OLEH:
OLEH:
i
ASUHAN KEPERAWATAN PADA KLIEN THYPOID DENGAN
MASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI:
KURANG DARIKEBUTUHAN TUBUH
RUANG SERUNI RSUD JOMBANG
DiajukansebagaisalahsatusyaratmendapatkangelarAhliMadyaKeperawatan(A.Md.
Kep) Pada Program Studi Diploma III KeperawatanSekolahTinggiIlmuKesehatanInsanCendekia MedikaJombang
OLEH:
ii
SURAT PERNYATAAN
iii
MOTTO
“Lakukan yang terbaik, bersikaplah yang baik maka kamu akan menjadi orang
yang terbaik”
PERSEMBAHAN
membesarkan dan memberikan saya banyak pendidikan mulai dari hal terkecil sampai sekarang, terimakasih bapak dan ib
dukungan, suport, serta selalu berbagi pengalaman.
wa sudah pernah kita rasakan serta support dari kalian semua.
iv
v
vi
RIWAYAT HIDUP
Saekan dan ibu yang bernama Sukenik, penulis merupakan putri kedua dari dua
bersaudara.
Tahun 2008 penulis lulus dari SDN Jetis 4, tahun 2011 penulis lulus dari
SMPN 2 Jetis, tahun 2014 penulis lulus dari SMKN 1 Sooko. Pada tahun 2014
Reguler. Penulis memilih Program Studi Diploma III keperawatan dari lima
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
disusun sebagai salah satu persyaratan untuk memperoleh gelar Ahli Madya
Medika Jombang.
Terima kasih yang tak terhingga dan sebesar - besarnya saya sampaikan
kepada Imam Fatoni, SKM.,MM selaku Pembimbing Utama yang telah dengan
sabar dan penuh perhatian memberikan motivasi, bimbingan dan saran untuk
dan masukan kepada penulis sejak awal hingga akhirnya Karya Tulis Ilmiah ini
terselesaikan.
Dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini penulis mendapat bantuan dari
berbagai pihak untuk itu perkenankan saya menyampaikan ucapan terima kasih
Tri Puspitasari, S.Kep,. Ns,. MM selaku Ketua Program Studi Ahli Madya
viii
Semoga Allah SWT memberikan rahmat-Nya dan semua pihak yang telah
Ilmiah ini. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna, tetapi penulis berharap Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi
profesi keperawatan.
Penulis
ix
ABSTRA
K
ASUHAN KEPERAWATAN PADA PASIEN THYPOID DENGAN
MASALAH KETIDAKSEIMBANGAN NUTRISI:
KURANGDARIKEBUTUHAN TUBUH
RUANG SERUNI RSUD JOMBANG
Oleh:
x
ABSTRAC
T
NURSING CARE TO THYPOID PATIENT WITH NUTRITION
DISPROPORTION PROBLEM : LESS THAN BODY NEED
IN SERUNI ROOM OF RSUD JOMBANG
By:
xi
DAFTAR ISI
xii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Kebutuhan Nutrisi per Hari…………………………..... 20
Tabel 2.3 Intervensi Keperawatan………………………………... 28
Tabel 4.1 Identitas Kilien…………..…………………………….. 37
Tabel 4.2 Riwayat Penyakit……………………………………… 38
Tabel 4.3 Perubahan Pola Kesehatan…………………………….. 39
Tabel 4.4 Pemeriksaan Fisik……………………………………... 41
Tabel 4.5 Pemeriksaan Diagnostik……………………………….. 42
Tabel 4.6 Terapi……………………………………....................... 43
Tabel 4.7 Analisa Data……………………………………............ 43
Tabel 4.8 Intervensi Keperawatan………………………………... 44
Tabel 4.9 Implementasi Keperawatan……………………………. 46
Tabel 4.10 Evaluasi Keperawatan…………………………………. 49
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 WOC Thypoid………………………. 11
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
No. Lampiran
Lampiran 1 Jadwal Kegiatan laporan Karya Tulis Ilmiah
Lampiran 2 Lembar Permohonan Responden
Lampiran 3 Lembar Persetujuan Responden
Lampiran 4 Surat Pre Survei Data dari STIKes ICMe Jombang
Lampiran 5 Surat Penelitian dari STIKes ICMe Jombang
Lampiran 6 Lembar Disposisi
Lampiran 7 Surat Balasan penelitian
Lampiran 8 Lembar Konsultasi
Lampiran 9 Format Pengkajian Keperawatan
xv
DAFTAR ARTI LAMBANG, SINGKATAN DAN ISTILAH
% : Persentase
0
C : Derajat Celcius
BB : Berat Badan
Cm : Sentimeter
DM : Diabetes Melitus
G : Gram
HT : Hipertensi
Kg : Kilo gram
mL : Mililiter
n-6 : Benzylaminopurine
n-3 : Glosarium
TB : Tinggi Badan
xvi
BAB I
PENDAHULUAN
thypoid di seluruh dunia mencapai 17 juta kasus. Data surveilans saat ini
setiap tahunnya dengan lebih dari 20.000 kematian. Rata- rata di Indonesia,
1
2
orang yang berusia 3-19 tahun memberikan angka sebesar 91% terhadap
jenis kasus penyakit yang cukup tinggi sekitar 28-810 kasus per-100.000
penduduk pertahun. Dari survey berbagai rumah sakit di Indonesia dari tahun
35,8% yaitu 19.596 menjadi 26.606 kasus (Depkes RI, 2013). Dan
h 6.122 orang serta di ruang seruni RSUD Jombang tahun 2014 terdapat 125 kasus dan pada tahun 2015 dari bulan Januari s
ni menyebabkan asupan makanan tidak adekuat, sedangkan kebutuhan gizi pada penderita penyakit infeksi demam thypoid
usus halus dan setelah
lebih cepat, diruang usus terisi udara yang berakibat pada lambung sehingga
terjadi peningkatan asam lambung, maka mengakibatkan mual, muntah dan
nutrisi peroral berkurang. Maka dapat terjadi lemah atau lemas dan bahkan
demam thypoid adalah dengan cara diberikan bubur saring yang bertujuan
kan kesehatan tentang diet pasien dan menganjurkan pasien untuk makan sedikit tapi sering.Terapi nutrisi, monitor nutrisi
RSUD Jombang?
1.4 Tujuan Penulisan
Melakukan pengkajian pada anak demam thypoid di ruang Seruni RSUD Jombang.
Menentukan prioritas diagnose keperawatan pada anak demam thypoid di ruang Seruni RSUD Jombang.
Merencanakan tindakan keperawatan pada anak demam thypoid di ruang Seruni RSUD Jombang.
Melaksanakan perencanaan tindakan keperawatan pada anak demam thypoid di ruang Seruni RSUD Jombang.
Melaksanakan evaluasi keperawatan pada anak demam thypoid di ruang Seruni RSUD Jombang.
Manfaat Penulisan
1.5
terus-menerus diperbarui.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1. Definisi
dengan gejala demam kurang lebih satu minggu, biasanya terjadi gangguan
anak maupun dewasa. Anak merupakan yang paling rentan yang biasanya
banyak terjadi pada anak usia 5-19 tahun. Penyakit ini berhubungan erat
pada anak lebih rendah bila di banding dengan dewasa (Dewi, 2011).
fungsi bowel (konstipasi pada pasien dewasa dan diare pada anak), sakit
kepala, malaise, dan anoreksia. Saat periode demam, sampai 25% penyakit
6
7
3. Keadaan karier
pasien. Karier typhoid bersifat kronis dalam hal sekresi Salmenella typhi
di feses.
2.1.3. Etiologi
adalah penderita itu sendiri dan karier yang dapat mengeluarkan berjuta-juta
kuman Salmonella typhi dalam tinja, dan tinja inilah yang menjadi sumber
penularan.
Bakteri ini dapat hidup sampai beberapa minggu di alam bebas seperti di
dalam air, es, sampah, dan debu. Bakteri ini dapat mati dengan pemanasan
(Harahap, 2011).
pili dari kuman. Mempunyai struktur kimia suatu protein dan tahan
s demam thypoid pada anak, terutama pada penderita yang lebih muda, seperti pada thypoid kongenital ataupun thypoid p
3) Gangguan kesadaran
Dalam minggu pertama, keluhan dan gejala menyerupai penyakit
infeksi akut pada umumnya, seperti demam, nyeri kepala, anoreksia, mual,
menjadi makin jelas, berupa demam remiten, pembesaran hati dan limpa,
sampai berat.
ak menyingkirkan demamthypoid.Peningkatan titer uji widal tes 4 kali lipat selama 2-3 minggu memastikan diagnosis dema
engan
positif tetapi tidak pernah dideteksi adanya antibodi dengan tes ini,
masih bertahan hidup melintasi sawar lambung mencapai usus halus dan mencapai jaringan limfoid plaque payeri yang men
pergerakan isi usus lebih cepat, sehingga diruang usus terisi udara yang
(Rampengan, 2008).
Gambar 2.1 WOC demam thypoid
MK:
Hipertermia Kurang Informasi Perdarahan dan perforasi
a) Perdarahan usus
b) Perforasi usus
c) Peritonitis
Bronkitis
Bronkopnemonia
Ensepalopati
Kolesistitis
Meningitis
Miokarditis
Karier kronik
Penatalaksanaan
ganan demam thypoid menurut (Rampengan, 2008) adalah: Penderita yang dirawat dengan diagnosis demam thypoid har
dan dirawat sebagai penderita demam thypoid yang secara garis besar ada
3 bagian, yaitu:
1) Perawatan
pengobatan.
Penderita harus istirahat 5-7 hari bebas panas, tetapi tidak harus tirah
gan memperhatikan segi kualitas dan kuantitas dapat diberikan dengan aman. Pemberian makanan padat dini banyak mem
a) Kloramfenikol
yang
hari.
ngguaan tiamfenikol lebih jarang dilaporkan.Dosis oral yang dianjurkan 50-100 mg/kgBB/hari, selama 10-14 hari.
dap kloramfenikol, penyerapan di usus cukup baik. Dosis oral yang dianjurkan adalah 30-40 mg/kgBB/hari sulfametoksazol d
tunggal.
1) Seftriakson
yang tepat karena dapat menyebabkan perdarahan usus dan relaps. Tetapi, pada kasus berat penggunaan kortikosteroid s
2.1.9. Pencegahan
minuman
ringan yang tidak mengandung zat mineral.
c) Pemberantasan lalat
h satu hewan yang lebih cepat dalam penyebaran
h hinggap ditempat kotor lalat dapat terbang dan hinggap di makanan yang akan dikonsumsi.
dap penjual makanan
usnya harus lebih memperhatikan makanan yang akan dibeli dan dimakan, karena anak-anak belum tau mana makanan yan
usia:
2.2.1. Definisi
Pengetahuan
haltersebutdapatdisebabkanolehkurangnyainformasisehinggadapat
terjadikesalahanpemenuhankebutuhangizi.
2) Kebiasaan
4) Usia
20 tahun relatif konstan karena sel-sel sudah tidak bertumbuh secara cepat saat seperti golden age.
5) Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar daripada wanita.
ngan tentang pola makan, tipe makanan yang dihindari, makanan yang disukai dapat digunakan untuk membantu merencan
Dilihat dari rambut yang tidak kering dan rontok, mata cerah dan tidak
ada rasa sakit, mukosa bibir tidak kering, kulit tubuh halus dan tidak
bersisik.
5) Pengukuran Antropometrik
terlihat pola pertumbuhan dan perkembangan. Dengan menentukan berat badan ideal :
Salahsatuparameteruntukmengetahuikeseimbanganenergi
seseorang melalui penentuan berat badat ideal dan indeks massa tubuh.
Pada orang yang sehat tidak ada metode khusus dalam memenuhi
Definisi
Pertumbuhan dan perkembangan adalah proses yang dilalui manusia
sel di seluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur sedangkan
perubahan ukuran besar kecilnya fungsi organ mulai dari tingkat sel
secara simbolik maupun abstrak, dan yang terakhir secara emosional anaka
rang tua harus mengetahui pertumbuhan dan berkembangan anaknya terutama pada usia ini karena pertumbuhan anak-an
e, yaitu fase embrio dan fase fetus.Pada masa embrio, pertumbuhan dapat diawali mulai dari konsepsi hingga 8 minggu pert
k usia 9 minggu hingga kelahiran.
2) Masa Posnatal
Terdiri atas masa neonatus, bayi, prasekolah, sekolah dan masa remaja.
4) Masa Bayi
Masa bayi ini dibagi menjadi dua tahap perkembangan. Tahap pertama
dan masih terjadi peningkatan pertumbuhan serta perkembangan, khususnya pada aktivitas fisik dan kemampuan kognitif.
8 tahun)
1) Faktot genetik
2) Faktor eksternal/lingkungan
Keluarga
Teman sebaya
Pengalaman hidup
Kesehatan
mam Thypoid
demam thypoid, maka asuhan keperawatan yang prioritas ditegakkan adalah berisikan tentang pengkajian, diagnosa kepera
melalui kegiatan pengumpulan data yang akurat dari pasien untuk mengetahui berbagai permasalahan
antara umur 5-19 tahun.Pada anak umur 5 tahun keatas merupakan masa
anak mulai mengenal lingkungan dan mengkonsumsi makanan serta
Riwayat penyakit :
mendapat imunisasi secara lengkap sesuai dengan usianya dan jadwal pemberian serta efek sampingnya seperti panas
dan alergi.
demam thypoid.
e) Riwayat psikososial
Psikososial sangat mempengaruhi terhadap psikologi pasien,
menerimanya.
usus halus.
Pola eliminasi alvi dan urine
Penderita mengalami konstipasi karena tirah baring dan diare.Sedangkan eliminasi urine tidak mengalami gangguan.
Pola istirahat tidur
Selama sakit penderita merasa tidak dapat istirahat karena pasien merasa sakit perutnya mual.
Pola aktivitas dan latihan
Aktivitas pasien akan terganggu katena tirah baring total, agar tidak terjadi komplikasi maka segala kebutuhan pasien dib
Pola kognitif
Pemeriksaan fisik
2) Kepala
isokor.
4) Hidung
Tidak ada nyeri tekan, mukosa lembab dan tidak ada pernafasan
cuping hidung.
membesar dengan konsistensi lunak serta nyeri tekan pada abdomen.Perkusi di dapatkan perut kembung serta pada auskul
sendian
bas, tidak ada kelainan ekstremitas, turgor menurun, akral hangat, pasien lemah.
2.4.2.Analisa Data
2.4.3.Diagnosa Keperawatan
ri pernyataan masalah (problem, P), pernyataan penyebab (Etiologi, E) dan pernyataan tanda dan gejala (symptom, S).
an keputusan klinis tentang individu, keluarga atau komunitas yang sangat rentang terhadap masalah dibandingkan pihak l
an
2.4.4Intervensi Keperawatan
untuk mencegah dan menghilangkan masalah-masalah pasien. Rencana-rencana tersebut bertujuan untuk mengurangi rasa
an tubuh berhubungan dengan tidak ada nafsu makan dan mual.
kebutuhan tubuh.
ntasi
hap keempat dalam proses keperawatan dengan melaksanakan berbagai tindakan keperawatan yang telah direncanakan (H
an dengan menilai sejauh mana rencana dan tindakan perawat yang telah dilakukan. Serta perbandingan keadaan pasien da
esuai dengan tujuan.
nggi badan.
METODE PENELITIAN
Desain penelitian yang digunakan adalah studi kasus.Studi kasus yang menjadi
an tubuh.
mendalam dianalisis baik dari segi yang berhubungan dengan keadaan kasus itu sendiri, fakto-faktor yang mempengaruhi, keja
sangat perlu memberikan batasan istilah yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut :
30
31
pada reaksi dan respons untuk individu pada suatu kelompok atau
maupun potensial.
3.2.2 Demam thypoid adalah penyakit infeksi akut yang mengenai saluran
cerna, dengan gejala demam kurang lebih satu minggu, biasanya terjadi
etidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh adalah asupan nutrisi tidak cukup memenuhi kebutuhan metabolik (He
asalah: Diartikan sebagai penyimpangan antara yang seharusnya dengan apa yang benar-benar terjadi, antara teori dengan pra
uran dengan pelaksanaan, antara rencana dengan pelaksana.
3.3.
akan adalah 2 klien, dalam penelitian ini adalah anak dengan masalah keperawatan dan diagnosa medis yang sama, yaitu klien
3.4.1. Lokasi
3.4.2. Waktu
31
3.5 Pengumpulan Data
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan proses
wancara, yaitu autoanamnesa (wawancara yang dilakukan dengan subyek (klien) dan aloanamnesa (wawancara dengan keluarg
lat indra, tidak terbatas hanya pada apa yang dilihat (Saryono, 2013). Beberapa informasi yang diperoleh dari hasil observasi ad
pengukuran tersebut.
klien.
3) Studi Dokumentasi
t kabar, agenda, dan sebagainya. Yang diamati dalam studi dokumentasi adalah benda mati (Saryono, 2013). Dalam studi kasus
n data lain yang relevan.
3.6
asilkan validitas data studi kasus yang tinggi. Disamping integritas peneliti (karena peneliti menjadi instrument utama), uji keab
an sampai kegiatan studi kasus berakhir dan memperoleh validitas tinggi. Dalam studi kasus ini waktu yang tentukan adalah 3
dapatkan data studi kasus
diperpanjang satu hari, sehingga waktu yang diperlukan dalam studi kasus
adalah 4 hari.
utama yaitu klien, keluarga dan perawat untuk memperjelas data atau
sampai dengan semua data terkumpul. Analisa data dilakukan dengan cara
Data hasil wawancara seluruh data yang diperoleh dari lapangan ditelaah,
dicatat kembali dalam bentuk uraian atau laporan yang lebih rinci dan
Penyajian data dapat dilakukan dengan tabel, gambar, bagan maupun teks
dari klien.
4) Kesimpulan
hasil-hasil penelitian terdahulu dan secara teoritis dengan perilaku kesehatan.Penarikan kesimpulan dilakukan dengan metode
3.8
an menjadi klien)
uan antara dan responden studi kasus dengan memberikan lembar persetujuan. Tujuan Informed Consent adalah agar subjek m
3) Confidentiality (kerahasiaan)
Semua informasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh
4.1 Hasil
37
38
2. Riwayat Penyakit
Riwayat Kehamilan dan Ibu klien mengatakan saat Ibu klien mengatakan saat
Persalinan mengandung, beliau selalu mengandung, beliau hanya
memeriksakan sekali memeriksakan
kandungannya ke bidan, kandungannya ke bidan
serta tidak mempunyai dan tidak mempunyai
riwayat HT, DM ataupun riwayat HT, DM ataupun
perdarahan. Klien lahir perdarahan. Klien lahir
secara normal dengan BB secara SC dengan BB 2,6
3,3 kg. kg.
f. Toraks dan paru Bentuk dada simetris, tidak Bentuk dada simetris, tidak
ada keluhan sesak nafas, batuk ada keluhan sesak nafas, tidak
kadang-kadang, suara nafas batuk, suara nafas vasikuler,
vasikuler, dan irama nafas dan irama nafas teratur,
teratur, pernafasan 25x/menit. pernafasan 23x/menit.
g. Jantung Tidak ada nyeri dada, irama Tidak ada nyeri dada, irama
jantung teratur, CRT < 3 detik. jantung teratur, CRT < 3 detik.
IMUNOLOGI
IgM S. Thypi Cito
- IgM S. Thypi 6 4
Widal
- O 1/320 1/160
- H 1/320 1/80
- PA Negatif Negatif
- PB 1/80 1/80
6. Terapi
muntah.
muntah.
12.25 12.Mengkaji
kebutuhan
nutrisi
parenteral
P : Intervensi dilanjutkan
Klien 2 S : Ibu klien mengatakan S : Ibu klien mengatakan S : Ibu klien mengatakan
anaknya makan 3-4 anaknya merasa mual nafsu makan anaknya
sendok merasa mual dan dan muntah saat makan. baik sudah mau makan
kemudian muntah saat nasi dan roti serta minum
makan dan nafsu makan O: susu.
berkurang. 1.Melakukan oral
hygiene O:
O: 2.Rambut tebal, 1. Melakukan oral
1.keluarga klien, klien dan keriting dan hygiene
perawat dapat bekerja kemerahan 2. Rambut tebal,
sama dalam proses 3.Konjungtiva non keriting dan
asuhan keperawatan anemis kemerahan
2.Berat badan turun 4.Turgor kulit kering 3. Turgor kulit kering
3.Rambut tebal, keriting 5.Klien tidak 4. Klien tidak
dan kemerahan mengalami mengalami konstipasi
4.Konjungtiva non konstipasi atau diare atau diare
anemis 5.Turgor kulit 6.Sudah dilakukan 5. Sudah dilakukan
kering injeksi injeksi
6.Klien tidak mengalami 7.Lidah tampak kotor 6. Lidah tampak kotor
konstipasi atau diare 8.Klien muntah saat 7. Klien mual saat
7.Lidah tampak kotor makan makan
8.Klien muntah saat 9.Klien mau makan
makan
9.Sudah dilakukan injeksi tapi satu porsi tidak A: Masalah teratasi
12.BAB klien tidak teratur habis sebagian
13.Klien makan tapi satu
porsi tidak habis A: Masalah teratasi P : Intervensi dilanjutkan
sebagian
A: Masalah belum teratasi
P : Intervensi dilanjutkan
P : Intervensi dilanjutkan
4.2 Pembahasan
kesenjangan yang terjadi antara praktik dan teori pada studi kasus yang
dilakukan di RSUD Jombang pada An. R dan An. D sesuai dengan teori
hwa manifestasi klinis thypoid adalah keluhan dan gejala menyerupai penyakit infeksi akut pada umumnya, seperti demam,
didapatkan pemeriksaan fisik dengan tanda gejala yang tidak sama yakni
susu dan tidak mau makan sedangkan pada klien 2 TD : 100/70 mmHg, N
mau makan nasi 3-4 sendok.
erkurang karena terjadi gangguan pada usus halus, kemudian dijelaskan Rampengan (2008) bahwa selama sakit klien meng
ng mengalami penurunan nafsu makan, mual, muntah saat makan diserta badan lemas. Hanya saja klien 2 masih mau mak
muntah. Dengan data subyektif: ibu klien mengatakan tidak mau makan
hanya minum susu kadang dimuntahkan. Data obyrktif: bibir kering dan
jeksi Meropenem 3x300 mg melalui IV,injeksi Calsan 3x300 mg melalui IV, paracetamol 3x15 cc/oral. Sedangkan pada klien
keluhan utama dan tanda gejala yang dialami oleh klien 1 dan klien 2.
alergi makanan dan jika klien didapat mempunyai alergi makanan dapat
dicegah dalam pemberian makanan, melakukan perawatan mulut sebelum
berat badan. NOC nafsu makan dengan NIC monitor nutrisi : Timbang
monitor diet dan asupan makanan, identifikasi perubahan nafsu makan , monitor kekeringan, rambut kusam dan mudah pa
melalui IV,injeksi Calsan 3x300 gr melalui IV,pyrex 3x20 cc. Hal ini
menunjukkan bahwa pada kedua klien dengan masalah keperawatan yang
a keluhan dan tanda gejala yang dialami klien masih teratasi sebagian dan masih sama dengan saat pengkajian dilakukan ya
nafsu makan, tidak lagi mual dan muntah saat makan, keadaan umum
kedua klien juga baik. Bahkan klien 2 menurut visite dokter sudah
yang telah dilakukan. Serta perbandingan keadaan pasien dan kriteria hasil
yang telah dibuat pada tahap perencanaan. Adapun kriteria hasil yang
5.1 Kesimpulan
Sesuai dengan apa yang penulis dapatkan pada laporan studi kasus
a penderita penyakit thypoid. Tetapi, ada keluhan lain yang muncul dan tidak sesuai dengan tanda gejala penderita thypoid
han tubuh berhubungan dengan tidak mau makan dan mual muntah. Penulis memprioritaskan diagnosa ketidakseimbanga
57
58
berat badan sesuai dengan tujuan, tidak terjadi penuruan berat badan
yang berarti, tidak ada tanda-tanda malnutrisi, berat badan ideal sesuai
dengan tinggi badan. Pada tahap ini penulis mendapatkan tidak ada
kesenjangan antara teori dan fakta, hal ini dikarenakan intervensi yang
ngenai kolaborasi dengan tim dokter mengenai terapi dan tim gizi mengenai diet antara klien 1 dan klien 2 mendapat terapi
tetapi pada klien 2 lebih suka minum air mineral, badan masih merasa
5.2 Saran
antara lain:
1. Pelayan kesehatan
asuhan keperawatan khususnya thypoid dengan masalah ketidakseimbangan nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh.
suhan keperawatan, diharapkan keluarga klien mandiri dapat mencegah, meningkatkan dan mempertahankan kesehatan b
butuhan tubuh.
4. Penulis
Asmadi. 2008. Konsep dan Aplikasi Kebutuhan Dasar Klien. Jakarta: Salemba
Medika
Seran Eunike Risani, Henry Palandeng, Vandy D Kallo. 2015. Hubungan Personal
Hygiene dengan KejadianDemam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas
Tumaratas. Fakultas Kedokteran: Sam Ratulangi. Vol 3 no.2 diakses 7
Desember 2016.
Hidayat, Aziz Alimul. 2008. Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta : Salemba Medika.
Tri, Maharani, dkk.. 2016. Buku Panduan Penyusunan Karya Tulis Ilmiah : Studi
Kasus, Jombang : STIKes ICMe
Rohmah, Nikmatur & Walid Saiful. 2012. Proses Keperawatan Teori dan Aplikasi.
Jogjakarta: Ar-Ruzz Media
Sodikin.2011. AsuhanKeperawatanAnakGangguanSistem Gastrointestinal Dan
Hepatobilier, Jilid 1.Jakarta:SalembaMedika.
Rampengan, 2008. Buku Infeksi Tropik pada Anak, Edisi 2Jakarta :EGC.
I. IDENTITAS ANAK
Nama :
Tempat tgl. lahir :
Jenis kelamin :
Pendidikan :
Agama :
Alamat :
VI. IMUNISASI
BCG :……x, umur…… Campa k :……x, umur……
D PT :……x, umur…… Polio :……x, umur……
Hepatitis :……x, umur……
B.Perkembangan Motorik
Perkembangan Usia
1. Menghisap : ………………………
Somnolen Gelisah
2. GCS :
Eye (E)……. Verbal (V)……. Motorik (M)…….
Total nilai : ………………………………..
3. Reflek : ……………………………………
Koordinasi gerakYaTidak
KejangYaTidak
Kepala dan wajah : ……………………….
Mata :
SkleraPutih Merah
IcterusPerdarahan
Konjungtiva Pupil PucatMerah
IsokorAnisokor osisMidr sis
Mi ia
8. Leher : ……………………………………..
C. Perkembangan Eliminasi
a. Produksi urine : …………..ml, frekuensi.......................x/hari
b. Warna : ………………. Bau : ………………
c. Masalah kandung kemih :
Tidak ada masalah Menetes Inkontenensia
Obliguri Nyeri Retensi
Poliuri Panas Hematuri
Dysuri Sering Terpasang
kateter Cystotomi
Lainnya, sebutkan : …………………………….
F. Reproduksi – Seksual
a. Laki-laki
Kelamin, bentuk Normal Tidak
Kebersihan Bersih Kotor
b. Perempuan
Payudara
Bentuk Simetris Asimetris
Benjolan Ya Tidak
Kelamin
Bentuk Normal Tidak
Keputihan Ya Tidak
Siklus Haid...................................hari
d. Keluhan/masalah
Mual Kesukaran Makan
Muntah Masalah Cerna
Sakit Mulut
4. Kognitif – Perseptual
………………………………………………………………………
………………………………………………………………………
7. Kebersihan diri
Aktivitas Di Rumah
1. Mandi
2. Gosok gigi
3. Keramas
4. Ganti pakaian
Jombang,2017
Mahasiswa,
Nama :
No. RM :
No Data Etiologi Masalah Keperawatan
Data Subyektif :
Data Obyektif :
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1......................................................................
2......................................................................
INTERVENSI
Nama :
No. RM :
IMPLEMENTASI
Nama :
No. RM :
Hari/ Diagnosa
Waktu Implentasi Paraf
Tgl Keperawatan
EVALUASI
Nama :
No. RM :
Hari/ Diagnosa
Waktu Perkembangan Paraf
Tgl Keperawatan
Lampiran 10