SKRIPSI
Oleh :
NPM. 16310302
SKRIPSI
SARJANA KEDOKTERAN
Oleh :
NPM. 16310302
NPM : 16310302
Fakultas : Kedokteran
MENYETUJUI
1. Komisi Pembimbing
Pembimbing I Pembimbing II
Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi dengan judul “Hubungan Usia
Terhadap Derajat Diferensiasi Kanker Payudara Pada Wanita di RSUD DR. H.
Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2018 ” adalah hasil pekerjaan saya sendiri
dan didalamnya tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar
sarjana di suatu perguruan tinggi atau lembaga pendidikan lainnya. Pengetahuan yang
diperoleh dari hasil penerbitan maupun yang belum/tidak diterbitkan, sumbernya
dijelaskan didalam tulisan dan daftar pustaka.
Demikian pernyataan ini penulis buat. Apabila di kemudian hari terdapat
penyimpanan dan ketidakbenaran dalam pernyataan ini, maka penulis akan menerima
sanksi akademik sesuai norma yang berlaku di perguruan tinggi.
Sebagai civitas akademika Universitas Malahayati, saya yang bertanda tangan dibawah
ini:
NPM : 16310302
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan) dengan Hak Bebas Royalti/Nonekslusif ini
Universitas Malahayati berhak menyimpan, mengalih media/formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan karya ilmiah saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagi penulis/pencipta dan sebagi pemilik hak
cipta.
7
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS MALAHAYATI
Skripsi, Agustus 2020
Tien Ayu Oktariyani
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang selalu
menjadi permasalahan di bidang kesehatan bagi khalayak umum. Di dunia, kanker
tergolong salah satu jenis penyakit yang menyebabkan kematian yang paling utama, dan
jika di persentse kan yaitu sebesar 13% dari seluruh penyebab kematian yang ada.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan usia terhadap derajat diferensiasi kanker payudara
pada wanita di RSUD DR. H. Abdul Moloek, Bandar Lampung.
Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif
Retrospektif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling. Pada
penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder (rekam medik) sebagai sumber data
penelitian.
Hasil: Dari 34 Sampel Pasien kanker payudara didapatkan sampel terbanyak masuk
dalam kategori usia lansia (46-56 tahun) sebanyak 17 orang (50,0%). Usia dewasa (26-45
tahun) sebanyak 14 orang (41,2%), dan kategori usia manula (>65 tahun) sebanyak 3
orang (8,8%). Selanjutnya, terlihat bahwa sampel yang paling banyak memiliki Kanker
Payudara dengan Derajat Diferensiasi II sebanyak 22 orang (64,7%).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan derajat
diferensiasi pada penderita kanker payudara di RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar
Lampung Tahun 2018.
8
FACULTY OF MEDICINE
MALAHAYATI UNIVERSITY
Thesis, August 2020
Tien Ayu Oktariyani
RELATIONSHIP OF AGE ON THE DIFFERENCE OF BREAST CANCER IN
WOMEN IN H. ABDUL MOELOEK HOSPITAL BANDAR LAMPUNG IN 2018
ABSTRACT
9
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb.
Dengan mengucap puji dan syukur kepada Allah SWT atas rahmat yang
RSUD DR. H. Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2018” Yang bertujuan untuk
memenuhi tugas dan persyaratan dalam menempuh program Sarjana Strata-1 Kedokteran
Umum.
Dalam proses penyusunan skripsi ini tidak lepas dari dukungan banyak pihak.Pada
1. Dr. Achmad Farich, dr., M.M., selaku Rektor Universitas Malahayati Bandar
Lampung.
2. dr. Toni Prasetya, Sp.PD, FINASIM, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
3. dr. Sri Maria Puji Lestari, M.Pd.Ked selaku Ketua Program Studi Kedokteran
4. dr. Andi Siswandi, Sp.B, M.Kes selaku penguji yang selalu meluangkan waktunya
5. dr. Resti Arania, Sp. PA selaku pembimbing I yang selalu dengan tulus meluangkan
waktu, tenaga, pikiran, nasihat, semangat dan motivasi sehingga penulis dapat
10
6. dr. Ratna Purwaningrum, M.Kes selaku pembimbing II yang selalu dengan tulus
meluangkan waktu, tenaga, pikiran, nasihat, semangat dan motivasi sehingga penulis
7. Kedua Orang tua tercinta Ayahanda Ir. H. Mirusdin Yaman dan Ibunda Hj. Diani
Anjar Wati, S.IP, M.Si yang selalu memberikan doa, dukungan, serta kasih sayang
8. Seluruh pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu
Penulis menyadari skripsi ini tidak luput dari berbagai kekurangan, baik dari segi
isi maupun penyajian. Untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik demi
Semoga skripsi ini dapat berguna dan memberikan manfaat bagi semua pihak.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.
11
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................... ii
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................................ iii
LEMBAR PERNYATAAN KEASLIAN.................................................................. iv
LEMBAR PERNYATAAN PUBLIKASI................................................................. v
ABSTRAK................................................................................................................... vi
ABSTRACK.................................................................................................................. vii
KATA PENGANTAR................................................................................................ viii
DAFTAR ISI............................................................................................................... x
DAFTAR TABEL....................................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................. xiii
DAFTAR SINGKATAN............................................................................................ xiv
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang..................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian..............................................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................6
1.5 Ruang Lingkup Penelitian.................................................................................7
12
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian.............................................................................................37
4.2 Pembahasan Hasil Penelitian........................................................................37
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
13
DAFTAR TABEL
14
DAFTAR GAMBAR
15
DAFTAR SINGKATAN
LD Latissimus Dorsi
LH Luteinizing Hormone
16
DAFTAR LAMPIRAN
1. Surat Survei
2. Surat Izin Penelitian
3. Surat Balasan Penelitian
4. Surat Izin Persetujuan Etik
5. Surat Uji Plagiat
6. Lembar Bimbingan
7. Tabel Induk
8. Data SPSS
9. Biodata
10. Persembahan
11. Motto
12. Foto Kegiatan
13. Jurnal/ Buku Submit Jurnal/Letter Of Acceptance
17
BAB I
PENDAHULUAN
Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang selalu
tergolong salah satu jenis penyakit yang menyebabkan kematian yang paling
utama, dan jika di persentse kan yaitu sebesar 13% dari seluruh penyebab
kematian yang ada. Setiap tahun nya, 14 juta jiwa di seluruh dunia didiagnosis
mengidap kanker dan 8,2 juta di antaranya meninggal diakibatkan karena kanker.
sebesar 5,7% dari seluruh kematian yang ada. Setelah Stroke, Tuberkulosis (TB),
Manis) (Sobri, 2018). Definisi Kanker secara umum merupakan suatu golongan
penyakit yang ditandai dengan pertumbuhan sel jaringan tubuh yang melebihi
batas normal (abnormal) dan kemudian dapat menyerang bagian tubuh manapun
akibatkan oleh kanker. Istilah umum lainnya antara lain adalah tumor ganas dan
neoplasma (WHO, 2019). Kanker payudara pada umumnya dapat terjadi ketika
1
suatu massa dari jaringan ganas yang menyusup ke jaringan di dekatnya (invasif)
dan bisa menyebar (metastasis) ke daerah tubuh lain (American Cancer Society,
2019). Kanker dapat dialami baik wanita maupun pria. Namun yang paling
banyak dialami pada wanita merupakan kanker payudara (Mulyani dan Nuryani,
2013).
(IARC) tahun (2012) yang dikutip oleh Sobri (2018), Kanker payudara
merupakan salah satu kanker dengan jumlah prevalensi yang cukup tinggi pada
penyakit kanker dengan persentase kasus baru (setelah dikontrol oleh umur)
tertinggi, yaitu sebesar 43,3 per 100.000 wanita. Dan persentase kematian (setelah
dikontrol oleh umur) akibat kanker payudara sebesar 12,9 per 100.000 wanita.
Angka ini mengalami peningkatan dari estimasi tahun 2008, yaitu insiden sebesar
39 per 100.000 wanita dan angka kematian mengalami penurunan yang tidak
begitu signifikan yaitu sebesar 13 per 100.000 wanita jika dibandingkan dengan
Namun yang terjadi di Indonesia jenis kanker payudara paling banyak menyerang
wanita, dalam hal ini tidak menutup kemungkinan pada pria untuk terkena kanker
payudara akan tetapi resikonya jauh lebih kecil daripada wanita. Secara nasional,
prevalensi penyakit kanker payudara yang dialami wanita yaitu sebesar 30,9 per
100.000 wanita atau sebanyak 58.256 kasus baru per tahunnya. Angka insiden ini
mengalami peningkatam dari estimasi 2008, yaiu sebesar 36 per 100.000 wanita,
2
sementara angka kematian sebesar 16,6 per 100.000 wanita atau sebanyak 19.750
orang. Tidak jarang kanker payudara ini berakhir dengan kematian (Sobri, 2018).
Menurut Rikesdas (2012) yang dikutip oleh Anita (2016), Prevalensi kasus
0.02% pada tahun 2010 dan kemudian meningkat menjadi 0.04% tahun 2011.
Akan tetapi pada tahun 2012 persentase nya tetap di angka 0.04%. Kasus penyakit
banyak yaitu sebanyak 1.030 kasus, dimana Lampung Barat dengan persentase
10% atau setara 103 kasus, diikuti Pringsewu 9,8% atau setara 102 kasus, Metro
9,1% yaitu 94 kasus, Provinsi Lampung sendiri sebesar 8,6% atau sebanyak 89
kasus dan persentase terkecil ditemukan di Kabupaten Pesisir Barat sebesar 1,6%
didapatkan melalui data Kanker payudara yang dikeluarkan oleh tim penanganan
kanker RSUD DR. H. Abdul Moloek Bandar Lampung, sesuai dengan data
Instalasi Patologi Anatomi (PA) yang terdapat di RSUD DR. H. Abdul Moloek
Bandar Lampung, sebanyak 597 pasien dengan persentase 3.6% telah didiagnosis
menderita kanker payudara pada tahun 2013, kemudian pada tahun 2014 sebanyak
471 pasien dengan persentase 2,7% dan pada tahun 2015 terdiagnosis sebanyak
605 pasien dengan prsentase 5,3%. Dalam hal ini, Kanker Payudara masuk daftar
besar penyakit raya inap yang terdapat di RSUD DR. H. Abdul Moloek, Bandar
3
Menurut National Breast and Ovarian Cancer Centre tahun 2009, yang
mempengaruhi terjadi nya kanker payudara itu sendiri diikuti oleh berbagai
macam faktor, diantaranya jenis kelamin, usia, genetik (riwayat keluarga dengan
riwayat pekerjaan (terpapar radiasi, kerja saat malam hari), obesitas, gaya hidup,
dan tingkat kemakmuran (National Breast and Ovarian Cancer Centre, 2009).
Pada wanita dengan usia dibawah 40 tahun, angka penderita kanker payudara
diagnosis kanker payudara yang usianya dibawah 40 tahun (Sobri, 2018). Menurut
Ali Akbar, dalam hubungan usia terhadap derajat diferensiasi kanker payudara
wanita yang ditinjau dari subtipe histologi dan stadium, angka harapan hidup
(survival rate) pada pasien kanker payudara wanita yang berusia < 40 tahun relatif
Kanker Payudara jarang ditemukan pada wanita muda, jika pun ada dikaitkan
payudara usia muda memiliki karakter yang lebih agresif. Sekitar 6,6% dari semua
kasus kanker payudara didiagnosis pada wanita usia <40 tahun, 2,4% pada wanita
usia <35 tahun dan 0,65% pada wanita usia <30 tahun (Al Farisyi, 2018). Menurut
National breast and ovarian cancer, diketahui bahwa wanita, usia yang kurang dari
40 tahun berisiko untuk terkena kanker payudara yaitu 1 per 200 penduduk dan
4
risiko ini akan mengalami peningkatan yang cukup signifikan seiring dengan
kanker payudara sebagai salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui pada
untuk mengetahui prognosis kanker payudara. Dalam hal ini, tingkat keganasan
kanker payudara dapat dinilai dengan derajat keganasan kanker payudara. Sistem
ini terdiri dari Grade 1 (differensiasi baik), Grade 2 (differensiasi sedang), dan
2019).
kanker payudara pada wanita di RSUD DR. H. Abdul Moloek, Bandar Lampung
Tahun 2018.
penelitian ini adalah “Adakah hubungan usia terhadap derajat diferensiasi kanker
5
Untuk mengetahui hubungan usia terhadap derajat diferensiasi kanker
mengenai hubungan antara usia dengan derajat diferensiasi pada penderita kanker
Hasil penelitian ini dapat menjadi tambahan sumber putaka ilmiah bagi
universitas.
6
Sebagai sarana aplikasi dalam menerapkan teori yang diperoleh dan
derajat diferensiasi kanker payudara pada wanita di RSUD DR. H. Abdul Moloek,
Lampung.
Subjek dalam penelitian ini adalah pasien Kanker Payudara di RSUD DR.
yaitu mengumpulkan data rekam medik pasien berdasarkan usia dan derajat /
7
BAB II
TUJUAN PUSTAKA
2.1 Payudara
Secara vertikal payudara terletak antara kosta II dan VI, secara horizontal
mulai dari pinggir sternum sampai linea aksilaris medialis. Kelenjar susu berada
seratus anterior, dan muskulus obliqus eksterna. Payudara terdiri dari 15–25
terdiri dari 10 – 100 alveoli dan masing–masing dihubungkan dengan saluran air
susu/sistem duktus (Siregar, 2017). Struktur lainnya adalah jaringan lemak yang
membungkus lobus memberikan bentuk dan ukuran payudara. Tiap lobus terdiri
dari beberapa lobulus yang merupakan tempat produksi air susu sebagai respon
estrogen, progesteron dan prolaktin. Areola adalah area hiper pigmentasi di sekitar
bagian utama yaitu Korpus (badan) yang merupakan bagian yang membesar.
Areola, yaitu bagian yang kehitaman di tengah yang merupakan daerah lingkaran
8
yang terdiri dari kulit yang longgar dan mengalami pigmentasi. Ukurannya
bermacam-macam dengan diameter 2,5 cm. Papilla atau puting, yaitu bagian yang
menonjol di puncak aerola payudara dengan panjang kurang lebih 6 mm. Ada
suspensorium cooper. Puting susu dan aerola disusun oleh otot yang lembut dan
merupakan sebuah jaringan tebal berupa saraf yang berada di ujungnya (Sitinjak,
2018).
9
10
Perubahan dimulai dari masa anak-anak menuju masa pubertas dan masa fertilitas
duktus dan timbulnya asinus sejak masa pubertas (Sjamsuhidajat & Jong, 2013).
(Hall, 2014).
Perubahan selanjutnya terjadi sesuai dengan daur haid. Sekitar hari ke-8
haid, payudara membesar, dan pada beberapa hari sebelum haid berikutnya terjadi
pembesaran maksimal. Terkadang timbul benjolan yang nyeri dan tidak rata.
Selama beberapa hari menjelang haid, payudara menegang dan nyeri. Nyeri akan
Perubahan ketiga terjadi pada masa hamil dan masa menyusui. Pada
kehamilan, payudara membesar karena epitel duktus lobul dan duktus alveolus
berproliferasi dan tumbuh duktus baru. Sekresi hormon prolaktin dari hipofisis
anterior memicu terjadinya laktasi. Air susu diproduksi oleh sel-sel alveolus,
mengisi asinus, kemudian dikeluarkan melalui duktus ke puting susu yang dipicu
Setiap kelenjar payudara terdiri atas 15-25 lobus dari jenis tubuloalveolar
kompleks yang berfungsi menyekresi air susu untuk memberi nutrisi neonatus.
11
Setiap lobus yang dipisahkan satu sama lain oleh jaringan ikat padat dan banyak
mm. Struktur histologi kelenjar payudara bervariasi sesuai dengan jenis kelamin,
proliferasi yang akan membentuk terminal bud yang akan berdeferensiasi menjadi
alveolus. Selama kehamilan epitel kelenjar dipersiapkan untuk laktasi dimana sel
alveoli akan menjadi sekretorik dan duktus membesar. Ketika memasuki masa
laktasi kelenjar mammae akan banyak mengandung alveolus yang melebar terisi
a. b. c.
yaitu jaringan baru yang timbul dalam tubuh pada lokasi tertentu yang
yang tidak normal, jaringan ini dapat menginvasi dan merusak struktur
Kanker Payudara (Carcinoma mammae) pada prinsipnya adalah tumor ganas yang
berasal dari kelenjar kulit, saluran kelenjar, dan jaringan di sebelah luar rongga
dada. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita selama
bertahun-tahun tanpa kita ketahui dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau
2.2.2 Epidemiologi
Kanker payudara adalah jenis kanker tersering pada wanita, pada tahun
2017 diperkirakan sekitar 252.710 kasus baru kanker payudara invasif dan sekitar
63.410 kasus kanker payudara non invasif yang akan didiagnosis pada wanita.
Sekitar 40.610 orang wanita diperkirakan meninggal akibat kanker payudara pada
penyebab kematian terbanyak, lebih dari 2,1 juta wanita menderita kanker
payudara. Pada tahun 2018, diperkirakan 627.000 wanita meninggal akibat kanker
13
payudara atau sekitar 15% dari semua kematian akibat kanker di kalangan wanita
(WHO, 2018).
DNA. DNA adalah substansi kimia yang ada didalam setiap sel-sel tubuh manusia
yang membentuk gen. Gen memiliki instruksi tentang fungsi sel-sel tubuh
dan mati (apoptosis). Artinya, mutasi setiap sel pada tubuh seseorang dapat
onkogen, mutasi gen supresor tumor, mutasi gen yang diturunkan, dan mutasi gen
kanker. Gen supresor tumor adalah gen normal yang memperlambat pembelahan
sel, memperbaiki kesalahan DNA, atau memberi sinyal kepada sel untuk
apoptosis. Apabila gen supresor tumor tidak bekerja dengan baik, sel-sel dapat
tumbuh diluar kendali, sehingga dapat menimbulkan kanker. Mutasi DNA yang
rendah atau variasi gen menjadi faktor perkembangan kanker. Gen yang terlibat
14
dapat mempengaruhi hal-hal seperti kadar hormon, metabolisme atau hal-hal lain
keluarga. Contohnya, gen BRCA (BRCA1 dan BRCA2) adalah gen supresor
tumor. Perubahan pada salah satu gen ini dapat diturunkan dari orang tua. Jika
salah satu dari gen tersebut berubah, maka tidak ada lagi yang menekan
BRCA1 atau gen supresor tumor BRCA2 (atau gen-gen lain yang jarang terjadi
seperti PTEN atau TP53) pada keluarganya. Sehingga seorang wanita dapat
kanker sedini mungkin pada stadium yang masih bisa diterapi (Kumar et al.,
2013).
massa pada payudara merupakan keluhan yang paling sering didapatkan pada
penderita kanker payudara baik yang menimbulkan rasa sakit maupun yang tidak
dan benjolan tersebut memiliki bagian pinggir yang tidak berbatas tegas. Gejala
benjolan tersebut tidak teraba), terdapat iritasi kulit atau seperti lesung pipi
(terkadang terlihat seperti kulit jeruk), nyeri payudara atau puting, nipple
payudara, dan nipple discharge (selain ASI). Kanker payudara terkadang disadari
15
oleh penderita setelah ditemukannya gejala yang muncul, tapi pada beberapa
menyebar ke kelenjar getah bening di bawah lengan atau di sekitar tulang leher
2017).
Etiologi kanker payudara belum jelas sampai saai ini, tetapi terjadinya
anak perempuan, ayah, saudara laki-laki, atau anak laki-laki) maka 2-3 kali
yang tanpa riwayat keluarga. Wanita dengan riwayat lesi jinak maupun ganas
baru. Gen yang merupakan faktor timbulnya kanker payudara adalah BRCA-1
2. Terapi Hormonal
Faktor risiko yang paling banyak diteliti dalam kanker payudara adalah
peningkatan risiko pada pengguna kontrasepsi oral saat ini. Risiko meningkat
risiko ini akan kembali normal. Data epidemiologi yang konsisten mendukung
tahun atau lebih pada penggunaan HRT. Namun, 5 tahun setelah penghentian,
risiko ini akan kembali normal. Hasil penelitian WHI (Women’s Health
penyakit potensial, terutama untuk wanita yang lebih tua dari 65 tahun
(Sakura, 2018).
3. Reproduksi
menstruasi pada usia dini (sebelum usia 12) dan / atau melalui menopause
pada usia lanjut (setelah umur 55) mempunyai resiko sedikit lebih tinggi
mendapat kanker payudara. Hal ini mungkin terkait dengan eksposur seumur
hidup yang lebih tinggi kepada hormon estrogen dan progesteron (ACS,
sama dengan yang ada pada wanita yang melahirkan pertama ketika mereka
menimbulkan risiko yang lebih tinggi (khususnya dalam waktu 5 tahun setelah
risiko rendah. Risiko relatif berkurang sekitar 3% untuk setiap tahun usia ibu
(Ponniah, 2010).
4. Menyusui
mana hormon ini dapat menekan paparan hormon estrogen dalam jumlah yang
banyak dan dalam waktu lama yang merupakan pemicu terjadinya kanker
5. Radiasi Pengion
2011).
Berbagi studi kasus menunjukan diet tinggi lemak dan kalori berkaitan
tinggi karena jaringan lemak sebagian besar berasal dari estrogen pada wanita
melakukan aktivitas fisik secara rutin memiliki 10-25% berisiko lebih rendah
dengan bukti yang lebih kuat pada wanita pasca menopause daripada pra
2013).
18
7. Kontrasepsi
berhenti menggunakan pil setelah 10 tahun, sama halnya dengan mereka yang
8. Usia
payudara. Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada wanita muda, secara
usia tua. Seorang wanita berusia 30-an risikonya kira-kira 1 dari 250,
sedangkan untuk wanita pada usia 70-annya, adalah sekitar 1 dari 30.
dan sekitar 75% dari kasus kanker payudara terjadi setelah 50 tahun (National
9. Riwayat Kehamilan
adanya rangsangan pematangan dari sel-sel pada payudara yang diinduksi oleh
kehamilan, yang membuat sel-sel ini lebih peka terhadap transformasi yang
bersifat karsinogik. Resiko terkena kanker payudara pada wanita yang usia
saat hamil >30 tahun dengan usia yang lebih muda yaitu sebelum usia 20
karsinoma in situ dan karsinoma invasif. Pada karsinoma in situ, terjadi proliferasi
sel yang memiliki gambaran sitologis sesuai dengan keganasan, tetapi proliferasi
sel belum menginvasi stroma dan menembus membran basal. Sedangkan pada
1. Karsinoma Lobulus :
non- invasif dengan perubahan abnormal sel yang tumbuh di dalam lobulus
bagian lain dari tubuh. Karsinoma lobulus mencakup 10 sampai 15% dari
2. Karsinoma Duktus :
(Ponniah, 2010).
Karsinoma Medular
bertumbuh dari duktus yang besar dari payudara serta memiliki infiltrasi
(Ponniah, 2010).
Karsinoma Musinus
Karsinoma Tubular
3. Tipe Jarang
Penyakit Paget
menyebar kekulit puting susu dan areola, sehingga terjadi kelainan menyerupai
eksim. Karakteristiknya sel ganas disebut Paget sel hadir pada epidermis
(Ponniah, 2010)
21
Karsinoma Inflamatori
Adalah tipe kanker payudara yang jarang (1% sampai 2%) dan
setempat ini nyeri tekan dan sangat nyeri; payudara secara abnormal keras dan
membesar. Kulit di atas tumor ini merah dan agak hitam, sering terjadi edema
dan stadium yang dialami penderita. Antara pengobatan yang dianjurkan adalah:
1. Pembedahan
b. Mastektomi Total
kelenjar getah bening di bawah lengan, lapisan atas otot-otot dada, dan
d. Mastektomi Radikal
2. Terapi Penyinaran
menggunakan sinar X dan sinar gamma yang bertujuan membunuh sel kanker
yang masih tersisa di payudara setelah operasi. Terdiri dari dua jenis yaitu
3. Kemoterapi
pil cair atau kapsul atau melalui infus yang bertujuan membunuh sel kanker.
Cara pemberian kemoterapi tergantung pada stadium dan tipe yang diderita.
4. Terapi Hormon
5. Targeted Therapy
normal. Antibodi monoklonal dan tirosin kinase inhibitor adalah antara dua
biopsi dengan jaringan payudara normal dan kecepatan sel-sel kanker membelah.
Derajat diferensiasi tumor adalah salah satu faktor dalam menentukan terapi
mana pertumbuhan dan penyebaran sel dianggap lebih cepat atau agresif,
kemoradiasi. Dalam hal ini, ada beberapa faktor yang mempengaruhi penilaian
derajat diferensiasi, antara lain adalah: formasi tubulus, nukleus, dan mitosis
semikualitatif dari Elston dan Ellis. Metode Elston dan Ellis merupakan
klinisi untuk menentukan tatalakasana kepada pasiennya. Ada tiga tingkat grading
berbeda dari sel normal. Di mana sel kanker tidak tumbuh dengan cepat dan
yang normal.
berbeda dari sel normal. Tingkatan yang ini sel kanker pertumbuhannya sangat
Gambaran
Jumlah mitosis
Formasi Skor Pleomorfik Inti Skor Skor
dalam LPB (400x)
Tubular dan Glandular
>75% 1 Kecil, Sel uniform regular (<1,5) 1 0-5 1
Moderate ukuran dan variasinya
10-75% 2 2 6-10 2
(1,5 – 2)
<10% 3 Variasi banyak (>2) 3 >11 3
Interpretasi :
- Grade I : diferensiasi baik, total skor 3–5
- Grade II : diferensiasi sedang, total skor 6–7
- Grade III : diferensiasi buruk, total skor 8–9 (Prawirohardjo, 2018)
Pada sistem skoring ini, ada tiga faktor yang dipertimbangkan dengan diberi
dibandingkan sel epitel payudara yang normal, kromatin nukleus sama, dan
Skor 2: Sel-selnya tampak lebih besar dari normal dengan nukleus vesikular
terbuka, nukleolus terlihat, dan variabilitas moderate baik dalam ukuran dan
bentuk.
Skor 1: Kurang dari atau sama dengan 7 mitosis per 10 Lapang Pandang.
Skor 3: sama dengan atau lebih besar dari 15 mitosis per 10 Lapang
payudara. Diantaranya adalah usia, menarch di usia < 12 tahun, menopause yang
terlambat pada usia > 55 tahun. Peningkatan faktor risiko tersebut berkaitan
meningkat seiring dengan pertambahan usia. Semakin tinggi usia, semakin tinggi
resiko terjadinya kanker payudara. Selain itu, pada wanita yang berumur di atas
40 tahun terutama yang masih mengalami masa reproduksi, setiap bulan akan
Menurut Firasi 2016, usia Karsinoma duktal invasif pada wanita usia
III), dengan sifat biologi agresif yang ditunjukkan oleh ukuran tumor kebanyakan
> 5 cm, dan metastase ke kelenjar getah bening. Pada wanita usia muda cenderung
memiliki derajat diferensiasi yang buruk dan invasi ke kelenjar limfe dan
pembuluh darah dibandingkan dengan pasien dengan usia tua. Ditinjau dari
subtipe histologi dan stadium, angka harapan hidup (survival rate) kanker
27
payudara pada wanita berusia < 40 tahun relatif rendah dibandingkan dengan
untuk menstimulasi pertumbuhan sel payudara normal dan sebagai faktor prediktif
dari respon terhadap terapi hormonal seperti tamoxifen. ER memiliki peran yang
2016).
dengan derajat diferensiasi yang rendah, tidak adanya nekrosis, dan usia yang tua.
rendah pada Invasive Ductal Carcinoma (IDC) tidak spesifik. Sedangkan pada
akan terdesak atau hilang sama sekali akibat amplifikasi reseptor HER-2. Reseptor
yang paling sering ditemukan dan diasosiasikan dengan respon terapi hormonal
disebabkan oleh kadar ER yang terlalu rendah, atau ER tidak dikenali oleh
Klinis Usia
Biopsi / Operasi
Derajat Diferensiasi
Grade 1 ( Derajat
Keganasan Rendah ) Grade 2 ( Derajat Grade 3 ( Derajat
Skor 3-5 Keganasan Sedang ) Keganasan Tinggi )
Skor 6-7 Skor 8-9
S
Inti Pleomorfik Derajat Mitosis
Formasi Tubulus Inti kecil, regular (1) < 10 (1)
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak Diteliti
30
2.8 Hipotesa
Ha: Adanya hubungan usia terhadap derajat diferensiasi usia terhadap derajat
Ho: Tidak adanya hubungan usia terhadap derajat diferensiasi usia terhadap
METODOLOGI PENELITIAN
studi penelitian yang berguna untuk mencari adakah hubungan antar varabel yang
terdiri dari variabel terikat (dependent variable) dan variabel bebas (independent
variable). Dengan maksud dan tujuan untuk melihat apakah terdapat hubungan
antara usia dengan derajat diferensiasi pasien kanker payudara pada wanita
(Notoatmodjo, 2010).
Penelitian ini dilakukan di bulan Juli tahun 2020 dan dilakukan di RSUD.
hanya dalam satu waktu atau dalam satu periode tertentu. Pengamatan subjek
studi pada penelitian cross sectional hanya dilakukan satu kali selama penelitian
32
33
3.4.1 Populasi
3.4.2 Sampel
Populasi yang ada akan dijadikan sampel penelitian, yaitu pasien wanita
sampling yaitu dimana jumlah sampel diambil secara keseluruhan dari sampel
Pada penelitian ini jumlah sampel yang sesuai dengan kriteria inklusi
adalah sebanyak 34 pasien yang akan diambil menggunakan teknik total sampling.
populasi target yang terjangkau dan akan diteliti. Adapun kriteria inklusi dalam
penelitan yaitu :
2. Pasien kanker payudara wanita yang mempunyai data rekam medis lengkap
34
yang memenuhi inklusi karena berbagai sebab. Adapun kriteria eksklusi pada
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
histopatologik
No. Variabel Definisi Operasional Alat ukur Hasil Ukur Skala ukur
Usia pasien pada saat 0: usia dewasa : (26- 45
dilakukan pemeriksaan Lembar tahun)
1 Usia Ordinal
yang tertera di rekam observasi 1: usia lanjut : (≥ 46-65 tahun)
medik 2: manula : (>65 tahun)
0: Derajat Diferensiasi 1
(derajat keganasan baik): skor
3-5
Tingkatan / derajat
1: Derajat Diferensiasi 2
Derajat keganasan pada kanker Lembar
2 (derajat keganasan sedang): Ordinal
Diferensiasi payudara menurut observasi
skor 6-7
Elston dan Ellis
2: Derajat Diferensiasi 3
(derajat keganasan buruk):
skor 8-9
35
3.8.1 Bahan
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah rekam medik pasien
wanita yang menderita kanker payudara di RSUD DR. H. Abdul Moloek, Bandar
Lampung yang sudah diseleksi melalui kriteria inklusi dan eksklusi pada tahun
2018.
3.8.2 Alat
Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah alat tulis untuk mencatat
data yang didapatkan dari rekam medis di RSUD DR. H. Abdul Moloek Bandar
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Data didapatkan melalui
untuk mengambil data dari rekam medik pasien kanker payudara wanita yang
sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi. Kemudian dilakukan teknik Total
sampling. Data yang diambil berupa usia dan derajat diferensiasi kanker payudara.
program SPSS versi 20 for windows dengan melalui tahapan entering, editing,
coding, processing.
1. Analisis Univariat
penelitian.
2. Analisis Bivariat
dengan keadaan yang lain dapat digunakan uji statistik “Chi-Square” dengan
Peneliti mengunjungi Rumah Sakit untuk melakukan pengambilan data dari hasil
rekam medik pasien kanker payudara wanita.di RSUD DR. H. Abdul Moloek
Bandar Lampung
Dipilih dengan
memperhatikan kriteria
inklusi dan eksklusi
Sampel Penelitian
Analisis data
BAB IV
Lampung pada bulan Juli tahun 2020. Penelitian ini menggunakan teknik analitik
Payudara RSUD DR. H. Abdul Moeloek, Bandar Lampung pada tahun 2018 yang
dependen maupun variabel independen. Hasil dari setiap variabel ini ditampilkan
sampel didapatkan sampel yang masuk kategori usia dewasa (26-45 tahun)
39
(50%), dan masuk kategori manula (>65 tahun) sebanyak 3 orang (8,8%).
Analisis ini digunakan untuk melihat hubungan antara usia dengan derajat
diferensiasi kanker payudara. Uji statistik yang dilakukan pada analisis bivariat
ini adalah Chi Square dengan derajat kepercayaan 95% (α = 95%). Berdasarkan
hasil uji statistik akan diperoleh nilai probabilitas (p-value) < 0,05 (pada CI;95%)
maka Ho ditolak dan Ha diterima yang berarti ada hubungan yang bermakna dan
jika probabilitas (p-value)≥ 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak yang berarti
Tabel 5 Uji Analisis Chi Square Antara Usia Dengan Derajat diferensiasi Kanker
Payudara
Usia
Total
Derajat Diferensiasi Dewasa Lansia Manula P-Value
n % n % n % n %
Derajat Diferensiasi I 4 28,57% 3 17,64% 1 33,3% 8 23,54%
Derajat Diferensiasi II 10 71,43% 10 58,82% 2 66,7% 22 64,70%
0.318
Derajat Diferensiasi III 0 0,0% 4 23,54% 0 0,0% 4 11,76%
Total 14 100,0% 17 100,0% 3 100,0% 34 100,0%
payudara pada sampel di RSUD DR. H. Abdul Moeloek tahun 2018 dapat dilihat
pada tabel di atas dimana dari 34 sampel penelitian yang mengalami kanker
payudara didapatkan sampel yang masuk kategori kelompok usia dewasa, 4 orang
payudara derajat diferensiasi II. Sementara itu, dari sampel yang masuk kategori
derajat diferensiasi II. Dari analisis Chi-Square diperoleh nilai p = 0,318 (p>0,05)
yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan derajat
Kanker atau tumor ganas yaitu jaringan baru yang timbul dalam tubuh
setempat terjadi pertumbuhan yang tidak normal, jaringan ini dapat menginvasi
41
dan merusak struktur disekitarnya dan menyebar ke tempat jauh (metastasis) serta
yang berasal dari kelenjar kulit, saluran kelenjar, dan jaringan di sebelah luar
rongga dada. Sel kanker payudara dapat bersembunyi di dalam tubuh kita selama
bertahun-tahun tanpa kita ketahui dan tiba-tiba aktif menjadi tumor ganas atau
pada tahun 2017 diperkirakan sekitar 252.710 kasus baru kanker payudara invasif
dan sekitar 63.410 kasus kanker payudara non invasif yang akan didiagnosis pada
payudara pada tahun 2017 (American Cancer Society, 2017). Kanker payudara
merupakan penyebab kematian terbanyak, lebih dari 2,1 juta wanita menderita
kanker payudara. Pada tahun 2018, diperkirakan 627.000 wanita meninggal akibat
kanker payudara atau sekitar 15% dari semua kematian akibat kanker di kalangan
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan derajat diferensiasi
dari hasil penelitian dan perhitungan statistik, maka hasil penelitian tersebut dapat
masuk kategori usia dewasa (26-45 tahun) sebanyak 14 orang dengan persentase
41,2%. Sedangkan sampel yang kategori lansia (46-65 tahun) sebanyak 17 orang
dengan persentase 50,0%. Selanjutnya, sampel yang masuk kategori manula (>65
(2009), sampel paling banyak masuk dalam kategori usia lansia (46-65 tahun).
penelitian Sari, dkk. pada tahun 2018 yang menyatakan bahwasannya faktor
risiko yang tidak memiliki pengaruh terhadap kanker payudara adalah usia.
yang diteliti ada yang secara mandiri menunjukan pengaruh yang bermakna
terhadap ekspresi reseptor estrogen namun ada juga menunjukkan variabel yang
bahwasannya wanita yang memiliki usia kurang dari 40 tahun berisiko rendah
untuk terkena kanker payudara yaitu 1 per 200 penduduk dan risiko ini akan
sebagai salah satu jenis kanker yang paling banyak ditemui pada wanita usia
Meskipun kanker payudara dapat terjadi pada wanita muda, secara umum kanker
payudara merupakan penyakit yang banyak ditemukan pada usia tua. Seorang
wanita berusia 30-an risikonya kira-kira 1 dari 250, sedangkan untuk wanita pada
usia 70-annya, adalah sekitar 1 dari 30. Sebagian besar kanker payudara yang
didiagnosis adalah setelah menopause dan sekitar 75% dari kasus kanker
payudara terjadi setelah 50 tahun (National Breast and Ovarian Cancer Centre,
2009).
hormonal dalam waktu lama (p=0,008 ; OR= 2,65) dengan kejadian kanker
Hasil penelitian ini pun bertentangan dengan penelitian Ali Akbar dalam
berusia < 40 tahun relatif lebih rendah dibandingkan dengan wanita berusia ≥ 40
tahun (Firasi, 2016). Kanker Payudara jarang ditemukan pada wanita muda, jika
Menurut Firasi 2016, pada wanita yang berumur di atas 40 tahun terutama
yang masih mengalami masa reproduksi, setiap bulan akan mengalami menstruasi,
kanker payudara (Firasi, 2016). Ditinjau dari subtipe histologi dan stadium, angka
harapan hidup (survival rate) kanker payudara pada wanita berusia < 40 tahun
Cancer Society, 2015), terapi hormonal (Sakura, 2018), riwayat sistem reproduksi
(menarche yang terlalu cepat dan menopause yang terlambat) (Ponniah, 2010),
makan meliputi diet dan gizi (American Cancer Society, 2015; Anggorowati,
2013; Desen. 2011), kontrasepsi (American Cancer Society, 2015), dan riwayat
menjadi faktor resiko bagi terjadinya kanker payudara. Wanita dengan riwayat
yang dekat (ibu, saudara perempuan, anak perempuan, ayah, saudara laki-laki,
45
atau anak laki-laki) maka 2-3 kali lebih besar untuk menderita kanker payudara
Society, 2015). Hal ini sejalan oleh penelitian yang dilakukan oleh Isnaini dan
RSUD DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015 didapatkan dan ada
OR 2,961).
peningkatan risiko pada pengguna kontrasepsi oral saat ini. Risiko meningkat 1,24
HRT pascamenopause. Risiko meningkat 1,35 kali selama 5 tahun atau lebih pada
penggunaan HRT. Namun, 5 tahun setelah penghentian, risiko ini akan kembali
memiliki siklus haid lebih karena mereka mulai menstruasi/menarche pada usia
dini (sebelum usia 12) dan/atau melalui menopause pada usia lanjut (setelah umur
55) mempunyai risiko sedikit lebih tinggi mendapat kanker payudara. Hal ini
mungkin terkait dengan eksposur seumur hidup yang lebih tinggi kepada hormon
estrogen dan progesteron yang diperkuat oleh penelitian yang dilakukan di RSUD
46
DR. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2015 didapatkan ada hubungan
dengan insiden kanker payudara. Wanita Nulliparous memiliki risiko yang sama
dengan yang ada pada wanita yang melahirkan pertama ketika mereka berusia 30
yang lebih tinggi (khususnya dalam waktu 5 tahun setelah melahirkan) dan
sekitar 30% relatif lebih rendah dibandingkan wanita yang anak pertama lahir
rangsangan pematangan dari sel-sel pada payudara yang diinduksi oleh kehamilan,
yang membuat sel-sel ini lebih peka terhadap transformasi yang bersifat
memproduksi hormon prolaktin yang mana hormon ini dapat menekan paparan
hormon estrogen dalam jumlah yang banyak dan dalam waktu lama yang
Faktor lainnya adalah pola makan. Berbagi studi kasus menunjukan diet
tinggi lemak dan kalori berkaitan langsung dengan timbulnya kanker payudara.
kadar estrogen yang tinggi karena jaringan lemak sebagian besar berasal dari
bahwa wanita yang melakukan aktivitas fisik secara rutin memiliki 10-25%
yang tidak aktif, dengan bukti yang lebih kuat pada wanita pasca menopause
Desen, 2011).
Hutagalung, dkk. pada 2014, aktifitas proliferasi sel dapat dideteksi dengan
mengekspresikan sel yang berproliferasi pada fase G1, S, G2, dan M (kecuali fase
G0) dari siklus sel. Sebagai faktor prediktif, indeks proliferasi KI-67 merupakan
suatu marker biologi yang digunakan untuk menilai aktifitas proliferasi sel yang
dengan psien dengan resiko tinggi terhadap rekurensi (Hutagalung, dkk. 2014).
anggota family erbB/HER dari reseptor transmembrane tirosin kinase yang dikode
48
oleh gen HER-2. Overekspresi dan amplifikasi gen ErbB2 tampak pada beberapa
jenis karsinoma, terutama dalam karsionoma payudara. Famili gen HER berperan
Gen HER-2 berperan dalam control pertumbuhan, proliferasi, dan pembelahan sel
Overekspresii dari gen ini memiliki nilai prognostic pada karsinoma payudara dan
sudah merupakan suatu prosedur standar pada kasus Karsinoma Payudara Duktal
dalam terjadinya kanker payudara. Namun, masih banyak faktor-faktor lain yang
dapat mempengaruhi sifat dan perkembangan dari kanker payudara yang akhirnya
dapat mempengaruhi prognosis dan terapinya. Usia bukanlah faktor tunggal yang
akan tetapi secara simultan dengan faktor-faktor lainnya seperti riwayat keluarga
paparan radiasi, pola makan meliputi diet dan gizi, kontrasepsi, riwayat
5.1 Kesimpulan
Abdul Moeloek Bandar Lampung Tahun 2018, dapat diambil kesimpulan sebagai
berikut:
1. Dari 34 sampel yang diteliti, terlihat bahwa sampel yang paling banyak masuk
didapatkan sampel yang masuk kategori usia dewasa (26-45 tahun) sebanyak 14
orang (41,2%) dan yang masuk kategori manula (>65 tahun) sebanyak 3 orang
(8,8%).
2. Dari 30 sampel yang diteliti, terlihat bahwa sampel yang paling banyak
(64,7%).
3. Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan derajat diferensiasi
4.
5.2 Saran
Bagi peneliti dan universitas, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai
Malahayati.
melengkapi data pasien baik itu data primer maupun data sekunder.
5.2.3 Masyarakat
payudara serta menjaga pola hidup sehat dan menghindari faktor pencetus yang
dapat diubah dari kanker payudara. Selain itu, perempuan perlu melakukan
menggunakan sampel yang lebih banyak. Hal ini bisa dilakukan dengan memperpanjang
variabel lainnya juga dapat diteliti oleh penelitian selanjutnya, seperti pengaruh
DAFTAR PUSTAKA
Firasi, A.A. And Yudhanto, E., 2016. Hubungan Usia Terhadap Derajat Diferensiasi
Kanker Payudara Pada Wanita. Jurnal Kedokteran Diponegoro, 5(4), Pp.327-336.
Hall JE. 2014. Guyton Dan Hall: Buku Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi Keduabelas.
12th Ed. Singapore: Elsevier. Hlm. 1076.
Hutagalung, S. B., Mulyadi, I.K., Artha, I. G. A. 2014. Ekspresi Ki-67 dan HER-2/neu
Berhubungn dengan Derajat Histopatolgik Karsinoma Payudara Invasif No
Special Type (NST). Majalah Patologi Vol. 23 No. 2.
Isnaini, Nurul., Elpiana. 2017. Hubungan Usia,Usia Menarche Dan Riwayat Keluarga
Dengan Kejadian Kanker Payudara Dirumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul
Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2015. Jurnal Kebidanan. Vol. 3, No. 2, April
2017 : 103-109.
Javanda, N.R., 2017. Konfirmasi Diagnostik Histopatologi Terhadap Sitologi Fine
Needle Aspiration Biopsy (FNAB) Kanker Payudara Di RSUP Haji Adam Malik
Medan Tahun 2016.
Johns Hopkins Medicine, 2015. Breast Cancer & Breast Pathology. [Accesed 25
September 2019]
Kumar, V. Dkk. 2013. Robbins Basic Pathology Edisi Ke-9. Canada : Elsevier. Hlm.
155-191
Mescher AL. 2012. Histologi Dasar Junqueira Teks & Atlas. Edisi Ke-12. Jakarta:
EGC. Hlm. 396–402.
Mulyani, N.S., 2013. Nuryani.“. Kanker Payudara Dan PMS Pada Kehamilan.
Yogyakarta: Nuhamedika.
Nani, D. 2009. Hubungan Umur Awal Menopause Dan Status Penggunaan Kontrasepsi
Hormonal Dengan Kejadian Kanker Payudara. Jurnal Keperawatan Soedirman
(The Soedirman Journal Of Nursing). Volume 4, No.3, November 2009.
National Breast And Ovarian Cancer Centre. , 2009.Breast Cancer Risk Factors: A
Review Of The Evidence. National Breast And Ovarian Cancer Centre, Surry
Hills, NSW
National Cancer Institute, 2010. Breast Cancer. U.S. National Institute Of Health.
[Accesed 21 September 2019]
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta
50
Ponniah, G., 2010. Prevalensi Kanker Payudara Pada Wanita Berdasarkan Usia Dan
Jenis Histopatologi Di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2009.
Prawirohardjo, A.N., Soewoto, W. And Alfianto, U., 2018. Hubungan Index Massa
Tubuh Dengan Grading Pada Kanker Payudara. Biomedika, 10(1), Pp.41-45.
Rasjidi, I.R. 2009, Deteksi Dini Pencegahan Kanker Pada Wanita, Sagung Seto,
Jakarta.
Sakura, A.S., 2018. Profil Penderita Kanker Payudara Berdasarkan Usia Dan Indeks
Massa Tubuh (IMT) Di Laboratorium Sentra Patologi Anatomik Fakultas
Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan Periode Tahun 2015-2017.
Sari, D. P., Gumayesty, Y. 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian
Kanker Payudara Di Poliklinik Onkologi Rsud Arifin Achmad Provinsi Riau.
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat, STIKES Al- Insyirah Pekanbaru. Vol. 5, No.
2.
Sari, S. E., Harahap, W. A., Saputra, D. 2018. Pengaruh Faktor Risiko Terhadap
Ekspresi Reseptor Estrogen Pada Penderita Kanker Payudara Di Kota Padang.
Jurnal Kesehatan Andalas. 2018;7(4).
Sihombing, M. And Sapardin, A.N., 2014. Faktor Risiko Tumor Payudara Pada
Perempuan Umur 25-65 Tahun Di Lima Kelurahan Kecamatan Bogor
Tengah. Jurnal Kesehatan Reproduksi, 5(3), Pp.175-184.
Simatupang, E.M.D., Gambaran Histopatologi Kanker Payudara Duktal Invasif
Berdasarkan Grading Pada Perempuan Usia 40 Tahun Kebawah Di RSUP Haji
Adam Malik Medan Periode 2014-2016.
Siregar, Y., 2017. Karakteristik Dan Gambaran Klinis Penderita Kanker Payudara Di
RSUP Haji Adam Malik Medan Periode Januari–Juni Tahun 2017.
Sitinjak, S.N.N., 2018. Karakteristik Penderita Kanker Payudara Rawat Inap Di Rumah
Sakit Santa Elisabeth Medan Tahun 2014-2016.
Sjamsuhidajat R, De Jong W. 2013. Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Ke-3. Jakarta: EGC.
Hlm. 471–496.
Sobri FB, Dkk. 2017. Manajemen Terkini Kanker Payudara Edisi 2. Jakarta, Media
Aesculapius. Hal 1.
Wanita, P., 2016. Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Kanker
Payudara.
50
Derajat Diferensiasi
Usia
Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent
Valid Dewasa 14 41.2 41.2 41.2
Lansia 17 50.0 50.0 91.2
Manula 3 8.8 8.8 100.0
Total 34 100.0 100.0
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value Df sided)
Pearson Chi-Square 4.714 a
4 .318
Likelihood Ratio 6.259 4 .181
Linear-by-Linear Association .620 1 .431
N of Valid Cases 34
a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is .35.
Lampiran 9. Biodata
BIODATA
A. Data Pribadi
Nama : Tien Ayu Oktariyani
Agama : Islam
Pekerjaan : Mahasiswi
Kebangsaan : Indonesia
E-mail : tienayuoktariyanimirusdin@gmail.com
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih saying-Mu telah
memberikanku kekuatan dan membekaliku dengan ilmu. Atas karunia serta kemudahan yang
engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam
selalu terlimpahkan keharibaan Rasullullah Muhammad SAW.
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan kusayangi.
Sebagai tanda bakti, hormat dan rasa terima kasih yang tiada terhingga kupersembahkan karya
kecil ini kepada Mama (Hj. Diani Anjar Wati, S.IP, M.Si) dan Papa (Ir. H. Mirusdin Yaman)
yang telah memberikan kasih sayang, doa, motivasi, serta dukungan yang tiada terhingga yang
tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar kertas yang bertuliskan kata persembahan.
Semoga ini menjadi langkah awal untuk membuat Mama dan Papa bahagia.
Kakak-kakakku
Sebagai tanda terima kasih, aku persembahkan karya kecil ini untuk Kakak-Kakakku Yean Vera
Yanty, Shevy Mirdawati dan Nevi Yulita sari. Terima kasih telah memberikan semangat dan
inspirasi dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
Teman-Teman
Untuk semua temanku yang selalu memberikan motivasi, nasihat, serta dukungan moral yang
selalu membuatku semangat untuk menyelesaikan tugas skripsi ini. Teruntuk Balqis, Tasya,
Syifa, Anisya, Tri, Afif, Husni, Agus, Daud, Ka Anggi dan Ka Cicik. Terima kasih kalian telah
memberikan banyak hal yang tak terlupakan kepadaku.
dr. Resti Arania, Sp. PA dan dr. Ratna Purwaningrum, M. Kes selaku dosen pembimbing I dan
II skripsi saya, terima kasih yang tak terhingga sudah membantu selama ini, sudah dinasehati,
sudah diajari, dan mengarahkan saya sampai skripsi ini selesai.
ABSTRAK
Latar Belakang: Kanker merupakan salah satu jenis penyakit tidak menular yang
selalu menjadi permasalahan di bidang kesehatan bagi khalayak umum. Di dunia,
kanker tergolong salah satu jenis penyakit yang menyebabkan kematian yang
paling utama, dan jika di persentse kan yaitu sebesar 13% dari seluruh penyebab
kematian yang ada.
Tujuan: Untuk mengetahui hubungan usia terhadap derajat diferensiasi kanker
payudara pada wanita di Rumah Sakit Abdoel Moloek, Bandar Lampung.
Metodologi: Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif
Retrospektif. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah total sampling.
Pada penelitian ini, peneliti menggunakan data sekunder (rekam medik) sebagai
sumber data penelitian.
Hasil: Dari 34 Sampel Pasien kanker payudara didapatkan sampel terbanyak
masuk dalam kategori usia lansia (46-56 tahun) sebanyak 17 orang (50,0%). Usia
dewasa (26-45 tahun) sebanyak 14 orang (41,2%), dan kategori usia manula (>65
tahun) sebanyak 3 orang (8,8%). Selanjutnya, terlihat bahwa sampel yang paling
banyak memiliki Kanker Payudara dengan Derajat Diferensiasi II sebanyak 22
orang (64,7%).
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia dengan derajat
diferensiasi pada penderita kanker payudara di RSUD DR. H. Abdul MoeloekBandar
Lampung Tahun 2018.
Tabel 2 Uji Analisis Chi Square Antara Usia Dengan Derajat diferensiasi
Kanker Payudara
Usia
Total
Derajat Diferensiasi Dewasa Lansia Manula P-Value
n % n % n % n %
Derajat Diferensiasi I 4 28,57% 3 17,64% 1 33,3% 8 23,54%
Derajat Diferensiasi II 10 71,43% 10 58,82% 2 66,7% 22 64,70%
Derajat Diferensiasi III 0 0,0% 4 23,54% 0 0,0% 4 11,76% 0.318
100,0
Total 14 17 100,0% 3 100,0% 34 100,0%
%
Uji analisis bivariat antara usia kita selama bertahun-tahun tanpa
dengan derajat diferensiasi kanker kita ketahui dan tiba-tiba aktif
payudara pada sampel di RSUD DR. menjadi tumor ganas atau kanker
H. Abdul Moeloek tahun 2018 dapat (American Cancer Society, 2016).
dilihat pada tabel di atas dimana dari Kanker payudara sendiri
34 sampel penelitian yang mengalami merupakan jenis kanker tersering
kanker payudara didapatkan sampel pada wanita, pada tahun 2017
yang masuk kategori kelompok usia diperkirakan sekitar 252.710 kasus
dewasa, 4 orang mengalami kanker baru kanker payudara invasif dan
payudara derajat diferensiasi I dan 10 sekitar 63.410 kasus kanker
orang mengalami kanker payudara payudara non invasif yang akan
derajat diferensiasi II. Sementara itu, didiagnosis pada wanita. Sekitar
dari sampel yang masuk kategori 40.610 orang wanita diperkirakan
kelompok usia lansia, didapatkan 3 meninggal akibat kanker payudara
orang mengalami kanker payudara pada tahun 2017 (American Cancer
derajat diferensiasi I, 10 orang Society, 2017). Kanker payudara
mengalami kanker payudara derajat merupakan penyebab kematian
diferensiasi II, dan 4 orang terbanyak, lebih dari 2,1 juta wanita
mengalami kanker payudara derajat menderita kanker payudara. Pada
diferensiasi III. Selanjutnya, sampel tahun 2018, diperkirakan 627.000
yang masuk kategori kelompok usia wanita meninggal akibat kanker
manula, didapatkan 1 orang payudara atau sekitar 15% dari
mengalami kanker payudara derajat semua kematian akibat kanker di
diferensiasi I dan 2 orang mengalami kalangan wanita (WHO, 2018).
kanker payudara derajat diferensiasi Pada penelitian ini didapatkan hasil
II. Dari analisis Chi-Square diperoleh uji Chi–Square menunjukkan hasil
nilai p = 0,318 (p>0,05) yang berarti tidak terdapat hubungan yang
tidak terdapat hubungan yang signifikan antara usia dengan derajat
bermakna antara usia dengan derajat diferensiasi kanker payudara (p-
diferensiasi kanker payudara. value=0.318>0.05). Berdasarkan
data – data yang diperoleh dari hasil
PEMBAHASAN penelitian dan perhitungan statistik,
Kanker atau tumor ganas yaitu maka hasil penelitian tersebut dapat
jaringan baru yang timbul dalam dibahas sebagai berikut.
tubuh pada lokasi tertentu yang Berdasarkan usia, dari 34 sampel
dipengaruhi berbagai penyebab, penelitian didapatkan sampel yang
sehingga jaringan setempat terjadi masuk kategori usia dewasa (26-45
pertumbuhan yang tidak normal, tahun) sebanyak 14 orang dengan
jaringan ini dapat menginvasi dan persentase 41,2%. Sedangkan
merusak struktur disekitarnya dan sampel yang kategori lansia (46-65
menyebar ke tempat jauh tahun) sebanyak 17 orang dengan
(metastasis) serta menyebabkan persentase 50,0%. Selanjutnya,
kematian (Kumar et al., 2015). sampel yang masuk kategori manula
Disebut kanker payudara ketika (>65 tahun) sebanyak 3 orang
sejumlah sel di dalam payudara dengan persentase 8,8%.
tumbuh, kehilangan kendali, dan Berdasarkan kriteria Depkes RI
berkembang dengan cepat di dalam (2009), sampel paling banyak masuk
jaringan payudara. Kanker Payudara dalam kategori usia lansia (46-65
(Carcinoma mammae) pada tahun).
prinsipnya adalah tumor ganas yang Sementara itu, berdasarkan
berasal dari kelenjar kulit, saluran derajat diferensiasi kanker payudara,
kelenjar, dan jaringan di sebelah luar dari 34 sampel penelitian didapatkan
rongga dada. Sel kanker payudara sebanyak 8 sampel yang mengalami
dapat bersembunyi di dalam tubuh kanker payudara derajat diferensiasi
I dengan persentase 23,5%. wanita pada usia 70-annya, adalah
Sedangkan sebanyak 22 sampel sekitar 1 dari 30. Sebagian besar
penelitian mengalami kanker kanker payudara yang didiagnosis
payudara derajat diferensiasi II adalah setelah menopause dan
dengan persentase 64,7%. sekitar 75% dari kasus kanker
Sementara itu, 4 sampel mengalami payudara terjadi setelah 50 tahun
kanker payudara derajat diferensiasi (National Breast and Ovarian Cancer
III dengan persentase 11,8%. Dapat Centre, 2009).
disimpulkan sampel paling banyak Penelitian yang dilakukan oleh Sari
masuk dalam kategori kanker dan Gumayesty (2016) juga
payudara derajat diferensiasi II. bertentangan dengan hasil penelitian
Berdasarkan penjabaran di atas, ini. Berdasarkan penelitian yang
hasil penelitian ini didukung oleh dilakukan, terdapat hubungan antara
penelitian Sari, dkk. pada tahun 2018 usia (p=0,002 ; OR=2,83), riwayat
yang menyatakan bahwasannya keluarga (p=0,009 ; OR=2,55), usia
faktor risiko yang tidak memiliki menarche (p=0,028 ; OR=2,12), dan
pengaruh terhadap kanker payudara penggunaan kontrasepsi hormonal
adalah usia. Analisis yang dilakukan dalam waktu lama (p=0,008 ; OR=
antara variabel penelitian 2,65) dengan kejadian kanker
menunjukan beberapa variabel yang payudara (Sari dan Gumayesty,
diteliti ada yang secara mandiri 2016).
menunjukan pengaruh yang Hasil penelitian ini pun
bermakna terhadap ekspresi reseptor bertentangan dengan penelitian Ali
estrogen namun ada juga Akbar dalam publikasinya yang
menunjukkan variabel yang tidak menyatakan bahwasannya pasien
berpengaruh terhadap ekspresi kanker payudara wanita yang berusia
reseptor estrogen. Variabel yang < 40 tahun relatif lebih rendah
secara mandiri (analisis bivariat) dibandingkan dengan wanita berusia
tidak memiliki kemaknaan perbedaan ≥ 40 tahun (Firasi, 2016). Kanker
terhadap ekspresi reseptor estrogen Payudara jarang ditemukan pada
adalah usia dengan p=0,1 (Sari, dkk. wanita muda, jika pun ada dikaitkan
2018). dengan prognosis yang kurang baik.
Sementara itu, National breast and Menurut Firasi 2016, pada wanita
ovarian cancer yang menyatakan yang berumur di atas 40 tahun
bahwasannya wanita yang memiliki terutama yang masih mengalami
usia kurang dari 40 tahun berisiko masa reproduksi, setiap bulan akan
rendah untuk terkena kanker mengalami menstruasi, namun tidak
payudara yaitu 1 per 200 penduduk mengalami ovulasi, sehingga hormon
dan risiko ini akan mengalami progesteron yang dihasilkan tidak
peningkatan yang cukup signifikan cukup menangkal hormon estrogen
seiring dengan bertambahnya usia (≥ yang merupakan pemicu terjadinya
40 tahun) yaitu 1 per 10 penduduk. kanker payudara (Firasi, 2016).
Hal ini menjadikan kanker payudara Ditinjau dari subtipe histologi dan
sebagai salah satu jenis kanker yang stadium, angka harapan hidup
paling banyak ditemui pada wanita (survival rate) kanker payudara pada
usia paruh baya (Sihombing, 2014). wanita berusia < 40 tahun relatif
Bertambahnya usia merupakan rendah dibandingkan dengan wanita
salah satu faktor risiko kanker berusia ≥ 40 tahun (Firasi, 2016).
payudara. Meskipun kanker payudara Akan tetapi, banyak faktor yang
dapat terjadi pada wanita muda, dapat berhubungan dengan terjadinya
secara umum kanker payudara kanker payudara diantaranya adalah
merupakan penyakit yang banyak riwayat keluarga dan genetik
ditemukan pada usia tua. Seorang (American Cancer Society, 2015),
wanita berusia 30-an risikonya kira- terapi hormonal (Sakura, 2018),
kira 1 dari 250, sedangkan untuk riwayat sistem reproduksi (menarche
yang terlalu cepat dan menopause pada penggunaan HRT. Namun, 5
yang terlambat) (Ponniah, 2010), tahun setelah penghentian, risiko ini
riwayat menyusui (Anggorowati, akan kembali normal (Sakura, 2018).
2013), paparan radiasi (Desen, Faktor berikutnya yang berperan
2011), pola makan meliputi diet dan adalah riwayat reproduksi. Wanita
gizi (American Cancer Society, 2015; yang memiliki siklus haid lebih karena
Anggorowati, 2013; Desen. 2011), mereka mulai menstruasi/menarche
kontrasepsi (American Cancer pada usia dini (sebelum usia 12)
Society, 2015), dan riwayat dan/atau melalui menopause pada
kehamilan (Rasjidi, 2009). usia lanjut (setelah umur 55)
Peningkatan faktor risiko tersebut mempunyai risiko sedikit lebih tinggi
berkaitan dengan waktu lamanya mendapat kanker payudara. Hal ini
terpapar hormon reproduksi. mungkin terkait dengan eksposur
Seperti dijelaskan pada paragraf seumur hidup yang lebih tinggi
sebelumnya, riwayat keluarga dan kepada hormon estrogen dan
genetik menjadi faktor resiko bagi progesteron yang diperkuat oleh
terjadinya kanker payudara. Wanita penelitian yang dilakukan di RSUD
dengan riwayat keluarga yang DR. H. Abdul MoeloekProvinsi
mengidap kanker payudara, terutama Lampung tahun 2015 didapatkan ada
pada hubungan kekerabatan yang hubungan antara usia menarche
dekat (ibu, saudara perempuan, anak dengan kejadian kanker payudara (p-
perempuan, ayah, saudara laki-laki, value : 0,000 : OR 3,110) (American
atau anak laki-laki) maka 2-3 kali Cancer Society, 2015; Isnaini dan
lebih besar untuk menderita kanker Elpiana, 2017).
payudara dibandingkan dengan Usia mendapat anak pertama
wanita yang tanpa riwayat keluarga mempunyai hubungan yang bermakna
(American Cancer Society, 2015). Hal dengan insiden kanker payudara.
ini sejalan oleh penelitian yang Wanita Nulliparous memiliki risiko
dilakukan oleh Isnaini dan Elpiana yang sama dengan yang ada pada
(2017) yang menyatakan wanita yang melahirkan pertama
bahwasannya dari penelitian yang ketika mereka berusia 30 tahun,
dilakukan di RSUD DR. H. Abdul dengan kelahiran pertama kelahiran
MoeloekProvinsi Lampung tahun 2015 yang kemudian menimbulkan risiko
didapatkan dan ada hubungan riwayat yang lebih tinggi (khususnya dalam
keluarga dengan kejadian kanker waktu 5 tahun setelah melahirkan)
payudara (p-value : 0,000 : OR dan perempuan melahirkan ketika
2,961). mereka masih muda memiliki risiko
Selanjutnya, faktor risiko yang rendah. Seorang wanita yang
paling banyak diteliti dalam kanker melahirkan pertama ketika ia berusia
payudara adalah penggunaan hormon 20 tahun risikonya sekitar 30% relatif
eksogen dalam bentuk kontrasepsi lebih rendah dibandingkan wanita
oral (Oral Contraceptions atau OCs) yang anak pertama lahir ketika ia
dan terapi penggantian hormon berusia 30 tahun (Ponniah, 2010). Ini
(Hormone Replacement Therapy atau diperkirakan karena adanya
HRT). Dari hasil penelitian didapatkan rangsangan pematangan dari sel-sel
sedikit peningkatan risiko pada pada payudara yang diinduksi oleh
pengguna kontrasepsi oral saat ini. kehamilan, yang membuat sel-sel ini
Risiko meningkat 1,24 kali untuk lebih peka terhadap transformasi
penggunaan 10 tahun. Data yang bersifat karsinogenik (Rasjidi,
epidemiologi yang konsisten 2009).
mendukung peningkatan risiko Faktor selanjutnya adalah riwayat
kejadian kanker payudara dan menyusui. Wanita yang menyusui
kematian dengan penggunaan HRT akan memproduksi hormon prolaktin
pascamenopause. Risiko meningkat yang mana hormon ini dapat
1,35 kali selama 5 tahun atau lebih menekan paparan hormon estrogen
dalam jumlah yang banyak dan dalam SIMPULAN
waktu lama yang merupakan pemicu Tidak terdapat hubungan yang
terjadinya kanker payudara bermakna antara usia dengan derajat
(Anggorowati, 2013). diferensiasi pada penderita kanker
Berikutnya adalah riwayat paparan payudara di RSUD DR. H. Abdul
radiasi. Kelenjar payudara relatif peka Moeloek Bandar Lampung Tahun
terhadap radiasi pengion sehingga 2018.
paparan secara berlebihan
menyebabkan peluang terjadinya SARAN
kanker lebih tinggi (Desen, 2011). Dengan diketahui cukup tingginya
Faktor lainnya adalah pola makan. insiden dan keparahan kanker
Berbagi studi kasus menunjukan diet payudara, masyarakat khususnya
tinggi lemak dan kalori berkaitan wanita dapat melakukan pemeriksaan
langsung dengan timbulnya kanker payudara sendiri (SADARI) dalam
payudara. Risiko kanker payudara mendeteksi kanker payudara sejak
berhubungan dengan kelebihan berat dini, mencari informasi tentang
badan disebabkan kadar estrogen kanker payudara serta menjaga pola
yang tinggi karena jaringan lemak hidup sehat dan menghindari faktor
sebagian besar berasal dari estrogen pencetus yang dapat diubah dari
pada wanita pasca menopause. Bukti kanker payudara.
yang berkembang menunjukkan
bahwa wanita yang melakukan DAFTAR PUSTAKA
aktivitas fisik secara rutin memiliki Al Amin, 2017. Klasifikasi Kelompok
10-25% berisiko lebih rendah Umur Manusia Berdasarkan Analisis
mengidap kanker payudara Dimensi Fractal Box Counting Dari
dibandingkan dengan wanita yang Citra Wajah Dengan Tepi Canny.
tidak aktif, dengan bukti yang lebih FMIPA, Universitas Negeri
kuat pada wanita pasca menopause Surabaya.
daripada pra menopause (American Al Farisyi, M. And Khambri, D., 2018.
Cancer Society, 2015; Anggorowati, Analisis Survival Pasien Kanker
2013 ; Desen, 2011). Payudara Usia Muda Di RSUP DR.
Menurut asumsi peneliti, usia M. Djamil Padang Tahun 2008-
memang merupakan faktor yang 2017. Jurnal Kesehatan Andalas, 7,
berperan dalam terjadinya kanker Pp.25-29.
payudara. Namun, masih banyak American Cancer Society. 2014.
faktor-faktor lain yang dapat Breast Cancer: What Is Breast
mempengaruhi sifat dan Cancer?. [Diakses Tanggal 21
perkembangan dari kanker payudara September 2019]
yang akhirnya dapat mempengaruhi American Cancer Society. 2015.
prognosis dan terapinya. Usia Breast Cancer Facts & Figures
bukanlah faktor tunggal yang dapat 2015-2016. [Diakses Tanggal 21
berdiri sendiri sehingga dapat September 2019].
menyebabkan terjadinya kanker American Cancer Society. 2017,
payudara, akan tetapi secara simultan ‘Breast Cancer And Symptoms’,
dengan faktor-faktor lainnya seperti About Breast Cancer, [Online],
riwayat keluarga dan genetik, terapi Accessed 20 September 2019.
hormonal, riwayat sistem reproduksi, American Cancer Society. 2017,
riwayat menyusui, paparan radiasi, ‘Breast Cancer Facts And Figures’,
pola makan meliputi diet dan gizi, Cancer Facts And Statistic,
kontrasepsi, riwayat kehamilan dan [Online], Accessed 20 September
peran-peran imunoreseptor yang cukup 2019.
signifikan dalam menentukan prognosis American Cancer Society. 2017.
kanker payudara. Breast Cancer: What Is Breast
Cancer?.[Diakses Tanggal 20
September 2019].
American Cancer Society. 2019. Kumar, V. Dkk. 2013. Robbins Basic
Breast Cancer: What Is Breast Pathology Edisi Ke-9. Canada :
Cancer?.[Diakses Tanggal 10 Elsevier. Hlm. 155-191
September 2019]. Mescher AL. 2012. Histologi Dasar
Anggorowati L. 2013. Faktor Risiko Junqueira Teks & Atlas. Edisi Ke-
Kanker Payudara Wanita. Jurnal 12. Jakarta: EGC. Hlm. 396–402.
Kesehatan Masyarakat. 8(2): 121– Mulyani, N.S., 2013.
6. Nuryani.“. Kanker Payudara Dan
Anita, A., 2016. Pengaruh Pemberian PMS Pada Kehamilan. Yogyakarta:
Booklet Kemoterapi Terhadap Nuhamedika.
Kemampuan Perawatan Diri Nani, D. 2009. Hubungan Umur Awal
Penderita Kanker Payudara Pasca Menopause Dan Status
Kemoterapi Di Ruang Bedah Penggunaan Kontrasepsi Hormonal
Rumah Sakit Abdul Moeloek Dengan Kejadian Kanker Payudara.
(RSAM) Bandar Lampung. Jurnal Jurnal Keperawatan Soedirman
Kesehatan, 7(1), Pp.26-33 (The Soedirman Journal Of
Budiarto, E. 2004. Metodologi Nursing). Volume 4, No.3,
Penelitian Kedokteran. Jakarta : November 2009.
EGC National Breast And Ovarian Cancer
Desen, Wan. 2011. Patologi Tumor. Centre. , 2009.Breast Cancer Risk
Dalam: Japaries, W, Ed. Buku Ajar Factors: A Review Of The Evidence.
Onkologi Klinis Ed 2. Jakarta: Balai National Breast And Ovarian
Penerbit FK UI, Hlm. 45-54 Cancer Centre, Surry Hills, NSW
Eroschenko V. 2016 Difiore Atlas Of National Cancer Institute, 2010.
Histology. Edisi Ke-12. Breast Cancer. U.S. National
Philadelphia: Lippincott Williams Institute Of Health. [Accesed 21
And Wilkins. Hlm. 535-555 September 2019]
Firasi, A.A. And Yudhanto, E., 2016. Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
Hubungan Usia Terhadap Derajat Penelitian Kesehatan. Jakarta :
Diferensiasi Kanker Payudara Pada Rineka Cipta
Wanita. Jurnal Kedokteran Ponniah, G., 2010. Prevalensi Kanker
Diponegoro, 5(4), Pp.327-336. Payudara Pada Wanita Berdasarkan
Hall JE. 2014. Guyton Dan Hall: Buku Usia Dan Jenis Histopatologi Di
Ajar Fisiologi Kedokteran Edisi RSUP H. Adam Malik Medan Tahun
Keduabelas. 12th Ed. Singapore: 2009.
Elsevier. Hlm. 1076. Prawirohardjo, A.N., Soewoto, W. And
Isnaini, Nurul., Elpiana. 2017. Alfianto, U., 2018. Hubungan Index
Hubungan Usia,Usia Menarche Dan Massa Tubuh Dengan Grading Pada
Riwayat Keluarga Dengan Kejadian Kanker
Kanker Payudara Dirumah Sakit Payudara. Biomedika, 10(1),
Umum Daerah Dr. H. Abdul Pp.41-45.
Moeloek Provinsi Lampung Tahun Rasjidi, I.R. 2009, Deteksi Dini
2015. Jurnal Kebidanan. Vol. 3, No. Pencegahan Kanker Pada Wanita,
2, April 2017 : 103-109. Sagung Seto, Jakarta.
Javanda, N.R., 2017. Konfirmasi Sakura, A.S., 2018. Profil Penderita
Diagnostik Histopatologi Terhadap Kanker Payudara Berdasarkan Usia
Sitologi Fine Needle Aspiration Dan Indeks Massa Tubuh (IMT) Di
Biopsy (FNAB) Kanker Payudara Di Laboratorium Sentra Patologi
RSUP Haji Adam Malik Medan Anatomik Fakultas Kedokteran
Tahun 2016. Universitas Sumatera Utara Medan
Johns Hopkins Medicine, 2015. Breast Periode Tahun 2015-2017.
Cancer & Breast Pathology. Sari, D. P., Gumayesty, Y. 2016.
[Accesed 25 September 2019] Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Kanker Payudara
Di Poliklinik Onkologi Rsud Arifin
Achmad Provinsi Riau. Jurnal Ilmu Payudara Di RSUP Haji Adam Malik
Kesehatan Masyarakat, STIKES Al- Medan Periode Januari–Juni Tahun
Insyirah Pekanbaru. Vol. 5, No. 2. 2017.
Sari, S. E., Harahap, W. A., Saputra, Sitinjak, S.N.N., 2018. Karakteristik
D. 2018. Pengaruh Faktor Risiko Penderita Kanker Payudara Rawat
Terhadap Ekspresi Reseptor Inap Di Rumah Sakit Santa
Estrogen Pada Penderita Kanker Elisabeth Medan Tahun 2014-2016.
Payudara Di Kota Padang. Jurnal Sjamsuhidajat R, De Jong W. 2013.
Kesehatan Andalas. 2018;7(4). Buku Ajar Ilmu Bedah. Edisi Ke-3.
Sihombing, M. And Sapardin, A.N., Jakarta: EGC. Hlm. 471–496.
2014. Faktor Risiko Tumor Sobri FB, Dkk. 2017. Manajemen
Payudara Pada Perempuan Umur Terkini Kanker Payudara Edisi 2.
25-65 Tahun Di Lima Kelurahan Jakarta, Media Aesculapius. Hal 1.
Kecamatan Bogor Tengah. Jurnal Wanita, P., 2016. Faktor-Faktor Yang
Kesehatan Reproduksi, 5(3), Berhubungan Dengan Kejadian
Pp.175-184. Kanker Payudara.
Simatupang, E.M.D., Gambaran WHO, 2019. Health Topic Cancer.
Histopatologi Kanker Payudara [Online], Accessed 20 September
Duktal Invasif Berdasarkan Grading 2019.
Pada Perempuan Usia 40 Tahun World Health Organization. 2018,
Kebawah Di RSUP Haji Adam Malik ‘Cancer’, Fact Sheet, [Online],
Medan Periode 2014-2016. Accessed 20 September 2019.
Siregar, Y., 2017. Karakteristik Dan
Gambaran Klinis Penderita Kanker
RELATIONSHIP OF AGE ON THE DIFFERENCE OF BREAST CANCER IN
WOMEN IN H. ABDUL MOELOEK HOSPITAL BANDAR LAMPUNG IN 2018
1
Malahayati University Medical Study Program
ABSTRACT