Anda di halaman 1dari 6

BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

1.1 Masalah Utama


Perubahan proses pikir : waham

1.2 Proses terjadinya waham


1.2.1 Definisi
Waham adalah suatu keyakinan yang salah yang dipertahankan secara
kuat dan terus menerus namun tidak sesuai dengan kenyataan. (Keliat, 2011)
Gangguan isi pikir dapat diidentifikasi dengan adanya waham. Waham atau
delusi adalah ide yang salah dan bertentangan atau berlawanan dengan semua
kenyataan dan tidak ada kaitannya degan latar belakang budaya. (Keliat,
2009)
Proses terjadinya waham
1. Perasaan diancam oleh lingkungan, cemas dan merasa sesuatu yang tidak
menyenangkan dirinya
2. Individu mencoba mengingkari ancaman dari obyek realitas dengan
menyalahartikan kesan terhadap kejadian
3. Individu memproyeksikan pikiran dan perasaan internal pada lingkungan
sehingga tidak dapat diterima menjadi bagian internal
4. Individu mencoba memberi pembesaran/rasional/alasan interprestasi
personal tentang realita pada diri sendiri/orang lain.

1.2.2 Etiologi
Gangguan orientasi realitas disebabkan oleh fungsi otak yang terganggu
yaitu fungsi kognitif dan isi fikir, fungsi persepsi, fungsi emosi, fungsi motorik
dan fungsi sosial. Gangguan pada fungsi kognitif dan persepsi mengakibatkan
kemampuan menilai dan menilik terganggu. Gangguan fungsi emosi, motorik
dan sosial mengakibatkan kemampuan berespons terganggu yang tampak dari
perilaku non verbal (ekspresi muka, gerakan tubuh) dan perilaku verbal
(penampilan hubungan sosial). Oleh karena gangguan orientasi realitas terkait
dengan fungsi otak maka gangguan atau respons yang timbul disebut pula
respons neurobiologik.
1.2.3 Faktor penyebab terjadinya Waham
1. Faktor Predisposisi
A. Faktor Biologis
1) Gangguan perkembangan otak, frontal dan temporal
2) Lesi pada korteks frontal, temporal dan limbik
3) Gangguan tumbuh kembang
4) Kembar monozigot, lebih beresiko dari kembar dua telur
B. Faktor Genetik
Gangguan orientasi realita yang ditemukan pada klien dengan
skizoprenia
C. Faktor Psikologis
1) Ibu pengasuh yang cemas/over protektif, dingin, tidak sensitif
2) Hubungan dengan ayah tidak dekat/perhatian yang berlebihan
3) Konflik perkawinan
4) Komunikasi “double bind”
D. Sosial budaya
1) Kemiskinan
2) Ketidakharmonisan sosial
3) Stress yang menumpuk

2. Faktor Presipitasi
A. Stressor sosial budaya
Stres dan kecemasan akan meningkat bila terjadi penurunan stabilitas
keluarga, perpisahan dengan orang yang paling penting, atau
diasingkan dari kelompok.
B. Faktor biokimia
Penelitian tentang pengaruh dopamine, inorefinefrin, lindolomin, zat
halusinogen diduga berkaitan dengan orientasi realita
C. Faktor psikologi
Intensitas kecemasan yang ekstrim dan menunjang disertai
terbatasnya kemampuan mengatasi masalah memungkinkan
berkurangnya orientasi realita

1.2.4 Klasifikasi
Waham dapat dikelompokan menjadi beberapa waham, diantaranya :
1. Waham Kebesaran
Pada waham kebesaran ini meyakini bahwa ia memiliki kebesaran atau
kekuasaan khusus, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
2. Waham Curiga
Meyakini bahwa ada seseorang atau kelompok yang berusaha
merugikan atau mencederai dirinya, diucapkan berulang kali tetapi
tidak sesuai dengan kenyataan.
3. Waham Agama
Memiliki keyakinan terhadap suatu agama secara berlebihan,
diucapkan berulang tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.
4. Waham Somatik
Meyakini bahwa tubuh atau bagian tubuhnya terganggu atau terserang
penyakit, diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan
kenyataan.
5. Waham Nihilistik
Meyakini bahwa dirinya sudah tidak ada di dunia atau meninggal,
diucapkan berulang kali tetapi tidak sesuai dengan kenyataan.

1.2.5 Karakteristik atau Kriteria Waham


1. Klien percaya bahwa keyakinannya benar
2. Bersifat egosentris
3. Tidak sesuai dengan rasio atau logika
4. Klien hidup menurut wahamnya

1.2.6 Tanda dan Gejala


1. Kognitif
a. Tidak mampu membedakan nyata dengan tidak nyata
b. Individu sangat percaya pada keyakinannya
c. Sulit berfikir realita
d. Tidak mampu mengambil keputusan
2. Afektif
a. Situasi tidak sesuai dengan kenyataan
b. Afek tumpul
3. Prilaku dan Hubungan Sosial
1) Hipersensitif
2) Hubungan interpersonal dengan orang lain dangkal
3) Depresif
4) Ragu-ragu
5) Mengancam secara verbal
6) Aktifitas tidak tepat
7) Curiga
4. Fisik
a. Higiene kurang
b. Muka pucat
c. Sering menguap
d. Berat badan menurun
e. Nafsu makan berkurang dan sulit tidur

1.2.7 Pohon Masalah


Resiko menciderai diri sendiri,
: Efek
Orang lain dan lingkungan

Gangguan proses pikir : : Core Problem


Waham

Gangguan konsep diri :


: Causa
Harga diri rendah

1.3 Rumusan Diagnosa Keperawatan


Perubahan proses pikir : waham

1.4 Intervensi Tindakan Keperawatan


Dx: Perubahan proses pikir : waham
TUM :
Klien dapat menghindari perubahan proses pikir waham berhubungan dengan
harga diri rendah
TUK 1
1) Pasien dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
Tindakan keperawatan
a. Mengucapkan salam terapeutik
b. Menjelaskan tujuan interaksi
c. Membuat kontrak topik, waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
d. Memberikan kesediaan untuk mendengarkan pasien
TUK 2
2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar.
Tindakan Keperawatan.
a. Bina hubungan saling percaya
b. Bantu orientasi realita
c. Berdiskusi tentang kemampuan positif yang dimiliki
d. Bantu melakukan kemampuan yang dimiliki
TUK 3
3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungannya.
Tindakan Keperawatan
a. Bina Hubungan Saling Percaya.
b. Diskusikan kebutuhan psikologis/emosional yang tidak terpenuhi
sehingga menimbulkan kecemasan, rasa takut, dan marah.
c. Tingkatkan aktifitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional
pasien.
DAFTAR PUSTAKA
Carpenito-Moyet, Lynda Juall. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta:
EGC.
Doengoes. E. Mariylyn. 2000. Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta: EGC.
Hamid, Achir Yani. (2000). Buku Pedoman Askep Jiwa-1 Keperawatan Jiwa Teori
dan Tindakan Keperawatan. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
Hawari, Dadang. (2001). Pendekatan Holistik pada gangguan Jiwa Skizofrenia.
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Isaacs, Ann. (2005). Keperawatan Kesehatan Jiwa dan Psikiatri. Edisi 3. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Keliat, Budi Anna. (2006) Proses keperawatan kesehatan jiwa. Jakarta: Penerbit
Buku Kedokteran EGC.
Maramis, W. F. (2005). Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9. Surabaya: Airlangga
University Press.
Stuart dan Laraia. (2001). Principle and Practice Of Psychiatric Nursing. Edisi 6. St.
Louis: Mosby Year Book.
Townsend, Mary. C. (2000). Psychiatric Mental Health Nursing Concepts Of Care.
Edisi 3. Philadelphia: F. A. Davis Company.

Anda mungkin juga menyukai