Anda di halaman 1dari 118

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN


DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI DUSUN GAMPENG DESA PARANGBATU
KECAMATAN PARENGAN KABUPATEN TUBAN

Oleh :

YENI MUSAFAROH
NIM. 2002012908P

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2021
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN
DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI DUSUN GAMPENG DESA PARANGBATU
KECAMATAN PARENGAN KABUPATEN TUBAN

SKRIPSI

Diajukan Kepada Prodi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Muhammadiyah Lamongan Sebagai Salah Satu
Syarat Untuk Mendapatkan Gelar Sarjana Keperawatan

YENI MUSAFAROH
NIM. 2002012908P

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN

ii
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN
2021
SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : YENI MUSAFAROH

NIM : 2002012908P

Tempat, Tanggal Lahir : Tuban, 12 April 1998

Institusi : Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan

Menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “Hubungan Pengetahuan

Dengan Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 Di

Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban”

adalah bukan skripsi orang lain baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam

bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan

apabila pernyataan ini tidak benar, saya bersedia mendapat sangsi akademis.

Lamongan, 17 Juni 2021


Yang menyatakan

YENI MUSAFAROH
NIM. 2002012908P

iii
LEMBAR PERSETUJUAN

Skripsi Oleh : YENI MUSAFAROH

NIM : 2002012908P

Judul : HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN

PROTOKOL KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI

DUSUN GAMPENG DESA PARANGBATU KECAMATAN

PARENGAN KABUPATEN TUBAN

Telah disetujui untuk diujikan dihadapan Dewan Penguji Skripsi pada tanggal :

07 Juni 2021

Oleh :

Pembimbing I Pembimbing II

Ns., Arifal Aris, S.Kep., M.Kes. Ns. Dadang Kusbiantoro, S.Kep., M.Si.
NIK. 19780821 200660 1 015 NIK. 19800607 2005 09 14

iv
LEMBAR PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disetujui Oleh Tim Penguji Pada Ujian Sidang Skripsi

Di Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Lamongan

Tanggal : 17 Juni 2021

PANITIA PENGUJI

Tanda Tangan

Ketua : Dr. H. Masram, MM., M.Pd. ..........................

Anggota : 1. Ns., Arifal Aris, S.Kep., M.Kes. ..........................

: 2. Ns. Dadang Kusbiantoro, S.Kep., M.Si. ..........................

Mengetahui,
Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Lamongan

Ns., Arifal Aris, S.Kep., M.Kes.


NIK. 19780821 200660 1 015
CURRICULUM VITAE

v
Nama Lengkap : YENI MUSAFAROH

Jenis Kelamin : Perempuan

Tempat Tanggal Lahir : Tuban, 12 April 1998

Alamat : Dusun Mbeton Desa Parangbatu Rt. 05 Rw. 03 Kecamatan

Parengan Kabupaten Tuban.

Riwayat Pendidikan :

1) TK Dharma Wanita Desa Parangbatu Parengan Tuban lulus tahun 2004.

2) SD Negeri 2 Desa Parangbatu Parengan Tuban lulus tahun 2010

3) SMP Negeri 2 Parengan Kabupaten Tuban lulus tahun 2013

4) SMA Negeri 1 Parengan Kabupaten Tuban lulus tahun 2016

5) DIII Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Rajekwesi Bojonegoro lulus

Tahun 2019.

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

vi
Keberhasilan adalah sebuah proses. Niatmu adalah awal keberhasilan.
Peluh keringatmu adalah penyedapnya. Tetesan air matamu adalah
pewarnanya. Doamu dan doa orang-orang disekitarmu adalah bara api
yang mematangkannya. Kegagalan di setiap langkahmu adalah
pengawetnya. Maka dari itu, bersabarlah! Allah selalu menyertai
orang - orang yang penuh kesabaran dalam proses menuju
keberhasilan. Sesungguhnya kesabaran akan membuatmu mengerti
bagaimana cara mensyukuri arti sebuah keberhasilan.

Apabila kamu telah selesai dari suatu urusan, kerjakanlah dengan


sungguh-sungguh urusan yang lain, dan hanya kepada Tuhanmulah
hendaknya kamu berharap.
(Q.S Al Insyirah : 6-8)

Segenap usaha dan fikiran yang telah tercurah untuk terselesainya Skripsi ini, akan
aku persembahkan untuk :

 Allah SWT atas semua berkah dan


keagunganNya. Menciptakan jalan hidup yang indah bagi setiap umatNya
 Kedua orang tuaku yang selalu
mendo’akan serta memberikan semangat dalam segala hal.
 Almamater dan seluruh bapak ibu
dosen yang telah mendidik dan membimbing kami semua.
 Dan yang terakhir untuk teman-
teman seangkatan, terima kasih atas kebersamaannya selama ini.

ABSTRAK

vii
Musafaroh, Yeni. 2021. Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan Protokol
Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 Di Dusun Gampeng
Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Skripsi
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Lamongan. (1) Ns., Arifal Aris, S.Kep., M.Kes.,
M.Kep. (2) Ns. Dadang Kusbiantoro, S.Kep., M.Si.

Pengetahuan tentang COVID-19 merupakan hal penting yang perlu dipahami


masyarakat sehingga dapat bersikap dan melakukan tindakan yang baik terhadap
pencegahan COVID-19. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan
pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19
di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.
Desain penelitian ini menggunakan metode Cross Sectional. Teknik pengambilan
sampelnya probability sampling dengan cara simple random sampling. Sampel
sebanyak 100 orang di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan
Kabupaten Tuban tahun 2021. Data diambil dari data sekunder (rekam medik),
yang dilakukan editing, coding, tabulasi dan dianalisis menggunakan uji
Spearman Rho dengan tingkat kemaknaan 0,05.
Hasil penelitian menunjukkan seluruh responden yang berpengetahuan baik dapat
menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 kategori baik yaitu
sebanyak 19 responden (90,5%. Ada pengetahuan dengan penerapan protokol
kesehatan dalam pencegahan COVID-19.
Melihat hasil penelitian ini, tenaga kesehatan dapat memberikan informasi lebih
lanjut tentang penyakit COVID-19 dan penerapan protocol kesehatan dalam usaha
mencegah COVID-19 melalui penyuluhan kepada masyarakat.

Kata Kunci : Pengetahuan, Protokol Kesehatan, Pencegahan Covid-19

ABSTRACT

viii
Musafaroh, Yeni. 2021. Relationship between knowledge and application of
health protocols in preventing COVID-19 in Gampeng Hamlet,
Parangbatu Village, Parengan District, Tuban Regency. Thesis Nursing
Study Program, Muhammadiyah University Lamongan. Counselor : (1)
Ns., Arifal Aris, S.Kep., M.Kes., M.Kep., (2) Ns. Dadang Kusbiantoro,
S.Kep., M.Si.

Knowledge about COVID-19 is an important thing that people need to understand


so that they can behave and take good actions towards preventing COVID-19.
The purpose of this study was to determine the relationship between knowledge
and the application of health protocols in preventing COVID-19 in Gampeng
Hamlet, Parangbatu Village, Parengan District, Tuban Regency.
The design of this study used the Cross Sectional method. The sampling technique
is probability sampling by means of simple random sampling. The sample was
100 people in Gampeng Hamlet, Parangbatu Village, Parengan District, Tuban
Regency in 2021. Data were taken from secondary data (medical records), which
were edited, coding, tabulated and analyzed using the Spearman Rho test with a
significance level of 0.05.
The results showed that all respondents who had good knowledge were able to
apply health protocols in preventing COVID-19 in the good category, namely 19
respondents (90.5%), there was knowledge with the application of health
protocols in preventing COVID-19.
Seeing the results of this study, health workers can provide more information
about COVID-19 disease and the application of health protocols in an effort to
prevent COVID-19 through outreach to the public.

Keyword : Knowledge, Health Protocol, Covid-19 Prevention

KATA PENGANTAR

ix
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat

dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul

“Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan Protokol Kesehatan Dalam

Pencegahan COVID-19 Di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan

Parengan Kabupaten Tuban”sesuai waktu yang ditentukan.

Skripsi ini penulis susun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh

gelar Sarjana Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah

Lamongan.

Dalam penyusunan, penulis mendapatkan banyak pengarahan dan bantuan

dari berbagai pihak,untuk itu penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada

yang terhormat Bapak/Ibu :

1) Drs. H. Budi Utomo., M.Kes., selaku Rektor Universitas Muhammadiyah

Lamongan.

2) Ns., Arifal Aris, S.Kep., M.Kes., selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Muhammadiyah Lamongan, dan selaku pembimbing I, yang telah

banyak memberikan petunjuk, saran, dorongan moril selama penyusunan

skripsi ini.

3) Ns., Suratmi, M.Kep., selaku Kepala Program Studi S1 Keperawatan

Fakultasi Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Lamongan

4) Ns. Dadang Kusbiantoro, S.Kep., M.Si., selaku pembimbing II, yang telah

banyak memberikan petunjuk, saran, dorongan moril selama penyusunan

skripsi ini.

x
5) Orang tuaku tercinta yang telah mendidik, selalu mendoakan dan

membesarkan kami sampai ke jenjang perkuliahan.

6) Teman-temanku semuanya yang senantiasa memberiku semangat dan doa

selama penyusunan skripsi ini.

7) Semua pihak yang telah memberikan dukungan moril dan materiil demi

terselesaikannya skripsi ini.

Semoga Allah SWT memberi balasan pahala atas semua amal kebaikan

yang diberikan. Penulis menyadari skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu

segala kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan,

akhirnya penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada

khususnya dan bagi semua pembaca pada umumnya.

Lamongan, Juni 2021

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman

xi
DAFTAR LAMPIRAN……………………......……..………………….…
xii

HALAMAN JUDUL ...................................................................................


i

SURAT PERNYATAAN ...........................................................................


ii

HALAMAN PERSETUJUAN ....................................................................


iii

HALAMAN PENGESAHAN …………………............………………….


iv

CURRICULUM VITAE ...............................................................................


v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................


vi

ABSTRAK ..................................................................................................
vii

ABSTRACT...................................................................................................
viii

KATA PENGANTAR ................................................................................


ix

DAFTAR ISI ...............................................................................................


x

DAFTAR TABEL .......................................................................................


xi

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................


xii

DAFTAR LAMPIRAN ...............................................................................


xiii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………….


1

xii
1.2 Rumusan Masalah …………………………………………..
4

1.3 Tujuan Penelitian ……………………………………………


5

1.4 Manfaat Penelitian ………………………………………….


5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Pengetahuan ……………….…….…………………


7

2.2 Konsep COVID-19 ………..………………………………...


17
2.3 Penerapan Protokol Kesehatan COVID-19 ……….………..
28

2.4 Konsep Masyarakat …………….………...…….…………..


32

2.5 Kerangka Konsep …………………………...........................


35

2.6 Hipotesa ................................................................................


36

BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian ……………………………………………


37

3.2 Waktu dan Tempat Penelitian ………………………………


38

3.3 Kerangka Kerja (Frame Work) ……………………………..


39

3.4 Populasi, Sampel dan Sampling ………………...……….…


40

3.4.1 Populasi …………..…………………………………


40

xiii
3.4.2 Sampel……………………………………………….
40

3.4.3 Besar Sampel ………………………………………..


40

3.4.4 Kriteria Sampel ……………………………………..


41

3.4.5 Sampling …………………………………………….


41

3.5 Variabel Penelitian ………………………………………....


42

3.5.1 Variabel Independent ……………………………….


42

3.5.2 Variabel Dependent …………………………………


42

3.6 Definisi Operasional ………………………………………..


43

3.7 Pengumpulan Data dan Analisa Data ……………………...


44

3.7.1 Pengumpulan Data ………………………………….


44

3.7.2 Pengolahan Data …………………………………....


46

3.7.3 Analisa Data ………………………………………..


49

3.8 Etika Penelitian ………………………..................................


50

BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Penelitian ........................................................................
52
4.1.1 Data Umum…………………………………………..
52

xiv
4.1.2 Data Khusus…………………………….…………….
55
4.2 Pembahasan ………………………………………………….
57
4.2.1 Pengetahuan Tentang COVID-19 di Dusun Gampeng
Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten
Tuban …………..…..………………………..……....
57
4.2.2 Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan
COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu
Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban………………
60
4.2.3 Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan Protokol
Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 di Dusun
Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan
Kabupaten Tuban .........................................................
62
BAB 5 PENUTUP
5.1 Kesimpulan ..............................................................................
64
5.2 Saran .........................................................................................
65
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………..…
67
LAMPIRAN-LAMPIRAN …………………………….………………….
70

xv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Dengan
Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19
Di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan
Kabupaten Tuban ......................................................................
43

Tabel 3.2 Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi (r) ...................................


50

Tabel 4.1 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Di Dusun


Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten
Tuban Tahun 2021 …………………………………………….
53

Tabel 4.2 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Di Dusun Gampeng


Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban
Tahun 2021 …………………………………………………...
54

Tabel 4.3 Distribusi Responden Berdasarkan Pendidikan Di Dusun


Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten
Tuban Tahun 2021 ……………………………………………
54

Tabel 4.4 Distribusi Responden Berdasarkan Pekerjaan Di Dusun


Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten
Tuban Tahun 2021 ……………………………………………
55

Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Tentang COVID-19 di Dusun


Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten

xvi
Tuban tahun 2021 …………………………………………….
55

Tabel 4.6 Distribusi Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan


COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan
Parengan Kabupaten Tuban tahun 2021 ...................................
56

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan


Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 Di Dusun
Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten
Tuban Tahun 2021 ...................................................................
56

xvii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan Dengan
Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-
19 Di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan
Parengan Kabupaten Tuban ...................................................
35

Gambar 3.1 Kerangka Kerja/Frame Work Hubungan Pengetahuan


Dengan Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan
COVID-19 Di Dusun Gampeng Desa Parangbatu
Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban ….............................
39

xviii
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1 Rencana Jadwal Penelitian ………………………………
70

Lampiran 2 Surat Pengantar Permohonan Ijin Penelitian dari


Universitas Muhammadiyah Lamongan ………………....
71

Lampiran 3 Surat Keterangan Ijin Penelitian Dari Dinas Penanaman


Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten
Tuban …………………………………………………….
72

Lampiran 4 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian Dari Desa


Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban …….
73

Lampiran 5 Lembar Permintaan Menjadi Responden ………………..


74

Lampiran 6 Lembar Persetujuan Mengikuti Penelitian ……………….


75

Lampiran 7 Lembar Kuesioner Hubungan Pengetahuan Dengan


Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan
COVID-19 Di Dusun Gampeng Desa Parangbatu
Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban …………………
76

Lampiran 8 Tabulasi Data Umum Hubungan Pengetahuan Dengan


Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan
COVID-19 Di Dusun Gampeng Desa Parangbatu
Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban …………………
80

Lampiran 9 Tabulasi Data Khusus Pengetahuan Tentang COVID-19


Di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan
Parengan Kabupaten Tuban …………………………..…
84

Lampiran 10 Tabulasi Data Khusus Penerapan Protokol Kesehatan


Dalam Pencegahan COVID-19 Di Dusun Gampeng Desa

xix
Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban …….
88

Lampiran 11 Hasil Uji SPSS Spearman Rho …………………………..


92

Lampiran 12 Lembar Konsultasi ……………………………………….


95

xx
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pandemi COVID-19 (Coronavirus Disease-2019) yang disebabkan oleh

virus SARSCoV-2 (Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus-2) menjadi

peristiwa yang mengancam kesehatan masyarakat secara umum dan telah menarik

perhatian dunia. Pada tanggal 30 Januari 2020, WHO (World Health

Organization) telah menetapkan pandemi COVID-19 sebagai keadaan darurat

kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian dunia internasional (Yanti, dkk.,

2020). Penerapan protokol kesehatan merupakan praktik terbaik untuk

mengurangi dampak pandemi COVID-19, mengingat belum adanya pengobatan

yang dinilai efektif dalam melawan virus SARS-CoV-2 (Pinasti, 2020).

Pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 dan pencegahan COVID-19

merupakan hal yang sangat penting untuk diketahui dan dipahami masyarakar

agar terhindar dari COVID-19. Menurut Moudy dan Syakurah (2020),

pengetahuan berpengaruh terhadap sikap dan tindakan sebagai usaha pencegahan

COVID-19. Pemberian pengetahuan yang spesifik, valid, dan tepat sasaran dapat

meningkatkan tindakan sebagai usaha pencegahan terhadap infeksi COVID-19.

Berdasarkan fenomena pada masyarakat Desa Parangbatu Kecamatan Parengan

Kabupaten Tuban, banyak masyarakat yang mengetahui adanya pandemi COVID-

19 namun masih banyak dijumpai masyarakat yang tidak menerapkan protokol

kesehatan seperti tidak menggunakan masker saat keluar rumah dan jarang

mencuci tangan setelah melakukan aktifitas diluar rumah/sawah.

1
2

Berdasarkan data WHO bulan April 2020, kasus COVID-19 yang

dilaporkan ditemukan di 203 negara di seluruh dunia adalah 937.976 kasus yang

dikonfirmasi dan 47.279 kematian (Yanti et al., 2020). Berdasarkan update data

kasus positif COVID-19 yang dipublikasikan oleh Satuan Tugas Penanganan

COVID-19 per tanggal 01 Oktober 2020, jumlah pasien positif COVID-19 di

Indonesia terus meningkat. Per hari Rabu 30 September 2020, pasien positif

bertambah 4.284. Sehingga, keseluruhan kasus positif menjadi 287.008,

Sementara pasien yang dinyatakan sembuh menjadi 214.947 orang, setelah

mengalami penambahan sebanyak 4.510 orang. Sedangkan pasien meninggal

bertambah sebanyak 139 orang, sehingga totalnya menjadi 10.740 orang.

Kasus positif COVID-19 per hari Rabu 30 September 2020 di Propinsi

Jawa Timur sebanyak 44.341 orang, sembuh 37.741 orang, dan meninggal

sebanyak 3.240 orang, sedangkan di Kabupaten Tuban sampai dengan bulan

November 2020 konfirmasi positif kumulatif sebanyak 144 orang, sembuh 107

orang dan meninggal dunia 25 orang, sementara itu di Kecamatan Parengan

jumlah kasus terkonfirmasi sebanyak 22 orang, sembuh 15 orang, dan meninggal

sebanyak 5 orang (DinKes Tuban, 2020).

Pengetahuan tentang COVID-19 merupakan hal penting yang perlu

dipahami masyarakat sehingga dapat bersikap dan melakukan tindakan yang baik

terhadap pencegahan COVID-19. Pengetahuan dapat dipengaruhi sosiodemografi

berupa jenis kelamin, kelompok usia, status pernikahan dan tingkat pendidikan

(Moudy dan Syakurah, 2020). Protokol kesehatan sebagai pencegahan terhadap

COVID-19, berkaitan dengan perilaku yang menurut B. Bloom, terdapat tiga

domain/ranah dari perilaku, yaitu pengetahuan (knowledge), sikap (attitude), dan


3

tindakan (practice) (Notoatmodjo, 2014). Sedangkan perilaku kesehatan tersebut,

menurut L. Green, dipengaruhi dan ditentukan oleh tiga faktor yaitu faktor

predisposisi (predisposing factor), faktor pemungkin (enabling factor), dan faktor

pendorong/ penguat (reinforcing factor) (Notoatmodjo, 2014).

Rekomendasi WHO tentang tentang kesiapsiagaan, kesiapan, dan tindakan

respons kritis untuk COVID-19 membahas beberapa strategi yang dapat

diterapkan oleh negara-negara untuk memperlambat penyebaran penyakit dengan

menerapkan protokol kesehatan. Penatalaksanaan yang harus diterapkan oleh

seluruh masyarakat pada berbagai tatanan adalah menggunakan masker, tidak

melakukan kontak fisik, menjaga jarak minimal 2 meter, rajin cuci tangan

menggunakan sabun di air mengalir, membawa antiseptik, menggunakan alat

makan sendiri, dan tindakan lainnya (Utami, Mose dan Martini, 2020). Kurangnya

pengetahuan masyarakat tentang COVID-19 sekarang ini dapat mengakibatkan

masyarakat terinfeksi SARS-Cov-2, karena pengetahuan sebagai dasar dalam

melakukan pencegahan COVID-19 diikuti dengan tahu, mau, dan mampu yang

kemudian mempunyai inisiatif untuk melakukan tindakan pencegahan COVID-19

(Kholifah dan Widagdo, 2016 : 36). Hal ini akan meningkatkan ancaman dalam

masa pandemi COVID-19 sehingga jumlah kasus COVID-19 di masyarakat dapat

terus meningkat (Yanti, dkk., 2020).

Strategi pencegahan oleh masyarakat untuk memperlambat transmisi dan

penyebaran virus COVID-19, khususnya di antara populasi berisiko tinggi harus

dilaksanakan dengan baik sehubungan belum adanya metode pengobatan khusus

atau vaksin terhadap penyakit coronavirus yang baru (Utami, Mose dan Martini,

2020). Tindakan protokol kesehatan yang ditetapkan oleh WHO dan Kementerian
4

Kesehatan RI tidak akan berjalan sebelum masyarakat dibekali dengan

pengetahuan, sikap dan keterampilan yang baik dalam pelaksanaannya.

Diperlukan adanya sosialisasi dan upaya-upaya promosi kesehatan yang gencar

sehingga terdapat perubahan pada kognitif, afektif dan psikomotor masyarakat

dalam pencegahan COVID-19 (Utami, 2020).

Pemerintah juga perlu mempublikasikan data yang terbuka, akurat dan

komprehensif terkait kondisi penyebaran COVID-19. Data terbuka dari distribusi

pandemi dapat meningkatkan kepercayaan publik terhadap pemerintah dan

menghasilkan stabilitas masyarakat. Sebaliknya, data yang disembunyikan dari

publik justru akan membuat ketidakpercayaan masyarakat dalam mengikuti

himbauan pemerintah (Farizi & Harmawan, 2020). Pemerintah harus sigap dalam

melacak area atau zona dengan kasus penularan yang tinggi sehingga proses

identifikasi lokasi yang terdampak parah bisa segera ditindaklanjuti baik oleh

tenaga medis dan pemerintah (Suryaatmadja & Maulani, 2020).

Dari uraian diatas, maka peneliti tertarik untuk mengambil judul

“Hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan

COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten

Tuban”

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah maka dapat dirumuskan masalah

sebagai berikut ”Apakah ada hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol

kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu

Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban?”


5

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan

dalam pencegahan COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan

Parengan Kabupaten Tuban.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi pengetahuan tentang COVID-19 di Dusun Gampeng Desa

Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.

2. Mengidentifikasi penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-

19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten

Tuban.

3. Menganalisis hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan

dalam pencegahan COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu

Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.

1.4 Manfaat Penelitian

Penelitian yang akan dilakukan diharapkan dapat memberikan manfaat

bagi pihak yang terkait.

1.4.1 Manfaat Teoritis

1. Bagi Responden

Memberikan informasi mengenai pencegahan COVID-19 sehingga

dapat menjadi motivasi masyarakat agar mengembangkan dan

mempertahankan perilaku kesehatan yang positif terutama rutin dalam

melakukan protokol kesehatan.


6

2. Bagi Institusi Pendidikan

Menambah sumber kepustakaan khasanah ilmu pengetahuan

keperawatan komunitas khususnya tentang hubungan pengetahuan dengan

penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19.

1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Peneliti

Sebagai pengalaman baru bagi peneliti dalam melakukan penelitian

komunitas tentang hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol

kesehatan dalam pencegahan COVID-19.

2. Bagi tenaga kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pemberian

pendidikan kesehatan pada masyarakat agar dapat menerapkan protokol

kesehatan dalam pencegahan COVID-19.

3. Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat memberikan informasi tentang penerapan

protocol kesehatan sehingga masyarakat dapat mencegah penyebaran

penularan COVID-19.
BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab ini diuraikan beberapa konsep yang mendasari penelitian ini,

yaitu : konsep pengetahuan, konsep COVID-19, konsep penerapan protocol

kesehatan, konsep masyarakat, kerangka konsep dan hipotesa.

2.1 Konsep Pengetahuan

2.1.1 Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil dari rasa ingin tahu yang terjadi melalui proses

sensoris panca indera, khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu.

Pengetahuan dapat dimaknai sebagai informasi yang dapat ditindaklanjuti atau

informasi yang dapat digunakan sebagai dasar bertindak, untuk mengambil

keputusan dan menempuh arah atau strategi baru (Hartono, 2016 : 15-16).

Pengetahuan yang harus dimiliki oleh masyarakat dalam mengurangi

penyebaran atau penularan COVID-19 adalah mencakup pengetahuan tentang

pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara penularan dan pencegahan, dan

pengobatan Covid-19 (Saputra dan Simbolon, 2020).

2.1.2 Tingkat Pengetahuan

Pengetahuan seseorang terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkat

yang berbeda-beda. Secara garis besarnya menurut Notoatmodjo S (2014 : 27-28),

pengetahuan dibagi dalam 6 tingkat, yakni :

1. Tahu (know)

Tahu diartikan hanya sebagai recall (memanggil), memori yang telah

ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Untuk mengetahui atau

7
8

mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat menggunakan pertanyaan-

pertanyaan misalnya : apa tanda-tanda anak yang kurang gizi, apa penyebab

penyakit TBC, bagaimana cara melakukan PSN (Pemberantasan Sarang

Nyamuk), dan sebagainya (Notoatmodjo, 2014 : 27).

2. Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekadar tahu terhadap objek tersebut,

tidak sekadar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut harus dapat

menginterprestasikan secara benar tentang objek yang diketahui tersebut

(Notoatmodjo, 2014 : 27).

3. Aplikasi (aplication)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikan prinsip yang diketahui

tersebut pada situasi yang lain.

4. Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan atau

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-komponen yang

terdapat dalam suatu masalah atau objek yang diketahui. Indikasi bahwa

pengetahuan seseorang itu sudah sampai pada tingkat analisis adalah apabila

orang tersebut telah dapat membedakan, atau memisahkan, mengelompokkan,

membuat diagram (bagan) terhadap pengetahuan atas objek tersebut.

5. Sintesis (syntesis)

Sintesis menunjukkan suatu kemampuan seseorang untuk merangkum

atau meletakkan dalam satu hubungan yang logis dari komponen-komponen

pengetahuan yang dimiliki. Dengan kata lain sintesis adalah suatu


9

kemampuan untuk menyusun formulasi baru dari formulasi-formulasi yang

telah ada.

6. Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini dengan

sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau norma-

norma yang berlaku dimasyarakat.

2.1.3 Cara Memperoleh Pengetahuan

Dari berbagai macam cara yang telah digunakan untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan sepanjang sejarah, dapat dikelompokkan menjadi dua,

yakni : a) Cara tradisional atau non ilmiah, yakni tanpa melalui penelitian ilmiah,

dan b) cara modern atau cara ilmiah, yakni melalui proses penelitian.

1. Cara memperoleh kebenaran non ilmiah

Cara kuno atau tradisional ini dipakai orang untuk memperoleh

kebenaran pengetahuan, sebelum ditemukannya metode ilmiah atau metode

penemuan secara sistematik dan logis adalah dengan cara non ilmiah, tanpa

melalui penelitian.

Cara-cara penemuan pengetahuan pada periode ini antara lain meliputi :

a. Cara coba salah (trial and error)

Cara memperoleh kebenaran non ilmiah, yang pernah digunakan

oleh manusia dalam memperoleh pengetahuan adalah melalui cara coba-

coba atau dengan kata yang lebih dikenal “trial and error”. Cara ini telah

dipakai orang sebelum adanya kebudayaan, bahkan mungkin sebelum

adanya peradaban. Cara coba-coba ini dilakukan dengan menggunakan


10

beberapa kemungkinan dalam memecahkan masalah dan apabila

kemungkinan tersebut tidak berhasil, dicoba kemungkinan yang lain.

Itulah sebabnya maka cara ini disebut metode trial (coba) and error

(gagal atau salah) atau metode coba salah (coba-coba).

Metode ini telah digunakan orang dalam waktu yang cukup lama

untuk memecahkan berbagai masalah. Bahkan sampai sekarang pun

metode ini masih sering digunakan, terutama oleh mereka yang belum

atau tidak mengetahui suatu cara tertentu yang tepat dalam memecahkan

masalah yang dihadapi. Pengalaman yang diperoleh melalui penggunaan

metode ini banyak membantu perkembangan berfikir dan kebudayaan

manusia ke arah yang lebih sempurna.

b. Secara kebetulan

Penemuan kebenaran secara kebetulan terjadi karena tidak

disengaja oleh orang yang bersangkutan.

c. Cara kekuasaan atau otoritas

Dalam kehidupan manusia sehari-hari, banyak sekali kebiasaan-

kebiasaan dan tradisi-tradisi yang dilakukan oleh orang, tanpa melalui

penalaran apakah yang dilakukan tersebut baik atau tidak. Kebiasaan

seperti ini bukan hanya terjadi pada masyarakat tradisional saja,

melainkan juga terjadi pada masyarakat modern. Sumber pengetahuan

tersebut dapat berupa pemimpin-pemimpin masyarakat baik formal

maupun informal, para pemuka agama, pemegang pemerintahan dan

sebagainya. Dengan kata lain pengetahuan tersebut diperoleh

berdasarkan pada pemegang otoritas, yakni orang yang mempunyai


11

wibawa atau kekuatan, baik tradisi, otoritas pemerintah, otoritas

pemimpin agama, maupun ahli ilmu pengetahuan atau ilmuan. Demikian

pula pendapat yang dikeluarkan oleh tokoh-tokoh ilmu pengetahuan atau

filsafat selalu digunakan sebagai referensi dalam memecahkan berbagai

permasalahan yang dihadapi. Prinsip inilah, orang lain menerima

pendapat yang dikemukakan oleh orang yang mempunyai otoritas, tanpa

terlebih dahulu menguji atau membuktikan kebenarannya, baik

berdasarkan fakta empiris ataupun berdasarkan penalaran sendiri. Hal ini

disebabkan karena orang yang menerima pendapat tersebut mengganggap

bahwa apa yang dikemukakannya adalah sudah benar.

d. Berdasarkan pengalaman pribadi

Pengalaman merupakan sumber pengetahuan atau pengalaman itu

merupakan suatu cara untuk memperoleh kebenaran pengetahuan. Semua

pengalaman pribadi tersebut dapat merupakan sumber kebenaran

pengetahuan. Namun perlu diperhatikan disini bahwa tidak semua

pengalaman pribadi dapat menuntun seseorang untuk menarik

kesimpulan dengan benar. Untuk dapat menarik kesimpulan dari

pengalaman dengan benar diperlukan berfikir kritis dan logis.

e. Cara akal sehat (Common sense)

Akal sehat atau common sense kadang-kadang dapat menemukan

teori atau kebenaran. Pemberian hadiah dan hukuman (reward and

punishment) merupakan cara yang masih dianut oleh banyak orang untuk

mendisiplinkan anak dalam konteks pendidikan.


12

f. Kebenaran melalui wahyu

Ajaran dan dogma adalah suatu kebenaran yang diwahyukan dari

Tuhan melalui para Nabi. Kebenaran ini harus diterima dan diyakini oleh

pengikut-pengikut agama yang bersangkutan, terlepas dari apakah

kebenaran tersebut rasional atau tidak. Sebab kebenaran ini diterima oleh

para Nabi adalah sebagai wahyu dan bukan karena hasil usaha penalaran

atau penyelidikan manusia.

g. Kebenaran secara intuitif

Kebenaran secara intuitif diperoleh manusia secara cepat sekali

melalui proses diluar kesadaran dan tanpa melalui proses penalaran atau

berfikir. Kebenaran yang diperoleh melalui intuitif sukar dipercaya

karena kebenaran ini tidak menggunakan cara-cara yang rasional dan

yang sistematis.

h. Melalui jalan pikiran

Dalam memperoleh kebenaran pengetahuan, manusia

menggunakan jalan pikirannya, baik melalui induksi maupun deduksi.

Induksi dan deduksi pada dasarnya merupakan cara melahirkan

pemikiran secara tidak langsung melalui pernyataaan-pernyataan yang

dikemukakan, kemudian dicari hubungannya sehingga dapat dibuat

disuatu kesimpulan. Apabila proses pembuatan kesimpulan melalui

pernyataan-pernyataan khusus kepada yang umum dinamakan deduksi,

sehingga deduksi adalah pembuatan kesimpulan dan pernyataan-

pernyataan umum kepada yang khusus.


13

i. Induksi

Induksi adalah proses penarikan kesimpulan yang dimulai dari

pernyataan-pernyataan khusus ke pernyataan yang bersifat umum.

j. Deduksi

Deduksi adalah pembuatan kesimpulan dari pernyataan-

pernyataan umum ke khusus. Didalam proses berfikir deduksi berlaku

bahwa sesuatu yang dianggap benar secara umum pada kelas tertentu,

berlaku juga kebenarannya pada semua peristiwa yang terjadi pada setiap

yang termasuk dalam kelas itu.

2. Cara ilmiah dalam memperoleh pengetahuan

Cara baru atau modern dalam memperoleh pengetahuan pada dewasa

ini lebih sistematis, logis dan ilmiah. Cara ini disebut “metode penelitian

ilmiah”, atau lebih populer disebut metodologi penelitian (research

methodology) (Notoatmodjo, 2014).

2.1.4 Sumber Pengetahuan

Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk memperoleh pengetahun.

Upaya-upaya serta cara-cara yang dipergunakan dalam memperoleh pengetahuan

menurut Lestari, T., (2015 : 8), adalah :

1. Orang yang memiliki otoritas

Salah satu upaya mendapatkan pengetahuan yaitu bertanya pada orang

yang memilki otoritas atau dianggap lebih tahu. Pada zaman modern ini,

orang yang ditempatkan memiliki otoritas melalui pengakuan dengan gelar.

Mendapatkan pengetahuan dari otoritas bisa juga melalui hasil publikasi

resmi mengenai kesasksian otoritas seperti buku atau publikasi resmi

pengetahuan lainnya.
14

2. Indra

Indra adalah peralatan pada diri manusia sebagai salah satu sumber

internal pengetahuan, disebutkan sebelumnya juga bahwa pengetahuan pada

dasarnya adalah dan hanyalah pengalaman-pengalaman konkret kita yang

terbentuk karena presepsi indra, seperti presepsi penglihatan, pendengaran,

perabaan, penciuman, dan pencicipan dengan lidah.

3. Akal

Dalam kenyatannya ada pengetahuan yang bisa dibangun oleh

manusia tanpa harus di presepsikan oleh indra terlebih dahulu. Pengetahuan

melalui akal ini dapat diketahui dengan pasti dan dengan sendirinya karena

adanya potensi dari akal.

4. Intuisi

Intuisi atau pemahaman yang langsung dan bukan hasil dari pemikiran

yang sadar atau persepsi rasa yang langsung. Intuisi dapat berarti kesadaran

tentang data-data yang langsung dirasakan.

2.1.5 Faktor yang mempengaruhi Pengetahuan

Faktor-faktor yang melatar belakangi atau mempengaruhi pengetahuan,

antara lain :

1. Umur

Peningkatan umur menambah kedewasaan seseorang dan terkait

dengan pengalaman hidupnya. Semakin banyak pengalaman hidup akan

semakin tinggi pengetahuannya (Surahman dan Supardi, 2016 : 36). Usia 20-

30 tahun merupakan puncak kematangan berpikir seseorang, dimana pada

usia usia tersebut seseorang mempunyai pertimbangan dalam menangkap

informasi dan mempunyai daya pikir yang baik (Prihati, 2020).


15

2. Pendidikan

Pendidikan merupakan suatu usaha untuk mengembangkan

kepribadian dan kemampuan didalam dan diluar sekolah baik formal maupun

non formal dan berlangsung seumur hidup (Zulhafandi dan Ariyanti, 2020).

Pendidikan akan penuntun manusia untuk berbuat dan mengisi hidupnya yang

dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, sehingga meningkatkan

kualitas hidupnya. Umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang semakin

mudah menerima informasi dan semakin tinggi pengetahuannya (Surahman

dan Supardi, 2016 : 36).

3. Pekerjaan

Pekerjaan anggota keluarga merupakan satu sumber penghasilan bagi

keluarga untuk memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual keluarga.

Orang yang bekerja di luar rumah akan banyak melihat dan berinteraksi

dengan lingkungannya, sehingga pengetahuannya semakin bertambah

(Surahman dan Supardi, 2016 : 36). Lingkungan pekerjaan dapat membuat

seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara langsung

maupun tidak langsung. Lingkungan pekerjaan berpengaruh terhadap proses

masuknya pengetahuan ke dalam individu (Prihati, 2020).

4. Sumber informasi

Informasi dapat diperoleh dari berbagai sumber informasi dalam

bentuk media masa cetak dan media elektronik berupa koran, leaflet, buku,

poster, televisi, radio. Orang yang sering terpapar informasi pengetahuannya

semakin bertambah (Surahman dan Supardi, 2016 : 36). Faktor infomasi


16

dengan berkembangnya teknologi akan menyediakan bermacam-maca media

massa yang dapat mempengaruhi pengetahuan masyarakat tentang informasi

terbaru, sehingga saran komunikasi seperti televisi, radio, surat kabar,

majalah dan lain lain mempunyai pengaruh besar terhadap penyampaian opini

dan kepercayaan sesorang (Zulhafandi dan Ariyanti, 2020).

2.1.6 Pengukuran Pengetahuan

Pengetahuan tentang kesehatan dapat diukur dengan jenis penelitian

kuantitatif (Notoatmodjo S, 2014 : 141), yang biasanya menggunakan metode

wawancara dan angket (self administered) :

1. Wawancara tertutup atau wawancara terbuka, dengan menggunakan

instrumen (alat pengukuran/pengumpul data) kuesioner. Wawancara tertutup

adalah suatu wawancara dimana jawaban responden atas pertanyaan yang

diajukan telah tersedia dalam opsi jawaban, responden tinggal memilih

jawaban mana yang mereka anggap paling benar atau paling tepat. Sedangkan

wawancara terbuka, dimana pertanyaan-pertanyaan yang diajukan bersifat

terbuka, sedangkan responden boleh menjawab apa saja sesuai dengan

pendapat atau pengetahuan responden sendiri.

2. Angket tertutup atau terbuka. Seperti halnya wawancara, angket juga dalam

bentuk tertutup dan terbuka. Instrumen atau alat ukurnya seperti wawancara,

hanya jawaban responden disampaikan lewat tulisan. Metode pengukuran

melalui angket ini sering disebut “self administered” atau metode mengisi

sendiri (Notoatmodjo S, 2014 : 141).


17

Menurut Nursalam (2016 : 200), pengetahuan dikategorikan dengan

kriteria :

1. Pengetahuan baik bila nilai prosentasenya 76%-100%.

2. Pengetahuan cukup bila prosentasenya 56%-75%.

3. Pengetahuan kurang bila prosentasenya <56% (Nursalam, 2016 : 200).

2.2 Konsep COVID-19

2.2.1 Pengertian

Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit baru yang

dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit

ini disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2

(SARS-CoV-2). Gejala klinis yang muncul beragam, seperti gejala flu biasa

(demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan, nyeri otot, nyeri kepala) sampai yang

komplikasi berat (pneumonia atau sepsis) (Razi, dkk., 2020 : 7).

2.2.2 Penyebab

Penyebab COVID-19 adalah virus yang tergolong dalam family

coronavirus. Coronavirus merupakan virus RNA strain tunggal positif, berkapsul

dan tidak bersegmen. Terdapat 4 struktur protein utama pada Coronavirus yaitu:

protein N (nukleokapsid), glikoprotein M (membran), glikoprotein spike S

(spike), protein E (selubung). Coronavirus tergolong ordo Nidovirales, keluarga

Coronaviridae. Coronavirus ini dapat menyebabkan penyakit pada hewan atau

manusia. Terdapat 4 genus yaitu alphacoronavirus, betacoronavirus, gamma-

coronavirus, dan deltacoronavirus. Sebelum adanya COVID-19, ada 6 jenis


18

coronavirus yang dapat menginfeksi manusia, yaitu HCoV-229E (alpha

coronavirus), HCoV-OC43 (betacoronavirus), HCoVNL63 (alphacoronavirus)

HCoV-HKU1 (betacoronavirus), SARS-CoV (betacoronavirus), dan MERS-CoV

(betacoronavirus) (Kemenkes, RI., 2020 : 21-22).

Coronavirus yang menjadi etiologi COVID-19 termasuk dalam genus

betacoronavirus, umumnya berbentuk bundar dengan beberapa pleomorfik, dan

berdiameter 60-140 nm. Hasil analisis filogenetik menunjukkan bahwa virus ini

masuk dalam subgenus yang sama dengan coronavirus yang menyebabkan wabah

SARS pada 2002-2004 silam, yaitu Sarbecovirus. Atas dasar ini, International

Committee on Taxonomy of Viruses (ICTV) memberikan nama penyebab COVID-

19 sebagai SARS-CoV-2 (Kemenkes, RI., 2020 : 22).

Belum dipastikan berapa lama virus penyebab COVID-19 bertahan di atas

permukaan, tetapi perilaku virus ini menyerupai jenis-jenis coronavirus lainnya.

Lamanya coronavirus bertahan mungkin dipengaruhi kondisi-kondisi yang

berbeda (seperti jenis permukaan, suhu atau kelembapan lingkungan). Penelitian

Doremalen et al., (2020) menunjukkan bahwa SARS-CoV-2 dapat bertahan

selama 72 jam pada permukaan plastik dan stainless steel, kurang dari 4 jam pada

tembaga dan kurang dari 24 jam pada kardus. Seperti virus corona lain, SARS-

COV-2 sensitif terhadap sinar ultraviolet dan panas. Efektif dapat dinonaktifkan

dengan pelarut lemak (lipid solvents) seperti eter, etanol 75%, ethanol, disinfektan

yang mengandung klorin, asam peroksiasetat, dan khloroform (kecuali

khlorheksidin) (Kemenkes, RI., 2020 : 22-23).


19

2.2.3 Cara Penularan

1. Lewat droplet/percikan saat batuk, bersin atau berbicara

2. Kontak fisik dengan orang terinfeksi (menyentuh atau jabat tangan)

3. Menyentuh mulut, hidung dan mata dengan tangan yang terpapar virus (Razi,

dkk., 2020 : 7).

Coronavirus merupakan zoonosis (ditularkan antara hewan dan manusia).

Penelitian menyebutkan bahwa SARS ditransmisikan dari kucing luwak (civet

cats) ke manusia dan MERS dari unta ke manusia. Adapun, hewan yang menjadi

sumber penularan COVID-19 ini masih belum diketahui (Kemenkes, RI., 2020 :

22-23).

Masa inkubasi COVID-19 rata-rata 5-6 hari, dengan range antara 1 dan 14

hari namun dapat mencapai 14 hari. Risiko penularan tertinggi diperoleh di hari-

hari pertama penyakit disebabkan oleh konsentrasi virus pada sekret yang tinggi.

Orang yang terinfeksi dapat langsung dapat menularkan sampai dengan 48 jam

sebelum onset gejala (presimptomatik) dan sampai dengan 14 hari setelah onset

gejala. Sebuah studi melaporkan bahwa 12,6% menunjukkan penularan

presimptomatik. Penting untuk mengetahui periode presimptomatik karena

memungkinkan virus menyebar melalui droplet atau kontak dengan benda yang

terkontaminasi. Sebagai tambahan, bahwa terdapat kasus konfirmasi yang tidak

bergejala (asimptomatik), meskipun risiko penularan sangat rendah akan tetapi

masih ada kemungkinan kecil untuk terjadi penularan (Kemenkes, RI., 2020 : 23).

Berdasarkan studi epidemiologi dan virologi saat ini membuktikan bahwa

COVID-19 utamanya ditularkan dari orang yang bergejala (simptomatik) ke orang

lain yang berada jarak dekat melalui droplet. Droplet merupakan partikel berisi air
20

dengan diameter >5-10 μm. Penularan droplet terjadi ketika seseorang berada

pada jarak dekat (dalam 1 meter) dengan seseorang yang memiliki gejala

pernapasan (misalnya, batuk atau bersin) sehingga droplet berisiko mengenai

mukosa (mulut dan hidung) atau konjungtiva (mata). Penularan juga dapat terjadi

melalui benda dan permukaan yang terkontaminasi droplet di sekitar orang yang

terinfeksi. Oleh karena itu, penularan virus COVID-19 dapat terjadi melalui

kontak langsung dengan orang yang terinfeksi dan kontak tidak langsung dengan

permukaan atau benda yang digunakan pada orang yang terinfeksi (misalnya,

stetoskop atau termometer) (Kemenkes, RI., 2020 : 23).

Dalam konteks COVID-19, transmisi melalui udara dapat dimungkinkan

dalam keadaan khusus dimana prosedur atau perawatan suportif yang

menghasilkan aerosol seperti intubasi endotrakeal, bronkoskopi, suction terbuka,

pemberian pengobatan nebulisasi, ventilasi manual sebelum intubasi, mengubah

pasien ke posisi tengkurap, memutus koneksi ventilator, ventilasi tekanan positif

non-invasif, trakeostomi, dan resusitasi kardiopulmoner. Masih diperlukan

penelitian lebih lanjut mengenai transmisi melalui udara (Kemenkes, RI., 2020 :

23-24).

2.2.4 Tanda dan Gejala

Menurut Razi, dkk., (2020 : 8-9) tanda dan gejala Coronavirus Disease

2019 atau COVID-19 adalah :

1. Gejala ringan dan sedang :

a. Demam (sama dengan atau > 380C) atau ada riwayat demam, pada kasus

tertentu tidak ada demam

b. Batuk/pilek/nyeri tenggorokan
21

2. Gejala berat :

Gejala ringan ditambah :

a. Keluhan sesak nafas (frekuensi nafas >24x/menit) dan pneumonia

berdasarkan gambaran radiologist.

b. Gagal ginjal.

Gejala tersebut disertai riwayat sebagai berikut :

1. Melakukan perjalanan ke negara/daerah yang terkonfirmasi adanya transmisi

lokal COVID-19 pada 14 hari terakhir sebelum timbul gejala.

2. Kontak dengan orang yang memiliki riwayat perjalanan pada 14 hari terakhir

ke negara-negara/daerah yang terkonfirmasi adanya transmisi lokal COVID-

19.

3. Kontak erat dengan orang-orang berasal dari negara/daerah yang

terkonfirmasi adanya transmisi lokal COVID-19.

4. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan

pasien yang terkonfirmasi COVID-19.

5. Riwayat kontak erat (minimal 15 menit dengan jarak kurang dari 2 meter)

dengan pasien terkonfirmasi COVID-19.

Gejala COVID-19 menurut Kemenkes, RI., (2020 : 24) dapat bersifat

ringan dan muncul secara bertahap. Beberapa orang yang terinfeksi tidak

menunjukkan gejala apapun dan tetap merasa sehat. Gejala COVID-19 yang

paling umum adalah demam, rasa lelah, dan batuk kering. Beberapa pasien

mungkin mengalami rasa nyeri dan sakit, hidung tersumbat, pilek, nyeri kepala,

konjungtivitis, sakit tenggorokan, diare, hilang penciuman dan pembauan atau

ruam kulit.
22

Menurut data dari negara-negara yang terkena dampak awal pandemi, 40%

kasus akan mengalami penyakit ringan, 40% akan mengalami penyakit sedang

termasuk pneumonia, 15% kasus akan mengalami penyakit parah, dan 5% kasus

akan mengalami kondisi kritis. Pasien dengan gejala ringan dilaporkan sembuh

setelah 1 minggu. Pada kasus berat akan mengalami Acute Respiratory Distress

Syndrome (ARDS), sepsis dan syok septik, gagal multi-organ, termasuk gagal

ginjal atau gagal jantung akut hingga berakibat kematian. Orang lanjut usia

(lansia) dan orang dengan kondisi medis yang sudah ada sebelumnya seperti

tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan paru, diabetes dan kanker berisiko

lebih besar mengalami keparahan.

2.2.5 Cara Pencegahan COVID-19

Menurut Razi, dkk., (2020 : 9-13) cara pencegahan Coronavirus Disease

2019 atau COVID-19 adalah :

1. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir

Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir minimal 20 detik. Jangan

menyentuh hidung, mulut dan mata sebelum mencuci tangan.

6 langkah cuci tangan menurut WHO :

a. Ratakan dengan kedua telapak tangan

b. Gosok punggung dan sela-sela jari tangan kiri dengan tangan kanan dan

sebaliknya.

c. Gosok telapak tangan dan sela-sela jari.

d. Punggung jari tangan kanan digosokkan pada telapak tangan kiri dengan

jari sisi dalam kedua tangan saling mengunci.


23

e. Ibu jari tangan kiri digosok berputar dalam genggaman tangan kanan dan

sebaliknya.

f. Gosok berputar ujung jari-jari tangan kanan di telapak tangan kiri dan

sebaliknya.

Waktu mencuci tangan :

a. Ketika tiba di rumah, tempat kerja, dll setelah perjalanan

b. Sebelum menyiapkan makanan

c. Sebelum makan

d. Setelah menggunakan toilet

2. Terapkan etika batuk ketika batuk

a. Ketika batuk, gunakan masker

b. Tutup hidung dan mulut dengan lengan

c. Dapat juga memakai sapu tangan atau tisu.

d. Segera buang tisu yang sudah dipakai ke tempat sampah.

e. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

3. Melakukan physical distancing

Physical distancing adalah menjaga jarak antar manusia dan

menghindari titik keramaian, karena orang dapat terinfeksi tanpa gejala

apapun, namun tetap dapat menyebarkannya ke orang lain. Jika kita tidak

melakukan upaya pencegahan dengan menghindari keramaian, jumlah orang

terinfeksi akan meledak dan fasilitas layanan kesehatan akan kewalahan

menangani. Physical distancing dilakukan karena dapat mengurangi laju

penularan agar pasien terinfeksi dapat ditangani hingga sembuh.


24

2.2.6 Diagnosis

WHO merekomendasikan pemeriksaan molekuler untuk seluruh pasien

yang terduga terinfeksi COVID-19. Metode yang dianjurkan adalah metode

deteksi molekuler/NAAT (Nucleic Acid Amplification Test) seperti pemeriksaan

RT-PCR (Kemenkes, RI., 2020 : 24).

Pada anamnesis gejala yang dapat ditemukan yaitu, tiga gejala utama:

demam, batuk kering (sebagian kecil berdahak) dan sulit bernapas atau sesak

(Yuliana, 2020).

1. Pasien dalam pengawasan atau kasus suspek / possible

a. Seseorang yang mengalami:

1) Demam (≥380C) atau riwayat demam

2) Batuk atau pilek atau nyeri tenggorokan

3) Pneumonia ringan sampai berat berdasarkan klinis dan/atau

gambaran radiologis. (pada pasien immunocompromised presentasi

kemungkinan atipikal) DAN disertai minimal satu kondisi sebagai

berikut :

a) Memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau wilayah/ negara

yang terjangkit dalam 14 hari sebelum timbul gejala

b) Petugas kesehatan yang sakit dengan gejala sama setelah

merawat pasien infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) berat

yang tidak diketahui penyebab / etiologi penyakitnya, tanpa

memperhatikan riwayat bepergian atau tempat tinggal.


25

b. Pasien infeksi pernapasan akut dengan tingkat keparahan ringan sampai

berat dan salah satu berikut dalam 14 hari sebelum onset gejala:

1) Kontak erat dengan pasien kasus terkonfirmasi atau probable

COVID-19, ATAU

2) Riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan sudah

teridentifikasi), ATAU

3) Bekerja atau mengunjungi fasilitas layanan kesehatan dengan kasus

terkonfirmasi atau probable infeksi COVID-19 di Tiongkok atau

wilayah/negara yang terjangkit.

4) Memiliki riwayat perjalanan ke Wuhan dan memiliki demam (suhu

≥380C) atau riwayat demam.

2. Orang dalam Pemantauan

Seseorang yang mengalami gejala demam atau riwayat demam tanpa

pneumonia yang memiliki riwayat perjalanan ke Tiongkok atau

wilayah/negara yang terjangkit, dan tidak memiliki satu atau lebih riwayat

paparan diantaranya :

a. Riwayat kontak erat dengan kasus konfirmasi COVID-19

b. Bekerja atau mengunjungi fasilitas kesehatan yang berhubungan dengan

pasien konfirmasi COVID-19 di Tiongkok atau wilayah/negara yang

terjangkit (sesuai dengan perkembangan penyakit)

c. Memiliki riwayat kontak dengan hewan penular (jika hewan penular

sudah teridentifikasi) di Tiongkok atau wilayah/negara yang terjangkit

(sesuai dengan perkembangan penyakit


26

3. Kasus Probable

Pasien dalam pengawasan yang diperiksakan untuk COVID-19 tetapi

inkonklusif atau tidak dapat disimpulkan atau seseorang dengan hasil

konfirmasi positif pan-coronavirus atau beta coronavirus.

4. Kasus terkonfirmasi

Seseorang yang secara laboratorium terkonfirmasi COVID-19 (Yuliana,

2020).

2.2.7 Tatalaksana COVID-19

Hingga saat ini, belum ada vaksin dan obat yang spesifik untuk mencegah

atau mengobati COVID-19. Pengobatan ditujukan sebagai terapi simptomatis dan

suportif. Ada beberapa kandidat vaksin dan obat tertentu yang masih diteliti

melalui uji klinis (Kemenkes, RI., 2020 : 24).

Tatalaksana Umum

1. Isolasi pada semua kasus sesuai dengan gejala klinis yang muncul, baik

ringan maupun sedang.

2. Implementasi pencegahan dan pengendalian infeksi (PPI)

3. Serial foto toraks untuk menilai perkembangan penyakit

4. Suplementasi oksigen

Pemberian terapi oksigen segera kepada pasien dengan, distress napas,

hipoksemia atau syok. Terapi oksigen pertama sekitar 5L/menit dengan target

SpO2 ≥90% pada pasien tidak hamil dan ≥ 92-95% pada pasien hamil

5. Kenali kegagalan napas hipoksemia berat.


27

6. Terapi cairan

Terapi cairan konservatif diberikan jika tidak ada bukti syok Pasien dengan

SARI harus diperhatikan dalam terapi cairannya, karena jika pemberian

cairan terlalu agresif dapat memperberat kondisi distress napas atau

oksigenasi. Monitoring keseimbangan cairan dan elektrolit

7. Pemberian antibiotik empiris

8. Terapi simptomatik

Terapi simptomatik diberikan seperti antipiretik, obat batuk dan lainnya jika

memang diperlukan.

9. Pemberian kortikosteroid sistemik tidak rutin diberikan pada tatalaksana

pneumonia viral atau ARDS selain ada indikasi lain.

10. Observasi ketat

11. Pahami komorbid pasien

Saat ini belum ada penelitian atau bukti talaksana spesifik pada COVID-

19. Belum ada tatalaksana antiviral untuk infeksi Coronavirus yang terbukti

efektif. Pada studi terhadap SARSCoV, kombinasi lopinavir dan ritonavir

dikaitkan dengan memberi manfaat klinis. Saat ini penggunaan lopinavir dan

ritonavir masih diteliti terkait efektivitas dan keamanan pada infeksi COVID-19.

Tatalaksana yang belum teruji / terlisensi hanya boleh diberikan dalam situasi uji

klinis yang disetujui oleh komite etik atau melalui Monitored Emergency Use of

Unregistered Interventions Framework (MEURI), dengan pemantauan ketat.

Selain itu, saat ini belum ada vaksin untuk mencegah pneumonia COVID-19 ini

(Yuliana, 2020).
28

2.3 Penerapan Protokol Kesehatan COVID-19

Protokol kesehatan adalah aturan dan ketentuan yang perlu diikuti oleh

segala pihak agar dapat beraktivitas secara aman pada saat pandemi COVID-19

(Mardiyah, 2020). Pemerintah tidak lagi menggunakan istilah Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) tetapi menggantinya dengan Pemberlakuan Pembatasan

Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tujuan gerakan 5M adalah untuk menguatkan

strategi penanggulangan pandemi COVID-19 sesuai acuan nasional dan

merupakan kolaborasi dari aksi 3T yakni "testing" (tes), "tracing" (pelacakan),

dan "treatment" (penanganan) dan kampanye 3M (Ramadhani, 2020).

Aturan baru PPKM yang diterapkan pemerintah sampai dengan 8 Febriari

2021, adalah :

1. Membatasi tempat/ kerja perkantoran dengan menerapkan Work From Home

(WFH) sebesar 75 persen, dengan memberlakukan protokol kesehatan secara

lebih ketat.

2. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara daring/online.

3. Untuk sektor esensial yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat,

tetap dapat beroperasi 100 persen, dengan pengaturan jam operasional dan

kapasitas, serta penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat

4. Mengatur pemberlakuan pembatasan

a. Kegiatan restoran (makan/minum di tempat) sebesar 25 persen (dua

puluh lima persen) dan untuk layanan makanan melalui pesan-

antar/dibawa pulang tetap diizinkan sesuai dengan jam operasional

restoran.
29

b. Pembatasan jam operasional untuk pusat perbelanjaan/mal sampai

dengan pukul 20.00 WIB

5. Mengizinkan kegiatan konstruksi beroperasi 100 persen dengan penerapan

protokol kesehatan secara lebih ketat

2. Kegiatan di tempat ibadah tetap dapat dilaksanakan, dengan pembatasan

kapasitas sebesar 50 persen, dan dengan penerapan protokol kesehatan secara

lebih ketat

3. Kegiatan di fasilitas umum dan kegiatan sosial budaya dihentikan sementara

4. Dilakukan pengaturan kapasitas dan jam operasional untuk transportasi

umum.

Selain protokol kesehatan 3M, kini mulai digalakkan aksi 5M untuk

melawan COVID-19 di masa pandemi Corona yang hingga kini belum berakhir.

Gerakan 5M pada masa pandemi Covid-19, antara lain :

1. Memakai masker,

Masker pelindung wajah merupakan salah satu bentuk self protection

selama masa pandemic Corona virus. Masker pelindung wajah sangat penting

digunakan karena tidak hanya berfungsi sebagai pelindung, tapi juga sebagai

pencegah penyebaran infeksi Corona virus.

Melalui penggunaan masker pelindung wajah, proses penyebaran

Corona virus juga dapat dikendalikan. Masker pelindung wajah terdiri atas

beberapa jenis yaitu; masker medis dan masker respirator.

a. Masker medis merupakan masker sekali pakai yang waktu pakainya

maksimal ± 4 jam dan tidak dapat digunakan kembali ketika basah.

Masker medis memiliki tingkat penetrasi partikel 44%, sehingga mampu

melindungi diri dari virus dan tidak beresiko memunculkan penyakit lain.
30

b. Masker respiratori merupakan salah satu media penyaring dalam bentuk

topeng. Masker respiratori berfungsi sebagai salah satu alat pelindung

petugas kesehatan yang terpapar virus.

Pada masa pandemi ini jumah masker medis maupun masker

respirator sangatlah terbatas. Menanggapi hal tersebut, masyarakat mulai

menggunakan masker kain sebagai bentuk self protection. Kriteria masker

kain sendiri menurut agar dapat mencegah penyebaran infeksi Corona virus

adalah sebagai berikut ; a) Masker terdiri atas 3 lapis; b) Kain pertama adalah

kain katun, kain ke-dua adalah kain yang bisa mendukung viltrasi optimal

(katun atau polyester) dan kain ke-tiga adalah lapisan hidrofobik atau anti air

(polypropylene) (Pinasti, 2020).

2. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir

Menjaga kebersihan diri selama masa pandemi Corona virus seperti

mencuci tangan merupkan salah satu langkah yang perlu dilakukan

masyarakat. World Health Organization (WHO) juga telah menjelaskan

bahwa menjaga kebersihan tangan telah mampu menyelamatkan nyawa

manusia dari infeksi Corona virus. Meski demikian, mencuci tangan tidak

bisa dilakukan dengan sembarangan oleh masyarakat. Mencuci tangan dengan

benar dalam waktu 20 detik atau lebih menggunakan air mengalir dan sabun

cair merupakan cara efektif yang dianjurkan dan sangat perlu masyarakat

terapkan. Melalui tindakan mencuci tangan siklus transmisi dan resiko

penyebaran Corona virus antara 6% dan 44% dapat dikurangi (Pinasti, 2020).
31

3. Menjaga jarak,

Social distancing merupakan salah satu kebijakan yang kini

diterapkan masyarakat dunia selama masa pandemi Corona virus. Selama

menjalankan kebijakan Social distancing pemerintah Indonesia telah

menerapkan beberapa kegiatan seperti : a) Belajar dan bekerja dari rumah; b)

Tinggal di rumah; c) Melarang kegiatan dikermaian dan; d) Membatasi jam

operasional di tempat umum. Tujuan dari kegiatan Social distancing atau

physical distancing adalah meminimalisir interaksi antar masyarakat yang

kemungkinan terdapat beberapa warga terinfeksi namun tidak melakukan self

isolation. Selain itu kegiatan social distancing juga memiliki dampak

signifikan dalam meminimalisir tingkat kejahatan akibat adanya krisis

ekonomi selama masa pandemi Corona virus. Menurut Wold Health

Organization (WHO) proses social distancing dapat dilakuan dengan

menjaga jarak sejauh 1 meter atau 3 kaki dengan orang lain (Pinasti, 2020)

4. Menjauhi kerumunan

Menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah, karena semakin

banyak dan sering bertemu orang, kemungkinan terinfeksi corona bisa

semakin tinggi.

5. Membatasi mobilisasi dan interaksi

Jika tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.

Meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu Anda pulang ke

rumah dengan keadaan yang masih sama.


32

Selain menerapan 5M, meningkatkan daya tahan tubuh dengan

menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) seperti mengkonsumsi gizi

seimbang, aktivitas fisik minimal 30 menit sehari dan istirahat yang cukup

(minimal 7 jam), serta menghindari faktor risiko penyakit. Orang yang memiliki

komorbiditas/penyakit penyerta/kondisi rentan seperti diabetes, hipertensi,

gangguan paru, gangguan jantung, gangguan ginjal, kondisi immuno

compromised/penyakit autoimun, kehamilan, lanjut usia, anak-anak, dan lain lain,

harus lebih berhati-hati dalam beraktifitas di tempat dan fasilitas umum.

2.4 Konsep Masyarakat

2.4.1 Pengertian Masyarakat

Salah satu definisi dari masyarakat pada awalnya adalah "a union of

families" atau masyarakat merupakan gabungan atau kumpulan dari keluarga-

keluarga. Awal dari masyarakat pun dapat kita katakan berasal dari hubungan

antar individu, kemudian kelompok yang lebih membesar lagi menjadi suatu

kelompok besar orang-orang yang disebut dengan masyarakat (Khairuddin, 2018).

Masyarakat adalah suatu kesatuan yang selalu berubah yang hidup karena

proses masyarakat. Masyarakat terbentuk melalui hasil interaksi yang kontinyu

antar individu. Dalam kehidupan bermasyarakat selalu dijumpai saling pengaruh

mempengaruhi antar kehidupan individu dengan kehidupan bermasyarakat

(Soetomo, 2016).
33

2.4.2 Ciri-Ciri Masyarakat

Suatu masyarakat merupakan suatu bentuk kehidupan bersama manusia,

yang mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri dari dua orang.

2. Bergaul dalam waktu cukup lama, sebagai akibat hidup bersama itu, timbul

sistem komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar

manusia.

3. Adanya kesadaran bahwa setiap manusia merupakan bagian dari suatu

kesatuan.

4. Menghasilkan kebudayaan yang mengembangkan kebudayaan (Khairuddin,

2018).

2.4.3 Syarat Fungsional Masyarakat

Suatu masyarakat akan dapat dianalisa dari sudut syarat-syarat

fungsionalnya, yaitu :

1. Fungsi adaptasi yang menyangkut hubungan antara masyarakat sebagai

sistem sosial dengan sub - sistem organisme perilaku dan dengan dunia fisiko

organik. Hal ini secara umum menyangkut penyesuaian masyarakat terhadap

kondisi-kondisi dari lingkungan hidupnya (Soekanto, 2013).

2. Fungsi integrasi hal ini mencakup jaminan terhadap koordinasi yang

diperlukan antara unit-unit dari suatu sistem sosial, khususnya yang berkaitan

dengan kontribusi pada organisasi dan berperannya keseluruhan sistem.

3. Fungsi mempertahankan pola hal ini berkaitan dengan hubungan antara

masyarakat sebagai sistem sosial dengan sub-sistem kebudayaan. Hal itu,


34

berarti mempertahankan prinsip-prinsip tertinggi dari masyarakat. Oleh

karena itu diorientasikan pada realita yang terakhir.

4. Fungsi pencapaian tujuan. Hal ini menyangkut hubungan antar masyarakat

sebagai sistem sosial dengan sub-sistem aksi kepribadian. Fungsi ini

menyangkut penentuan tujuan-tujuan yang sangat penting bagi masyarakat,

dan mobilisasi masyarakat untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut.

2.4.4 Pembagian Masyarakat

Cara terbentuknya masyarakat mendatangkan pembagian dalam :

1. Masyarakat paksaan, umpamanya negara, masyarakat tawanan, masyarakat

pengungsi atau pelarian dan sebagainya kedalam (kelompoknya) bersifat

Gemeinschaft keluar bersifat Gesellschaft.

2. Masyarakat merdeka yang terbagi dalam :

a. Masyarakat alam yaitu yang terjadi dengan sendirinya. Suku golongan

atau suku yang bertalian karena darah atau keturunan umumnya yang

masih sederhana sekali kebudayaannya dalam keadaan terpencil atau tak

mudah berhubungan dengan dunia luar umumnya bersifat Gemeinschaft.

b. Masyarakat budidaya terdiri karena kepentingan keduniaan atau

kepercayaan (keagamaan) antara lain kongsi perekonomian, koperasi,

gereja dan sebagainya umumnya bersifat Gessellsechaft (Soetomo,

2016).
35

2.5 Kerangka Konsep

Kerangka konseptual adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep

yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian yang akan dilakukan

(Notoatmodjo, 2016 : 100).

Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan :
Umur
Pendidikan
Pekerjaan
Sumber informasi

Pengetahuan tentang Penerapan protokol


Covid-19 : kesehatan 5M :
Pengertian Memakai masker, Baik
Penyebab Mencuci tangan pakai
Cara penularan sabun dan air mengalir,
Tanda dan gejala Cukup
Menjaga jarak,
Cara pencegahan Covid Menjauhi kerumunan,
19 serta
Diagnosis Membatasi mobilisasi dan Kurang
Tatalaksana interaksi

Keterangan :

: Diteliti

: Tidak diteliti

Gambar 2.1 Kerangka Konsep Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan


Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 Di Dusun
Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban
Tahun 2021
36

2.6 Hipotesa

Hipotesis adalah suatu pernyataan asumsi tentang hubungan antara dua

atau lebih variabel yang diharapkan bisa menjawab suatu pertanyaan dalam

penelitian (Nursalam, 2016 : 50). Berdasarkan kerangka konsep maka hipotesa

penelitian ini adalah :

H1 : “Ada hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan dalam

pencegahan COVID-19 Di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan

Parengan Kabupaten Tuban tahun 2021”.


BAB 3

METODE PENELITIAN

Metode penelitian merupakan cara yang akan dilakukan dalam proses

penelitian (Hidayat, A.A.A., 2014 : 18). Pada bab ini akan dibahas dan diuraikan

tentang konsep desain penelitian, kerangka kerja, populasi, sampel dan sampling,

identifikasi variabel, definisi operasional, pengumpulan data dan analisa data, dan

etika penelitian.

3.1 Desain Penelitian

Desain penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat peneliti

sebagai ancar-ancar kegiatan yang akan dilaksanakan (Arikunto S, 2014 : 90).

Desain yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah analitik

korelasional yaitu penelitian untuk mengkaji hubungan antara variabel yang

dilakukan untuk mencari, menjelaskan suatu hubungan, memperkirakan, menguji

berdasarkan teori yang sudah ada. Penelitian korelasional bertujuan

mengungkapkan hubungan korelatif antar variabel (Nursalam, 2016 : 162).

Penelitian ini menggunakan pendekatan cross sectional, yang merupakan

pendekatan penelitian yang menekankan waktu pengukuran/observasi data

variabel independent dan dependent hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,

2016 : 163).

Dalam penelitian ini, desain penelitiannya bertujuan untuk menganalisis

hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan

COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten

Tuban.

37
38

3.2 Waktu penelitian Dan Tempat Pengumpulan Data

1. Waktu penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2021.

2. Tempat pengumpulan data

Lokasi penelitian dilakukan di Dusun Gampeng Desa Parangbatu

Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.


39

3.3 Kerangka Kerja / Frame Work

Kerangka operasional (kerangka kerja) adalah langkah-langkah dalam

aktivitas ilmiah mulai dari penetapan populasi, sampel dan seterusnya yaitu

kegiatan sejak awal dilaksanakannya penelitian (Nursalam, 2016 : 49).

Populasi : Seluruh masyarakat di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan


Parengan Kabupaten Tuban pada bulan Desember tahun 2020 sebanyak
133 orang.

Sampling : menggunakan probability sampling


dengan simple random sampling.

Sampel : Sebagian masyarakat di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan


Parengan Kabupaten Tuban pada bulan Desember tahun 2020 sebanyak
100 orang.

Identifikasi variabel

Variabel independent Variabel dependent


Pengetahuan tentang Covid-19 Penerapan Protokol Kesehatan

Kuesioner Kuesioner

Pengolahan data : editing, coding, skoring, tabulating

Analisa data menggunakan uji :


Spearman Rho

Penyajian hasil

Gambar 3.1Kerangka Kerja/Frame Work Hubungan Pengetahuan Dengan


Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19 Di
Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten
Tuban.
40

3.4 Populasi, Sampel Dan Sampling

3.4.1 Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang

mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016 : 61). Populasi

pada penelitian ini adalah seluruh masyarakat di Dusun Gampeng Desa

Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban pada bulan Desember tahun

2020 sebanyak 133 orang.

3.4.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi (Sugiyono, 2016 : 62). Sampel pada penelitian ini adalah sebagian

masyarakat di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten

Tuban pada bulan Desember tahun 2020 sebanyak 100 orang.

3.4.3 Besar Sampel

Pada penelitian ini mengacu pada populasi kecil atau lebih kecil dari 1000

maka rumus yang digunakan untuk menentukan besar sampel yaitu sebagai

N
berikut : n 
1  N (d ) 2

Keterangan : n : Jumlah sampel

N : Jumlah Populasi

d : Tingkat signifikan () yang dipilih = 0,05

(Nursalam, 2016 : 172).


41

133
n
1  133(0,05) 2

133
n
1  0,3325

n = 99,8

n = 100 responden

3.4.4 Kriteria Sampel

Penentuan kriteria sampel sangat membantu peneliti untuk mengurangi

bias hasil penelitian, khususnya jika terdapat variabel kontrol ternyata mempunyai

pengaruh terhadap variabel yang diteliti (Nursalam, 2016 : 172). Kriteria sampel

dalam penelitian ini adalah kriteria inklusi.

Kriteria inklusi adalah karakteristik umum subyek penelitian dari suatu

populasi target yang terjangkau dan akan diteliti (Nursalam, 2016 : 172). Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah :

1. Usia 18-60 tahun yang tidak sedang bekerja.

2. Masyarakat yang bisa membaca

3. Tamat SD/Sederajat.

4. Dalam keadaan sehat.

5. Bersedia berpartisipasi dalam penelitian ini dengan menandatangani lembar

persetujuan responden.

3.4.5 Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk mewakili

populasi, agar memperoleh sampel yang benar-benar sesuai dengan

keseluruhan obyek penelitian (Nursalam, 2016 : 173). Pada penelitian ini


42

sampling yang digunakan adalah probability sampling dengan cara simple

random sampling yaitu yaitu setiap anggota dari populasi mempunyai kesempatan

yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. Pengambilan sampel dilakukan dengan

cara mengundi anggota populasi (lottery technique) atau teknik undian

(Notoatmodjo S, 2016).

3.5 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal

tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016 : 2).

3.5.1 Variabel independent (Variabel bebas)

Variabel independent merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variable dependen (variable terikat)

(Sugiyono, 2016 : 4). Variabel independent adalah pengetahuan tentang COVID-

19.

3.5.2 Variabel dependent (Variabel terikat)

Variabel dependent adalah variabel yang dipengaruhi atau menjadi akibat,

karena adanya variable bebas (Sugiyono, 2016 : 4). Variabel dependent penelitian

ini adalah penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19.


43

3.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang diamati

dari sesuatu yang didefinisikan tersebut (Nursalam, 2016 : 181).

Tabel 3.1 Definisi Operasional Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan


Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 Di Dusun Gampeng
Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.

Definisi
Variabel Indikator Alat ukur Skala Kode/Skore
operasional
Independent : Suatu Pengetahuan : Kuesioner Ordinal Jumlah pernyataan
Pengetahuan pemahaman 1. Pengertian 20 soal, dengan
tentang masyarakat 2. Penyebab opsi jawaban, jika :
COVID-19. mengenai 3. Cara penularan Benar = 1
hal-hal yang 4. Tanda dan gejala Salah = 0
berkaitan 5. Cara pencegahan Dengan kriteria :
dengan COVID-19 1. Pengetahuan
COVID-19. 6. Diagnosis baik jika
7. Tatalaksana responden
mendapat nilai
76-100%.
2. Pengetahuan
cukup jika
responden
mendapat nilai
57-75%
3. Pengetahuan
kurang jika
responden
mendapat nilai
<57%
Kode :
1. Baik = 3
2. Cukup = 2
3. Kurang = 1

Variabel Suatu bentuk Penerapan protokol Kuesioner Ordinal Skor :


dependent : tindakan kesehatan 5M : Ya = 1
Penerapan masyarakat 1. Memakai Tidak = 0
protokol untuk masker, Dengan kriteria :
kesehatan mematuhi 2. Mencuci tangan 1. Penerapan baik
dalam protokol pakai sabun dan jika responden
pencegahan kesehatan air mengalir, mendapat nilai
COVID-19 mencegah 3. Menjaga jarak, 76-100%.
terjadinya 4. Menjauhi 2. Penerapan
COVID-19. kerumunan cukup jika
responden
44

Definisi
Variabel Indikator Alat ukur Skala Kode/Skore
operasional
5. Membatasi mendapat nilai
mobilisasi dan 57-75%
interaksi 3. Penerapan
kurang jika
responden
mendapat nilai
nilai <57%
Kode :
Baik = 3
Cukup = 2
Kurang = 1

3.7 Pengumpulan Data Dan Analisa Data

3.7.1 Pengumpulan Data

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subyek dan

proses pengumpulan karakteristik subyek yang dikumpulkan dalam suatu

penelitian (Nursalam, 2016 : 191).

1. Proses Pengumpulan Data

Dalam proses pengumpulan data peneliti mendapat rekomendasi dari

Universitas Muhammadiyah Lamongan, Kepala Dinas Penanaman Modal dan

Pelayanan Terpadu Satu Pintu Kabupaten Tuban, Kepala Dinas Kesehatan

Kabupaten Tuban, Kepala Puskesmas Parengan, dan Kepala Desa Parangbatu

Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban. Penelitian dilakukan dengan cara

membagikan kuesioner kepada masyarakat dengan cara melakukan

kunjungan rumah, sebelum kuesioner dibagikan untuk diisi peneliti

mengadakan pendekatan terlebih dulu pada responden untuk mendapatkan

persetujuan dengan menggunakan lembar persetujuan (informed concent)

menjadi responden dan menandatanganinya. Selanjutnya peneliti


45

membagikan kuesioner dan memberikan penjelasan tentang cara pengisian

kuesioner. Saat pengisian kuesioner peneliti tetap ada bersama responden,

sehingga bila ada pertanyaan yang tidak dimengerti responden bisa bertanya

kepada peneliti. Bila ada pertanyaan yang belum diisi maka dikembalikan

pada responden untuk dilengkapi.

2. Instrument Pengumpulan Data

Instrument penelitian adalah alat-alat yang akan digunakan untuk

pengumpulan data (Notoatmodjo S, 2016 : 87). Instrument yang digunakan

dalam pengumpulan data penelitian ini adalah kuesioner. Kuesioner adalah

daftar pertanyaan yang sudah tersusun dengan baik, sudah matang, dimana

responden (dalam hal angket) dan interviewer (dalam hal wawancara)

tinggal memberikan jawaban atau dengan memberikan tanda-tanda tertentu

(Notoatmodjo S, 2016 : 152).

Kuesioner pada penelitian ini merupakan pertanyaan tertutup (close

ended question) jenis dichotomous choice question dan multiple choice

question dan jenis pertanyaan dichotomous choice question adalah bentuk

pertanyaan yang hanya menyediakan 2 jawaban atau alternatif dan responden

hanya memilih satu diantara jawaban itu (Notoatmodjo S, 2016 : 159), yaitu

pertanyaan yang digunakan untuk mendapatkan data pengetahuan tentang

pencegahan COVID-19 dan penerapan protokol kesehatan.


46

3.7.2 Pengolahan Data

Pengolahan data dalam penelitian ini diolah dengan cara sebagai berikut :

1. Pemeriksaan data (Editing)

Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran data yang

diperoleh atau dikumpulkan. Editing dilakukan pada tahap pengumpulan data

atau setelah data terkumpul (Hidayat, AAA, 2014 : 107). Pada penelitian ini

ini peneliti melakukan editing sebelum dan setelah data terkumpul, jika ada

data atau informasi yang belum lengkap bisa dikembalikan untuk dilengkapi

responden.

2. Pemberian kode (Coding).

Coding merupakan kegiatan pemberian kode numeric (angka)

terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan computer. Biasanya

dalam pemberian kode dibuat juga daftar kode dan artinya dalam satu buku

(code book) untuk memudahkan kembali melihat lokasi dan arti suatu kode

dari suatu variable (Hidayat, AAA, 2014 : 108). Dalam penelitian ini setiap

responden diberi kode sesuai dengan nomor urut. Pada variabel independent

pengetahuan tentang pencegahan COVID-19, jika pengetahuan kurang diberi

kode 1, pengetahuan cukup diberi kode 2, dan jika pengetahuan baik di beri

kode 3. Pada variabel dependent jika penerapan protocol kesehatan kurang

diberi kode 1, penerapan protocol kesehatan cukup diberi kode 2, dan jika

penerapan protocol kesehatan baik baik diberi kode 2.


47

3. Pemberian nilai (Scoring)

Scoring dalam arti memberi nilai pada setiap data. Dalam penelitian

ini pemberian nilai dilakukan sebagai berikut :

a. Variabel independent : Pengetahuan pasien tentang COVID-19

Pemberian nilai untuk mengetahui pengetahuan tentang COVID-

19, cara pemberian skor :

Interpretasi jawaban benar diberi skor 1

Interpretasi jawaban salah diberi skor 0

Kemudian dihitung prosentasenya dengan menggunakan rumus :

f
P x100%
n

Keterangan : P : Prosentase

f : Nilai yang diperoleh

n : Frekuensi total atau keseluruhan

Setelah prosentasenya diketahui kemudian hasilnya

dikelompokkan menurut Nursalam (2016 : 200), dengan kriteria :

1) Pengetahuan baik jika nilai persentasenya 76-100%.

2) Pengetahuan cukup jika nilai persentasenya 57-75%.

3) Pengetahuan kurang jika nilai persentasenya < 57%.

b. Variabel dependent

Pemberian nilai untuk mengetahui penerapan protokol kesehatan

dalam usaha mencegah COVID-19, cara pemberian skor :

Interpretasi jawaban ya diberi skor 1

Interpretasi jawaban tidak diberi skor 0


48

Kemudian dihitung prosentasenya dengan menggunakan rumus :

f
P x100%
n

Keterangan : P : Prosentase

f : Nilai yang diperoleh

n : Frekuensi total atau keseluruhan

Setelah prosentasenya diketahui kemudian hasilnya

dikelompokkan menurut Nursalam (2016 : 200), dengan kriteria :

1) Penerapan baik jika responden mendapat nilai 76-100%.

2) Penerapan cukup jika responden mendapat nilai 57-75%

3) Penerapan kurang jika responden mendapat nilai nilai <57%

4. Penyusunan data (Tabulating)

Tabulating merupakan pengorganisasian data agar mudah

dijumlahkan, disusun dan di tata untuk disajikan dan dianalisis yang hasilnya

didistribusikan dalam bentuk tabel dan diagram. Hasil dari jawaban

responden yang telah dinilai dijumlahkan dan dibandingkan dengan total

skor, kemudian dikalikan 100% dan hasilnya berupa prosentase, dihitung

prosentasenya dengan menggunakan rumus :

f
P x100%
n

Keterangan : P = Prosentase

f = Nilai yang diperoleh

n = Frekwensi total atau keseluruhan


49

Dari pengolahan data hasil penelitian yang telah dilaksanakan data

kemudian dimasukkan dalam tabel distribusi yang dikonfirmasi dalam bentuk

prosentase dan narasi, dengan kriteria sebagai berikut :

1) 100% = seluruhnya

2) 76-99% = hampir seluruhnya

3) 51-75% = sebagian besar

4) 50% = setengahnya

5) 26-49% = hampir setengahnya

6) 1-25% = sebagian kecil

7) 0% = tidak ada satupun (Arikunto, 2014).

3.7.3 Analisa Data

Dalam melakukan analisis, data terlebih dahulu harus diolah dengan tujuan

mengubah data menjadi informasi. Dalam statistik, informasi yang diperoleh

dipergunakan untuk proses pengambilan keputusan, terutama dalam pengujian

hipotesis (Hidayat, AAA, 2014 : 107).

Untuk mengetahui hubungan antar variabel independen dengan variabel

dependen kemudian diolah menggunakan piranti lunak komputer yaitu Statistical

Package For Social Science (SPSS) for Windows. Selanjutnya dilakukan analisis

deskriptif yaitu untuk menggambarkan variabel dalam bentuk distribusi frekuensi,

prosentase dan tabulasi silang antar dua variabel. Untuk mengetahui hubungan

antar variabel pengetahuan tentang COVID-19 dengan penerapan protokol

kesehatan dalam usaha pencegahan COVID-19 menggunakan uji Spearman Rho,

dengan keputusan  < 0,05 maka Ho ditolak, berarti ada hubungan antar variabel

pengetahuan tentang COVID-19 dengan penerapan protokol kesehatan dalam

usaha pencegahan COVID-19. Dengan interpretasi nilai r pada tabel 3.2.


50

Tabel 3.2 Interprestasi Nilai Koefisien Korelasi (r)

Besarnya nilai (r) Interprestasi


Antara 0,00 sampai dengan 0,199 Sangat rendah
Antara 0,20 sampai dengan 0,399 Rendah
Antara 0,40 sampai dengan 0,599 Sedang
Antara 0,60 sampai dengan 0,799 Kuat
Antara 0,80 sampai dengan 1,000 Sangat kuat
(Sugiyono, 2016 : 231).

Menurut Arikunto (2014 : 279), untuk indeks korelasi dapat diketahui

sebagai berikut :

1. Arah korelasi

Dinyatakan dalam tanda + (plus) dan – (minus). Tanda + menunjukkan

adanya korelasi sejajar searah, dan tanda – menunjukkan korelasi sejajar

berlawanan arah.

2. Ada tidaknya korelasi

Dinyatakan pada angka indeks. Betapapun kecilnya indeks korelasi, jika

bukan 0,000, dapat diartikan bahwa kedua variable yang dikorelasikan,

terdapat adanya korelasi.

3.8 Etika Penelitian

Masalah etika penelitian keperawatan menurut Hidayat, AAA (2014 : 82-

83), merupakan masalah yang sangat penting dalam penelitian, mengingat

penelitian keperawatan berhubungan langsung dengan manusia, maka segi etika

penelitian harus diperhatikan.


51

Masalah etika yang harus diperhatikan antara lain adalah sebagai berikut :

3.8.1 Informed Concent

Informed concent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan

responden penelitian dengan memberikan lembar persetujuan. Informed concent

tersebut diberikan sebelum penelitian dilakukan dengan memberikan lembar

persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed concent adalah agar

subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian, mengetahui dampaknya. Jika

subjek bersedia, maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan. Jika

responden tidak bersedia, maka peneliti harus menghormati hak pasien. Beberapa

informasi yang harus dalam informed concent tersebut antara lain : partisipasi

pasien, tujuan dilakukannya tindakan, jenis data yang dibutuhkan, komitmen,

prosedur pelaksanaan, potensial masalah yang akan terjadi, manfaat, kerahasiaan,

informasi yang mudah dihubungi dan lain-lain.

3.8.2 Annonimity (tanpa nama)

Masalah etika keperawatan merupakan masalah yang memberikan jaminan

dalam penggunaan subjek penelitian dengan cara tidak memberikan atau

mencantumkan nama responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan

kode pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.

3.8.3 Confidentiallity (Kerahasiaan)

Masalah ini merupakan masalah etika dengan memberikan jaminan

kerahasiaan hasil penelitian, baik informasi maupun masalah-masalah lainnya.

Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti,

hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.
BAB 4

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan diuraikan hasil tentang “Hubungan pengetahuan dengan

penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di Dusun Gampeng

Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban” yang dilaksanakan

pada bulan April tahun 2021. Hasil penelitian ini meliputi data umum dan data

khusus. Data umum berupa karakteristik responden yang meliputi jenis kelamin,

umur, pendidikan dan pekerjaan. Sedangkan data khusus berisi pengetahuan

tentang COVID-19, penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19

dan hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan dalam

pencegahan COVID-19.

4.1 Hasil Penelitian

4.1.1 Data Umum

1) Gambaran Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Dusun Gampeng Desa Parangbatu

Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban yang mempunyai luas wilayah 573,20

Ha, yang terdiri dari 5 dusun. Adapun batas wilayah Desa Parangbatu di

sebelah utara dengan Desa Pacing, Desa Wukirharjo Kecamatan Motong,

sebelah selatan Dengan Desa Kumpulrejo, Sungai Kening Kecamatan

Parengan, Sebelah Barat Dengan Desa Sukorejo Kecamatan Singgahan Dan

Sebelah timur dengan Desa Suciharjo Kecamatan Soko. Jumlah penduduk

52
53

Desa Pilang sebanyak 5706 orang, dengan jumlah penduduk laki-laki

sebanyak 2812 orang dan jumlah penduduk perempuan sebanyak 2994 orang.

Sebagian besar penduduk berpendidikan terakhir SMP yaitu sebanyak 1013

orang, sebagian besar mata pencaharian petani dengan jumlah 1055 orang dan

wiraswasta sebanyak 1043 orang. Fasilitas pelayanan kesehatan yang ada di

Desa Parangbatu adalah 1 puskesmas kecamatan, 8 posyandu yang dikelola

oleh 3 bidan, terdapat 1 praktek dokter swasta, dan 1 rumah bersalin. Fasilitas

pendidikan di Desa Pilang ada 2 PAUD, 4 TK, 4 SD dan 4 Lembaga

pendidikan agaman (Pondok Pesantren).

2) Karakteristik Responden

a) Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin.

Tabel 4.1 Distribusi responden berdasarkan jenis kelamin di Dusun


Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten
Tuban Tahun 2021.

No Jenis Kelamin Jumlah Prosentase (%)


1. Laki-laki 29 29,0
2. Perempuan 71 71,0
Jumlah 100 100%
Sumber data primer kuesioner bulan April 2021.

Berdasarkan tabel 4.1 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan

Kabupaten Tuban tahun 2021 adalah perempuan yaitu sebanyak 71

responden (71,0%).
54

b) Karakteristik responden berdasarkan umur.

Tabel 4.2 Distribusi responden berdasarkan umur di Dusun Gampeng


Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban
Tahun 2021.

No Umur Jumlah Prosentase (%)


1. 20 – 30 tahun 1 1,0
2. 31 – 40 tahun 15 15,0
3. 41 – 50 tahun 17 17,0
4. > 50 tahun 67 67,0
Jumlah 100 100%
Sumber data primer kuesioner bulan April 2021.

Berdasarkan tabel 4.2 diatas dapat dilihat bahwa sebagian besar

responden di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan

Kabupaten Tuban tahun 2021 berumur > 50 tahun yaitu sebanyak 67

responden (67,0%).

c) Karakteristik responden berdasarkan pendidikan.

Tabel 4.3 Distribusi responden berdasarkan pendidikan di Dusun


Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten
Tuban Tahun 2021.

No Pendidikan Jumlah Prosentase (%)


1. SD 36 36,0
2. SLTP 27 27,0
3. SLTA 31 31,0
4. Perguruan tinggi 6 6,0
Jumlah 100 100%
Sumber data primer kuesioner bulan April 2021.

Berdasarkan tabel 4.3 diatas dapat dilihat bahwa hampir setengah

responden di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan

Kabupaten Tuban tahun 2021 berpendidikan SD yaitu sebanyak 36

responden (36,0%).
55

d) Karakteristik responden berdasarkan pekerjaan.

Tabel 4.4 Distribusi responden berdasarkan pekerjaan di Dusun Gampeng


Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban
Tahun 2021.

No Pekerjaan Jumlah Prosentase (%)


1. Tidak bekerja 36 36,0
2. Buruh 7 7,0
3. Petani 29 29,0
4. Pedagang 10 10,0
5. Swasta 14 14,0
6. PNS 4 4,0
Jumlah 100 100%
Sumber data primer kuesioner bulan April 2021.

Berdasarkan tabel 4.4 diatas dapat dilihat bahwa hampir setengah

responden di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan

Kabupaten Tuban tahun 2021 tidak bekerja yaitu sebanyak 36 responden

(36,0%).

4.1.2 Data Khusus

1) Pengetahuan tentang COVID-19.

Tabel 4.5 Distribusi Pengetahuan Tentang COVID-19 di Dusun Gampeng


Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban tahun
2021.

No Pengetahuan tentang COVID-19 Jumlah Prosentase (%)


1. Kurang 51 51,0
2. Cukup 28 28,0
3. Baik 21 21,0
Jumlah 100 100%
Sumber data primer kuesioner bulan April 2021.

Hasil penelitian dapat dilihat dalam tabel 4.5 diketahui bahwa

pengetahuan responden tentang COVID-19 di Dusun Gampeng Desa

Parangbatu sebagian besar kurang yaitu sebanyak 51 orang (51,0%).


56

2) Penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19.

Tabel 4.6 Distribusi Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan


COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan
Parengan Kabupaten Tuban tahun 2021.

Penerapan protokol kesehatan dalam


No Jumlah Prosentase (%)
pencegahan COVID-19
1. Kurang 41 41,0
2. Cukup 33 33,0
3. Baik 26 26,0
Jumlah 100 100%
Sumber data primer kuesioner bulan April 2021.

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa penerapan protokol

kesehatan oleh responden Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan

Parengan Kabupaten Tuban hampir setengahnya kurang yaitu sebanyak 41

orang (41,0%).

3) Tabulasi silang hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan

dalam pencegahan COVID-19.

Tabel 4.7 Tabulasi Silang Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan


Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 Di Dusun
Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban
Tahun 2021.

Penerapan protokol kesehatan dalam


Pengetahuan Total
pencegahan COVID-19
No. tentang
Kurang Cukup Baik
Covid-19 f %
f % f % f %
1 Kurang 40 78,4 11 21,6 0 0,0 51 100
2 Cukup 1 3,6 20 71,4 7 25,0 28 100
3 Baik 0 0,0 2 9,5 19 90,5 21 100
Total 41 41,0 33 33,0 26 26,0 100 100
Sumber data primer kuesioner bulan April 2021.

Pada tabel 4.7 diatas, menunjukkan bahwa hampir seluruh responden

yang berpengetahuan kurang tentang COVID-19 menerapkan protokol

kesehatan dalam pencegahan COVID-19 kategori kurang yaitu 40 responden


57

(78,4%), sebagian besar responden yang berpengetahuan cukup menerapkan

protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 kategori cukup yaitu

sebanyak 20 orang (71,4%), dan hampir seluruh responden yang

berpengetahuan baik menerapkan protokol kesehatan dalam pencegahan

COVID-19 kategori baik yaitu sebanyak 19 responden (90,5%).

Dari kedua variabel tersebut setelah diuji statistik dengan

menggunakan uji Spearman Rho didapat nilai signifikansi P = 0,000 < 

(0,05), jadi H0 ditolak, yang berarti H1 diterima dan didapatkan nilai

Corellation Coefisient 0,854, sehingga ada hubungan pengetahuan dengan

penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di Dusun

Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban Tahun

2021, dengan tingkat keeratan hubungan yang kuat.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Pengetahuan tentang Covid-19

Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa sebagian besar pengetahuan

responden tentang COVID-19 kategori kurang yaitu 51 orang (51,0%), terkait

pandemi COVID-19 yang ditunjukkan dengan mayoritas jawaban salah pada

item-item pertanyaan yang diberikan terkait COVID-19.

Pengetahuan adalah hasil dari rasa ingin tahu yang terjadi melalui proses

sensoris panca indera, khususnya mata dan telinga terhadap obyek tertentu

(Hartono, 2016 : 15-16). Pengetahuan yang harus dimiliki oleh masyarakat dalam

mengurangi penyebaran atau penularan COVID-19 adalah mencakup pengetahuan

tentang pengertian, penyebab, tanda dan gejala serta cara penularan dan
58

pencegahan, dan pengobatan Covid-19 (Saputra dan Simbolon, 2020).

Pengetahuan masyarakat khususnya dalam mencegah transmisi penyebaran virus

SARS-CoV-2 sangat berguna dalam menekan penularan virus tersebut (Law,

Leung, & Xu, 2020). Dengan memiliki pengetahuan yang baik terhadap suatu hal,

seseorang akan memiliki kemampuan untuk menentukan dan mengambil

keputusan bagaimana ia dapat menghadapinya (Purnamasari, Ika; Raharyani,

2020).

Faktor-faktor yang melatar belakangi/mempengaruhi pengetahuan

menurut Surahman dan Supardi (2016 : 36) antara lain umur, peningkatan umur

menambah kedewasaan seseorang dan terkait dengan pengalaman hidupnya.

Semakin banyak pengalaman hidup akan semakin tinggi pengetahuannya.

Pendidikan, yang merupakan penuntun manusia untuk berbuat dan mengisi

hidupnya yang dapat digunakan untuk mendapatkan informasi, sehingga

meningkatkan kualitas hidupnya. Umumnya semakin tinggi pendidikan seseorang

semakin mudah menerima informasi dan semakin tinggi pengetahuannya.

Pekerjaan, yang merupakan sumber penghasilan bagi keluarga untuk

memenuhi kebutuhan fisik, psikologis, dan spiritual keluarga. Orang yang bekerja

di luar rumah akan banyak melihat dan berinteraksi dengan lingkungannya,

sehingga pengetahuannya semakin bertambah. Sumber informasi yang dapat dapat

diperoleh dari berbagai sumber informasi dalam bentuk media masa cetak dan

media elektronik berupa koran, leaflet, buku, poster, televisi, radio. Orang yang

sering terpapar informasi pengetahuannya semakin bertambah (Surahman dan

Supardi, 2016 : 36).


59

Hasil penelitian ini diketahui banyak masih banyak masyarakat yang

kurang memahami tentang COVID-19 meskipun telah mendengar istilah COVID-

19 dan mengetahui adanya pandemik COVID-19 diantaranya kurang mengetahui

tentang pengertian COVID-19, penyebab COVID-19 diantaranya bakteri dan

virus, selain itu pula responden juga memahami dampak COVID-19, namun

kurang mengetahui tanda gejala COVID-19, dan sumber penularan COVID-19.

Pernyataan salah yang terrendah persentasenya ialah mengenai penularan

COVID-19, dan pernyataan salah yang tertinggi persentasenya dipilih oleh

responden ialah mengenai penyembuhan COVID-19. Sehingga, pengetahuan yang

masih kurang diketahui oleh responden ialah mengenai bahaya dan penyembuhan

COVID-19.

Peneliti menilai bahwa perlu dilakukan upaya peningkatan pengetahuan

kepada masyarakat mengenai COVID-19 dikarenakan variasi pengetahuan dengan

rentang yang jauh. Upaya dapat dilakukan dengan berbagai cara, contohnya

dengan penyuluhan oleh petugas kesehatan, atau menyebarkan konten

pengetahuan mengenai penyakit ini menggunakan berbagai macam platform

media sosial. Hal ini menggambarkan bahwa tingkat pendidikan responden yang

pada umumnya berpendidikan SLTP berkaitan terhadap kemampuan responden

dalam memahami informasi, selain itu untuk faktor pekerjaan dikarenakan lebih

dari sebagian responden tidak bekerja pengalamannya lebih sedikit dibandingkan

dengan responden yang bekerja yang sering berinteraksi sehingga mempengaruhi

pengetahuan responden tentang COVID-19.


60

4.2.2 Penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19

Berdasarkan tabel 4.6 diketahui bahwa hampir setengah responden yaitu

sebanyak 41 orang (41,0%) kurang dalam menerapkan protokol kesehatan dalam

pencegahan COVID-19.

Coronavirus Disease 2019 atau COVID-19 adalah penyakit baru yang

dapat menyebabkan terjadinya gangguan pernapasan dan radang paru. Penyakit

ini disebabkan oleh infeksi Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2

(SARS-CoV-2) (pneumonia atau sepsis) (Razi, dkk., 2020 : 7). Perilaku yang baik

merupakan upaya untuk mencegah penularan Covid-19 Kepatuhan dalam

melakukan pencegahan covid dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain

pengetahuan, persepsi, motivasi dan keyakinan terhadap upaya pengontrolan dan

pencegahan penyakit, terhadap lingkungan, pelayanan kesehatan, dankemampuan

mengakses sumber yang ada (Purnamasari, 2020).

Protokol kesehatan adalah aturan dan ketentuan yang perlu diikuti oleh

segala pihak agar dapat beraktivitas secara aman pada saat pandemi COVID-19

(Mardiyah, 2020). Pemerintah tidak lagi menggunakan istilah Pembatasan Sosial

Berskala Besar (PSBB) tetapi menggantinya dengan Pemberlakuan Pembatasan

Kegiatan Masyarakat (PPKM). Tujuan gerakan 5M adalah untuk menguatkan

strategi penanggulangan pandemi COVID-19 sesuai acuan nasional dan

merupakan kolaborasi dari aksi 3T yakni "testing" (tes), "tracing" (pelacakan),

dan "treatment" (penanganan) dan kampanye 3M (Ramadhani, 2020).

Penerapan protokol kesehatan dalam usaha pencegahan Covid-19 yang

kurang oleh responden di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan

Kabupaten Tuban menunjukkan bahwa walaupun sudah ada kebijakan tentang

penerapan protokol kesehatan, namun dalam pelaksanaannya, kesiapan


61

masyarakat dalam mentaati aturan kebijakan ini masih belum optimal. Kondisi ini

antara lain disebabkan karena sosialisasi dan edukasi terkait COVID-19 yang pada

awal-awal munculnya kasus mungkin belum memadai dan belum banyak

dipahami oleh masyarakat.

Berdasarkan hasil penelitian juga diketahui bahwa kurangnya penerapan

protokol kesehatan oleh responden dapat disebabkan adanya pemahaman

masyarakat yang belum sama, selain itu dapat disebabkan kedisiplinan dan

kesadaran masyarakat yang kurang selama pelaksanaan protokol kesehatan.

Padahal sosialisasi dan himbauan dari berbagai pihak melalui leaflet, poster dan

baliho untuk di rumah saja, menggunakan masker ketika ke luar rumah, menjaga

jarak, mencuci tangan dengan sabun, dan lainnya telah cukup banyak dilakukan.

Namun kepedulian dan kesadaran masyarakat untuk mentaati aturan-aturan dan

larangan yang telah dinyatakan dalam panduan protokol kesehatan relatif masih

kurang.

Hasil penelitian Rahman et al. (2020) menunjukkan bahwa ada masyarakat

yang dengan sukarela patuh terhadap instruksi pemerintah dengan melakukan

pembatasan berbagai kegiatan dan hanya tinggal dirumah saja, namun sebaliknya

ada masyarakat yang tidak mengindahkan himbauan pemerintah dan tetap

melakukan kegiatan. Tindakan ketidakpatuhan tersebut tidak saja merugikan diri

sendiri tetapi merugikan keluarga dan masyarakat. Ada tiga faktor sosial yang

mempengaruhi responden kurang terhadap instruksi pemerintah, yaitu faktor

psikologis, faktor sosial-ekonomi-budaya. Secara psikologis masyarakat indonesia

merupakan makhluk sosial yang berinteraksi langsung, kebijakan physical

distancing atau isolasi diri menyebabkan masyarakat rentan terhadap stres, cabin

fever, kecemasan, kebingunan dan sebagainya.


62

4.2.3 Hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan dalam

pencegahan COVID-19

Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa hampir seluruh responden

yang berpengetahuan kurang tentang COVID-19 menerapkan protokol kesehatan

dalam pencegahan COVID-19 kategori kurang yaitu 40 responden (78,4%),

sebagian besar responden yang berpengetahuan cukup menerapkan protokol

kesehatan dalam pencegahan COVID-19 kategori cukup yaitu sebanyak 20 orang

(71,4%), dan hampir seluruh responden yang berpengetahuan menerapkan

protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19 kategori baik yaitu sebanyak 19

responden (90,5%). Dari kedua variabel tersebut setelah diuji statistik dengan

menggunakan uji Spearman Rho didapat nilai signifikansi P = 0,000 <  (0,05),

jadi H0 ditolak, yang berarti H1 diterima dan didapatkan nilai Corellation

Coefisient 0,854, sehingga ada hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol

kesehatan dalam pencegahan COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu

Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban Tahun 2021, dengan tingkat keeratan

hubungan yang kuat.

Menurut Surahman dan Supardi (2016 : 35), Perilaku kesehatan (health

behavior adalah suatu respons seseorang terhadap stimulus yang berkaitan dengan

sakit dan penyakit, sistem pelayanan kesehatan, makan, dan lingkungannya

(Surahman dan Supardi, 2016 : 35). Salah satu perilaku tersebut sehubungan

dengan adanya pandemi COVID-19 adalah perilaku terhadap lingkungan

kesehatan (environmental health behavior), yaitu perilaku seseorang terhadap

lingkungan sebagai determinan kesehatan manusia yang meliputi pengetahuan,

sikap dan tindakan terkait air bersih, pembuangan air limbah, rumah sehat,

pembersihan sarang nyamuk (vector), dan sebagainya.


63

Pengetahuan tentang COVID-19 berhubungan secara bermakna dengan

penerapan protokol kesehatan dalam upaya pencegahan Covid-19 pada responden.

Hal ini dikarenakan responden yang mempunyai pengetahuan kurang tentang

COVID-19 dalam menerapkan protokol kesehatan dalam upayanya mencegahan

COVID-19 juga kurang baik. Penerapan protokol kesehatan oleh responden pada

penelitian ini yang masuk pada kategori baik terhadap COVID-19 yang

dinyatakan responden, telah melakukan usaha mencuci tangan dengan air dan

sabun, memakai masker saat batuk/pilek, dan menutup mulut dan hidung dengan

tissue ketika bersin atau batuk, dapat diasumsikan bahwa responden telah

melakukan upaya pencegahan penularan COVID-19 dengan cara menerapkan

protokol kesehatan dengan baik. Dengan memiliki pengetahuan yang baik

terhadap suatu hal, seseorang akan memiliki kemampuan untuk menentukan dan

mengambil keputusan bagaimana ia dapat menghadapinya.

Hasil penelitian ini kurang sesuai dengan penelitian klinis lainnya, yang

dilakukan oleh Yanti et al., (2020) dimana dari 1.102 responden di Indonesia,

mayoritas responden memiliki tingkat pengetahuan yang baik terkait social

distancing dalam rangka pencegahan penularan COVID-19 dengan prevalensi

mencapai 99% (Yanti et al., 2020). Selain itu, penelitian lain di Provinsi DKI

Jakarta juga memberikan hasil yang tidak sejalan dengan penelitian ini yaitu 83%

responden memiliki pengetahuan yang baik dalam pencegahan COVID-19

(Utami, Mose, & Martini, 2020). Dari beberapa penelitian tersebut, maka dapat

dilihat bahwa pengetahuan menjadi aspek penting yang perlu diperhatikan dalam

melakukan pemecahan terhadap permasalahan khususnya terkait COVID-19.


BAB 5

PENUTUP

Pada bab ini akan disajikan kesimpulan dan saran dari hasil penelitian

tentang hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan dalam

pencegahan COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan

Parengan Kabupaten Tuban.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan sebagai berikut :

5.1.1 Sebagian besar responden di Dusun Gampeng Desa Parangbatu

Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban pengetahuannya tentang COVID-

19 kurang

5.1.2 Hampir setengah responden di Dusun Gampeng Desa Parangbatu

Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban kurang menerapkan protokol

kesehatan dalam pencegahan COVID-19.

5.1.3 Ada hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol kesehatan dalam

pencegahan COVID-19 di Dusun Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan

Parengan Kabupaten Tuban dengan keeratan hubungan yang kuat.

64
65

5.2 Saran

5.2.1 Bagi Responden

Diharapkan agar responden dapat meningkatkan pengetahuannya dengan

cara mencari informasi tentang COVID-19 dan protocol kesehatan dalam usaha

mencegah COVID-19 kepada kader kesehatan atau tetangganya yang

berpendidikan lebih tinggi sehingga dapat berperilaku dan disiplin dalam

menerapkan protocol kesehatan COVID-19.

5.2.2 Bagi Puskesmas Parengan

Diharapkan dapat memberikan informasi lebih lanjut tentang penyakit

COVID-19 dan penerapan protocol kesehatan dalam usaha mencegah COVID-19

melalui penyuluhan dan pelatihan kepada tenaga kesehatan di Dusun Gampeng

Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban.

5.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan

Dalam rangka menangani penyakit ini disarankan bagi tenaga kesehatan di

wilayah kerja Puskesmas Parengan untuk memberikan penyuluhan yang spesifik,

valid, dan tepat sasaran dapat meningkatkan perilaku usaha pencegahan

masyarakat terhadap infeksi COVID-19.

5.2.4 Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan bacaan di perpustakaan sebagai

bahan perbandingan dalam menyusun skripsi peneliti selanjutnya.


66

5.2.5 Bagi Peneliti Selanjutnya

Perlu dilakukan penelitan selanjutnya mengenai intervensi berbagai media

pendidikan kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat tentang

pencegahan COVID-19. dan masih banyak kesenjangan pengetahuan yang terjadi

terkait penyakit ini berdasarkan karakteristik individu yang telah diteliti, sehingga

diperlukan upaya penanggulangan dan studi-studi lebih lanjut


67

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. 2014. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka


Cipta.

Doremalen, N., Bushmaker, T., Morris, D. H., Holbrook, M. G., Gamble, A.,
Wiliamson, B. N., Munster, V. J. 2020. Aerosol and Surface Stability of
SARS-CoV-2 as Compared with SARSCoV-1. Nejm, 382(1), 1564–1567.

Farizi & Harmawan. 2020. Data Transparency and Information Sharing:


Coronavirus Prevention Problems in Indonesia. Jurnal Administrasi
Kesehatan Indonesia, 8 (2), 35. https://doi.org/10.20473/jaki.v8i2.2020.
35-50.

Hartono, D. 2016. Psikologi Keperawatan. Jakarta : Pusat Pendidikan Sumber


Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.

Hidayat, AAA. 2014. Metode Penelitian Kebidanan & Teknik Analisa Data.
Jakarta : Salemba Medika.

Kemenkes, RI., 2020. Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian COVID-19.


Jakarta : Kementerian Kesehatan RI.

Khairuddin. 2016. Sosiologi keluarga. Yogyakarta : Liberty.

Kholifah dan Widagdo, 2016. Keperawatan Keluarga dan Komunitas. Jakarta :


Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian
Kesehatan Republik Indonesia.

Lestari. 2015. Kumpulan Teori Untuk Kajian Pustaka Penelitian Kesehatan.


Yogyakarta : Nuha Medika.

Law, S., Leung, A. W., & Xu, C. (2020). Severe acute respiratory syndrome
(SARS) and coronavirus disease-2019 (COVID-19): From causes to
preventions in Hong Kong. International Journal of Infectious Diseases,
94, 156–163.https://doi.org/10.1016/j.ijid.2020.03.059

Mardiyah. 2020. Apakah yang Dimaksud Protokol Kesehatan COVID-19 ?.


https://tirto.id/apakah-yang-dimaksud-protokol-kesehatan-covid-19-f3W3.

Moudy dan Syakurah. 2020. Pengetahuan terkait Usaha Pencegahan Coronavirus


Disease (Covid-19) di Indonesia. http://journal.unnes.ac.id/ sju/index.
php/higeia.
68

Notoatmodjo, S. 2014. Ilmu Perilaku Kesehatan. Jakarta : PT Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. 2016. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2016. Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu


Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Pinasti. 2020. Analisis Dampak Pandemi Corona Virus Terhadap Tingkat


Kesadaran Masyarakat dalam Penerapan Protokol Kesehatan. https://
wellness.journalpress.id/wellness.

Prihati. 2020. Analisis Pengetahuan Dan Perilaku Masyarakat Di Kelurahan


Baru Kotawaringin Barat Tentang Covid 19, Malahayati Nursing Journal.
doi: 10.33024/manuju.v2i4.3073.

Purnamasari, Ika; Raharyani, A. E. (2020). Tingkat Pengetahuan Dan Perilaku


Masyarakat Kabupaten Wonosobo Tentang Covid-19. Jurnal Ilmiah
Kesehatan, 10(1), 33–42. Retrieved from https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/
jik/article/view/1311/783.

Ramadhani. 2020. Apa Itu 5M, 3M, Arti PPKM Pengganti PSBB & Istilah
Penting COVID-19. https://tirto.id/apa-itu-5m-3m-arti-ppkm-pengganti-
psbb-istilah-penting-covid-19-f9r3

Rahman, et al. 2020. Hubungan Karakteristik Individu dengan Pengetahuan


tentang Pencegahan Coronavirus Disease 2019 pada Masyarakat di
Kalimantan Selatan. https://jurnal.unimus.ac.id/index.php/jkmi,jkmi@
unimus.ac.id.

Razi, dkk. 2020. Bunga Rampai Covid-19. Depok : PD PROKAMI.

Saputra dan Simbolon. 2020. Hubungan Tingkat Pengetahuan Tentang Covid-19


Terhadap Kepatuhan Program Lockdown Untuk Mengurangi Penyebaran
Covid-19 Di Kalangan Mahasiswa Berasrama Universitas Advent
Indonesia. http://ejournal.unklab.ac.id/index.php/nutrix/article/view/470.

Soekanto, S. 2013. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo


Perdasa.

Soetomo. 2016. Strategi-strategi Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta: Pustaka


Pelajar.

Sugiyono. 2016. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Jakarta :


Alfabeta.
69

Surahman dan Supardi. 2016. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta : Pusat


Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan Kementerian Kesehatan
Republik Indonesia.

Suryaatmadja & Maulani. 2020. Contributions of Space Technology To Global


Health in the Context of Covid-19. Jurnal Administrasi Kesehatan
Indonesia, 8 (2), 60. https://doi.org/10.20473/jaki.v8i 2.2020.60-73.

Utami, Mose dan Martini, 2020. Pengetahuan, Sikap Dan Keterampilan


Masyarakat Dalam Pencegahan Covid-19 Di Provinsi Dki Jakarta. Jurnal
Kesehatan Holistic/ Volume 4/ Nomor 2/Juli 2020 (ISSN: 2548-1843,
EISSN: 2621-8704).

Yanti, Nugraha, Wisnawa, Agustina, dan Diantari, 2020. Gambaran Pengetahuan


Masyarakat Tentang Covid-19 Dan Perilaku Masyarakat Di Masa
Pandemi Covid-19. Jurnal Keperawatan Jiwa Volume 8 No 3, Agustus
2020, Hal 485 – 490. p-ISSN2338-2090.

Yuliana. 2020. Corona virus diseases (Covid-19); Sebuah Tinjauan Literatur.


https://wellness.journalpress.id/wellness/article/view/21026.

Zulhafandi dan Ariyanti. 2020. Hubungan Pengetahuan Tentang Covid-19


Dengan Kepatuhan Physical Distancing Di Tarakan. http://jurnal.
stikesmm.ac.id/index.php/jkmm/article/view/102.
Lampiran 1 70

RENCANA JADWAL PENELITIAN


HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN COVID-19
DI DUSUN GAMPENG DESA PARANGBATU KECAMATAN PARENGAN KABUPATEN TUBAN
Okt Nov 2020 Des 2020 Jan 2021 Feb 2021 Mar 2021 April 2021 Mei 2021 Juni 2021
No. Kegiatan
2020 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Identifikasi Masalah
2 Penyusunan Proposal
3 Ujian Proposal
4 Perbaikan Proposal
5 Pengurusan Ijin Penelitian
6 Pengumpulan Data
Penyusunan hasil
7
penelitian
8 Ujian Skripsi
9 Perbaikan Skripsi
Penjilidan dan
10
Pengumpulan

Lamongan, April 2021


Penulis

YENI MUSAFAROH
NIM. 2002012908P
Lampiran 2 71
Lampiran 3 72
Lampiran 4 73
Lampiran 5 74

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI RESPONDEN

Kepada :
Yth. Bapak/Ibu/Sdr-i Calon Responden
Di Dusun Gampeng Desa Parangbatu
Kec. Parengan Kab. Tuban
di-
Tempat
Untuk memenuhi syarat menyelesaikan tugas akhir S1 Keperawatan
Universitas Muhammadiyah Lamongan, maka saya :
Nama : YENI MUSAFAROH
NIM : 2002012908P
Akan melakukan penelitian tentang “Hubungan Pengetahuan Dengan
Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 Di Dusun
Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban”.
Manfaat penelitian ini adalah dapat meningkatkan pengetahuan,
memberikan pengalaman dan masukan bagi pembaca atau perawat guna
meningkatkan mutu pelayanan dan dapat digunakan sebagai data dasar untuk
penelitian lebih lanjut tentang hubungan pengetahuan dengan penerapan protokol
kesehatan dalam pencegahan COVID-19.
Untuk melakukan kepentingan tersebut, saya mohon kesediaan
Bapak/Ibu/Sdr-i untuk bersedia menjadi responden penelitian dengan cara mengisi
kuesioner yang disediakan dengan jujur dan apa adanya. Nama dan alamat
Bapak/Ibu/Sdr-i tidak akan dicantumkan pada hasil penelitian.
Atas bantuan dan kerjasama, saya ucapkan banyak terima kasih.
Tuban, Januari 2021
Peneliti

(YENI MUSAFAROH)
Lampiran 6 75

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :


No. Responden : …………………………….
Umur : …………………………….
Dengan ini menyatakan bersedia mengikuti penelitian tentang “Hubungan

Pengetahuan Dengan Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-

19 Di Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Kabupaten Tuban” yang dilakukan

oleh Mahasiswa S1 Keperawatan Universitas Muhammadiyah Lamongan yang

bernama : YENI MUSAFAROH dengan NIM : 2002012908P.

Demikian lembar persetujuan kami ini untuk dapatnya digunakan

sebagaimana mestinya.

Tuban, ………………………

Responden
Lampiran 7 76

LEMBAR KUESIONER

HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN PROTOKOL

KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI DUSUN GAMPENG

DESA PARANGBATU KECAMATAN PARENGAN KABUPATEN TUBAN

No. Responden : ............................... Di isi Peneliti

Tanggal Pengisian : ............................... Di isi Responden

I. DATA UMUM

A. Petunjuk pengisian

Isilah titik dibawah ini dan berilah tanda centang (√) pada jawaban yang

sesuai dengan keadaan anda.

B. Pertanyaan

1. Nama (Inisial) : …………………

2. Jenis kelamin

Laki-laki

Perempuan

3. Umur

20 – 30 tahun

31 – 40 tahun

41 – 50 tahun

Lebih dari 50 tahun

4. Pendidikan
77

SD

SLTP

SLTA

Akademi / Perguruan Tinggi

5. Pekerjaan

Tidak bekerja Swasta, sebutkan…………….

Buruh PNS/TNI/POLRI

Petani Lain-lain,…………………….

Pedagang

II. DATA KHUSUS

A. Variabel Independent : Pengetahuan tentang Covid-19


78

1. Petunjuk pengisian kuesioner

Berilah tanda centang (√) pada jawaban yang menurut anda benar.

2. Pernyataan

No. Pernyataan Benar Salah Skor


1 Covid-19 adalah jenis penyakit baru yang
menyebabkan terjadinya gangguan
pernapasan dan radang paru
2 Penyakit Covid-19 disebabkan virus corona.
3 Virus corona tidak dapat menyebabkan
penyakit pada hewan
4 Virus korona tidak dapat bertahan hidup pada
permukaan plastik kurang dari 72 jam (< 3
hari)
5 Virus korona dapat bertahan hidup kurang
dari 24 jam pada kardus.
6 Virus korona tidak dapat menular pada saat
berbicara dengan pasien Covid-19.
7 Virus korona hanya dapat menular jika
kontak fisik dengan orang yang terinfeksi
misalnya menyentuh atau jabat tangan.
8 Masa inkubasi penyakit Covid-19 bisa
sampai dengan 14 hari.
9 Orang yang bisa menularkan Covid-19
hanyalah yang memiliki gejala
10 Setelah kontak dengan pasien Covid-19, dan
mengalami deman (≥ 380C), batuk, pilek, dan
nyeri tenggorokan patut dicurigai mengalami
Covid-19.
11 Orang yang berusia lanjut (lansia) sulit
terinfeksi virus corona dari pada pada usia
muda
12 Risiko kematian pasien Covid-19 lebih tinggi
pada penderita penyakit kronis misalnya
tekanan darah tinggi, gangguan jantung dan
paru serta diabetes mellitus.
13 Orang yang sehat tidak perlu memakai
masker saat keluar rumah
14 Pemeriksaan pada pasien yang diduga
terinfeksi Covid-19 adalah dengan Rapid Test
dan PCR.
15 Penyakit Covid-19 di Indonesia hingga saat
ini, belum ada vaksin atau obatnya
B. Variabel Dependent : Penerapan Protokol Kesehatan Dalam

Pencegahan COVID-19
79

1. Petunjuk pengisian

1) Berilah tanda centang (√) hanya pada satu kotak dibawah

pilihan jawaban anda untuk setiap nomor pernyataan.

2) Karena jawaban diharapkan sesuai dengan pendapat anda

sendiri, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah.

2. Pernyataan

No. Pernyataan Ya Tidak Skor


1 Saya mencuci tangan 20 detik dengan sabun
atau mengunakan hand sanitizer setelah
memegang benda-benda di tempat umum
2 Saya menghindari menyentuh mata, hidung dan
mulut dengan tangan yang tidak bersih
3 Saya lebih banyak dirumah untuk menghindari
paparan virus corona
4 Saya tidak menerima tamu atau teman kecuali
mendesak
5 Saya menjaga jarak dengan orang lain minimal
1 meter jika harus keluar rumah.
6 Saya memakai masker berbahan kain bila
terpaksa keluar rumah
7 Saya menggunakan masker kain tidak lebih dari
4 jam
8 Saya mencuci masker kain setiap selesai saya
gunakan
9 Saya mandi dan mengganti pakaian setelah
pulang dari bepergian
10 Saya teratur minum obat sesuai anjuran dokter
11 Saya mengkonsumsi makanan bergizi untuk
meningkatkan daya tahan tubuh
12 Saya berolah raga minimal 30 menit sehari dan
beristirahat cukup atau tidur siang minimal 1-2
jam
13 Saya berjemur kurang lebih 15 menit antara
pukul 8 – 10 pagi, guna meningkatkan imun
tubuh
14 Saya teratur periksa gula darah dan saat merasa
tidak enak badan
15 Saya melakukan konsultasi dengan dokter
melalui telpon
Lampiran 8
80

TABULASI DATA
HUBUNGAN PENGETAHUAN DENGAN PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN
DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI DUSUN GAMPENG DESA PARANGBATU
KECAMATAN PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2021
No. Jenis Pendidikan
Umur Pekerjaan
Resp. Kelamin terakhir
1 2 4 2 5
2 2 3 2 4
3 2 3 1 1
4 2 3 3 3
5 2 4 1 1
6 1 3 3 3
7 2 4 3 3
8 2 2 3 3
9 1 4 2 4
10 1 3 3 3
11 2 3 3 3
12 2 4 2 5
13 1 4 3 3
14 2 3 2 4
15 2 4 2 2
16 1 4 2 5
17 1 4 3 3
18 2 4 1 1
19 1 4 2 4
20 2 4 2 5
21 2 4 1 1
22 2 4 3 3
23 2 4 3 3
24 2 4 3 3
25 2 2 2 5
26 2 3 2 2
27 1 4 1 1
28 2 4 2 5
29 2 4 1 1
30 2 4 3 3
31 2 4 3 4
32 1 4 3 3
33 2 4 1 1
34 2 4 3 3
35 2 4 3 3
36 2 3 2 5
37 2 4 1 1
38 1 4 3 3
39 2 4 3 4
40 2 3 3 3
41 1 4 1 1
42 1 2 3 3
81

No. Jenis Pendidikan


Umur Pekerjaan
Resp. Kelamin terakhir
43 2 4 2 2
44 2 4 2 5
45 1 2 3 3
46 2 3 1 1
47 1 2 4 6
48 1 4 3 3
49 2 2 3 3
50 2 2 3 3
51 2 3 3 3
52 1 3 3 3
53 2 3 4 4
54 1 3 4 6
55 2 1 4 2
56 2 2 2 5
57 1 2 2 5
58 1 2 3 3
59 1 2 1 1
60 2 2 2 5
61 1 4 4 6
62 2 4 1 1
63 2 3 1 1
64 2 4 1 1
65 1 4 2 4
66 2 4 1 1
67 2 4 1 1
68 2 3 2 2
69 2 4 1 1
70 2 4 1 1
71 2 4 3 3
72 2 4 1 1
73 1 4 3 3
74 1 4 1 1
75 2 4 2 2
76 2 4 2 5
77 1 2 3 3
78 2 4 1 1
79 1 3 1 1
80 2 3 2 5
81 1 4 4 6
82 2 4 1 1
83 2 4 1 1
84 2 3 1 1
85 2 4 1 1
86 1 4 2 4
87 2 4 1 1
88 2 4 1 1
89 2 4 1 1
90 2 4 1 1
91 2 4 3 3
82

No. Jenis Pendidikan


Umur Pekerjaan
Resp. Kelamin terakhir
92 2 4 1 1
93 2 4 1 1
94 1 4 2 4
95 2 4 1 1
96 2 4 1 1
97 2 4 1 1
98 2 4 1 1
99 2 4 2 2
100 2 4 2 5

Keterangan :

Jenis Kelamin Umur Pendidikan Terakhir Pekerjaan

1 = Laki-laki 1 = 20-30 tahun 1 = SD 1 = Tidak bekerja


2 = Perampuan 2 = 31-40 tahun 2 = SLTP 2 = Buruh
3 = 41-50 tahun 3 = SLTA 3 = Petani
4 = > 50 tahun 4 = Perguruan tinggi (DIII/S1) 4 = Pedagang
5 = Swasta
6 = PNS
Lampiran 9
83

TABULASI DATA VARIABEL INDEPENDENT


PENGETAHUAN TENTANG COVID-19 DI DUSUN GAMPENG DESA PARANGBATU KECAMATAN PARENGAN
KABUPATEN TUBAN TAHUN 2021

No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Covid-19 Skor


Keterangan Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 F n P
1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
2 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 10 15 66.7% Cukup 2
3 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13 15 86.7% Baik 3
5 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 15 53.3% Kurang 1
6 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13 15 86.7% Baik 3
7 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
8 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 1 0 0 1 7 15 46.7% Kurang 1
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 12 15 80.0% Baik 3
11 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 13 15 86.7% Baik 3
12 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
13 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 15 86.7% Baik 3
14 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 10 15 66.7% Cukup 2
15 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
16 1 1 1 1 1 0 1 0 0 1 0 1 0 1 1 10 15 66.7% Cukup 2
17 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 12 15 80.0% Baik 3
18 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 7 15 46.7% Kurang 1
19 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
21 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 13 15 86.7% Baik 3
23 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
24 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 15 80.0% Baik 3
25 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
84

No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Covid-19 Skor


Keterangan Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 F n P
26 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 10 15 66.7% Cukup 2
27 1 1 0 0 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
28 1 1 0 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
29 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
30 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 0 1 0 0 1 8 15 53.3% Kurang 1
31 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
32 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 13 15 86.7% Baik 3
33 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 8 15 53.3% Kurang 1
34 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10 15 66.7% Cukup 2
35 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 15 86.7% Baik 3
36 1 1 1 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
37 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
38 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
39 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 7 15 46.7% Kurang 1
40 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 15 80.0% Baik 3
41 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 13 15 86.7% Baik 3
43 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 6 15 40.0% Kurang 1
44 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
45 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 15 86.7% Baik 3
46 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
47 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 15 80.0% Baik 3
48 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
49 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 7 15 46.7% Kurang 1
50 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
51 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 0 0 0 1 7 15 46.7% Kurang 1
52 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
53 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 15 86.7% Baik 3
54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 12 15 80.0% Baik 3
55 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
85

No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Covid-19 Skor


Keterangan Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 F n P
56 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 10 15 66.7% Cukup 2
57 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 13 15 86.7% Baik 3
59 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
60 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
61 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 15 80.0% Baik 3
62 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
63 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
64 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 15 53.3% Kurang 1
65 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
66 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 7 15 46.7% Kurang 1
67 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
68 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 1 10 15 66.7% Cukup 2
69 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
70 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 8 15 53.3% Kurang 1
71 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10 15 66.7% Cukup 2
72 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
73 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 15 86.7% Baik 3
74 1 0 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
75 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 6 15 40.0% Kurang 1
76 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
77 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 15 86.7% Baik 3
78 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
79 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
80 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
81 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 12 15 80.0% Baik 3
82 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
83 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
84 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
85 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 15 53.3% Kurang 1
86

No. No. Pertanyaan Pengetahuan Tentang Covid-19 Skor


Keterangan Kode
Resp 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 F n P
86 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 11 15 73.3% Cukup 2
87 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 7 15 46.7% Kurang 1
88 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
89 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
90 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 8 15 53.3% Kurang 1
91 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 10 15 66.7% Cukup 2
92 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 0 0 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
93 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 8 15 53.3% Kurang 1
94 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 1 1 11 15 73.3% Kurang 2
95 1 1 1 0 0 0 0 0 1 1 0 0 0 1 1 7 15 46.7% Kurang 1
96 1 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
97 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 8 15 53.3% Kurang 1
98 1 0 0 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 8 15 53.3% Kurang 1
99 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 6 15 40.0% Kurang 1
100 1 1 1 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 11 15 73.3% Cukup 2

Keterangan :
1) Rumus yang digunakan untuk menghitung prosentase yaitu :
f
P= x 100
n
Keterangan :
P = prosentase
f = nilai yang diperoleh
n = Frekuensi total / keseluruhan

2) Kriteria
a. Pengetahuan baik bila prosentasenya 76%-100%.  Kode 3
b. Pengetahuan cukup bila prosentasenya 56%-75%.  Kode 2
c. Pengetahuan kurang bila prosentasenya < 56%  Kode 1
87

(Nursalam, 2016).

Lampiran 10

TABULASI DATA VARIABEL DEPENDENT


PENERAPAN PROTOKOL KESEHATAN DALAM PENCEGAHAN COVID-19 DI DUSUN GAMPENG DESA PARANGBATU
KECAMATAN PARENGAN KABUPATEN TUBAN TAHUN 2021
88

No. Nomor Pertanyaan Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19 Skor
Keterangan Kode
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 F n P
1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 15 80.00% Cukup 2
2 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 15 80.00% Cukup 2
3 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
4 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 12 15 80.00% Baik 3
5 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 15 73.33% Cukup 2
6 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
7 1 1 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 7 15 46.67% Kurang 1
8 1 1 1 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 10 15 66.67% Cukup 2
9 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 10 15 66.67% Cukup 2
10 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
11 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 15 80.00% Baik 3
12 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
13 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
14 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 11 15 73.33% Cukup 2
15 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 10 15 66.67% Cukup 2
16 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 0 11 15 73.33% Cukup 2
17 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
18 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
19 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 0 1 1 1 11 15 73.33% Cukup 2
20 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 10 15 66.67% Cukup 2
21 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14 15 93.33% Baik 3
23 1 0 0 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 11 15 73.33% Cukup 2
24 1 0 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 11 15 73.33% Cukup 2
25 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 15 73.33% Cukup 2
26 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 15 80.00% Baik 3
27 1 0 0 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 1 1 7 15 46.67% Kurang 1
28 1 0 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10 15 66.67% Cukup 2
29 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 15 53.33% Kuranr 1
89

No. Nomor Pertanyaan Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19 Skor
Keterangan Kode
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 F n P
30 1 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 1 1 1 8 15 53.33% Kuranr 1
31 1 1 1 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 1 8 15 53.33% Kuranr 1
32 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
33 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 15 46.67% Kurang 1
34 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 9 15 60.00% Cukup 2
35 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
36 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
37 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 7 15 46.67% Kurang 1
38 1 1 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
39 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 11 15 73.33% Cukup 2
40 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 12 15 80.00% Baik 3
41 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 10 15 66.67% Cukup 2
42 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 13 15 86.67% Baik 3
43 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
44 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 15 80.00% Baik 3
45 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
46 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
47 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
48 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
49 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 11 15 73.33% Cukup 2
50 1 1 0 1 0 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
51 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 0 10 15 66.67% Cukup 2
52 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
53 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 1 11 15 73.33% Cukup 2
54 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 1 1 12 15 80.00% Baik 3
55 1 1 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 1 1 1 10 15 66.67% Cukup 2
56 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 12 15 80.00% Baik 3
57 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 0 10 15 66.67% Cukup 2
58 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
59 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
90

No. Nomor Pertanyaan Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19 Skor
Keterangan Kode
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 F n P
60 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9 15 60.00% Cukup 2
61 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
62 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
63 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
64 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 15 73.33% Cukup 2
65 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 10 15 66.67% Cukup 2
66 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
67 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
68 1 1 0 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 12 15 80.00% Baik 3
69 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
70 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 15 46.67% Kurang 1
71 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 9 15 60.00% Cukup 2
72 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 7 15 46.67% Kurang 1
73 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
74 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 10 15 66.67% Cukup 2
75 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
76 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 15 80.00% Baik 3
77 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
78 0 1 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
79 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
80 1 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 9 15 60.00% Cukup 2
81 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 13 15 86.67% Baik 3
82 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
83 1 1 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
84 0 1 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
85 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 15 73.33% Cukup 2
86 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 10 15 66.67% Cukup 2
87 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
88 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
89 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
91

No. Nomor Pertanyaan Penerapan Protokol Kesehatan Dalam Pencegahan Covid-19 Skor
Keterangan Kode
Resp. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 F n P
90 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 15 46.67% Kurang 1
91 1 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 0 1 0 0 9 15 60.00% Cukup 2
92 0 1 0 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 0 7 15 46.67% Kurang 1
93 0 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 11 15 73.33% Cukup 2
94 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 1 1 1 1 10 15 66.67% Cukup 2
95 1 0 0 0 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
96 0 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 0 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
97 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 8 15 53.33% Kurang 1
98 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 7 15 46.67% Kurang 1
99 0 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 0 1 0 8 15 53.33% Kurang 1
100 1 0 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12 15 80.00% Baik 3

Keterangan :
1) Rumus yang digunakan untuk menghitung prosentase yaitu :
f
P= x 100
n
Keterangan :
P = prosentase
f = nilai yang diperoleh
n = Frekuensi total / keseluruhan

2) Kriteria
a. Penerapan Protokol Kesehatan baik bila prosentasenya 76%-100%.  Kode 3
b. Pengetahuan Protokol Kesehatan cukup bila prosentasenya 56%-75%.  Kode 2
c. Pengetahuan Protokol Kesehatan kurang bila prosentasenya < 56%  Kode 1
(Nursalam, 2016).
Lampiran 11

92

FREQUENCIES
VARIABLES=Pengetahuan Pnpn_Prokes
/ORDER= ANALYSIS .

Frequencies

Statistics

Penerapan
protokol
kesehatan
Pengetahuan dalam
tentang pencegahan
Covid-19 COVID-19
N Valid 100 100
Missing 0 0

Frequency Table

Pengetahuan tentang Covid-19

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 51 51.0 51.0 51.0
Cukup 28 28.0 28.0 79.0
Baik 21 21.0 21.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

Penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 41 41.0 41.0 41.0
Cukup 33 33.0 33.0 74.0
Baik 26 26.0 26.0 100.0
Total 100 100.0 100.0

CROSSTABS
/TABLES=Pengetahuan BY Pnpn_Prokes
93

/FORMAT= AVALUE TABLES


/CELLS= COUNT ROW TOTAL
/COUNT ROUND CELL .

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pengetahuan tentang
Covid-19 * Penerapan
protokol kesehatan 100 100.0% 0 .0% 100 100.0%
dalam pencegahan
COVID-19

Pengetahuan tentang Covid-19 * Penerapan protokol kesehatan dalam pencegahan COVID-19


Crosstabulation

Penerapan protokol kesehatan


dalam pencegahan COVID-19
Kurang Cukup Baik Total
Pengetahuan Kurang Count 40 11 0 51
tentang Covid-19 % within Pengetahuan
78.4% 21.6% .0% 100.0%
tentang Covid-19
% of Total 40.0% 11.0% .0% 51.0%
Cukup Count 1 20 7 28
% within Pengetahuan
3.6% 71.4% 25.0% 100.0%
tentang Covid-19
% of Total 1.0% 20.0% 7.0% 28.0%
Baik Count 0 2 19 21
% within Pengetahuan
.0% 9.5% 90.5% 100.0%
tentang Covid-19
% of Total .0% 2.0% 19.0% 21.0%
Total Count 41 33 26 100
% within Pengetahuan
41.0% 33.0% 26.0% 100.0%
tentang Covid-19
% of Total 41.0% 33.0% 26.0% 100.0%

NONPAR CORR
/VARIABLES=Pengetahuan Pnpn_Prokes
/PRINT=SPEARMAN TWOTAIL NOSIG
/MISSING=PAIRWISE .
94

Nonparametric Correlations

Correlations

Penerapan
protokol
kesehatan
Pengetahuan dalam
tentang pencegahan
Covid-19 COVID-19
Spearman's rho Pengetahuan tentang Correlation Coefficient 1.000 .854**
Covid-19 Sig. (2-tailed) . .000
N 100 100
Penerapan protokol Correlation Coefficient .854** 1.000
kesehatan dalam Sig. (2-tailed) .000 .
pencegahan COVID-19
N 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Lampiran 12

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jl. Plalangan Plosowahyu Lamongan Telp/Fax. (0322) 323457
95

LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa :
YENI MUSAFAROH
NIM :
2002012908P
Program Studi :
Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Judul Tugas Akhir :
Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan Protokol
Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 Di Dusun
Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Tuban
Nama Pembimbing 1 : Arifal Aris, S.Kep,.Ns,.M.Kes.

No Tanggal Bab / Materi Saran Pembimbing TTD


1. 19 Okt 2020 - Konsul - Konsul masalah “
Judul Hubungan
Pengetahuan dan
motivasi dengan
penerapan prokes’

2. 26 Okt 2020 - Konsul - Motivasi dihapus,


judul lanjut dengan
penerapan prokes
- Lanjut bab 1-3

3. 30 Nov 2020 - Konsul Bab - Mengambil


1-3 penelitian 1dusun sj
- Kerangka konsep
pindah arah samping

4. 01 Des 2020 - Konsul bab - Purposive sampling


1-3 diganti random
- Konsul sampling
revisi bab 1- - ACC lanjut
5. 28 Januari 3 kuesioner
2021 - Konsul - Acc lanjut ujian
kuesioner
96

No Tanggal Bab / Materi Saran Pembimbing TTD

6. 02 juni 2021 - Bab 4-5 - Memperbaiki spasi


bab 4
- Daftar pustaka
ditmbah
- Lanjut sidang

7. 28 Juni 2021 - Konsul - Bagian sampul


Revisi tahunnya
setelah dihilangkan
ujian bab 1- - Tabel Kerangka
5 konsep dinaikan

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH LAMONGAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
Jl. Plalangan Plosowahyu Lamongan Telp/Fax. (0322) 323457

LEMBAR KONSULTASI

Nama Mahasiswa : YENI MUSAFAROH


97

NIM : 2002012908P
Program Studi : Program Studi S1 Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Judul Tugas Akhir : Hubungan Pengetahuan Dengan Penerapan Protokol
Kesehatan Dalam Pencegahan COVID-19 Di Dusun
Gampeng Desa Parangbatu Kecamatan Parengan Tuban
Nama Pembimbing 2 : Dadang Kusbiantoro, S.Kep,.Ns,.M.Si

No Tanggal Bab / Materi Saran Pembimbing TTD


1. 26 Okt 2020 - Konsul Judul - Variabel
independepen ada 2,
disuruh mengambil
salh satu saja
- ACC judul lanjut

2. 20 Jan 2021 - Konsul BAB - Spasi diperkecil


1-3 - Paragraf dirapikan
- Konsul - Atas kanan kiri
kuesioner dirapikan
- Penerapan prokes 3M
diperbarui menjadi
5M+

3. 28 Jan 2021 - Konsul - Lengkapi pengesahan


Revisi - ACC lanjut Ujian

4. 24 Mei 2021 - BAB 4-5 - Tabel presentasi harus


sama dengan pada
Bab 3
- Centang pada data
tabulasi dihilangkan

5. 2 Juni 2021 - Bab 4-5 - Logo cover penceng


- Lengkapi pengesahan
- Lanjut sidang

6. 28 Juni 2021 - Konsul revisi - Perbaiki spasi tiap


ujian kalimat
98

No Tanggal Bab / Materi Saran Pembimbing TTD


- Data tabulasi umum
dan khusus dipisah
- Nama inisial
responden dihapus

Anda mungkin juga menyukai