Anda di halaman 1dari 17

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Pasien Gagal Ginjal


Kronik Yang
menjalani
Hemodialisa

Tingkat Kebutuhan
Spiritual

Agak Dibutuhkan Sangat


Dibutuhkan Dibutuhkan

Gambar 2.2, Kerangka Konsep

B. Hipotesis

Penelitian ini hanya mengetahui gambaran tingkat kebutuhan spiritual

pada penderita gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis diruang

hemodialisa RSUD Cilacap, jadi tidak diperlukan suatu hipotesis

(Arikunto, 2006).

C. Variabel Penelitian

Sugiyono (2007) menjelaskan bahwa variable penelitian merupakan segala

sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

43
44

kesimpulannya. Variabel dari penelitian ini adalah tingkat kebutuhan

spiritual, dengan sub variabel nya terdiri dari religius (religious), kedamaian

diri (inner peace), existensi (existention), aktif memberi (actively giving).

D. Definisi Operasional

Tabel 1.2 Definisi Operasional

Definisi Skala
Variable Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Tingkat Besar tingkat Menggunakan Untuk Ordinal
kebutuhan kebutuhan spiritual kuesioner B, memiliki kepentingan
spiritual pada yang dimiliki oleh 27 pertanyaan dengan deskriptif
pasien gagal pasien gagal ginjal skala yang sudah analisis
ginjal kronik kronik yang ditentukan pernyataan dikategorikan
yang menjalani yang diisi oleh pasien :
menjalani hemodialisa baik dengan rentang skor: Persetujuan
hemodialisa dari aspek religius, Jika tidak setuju = 0 a. Tidak
inner peace, 0 : Tidak dibutuhkan dibutuhkan
eksistensi, aktif Jika setuju (rata-rata
member. 1:Agak dibutuhkan skor < 1)
2:Dibutuhkan b. Agak
3:Sangat dibutuhkan dibutuhkan
(rata-rata
skor 1-1,9)
c. Dibutuhkan
(rata-rata
skor 2-2,9)
c. Sangat
dibutuhkan
(rata-rata
skor 3)
45

Sub Variabel Definisi Skala


Alat Ukur Hasil Ukur
Operasional Ukur
Religius religius merupakan Menggunakan Untuk Ordinal
(Religious) suatu bentuk kuesioner B, memiliki kepentingan
hubungan manusia 6 pertanyaan dengan deskriptif
dengan skala yang sudah analisis
penciptanya ditentukan pernyataan dikategorikan
melalui ajaran yang diisi oleh pasien :
agama yang sudah dengan rentang skor: Persetujuan
terinternalisasi Jika tidak setuju = 0 d. Tidak
dalam diri 0 : Tidak dibutuhkan dibutuhkan
seseorang dan Jika setuju (rata-rata
tercermin dalam 1:Agak dibutuhkan skor < 1)
sikap dan 2:Dibutuhkan e. Agak
perilakunya sehari- 3:Sangat dibutuhkan dibutuhkan
hari (Thontowi, (rata-rata
2005). skor 1-1,9)
f. Dibutuhkan
(rata-rata
skor 2-2,9)
c. Sangat
dibutuhkan
(rata-rata
skor 3)

Kedamaian Kedamaian diri Menggunakan Untuk Ordinal


(Inner Peace) adalah spiritualitas kuesioner B, memiliki kepentingan
yang muncul dari 5 pertanyaan dengan deskriptif
rekonsiliasi pada skala yang sudah analisis
diri sendiri, sebagai ditentukan pernyataan dikategorikan
hasil dari negosiasi yang diisi oleh pasien :
terhadap konflik dengan rentang skor: Persetujuan
yang dihadapi Chao Jika tidak setuju = 0 g. Tidak
et al (2002). 0 : Tidak dibutuhkan dibutuhkan
Jika setuju (rata-rata
1:Agak dibutuhkan skor < 1)
2:Dibutuhkan h. Agak
3:Sangat dibutuhkan dibutuhkan
(rata-rata
skor 1-1,9)
i. Dibutuhkan
(rata-rata
skor 2-2,9)
c. Sangat
dibutuhkan
(rata-rata
skor 3)
46

Existensi Eksistensi bisa juga Menggunakan Untuk Ordinal


dikenal dengan satu kuesioner B, memiliki kepentingan
kata yaitu 8 pertanyaan dengan deskriptif
keberadaan, dalam skala yang sudah analisis
kehidupan sosial ditentukan pernyataan dikategorikan
manusia yang yang diisi oleh pasien :
terpenting adalah dengan rentang skor: Persetujuan
keadaan dirinya Jika tidak setuju = 0 j. Tidak
sendiri atau 0 : Tidak dibutuhkan dibutuhkan
eksistensi dirinya Jika setuju (rata-rata
sendiri (Kartika, 1:Agak dibutuhkan skor < 1)
2012). 2:Dibutuhkan k. Agak
3:Sangat dibutuhkan dibutuhkan
(rata-rata
skor 1-1,9)
l. Dibutuhkan
(rata-rata
skor 2-2,9)
c. Sangat
dibutuhkan
(rata-rata
skor 3)

Aktif Pertolongan dari Menggunakan Untuk Ordinal


Memberi orang lain pada saat kuesioner B, memiliki kepentingan
(Actively mengalami krisis, 8 pertanyaan dengan deskriptif
Giving) akan timbul skala yang sudah analisis
keinginan untuk ditentukan pernyataan dikategorikan
dapat memberi atau yang diisi oleh pasien :
berguna bagi orang dengan rentang skor: Persetujuan
lain, agar dia Jika tidak setuju = 0 m. Tidak
mendapatkan 0 : Tidak dibutuhkan dibutuhkan
keseim-bangan Jika setuju (rata-rata
(Walton, 2002) 1:Agak dibutuhkan skor < 1)
2:Dibutuhkan n. Agak
3:Sangat dibutuhkan dibutuhkan
(rata-rata
skor 1-1,9)
o. Dibutuhkan
(rata-rata
skor 2-2,9)
c. Sangat
dibutuhkan
(rata-rata
skor 3)
47

E. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif kuantitatif sederhana

dengan menggunakan metode survei terhadap sekumpulan objek. Desain

penelitian ini dipilih karena peneliti ingin melihat gambaran dari tingkat

kebutuhan spiritual pada pasien gagal ginjal kronik yang menjalani

hemodialisis di ruang hemodialisa RSUD Cilacap. Tujuan penelitian dengan

menggunakan metode ini adalah untuk memperoleh gambaran fenomena

yang terjadi dalam suatu populasi tertentu. Hal ini sesuai dengan tujuan

proposal ini.

F. Populasi dan Sample

Salah satu komponen yang penting dalam merencanakan suatu

penelitian adalah menentukan subjek penelitian. Subjek merupakan individu

individu yang berpartipasi dalam kajian (Sastradipoera, 2005) .Tentu dalam

melaksanakan penelitian tidak hanya dibutuhkan satu subjek, tapi dibutuhkan

suatu populasi yang tentunya akan memperkaya subjek penelitian tersebut.

Sample penelitian merupakan sekelompok individu yang merupakan

bagian dari populasi terjangkau dimana peneliti langsung mengumpulkan data

atau melakukan pengamatan/pengukuran (Dharma, 2011). Suatu penelitian

dilakukan pada sample yang terpilih dari populasi terjangkau yang sudah

ditentukan sebelumnya. Menetapkan besar atau jumlah sample yang

digunakan dalam penelitian tergantung pada dua hal yaitu adanya sumber-

sumber yang dapat digunakan untuk menentukan batas maksimal dari

besarnya sample dan kebutuhan dari rencana analisis yang menentukan batas
48

minimal dari besarnya sample. Besar sample yang digunakan didalam

penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus slovin yaitu :


=
+
N = Jumlah Sample

N = Jumlah Populasi

2 = Chi Kuadrat, dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5% dan 10%

Subjek dalam penelitian ini adalah sebanyak 120 pasien gagal ginjal yang

menjalani hemodialisis di RSUD Cilacap. Untuk mencari besar sample yang

akan dijadikan sample penelitan yaitu dengan menggunakan rumus slovin

yaitu:


=
+


=
+ (%)(%)


=
+ ,


=
,
= ,
=

Jadi dari populasi pasien 120 orang setelah di masukkan ke rumus

slovin didapatkan hasil 55 orang yang dijadikan responden dalam penelitian

ini dengan taraf kesalahan 10%. Peneliti akan menggunakan incidental


49

sampling dalam mengambil sample responden, pengambilan data dilakukan

saat responden dalam keadaan sedang dihemodialisis. Sampel penelitian yang

dapat dijadikan responden dengan kriteria inklusi sebagai berikut:

1) Pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis

2) Dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik

3) Tidak mengalami kesulitan menulis

4) Dalam kondisi sadar dan baik

5) Pasien yang rutin menjalani hemodialisis

6) Bersedia menjadi responden

Kriteria eksklusi sebagai berikut:

1) Bukan pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis

2) Tidak dapat berkomunikasi secara verbal dengan baik

3) Mengalami kesulitan menulis dan membaca

4) Pasien yang tidak rutin menjalani hemodialisis

5) Dalam kondisi buruk

6) Menolak untuk berpartisipasi sebagai subyek penelitian.

G. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Ruang Hemodialisa RSUD Cilacap.

Peneliti memilih Ruang Hemodialisa RSUD Cilacap. Proses penelitian akan

dimulai pada bulan Januari 2017.

H. Etika Penelitian

Di dalam penelitian yang menggunakan subyek manusia tidak boleh

bertentangan dengan etika, maka hal-hal yang perlu dituliskan dalam


50

penelitian yang akan dilakukan meliputi (Notoadmojo, 2010) :

1. Informed concent( lembar persetujuan )

Peneliti akan menjelaskan maksud dan tujuan penelitian serta dampak

yang akan terjadi selama dan sesudah pengumpulan data. Peneliti

meminta persetujuan kepada responden yang akan diteliti. Semua

responden pada penelitian ini bersedia dilakukan penelitian dan bersedia

menandatangani lembar persetujuan.

2. Anonimity ( tanpanama )

Peneliti tidak mencantumkan nama di lembar kuesioner/lembar

observasi, tetapi peneliti mencantumkan nomor kode pada masing-

masing responden dari angka 1 dengan nomor yang berbeda untuk

menghindari duplikasi dan kesalahan.

3. Confidentiality ( kerahasiaan )

Peneliti menjamin kerahasiaan informasi responden, dan penyajian hasil

penelitian hanya ditampilkan pada forum akademik.

I. Teknik Pengumpulan Data

Berdasarkan jenis data dan cara memperolehnya, data dibedakan

menjadi data primer dan data sekunder. Ada pun sumber data pada penelitian

ini adalah sebagai berikut :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari sumber

pertama. Data primer dalam penelitian ini adalah data yang diperoleh
51

langsung oleh peneliti melalui pengumpulan data dengan menggunakan

lembar kuesioner.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang secara tidak langsung diperoleh dari

sumbernya. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari

telaah dokumen Rumah SakitUmum Daerah Cilacap dan studi

kepustakaan.

J. Prosedur Pengumpulan Data

Prosedur pengumpulan data yang di lakukan oleh peneliti meliputi tahapan

berikut:

1. Tahap persiapan

Tahap persiapan merupakan prosedur pengajuan surat izin penelitian

kepada Direktur RSUD Cilacap yang di gunakan sebagai tempat untuk di

lakukanya penelitian. Setelah keluarnya izin penelitian, peneliti

berkoordinasi dengan Kepala Bidang Keperawatan dan Kepala seksi

keperawatan untuk teknis pelaksanaan penelitian di RSUD Cilacap.

2. Tahap pelaksanaan

a. Peneliti mendatangi calon respondent di lokasi penelitian.

b. Peneliti menjelaskan tujuan dan maksud dari penelitian yang akan di

lakukan, serta menjamin hak hak responden.


52

c. Apabila calon responden bersedia menjadi responden dalam penelitian

ini, maka peneliti meminta calon responden untuk menandatangani

lembar persetujuan pengisian kuesioner.

d. Peneliti membagikan lembar kuesioner kepada responden yang telah

menandatangani lembar persetujuan

e. Setelah lembaran kuesioner di isi oleh responden, peneliti langsung

mengumpulkan dan memeriksa kelengkapannya.

f. Jika pengisian kuesioner belum lengkap, responden di minta kembali

untuk melengkapinya.

K. Alat Dan Metode Pengumpulan Data

Penelitian ini akan menggunakan alat dan metode pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Alat Pengumpulan Data

Instrumen adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data. Instrumen yang digunakan untuk mengambil data

penelitian menggunakan lembar kuesioner yaitu suatu daftar, berisi nama

subyek dan beberapa gejala atau identitas lainnya dari sasaran

pengamatan(Notoatmojo, 2010). Ada duakuesioner yang digunakan

dalam penelitian ini yaitu :

a. Kuesioner A berisi tentang identitas responden (nama, alamat, umur,

jenis kelamin, tingkat pendidikan, dll)


53

b. Kuisioner B yang berjudul Spiritual Need Questionare (SpNQ) oleh

Professor Dr. Arndt Buessing (2010) yang diterjemahkan oleh Laili

Fithriana salah seorang Staff PSIK FK UNDIP. Kuesioner ini

memiliki 27 item pertanyaan yang didalamnya terdapat 4 kelompok

pertanyaan diantaranya religius, kedamaian hati, existensi,

generativitas. Tujuannya dari kuesioner ini adalah untuk menilai

tingkat kebutuhan spiritual dalam hal ini digunakan untuk pasien

gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di ruang

hemodialisa RSUD Cilacap. Professor Dr. Arndt Buessing (2016)

mengatakan bahwa kuesioner ini merupakan kuesioner untuk

mengetahui tingkat spiritual seseorang dan mengetahui seseorang

memiliki kebutuhan spiritual atau tidak. Kuesioner ini ditentukan

pernyataan yang diisi oleh pasien dengan rentang skor 1 : cukup,

2 : kuat, 3 : sangat kuat. Untuk meyakinkan peneliti terhadap

kuesioner yang digunakan maka peneliti meminta Osy Permatasari

Nurkhmantari, SS, seorang sarjana sastra inggris untuk menganalisis

kuesioner yang di buat oleh Prof. Dr. Arndt Buessing.

Dari analisis kuesioner yang dilakukan, Osy Permatasari

Nurakhmantari, SS, berpendapat bahwa kuesioner ini

menggambarkan cara orang lain memandang tentang seberapa besar

kebutuhan sprititual yang mereka butuhkan dan seberapa besar

seseorang peduli terhadap agama mereka, pada intinya kuesioner ini

menggambarkan kebutuhan spiritual yang dimiliki seseorang.


54

2. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi.

Menurut Notoatmodjo (2005), metode observasi adalah suatu prosedur

yang berencana, yang antara lain meliputi, melihat dan mencatat jumlah

dan taraf aktivitas yang ada hubunganya langsung dengan masalah yang

diteliti. Data yang diperoleh adalah tentang identitas pasien dan

kebutuhan spiritual pasien. Langkah-langkah yang akan diambil oleh

peneliti meliputi pengurusan perijinan untuk tempat penelitian,

pembuatan kuesioner yang berisi kebutuhan spiritual pasien untuk

mengetahui tingkat kebutuhan spiritual pasien gagal ginjal kronik.

L. Uji Validitas dan Reliabilitas

1. Uji Validitas

Validitas instrument adalah keadaan yang menggambarkan instrument

tersebut benar-benar mengukur apa yang ingin diukur. Jenis uji validitas

dalam penelitian ini adalah jenis konstruk atau validitas konstruksi

(Construct validity) yang merupakan konstruksi pertanyaan-pertanyaan

satu dengan yang lainnya atau pokok-pokok yang dicantumkan dalam

instrument satu sama lainnya, relevan atau erat kaitannya. Untuk menguji

validitas dengan menggunakan korelasi product moment (Machfoedz,

2005).

n XY X Y
r
n X 2

X Y 2 Y
2 2

55

Keterangan :

r : angka korelasi

n : jumlah responden

X : nilai dari setiap point pertanyaan

Y : skor total

XY : nilai dari pertayaan dikali skor total

Kriteria pengujian validitas adalah apabila :

1) Nilai r hitung > r table dengan taraf signifikan 5% = valid

2) Nilai r hitung < r table taraf signifikan 5% = tidak valid

Selanjutnya untuk menentukan sah tidaknya suatu item

pertanyaan dilakukan dengan membandingkan antar korelasi atau

samadengan r. Apabila r hitung kurang dari r table maka item tersebut

dikatakan gugur (Notoatmodjo, 2010).

Validitas dari instrument dijelaskan didalam penelitian yang

dilakukan oleh Professor Dr. Arndt Buessing yang berjudul Spiritual

Needs Of Patients With Chronic Pain Diseases And Cancer - Validation

Of The Spiritual Needs Questionnaire. Kuesioner kebutuhan spiritual

(SpNQ) di uji cobakan ke 210 pasien (75% perempuan, rata-rata usia 54

tahun) dengan penyakit kronik (67%), kanker (28%), dan kondisi kronik

lainnya (5%). Pasien yang di ambil sebagai sample berasal dari Herdecke

Hospital, dan dari conference of a cancer support group di Herten, hasil


56

penelitian menunjukkan bahwa Aspek kebutuhan religi berhubungan

sangat kuat dengan skala SpREUK (r > 0.7) dan juga berhubungan kuat

dengan Search for Support / Access and Reflection (Positive Interpretation

of Disease). Kebutuhan eksistensi diri dan kebutuhan untuk memberi

berhubungan dengan skala SpREUK, sementara kebutuhan kedamaian

berhubungan lemah. Pada pasien dengan kondisi nyeri kronik, kebutuhan

eksistensi diri berhubungan dengan strategi escape-avoidance (Escape

from illness). Kebutuhan spiritual berhubungan lemah dengan kepuasan

hidup, sementara itu kebutuhan untuk memberi berhubungan dengan

kepuasan hidup (r = 0.17; p = 0.12) dan berhubungan terbalik dengan skor

gejala pasien (r = -0.29; p < 0.0001). Kebutuhan kedamaian berhubungan

lemah dengan kepuasan pasien terhadap efikasi pengobatan (r = 0.24; p <

0.0001). Analisis regresi linier multivariat menunjukkan bahwa kecemasan

memiliki dampak signifikan pada kebutuhan kedamaian, kebutuhan

eksistensi diri, dan kebutuhan untuk memberi pada pasien kanker.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas menunjukan bahwa sesuatu instrument cukup dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument tersebut

sudah baik. Instrumen yang reliable dapat menghasilkan data yang

dipercaya. Jika datanya benar sesuai dengan kenyataan, maka berapa

kalipun diambil hasilnya tetap sama (Notoatmodjo, 2010). Sedangkan

formula untuk menguji reliabilitas tingkat pengetahuan, digunakanrumus

Alfa cronbach yaitu :

k St
2
r 1 St
k 1
57

Keterangan :

r : reliabilitas instrumen

k : banyaknya butir pernyataan atau banyaknya soal

St2 : jumlah varian butir

St : varian total

Kriteria pengujian reliabilitas adalah apabila :

1) Nilai r hitung> r table dengan taraf signifikan 5% = reliabel

2) Nilai r hitung< r table dengan taraf signifikan 5% = tidak reliabel

Dan nilai reliabilitas kuesioner SpNQ 2.1 memiliki konsistensi

internal yang diperkirakan antara 0.74 sampai dengan 0.92.

M. Metode Pengolahan Dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Peneliti akan melakukan proses pengolahan data ini melalui

tahap-tahap sebagai berikut (Notoatmodjo, 2010):

a. Editing

Suatu kegiatan pengecekan terhadap kemungkinan adanya

kesalahan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data

atau setelah data terkumpul. Bertujuan untuk meneliti kembali

catatan data yang ada sehingga bila terjadi kekurangan atau

ketidaksesuaian dapat segera dilengkapi ataudisempurnakan.

b. Scoring

Kegiatan pemberian skor (nilai) terhadap jawaban yang telah ditulis


58

oleh responden berdasarkan kunci jawaban yang ada. Peneliti akan

membuat skor sesuai dengan yang ditetapkan untuk setiap jawaban

yang telah dijawab responden, baik untuk kuesioner pengetahuan

maupun motivasi perawat.

c. Coding

Upaya memberikan kode tertentu pada instrument yang ada, sesuai

dengan apa yang akan diteliti. Data hasil penelitian yang sudah

dikumpulkan diberi kode berupa angka untuk memudahkan dalam

mengolah data.

d. Out Put

Upaya prosesor data untuk menampilkan hasil pengolahan data

dalam bentuk lembar cetak (print out), kemudian ditafsirkan

pembacanya.

2. Analisa Data

a. Analisis univariat

Analisis univariat dilakukan bertujuan untuk menjelaskan

atau mendeskripsikan karakteristik setiap variabel penelitian. Pada

umumnya dalam analisis ini hanya menghasilkan distribusi dan

prosentase dari tiap variabel (Notoatmodjo 2010, h. 182). Pada

penelitian ini dilakukan uji statistik deskriptif untuk mengetahui

distribusi dimensi aspek kebutuhan spiritual dan kebutuhan spiritual

x
59

secara umum. Untuk membuat tabel distribusi frekuensi penulis

menggunakan komputerisasi. Menurut Arikunto (2006) perhitungan

distribusi frekuensi dapat dilakukan dengan rumus :

P=
Keterangan :

P = Persentase

x = Total nilai responden.

n = Total nilai max

100 = Bilangan tetap

Anda mungkin juga menyukai