASIL PENGKAJIAN
3.1 Gambaran Umum RS Jiwa Jambi
46
Tahun 2013 bulan Desember bertambah menjadi 300 Tempat Tidur dan terakhir
pada Desember 2015 menjadi 340 Tempat Tidur. Dan pada tahun 2020 karena
Jumlah Pasien yang menurun maka Jumlah Tempat Tidur ditetapkan menjadi
Sebanyak 290 TT dengan Jumlah Tempat Tidur Kelas 1 Sebanyak 13 TT, Kelas 2
sebanyak 32 TT dan Kelas 3 sebanyak
245 TT. Adapun Izin Operasional Rumah Sakit telah diperbarui Oleh Kantor
Badan Penanaman Modal Daerah dan Pelayanan Perizinan Terpadu Provinsi
Jambi nomor : 16/1500/10/I.2012.
Selanjutnya pada tahun 2019 Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
berubah jadi UPTD Bersifat Khusus sesuai dengan PP Nomor 72 Tahun 2019
yang mana RSJ memiliki otonomi dalam pengelolaan keuangan dan barang milik
daerah serta bidang kepegawaian Rumah Sakit yang dengan Dinas Kesehatan
Provinsi pertanggung jawabannya hanya sebatas penyampaian laporan
pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah serta kepegawaian
setiap akhir tahun, kemudian sesuai dengan
Peraturan Gubernur Jambi Nomor. 31 tahun 2019 tentang Susunan
Organisasi tugas pokok dan fungsi serta tata kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah
Provinsi Jambi, yang mana Direktur Berubah dari Eselon II.b ke Eselon III.a,
dengan 1 Bagian dan 2 Bidang serta 2 subbagian dan 2 seksi, dengan 1 Bagian dan
2 Bidang Eselon III.b dan 2 Subbagian dan 2 Seksi Eselon IV.a.
RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi telah menjadi tempat mahasiswa
kepaniteraan klinik Keperawatan Universitas Jambi yang melaksanakan
pendidikan profesi Ners. Selain itu, mahasiswa kepaniteraan klinik dari berbagai
institusi kesehatan khususnya di Provinsi Jambi.
3.1.1 Visi Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi Jambi
47
b. Meningkatkan pemahaman masyarakat tentang kesehatan jiwa
dan penanggulangan narkoba
c. Meningkatkan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana,
peralatan medik, dan penunjang medik rumah sakit.
d. Meningkatkan tata kelola rumah sakit yang baik dan dan
kualitas serta kesejahteraan sumber daya manusia rumah sakit.
e. Meningkatkan fungsi rumah sakit sebagai sarana pendidikan
dan pelatihan serta penelitian.
3.1.3 Motto dan Budaya Kerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Provinsi
Jambi
48
3.2.4. Lokasi Ruang Teta
Ruang Rawat Inap Teta berada dibangunan utama
dengan luas ruang 174 M2 dan kondisi ruangan baik.
Berdasarkan observasi yang dilakukan mahasiswa pada
tanggal 23 Agustus – 26 Agustus 2021 didapatkan posisi
ruang Rawat inap Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi
adalah:
B T
49
3.2.5. Denah Ruang Teta
Bagan 3.1 Denah Ruangan Rawat Inap Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi
Teras
Pintu Masuk
WC Ruangan
Ruangan Karu dan
Perawat
Administrasi
Nurse Station
50
Bagan 3.2 Struktur Organisasi RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi
DIREKT UR
dr. M. Firmansyah
51
Bagan 3.3 Struktur Organisasi Ruang Teta RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi
Kepala Ruangan
Ns. Afrenny Yulni, S.Kep
Katim I Katim II
Astuti Andrayani, S.Kep Ns. Syafriyani, S.Kep
Perawat Pelaksana
Administrasi
Handi Hanif, S.Tr.Kes
52
Bagan 3.4 Alur Pelayanan Rawat Jalan dan Rawat Inap RSJD Provinsi Jambi
a. Alur Rawat IGD Pasien Jaminan (BPJS/JAMKESDA)
b. Non-Keperawatan
Tabel 3.2 Pegawai Non-Keperawatan di Ruang Rawat Inap Teta
RS Jiwa Daerah Provinsi Jambi
No Kualifikasi Jumlah (Orang)
1 Dokter spesialis 5
2 Dokter Umum 1
3 Tenaga administrasi 1
4 Ahli gizi (terpusat) 1
5 Farmasi 1
6 Cleaning Service (terpusat) 1
Jumlah 10 Orang
54
Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan tanggal 25 Agustus 2021
kepada kepala ruangan Rawat Inap Teta mengenai tingkat ketergantungan
pasien, diketahui bahwa pembagian tingkat ketergantungan klien dan
kebutuhan tenaga keperawatan yang digunakan di Ruang Rawat Inap Teta
adalah metode perhitungan Gillies.
= =H
Keterangan:
55
A = rata-rata jumlah perawatan/pasien/hari
B = rata-rata jumlah pasien/hari
C = jumlah hari/tahun
D = jumlah hari libur masing-masing perawat
E = jumlah jam kerja masing-masing perawat
F = jumlah jam perawatan yang diberikan perawat per tahun
Hasil perhitungan kebutuhan tenaga perawat di ruang Teta yaitu 9
orang. Jumlah minimal tenaga perawat yang diperlukan di ruangan
sebanyak 9 orang dan jumlah maksimal yang diperlukan sebanyak 11
orang. Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa tenaga keperawatan
yang dibutuhkan sesuai dengan tenaga keperawatan yang ada di ruangan.
1) Jumlah tenaga yang bertugas setiap hari:
Catatan:
a) Jumlah hari tak kerja/tahun.
Hari minggu (52 hari) + cuti tahunan (12hari) + hari besar (12 hari)
+ cuti sakit/izin (10 hari) = 86 hari.
b) Jumlah hari kerja efektif/tahun.
Jumlah hari dalam 1 tahun – jumlah hari tak kerja = 365 – 86 = 279
hari
c) Jumlah hari efektif/minggu = 279 : 7 = 40 minggu
Jumlah jam kerja perawat per minggu = 40 jam
d) Jumlah tenaga keperawatan yang dibutuhkan per shift, yaitu
dengan ketentuan. Proporsi dinas pagi 47%, sore 36%, dan malam
17%.
e) Kombinasi jumlah tenaga menurut Abdellah dan levine adalah
55% tenaga profesional dan 45% tenaga non profesional.
56
3.2.6.2 Gambaran Kepuasan Pasien
Karakteristik Responden
1) Frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin
Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Laki-Laki 10 100
2 Perempuan 0 0
Total 10 100
Berdasarkan tabel diatas, didapatkan bahwa semua pasien diruang
Teta berjenis kelamin laki-laki sebanyak 10 orang (100%).
2) Frekuensi Pasien Berdasarkan Umur
58
3.3 Penerapan MPKP
59
Berdasarkan hasil kuisioner yang dilakukan pada tanggal 25 Agustus 2021
didapatkan bahwa hanya 4 (37%) tenaga perawat yang telah mengikuti pelatihan
MPKP, sedangkan tenaga perawat yang tidak pernah mengikuti pelatihan MPKP
sebanyak 7 (63%). Sehingga dapat disimpulkan tenaga perawat diruang teta lebih
banyak yang tidak pernah mengikuti kegiatan MPKP dibandingkan yang sudah
mengikuti kegiatan pelatihan.
60
evaluasi kinerja 81,25% dan pengembangan staf 87,5%. Pelatihan MPKP tidak
diikuti oleh kepala ruangan sehingga didapatkan persentase 0%, pada ketua tim
didapatkan 0% dikarenakan baik ketua tim 1 maupun ketua tim 2 belum
mendapatkan pelatihan MPKP, dan pada perawat pelaksana didapatkan hanya
50%.
Masalah yang ditemukan pada pilar II bagian pengembangan tenaga
perawat yaitu beberapa perawat belum mengikuti pelatihan MPKP.
61
pelaksana didapatkan dalam pemberian asuhan keperawatan pasien RPK
sebanyak 45%, pasien isolasi sosial 37,5%, pasien HDR 38,75%, pasien
halusinasi 46,9%, pasien waham 38,1%.
Masalah yang ditemukan pada pilar IV yaitu asuhan keperawatan
tentang pemberian edukasi kesehatan belum terlaksana dengan optimal
62
Dari hasil observasi pilar III Hubungan Profesional didapatkan presentase
pada ketua tim dengan presentase 91,7%.
63
3.3.2.3 Hasil Wawancara
64
perawat pelaksana yang ada di timnya. Kepala ruangan juga turut memberikan
reward pada staff yang telah bekerja dengan baik dan memberikan sanksi kepada
perawat yang kurang disiplin. Bentuk sanksi yang diberikan dimulai dari
teguran secara lisan, kemudian teguran secara tulisan dan jika tidak mengalami
perubahan akan dikoordinasikan ke pihak manajemen rumah sakit. Hasil
wawancara dari kepala ruangan, ketua tim dan perawat pelaksana didapatkan
hasil tenaga perawat yang sesuai dengan apa yang sudah menjadi ketentuan
ruangan.
Hasil wawncara yang dilakukan pada tanggal 26 Agustus 2021 dengan
kepala ruangan mengenai pelatihan MPKP yaitu kepala ruangan belum
mengikuti pelatihan atau seminar tentang MPKP. Hasil wawancara bersama
kepala tim 1 maupun tim 2 didapatkan bahwa kepala tim 1 maupun tim 2 belum
mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai MPKP. Hasil wawancara
bersama perawat pelaksana didapatkan 4 orang perawat pelaksana telah
mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai MPKP, sedangkan 4 orang
perawat pelaksana lainnya belum mendapatkan pelatihan atau seminar mengenai
MPKP. Dari hasil wawancara juga didapatkan bahwa penyebab banyaknya
perawata teta yang belum mengikuti pelatihan MPKP dikarenakan pelatihan
MPKP yang pernah diadakan di rumah sakit jiwa dilakukan sebelum mereka
bekerja di rumah sakit jiwa dan setelah itu tidak pernah lagi diadakan pelatihan
ataupun seminar mengenai MPKP, jadi dapat ditarik kesimpulan bahwa
penyebab sedikitnya perawat yang mengikuti pelatihan MPKP adalah sudah
lamanya tidak dilakukan pelatihan ataupun seminar MPKP di rumah sakit jiwa.
Masalah yang ditemukan pada pilar II bagian pengembangan tenaga
perawat yaitu beberapa perawat belum mengikuti pelatihan MPKP.
65
Pemberian asuhan keperawatan pada diagnosa RPK, isolasi sosial, gangguan
konsep diri, halusinasi dan waham belum berjalan dengan optimal. Kepala
ruangan mengatakan mengetahui data pasien dalam satu bulan terakhir dan
selalu mengarahkan ketua tim untuk mngkoordinasikan anggota timnya dalam
pelaksanaan pemberian asuhan keperawatan. Ketua tim mengidentifikasi pasien
sebelum memberikan asuhan keperawatan, mendiskusikan rencana asuhan
keperawatan bersama anggota tim. Perawat pelaksana mengatakan tidak bisa
diberikan asuhan keperawatan pada sp 5 dan tidak bisa dilakukan TAK. Hal ini
dikarenakan keadaan pasien yang kurang kondusif atau pasien masih dalam
keadaan gaduh gelisah, pasien juga dengan keadaan tersebut tidak dapat
dikeluarkan dari ruangannya, sehingga pasien tidak dapat diberikan TAK.
Hasil wawancara didapatkan bahwa SP 5 tidak berjalan dengan optimal juga
dikarenakan ruangan Teta merupakan ruangan intermediate atau ruangan
observasi yang lama pasiennya paling lama hanya 6 hari. Pelaksanaan kegiatan
TAK biasanya dilakukan pada pasien dengan diagnose yang sama atau
homogen, sedangkan diruang Teta sangat sulit didadapatkan pasien yang
homogen.
Hasil wawancara didapatkan pelaksanaan asuhan keperawatan mengenai
Pendidikan kesehatan diberikan pada saat pemindahan pasien dari ruang Teta ke
ruang lain.
Masalah yang ditemukan pada pilar IV yaitu pelaksanaan asuhan
keperawatan mengenai Pendidikan kesehatan berlum berjalan dengan
optimal
66
BAB IV
PERENCANAAN
67
4.1 Rumusan Masalah
68
Metode MPKP Analisa Data Rumusan
Masalah
Pilar I : Pendekatan Kuisioner : Berdasarkan hasil Perencanaan
Manajemen kuisioner yang dilakukan pada kegiatan supervisi
tanggal 26 Agustus 2021 yang belum
diperoleh hasil pada optimal
pengarahan bagian supervise
kepala ruangan 75% dan
ketua tim 50%.
Wawancara : Berdasarkan
hasil wawancara pada tanggal
26 Agustus 2021 kepada
kepala ruangan dan ketua tim,
didapatkan sepervisi dilakukan
2 kali dalam seminggu yaitu
setiap senin dan sabtu.
Wawancara :
Wawancara dengan kepala
ruangan yang dilakukan pada
tanggal 26 Agustus 2021
mengatakan perawat yang
mendapatkan pelatihan MPKP
hanya 4 tenaga perawat,
diakibatkan karena sudah 69
lamanya tidak diadakan
pelatihan ataupun seminar
mengenai MPKP bahkan
4.2. Analisa SWOT Berdasarkan 4 Pilar
Tabel 4.2 Analisa SWOT Berdasarkan 4 Pilar MPKP Internal dan Eksternal
Masalah Internal Ekstrernal
No Manajemen Dari Opportunity Threathtened
Strenght (Kekuatan) Weakness (Kelemahan)
MPKP (Peluang) (Ancaman)
1. Pilar I 1. RSJ merupakan RS 1. Belum ada uraian yang 1. Adanya mahasiswa ners 1. Hubungan
Pendekatan pendidikan dan Rs jelas tentang jadwal rutin yang praktek manajemen koordinasi antar
Manajemen : perawat kurang
rujukan kegiatan supervisi keperawatan
Perencanaan optimal
kegiatan supervisi 2. Kepala ruangan dapat 2. Kurangnya informasi
yang belum mendukung kegiatan tentang jadwal rutin
optimal
supervisi kegiatan supervisi
3. Adanya kemauan
perawat untuk
melakukan jadwal
kegiatan supervisi harian
2 Pilar II 1. Melakukan penilaian 1. Beberapa perawat 1. Adanya kemauan dari 1. Adanya tuntutan
Kompensasi kinerja pada perawat belum mengikuti perawat untuk yang tinggi dari
Penghargaan : pelaksana dan ketua tim pelatihan atau seminar meningkatkan masyarakat untuk
tentang MPKP kemampuan kerja pelayanan yang lebih
Kurangnya melalui pelatihan atau professional
tenaga pendidikan tambahan 2. Adanya tuntutan dari
perawat yang Rumah Sakit untuk
mengikuti setiap tindakan
70
pelatihan MPKP keperawatan harus
mengikuti SOP yang
telah dibuat oleh
Rumah Sakit
3 Pilar IV 1. Kualitas tenaga medis 1. Perawat melakukan 1. Dengan dilaksanaknnya 1. Peningkatan tuntutan
Pemberian dan paramedic baik penkes pada saat penkes secara optimal dan kebutuhan
Asuhan 2. Perawat terampil dalam pemindahan pasien pengetahuan masyarakat terhadap
Keperawatan : melaksanakan tindakan keruangan lain pasienmenjadi pelayanan yang
keperawatan 2. Kurang optimalnya bertambah dan dapat berkualitas
Pelaksanaan 3. Kolaborasi dengan tim pelaksanaan edukasi meningkatkan kepuasan 2. Peningkatan
penkes yang lain terjalin dengan baik kesehatan pada pasien pasien terhadap rumah pengetahuan pasien
kurang optimal 4. Perawat mampu sakit tentang penyakitnya
malukan komunikasi dan hak-haknya
terapeutik dengan baik
71
4.3. Plan of Action ( POA)
N Indikator Penanggung
Masalah Tujuan Kegiatan Waktu Sasaran
o Keberhasilan Jawab
1. Pilar I : a Terlaksananya a. Melakukan a. Adanya Minggu Kepala Mahasiswa
Pendekatan . kegiatan “Roleplay” kegiatan ke- 2 Ruangan Ners
Manajemen supervisi mengenai supervisi yang pada hari TETA Kelompok 1
secara rutin supervisi dapat Kamis
72
kepada perawat yaitu terkait terlaksananya
Kurangnya untuk MPKP pada desimasi ilmu
tenaga perawat memahami pilar II
yang mengikuti penerapan (Kompensasi
pelatihan MPKP MPKP dan
Mengoptimalka Penghargaan),
n kinerja Pilar III
b perawat dalam (Hubungan
. melaksanakan professional),
tugas sesuai dan Pilar IV
tupoksi (Pemberian
Asuhan
Keperawatan)
73
Pelaksanaan b pengetahuan pendidikan secara rutin
pendidikan . klien tentang kesehatan Bertambahnya
kesehatan yang Kesehatan b pengetahuan
kurang optimal . pasien tentang
Kesehatan
74
DAFTAR PUSTAKA
A. Noe, R. Employee Training And Development. (New York McGraw-Hill Education,
2013).
Bakri, M. H. Manajemen Keperawatan Konsep Dan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan
Profesional. (PUSTAKA BARU PRESS, 2017).
Huber, D. 2010. Leadership and Nursing Care Management (4rd ed). USA: Saunders
Elsevier
Ikram, Bauk, Abd Rahman Kadir, A. S. Hubungan Karakteristik Pasien Dengan
Kualitas Pelayanan : Persepsi Pasien Pelayanan Rawat Inap RSUD Majene. (2013).
Keliat, B.A. 2012. Model Praktek Keperawatan Profesional Jiwa. Jakarta: EGC Kuntoro, A.
Buku Ajar Manajemen Keperawatan. (Nuha Medika, 2010).
Mogopa, Cindy Putriyani, Linne Pondaag, R. H. Hubungan Penerapan Metode Tim Dengan
Kinerja Perawat Pelaksana Di Irina C Rsup Prof. Dr. Rd Kandou Manado. 5,
(2017).
Mugianti, S. Manajemen Dan Kepemimpinan Dalam Praktek Keperawatan. (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 2016).
Nursalam.Manajemen Keperawatan Aplikasi Praktik Keperawatan Profesional. (Salemba
Medika, 2014).
Oroh, Merryani E, Sefti Rompas, L. P. Faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat
kepuasan pasien rawat inap terhadap pelayanan keperawatan di ruang interna
RSUD Noongan. , (2014).
Republik, I. Undang-Undang RI No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit. (2009).
RI, K. Keputusan Menteri Kesehatan RI No: 983/Menkes/SK/XI/1992 Tentang Pedoman
Organisasi Rumah Sakit Umum. (1992).
Suni, A. Kepemimpinan & Manajemen Keperawatan. (Bumi Medika, 2018).
75
LAMPIRAN
PRESENTASE KUESIONER KARU
Rata-
No Metode MPKP PP 1 PP 2 PP 3 PP 4 PP 5 PP 6 PP 7 PP 8 Rata
Pilar I :
Pendekatan
Manajemen
a) Perencanaan 88,85% 85% 82% 87.5% 83.75% 83.75% 83.75% 88.75% 88.3%
Pilar IV :
Pemberian
Asuhan
a) Asuhan Keperawatan 100% 87,5% 75% 100% 75% 75% 75% 75% 73.4%
Asuhan Keperawatan Pasien dan 40% 80% 40% 60% 30% 35% 40% 35% 45%
b)
pemberian penkes dengan RPK
Asuhan Keperawatan Pasien dan
pemeberian penkes dengan 35% 65% 25% 25% 35% 35% 40% 40% 37.5%
c)
ISOS
Asuhan Keperawatan dan Pendidikan
Kesehatan Pasien dengan 35% 80% 25% 25% 30% 30% 45% 40% 38.75%
d)
HDR
Asuhan Keperawatan dan Pendidikan
kesehatan Pasien dengan 45% 55% 40% 60% 40% 40% 45% 50% 46.9%
e)
Halusinasi
Asuhan Keperawatan dan Pendidikan
Kesehatan Pasien dengan 35% 65% 45% 25% 30% 30% 45% 30% 38.1%
f)
Waham
OBSERVASI KARU
Perencanaan 85%
Pengorganisasian 100%
Pengarahan 80%
Pengendalian 100%
Asuhan Keperawatan -
HDR 100%
Halusinasi 100%
Waham 100%
OBSERVASI KETUA TIM
Rata- Rata
No Metode MPKP PP 2 PP 3 PP 4 PP 6
Pilar I : Pendekatan Manajemen
a) Perencanaan 78 % 77.5% 77.5% 78.5% 77.5%
Pilar IV : Pemberian Asuhan
a) Asuhan Keperawatan 100% 100% 100% 100% 100%
b) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes 69,.3% 69,3 % 68,0% 69,9% 69,1%
dengan RPK
c) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes 70,6% 69,6% 68,6% 69,6% 69,6%
dengan ISOS
d) Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes 66,6% 69,6% 70,6% 70,5% 69,3%
dengan HDR
Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes
e) dengan Halusinasi 80,6% 78,6% 70,6% 65,6% 73,85%
Asuhan Keperawatan Pasien dan penkes
f) dengan Waham 71,5% 75,6% 65% 68,6% 70,1%
Hasil Presentase Kuiseioner Kepala Ruangan/Item Pernyataan
Isolasi Sosial
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan isolasi social
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan isolasi social
Halusinasi
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan Halusinasi
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan Halusinasi
Waham
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan Waham
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan Waham
Hasil Presentase Observasi Kepala Ruangan/Item Pernyataan
Isolasi Sosial
1. Mengetahui dalam satu bulan terakhir terdapat pasien
100%
dengan isolasi social
2. Mengarahkan ketua tim untuk mengkoordinasikan anggota
timnya dalam melaksanakan asuhan keperawatan dan penkes 100%
pada pasien dengan isolasi social
4 Saya melakukan 60% 65% 70% 71% 69% 75% 70% 75% 69,3%
Pendidikan
Kesehatan pada
pasien
5 Pelaksanaan 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
TAK
DATA UMUM
Pendidikan : D III
D IV
S I keperawatan
✓ profesi ners
Lama Kerja di RS :
0 – 5 thn
6 – 10 thn
✓ 11 – 15 thn
> 15 thn
Di Ruang Teta :
✓ 0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
> 18 bulan
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No. Pernyataan SL SR J TP
DATA UMUM
No. Responden : .1
Umur : 21 – 30 thn ✓ 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : D III
D IV
S I keperawatan
Profesi ners
Lama Kerja di RS :
0 – 5 thn
6 – 10 thn
11 – 15 thn
> 15 thn
Di Ruang Teta :
0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
> 18 bulan
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No. Pernyataan SL SR J TP
1 Saya melaksanakan MPKP yang di gunakan saat ✓
ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di ✓
gunakan saat ini
3 Model yang di gunakan dan dilakukan saat ini ✓
sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit
4 Model MPKP yang digunakan saat ini menjadikan ✓
lama rawat inap pasien menjadi lebih pendek
daripada model sebelumnya
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien ✓
terhadap saya
6 MPKP yang di gunakan membeberikan beban ✓
kerja yg efektif bagi saya
DATA UMUM
No. Responden : 02
Umur : 21 – 30 thn ✓ 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : D III
D IV
S I keperawatan
✓profesi ners
Lama Kerja di RS :
0 – 5 thn
6 – 10 thn
✓ 11 – 15 thn
> 15
thn Di Ruang teta
:
✓ 0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
> 18 bulan
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No. Pernyataan SL SR J TP
1 Saya melaksanakan MPKP yang di gunakan saat ✓
ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di ✓
gunakan saat ini
3 Model yang di gunakan dan dilakukan saat ini ✓
sudah sesuai dengan visi dan misi rumah sakit
4 Model MPKP yang digunakan saat ini menjadikan ✓
lama rawat inap pasien menjadi lebih pendek
daripada model sebelumnya
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien ✓
terhadap saya
6 MPKP yang di gunakan membeberikan beban ✓
kerja yg efektif bagi saya
DATA UMUM
No. Responden : PP 1
Umur : 21 – 30 thn 41 – 50 thn
✓ 31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : ✓ D III
D IV
S I keperawatan
profesi ners
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP
DATA UMUM
No. Responden : PP 2
Umur : ✓ 21 – 30 thn 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : D III
D IV
S I keperawatan
✓profesi ners
Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
6 – 10 thn
11 – 15 thn
> 15 thn
Di Ruang Teta :
0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP
DATA UMUM
No. Responden : PP 03
Umur : 21 – 30 thn ✓ 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : ✓ D III
D IV
S I Keperawatan
Profesi Ners
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan
✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat
✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi
✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan ✓
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap
✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif
✓
bagi saya
B. Metode MPKP
DATA UMUM
No. Responden : 04
Umur : ✓ 21 – 30 thn 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : ✓ D III
D IV
S I keperawatan
profesi ners
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP
DATA UMUM
No. Responden : PP 5
Umur : 21 – 30 thn 41 – 50 thn
✓31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : ✓ D III
D IV
S I keperawatan
profesi ners
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP
DATA UMUM
No. Responden : PP 06
Umur : ✓ 21 – 30 thn 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : D III
D IV
S I keperawatan
✓ Profesi ners
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP
DATA UMUM
Pendidikan : ✓ D III
D IV
S I keperawatan
profesi ners
Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
6 – 10 thn
11 – 15 thn
> 15 thn
Di Ruang Teta :
✓ 0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
> 18 bulan
Jambi,
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan ✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat ✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi ✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat ✓
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap ✓
saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif ✓
bagi saya
B. Metode MPKP
DATA UMUM
No. Responden : PP 08
Umur : ✓ 21 – 30 thn 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : D III
D IV
S I Keperawatan
✓Profesi Ners
Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
6 – 10 thn
11 – 15 thn
> 15 thn
Di Ruang Teta :
0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan
Jambi,
( )
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
SL = Selalu
SR = Sering
J = Jarang
TP = Tidak pernah
Kuesioner M3 (Metode)
No Pernyataan SL SR J TP
.
1 Saya melaksanakan Model Praktik Keperawatan
✓
Professional (MPKP) yang di gunakan saat ini dengan baik
2 Saya mengerti dan menjalani MPKP yang di gunakan saat
✓
ini
3 MPKP yang di gunakan saat ini sudah sesuai dengan visi
✓
dan misi rumah sakit
4 MPKP yang digunakan saat ini menjadikan lama rawat
inap pasien menjadi pendek daripada model asuhan ✓
keperawatan lain
5 MPKP dapat meningkatkan kepercayaan pasien terhadap
✓
Saya
6 MPKP yang di gunakan memberikan beban kerja yg efektif
✓
bagi saya
B. Metode MPKP
DATA UMUM
No. Responden : 1
Umur : 21 – 30 thn 41 – 50 thn
✓31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : D III
D IV
S I keperawatan
✓ profesi ners
Lama Kerja di RS :
0 – 5 thn
6 – 10 thn
11 – 15 thn
> 15 thn
Di Ruang Teta :
✓ 0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
> 18 bulan
Jambi,
( )
LEMBAR OBSERVASI M3 (METODE)
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
A. Metode MPKP
2 ✓
Melakukan interaksi antara perawat dengan pasien saat
operan langsung
2 ✓
Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan isolasi social dalam satu bulan terakhir
c) Asuhan Keperawatan pasien dengan Gangguan Konsep Diri
3 ✓
Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan gangguan konsep diri dalam satu bulan terakhir
d) Asuhan Keperawatan pasien dengan Halusinasi
4 ✓
Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan gangguan konsep diri dalam satu bulan terakhir
e) Asuhan Keperawatan pasien dengan Waham
5 ✓
Karu memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan gangguan konsep diri dalam satu bulan terakhir
OBSERVASI KETUA TIM
DATA UMUM
No. Responden : KATIM 1
Umur : 21 – 30 thn ✓41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : D III
D IV
S I keperawatan
✓profesi ners
Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
6 – 10 thn
11 – 15 thn
> 15 thn
Di Ruang Teta :
✓ 0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
> 18 bulan
Jambi,
( )
LEMBAR OBSERVASI M3 (METODE)
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
A. Metode MPKP
PILAR I : Pendekatan Manajemen
b) Pengorganisasian
13 Penyusunan jadwal dinas yang dilakukan antara ✓
katim dan karu
14 Bukti penyusunan jadwal dinas yang dilakukan ✓
antara katim dan karu
15 Daftar pasien yang dikelola oleh tim ✓
16 Bukti daftar pasien yang dikelola oleh tim ✓
c) Pengarahan
DATA UMUM
No. Responden : 02
Umur : 21 – 30 thn ✓ 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : ✓ D III
D IV
S I keperawatan
profesi ners
Lama Kerja di RS :
0 – 5 thn
6 – 10 thn
11 – 15 thn
✓ > 15 thn
Di Ruang Teta :
0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan
Jambi,
( )
LEMBAR OBSERVASI M3 (METODE)
Petunjuk Pengisian :
Berilah tanda (√ ) untuk setiap pernyataan yang paling sesuai dengan kondisi bapak/ibuk
A. Metode MPKP
PILAR I : Pendekatan Manajemen
DATA UMUM
Pendidikan : D III
D IV
S I keperawatan
✓profesi ners
Lama Kerja di RS :
✓ 0 – 5 thn
6 – 10 thn
11 – 15 thn
> 15 thn
Di Ruang Teta :
0 – 6 bulan
7 – 12 bulan
13 – 18 bulan
✓ > 18 bulan
( )
A. Metode MPKP
Pilar I : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
No. Pernyataan Dilaku Tidak
kan dilakukan
1. Operan dinas dilakukan PP ✓
2. Pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua tim pada ✓
PP
3. PP menyusun rencana harian ✓
4. Kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan dengan ✓
rencana harian yang dibuat
DATA UMUM
No. Responden : PP 03
Umur : 21 – 30 thn ✓ 41 – 50
31 – 40 thn thn
51 – 60 thn
Jenis Kelamin : Laki - laki
✓ Perempuan
Pendidikan : ✓ D III
D IV
S I keperawatan
profesi ners
( )
A. Metode MPKP
Pilar I : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
No. Pernyataan Dilak Tidak
ukan dilakukan
1. Operan dinas dilakukan PP ✓
2. Pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua tim pada ✓
PP
3. PP menyusun rencana harian ✓
4. Kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan dengan ✓
rencana harian yang dibuat
DATA UMUM
No. Responden : PP 04
Umur : ✓ 21 – 30 thn 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : ✓ D III
D IV
S I keperawatan
profesi ners
( )
A. Metode MPKP
Pilar I : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
No. Pernyataan Ada Tidak ada
1. Adakah operan dinas dilakukan PP ✓
2. Adakah pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua
tim pada PP ✓
3. Adakah PP menyusun rencana harian ✓
4. Adakah kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan
dengan rencana harian yang dibuat ✓
DATA UMUM
No. Responden : 06
Umur : ✓ 21 – 30 thn 41 – 50 thn
31 – 40 thn 51 – 60 thn
Pendidikan : D III
D IV
S I keperawatan
✓Profesi ners
( )
A. Metode MPKP
Pilar I : Pendekatan Manajemen
Perencanaan
No. Pernyataan Ada Tidak ada
1. Adakah operan dinas dilakukan PP ✓
2. Adakah pembagian tugas yang sesuai yang diberikan ketua
tim pada PP ✓
3. Adakah PP menyusun rencana harian ✓
4. Adakah kesesuaian kegiatan harian yang dilaksanakan ✓
dengan rencana harian yang dibuat