Anda di halaman 1dari 121

SKRIPSI

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN


KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT

LITERATUR REVIEW

Oleh:
LOLITA FABIOLA ROHANI
01.2.16.00546

PRODI STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
2020
SKRIPSI

GAMBARAN FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN


KERJA PERAWAT DI RUMAH SAKIT

LITERATUR REVIEW
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep)
Pada Program Studi Keperawatan Program Sarjana
STIKES RS Baptis Kediri

Oleh:
LOLITA FABIOLA ROHANI
01.2.16.00546

PRODI STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA


STIKES RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
2020

i
PERNYATAAN

Saya bersumpah bahwa Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan belum pernah
dikumpulkan oleh orang lain untuk memperoleh gelar dari berbagai jenjang
pendidikan di Perguruan Tinggi manapun.

Kediri, 23 Juli 2020


Yang Menyatakan

LOLITA FABIOLA ROHANI


NIM: 01.2.16.00546

ii
PERSETUJUAN SKRIPSI

Lembar Pengesahan

SKRIPSI INI TELAH DISETUJUI


Tanggal, 23 Juli 2020

Oleh:

Pembimbing Ketua

Tri Sulistyarini, A. Per Pen., M.Kes

Pembimbing

Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes

Mengetahui,
Ketua STIKES RS. Baptis Kediri

Selvia David Richard, S.Kep., Ns., M.Kep

iii
HALAMAN PENETAPAN PENGUJI SKRIPSI

Telah Diuji
Pada Tanggal, 23 Juli 2020

PENGUJI

Ketua : Aries Wahyuningsih, S.Kep., Ns., M.Kes (.....................)

Anggota : 1. Heru Suwardianto, S.Kep., Ns., M.Kep (.....................)

2. Dian Taviyanda, S.Kep., Ns., M.Kep (.....................)

3. Tri Sulistyarini, A.Per Pen., M.Kes (.....................)

Mengetahui,
Ketua STIKES RS. Baptis Kediri

Selvia David Richard, S.Kep., Ns., M.Kep

iv
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai civitas akademik STIKES RS. Baptis Kediri, saya yang bertanda
tangan di bawah ini:
Nama : Lolita Fabiola Rohani
NIM : 01.2.16.00546
Program Studi : Keperawatan Program Sarjana
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetuji untuk memberikan


kepada STIKES RS. Baptis Kediri Hak Bebas Royalti Noneksklusif (Non-
Exclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah yang berjudul: “Gambaran
Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit” beserta
perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif
ini, STIKES RS. Baptis Kediri berhak menyimpan, mengalih media/formatkan,
mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat dan
mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Kediri
Pada Tanggal : 23 Juli 2020
Yang Menyatakan,

(Lolita Fabiola Rohani)

v
MOTO

“Janganlah hendaknya kamu kuatir tentang apa pun juga, tetapi nyatakanlah

dalam segala hal keinginanmu kepada Allah dalam doa dan

permohonan dengan ucapan syukur. “

Filipi 4:6

vi
UCAPAN TERIMA KASIH

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas karunia-

Nya sehingga dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul “GAMBARAN

FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN KERJA PERAWAT DI

RUMAH SAKIT”. Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan

gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) di STIKES RS Baptis Kediri.

Bersama dengan ini saya menyampaikan terima kasih sebesar-besarnya

kepada:

1. Ibu Selvia David Richard, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua STIKES RS

Baptis Kediri yang telah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk

mengikuti dan menyelesaikan pendidikan di STIKES RS Baptis Kediri.

2. Dr. Roose Ester Grace L, Sp. M selaku Direktur RS. Baptis Kota Kediri yang

telah memberikan ijin dalam mengadakan pra-penelitian

3. Ibu Kili Astarani, S.Kep., Ns., M.Kep selaku Ketua Prodi Studi S1

Keperawatan yang memberikan fasilitas dan pengarahan dalam penyelesaian

Skripsi ini.

4. Ibu Tri Sulistyarini., A.Per Pen., M.Kes selaku pembimbing ketua yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian Skripsi.

5. Ibu Maria Anita Yusiana, S. Kep,. M. Kes selaku pembimbing yang telah

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian Skripsi.

6. Seluruh Dosen STIKES RS Baptis Kediri yang telah banyak membantu

memberikan bimbingan dan pengarahan dalam penyelesaian Skripsi ini.

vii
7. Kedua orang tua dan saudara saya Bapak Pdt. Petrus Rohani, S.Th, Ibu Triyu

Herlina, Susan Hervina Novita Sari, S. Kep., Ns, dan Lidya Anjelina Rohani

yang telah memberikan bantuan baik secara material dan spiritual dalam

penyelesaian skripsi ini.

8. Teman-teman mahasiswa Prodi Keperawatan Program Sarjana Angkatan X

STIKES RS Baptis Kediri yang ikut membantu secara langsung dan tidak

langsung dalam penyelesaian Skripsi ini.

Semoga Tuhan membalas budi baik semua pihak yang telah memberi

kesempatan, dukungan, dan bantuan dalam menyelesaikan Skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan Skripsi ini masih banyak kekurangan

dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan koreksi berua kritik dan

saran yang bersifat membangun. Penulis berharap Skripsi ini dapat bermanfaat

bagi pembaca dan bagi keperawatan.

Kediri, 23 Juli 2020

Penulis

viii
ABSTRACT
LITERATURE REVIEW: DESCRIPTION OF FACTORS THAT
INFLUENCE NURSES WORK SATISFACTION ’
Lolita Fabiola Rohani
Background: A pleasant or positive job satisfaction resulting from work or work
experience (Persefoni et al, 2010). The problem for nurses is that they are not
satisfied with their work. This review literature is intended to explain the factors
that influence nurse job satisfaction based on the results of the literature review.
This research uses Literature Review. The research method uses the Google
Scholar journal, SINTA and Journal manuscripts consisting of abstract and
complete text, with the amount obtained in the Google Scholar reputation; 4, S2;
3, S1; 1, Q; 3 and Q; 2 a total of 10 literature reviews were carried out on the
PICO analysis. The variables used are factors that influence job satisfaction of
nurses. The results of nurse job dissatisfaction with a job will have an impact on
work motivation, the environment, salary, social interaction with superiors,
loyalty, appreciation, communication, colleagues from 10 work satisfaction
journals at this time are very less satisfied. Factors that influence nurse job
satisfaction are very important for hospitals to see whether nurses are satisfied
with work motivation, environment, salary, social interaction with superiors,
loyalty, appreciation, communication, coworkers
Keywords: salary factor, environment, motivation, job satisfaction of nurses

ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL .............................................................................. i
PERYATAAN ........................................................................................ ii
PERSETUJUAN SKRIPSI .................................................................... iii
MOTO .................................................................................................... iv
UCAPAN TERIMAKASIH.................................................................... v
ABSTRAK.............................................................................................. viii
DAFTAR ISI .......................................................................................... x
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………... xv
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH……………… xvi
BAB 1 PENDAHULUAN ..................................................................... 1
1.1 Latar Belakang………………………………………………. 4
1.2 Identifikasi Masalah ................................................................ 4

1.3 Rumusan Masalah …………………………………………… 4

1.4 Tujuan Penelitian .................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian .................................................................. 5

1.5.1 Manfaat Teoritis…………………………………………… 5

1.5.2 Manfaat Praktisi.................................................................... 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ............................................................ 6


2.1 Konsep Rumah Sakit ............................................................ 6

2.1.1 Pengertian Rumah Sakit ...................................................... 6

2.2 Konsep Pelayanan................................................................... 7

2.2.1 Tujuan Pelayanan Prima ...................................................... 8

2.2.2 Pelayanan Keperawatan....................................................... 8

2.3 Faktor Yang Mepengaruhi Penampilan Dan Kepuasan Kerja 9

x
2.3.1 Motivasi …………………………....................................... 9

2.3.2 Pengerian Motivasi............................................................... 9

2.3.3 Tujuan Motivasi ............................................................... 11

2.3.4 Lingkungan ………………….............................................. 17

2.3.5 Peran Manajer ……………….............................................. 17

2.4 Konsep Kepuasan................................................................. 17

2.4.1 Definisi Kepuasan………………………………………… 17

2.4.2 Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja .............................. 17

2.4.3 Faktor Yang Mepengaruhi Kepuasan Kerja ........................ 21

2.4.4. Indikator Kepuasan Kerja .................................................... 27

2.4.5 Dampak Kepuasan Dan Ketidak Puasan Kerja.................... 29

2.5 Keaslian Penelitian ............................................................ 31

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL................................................... 33


3.1 Kerangka Konseptual ............................................................. 33

BAB 4 METODE PENELITIAN ........................................................... 35


4.1 Rancangan atau Desain Penelitian ......................................... 35

4.2 Kerangka Kerja ..................................................................... 35

4.3 Populasi, Sampel, dan Sampling ............................................ 36

4.3.2 Kriteria Inklusi ................................................................... 36

4.3.3 Jurnal Referensi ................................................................... 36

4.4 Metode.................................................................................... 36

BAB 5 HASIL DAN PEMBAHASAN................................................... 41


5.1 Hasil ........................................................................................ 41
5.1.1 Studi Selection....................................................................... 42
5.1.2 Studi Characteristics............................................................. 42

xi
5.1.3 Synthesis of Result................................................................ 44
5.2 Pembahasan ............................................................................ 55
5.2.1 Mengidentifikasi faktor lingkungan kerja perawat.............. 57
5.2.2 Mengidentifikasi faktor motivasi kerja perawat................... 58
5.2.3 Mengidentifikasi faktor gaji kerja perawat........................... 59
5.2.4 Menganalisa faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
Perawat berdasarkan hasil literature review......................... 59
BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN................................................... 61
6.1 Kesimpulan ............................................................................. 61
6.2 Saran ....................................................................................... 61
Daftar Pustaka......................................................................................... 62
Lampiran ................................................................................................ 64

xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 : Keaslian Jurnal Penelitian…………………............................. 31

Table 5.1 : Ekstraksi Data dan Pendekatan PICO ……………..………… 46

xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.2 : Identifikasi Masalah Gambaran Faktor Yang
Mempengaruhi Kepuasan Kerja Perawat Di Instalasi
Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri………………..4

Gambar 3.1 : Kerangka Konseptual Gambaran Faktor yang


Mempengaruhi Kepuasan Kerja Perawat ………………33

Gambar 4.1 : Kerangka Kerja Gambaran Faktor yang Mempengaruhi


Kepuasan Kerja Perawat..……………………………… 36

Gambar 5.1 : Diagram Flow Chart Sintesa Systematic Review……… 45

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 : Surat Keterangan Perijinan Pra Penelitian………………….. 63

Lampiran 2 : Surat Balasan Perijinan Pra Penelitian……………………… 64


Lampiran 3 : Surat Laik Etik Penelitian …………………………………. 65

Lampiran 4 : Lembar Informed Concent Pra Penelitian …………………. 68

Lampiran 5 : Lembar Informed Concent Penelitian………………………. 69

Lampiran 6 : Persetujuan Jurnal…………………………………………… 73

Lampiran 7 : Bukti ACC Dosen……………………………………........... 74

Lampiran 8 : Jurnal Penelitian…………………………………………….. 75

xv
DAFTAR LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
DAFTAR LAMBANG

% : Persentase
( : Kurung buka
) : Kurung tutup
- : Sampai
< : Kurang dari
> : Lebih dari
: Berhubungan
: Diteliti
: Tidak diteliti
: Berpengaruh
. : Titik
, : Koma
“ : Tanda Petik
/ : Per
? Tanda Tanya

DAFTAR SINGKATAN

Depkes : Departement Kesehatan


ESDR : End Stage Renal Diseasse
RSUD : Rumah Sakit Umum Daerah
Riskesdas : Riset Kesehatan Dasar
RS : Rumah Sakit
STIKES : Sekolah Tinggi Kesehatan

DAFTAR ISTILAH

Kuesioner : Suatu daftar yang berisi pertanyaan yang harus

xvi
dijawab atau dikerjakan oleh perawat yang ingin
diselidiki
PICO : Population Intervention Comparison Outcome

Responden : Penjawab atas pertanyaan yang diajukan untuk


kepentingan penelitian

xvii
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Rumah Sakit menurut Undang - Undang Nomor 44 Tahun 2009 adalah

institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat

jalan, dan gawat darurat. Merupakan unit fungsional yang menangani

penerimaan pasien di rumah sakit, baik yang akan berobat jalan maupun yang

akan dirawat di rumah sakit. Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang

menyenangkan atau positif, yang dihasilkan penilaian pekerjaan dari

seseorang atau pengalaman kerja (Persefoni et al, 2010). Faktor kepuasan

kerja perawat merupakan hal yang sangat penting diperhatikan oleh rumah

sakit. Menurut Rowland,1997 dalam Nursalam 2014), fungsi manajer dalam

meningkatkan kepuasan kerja staf didasarkan pada faktor-faktor motivasi,

yang meliputi : Keinginan untuk peningkatan, Percaya bahwa gaji yang

didapatkan sudah mencukupi. Kebutuhan seseorang untuk mencapai prestasi

merupakan kunci suatu motivasi dan kepuasan kerja. (Gibson, 2009). Di

rumah sakit masih adanya perawat yang mengalami ketidak puasan kerja.

Berbagai penelitian yang telah di lakukan tentang kepuasan kerja seperti di

rumah sakit Muhammad Medan di dapatkan bahwa kepuasan kerja perawat

yang rendah sebanyak 41,4%. Di antara para perawat di Rumah Sakit umum

dan Swasta menemukan bahwa 63% dari perawat tidak puas dengan pekerjaan

mereka. (Baumann, 2010). Di Instalasi rawat inap di RSUD menunjukkan

bahwa lebih dari (50%) tingkat puasan kerja perawat. Berdasarkan pra

1
2

penelitian di Rumah Sakit Baptis Kediri, didapatkan dari 15 perawat Rawat

Jalan 10 responden (66,7%) mengatakan tingkat kepuasan kerja saat ini

sedang, 4 responden (26,7%) mengatakan tingkat kepuasan kerja perawat

sangat rendah, dan 1 responden (67%) mengatakan tingkat kepuasan kerja

tinggi.

Salah satu faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah faktor

individu yang dibawa oleh seseorang dalam pekerjaannya (Mullins,2009).

Beberapa hasil penelitian tentang dampak kepuasan kerja terhadap produktivitas,

ketidak hadiran dan keluarnya pegawai dan dampak terhadap kesehatan. Dampak

terhadap produktivitas, pada mulanya orang berpendapat bahwa produktivitas

dapat dinaikkan dengan menaikkan kepuasan kerja. Hubungan antara

produktivitas dan kepuasan kerja sangat kecil. (Munandar, 2001), mengatakan

bahwa produktivitas dipengaruhi oleh banyak faktor- faktor moderator di samping

kepuasan kerja. Mengharapan produktivitas yang tinggi menyebabkan

peningkatan dari kepuasan kerja jika tenaga kerja mempersepsikan bahwa

ganjaran intrinsik dan ganjaran ekstrinsik (misal, gaji) yang diterima ke dua-

duanya. Jika tenaga kerja tidak mempersepsikan ganjaran intrinsik dan ekstrinsik

berasosiasi dengan prestasi kerja, maka kenaikan dalam prestasi tak akan

berkorelasi dengan kenaikan dalam kepuasan kerja. Dampak terhadap ketidak

hadiran dan keluarnya tenaga kerja merupakan jenis jawaban-jawaban yang secara

kualitatif berbeda. Ketidak hadiran lebih spontan sifatnya dan dengan demikian

kurang mencerminkan ketidak puasan kerja. Perilaku ini karena akan mempunyai

akibat-akibat ekonomis yang besar, maka lebih besar kemungkinan ia

berhubungan dengan ketidak puasan kerja perawat. (Robbins, 2009), ketidak


3

puasan kerja pada tenaga kerja atau karyawan dapat diungkapkan ke dalam

berbagai macam cara. Misalnya, selain meninggalkan pekerjaan, karyawan selalu

mengeluh, membangkang, menghindari sebagian tanggung jawab pekerjaan

mereka.

Pelayanan rumah sakit yang optimal sangat penting memperhatikan dan

meningkatkan kepuasan kerja perawat. Salah satu faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja yaitu, faktor motivasi, faktor, lingkungan, dan faktor peran

manajer (Nursalam, 2014). Faktor ini sulit dilakukan namun cukup berpengaruh

terhadap kepuasan kerja perawat menemukan bahwa hal- hal yang menyebabkan

rasa puas adalah : Prestasi, Penghargaan, Kenaikan jabatan, dan Pujian. Dengan

demikian sangat dibutuhkan motivasi intrinsik perawat yang memiliki

kompetensi, kemampuan, semangat yang tinggi, serta ketertarikan dan

keterlibatan dalam pekerjaannya, serta perlu didukung oleh iklim organisasi yang

kondusif dan positif (Sutrisno, 2009). Berdasaran latar belakang tersebut, peneliti

tertarik untuk melakukan literature review tentang “Gambaran faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja perawat di rumah sakit ”.


4

1.2 Identifikasi Masalah

Faktor yang
mempengaruhi
Kepuasan Hasil pra penelitian untuk
Kepuasan :
Kerja tingkat kepuasan kerja
1. Kesempatan untuk
Perawat perawat pada tahun 2020
maju
didapatkan hasil dari 15
2. Keamanan kerja
responden (66,7%) sedang
3. Gaji
4. Perusahaan dan
manajemen
5. Pengawasan
6. Faktor instrinsik dari
pekerjaan
7. Kondisi kerja
8. Aspek sosial dalam
pekerjaan
9. Komunikasi
10. Fasilitas
(Sutriso, 2009)

Gambar 1.1 Identifikasi Masalah Gambaran faktor yang mempengaruhi kepuasan


kerja perawat di Rumah Sakit .

Faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja menurut Sutrisno (2009) ada

10, yaitu kesempatan untuk maju, keamanan kerja, gaji, perusahaan dan

manajemen, pengawasan, faktor intrinsik dari pekerjaan, kondisi kerja, aspek

sosial dalam pekerjaan, komunikasi, dan fasilitas. Salah satu yang menyebabkan

puasan kerja perawat didapatkan dari 15 responden (66,7%) mengatakan tingkat

kepuasan kerja perawat sedang.

1.3 Rumusan Masalah

“Bagaimanakah Gambaran faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat

di Rumah Sakit berdasarkan literature review

1.4 Tujuan Penelitian

Menjelaskan Gambaran faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat di

Rumah Sakit berdasarkan hasil literature review


5

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Menjelaskan kajian ilmu keperawatan khususnya manajemen keperawatan,

dan dapat dijadikan sebagai dasar untuk meningkatkan kepuasan kerja perawat di

Rumah Sakit.

1.5.2 Manfaat Praktis

1. Bagi perawat

Diharapkan perawat dapat melakukan tanggung jawabnya sebagai

perawat dalam melakukan kepuasan kerja perawat .

2. Bagi rumah sakit

Sebagai masukan dan evaluasi bagi pihak manajemen Rumah Sakit terkait

faktor kepuasan kerja perawat.

3. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan menjadi sumber pembelajaran dan sebagai bahan referensi

bagi proses pembelajaran terkait tentang manajemen.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk

memperkarya ilmu dalam pengajaran di rumah sakit.


BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Rumah Sakit

2.1.1 Pengertian rumah sakit

Di Indonesia Rumah Sakit sebagai salah satu bagian sistem pelayanan

kesehatan secara garis besar memberikan pelayanan untuk masyarakat berupa

pelayanan kesehatan mencakup pelayanan medik, pelayanan penunjang medik,

rehabilitas medik dan pelayanan perawatan. Pelayanan tersebut dilaksanakan

melalui unit gawat darurat, unit rawat jalan dan unit rawat inap (Triwibowo,

2013). Perkembangan Rumah Sakit awalnya hanya memberikan pelayanan yang

bersertifikat penyembuhan (Kuratif) terhadap pasien melalui rawat inap.

Selanjutnya, Rumah Sakit karena kemajuan ilmu pengetahuan khususnya

teknologi kedokteran, peningkatan pendapatan dan Pendidikan masyarakat.

Pelayanan kesehatan di Rumah Sakit saat ini tidak saja bersifat kuratif tetapi juga

bersifat pemulihan (Rehabilitatifi). Kedua pelayanan tersebut secara terpadu

melalui upaya promosi kesehatan (Promotifi) dan pencegahan (Preventif).

Sasaran pelayanan kesehatan Rumah Sakit bukan hanya untuk individu

pasien, tetapi juga berkembang untuk keluarga pasien dan masyarakat umum.

Fokus perhatiannya memang pasien yang datang atau yang dirawat sebagai

individu dan bagi dari keluarga. Atas dasar sikap seperti itu, pelayanan

kesehatan di Rumah Sakit merupakan pelayanan kesehatan yang paripurna.

Undang-undang Republik Indonesia Nomer 44 Tahun 2009 tentang

Rumah Sakit, menyebutkan rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang

6
7

memenyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang

menyediakan pelayana rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

2.2 Konsep pelayanan

Terdapat beberapa definisi tentang kualitas pelayanan yang dikemukakan

oleh para ahli. Dari sejumlah definisi tentang kualitas pelayanan, terdapat

beberapa kesamaan, yaitu :

1. Kualitas merupakan usaha untuk memenuhi harapan pelanggan.

2. Kualitas merupakan kondisi mutu yang setiap saat mengalami perubahan

kearah yang lebih baik.

3. Kualitas itu mencakup proses,produk,barang,jasa,manusia,dan lingkungan.

4. Kualitas merupakan suatu kondisi dinamis yang berhubungan dengan

produk,jasa,manusia,proses,dan lingkungan yang memenuhi atau melebihi

harapan.

Vincent Gespersz (2009) menyatakan bahwa kualitas pelayan

meliputi dimensi-dimensi sebagai berikut :

a. Ketepatan waktu pelayanan berkaitan dengan waktu tunggu dan

proses

b. Kualitas pelayanan berkaitan dengan akurasi atau ketepatan pelayanan

c. Kualitas pelayanan berkaitan dengan kesopanan dan keramahan pelaku

bisnis.

d. Kualitas pelayanan berkaitan dengan tanggung jawab dalam

penanganan keluhan pelanggan.

e. Kualitas pelayanan berkaitan dengan sedikit banyaknya petugas yang

melayani serta fasilitas pendukung lainnya.


8

f. Kualitas pelayanan berkaitan dengan lokasi, ruangan tempat

pelayanan, tempat parkir, ketersediaan informasi, dan petunjuk atau

panduan lainnya.

g. Kualitas pelayanan berhubungan dengan kondisi lingkungan,

kebersihan, ruang tunggu, fasilitas music, AC, alat komunikasi, dan

lain-lain

2.2.1 Tujuan pelayanan prima.

1. Memberikan pelayanan yang bermutu tinggi kepada pelanggan.

2. Menimbulkan keputusan dari pihak pelanggan agar segera

memutuskan untuk menerima pelayanan dari sebuah organisasi

pelayanan kesehatan.

3. Menumbuhkan kepercayaan pelanggan terhadap produk atau jasa yang

ditawarkan.

4. Menghindari terjadinya tuntutan-tuntutan yang tidak perlu dikemudian

hari terhadap organisasi pelayanan kesehatan karena telah memberikan

pelayanan dengan baik dan benar.

5. Menciptakan kepercayaan dan kepuasan kepada pelanggan.

6. Menjaga agar pelanggan merasa diperhatikan segala kebutuhannya.

7. Mempertahankan pelanggan

2.2.2 Pelayanan keperawatan

Keperawatan merupakan suatu seni yang berorintasi kepada manusia.

Perasaan untuk menghargai sesama individu dan suatu naluri kesusulaan serta

tindakan apa yang harus dikerjakan. Untuk dapat melaksanakan tugas dan

tindakannya dengan baik perawat profesional harus memahami Batasan etik dan
9

legal yang mempengaruhi praktik sehari-hari mereka. Hal ini dikaitkan dengan

penilaian yang baik serta kemampuan untuk membuat keputusan agar asuhan

keperawatan yang aman dan sesuai dengan kebutuhan klien dapat terpenuhi.

Menurut persatuan perawat nasional Indonesia/PPNI (2006). Praktik keperawatan

diartikan sebagai tindakan mandiri perawat profesional melalui kerjasama

berbentuk kolaborasi dengan klien dan tenaga kesehatan lainnya dalam

memberikan asuhan keperawatan sesuai lingkup wewenang dan tanggung

jawabnya. Praktik keperawatan sebagai tindakan keperawatan profesional

menggunakan pengetahuan teoritik yang mantap dan kokoh dari berbagai ilmu

dasar (Biologi, Fisika, Biomedik, Perilaku, Sosial) dan ilmu keperawatan sebagai

landasan untuk melakukan asuhan keperawatan.

2.3 faktor Yang Memengaruhi Penampilan Dan Kepuasan Kerja

2.3.1 Motivasi

Fungsi manajer dalam meingkatkan kepuasan kerja staf didasarkan pada

faktor-faktor motivasi, yang meliputi :

a. Keinginan untuk peningkatan

b. Percaya bahwa gaji yang didapatkan sudah mencukupi

c. Memiliki kemampuan pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang

diperlukan

d. Umpan balik

e. Kesempatan untuk mencoba

f. Instrument penampilan untuk promosi, kerja sama, dan peningkatan

penghasilan .
10

Kebutuhan seseorang untuk mencapai prestasi merupakan kunci suatu

motivasi dan kepuasan kerja. Jika seseorang bekerja, maka kebutuhan pencapaian

prestasi tersebut berubah sebagai dampak dari beberapa faktor dalam organisasi

program pelatihan, perubahan pola motivasi,dan faktor-faktor lain.

Seseorang memiliki pekerjaan didasarkan pada kemampuan yang dimiliki.

Motivasi akan menjadi masalah apabila kemampuan yang dimiliki tidak

dimanfaatkan dan dikembangkan dalam melaksanakan tugasnya. Dalam keadaan

ini,maka persepsi seseorang memegang peranan penting sebelum melaksanakan

atau memiliki pekerjaannya.

2.3.1.1 Pengertian Motivasi

Motivasi adalah perasaan atau pikiran yang mendorong seseorang

melakukan pekerjaan atau menjalankan kekuasaan, terutama dalam berperilaku.

Dalam berbagai macam definisi motivasi, ada tiga hal penting dalam pengertian

motivasi, yaitu hubungan antara kebutuhan, dorongan, dan tujuan. Kebutuhan

muncul karena seseorang merasakan sesuatu yang kurang, baik fisiologis maupun

psikologis. Dorongan merupakan arahan untuk memenuhi kebutuhan, sedangan

tujuan adalah akhir dari satu siklus motivasi. (Nursalam,2014)

Memotivasi adalah proses manajemen untuk mempengaruhi tingkah laku

manusia berdasarkan pengetahuan mengenai apa yang membuat orang tergerak

Menurut betuknya, motivasi terdiri dari :

a. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi yang datangnya dari dalam diri

individu

b. Motivasi ekstrinsik,yaitu motivasi yang datangnya dari luar individu.


11

c. Motivasi terdesak, yaitu motivasi yang muncul dalam kondisi terjepit

secara serentak dan menghentak dengan cepat sekali.

2.3.1.2 Tujuan Motivasi

Organisasi pelayanan keperawatan yang bertanggung jawab

sebagai pimpinan adalah manajer keperawatan. Manajer keperawatan

harus mampu menciptakan iklim motivasi. Dalam hal ini, apabila manajer

dapat menciptakan suatu iklim motivasi yang kondusif, maka akan

berdampak positif berupa peningkatan kepuasan pasien, keluarga pasien

bahkan kepuasan bagi perawat itu sendiri. Hal ini sejalan dengan

pemikiran hasibun (2005) yang menyatakan bahwa tujuan dari motivasi

didalam organisasi adalah sebagai berikut:

1. Motivasi bertujuan meningkatkan moral dan kepuasan kerja karyawan

Motivasi bawahan (perawat) dipengaruhi oleh dorongan, dukungan,

perhatian dan apresiasi yang diberikan manajer keperawatan. Hal tersebut

akan dapat meningkatkan moral bawahan sehingga motivasi kerja yang

terbangun pun menjadi baik. Motivasi kerja yang baik tersebut akan

membentuk kecenderungan bagi perawat untuk melaksanakan tugas

keperawatan sesuai tanggung jawabnya dengan memberikan pelayanan

secara professional.

2. Motivasi bertujuan meningkatkan produktivitas kerja karyawan

Motivasi harus senantiasa dibangun dan ditingkatkan, dalam rangka

meningkatkan motivasi tersebut seseorang harus diberi dukungan serta

apresiasi atas hasil kerjanya. Kinerja seorang perawat dipengaruhi oleh

tingginya motivasi yang ia miliki. Semakin tinggi motivasi yang dimiliki


12

maka semakin tinggi pula kinerjanya,sehingga produktivitas perawat pun

meningkat.

3. Motivasi bertujuan mempertahankan kestabilan karyawan

Kestabilan perawat dalam menjaga produktivitas kerja dan turn over

perawat sangat dipengaruhi oleh motivasi yang dimiliki. Turn over yang

tinggi dengan produktivitas yang rendah merupakan salah satu bukti

bahwa motivasi kerja yang dimiliki oleh orang-orang di dalam organisasi

tersebut rendah. Hal ini berlaku pula dalam organisasi pelayanan

keperawatan. Maka dari itu, seorang manajer keperawatan harus selalu

memberikan motivasi pada perawatan bawahannya sebagai kestabilan

perawat bawahannya tersebut.

4. Motivasi bertujuan meningkatkan kedisplinan karyawan

Perawat yang memiliki motivasi tinggi dalam melakukan pekerjaannya

cenderung memiliki keinginan untuk selalu tepat waktu dalam bekerja

disertai rasa tanggung jawab yang tinggi pula dalam melakukan pekerjaan

tersebut. Dengan demikian secara tidak langsung akan terbangun

kedisplinan perawat tersebut.

5. Motivasi bertujuan mengefektifkan kedisplinan karyawan.

Sebagaimana tujuan sebelumnya, kedisplinan yang telah terbangun akan

bisa menjadi efektif karena perawatan dengan motivasi tinggi akan

senantiasa bekerja penuh dedikasi dan rasa tanggung jawab.

6. Motivasi bertujuan menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik.

Motivasi tinggi membangun rasa tanggung jawab yang tinggi pada diri

setiap personel perawat, hingga masing-masing perawat akan mampu


13

menyelesaikan pekerjaannya dengan baik. Hal ini tentu akan berdampak

pada suasana dan hubungan kerja dengan perawat lainnya, tidak akan

terjadi saling iri ataupun lempar tanggung jawab atas pekerjaan karena

masing-masing sadar akan tanggung jawabnya.

7. Motivasi bertujuan meningkatkan loyalitas, kreativitas, dan partisipasi

karyawan.

Motivasi yang tinggi akan meningkatkan loyalitas, kreativitas serta

partispasi perawat dalam melakukan pekerjaan.

8. Motivasi bertujuan meningkatkan tingkat kesejahteraan karyawan.

Peningkatan produktivitas yang timbul karena tingginya motivasi akan

berdampak pada peningkatan insentif, dengan kata lain, semakin tinggi

produktivitas maka semakin tinggi pula pendapatan (gaji) yang diperoleh.

Selain itu, motivasi juga mengatakan moral dan kepuasan karyawan,

sehingga tercipta suasana dan hubungan kerja yang baik. Dengan

demikian, kesejahteraan karyawan pun akan terpenuhi, baik dari

segimateri/fisik maupun dari segi psikologis, social dan spiritual.

9. Motivasi bertujuan mempertinggi rasa tanggung jawab karyawan terhadap

tugas-tugasnya.

Hal tertentu saja sudah sangat jelas sebagaimana penjelasan-penjelasan

sebelumnya.

10. Motivasi bertujuan meningkatkan efisiensi pengunaan alat-alat dan bahan

baku.

Semakin menimal kesalahan maka semakin minimal pula penggunaan

alat-alat serta bahan baku dengan sia-sia. Kesalahan tersebut dapat


14

dihindari karena adanya rasa tanggung jawab yang tinggi yang

menciptakan keinginan untuk bekerja secara displin dan sesuai protap.

2.3.1.3 Prinsip dalam Memotivasi kerja

Terdapat beberapa prinsip dalam memotivasi kerja pegawai (Nursalam

2014).

1. Prinsip partisipatif

Pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi menentukan tujuan

yang akan dicapai oleh pemimpin dalam upaya memotivasi kerja.

2. Prinsip komunikasi.

Pemimpin mengomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan

usaha pencapaian tugas. Informasi yang jelas akan membuat kerja pegawai

lebih mudah dimotivasi.

3. Prinsip mengakui andil bawahan.

Pemimpin mengakui bahwa (pegawai) mempunyai andil dalam usaha

pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah

dimotivasi.

4. Prinsip pendelegasian wewenang

Pemimpin akan memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai

bawahan untuk dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang

dilakukannya sewaktu-waktu. Hal ini akan membuat pegawai yang

bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan

oleh pemimpin.

5. Prinsip memberi perhatian


15

Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai

bawahannya, sehingga bawahan akan termotivasi bekerja sesuai dengan

harapan pemimpin.

2.3.2 Lingkungan

2.3.3 Teori Lingkungan

linkungan kerja adalah segala sesuatu yang ada disekitar karyawan dan

dapat mempengaruhi dalam menjalankan tugas yang diembankan kepadanya

misalnya dengan adanya air conditioner (AC), penerangan yang memadai dan

sebagainya.

Lingkungan kerja adalah sesuatu yang ada di lingkungan para pekerja

yang dapat mempegaruhi dirinya dalam menjalankan tugas seperti temperatur,

kelembapan, ventilasi, penerangan, kegaduhan, kebersihan tempat kerja dan

memadai tidaknya alat-alat perlengkapan kerja.(Isyandi, 2011).

Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada di sekitar individu, baik

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial. Lingkungan berpengaruh untuk

mengubah sifat dan perilaku individu (Watson, 2011).

Faktor lingkungan juga memegang peranan penting dalam motivasi.

Faktor lingkungan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut.

a. Komunikasi

1. Penghargaan terhadap usaha yang telah dilaksanakan

2. Pegetahuan tentang kegiatan organisasi

3. Rasa percaya diri berhubungan dengan manajemen organisasi

b. Potensi pertumbuhan

1. Kesempatan untuk berkembang,karier


16

2. Dukungan untuk tumbuh dan berkembang: pelatihan, biasiswa

pendidikan dan pelatihan manajemen bagi staf yang dipromosikan

c. Kebijaksanaan individu

1. Mengakomodasi kebutuhan individu: jadwal kerja, liburan, dan

cuti sakit serta pembiayaannya :

2. Keamanan pekerjaan

3. Loyalitas organisasi terhadap staf

4. Menghargai staf berdasarkan agama dan latar belakangnya

5. Adil dan konsisten terhadap keputusan organisasi

6. Upaya atau gaji yang cukup untuk kebutuhan hidup

7. Kondisi kerja yang kondusif

2.3.4 Peran manajer

Peran manajer dapat memengaruhi faktor motivasi dan lingkungan. Peran

manajer juga mungkin memengaruhi faktor lain, bergantung pada tugas manajer

(bagaimana manajer bekerja dalam suatu organisasi). Secara umum, peran

manajer dapat dinilai dari kemampuannya dalam memotivasi dan meningkatkan

kepuasan staf. Kepuasan kerja staf dapat dilihat dari terpenuhinya kebutuhan fisik

dan psikis. Kebutuhan psikis tersebut dapat terpenuhi melalui peran manajer

dalam memperlakukan stafnya. Hal ini perlu ditanamkan kepada manajer agar

menciptakan suatu keterbukaan dan memberikan kesempatan kepada staf untuk

melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Manajer mempunyai lima dampak

terdapat faktor lingkungan dalam tugas professional sebagaimana dibahas

sebelumnya, yaitu komunikasi, potensial, kebijaksanaan, gaji atau upah,dan

kondisi kerja.
17

Dua belas kunci utama dalam kepuasan kerja adalah :

1. Input

2. Hubungan manajer dan staf

3. Displin kerja

4. Lingkungan tempat kerja

5. Istirahat dan makan yang cukup

6. Diskriminasi

7. Kepuasan kerja

8. Penghargaan penampilan

9. Klarifikasi kebijaksanaan, prosedur, dan keuntungan

10. Mendapatkan dan mendapatkan kesempatan

11. Pengambilan keputusan

12. Gaya manajer

2.4 Konsep Kepuasan

2.4.1 Definisi Kepuasan

Definisi kepuasan adalah persepsi terhadap produk atau jasa yang telah

memenuhi harapannya. Jadi kepuasan pelanggan adalah hasil dari akumulasi

konsumen atau pelanggan dalam menggunakan produk atau jasa (Irawan, 2003).

Kepuasan kerja sebagai suatu reaksi emosional ini merupakan akibat dari

dorongan, keinginan, tuntutan dan harapan-harapan karyawan terhadap pekerjaan

yang dibuhungkan dengan realitas-realitas yang dirasakan karyawan, sehingga

menimbulkan suatu betuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang,

perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas. (Sutrasno, 2010).


18

2.4.2 Strategi Meningkatkan Kepuasan Kerja.

Setelah manajer keperawatan menentukan bahwa program keperawatan

dan iklim organisasi tidak kondusif, mereka harus merancang strategi untuk

menciptakan situasi yang kondusif. Salah stau stategi yang perlu dipertimbangkan

adalah rencana kerja. Tujuan utama menyusun rencana pembagian tugas tersebut

adalah untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi staf dalam melaksanakan

tugasnya.

Faktor penentu organisasi yakni kepemimpinan dan system imbalan

berpengaruh pada kinerja individu atau organisasi melalui motivasi sedangkan

faktor penentu organisasi melalui variable pengetahuan, keterampilan atau

kemampuan. Kemampuan dibangun oleh pengetahuan dan keterampilan tenaga

kerja.

1. Organizational Characteristics

a. Reward system.

Pemberian penghargaan merupakan suatu peryataan yang menjelaskan

apa yang diinginkan rumah sakit dalam jangka panjang untuk

mengembangkan dan menerapkan kebijakan, praktik dan proses

pemberian penghargaan yang mendukung pencapaian tujuan dan

memenuhi kinerja perawat dalam memberikan asuhan keperawatan.

b. Goal setting and MBO

Visi adalah pernyataan tentang tujuan organisasi yang diekspresikan

dalam produk dan pelayanan yang ditawarkan, kebutuhan yang dapat

ditanggulangi, kelompok masyarakat yang dilayani, nilai-nilai yang

diperoleh serta aspirasi dan cita-cita masa depan. Tenaga keperawatan


19

sebagai perpanjangan tangan dari rumah sakit dalam menerjemahkan

visi dan misi, memahami dan menerapkan visi dan misi organisasi

dalam memberikan pelayanan keperawatan.

c. Selection

Seleksi tenaga didasarkan pada the principles of the righ man, on the

right place and on the riht time

d. Training and development

Pelatihan (training) adalah proses pendidikan jangka pendek dengan

menggunakan prosedur yang sistematis dan terorganisir dalam

pembelajaran kepada tenaga keperawatan

e. Leadership

Pengertian kepemimpinan yaitu kegiatan atau seni memengaruhi orang

lain agar mau bekerja sama yang didasarkan pada kemampuan orang

tersebut untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan

yang diinginkan kelompok.

f. Organization structure dan culture

Struktur organisasi menggambarkan dengan jelas pemisahan kegiatan

pekerjaan antara yang satu dengan yang lain dan bagaimana hubungan

aktivitas dan fungsi dibatsi. Dalam struktur organisasi yang baik harus

menjelaskan hubungan wewenang siapa melapor kepada siapa.

2. Nurse characteristics

a. Knowledge

Pengetahuan dapat diartikan sebagai actionable information atau

information yang dapat ditindaklanjuti atau informasi yang dapat


20

digunakan sebagai dasar untuk bertindak, untuk mengambil keputusan

dan untuk menempuh arah atau strategi tertentu.

b. Skill

Skill sebagai kapasitas yang dibutuhkan dalam melaksanakan beberapa

tugas. Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi,

dan keterampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya.

c. Ability

Kemampuan seorang untuk melakukan sesuatu, ada banyak aspek

yang dapat dinilai dari variable kemampuan, di antaranya kemampuan

kognitif, afektif dan psikomotor. Perawat perlu terus mengembangkan

diri melalui uji kompetensi, pendidikan formal dan nonformal.

d. Motivation

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan

ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen

utama dalam motivasi ini adalah intensitas,arah, dan ketekunan.

Perawat perlu dipupuk motivasi yang tinggi sebagai bentuk

pengabdian dan altruism pada kebutuhan pasien untuk kesembuhan.

e. Attitudes

Sikap merupakan reaksi atau respons seseorang yang masih tertutup

terhadap suatu stimulus atau objek. Komponen sikap, struktur sikap

terdiri atas 3 komponen yang saling menunjang yaitu kognitif, afektif,

dan konantif.
21

f. Value dan Norm

Nilai sebagai suatu system merupakan salah satu wujud kenudayaan di

samping system social dan karya. Nilai betperan sebagai pedoman

menentukan kehidupan setiap manusia. Norma adalah perwujudan

martabat manusia sebagai makhluk budaya, moral, religi, dan social.

Perawat perlu memperhatikan aspek nilai dan norma dalam melayani

pasien

3. Work characteristics

a. Objective performance

Tujuan dari manajemen kinerja adalah mengatur kinerja, mengetahui

seberapa efektif dan efisien suatu kinerja organisasi,membantu dalam

menentukan keputusan organisasi yang berkaitan dengan kinerja

organisasi, kinerja tiap bagian dalam organisasi, dan kinerja

individual, meningkatkan kemampuan organisasi dan mendorong

karyawan agar bekerja sesuai prosedur, dengan semangat, dan

produktif sehingga hasil kerja optimal.

b. Feedback

Umpan balik adalah hal yang penting dalam perbaikan kinerja perawat.

Hal ini karena membetulkan (memperbaiki) kesalahan : salah satu

tugas pemimpin

c. Job design

Desain pekerjaan (job design) adalah fungsi penetapan kegiatan kerja

seorang atau sekelompok karyawan secara organisasional. Tujuannya


22

untuk mengatur penugasan kerja supaya dapat memenuhi kebutuhan

organisasi.

d. Work schedule

Dalam proses berjalan suatu organisasi dapat eksis dibangnya,perlu

pengaturan waktu yang efektif sehingga memeperoleh hasil sesuai

tujuan yang diharapkan

2.4.3 faktor Yang Memengaruhi Kepuasan Kerja

Faktor yang memengaruhi kepuasa kerja karyawan adalah :

1. Faktor individual, meliputi umur, kesehatan, watak, dan harapan.

2. Faktor sosial, meliputi hubungan kekeluargaan, pendangan pekerja,

kebebasan berpolitik, dan hubungan kemasyarakat.

3. Faktor uatama dalam pekerjaan, meliputi upah, pengawasan, keteraman

kerja, kondisi kerja, dan kesempatan untuk maju. Selain itu, juga

penghargaan terhadap kecakapan, hubungan social di dalam pekerjaan,

ketepatan dalam menyesesaikan konflik antara manusia, perasaan

diperlakukan adil baik yang menyangkut pribadi maupun tugas.

Menurut Sutrisno, 2009 faktor- faktor yang mepengaruhi kepuasan kerja

adalah :

1. Kesempatan untuk maju.

Dalam hal ini ada tindaknya kesempatan untuk memperoleh

pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.

2. Keamanan kerja
23

Faktor ini disebut sebagai penunjang kepuasan kerja, baik bagi

karyawan. Keadaan yang aman sangat memengaruhi perasaan

karyawan selama kerja.

3. Gaji.

Darsono (2011) menyatakan bahwa pekerja menginginkan system

imbalan dan promosi yang adil, tidak mempunyai standar ganda, dan

sejalan dengan peraturan dan dengan apa yang telah disepakati.

Kepuasan kerja akan timbul dalam diri bekerja jika system

pengupahan dirasakan adil, sesuai beban kerja, tingkat ketrampilan

individu dan standar upah yang berlaku umum. Kepusan kerja akan

dirasakan karyawan jika ada peningkatan gaji atau upah.

Gaji lebih banyak menyebabkan ketidak puasan, dan jarang orang

mengekspresikan kepuasan kerjanya dengan sejumlah uang yang

diperolehnya.

4. Perusahaan dan manajemen

Perubahaan dan manajemen yang baik adalah yang mampu

memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil. Faktor ini yang

menentukan kepuasan kerja.

5. Pengawasan

Sekaligus atasnnya. Supervise yang buruk dapat berakibat absensi dan

turn over.
24

6. Faktor instrinsik dari pekerjaan

Atribut yang ada dalam pekerjaan masyarakat keterampilan tertentu.

Sukar dan mudahnya serta kebanggan akan tugas dapat meningkatkan

atau mengurangi kepuasan.

7. Kondisi kerja

Termasuk di sini kondisi tempat, ventilasi, penyiaran, kantin, dan

tempat parkir.

8. Aspek sosial dalam pekerjaan

Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang

sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas dalam kerja.

9. Komunikasi

Komunikasi yang lancer antara karyawan dengan pihak manajemen

banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini

adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami, dan

mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan

dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.

10. Fasilitas

Fasilitas rumah sakit, cuti, dana pension, atau perumahan merupakan

standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan

rasa puas.

Penelitian yang dilakukan oleh (Sutrisno, 2009), menemukan

bahwa hal- hal yang menyebabkan rasa puas adalah :

1. Prestasi.

2. Penghargaan.
25

3. Kenaikan jabatan

4. Pujian

Adapun faktor- faktor yang menyebabkan ketidak puasan kerja adalah :

1. Kebijakan perusahaan.

2. Supervisor.

3. Kondisi kerja.

4. Gaji.

Ada beberapa faktor yang memengaruhi kepuasan pasien, yaitu sebagai

berikut.

1. Kualitas produk atau jasa.

Pasien akan merasa puas bila hasil evaluasi mereka menunjukkan

bahwa produk atau jasa yang digunakan berkualitas.

2. Harga

Harga, yang temasuk di dalamnya adalah harga produk atau jasa.

Harga merupakan aspek penting, namun yang terpenting dalam

penentukan kualitas guna mencapai kepuasan pasien. Meskipun

demikian demikian elemen ini memengaruhi pasien dari segi biaya

yang dikeluarkan, biasanya semakain mahal harga perawat maka

pasien mempunyai harapan yang lebih besar.

3. Emosional

Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum

terhadap konsumen bila dalam hal ini pasien memilih institusi


26

pelayanan kesehatan yang sudah mempunyai pandangan, cenderung

memiliki tingkat kepuasan yang lebih tinggi

4. Kinerja

Wujud dari kinerja ini misalnya: kecepatan, kemudahan, dan

kenyamanan bagaimana perawat dalam memberikan jasa pengobatan

terutama keperawatan pada waktu penyembuhan yang relative cepat,

kemudahan dalam memenuhi kebutuhan pasien dan kenyamanan yang

diberikan yaitu dengan memperhatikan kebersihan, keramahan dan

kelengkapan peralatan rumah sakit.

5. Estetika

Estetika merupakan daya Tarik rumah sakit yang dapat ditangkap oleh

pancaindra misalnya: keramahan perawat, peralatan yang lengkap dan

sebagainya.

6. Karakteristik produk

Produk ini merupakan kepemilikan yang bersifat fisik anatara lain

Gedung dan dekorasi.karakteristik produk meliputi penampilan

bangunan, kebersihan dan tipe kelas kamar yang disediakan beserta

kelengkapannya.

7. Pelayanan

Pelayanan keramahan petugas rumah sakit, kecepatan dalam

pelayanan. Isstitusi pelayanan kesehatan dianggap baik apabila dalam

memberikan pelayanan lebih memperhatikan kebutuhan pasien.

Kepuasan muncul dari kesan pertama masuk pasien terhadap

pelayanan keperawatan yang diberikan. Misalnya : pelayanan yang


27

cepat, tanggap dan keramahan dalam memberikan pelayanan

keperawatan.

8. Lokasi

Lokasi, meliputi, letak kamar dan lingkungannya. Merupakan salah

satu aspek yang menentukan pertimbangan dalam memilih institusi

pelayanan kesehatan umumnya semakin dekat lokasi dengan pusat

perkotaan atau yang mudah dijangkau, mudahnya transportasi dan

lingkungan yang baik akan semakin menjadi pilihan bagi pasien.

9. Fasilitas

Kelengkapan fasilitas turut menentukan penilaian kepuasan pasien,

misalnya fasilitas kesehatan baik sarana dan prasarana, tempat parker,

ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat inap. Walaupun hal

ini tidak vital menentukan penilaian kepuasan pasien,namun institusi

pelayanan kesehatan perlu memberikan perhatian pada fasilitas dalam

penyusunan strategi untuk menarik konsumen.

10. Komunikasi.

Komunikasi,yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia

jas dan keluhan-keluhan dari pasien. Bagaimana keluhan-keluhan dari

pasien dengan cepat diterima oleh penyadia jasa terutama perawat

dalam memberiakan bantuan terhadap keluhanpasien.

11. Suasana

Suasana, meliputi keamanan dan keakraban. Suasana yang tenang,

nyaman, sejuk dan indah akan sangat memengaruhi kepuasan pasien

dalam proses penyembuhannya. Selain itu tidak hanya bagi pasien saja
28

yang menikmati itu akan tetapi orang lain yang berkunjung akan

sangat senang dan memberikan pendapat yang positif sehingga akan

terkesan bagi pengunjung institusi pelayanan kesehatan tersebut.

12. Desain visual

Desain visual, meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan

yang tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi ikut menentukan suatu

kenyamanan. (klinis,2007)

2.4.4 Indikator Kepuasan Kerja

Indikator untuk mengukur kepuasan kerja yaitu :

1. Kemangkiran

Pegawai yang tinggi tingkat kepuasan kerjanya akan rendah tingkat

kemangkirannya. Sebaliknya pegawai yang rendah tingkat kepuasan

kerjanya akan cenderung tinggi tingkat kemangkirannya.

2. Keinginan Pindah

Tidak dapat disangkal bahwa salah satu faktor penyebab timbulnya

keinginan pindah kerja adalah ketidak puasan di tempat bekerja

sekarang. Sebab-sebab ketidak puasan itu dapat beranekaragam, seperti

penghasilan rendah atau dirasakan kurang memadai,kondisi kerja yang

kurang memuaskan,hubungan yang tidak serasi,baik dengan atasan

maupun dengan para rekan sekerja,pekerjaan yang tidak sesuai,dan

berbagai faktor lainnya.

3. Kinerja Karyawan

Pengertian kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang

dicapai oleh seseorang karyawan dalam kemampuan melaksanakan


29

tugas-tugas sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan oleh atasan

kepadanya.

4. Rekan kerja

Rekan kerja yang bersahabat, kerja sama rekan sekerja atau kelompok

kerja adalah sumber kepuasan kerja bagi pekerja secara individul.

Semetara itu kelompok kerja dapat memberikan dukungan,nasihat atau

saran kepada sesame rekan kerja.

5. Kenyamanan kerja karyawan

Pada umumnya karyawan cenderung lebih senang dengan adanya

kondisi lingkungan kantor tempat kerja yang baik dan

nyaman,sehingga efisiensi kerja suatu organisasi dapat tercapai dengan

baik.

2.4.5 Dampak Kepuasan Dan Ketidak Puasan Kerja

Dampak perilaku kepuasan dan ketidak puasan kerja telah banyak diteliti

dan dikaji. Beberapa hasil penelitian tentang dampak kepuasan kerja terhadap

produktivitas, ketidak hadiran dan keluarnya pegawai dan dampak terhadap

kesehatan.

1. Dampak terhadap Produktivitas

pada mulanya orang berpendapat bahwa produktivitas dapat dinaikkan

dengan menaikkan kepuasan kerja. Hubungan antara produktivitas dan

kepuasan kerja sangat kecil. Vroom (dalam Munandar, 2001), mengatakan

bahwa produktivitas dipengaruhi oleh banyak faktor- faktor moderator di

samping kepuasan kerja. Lawler dan Porter (dalam Munandar,2001),

mengharapan produktivitas yang tinggi menyebabkan peningkatan dari


30

kepuasan kerja jika tenaga kerja memersiapkan bahwa ganjaran intrinsik

(misalnya, rasa telah mencapai sesuatu) dan ganjaran ekstrinsik (misalnya,

gaji ) yang diterima ke dua-duanya adil dan wajar dan diasosiakan dengan

prestasi kerja yang unggul. Jika tenaga kerja tidak memersepsikan

ganjaran intrinsik dan ekstrinsik berasosiasi dengan prestasi kerja, maka

kenaikan dalam prestasi tak akan berkorelasi dengan kenaikan dalam

kepuasan kerja

2. Dampak terhadap ketidak hadiran dan keluarnya tenaga kerja

Ketidak hadiran dan berhenti bekerja merupakan jenis jawaban- jawaban

yang secara kualitatif berbeda. Ketidak hadiran lebih spontan sifatnya dan

dengan demikian kurang mencerminkan ketidak puasan kerja. lain halnya

dengan berhenti atau keluar dari pekerjaan. Perilaku ini karena akan

mempunyai akibat-akibat ekonomis yang besar, maka lebih besar

kemungkinannya ia berhubungan dengan ketidak puasan kerja. Organisasi

melakukan upaya yang cukup besar untuk menahan orang-orang ini

dengan jalan menaikkan upah, pujian, pengakuan, kesempatan promosi

yang ditingkatkan, dan seterusnya. Justru sebaliknya, bagi mereka yang

mempunyai kinerja buruk, sedikit upaya dilakukan oleh organisasi untuk

menahan mereka. Bahkan mungkin ada tekanan halus untuk mendorong

mereka.Bahkan mungkin ada tekanan halus untuk mendorong mereka agar

keluar. Menurut Steers dan Rhodes (dalam Munandar, 2001), mereka

melihat adanya dua faktor pada perilaku hadir, yaitu motivasi untuk hadir

dan kemampuan untuk hadir. Mereka percaya bahwa otivasi untuk hadir
31

dipengaruhi oleh kepuasan kerja dalam kombinasi dengan teanan-tekanan

internal dan eksternal untuk datang pada pekerjaan.

Robbins (2001), ketidak puasan kerja pada tenaga kerja atau karyawan

dapat diungkapkan ke dalam berbagai macam cara. Misalnya, selain

meninggalkan pekerjaan, karyawan selalu mengeluh, membangkang,

menghindari sebagaian tanggung jawab pekerjaan mereka.

3. Dampak terhadap kesehatan

Salah satu temuan yang penting dari kajian yang dilakukan oleh

kornhauser (dalam Munandar, 2001) tentang kesehatan mental dan

kepuasan kerja, ialah untuk semua tingkatan jabatan, persepsi dari tenaga

kerja bahwa pekerjaan mereka menuntut penggunaan efektif dan

kecakapan- kecakapan mereka berkaitan dengan skor kesehatan mental

yang tinggi.

Meskipun jelas bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan

kesehatan, hubungan kausalnya masih tidak jelas. Diduga bahwa

kepuasan kerja menunjang tingkat dari fungsi fisik dan mental dan

kepuasan sendiri merupakan tanda dari kesehatan. Tingkat dari kepuasan

kerja dan kesehatan mungkin masih mengukuhkan sehingga peningkatan

dari yang satu dapat meningkatkan yang lain dan sebaiknya yang satu

mempunyai akibat yang negative juga pada yang lain. Kepuasan kerja,

ialah untuk semua tingkatan jabatan, persepsi dari tenaga kerja bahwa

pekerjaan mereka menuntut penggunaan efektif dan kecakapan-kecakapan

mereka berkaitan dengan skor kesehatan mental yang tinggi dan


32

sebaliknya yang satu mempunyai akibat yang negative juga pada yang

lain.

2.5 Keaslian Penelitian

Tabel 2.1 Tabel Keaslian Jurnal Penelitian Gambaran faktor yang


mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit.

No Judul Variabel Desain Hasil


1. Faktor- faktor yang 1. Variable Deskriptif Penilaian perawat
mempengaruhi tunggal : pelaksana tahunan
kinerja perawat kinerja pada tahun 2016
pelaksana di perawat didapatkan hasil dari
Instalsi rawat inap 73 perawat
Rumah Sakit pelaksana, memiliki
Baptis Kediri penilaian kinerja
(Krisna wanti baik sebanyak 53
ningtyas, 2018) responden (72,7%)
dan penilaian kinerja
cukup sebanyak 20
responden (27,4%).
2. Gambaran kinerja 1. Variabel Deskriptif Pelaksanaan asuhan
perawat dalam Independen: keperawatan dalam
melaksanakan kinerja kategori cukup
standard asuhan perawat (30%) di Instalasi
keperawatan Rawat Inap Agape,
(Maria ligouri 2. Variabel Hosana, Efrata
mega prasidha, Dependen:sta Rumah Sakit Baptis
2017) ndard asuhan Kediri
keperawatan
3. Faktor- faktor Variable tunggal Deskriptif Ada hubungan antara
psikologi yang :kinerja perawat Analitik persepsi, sikap,
berhubungan kepribadian,
dengan kinerja pelatihan dan
perawat di IRNA motivasi terhadap
Utama RSUP DR. kinerja perawat
Mohammad Hosein
Palembang
(IIIustri, 2013)
BAB 3

KERANGKA KONSEPTUAL

3.1 Kerangka Konseptual

Perawat

Faktor yang Tugas Perawat


mempengaruhi 1. Pemberian perawatan
Kepuasan kerja : 2. Sebagai advocate keluarga
1. Organisasi iklim 3. Pencegahan penyakit
2. Kompensasi 4. Pendidik
3. Kinerja 5. Konseling
4. Minat 6. Kolaborasi
5. Ketentraman kerja
6. Interaksi Dampak kepuasan kerja
Kepuasan Kerja perawat :
7. Waktu kerja
8. Perlengkapan kerja 1. Kesempatan untuk
9. Keadaan kerja
maju
10. Jaminan sosial
11. Tunjangan 2. Keamanan kerja
12. Promosi 3. Gaji
13. Lingkungan 4. Kondisi kerja
14. Gaji (Sutrisno, 2009)
15. Motivasi
16. Supervise

Keterangan :
Diteliti Berhubungan
Tidak diteliti Berpengaruh

Gambaran 3.1 Kerangka Konseptual Gambaran faktor yang mempengaruhi


kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit.

Dari gambar 3.1 dapat dijelaskan bahwa kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit

Tugas perawat, Pemberian perawatan, Sebagai advocate keluarga, Pencegahan

penyakit, Pendidik, Konseling, Kolaborasi. Faktor – faktor yang

mempengaruhi kepuasan kerja organisasi iklim, kompensasi, kinerja, minat,

33
34

ketentraman kerja, interaksi, waktu kerja, perlengkapan kerja, keadaan kerja,

jaminan sosial, tunjangan, promosi, lingkungan, gaji, motivasi, supervise.


BAB 4

METODE PENELITIAN

4.1 Rancangan atau Desain Penelitian

Penelitian deskriptif didefinisikan suatu penelitian yang dilakukan untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan suatu fenomena yang terjadi di dalam

masyarakat (Notoatmodjo, 2010).

4.2 Kerangka kerja (Frame Work)

Identifikasi dan penetapan masalah penelitian

Penetapan Pertanyaan Pertanyaan Penelitian dan Hipotesis

Penetapan PICO

Melakukan pencarian hasil penelitian dengan kata kunci “Faktor


yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit“

Melakukan seleksi terhadap referensi telah didapatkan

Melakukan review dan Analisa artikel jurnal yang terpilih


dengan menggunakan Purposive Sampling

Menyusun pembahasan dan mengambilan kesimpulan hasil


review sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan

Gambar 4.1 Kerangka Kerja Literature Review Gambaran faktor yang


mempengaruhi kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit.

35
36

4.3 Populasi, Sampel, Sampling

4.3.1 Populasi

Jurnal penelitian terbaru yang terbit 10 tahun terakhir yaitu dari tahun

2010 sampai dengan 2020. Sumber database online yang digunakan berasal dari

repositori baik dari Inonesia atau dari Negara lain yang menggunakan bahasa

Internasional 10 jurnal

4.3.2 Kriteria Inklusi

1. Jurnal terindeks google scholar

2. Jurnal dari Indonesia terindeks SINTA

3. Naskah Jurnal terdiri dari abstract dan fulltext

4.3.3 Jurnal Referensi

Jumlah referensi yang digunakan dalam literature review ini adalah 10

artikel utama fulltext

4.4 Metode

Review ini bertujuan untuk mengetahui literature apakah Faktor Yang

Mempengaruhi Kepuasan Kerja Perawat di Rumah Sakit.

4.4.1 Protocol and Registration

Pada penelitian ini menggunakan metode deskriptif Literature Review dan

sesuai dengan indikator inklusi yang speksifik dalam penseleksian dokumen

melalui sistem pencarian yang koprehensif. Penelitian melakukan review

jadi hasil penelitian yang menggunakan berbagai desain penelitian yaitu

Cross sectional, deskriptif, analisis, deskriptif korelasional, deskriptif analitik.


37

4.4.2 Eligibility Creteria

Eligibility Creteria pada penelitian ini dilakukan berdasarkan kriteria

inkusi untuk mengeliminasi dan menyeleksi data. Hasil penelitian yang

direview merupaka penelitian dengan karakteristik studi berupa PICO

yang terdiri dari :

1) Populasi

Pastikan penelitian adalah semua perawat yang bekerja sebagai tenaga

medis

2) Intervention

3) Outcome

Hasil yang diukur dalam penelitian adalah Faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja perawat

4.4.3 Information Sources

Penelitian ini dilakukan dengan mengidentifikasi dari pencarian

electronic databases, dan pencarian reference list artikel, tidak ada

pembatasan bahasa pada artikel. Peneliti ini diambil dari data base

elekronik Scopus dan Google Scolar, melalui database scanning, dan

screening artikel dilakukan secara mandiri oleh peneliti. Peneliti

mengikut syarat dalam pemenuhan kriteria inklusi.

4.4.4 Search

Peneliti mengguakan seluruh electronic search strategy untuk setiap

database electronic, dengan limitasi kriterian inklusi. Peneliti


38

menggunakan Search String dengan kata kunci: Kepuasan Kerja

Perawat

4.4.5 Data Collection Process

Peneliti mengidentifikasi data melalui pendekatan PICO (

Population, Intervenstion, compare, dan outcame). Peneliti melakukan

seleksi dan pemeriksaan. Data juga diidentifikasi oleh pembimbing, untuk

dilakukan review hasil ekstraksi oleh peneliti, setelah itu dilakukan diskusi

terkait hasil ekstraksi data yang telah dilakukan oleh peneliti. Peneliti

melukan Critical Appraisal menggunakan instrument Critical Appraisal

Skill Program (CASP).

4.4.6 Data Items

Informasi data yang diekstrak diantaranya adalah : 1) Karakteristik

responden diantaranya semua perawat yang bekerja di rumah sakit 2) Tipe

Intervensi yaitu tidak ada. 3) Tipe Outcome yang diukur yaitu tingkat

kepuasan kerja berdasarkan hasil literature review”

4.4.7 Risk of Bias in Individual Studies

Peneliti melakukan validasi terhadap literatur dengan melakukan

ekstraksi data. Peneliti mengidentidfikasi penelitian pada literatur apakah

telah dilaksanakan sesuai dengan prosedur, dan diukur menggunakan alat

yang tervalidasi, dan juga metode pengumpulan data dalam apakah

dilakukan blank metode. Peneliti mengeksplorasi variabilitas pada hasil

penelitian (heterogenencity), dan peneliti menentukan tujuan penelitian atau

hipotesis sebelum melakukan analisa. Peneliti dalam mengidentifkasi


39

kepuasan kerja pada setiap literatur mungkin akan menghasilkan efek yang

berbeda-beda sesuai dengan metodologi penelitian yang digunakan


40

Setelah dilakukan identifikasi oleh peniliti data didapatkan ada 15

data yang sesuai. Setelah itu dilakukan Eligibility dan

pengidentifikasian bersama pembimbing didapatkan 10 literature.

Peneliti melakukan identifikasi mendalam pada artikel, artikel yang

dapat digunakan (include) berjumlah 10 artikel.


BAB 5
HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil
5.1.1 Study Selection

Peneliti mendapatkan total penelitian sebanyak 10 artikel

penelitian sesuai dengan kriteria inklusi. 10 studi penelitian yang sesuai

dengan kriteria dantaranya (Eko Lulus Budiyanto. 2020, Jamila Daeng

Madeo dkk. 2015, Andi Kinarkas Argapati dkk. 2013, Petrus dala wolo.

2015, Defran Siska dkk. 2019, Mokhammad Aji Edo Susanto. 2020, Jazi

Alotai Bip. 2015, Ayu Eka Aryawati Mariani. 2019, Kartika Yanidrawati.

2019, Revi Yulia dkk. 2020. Peneliti melakukan strategi pencarian literatur

dengan menggunakan sistem pencarian literature dengan menggunakan

bahasa Indonesia dengan menggunakan database elektronik SINTA dan

SCIMAGO, Google Scholar. Peneliti menggunakan metode pencarian

menggunakan google scholar dengan mencari literature jurnal berdasarkan

tujuan khusus pertama “ Gambaran faktor kepuasan kerja perawat” dengan

kata kunci “kepuasan kerja perawat”, didapatkan hasil pencarian dari

Google Scholar sebanyak 20.900 data dan pencarian pada database SINTA

didapatkan 23 data, SCIMAGO didapatkan 40 data. Data –data tersebut

dilakukan indentifikasi dan dilakukan pengecekan reputasi jurnal

menggunakan sistem database SINTA dan Naskah Jurnal terdiri dari

abstract dan fulltext data tersebut juga dilakukan pengidentifikasian

kemungkinan terjadinya duplikasi data serta dilakukan review abstrak

apakah sesuai dengan kriteria penelitian. Setelah dilakukan identifikasi

41
42

oleh peniliti data didapatkan ada 15 data yang sesuai. Setelah itu dilakukan

Eligibility dan pengidentifikasian bersama pembimbing didapatkan 10

literature. Peneliti melakukan identifikasi mendalam pada artikel, artikel

yang dapat digunakan (include) berjumlah 10 artikel.

5.1.2 Study Characteristies

Karakteritik studi dari 10 jurnal yang didapatkan :

(Eko Lulus Budiyanto. 2020) menggunakan desain cross-sectional dengan teknik

pengambilan sampel random sampling dengan besar sampel 90 perawat dengan

menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil penelitian analisis data menunjukkan

faktor yang paling mempengaruhi kinerja adalah organisasi. (Jamila Daeng

Madeo, dkk. 2015 ) menggunakan desain Deskriptif dengan teknik pengambilan

sampel purposive sampling dengan besar sampel 84 perawat dengan

menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil penelitian tingkat kepuasan kerja perawat

di ruang rawat inap RSUD Liunkendage Tahuna sudah cukup baik. (Andi

Kinarkas Argapati, dkk. 2013) meggunakan desain Deskriptif dengan teknik

pengambilan sampel sampling jenuh dengan besar sampel 130 perawat dengan

menggunakan alat ukur kuesioner dan data primer. Hasil penelitian kepuasan kerja

perawat dan melakukan evaluasi terhadap aspek-aspek yang menyebabkan

perawat di ruang rawat inap tidak puas kaarena hal tersebut dapat dijadikan salah

satu pertimbangan dalam pengelolaan sumber daya manusia. (Petrus dala wolo.

2015) menggunakan desain Analisis dengan teknik pengambilan sampel purposive

sampling dengan besar sampel 96 perawat dengan menggunakan alat ukur

kuesioner. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara

pekerjaan itu sendiri dan lingkungan kerja pada kepuasan kerja. (Defran Siska, dkk.
43

2019) menggunakan desain deskriptif dengan besar sampel 86 perawat dengan

menggunakan alat ukur kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukan bahwa

variabel Insentif, Kompetensi, dan Fasilitas, secara bersama-sama, berpengaruh positif

dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja para perawat di RSUD Wamena. (Mokhammad

Aji Edo Susanto. 2020) menggunakan desain Analitik dengan teknik pengambilan

sampel Cross sectional dengan besar sampel 172 perawat dengan menggunakan

alat ukur kuesioner dan wawancara. Hasil penelitian menunjukkan Faktor yang paling

berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan adalah faktor penghargaan dengan nilai

Sig. = 0,000 dan nilai OR = 29,124. (Jazi Alotai Bip. 2015) menggunakan desain

deskriptif dengan teknik pengambilan sampel analisis konten dengan besar sampel

51 perawat dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil penelitian mengatakan

Empat tema utama muncul dari data: kurangnya pendidikan peluang dan dukungan dan

citra profesi keperawatan yang buruk, persepsi pilih kasih, beban kerja yang tinggi dan

lingkungan kerja yang penuh tekanan dan pengaruh agama pada kepuasan kerja. (Ayu

Eka Aryawati Mariani. 2019) menggunakan desain software SmartPLS dengan teknik

pengambilan sampel Sampling jenuh dengan besar sampel 65 perawat dengan

menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa

kepemimpinan spiritual, keterlibatan karyawan, motivasi kerja berpengaruh signifikan

terhadap kinerja dan kepuasan kerja tenaga kesehatan. (Kartika Yanidrawati. 2019)

menggunakan desain Deskriptif korelasional dengan teknik pengambilan sampel

Total sampel dengan besar sampel 71 perawat dengan menggunakan alat ukur

kuesioner. Hasil penelitian kepuasan kerja dengan kinerja perawat di RSUD Kabupaten

Bekasi didapatkan thitung 8,939 > ttabel 2,363 pada α = 0,05 yang menunjukan

koefisiensi korelasi tersebut menunjukan terdapat hubungan antara kepuasan kerja

dengan kinerja perawat. (Revi Yulia, dkk. 2020) menggunakan desain Deskriptif
44

analitik dengan teknik pengambilan sampel total sampling dengan besar sampel 88

perawat dengan menggunakan alat ukur kuesioner. Hasil penelitian didapatkan

(55,7%) perawat pelaksana tidak puas dan (44,3%) menyatakan puas bekerja di ruang

rawat inap Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam.

5.1.3 Synthesis Of Result

Pada pencarian awal penelitian mendapatkan pada Google Scholar

sebanyak 20.900 data dan pencarian pada database SINTA 23 data dan

SCIMAGO didapatkan hasil 40 data.

Literature Search Other Literature


Databases: Google Scholar Search; Google
Identifikasi Abstrak, dan hanya Scolar
literature berbahasa inggris

Hasil pencarian
Artikel SINTA 23 dan SCIMAGO 40 Data
Artikel Google Scholar 20.900 data

Artikel screened Exclude: 20.963 artikel yaitu bukan


dari judul dan
intervensi yang dimaksud, variable
abstrak :10
jurnal yang tidak sesuai, dan multiple
publication
Manuscipt review sesuai dnegan
kriteria inklusi (eligibility) : 10 Artikel dengan full test,
artikel tahun publikasi 2011
-2020, reputasi jurnal
(SINTA dan SCIMAGO)
Study Include : 10 variabel “tunggal,
Artikel kepuasan kerja perawat”

Gambar 5.1 Diagram Flow Chart Sintesa Systematic Review


Table 1. Tabel Ekstraksi Data dengan pendekatan PICO

No. Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keterangan


Desain Teknik Besar Alat Kriteria
sampling sampel Ukur Inklusi
1. Pengaruh Usastiawaty cross- Random 56 Kuesioner - 1. Motivasi Hasil penelitian diketahui Tahun :
reward dan cik ayu sectional. sampling Responden ada pengaruh positif antara 2018
kepuasan kerja saadiah Reward (beta:0.105),
terhadap isnainy dkk Kepuasan Kerja (beta:0.311) Volume :
motivasi dan dan Motivasi (0.609) Vol 12
kinerja perawat terhadap Kinerja.
Reputasi :
Sinta

45
No Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keterangan
. Desain Teknik Besar Alat Ukur Kriteria
sampling sampel Inklusi
2. Gambaran Jamila Deskriptif purposive 84 Kuesioner 1. Umur kepuasan Hasil penelitian menunjukan Tahun : 2015
Kepuasan Kerja Daeng sampling Responden 26-30 kerja bahwa responden yang merasa
Perawat Madeo Tahun sangat puas sebanyak 8 orang Volume :
Pelaksana di dkk 2. S1 dan (9%), merasa puas sebanyak -
Ruang Rawat D3 32 orang (38%), merasa cukup
Inap RSUD 3. Masa puas sebanyak 39 orang Reputasi :
Liun Kendage kerja 6- (46%), merasa kurang puas 5 Sinta 2
Tahuna 10 tahun orang (6%) dan tidak ada
perawat yang merasa tidak
puas dengan kepuasan kerja

46
No. Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keteran
Desain Teknik Besar Alat Ukur Kriteri gan
sampling sampel a
Inklusi
3. Gambaran Andi Deskriptif Sampling 130 1. Kuesioner Umur 1.Minat Hasil penelitian yang diperoleh yaitu Tahun :
kepuasan Kinarkas jenuh Responden 2. Data 20-29 2.ketentraman tingkat kepuasan kerja perawat di 2013
kerja Argapati Primer tahun kerja ruang rawat inap adalah 60,8%.
perawat dkk 3.keterampilan Peneliti menyarankan agar pihak Volume :
rawat inap 4.interaksi rumah sakit lebih memperhatikan -
rumah perawat dengan kepuasan kerja perawat dan melakukan
sakit stella atasan evaluasi terhadap aspek-aspek yang Reputasi :
maris 5.interaksi antar menyebabkan perawat di ruang rawat Sinta 1
makassar perawat inap tidak puas kaarena hal tersebut
6.waktu kerja dapat dijadikan salah satu
7.perlengkapan pertimbangan dalam pengelolaan
kerja sumber daya manusia.
8.keadaan
ruangan
9.gaji
10. jaminan
sosial
11. tunjangan
12. promosi

47
No. Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keterangan
Desain Teknik Besar Alat Ukur Kriteria
sampling sampel Inklusi
4. Analisis Petrus Analisis purposive 96 Kuesioner 1. Umur 1. lingkungan Hasil penelitian menunjukkan bahwa Tahun :
faktor- dala wolo sampling Responsen 20-55 kerja terdapat hubungan yang signifikan antara 2015
faktor yang tahun 2. Gaji pekerjaan itu sendiri dan lingkungan kerja
mempenga 3. Pengawasa terhadap kepuasan kerja. Gaji, Volume :
ruhi n pengawasan, dan rekan kerja tidak -
kepusan 4. Rekan berpengaruh pada kepuasan kerja. Saat
kerja sekerja promosi adalah hubungan negatif pada Reputasi :
perawat 5. Lingkunga kepuasan kerja. Dari pekerjaan itu sendiri Google
n kerja dan pekerjaan itu Lingkungan kerja di scholar
RSP TNI AU Dr. S. Hardjolukito
Yogyakarta harus memberikan lebih
memperhatikan kondisi kerja yang
membuat perawat merasa tertarik dan
hormat untuk pekerjaannya serta kondisi
ruang kerjanya nyaman, tenang dan beri
perhatian pada perlengkapan yang
memudahkan perawat dalam
melaksanakan tugasnya.

48
No. Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keterangan
Desain Teknik Besar Alat Ukur Kriteria
sampling sampel Inklusi
5. Analisis Faktor- Defran Deskriptif 86 1.Kuesioner Umur 25- 1. Kompetensi Hasil penelitian menunjukan Tahun :
faktor yang Siska dkk Responden 2.wawancara 40 Tahun Pengawasan bahwa variabel Insentif, 2019
Mempengaruhi 2. Fasilitas Kompetensi, dan Fasilitas,
Kepuasan Kerja 3. Kepuasan secara bersama-sama, Volume :
Perawat pada Kerja berpengaruh positif dan Vol 4
RSUD Wamena signifikan terhadap Kepuasan
di Papua, Kerja para perawat di RSUD Reputasi :
Indonesia Wamena. Hal ini Sinta 2
menunjukan bahwa
peningkatan terhadap ketiga
variabel tersebut akan
meningkatkan Kepuasan
Kerja para perawat. Secara
parsial, variabel Insentif dan
Fasilitas tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap
Kepuasan Kerja perawat di
RSUD Wamena.

49
No. Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keterangan
Desain Teknik Besar Alat Ukur Kriteria
sampling sampel Inklusi
6. Analisis Faktor- Mokha Analitik Cross 172 1. Kuesione 1. Umur 1. Promosi Faktor yang paling berpengaruh Tahun :
Faktor yang mmad sectional respond 2. Wawancara 26-39 2. Dukungan terhadap kepuasan kerja karyawan 2020
Mempengaruhi Aji Edo en tahun keluarga adalah faktor penghargaan dengan
Kepuasan Kerja Susanto 2. S1 dan 3. Gaji nilai Sig. = 0,000 dan nilai OR = Volume :
Karyawan RS D3 4. lingkungan 29,124. Rumah sakit perlu Vol 8
M di Kabupaten kerja mengembangkan penghargaan yang
Pekalongan adil untuk karyawan berdasarkan Reputasi :
kinerja. Sinta 2

50
No. Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keterangan
Desain Teknik Besar Alat Ukur Kriteria
sampling sampel Inklusi
7. Factors that Jazi Deskriptif analisis 51 1.Kuesione Usia 25-30 1. Dukungan Hasil Empat tema utama Tahun :
affect the job Alotai konten Responden Tahun 2. lingkungan muncul dari data: kurangnya 2015
satisfaction of Bip kerja pendidikan peluang dan
Saudi Arabian dukungan dan citra profesi Volume :
nurses keperawatan yang buruk, Vol 8
persepsi pilih kasih, beban
kerja yang tinggi dan Reputasi :
lingkungan kerja yang penuh Q2
tekanan dan pengaruh agama
pada kepuasan kerja

51
No. Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keterangan
Desain Teknik Besar Alat Kriteria
sampling sampel Ukur Inklusi
8. Analisis Faktor- Ayu Eka software Sampling 65 Kuesioner Usia 23- 1. kepemimpinan Hasil dari penelitian ini Tahun :
Faktor Yang Aryawati SmartPLS jenuh Responden 40 Tahun spiritual menunjukkan bahwa 2019
Mempengaruhi Mariani 2. keterikatan kepemimpinan spiritual,
Kepuasan Kerja karyawan keterlibatan karyawan, motivasi Volume :
Dan Kinerja 3. motivasi kerja Vol 24
Tenaga berpengaruh signifikan terhadap
Kesehatan kinerja dan kepuasan kerja tenaga Reputasi :
kesehatan. Google scholar

52
No. Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keterangan
Desain Teknik Besar Alat Ukur Kriteria
sampling sampel Inklusi
9. Hubungan Kartika Deskriptif Total 71 Kuesioner Umur 27- 1. Kepuasan Hasil penelitian yang dilakukan di Tahun : 2019
kepuasan kerja Yanidraw korelasion sampel Responden 40 tahun kerja RSUD Kabupaten Bekasi perawat
dengan kinerja ati al. 2. kinerja yang merasa puas dalam bekerja
perawat di ruang perawat hanya sebesar 7,04%, yang tidak Volume :-
rawat inap puas sebesar 92,96%. Untuk kinerja
rumah sakit perawat di RSUD Kabupaten Reputasi :
umum daerah Bekasi skor minimal 180 dan Google scholar
kabupaten maksimal 315 dengan rata-rata
bekasi kinerja 239,634. Untuk hubungan
antara kepuasan kerja dengan
kinerja perawat di RSUD
Kabupaten Bekasi didapatkan
thitung 8,939 > ttabel 2,363 pada α
= 0,05 yang menunjukan
koefisiensi korelasi tersebut
menunjukan terdapat hubungan
antara kepuasan kerja dengan
kinerja perawat.

53
No. Judul Penulis Metode Faktor Hasil Keterangan
Desain Teknik Besar Alat Ukur Kriteria
sampling sampel Inklusi
10. Kepemimpinan Revi Deskriptif Total 88 Kuesioner 1.Umur 23- 1.Lingkunga Hasil penelitian didapatkan (55,7%) Tahun : 2020
Kepala Ruangan Yulia dkk analitik sampling Responden 40 Tahun n kerja perawat pelaksana tidak puas dan
dan Kepuasan 2.Pendidika 2.Promosi (44,3%) menyatakan puas bekerja
Kerja Perawat n S1, D3 3.Supervise di ruang rawat inap Rumah Sakit Volume :
Pelaksana Budi Kemuliaan Batam. Hasil uji Vol 3
statistik bivariat chi-square
menunjukan hasil terdapatnya
hubungan bermakna kepemimpinan Reputasi :
dengan kepuasan kerja perawat Google scholar
pelaksana.

54
1.2 Pembahasan

1.2.1 Menjelaskan gambaran kepuasan kerja perawat berdasarkan hasil

literature reviw

Total didapatkan 10 studi penelitian yang sesuai dengan kriteria

diantaranya (Eko Lulus Budiyanto. 2020, Jamila Daeng Madeo dkk. 2015,

Andi Kinarkas Argapati dkk. 2013, Petrus dala wolo. 2015, Defran Siska dkk.

2019, Mokhammad Aji Edo Susanto. 2020, Jazi Alotai Bip. 2015, Ayu Eka

Aryawati Mariani. 2019, Kartika Yanidrawati. 2019, Revi Yulia dkk.

2020.).Semua studi dilakukan review untuk mengidentifikasi karakteristik

termasuk hasilnya. Literature Review didapatkan bahwa penelitian yang

mempengaruhi faktor Gaji, Pengawasan, Motivasi, Kondisi kerja,

Penghargaan, Komunikasi, Fasilitas, promosi. Variable penelitian yaitu

kepuasan kerja perawat di Rumah Sakit.

1.2.2 Menganalis Faktor Kepuasan Kerja Perawat Di Rumah Sakit

Kepuasan Kerja Perawat Berdasarkan Hasil Literature Review

Berdasarkan review jurnal yang didapat menurut (Usastiawaty cik ayu

saadiah isnainy, dkk, 2018) dengan desain cross-sectional di dapatkan Hasil Hasil

penelitian diketahui ada pengaruh positif antara Reward (beta:0.105), Kepuasan Kerja

(beta:0.311) dan Motivasi (0.609) terhadap Kinerja. (Jamila Daeng Madeo, dkk, 2015 )

Hasil penelitian menunjukan bahwa responden yang merasa sangat puas sebanyak

8 orang (9%), merasa puas sebanyak 32 orang (38%), merasa cukup puas

sebanyak 39 orang (46%), merasa kurang puas 5 orang (6%) dan tidak ada

perawat yang merasa tidak puas dengan kepuasan kerja . (Andi Kinarkas Argapati,

dkk. 2013). Hasil penelitian yang diperoleh yaitu responden yang memiliki minat yang

baik 96,2%, ketentraman kerja 72,3%, keterampilan yang baik 56,2%, interaksi perawat

55
dengan atasan yang baik 83,8%, interaksi antar perawat yang baik 90%, pengaturan

waktu kerja dan waktu istirahat yang sesuai 96,9%, perlengkapan kerja yang tidak sesuai

60,8%, keadaan ruangan yang nyaman 68,5%, gaji yang merasa kurang 86,9%, jaminan

sosial yang tidak sesuai 64,6%, tunjangan yang kurang 69,2%, dan promosi yang kurang

baik 55,4%, sehingga tingkat kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap adalah 60,8%.

Peneliti menyarankan agar pihak rumah sakit lebih memperhatikan kepuasan kerja

perawat dan melakukan evaluasi terhadap aspek-aspek yang menyebabkan perawat di

ruang rawat inap tidak puas kaarena hal tersebut dapat dijadikan salah satu pertimbangan

dalam pengelolaan sumber daya manusia. (Petrus dala wolo. 2015). Hasil penelitian

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan itu sendiri dan

lingkungan kerja pada kepuasan kerja. Gaji, pengawasan, dan rekan kerja tidak

berpengaruh pada kepuasan kerja. (Defran Siska, dkk. 2019) Hasil penelitian menunjukan

bahwa variabel Insentif, Kompetensi, dan Fasilitas, secara bersama-sama, berpengaruh

positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja para perawat di RSUD Wamena. Hal ini

menunjukan bahwa peningkatan terhadap ketiga variabel tersebut akan meningkatkan

Kepuasan Kerja para perawat. Secara parsial, variabel Insentif dan Fasilitas tidak

berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan Kerja perawat di RSUD Wamena.

(Mokhammad Aji Edo Susanto. 2020) Faktor yang paling berpengaruh terhadap kepuasan

kerja karyawan adalah faktor penghargaan dengan nilai Sig. = 0,000 dan nilai OR =

29,124. Rumah sakit perlu mengembangkan penghargaan yang adil untuk karyawan

berdasarkan kinerja. (Ayu Eka Aryawati Mariani. 2019) Hasil dari penelitian ini

menunjukkan bahwa kepemimpinan spiritual, keterlibatan karyawan, motivasi kerja

berpengaruh signifikan terhadap kinerja dan kepuasan kerja tenaga kesehatan. (Kartika

Yanidrawati. 2019) Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Bekasi perawat

yang merasa puas dalam bekerja hanya sebesar 7,04%, yang tidak puas sebesar 92,96%.

Untuk kinerja perawat di RSUD Kabupaten Bekasi skor minimal 180 dan maksimal 315

dengan rata-rata kinerja 239,634. Untuk hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja

56
perawat di RSUD Kabupaten Bekasi didapatkan thitung 8,939 > ttabel 2,363 pada α =

0,05 yang menunjukan koefisiensi korelasi tersebut menunjukan terdapat hubungan

antara kepuasan kerja dengan kinerja perawat. (Revi Yulia, dkk. 2020) Hasil penelitian

didapatkan (55,7%) perawat pelaksana tidak puas dan (44,3%) menyatakan puas bekerja

di ruang rawat inap Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam. Hasil uji statistik bivariat chi-

square menunjukan hasil terdapatnya hubungan bermakna kepemimpinan dengan

kepuasan kerja perawat pelaksana.

Kepuasan kerja sebagai suatu reaksi emosional ini merupakan akibat dari

dorongan, keinginan, tuntutan dan harapan-harapan karyawan terhadap pekerjaan

yang dibuhungkan dengan realitas-realitas yang dirasakan karyawan, sehingga

menimbulkan suatu betuk reaksi emosional yang berwujud perasaan senang,

perasaan puas, ataupun perasaan tidak puas. (Sutrasno, 2010).

Berdasarkan hasil faktor ketidak puasan kerja perawat terhadap suatu

pekerjaannakan berdampak pada organisasi iklim, kompensasi, kinerja, minat,

ketentraman kerja, interaksi, waktu kerja, perlengkapan kerja, keadaan kerja,

jaminan sosial, tunjangan, promosi, lingkungan, gaji, motivasi, supervise dari 10

jurnal kepuasan kerja saat ini sangat kurang puas. Belum semuanya perawat puas dengan

pekerjaan oleh karena itu perlunya Rumah Sakit untuk lebih memperhatikan kepuasan

kerja perawat dengan meningkatkan program-program yang mendukung pada kepuasan

kerja.

57
BAB 6
SIMPULAN DAN SARAN
6.1 Simpulan
Faktor kepuasan kerja perawat sangat berpengaruh dalam bekerja antara lain,

organisasi iklim, kompensasi, kinerja, minat, ketentraman kerja, interaksi, waktu

kerja, perlengkapan kerja, keadaan kerja, jaminan sosial, tunjangan, promosi,

lingkungan, gaji, motivasi, supervise. Dibuktikan dari hasil penelitian kepuasan

kerja pada perawat di Rumah Sakit diketahui mayoritas mengalami sedang.

6.2 Saran
1. Bagi Perawat

Diharapkan dapat meningkatkan komunikasi pada pasien sehingga pasien

menjadi lebih nyaman dan dihargai selama proses keperawatan serta puas

dengan pelayanan yang diberikan.

2. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan rumah sakit dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai

alternative maupun dasar pertimbangan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan dan sosialisasi tentang pentingnya faktor yang mempengaruhi

kepuasan kerja perawat di rumah sakit.

3. Bagi Institusi

Diharapkan institusi pendidikan dapat memberikan arahan atau

pembelajaran pada peserta didik tentang pentingnya faktor kepuasan kerja

perawat.

4. Bagi peneliti selanjutnya

Peneliti selanjutnya agar melakukan penelitian lebih lanjut terhadap faktor

faktor lain yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat, misalnya dengan

58
kesempatan untuk maju, pengawasan, aspek sosial dalam pekerja dan

komunikasi.

59
DAFTAR PUSTAKA

Bakri, H Maria, (2017). Manajemen Keperawatan : Konsep dan Aplikasi dalam


praktik keperawatan professional. Yogyakarta: KDT

Defran, (2018). Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja


perawat.http://journals.mindamas.com/index.php/sipatahoenan/article/view/
992. Diakses tanggal 22- 06-2020 jam 14.00

Herlambang, Susatyo, (2016). Manajemen Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit.


Yogyakarta : Gosyen Publishing.

Jamila, dkk (2015). Gambaran kepuasan kerja perawat. http://e-


journal.polnustar.ac.id/jit/article/view/70 . Diakses tanggal 22-06-2020 pukul
12.00

Mokhammad, (2020). Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan


kerjakaryawan.https://ejournal.undip.ac.id/index.php/jmki/article/view/25184.
Diakses tanggal 23-06-2020 pukul 10.00

Nikolaus, Kewuan, (2013). Manajemen Kinerja Keperawatan. Buku kedokteran ;


EGC

Ningtyas, Wanti Krisna. (2018). Faktor- faktor yang mempengaruhi kinerja


perawat pelaksana di Instalasi Rawat Inap Rumah Sakit Baptis

Nursalam, (2013). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Edisi5. Jakarta :


Salemba Medika

Nursalam,(2014). Manajemen Keperawatan: Aplikasi Dalam Praktik


Keperawatan Profesional Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika

Nursalam, (2015). Manajemen keperawatan Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


professional Edisi 5. Jakarta: Salemba Medika

Putra, Syah, Candra, (2016). Manajemen keperawatan : Teori dan Aplikasi


Praktek dilengkapi dengan Kuisioner pengkajian praktek Manajemen
keperawatan. Jakarta : KDT

Prasidha, Mega, ligouri, Maria, (2017). Gambaran kinerja perawat dalam


melaksanakan standard asuhan keperawatan

Petrus, Analisis faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja perawat, (2015):


https://core.ac.uk/reader/148608608. Diakses tanggal 22-06-2020 pukul
11.00

60
61

Sartika, noras. (2012). Perbandingan Tingkat Kepuasan kerja Perawat dan


Kepuasan Pasien. Tanggal 12 Desember 2019. Jam 12.00

Simamora, H (2014). Manajemen Sumber Daya Manusia Edisi Kedua.


Yogyakarta: STIE YKPN

Sudaryo, Yoyo, (2018). Manajemen Sumber Daya Manusia : Kompensasi tidak


langsung dan lingkungan kerja fisik. Yogyakarta

Sumijatun, (2010). Konsep Dasar Meniji keperawatan Dasar Profesional. Jakarta :


KTD

Sutrisni, Edy,(2009). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: KDT

Sri, Tutik, (2013). Manajemen Keperawatan : Aplikasi MPKP di Rumah Sakit.


Jakarta : EGC

Usastiawaty, dkk, (2018). Pengaruh Reward Dan Kepuasan Kerja Terhadap


Motivasi Dan Kinerja Perawat. Diakses tanggal 22-06-2020 pukul 10.00
64

Lampiran 1
Lampiran 2

65
66
67
68

Jurnal 1
PENGARUH REWARD DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP
MOTIVASI DAN KINERJA PERAWAT
Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy1 , Andri Nugraha2
ABSTRACT
Pendahuluan: Kinerja perawat adalah aktivitas perawat dalam
mengimplementasikan sebaik–baiknya suatu wewenang, tugas dan tanggung
jawabnya. Dari hasil prasurvey didapatkan hasil analisis sementara rendahnya
kinerja perawat diduga terletak pada kepuasan kerja, sistem penghargaan,
motivasi kerja perawat tersebut. Tujuan: Diketahui pengaruh Reward dan
Kepuasan Kerja Terhadap Motivasi dan Kinerja Perawat di Rumah Sakit
Pertamina Bintang Amin Bandar Lampung. Metode: Jenis penelitian ini adalah
kuantitatif dengan rancangan analitik pendekatan cross sectional, dan telah
dilaksanakan pada bulan Februari sampai Maret 2018. Analisa data
menggunakanan alisis jalur (Path Analysis). Hasil: ada pengaruh signifikan antara
Reward (p-value:0.048), Kepuasan Kerja (p-value:0.001), dan Motivasi
(pvalue:0.000) terhadap Kinerja perawat. Diketahui ada pengaruh positif antara
Reward (beta:0.105), Kepuasan Kerja (beta:0.311) dan Motivasi (0.609) terhadap
Kinerja. Kesimpulan: Institusi pelayanan keperawatan di Rumah Sakit melalui
bidang keperawatan bekerjasama dengan pihak manajemen rumah sakit perlu
meningkatkan motivasi kepada perawat, agar perawat selalu memiliki kinerja
yang baik. Memfasilitasi kebutuhan perawat agar bisa menciptakan kepuasan
kerja, serta mendukung perawat pelaksana melanjutkan pendidikan.
Kata Kunci: Reward, Kepuasan Kerja, Motivasi, Kinerja, Perawat
69

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW

Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat Di


Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
Judul artikel Pengaruh reward dan kepusan kerja terhadap motivasi dan kinerja
perawat

Penulis Usastiawaty Cik Ayu Saadiah Isnainy1 , Andri Nugraha2


Jurnal Nama : Holistik jurnal kesehatan
Edisi : Vol. 12, No. 4
Tahun : 20
Halaman : 235-243
Teori Layanan kesehatan akan terus-menerus mengalami perubahan, bukan saja
dalam hal teknologi dan prosedur layanan kesehatan yang digunakan
tetapi juga dalam organisasinya yang begitu rumit. Perubahan itu perlu
dilakukan secara berkesinambungan serta menyeluruh. Yang terpenting
lagi, harapan pasien dan masyarakat terhadap layanan kesehatan itu
sendiri akan selalu berubah (Pohan, 2015; Trisantoro (2018). Kinerja
perawat adalah aktivitas perawat dalam mengimplementasikan sebaik–
baiknya suatu wewenang, tugas dan tanggung jawabnya dalam rangka
pencapaian tujuan tugas pokok profesi dan terwujudnya tujuan dan
sasaran unit organisasi. Kinerja perawat sebenarnya sama dengan prestasi
kerja diperusahaan. Perawat ingin diukur kinerjanya berdasarkan standar
obyektif yang terbuka dan dapat dikomunikasikan. Jika perawat
diperhatikan dan dihargai sampai penghargaan superior, mereka akan
lebih terpacu untuk mencapai prestasi pada tingkat lebih tinggi (Faizin &
Winarsih, 2008; Bawono, & Nugraheni, 2015)

Metode Desain : Cross-sectional.


Karakteristik subyek : Rawat inap
Tehnik pengambilan sampel : Random sampling
Besar sampel : 56 Responden

Hasil Hasil: ada pengaruh signifikan antara Reward (p-value:0.048), Kepuasan


Kerja (p-value:0.001), dan Motivasi (pvalue:0.000) terhadap Kinerja
perawat. Diketahui ada pengaruh positif antara Reward (beta:0.105),
Kepuasan Kerja (beta:0.311) dan Motivasi (0.609) terhadap Kinerja.
Keterkaitan Keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukanadalah tujuan
dengan skripsi yang hampir sama.
Ringkasan Yang membedakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah
rancangan analisis.karakteristik subjek.
kebaruan /
yang
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
70

kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546

Mengetahui,

Pembimbing Ketua Pembimbing

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review

JURNAL :2
71

Gambaran Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana di Ruang Rawat Inap RSUD


Liun Kendage Tahuna (An Overview of Nurses Work Satisfaction at the
Inpatient Ward of The Liun Kendage General Hospital Tahuna)
Jamila Daeng Madeo1, Meistvin Welembuntu2, Grachia Ch Tooy3
1,2,3Politeknik Negeri Nusa Utara
Abstrak:
Rumah Sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan masyarakat mempunyai
sumber daya manusia yang kualitasnya sangat berperan dalam menunjang
pelayanan tersebut. Salah satu sumber daya manusia yang memiliki peran vital
dalam memberikan pelayanan di rumah sakit adalah perawat yang merupakan
jumlah terbesar dari seluruh petugas kesehatan. Salah satu yang perlu diperhatikan
adalah mengenai kepuasan kerja yang merupakan bagian dari banyak faktor yang
dapat mempengaruhi produktifitas seorang perawat. Tujuan penelitian untuk
mengetahui gambaran kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap
RSUD Liunkendage Tahuna. Desain penelitian ini adalah dengan penelitian
deskriptif yang teknik pengambilan sampelnya menggunakan purposive sampling
sehingga responden dalam penelitian ini berjumlah 84 perawat di ruang rawat
inap. Berdasarkan karakteristik responden diketahui bahwa 54% responden
berumur antara 26–30 tahun, 93% berjenis kelamin perempuan, 77%
berpendidikan DIII Keperawatan, 76% berstatus perawat PNS/pegawai tetap, dan
55% dengan masa kerja/lama kerja antara 6–10 tahun. Hasil penelitian
menunjukan bahwa responden yang merasa sangat puas sebanyak 8 orang (9%),
merasa puas sebanyak 32 orang (38%), merasa cukup puas sebanyak 39 orang
(46%), merasa kurang puas 5 orang (6%) dan tidak ada perawat yang merasa tidak
puas dengan kepuasan kerja. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan
bahwa kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap hanya 46%, hal ini
menunjukan bahwa tingkat kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap RSUD
Liunkendage Tahuna sudah cukup baik. Hasil penelitian ini diharapkan dapat
dijadikan sebagai acuan untuk dapat meningkatkan kepuasan kerja perawat.
Keywords: kepuasan kerja, perawat pelaksana
72

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW

Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat


Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
Judul artikel Gambaran Kepuasan kerja Perawat pelaksana di Ruang inap
RSUD Liun Kendage Tahuna
Penulis Jamila Daeng Madeo,Meistvin welembuntu,Grachia ch tooy
Jurnal Nama :Jurnal Kesehatan
Edisi :Volum 1, Nomer 2
Tahun :2015
Halaman :74-79
Teori Rumah sakit sebagai suatu institusi pelayanan kesehatan
masyarakat mempunyai sumber daya manusia yang kualitasnya
sangat berperan dalam menunjang pelayanan tersebut. Oleh
karena itu, pengelolaan sumber daya manusia adalah bagian
yang sangat penting dalam manajemen administrasi rumah
sakit. Salah satu sumber daya manusia yang memiliki peran
vital dalam memberikan pelayanan di rumah sakit adalah
perawat yang merupakan jumlah terbesar dari seluruh petugas
kesehatan (Adikoesoemo, 2002).
Perawat adalah orang yang telah lulus dari pendidikan
perawat baik didalam maupun di luar negeri sesuai ketentuan
perundang-undangan yang berlaku. Peran seorang perawat yaitu
sebagai koordinator, konselor, pelaksana, kolaborator, pendidik,
pembaharu, konsultan dan advocat. Perawat pelaksana adalah
seorang tenaga kesehatan yang bertanggung jawab dan
diberikan wewenang untuk memberikan pelayanan keperawatan
pada instansi kesehatan di tempat atau ruang dia bekerja. Hal
yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan hubungan tersebut
adalah mengenai kepuasan kerja yang merupakan bagian dari
banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktifitas seorang
perawat (Nursalam, 2007).
Kepuasan kerja mencerminkan perasan seseorang terhadap
pekerjaannya dari segala sesuatu yang dihadapi di lingkungan
kerjanya. Perawat yang merasa puas dalam pekerjaannya akan
memberikan pelayanan lebih baik dan bermutu kepada pasien
rumah sakit sehingga kepuasan pasien dan keluarga pasien juga
terpenuhi, yang pada akhirnya meningkatkan citra dan
pendapatan rumah sakit (Crose, 2001). Pengukuran kepuasan
kerja tenaga perawat tidak hanya penting untuk mengetahui
kinerja rumah sakit terutama bidang ketenagaannya, tetapi juga
untuk menentukan strategi manajemen di masa mendatang.
Hal ini menunjukan betapa pentingnya kepuasan kerja
perawat untuk kemajuan rumah sakit kedepannya (Greenberg &
Baron, 2003). RSUD Liunkendage adalah Rumah Sakit
Pemerintah tipe C dan merupakan satu-satunya Rumah Sakit
73

yang ada di kepulauan sangihe yang berada dalam tahap


perkembangan. RSUD Liunkendage memiliki jumlah perawat
pelaksana di ruang rawat inap sebanyak 129 orang yang terdiri
dari 7 orang kepala ruangan (Anggrek, Boungenville, Crisant,
Edelweis, Flamboyan, ICU dan NICU), 77 orang perawat PNS,
27 orang Honorer, dan 18 orang perawat sukarela.
Besarnya jumlah tenaga perawat pelaksana diruang rawat
inap tersebut merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan
oleh pihak manajemen, terutama kepuasan kerjanya, karena
kepuasan kerja perawat akan berpengaruh besar terhadap
kinerja perawat, dan akan berakibat terhadap mutu pelayanan
yang dihasilkan. Oleh karena itu penulis tertarik untuk
melakukan penelitian terhadap kepuasan kerja perawat
pelaksana yang bertugas di ruang rawat inap RSUD
Liunkendage Tahuna
Metode Desain : purposive sampling
Karakteristik subyek : Jenis kelamin perempuan 36 dan laki-
laki 4 responden. Umur 26–30 tahun.
Tehnik pengambilan sampel : Sampling Tunggal
Besar sampel : 84 Responden

Hasil hasil penelitian, ditinjau dari kepuasan kerja sebagian besar


responden menyatakan tingkat kepuasan kerja perawat di ruang
rawat inap RSUD Liunkendage Tahuna sudah cukup baik
Keterkaitan Keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukanadalah
dengan skripsi tujuan yang hampir sama.
Ringkasan Yang membedakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah
rancangan analisis.karakteristik subjek.
kebaruan /
yang
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa
74

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546

Mengetahui,

Pembimbing Ketua Pembimbing

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review

JURNAL : 3
GAMBARAN KEPUASAN KERJA PERAWAT RAWAT INAP RUMAH
SAKIT STELLA MARIS MAKASSAR
75

DESCRIPTION OF JOB SATISFACTION WARD NURSE HOSPITAL OF


STELLA MARIS
Andi Kinarkas Argapati1, H. Noer Bahry Noor1, Hj. A.Indahwaty Sidin1 1Bagian
Manajemen Rumah Sakit, FakultasKesehatanMasyarakat, UNHAS
ABSTRAK
Sumber daya manusia terpenting dalam rumah sakit adalah perawat yang
merupakan jumlah terbesar dari seluruh petugas dirumah sakit. Salah satu hal
yang perlu diperhatikan adalah mengenai kepuasan kerja yang merupakan bagian
dari banyak faktor yang dapat mempengaruhi produktifitas seorang karyawan.
Tujuan penelitian untuk mengetahui gambaran kepuasan kerja perawat rawat inap
Rumah Sakit Stella Maris Makassar. Desain penelitian ini adalah dengan
penelitian deskriptif yang teknik pengambilan sampelnya mengunakan teknik
sampling jenuh, sehingga responden pada penelitian ini berjumlah 130 perawat di
ruang rawat inap. Analisis data pada penelitian ini adalah univariat dan alat
analisis data yang digunakan adalah program SPSS 16.0. Hasil penelitian yang
diperoleh yaitu responden yang memiliki minat yang baik 96,2%, ketentraman
kerja 72,3%, keterampilan yang baik 56,2%, interaksi perawat dengan atasan yang
baik 83,8%, interaksi antar perawat yang baik 90%, pengaturan waktu kerja dan
waktu istirahat yang sesuai 96,9%, perlengkapan kerja yang tidak sesuai 60,8%,
keadaan ruangan yang nyaman 68,5%, gaji yang merasa kurang 86,9%, jaminan
sosial yang tidak sesuai 64,6%, tunjangan yang kurang 69,2%, dan promosi yang
kurang baik 55,4%, sehingga tingkat kepuasan kerja perawat di ruang rawat inap
adalah 60,8%. Peneliti menyarankan agar pihak rumah sakit lebih memperhatikan
kepuasan kerja perawat dan melakukan evaluasi terhadap aspek-aspek yang
menyebabkan perawat di ruang rawat inap tidak puas kaarena hal tersebut dapat
dijadikan salah satu pertimbangan dalam pengelolaan sumber daya manusia. Kata
kunci : kepuasan kerja, perawat rawat inap

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW


Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat
Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
76

Judul artikel Gambaran kepuasan kerja perawat rawat Inap Rumah Sakit
Stella Maris Makassar
Penulis Andika Kinarkas Argapati, H. Neor Bahry Noor, Hj. A.
Indahwaty Sidin
Jurnal Nama : Jurnal Kesehatan
Edisi :-
Tahun :2013
Halaman :

Teori Hal yang perlu diperhatikan dalam pemeliharaan hubungan


tersebut adalah mengenai kepuasan kerja yang merupakan
bagian dari banyak faktor yang dapat mempengaruhi
produktifitas seorang karyawan. Kepuasan kerja mencerminkan
perasaan seseorang terhadap pekerjannya dari segala sesuatu
yang dihadapi di lingkungan kerjanya (Harapan, 2004). Perawat
yang merasa puas dalam pekerjaannya akan memberikan
pelayanan lebih baik dan bermutu kepada pasien rumah sakit
sehingga kepuasan pasien dan keluarga pasien juga terpenuhi,
yang pada akhirnya meningkatkan citra dan pendapatan rumah
sakit (Crose, 1999). Pengukuran kepuasan kerja tenaga perawat
tidak hanya penting untuk mengetahui kinerja rumah sakit
terutama bidang ketenagaannya, tetapi juga untuk menentukan
strategi manajemen dimasa mendatang. Hal ini menunjukan
betapa pentingnya kepuasan kerja perawat untuk kemajuan
rumah sakit kedepannya. Misalnya, seorang perawat yang
merasa tidak puas dalam melakukan pekerjaannya akan sering
mangkir dalam bekerja. Tingkat kehadiran ini dapat
menyebabkan beban kerja perawat yang lain meningkat. Ketika
beban kerja perawat meningkat, maka hasil kerja perawat
tersebut menjadi tidak maksimal, sehingga dapat mempengaruhi
kinerja organisasi, dalam hal ini kinerja rumah sakit. Oleh
karena itu, pandangan dan juga perasaan perawat terhadap
pekerjaannya harus tetap terjaga pada sisi positif.
Metode Desain : Deskriptif
Karakteristik subyek: Jenis kelamin responden mayoritas
berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 120 responden
sedangkan laki-laki sebanyak 10 responden dan dalam rentang
umur 20-29 tahun
Tehnik pengambilan sampel : Sampling jenuh.
Besar Sampel :130 Responden
Hasil Hasil penelitian ini menunjukkan pada tingkat kepuasan kerja
perawat bahwa dari 130 orang responden terdapat 79 reponden
(60,8%) yang merasa puas dan 51 responden (39,2%) yang
merasa tidak puas. Tingkat kepuasan ini berdasarkan aspek
minat, ketentraman kerja, keterampilan, interaksi sosial perawat
dengan atasan, interaksi sosial antar perawat, pengaturan waktu
kerja dan waktu istirahat, perlengkapan kerja, keadaan ruangan,
gaji, jaminan sosial, tunjangan, dan promosi.
77

Keterkaitan Keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah


dengan skripsi tujuan yang hampie sama
Ringkasan Yang membedakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah
rancangan desain penelitian,teknik pengumpulan sampel, karakteristik
kebaruan / subjek.
yang
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546

Mengetahui,

Pembimbing Ketua Pembimbing

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review

JURNAL : 4
78

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN


KERJA PERAWAT

ABSTRACT
Kepuasan kerja adalah persepsi seseorang atau karyawan terhadap suatu pekerjaan
jika pekerjaan itu dapat memuaskan atau tidak memuaskan. Peran perawat di
rumah sakit sangat penting sebagai pelaksana perawatan medis sehingga penting
bagi rumah sakit untuk memperhatikan tingkat kepuasan kerja sebagai hasil dari
pekerjaan yang dia lakukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh
gaji, promosi, pengawasan, rekan kerja, pekerjaan itu sendiri, dan lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja perawat di RSP TNI AU Dr. S. Hardjolukito
Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah perawat di RSP TNI AU Dr. S.
Hardjolukito Yogyakarta sebanyak 96 orang. Sedangkan sampel diambil dari
seorang perawat yang bertugas di unit rawat inap termasuk ruang Camar, ruang
Merak, ruang Kasuari dan ruang Parkit sebanyak 71 orang. Metode analisis yang
digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda dengan teknik
pengambilan sampel menggunakan proposive sampling. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan itu sendiri
dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja. Gaji, pengawasan, dan rekan kerja
tidak berpengaruh pada kepuasan kerja. Sedangkan promosi adalah hubungan
negatif pada kepuasan kerja. Dari pekerjaan itu sendiri dan lingkungan kerja untuk
bekerja di RSP TNI AU Dr. S. Hardjolukito Yogyakarta harus lebih
memperhatikan kondisi kerja yang membuat perawat merasa tertarik dan
menghormati pekerjaannya serta kondisi ruang kerja yang nyaman, tenang dan
memberi perhatian pada peralatan yang memungkinkan perawat untuk melakukan
tugas.

Kata kunci: Gaji, Promosi, Pengawasan, Rekan Kerja, pekerjaan itu sendiri,
Lingkungan kerja, Kepuasan kerja

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW

Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat


Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
79

Judul artikel Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja


perawat
Penulis Petrus Dala wolo 2015
Jurnal Jurnal kesehatan
Teori Kepuasan kerja mencerminkan tingkat dimana seseorang
menyukai pekerjaannya. Diartikan secara formal, kepuasan
kerja (job satisfaction) adalah sebuah tanggapan afektif atau
emosional terhadap berbagai segi pekerjaan seseorang
(Kreitner, 2014:169). Sedangkan menurut Juliansyah
(2013:256), kepuasan kerja merupakan hal yang bersifat
individual, semakin banyak aspekaspek dalam pekerjaan yang
sesuai dengan keinginan individu, semakin tinggi tingkat
kepuasan yang dirasakan, dan sebaliknya. Menurut Gilmer
dalam Sopiah (2008:171), mengemukakan aspek-aspek kerja,
gaji, manajemen perusahaan, pengawasan, faktor-faktor
instrinsik pekerjaan, kondisi kerja, aspek sosial dalam
pekerjaan, komunikasi, dan rekan sekerja. Gibson (1995),
menyebutkan aspek-aspek yang mempengaruhi kepuasan kerja
yaitu; upah, pekerjaan, promosi, penyelia, dan rekan kerja.
Menurut Wexley dan Yulk (1992), berpendapat bahwa aspek
kerja yang berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan
adalah; upah, pekerjaan, pengawasan, teman kerja, materi
pekerjaan, jaminan kerja, dan promosi. Sedangkan menurut
Stephen P. Robbins (1996) yang dikutip oleh Badeni (2013:44),
faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalah
pekerjaan itu sendiri, gaji, rekan sekerja, atasan, promosi,
lingkungan kerja.
Gaji adalah jumlah bayaran yang didapat seseorang
sebagai akibat dari pelaksanaan kerja. Gaji dapat dirasakan
seseorang dengan sangat memuaskan atau sebaliknya tidak
memuaskan (Badeni, 2013:44). Pemberian gaji terhadap
karyawan yang adil dan layak dapat meningkatkan kepuasan
kerja. Gaji yang layak menyebabkan terpuasnya segala
kebutuhan baik pangan, sandang, dan papan maupun terhadap
keluarga atau orang-orang yang menjadi tanggungannya.
Penelitian yang dilakukan oleh Ayamolowo (2013) mengatakan
bahwa faktor peralatan kerja dan selisih atau ketepatan
pembayaran gaji merupakan yang paling penting yang mampu
meningkatkan kepuasan kerja perawat. Penelitian Farhadjafari
dkk (2014) mengatakan bahwa tingkat kepuasan staf di Rumah
Sakit Tehran’s Teching berada pada kategori rendah
diantaranya faktor gaji atau tunjangan dan manajemen
kebijakan. Sedangkan penelitian Noor dkk (2010) berpendapat
bahwa imbalan atau gaji memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap kepuasan kerja.
Metode Desain : purposive sampling
Karakteristik subyek: Semua perawat yang ada di RSP TNI AU
80

Dr. S. Hardjolukito Yogyakarta di ruang rawat inap


Tehnik pengambilan sampel : regresi linear berganda
Tehnik pengambilan data :
Metode penelitian ini adalah menggunakan metode regresi
linear berganda. Pengolahan data dengan menggunakan aplikasi
Software SPSS 16.00 For Windows. Waktu penelitian
dilakukan pada bulan Oktober dari tanggal 8 Oktober sampai
tanggal 31 Oktober 2014. Instrumen penelitian menggunakan
kuesioner yang diberikan kepada responden yang dipilih
sebagai sampel penelitian ini. Hasil pengisian kuesioner diisi
secara lengkap dengan jumlah kuesioner yang diisi lengkap
sebanyak 71 kuesioner.
Analisis :
Hasil Terbuktinya pengaruh pekerjaan itu sendiri dan lingkungan
kerja terhadap kepuasan kerja diharapkan agar RSP TNI AU Dr.
S. Hardjolukito Yogyakarta lebih meningkatkan dalam
pembuatan metode pelaksanaan pelayanan yang jelas,
penyusunan Standart Pelayanan Operasional tindakan yang
mudah dipahami dan mudah untuk dilaksanakan sesuai dengan
kompetensi perawat, pembagian jadwal tugas yang adil, dan
memberikan kesempatan kepada perawat untuk memberikan
pendapat serta kesempatan membuat keputusan pelaksanaan
tindakan pelayanan. Dalam hal lingkungan kerja, disarankan
untuk meningkatkan kenyamanan tempat kerja antara lain
ruangan yang bersih, sirkulasi udara ruangan yang baik, saranan
penerangan yang cukup, dan kelengkapan peralatan penunjang
kesehatan yang memadai sesuai kebutuhan pelaksanaan
tindakan keperawatan.
Keterkaitan Keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukanadalah
dengan skripsi tujuan yang hampir sama.
Ringkasan Yang membedakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah
rancangan analisis.karakteristik subjek
kebaruan /
yang
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa
81

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546

Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review

JURNAL : 5
Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Perawat pada
RSUD Wamena di Papua, Indonesia
Abstrak:
82

Penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-faktor Insentif,


Kompetensi, dan Fasilitas terhadap Kepuasan Kerja para perawat di RSUD
(Rumah Sakit Umum Daerah) Wamena; serta untuk mengetahui dan menganalisis
faktor yang berpengaruh dominan terhadap Kepuasan Kerja perawat di RSUD
Wamena. Penelitian ini dilaksanakan di RSUD Wamena dengan sampel sebanyak
86 orang perawat. Metode dan analisis data yang digunakan adalah kualitatif dan
deskriptif untuk menjelaskan karakteristik responden dan deskriptif penelitian.
Sedangkan untuk menganalisis data kuantitatif menggunakan alat analisis regresi
berganda. Penelitian ini menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
Kepuasan Kerja para perawat di RSUD Wamena. Hasil penelitian menunjukan
bahwa variabel Insentif, Kompetensi, dan Fasilitas, secara bersama-sama,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap Kepuasan Kerja para perawat di
RSUD Wamena. Hal ini menunjukan bahwa peningkatan terhadap ketiga variabel
tersebut akan meningkatkan Kepuasan Kerja para perawat. Secara parsial, variabel
Insentif dan Fasilitas tidak berpengaruh secara signifikan terhadap Kepuasan
Kerja perawat di RSUD Wamena. Sedangkan variabel Kompetensi, secara parsial,
berpengaruh signifikan terhadap Kepuasan Kerja perawat di RSUD Wamena.
Variabel yang paling dominan dari ketiga variabel yang diujikan terhadap
Kepuasan Kerja adalah variabel Kompetensi. Direkomendasikan agar Kepuasan
Kerja para perawat di RSUD Wamena untuk terus dipertahankan dan
ditingkatkan.
KATA KUNCI: Faktor Insentif; Kompetensi; Fasilitas; Kepuasan Kerja; Perawat;
Layanan Rumah Sakit

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW

Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat


Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
83

Judul artikel Analisis faktor- faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja


perawat pada RSUD wamena di papua,Indonesia
Penulis Defran siska dan Silvia hendri
Jurnal Nama : Jurnal Kesehatan
Edisi : Volume 4, No 1
Tahun : 2018
Halaman : 26-32
Teori Kepuasan kerja merupakan hal penting, yang dimiliki oleh
individu didalam bekerja. Setiap individu pekerja memiliki
karakteristik yang berbeda-beda, maka tingkat kepuasan
kerjanya pun berbedabeda; dan pada akhirnya, dampaknya pun
tidak sama antara yang satu dengan yang lainnya. Kepuasan
kerja yang tinggi sangat memungkinkan untuk mendorong
terwujudnya tujuan perusahaan. Sementara itu, tingkat kepuasan
kerja yang rendah merupakan ancaman dan akan membawa
mengukur kepuasan kerja seseorang dengan menghitung selisih
antara sesuatu yang seharusnya dengan kenyataan yang
dirasakan. Apabila kepuasannya diperoleh melebihi dari yang
diinginkan, maka akan menjadi lebih puas lagi, sehingga
terdapat discrepancy, walaupun ianya merupakan discrepancy
yang positif. Kepuasan kerja seseorang tergantung pada selisih
antara sesuatu yang dianggap akan didapatkan dengan apa yang
dicapai (cf Higgins, 1987 dan 1989; dan Rivai & Sagala, 2011).
Metode Desain : kualitatif dan deskriptif
Karakteristik subyek :perawat RSUD wamena
Besar sampel :86 responden
Analisis :regresi berganda

Tehnik pengambilan data:


Data primer adalah data yang didapatkan melalui penyebaran
kuesioner dan wawancara kepada pegawai atau perawat perihal
selama bertugas di RSUD Wamena.
Hasil Dengan memperhatikan tujuan penelitian, pada tahap ini
peneliti berhasil menguji instrumen penelitian dan menetapkan
instrumen yang digunakan pada penelitian.
Keterkaitan . Keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukanadalah
dengan skripsi tujuan yang hampir sama.
Ringkasan Yang membedakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah
rancangan analisis. subjek.
kebaruan /
yang
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
84

kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546

Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review

JURNAL :6
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Karyawan RS
M di Kabupaten Pekalongan
Mokhammad Aji Edo Susanto*, Chriswardani Suryawati**, Septo Pawelas
Arso** *RSI PKU Muhammadiyah Pekajangan, Kabupaten Pekalongan **
85

Fakultas Kesehatan Masyarakat. Universitas Diponegoro Email:


edosusanto@yahoo.com

Rumah sakit harus mempertahankan layanan untuk memuaskan semua pelanggan


termasuk karyawannya. Standar kepuasan rumah sakit karyawan adalah 80%.
Survei kepuasan karyawan terus meningkat dari 62,4% pada 2015, 63,93% pada
2016, menjadi 72,29% pada 2017 tetapi belum mencapai target. Penelitian ini
bertujuan untuk menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
karyawan Rumah Sakit M. Ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain studi
cross sectional. Penelitian ini melibatkan 172 responden. Sampel dipilih dengan
alokasi stratified sampling optimal. Data diolah dengan analisis bifariat
menggunakan uji Chi Square dan analisis multivariat menggunakan uji regresi
logistik ganda. Kepuasan karyawan telah mencapai 84,3%, melebihi target yang
ditetapkan oleh rumah sakit. Variabel independen yaitu pekerjaan, penghargaan,
dan rekan kerja memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadap
kepuasan kerja. Promosi, dukungan keluarga, penggajian dan tunjangan,
lingkungan kerja, dan kebijakan rumah sakit memiliki hubungan tetapi
pengaruhnya kurang signifikan terhadap kepuasan kerja. Kepemimpinan tidak
memiliki hubungan dengan kepuasan kerja. Faktor yang paling berpengaruh
terhadap kepuasan kerja karyawan adalah faktor penghargaan dengan odd ratio =
29.124. Rumah sakit perlu mengembangkan penghargaan yang adil bagi
karyawan berdasarkan kinerja.
Kata kunci: Kepuasan Kerja, Rumah Sakit, Karyawan
 

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW

Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat


Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
Judul artikel Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja
86

karyawan RS di kabupaten pekalongan


Penulis Mokhammad Aji Edo Susanto, Chriswardani Suryawati, Septo
Pawelas Arso
Jurnal Nama : Manajemen kesehatan indonesia
Edisi : Volume 8, No 1
Tahun : 2020
Halaman : -
Teori Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan,
dan gawat darurat dengan tujuan untuk dapat memberikan
pelayanan yang terbaik yang dapat memuaskan para
pelanggannya.1 Kepuasan merupakan representasi dari kualitas
pelayanan yang diberikan rumah sakit kepada para pasiennya. 2
RS M merupakan sebuah rumah sakit swasta yang ada di
Kabupaten Pekalongan yang sedang berkembang. Keberhasilan
rumah sakit sangat dipengaruhi oleh kinerja dan kepuasan kerja.
3 Karyawan dengan kepuasan kerja yang baik akan memberikan
pelayanan prima dan memiliki semangat yang baik dan ulet
untuk bekerja. 4 Rumah sakit menetapkan standar kepuasan
karyawan pada angka 80%. Survei kepuasan karyawan selama
tiga tahun terakhir mendapatkan hasil yang kurang baik, dimana
didapatkan nilai sebesar 62,4% pada tahun 2015 dan 63,93%
pada tahun 2016 dan 72,29% pada tahun 2017.5 Kepuasan yang
ada sudah semakin meningkat dari tahun ke tahun, namun
belum mencapai angka yang diharapkan.
Metode Desain : kuantitatif
Karakteristik subyek:kuesioner,wawancara
Besar sampel : 172 responden
Analisis : optimum allocation stratified sampling
Hasil Pekerjaan yang dilakukan, penghargaan, rekan kerja
mempunyai pengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja
karyawan RS M sedangkan promosi, dukungan keluarga,
penggajian dan tunjangan, lingkungan kerja, dan kebijakan
rumah sakit pengaruhnya tidak signifikan. Tidak ada hubungan
antara kepemimpinan dengan kepuasan kerja karyawan. Faktor
yang paling berpengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan
adalah faktor penghargaan dengan nilai Sig. = 0,000 dan nilai
OR = 29,124. Rumah sakit perlu mengembangkan pemberian
penghargaan yang adil bagi karyawan berdasarkan kinerja
mereka. Dengan adanya persepsi yang kurang baik tentang
penggajian/tunjangan, pemberian penghargaan dalam bentuk
gaji/tunjangan tambahan diharapkan membantu meningkatkan
kepuasan kerja.
Keterkaitan . Keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukanadalah
dengan skripsi tujuan yang hampir sama.
Ringkasan Yang membedakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah.
87

rancangan karakteristik subjek,analisis


kebaruan /
yang
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546

Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review

Jurnal : 7
Factors that affect the job satisfaction of Saudi Arabian nurses
JAZI ALOTAIBI PhD 1 , PENNY SUSAN PALIADELIS RN, PhD 2,3 and FREDY-
ROBERTO VALENZUELA PhD, MBA, BBus 4 1 Student
88

Aim To determine factors that influence the job satisfaction of Saudi nurses.
Background Saudi Arabia has a chronic shortage of Saudi national nurses. This
research contributes to a greater understanding of how job satisfaction influences
the recruitment and retention of Saudi nationals within the nursing profession.
Methods Qualitative data were gathered from Saudi nurses and content analysis
was used to identify themes in the written responses. Results Four main themes
emerged from the data: lack of educational opportunities and support and the poor
image of the nursing profession, perceptions of favouritism, high workloads and
stressful work environment and the effect of religion on job satisfaction.
Conclusions Saudi nurses would be more satisfied with their jobs if they had
greater access to educational opportunities and if there was a reduction in
workload and the perceived favouritism in the workplace was addressed. Religion
was also found to play a significant role in supporting job satisfaction.
Implications for nursing management These findings suggest the development of
educational scholarships, as well as policies that better support equity in the
workplace, to address Saudi nurses’ level of job satisfaction. The generally
positive impact of cultural and religious beliefs is also highlighted in this study.
Keywords: job satisfaction, Saudi Arabia, Saudi national nurses

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW

Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat Di


Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
Judul artikel Factors that affect the job satisfaction of Saudi Arabian nurses
89

Penulis Jazi Alotai Bip


Jurnal Nama : Journal of Nursing Management
Edisi :-
Tahun : 2016
Halaman : 275–282
Teori Nurses comprise the greatest portion of total healthcare workers
globally, as 24 hour caregivers are essential for ensuring quality
patient care. The health system in Saudi Arabia, as in many other
countries, faces the major challenge of nursing staff shortages and job
satisfaction is often associated with nursing shortages, as discussed in
numerous studies that have examined and described job satisfaction
among nurses (Al-Ahmadi 2014, Kumar et al. 2014, Xue 2014).
However influence it, for Saudi Arabian nurses. Hence this study
aims to identify factors that influence the job satisfaction of Saudi
nurses. This study will contribute new knowledge to the field of job
satisfaction, particularly in the Saudi context. Discovering new
information about this topic will strengthen and build knowledge,
which will provide further information and understanding of Saudi
nurses’ perceptions of their job satisfaction. As a result, this research
will contribute to what is known about the nursing profession in the
Arabic world.
Metode Desain : Deskriptif
Teknik sampling : analisis konten
Besar sampel : 51 Responden
Hasil Hasil Empat tema utama muncul dari data: kurangnya
pendidikan peluang dan dukungan dan citra profesi keperawatan
yang buruk, persepsi pilih kasih, beban kerja yang tinggi dan
lingkungan kerja yang penuh tekanan dan pengaruh agama pada
kepuasan kerja
Keterkaitan Keterkaitan dengan skripsi yang akan dilakukan adalah tujuan yang
dengan skripsi hamper sama
Ringkasan Yang membedakan penelitian ini adalah desain peneliti dan teknik
rancangan pengumpulan sampel.
kebaruan /
yang
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa
90

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546

Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review

Jurnal : 8
Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Dan Kinerja
Tenaga Kesehatan Ayu Eka Aryawati Mariani dan Oka Suryadinatha Gorda
Undiknas Graduate School, Bali ayuekaarya@gmail.com (1) ,
okagorda@gmail.com (2)
91

Abstrak
Abstract: Leadership in the workplace is inseparable from spiritual values;
therefore, it is very important to instill spiritual moral values for all employees.
Nurses and midwives as part of human resources must have high performance and
job satisfaction in order to support the achievement of the stated goals by the
hospital. This study aims to determine the effect of spiritual leadership, employee
engagement, work motivation, and job satisfaction on the performance of health
workers in Dharma Yadnya Hospital. This study uses a quantitative approach. The
scope of this study is identified as all the employees of Dharma Yadnya Hospital
with the sample are 65 respondents. Data was collected by using questionnaires
and processed with Partial Least Square (PLS) software. The results of this study
showed that spiritual leadership, employee engagement, work motivation have
significant effect on the performance and job satisfaction of health workers.
Keywords: Spiritual Leadership, Employee Engagement, Work Motivation, Job
Satisfaction, Performance.

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW

Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat Di


Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
Judul artikel Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Dan
Kinerja Tenaga Kesehatan
92

Penulis Ayu Eka Aryawati Mariani

Jurnal Nama : -
Edisi :-
Tahun : 2019
Halaman : -
Teori Spiritual Leadership. Fry W menyatakan spiritual leadership
sebagai sebuah nilai, sikap dan perilaku pemimpin menerapkan
strategi yang diperlukan dalam upaya memotivasi diri sendiri
maupun orang lain melalui calling and membership, sehingga
terbentuk perasaan sejahtera secara spiritual (Sureskiarti, 2015).
Menurut (Safputri dan Jannah, 2016) spiritual leadership
merupakan sebuah paradigma baru dalam transformasi dan
perkembangan organisasi yang di desain untuk mendorong
terciptanya motivasi internal dalam suatu organisasi.
Berdasarkan definisi tersebut dapat disimpulkan spiritual
leadership merupakan sebuah motivasi, dorongan, niat dan
semangat dari pemimpin yang diperlukan didalam organisasi
untuk mencapai tujuan bersama.
Metode Desain : software SmartPLS
Teknik sampling : Sampling jenuh
Besar sampel : 65 Responden
Hasil Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa kepemimpinan spiritual,
keterlibatan karyawan, motivasi kerja berpengaruh signifikan
terhadap kinerja dan kepuasan kerja tenaga kesehatan.
Keterkaitan Keterkaitan dengan skripsi yang akan dilakukan adalah tujuan yang
dengan skripsi hamper sama
Ringkasan Yang membedakan penelitian ini adalah desain peneliti dan teknik
rancangan pengumpulan sampel.
kebaruan /
yang
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546
93

Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review

JURNAL : 9
HUBUNGAN KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA PERAWAT DI
RUANG RAWAT INAP RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN
BEKASI Kartika
Yanidrawati 1F. Sri Susilaningsih 1Irman Somantri 1 1Fakultas Ilmu
Keperawatan Universitas Padjadjaran
94

ABSTRAK
Kepuasan Kerja adalah sikap positif terhadap pekerjaannya. Kinerja adalah proses
hingga hasil dari suatu pekerjaan. Dilihat dari data yang ada di RSUD Kabupaten
Bekasi rata – rata perawat yang bekerja di RSUD Kabupaten Bekasi mengeluh
tidak puas, pelaksanaan tindakan keperawatan sesuai SOP hanya 22%,
pelaksanaan pendokumentasian askep 58,56%, keterlambatan perawat 91,20%.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kepuasan kerja
dengan kinerja perawat di ruang rawat inap rumah sakit umum daerah kabupaten
Bekasi. Penelitian menggunakan metode deskriptif korelasional. Populasi
penelitian adalah perawat di Ruang Rawat Inap Kabupaten Bekasi sebanyak 86
orang sedangkan sampel penelitian dipilih secara acak sederhana sebanyak 71
orang. Hasil penelitian yang dilakukan di RSUD Kabupaten Bekasi perawat yang
merasa puas dalam bekerja hanya sebesar 7,04%, yang tidak puas sebesar 92,96%.
Untuk kinerja perawat di RSUD Kabupaten Bekasi skor minimal 180 dan
maksimal 315 dengan rata-rata kinerja 239,634. Untuk hubungan antara kepuasan
kerja dengan kinerja perawat di RSUD Kabupaten Bekasi didapatkan thitung8,939
> ttabel 2,363 pada α= 0,05 yang menunjukan koefisiensi korelasi tersebut
menunjukan terdapat hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja perawat.
Implikasi dari temuan di atas adalah bahwa untuk meningkatkan kinerja perawat
di RSUD Kabupaten Bekasi dengan meningkatkan kepuasankerja.
Kata kunci: kepuasan kerja, kinerja perawat

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW

Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat


Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
Judul artikel Hubungan kepuasan kerja dengan kinerja perawat di ruang
rawat inap rumah sakit umum daerah kabupaten bekasi
95

Penulis Kartika Yanidrawati . Sri Susilaningsih, Irman Somantri


Jurnal Nama : Jurnal Kesehatan
Edisi :-
Tahun : 2019

Teori Secara konsep kepuasan kerja memiliki hubungan dengan


tingkat kinerja
pekerja. Menurut konsep Value Theory, kepuasan kerja terjadi
pada tingkatan di mana hasil pekerjaan diterima individu seperti
yang diharapkan. Semakin banyak orang menerima hasil, akan
semakin puas. Dengan terciptanya kepuasan kerja yang
merupakan sikap positif yang dilakukan individual terhadap
pekerjaan mereka, maka akan tercapainya kinerja individual
tersebut (Wibowo, 2007). Selain itu dengan adanya kepuasan
kerja dapat mengurangi turnover, dan mendorong individu
Teori lain yang memperkuat hubungan kepuasan kerja dengan
kinerja adalah teori dua faktor atau teori motivasi higiene, yang
dikemukakan oleh seorang psikolog bernama Frederick
Herzberg (1923-2000). Menurut teori ini, faktor motivasi
(intrinsic factor) adalah: pekerjaan itu sendiri (the work it self),
prestasi yang diraih (achievement), peluang untuk maju
(advancement), pengakuan orang lain (ricognition), tanggung
jawab (responsible). Faktor motivasi (intrinsic factor)
merupakan faktor yang mendorong semangat guna mencapai
kinerja yang lebih tinggi. Jadi karyawan yang terdorong secara
intrinsik akan menyenangi pekerjaan yang memungkinnya
menggunakan kreativitas dan inovasinya (Robbins, dan Judge,
2007).
Metode Jenis penelitian yang digunakan untuk mengetahui hubungan
kepuasan kerja
dengan kinerja perawat di Ruang Rawat Inap RSUD Kabupaten
Bekasi yaitu dengan menggunakanmetode penelitiandeskriptif
korelasional. Populasi adalah subjek yang memenuhi kriteria
yang telah ditetapkan (Nursalam, 2008). Populasi penelitian
adalah perawat pelaksana Ruang Rawat Inap di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Bekasi sebanyak 86 orang, yang
terdiri dari perawat lulusan S1 sebanyak 8 orang, lulusan D3
sebanyak 69 orang dan lulusan SPK sebanyak 9 orang.
Untuk pengambilan sampel penelitian dilakukan secara
incidental sampling
yaitu teknik penentuan sampel secara kebetulan bertemudengan
peneliti. Total sampel yang digunakan pada penelitian ini
sebanyak 71 orang perawat dari 86 orang perawat pelaksana
Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Bekasi.
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dengan
kuesioner dalam bentuk pertanyaan tertutup dengan memilih
alternatif jawaban yang ada dalam bentuk check list (√).
96

Pelaksana dalam pengumpulan data ini adalah peneliti. Teknik


pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner pada perawat pelaksana di ruang rawat inap RSUD
Kabupaten Bekasi. Pengambilan kuesioner dilakukan secara
bertahap.

Hasil Hubungan antara kepuasan kerja dengan kinerja positif, artinya


untuk meningkatkan kinerja perawat maka perlu ditingkatkan
juga mengenai kepuasan kerja perawat.
Keterkaitan . Keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukanadalah
dengan skripsi tujuan yang hampir sama.
Ringkasan Yang membedakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah
rancangan analisis.karakteristik subjek.
kebaruan /
yang
membedakan
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546

Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
97

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review

JURNAL : 10
KEPEMIMPINAN KEPALA RUANGAN DAN KEPUASAN KERJA
PERAWAT PELAKSANA
ABSTRAK
Latar Belakang : Kepuasan kerja merupakan suatu keadaan yang sifatnya subjektif
yang didasarkan pada suatu perbandingan mengenai apa yang secara nyata
diterima oleh seseorang dari pekerjaanya dibandingkan dengan apa yang
diharapkan. Penelitian bertujuan untuk melihat gambaran kepuasan kerja perawat
98

dan hubungan kepemimpinan kepala ruangan dengan kepuasan kerja perawat


pelaksana di ruang rawat inap RSBK Batam. Metode: Jenis penelitian deskriptif
analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel adalah seluruh perawat
pelaksana di ruang rawat inap RSBK dengan sampel 88 orang, dengan teknik
pengambilan sampel, total sampling. Hasil: Hasil uji statistik bivariat chi-square
menunjukan hasil terdapatnya hubungan bermakna kepemimpinan dengan
kepuasan kerja perawat pelaksana. Kesimpulan: Manajemen keperawatan
diharapkan selalu mengontrol dan mengadakan pelatihan yang berhubungan
dengan kepemimpinan keperawatan (pelatihan kepemimpinan untuk kepala
ruangan).
Kata Kunci : Insentif, Lingkungan Kerja, Promosi, Supervisi, Kepuasan

PERSETUJUAN LITERATUR REVIEW

Judul Skripsi Gambaran faktor yang Mempengaruhi Kepuasan kerja Perawat


Di Instalasi Rawat Jalan Rumah Sakit Baptis Kediri
Judul artikel Kepemimpinan kepala ruang dan kepuasan kerja perawat
pelaksana
Penulis Revi Yulia, Fatma Sri Wahyuni dan Mutia Amalia Lubis
Jurnal Nama : Jurnal Real In Nursing Journal (RNJ)
Edisi :Vol. 3 No.1
99

Tahun :2020
Halaman :20-29
Teori Kepuasan kerja memiliki beberapa indikator. Menurut
Robbins (2003) terdapat lima indikator kepuasan kerja , yaitu :
1) Pekerjaan, 2) Upah, 3) Promosi , 4) Pengawas, 5)
Rekan Kerja. Kepuasan kerja dapat dipengaruhi oleh beberapa
faktor, seperti teori yang dikemukakan oleh Herzberg dalam
Mathis & Jackson (2006) dikenal dengan teori dua faktor yang
mengasumsikan bahwa kepuasan dan ketidakpuasan dalam
bekerja dipengaruhi oleh faktor intrinsik dan ekstrinsik. Faktor
intrinsik dinamakan motivator yang terdiri dari prestasi,
pengakuan, pekerjaan itu sendiri, tanggung jawab dan kemajuan
sedangkan faktor ekstrinsik dinamakan sebagai faktor hygiene
yang terdiri dari hubungan interpersonal, administrasi atau
kebijakan perusahaan, pengawasan, gaji dan kondisi kerja.
Model utama penyebab kepuasan kerja yaitu pemenuhan
kebutuhan (need fullfilment), ketidaksesuaian (discrepancies),
pencapaian nilai (value attainment), keadilan (equity) dan
komponen watak/genetik (dispositional/genetic component).
Kepuasan kerja perawat akan muncul apabila memenuhi faktor-
faktor tersebut, sedangkan jika hal ini tidak terpenuhi maka
akan berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang akan
berdampak pada pekerjaan yang dilakukannya (Wibowo, 2011).
Menurut Noe, dkk (2011) Pengaruh kepuasan kerja akan
berdampak pada kinerja, kemangkiran dan keterlambatan,
pindah kerja, komitmen terhadap organisasi dan kesehatan fisik
dan mental pekerja itu sendiri. Perawat yang puas dengan
pekerjaanya akan selalu hadir bekerja dan tidak akan terlambat
datang ketempat kerja, tidak akan pindah kerja, mempunyai
komitmen terhadap tujuan organisasi (rumah sakit) dan akan
memiliki kesehatan fisik dan mental yang baik (Aditama, 2010).

Metode Desain : Dekriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional.

Karakteristik subyek : perawat terdiri dari beberapa subvariabel


diantaranya umur, jenis kelamin pendidikan terakhir dan masa
kerja. Secara
rinci untuk karakteristik perawat di ruangan rawat inap
Besar sampel : 88 Responden
Tehnik pengambilan data :
Kuesioner,observasi dokumentasi dan Wawancara
Analisis :
Hasil Gambaran Kepuasan Kerja Perawat Pelaksana Hasil penelitian
didapatkan (55,7%) perawat pelaksana tidak puas dan (44,3%)
menyatakan puas bekerja di ruang rawat inap Rumah Sakit Budi
Kemuliaan Batam. Dilihat dari hasil wawancara dengan pihak
100

manajemen Rumah Sakit di ketahui nilai kepuasan kerja rata-


rata adalah 50 %. Jika dibandingkan dengan standar Depkes
yang menyatakan bahwa kepuasan kerja harus lebih dari 90%,
maka kepuasan kerja perawat pelaksana di ruang rawat inap
Rumah Sakit Budi Kemuliaan Batam masih rendah.
Keterkaitan Keterkaitan dengan penelitian yang akan dilakukan adalah
dengan skripsi sesuai dengan metode deskripsi
Ringkasan Yang membedakan pada penelitian yang akan dilakukan adalah
rancangan deskriptif analitik dengan pendekatan cross sectional. Sampel
kebaruan / adalah seluruh perawat pelaksana di ruang rawat inap RSBK
yang dengan sampel 88 orang, dengan teknik pengambilan sampel,
membedakan
total sampling.
dengan yang
sudah ditulis
pada jurnal
sebelumnya
Kesimpulan Dapat / Tidak dapat *) digunakan sebagai data literature review

Kediri,
Mahasiswa

Lolita Fabiola Rohani


NIM: 01.2.16.00546

Mengetahui,
Pembimbing Ketua Pembimbing
101

Tris Sulistyarini, A.Per Pen., M. Kes Maria Anita Yusiana, S.Kep., Ns., M.Kes
NIDN : 0728057902 NIDN : 0728057902

Keterangan :
*) Coret salah satu
Pada halaman literatur review terakhir wajib ditandatangani oleh mahasiswa
dan mengetahui Pembimbing di setiap halaman literatur review
102
103
104
105

Anda mungkin juga menyukai