Anda di halaman 1dari 86

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI

PASIEN KANKER DALAM MENJALANI KEMOTERAPI DI


RUANG RAFLESIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2020

SKRIPSI

OLEH :
RONALDO
NIM 142012018163P

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2020

1
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI
PASIEN KANKER DALAM MENJALANI KEMOTERAPI DI
RUANG RAFLESIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2020

Skripsi

Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat dalam Menyelesaikan Pendidikan pada


Program Studi S1 Ilmu Keperawatan

Disusun Oleh :
RONALDO
NIM 142012018163P

PROGRAM STUDI S1 ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PRINGSEWU LAMPUNG
2020
2
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI
PASIEN KANKER DALAM MENJALANI KEMOTERAPI DI
RUANG RAFLESIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2020

Ronaldo1, Yusnita2, Analia Kunang3


Halaman 56 + Tabel 7+ Gambar 2+ Lampiran 5

ABSTRAK

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar 2018, prevalensi kanker di Indonesia


berdasarkan diagnosa dokter adalah 1,07 juta jiwa. Pada bulan Februari 2020
didapatkan data bahwa dari bulan januari–februari 2020 terdapat 362 pasien
mengalami kanker di RSUD Dr. H. Abdul Moeloek provinsi Lampung. Berbagai
metode pengobatan untuk pasien kanker telah dikembangkan dibeberapa negara
termasuk Indonesia. Pengobatan yang dilakukan salah satunya adalah kemoterapi.
Kemoterapi ini dapat menimbulkan beberapa efek samping bagi pasien kanker
diantaranya yang paling sering adalah mual dan muntah. Semua efek samping
kemoterapi dapat dikurangi salah satunya dengan dukungan keluarga sehingga
pasien kanker memiliki motivasi yang tinggi untuk sembuh. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi
pasien kanker dalam menjalani kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit Umum
Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020.

Jenis penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik dengan menggunakan


pendekatan cross sectional. Jumlah populasi sebanyak 362 orang dan sampel
yang digunakan adalah sebanyak 70 responden yang diambil dengan
menggunakan teknik accidental sampling. Alat ukur yang digunakan adalah
kuisioner. Analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariat dengan
uji chi-square. Hasil didapatkan p value = 0,00 ( p value < 0,005) dengan odds
ratio 11,33. Jadi dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan
antara dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker dalam menjalani
kemoterapi di ruang raflesia RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
tahun 2020.

Kata kunci: Kanker, kemoterapi, motivasi.


Refrensi : 32 (2010-2020)

3
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RELATIONSHIP OF FAMILY SUPPORT TO CANCER PATIENT
MOTIVATION IN RUNNING CHEMOTHERAPY IN RAFLESIA ROOM
Dr. H. ABDUL MOELOEK HOSPITAL LAMPUNG PROVINCE IN 2020

Ronaldo1, Yusnita2, Analia Kunang3


Page 56 + Table 7 + Picture 2 + Attachment 5

ABSTRACT

Based on 2018 Basic Health Research data, the prevalence of cancer in Indonesia
based on a doctor's diagnosis is 1.07 million. In February 2020 data was
obtained that from January-February 2020 there were 362 patients having cancer
in RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Lampung province. Various treatment methods
for cancer patients have been developed in several countries including Indonesia.
Treatment is done one of which is chemotherapy. This chemotherapy can cause
some side effects for cancer patients including the most frequent is nausea and
vomiting. All the side effects of chemotherapy can be reduced one of them with
family support so that cancer patients have high motivation to recover. This study
aims to determine the relationship of family support to the motivation of cancer
patients in undergoing chemotherapy in the Raflesia Room of the Regional
General Hospital Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2020.

This type of research is a type of analytic study using a cross sectional approach.
Total population of 362 people and the sample used was 70 respondents taken
using accidental sampling techniques. The measuring instrument used was a
questionnaire. The analysis used was univariate and bivariate analysis with chi-
square test. The results obtained p value = 0.00 (p value <0.005) with an OR of
11.33. So it can be concluded that there is a significant relationship between
family support for the motivation of cancer patients in undergoing chemotherapy
in the hospital room Dr. H. Abdul Moeloek Lampung Province in 2020.

Keyword: Cancer, chemotheraphy, motivation.


Refrence: 32(2010-2020)

4
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI


PASIEN KANKER DALAM MENJALANI KEMOTERAPI DI
RUANG RAFLESIA RUMAH SAKIT UMUM DAERAH
Dr. H. ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG
TAHUN 2020

OLEH:

RONALDO
NIM.142012018163P

Telah disetujui tanggal :


Oleh:
Pembimbing I

Ns. Yusnita, S. Kep., M. Kes


NBM : 1292409

Pembimbing II

Analia Kunang, S.ST.,M. Kes


NBM : 1282501

5
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi

Telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi dan dinyatakan
lulus pada tanggal Juli 2020.

Judul : Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Pasien


Kanker dalam Menjalani Kemoterapi di Ruang Raflesia
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung Tahun 2020
Nama Mahasiswa : Ronaldo
NIM : 142012018163P

MENGESAHKAN
Tim Penguji :

Penguji Utama : Ns. Yeti Septiasari, S.Kep., M.Kes


Penguji 1 : Ns. Yusnita, S.Kep., M.Kes
Penguji 2 : Analia Kunang, S.ST., M.Kes

Ketua
Program Studi

Ns. Desi Ari Madi Yati, M.Kep., Sp.Kep.Mat


NBM: 1017462

Mengetahui
Dekan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Elmi Nuryati, M.Epid


NBM : 927024
6
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
SURAT PERNYATAAN ORISINALITAS

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Ronaldo

NIM : 142012018163P

Program Studi : S1 Keperawatan

Dengan ini menyatakan bahwa semua yang saya tulis dalam Skripsi ini sesuai

dengan sumber-sumber aslinya dan penulisanya sesuai dengan kaidah-kaidah

penulisan ilmiah. Skripsi ini merupakan hasil karya saya. Jika dikemudian hari

terbukti bahwa skripsi ini plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai

dengan peraturan yang berlaku.

Pringsewu, Juli 2020

Penulis

RONALDO

NIM.142012018163P

7
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIK

Sebagai civitas akademik Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah


Pringsewu Lampung, saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Ronaldo
NIM : 142012018163P
Program Studi : S1 Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi
Judul : Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Pasien
Kanker dalam Menjalani Kemoterapi di Ruang Raflesia
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2020.

Guna pengembangan ilmu pengetahuan kesehatan, menyetujui memberikan


kepada Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu tanpa
menuntut ganti rugi berupa materi atas karya ilmiah saya yang berjudul :

Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Pasien Kanker dalam


Menjalani Kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020.

Dengan pernyataan ini Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah


Pringsewu berhak menyimpan, mengalihkan, memediakan dalam bentuk format
yang lain, mengelola dalam bentuk database, merawat dan mempublikasikan
tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta
dan sebagai pemilik hak atas karya.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Pringsewu, Juli 2020


Yang menyatakan

RONALDO
NIM.142012018163P

8
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
MOTTO

“ Barang siapa bersungguh-sungguh, sesungguhnya kesungguhannya itu

adalah untuk dirinya sendiri”

( Q.S Al Ankabut:6)

“Kalau ingin melakukan perubahan janganlah tunduk terhadap kenyataan,

asalkan kau yakin dijalan yang benar maka lanjutkanlah, karena yakin adalah

kunci jawaban dari segala permasalahan”

( RONALDO)

9
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaiakan proposal
penelitian ini dengan baik sebagai salah satu persyaratan memperoleh gelar
Sarjana Keperawatan pada Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Pringsewu. Adapun judul dari proposal penelitian ini
adalah “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi Pasien Kanker dalam
Menjalani Kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.
Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020”.
Dalam penyusunan proposal penelitian ini, penulis mengalami banyak
kesulitan, namun karena peran serta dari berbagai pihak maka penulis dapat
menyelesaikan proposal penelitian ini. Pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Drs. H. Wanawir Am, M.M, M.Pd, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah


Pringsewu Lampung.
2. Elmi Nuryati. M.Epid. selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
3. Ns. Desi Ari Madiyanti, M.Kep., Sp.Kep.Mat. selaku Ketua Prodi S1
Keperawatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung.
4. Ns. Yusnita, S.Kep., M.Kes. selaku Pembimbing I dalam penyusunan
penelitian ini.
5. Analia Kunang, S.ST., M.Kes. selaku Pembimbing II dalam penyusunan
penelitian ini.
6. Ns. Yeti Septiasari, S. Kep., M.Kes selaku penguji yang telah memberikan

bimbingan serta arahan dalam penulisan skripsi ini.

10
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
7. Kedua orang tua tercinta dan keluarga besar yang telah memberikan
dukungan, do’a, cinta dan motivasi yang tinggi sehingga penulis dapat
menyelesaikan penelitian ini.
8. Teman-teman seperjuangan S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah
Pringsewu Lampung yang sama-sama berjuang menyelesaiakan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa penelitian ini belum sempurna, maka dari itu kritik
dan saran yang bersifat membangun sangat saya harapkan. Penulis berharap
semoga penelitian ini dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya
bagi rekan-rekan mahasiswa Program Studi S1 Keperawatan Universias
Muhammadiyah Pringsewu Lampung.

Pringsewu, Juli 2020


Penulis

Ronaldo

11
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama : Ronaldo

Tempat Tanggal Lahir : Purwa Agung, 19 Januari 1997

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Laki-Laki

Alamat Rumah : Negara Batin, RT/RW 001/001, Way Kanan

Nama Ayah : Kanedi

Nama Ibu : Rosmiyati

Riwayat Pendidikan

SD (2004-2009) : SD Negeri 2 Purwa Agung

SMP (2009-2012) : SMP Negeri 1 Negara Batin

SMA (2012-2015) : SMA Negeri 1 Negara Batin

D III (2015- 2018) : Akademi Keperawatan Baitul Hikmah Bandar Lampung

12
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR ISI

HALAMAN DEPAN.................................................................................. i
HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI...................................... ii
HALAMAN PERSETUJUAN PENELITIAN......................................... iii
KATA PENGANTAR................................................................................ iv
DAFTAR ISI............................................................................................... v
DAFTAR TABEL...................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR.................................................................................. vii
DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. viii

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah...................................................................... 4
C. Tujuan........................................................................................ 5
D. Ruang Lingkup Penelitian.......................................................... 5
E. Manfaat Penelitian..................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Kanker........................................................................................ 7
B. Kemoterapi................................................................................. 10
C. Dukungan Keluarga................................................................... 13
D. Motivasi..................................................................................... 21
E. Kerangka Teori.......................................................................... 27
F. Kerangka Konsep....................................................................... 28
G. Hipotesis..................................................................................... 28

BAB III METODE PENELITIAN


A. Desain Penelitian........................................................................ 29
B. Variabel Penelitian..................................................................... 29
C. Definisi Operasional.................................................................. 30
D. Populasi dan Sampel.................................................................. 31
E. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................... 34
F. Etika Penelitian.......................................................................... 34
G. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data................................ 37
1. Instrumen Penelitian............................................................ 37
2. Metode Pengumpulan Data.................................................. 38
H. Pengolahan Data dan Analisis Data........................................... 40
I. Jalannya Penelitian..................................................................... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN


A. Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek........................................... 43

13
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
B. Hasil Penelitian........................................................................... 45
C. Pembahasan................................................................................. 48

BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................. 57
B. Saran............................................................................................. 58

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN-LAMPIRAN

14
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR TABEL

Tabel Hal

3.1 Definisi Operasional............................................................................ 28


4.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur............................. 43
4.2 Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin................ 44
4.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan...................... 44
4.4 Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan................... 45
4.5 Dukungan Keluarga........................................................................... 45
4.6 Motivasi Pasien Kanker..................................................................... 46

15
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR GAMBAR

Gambar Hal

2.1 Kerangka Teori..................................................................................... 25


2.2 Kerangka Konsep.................................................................................. 26

16
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat izin penelitian


Lampiran 2. Informed consent
Lampiran 3. Kuesioner
Lampiran 4. Lembar konsul
Lampiran 5. Rekap responden
Lampiran 6. Uji SPSS

17
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker adalah pertumbuhan sel abnormal yang cenderung menyerang

jaringan di sekitarnya dan menyebar ke organ tubuh lain yang letaknya jauh.

Kanker terjadi karena proliferasi sel yang tidak terkontrol (Corwin, 2012).

Menurut data WHO tahun 2016, insidens kanker meningkat dari 12,7 juta

kasus pada tahun 2012 menjadi 14,1 juta kasus tahun 2016. Sedangkan jumlah

kematian meningkat dari 7,6 juta orang tahun 2012 menjadi 8,2 juta pada

tahun 2016. Kanker menjadi penyebab kematian nomor 2 di dunia sebesar

13% setelah penyakit kardiovaskular. Diperkirakan pada 2030 insidens kanker

dapat mencapai 26 juta orang dan 17 juta di antaranya meninggal akibat

kanker, terlebih untuk negara miskin dan berkembang kejadiannya akan lebih

cepat (Kemenkes RI, 2016). Kejadian kanker yang terbanyak adalah kanker

paru (1,52 juta kasus), kanker payudara (1,29 kasus) dan kanker kolorektal

(1,15 juta kasus). (IARC, 2018).

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, prevalensi

kanker di Indonesia berdasarkan diagnosa dokter adalah 1,07 juta jiwa. Jumlah

penderita kanker kanker tertinggi di Indonesia adalah Daerah Istimewa

Yogyakarta sebanyak 4,86%, DKI Jakarta sebanyak 2, 33%, Gorontalo 2,44%

dan Provinsi Lampung sebanyak 1,40%. Sedangkan menurut jenis kelamin,

18
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
kanker terjadi lebih banyak pada jenis kelamin perempuan yaitu sebanyak

2,85% dan jenis kelamin laki-laki yaitu sebanyak 0,74 (Kemenkes RI, 2018).

Penyakit kanker memiliki beberapa penatalaksanaan, salah satu

penanganan kanker adalah dengan menjalani pengobatan kemoterapi. Pasien

kanker yang menjalani perawatan di rumah sakit, biasanya merasakan

ketidaknyamanan di berbagai sistem tubuh. Penanganan penyakit kanker

sebaiknya bersifat holistik atau menyeluruh. Bentuk penanganan pasien

kanker yang bersifat holistik salah satunya dengan perawatan paliatif.

Perawatan paliatif sebagai pendekatan yang meningkatkan kualitas hidup

pasien dan keluarga dalam menghadapi masalah terkait dengan penyakit

yang mengancam nyawa, melalui pencegahan dan pengurangan penderitaan

dengan cara identifikasi dini, pemeriksaan yang baik, dan terapi rasa sakit dan

masalah lainnya, fisik, psikososial dan spiritual. Kondisi dan penanganan

penyakit kanker dengan kemoterapi dapat menimbulkan stress, sehingga tidak

saja mempengaruhi kondisi fisik, tetapi juga kondisi psikologis pasien

sehingga dukungan keluarga diharapkan dapat membangkitkan motivasi

pasien kanker yang menjalani kemoterapi di rumah sakit untuk mencapai

derajat kesehatan yang lebih baik (Rasjidi, 2010).

Di samping dukungan keluarga, motivasi pasien untuk sembuh juga

memberikan kontribusi terhadap kesembuhan penyakitnya. Motivasi pasien

dalam menjalani kemoterapi kanker adalah sebagai upaya untuk pemenuhan

suatu kebutuhan terapi agar meringankan gejala, menghambat pertumbuhan

dan penyebaran kanker, memperpanjang kelangsungan hidup dan memperoleh

19
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
kualitas hidup yang lebih baik. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh

Saragih (2010) yang berkaitan dengan peranan dukungan keluarga pada pasien

kanker menghasilkan kesimpulan bahwa pentingnya dukungan dari keadaan

(emosional, finansial, dan spiritual) serta koping pasien (supresi dan

mengalihkan) untuk meningkatkan dukungan keluarga. Penelitian lain yang

dilakukan oleh Sari, dkk (2013) yang berkaitan dengan dukungan keluarga

juga menyimpulkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara

dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker payudara dalam

menjalani kemoterapi. Dukungan keluarga dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah tahap perkembangan (usia), tingkat pendidikan dan

pengetahuan, faktor sosial ekonomi dan latar belakang budaya (Friedman,

2013). Begitupun motivasi pasien juga dipengaruhi oleh beberapa faktor

diantaranya adalah energi, belajar, interaksi sosial dan proses kognitif

(Hidayat, 2016).

Berdasarkan hasil pra survey yang peneliti lakukan di Ruang Raflesia

RSUD Dr. H, Abdul Moeloek Provinsi Lampung pada bulan Februari 2020

didapatkan data bahwa dari bulan Januari – Februari 2020 terdapat 362

kunjungan pasien kanker yang hendak menjalani kemoterapi. Wawancara

yang dilakukan terhadap 10 orang pasien kanker yang menjalani kemoterapi

didapatkan data bahwa 3 pasien mengalami diare, 6 pasien mengalami nyeri

kejang dan kembung dan 1 pasien sering mengalami nyeri pinggang bagian

bawah, dan feses bercampur darah. Melihat keluhan-keluhan yang ada pada

pasian kanker tersebut mereka kadang-kadang merasa pesimis bahwa

20
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
penyakitnya tersebut tidak dapat diatasi dan tidak dapat sembuh. Dukungan

keluarga dan penatalaksanaan sangat mendukung kelangsungan kemoterapi

yang dijalani oleh pasien kanker tersebut.

Hasil wawancara terhadap 10 pasien kanker yang menjalani kemoterapi

diketahui 4 orang mendapatkan dukungan keluarga yang baik dan 6 orang

dukungan keluarga kurang. Dari 10 pasien tersebut ada 6 pasien yang

menyatakan kurang mempunyai motivasi untuk sembuh karena kemoterapi

hanya akan berdampak pada keluhan seperti nyeri, sulit tidur, mudah lelah,

kurang semangat hidup, dan 4 pasien menyatakan cukup termotivasi untuk

sembuh karena kemoterapi merupakan solusi yang tepat untuk menghentikan

berkembangnya kanker tersebut walaupun memerlukan perawatan yang lama

dan biaya yang besar.Pengobatan maupun kemoterapi pada pasien yang

menderita kanker memerlukan waktu yang relatif lama dan pasien maupun

keluarga diharapkan dapat menjalani program kemoterapi sampai selesai, agar

dapat dicapai hasil yang optimal. RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Provinsi

Lampung yang merupakan rumah sakit pusat rujukan banyak memberikan

pelayanan penanganan terhadap pasien kanker mulai dari pengobatan ringan

sampai dengan tindakan operasi serta pelaksanaan kemoterapi.

Berdasarkan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan suatu

penelitian dengan judul “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi

Pasien Kanker dalam Menjalani Kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020”

21
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pasien

kanker dalam menjalani kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui karakteristik responden berdasarkan umur, jenis kelamin,

pendidikan dan pekerjaan di Ruang Raflesia Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020.

b. Mengetahui distribusi frekuensi dukungan keluarga pasien kanker

dalam menjalani kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020.

c. Mengetahui distribusi frekuensi motivasi pasien kanker dalam

menjalani kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit Umum Daerah

Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020.

d. Mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pasien

kanker dalam menjalani kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020

C. Ruang Lingkup Penelitian

Dalam penelitian ini penulis membatasi ruang lingkup penelitian

dengan jenis penelitian kuantitatif, desain rancangan penelitiannya adalah

cross sectional. Subjek dalam penelitian ini adalah penderita kanker. Objek

22
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
penelitian ini adalah motivasi dan dukungan keluarga. Penelitian dilakukan di

Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dan

waktu penelitian telah dilaksanakan pada bulan Juli 2020.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Ilmu Pengetahuan

Memberikan bukti-bukti empiris tentang dukungan keluarga

hubungannya dengan motivasi untuk sembuh pada pasien kanker yang

menjalani kemoterapi di rumah sakit.

2. Manfaat Praktik

a. Bagi Rumah Sakit

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan informasi

pada rumah sakit dalam hal dukungan keluarga untuk menjalani

kemoterapi pada pasien kanker agar tercipta suatu motivasi untuk

sembuh atas penyakit yang dideritanya.

b. Bagi Responden

Memperoleh dukungan keluarga dan pelayanan kesehatan yang

holistik agar memperoleh motivasi yang kuat untuk sembuh

c. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dalam

melakukan penelitian lebih lanjut tentang sejauh mana dukungan

keluarga hubungannya dengan motivasi pasien untuk sembuh pada

pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

23
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
d. Bagi Peneliti Selanjutnya

Peneliti berikutnya dapat menggunakannya sebagai acuan untuk

pendokumentasian apabila akan mengadakan penelitian mengenai

hubungan dukungan keluarga dengan motivasi pasien untuk sembuh

pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi di rumah sakit.

24
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Kanker

1. Pengertian

Kanker adalah pertumbuhan sel yang abnormal tidak terkontrol dan

merusak jaringan normal Istilah kanker ini digunakan untuk

menggambarkan kelompok lebih dari seratus jenis penyakit yang berbeda.

Karena ada jenis kanker yang berbeda, namun semua itu mempunyai cirri-

ciri yang umum yaitu sel tumbuh dan berkembang dengan tidak beraturan.

Ketika sel menjadi bersifat kanker, sel akan kehilangan kemampuannya

untuk mengendalikan kecepatan pembelahan dan pertumbuhannya tanpa

mengikuti kebutuhan hidup, sehingga terbentuk tumor yang terpisah dari

bagian tubuh yang normal. Tumor ini dapat menimbulkan kelainan bentuk

dan gangguan fungsi organ yang ditumbuhinya (Smeltzer & Bare, 2012).

2. Etiologi Kanker

Kanker disebabkan adanya gen abnormal, yang terjadi karena ada

kerusakan gen yang mengatur pertumbuhan dan deferensiasi sel. Adanya

gen abnormal ini menimbulkan salah atur, lebih atau kurang aturan.

Kanker dapat disebabkan oleh :

a. Kelainan konginetal

Seseorang yang mempunyai riwayat keluarga dengan kanker

payudara akan mempunyai resiko lebuh besar terkena kanker payudara

dibanding dengan seseorang yang tidak mempunyai faktor resiko.

25
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
b. Karsinogen

Dalam kehidupan sehari-hari banyak dijumpai karsinogen,

seperti yang terdapat dalam tir atau jelaga, asap rokok, sinar ionisasi

(misalnya sinar X atau sinar rongent dan sinar ultraviolet) dan virus.

c. Hormon

Hormon yang menimbulkan kanker hanya pada beberapa organ

saja, yaitu organ yang pertumbuhannya dipengaruhi oleh hormon,

seperti payudara, uterus dan prostat.

d. Lingkungan hidup

Lingkungan hidup mencakup semua keadaan didaerah tempat

hidup kita baik alamiah maupun biologi, seperti :

1) Pekerjaan

Kontak dengan karsinogen karena pekerjaan umumnya

karena radiasi ionisasi atau karena karsinogen kimia yang terdapat

dalam tempat pekerjaan.

2) Tempat tinggal

Dalam lingkungan tempat tinggal terdapat banyak

karsinogen atau kadar karsinogennya tinggi dalam tanah, air, atu

udara. Misalnya hidup didaerah yang banyak mengandung radium,

arsen, nikel, chrom dan asbes.

3) Gaya hidup

Gaya hidup mempengaruhi terjadinya kanker, karena gaya

hidup itu meliputi nutrisi (alkohol, makanan asin, diasap,

dipanggang dan pengawet makanan), minuman keras, merokok,

26
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
menginang, terik sinar matahari, kawin muda (memudahkan

timbulnya kanker servik, dan sirkumsisi yang mengurangi

kemungkinan mendapat kanker penis (Erikson, 2014).

3. Pengobatan Kanker

Mengenai pengobatan kanker, dalam kanker dijelaskan bahwa ada

tiga penanganan utama pada penderita kanker, yaitu melalui pembedahan,

radioterapi, dan kemoterapi. Pembedahan kanker dilakukan jika kondisi

tumor masih kecil. Pembedahan juga tidak berjalan sendiri,

namunbiasanya dibarengi dengan radioterapi dan kemoterapi. Pada

radioterapi digunakan sinar laser (X-ray) untuk membunuh sel kanker dan

dilakukan hanya pada bagian yang terkena kanker. Hal ini dimaksudkan

agar tidak membuat kerusakan di jaringan lainnya sedangkan kemoterapi

dilakukan untuk menghancurkan sel kanker yang masih tersisa di dalam

tubuh. Kemoterapi merupakan bagian dari terapi multimodel tumor ganas

disamping operasi, terapi penyinaran (radioterapi, dan terapi hormonal

(Erikson, 2014).

B. Kemoterapi

1. Pengertian

Kemoterapi adalah obat anti-kanker yang dapat diberikan melalui

intavena atau oral. Obat anti-kanker ini akan membunuh sel kanker yang

menyebar dalam tubuh (Ayuningtyas, 2012).

27
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. Tujuan Pemberian Kemoterapi

Menurut Smeltzer, dan Bare (2012) tujuan pemberian kemotherapi

adalah sebagai berikut :

a. Mencapai kesembuhan

b. Memperpanjang masa bebas penyakit

c. Memperpanjang lama hidup

d. Memperbaiki kualitas hidup.

3. Efek Samping Kemoterapi

Kepekaan dari efek samping kemoterapi dari setiap penderita

berbeda, tetapi secara umum efek dari pemberian kemoterapi antara lain

(Jong, 2012).

a. Rasa lelah

Terganggunya produksi sel darah pada sumsum tulang akan

menyebabkan rasa lelah, tubuh terasa berat, dan tidak ingin diganggu,

hal tersebut sudah sewajarnya terjadi dan pihak keluarga harus

menyadari hal tersebut.

b. Gangguan usus dan rongga mulut

Gangguan tersebut seperti, mual dan muntah, mucositis, dan

kejang usus.

c. Gangguan sum-sum tulang

Sumsum tulang akan mengalami penurunan produksi trombosit,

sel darah merah, dan sel darah putih sehingga rentan terjadinya

28
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
perdarahan. Jika produksi sel darah merah berkurang akan

menyebabkan anemi, dan kekurangan sel darah putih akan

menyebabkan kehilangan kekebalan tubuh sehingga rentan terkena

infeksi.

d. Gangguan pada kulit

Gangguan ini seperti kerontokan pada rambut karena kantung

rambut yang meproduksi rambut terganggu.

e. Kemandulan

Kemandulan pada pria bersifat sementara. Pada wanita

kemandulan selalu definitive, karena sel telur yang berada dalam

indung telur tidak dapat memperbanyak diri, jika penderita sembuh

dan ingin mempunyai anak dilakukanlah fertilisasi in vitro.

f. Gangguan menstruasi dan menopause

Kemoterapi ini akan berpengaruh terhadap fungsi indung telur,

seperti menstruasi terganggu, dana tau menopause terlalu dini, ini

dapat disebabkan karena adanya perubahan terhadap fisik dan mental.

Kemoterapi ini akan berpengaruh terhadap fungsi indung telur, seperti

menstruasi terganggu, dana tau menopause terlalu dini, ini dapat

disebabkan karena adanya perubahan terhadap fisik dan mental.

g. Gangguan organ

Sering mengalami keluhan pada kulit, mata, hati, ginjal yang

disebabkan oleh obat sitostatika.

29
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
4. Siklus Kemoterapi

Kemoterapi yang diberikan dapat berupa obat tunggal atau berupa

gabungan beberapa kombinasi obat kemoterapi. Kemoterapi diberikan

secara bertahap, biasanya sebanyak 6-8 siklus agar mendapatkan efek yang

diharapkan dengan efek samping yang masih dapat diterima.

C. Dukungan Keluarga

1. Pengertian

Keluarga adalah sekumpulan dua individu atau lebih yang terikat

oleh hubungan darah, perkawinan maupun adopsi yang tinggal dalam satu

rumah, jika tempat tinggal terpisah tetap saling memperhatikan saling

memperhatikan (Muhlisin, 2012).

Dukungan keluarga merupakan bentuk pemberian dukungan

terhadap anggota keluarga lain yang mengalami permasalahan, yaitu

memberikan dukungan pemeliharaan, emosional untuk mencapai

kesejahteraan anggota keluarga dan memenuhi kebutuhan psikososial.

Dukungan sosial keluarga menjadikan keluarga mampu berfungsi dengan

berbagai kepandaian dan akal, sehingga akan meningkatkan kesehatan dan

adaptasi dalam kehidupan (Friedman, 2013).

30
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. Tipe Dukungan Keluarga

Menurut Friedman (2013) terdapat empat tipe dukungan keluarga

yaitu:

a. Dukungan Emosional

Keluarga sebagai tempat yang aman dan damai untuk bersistirahat

dan juga menenangkan pikiran. Setiap orang pasti membutuhkan

bantuan dari keluarga. Individu yang menghadapi persoalan atau

masalah akan merasa terbantu kalau ada keluarga yang mau

mendengarkan dan memperhatikan masalah yang sedang dihadapi.

b. Dukungan Penilaian

Keluarga bertindak sebagai penengah dalam pemecahan masalah

dan juga sebagai fasilitator dalam pemecahan masalah yang sedang

dihadapi. Dukungan dan perhatian dari keluarga merupakan bentuk

penghargaan positif yang diberikan kepada individu.

c. Dukungan instrumental

Keluarga merupakan sebuah sumber pertolongan dalam hal

pengawasan, kebutuhan individu. Keluarga mencarikan solusi yang

dapat membantu individu dalam melakukan kegiatan.

d. Dukungan informasional

Keluarga berfungsi sebagai penyebar dan pemberi informasi.

Disini diharapkan bantuan informasi yang disediakan keluarga dapat

digunakan oleh individu dalam mengatasi persoalan-persoalan yang

sedang dihadapi.

31
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
3. Sumber Dukungan Keluarga

Sumber dukungan keluarga adalah sumber dukungan sosial keluarga

yang dapat berupa dukungan sosial keluarga secara internal seperti

dukungan dari keluarga atau keluarga serta dukungan dari saudara

kandung atau dukungan sosial keluarga secara eksternal seperti paman dan

bibi (Friedman, 2013).

Menurut Akhmadi (2009), dukungan sosial keluarga mengacu

kepada dukungan sosial yang dipandang oleh keluarga sebagai sesuatu

yang dapat diakses atau diadakan untuk keluarga yaitu dukungan sosial

bisa atau tidak digunakan, tetapi anggota keluarga memandang bahwa

orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan

bantuan jika diperlukan.

4. Macam-macam Dukungan Keluarga

Menurut Musbikin (2012) macam-macam dukungan keluarga adalah :

a. Dukungan psikologis

Mencakup ungkapan empati, kepedulian dan perhatian orang

yang bersangkutan. Misalnya menemani keluarga yang sakit saat

periksa kesehatan.

b. Dukungana sosial

Dukungan yang bersifat nyata dan dalam bentuk materi semisal

kesiapan finansial, keluarga menyisihkan dana khusus untuk keperluan

pemeriksaan.

32
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
c. Dukungan informasi

Keluarga harus memberikan perhatian kepada masalah keluarga

misalnya berdiskusi mengenai perkembangan yang terjadi.

d. Dukungan lingkungan

Perlakuan ini dapat menimbulkan rasa senang dalam diri keluarga

dan tenaga kesehatan. Keluarga akan mengambil peran besar dalam

turut menjaga kesehatan kejiwaan keluarganya agar tetap stabil, tenang

dan bahagia.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Dukungan Keluarga

Menurut Friedman (2013) menyangkut struktur kekuasaan keluarga,

ada faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan peran keluarga

meliputi:

a. Faktor internal

1) Tahap perkembangan

Dukungan dapat ditentukan dengan pertumbuhan dan

perkem-bangan faktor usia, dengan demikian setiap rentang usia

memiliki pemahaman dan respon terhadap perubahan kesehatan

yang berbeda-beda.

2) Tingkat pendidikan atau pengetahuan

Latar belakang pendidikan, pengetahuan, dan pengalaman

masa lalu akan membentuk cara berfikir seseorang termasuk

keyakinan adanya penting dukungan keluarga.

3) Faktor emosi

33
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Emosi mempengaruhi setiap individu dalam memberikan

respon dukungan. Respons saat stres cenderung melakukan hal

yang mengkhawatirkan dan merugikan, tetapi saat respons

emosionalnya kecil akan lebih tenang dalam menanggapi.

4) Aspek spiritual

Aspek ini mencakup nilai dan keyakinan seseorang dalam

menjalani hubungan dengan keluarga, teman dan kemampuan

mencari arti hidup.

b. Faktor eksternal

1) Menerapkan fungsi keluarga

Sejauh mana keluarga mempengaruhi pada anggota keluarga

lain saat mengalami masalah kesehatan serta membantu dalam

memenuhi kebutuhan.

2) Faktor sosial ekonomi

Setiap individu membutuhkan dukungan terhadap kelompok

sosial untuk mempengaruhi keyakinan akan kesehatannya dan cara

pelaksanaanya. Biasanya individu dengan ekonomi diatas rata-rata

akan lebih cepat tanggap terhadap masalah kesehatan yang sedang

dihadapi.

3) Latar belakang budaya

Latar belakang budaya mempengaruhi nilai, keyakinan dan

kebiasaan indvidu dalam memberikan dukungan dan cara

mengatasi masalah kesehatan.

34
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
6. Pengukuran Dukungan Keluarga

Pengukuran dukungan keluarga menggunakan kuesioner dengan

skala likert sering, selalu, kadang-kadang dan tidak pernah yang berisi

pernyataan-pernyataan terpilih dan telah diuji validitas dan realibilitas.

Hasil dari jawaban responden dikonversi dalam sebagai berikut :

Kriteria pengukuran dukungan keluarga menurut Azwar (2013) sebagai

berikut :

a. Positif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner > T

mean

b. Negatif jika nilai T skor yang diperoleh responden dari kuesioner < T

mean

Skor jawaban untuk pernyataan positif dan negatif adalah sebagai berikut :

a. Pernyataan positif (Favoreble)

1) Selalu (S) jika responden selalu dengan pernyataan kuesioner yang

diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 4

2) Sering (SR) jika responden sering dengan pernyataan kuesioner

yang diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 3.

3) Kadang-kadang (KD) jika responden kadang-kadang dengan

pernyataan kuesioner yang diberikan melalui jawaban kuesioner

diskor 2.

4) Tidak pernah (TP) jika responden sangat tidak setuju dengan

pernyataan kuesioner yang diberikan melalui jawaban kuesioner

diskor 1

35
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
b. Pernyataan negatif (Unfavorable)

1) Selalu (S) jika responden selalu dengan pernyataan kuesioner yang

diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 1.

2) Sering (SR) jika responden sering dengan pernyataan kuesioner

yang diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 2.

3) Kadang-kadang (KD) jika responden kadang-kadang dengan

pernyataan kuesioner yang diberikan melalui jawaban kuesioner

diskor 3.

4) Tidak pernah (TP) jika responden tidak pernah dengan pernyataan

kuesioner yang diberikan melalui jawaban kuesioner diskor 4.

Untuk dukungan keluarga dengan menggunakan rumus skor T, yaitu :

X- X́
T =50+10
s [ ]
Keterangan :

X = Skor responden pada skala dukungan yang hendak diubah

menjadi skor T

X́ = Mean skor kelompok

s = Deviasi standar skor kelompok

Untuk mencari s digunakan rumus :

s2 =
∑ ( x 1 - x́ )2
n-1

S = Varians skor pernyataan

N = jumlah responden

36
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Skor T responden
Skor T Mean= kor T Mean= Skor T
Jumlah responden

responden/Jumlah responden.

D. Motivasi

1. Pengertian

Motivasi berasal dari kata motif (motive), yang berarti rangsangan,

dorongan dan ataupun pembangkit tenaga, yang dimiliki seseorang

sehingga orang tersebut memperlihatkan perilaku tertentu. Motif

merupakan suatu pengertian yang melengkapi semua penggerak alasan-

alasan atau dorongan-dorongan dalam diri manusia yang menyebabkan

manusia berbuat sesuatu. Semua tingkah laku manusia pada dasarnya

mempunyai motif termasuk tingkah laku secara reflek dan yang

berlangsung secara otomatis mempunyai maksud tertentu, walaupun

maksud itu tidak senantiasa disadari manusia (Russel, 2015).

Motivasi juga merupakan upaya untuk menimbulkan rangsangan

atau dorongan tenaga tertentu pada seseorang agar mau berbuat dan

bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Motivasi atau upaya

untuk memenuhi kebutuhan pada seseorang dapat dipakai sebagai alat

untuk menggairahkan seseorang untuk giat melakukan kewajibannya tanpa

harus diperintah atau diawasi (Singgih, 2017).

Motivasi sering disebut sebagai penggerak perilaku (the energizer of

behavior) Motivasi adalah penentu (determinan) perilaku, dengan kata

lainmotivasi adalah konstruk teoritis mengenai terjadinya perilaku.

37
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Konstruk teoritis ini meliputi aspek-aspek pengaturan (regulasi).

Pengarahan (direksi), serta tujuan (insentif global ) dari perilaku (Usman,

2015).

2. Motivasi Dalam Perilaku

Menurut Usman (2005), ciri motivasi dalam perilaku :

a. Penggerak perilaku menggejala dalam bentuk tanggapan-tanggapan

yang bervariasi. Motivasi tidak hanya merangsang suatu perilaku

tertentu saja tetapi menstimulasi berbagai kecenderungan berperilaku

yang memungkinkan tanggapan yang berbeda-beda.

b. Kekuatan dan efisiensi perilaku mempunyai hubungan yang bervariasi

dengan kekuatan determinan. Rangsang yang lemah mungkin

menimbulkan reaksi yang hebat atau sebaliknya.

c. Motivasi mengarahkan perilaku pada tujuan tertentu.

d. Penguatan positif (positive reinforcement), menyebabkan suatu

perilaku tertentu cenderung diulangi.

e. Kekuatan perilaku akan melemah bila akibat dari perbuatan itu bersifat

tidak baik.

Perilaku terjadi karena suatu determinan tertentu, baik biologis,

psikologis, maupun yang berasal dari lingkungan. Determinan ini akan

menstimulasi timbulnya suatu keadaan (bio) psikologis tertentu yang

dalam tubuh disebut kebutuhan. Kebutuhan menciptakan suatu keadaan

ketengangan (tension), hal ini mendorong perilaku untuk memenuhi

kebutuhan tersebut (perilaku instrumental). Bila kebutuhan sudah

38
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dipenuhi, maka ketegangan akan melemah, sampai timbulnya ketegangan

lagi karena munculnya kebutuhan baru. Inilah yang disebut daur motivasi.

Bila determinan yang menimbulkan kebutuhan itu tidak ada lagi maka

daur tidak terjadi (Daniellle Gales & Carrette, 2016).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Motivasi

Beberapa teori dan definisi tentang motivasi maka dapat dipahami

bahwa bila pada individu terdapat bermacam-macam motif yang

mendorong dan menggerakkan manusia untuk melakukan kegitan-kegiatan

dalam mencapai tujuan serta memenuhi kebutuhan hidup dalam rangka

mempertahankan eksistensinya (Hidayat, 2016). Motivasi dipengaruhi

oleh :

a. Energi

Merupakan sumber energi yang mendorong tingkah laku,

sehingga seseorang mempunyai kekuatan untuk mampu melakukan

suatu tindakan tertentu.

b. Belajar

Dinyatakan bahwa ada interaksi antara belajar dan motivasi

dalam tingkah laku. Semakin banyak seseorang mempelajari sesuatu

maka ia akan lebih termotivasi untuk bertingkah laku sesuai dengan

yang pernah dipelajarinya.

c. Interaksi sosial

39
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Dinyatakan bahwa interaksi sosial dengan individu lain

akanmempengaruhi motivasi bertindak. Semakin sering seseorang

berinteraksi dengan orang lain akan semakin mempengaruhi motivasi

seseorang untuk melakukan tindakan tertentu.

d. Proses kognitif

Informasi yang masuk pada seseorang diserap kemudian

diprosesdan pengetahuan tersebut untuk kemudian mempengaruhi

tingkah laku.

Menurut Sumidjo (2016), bahwa motivasi dapat diklasifikasikan

menjadi 2 (dua), yaitu :

a. Faktor internal

Segala sesuatu dari dalam individu seperti kepribadian, sikap,

pengalaman, pendidikan dan cita-cita.

1) Sifat kepribadian adalah corak kebiasaan manusia yang terhimpun

dalam dirinya dan digunakan untuk bereaksi serta menyesuaikan

diri terhadap rangsangan dari dalam diri maupun lingkungan,

sehingga corak dan cara kebiasaannya itu merupakan kesatuan

fungsional yang khas pada manusia itu, sehingga orang yang

berkepribadian pemalu akan mempunyai motivasi berbeda dengan

orang yang memiliki kepribadian keras.

2) Intelegensi atau pengetahuan merupakan seluruh kemampuan

individu untuk berpikir dan bertindak secara terarah dan efektif,

40
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
sehingga orang yang mempunyai intelegensi tinggi akan mudah

menyerap informasi, saran, dan nasihat.

3) Sikap merupakan perasaan mendukung atau tidak mendukung pada

suatu objek, dimana seseorang akan melakukan kegiatan jika

sikapnya mendukung terhadap obyek tersebut, sebaliknya

seseorang tidak melakukan kegiatan jika sikapnya tidak

mendukung. Cita-cita merupakan sesuatu yang ingin dicapai

dengan adanya cita-cita maka seseorang akan termotivasi mencapai

tujuan.

b. Faktor eksternal

Faktor eksternal meliputi lingkungan, pendidikan, agama, sosial,

ekonomi, kebudayaan, orang tua, dan saudara.

1) Pengaruh lingkungan baik fisik, biologis, maupun lingkungan

sosial yang ada sekitarnya dapat mempengaruhi tingkah laku

seseorang sehingga dorongan dan pengaruh lingkungan akan dapat

meningkatkan motivasi individu untuk melakukan sesuatu.

2) Pendidikan merupakan proses kegiatan pada dasarnya melibatkan

tingkah laku individu maupun kelompok. Inti kegiatan pendidikan

adalah proses belajar mengajar. Hasil dari proses belajar mengajar

adalah terbentuknya seperangkat tingkah laku, kegiatan dan

aktivitas. Dengan belajar baik secara formal maupun informal,

manusia akan mempunyai pengetahuan, dengan pengetahuan yang

diperoleh seseorang akan mengetahui manfaat dari saran atau

41
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
nasihat sehingga akan termotivasi dalam usaha meningkatkan

status kesehatan.

3) Agama merupakan keyakinan hidup seseorang sesuai dengan

norma atau ajaran agamanya. Agama akan menjadikan individu

bertingkah laku sesuai norma dan nilai yang diajarkan, sehingga

seseorang akan termotivasi untuk mentaati saran, atau anjuran

petugas kesehatan karena mereka berkeyakinan bahwa hal itu baik

dan sesuai dengan norma yang diyakininya.

4) Sosial ekonomi merupakan faktor yang sangat berpengaruh

terhadap tingkah laku seseorang. Keadaan ekonomi keluarga

mampu mencukupi dan menyediakan fasilitas serta kebutuhan

untuk keluarganya. Sehingga seseorang dengan tingkat sosial

ekonomi tinggi akan mempunyai motivasi yang berbeda dengan

tingkat sosial ekonomi rendah.

5) Kebudayaan merupakan keseluruhan kegiatan dan karya manusia

yang harus dibiasakan dengan belajar. Orang dengan kebudayaan

Sunda yang terkenal dengan kehalusannya akan berbeda dengan

kebudayaan Batak, sehingga motivasi dari budaya yang berbeda

akan berbeda pula.

6) Orang Tua yang dianggap sudah pengalaman dalam banyak hal,

sehingga apapun nasihat atau saran dari orang tua akan

dilaksanakan.

42
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
7) Saudara, dimana saudara merupakan orang terdekat yang akan

secara langsung maupun tidak langsung akan berpengaruh pada

motivasi untuk berperilaku.

43
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
E. Kerangka Teori

Kerangka teori penelitian pada hakikatnya adalah suatu uraian dan

visualisasi konsep-konsep serta variabel-variabel yang akan diukur atau diteliti

(Notoatmodjo, 2014), kerangka teori pada penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Gambar 2.1Kerangka Teori

Faktor-faktor yang
mempengaruhi dukungan
keluarga :
1. Faktor internal
a. Tahap perkembangan
b. Pendidikan atau tingkat
Dukungan pengetahuan
keluarga c. Faktor emosi
d. Aspek spiritual
2. Faktor eksternal
a. Menerapkan fungsi
keluarga
Pasien b. Faktor sosial ekonomi
kanker c. Latar belakang budaya

Faktor-faktor yang
mempengaruhi motivasi
pasien :
Kemoterapi 1. Faktor internal
a. Kepribadian
b. Intelegensi
c. Sikap
2. Faktor eksternal
Motivasi untuk a. Lingkungan
sembuh pasien kanker b. Pendidikan
c. Agama
d. Sosial ekonomi
e. Kebudayaan
f. Orang tua/saudara

Sumber : Ayunintiyas (2012), Sumidjo (2016), Friedman (2013), Safarino


(2016)
Keterangan : : Yang diteliti
: Yang tidak diteliti
-------------- : Faktor yang mempengaruhi

44
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep merupakan abstraksi yang terbentuk oleh generalisasi

dari hal-hal yang khusus sehingga konsep tidak dapat langsung diamti atau

diukur, konsep hanya dapat diamati melalui konstruk atau variabel

(Notoatmodjo, 2014).

Gambar 2.2
Kerangka Konsep

Variable independen Variable dependent

Dukungan keluarga Motivasi pasien kanker

G. Hipotesis

Hipotesis penelitian adalah suatu jawaban dari pertanyaan penelitian.

Biasanya hipotesis ini dirumuskan dalam bentuk hubungan antara dua variabel

yakni variabel bebas dan variabel terikat. Hipotesis berfungsi untuk

menentukan kearah pembuktian, artinya hipotesis ini merupakan pertanyaan

yang harus dibuktikan (Notoatmodjo, 2014).

Ha : Ada hubungan dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker

dalam menjalani kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung tahun 2020.

45
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB III
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian survei dengan jenis penelitian

analitik, yakni jenis penelitian yang mencoba menggali bagaimana dan

mengapa fenomena itu terjadi. Analisis korelasi dapat diketahui seberapa jauh

kontribusi faktor resiko tertentu terhadap adanya suatu kejadian tertentu

(efek). Rencana penelitian dengan menggunakan pendekatan cross sectional

yaitu suatu penelitian yang mempelajari hubungan antara faktor resiko

(independent) dengan faktor efek (dependent), dimana melakukan observasi

atau pengukuran variabel sekali dan sekaligus pada waktu yang sama. Pada

penelitian ini setiap responden hanya diobservasi satu kali saja dan

pengukuran variabel responden dilakukan pada pasien kanker yang menjalanii

kemoterapi, tetapi kemudian peneliti tidak melakukan tindak lanjut (Riyanto,

2014).

B. Variabel Penelitian

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran

yang memiliki atau didapatkan oleh sesuatu penelitian tetang sesuatu konsep

pengertian yang ditentukan (Notoatmodjo, 2014).

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel

dependen.

46
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
1. Variabel independen (bebas) adalah variabel yang mempengaruhi atau

yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen

(Sugiyono, 2017). Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah

dukungan keluarga.

2. Variabel dependen (terikat) : adalah variabel yang dipengaruhi atau yang

menjadi akibat, karena adanya variabel bebas (Sugiyono, 2017). Adapun

yang menjadi variabel dependen dalam penelitian ini adalah motivasi

pasien kanker yang menjalani kemoterapi.

C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang

dimaksud, atau apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan. Definisi

operasional penting dan diperlukan agar pengukuran variabel atau

pengumpulan data ini konsisten antara sumber data (responden) yang satu

dengan responden yang lain (Notoatmodjo, 2014).

47
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tabel 3.1 Definisi Operasional

Definisi
No Variabel Cara ukur Alat Ukur Hasil Ukur Skala
Operasional
Variabel Independen
1. Dukungan Dukungan yang Mengisi Kuesioner Hasil ukur Ordinal
keluarga diberikan kuesioner dukungan keluarga
keluarga terhadap
pasien kanker Kurang: 16-32
dalam bentuk Cukup: 33-48
informasi tentang Baik: 49-64
kanker serta
menyediakan
sarana untuk
sembuh prasarana
dalam
mendampingi saat
menjalankan
kemoterapi,
sehingga
penderita kanker
merasa aman
nyaman yang
berpengaruh pada
emosi
Variabel Dependen
2 Motivasi Hasrat dan Mengisi Kuesione Baik : 76%-100 % Ordinal
pasien semangat dalam kuesioner r dari skor total.
kanker menjalani Cukup : 56%-75%
kemotherapi
dari skor total.
merupakan
kegiatan pasien Kurang: < 56% dari
kanker untuk total skor.
mengikuti
kemotherapi
sesuai jadwal
yang telah
ditentukan agar
cepat sembuh.

D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek

yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh

peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,

2017). Populasi dalam penelitian ini adalah pasien kanker yang menjalani
48
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
kemoterapi di Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Hi. Abdul Moeloek Bandar

Lampung sebanyak 362 Orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang

diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi (Notoatmodjo, 2014).

Pengambilan besar sampel dalam penelitian ini ditentukan berdasarkan

rumus Lemeshow (1997 dalam Notoatmodjo, 2014), sebagai berikut:


2
{ Z1−a / 2 √ 2 P(1− p)+ Z 1−β √ P1 ( 1−P )+ P 2(1−P2)} =Z_1-a/2&2P (1-p)+
n=
( P1−P2 )2

Z_1-β&P_11-P+P_2(1-P_2)^2/(P_1-P_2)^2

Keterangan :

n : Jumlah sampel masing-masing kelompok

P1 : Porposi paparan pada kelompok kasus (0,12)

P2 : Porposi paparan pada kelompok kontrol (0,38)

Z1-α/2 : Nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan tingkat

kemaknaan α = 0,05 yaitu = 1,96

Z1- : Nilai pada distribusi normal standar yang sama dengan kuasa

diinginkan sebesar 90% yaitu 1,28

Jumlah sempel dapat ditentukan menggunakan variabel dukungan

keluarga pada pasien kanker dengan P1 = 0,12 dan P2 = 0,38 yang diambil

dari penelitian terdahulu oleh Wahyuningsih dkk (2018), maka dapat di

ambil jumlah sampel sebagai berikut :

49
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2
{1,96 √2 x 0,38 x (1−0,38)+1,28 √ 0,12 (1−0,12 ) +0,38(1−0,38)} = 1,96&2
n=
( 0,12−0,38 )2
x 0,38 x (1-0,38)+ 1,28 &0,12 1-0,12+ 0,38 (1-0,38)^2/0,12-0,38^2
2
{196 √ 0,471+1,28 √ 0,34126 } = 196&0,471+ 1,28 &0,34126^2/0,07
n=
0,07
2
{1,96 x 0,65+0,84 x 0,63 }
n=
(−0,26 )2
4,376
n= = 4,376/0,0676
0,0676

n = 64,7 = dibulatkan menjadi 65

Jumlah sampel yang ada ditambah 10% dari sampel untuk

mengantisipasi lost of follow (hilang secara pengamatan) atau tidak bisa

dilanjutkan pengambilan datanya karena masuk ke kriteria sampel. Jumlah

sampel yang dibutuhkan menjadi 70 orang.

3. Teknik Sampling

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah

menggunakan metode accidental sampling, dimana untuk memperoleh

data, peneliti menemui subyek yaitu orang-orang yang secara kebetulan

dijumpai pada saat berkunjung dan peneliti melakukan penelitian hingga

mencapai jumlah yang dianggap cukup bagi peneliti. Alasan peneliti

menggunakan teknik sampling tersebut adalah peneliti hanya akan

meneliti dan mengambil data berdasarkan responden yang datang pada

saat dilakukan kegiatan penelitian secara langsung, sehingga apabila

mempergunakan teknik sampling lain dikhawatirkan tidak akan cukup

karena berdasarkan keterangan yang peneliti himpun sementara dari pasien


50
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
kanker yang menjalani kemoterapi. Adapun kriteria sampel dalam

penelitian ini adalah :

a. Kriteria inklusi :

1) Pasien yang menjalani kemoterapi

2) Bersedia menjadi responden

3) Tidak mengalami gangguan pendengaran dan komunikasi

b. Kriteria Eklusi

1) Pasien yang mengalami penyakit kronis

2) Tidak bersedia menjadii responden

E. Tempat dan Waktu Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilaksanakan Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H.

Abdul Moeloek Provinsi Lampung dan akan dilakukan pada bulan Juli 2020.

F. Etika Penulisan

Menurut Nursalam (2013), etika penelitian yaitu hak objek penelitian dan

yang lainnya harus dilindungi. Adapun etika dalam penelitian ini adalah :

1. Self Determinan

Penelitian ini memperlakukan subjek secara manusiawi. Responden

diberikan kebebasan untuk menentukan apakah bersedia atau tidak

menjadi responden untuk mengikuti kegiatan penelitian secara sukarela

setelah mendapatkan secara jelas tentang manfaat dan prosedur

pengambilan data. Apabila responden setuju, maka responden diminta

untuk mengisi lembar persetujuan (informed consend) dan

51
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
menandatanganinya, dan sebaliknya apabila responden tidak bersedia,

maka peneliti tetap menghormati hak responden.

2. Informed consent (lembar persetujuan)

Peneliti memberi lembar persetujuan menjadi responden sebagai

bentuk perlindungan terhadap subjek penelitian dan menghargai hak-hak

responden. Setelah peneliti menanyakan kesediaan calon responden untuk

ikut serta dalam penelitian ini,selanjutnya peneliti menyerahkan

sepenuhnya keputusan kepada responden, dengan prinsip peneliti

menghargai keputusan responden. Setelah responden setuju dan

menandatangani surat persetujuan tersebut, selanjutnya langsung

mewawancarai responden.

3. Beneficience

Peneliti melaksanakan penelitian sesuai dengan prosedur penelitian

guna mendapatkan hasil yang bennanfaat semaksimal mungkin bagi

subyek penelitian dan dapat digeneralisasikan di tingkat populasi

4. Confidentiality (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti dan hanya

kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil penelitian.

Data yang disajikan data kuisioner yang sesuai dengan tujuan penelitian

dan hanya menyebutkan inisial informan.

5. Non Maleficience

Penelitian ini tidak membahayakan partisipan dan peneliti telah

berusaha melindungi partisipan dari bahaya ketidaknyamanan (protection

from discomfort). Selama proses penelitian berlangsung peneliti

memperhatikan beberapa hal yang dapat merugikan partisipan antara lain


52
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
status hemodinamik, kenyamanan, dan perubahan perasaan. Apabila

kondisi tersebut membahayakan kondisi partisipan maka peneliti

menghentikan terlebih dulu dan memulainya lagi ketika kondisi sudah

stabil dan partisipan siap untuk melakukan wawancara.

6. Justice

Peneliti akan memperlakukan semua responden dengan baik dan

adil, semua responden akan mendapatkan perlakuan yang sama dari

penelitian yang dilakukan peneliti

7. Protection From Discomfort

Responden bebas dari rasa tidak nyaman selama pengambilan data

berlangsung. Untuk mengantisipasi hal ini, peneliti memberikan

penjelasan tentang tujuan penelitian, teknik pengambilan data dan lamanya

pengisian kuesioner sebelum pengambilan data berlangsung sehingga pada

saat penelitian, seluruh responden diharapkan tidak ada yang mengeluh

tentang ketidaknyamanan selama pengambilan data berlangsung.

8. Privacy

Peneliti tetap menjaga kerahasiaan semua informasi yang telah

diberikan oleh responden dan hanya digunakan untuk kepentingan

penelitian. Informasi yang diberikan oleh responden tidak diketahui oleh

orang lain sehingga responden dapat secara bebas untuk menentukan

pilihan jawaban dari kuesioner tanpa takut di intimidasi oleh pihak lain.

53
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
G. Instrumen dan Metode Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

peneliti dalam pengumpulan data agar pekerjaannya lebih mudah dan

hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis,

sehingga lebih mudah diolah. Pada instrumen dukungan keluarga dan

motivasi pasien kanker yang menjalani kemoterapi peneliti menggunakan

lembar kuesioner tetutup dan telah disediakan jawabannya.

Kuisioner dukungan keluarga

Kuisioner dukungan keluarga Kuisioner ini terdiri dari 16 pertanyaan,

dimana masing-masing komponen dukungan keluarga terdiri dari 4

pertanyaan yaitu dukungan informasional (No.1-4), dukungan

pengharapan (No.5- 8), dukungan instrumental (No.9-12), dan dukungan

emosional (No. 13-16). Kuisioner penilaian menggunakan skala Likert

yang seluruhnya merupakan pernyataan positif. Pernyataan tersebut

memiliki 4 pilihan jawaban yaitu sangat sering (SS) bernilai 4, sering (S)

bernilai 3, Jarang (J) bernilai 2, dan tidak pernah (TP) berniai 1 dengan

total skor 16 – 64.

Berdasarkan rumus statistik menurut Wahyuni (2009), maka dukungan

keluarga pada pasien kemoterapi dikategorikan kelas sebagai berikut : a)

Dukungan Keluarga Kurang : Jika skor 16-32 b) Dukungan Keluarga

Cukup : Jika skor 33-48 c) Dukungan Keluarga Baik : Jika skor 49-64.

54
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Kuesioner Motivasi Kemoterapi

Pengukuran motivasi dalam penelitian menggunakan pengukuran yang

dikemukakan oleh Wawan dan Dewi (2010), yaitu :

a. Baik : 76 % - 100% dari skor total

b. Cukup : 56 % - 75 % dari skor total

c. Kurang : < 56 % dari total skor

2. Metode Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah data primer

yaitu data yang didapatkan langsung dari responden berupa dukungan

keluarga dan motivasi pasien kanker yang menjalani kemoterapi Rumah

Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung, dengan

cara peneliti terlebih dahulu menjelaskan maksud dan tujuan penelitian

kepada responden dan menanyakan bersedia atau tidak menjadi responden,

apabila bersedia peneliti membagikan lembar informed concent untuk diisi

lalu peneliti memberikan lembar kuesioner tentang dukungan keluarga dan

motivasi pasien kanker menjalani kemoterapi. Setelah responden mengisi

lembar pertanyaan atau kuesioner peneliti melakukan pengolahan data.

H. Metode Pengolahan dan Analisa Data

1. Pengelolaan Data

Data yang telah didapatkan dan diolah, kemudian pengelolaan data

dilakukan dengan berapa cara, yaitu:

55
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
a. Editing

Memeriksa kembali data yang telah terkumpul untuk mengecek

kelengkapan dan kebenaran data jika ada kekeliruan akan diulang.

Dalam pengambilan data dilakukan pengulangan atau melihat kembali

data dan mencocokkan dengan data yang telah diperoleh. Dalam hal ini

peneliti tidak menemukan adanya kesalahan dalam pengambilan data.

b. Coding

Peneliti membuat kode pada data tiap-tiap vareiabel yang termasuk

dalam kategori data yang sama. Pada variabel dukungan keluarga kode

0 = Mendukung jika skor > mean/median dan kode 1 = Tidak

mendukug jika skor < mean/ median. Sedangkan variabel motivasi

kode 0 = Tinggi jika skor > mean/ median dan kode 1 = Rendah jika

skor < mean/ median.

c. Proccesing

Setelah semua kuesioner terisi semua, maka langkah selanjutnya

adalah memproses data agar dapat dianalisis.

d. Cleaning

Semua data dari setiap sumber data atau responden selesai

dimasukkan, kemudian dicek kembali untuk melihat kesalahan-

kesalahan kode, ketidaklengkapan, dan sebagainya, kemudian

dilakukan pembetulan atau koreks.

e. Tabulasi

56
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Data yang telah didapatkan dari lapangan kemudian dijumlahkan

dari beberapa poin pertanyaan yang telah dijawab oleh responden dan

ditabulasikan ke program komputer.

2. Analisa Data

Analisa data yang digunakan dalam penelitian adalah :

a. Analisa Univariat

Tiap variabel dilakukan uji untuk mengetahui hasil dari distribusi

frekuensinya dengan menganalisis masing-masing variabelnya yang

disebut analisis univariat adalah analisis yang dilakukan tiap variabel

dari hasil penelitian, yang pada umumnya dalam analisis ini hanya

menghasilkan distribusi persentase dari tiap variabel. Analisis ini

digunakan untuk memperoleh distribusi frekuensi yang dilakukan

terhadap variabel independent (dukungan keluarga) dan variabel

dependent (motivasi pasien kanker yang menjalani kemoterapi).

Pengolahan data dan analisis dilakukan menggunakan program

komputer yaitu program SPSS 20.

b. Analisa Bivariat

Analisa bivariat adalah teknik analisa yang dilakukan terhadap

dua variabel yang diduga berhubungan atau berkolerasi. Rumus yang

dipakai menggunakan analisis chi-square, yaitu rumus yang dipakai

apabila data berbentuk kategorik dan skala ukur yang digunakan

menggunakan skala ordinal. Untuk menentukan derajat kemaknaan

57
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
digunakan selang kepercayaan confident interval (CI = 95%) dan

tingkat kesalahan (α) = 5%, berdasarkan rumus di atas dan pengolahan

data dilakukan dengan menggunakan komputer (SPSS 20), maka jika

didapatkan nilai p-value < α (0,5) maka kesimpulan bahwa ada

hubungan bermakna antara variabel yang diteliti (Ho ditolak),

sedangkan jika p-value > α (0,5) maka tidak ada hubungan antara

variabel yang diteliti (Ha diterima).

I. Jalannya Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menempuh beberapa tahapan yaitu:

1. Persiapan

a. Meminta surat izin untuk melakukan penelitian Rumah Sakit Umum

Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.

b. Melakukan prasurvei Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul

Moeloek Provinsi Lampung, untuk mengetahui hubungan dukungan

keluarga dengan motivasi pasien kanker dalam menjalani kemoterapi.

2. Pelaksanaan

a. Memberikan surat izin dan surat keterangan uji etik kepada direktur

RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek Bandar Lampung untuk melakukan

penelitian

b. Identifikasi variabel yang akan diteliti

c. Menetapkan subjek populasi dan sampel

d. Pengumpulan data (pada saat pengumpulan data, peneliti dibantu oleh 1

orang enumator yang berprofesi sebagai tenaga kesehatan dan sebelum

58
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dilakukan pengumpulan data, peneliti melakukan persamaan persepsi

terlebih dahulu dalam mencocokan data yang akan dilakukan

pengumpulan data).

3. Setelah semua data terkumpul, akan dilakukan analisa data, hasil

pengolahan data adalah analisa data sebagai kesimpulan tentang hubungan

dukungan keluarga dengan motivasi pasien kanker dalam menjalani

kemoterapi, selanjutnya adalah melakukan pengolahan data.

59
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Profil RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung


Rumah sakit umum daerah Dr. H. Abdul Moeloek (RSUDAM) merupakan
rumah sakit di Provinsi Lampung yang menjadi rujukan seluruh kabupaten
yang berada di Lampung dan merupakan satu-satunya rumah sakit bertipe
A. rumah sakit Abdul Moeloek memiliki tugas pokok melaksanakan
penyusunan dan pelaksanaan kebijakan daerah dibidang pelayanan rumah
sakit, tugas dekonsentrasi dan tugas pembantuan yang diberikan oleh
pemerintah kepada gubernur serta tugas lain sesuai dengan kebijakan yang
ditetapkan oleh gubernur berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
berlaku (Perda Provinsi Lampung No. 12 Tahun 2009 pasal 29 ayat 1).
Dalam melaksanakan tugas pokoknya rumah sakit tersebut
menyelenggarakan fungsi:
1. Perumusan kebijakan teknis dibidang pelayanan rumah sakit
2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah
dibidang pelayanan rumah sakit
3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidag rumah sakit
4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh gubernur dibidang
pelayanan rumah sakit
5. Pengelolaan administratif.
Rumah sakit Abdul Moeloek memiliki kapasitas tempat tidur 600 unit,
yang terdiri atas 52 tempat tidur kelas utama, 72 tempat tidur kelas satu,
130 tempat tidur kelas dua, 28 tempat tidur kelas khusus, dan 318 tempat
tidur kelas tiga. Yang menjadi fokus penelitian oleh peneliti yaitu tempat
tidur kelas tiga yang berjumlah 318 unit tersebut.

60
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Jenis Pelayanan
Dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, RSUD Dr.
H. Abdul Moeloek melaksanakan berbagai macam jenis pelayanan
kesehatan sesuai fungsi, kapasitas, serta kewajibannya dalam
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat diantaranya :
1. Pelayanan medis
2. Pelayanan penunjang medis dan non medis
3. Pelayanan dan asuhan keperawatan
4. Pelayanan rujukan
5. Pendidikan dan pelatihan
6. Administrasi dan keuangan

B. Hasil Penelitian
Analisis Univariat
1. Karakteristik responden
Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur dapat dilihat pada
tabel 1 sebagai berikut:
Tabel 4.1. Distribusi frekuensi responden berdasarkan umur di ruang Raflesia
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
No Umur Responden Ferekuensi %
1. < 40 tahun 6 8,57%
2. 40-50 tahun 18 25,71%
3. 50-60 tahun 28 40%
4. 60-70 tahun 11 15,71%
5. > 70 tahun 7 10%
Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel 1 diatas dapat dilihat bahwa dari 70 responden di
ruang Raflesia RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
sebagian besar responden berumur 50 – 60 tahun yaitu sebanyak 28
orang (40,0%).

2. Jenis Kelamin

61
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tabel 4.2. Distribusi frekuensi responden berdasarkan jenis kelamin di ruang
Raflesia RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
No Jenis Kelamin Frekuensi %
1. Laki-laki 22 31,42
2. Perempuan 48 68,58
Jumlah 70 100
Berdasarkan tabel 2 diatas dapat dilihat bahwa dari 70 responden di
ruang Raflesia RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
sebagian besar responden berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak
48 orang (68,58%).
3. Pekerjaan
Tabel 4.3. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pekerjaan di ruang Raflesia
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
No Pekerjaan Frekuensi %
1. PNS 11 15,71%
2. Wiraswasta 15 21,42%
3. Pegawai Swasta 12 17,14 %
4. Petani 10 14,28 %
5. Tidak Bekerja 22 31,42%
Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel 3 diatas dapat dilihat bahwa dari 70 responden di
ruang Raflesia RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
sebagian besar responden yang tidak bekerja sebanyak 22 orang
(31,42%).

4. Pendidikan
Tabel 4.4. Distribusi frekuensi responden berdasarkan pendidikan di ruang Raflesia
RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
No. Pendidikan Frekuensi %
1. Tidak Sekolah 7 10%
2. SD 12 17,14%
62
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
3. SMP 11 15,71%
4. SMA 22 31,42%
5. Diploma 9 12,85%
6. Strata-1 9 12,85 %
Jumlah 70 100%
Berdasarkan tabel 4 diatas dapat dilihat bahwa dari 70 responden di
ruang Raflesia RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung
sebagian besar responden berpendidikan SMA yakni sebanyak 22
orang (31,42%), SMP sebanyak 11 orang (15,71%), SD sebanyak 12
orang (17,14%), dan tidak sekolah sebanyak 7 orang (10%) hal ini
menunjukan tingkat pendidikan responden yang rendah.

Analisis Bivariat
1. Dukungan Keluarga
Tabel 4.5. Distribusi frekuensi responden berdasarkan dukungan keluarga di ruang
Raflesia RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
No Dukungan Keluarga Frekuensi Persentase
1. Baik 26 37,1
2. Cukup 0 0
3. Kurang 44 62,9
Total 70 100

2. Motivasi Pasien Kanker


Tabel 4.6. Distribusi frekuensi responden berdasarkan motivasi pasien kanker di
ruang Raflesia RSUD Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung.
No Motivasi Pasien Frekuensi Persentase
1. Baik 30 42,9
2. Cukup 0 0
3. Kurang 40 57,1
Total 70 100

C. Pembahasan

63
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Setelah dilakukan tabulasi dan analisis data mengenai hubungan dukungan
keluarga dengan motivasi pasien kanker dalam menjalani kemoterapi di
Ruang Raflesia RSUD Dr. H. Abdul Moeloek tahun 2020 , selanjutnya
akan dibahas hasil penelitian sebagai berikut:
a. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia, Pekerjaan Dan
Tingkat Pendidikan
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa distribusi frekuensi
karakteristik responden berdasarkan usia paling banyak adalah usia 50-
60 tahun yaitu 28 orang (40%). Menurut National Cancer Institute
(2015) rata-rata usia yang didiagnosis penyakit kanker adalah 46
tahun, seperempat kasus kanker didiagnosis pada usia 46-55 tahun.
Kanker merupakan salah satu penyakit yang dikaitkan dengan usia,
karena kejadian kanker meningkat seiring bertambahnya usia (White et
al, 2014). Peningkatan usia berbanding terbalik dengan penurunan
fungsi sel, jaringan dan organ tubuh manusia. Hal ini memungkinkan
seseorang untuk rentan mengalami gangguan pada sel, jaringan dan
organ. Penelitian yang dilakukan oleh Yusra (2011) tentang kualitas
hidup menunjukkan bahwa semakin bertambah umur maka semakin
menurun kualitas hidup dan secara normal seiring bertambahnya usia
seseorang terjadi perubahan baik fisik, psikologis bahkan intelektual.
Namun pada kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa adanya
peningkatan umur maka kematangan berpikir mereka semakin baik
pula,karena mereka menganggap bahwa ketika seusia mereka yang
harus dilakukan adalah selalu berusaha untuk tetap semangat menjalani
kemoterapi juga harus menerima kenyataan yang sedang dialami saat
ini sebagai pelajaran agar menjadikan mereka lebih dekat dengan
Tuhannya karena menurut mereka umur akan semakin menua.

Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pekerjaan


paling banyak adalah pasien yang tidak bekerja yaitu 22 orang

64
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
(31,42%), hal ini berkaitan dengan penerimaan terhadap diri mereka.
Orang yang bekerja mempunyai pola pikir yang berbeda dengan orang
yang tidak bekerja karena orang yang bekerja mempunyai kemandirian
yang lebih tinggi dibanding yang tidak bekerja. Kemandirian tersebut
mampu mempengaruhi konsep diri seseorang. Seorang yang
mempunyai pekerjaan akan terlatih untuk lebih mandiri dalam
memunculkan rasa percaya diri dan konsep diri yang positif. Penelitian
Andomedra & Rochmahana (2006) dalam Wahyuni (2014)
menunjukkan, orang yang bekerja mempunyai penerimaan diri yang
lebih tinggi dibanding yang tidak bekerja.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa responden yang tidak bekerja


cenderung lebih banyak dan hal tersebut menunjukkan adanya
keterkaitan dengan kualitas hidup mereka terutama dalam penerimaan
terhadap diri mereka ketika mereka terdiagnosa kanker sampai pada
tindakan pengobatan yang harus mereka jalani secara rutin serta efek
samping yang selama ini mereka dapatkan selama menjalani
kemoterapi. Tingkat pekerjaan berpengaruh pada pendapatan
responden, walaupun kemoterapi bisa ditanggung oleh asuransi atau
lembaga badan kesehatan misalnya BPJS, tetapi untuk akomodasi dan
masa pemulihan setelah kemoterapi memerlukan biaya yang tidak
sedikit.

Distribusi frekuensi karakteristik responden berdasarkan pendidikan


paling banyak adalah yaitu taamatan SD, SMP dan SMA. Pendidikan
rendah disebabkan kurangnya pengetahuan yang dimiliki serta
pengalaman yang kurang, sehingga cenderung tidak bisa melakukan
aktivitas selama pengobatan sampai selesai. Pasien yang mempunyai
aktivitas kurang dengan ditunjang pendidikan yang tinggi, akan
melakukan aktivitas sesuai dengan pengetahuan dan kemampuan yang

65
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dimiliki saat ini, Riyasa (2004) dalam Hartiningtyas, (2017). Hasil
penelitian menunjukkan bahwa sebagian besar responden yang
menderita kanker adalah dengan usia lansia awal dengan tingkat
pekerjaan dan pendidikan yang rendah. Dari hasil penelitian tersebut,
peneliti berpendapat tenaga kesehatan harus lebih sering memberikan
semangat dengan cara komumikasi terapeutik kepada pasien yang
menderita kanker payudara dalam menjalani kemoterapi agar lebih
termotivasi.

b. Dukungan Keluarga
Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa sebagian besar responden
adalah dengan dukungan keluarga yang kurang yaitu 44 orang
(62.9%). Keluarga adalah dua orang atau lebih yang disatukan oleh
kebersamaan dan kedekatan emosional serta yang mengidentifikasi
dirinya sebagai bagian dari keluarga. Keluarga merupakan system
pendukung utama yang memberikan perawatan langsung pada setiap
keadaan sehat maupun sakit anggota keluarganya. Dukungan keluarga
adalah bentuk perilaku melayani yang dilakukan keluarga, baik dalam
dukungan emosional (perhatian, kasih sayang, empati), penghargaan
(menghargai, umpan balik), instrumental (bantuan tenaga, dana,
waktu), dan informasi (saran, nasehat, informasi) (Friedman, 2010).
Keluarga memiliki peran penting dalam merawat pasien kanker.

Sejalan dengan hasil penelitian Sari (2012) menginformasikan bahwa


pasien kanker payudara yang mendapatkan dukungan tinggi dari
keluarga memiliki motivasi tinggi dalam menjalani kemoterapi.
Didukung oleh hasil penelitian Suyanto (2017) yang menyebutkan
bahwa perlunya dukungan keluarga untuk meningkatkan motivasi
pasien kemoterapi untuk menjalani kehidupan di masyarakat.

66
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
kurang mendapatkan perhatian dari keluarga. Peneliti berpendapat
bahwa dukungan dari keluarga adalah suatu hal yang sangat penting
bagi penderita kanker payudara dalam menjalani kemoterapi, karena
hal tersebut dapat lebih memotivasi pasien dalam menjalani
kemoterapinya. Jadi pasien merasa tetap ada yang memberikan
perhatian, kasih sayang atau ada yang peduli kepadanya walaupun
dalam keadaan sakit. Keterbatasan dalam penelitian ini adalah saat
pengambilan data melalui quisioner, responden masih dalam kondisi
yang kurang stabil akibat efek samping kemoterapi, responden sudah
putus asa dan responden dalam fase denial. Dukungan keluarga adalah
bentuk perilaku melayani yang dilakukan keluarga, baik dalam
dukungan emosional (perhatian, kasih sayang, empati), penghargaan
(menghargai, umpan balik), instrumental (bantuan tenaga, dana,
waktu), dan informasi (saran, nasehat, informasi). Kemudian data
tentang dukungan keluarga peneliti melihat dari sudut pandang
responden, peneliti tidak melihat dari sudut pandang keluarga secara
langsung dan peneliti belum menganalisis secara spesifik dari ke
empat komponen dukungan keluarga manakah yang sangat
berhubungan dengan motivasi pasien kanker menjalani kemoterapi.
c. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Motivasi
Kemoterapi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar responden
adalah dengan motivasi yang kurang yaitu 40 orang (57,1%). Menurut
Terry G dalam Notoatmodjo (2010) motivasi adalah keinginan yang
terdapat pada diri seseorang individu yang mendorongnya untuk
melakukan perbuatan-perbuatan, tindakan, tingkah laku atau perilaku.
Menurut Sumidjo dalam Subekti (2010), motivasi dalam menjalani
kemoterapi dipengaruhi oleh faktor internal dan eksternal. Faktor
internal meliputi sifat kepribadian, pengetahuan, dan cita-cita,

67
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
sedangkan faktor eksternal meliputi lingkungan, pendidikan, agama,
sosial ekonomi, kebudayaan, dan keluarga. Dukungan keluarga
merupakan faktor yang sangat penting bagi seseorang yang sedang
menghadapi masalah dan dapat memotivasi orang tersebut dalam
menjalani pengobatannya seperti pada pasien kanker yang sedang
menjalani kemoterapi.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Indriyatmo (2015) menyebutkan


bahwa dukungan keluarga yang kurang pada pasien kanker dapat
menyebabkan pasien tersebut kurang termotivasi menjalani kemoterapi
sehingga enggan bahkan tidak datang sesuai jadwal yang telah
ditentukan oleh dokter. Peneliti berpendapat bahwa sebaiknya keluarga
dan orang terdekat penderita perlu memberikan perhatian yang lebih.
Dukungan keluarga sangat memegang peranan penting dalam
menyelesaikan masalah kesehatan dalam keluarga. Dukungan yang
diberikan keluarga dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan
meningkatkan motivasi pasien kanker untuk menjalani kemoterapi.
Bagi pasien kanker yang sedang menjalani kemoterapi, dukungan yang
positif dari keluarga sangat dibutuhkan, karena hal tersebut dapat lebih
memotivasi pasien dalam menjalani kemoterapinya.
d. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Motivasi Pasien
Hasil uji statistik dengan chi square diperoleh p-value = 0,00 < α =
0,05, dapat disimpulkan bahwa ada hubungan antara dukungan
keluarga terhadap motivasi pasien kanker dalam menjalani kemoterapi.
Hasil analisis diperoleh nilai OR 11,33 artinya responden yang
memiliki dukungan keluarga yang baik mempunyai risiko untuk
memiliki motivasi yang baik dalam menjalani kemoterapi sejumlah 11
kali dibandingkan dengan pasien kanker yang memiliki dukungan
keluarga yang kurang.

68
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori Nursalam (2011) yang
menjelaskan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi
seseorang dalam menjalankan khemoterapi meliputi: faktor internal
terdiri dari sifat kepribadian, intelegensi/pengetahuan, sikap. Faktor
eksternal terdiri dari pengaruh lingkungan, pendidikan, agama, social
ekonomi, kebudayaan, dukungan keluarga. Senada dengan penelitian
Indriyatmo (2015) menyebutkan bahwa dukungan keluarga yang
kurang pada pasien kanker dapat menyebabkan pasien tersebut kurang
termotivasi menjalani kemoterapi sehingga enggan bahkan tidak
datang sesuai jadwal yang telah ditentukan oleh dokter. Penelitian Sari
(2012) menginformasikan bahwa pasien kanker yang mendapatkan
dukungan tinggi dari keluarga memiliki motivasi tinggi dalam
menjalani kemoterapi. Didukung oleh penelitian yang menyebutkan
Suyanto (2017) bahwa perlunya dukungan keluarga untuk
meningkatkan motivasi pasien kemoterapi untuk menjalani kehidupan
di masyarakat.

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan penerimaan keluarga


terhadap anggota keluarganya yang dapat diberikan dalam bentuk
dukungan informasi, penilaian, intrumental dan emosional. Dukungan
keluarga sangat memegang peranan penting dalam menyelesaikan
masalah kesehatan dalam keluarga. Dukungan yang diberikan keluarga
dapat menumbuhkan rasa percaya diri dan meningkatkan motivasi
pasien kanker untuk menjalani kemoterapi. Dukungan keluarga dapat
diperoleh dari orang tua, yang dianggap sudah pengalaman dalam
banyak hal, sehingga apapun nasihat atau saran dari orang tua akan
dilaksanakan. Selain itu dukungan keluarga dapat juga diperoleh dari
saudara yang merupakan orang terdekat dan akan secara langsung
maupun tidak langsung berpengaruh pada motivasi untuk berperilaku.
Oleh karena diharapkan keluarga tetap mampu mempertahankan dan

69
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
meningkatkan pemberian dukungan bagi anggota keluarga yang
menjalani khemoterapi.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada hubungan dukungan


keluarga dengan motivasi pasien kanker dalam menjalani kemoterapi.
Dimana dari 70 pasien, sebagian besar mendapatkan dukungan
keluarga dengan kategori kurang, yaitu 44 (62,9%) dimana 40 (57,1%)
diantaranya dengan motivasi kurang. Fenomena tersebut tampak
bahwa ketika keluraga memberikan dukungan baik maka akan
berimplikasi terhadap motivasi pasien dalam menjalankan kemoterapi.

Dukungan dalam bentuk informasi dapat diberikan dengan selalu


memberikan informasi dari pihak keluarga dan senantiasa memberikan
nasehat, solusi maupun pemberian informasi tentang kesehatan pasien
yang diperoleh dari petugas kesehatan, kemudian dukungan dalam
bentuk penilaian merupakan peran keluarga dalam memberikan
pemecahan masalah yang dialami oleh pasien serta keluarga
memberikan dukungan untuk kesembuhan pasien, selalu mendorong
untuk melakukan kemoterapi secara teratur, memberikan penghargaan
atau pujian atas usaha yang dilakukan pasien selama menjalani
kemoterapi, tidak memaksakan apa yang tidak dikehendaki pasien, dan
memberikan umpan balik mengenai hasil prestasinya akan
memperkuat kepercayaan serta harga diri individu tersebut sehingga
kualitas hidup dan motivasi pasien meningkat.

Selanjutnya dukungan dalam bentuk instrumental yang berasal dari


keluarga adalah dengan cara memberikan support finasial dalam
pengobatan dan perawatan yang diterima oleh pasien serta selalu
menyediakan obat yang dibutuhkan selama kemoterapi maupun dalam
hal perawatan, dan dukungan dalam bentuk emosional dapat diberikan

70
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
dalam bentuk pada pasien sehingga dapat membantu penguasaan
emosional pasien kanker. Keluarga memberikan dukungan emosional
berupa empati, cinta dan kejujuran, serta mendengarkan semua
keluhan dan tempat untuk mencurahkan semua perasaan yang
dirasakan oleh pasien tentang pengobatan yang dijalani mampu
mengurangi beban yang pasien rasakan. Sehingga diharapkan kepada
keluarga responden lebih banyak memberikan dorongan dan semangat
kepada penderita kanker yang menjalani kemoterapi baik dukungan
informasional, dukungan penilaian/ penghargaan, dukungan
instrumental, dukungan emosional , agar motivasi penderita semakin
baik.

BAB V
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa tujuan yang
telah disebutkan dalam pendahuluan, maka didapatkan kesimpulan sebagai
berikut:
1. Distribusi karakteristik responden berdasarkan usia paling banyak adalah
rentang usia 40-50 tahun, dimana sebagian besar responden tidak bekerja
dan memiliki tingkat pendidikan rendah.

71
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
2. Sebagian besar responden dengan dukungan keluarga yang kurang yaitu
44 orang (62.9%).
3. Sebagian besar responden adalah dengan motivasi yang kurang yaitu 40
orang (57.1%).
4. Ada hubungan dukungan keluarga dengan motivasi pasien kanker dalam
menjalani kemoterapi di Ruang Kemoterapi RSUD Dr H Abdul Moeloek
Provinsi Lampung Tahun 2020, Hasil uji statistik dengan chi square
diperoleh p-value = 0,000 < α = 0,05, dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara dukungan keluarga terhadap motivasi pasien kanker
dalam menjalani kemoterapi. Hasil analisis diperoleh nilai OR 11,33
artinya responden yang memiliki dukungan keluarga yang baik
mempunyai risiko untuk memiliki motivasi yang baik dalam menjalani
kemoterapi sejumlah 11 kali dibandingkan dengan pasien kanker yang
memiliki dukungan keluarga yang kurang.

B. Saran
Adapun saran yang diberikan oleh penulis kepada beberapa pihak
diantaranya adalah:
1. Bagi Pasien
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dalam meningkatkan
motivasi dan pemikiran yang positif serta harus selalu semangat dan patuh
dalam menjalani kemoterapi karena keluarga memberikan dukungan yang
baik dukungan informasional, dukungan penilaian/penghargaan, dukungan
instrumental, dukungan emosional dan ikut berkumpul bersama orang–

72
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
orang yang menderita kanker, Sehingga dapat menambah motivasi dalam
diri penderita untuk tetap semangat dalam menjalani pengobatan.

2. Bagi Keluarga Pasien


Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan untuk keluarga
bahwa betapa pentingnya dukungan keluarga bagi responden dalam
menjalani kemoterapi baik dukungan informasional, dukungan penilaian /
penghargaan, dukungan instrumental, dukungan emosional
3. Bagi Perawat
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai masukan dan informasi yang
bermanfaat bagi kebijakan pelayanan kesehatan, menjadi landasan/
pedoman bagi perawat yang bekerja di rumah sakit untuk melakukan
informasi atau penyuluhan kepada keluarga penderita kanker yang
menjalani kemoterapi agar dapat memberikan perhatian yang lebih baik
kepada pasien kanker.
4. Bagi Institusi Universitas Muhammadiyah
Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan dan informasi mahasiswa
Universitas Muhammadiyah Pringsewu Lampung dan dapat memberikan
manfaat khususnya dalam mengkaji teori-teori dan memperbanyak
referensi tentang pentingnya dukungan keluarga dengan motivasi
kemoterapi pada pasien kanker.
5. Bagi Rumah Sakit
Untuk dapat lebih mengembangkan pelayanan kesehatan pada masyarakat
dalam peningkatan kualitas pelayanan, khususnya dalam sosialisasi
memotivasi pasien kanker Dalam menjalani kemoterapi di ruang
Kemoterapi Rumah Sakit Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung dan
program pembentukan perkumpulan pasien kanker dan keluarga pasien
kanker.
6. Bagi Peneliti Selanjutnya

73
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Hasil penelitian ini dapat dijadikan data dasar dan acuan bagi penelitian
selanjutnya untuk melakukan penelitian lain dengan variabel yang berbeda
khususnya mengenai pendapatan responden dan perlu memperhatikan
kondisi responden saat pengambilan data kuisioner karena efek samping
kemoterapi. Peneliti lain dapat lebih spesifik menganalisis dari empat
komponen dukungan keluarga manakah yang sangat berhubungan dengan
motivasi pasien kanker dalam menjalani kemoterapi serta peneliti lain
yang tertarik dapat menspesifikkan variabelnya.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi. 2012. Dukungan Keluarga. Diakses 16 Januari 2020 dari:


http://www.rajawana.com/artikel/kesehatan/435-dukungankeluarga.html

Arikunto, 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka


Cipta.

Ayuningtyas, A. 2012. Menaklukan Kanker Serviks Dan Kanker Payudara


Dengan 3 Terapi Alami. Jakarta: AgroMedia Pustaka
74
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Azwar, 2013. Pengukuran Sikap, Teori dan Praktik. Jakarta : Salemaba Medika.

Cancer Facts and Figures. 2019. Atlanta: American Cancer Society

Corwin, J. Elizabeth. 2012. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta: Aditya Media

Eriksson, L., Carides, A. D., Gertz, B. J., 2014, Prevention of Cisplatin-Induced


Emesis by the Oral Neurokinin-1 Antagonist, MK-869, in Combination
With Granisetron and Dexamethasone or With Dexamethasone Alone, J
Clin Oncol.

Friedman.2010 (dalam Nuraenah et al). Hubungan Dukungan Keluarga dan


Beban Keluarga dalam Merawat Anggota dengan Riwayat Perilaku
Kekerasan di RS Jiwa Islam Klender Jakarta Timur 2021. Jakarta: Jurnal
Keperawatan Jiwa Volume 2 No.1 Mei 2014.

Friedman. 2013. Buku Ajar Keperawatan Keluarga Riset, Teori, dan Prakttek.
Edisi Kelima. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Harianterbit.com. 2014. Prevalensi Penyakit Kanker di Indonesia, Tinggi. Jum’at,


09 Mei 2014. Diakses tanggal 4 Februari 2020.

IARC. 2014. Monographs on the Evaluation of Carcinogenic Risks to Humans


(WHO International Agency for Research on Cancer).

Indriyatmo, 2015. Potret Dukungan Keluarga Pada Pasien Kanker yang


Menjalani Kemoterapi. Universitas Islam Sultan Agung:University
Research Colloquium.
Jong, W. d. 2012. Kanker Apakah itu? Pengobatan, Harapan, Dukungan
keluarga. Jakarta: Arcan

Kemenkes R.I. 2016. Profil Kesehatan Infonesia Tahun 2016. Jakarta: Depkes.

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


1163/MENKES/SK/XII/1993 Tentang Peningkatan Kelas Rumah Sakit
Umum Daerah Dr H Abdul Moeloek Milik Pemerintah Daerah Tingkat 1
Provinsi Lampung.

Muchlisin, Abi dan Novarina. 2012. Hubungan Dukungan Keluarga tentang


Senam Lansia dengan Keaktifan Mengikuti Senam di Posyandu Peduli
75
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Insani di Mendungan Desa Pabelan Kartasura Tahun 2012. Jurnal
Publikasi. Surakarta: UMS.

Musbikin, I, 2012. Persiapan Menghadapi Persalinan. Yogyakarta : Mitra


Pustaka

Notoatmodjo, S. 2014. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : PT Rineka


Cipta.

Nursalam. 2013. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan.


Jakarta: Salemba Medika.

Peraturan Daerah Provinsi Lampung Nomor 12 Tahun 2009 tentang


Pembentukan Organisasi, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah
dan Lembaga Teknis Daerah Provinsi lampung.

Rasjidi, 2010. Kanker Serviks Dalam Buku Epidemiologi Kanker Pada Wanita.
Jakarta : Sagung Seto.

Riyasa. 2004. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Tingkat Depresi pada Pasien


KankerPayudara Yang Menjalani Kemoterapi Ruang Mawar II Rumah
Sakit Umum Daerah Dr. Moewardi Surakarta. Surakarta: UNS.

Riyanto, Agus. 2014. Aplikasi Metodologi Penelitian Kesehatan. Yogyakarta :


Nuha Medika.

Saragih, Rosita. 2010. Peranan Dukungan Keluarga dan Koping Pasien dengan
Penyakit Kanker terhadap Pengobatan Kemoterapi di RB I Rumah Sakit
Umum Pusat Haji Adam Malik Medan Tahun 2010. Jurnal Keperawatan.
FIK, UDA, Medan.
Sari, Mahwita, Irvani, dan Utami. 2012. Hubungan Dukungan Keluarga terhadap
Motivasi Pasien Kanker Payudara dalam Menjalani Kemoterapi di
RuangCendrawasih I RSUD Arifin Achmad Provinsi Riau. Jurnal
Keperawatan. PSIK STIKES Hangtuah Pekanbaru.

Suyanto, Pramesti NAD. 2017. Dukungan Keluarga Pada Pasien Kanker yang
Menjalani Kemoterapi. Semarang: Unissula Press (ISBN 978-602-1145-
69-2).

Smeltzer & Bare. 2012. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 8 Vol. 1. Jakarta:
EGC.

76
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Sugiyono, 2017. Statistika Untuk Penelitian. Bandung. Alfabeta

Terry G dalam Issanti DD.2018. Gambaran Penerimaan Sistem Virtual


Account Collective Oleh Peserta Mandiri BPJS Kesehatan Dalam
Pelayanan Kesehatan Di Puskesmas Sumbersari di Kabupaten Jember
Tahun 2017. Jember: Digital Repository Universitas Jember.

Wahyuni. 2014. Pengaruh Motivasi, Pelatihan dan Fasilitas Kerja Terhadap


Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Tengah.
Palu: Universitas Tadulako.

White et al 2015. The Role of Autophagy in Cancer. Departement of


Molecular Biology and Biochemistry. New Jersey USA: The Journal
of Clinical Investigation.

Yusra Aini. 2011. Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Kualitas


Hidup Pasien Diabetes Melitus Tipe 2 di Poliklinik Penyakit Dalam
Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Jakarta (Tesis).Jakarta : Universitas
Indonesia.

LAMPIRAN
77
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
78
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

(LEMBAR INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat keterangan secukupnya dari peneliti serta mengetahui manfaat

penelitian yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap Motivasi

Pasien Kanker dalam Menjalani Kemoterapi di Ruang Raflesia Rumah Sakit

Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung Tahun 2020” maka saya

menyatakan (bersedia/tidak bersedia)* diikut sertakan dalam penelitian ini.

Pringsewu, juli 2020

Peneliti Reponden

Ronaldo ( ......………......………..)

79
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
KUESIONER

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP MOTIVASI


PASIEN KANKER DALAM MENJALANI KEMOTERAPI DI RUANG
RAFLESIA Rumah Sakit Umum Daerah Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi
Lampung TAHUN 2020

Kode Responden

A. Data Demografi
1. Nama : ………………………………….
2. Umur : ………………………………….
3. Jenis Kelamin : ………………………………….
4. Pendidikan :

Tidak Sekolah/Belum Tamat SD Tamat SD

SLTP SMU

Diploma Strata-1

5. Pekerjaan:

PNS Pegawai Swasta

Wiraswasta Petani

Tidak Bekerja
B. Kuesioner Dukungan Keluarga
Petunjuk pengisian :
1. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan. Kemudian jawablah sesuai
dengan keadaan anda yang sesungguhnya. Apabila terdapat pernyataan
yang tidak di mengerti dapat menanyakannya kepada pihak kami.
2. Jawablah 1 (satu) pernyataan yang tersedia dan berilah tanda ceklist ()
pada pertanyaan yang disediakan, dengan kriteria
- Selalu : skor 4
- Sering : skor 3
- Jarang : skor 3
- Tidak pernah : skor 1

80
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Tidak
No Pertanyaan Selalu Sering Jarang
Pernah
1 Keluarga berusaha untuk mencari
informasi tentang pengobatan dan
pemeriksaan yang saya terima.
2 Keluarga mengingatkan saya untuk
menjalani pengobatan.
3 Keluarga memberi pandangan ketika
mengambil keputusan.
4 Keluarga menjelaskan hal hal yang tidak
saya mengerti tentang penyakit dan
tindakan yang akan dilakukan.
5 Keluarga memberikan kesempatan untuk
mendapatkan nasihat dan saran.
6 Saya mendapatkan dukungan dan
motivasi yang saya butuhkan dari
keluarga.
7 Keluarga memberikan saya pujian ketika
saya akan melakukan kemoterapi
8 Saya mendapatkan semua kebutuhan yang
saya perlukan dari keluarga
9 Keluarga mendampingi saya ketika
hendak melakukan kemoterapi
10 Keluarga berusaha memberikan bantuan
selama kemoterapi
11 Selama menjalani kemoterapi keluarga
bersedia membiayai
12 Keluarga bersedia memenuhi kebutuhan
yang belum terpenuhi
13 Keluarga selalu memberikan solusi untuk
menghadapi masalah yang terjadi
14 Saya merasa dicintai dan dihargai ketika
bersama keluarga
15 Keluarga bersedia menjadi tempat saya
mencurahkan semua perasaan yang saya
rasakan
16 Keluarga selalu memberikan saya
kesempatan dalam mengambil keputusan
terbaik untuk saya

81
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
C. Kuesioner Motivasi Pasien Kanker Menjalani Kemoterapi
Petunjuk Pengisian :

1. Bacalah secara cermat dan teliti setiap bagian pertanyaan dalam kuesioner
ini.
2. Pilihlah salah satu jawaban yang paling sesuai dengan memberikan tanda
ceklist () pada pilihan jawaban yang dipilih :
- SS = Sangat Setuju, artinya ketika anda merasa sangat yakin terhadap
pertanyaan yang peneliti ajukan.
- S = Setuju, artinya ketika anda merasa setuju terhadap pertanyaan
yang peneliti ajukan.
- TS = Tidak Setuju, artinya ketika anda merasa bahwa tidak setuju
terhadap pertanyaan yang peneliti ajukan.
- STS = Sangat Tidak Setuju, artinya ketika anda merasa sangat tidak
yakin terhadap pertanyaan yang peneliti ajukan.

No Pertanyaan SS S TS STS
1 Saya berusaha terus hadir sesuai jadwal
kemoterapi yang saya lakukan.
2 Saya senang jika tiba jadwal kemoterapi
3 Saya memiliki semangat yang tinggi untuk tetap
melakukan kemoterapi
4 Saya merasakan manfaat dari kemoterapi untuk
penyakit saya
5 Terkadang saya merasa lelah mengikuti jadwal
kemoterapi
6 Saya merasa putus asa
7 Saya memiliki motivasi yang tinggi untuk
mengikuti semua program dan jadwal kemoterapi
8 Saya terkadang merasa pasrah dengan kondisi
kesehatan saya

82
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
LAMPIRAN SPSS

Case Processing Summary


Cases
Valid Missing Total
N Perce N Perce N Perce
nt nt nt
DUKUNGAN 70 100,0 0 0,0% 70 100,0
KELUARGA * % %
MOTIVASI
PASIEN

Frequency Table

DUKUNGAN KELUARGA
Freque Perce Valid Cumulati
ncy nt Percent ve
Percent
Va BAIK 26 37,1 37,1 37,1
lid KUR 44 62,9 62,9 100,0
ANG
Total 70 100,0 100,0

MOTIVASI PASIEN
Freque Perce Valid Cumulati
ncy nt Percent ve
Percent
Va BAIK 30 42,9 42,9 42,9
lid KUR 40 57,1 57,1 100,0
ANG
Total 70 100,0 100,0

83
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
DUKUNGAN KELUARGA * MOTIVASI PASIEN
Crosstabulation
Count
MOTIVASI Total
PASIEN
BAIK KUR
ANG
DUKUNGAN BAIK 20 6 26
KELUARGA KUR 10 34 44
ANG
Total 30 40 70

Chi-Square Tests
Value df Asymptot Exact Exact
ic Sig. (2- Sig. (1-
Significa sided) sided)
nce (2-
sided)
Pearson Chi- 19,60 1 ,000
a
Square 1
Continuity 17,45 1 ,000
Correctionb 0
Likelihood Ratio 20,35 1 ,000
2
Fisher's Exact Test ,000 ,000
Linear-by-Linear 19,32 1 ,000
Association 1
N of Valid Cases 70
a. 0 cells (0,0%) have expected count less than 5. The minimum expected
count is 11,14.
b. Computed only for a 2x2 table

84
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
Mantel-Haenszel Common Odds Ratio Estimate
Estimate 11,33
3
ln(Estimate) 2,428
Standard Error of ln(Estimate) ,588
Asymptotic Significance (2-sided) ,000
Asymptotic 95% Common Odds Lower 3,578
Confidence Ratio Bound
Interval Upper 35,90
Bound 1
ln(Common Odds Lower 1,275
Ratio) Bound
Upper 3,581
Bound
The Mantel-Haenszel common odds ratio estimate is
asymptotically normally distributed under the common odds
ratio of 1,000 assumption. So is the natural log of the
estimate.

85
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu
86
Fakultas Kesehatan Universitas Muhammadiyah Pringsewu

Anda mungkin juga menyukai