SKRIPSI
MAYANG
PUSPITASARI
2017720089
SKRIPSI
MAYANG
PUSPITASARI
2017720089
Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip
NPM 2017720089
Mayang Puspitasari
i
PERNAYATAAN BEBAS PLAGIARISME
NPM 2017720089
TIMUR” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat
dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya
cantumkan sumber kutipannya. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini keseluruhan
Mayang Puspitasari
HALAMAN PERSETUJUAN
Judul Proposal :
Menyetujui,
Pembimbing
Mengetahui,
Ka. Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah
Jakarta
NPM 2017720089
Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001 Perumahan Gading Timur.
Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagian bagian
persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Pada Program
Dewan Penguji
Ditetapkan :
Tanggal :
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK
KEPENTINGAN AKADEMISI
Sebagaimana sivitas akademik universitas muhammdiyah jakarta, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :
Mayang Puspitasari
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur saya panjatkan atas segala kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan
berjudul “Hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada
masa pandemi Covid 19 di Rt 001 Perumahan Mutiara Gading Timur. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa umat
manusia dari zaman kegelapan ke zaman terang saat ini. Penyusunan proposal penelitian ini
merupakan awal dari penelitian tugas akhir yaitu skripsi yang merupakan rangkaian studi dari
Penulis menyadari berhasilnya studi dan penyusunan Proposal Penelitian ini tidak
terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan semangat, bimbingan dan do’a kepada
penulis dalam menghadapi setiap tantangan. Untuk itu, perkenankan peneliti agar dapat
Jakarta
2. Ns. Neneng Kurwiyah S. Kep.,MNS selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan
3. Ns. Titin Sutini, M.Kep.,SP. Kep.An selaku Dosen Pembimbing I yang telah
berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan dan
5. Papa dan mama yang tidak pernah berhenti memberikan do’a, kasih sayang,
pengertian berupa material serta dukungan kepada saya dalam menjalani proses
6. Kakaku dan abangku yang telah memberikan semangat serta do’a tulus ikhlas yang
7. Para sahabat-sahabatku sekelas penulis ber 9 yang sangat aku cintai Monik, Nabila,
Karina, Fahrima, Devi, Amel, Unes, Nuri, yang telah memberikan semangat motivasi,
doa, dan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Proposal Penelitian.
8. Semua teman-teman program regular tahun 2017, yang selalu kompak dan telah
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini banyak sekali
kekurangannya, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari
semua pihak untuk perbaikan penulisan dan penyusunan proposal penelitian di masa yang
akan datang.
Wassalamu’alaikum Wr, Wb
Mayang Puspitasari
Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Pada
Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001 Perumahan Gading Timur
VII BAB + 44 Halaman + 5 Tabel + 1 Bagan + 4 Lampiran
ABSTRAK
Gadget yang kini semakin berkembang di kalangan masyarakat khususnya pada kalangan
anak usia prasekolah. Perkembangan gadget saat ini telah mempengaruhi gaya hidup dan
perilaku anak usia prasekolah dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunan gadget dengan perkembangan sosial anak
prasekolah pada masa pandemic covid 19 di RT 001 Perumahan Gading Timur. Desain
penelitian yang digunakan adalah pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 30
responden, dilakukan dengan menggunakan tehnik sampling. Hasil penelitian ini menunjukan
adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget dengan keterlambatan
perkembangan sosial pada anak prasekolah dengan p value = 0,037. Bagi Orang Tua, Perlu
ditegasan dan pendampingan orang tua dalam memberikan batasan penggunaan gadget oleh
anak pada masa pandemi covid 19, agar anak dapat membagi waktunya untuk berkomunikasi
dengan orang tua.
LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................iv
KATA PENGHANTAR...........................................................................................................vi
ABSTRAK..............................................................................................................................viii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................ix
DAFTAR TABEL....................................................................................................................xi
DAFTAR BAGAN..................................................................................................................xii
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian................................................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Konsep Prasekolah...............................................................................................................9
B. Konsep Perkembangan Sosial............................................................................................11
C. Konsep Gadget...................................................................................................................18
D. Konsep Covid.....................................................................................................................20
E. Penelitian Terkait................................................................................................................21
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep................................................................................................................22
B. Hipotesis..............................................................................................................................23
C. Definisi Oprasional.............................................................................................................24
BAB IV METODELOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian...............................................................................................................26
B. Tempat Penelitian..............................................................................................................26
C. Waktu Penelitian................................................................................................................26
D. Populasi dan Sampel..........................................................................................................27
E. Etika Penelitian..................................................................................................................27
F. Alat Pengumpul Data.........................................................................................................28
G. Prosedur Pengumpulan Data..............................................................................................29
H. Pengolahan Data................................................................................................................30
I. Rencana Analisa Data........................................................................................................31
BAB V HASIL PENELITIAN
A. Analisa Univariat...............................................................................................................33
B. Analisa Bivariat..................................................................................................................37
BAB VI PEMBAHASAN
A. Kesimpulan........................................................................................................................43
B. Saran...................................................................................................................................43
LAMPIRAN ...........................................................................................................................
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terjadi pertama kali pada tanggal 31 desember 2019 di kota wuhan, provinsi
China (WHO, 2020). Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh
Covid-19 berlangsung sangat cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.
Sampai saat ini tanggal 26 Mei 2021, dilaporkan kasus konfirmasi positif
sebanyak 168.495.428 jiwa (168 juta) kasus dengan kematian 3.498.853 jiwa dan
artinya peristiwa luar biasa yang biasa yang menjadi resiko kesehatan publik bagi
internasional yang koordinasi. Oleh karena itu, badan kesehatan dunia (WHO)
2020)
1
Munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia maka semua aspek kehidupan berubah
dimana dalam rangka dilakukan dirumah seperti pemutusan penularan Covid-19 maka
yang dikerjakan dirumah seperti: bekerja dari rumah atau lebih dikenal dengan istilah
Work Form Home (WFH) dan Belajar Dari Rumah (BDR). Penerapan BDR sesuai
pembelajaran dilakukan dari rumah dengan pola daring (Syahrul & Nurhalizah, 2021)
langsung atau tatap muka pembelajaran ini bertujuan untuk mencapai perkembangan
sosial anak tersebut, namun pada pandemi Covid-19 seperti sekarang ini proses
pembelajaran untuk anak usia prasekolah dilakukan secara daring. Hal ini begitu
mempengaruhi kepada perkembangan sosial anak usia prasekolah seperti anak tidak
bisa berinteraksi dengan teman sebaya dan lingkungan sekitarnya (Putri & Izati, 2021).
Proses BDR membuat anak lebih sering berinteraksi dengan gadget karena
Gadget merupakan alat elektronik yang tercipta khusus di masa pandemic ini dengan
tujuan untuk membantu segala sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis terutama
sehari- hari tidak hanya mempengaruhi kehidupan orang dewasa, anak- anak juga
dapat pengaruh dari gadget. Berdasarkan survey yang mengungkapkan bahwa anak-
anak mulai usia 4 tahun sudah memiliki gadget sendiri tanpa adanya pengawasan
orang tua. Karena pemikiran orang tua saat ini adalah memberikan gadget merupakan
sebuah piranti untuk “pengasuh” anak mereka. Di Amerika sekitar 60% orang tua
memanfaatkan tablet atau gadget sebagai alat untuk menjaga anak- anak mereka,
2021). Dan pada masa pandemi Covid- 19 persentase anak usia 1- 4 tahun
menggunakan gadget di Indonesia sebanyak 25,9% dan anak usia 5-6 tahun sebesar
dampak buruk bagi perkembangan sosial anak. Dampak buruk penggunaan gadget
perkembangan sosial pada anak antara lain anak menjadi pribadi tertutup, gangguan
2017).
anak. Saat orang tua lebih memberikan gadget kepada anak usia pra sekolah, supaya
anak tersebut diam di rumah dan orang tua tidak susah untuk melakukan pengawasan.
Di sisi lain hal ini ternyata sangatlah menganggu perkembangan sosial anak, anak tidak
akan mengetahui bagaimana situasi di luar rumah, tidak akan berinteraksi dengan
teman sebaya, dan anak akan memiliki kepercayaan diri rendah karena kurangnya
interaksi ke sesama. Apalagi hal ini juga dipengaruhi dengan adanya pandemi COVID-
tetaplah dibatasi, dan interaksi sosial anak dengan yang lainnya tetap berjalan
serta menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, tradisi, serta mampu
berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain. Pada aspek sosial, anak pra sekolah
biasanya bersosialisasi dengan orang disekitarnya, baik dengan teman sebaya ataupun
dengan orang lain di luar lingkungan rumahnya, serta kemampuan anak dalam
Prasekolah adalah periode antara usia 3 sampai 6 tahun. Ini adalah waktu kelanjutan
pertumbuhan dan perkembangan (Kyle & Carman, 2017). Pada masa ini, anak yang
baru mendapatkan pendidikan informal dari orang tua atau anggota keluarganya akan
mulai mengenal lingkungan di luar rumah dan bertemu dengan teman sebayanya.
Sehingga pada tahap ini pula anak-anak akan lebih sering bermain, lebih aktif,
memiliki tenaga, rasa keingintahuan yang lebih dan semakin berani untuk mencoba
hal-hal baru yang sebelumnya tidak ditemui ketika dirumah (Gunawan, 2017).
bermain gadget dari pada berinteraksi dengan lingkungan ataupun bermain bersama
fund) pada tahun 2019 menunjukkan bahwa kejadian gangguan pertumbuhan dan
perkembangan pada anak masih tinggi, sebanyak 27,5% atau setara dengan tiga juta
anak mengalami gangguan. Lebih dari dari 200 juta anak balita mengalami kegagalan
dalam mencapai potensi anak dalam perkembangannya, hal tersebut lebih banyak di
Di Indonesia ada banyak penelitian mengenai penggunan gadget pada anak, Salah satu
permainan edukasi bagi anak usia 4 sampai 6 tahun dalam Jurnal Teknik dan Sistem
Informasi diperoleh hampir semua orang tua 94% menyatakan bahwa anak mereka
menghabiskan waktu maksimum 30 menit untuk sekali bermain game, sementara 15%
orang tua menyatakan bahwa anak bermain game selama 30 sampai 60 menit dan
sisanya dapat berinteraksi dengan sebuah game lebih dari satu jam (Delima dkk, 2015).
98% anak tahu tentang internet dan 79,5% diantaranya adalah penggunaan internet.
Dari studi yang dilakukan penelitian tersebut kemajuan teknologi dan penggunaan
gadget dapat mempengaruhi kesehatan mata anak, masalah tidur, kesulitan kosentrasi,
Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan jurnal obsesi: jurnal pendidikan anak usia
dini, diperoleh tingkat penggunaan smartphone pada anak usia TK 4-6 tahun yaitu
sebesar 94%. Penyebab tingginya penggunaan smartphone antara lain 1). Sebagai
sarana pengenalan teknologi informasi dan komunikasi, 2). Sebagai media edukasi
untuk menambah wawasan anak dan 3). Sebagai sarana hiburan agar anak tidak
Indonesia yang saat ini sedang mengalami masa pandemi covid 19 yang mengharuskan
saja. Dengan adanya peraturan tersebut, membuat orang tua meminta anaknya untuk
bermain atau beraktivitas dirumah saja. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh anak
usia prasekolah di rumah antara lain dengan membantu orang tua, belajar, mengaji,
serta bermain dan hal yang paling disukai adalah bermain gadget.
Berdasarkan penelitiaan yang dilakukan Anzida dan Solfema tahun 2020 dengan judul
“Hubungan penggunaan smatphone anak usia dini di Jorong Taratak VIII Kabupaten
smartphone dengan pekembangan sosial anak usia di Jorong Taratak VIII Kabupaten
Tanah Datar. Di dapatkan semakin sering anak usia dini bermain smartphone maka
semakin jarang anak usia dini bermain smartphone maka perkembangan sosia anak
Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui wawancara pada 10 orang tua di wilayah
Perumahan Mutiara Gading Timur pada situasi pandemi covid, didapatkan 7 dari 10
anak sering bermain gadget dan terjadi perubahan perkembangan sosial anak seperti
mudah marah, tidak suka berkumpul dengan keluarga, tidak dapat diatur, dan tidak
Latar belakang yang telah diuraikan di atas, membuat peneliti tertarik, untuk
Gading Timur”.
B. Rumusan Masalah
kalangan anak usia prasekolah. Perkembangan gadget saat ini telah mempengaruhi
gaya hidup dan perilaku anak usia prasekolah dalam berinteraksi dengan lingkungan
lingkungan sekitarnya. Rumusan masalah dari penelitian ini “Apakah ada hubungan
penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada masa pandemi
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan
gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada masa pandemi Covid 19
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi dan wawasan bagi
2. Bagi Peniliti
LANDASAN TEORI
Pada bab ini akan membahas tentang konsep dan teori yang mendukung dalam
penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu konsep dan teori tentang anak prasekolah,
1. Pengertian Prasekolah
untuk perubahan gaya hidupnya yang paling bermakna masuk sekolah (kyle
& carman, 2017). Pada anak usia ini telah memiliki kontrol terhadap fungsi
Anak prasekolah adalah anak berusia 3-6 tahun. Pada masa ini, terjadi
9
Masa balita terutama pada masa prasekolah merupakan masa yang sangat peka
terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat
diulangi lagi, maka masa prasekolah disebut masa keemasan (golden period),
2. Masa Anak dibawah Lima Tahun (anak balita, umur 12-59 bulan)
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan
dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi eksresi.
kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan
proses berfikir. Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan
di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain diluar rumah.
Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar
waktu anak bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman- taman
Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistem
resptor penerima rangsangan serta proses memori harus siap sehingga anak mampu
belajar dengan baik. Perlu diperihatikan bahwa proses belajar pada masa ini adalah
10
dengan cara bermain. Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau
pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila
kompleks dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa serta
2008). Secara bahasa sosial berarti sesuatu yang berkenaan dengan orang lain atau
anak dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan berbagai orang dari berbagai
bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau
meleburkan
diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama (Susanto,
2011).
Tingkah sosialisasi adalah sesuatu yang dipelajari, bukan sekadar hasil dari
kematangan juga melalui kesempatan belajar dari respons terhadapan tingkah laku
a. Tingkatan Pertama
Sejak dimulai umur 3 bulan, anak mulai menunjukan reaksi positif terhadap
orang lain, seperti halnya tertawa karena dengar suara orang lain.
b. Tingkatan kedua
Kemampuan anak dalam menunjuka rasa senang ataupun sedih suatu hal yang
dpat diliahat dari ekpresi wajahnya, dan hal terebut dipraktikan anak secara
berulang. Contoh : anak yang berebut benda atau mainan, jika menang dia akan
menunjukan ekprsi kegirangan. Tingkatan ini biasanya terjadi pada anak usia ±
2 tahun ke atas.
c. Tingkatan ketiga
Jika anak lebih dari umur ± 2tahun, dimulai timbul perasaan simpati (rasa
setuju) dan rasa antipati (rasa tidak setuju) kepada orang lain, baik yang sudah
d. Tingkatan keempat
Setelah anak berusia 3 tahun awal, anak akan mulai menyadari akan bergaulnya
dengan anggota keluarga, anaka timbul keingina untuk ikut campur kegiatan
dilakuka oleh keluarganya. Pada usia 4 tahun, anak makin senang bergaul
dengan anak lain terutama teman sebayanya. . anak cenderung bermin dalam
kelompok kecil yang tediri dari 2-3 anak, karenna apabila semakin banyak
shabat atau teman kelopok dapat memicu perselisihan yang biasanya dapat
sekolah, anak lebih mudah diajak bermain dalam suatu kelompok. Dan juga
anak mulai memilih teman bermainnya, baik itu dilingkungan sekitarnya atau
berperilaku yang dapat diterima secara sosial, memenuhi tuntunan yang dapat
diberikan oleh kelompok sosial, dan memiliki sikap yang positif terhadap
kelompok sosialnya. Apabila pada masa kanak-kanak ini anak mampu melakukan
hubungan sosial dengan baik akan memudahkan bagi anak dalam melakukan
penyesuaian sosial dengan baik dan anak akan mudah diterima sebagai anggota
masyarakat yang lebih luas. Ikatan hubungan ini sangat berguna dan berpengaruh
a. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat
ini cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara
sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang
sama jeni kelaminnya. Tetapi kemudian berkembang sahabat yang terdiri dari
c. Anak yang lebh mudah serigkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih
prasekolah:
berkancing)
1) Mengungkapkan simpati
Mengemukakan bahwa pada usia anak-anak, mereka mulai bergaul atau hubungan
sosial baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa lainya, maupun
seperti berikut:
a. Pembengkangan (Negativisme)
Tingkah laku terjadi sebagi reaksi yang ditunjukkan anak terhadap penerapan
disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan
kehendak anak.
b. Agresi (aggression)
kkata (verbal). Agresi ini merupakan salah satu bentuk reaksi anak terhadap
Hal ini terjadi apabila seseorang anak merasa tersinggung atau terganggu oleh
sikap dan perilaku anak lain, seperti diganggu pada saat mengerjakan sesuatu
Merupakan sebagai bentuk lain dari tingkah laku agresif. Menggoda merupakan
serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata kata ejekan atau
e. Persaingan (rivaly)
Merupakan salah sau keinginan anak untuk dapat atau mampu melebihi orang
lain.
Yaitu sejens tingkah laku untuk menguasai situsi sosial, keinginan anak untuk
i. Simpati (sympathy)
terhadap orang lain, mu mendekati atau bekerja kerja sama dengan teman
sebaya.
6. Faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial prasekolah
Berkaitan dengan hubungan interaksi antara satu individu dengan individu lainnya,
manusia juga pada umumnya saling membutuhkan. Berkaitan dengan hal itu
a. Keluarga
Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif
b. Usia
Ketika umur anak bertambah maka secara langsung semakin matang pula
c. Jenis kelamin
Perbedaan dengan laki- laki secara biologis sejak seseorang lahir. Perbedaan
tersebut meliputi perbedaan dalam hal sifat, bentuk dan fungsi biologi dan
anak. Anak laki- laki cenderung lebih ekspresif dalam menunjukan sosialnya
e. Pendidikan
C. Konsep Gadget
1. Pengertian gadget
Gadget adalah sebuah benda (alat atau barang elektronik) teknologi kecil yang
memiliki fungsi khusus, tetapi sering diasosiakan sebagai inovasi atau barang baru
(Ma’ruf, 2015). Tujuan gadget untuk mebantu egala sesuatu menjadi mudah dan
yang berisi fitur-fitur yang menaik dan informasi mengenai semua hal yang ada di
dunia.
oleh Badan Kesehtan Dunia (WHO) waktu ideal menatap layar gadget bagi anak
anak terutama balita disarankan agar tidak lebih dari satu jam. Dan anak
merupakan batasan waktu atau derasi bagi anak main gadget berdasarkan usia
mereka, untuk anak usia 3 sampai 4 tahun telah menghabiskan waktu didepan
layar selama 30 menit perhari, anak usia 3 sampai 4 tahun masih perlu melakukan
aktivitas fisik sehari- sehari dan untuk anak usia 5 dan 6 tahun menghabiskan
waktu didepan layar selama 60 menit perhari. Salah satu faktor yang mendasari
meningkatnya persentase anak yang menggunakan gadget yaitu karenan semakin
tampil dengan sistem touch screen yang membuat siapun lebih mudah untuk
(Iswidharmanjaya, 2014).
Gadget memiliki banyak manfaat digunakan dengan cara yang benar dan
semestinya, orang tua mengenalkan gadget pada anak sudah mengetahui dampak
kenyataan).
2) Melatih kecerdasan, dalam hal ini anak dapat terbiasa dengan tulisan
D. Konsep covid
Coronavirus merupakan virus RNA yang berukuran partikel 120- 160 nm. Virus ini
awalnya menginfeksi hewan antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya
wabah COVID-19, ada 2 macam coronavirus yang bisa menginfeksi ke manusia, yaitu:
muncul dari coronavirus ini yaitu gejala sesak nafas, demam dan batuk. Pada kasus
COVID-19 yang berat bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal
terknologi saat ini akan berpengaruh pada perkembangan sosial anak. Saat orang tua
lebih memberikan gadget kepada anak usia dini, supaya anak tersebut diam di rumah
dan orang tua tidak susah untuk melakukan pengawasan. Di sisi lain hal ini ternyata
bagaimana situasi di luar rumah, tidak akan berinteraksi dengan teman sebaya, dan
anak akan memiliki kepercayaan diri rendah karena kurangnya interaksi ke sesama.
Apalagi hal ini juga dipengaruhi dengan adanya pandemi COVID-19 yang juga
dibatasi, dan interaksi sosial anak dengan yang lainnya tetap berjalan walaupun
1. Menurut penelitian Yuliana Indah Sari tahun 2019 tentang “Hubungan Penggunaan
sosial yang kurang, 2 (66,7%) rsponden dengan penggunaan gadget yang kadang
menggunakan spearmen rho dengan hasil ?= 0,035 (<? 0,05) yang artinya ada
sekolah TK.
menggunakan gadget dengan durasi >1jam perhari dan 52,4% anak memiliki
value 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara durasi
Sumurboto, Banyumanik.
BAB III
Pada bab ini peneliti akan membahas tentang kerangka konsep, hipotesis, dan
yang mendasari penelitian ini sehingga mudah dipahami dan menjadi acuan
dalam aspek sosial dan kemandirian pada anak usia 3-6 tahun.
Variabel adalah perilaku atau karateristik yang memberikan nilai beda terhadap
penelitian ini terdiri dari variabel indenpenden dan variabel dependen. Variabel
klien. Variabel dependen atau disebut variabel terikat adalah faktor yang diamati
dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari
22
Skema 3.1
Kerangka konsep
Independen Dependen
Karateristik Responden
Usia
Jenis kelamin
: Yang diteliti
: Yang diteliti
B. Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penilitian.
gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada masa pandemi covid 19 Di
Tidak ada hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak pra
sekolah.
Ada hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak pra sekolah.
C. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang di maksud atau
tentang apa yang di ukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012). Pada
penelitian ini adalah perkembangan sosial anak prasekolah, maka variabel dependen
Tabel 3.2
Definisi Oprasional
METODOLOGI PENELITIAN
Pada bab ini dibahas tentang desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi
dan sampel, teknik dan kriteria pengambilan sampel, etika penelitian, alat dan cara
A. Desain Penelitian
Desain penelitian ini menjadi acuan dalam melakukan proses sehingga hasil
variabel indepnden dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,
2017).
B. Tempat Penelitian
C. Waktu Penelitian
26
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah
2. Sampel
menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada
(Nursalam, 2017) . Sampel dalam penelitian ini adalah anak prasekolah dan
orang tua di perumahan mutiara gading timur sejumlah 30 orang. Teknik total
karena jumlah populasi yang kurang dari 100 dan seluruh populasi dijadikan
E. Etika Penelitian
hubungan antara penelitian dan responden masing- masing mempunyai hak dan
kewajiban yang harus dihargai. Setelah peneliti ini mendapatkan dari Rukun
Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan serta manfaat
diberikan kepada subjek. Jika subjek bersedia diteliti maka mereka harus
diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak
mereka.
Kerahsian semua informasi yang diperoleh dari subjek dijamin oleh penliti,
hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan pada penelitian.
pada kerangka konsep yang ada. Tujuan dari pengumpulan data ini untuk
sosial pada anak usia prasekolah. Kuesioner yang disusn terdiri dari dua bagian
yaitu data karateristik responden dan mengetahui perkembangan sosial pada anak
prasekolah.
a) Bagian pertama karateristik responden, meliputi: nama, usia, dan jenis
kelamin.
Perkembangan).
1. Tahap Perizinan
c. Setelah mendapatkan izin dari ketua Rt, ketua Rt akan melibatkan Bu Kader
2. Tahap Pelaksanaan
10 Juli 2021
3. Tahap Terminasi
sebagai bentuk terima kasih kepada responden yang telah bersedia untuk
H. Pengelolaan Data
Pengolahan data merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan penelitian
setelah dilakukan pengumpulan data yang selesai dalam bentuk kuesioner dan telah
diisi oleh responden secara lengkap (Sutanto, 2016). Agar analisis penelitian
menghasikan informasi yang benar maka ada 4 tahap yang harus dilakukian yaitu :
1. Editing
data apa yang diharapkan atau belum. Apakah jawaban yang ada dalam
kuesioner lengkap, jelas, releven, dan konsisten. Hal ini untuk menghindari
atau bilangan. Hal ini memudahkan saat analisis data dan mempercepat
memasukan data.
3. Processing
mengentry data dari kuesioner ke program computer seperti aplikasi SPSS for
window.
4. Cleaning
I. Analisa Data
Ada 2 tahapan untuk melakukan analisa data yaitu analisa univariat dan analisa
bivariat :
1. Analisa Univariat
Dalam penelitian ini yaitu peniliti melakukan univariat pada variabel demografi
2. Analisa Bivariat
Analisa dua variabel adalah apabila telah dilakukan ananlisi univariat, hasilnya
keterkaitan antara variabel independen dan dependen. Pada teknik analisa ini
menggunakan uji Chi-Square. Pada analisa ini menggunakan rumus uji chi-
square:
∑(0 − E)
𝑥2 = E
Keterangan:
HASIL PENELITIAN
Bab ini membahas hasil penelitian mengenai Hubungan Penggunaan Gadget dengan
Perumahan Mutiara Gading Timur. Penelitian ini dilakukan bulan juni 2021 dengan
jumlah responden 30 orang dengan mengisi kuesioner. Data yang diperoleh diolah
dalam dua tahap yaitu Analisa Univariat dan Analisa Bivariat. Analisa Univariat
A. Analisa Univariat
penelitan ini.
33
1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik
Data Demografi
Data Demografi dalam penelitian ini adalah Usia pra sekolah 3 – 6 tahun; Jenis
menit dan 60 menit; serta Perkembangan Sosial berupa abnormal dan normal.
Table 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi ( Usia dan Jenis
Kelamin) Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Perumahan Mutiara
Gading Timur
n = (30)
a. Usia
63,3%).
Independen
Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Independen
(Penggunaan Gadget)
n = (30)
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Penggunaan Gadget
60 menit 17 56,7
30 menit 13 43,3
Total 30 100,0
Dependen
Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Independen
(Perkembangan Sosial)
n = (30)
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Perkembangan Sosial
abnormal 19 56,7
normal 11 43,3
Total 30 100,0
Analisa Bivariat ini dalam Penelitian ini menjelaskan hubungan antara dua
variabel yaitu Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Sosial pada anak usia
(perkembangan sosial pada anak usia prasekolah). Hasil penelitian ini akan
disajikan dalam bentuk table distribusi Uji statisctic yang digunakan adalah uji
Chi-Square karena hubungan dua variabel kategorik dalam penelitian ini yang
bersifat kategorik-kategorik.
Table 5.4
Gading Timur
didapatkan nilai p value = 0,037. Artinya pada alpha 5% terlihat ada Hubungan
PEMBAHASAN
Pada bab ini penliti akan membhasa tentang keterbatasan penelitian dan hasil penelitian
Sosial Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001 Perumahan Mutiara
Gading Timur. Dalam pembahasan ini adalah hasil analisa univariat, analisa bivariat dan
pada bab ini akan dijelaskan keterbatasan penelitian yang telah dilakukan.
A. Analisa Univariat
kelamin
a. Usia
40,0%).
Hal ini sesuai dengan penelitian Yuliana Indah Sari (2019) tentang
Hal ini sesuai dengan penelitian Emri Oktaresa Putri, dkk (2020) tentang
hubungan lama penggunaan gadget denga perilaku sosial anak pra sekolah
responden (51,3%).
a. Penggunaan Gadget
17 responden (56,7%).
Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gemi Rusita Sari
responden (35%).
a. Perkembangan Sosial
B. Analisa Bivariat
Gading Timur
Berdasarkan hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square,
pandemi covid 19 di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur. Selain itu, dari
sosial abnormal.
Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Yuliana Indah Sari (2019) yang
perkembangan sosial pada anak sekolah TK Muslimat dengan (0,035 < 0,05).
Dari hasil penelitian yang dilakukan Jauharotur Rihlah, Destita Shari, Ayu
perkembangan anak usia 5-6 tahun terdapat dampak negative yang di timbulkan
Dari hasil penelitian yang dilakukan Riyanti Imron (2017) yang mengenai
anak
prasekolah di kabupaten lampung selatan dengan p= 0,001 (p < 0,05) ada
prasekolah.
C. Keterbatasan Penelitian
Adapun keterbatasan yang dialami peneliti selama proses penelitian antara lain
Sebagai berikut:
A. Kesimpulan
Gadget dengan Perkembangan Sosial Pada Masa Pandemi Covid 19, dapat
simpulkan:
B. Saran
ataupun negative terhadap perkembangan anak, agar para orang tua lebih
43
selektif dan peduli lagi terhap tumbuh kembang anak- anak mereka pada
2. Bagi Peneliti
rujukan atau acuan dalam melakukan penlitian yang lebih luas lagi serta
covid 19.
gadget oleh anak pada masa pandemi covid 19, agar anak dapat membagi
Amri,Muhammad Iqbal Ulil. Bahtiar,Reza Syehma. Pratiwi, Dera Eka. 2020. Dampak
penggunaan gadget terhadap kemampuan interaksi anak sekolah dasar pada situasi
pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Dasa, 2(2), 14-23.
Anggraeni, Septi. 2019. Pengaruh Pengetahuan Tentang Dampak Gadget Bagi Kesehatan
Terhadap Perilaku Pengunaan Gadget Pada Siswa SDN Kebun Bunga 6
Banjarmasin. Jurnal Faletehan Health. 6(2), 64-68.
Fendi, Ali. 2021. Pengaruh Infeksi Corona Virus Disease 2019 Tehadap Jenis Kelamin
dan Manifestasi Neurologis: SYSTEMATIC RIVIEW. PSIK-FIK-UMJ.
Gunawan, Meta Anindya Aryanti. 2017. Hubungan Durasi Penggunaan Gadget Terhadap
Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Di TK PGRI 33 Sumurboto, Banyumik.
Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Univesitas Diponegoro.
Hijriati. 2019. Faktor dan Kondisi yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional
Anak Usia Dini. Jurnal fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. 5(2).
Hastono, DR. DRS. Sutanto Priyo. 2016. Analisa data pada bidang kesehatan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Imron, Riyanti. 2017. Hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan
emosional anak prasekolah di kabupaten lampunng selatan. Jurnal Keperawatan.
13(2), 1907-0357.
Islami, Nur. 2017. Pengaruh gadget pada anak. Kominfo. Diakses 28 April 2021.
Kominfo.go.id.
Kementrian Kesehatan RI. 2016. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi
dini tumbuh kembang anak. Jakarta.
Kyle, Terri & Carman Susan. 2017. Buku ajar keperawatan pediatri. Vol 1 Edisi 2.
Jakarta: EGC.
Lidwina, Andrea. 2020. Pandemi covid 19 dorongan anak- anak aktif menggunakan
ponsel. Databoks.katadata.co.id. Diakses 28 April 2021.
Maria, Ilga. Novianti, Ria. 2020. Efek Penggunaan Gadget Pada Masa Pandemi Covid-19
Terhadap Perilaku Anak. Journal Of Islamic Early Childhood Eduction.3(2).74-81.
Nurhidayah, Ikeu. Gunani, Ranti Gilar. Ramadhanie, Gusgus Gharaha. Nuroktavia,
Hidayat. Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Sosial pada Anak Prasekolah:
Literatur Review. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak.3(2). 42- 58.
Notoatmodjo,S. 2012. Metodelogi penelitisn kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.
Medika.
Putri, Anggi Dwi. Izzati. 2021. Perkembangan Sosial Anak Di masa Pandemi di Taman
Kanak-Kanak Aisyiyah Balai Talang, Kabupaten LimaPuluh Kota. Early
Childhood: Jurnal Pendidikan. 5(1). 2579-7190.
Rihlah Januharotur. Shari Destita. Anggaraeni Ayu Rizki. 2021. Dampak Penggunaan
Gadget Di Masa Pandemic COVID-19 Terhadap Perkembanagan Bahasa Dan
Sosial Anak Usia 5-6 tahun. Early Childhood: Jurnal Pendidikan. 5(1). 2579-7190
Sari Yuliana Indah. 2019. Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Sosial
Pada Anak Sekolah Di TK Muslimat Miftahul Ulum Gresik. Jurnal Skripsi
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Mojokerto
Syahrul. Nurhafizah. 2021. Analisi Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia Dini Dimasa Pandemi Corana
Virus 19. Jurnal Basicedu.(5)2. 683-696.
Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana prenada media
group.
Tim komunikasi komite penangan corona virus disease (covid 19) dan pemulihan ekonomi
nasional. Perkembangan covid 19. Diakses jakarta, 14 maret 2021.
Zaini, Muhammad. Soenarto. 2019. Persepsi orangtua terhadap hadirnya era teknologi
digital di kalangan anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini. 3(1), 254 – 264.
Lampiran
Lampiran
Lampiran
LEMBAR KUESIONER
1. Bacalah terlebih dahulu semua pernyataan dan tanyakan kepada peneliti apabila ada
3. Berilah tanda check list (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda
A. DATA UMUM/DEMOGRAFI
Perkembangan)
36 Bulan (3 Tahun)
No. Pertanyaan Ya Tidak
42 Bulan ( 3,5 Tahun – 4 Tahun)
1. Dapatkan anak mengenakan sepatunya sendiri?
48 Bulan ( 4 Tahun)
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anak dapat mencuci tangannya sendiri
dengan baik setelah makan?
2. Apakah anak dapat mengikuti peraturan bila
bermain dengan teman-temannya (misalnya : ulur
tangga, petak umpet, dll)?
3. Dapatkah anak mengenankan celana panjang,
kemeja, kaos atau kaos kaki tanpa di bantu (tidak
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)?
54 Bulan – 60 Bulan ( 4,5 Tahun - 5 tahun)