LAPORAN PENDAHULUAN
1.2.2 Etiologi
Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu
yaitu fungsi kognitif dan isi fikir, fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik
dan fungsi sosial. Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan
kemampuan menilai dan menilik terganggu. Gangguan fungsi emosi, motorik
dan sosial mengakibatkan kemampuan berespons terganggu yang tampak dari
perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh) dan perilaku verbal
(penampilan hubungan sosial). Oleh karena gangguan orientasi realitas terkait
dengan fungsi otak maka gangguan atau respons yang timbul disebut pula
respons neurobiologik.
1.2.3 Faktor penyebab terjadinya Waham
1. Faktor Predisposisi
A. Faktor Biologis
1) Gangguan perkembangan otak, frontal dan temporal
2) Lesi pada korteks frontal, temporal dan limbik
3) Gangguan tumbuh kembang
4) Kembar monozigot, lebih beresiko dari kembar dua telur
B. Faktor Genetik
Gangguan orientasi realita yang ditemukan pada klien dengan
skizoprenia
C. Faktor Psikologis
1) Ibu pengasuh yang cemas/over protektif, dingin, tidak sensitif
2) Hubungan dengan ayah tidak dekat/perhatian yang berlebihan
3) Konflik perkawinan
4) Komunikasi “double bind”
D. Sosial budaya
1) Kemiskinan
2) Ketidakharmonisan sosial
3) Stress yang menumpuk
2. Faktor Presipitasi
A. Stressor sosial budaya
Stres dan kecemasan akan meningkat bila terjadi penurunan stabilitas
keluarga, perpisahan dengan orang yang paling penting, atau
diasingkan dari kelompok.
B. Faktor biokimia
Penelitian tentang pengaruh dopamine, inorefinefrin, lindolomin, zat
halusinogen diduga berkaitan dengan orientasi realita
C. Faktor psikologi
Intensitas kecemasan yang ekstrim dan menunjang disertai
terbatasnya kemampuan mengatasi masalah memungkinkan
berkurangnya orientasi realita
1.2.4 Klasifikasi
Waham dapat dikelompokan menjadi beberapa waham, diantaranya :
1. Waham Kebesaran
Pada waham kebesaran ini meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau
kekuasaan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
2. Waham Curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan.
3. Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,
diucapkan berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Waham Somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang
penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
5. Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.