SKRIPSI
ANNISA FARADILLA
2016720112
TAHUN 2020
HALAMAN PERNYATAAN ORIGINALITAS
Skripsi ini adalah hasil karya sendiri dan segala sumber bsik ysng di kutip
maupun di rujuk telah saya nyatakan dengan benar.
NPM : 2016720112
Tanda Tangan :
i
PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME
NPM : 2016720112
Menyatakan dengan sebenar benarnya bahwa skripsin ini saya susun tanpa tindakan
plagiaresme senuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Muhammadiyah
Jakarta. Jika di kemudian hari saya melakukan plagiarism, saya bertanggung jawab
sepenuhnya dan menerima sangsi yang di jatuhkan oleh Universitas Muhammadiyah
Jakarta.
Annisa Faradilla
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Pembimbing I
Mengetahui,
iii
LEMBAR PENGESAHAN
NIM : 2016720112
Dewan Penguji :
Ditetapkan :
Tanggal :
iv
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
NPM : 2016720112
Program : Keperawatan
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hak bebas royalti noneklusif
ini, Universitas Muhammadiyah Jakarta berhak menyimpan, mengalih
media/formatkan mengelola dalam bentuk pangkalan data dasar, merawat dan
mempublikasikan skripsi saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai
penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Yang menyatakan
v
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-
Nya sehingga peneliti dapat menyelesaikan proposal penelitian ini yang berjudul
“Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap Pencegahan Stroke Pada Usia Muda Di
RT 03/RW 05 Pamulang Kota Tangerang Selatan“ . Selawat serta salam tidak lupa
peneliti sampaikan kepada Nabi Muhammda SAW dan para keluarga dan para
sahabatnya. Penulisan proposal penelitian ini adalah untuk melengkapi tugas akhir
dalam rangka memperoleh gelar Strata I pada Program Studi Keperawatan, Fakultas
Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini peneliti banyak sekali mendapat dukungan
dari berbagai pihak. Untuk itu, perkenankan peneliti agar agar dapat mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Allah SWT atasrahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat mengerjakan tugas
akhir ini dengan baik
2. Dr. Muhammad Hadi, SKM., M.Kep sebagai dekan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta
3. Ns. Slametiningsih, S.Kep., Sp.Kep.J sebagai ketua program strudi Ilmu
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta
4. Dr. Yani Sofiani, M.Kep., Sp.KMB sebagai pembimbing dalam pembuatan
proposal penelitian ini yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan
bimbingan kepada peneliti
5. Keluarga saya, Ayah Teguh Mama Nuraini, dan adik saya Adela dan Anindita yang
selalu mendoakan serta selalu memberikan dukungan penuh untuk kelacaran
penyusunan proposal ini
vi
6. Sahabat saya Adiesti Ainniah, Aulia Septiani, Bela Monita, Choerunisa Pertiwi,
Hilalliyah, Mytri Alfira dan Sintya Dwi Febriani yang selalu memberikan
dukungan kepada saya
7. Teman teman satu bimbingan Hastuti Utami, Lia Apriliani, Amel Widiastuti,
Gabriel seeta teman teman seperjuangan mahasiswa Program Strudi Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Jakarta angkatan 2016 yang telah memberikan arahan
dan dukungan serta semangat dalam penyelesaian proposal ini
Dengan segenap kerendahan hati peneliti, semoga semua doa, dukungan, motivasi dan
kebaikan lainnya yang diberikan kepada peneliti dapat menjadi amal yang baik dan
mendapatkan balasan dari Allah SWT. Pada akhirnya peneliti menyadari bahwa
proposal ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu peneliti mengharapkan saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan proposal penelitian ini. Semoga penelitian
ini bermanfaat bagi semua pihak.
Annisa Faradilla
vii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
PROGRAM STUDI KEPERAWATA
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
ANNISA FARADILLA
ABSTRAKSI
Stroke adalah penyakit tidak menunar (PTM) yang diperkirakan hampir 17,5 juta orang
meninggal dikarenakan stroke. Banyak faktor yang dapat menyebabkan stroke diusia
muda, seperti kebiasaan merorkok, minum alcohol, makan makana jungfood dan pola
hidup yang tidak baik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi hubungan
antara pengetahuan dengan sikap pencegahan stroke pada usia muda. Desain yang
digunakan adalah Deskriptif Analitik dengan pendekatan Cross Sectional. Sample yang
didapat menggunakan teknik Non Probability Sampling dan didapatkan sample 68
responden. Analisa penelitian dilakukan secara bertahap yaitu dengan analisa univariate
untuk mengetahui gambaran karakteristik responden dan analisa bivariate dengan
menggunakan uji chi square. Hasil yang di dapat adalah responden yang memiliki
pengetahuan yang rendah dan tidak melakukan sikap pencegahan sebanyak 31 responden
(83,3%) sedangkan responden yang mempunyai pengetahuan yang tinggi dan melakukan
sikap pencegahan sebanyak 20 responden (64,%). Hasil penelitian menunjukan terdapat
hubungan antara pengetahuan terhadap sikap pencegahan stroke, dengan p value = 0,0001.
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN............................................................................ iv
KATA PENGANTAR.................................................................................... vi
DAFTAR ISI................................................................................................... xi
BAB I PENDAHULUAN........................................................................ 1
ix
2.2.2 Tingkat Pengetahuan dalam Domain Kognitif................ 15
2.2.3 Faktor yang Mempengaruhi Pengatahuan....................... 16
2.2.4 Proses Terjadinya Pengetahuan....................................... 17
2.2.5 Kreteria Tingkat Pengetahuan......................................... 17
2.2.6 Jenis Pengetahuan………………………………………...18
2.2.7 Pengetahuan Yang Harus Dimiliki Pada Usia Muda Terkait
Stroke............................................................................... 18
2.2.8 Pengukirah pengetahuan ................................................. 19
2.3 Konsep Sikap................................................................................. 19
2.3.1 Definisi............................................................................ 19
2.3.2 Komponen Sikap............................................................. 19
2.3.3 Karakteristik Sikap.......................................................... 20
2.3.4 Tingkatan Sikap............................................................... 20
2.3.5 Fungsi Sikap.................................................................... 20
2.3.6 Sikap Pencegahan............................................................ 20
2.3.7 Pengukukuran Sikap........................................................ 21
2.4 Konsep Usia Muda......................................................................... 21
2.5 Hubungan Pengetahuan Terhapad Sikap Pencegahan Stroke Pada
Usia Muda............................................................................................. 22
2.6 Intrumen Penelitian........................................................................ 23
2.7 Kerangka Teori.............................................................................. 24
OPRSIONAL................................................................................................... 25
x
4.5 Etika Penelitian.............................................................................. 33
4.6 Alat Pengumpulan Data................................................................. 34
4.7 Prosedur Pengumpulan Data.......................................................... 35
4.8 Pengelolaan Data........................................................................... 36
4.9 Rencana Analisa Data.................................................................... 37
BAB VI PEMBAHASAN........................................................................... 43
7.1 Kesimpulan.................................................................................... 48
7.2 Saran ............................................................................................. 48
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................
LAMPIRAN ...................................................................................................
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR BAGAN
xiii
xiv
BAB I
PENDAHULUAN
Stroke adalah suatu sindrom yang di tandai dengan gejala klinis yang berkembang
dengan cepat berupa gangguan fungsional otak fokal maupun global yang
berlangsung lebih dari 24 jam yang disebebkan oleh gamgguan vaskuler (World
Health Organization, 2020). Stroke masuk kedalam penyakit tidak menular (PTM)
merupakan penyakit kronis yang tidak di tularkan dari orang ke orang lain (Riskesda,
2013).
1
2
rata serangan stroke paling banyak terjadi di perkotaan yaitu sebanyak 12,1%.
(Kemenkes, 2018).
Penyakit stroke juga menjadi penyebab kematian utama hampir seluruh rumah sakit
Indonesia dengan angka kematian sekitar 15,4%. Dan pada tahun 2013 prevelensinya
berkisar 7,4% dan menjadi 10,5% pada tahun 2018, jadi sebanyak 57,9% penyakit
stroke telah terdiagnosis oleh tenaga kesehatan. Prevelensi penyakit stroke terus
mengalami peningkatan seiring dengan bertambahnya umur seseorang, terlihat dari
stroke tertinggi yang terdiagnosis pada umur lebih dari 75 tahun sebesar 50,2%
sedangkan terendah pada usia 15 – 24 tahun sebesar 0,6% (Riskesda, 2018)
Peluang seseorang terkena stroke di usia muda dengan rentan umu 15 – 45 tahun
sebesar 46 % penderita (Kemkes, 2018 ). Di Banten prevelensi stroke usia muda
tahun 2013 sebesar 7 % dan meningkat menjadi 11,5 % pada tahun 2018 hal tersebut
menunjukan bahwa stroke juga menyerang pada usia muda (Rikesda, 2013).
Prevelensi stroke usia muda di Tangerang sebesar 19,64 % (Kemenkes, 2017).
Menuruut Yayasan Stroke Indonesia (Yastroki) masalah stroke di indoensia semakin
banyak dan juga mendesak kareena jumlah penederita stroke di Indonesia nerupakan
yang terbanyak di Asia. Jumlah penderita streke di usia 60 tahun ketas merupakan
urutan ke 2 terbanyak di Asia, sedangkan usia 15 – 59 tahun merupakan urutan ke 5
terbanyak di Asia (Putriyanti ,2015). Peluang seseorang terkena stroke di usia muda
lebih besar sebanyak 46 % penderita (Kemkes, 2018 ). Menurtut Hurlock dalam
indah (2015) masa dewasa dibagi menjadi tiga periode yaitu masa dewasa awal atau
dewasa muda (18 – 40 tahun ) masa dewasa madya atau dewasa tua ( 40 – 60 tahun)
dan dewasa akhir atau lansia (60 tahun – meninggal ).
Stroke terjadi karena adanya penyumbatan pembulu darah di otak yang dapat
mengakibatkan otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Dalam Bdrul Munir (2015)
faktor terjadinya stroke dibagi menjad dua yaitu faktor yang tidak dapat dimodifikasi
dan dapat di modifikasi. Faktor yang tidak bisa dimodifikasi adalah umur, jenis
kelamin, ras dan genetic atau keturunan sedangkan faktor yang dapat di modifikasi
yaitu hipertensi, kolestrol tinggi, diabetes militus, obesitas, peminum alcohol,
perokok, stress, makan makanan jung food (Badrul Munir, 2015). Menurut Siti
3
Peningkatan kejadian stroke di usia muda disebabkan dari prilaku yang tidak baik
seperti kebiasaan makan makanan cepat saji dan berlemak serta malas bergerak
dapat menyebabkan lemak dalam tubuuh menumpuk dan menyebabkan kolestrol
tinggi (diatas 240 mg/dl) yang dapat menempatkan seseorang dalam resiko terkena
stroke. Selain itu konsumsi gula yang berlebih atau penyuka makanan manis seperti
sirup, kue kue, cemilan manis dan lainnya dapaat menimbulkan penyakit diabetes,
dimana diabetes ini merupakan faktor resiko stroke pada usia muda. Penyakit
diabetes ini jika di tambah dengan kolestrol tinggi dan hipertensi maka resiko
terjadinya stroke empat kali lebih besar. Selain itu rokok merupakan penyebab nyata
terjadinya stroke di usia muda bahkan resikonya tujuh kali lipat dibandingkan orang
yang tidak merokok (Burhanudin, 2012).
Menurut (Siti Nur, 2014) perilaku tidak sehat yang sering dilakukan si usia muda
disebabkan oleh pengetahuan yang rendah tentang pencegahan stroke, maka
seseorang dapat melakukan pencegahan dengan menjaga pola hidup dan
kebiasaannya seperti tidak merokok, tidak minum minuman beralkohol dan olahraga
yang teratur. Selain itu seseorang juga harus menjaga pola makan dan pola hidupnya
sehingga tidak terjadi obesitas, diabetes militus, hipertensi yang merupakan faktor
resiko stroke. Sikap pencegahan yang dapat dilakukan untuk mencegah kejadian
stroke seperti rutin memeriksa tekanan darah dan kolestrol, kontrol kadar gula darah,
stop minum alcohol dan rokok, olahraga teratur dan diet lemak dan kurangi
konsumsi makanan yang mengandung banyak sodium (Dourman, 2013).
Dalam perilaku pencegahan stroke terdapat terdapat dua faktor yang mempengaruhi
yaitu sikap pemeliharaan kesehatan upayah yang dilakukan untuk memelihara
kesehatan dan mempertahankannya yaitu dengan upayah pencegahan, penyembuhan
serta pemulihan, peningkatan kesehatan, dan upayah gizi makanan. Tidak hanya itu
sikap pemeliharaan kesehatan namun sikap lingkungan juga mempengaruhi individu
dalam bertindak. Pengaruh lingkungan sangat kuat dalam perilaku yang di hasilkan.
Kemampuan seseorang dalam menerima dan mengelola rangsangan dapat
mempengaruhi perilaku hidup sehat ataupun perilaku hidup sakit. Sebagai contoh
perilaku hidup sehat seseorang dalam mencegah terjadinya stroke yaitu dengan
mengurangi konsumsi makanan junk food, rokok dan tidak konsumsi alcohol (Dita
Naeswara, 2015).
Belum ada penelitian yang terkait dengan hubungan pengetahuan terhadap sikap
penegahan stroke di usia muda sehingga peneliti tertarik untuk mengambil penelitian
tersebut. Juga ditambah dengan data hasil wawancara kepada 10 responden di
wilayah Tangerang Selatan dengan menanyakan pertanyaan terkait penyebab stroke,
faktor yang mempengarui dan komplikasi yang diakibatkan dari stroke. Dan didapati
hasil 8 dari 10 responden yang mengetahui bahwa rokok dan hipertensi dapat
menyebabkan stroke dan komplikasi yang ditimbukan fatal namun mereka masih
enggan untuk meninggalkan perilaku tidak sehat tersebut. Berdasarkan data yang
diuraikan di atas peneliti tertarik ingin melakukan penelitian tentang hubungan
5
Kejadian stroke di bawah usia 45 tahun terus meningkat di perkirakan 1.000 juta
orang mengalami stroke di setiap tahunnya (AHA, 2010). Banyaknya kejadian stroke
diakibatkan dari prilaku pencegahan yang kurang, data dari kemenkes menyatakan 1
dari 5 kasus stroke diakibatkan obesitas, 1 dari 10 kasus berhubungan dengan rokok
dan 1 juta kasus stroke berhubungan dengan konsumsi alcohol yang berlebihan
(Kemenkes, 2018). Peluang seseorang terkena stroke di usia muda lebih besar
sebanyak 46 % (Kemkes, 2018) yang banyak di sebebkan dari kurangnya
pengetahuan sesorang tentang perilaku pencegahan stroke. Indah putri (2015) prilaku
gaya hidup yang tidak sehat sangat mempengaruhi kejadian stroke pada usia muda.
PEMBAHASAN
Pada bab ini membahasa konsep stroke, pengetahuan, sikap, usia muda,
penelitian terkait dan kerangka teori.
Penyebab terjadinya stroke adalah karena thrombus dan embolus yang dapat
terbentuk dari penyakit hipertensi, diabetes mulitus, kolestrol, penyakit
jantung yang dapat menyumbat pembulu darah di otak yang jika tidak
mendapatkan pertolongan akan mengakibatkan pecahnya pembulu darah di
otak (Badrul Munir, 2015).
7
8
2.1.3 Patofisiologi
Ketika arteri mengalami sumbatan secara akut oleh thrombus atau embolus,
maka area sistem saraf pusat (SSP) yang di perdarahi akan mengalami infark
jika tidak ada perdarahan kolateral yang adekuat. Di sekitar zona nekrotik
sentral, terdapat penumbra iskemik yang tetap viable untuk suatu waktu
artinya fungsinnya dapat pulih jika aliran darah baik kembali.
Iskemik pada sistem saraf pusat (SSP) dapat disertai oleh adanya
pembengkakan karena dua alesan yaitu adanya edema sitotoksik akulasi air
pada sel sel gila dan neuron yang rusak dan edema vasogenik yaitu akumulasi
cairan ekstraseluler akibat dari perombakan sawar darah otak. Edema otak
dapat menyebabkan perburukan klinis yang berat dalam beberapa hari setelah
stroke mayor, akibatnya terjadi peningkatan tekanan intracranial dan kopresi
struktur struktur di sekitarnya (Lioner Gisberg, 2015).
menjadi dua yaitu faktor penyebab yang tidak bisa di kendalikan dan faktor
resiko yang dapat di kendalikan :
5. Aktifitas Fisik
Kurangnya olahraga merupakan faktor resiko yang meningkatkan
kejadian stroke dan penyakit jantung. Olahraga yang cukup minimal
30 menit dalam sehari dapat menurunkan resiko stroke. Kurang gerak
mengakibatkan kekakuan otot dan pembulu darah, selain itu kurang
gerak akan mengakibatkan kegemukan yang menyebebkan timbunan
lemak yang berakibat tersumbatnya aliran darah oleh lemak yang
dapat mengakibatkan kejadian stroke. Menurut WHO (2005)
diperkirakan terdapat 17% kelompok usia produktif yang memiliki
aktifitas fisik yang kurang. Dari angka prevelensi tersebut antara
31% sampai 51% hamya melakukan aktifitas fisik < 2 jam/minggu.
6. Stress
Seseorang yang memiliki situasi stress yang berat dapat
meningkatkan kejadian stroke. Karena tingginya stress dapat
menyebabkan hipertensi yang merupakan faktor resiko kejaadian
stroke. Tidak hanya hipertensi stress juga dapat menimbulkan
obesitas, diabetes militus, penyakit jantung koner yang merupakan
faktor resiko kejadian stroke.
7. Kebiasaan Makan dan Obesitas
Pada usia muda banyak yang menerapkan kebiasaan makan yang
tidak sehat dengan mengkonsumsi makanan cepat saji dengan tinggi
lemak dan kolestrol. Kolestrol dapat menyumbat pembulu darah
yang dapat meningkatkan tekanan darah yang menyebabkan
pecahnya pembulu darah di otak yang disebutjuga stroke. Pemakaian
sodium dalam makanan dapat meningkatkan kejadian hipertesi dan
menyebabkan stroke. Kebiasaan makan mempengaruhi resiko
strokemelalui efeknya pada tekanan darah, obesitas, kolestrol, gula
darah, arterosklorosis dan lainnya.
Obesitas dapat meningkatkan kejadian stroke naik perdarahan
maupun sumbatan tergantung dengan faktor resikonya. Stroke
banyak dialami oleh mereka yang mengalami kelebihan berat badan
dan bahkan sebagian kasus umumnya dialami oleh penderita
obesitas.
12
b. Pencegahan skunder
1. Mengontrol faktor resiko penyakit stroke
Mengobati penyakit yang diderita merpakan resiko pencegahan
stroke : hipertensi , DM, penyakit jantung
Mengatasi dyslipidemia dengan diet rendah lemak
Berhenti merokok
Hindari konsumsi alcohol
Mengatasi obesitas
Mengobati hiperuresemia
Mencegah terjadinya polisemia
Menghindari stress
Mengobati keadaan depresi
1. Umur
Semakin cukup seseorang maka tingkat kematangan dalam berfikir dan
bekerja dari segi masyarakat yang lebih dewasa akan lebih percaya diri
pada seseorang yang belum tinggi kedewasaannya, hal ini merupakan
sebagai akibat dari pengalam jiwa.
2. Pendidikan
Pendidikan adalah bimbinga yang diberikan seseorang kepada orang lain
menuju arah cita cita tertentu yang menentukan untuk berbuat dan
mengisi kehidupan untuk menncapai keselamatan dan kebahagiaan.
Sedangkan pendidikan kesehatan merupakan kejadian yang memberikan
dan meningkatkan kualitas keseharan seseorang. Tingkat pendidikan
mempunyai hubungan dengan faktor sicoal, ekonomi dan gaya hidup.
3. Pekerjaan
Pekerjaan merupakan kegiatan atau aktivitas sesorang dalam
memperoleh penghasilan guna memenuhi kebutuhan kehidupannya.
Pekerjaan merupakan faktor yang mempengauhi pengetahuan , ditinjau
dari jenis pekerjaan yang sering berinteraksi dengan orang lain maka
pengalaman belajar dalam bekerja yang dikembangkan memberikan
pengetahuan dan keterampilan.
4. Jenis Kelamin
Jenis kelamin merupakan sifat yang melekat pada kaum laki laki maupun
perempuan yang di kontruksikan secara social maupun kultura l(budaya).
5. Sumber Informasi
Informasi merupakan fungsi penting dalam mengurangi rasa cemas,
seseorang yang mendapat informasi akan memperdalam pengetahuan
dalam melihat suatu hal.
17
6. Lingkungan
Lingkungan sangat berpengaruh dalam terbentuknya prilaku seseorang
termasuk prilaku kesehatan yang diawali denga pengalaman pengalaman
seseorang yang ada di lingkungan sekitarnya (lingkungan fisik dan non
fisik).
7. Social Budaya
Semakin tinggi status social dan pendidikan seseorang maka akan
semakin tinggi tingkat pengetahuannya. Tetapi perlu diketahu bahwa
seseorang yang berpendidikan rendah tidak berarti mutlak
berpengalaman rendah, karena pengetahuan dapaat di peroleh dari
pendidikan informal.
2.2.7 Pengetahuan yang harus dimiliki pada usia muda terkait stroke
Terkait dengan pengetahuan yang harus dimiliki usia muda dalam
pencegahan terjadinya stroke yaitu penyebeb stroke, faktor faktor yang
mempengaruhi kejadian stroke, gejala awal stroke, dan memodifikasi gaya
hidup agar tidak menimbulkan stroke di usia muda. Faktor faktor yang
mempengaruhi kejadian stroke ada dua yaitu faktor yang dapat di modifikasi
dan tidak dapat di modifikasi yaitu usia, jenis kelamin, ras dan genetic atau
keturunan. Sedangkan faktor yang dapat di modifikasi yaitu hipertensi,
kolestrol tinggi, penyakit jantung, diabetes miliitus, perokok, aktivitas fisik,
peminum alcohol, stress, dan kebiasaan akan dan obesitas.
Untuk gejala stroke yang harus di pahami adalah mati rasa di sebelah sisi
tubuh atau rasa kesemutan, gangguan biacara (bicara pelo), gangguan
keseimbangan yaitu tidak bisa berdiri tegap. Sedangkan untuk modifikasi
gaya hidup terdapat dua tahapan dimana pencegahan primer dilakukan untuk
seseorang yang belum terpapar faktor resiko stroke maka pencegahannya
adalah mengurangi faktor resiko kejadian stroke yaitu menghindari
19
kegemukan, stress, roko, tidak minum alcohol dan obat yang dapat merusak
pembulu darah, mengendalikan asupan lemak kolestrol, rutin berolahraga
minimal 3 kali seminggu. Sedangkan pencegahan sekunder dilakuakan untuk
seseorang yang memiliki faktor resiko dan adar tidak terjadi komplikasi
seperti mengendalikan faktor resiko kejadian stroke dan meminum obat.
2.5 Hubungan Pengetahuan Terhadap Sikap Pencegahan Stroke pada Usia Muda
Stroke merupakan penyebab kematian ketiga didunia yang dimana angkanya
mencapai 17,3 juta penderita (WHO, 2020). Di Indonesia dari 1000 penduduk lebih
dari 12 orang terkena stroke, ini menandakan maalah stroke masih menjadi masalah
kematian nomor satu di Indonesia. Stroke biasa menyerang usia lanjut (lebih dari 75
tahun) namun dalam penelitian Daniel (2019) terjadi peningkatan jumlah kejadian
stroke di usia muda sebanyak 15,9% usia muda terkena stroke.
Peningkatan kejadian stroke di usia muda ini di sebebkan oleh prilaku yang tidak
sehat serta temperamen yang cinderung ambisius. Prilaku hidup yang tidak sehat ini
seperti makann makanan cepat saji dan mengandung banyak lemak, minum yang
beralkohol, kurang olahraga, stress, pengguna narkoba dan kebiasaan merokok.
23
Meskipun serangan stroke sulit untuk di presiksi namun dengan dengan menjaga
perilaku hidup yang baik maka mengurangi kejadiann stroke. Dalam penelitian yang
dilakukan Siti alchuriah (2016) menyatakan melakukan prilaku hidup sehat dapat
mengurangi resiko kejadian stroke seperti menghindari makanan cepat saju, banyak
mengandung lemak dan mkanan yang benyak gula karena dapat menyebabkan
penyakit diabetes dan peningkatan kolestrol yang merupakan faktor resiko stroke.
Dapat melakukan olehraga minimal 30 menit dalam sehari, kurngi konsumsin
alcohol dan rokok.
b. Sekunder :
1. Mengontrol faktor resiko
penyakit stroke
2. Dengan menggunakan
obat obatan Sikap Pencegahan Stroke :
1. Perilaku
pemeliharaan
kesehatan
Sumber : Notoadmojo (2014)
2. Perilaku kesehatan
lingkungan
Damanik (2016) Indah (2015)
Pada bab ini di uraikan tentang kerangka konsep penelitian, hipotesis penelitian
dan definisi oprasional
Kerangka konsep dalam penelitian ini meliputi variable independen atau variable
bebas yaitu pengetahuan tentang pencegahan stroke. Dan adapun variable dependen
atau terikatnya adalah sikap pencegahan stroke. Berdasarkan uraian di atas, dibuat
kerangka konsep dalam penelitian hubungan pengetahuan terhadap sikap pencegahan
stroke di usia muda yaitu :
25
26
Karakteristik Responden :
1. Usia
2. Jenis Kelamin
3. Pendidikan
4. Pekerjaan
5. Agama
6. Suku
Keterangan :
3.2 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara penelitian atau juga disebut sebagai patokan
dugaan atau dalil sementara yang kebenarannya akan di buktikan dalam penelitian
tersebut (Notoadmojo, 2012). Hipotesis berfungsi untuk menentukan kearah mana
pembuktiannya, artinya hipotesis ini merupakan pernyataan yang harus di buktikan.
Berdasarkan rangkaian pemikiran penelitian diatas maka hipotesis yang diajukan
dalam penelian ini adalah :
dengan garis
keturunan
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
Dalam bab ini peneliti menguraikan tentang desain penelitian, populasi dan
sample, tempat, waktu penelitian, etika penelitian, alat pengumpulan data,
prosudure pengumpulan data, pengolahan data dan rencana analisa data.
4.2.2 Sample
Menurut Nursalam dalam Dita (2015) Sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi yang dianggap mewakili populasi.
Dalam penelitian ini pengambilan sample dilakukan secara purposive sampling
yaitu suatu tektik penetapan sample dengan cara memilih sample sesuai
dengan kreteria sample yang dibutuhkan peneliti (Setiaydi dalam Dita, 2015).
Untuk itu sample yang akan dipilih peneliti adalah yang memenuhi kreteria :
31
32
1. Kreteria Inklusi
Merupakan karakteristik umum dari objek penelitian dan populasi atau
targen yang akan di teliti. Pada penelitian ini kreteria inklusinya adalah :
1. Responden dengan usia 21 – 40 tahun
2. Dapat mambaca dan menulis
3. Bersedia menjadi responden
2. Kreteria Ekslusi
Kreteria eklusi yaitu menghilangkan atau mengeluarkan objek yang tidak
memenuhi persyaratan penelitian. Peda penelitian ini kreteria ekslusinya
adalah :
a. Menolak menjadi responden
b. Tidak dapat membaca dan menulis
c. Tidak dapat berkomunikasi dengan baik
n= N
1 + n (d 2 )
Keterangan :
n : Besar sample
N : Besar populasi
n = 78
1 + 78 ( 0,05 2 )
n = 78
33
1 + 78 ( 0,0025 )
n = 78
1 + 0,195
n = 78
1,195
dengan menggunakan uji chi square karena yang dipakai adalah katagorik
untuk variable dependen dan katagorik untuk variable independen.
Χ2 = Ʃ(0–E)2
E
Keteranga :
0 : Nilai Pengamatan (observasi)
E : Nilai Expected (harapan)
X 2 : Nilai Uji Square
38
BAB V
HASIL PENELITIAN
Pada bab ini membahas mengenai hasil univariat yang terdiri dari karakteristik
responden berdasarkan data demografi, data yang di dapatkan dari hasil
penelitian dan hasil analisa bivariate yang menyetakan hubungan antara variable
independen dan varable dependen.
Table 5.1
Distribusi Responden Berdasarkan Data Demografi : Usia, Jenis Kelamin,
Agama, Pendidikan, Pekerjaan dan Suku di RT003/ RW005 Pamulang
Tangerang Selatan Tahun 2020
Tinggi 32 46,4%
Pekerjaan Mahasiswa 6 8,7%
Karyawan Swasta 14 20,3%
Buruh 27 39,1%
Tidak Bekerja 15 21,7%
Lain lain 6 8,7%
Suku Betawi 23 33,3%
Jawa 29 42%
Sunda 10 14,5%
Melayu 6 8,7%
1. Usia
Berdasarkan tabel 5.1 karakteristik responden menurut usia adalah 21–30
tahun sebanyak 49 orang (71%) dan usia 31-40 tahun sebanyak 19 orang
(27,5%). Dapat disimpulkan bahwa karakteristik katagori usia terbanyak di
RT003/005 Pamulang Tangerang Selatan adalah usia 21-30 tahun yaitu
sebanyak 49 tahun (71%).
2. Jenis Kelamin
Berdasarkan tabel 5.1 karakteristik responden menurut jenis kelamin adalah
laki laki sebanyak 39 orang (56,5%) dan wanita sebanyak 29 orang (42,0%).
Dapat disimpulkan bahwa karakteristik katagori jenis kelamin terbanyak di
RT003/RW005 Pamulang Tangerang Selatan adalah laki laki yaitu sebanyak
39 orang (56,5%).
3. Agama
Berdasarkan tabel 5.1 karakterisik responden menurut agama adalah muslim
sebanyak 67 orang (97,2%) dan non muslim 1 oraang (1,4%) sebanyak. Dapat
disimpulkan bahwa karateristik katagori agama terbanyak di RT 003/005
Pamulang Tangerang Selatan adalah muslim yaitu sebanyak 67 orang (97,2%).
4. Pendidikan
Berdasarkan tabel 5.1 karakteristik responden menurut pendidikan adalah
pendidikan rendah sebanyak 36 orang (52,2%) dan pendidikan tinggi sebanyak
40
5. Pekerjaan
Berdasarkan tabel 5.1 karakteristik responden menurut pekerjaannya adalah
mahasiswa sebanyak 6 orang (8,7%), karyawan swasta sebanyak 14 orang,
(20,3%) buruh sebanyak 27 orang (39,1%), tidak bekerja sebanyak 15 orang
(21,7%) dan lain lain sebanyak 6 orang (8,7%). Dapat di simpulkan bahwa
karakteristik katagori menurut pekerjaan terbanyak di RT003/005 Pamulang
Tangerang Selatan adalah buruh yaitu sebanyak 27 orang (39,1%).
6. Suku
Berdasarkan tabel 5.1 karakteristik responden menurut sukunya adalah betawi
sebanyak 23 orang (33,3%) suku jawa sebanyak 29 orang (42%), suku sunda
sebanyak 10 orang (14,5%) dan suku melayu sebanyak 6 orang (8,7%). Dapat
disimpulkan bahwa karakteristik katagori menurut suku terbanyak di
RT003/RW005 Pamulang Tangerang Selatan adalah suku jawa yaitu sebanyak
29 orang (42%).
5.2
Distribusi Responden Berdasarkan Pengetahuan Tentang Stroke pada Usia
Muda di RT003/005 Pamulang Tangerang Selatan
5.3
Distribusi Responden Berdsarkan Sikap Pencegahan Stroke pada Usia Muda
di RT003/005 Pamulang Tangerang Selatan
Sebagaimana disain ini adalah descriptive dengtan pendekatan cross secrional yaitu
untuk mengetahu hubungan antara pengetahuan terhadap sikap pencegahan stroke di
RT003/005 Pamulang Tangerang Selatan. Analisa bivariate berjutuan untuk
menjelasakn secara statistic hubungan dan variable (independen dan dependen).
Variable independen yaitu pengetahuan dan variable dependen yaitu sikap
pencegahan. Hubungan kedua variable ini akan di analisa dengan menggunakan uji
chi-square.
Tabel 5.4
42
Sikap Pencegahan
Tdak Melakukan
OR P
Melakukan Sikap
Pengetahuan Total (95% Value
Sikap Penegcahan
CI)
Pencegahan
N % N % N %
Kurang 31 83,8% 11 35,3% 42 61,8%
9.394
Baik 6 16,2% 20 64,5% 26 38,2%
Jumlah 37 100% 31 100% 68 100% 2.997 – 0,0001
29.448
Berdasarkan tabel 5.4 diatas hasil analisa hubungan antara peengetahuan terhadap
sikap pencegahan stroke diperoleh data bahwa responden yang mempunyai
pengetahuan kurang dan tidak melakukan sikap pencegahan sebanyak 31 orang
(83,8%). Sedangkam responden yang mempunyai pengetahuan kurang dan
melakukan sikap pencehana sebanyak 11 orang (35,3%). Responden yang meiliki
pengetahuan baik namun tidak melakukan sikap pencegahan sebanyak 6 orang
(16,2%). Sedangkan responden yang memiliki pengetahuan yang baik dan
melakukan sikap pencegahan sebanyak 20 orang (64,5%). Hasil uji statistic di
peroleh nilai p value = 0,0001 secara statistic dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan sikap pencegahan. Dari hail
yang di peroleh OR (Odd Ration) = 9.394 artinya responden yang memilkin
pengetahuan yang kurang mempunyai resiko 9 kali untuk tidak melakukan sikap
pencegahan yang baik.
BAB VI
PEMBAHASAN
43
Pada bab ini membahasa keterbatasan dan interpretasi hasil penelitian yang di
kaitkan dengan teori yang di bahas pada tinjauan pustaka.
Lingga dalam Indah (2015) menyatakan bahwa pria lebih beresiko terserang
stroke di bandingkan wanita dikarenakan banyak fakor diantaranya biasaan
merokok yang lebih dominan dilakukan oleh pria, gaya hidup yang tidak
teratur serta hormone yang membedakan pria dan wanita.
Indah (2015) mengatakan bahwa orang orang dari suku afrika lebih beresiko
terkena stroke (hemoragik dan non hemoragik) di bandingkan dengan orang
orang dari suku kaukasia.
Dalam penelitian laian yang dilakukan oleh (Ida Juliana,. 2016) memaparkan
hasil penelitiannya dengan 66 responden didapati responden yang memiliki
pengetahuan pencegahan terhadap komplikasi stroke yang baik sebanyak 31
orang (47%) sedangkan responden yang memiliki pengetahuan pencegahan
terhadap komplikasi stroke yang rendah sebanyak 35 orang (63%).
Hasil peneilitian ini juga sejalan dengan penelitian (Ida Juliana,. 2016) dimana
tingginya presentasi responden yang memiliki sikap pencegahan yang kurang
terhadap stroke ini.
Hal ini sejalan dengan penelitian (Ida Juliana,. 2016) membahas mengenai
hubungan pengetahuan dan sika terhadap perilaku pencegahan komplikasi
stroke. Dalam penelitian yang dilakukan kepada 66 responden didapati
sebanyak 49 responden (74,2%) mempunyai pengetaahuan yang buruk dan
sebagian besarnya mempunyai perilaku yang tidak baik.
Dari hasil analisa penelitian ini didapati bahwa sebagian besar warga yang
tinggal di RT 003/RW 005 Pamulang Tangerang Selatan memiliki
pengetahuan yang kurang terhadap stroke serta tidak melakukan sikap
pencegahan yang baik. Dan hal ini dapat meningkatan kejadain stroke pada
usia muda ini akan bertambah jika pengetahuan tentang stroke serta sikap
pencegahannya tidak dilakukan dengan baik.
BAB VII
PENUTUP
48
7.1 Kesimpulan
a. Karakteristik Responden Sebagian besar berusia 21-30 tahun, sebanyak 49
responden dengan pendidikan rendah (SD dan SMP), sebagian besar warga di
RT003/RW005 Pamulang Tangerang Selatan bekerja sebagai buruh dan
sebagian besar merupakan suku jawa.
b. Berdasarkan pengetahuan terhadap pencegahan stroke warga di RT003/RW005
Pamulang Tangerang Selatan memiliki pengetahuan yang rendah dan memiliki
sikap pencegahan yang kurang baik.
c. Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan sikap pencegahan
stroke dengan uji statitik yang di peroleh nilai p value = 0,0001 (< 0,05).
7.2 Saran
a. Bagi Tenaga Kesehatan
Dapat memberikan informasi mengenai stroke, faktor resiko, dan akibat yang di
timbulkan dari stroke, serta dapat memberikan pendidikan menganai cara
mencegah terjadinya stroke.
Dita Naeswara. (2015). Hubungan Tingkat Pengetahuan Klien Hipertensi Dengan Upayah
Pencegahan Kajadian Stroke Di Rumah Sakit Umum Daerah Tangerang Selatan.
HS, Karel Dourman. 2013. Waspadai Stroke Usia Dewasa Muda. Jakarta : Cerdas Sehat.
Linggam Lenny. (2013). All Aboute Stroke : Hidup Sebelum dan Pasca Stroke. Jakarta :
PT Gramedia.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2018). Peluang Usia Muda Terkena Stroke
Karena Rokok : http://p2ptm.kemkes.go.id/artikel-sehat/peluang-perokok-berusia-
muda-terkena-stroke-sama-besarnya
49
50
World Health Association. (2020). Avoid a Heart Attack or a Stroke. Retrieved 20 Janiary
2020 : https://www.who.int
Mahendrakrinsna Daniel dkk. (2019). Karakteristik Pasien Stroke Usia Muda Di RSUD
Kaota Surakarta. CKD-274 Vol.63 No.3
Muswati, Ida Juliana. (2016). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Dengan Perilaku
Pencegahan Komplikasi Stroke Pada Penderita Hipertensi Di Usia < 45 Tahun Di
Puskesmas Ngemplak Simongan Kota Semarang.
Notoatmodjo. (2014). Promosi Kesehatan dan Prilaku Kehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Putriyanti, Indah. (2015). Hubungan Antara Gaya Hidup Dengan Kejadian Stroke Di Usia
Dewasa Muda (18- 40) Di Kota Semarang.
Siti Alchuriyah. (2016). Faktor Resiko Kejadian Stroke Usia Muda Pada asien Rumah
Sakit Brawijaya Surabaya. Jurnal Epidimiologi, Vol 4 No. 1.
Utama Hendra. (2003). Pencegahan Stroke dan Serangan Jantung Pada Usia Muda.
Jakarta: Bala Penerbit.
LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN
Nama ( inisial ) :
Umur :
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenar benarnya dan penuh kesadaran serta
tanpa paksaan dari siapapun.
Yang menyaakan
Responden
LEMBAR KUESIONER PENELITIAN
Saya mohon ketersediaan anda dalam mengisi kuesioner ini. Mohom di isi sesuai dengan
yang anda ketahui dan lakukan. Apapun yang anda ketahui tidak akan berdapampak pada
diri anda. Data yang anda berikan akan terjamin kerahasiannya
A. Data Demografi
1. Jenis Kelamin
2. Agama
3. Pendidikan
SD SMA
SMP PT
4. Pekerjaan
Mahasiswa Tidak Bekerja
Buruh
5. Suku
Betawi Jawa
Sunda Melayu
Keterangan pengisian
Soal
7. Faktor apa saja yang tidak bisa diubah pada penyakit stroke ?
a. Usia, jenis kelamin, ras
b. Usia, penyakit keturunan, penderita hipertensi
c. Jenis kelamin, penyakit keturunan, genetic
8. Stroke terbagi menjadi dua yaitu …
a. Stroke perdarahan dan non perdarahan
b. Stroke bagian sisi kanan dan sisi kiri
c. Stroke perdarahan dan hemoragik
9. Seseorang yang memiliki situasi stress yang tinggi dapat menyebabkan penyakit …
yang merupakan faktor resiko dari stroke.
a. Kolestrol
b. Hipertensi
c. Diabetesmilitus
10. Stroke iskemik adalah ..
a. Stroke karena pecahnya pembulu darah di otak
b. Stroke yang terjadi di sisi sebelah kiri
c. Stroke karena tersumbatnya pembulu darah di otak
11. Dengan menjaga tekana darah agar tetap stabil merupakan pencegahan dari
terjadinya komplikasi ..
a. Stroke
b. Hipertensi
c. Diabetes
12. Hipertensi dapat menyebabkan stroke jika tidak terkontrol dengan baik, maka cara
pencegahan hipertensi agar tidak terjadi stroke adalah ..
a. Mengurangi konsumsi garam dan hindari stress
b. Mengurangi konsumsi gula dan banyak olahraga
c. Mengurangi konsumsi makanan yang mengandung lemak dan gula
13. Mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung gula dan kadar lemak yang
tinggi dapat menyebebkan penyakit … yang merupakan faktor resiko stroke.
a. Diabetes militus tipe 1
b. Diabetes militus tipe 2
c. Kolestrol
14. Seseorang yang mempunyai kebiasaan merokok dapat meningkatkan penyakit …
yang merupakan komplikasi penyakit ….
a. Hipertansi – stroke
b. Diabetes militus – stroke
c. Kolestrol - stroke
15. Kapan yang tepat untuk melakukan pencegahan stroke ?
a. Saat didiagnosa terkena stroke
b. Sejak dini
c. Saat mempunyai faktor resiko stroke
Keterangan pengisian