OLEH :
WAHYU RAHMAWATI
NIM :141210041
OLEH :
WAHYU RAHMAWATI
NIM :141210041
i
KARYA TULIS ILMIAH : STUDI KASUS
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program
Studi Diploma III Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan
Insan cendekia Medika Jombang.
OLEH :
WAHYU RAHMAWATI
NIM :141210041
ii
PERNYATAAN KEASLIAN
menyatakan bahwa naskah skripsi ini secara keselunihan adalah hasil penelitian/kaiya saya
sendiri, kecuali pada bagian-bagian yanj; dirujuk dari sumbemya.
"FF27152124
WAHYU RAHMAWATI
NlM : 141210041
LEMBAR PE hGkSAHAN
Rahmawati
Program D3 Keperawatan
studi
:Asuhan Kepera atan Pada Klien Diabetes Mellitus I“ipe
udul 2 Dengan Kerusakan Integrttas Jaringan Di Ruang
Melati RSUD Bangil Pasuruan
Telah diuji dan dinilai oleh panitia penguji pada probam studi DIII Keperawatan
Ditetapkan di : JOMBANG
Pada l5 I uni
2017
RIWAYAT IIIDUP
Siti Nur Ainah dan Bapak Suyatno. Penulis merupakan anak tunggal,
Tahun 2008 penulis lulus dari SDN 3 Pangkal, tahun 2011 penulis
lulus daTi SMPN 1 Sawoo dan tahun 2014 penulis lulus dari SMK Kesehatan
Bakti Indonesia Medika Ponorogo. Pada tahun 2014 penulis lulus seleksi
Penulis memilih proyam studi DIII Keperawatan dari lima bidang studi yang ada di
Wahvu Rahmawati
NIM :141210041
Vl
KATA PENGANTAR
Penulis
vi
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
MOTTO
PERSEMBAHAN
Sembah sujud serta syukur kepada Allah SWT, taburan cinta dan kasih saying-Mu
dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang engkau berikan akhirnya
Kupersembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat kukasihi dan
kusayangi.
Sebagai tanda bukti, hormat, dan rasa terimakasih yang tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada ibu dan ayah yang telah memberikan
kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada terhingga yang tidak
mungkin dapat kubalas dengan selembar kertas yang tertuliskan kata cinta dan
persembahan.
vii
DAFTAR ISI
Cover Luar…...........................................................................................i
Cover Dalam….......................................................................................ii
Surat Pernyataan…..................................................................................iii
Lembar Persetujuan….............................................................................iv
Lembar Pengesahan….............................................................................v
Riwayat Hidup.........................................................................................vi
Kata Pengantar…....................................................................................vii
Motto dan Persembahan..........................................................................viii
Daftar Isi..................................................................................................ix
Daftar Tabel….........................................................................................xii
Daftar Gambar.........................................................................................xiii
Daftar Lampiran…..................................................................................xiv
Lambang dan Singkatan..........................................................................xv
Abstrak…................................................................................................xvi
Abstract…...............................................................................................xvii
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang...............................................................................1
1.2 Batasan Masalah…........................................................................4
1.3 Rumusan Masalah…......................................................................4
1.4 Tujuan Penelitian….......................................................................4
1.4.1 Tujuan Umum.......................................................................4
1.4.2 Tujuan Khusus…..................................................................4
1.5 Manfaat
1.5.1 Manfaat Teoritis…...............................................................5
1.5.2 Manfaat Praktif….................................................................5
BAB 4 PEMBAHASAN
4.1 Hasil..............................................................................................53
4.1.1 Gambaran Lokasi Pengambilan Data...................................53
4.1.2 Pengkajian............................................................................53
4.1.3 Analisa Data….....................................................................58
4.1.4 Diagnosa Keperawatan.........................................................60
4.1.5 Intervensi Keperawatan........................................................61
4.1.6 Implementasi Keperawatan…..............................................63
4.1.7 Evaluasi Keperawatan..........................................................67
4.2 Pembahasan..................................................................................69
4.2.1 Pengkajian…........................................................................70
4.2.2 Diagnosa Keperawatan.........................................................74
4.2.3 Intervensi Keperawatan........................................................75
4.2.4 Implementasi…....................................................................76
4.2.5 Evaluasi…............................................................................76
ix
BAB 5 PENUTUP
5.2 Kesimpulan…...............................................................................78
5.3 Saran….........................................................................................80
DAFTAR PUSTAKA............................................................................81
LAMPIRAN...........................................................................................82
x
DAFTAR TABEL
Daftar Tabel halaman
Tabel 2.1 kriteria DM……………………………………….. 8
Tabel 2.2 Manifestasi Klinis Diabetes Mellitus Ringan berat 10
Table 2.3 insulin yang lazim digunakan untuk DM…........... 17
Table 2.4 intervensi…………………………………………. 36
Tabel 2.5 SOP perawatan luka………………………………. 38
Tabel 4.1 Identitas klien……………………………………… 50
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit…………………………………. 51
Tabel 4.3 Perubahan pola kesehatan………………………... 51
Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik………………………………… 53
Tabel 4.5 Hasil Pemeriksaan Diagnostik……………………. 54
Tabel 4.6 Terapi Klien………………………………………. 55
Tabel 4.7 Analisa Data………………………………………. 55
Tabel 4.8 Diagnosa Keperawatan…………………………… 57
Tabel 4.9 Intervensi Keperawatan………………………….. 58
Tabel 4.10 Implementasi Keperawatan klien 1…………….. 60
Tabel 4.11 Implementasi Keperawatan klien 2…………….. 62
Tabel 4.12 Evalusi Keperawatan……………………………. 63
xi
DAFTAR GAMBAR
Daftar Gambar Halaman
Gambar 2.1 Pohon masalah diabetes mellitus tipe 2………… 10
Gambar 2.2 Mekanisme terjadinya kerusakan integritas
jaringan………………………………………… 22
xii
DAFTAR LAMPIRAN
xiii
DAFTAR SINGKATAN
xiv
ABSTRAK
Oleh :
WAHYURAHMAWATI
xv
ABSTRACT
By :
WAHYU RAHMAWATI
xvi
BAB 1
PENDAHULUAN
prevalensinya terus meningkat setiap tahunnya dan salah satu penyakit kronik
yang sering ditemui dan menyebabkan penyakit kronik dalam bentuk angiopati
diabetik sebagai kelainan yang terjadi pada kaki diabetik dapat disebabkan
kulit kaki retak (fissure), dan radang ibu jari kaki. Bila tidak dirawat dengan
baik maka kaki diabetik akan mudah mengalami luka dan mudah berkembang
yang hidup dengan diabetes mellitus di dunia pada tahun 2013. Pada tahun
2035 jumlah tersebut diperkirakan akan meningkat menjadi 592 juta orang.
Diperkirakan dari 382 juta orang tersebut, 175 juta diantaranya belum
tanpa disadari dan tanpa pencegahan (IDF, 2013). Menurut survey tahun 2007
1
2
Jawa Timur sebesar 1,0% (profil kesehatan Jawa Timur, 2013). Berdasarkan
data Dinas Kesehatan Jatim (2010), DMtahun 2010 berada pada peringkat ke
survey data yang didapat dari RSUD Bangil Pasuruan pada tanggal 08 Februari
2017 Diabetes Mellitus tipe 2 di RSUD Bangil sebanyak 477 dan Diabetes
insulin, yaitu resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin, sehingga insulin
atau tidak dapat mencapai jaringan perifer, juga tidak memenuhi kebutuhan
metabolisme pada lokasi tersebut. Efek pada autonomi neuropati ini akan
dibawah area kalus. Selanjutnya terbentuk kavitas yang membesar dan akhirnya
luka.Masalahkeperawatantersebutdapatdicegahdenganpenatalaksanaanperawatd
alammemberikanasuhankeperawatansecaramenyeluruhmulaidaripengkajianmas
farmakologi seperti Dalam hal ini peran perawat meliputi edukasi kepada
perawatan kulit, kuku maupun perawatan luka di kaki dan penggunaan alas
balutan.
Asuhan Keperawatan pada klien yang mengalami Diabetes Mellitus tipe 2 dengan
Pasuruan.
1.4 Tujuan
1.5 Manfaat
Jaringan.
2 Bagi Perawat
6
mellitus.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Definisi
neuroligis.
2012).
7
8
3. Riwayat keluarga
4. Kelompok etnik
2.1.3 Patofisiologi
(Price, 2006).
2.1.5 WOC
Metabolisme
Fungsi Produksi antibiotik
lemak Lemah (glukosa
pankreas untuk melindungi
meninngkat tidak masuk
menurun sel beta menurun
kedalam sel/
Metabolisme sedikit yang Jumlah sel beta menurun
lemak
Produksi insulin menurun masuk
abnormal
Produksi insulin
Endapan tidak adekuat Sel beta lisis
kolesterol
Luka insisi
Kebutuhan
tidak terawat
nutrisi kurang
dari kebutuhan Leukosit
meningkat
Resiko infeksi
Gambar 2.1 WOC diabetes mellitus tipe 2
(Price, 2006 dan Shigemi (NANDA), 2015-2017)
12
tipe lain.
ini disebabkan oleh kerusakan sel beta pankreas baik oleh proses
dan sampai saat ini belum dapat disembuhkan (Sulistia dan Gunawan,
2007). DM tipe 1 biasanya terjadi pada anak – anak atau masa dewasa
muda. Prevelensinya kurang lebih 5%- 10% dari kasus. Individu yang
(Rustama, dkk).
sekresi insulin. Pada tipe 2 ini tidak selalu dibutuhkan insulin, kadang
yang paling sering trjadi, yaitu kurnag lebih 90% - 95% penderita
wilson, 2006).
adanya glukosa. Onset DM tipe ini terjadi perlahan – lahan karena itu
mencapai 3 kali lipat dari keadaan normal, bila seorang ibu tidak
dirasakan dan tidak tidak disadari oleh penderita, beberapa keluhan dan
1. Keluhan Klasik
hari.
2. Keluhan lain
b. Ganguan penglihatan
c. Gatal/Bisul
ini dapat timbul karena akibat hal yang sepele seperti luka lecet
d. Gangguan ereksi
seseorang.
e. Keputihan
1. Kadar gula
1. Terdapat gelaja DM + salah satu dari gula darah (puasa >140 mg/dl, 2
2. Tidak terdapat gejala tetapi dapat 2 hasil dari gula darah (puasa >140
2.1.10 Penatalaksanaan
Tujuan :
Penatalaksanaan :
1. Diet
a. Karbohidrat :60-70%
b. Protein :12-20%
c. Lemak :20-30%
Indonesia.
e. Insulin :
Indikasi gangguan :
dan lain-lain)
3. Latihan
tubuh.
dan hindari latihan dalam udara yang sangat panas atau dingin, serta
Gunakan alas kaki yang tepat dan periksa kaki setiap hari sesudah
melakukan latihan.
4. Pentauan
6. Pendidikan
20
2.1.12 Komplikasi
1. Kompliasi metabolik :
a. Ketoasidosis diabetik
2. Komplikasi
2.2.1 Definisi
Perry, 2005).
Luka diabetik adalah luka yang terjadi pada pasien diabetik yang
Ulkus adalah luka terbuka pada permukaan kulit atau selaput lender
dan ulkus adalah kematian jaringan yang luas dan disertai dengan
besar arteri pada bagian tubuh sehingga suplai darah berhenti. Dapat
22
2.2.2 Klasifikasi
,callus”.
2.2.3 Etiologi
diabetik
sumbatan darah terjadi pada pembuluh darah yang lebih besar maka
2.2.4 Patofisiologi
2013)
27
DM
Angiopati Neuropati
ulcer
infeksi Deformitas
karena walaupun nekrosis, daerah akral itu tampak merah dan terasa
1. Pain (nyeri)
28
2. Paleness (kepucatan)
4. Paralysis (lumpuh)
1. Pemeriksaan fisik
1) Inspeksi
sehingga kulit kaki kering, pecah, rabut kaki/ jari (-), kalus, claw
toe
2) Palpasi
2. Pemeriksaan Vaskuler
a. Pemeriksaan darah
b. Urine
c. Kultur pus
2.2.8 Penatalaksanaan
1. Pengobatan
perawatan luka diabetik ada beberapa tujuan yang ingin dicapai, antara
lain :
a. Mencuci luka
Cairan yang terbaik dan teraman untuk mencuci luka adalah yang non
Wijaya 2013).
31
b. Debridement
c. Terapi antibiotika
Wijaya 2013).
d. Nutrisi
Faktor nutrisi merupakan salah satu faktor penting yang berperan dalam
diberikan diet B1 dengan nilai gizi : yaitu 60% kalori karbohidrat, 20%
32
2013).
Tujuan pemilihan jenis balutan adalah memilih jenis balutan yang dapat
dan albumin minimal satu minggu sekali, karena adanya anemia dan
lebih 3,5 g/dl. Dan perlu juga dilakukan monitor glukosa darah secara
f. Gunakan alas kaki yang pas dan kaos kaki yang bersih setiap saat
1) Cucilah kaki setiap hari dan keringkan dengan baik serta berikan
3) Suhu air yang digunakan untuk mencuci kaki antara 29,5 – 30 derajat
merokok, hindari merendam kaki dalam air dingin, gunakan kaos kaki
atau stoking yang tidak menyebabkan tekanan pada tungkai atau daerah
tertentu, periksalah kaki sertiap hari dan laporkan bila terdapat luka,
tindakan awal dan jika kulit kaki kering gunakan pelembab atau cream.
mengenai nama, umur dan jenis kelamin perlu dikaji pada penyakit
genetik dan bisa menyerang pada usia kurang lebih 45 tahun. Alamat
berkemih, diare.
4. Integumen : gatal pada kulit, gatal pada sekitar penis dan vagina,
penglihatan.
1. Pola persepsi
2. Pola nutrisi
3. Pola eliminasi
data eliminasi untuk buang air besar (BAB) pada klien diabetes
eliminasi buang air kecil (BAK) akan dijumpai jumlah urin yang
5. Pola aktivitas
bantu pendengaran.
kaki kanan dan kaki kiri simetris ada /tidak kelainan. Ada atau
tidak luka.
1. Kadar glukosa
2. Defisiensi pengetahuan
2.3.11 Intervensi
prosedur infeksi
perawatan 12. Sebagai
11. Anjurkan bukti legal
pasien dan
keluarga
mengenal
tanda – tanda
infeksi
12. Dokumentasi
ukuran luka,
lokasi dan
tampilan
2.3.12 Implementasi
2.3.13 Evaluasi
METODE PENELITIAN
secara intensif misalnya satu klien atau dua klien. Meskipun jumlah
44
45
Studi kasus dibatasi oleh waktu dan tempat serta kasus yang
dipelajari berupa peristiwa, aktivitas atau individu. Dalam studi kasus ini
yang menjadi fokus studi kasus. Dalam penelitian studi kasus batasan istilah
adalah :
1. Asuhan keperawatan adalah merupakan suatu hal yang tidak akan terlepas
yaitu suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
disebabkan oleh gaya hidup yang tidak sehat yang ditandai dengan
46
apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan praktek, antara aturan
3.3 Partisipan
keikutansertaan dan peran serta. Patisipan pada studi kasus ini dipilih dengan
kriteria yang akan dimasukan dalam studi kasus, dimana partisipan yang
dengan karakteristik keadaan luka yang sama dan Klien yang mengalami
Lokasi dan waktu penelitian adalah suatu tempat atau wilayah dimana
pada:
ruang bangsal Melati Rsud Bangil Pasuruan yang beralamat di jalan raya
lainnya.
3. waktu studi kasus ini peniliti akan melakukan penelitian mulai bulan
penting, karena hanya dengan mendapatkan data yang tepat maka, proses
1) Wawancara
cakap berhadapan muka dengan orang tersebut (face to face). Jadi data
percakapan (Saryono,2013).
pada apa yang dilihat terhadap perilaku dan lingkungan, baik sosial dan
anatara lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan taraf aktivitas
menonton saja, tetapi disertai keaktifan jiwa atau perhatian, khusus dan
3) Studi dokumentasi
legger, agenda dan sebagainya (Saryono, 2013). Dalam studi ksus ini
yang lebih menekankan pada data/ informasi daripada sikap dan jumlah orang.
Disamping integritas
50
dilakukan dengan:
kasus ini waktu yang tentukan adalah 3 hari akan tetapi apabila belum
data studi kasus diperpanjang satu hari, sehingga waktu yang diperlukaan
Adapun pihak lain dalam studi kasus ini yaitu keluarga klien yang
1) Pengumpulan Data
2) Mereduksi Data
3) Penyajian Data
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks
4) Kesimpulan
dari:
PEMBAHASA
4.1 Hasil
tempat tidur ekstra. Dengan jumlah perawat sebanyak 48, tenaga non
pada pasien yang berada di ruang penyakit dalam yaitu Ruang Melati
4.1.2 Pengkajian
Tabel 4.1 Identitas Klien Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Mellitus Tipe 2
di ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan 2017
IDENTITAS KLIEN Klien 1 Klien 2
Nama Tn. H Tn. S
Umur 48 tahun 46 tahun
Jenis Kelamin Laki – Laki Laki – laki
Agama Islam Islam
Pendidikan SD SD
Pekerjaan Swasta Swasta
Alamat Kebotohan Kraton Tawangsari Kraton
Status Perkawinan Duda Nikah
Suku Bangsa Jawa Jawa
Tanggal MRS 25 Februari 2017 25 Februari 2017
Jam MRS 22.30 WIB 19.30 WIB
Tanggal Pengkajian 07 Maret 2017 07 Maret 2017
53
Jam pengkajian 08.00 WIB 10.00 WIB
No. RM 00-32-30-xx 00-32-29-xx
Diagnosa Masuk Diabetes Mellitus dengan Diabetes Mellitus dengan
Hiperglikemia + selulitis Hiperglikemia + abses pedis
cruris (D) (s)
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit Klien Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Mellitus
Tipe 2 di ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan 2017
RIWAYAT
Klien 1 Klien 2
PENYAKIT
Keluhan Utama Klien mengatakan kaki sebelah Klien mengatakan kakinya terkena
kananbengkak, terasa nyeri, paku dan ada luka. Lukanya berbau
panas kemudian timbul luka dan terasa nyeri di sekitar luka
dengan panjang sekitar 18 cm berwarna kemerahan dan terasa
dan lebar 10 cm dengan adanya panas. Keluar cairan berwarna
perdarahan, nanah dan kulit kekuningan seperti nanah.
sekitar luka mengelupas dan
terasa gatal diseluruh tubuh.
Klien juga mengatakan
badannya lemah dan sullit
melakukan aktivitas.
Riwayat penyakit Klien mengatakan sejak kurang Klien mengatakan kurang lebih 1
sekarang lebih 1 minggu yang lalu kaki bulan yang lalu kaki sebelah kanan
klien bengkak kemudian terjadi terkena paku dan sulit sembuh, klien
luka. kondisi klien menurun, mengeluh nyeri disekitar luka,
badannya lemas, pusing, pucat, tampak kemerahan disekitar luka,
pandangan kabur, dan keringat jari ke 4 dan ke 5 sudah mulai
dingin, kemudian pada tanggal menghitam, kemudian klien merasa
25 februari 2017 klien lemas, pusing kemudian dibawa ke
mengalami penurunan RSUD Bangil pada tanggal 25
kesadaran dan dibawa ke RSUD Februari 2017
Bangil.
Riwayat penyakit Klien dan keluarga mengatakan Klien mengatakan sudah menderita
dahulu tidak mengetahui kalau klien Diabetes Mellitus sejak tahun 2009.
menderita DM Klien mengatakan tidak mempunyai
riwayat hipertensi
Riwayat keluarga Klien mengatakan keluarga Klien mengatakan ibunya juga
tidak memiliki riwayat Diebates memiliki riwayat Diabtes Mellitus
Mellitus
Tabel 4.3 Perubahan Pola kesehatan klien Asuhan Keperawatan dengan Diabetes
Mellitus Tipe 2 di ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan 2017
POLA Klien 1 Klien 2
KESEHATAN
Pola Dirumah : Dirumah :
Management Klien ketika sakit jarang ke Klien ketika sakit pergi ke pelayanan
Kesehatan pelayanan kesehatan dan cenderung kesehatan untuk berobat, kurang
mengkonsumsi obat dari warung lebih 3 bulan terakhir klien tidak
pernah kontrol ke rumah sakit karena
alas an pekerjaan.
Di RS : Di RS :
Klien mematuhi semua yang Klien mematuhi semua yang
dianjurkan oleh dokter dan meminum dianjurkan oleh dokter dan meminum
obat hanya dari rumah sakit. obat hanya dari rumah sakit.
Pola Nutrisi Dirumah : klien mengatakan makan 3 Di Rumah : klien mengatakan makan
x/sehari , porsi sedang, dengan lauk 3 kali/ hari dengan porsi banyak dan
pauk. Minum kurang lebih 800 sering, makan dengan lauk pauk dan
liter/hari, setiap pagi dan malam sayur.
minum kopi Minum : setiap hari minum kurang
lebih 1500 cc/hari.
Di RS : Klien mengatakan nafsu Di RS : klien mengatakan nafsu
makan menurun, makan 3x/hari makan menurun karena makanan dari
dengan porsi sedikit dari RS RS tidak enak.
Minum kurang lebih 3 gelas/ hari Minum kurang lebih 1000 cc/hari
Pola Eliminasi Dirumah : Di Rumah :
Klien BAB 2 kali/hari dengan Klien mengatakan BAB 2 kali sehari
konsistensi normal, bau khas feses,, dengan konsistensi normal, bau khas
konstipasi (-), tidak ada keluahan feses, tanpa lender dan darah, tidak
BAB ada keluhan BAB.
Klien BAK 4 kali/hari dengan warna Klien BAK 6 kali/ hari dengan warna
urine jernih, bau khas urine, tidak ada kekuningan, bau khas urine, tidak ada
keluhan BAK keluhan BAK
Di RS : Di RS :
Klien mengatakan sulit BAB, BAB 1 Klien mengatakan BAB 2 hari sekali
kali selama di RS dengan konsistensi dengan konsistensi sedikit keras, bau
sedikit dan keras khas fases, tanpa lender dan darah.
Terpasang DC dengan produksi urine BAK kurang lebih 4 kali/hari, bau
kurang lebih 200 cc/hari, bau khas obat,
urine
Pola Istirahat Di Rumah : Di Rumah :
Tidur Sebelum sakit klien tidur normal Sebelum sakit klien tidur normal
sekitar 7-8 jam / hari, kualitas tidur sekitar 8-9 jam/hari, kualitas tidur
nyenyak. nyenyak.
Di RS : Di RS :
Selama sakit klien mengatakan sulit Selama sakit klien mengeluh sulit
tidur, kualitas tidur sebentar kurang tidur dalam sehari tidur kurang lebih
lebih 5 menit bangun dalam sehari 5 jam
klien tidur kurang lebih 3-5 jam/ hari Karena suasana RS yang ramai dan
karena merasa tidak nyaman dengan lampu yang terang.
suasana RS
Pola Aktivitas Di Rumah : Dirumah :
Kegiatan Tn. H sebelum sakit sebagai Kegiatan Tn S sebelum sakit sebagai
petani disawah. Tn.H selalu buruh bangunan dan dapat melakukan
melakukan aktivitas secara mandiri aktivitas secara mandiri.
Di RS : Di RS :
Saat sakit semua aktivitas klien Saat sakit semua aktivitasnya dibantu
dibantu oleh keluarga. Dan hanya oleh keluarga.
bisa berbaring ditempat tidur.
Pola Tn. H adalah seorang duda, istrinya Tn. S masih memiliki keinginan
Reproduksi meninggal 1 tahun yang lalu karena untuk berhubungan seksual, sudah
sakit dan Tn. H sudah memiliki 4 menikah kurang lebih 20 tahun yang
anak. lalu dan sudah memiliki 3 orang anak
Pola Tn. H tidak mengalami stress panjang Tn. S mengalami stress karena
Management karena disetiap klien mempunyai semenjak dia sakit istrinya yang
stress masalah selalu mendiskusikan menjadi tulang punggung keluarga,
dengan keluarga untuk menentukan sementara anaknya masih
jalan keluarnya. memerlukan biaya untuk sekolah.
Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik klien Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Mellitus
Tipe 2 di ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan 2017
OBSERVASI Klien 1 Klien 2
Keadaan Penampilan : Penampilan :
Umum Klien tampak lemas, hanya berbaring k/u cukup, klien dapat melakukan
di tempat tidur tanpa melakukan aktivitas sederhana seperti duduk,
aktivitas apapun. makan, dan ke kamar mandi
Kesadaran : Composmentis Kesadaran : Composmentis
GCS : 4-5-6 GCS : 4-5-6
TTV TTV
TD : 90/60 mmhg TD : 130/90 mmhg
N : 76 x/mnt N : 98 x/mnt
S : 37,6 derajat Celsius S : 37 derajat Celsius
RR : 23 x/mnt RR : 20 x/mnt
GDA : 552 mg/dL GDA : 420 mg/dL
Pemeriksaan
Fisik
Kepala Inspeksi : Inspeksi :
Bentuk kepala normal, rambut tebal Bentuk kepala normal, rambut tebal
sedikit beruban, tidak ada benjolan berwarna hitam, tidak ada benjolan
dan lesi, wajah simetris dan lesi, wajah simetris
Palpasi : Palpasi :
Tidak ada nyeri tekan disekitar luka, Tidak ada nyeri tekan dan tidak ada
tidak ada krepitasi krepitasi.
Table 4.6 Terapi klien Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Mellitus Tipe 2 di
ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan 2017
Terapi
Klien 1 Klien 2
Infuse NS 1500 cc/24 jam 20 tpm Infuse NS 1000 cc/24 jam 20 tpm
Injeksi antarai 3 x 1 gr Injeksi ceftriaxzone 2 x 1 gr
Injeksi ceftriaxsone 2 x 1 gr Injeksi metronidazole 3 x 500 mg
Injeksi ondansentron 2 x 4 mg Injeksi Ranitidin 2 x 50 mg
Injeksi metronidazole 3 x 500 mg Injeksi Reguler Insulin 0-0-12 unit
Injeksi omeprazole 1 x 40 mg
Injeksi Reguler Insulin 0-0-14 unit
Tabel 4.7 Analisa Data klien Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Mellitus Tipe
2 di ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan 2017
Analisis Data Etiologi Masalah Keperawatan
Klien 1
DS :Klien mengatakan kaki sebelah Usia, obesitas, gaya hidup Kerusakan integritas
kanan bengkak, terasa nyeri, panas jaringan
kemudian timbul luka dengan
panjang sekitar 18 cm dan lebar 10 Penurunan fungsi pancreas
cm dengan adanya perdarahan, nanah
dan kulit sekitar luka mengelupas dan
terasa gatal diseluruh tubuh. Klien
juga mengatakan badannya lemah Penurunan kualitas dan
dan sullit melakukan aktivitas. kuantitas insulin
DO :
k/u : lemah, klien hanya berbaring Hiperglikemi
ditempat tidur tanpa melakukan
aktivitas.
Kesadaran : Composmentis
GCS 4-5-6 Kerusakan vaskuler
Konjungtiva pucat
CRT 3 detik
TTV : Neuropati perifer
TD : 90/60 mmhg
N :76 x/mnt
S : 37 derajat C Ulkus
RR : 23 x/mnt
GDS : 552 mg/dL
Hb : 8,7 g/dL
Albumin :1,7 g/dL Kerusakan integritas
Leukosit : 24,32 jaringan
Gambaran klinis luka :
terdapat ulkus diabetikum region
cruris (D) anterior sampai posterior
grade 3-4 fase inflamasi, panjang 18
cm dan lebar 10 cm , selulitis (+),
odor (+), Kehitaman disekitar luka,
bledding (+), hole (+), pus (+), kulit
disekitar luka kehitaman dan
mengelupas.
Terpasang infuse NS 1500 cc/24 jam
21 Tpm, Terpasang DC dengan
produksi urine 500 cc/hari
Analisa Data Etiologi Masalah Keperawatan
Klien 2
DS : Klien mengatakan kakinya Usia, riwayat keluarga, Kerusakan inegritas
terkena paku sekitar 1 bulan yang lalu gaya hidup jaringan
dan ada luka. Lukanya berbau dan
terasa nyeri di sekitar luka berwarna
kemerahan dan terasa panas. Keluar Penurunan fungsi pancreas
cairan berwarna kekuningan seperti
nanah.
DO :
Ku : cukup Penurunan kualitas dan
Kesadaran : komposmentis kuantitas insulin
GCS : 4-5-6
Skala nyeri 4 (sedang)
GDS : 420 mg/dL
Hiperglikemi
TTV :
TD :130/90 mmhg
N : 93 x/mnt
Kerusakan vaskuler
S : 36,8 derajat C
RR : 20 x/mnt
Neuropati perifer
Gambaran klinis luka :
terdapat ulkus diabetikum pedis (S)
Ulkus
grade 4-5 fase inflamasi Regio
dorsalis pedis, panjang : 8 cm, Lebar
5 cm, odor (+), nekrosis digiti 4 dan
Kerusakan integritas
5, pus (+),slough (+) kemerahan
jaringan
disekitar luka, terasa hangat saat
disentuh.
Terpasang infuse NS 20 tpm
4.1.4 Diagnosa Keparawatan
DO :
k/u : lemah, klien hanya berbaring
ditempat tidur tanpa melakukan aktivitas.
Kesadaran : Composmentis
GCS 4-5-6
Konjungtiva pucat
CRT 3 detik
TTV :
TD : 90/60 mmhg
N :76 x/mnt
S : 37 derajat C
RR : 23 x/mnt
GDS : 552 mg/dL
Hb : 8,7 g/dL
Albumin :1,7 g/dL
Leukosit : 24,32
Gambaran klinis luka :
terdapat ulkus diabetikum region cruris
(D) anterior sampai posterior grade 3-4
fase inflamasi, panjang 18 cm dan lebar
10 cm , selulitis (+), odor (+), Kehitaman
disekitar luka, bledding (+), hole (+), pus
(+), kulit disekitar luka kehitaman dan
mengelupas.
Krepitasi (-)
Terpasang infuse NS 1500 cc/24 jam 21
Tpm
Terpasang DC dengan produksi urine
500 cc/hari
Tabel 4.9. Intervensi klien Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Mellitus Tipe 2
di ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan 2017
DIAGNOSIS NOC NIC
KEPERAWATAN
Klien 1
NOC NIC
Kerusakan integritas jaringan Tujuan : setelah dilakukan Perawatan luka
berhubungan dengan tindakan 3 x 24 jam diharapkan
Intervensi :
gangguan metabolisme luka klien membaik.
Kriteria Hasil : 1. Ganti balutan
1. Granulasi
2. Monitor karakteristik
2. Pembentukan bekas luka
luka termasuk
3. Drainase purulen
drainase, warna,
4. Nekrosis
ukuran dan bau
5. Lubang pada luka berkurang
3. Ukur luas luka yang
6. Bau busuk luka berkurang
sesuai
4. Bersihkan dengan
normal saline atau
pembersihan yang tidak
beracun dan tepat.
5. Berikan perawatan pada
ulkus pada kulit yang
diperlukan.
6. Oleskan salep yang
sesuai dengan dengan
lesi
7. Pertahankan teknik
balutan steril ketika
melakukan perawatan
luka dengan tepat.
8. Ganti balutan sesuai
dengan jumlah eksudat
dan drainase
9. Reposisi pasien
setidaknya 2 jam dengan
tepat
10. Anjurkan pasien dan
keluarga pada
prosedur perawatan
11. Anjurkan pasien dan
keluarga mengenal
tanda – tanda infeksi
12. Dokumentasi ukuran
luka, lokasi dan
tampilan.
Klien 2
NOC NIC
Kerusakan integritas jaringan Tujuan : setelah dilakukan Perawatan luka
berhubungan dengan tindakan 3 x 24 jam diharapkan
Intervensi :
gangguan metabolisme luka klien membaik.
Kriteria Hasil : 1. Ganti balutan
1. Granulasi
2. Monitor karakteristik
2. Pembentukan bekas luka
luka termasuk
3. Drainase purulen
drainase, warna,
4. Nekrosis
ukuran dan bau
5. Lubang pada luka
3. Ukur luas luka yang
berkurang
sesuai
6. Bau busuk luka berkurang
4. Bersihkan dengan
normal saline atau
pembersihan yang
tidak beracun dan
tepat.
5. Berikan perawatan
pada ulkus pada kulit
yang diperlukan.
6. Oleskan salep yang
sesuai dengan dengan
lesi
7. Pertahankan teknik
balutan steril ketika
melakukan perawatan
luka dengan tepat.
8. Ganti balutan sesuai
dengan jumlah eksudat
dan drainase
9. Reposisi pasien
setidaknya 2 jam
dengan tepat
10. Anjurkan pasien dan
keluarga pada
prosedur perawatan
11. Anjurkan pasien dan
keluarga mengenal
tanda – tanda infeksi
12. Dokumentasi ukuran
luka, lokasi dan
tampilan.
08.00 Menganti posisi pasien 07.30 Menganti posisi 09.00 Menganti posisi
setiap 2 jam pasien setiap 2 jam pasien setiap 2
klien dapat miring kiri klien dapat miring jam
dan miring kanan kiri dan miring klien dapat miring
kanan kiri dan miring
kanan
09.15 Mengukur luas luka 08.15 Mengukur luas luka 10.00 Mengukur luas
yang sesuai yang sesuai luka yang sesuai
panjang luka : 18 cm panjang luka : 18 panjang luka : 18
dan lebar luka : 10 cm cm dan lebar luka : cm dan lebar luka
10 cm : 10 cm
09. 30 Membersihkan luka 08.20 Membersihkan luka 10.30 Membersihkan
dengan pembersih dengan pembersih luka dengan
yang tidak beracun. yang tidak beracun. pembersih yang
drainase luka dengan drainase luka tidak beracun.
cairan NaCl. dengan cairan drainase luka
NaCl. dengan cairan
NaCl.
11.30 Mengukur luas luka 09.00 Mengukur luas luka 09.45 Mengukur luas
yang sesuai yang sesuai luka yang sesuai
Hasil : panjang luka : Hasil : panjang luka : Hasil : panjang
8 cm dan lebar luka : 8 cm dan lebar luka : luka : 8 cm dan
5 cm 5 cm lebar luka : 5 cm
11.45 Membersihkan luka 09.15 Membersihkan luka 10.00 Membersihkan
dengan pembersih dengan pembersih luka dengan
yang tidak beracun. yang tidak beracun. pembersih yang
drainase luka dengan drainase luka dengan tidak beracun.
cairan NaCl. cairan NaCl. drainase luka
dengan cairan
NaCl.
4.1.7 Evaluasi
Tabel 4.12 Evaluasi klien Asuhan Keperawatan dengan Diabetes Mellitus Tipe 2
di ruang Melati RSUD Bangil Pasuruan 2017
EVALUASI Hari 1 Hari 2 Hari 3
28/02/2017 01/03/2017 02/03/2017
Klien 1 S :klien mengatakan S :klien mengatakan S :klien mengatakan
(Tn. H) luka di kakinya tidak badannya masih lemah sudah tidak lemah tetapi
cepat sembuh,masih dan luka yang belum klien mengeluh batuk
ada nanah , darah dan sembuh masih keluar dan luka belum sembuh
masih terasa panas, nanah bercampur keluar nanah bercampur
kulit sekitar luka darah, kulit seluruh darah dan kulit seluruh
kehitaman dan tubuh terasa gatal. tubuh terasa gatal dank
mengelupas, dan masih Klien juga mengeluh lien mengeluh sariawan.
gatal diseluruh sariawan
tubuh.badan terasa O : - k/u lemah, O : - k/u lemah,
sangat lemah. kesadaran : kesadaran :
komposmentis, GCS : komposmentis, GCS :
O: - k/u lemah, 4-5-6 4-5-6
kesadaran : -TTV : -TTV :
komposmentis, GCS : TD :100/60 mmhg TD :90/60 mmhg
4-5-6 N :84 x/mnt N :86 x/mnt
-TTV : S :36,8 derajat C S :36,9 derajat C
TD :90/60 mmhg RR : 22 x/mnt RR : 25x/mnt
N :78 x/mnt GDA :426 g/dL GDA :389 g/dL
S :37,1 derajat C -Akral dingin, turgor -Akral dingin, turgor
RR : 24 x/mnt kulit 3 detik, kulit 3 detik, konjungtiva
GDA : 450 g/dL konjungtiva pucat, pucat,
-Akral dingin, turgor -Kulit disekitar luka -Kulit disekitar luka
kulit 3 detik, kering dan mengelupas kering dan mengelupas
konjungtiva pucat, -Gambaran Luka : -Gambaran Luka :
-Terjadi pelebaran luka terdapat ulkus terdapat ulkus
Kulit disekitar luka diabetikum region diabetikum region cruris
kering dan mengelupas cruris anterior-posterior anterior-posterior (D)
-Gambaran Luka : (D) grade 3 fase grade 3 fase inflamasi
terdapat ulkus inflamasi dengan dengan panjang kurang
diabetikum region panjang kurang lebih lebih 18 cm dan lebar 10
cruris anterior-posterior 18 cm dan lebar 10 cm cm , odor (+), hole (+),
(D) grade 3 fase , odor (+), hole (+), slough (+), Pus (+),
inflamasi dengan slough (+), Pus (+), bledding (+), tampak
panjang kurang lebih bledding (+), tampak kemerahan di sekitar
18 cm dan lebar 10 cm kemerahan di sekitar luka, terasa hangat saat
, odor (+), hole (+), luka, terasa hangat saat disentuh klien merubah
slough (+), Pus (+), disentuh klien merubah posisinya setiap 2 jam
bledding (+), tampak posisinya setiap 2 jam sekali di bantu
kemerahan di sekitar sekali di bantu keluarganya
luka, terasa hangat saat keluarganya - terpasang infuse
disentuh klien merubah - terpasang infuse Ns NS1500 cc/24 jam 20
posisinya setiap 2 jam 1500 cc/24 jam24 Tpm Tpm
sekali di bantu -terpasang DC dengan -terpasang DC dengan
keluarganya produksi urine kurang produksi urine kurang
- terpasang infuse Ns lebih 500 cc/hari lebih 500 cc/hari
1500 cc/24 jam20 Tpm
-terpasang DC dengan A : Masalah Teratasi
produksi urine kurang A : Masalah Teratasi Sebagian
lebih 500 cc/hari Sebagian
P :-lanjutkan intervensi
A : Masalah Belum P :-lanjutkan intervensi (1-12)
Teratasi (1-12) Terapi :
Terapi : Infuse NS 1500 cc/24
P :-lanjutkan intervensi Infuse NS 1500 cc/24 jam 20 tpm
(1-12) jam 20 tpm Injeksi Ceftriaxzone 3 x
Terapi : Injeksi Ceftriaxzone 3 1 gr
Infuse NS 1500 cc/24 x 1 gr Injeksi Metronidazole 3
jam 20 tpm Injeksi Metronidazole x 500 mg
Injeksi Ceftriaxzone 3 3 x 500 mg Injeksi ondansentron 2 x
x 1 gr Injeksi ondansentron 2 4 mg
Injeksi Metronidazole x 4 mg Injeksi Lantus 0-0-14
3 x 500 mg Injeksi Lantus 0-0-14
Injeksi ondansentron 2 unit
x 4 mg
Injeksi Lantus 0-0-14
unit
4.2 Pembahasan
yang terjadi, antara tinjauan kasus dengan tinjauan teori dalam “Asuhan
4.2.1 Pengkajian
1. Data Subjektif
dan merasa badannya lemas. Namun luka klien 1 yang paling lama
dan kulit sekitar luka mengelupas dan terasa gatal diseluruh tubuh.
paku dan ada luka.Lukanya berbau dan terasa nyeri di sekitar luka
Luka diabetik adalah luka yang terjadi pada pasien diabetik yang
terjadi karena tingginya kadar glukosa yang ada dalam tubuh klien,
2. Objektif
dengan luka pada klien 2.Gambaran klinis luka klien 1: terdapat ulkus
diabetikum region cruris (D) anterior sampai posterior grade 3-4 fase
Kehitaman disekitar luka, bledding (+), hole (+), pus (+), kulit
luka klien 2 :terdapat ulkus diabetikum pedis (S) grade 4-5 fase
inflamasi Regio dorsalis pedis, panjang : 8 cm, Lebar 5 cm, odor (+),
nekrosis digiti 4 dan 5, pus (+), slough (+) kemerahan disekitar luka,
1999).
3. Pemeriksaan Laboraturium
gula darah hari pertama diperoleh hasil klien 1 GDA 552 mg/dl dan
yang masih tinggi 24,32 dan kadar albumin rendah 1,7 (3,5-5,1)
g/dL
2001).
insulin. Hal ini bisa terjadi karena pola hidup yang tidak sehat,
luka.
4.2.2 Diagnosa keperawatan
(hiperglikemi).Hal ini dibuktikan dari luka pada klien 1 dan klien 2 sudah
kadar gula dalam darah. Stress tersebut terjadi karena istri dari klien
1 baru saja meninggal sekitar 1 tahun yang lalu. Keadaan luka sulit
bisa dikatakan sembuh karena dari faktor usia klien 2 lebih muda
dari klien 1 dan motivasi untuk sembuh lebih tinggi serta dukungan
agar tetap steril. Ganti balutan sesuai dengan jumlah eksudat dan
penyembuhan luka.
4.2.3 Implementasi
antimikrobakterial.
4.2.4 Evaluasi
2 sudah bisa dikatakan sembuh hal ini ditandai dengan keadaan umum
gambaran klinis luka masih tetap dan kadar gula masih tinggi.
Menurut Tarwoto (2012) menyatakan penilaian luka dikatan saat
suatu alat ukur yang dapat menggambarkan kondisi langsung dari luka dan
dibuktikan oleh berkurangnya luas luka pada jaringan dan pada hasil kadar
lemah, di dukung dengan kadar leukosit yang masih tinggi dan kadar
pada klien 1.
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
diabetes mellitus pada Tn. H dan Tn. S dengan masala dengan masalah
maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran yang dibuat berdasakan
badannya lemas.
berbagai gejala seperti kesemutan, cepat lelah, lemah dan nyeri, adanya
ukuran dan bau untuk mengetahui keadaan luka, Ukur luas luka yang
78
perawatan pada ulkus pada kulit yang diperlukan untuk mencegah
dengan tepat agar tetap steril. Ganti balutan sesuai dengan jumlah
dukung dengan kadar leukosit yang masih tinggi dan kadar albumin
klien 1.
5.2 Saran
1. Bagi Klien
Sebaiknya klien menjaga pola kesehatan yang baik, diet yang benar
2. Bagi Perawat
81
JADWAL KEGIATAN KARYA TULIS ILMIAH
Lampiran 2
84
Lampiran 3
85
Lampiran 4
86
Lampiran 4
87
Lampiran5
I. IDENTITAS
1. Nama : ………………………………
2. Umur : ………………………………
3. Jeniskelamin : ………………………………
4. Agama : ………………………………
5. Suku/bangsa : ………………………………
6. Pendidikan : ………………………………
7. Pekerjaaan :………………………………
8. Alamat : ………………………………
9. Penanggungjawab : Askes / Astek / Jamsostek / sendiri
Pergerakanbebas,
kemampuankekuatanotot
niali 5
V. PemeriksaanPenunjang
1. …………………………………………………………………………………………………………………….......
.......................................
2. …………………………………………………………………………………………………………………….......
........................................
3. …………………………………………………………………………………………………………………….......
........................................
VI. Diagnosakeperawatan
1. …………………………………………………………………………………………………………………….......
........................................
2. …………………………………………………………………………………………………………………….......
........................................
3. …………………………………………………………………………………………………………………….......
........................................
……………., …………………
Perawat
(……………………………)
TT TT
No dx Tgl.Jam Tindakan Tgl. Jam CatatanPerkembangan
perawat perawat
S.
O.
A.
p.
91
Lampiran 6
92
Lampiran 7
93
Lampiran 8
94
Lampiran 9
95
Lampiran 10
96
Lampiran 11
97
Lampiran 12
98
Lampiran 13