DISUSUN OLEH :
INTAN PERMATASARI
2016720019
DISUSUN OLEH :
INTAN PERMATASARI
2016720019
NPM : 2016720019
menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi ini saya susun tanpa tindakan plagiarism
Muhammadiyah Jakarta. Jika dikemudian hari ternyata saya melakukan plagiarism, saya
bertanggung jawab sepenuhnya dan menerima sanksi yang dijatuhkan oleh Fakultas Ilmu
(Intan Permatasari)
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS
NIM : 2016720019
penelitian, pemikiran, dan pemasaran asli diri saya sendiri, baik untuk naskah laporan
maupun kegiatan programing yang tercantum sebagai bagian dari skripsi ini. Jika terdapat
karya orang lain, saya telah mencantumkan sumber yang jelas. Demikian pernyataan ini
saya buat dengan sesungguhnya dan apabila di kemudian hari terdapat penyimpangan dan
ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka saya bersedia menerima sanksi akademik
berupa pencabutan gelar yang telah diperoleh karna karya tulis ini dan sanksi lain sesuai
Demikian pernyataan ini saya buat dalam keadaan sadar tanpa paksaan dari pihak
manapun.
(Intan Permatasari)
NIM. 2016720019
SURAT PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI SKRIPSI
NIM : 2016720019
Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui hak kepada Fakultas Ilmu
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat, beserta perangkat yang ada (jika
mengelola dalam bentuk data dasar (database), merawat dan mempublikasikan tugas akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik
Hak Cipta.
(Intan Permatasari)
NIM. 2016720019
LEMBAR PERSETUJUAN
Menyetujui
Pembimbing
Mengetahui
Ka. Program Studi Keperawatan Fik Umj
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
ABSTRAK
Diabetes Mellitus adalah penyakit metabolik kronis yang ditandai oleh kekurangan
produksi dan pemanfaatan insulin hormon pankreas. Diabetes Mellitus yang tidak
terkontrol menimbulkan banyak komplikasi, komplikasi tersebut dapat dimimalisir dengan
penatalaksanaan Diabetes Mellitus yaitu lima pilar penatalaksanaan DM. Keberhasilan
upaya penatalaksanaan Diabetes Mellitus dibutuhkan dukungan keluarga dan pengetahuan
yang baik. Tujuan penelitian ini adalah diketahuinya hubungan dukungan keluarga dan
tingkat pengetahuan terhadap penatalaksanaan lima pilar pada pasien DM tipe 2 di
Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat. Jumlah sampel 40 pasien Diabetes
Mellitus tipe 2 Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan pendekatan Cross
Sectional dan metode pengambilan sampel dengan purposive sampling. Analisa bivariat
menggunakan uji chi square. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 40 responden.
Pengumpulan data menggunakan kuesioner secara door to door karena penelitian
dilakukan ketika pandemic COVID-19. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada
hubungan dukungan keluarga dengan perilaku (p value=0,004) dan ada hubungan tingkat
pengetahuan dengan perilaku (p value=0,001) terhadap penatalaksanaan lima pilar DM.
Diharapkan bagi petugas dan kader kesehatan untuk meningkatkan perannya serta
melibatkan keluarga dalam melakukan edukasi secara berkesinambungan, terjadwal, dan
menarik guna meningkatkan pengetahuan pasien dan dukungan keluarga dalam
melaksanakan perilaku penatalaksanaan lima pilar DM.
Kata kunci : DM, perilaku penatalaksanaan lima pilar, dukungan keluarga, tingkat
pengetahuan
Kepustakaan : 32 (2010-2020)
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur peneliti panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, karunia, dan ridha-Nya serta shalawat dan salam peneliti
laporan hasil penelitian yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Dan Tingkat
Mellitus Tipe 2 Di Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat” dengan baik.
Penulisan laporan hasil penelitian ini dalam rangka memenuhi dan melengkapi salah
satu syarat untuk membuat skripsi dan mencapai gelar sarjana keperawatan pada
Jakarta.
Selama penyusunan laporan hasil penelitian ini, tidak terlepas dari berbagai
hambatan dan kesulitan. Namun berkat bimbingan, bantuan, semangat, dan do’a dari
berbagai pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikannya.. Untuk itu pada kesempatan
yang baik ini, perkenankan penulis agar dapat mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Muhammad Hadi, SKM. M.Kep selaku Dekan Fakultas Ilmu
2. Bapak dr. Dicky Alasadik, M.M selaku Kepala Puskesmas Kecamatan Cempaka
3. Ibu Ns. Slametiningsih, M.Kep. Sp.Kep.J selaku Ketua Program Studi Ilmu
4. Ibu Misparsih, S.Kp, M.Kes selaku pembimbing yang telah bersedia meluangkan
i
arahan demi kelancaran dalam penyelesaian laporan hasil ini dengan sebaik-
baiknya.
5. Seluruh dosen dan staf akademik Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu
penelitian ini.
6. Keluarga, Ibu dan Bapak yang selalu memberikan doa, kasih sayang, pengertian
7. Sahabat penulis yang selalu memberikan semangat, motivasi, doa, dan dukungan
8. Teman – teman kelas 8A Reguler dan teman angkatan 2016, yang selalu saling
9. Seluruh pihak yang turut membantu yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis berdoa semoga semua kebaikan yang telah diberikan mendapatkan balasan
dari Allah SWT. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan proposal ini masih jauh
dari kata sempurna dan masih banyak kekurangannya, sehingga kritik dan saran yang
membangun sangat peneliti harapkan dari semua pihak demi kesempurnaan laporan
hasil penelitian ini yang nantinya akan memberi manfaat kepada banyak pihak.
Peneliti
ii
DAFTAR ISI
DAFTAR SKEMA........................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN
iii
2.4 Konsep Pengetahuan pada Paien DM tipe 2 ...................................................35
2.4.1 Definisi Pengetahuan ...............................................................................35
2.4.2 Tingkat Pengetahuan..................................................................................36
2.5 Penelitian Terkait ................................................................................................39
2.6 Kerangka Teori Penelitian..................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
iv
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Uji Normalitas Dukungan Keluarga dan Tingkat Pengetahuan dengan
Tabel 5.3 Faktor yang Berhubungan dengan Perilaku Penatalaksanaan Lima Pilar
vi
DAFTAR SKEMA
2.1 Kerangka Teori.................................................................................................. 42
vii
DAFTAR LAMPIRAN
Perilaku
Lampiran 11 Dokumentasi
viii
BAB I
PENDAHULUAN
Diabetes Mellitus merupakan penyakit kronis yang umum terjadi pada dewasa
mandiri pada pasien. Namun, bergantung pada tipe DM dan usia pasien,
dalam jumlah tertentu dalam darah. Glukosa dibentuk di hati dari makanan
1
2
muncul gejala yang tampak seperti mudah lapar, haus dan sering buang air
meskipun terjadi gangguan sekresi insulin yang merupakan ciri khas, namun
biasanya dahului nokturia (kencing malam hari, dapat sampai 2-4 kali atau
lebih). Ada juga yang didahului dengan gejala kesemutan, mudah capai,
mengantuk, bahkan sering kencing di siang hari. Ada juga yang mengeluh
dunia. Terdapat 277 juta penduduk dunia yang menderita diabetes, 80%
dunia akan melonjak menjadi 300 juta. National Diabetes Statistic (dalam
dan kecenderungan pada wanita perkotaan yang berusia 45-52 tahun. Dari
hasil yang didapat penulis pravelensi pasien rawat jalan dengan diabetes
mellitus tipe 2 dalam tiga bulan terakhir yang melakukan rawat jalan di
orang
Melihat angka kejadian diabetes mellitus tipe 2 yang terus meningkat dan
tipe 2 yaitu terdapat lima pilar meliputi edukasi yaitu tentang tanda dan
penanganan yang baik. Terapi nutrisi medis (diit), yaitu jumlah, jenis, dan
aman dan teratur serta monitoring kadar gula darah. Adapun factor yang
karena hal tersebut bias dijadikan sebagai system pendukung oleh pasien
dideritanya.
pengindraan manusia, atau hasil tahu seseorang terhadap objek melalui indra
Kecamatan Cempaka Putih Jakarta Pusat pada bulan Maret 2020 melalui
dunia. Terdapat 277 juta penduduk dunia yang menderita diabetes, 80%
LANDASAN TEORI
Bab ini menguraikan landasan teori sebagai acuan penelitian ini yang meliputi
konsep Diabetes Mellitus tipe 2, konsep perilaku, konsep dukungan keluarga, dan
konsep pengetahuan.
10
11
gaya hidup tidak sehat seperti kurang gerak dan makanan siap saji yang
kaitannya dengan gaya hidup tidak sehat seperti kurang gerak dan
usia tetapi biasanya dijumpai pada usia paruh baya dan lansia.
nonketotik (HHNK)
gula darah.
dengan penimbunan lemak dan gaya hidup yang tidak sehat. Berikut
1. Diabetes tipe 1
c) Factor-faktor lingkungan.
2. Diabetes tipe 2
65 tahun)
b) Obesitas
c) Riwayat keluarga
golongan Afro-Amerika).
dibutuhkan.
kebutuhan akan insulin, maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadi
diabete tipe 2.
lebih dari 60 tahun daripada perempuan pada umur yang tua pada
dalam keluarga dan kembar identic, dan variasi yang besar di dalam
Susetyawati, 2019).
yaitu :
1. Pemeriksaan Fisik
diobati.
2. Pemeriksaan penunjang
vaginitis.
a) Edukasi
darah mandiri
sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi tiap individu. Pasien
c) Latihan Jasmani
d) Monitoring
b. Pemeriksaan HbA1C
2. Penatalaksanaan farmakologi
dan tipe 2 sama yaitu bersifat akut maupun kronik. Komplikasi jarang
tipe 2.
21
Ada tiga komplikasi akut pada diabetes mellitus tipe 2 yang penting
a) Hipoglikemia
b) Diabetes ketoasidosis
(SHHNK)
a) Komplikasi makrovaskular
TIA.
b) Komplikasi mikrovaskular
a. Retinopati diabetikum
pada retina mata, seperti arteriol, venula, dan kapiler. Hal ini
b. Nefropati diabetikum
c. Neuropati diabetikum
2.2.1 Definisi
Perilaku adalah suatu tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri
kegiatan atau aktivitas manusia, baik yang dapat diamati oleh orang
lain maupun yang tidak dapat diamati oleh orang lain (Notoatmodjo,
(rangsangan dari luar). Oleh karena perilaku ini terjadi melalui proses
baru dimulai pada domain kognitif yang artinya subjek tahu terlebih
secara langsung oleh orang lain dan timbul akibat ragsangan dari
keyakinan, nilai, dan persepsi, tradisi, dan unsur lain yang terdapat
pilar diabetes.
atau warganya.
a) Edukasi
suatu periode dimana telah terbentuk kokoh pola gaya hidup dan
berhasil.
27
sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi tiap individu. Pasien
sekresi insulin.
3 porsi besar untuk makan pagi (20%), siang (30%), dan sore
c) Latihan Jasmani
total 150 menit perminggu. Jeda antar latihan tidak lebih dari 2
latihan jasmani.
d) Terapi Farmakologis
dan latihan jasmani. Terapi farmakologis terdiri dari obat oral dan
e) Monitoring
dengan kebutuhan.
HbA1c yang sangat tinggi (> 10%). Pada pasien yang telah
terdiri atas dua individu atau lebih yang memiliki hubungan khusus, yang
dapat terkait dengan hubungan darah atau hokum atau dapat juga tidak,
31
pendukung utama bagi klien yang meliputi dukungan dalam merawat klien
keluarga adalah dua orang atau sekelompok orang yang terikat berdasarkan
hidup baik material dan spiritual serta memiliki hubungan dengan anggota
a) Dukungan Informasional
dokter, dan terapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik
33
penatalaksanaan diabetes.
b) Dukungan instrumental
menyelesaikan masalah.
terhadap kebutuhannya.
34
c) Dukungan emosional
dikeluarganya.
d) Dukungan penghargaan/penilaian
2.2.1 Definisi
yang baik guna terbentuknya kesadaran pasien untuk ikut serta dalam
harus menerapkan perilaku yang baik dimana hal tersebut dapat tejadi
1. Tahu (know)
2. Memahami (comprehention)
3. Aplikasi (application)
4. Analisis (analysis)
yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi
monitoring gula darah, antara kadar glukosa yang normal dan tidak
normal.
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
pendekatan cross sectional. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya
pilar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuantitatif dengan
sebagai bentuk yang paling penting dari dukungan sosial. Dukungan berupa
adalah correlation dengan pendekatan cross sectional. Dari hasil penelitian ini
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah analitik dengan pendekatan
cross sectional. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa adanya hubungan
antara tingkat pengetahuan dengan perilaku mengontrol gula darah, dengan hasil
diperlukan sebagai dorongan sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat
dengan perilaku self management pasien DM. Desain penelitian ini adalah cross
sectional. Dari hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang
(p=0,000). Timbulnya perilaku self management yang baik didasari oleh adanya
kemauan, motivasi yang tinggi dan pengetahuan DM ynag cukup sehingga pasien
Konsep
Diabetes Mellitus tipe 2
Penatalaksanaan Lima
Pilar
Pengertian
Klasifikasi
Edukasi
Komplikasi
Terapi nutrisi medis
Patofisiologi
(diit)
Manifestasi klinis
Kebutuhan
Penatalaksanaan jasmani/olahraga
Epidemologi Terapi fakmakologis
(LeMone, 2016) Monitoring gula darah
(PERKENI, 2015)
Etiologi
Faktor-faktor yang
mempengaruhi perilaku
Faktor Predisposis
1. Umur
2. Tingkat pengetahuan
3. Tingkat pendidikan
Factor Pemungkin
Faktor Penguat
1. Dukungan keluarga
2. Perilaku petugas
kesehatan
terbentuk oleh generalisasi dari hal-hal khusus, sehingga tidak dapat langsung
diamati dan diukur. Kerangka konsep merupakan ringkasan dari kerangka teori.
Kerangka konsep menggambarkan aspek-aspek yang telah dipilih dari kerangka teori
untuk dijadikan dasar masalah penelitian. Variabel yang diteliti adalah sebagai
berikut :
variabel lainnya (Nursalam, 2017). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah
Variable terikat adalah variabel yang dipengaruhi nilainya oleh variabel lain,
dengan kata lain variabel terikat adalah faktor yang diamati dan diukur untuk
Variabel Dependen
Perilaku penatalaksanaan
Variabel Independen
a. Dukungan Keluarga Lima Pilar pada pasien
(Dukungan Emosional, Diabetes Mellitus tipe 2
Dukungan Instrumental,
Dukungan
Informasi&Penghargaan)
b. Tingkat Pengetahuan
Variabel Perancu
(Confounding)
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
Keterangan gambar : 4. Pekerjaan
3.2 Hipotesis
Jakarta Pusat.
Jakarta Pusat.
45
menentukan variabel dan mengukur suatu variabel, sehingga definisi operasional ini
merupakan suatu informasi ilmiah yang akan membantu penelitian lain yang ingin
penatalaksanaan lima pilar pada pasien diabetes mellitus tipe 2, sehingga definisi
Tabel 3.2
nilai mean
(10)
2 Variabel semua kegiatan atau Menggunakan 1. Perilaku Ordinal
Dependen : aktivitas manusia, kuesioner, tidak baik,
Perilaku baik yang dapat Menggunakan jika skor
penatalaksanaan diamati oleh orang skala likert jawaban ≤
Lima Pilar lain maupun yang dengan mean (18)
Diabetes tidak dapat diamati menjawab tidak 2. Perilaku
oleh orang lain. pernah, jarang, baik, jika
sering, dan skor
selalu pada jawaban ≥
pertanyaan yang mean (18)
diberikan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
hubungan antara dua variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel
4.2.1 Populasi
48
49
4.2.2 Sampel
Luknis, 2018). Dalam penelitian ini pengambilan data yang digunakan adalah
sebagi berikut :
n = N. z2 .p.q
d2 (N – 1)+ z2 .p.q
50
Keterangan :
1,96
50%
q : 1 – p (100% - p)
berikut :
n= 39x (1,96)2x0,5x0,5
0,0025(38)+(1,96)2x0,5x0,5
n= 37,4556
0,095 + 0,9604
n= 37,4556
1,0554
n= 35,48
n= 36
Penelitian dilakukan oleh peneliti dimulai pada awal bulan Mei s/d pertengahan Juni
2020.
and non-maleficiency)
confidentiality)
menjelaskan bahwa identitas baik nama maupun alamat asal responden dalam
andinformed consent)
1. Kuesioner A berisi tentang karakteristik responden terdiri atas : nama, usia, jenis
Skoring dalam kuesioner ini menggunakan 4 skala bernilai 1-4. Nilai 1 (tidak
Caranya responden memilih salah satu jawaban benar dan salah. Pengukuran
perilaku diet, 2 pertanyaan tentang latihan fisik, 2 pertanyaan kepatuhan obat, dan
skala bernilai 1-4 pengukuran dengan tidak pernah, jarang, sering, dan selalu
informasi yang dapat dikatakan valid, bila tidak ada perbedaan antara yang
dilaporkan peneliti, dengan apa yang sesuangguhnya terjadi pada obyek yang
Pearson Product Moment yaitu melihat nilai koreksi antara skor masing-
bila r hitung lebih besar dari nilai r table, maka item kuesioner adalah valid,
namun bila nilai r hitung lebih kecil dari r table maka instrument tidak valid.
54
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dan alat
ukur yang sama (Sutanto Priyo, 2020). Untuk mengetahui nilai reliabilitas
adalah adalah dengan membandingkan nilai r hasil dengan r table. Dalam uji
reliabilitas sebagai nilai r hasil adalah nilai “Alpha”. Bila r Alpha > r table ,
Dalam pengumpulan data penelitian ini dilakukan pada waktu pandemi, maka
prosedurnya diawali dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, dan tahap terminasi
yaitu.
1) Tahap persiapan, terdiri dari dua yaitu tahap administratif dan tahap
Suku Dinas Kota Jakarta Pusat yang ditujukan kepada Puskesmas Kecamatan
penyakit DM.
kuesioner kepada responden sesuai dengan kriteria inklusi dan ekslusi. Peneliti
Jika ada responden yang tidak lancar dalam membaca atau menulis, maka peneliti
penelitian ini.
1. Editing
Pengecekan isian lembar kuesioner apakah jawaban sudah lengkap, jelas, relevan,
dan konsisten.
2. Coding
Merubah data berbentuk huruf menjadi dan berbentuk angka atau bilangan. Hal
ini untuk memudahkan saat analisis data dan mempercepat memasukan data.
3. Processing
Memproses data yang dilakukan dengan cara mengentry data dari kuesioner ke
aplikasi SPSS.
4. Cleaning
Pengecekan kembali data yang telah dimasukkan untuk melihat ada tidaknya
kesalahan.
Analisa univariat adalah suatu teknik analisis data terhadap satu variable
lainnya. Analisa ini dilakukan untuk melihat distribusi frekuensi dari hasil
57
Jakarta Pusat. Dalam aplikasi penelitian ini yaitu peneliti melakukan analisa
lima pilar. Pada analisa univariat ini hanya menghasilkan distribusi frekuensi
Skewness dan Standar Error. Nilai Skewness dibagi dengan Standar Error
Tabel 4.1
dengan tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui adanya hubungan antara
variabel independen dan variabel dependen serta jenis data yang telah diteliti
adalah katagorik-katagorik maka teknik dalam analisa data ini adalah uji chi-
dengan melihat nilai p bila dari hasil penghitungan statistik diperoleh hasil p
<0,05 maka statistik bermakna. Yang berarti terdapat hubungan antara variabel
p>0,05 maka hasil penghitungan statistik tidak bermakna atau tidak ada
hubungan antara variabel independen dan dependen. Dalam penelitian ini yaitu
∑ ( 0−E )
x 2=
E
59
Keterangan:
Data yang dijelaskan untuk memperoleh gambaran dari masing-masing variable dan
60
61
menunjukkan bahwa sebagian besar responden berusia >65 tahun sebanyak 27 responden
(67,5%), berdasarkan jenis kelamin terbanyak pada kelompok perempuan yaitu sebanyak
penyakit DM tipe 2 terbanyak pada kelompok 1-5 tahun, sebanyak 22 responden (55%).
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Variabel Independen (Dukungan Keluarga dan Tingkat
Pengetahuan) dan Variabel Dependen (Perilaku Penatalaksanaan Lima Pilar)
(n=40).
No Variabel F %
.
1. Dukungan Keluarga
- Rendah 21 52,5
- Tinggi 19 47,5
2. Tingkat Pengetahuan
- Kurang 26 65,0
- Baik 14 35,0
3. Perilaku
- Tidak Baik 25 62,5
- Baik 15 37,5
Berdasarkan tabel 5.2 menunjukkan bahwa sebagian besar responden dengan dukungan
dimiliki responden kurang yaitu sebanyak 26 responden (65,0%), dan yang memiliki
Perilaku
statistik diperoleh nilai p Value = 0,004 (p < 0,05) maka dapat disimpulkan
penatalaksanaan lima pilar. Dari hasil analisis diperoleh nilai Odds Ratio
63
Hasil uji statistik diperoleh nilai p Value = 0,001 (p < 0,05) maka dapat
dengan perilaku penatalaksanaan lima pilar. Dari hasil analisis diperoleh pula
nilai Odds Ratio (OR) = 14,438 artinya pasien DM tipe 2 dengan tingkat
tidak baik
BAB VI
Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian yang dibandingkan dengan teori atau
konsep yang telah diuraikan pada Bab II untuk melihat kesenjangan antara teori
secara door to door sesuai dengan aturan kesehatan. Sehingga butuh waktu
64
65
a) Usia
Dari hasil analisa didapatkan usia responden >65 tahun yaitu sebanyak
mereka yang berat badannya berlebih, sehingga tubuhnya tidak peka lagi
terhadap insulin.
terjadinya DM. Hal ini terjadi karena lansia memiliki kadar glukosa
proses penuaan.
b) Jenis Kelamin
Responden (77,5%). Hasil ini sejalan dengan penelitian Gumilas et. al,.
c) Pendidikan
responden.
diikuti proses penurunan baik dari fungsi fisik maupun kognitif sehingga
terkait penyakitnya.
d) Pekerjaan
Hal ini sesuai dengan penelitian Grant (2009) yang berjudul Gender
dalam penelitian ini sehingga sudah pensiun. Orang yang tidak bekerja
memiliki gaya hidup yang kurang aktif. Semakin tua usia seseorang akan
e) Lama Menderita DM
preventif.
semakin baik.
72
tindakan seseorang.
7.1 Kesimpulan
Tahun 2020. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 40 responden
7.2.1 Univariat
sebagian besar pada usia >65 tahun sebesar (67,5%), berdasarkan jenis
dukungan
74
75
7.2.2 Bivariat
2,211 – 47,842.
7.2 Saran
Diharapkan bagi penelitian lain dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan
ada pada penelitian ini sehingga hasilnya lebih baik lagi. Lebih dikembangkan
untuk jenis penelitiannya dengan variabel lain yang berbeda dan lebih
Askandar. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta
Airlangga
Grant J.F, Hicks N, Taylor A.W, Chittleborough C.R, Phillips P.J. (2009). Gender-Specific
Hasan. (2013). “Hubungan Antara Dukungan Sosial dengan Strategi Coping pada
Irfan & Wibowo. (2015). “Hubungan Tingkat Stress dengan Kadar Gula Darah pada
dengan Perilaku Mengontrol Gula Darah pada Pasien DM Rawat Jalan di RSUD
Lapau, Buchari. (2012). Metode Penelitian Keseshatan. Jakarta : Yayasan Pustaka Obor
Indonesia
LeMone, Priscilla, dkk. (2016). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah. Jakarta : EGC
Mustarim, at. all. (2019). “Analisis Faktor yang Berhubungan dengan Self Management
Pangemanan dan Melayu. (2014). Analisis Fakor Resiko Terjadinya DM Tipe 2 pada
75
Volume 2 No 2
PERKENI. (2015). Konsensus Pengelolaan dan pencegahan Diabetes Mellitus tipe 2 tipe
Kediri
Berdasarkan kadar HBA1C di Puskesmas Jayabaru Kota Banda Aceh. Sel 2 (2)
49-56
Rumoharbo, Hotma. (2014). Mencegah Diabetes Mellitus dengan Perubahan Gaya Hidup.
Bogor : In Media
Sutanto Priyo. (2020). Analisa Data Pada Bidang Kesehatan. Depok: Rajawali Pers.
Syahdrajat, T. (2015). Panduan Menulis Tugas Akhir Kedokteran dan Kesehatan. Jakarta :
Kencana
Yogyakarta
KUESIONER PENELITIAN
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA DAN TINGKAT PENGETAHUAN
TERHADAP PENATALAKSANAAN LIMA PILAR PADA PASIEN DIABETES
MELLITUS TIPE 2 DI PUSKESMAS KECAMATAN CEMPAKA PUTIH
JAKARTA PUSAT
Dengan hormat,
Pada saat ini sedang melaksanakan penelitian dalam rangka menyusun skripsi yang
berjudul: Hubungan Dukungan Keluarga dan Tingkat Pengetahuan terhadap
Penatalaksanaan Lima Pilar pada Paien Diabetes Mellitus Tipe 2.
Sehubungan dengan hal tersebut, pada kesempatan ini saya sangat mengharapkan bantuan
anda untuk mengisi kuesioner penelitian ini sesuai dengan petunjuk pengisian yang ada.
Bantuan yang diberikan akan sangat membantu pelaksanaan penelitian ini. Atas kesediaan
dan bantuan yang diberikan, saya ucapkan banyak terima kasih.
Hormat saya,
Intan Permatasari
NPM : 2016720019
Lampiran 4
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
Dengan menandatangani lembar ini saya memberikan persetujuan untuk mengisi identitas
saya pada lembar kuesioner dan bersedia menjadi responden pada penelitian ini, yang
dilakukan oleh peneliti :
Nama :
Alamat :
Saya mengerti bahwa saya menjadi bagian dari penelitian ini dan saya tahu bahwa
partisipasi saya untuk menjawab atau mengisi identitas ini tidak berakibat negatif pada diri
saya. Saya diberitahu bahwa hasil penelitian ini akan menjadi masukan bagi tenaga
kesehatan dan saya khususnya keluarga yang memiliki orang terdekat dengan masalah
penyakit Diabetes. Saya telah diberikan kesempatan untuk bertanya, mengenai penelitian
ini dan mengenai peran serta saya dan saya menyatakan secara suka rela berperan dalam
penelitian ini.
Responden,
( )
Lampiran 5
LEMBAR KUESIONER
Insial Responden:
A. Data Demografi
Petunjuk pengisian : Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan mengisi jawaban yang
telah tersedia dan berikan tanda checklist (√) pada kotak yang tersedia dengan
jawaban yang paling benar menurut anda.
Usia : Tahun
Petunjuk pengisian : Isilah dengan tanda tanda (√) pada kolom yang telah
tersedia dari pernyataan yang sesuai dengan kebiasaan
bapak/ibu lakukan sehari-hari
N %
Cases Valid
15 100.0
Excludeda
0 .0
Total
15 100.0
Reliability Statistics
.945 12
Item Statistics
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Scale Variance if Corrected Item- Cronbach's Alpha
Deleted Item Deleted Total Correlation if Item Deleted
Keluarga memberitahu hasil
37.47 36.981 .831 .938
pemeriksaan
keluarga memngingatkan
37.60 37.114 .823 .939
penyuluhan
keluarga mengingatkan perilaku
37.47 37.838 .713 .942
yang memperburuk penyakit
keluarga menjelaskan mengenai
37.80 39.029 .644 .944
penyakit saya jika saya bertanya
keluarga menyediakan waktu
dan fasilitas untuk pengobatan 37.33 38.524 .646 .944
saya
keluarga berperan aktif dalam
37.87 36.552 .656 .945
pengobatan saya
keluarga bersedia membiayai
37.73 35.210 .845 .937
pengobatan saya
keluarga berusaha mencarikan
37.53 38.552 .515 .949
sarana
keluarga mendapaingi saya
37.60 36.971 .708 .942
dalam perawatan
keluarga memberi perhatian
37.53 36.981 .831 .938
ketika saya sakit
keluarga tetap mencintai saat
37.60 34.257 .920 .934
saya sakit
keluarga memahami bahwa
37.47 36.410 .911 .936
sakit saya musibah
N %
Cases Valid
15 100.0
a
Excluded
0 .0
Total
15 100.0
Reliability Statistics
.948 15
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
Penyakit diabetes adalah penyakit kelebihan gula dalam darah .87 .352 15
Penyakit diabetes disebabkan karena kurangnya hormone insulin .93 .258 15
Usia, keturunan atau riwayat dari keluarga, berat badan lebih/kegemukan adalah factor
.80 .414 15
penyebab timbulnya penyakit DM tipe 2
Penyakit diabetes, ditandai dengan sering buang air kecil (BAK), sering lapar, dan
.93 .258 15
sering haus
Gejala berat lain dari diabetes antara lain penglihatan buram, keletihan, dan kesemutan .87 .352 15
Kerusakan organ ginjal, jantung dan luka yang sulit sembuh merupakan komplikasi dari
.80 .414 15
penyakit diabetes
Cara memasak makanan yang dapat meningkatkan kadar gula darah adalah direbus,
.80 .414 15
dibakar, dan dikukus
Pengaturan makan (diit) diperlukan untuk menjaga keseimbangan kadar gula darah .87 .352 15
Aktivitas fisik yang baik dapat dilakukan dengan aerobic, jalan cepat, bersepeda santai,
.80 .414 15
jogging, berenang untuk membantu mengontrol kadar gula darah.
Aktivitas fisik yang rutin pada pasien diabetes dilakukan sebanyak 3-5 kali perminggu
.93 .258 15
selama sekitar 30-45 menit.
Meminum obat diabetes secara teratur harus dilakukan untuk mencegah terjadinya
.80 .414 15
komplikasi
Terapi insulin diberikan jika terapi jenis lain tidak dapat mengontrol gula darah .80 .414 15
Kadar gula darah yang tinggi mengakibatkan penglihatan buram, keletihan, paratesia,
dan infeksi kulit. Sedangkan kadar gula yang rendah mengakibatkan keadaan menjadi .80 .414 15
lemas, bahkan sampai penurunan kesadaran.
Untuk mencegah keparahan penyakit diabetes perlu dilakukan pemeriksaan kadar gula
.80 .414 15
darah secara rutin
Untuk menghindari infeksi/luka/gangren, dianjurkan untuk menggunakan lotion dan
.80 .414 15
mengguntuing kuku tidak terlalu dalam.
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Penyakit diabetes adalah penyakit kelebihan gula dalam
11.73 16.210 .729 .945
darah
Penyakit diabetes disebabkan karena kurangnya hormone
11.67 16.667 .791 .945
insulin
Usia, keturunan atau riwayat dari keluarga, berat badan
lebih/kegemukan adalah factor penyebab timbulnya 11.80 15.886 .710 .945
penyakit DM tipe 2
Penyakit diabetes, ditandai dengan sering buang air kecil
11.67 16.667 .791 .945
(BAK), sering lapar, dan sering haus
Gejala berat lain dari diabetes antara lain penglihatan
11.73 16.210 .729 .945
buram, keletihan, dan kesemutan
Kerusakan organ ginjal, jantung dan luka yang sulit sembuh
11.80 16.171 .618 .948
merupakan komplikasi dari penyakit diabetes
Cara memasak makanan yang dapat meningkatkan kadar
11.80 15.886 .710 .945
gula darah adalah direbus, dibakar, dan dikukus
Pengaturan makan (diit) diperlukan untuk menjaga
11.73 16.210 .729 .945
keseimbangan kadar gula darah
Aktivitas fisik yang baik dapat dilakukan dengan aerobic,
jalan cepat, bersepeda santai, jogging, berenang untuk 11.80 15.886 .710 .945
membantu mengontrol kadar gula darah.
Aktivitas fisik yang rutin pada pasien diabetes dilakukan
11.67 16.667 .791 .945
sebanyak 3-5 kali perminggu selama sekitar 30-45 menit.
Meminum obat diabetes secara teratur harus dilakukan
11.80 15.886 .710 .945
untuk mencegah terjadinya komplikasi
Terapi insulin diberikan jika terapi jenis lain tidak dapat
11.80 16.171 .618 .948
mengontrol gula darah
Kadar gula darah yang tinggi mengakibatkan penglihatan
buram, keletihan, paratesia, dan infeksi kulit. Sedangkan
11.80 15.457 .851 .942
kadar gula yang rendah mengakibatkan keadaan menjadi
lemas, bahkan sampai penurunan kesadaran.
Untuk mencegah keparahan penyakit diabetes perlu
11.80 15.886 .710 .945
dilakukan pemeriksaan kadar gula darah secara rutin
Untuk menghindari infeksi/luka/gangren, dianjurkan untuk
menggunakan lotion dan mengguntuing kuku tidak terlalu 11.80 15.457 .851 .942
dalam.
N %
Cases Valid
15 100.0
Excludeda
0 .0
Total
15 100.0
Reliability Statistics
.920 10
Item Statistics
Std.
Mean Deviation N
Saya mencari tahu penatalaksanaan DM tipe 2 3.07 .594 15
Saya mengikuti kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan penyakit Diabetes 2.53 .640 15
Saya tidak mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula 2.33 .488 15
Saya mengganti nasi dengan ubi, jagung, nasi merah, kentang, oatmeal 2.27 .458 15
Saya melakukan aktivitas fisik antara lain dengan aerobic/senam, jalan cepat,
2.20 .414 15
bersepeda santai, jogging, dan berenang
Saya melakukan aktivitas fisik sebanyak 3-5 kali perminggu selama sekitar 30-45
2.13 .352 15
menit.
Jika kadar gula darah tinggi ssya konsultasi dengan dokter untuk terapi insulin 2.67 .724 15
Saya melakukan control ke dokter apabila obat habis 3.73 .458 15
Saya memeriksakan kadar gula darah secara rutin sesuai program 2.93 .594 15
Jika saya merasakan sesautu terjadi saya akan segera control ke dokter 3.07 .594 15
Item-Total Statistics
Scale Mean Scale Corrected Cronbach's
if Item Variance if Item-Total Alpha if Item
Deleted Item Deleted Correlation Deleted
Saya mencari tahu penatalaksanaan DM tipe 2 23.87 13.124 .835 .903
Saya mengikuti kegiatan penyuluhan yang berkaitan dengan
24.40 12.971 .800 .905
penyakit Diabetes
Saya tidak mengkonsumsi makanan yang banyak
24.60 14.686 .573 .918
mengandung gula
Saya mengganti nasi dengan ubi, jagung, nasi merah,
24.67 14.238 .758 .909
kentang, oatmeal
Saya melakukan aktivitas fisik antara lain dengan
aerobic/senam, jalan cepat, bersepeda santai, jogging, dan 24.73 14.352 .811 .908
berenang
Saya melakukan aktivitas fisik sebanyak 3-5 kali perminggu
24.80 15.457 .537 .920
selama sekitar 30-45 menit.
Jika kadar gula darah tinggi ssya konsultasi dengan dokter
24.27 13.352 .603 .921
untuk terapi insulin
Saya melakukan control ke dokter apabila obat habis 23.20 14.886 .558 .918
Saya memeriksakan kadar gula darah secara rutin sesuai
24.00 13.286 .792 .906
program
Jika saya merasakan sesautu terjadi saya akan segera control
23.87 13.124 .835 .903
ke dokter
Lampiran 10
PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA