SKRIPSI
DI SUSUN OLEH :
TARSIUS BANI
NIM : 2017610102
SKRIPSI
DISUSUN OLEH
TARSIUS BANI
2017610102
i
LEMBAR PERSETUJUAN
SKRIPSI
Oleh :
TARSIUS BANI
2017610102
Pada Tanggal :
Utama, Pendamping,
Yanti Rosdiana, S.Kep., Ns., M.Kep Tantry Ajeng Parnawati, S.Hum., M.Pd
NIDN.0720088704 NIDN. 0725048804
Mengetahui,
NIDN. 072712910
ii
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Oleh :
TARSIUS BANI
2017610102
Telah dipertahankan di hadapan dan telah diterima
Tim penguji Skripsi Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Pada Tanggal:.........................
Tim Penguji:
Mengesahkan,
NIP. 0019095902
iii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Apabila ternyata dikemudian hari pernyataan saya ini tidak benar, saya sanggup
menerima sangsi akademik apapun dari Universitas Tribhuwana Tunggadewi
Malang.
Malang,…
Yang Membuat Pernyataan,
Tarsiusbani
2017610102
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
Berkat dan Rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
skripsi ini dengan baik. Judul dari skripsi ini yaitu “Hubungan Pelaksanaan
Standar Operasional Prosedur Pelayanan Kesehatan Dengan Tingkat Kepuasan
Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Kendalkerep Kecamatan Blimbing Kota
Malang Pada kesempatan ini tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Prof. Dr. Ir. Eko Handayanto, M.Sc., Rektor Universitas Tribhuwana
Tunggadewi, yang telah mengizinkan penulis untuk belajar di Universitas
Tribhuwana Tunggadewi.
2. Drs. Sugeng Rusmiwari, M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi, yang telah mengizinkan penulis
untuk belajar di Fakultas Ilmu Kesehatan
3. Sirli Mardianna Trishinta, S.Kep., Ns., M.Kep., Ketua Progran Studi Ilmu
Keperawatan, yang telah mengizinkan penulis untuk belajar di Program
Studi Ilmu Keperawatan
4. Yanti Rosdiana, S.Kep., Ns., M.Kep Dosen Pembimbing I, yang telah
memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Penyusunan skripsi ini dengan baik
5. Tantry Ajeng Parnawati, S.Hum., M.Pd Dosen Pembimbing II, yang telah
memberikan arahan dan bimbingan sehingga penulis dapat menyelesaikan
Penyusunan skripsi ini dengan baik.
6. Neni Maemunah, S.Kep., MMRS.selaku penguji saya.
v
RIWAYAT HIDUP
Pengalaman Organisasi :
vi
MOTTO HIDUP
Jika hari ini gagal jangan mudah mengambil keputusan untuk menyerah, karena
kegagalan hari ini adalah kesuksesan hari esok, Dari terbentur akan menjadi
terbentuk ( Ora et labora )
vii
PERSEMBAHAN
Puji dan syukur saya panjatkan kehadiran Tuhan yang Maha Esa atas
Berkat Dan Rahmat-Nya, sehingga saya bisa menjadi seperti ini, menjadi pribadi
yang selalu bersyukur dalam keadaan apapun dan selalu meyakinkan rencana
Tuhan untuk masa depan saya sungguh sangat baik.
Dengan ini saya persembahkan karya saya ini untuk:
1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan Roh Kudus dan Rahmat-Nya
serta cinta kasih-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Yang saya banggakan bapak dan mama, bapak Benediktu Dairo Bani,
Almarhum mama Yuliana Daido Bulu yang selalu menyayangiku dan
memberi kepercayaan untuk masa depanku, yang mendukung dalam
segala hal dan tak pernah mengenal lelah berjuang untuk menemaniku
sehingga saya mencapai cita-cita ini.
3. Untuk kaka dan adik kesayanganku, Yustina Bani, Yulius Bani Marselina
Bani, Adik saya Norvianus Bani
4. Untuk alm kakek Bani Opata nenek Bela Rouna ,
5. Seluruh keluarga besar dari mama, nene tante,om dan keluarga besar dari
bapa yang selalu memberikan semangat dan dukungan untuk tetap
bertahan dan berjuang hingga akhir.
6. Seluruh senior-senior dan teman-teman organisasi terimakasih sudah
mendukung dan memotivasi saya untuk bisa sampai pada saat ini.
7. Khusus sahabat sekalian terkadang jadi teman ,menangis,teman berkeluh
kesah dan sekalian saudara dan saudari saya.Terimakasih sudah menjadi
orang terpenting yang selalu mendukung saya dengan cara kalian.
8. Yang terakhir semua teman seperjuanganku angkatan 2017, angkatan di
masa pandemic covid-19 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu,
semoga kedepannya sukses selalu ya sobatku.
Malang,…….,……..2021
Penulis
viii
Bani.T. 2021 Hubungan pelaksanaan standar operasional pelayanan kesehatan
dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas
Kendalkerep Kecamatan Blimbing Kota Malang. Tugas Akhir,
Program Studi Keperawatan, Fakultas Kesehatan Universitas
Tribhuwana Tunggadewi Malang: (1) Yanti Rosdiana, S.Kep.,
Ns., M.Kep (2) Tantri Ajeng Parnawati, S.Hum,. M.Pd
ABSTRAK
ix
Bani.T. 2021 The relationship between the implementation of operational
standards of health services and the level of satisfaction of outpatients
at the Kendalkerep Health Center, Blimbing District, Malang City,
Thesis, Nursing Study Program, Faculty of Health, University of
Tribhuwana Tunggadewi Malang: (1) Yanti Rosdiana, S.Kep., Ns.,
M.Kep (2) Tantri Ajeng Parnawati, S.Hum,. M.Pd
ABSTRACT
x
DAFTAR ISI
Halaman.
HALAMAN JUDUL .................................................................................................. i
HALAMAN PESETUJUAN ..................................................................................... ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
RIWAYAT HIDUP .................................................................................................... v
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................................. vi
ABSTRAK .................................................................................................................. vii
ABSTRACT ................................................................................................................. viii
DAFTAR ISI ............................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ...................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................. xii
DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................................. xiii
BAB 1 PENDAHULUAN
xi
2.2.2 Tujuan dari SOP..................................................................................13
2.2.3 Indikator ..............................................................................................13
2.2.4 Kebijakan SOP ....................................................................................14
2.2.5 Referensi .............................................................................................14
2.2.6 Prosedur / langkah-langkah ................................................................14
2.2.7 Diagram alur .......................................................................................15
2.2.8 Unit terkait ..........................................................................................16
2.3 Konsep kepuasan pasien ...........................................................................16
2.3.1 Pengertian kepuasan pasien ................................................................16
2.3.2 Faktor yang mempengaruhi kepuasan pasien .....................................17
2.3.3 Dimensi kepuasan ...............................................................................22
2.3.4 Metode mengukur kepuasan ...............................................................25
2.3.5 Manfaat mengkur kepuasan ................................................................28
2.4 Hubungan pelaksanaan standard opersional pelayanan
kesehatan dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan .............................29
xii
4.9.1 Teknik pengolahan data ....................................................................38
4.10 Analisa data ...............................................................................................40
4.11 Analisa .....................................................................................................40
4.11.1 Analisa univariat ............................................................................40
4.11.2 Analisa bivariat ..............................................................................40
4.11.3 Uji validitas kuisener......................................................................41
4.12 Etika penelitian .........................................................................................41
BAB V HASIL PENELITIAN
1.1 Gambaran Umum Lokasi Penelitian ............................................................... 43
1.2 Data Umum Penelitian .................................................................................... 43
1.3 Data Khusus Penelitian ................................................................................... 44
1.3.1 Pelaksanaan standar operasional pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kendalkerep Kecamatan Blimbing Kota Malang............................................ 44
1.3.2 Tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Kendalkerep Kecamatan
Blimbing Kota Malang .................................................................................... 45
1.3.3 Hubungan pelaksanaan standar operasional pelayanan kesehatan dengan
tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Kendalkerep kota Malang 45
BAB VI PEMBAHASAN
6.1 Pelaksanaan standar operasional pelayanan kesehatan di Puskesmas Kendalkerep
Kecamatan Blimbing Kota Malang ............................................................................. 46
6.2 Tingkat Kepuasan Pasien Rawat Jalan Di Puskesmas Kendalkerep Kecamatan
Blimbing Kota Malang. ................................................................................................ 47
6.3 Hubungan pelaksanaan standar operasional pelayanan kesehatan dengan tingkat
kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Kendalkerep Kota Malang ...................... 49
6.4 Keterbatasan Penelitian .................................................................................. 51
BAB VII PENUTUP
7.1 Kesimpulan ...................................................................................................52
7.2. Saran ............................................................................................................52
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................53
xiii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 5.1 Data umum penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan dan
pekerjaan ....................................................................................................44
Tabel 5.2 Pelaksanaan standar operasional pelayanan kesehatan di Puskesmas
Kendalkerep Kecamatan Blimbing Kota Malang ......................................44
Tabel 5.3 Tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Kendalkerep
Kecamatan Blimbing Kota Malang ............................................................45
Tabel 5.4 Hubuangan pelaksanaan standar operasional pelayanan kesehatan
dengan tingkat kepuasan pasien rawat jalan di Puskesmas Kendalkerep
Kota Malang ...............................................................................................45
xiv
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Tabel 3.1 Kerangka Konsep ..................................................................................... 31
Tabel 4.2 Kerangka Kerja ....................................................................................... 33
xv
DAFTAR LAMPIRAN
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
adalah satu sarana pelayanan kesehatan yang menjadi tolak ukur dari
Puskesmas di Indonesia sebanyak 9825 unit pada tahun 2017, sedangkan pada
9.993 unit pada tahun 2018, 10.023 unit pada tahun 2019. Di Jawa Timur sendiri
1
2
kesehatan.
suatu aturan atau prosedur pelayanan kesehatan suatu instansi kesehatan. Menurut
dan fungsi pelayanan kesehatan. Menurut Tanjung dan Subagjo (2012), Standar
kesehatan, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa
dilakukan. Sistem ini berisi urutan proses melakukan proses pelayanan kesehatan
dari awal sampai akhir (Ekotama, 2015). Adanya SOP layanan kesehatan dapat
Pelaksanaan mutu yang baik akan memberikan kepuasan pada pasien karena
pasien.
Kepuasan pasien dimana perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul
setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil
suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai akibat dari kinerja layanan
kesehatan yang baik dan bermutu sehingga berdampak pada kepuasan pasien.
prosedur (SOP) sangat penting karena dapat membantu perawat untuk mencapai
keperawatan yang berkualitas tinggi. Sari (2019) Menyatakan bahwa masih ada
responden yang kurang puas dengan layanan kesehatan. Dari hasil penelitiannya
diketahui bahwa ada keterlambatan dalam jam pelayanan terhadap pasien atau
terlalu lama menunggu sehingga pasien merasa kurang puas dengan pelayanan.
jalankan dengan baik dapat memberikan efek pada kinerja suatu puskesmas atau
yang disusun dengan baik dan dipatuhi sangat bermanfaat untuk mewujudkan
pelayanan yang bermutu bagi pasien dan apabila tidak dijalankan SOP pelayanan
dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain, sosialisasi dan pelatihan, sikap,
norma subyektif, persepsi dan niat (Lailatul, 2009; Sari, Suprapti & Solechan,
2014).
Maka dari itu perlu adanya upaya dari puskesmas yaitu salah satunya
memberi pelayanan tepat, cepat, selalu tersenyum dan ramah terhadap pasien.
kritik dan saran sehingga dapat memberikan masukan untuk pelayanan kesehatan
Kota Malang pada tanggal 21 Desember 2020 didapatkan pasien 12 orang dimana
menerapkan jaga jarak, edukasi obat yang kurang di pahami atau tentang jadwal
minum obat dan jadwal kontrol ulang. Sedangkan berdasarkan hasil wawancara
alur atau SOP pelayanan yang sudah di tetapkan namun sekarang ada pembatasan
kunjungan atau jaga jarak. Berkaitan dengan hal ini penulis tertarik melakukan
1. Puskesmas
2. Peneliti
3. Peneliti Selanjutnya
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dan sumber data
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Puskesmas
hidup sehat
c. Hidup dalam lingkungan sehat, dan d.memiliki derajat kesehatan yang optimal,
Tahun 2014).
8
9
dan preventif
kesehatan
puskesmas meliputi :
11
dipuskesmas
membawahi:
3) Pelayanan KIA-KB
4) Pelayanan gizi
3) Pelayanan KIA/KB
5) Pelayanan gizi
6) Pelayanan persalinan
7) Pelayanan kefarmasian
8) Pelayanan laboratorium
1. Puskesmas pembantu
2. Puskesmas keliling
3. Bidan desa
Kendalkerep yang dimulai dari pendaftaran sampai pasien mengambil obat dan
(SOP) merupakan dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci,
tahap demi tahap dan sistematis. Implementasi SOP yang baik, akan menunjukkan
konsistensi hasil kinerja, hasil produk dan proses pelayanan yang kesemuanya
dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan. Menurut Ekotama (2015), Standard
dan menertibkan pekerjaan kita. Sistem ini berisi urutan proses melakukan proses
Menurut Angih dan Nelman (2011) Tujuan SOP adalah sebagai berikut:
a. Tujuan umum
b. Tujuan khusus
melalui SOP.
bekerja.
5) Efektivitas dan efisien sumber daya dan penggunaan SDM dapat dijamin.
6) Tanggung jawab, wewenang, dan alur struktur dapat dijelaskan dengan baik.
9) Dapat digunakan sebagai dokumen sejarah dalam merevisi SOP yang lama.
2.2.3 Indikator
dan cepat dalam mencapai target pekerjaan dan memerlukan sumber daya
3. Jika pasien Kota Malang gratis, jika pasien luar Kota Malang membayar Rp.
Petugas ruang merujuk pasien ke ruang pemeriksaan terkait sesuai dengan kebutuhan
jika memerlukan pemeriksaan penunjang atau konsultasi
Petugas memberikan terapi, tindakan dan rawat inap di Puskesmas Kendalkerep atau
rujukan ke faskes yang lebih tinggi bila diperlukan
Pulang
16
setelah membandingkan antara persepsi atau kesannya terhadap kinerja atau hasil
harapannya.
Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang timbul sebagai
aset yang sangat berharga, karena apabila pasien puas mereka akan terus
b. Harga.
Harga, yang termasuk di dalamnya adalah harga produk atau jasa. Harga
c. Emosional.
Pasien yang merasa bangga dan yakin bahwa orang lain kagum terhadap
d. Kinerja.
e. Estetika.
sebagainya.
f. Karakteristik produk.
Produk ini merupakan kepemilikan yang bersifat fisik antara lain gedung
g. Pelayanan.
h. Lokasi.
i. Fasilitas.
ruang tunggu yang nyaman dan ruang kamar rawat jalan. Walaupun hal
j. Komunikasi.
Komunikasi, yaitu tata cara informasi yang diberikan pihak penyedia jasa
k. Suasana.
nyaman, sejuk dan indah akan sangat memengaruhi kepuasan pasien dalam
proses penyembuhannya. Selain itu tidak hanya bagi pasien saja yang
menikmati itu akan tetapi orang lain yang berkunjung akan sangat senang dan
20
l. Desain visual.
Desain visual, meliputi dekorasi ruangan, bangunan dan desain jalan yang
tidak rumit. Tata ruang dan dekorasi ikut menentukan suatu kenyamanan.
e. Cost/biaya terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak waktu terbuang dan
Quality, Price Emotional Factor, dan Cost of Aquiring (Nursalam 2014: 129):
a. Product Quality.
Bagaimana konsumen akan merasa puas atas produk barang yang digunakan.
b. Service Aquality.
tidak puas dan skala 5 adalah puas. Nilai rerata skala adalah nilai skor
c. Emotional Factor.
d. Price.
Harga dari produk, jasa yang di ukur dari value (nilai) manfaat
e. Cost of Aquaring.
quality”(New York Freepress, 1991: 16) yang dikutip Kotler (2000: 40)
adalah:
a. Tangibles (Kenyataan).
Apa yang dilihat langsung oleh pelanggan untuk menilai kualitas
b. Kepercayaan (reliability).
d. Jaminan/Keyakinan (assurance).
dibedakan atas 2 macam: Kepuasan yang mengacu pada penerapan standar dan
yang bermutu apabila penerapan standar dan kode etik profesi dapat
kode etik profesi yang baik saja. Ukuran-ukuran yang dimaksud pada
dasarnya mencakup:
relationship).
24
6) Keamanantindakan (Safety).
kesehatan.
b. Kepuasan pasien
Menurut Pohan (2006), kepuasan pasien akan diukur dengan indikator berikut:
manusia.
kepuasan terhadap atribut. Teknik ini mengukur secara objektif dan subjektif.
Objektif bila stimuli jelas, langsung bisa diamati, dan dapat diukur. Sebaliknya,
sehingga lebih dikenal sebagai pengukuran persepsi. Asumsi dasar teknis ini
ialah hasil telaah tentang selisih manfaat dengan pengorbanan atau risiko yang
dinyatakan dalam teknik skala. Skala penilaian bisa ganjil atau genap (rating
scale). Dalam penetapan banyakanya skala genap bisa 1 sampai 4, 6, 8 atau 10.
Analisis hasil dengan skala dapat ditentukan atas nilai rerata dan simpangan
bakunya. Dominan bila kurang dari nilai rerata (bila skala positif, bila skala
26
negatif diambil lebih dari nilai reratanya). Teknik ini banyak dipakai pada teori
pertama, yaitu tentukan skala standar. Skala ini bisa berdasarkan nilai skala
komposit adalah penjumlahan nilai skala dari individu yang diamati dibagi
jumlah individu.
c. Metode berpasangan.
kedua objek pada satu waktu yang bersamaan. Misal: tingkat tanggap
menyediakan kesempatan dan akses yang mudah dan nyaman bagi para
strategis (yang mudah dijangkau atau sering dilewati pasien), kartu komentar
(yang bisa diisi langsung maupun yang dikirim via pos kepada pihak
Survey dapat dilakukan melalui wawancara langsung, telepon dan pos. Metode
c. Pembeli bayangan
dengan harapannya. Jika belum sesuai dengan harapan pasien, maka hal
tersebut akan menjadi suatu masukan bagi organisasi layanan kesehatan agar
penting, kurang penting dan tidak penting. Kemudian tingkat penilaian tersebut
diberi pembobotan, sangat penting diberi bobot 5, cukup penting diberi bobot
4, penting diberi bobot 3, kurang penting diberi bobot 2 dan tidak penting
tingkat penilaian, sangat baik diberi bobot 5, cukup baik diberi bobot 4, baik
diberi bobot 3, kurang baik diberi bobot 2 dan tidak baik diberi bobot 1 (Pohan,
2006).
tersedianya umpan balik yang segera, berarti dan obyektif. Dengan hasil
membandingkan dengan standar kerja dan memutuskan apa yang harus dilakukan
dasar menentukan standar kinerja dan standar prestasi yang dicapai, yang
mengarahkan mereka menuju mutu yang semakin baik dan kepuasan pelanggan
pasien dapat dengan mudah menilai mutu pelayanan Puskesmas. Hal ini akan
sangat dipengaruhi oleh proses, peran dan fungsi dari manajemen pelayanan
Puskesmas. Hal ini terjadi karena pelayanan kesehatan diberikan selama 24 jam
penerimaan pasien baru di unit rawat jalan Puskesmas Bareng adalah tidak sesuai
prosedur dan tingkat kepuasan pasien di unit rawat jalan Puskesmas Bareng
adalah Puas, dari uji statistik hasil hitung ρ value 0,909 lebih besar dari α 0,05
30
maka H0 diterima, didapatkan bahwa tidak ada hubungan antara penerapan SOP
pelayanan baik dan sebagian besar 59,8 % responden merasa puas terhadap
pearson didapatkan p-value= 0,000< 0,050 sehingga dapat disimpulkan bahwa ada
pemberian pelayanan yang baik dengan memberi pelayanan tepat, cepat, selalu
lebih terbuka lagi dalam menyampaikan kritik dan saran sehingga dapat
Keterangan
: Diteliti
: Tidak Diteliti
: Garis Hubungan
31
32
dinyatakan baik dalam kinerjanya maka perlu mutu pelayanan yang dimana
sebagai pedoman dalam meningkatkan kinerja yang baik, cukup atau kurang.
kepastian hukum . Penerimaan pasien baru maka perlu penerapan SOP. SOP yang
baik atau kurang baik akan memberikan dampak pada kepuasan pasien. Ada
harapan dan kenyataan, Layanan selama proses menikmati jasa tidak memuaskan,
Perilaku personel kurang memuaskan, Suasana dan kondisi fisik lingkungan yang
tidak menunjang, Cost/biaya terlalu tinggi, karena jarak terlalu jauh, banyak
waktu terbuang dan harga tidak sesuai, Promosi/iklan tidak sesuai dengan
kenyataan.
METODE PENELITIAN
SOP) dengan variabel terikat (Kepuasan Pasien) pada saat yang bersamaan.
Sampel :
Sebanyak 72 pasien rawat jalan di Puskesmas Kendalkerep Kecamatan Blimbing Kota Malang
Pengumpulan data :
Lembar obsevasi dan Kuesioner Kepuasan Pasien
33
34
populasi terjangkau. Populasi target dalam penelitian ini adalah semua pasien
Malang.
4.3.2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah populasi dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi. Sampel dalam penelitian ini yaitu sebanyak pasien baru yang
Kota Malang sebanyak 72 Orang. Teknik sampling dalam penelitian ini Simple
(Sugiyono, 2014).
( )
( )
( )
= 72
Keteranagan:
N : Besar populasi
n : Besar sampel
d : Tingkat ketepatan yang diinginkan
harus menjadi pedoman dalam menentukan kriteria inklusi. Kriteria inklusi dan
1. Kriteria inklusi
b) Pasien baru yang sudah terdaftar tiga bulan terakhir dapat membaca
rumus Slovin
Blimbing Kota Malang. Waktu penelitian dilaksanakan pada Bulan April 2021.
36
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
tertentu. Penelitian ini ada dua variabel, yaitu variabel independen dan variabel
dependen.
Observasi. Unsur yang dinilai antara lain skala kepuasan kemudahan dan
lembar kuesioner yang sudah baku hanya yang berisi pertanyaan tentang
1 jika ya serta Kategori skor: Kurang Puas < 49% Cukup puas 50-69 %
2. Setelah penelitian di setujui pihak Dinkes Kota Malang lalu surat di serahkan
Pengolahan data merupakan suatu proses untuk memperoleh data atau data
1. Editing
2. Coding
a. Data Umum
1. Umur :
2. Jenis Kelamin :
1. Laki-laki :1
2. Perempuan : 2
b. Data Khusus
a. Pelaksanaan SOP
b. Kepuasana Pasien
3. Scoring
4. Tabulating
dapat dijumlahkan, disusun, dan ditata untuk disajikan dan dianalisa. Proses
terhadap data yang telah dikumpulkan dengan tujuan supaya mudah dideteksi.
4.11. Analisa
dalam menentukan kategori setiap variabel dan sub variabel maka penelitian dapat
Analisa bivariat adalah untuk menguji ada atau tidaknya hubungan antara
variabel dependen dan independen, peneliti menggunakan uji perbedaan yaitu uji
chi square dan uji alternatifnya adalah uji fisher. Hubungan pelaksanaan standar
teguh sikap ilmiah (scientific attitude) serta menggunakan prinsip etika penelitian.
Meskipun interensi yang dilakukan dalam penelitian tidak memiliki resiko yang
mempertimbangkan aspek sosial etika dan menjunjung tinggi harkat dan martabat
penelitian yaitu :
1. Menghormati harkat dan martabat manusia (respect for human dignity). Peneliti
menentukan pilihan dan bebas dari paksaan untuk berpatisipasi dalam kegiatan
(informed consent).
identitas baik nama maupun alamat asal subyek dalam kuesioner dan alat ukur
pengganti responden.
42
3. Keadilan dan inklusivitas (respect for justice and inclusiveness). Keadilan dan
penelitian.
HASIL PENELITIAN
Kec. Blimbing, Kota Malang, Jawa Timur 65126. Puskesmas ini memiliki tenaga
apoteker 1 orang, ahli nutrisi 1 orang dan tenaga adminitrasi 1 orang. Puskesmas
Kendalkerep ini memiliki fasilitas berupa ruang IGD 24 jam, ruang rawat inap
dengan kapasitas 25 tempat tidur, poli umum, poli bedah, poli kandungan dengan
Kota Malang
Malang
Data umum pada penelitian ini meliputi, umur responden, jenis kelamin,
pendidikan dan pekerjaan. Data umum pada penelitian ini disajikan pada tabel
berikut:
43
44
Tabel 5.1 Data umum penelitian berdasarkan umur, jenis kelamin, pendidikan
dan pekerjaan
Karakteristik F (%)
Umur
20-30 Tahun 9 12,5
31-40 Tahun 15 20,8
41-50 Tahun 38 52,8
51-60 Tahun 8 11,1
61-70 Tahun 2 2,8
Jenis kelamin
Laki-laki 37 51,4
Perempuan 35 48,6
Pendidikan
SD 38 52,8
SMP 25 34,7
SMA 6 8,3
S1 3 4,2
Pekerjaan
IRT 10 13,9
Pedagang 16 22,2
Tani 24 33,3
Wiraswasta 22 30,6
Jumlah 72 100
pada rentang usia 41-50 Tahun (52,8%), sebagian besar responden berjenis
Variabel F (%)
Pelaksanaan SOP
Baik 32 44,4
Cukup 23 31,9
Kurang 17 23,6
Total 72 100
responden memiliki tingkat kepuasan pasien rawat jalan pada kategori baik
(43,1%).
membuktikan hasil analisis uji chi-square didapatkan nilai p= (0,015) < (0,05).
operasional pelayanan kesehatan yang berada pada ketegori baik 32 (44,4%), akan
berdampak pada tingkat kepuasan pasien rawat jalan yang baik 31 (43,1%)
responden.
BAB VI
PEMBAHASAN
Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor yang mendukung salah satunya
kejelasan SOP. Kejelasan SOP adalah dimana suatu alur pelayanan yang jelas
dan tujuan yang ingin di capai. Menurut Isani (2010) menyatakan bahwa SOP
pelayanan yang baik harus memiliki tujuan dan kejelasan prosedur sehingga
Menurut Nelman (2015) SOP atau alur pelayanan pasien adalah proses
sampai pasien mengambil obat dan selesai sesuai dengan peraturan yang berlaku.
prosedur kerja secara rinci, tahap demi tahap dan sistematis. Implementasi SOP
yang baik, akan menunjukkan konsistensi hasil kinerja, hasil produk dan proses
pelanggan.
Menurut Angih (2011) yaitu SOP pelayanan yang baik pelu memiliki
46
47
yang distandarkan singkat dan cepat dalam mencapai target pekerjaan dan
yang dstandarkan sejalan dengan prosedur standar lain yang terkait. Keterukuran
merupakan hasil dan proses pencapaian hasil pekerjaan dapat diukur kuantitas
operasional pelayanan kesehatan pada kategori baik, hal ini didukung oleh faktor
kejelasan dan tujuan SOP yang jelas dan tepat, sehingga Pusat Kesehatan
masyarakat.
tingkat kepuasan pasien rawat jalan pada kategori baik di Puskesmas Kendalkerep
Kota Malang. Hal ini di sebabkan oleh beberapa faktor salah satunya umur.
dalam menangani suatu yang ingin di harapkan. Menurut Pohan (2015), umur
dapat menetukan kepuasan pasien sebagai suatu tingkat perasaan pasien yang
Tingkat kepuasan pasien rawat jalan pada kategori baik ini disebabkan
Tingkat kepuasan pasien rawat jalan pada kategori baik ini disebabkan
oleh bentuk pelayanan yang di berikan. Pelayanan yang baik akan berdampak
pada pasien dimana adanya interaksi yang baik antara pemberi pelayanan dengan
keperawatan.
49
Malang
operasional pelayanan kesehatan yang berada pada ketegori baik akan berdampak
pada tingkat kepuasan pasien rawat jalan yang baik responden. Pada penelitian ini
menunjukkan bahwa responden memiliki tingkat kepuasan pasien baik hal ini di
Hal ini sejalan dengan penelitaian Andriani (2016) menyatakan bahwa ada
dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pelayanan perawat
50
dengan kepuasaan pasien rawat jalan di Puskesmas Wisata Dau Malang. Perawat
pelayanan tepat, cepat, selalu tersenyum dan ramah terhadap pasien. Sedangkan
diharapkan masyarakat untuk lebih terbuka lagi dalam menyampaikan kritik dan
saran sehingga dapat memberikan masukan untuk pelayanan kesehatan yang akan
datang
Kendalkerep yang dimulai dari pendaftaran sampai pasien mengambil obat dan
(SOP) merupakan dokumen tertulis yang memuat prosedur kerja secara rinci,
tahap demi tahap dan sistematis. Implementasi SOP yang baik, akan
menunjukkan konsistensi hasil kinerja, hasil produk dan proses pelayanan yang
(Angih dan Nelman, 2011). Menurut Tanjung dan Subagjo (2012), Standar
berasal dari perbandingan antara kesenangan terhadap aktivitas dan suatu produk
dengan harapannya. Kepuasan pasien adalah suatu tingkat perasaan pasien yang
51
timbul sebagai akibat dari kinerja layanan kesehatan yang diperolehnya setelah
pasien rawat jalan dikarenakan adanya penerapan SOP yang jelas, sesuai dengan
keadaan masyarakat.
7.1 Kesimpulan
7.2 Saran
1. Puskesmas
2. Pasien
melakukan perawatan.
3. Peneliti Selanjutnya
kepuasan pasien.
52
DAFTAR PUSTAKA
53
54
Nazvia, N., Loekqijana, A., & Kurniawati, J. (2014). Faktor yang Mempengaruhi
Kepatuhan Pelaksanaan SOP Asuhan Keperawatan di ICU-ICCU
RSUD Gambiran Kota Kediri. Jurnal Kedokteran Brawijaya, 28(1),
21–25.
Pohan, I. 2006. Jaminan mutu layanan kesehatan: dasar dasar pengertian dan
penerapan.Jakarta:EGC
Sari, 2017. Hubungan Penerapan SOP Penerimaan Pasien Baru Dengan Tingkat
Kepuasan Pasien Di Puskesmas Baren Laporan Triwulan Indikator
Mutu Tahun 2017. Jombang:Puskesmas Bareng.
Peneliti
Tarsius Bani
Nim : 2017610102
58
1. Saya telah mengerti apa yang tercantum dalam lembar persetujuan di atas dan
keberatan*) untuk ikut serta menjadi salah satu subjek penelitian yang
(Tarsius Bani)
NIM: 2017610102 (...................................) (..................................)
59
5 Jaminan/Keyakinan 12 dan 13 2
(assurance).
Total Pernyataan 13
I. Identitas Responden
Nama (Inisial) :
Usia :
Jenis Kelamin :
Pendidikan :
Pekerjaan :
II. Pertanyaan
Petunjuk Pengisian :
Berikan tanda checklist ( √ ) pada kolom kosong (YA/TIDAK) pada masing-
masing butir pertanyaan dan pilihan yang sesuai dengan perasaan yang anda
alami.
Kuesiner Kepuasan
No Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah perawat menjaga agar kondisi ruangan tunggu
rawat jalan terlihat bersih
2 Informasi tentang tariff rawat jalan sudah di beritahukan
dengan jelas oleh petugas
3 Prosedur pelayanan perawat bagi klien rawat jalan sudah di
terapkan dengan baik
4 Apakah anda percaya bahwa perawat rawat jalan yang
merawat anda mampu menangani masalah kesehatan anda
5 Secara keseluruhan pelayanan rawat jalan klien di
puskesmas ini baik
6 Perawat rawat jalan mampu menangani masalah
keperawatan klien dengan tepat
7 Perawat rawat jalan memberitahu dengan jelas sesuatu hal
yang dilarang demi perawatan klien .
8 Perawatan rawat jalan sudah diupayakan agar klien merasa
puas selama di rawat.
9 Apakah perawat rawat jalan membantu anda untuk
memperoleh obat
10 Begitu anda sampai di puskesmas ini, sebagai klien rawat
jalan. Apakah perawat segera menangani anda
11 Perawat rawat jalan selalu berusaha agar klien merasa puas
dengan kepedulian yang baik
12 Perawat rawat jalan merawat klien dengan penuh kesabaran
13 Pelayanan perawat rawat jalan membuat keluhan anda
semakin berkurang
(Nursalam, 2014)
61
Lembar observasi
No Pernyataan Ya Tidak
1 Petugas memanggil pasien sesuai nomor antrian.
2 Petugas melakukan pendaftaran pasien
3 Jika pasien Kota Malang gratis, jika pasien luar Kota
Malang membayar Rp. 13.000,- sesuai Perwal.
4 Petugas mengirim rekam medis ke ruang pemeriksaan yang
di tuju
5 Petugas ruang memeriksa pasien dan menegakkan diagnose
6 Petugas ruang merujuk pasien ke ruang pemeriksaan terkait
sesuai dengan kebutuhan jika memerlukan pemeriksaan
penunjang atau konsultasi.
7 Petugas memberikan terapi, tindakan dan rawat jalan di
Pusksmas Kendalkerep atau rujukan ke faskes yang lebih
tinggi bila diperlukan
8 Petugas menyerahkan resep kepada pasien rawat jalan
untuk diambil di unit obat
9 Petugas unit obat menerima resep dan menyiapkan obat
10 Petugas menyerahkan obat dan menjelaskan cara
pemakaian.
62
SOP
N Umur Jk Pendidikan Pekerjaan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Total Persen Kategori Kode
R1 25 Laki-Laki Sd Tani 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 7 70 Baik 1
R2 35 Perempuan Sma Irt 0 0 1 0 1 1 0 0 1 0 4 40 Kurang 3
R3 41 Laki-Laki Smp Tani 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 8 80 Baik 1
R4 35 Perempuan Sd Wiraswasta 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Baik 1
R5 35 Laki-Laki Sd Tani 1 1 0 0 1 0 1 1 0 1 6 60 Cukup 2
R6 42 Laki-Laki Smp Tani 0 0 0 0 1 0 1 0 1 0 3 30 Kurang 3
R7 35 Laki-Laki Sd Tani 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6 60 Cukup 2
R8 42 Perempuan Smp Irt 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Baik 1
R9 37 Perempuan Sd Pedangang 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3 30 Kurang 3
R10 42 Perempuan Sd Tani 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 8 80 Baik 1
R11 45 Perempuan Smp Pedangang 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 8 80 Baik 1
R12 45 Laki-Laki S1 Wiraswasta 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 6 60 Cukup 2
R13 43 Laki-Laki Sd Tani 1 1 1 0 0 0 1 1 0 1 6 60 Cukup 2
R14 45 Perempuan Sd Wiraswasta 0 0 1 0 1 1 0 1 0 0 4 40 Kurang 3
R15 51 Laki-Laki Smp Wiraswasta 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 80 Baik 1
R16 35 Perempuan Sd Irt 1 1 1 1 0 1 1 0 0 0 6 60 Cukup 2
R17 50 Perempuan Sma Irt 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 6 60 Cukup 2
R18 36 Laki-Laki Smp Wiraswasta 0 0 1 0 1 0 1 0 1 0 4 40 Kurang 3
R19 35 Laki-Laki Sd Wiraswasta 0 1 0 1 1 0 1 0 1 1 6 60 Cukup 2
R20 42 Perempuan Sd Pedangang 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 9 90 Baik 1
R21 26 Laki-Laki Smp Wiraswasta 1 0 1 0 0 0 1 0 0 1 4 40 Kurang 3
63
Statistics
umur jk pendidikan Pekerjaan sop kepuasan
N Valid 72 72 72 72 72 72
Missing 0 0 0 0 0 0
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 20-30 9 12.5 12.5 12.5
31-40 15 20.8 20.8 33.3
41-50 38 52.8 52.8 86.1
51-60 8 11.1 11.1 97.2
61-70 2 2.8 2.8 100.0
Total 72 100.0 100.0
Jk
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid laki-laki 37 51.4 51.4 51.4
perempuan 35 48.6 48.6 100.0
Total 72 100.0 100.0
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid s1 3 4.2 4.2 4.2
Sd 38 52.8 52.8 56.9
Sma 6 8.3 8.3 65.3
Smp 25 34.7 34.7 100.0
Total 72 100.0 100.0
66
Pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Irt 10 13.9 13.9 13.9
Pedangang 16 22.2 22.2 36.1
Tani 24 33.3 33.3 69.4
Wiraswasta 22 30.6 30.6 100.0
Total 72 100.0 100.0
Sop
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 32 44.4 44.4 44.4
Cukup 23 31.9 31.9 76.4
Kurang 17 23.6 23.6 100.0
Total 72 100.0 100.0
Kepuasan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Baik 31 43.1 43.1 43.1
Cukup 26 36.1 36.1 79.2
Kurang 15 20.8 20.8 100.0
Total 72 100.0 100.0
67
Chi-Square Tests
Asymptotic
Significance (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 12.341 4 .015
Likelihood Ratio 11.053 4 .026
Linear-by-Linear Association 6.811 1 .009
N of Valid Cases 72
a. 2 cells (22.2%) have expected count less than 5. The minimum
expected count is 3.54.
68