Oleh:
NIA KURNIA
NIM : 1313466027
OLEH:
NIA KURNIA
NIM : 1313466027
Disetujui :
Dosen Pembimbing
Disahkan :
Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan
(APIKES) Imelda Medan
i
PERNYATAAN
TUGAS AKHIR
Saya mengakui bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali ada
beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.
NIA KURNIA
NIM : 1313466027
ii
LEMBAR PENGUJIAN
OLEH
NIA KURNIA
NIM : 1313466027
Disahkan :
Direktur Akademi Perekam Medik dan Informasi Kesehatan
(APIKES) Imelda Medan
iii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS DIRI
Agama : Islam
Anak Ke :3
Pekerjaaan : Wiraswasta
iv
AKADEMI PEREKAM MEDIK DAN INFORMASI KESEHATAN
(APIKES) IMELDA MEDAN
ABSTRAK
Kelengkapan berkas rekam medis sangat penting, selain untuk menunjang tertib
administrasi kelengkapan berkas rekam medis juga sangat penting bagi pasien
kelengkapan berkasnya karena sebagai kendali dalam menerima pelayanan
kesehatannya yang berkelanjutan. Data-data yang menunjukkan ketidaklengkapan
berkas rekam medis dapat dilihat dari pengisian identitas pasien, pengisian lembar
anamneses, pengisian lembar resume, pengisian lembar diagnose, dan pengisian
lembar informed consent. Tujuan penelitian adalah untuk menganalisa
ketidaklengkapan berkas rekam medis pasien rawat inap khususnya pada kasus
bedah di RSUD Dr.R.M Djoelham Binjai triwulan 1 tahun 2016. Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan Juli tahun 2016 di RSUD Dr.R.M Djoelham Binjai.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif, yaitu bertujuan untuk mengetahui
tinjauan ketidaklengkapan berkas rekam medis rawat inap khususnya pada kasus
bedah. Populasi dalam penelitian ini adalah berkas rekam medis pasien rawat
inap, data diambil dari hasil laporan analisa kualitatif dan kuantitatif berkas rekam
medis pasien rawat inap khususnya pada kasus bedah tahun 2016. Dari hasil
penelitian dapat dilihat bahwa pada periode 2016 triwulan 1 jumlah pengisian
berkas rekam medis identitas pasien terisi lengkap, pada pengisian anamnese yaitu
11,83%, pada pengisian resume terisi lengkap, pada pengisian diagnosa yaitu
1,33%, dan pada pengisian informed consent yaitu 12,83%. Berdasarkan hasil
penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa ketidaklengkapan pengisian
berkas rekam medis pasien rawat inap khususnya pada kasus bedah di RSUD
Dr.R.M Djoelham Binjai dikategorikan masih belum sempurna karena ada
beberapa pengisian berkas yang tidak lengkap.
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas berkat
Khususnya Pada Kasus Bedah di RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai Triwulan 1
Berkas Rekam Medis Rawat Inap Khususnya Pada Kasus Bedah di RSUD
berbagai pihak baik secara moril maupun materil. Maka dalam kesempatan ini
3. dr. Suheri P. Gultom, M.Kes selaku Direktur Akademi Perekam Medik dan
sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
5. Ali Sabela, S.Kep Ns selaku Pudir II Akademi Perakam Medis Dan Informasi
vi
6. Dra. Rani Robetty, M.Kom selaku Pudir III Akademi Perakam Medis Dan
8. Siti, M.Kes selaku wali kelas yang selalu memberikan bimbingan dan arahan
kepada kami.
9. Seluruh staf dosen Akademi Perkam Medik dan Informasi Kesehatan Imelda
10. Direktur dan seluruh staf pegawai RSUD Dr. R.M Djoelham Binjai khususnya
11. Ayahanda dan Ibunda, kakak dan adik-adik dan seluruh keluarga yang
12. Teman-teman satu kelas stambuk 2016, dan sahabat-sahabat Igun, Suri, Desi,
13. Serta semua pihak yang telah membantu penulis dan memberikan dukungan
Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca dan dapat
Peneliti
( Nia Kurnia )
vii
DAFTAR ISI
viii
3.3 Sejarah Ringkas Dan Perkembangan RSUD Dr.R.M Djoelham
Binjai ........................................................................................ 24
3.4 Visi, Misi dan Motto................................................................ 27
3.4.1 Visi .................................................................................. 27
3.4.2 Misi .................................................................................. 27
3.4.3 Motto ............................................................................... 27
3.5 Populasi, Sampel dan Teknik Sampling ................................. 28
3.5.1 Populasi .......................................................................... 28
3.5.2 Sampel ............................................................................ 28
3.5.3 Teknik Sampling ............................................................ 29
3.6 Variabel dan Defenisi Operasional Penelitian ........................ 29
3.6.1 Variabel ........................................................................... 29
3.6.2 Definisi Operasional ....................................................... 29
3.7 Jenis dan Teknik Pengumpulan Data ...................................... 30
3.7.1 Data Primer ..................................................................... 30
3.7.2 Data Sekunder ................................................................ 30
3.7.3 Teknik Pengumpulan Data .............................................. 30
3.8 Teknik Pengolahan Data.......................................................... 31
3.9 Teknik Analisa Data Penelitian ............................................... 31
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
ix
DAFTAR TABEL
x
DAFTAR LAMPIRAN
Imelda Medan
xi
BAB I
PENDAHULUAN
integral dari suatau organisasi soaial dan kesehatan dengan fungsi menyediakan
Undang Republik Indonesia No 44 Tahun 2009 tetang rumah sakit bahwa rumah
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat
(Menkes, 2010).
Rumah sakit merupakan suatu institusi yang komplek, pada pakar, dan
maupun jenis disiplin, agar rumah sakit mampu melaksanakan fungsi yang
1
2
mempunyai tugas spesifik, diantaranya adalah unit rekam medis (Budi, 2011).
Salah satu yang berperan aktif dalam suatu rumah sakit adalah bagian dari
perekam medis atau disebut dengan medical record. Untuk menentukan mutu
pelayanan kesehatan di rumah sakit adalah data atau informasi dari rekam medis
yang baik dan lengkap. Pelayanan rekam medis (RM) rawat jalan dimulai dari
Rekam Medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas
diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, resume medis merupakan catatan yang
untuk menentukan tindakan yang lebih lanjut dalam upaya pelayanan medis.
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan tentang
pengobatan, baik rawat inap, rawat jalan maupun pengobatan melalui pelayanan
medis yang merupakan sumber dan pusat data dalam penyediaan informasi dan
seluruh aspek dari pengolahan rumah sakit dan aspek pelayanan yang diberikan
3
terhadap pasien. Informasi yang akurat dapat dilihat dari cara pengumpulan data,
sakit yang baik dan berguna untuk pengambilan keputusan serta sebagai acuan
Proses pengolahan data rekam medis suatu rumah sakit khususnya dalam
menganalisa berkas rekam medis pasien (analisa kuantitatif) merupakan salah satu
faktor yang sangat penting dalam meningkatkan mutu pelayanan suatu rumah
sakit di mana analisa kuantitatif ini berkas pasien rekam medis di review area
pelayanan dan tindakan medis yang dilakukan oleh paramedik kepada pasien.
Dengan menganalisa berkas rekam medis informasi yang dihasilkan dapat lebih
dokter, rumah sakit dan untuk memenuhi lisensi, akreditasi,dan sertifikasi. Oleh
karena itu, kelengkapan pengisian rekam medis merupakan salah satu yang perlu
informed consent.
4
Berdasarkan hasil pengamatan yang pernah saya lakukan di RSU IPI Imelda
Medan pada berkas rekam medis khususnya kasus bedah banyak yang belum terisi
yaitu sebanyak 40% dari semua berkas kasus bedah yang ada.
Berdasarkan hasil survey awal bulan Juni tahun 2016 di RSUD Dr.R.M
medis dalam hal ini analisis kuantitatif kelengkapan pengisian berkas rekam
medis pasien rawat inap khususnya pada kasus Bedah dimana masih banyak
lembaran berkas rekam medis yang tidak terisi, yaitu sebesar 30% angka KLPCM
dibulan Mei sebayak 5 berkas rekam medis tidak lengkap dari 15 berkas rekam
medis pasien Bedah yang pulang. Hal ini disebabkan karena kurangnya kesadaran
Berkas Rekam Medis Pasien Rawat Inap Khususnya Pada Kasus Bedah di
khususnya pada kasus Bedah di RSUD Dr.R.M Djoelham Binjai tahun 2016.
berkas rekam medis pasien rawat inap khususnya pada kasus Bedah dalam di
pasien rawat inap khususnya pada kasus bedah di RSUD Dr.R.M Djoelham
4. Bagi Peneliti :
TINJAUAN PUSTAKA
medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen anatara lain identitas
pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan yang telah diberikan, serta tindakan dan
pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien. Oleh karena itu, resume medis
menyangkut pasien, menjadi dasar untuk menentukan tindakan yang lebih lanjut
Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun yang terekam
pelayanan dan tindakan medis yang diberikan kepada pasien, dan tentang
pengobatan, baik rawat inap, rawat jalan maupun pengobatan melalui pelayanan
Menurut Gemala Hatta dalam buku Sunny Ummul Firdaus, 2008 rekam
penyakitnya, termasuk keadaan sakit, pengobatan saat ini dan lampau yang ditulis
7
8
Tanpa dukungan suatu sistem pengelolaan rekam medis yang baik dan benar tertib
catatan atau dokumen yang akurat dan adekuat dari pasien, mengenai kehidupan
dan riwayat kesehatan, riwayat penyakit dimasa lalu dan sekarang, juga
1. Pasien
adanya pasien dengan identitas yang jelas dan telah mendapatkan berbagai
2. Pelayanan Pasien
kesehatan, penunjang medis dan tenaga lain yang bekerja dalam berbagai
pasien. Rekam kesehatan juga sebagai sarana komunikasi antar tenaga lain
yang rinci dan bermanfaat menjadi alat penting dalam menilai dan mengelola
resiko manajemen.
3. Manajemen pelayanan
Rekam medis yang lengkap memuat aktivitas yang terjadi dalam manajemen
diberikan.
4. Menunjang pelayanan
Rekam medis yang rinci akan mampu menjelaskan aktivitas yang berkaitan
5. Pembiayaan
tentang rekam medis dalam pasal 3 menyebutkan butir-butir minimal yang harus
memuat:
a. Identifikasi pasien;
penyakit;
e. Diagnosis ;
f. Rencana penatalaksanaan;
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
m. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik (Firdaus, 2008).
11
1. Sebagai alat komunikasi antara dokter dengan tenaga ahlinya yang ikut ambil
pasien;
4. Sebagai bahan yang berguna untuk analisa, penelitian, dan evaluasi terhadap
5. Melindungi kepentingan hukum bagi pasien, rumah sakit maupun dokter dan
pendidikan;
kedokteran gigi dan penegakan etika kedokteran dan etika dokter gigi;
12
Kegunaan rekam medis dapat dilihat dari beberapa aspek, antara lain:
a. Aspek Administrasi
dalam bidang teknologi informasi yang sudah memasuki bidang kesehatan, maka
penggunaannya didalam rekam medis saat ini sangat diperlukan karena kita
melihat proses pengobatan dan tindakan yang diberikan atas diri seorang pasien
dapat diakses secara langsung oleh bagian yang berwenang atas pemeriksaan
memudahkan semua pihak yang berwenang dalam hal ini petugas administrasi di
suatu instansi pelayanan kesehatan dapat secara mengetahui rincian biaya yang
b. Aspek Medis
Suatu berkas rekam medis mempunyai nilai medis, karena catatan tersebut
c. Aspek Hukum
menyangkut masalah adanya jaminan kepastian hukum atas dasar keadilan, dalam
rangka usaha menegakkan hukum serta menyediakan bahan sebagai tanda bukti
untuk menegakkan keadilan. Rekam medis adalah milik dokter dan milik rumah
tindakan dan layanan lain yang telah diberikan kepada pasien adalah sebagai
informasi yang dapat dimiliki oleh pasien sesuai dengan peraturan perundang-
d. Aspek Keuangan
Kaitannya rekam medis dalam aspek keuangan sangat erat sekali dalam hal
pengobatan, terapi serta tindaka-tindakan apa saja yang diberikan kepada seorang
pasien selama menjalani perawatan di rumah sakit. Oleh karena itu penggunaan
e. Aspek Penelitian
f. Aspek Pendidikan
kesehatan.
g. Aspek Dokumentasi
didalam penyelenggaraan dan pengelolaan rekam medis yang cukup efektif dan
mudah dan efektif sesuai aturan serta prosedur yang telah ditetapkan
(Depkes,1997).
dibagi dalam dua data yaitu: data administrative dan data klinis, sedangkan isi
(data atau informasi) rekam medis dipengaruhi oleh bentuk pelayanan kesehatan:
15
1. Data administratif
disamping tentang informasi lain berhubungan dengan pasien, seperti data yang
terdapat pada beragam izin (consent), pada lembaran hak kuasa otorisasi untuk
sendiri;
c. Alamat lengkap pasien (nama jalan/gang, nomor rumah, wilayah kota yang
e. Jenis kelamin;
f. Status pernikahan;
inap/jalan/gawat darurat;
i. Nama rumah sakit (tertera dalam kop formulir: nama, alamat, telepon, dan
2. Data Klinis
dilakukan oleh praktisi kesehatan dan penunjang medis terhadap pasien rawat inap
c. Observasi klinis;
d. Perintah dokter;
f. Laporan konsultasi;
yang melepaskan isi rekam medis untuk pasien rawat inap dan rawatan 1 hari
sekurang-kurangnya memuat:
a. Identitas pasien;
penyakit;
e. Diagnosis;
f. Rencana penatalaksanaan;
k. Nama dan tanda tangan dokter, dokter gigi, atau tenaga kesehatan tertentu
(Gemala, 2010).
rekam medis rawat inap dan rawat jalan yang dimiliki oleh sarana pelayanan
segera pada saat pasien dirawat dan item kekurangan belum terlupukan
dokter, rumah sakit dan untuk memenuhi lisensi, akreditasi, dan sertifikasi (Lily,
2007).
tentang identitas pasien, nomor rekam medis, alamat lengkap, usia, orang
menerapkan cara koreksi yang benar. Keempat unsur ini merupakan hal
R.Hatta, 2011).
menginginkan isi dari rekam medis sada beberapa kebijakanm yang ditempuh.
Ada yang mengijinkan pasien mengkopi secara lengkap isi dari rekam medis, ada
yang membuat ringkasan saja sesuai dengan kebutuhan pasien, semua kebijakan
19
ini harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari dokter yang merawat pasien
rekam medis dilakukan selama 5 (lima) tahun terhitung tanggal terakhir pasien
berobat. Apabila ada hal-hal yang bersifat khusus dapat ditetapkan sendiri,
sedangkan rekam medis yang tidak aktif dapat dibuat mikro film untuk bentuk
arsip lainnya. Setelah batas waktu 5 tahun dilampaui, rekam medis inaktif boleh
1997).
Banyak macam untuk formulir rekam medis yang dipakai di rumah sakit,
rekam medis sendidri tidak memberikan jaminan dan catatan data medis yang
tepat dan baik, apabila dokter maupun staf medisnya tidak secara seksama
melengkapi informasi yang diperlukan pada setiap lembaran rekam medis dengan
baik dan benar. Formulir rekam medis meliputi formulir rekam medis untuk
pasien rawat inap dan formulir rekam medis rawat jalan (Depkes, 1997).
Rekam medis harus dibuat segera dan dilengkapi seluruhnya stelah pasien
lambatnya dalam waktu 1x24 jam harus ditulis dalam lembaran rekam
medis;
diberi tanggal;
pembimbingnya;
(Depkes,1997).
Rumah sakit sebagai salah satu sarana pelayanan kesehatan yang melakukan
rawat inap maupun rawat jalan wajib membuat rekam medis. Yang
1. Dokter umum, dokter spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis
yang sedang terlibat didalam anatara lain: Perawat, perawat gigi, bidan,
5. Dalam hal dokter luar negeri melakukan ahli teknologi kedokteran yang
adalah dokter yang ditunjuk oleh direktur rumah sakit (Depkes, 1997).
Rawat inap (opname) adalah istilah yang berarti proses perawatan pasien
inapkan disuatu ruangan di rumah sakit. Ruang rawat inap adalah ruang tempat
pasien dirawat. Ruangan ini dulunya sering hannya berupa bangsal yang dihuni
oleh banyak orang sekaligus. Saat ini, ruang rawat inap dibanyak rumah sakit
sudah sangat mirip dengan kamar-kamar hotel. Pasien yang berobat jalan, biala
3. Tindakan medis;
22
5. Penunjang diagnostik;
kesehatan akan memudahkan dalam member tindakan atau terapi kepada pasien.
Selain itu juga sebagai sumber data pada bagian rekam medis dalam pengolahan
data yang kemudian akan menjadi informasi yang berguna bagi pihak manajemen
mengobati penyakit atau luka dengan operasi manual dan instrumen. Ahli bedah
(Surgeon) dapat merupakan dokter, dokter gigi, atau dokter bedah yang memiliki
spesialisasi dalam bidang ilmu bedah. Isi Rekam Medis Rawat Inap Kasus Bedah
Keterangan :
: Pengaruh
BAB III
METODE PENELITIAN
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai dengan Juli 2016.
dengan baik yang sangat mempengaruhi mutu pelayanan rumah sakit sehingga
saya memilih RSUD Dr.RM Djoelham Binjai sebagai Rumah Sakit yang tepat
Binjai didapat dari penuturan beberapa orang tua yang dianggap mengetahui asal
mula berdirinya RSU Binjai. Cikal Bakal RSU Binjai telah ada berdiri sejak
zaman kesultanan pada masa Penjajahan Belanda dan Jepang. Namun dengan
24
25
kondisi luas bangunan yang tidak begitu besar, pasang surutnya perlawanan
terhadap penjajahan tidak mengubah kondisi dan fungsi Rumah Sakit yang pada
masa itu hanya memiliki satu gedung dengan fasilitas peralatan medis yang sangat
sederhana sekali. Bangunan itu sekarang menjadi Gedung Induk yang telah
RSU Binjai konon sudah berdiri sejak 1927, yang didirikan oleh Tengku
Musa. Pada masa tersebut telah ada seseorang Dokter Umum yang bertugas
masyarakat, Dokter tersebut adalah Dr. Jalalludin Siregar. Tidak ada catatan resmi
tersebut.
2. Periode tahun 1966 1971, Kepala DKR yang juga Pimpinan RSU Binjai
dasar, atau hal ini berarti tidak terdapat perkembangan yang berarti dalam
3. Periode tahun 1971 1976, Kepala DKR yang juga pimpinan RSU Binjai
periode ini adalah dengan dimulai adanya pemisahan jabatan Kepala DKR
4. Pada periode 1976 1980 Pimpinan RSU Binjai dijabat oleh Dr.H. Azwar
Hamid. Pada periode ini RSU Binjai ditetapkan sebagai RSUD Kelas D
5. Periode tahun 1985 1987, Pimpinan RSU Binjai dijabat oleh Dr.H.
kemerdekaan.
Siregar, yang menjabat sejak tahun 1994 2001. Pada masa periode ini,
Walikota Binjai yang dijabat oleh H.M. Ali Umri, SH, MKN, terobosan
3.4.1 Visi
3.4.2 Misi
3.4.3 Motto
3.5.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh berkas rekam medis rawat inap
khususnya pada kasus bedah periode triwulan I tahun 2016 di RSUD Dr.R.M
3.5.2 Sampel
Sampel adalah bagian dari objek yang diteliti jumlah dan karakteristiknya
dan mewakili seluruh populasi tersebut. Sampel dalam penelitian adalah berkas
rekam medis rawat inap khususnya pada kasus bedah periode triwulan I tahun
N
=
1 + N(d2 )
159
=
1 + 159(0,12 )
159
=
1 + 159(0,01s)
159
=
1 + 1,59
159
=
2,59
n= 61 berkas
Keterangan :
n = jumlah sampel
N = jumlah populasi
objek yang diteliti dan dianggap mewakili seluruh populasi. Sampel dalam
teknik accidental sampling, yaitu dengan cara mengambil seluruh sampel secara
tidak terencana dan data yang sudah terkumpul disajikan secara deskriptif dan
3.6.1 Variabel
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapat oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
pasien, alamat, tempat dan tanggal lahir (umur), nomor rekam medis, jenis
3. Resume adalah lembaran yang berisi informasi tentang identitras pasien, cara
penerimaan melalui cara masuk dikirim oleh, serta berisi ringkasan data pada
saat pasien keluar, nama dan tanda tangan dokter atau tenaga kesehatan tertentu
4. Diagnosa adalah observasi klinis, hasil pemeriksaan fisik atau tindakan kepada
pasien terlebih dahulu sehingga dapat disimpulkan nama penyakit yang diderita
dilakukannya tindakan medis atau bedah kepada pasien dan keluarga yang
bertanggungjawab.
Data primer, yaitu data yang dipoeroleh dari subjek penelitian melalui
observasi atau pengambilan data langsung pada objek sebagai sumber informasi
dilapangan.
Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dilapangan berupa laporan dari
3.7.3.1 Observasi
anatar lain meliputi melihat dan mencatat jumlah dan aktivitas tertentu yang ada
berikut:
1. Collecting
2. Editing
Memeriksa berkas rekam medis khususnya kasus bedah apakah sudah terisi
dengan lengkap.
3. Klasifikasi
4. Penyajian Data
Salah satu kegiatan dalam pembuatan laporan hasil p[enelitian yang telah
dilakukan agar dapat dipahami dan dianalisis sesuai dengan tujuan yang
diinginkan.
ketidaklengkapan data pada berkas rekam medis rawat inap khususnya pada kasus
bedah.
BAB IV
medis rawat khususnya bedah periode tahun 2016 yang dilakukan diruang kerja
rekam medis informasi kesehatan RSUD Dr.R.M Djoelham Binjai pada tanggal
29 Juli 2016 dengan hasil itu data-data tersebut akan digambarkan dalam bentuk
tabel dari masing-masing komponen analisa berkas rekam medis dan di RSUD
Dari hasil penelitian yang dilakukan pada 61 sampel berkas rekam medis
pasien rawat inap khususnya pada kasus bedah di Rumah Sakit Umum Daerah
Dr.R.M Djoelham Binjai Triwulan pertama tahun 2016 diketahui bahwa semua
sampel berkas rekam medis telah diisi identitas pasien dengan lengkap dan tidak
ada sampel berkas rekam medis yang tidak diisi identitas pasien. Untuk mencari
Hasil penelitian
Persentase = x 100%
Jumlah Sampel
32
33
61
Persentase = x 100%
61
=100%
0
Persentase = x 100%
61
= 0
identitas pasien sebanyak 61 Berkas Rekam Medis pada triwulan pertama tahun
anamnese sebanyak 61 Berkas Rekam Medis pada triwulan pertama tahun 2016
resume sebanyak 61 Berkas Rekam Medis pada triwulan pertam tahun 2016 dan
diagnose sebanyak 61 Berkas Rekam Medis pada triwulan pertama tahun 2016
informed consent sebanyak 61 Berkas Rekam Medis pada triwulan pertama tahun
%
Tidak
Jumlah Persentase (%) Ketidak
Lengkap
No Uraian Berkas Perbulan lengkapan
Perbulan
Pertriwulan
Jan Feb Mar Jan Feb Mar Jan Feb Mar
1 Identitas 25 20 16 0 0 0 0 0 0 0
Pasien
2 Anamnese 25 20 16 2 3 2 8 15 12,5 11,83
3 Resume 25 20 16 0 0 0 0 0 0 0
4 Diagnosa 25 20 16 1 0 0 4 0 0 1,33
5 Informed 25 20 16 4 2 2 16 10 12,5 12,83
Consent
4.2 Pembahasan
menunjukan bahwa dari Persentasi digunakan 61 berkas rekam medis rawat inap
nama pasien, alamat, tempat dn tanggal lahir / umur, jenis kelamin, agama, dan
pekerjaan pasien pada bulan Januari sampai bulan Maret terisi lengkap.
pasien, tindakan, dan pengobatan yang dilakukan pada pasien bulan Januari
sebanyak 2 berkas dengan persentase 8%, pada bulan Februari sebanyak 3 berkas
dengan persentase 15%, dan pada bulan Maret sebanyak 2 berkas dengan
pertama tahun 2016 sebanyak 61 berkas rekam medis dengan persentase 11,83%.
37
pasien seta berisi ringkasan data pada pasien keluar pada bulan Januari sampai
sebanyak 1 berkas dengan persentase 4%, pada bulan Februari terisi lengkap dan
triwulan pertama tahun 2016 sebanyak 61 berkas rekam medis dengan persentase
1,33%.
dilakukan tindakan medis atau bedah kepada pasien dan keluarga yang
bertanggungjawab, serta tanda dokter bedah pada bulan Januari sebanyak 4 berkas
dengan persentase 16%, pada bulan Februari sebayak 2 berkas dengan persentase
10%, dan pada bulan Maret sebanyak 2 berkas dengan persentase 12,5%. Jadi,
5.1 Kesimpulan
Khususnya Pada Kasus Bedah di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.R.M Djoelham
Binjai Triwulan Pertama Tahun 2016 yang telah disajikan pada Bab IV dan
1. Identitas pasien, jumlah berkas yang diteliti pada triwulan pertama tahun 2016
sebanyak 61 berkas rekam medis. Berkas rekam medis pada identitas pasien
terisi lengkap.
2. Anamnese, jumlah berkas yang diteliti pada triwulan pertama tahun 2016
3. Resume, jumlah berkas yang diteliti pada triwulan pertama tahun 2016
sebanyak 61 berkas rekam medis. Berkas rekam medis pada resume terisi
lengkap..
4. Diagnosa, Jumlah berkas yang diteliti pada triwulan pertama tahun 2016
38
39
5. Informed Consent, jumlah berkas yang deteliti tidak lengkap pada triwulan
pertama tahun 2016 sebanyak 61 berkas rekam medis. Berkas yang tidak
5.2 Saran
1. Perlu adanya revisi SOP yang lebih detail tentang kelengkapan pencatatan
3. Perlu adanya cros check ulang/ assembling dan analising yang lebih teliti.
DAFTAR PUSTAKA
Nim : 1313466003
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Disetujui :
Dosen Pembimbing