Anda di halaman 1dari 66

Unggul Dalam IPTEK

Kokoh Dalam IMTAQ

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET


DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH
PADA MASA PANDEMI COVID 19
DI RT 001 PERUMAHAN MUTIARA GADING TIMUR

MAYANG
PUSPITASARI
2017720089

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA 2021
Unggul Dalam IPTEK
Kokoh Dalam IMTAQ

SKRIPSI

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET


DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH
PADA MASA PANDEMI COVID 19
DI RT 001 PERUMAHAN MUTIARA GADING TIMUR

MAYANG
PUSPITASARI
2017720089

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan


(S.Kep) Pada Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammdiyah Jakarta

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
JAKARTA 2021
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS

Skripsi ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber baik yang dikutip

maupun dirujuk telah saya nyatakan benar

Nama : Mayang Puspitasari

NPM 2017720089

Jakarta, Agustus 2021

Mayang Puspitasari

i
PERNAYATAAN BEBAS PLAGIARISME

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Mayang Puspitasari

NPM 2017720089

Dengan ini menyatakan bahwa penelitian yang berjudul “HUBUNGAN PENGGUNAAN

GADGET DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH PADA

MASA PANDEMI COVID 19 DI RT 001 PERUMAHAN MUTIARA GADING

TIMUR” adalah benar merupakan karya saya sendiri dan tidak melakukan tindakan plagiat

dalam penyusunannya. Adapun kutipan yang ada dalam penyusunan karya ini telah saya

cantumkan sumber kutipannya. Saya bersedia melakukan proses yang semestinya sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku jika ternyata skripsi ini keseluruhan

merupakan plagiat karya orang lain.

Demikian pernyataan ini dibuat untuk dipergunakan sebagaimana mestinya.

Jakarta, Agustus 2021

Mayang Puspitasari
HALAMAN PERSETUJUAN

Judul Proposal :

HUBUNGAN PENGGUNAAN GADGET


DENGAN PERKEMBANGAN SOSIAL ANAK PRASEKOLAH
PADA MASA PANDEMI COVID 19
DI RT 001 PERUMAHAN MUTIARA GADING TIMUR

Menyetujui,
Pembimbing

(Ns. Titin Sutini, Skep.,M.Kep.,Sp.Kep.An)

Mengetahui,
Ka. Program Studi Keperawatan
Fakultas Ilmu Keperawatan
Universitas Muhammadiyah
Jakarta

(Ns. Neneng Kurwiyah S.Kep., MNS)


HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini diajukan oleh

Nama : Mayang Puspitasari

NPM 2017720089

Program Studi : S1 Reguler Ilmu Keperawatan

Judul Skripsi : Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Sosial

Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001 Perumahan Gading Timur.

Telah berhasil dipertahankan dihadapan Dewan Penguji dan diterima sebagian bagian

persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Sarjana Keperawatan Pada Program

Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammdiyah Jakarta.

Dewan Penguji

1. Ns. Titin Sutini, M.Kep., Sp.Kep.An (.............................)

2. Dr. Nyimas Heny Purwanti, Sp.Kep.An (.............................)

3. Ns. Medya Aprilia, M.Kep.,Sp.Kep.An (.............................)

Ditetapkan :

Tanggal :
LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR UNTUK

KEPENTINGAN AKADEMISI

Sebagaimana sivitas akademik universitas muhammdiyah jakarta, saya yang bertanda tangan
dibawah ini :

Nama : Mayang Puspitasari


NPM 2017720089
Program Studi : S1 Reguler Ilmu
Keperawatan Fakultas : Ilmu Keperawatan
Jenis Karya : Skripsi

Dengan membangun ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada Universitas


Muhammdiyah Jakarta Hal Bebas Royalti Nonekslusif (non-ekslusif royaltiy-free right) atas
karya ilmiah saya yang berjudul :
Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Pada
Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001 Perumahan Gading Timur.
Berserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan hask bebas royalti nonekslusif ini,
Universitas Muhammdiyah Jakarta berhak untuk menyimpan, mengalih media/formatkan,
mengelola dalam bentuk perangkat data dasar (database), merawat dan mempublikasi tugas
akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai
pemilik Hak Cipta.

Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.


Dibuat di : Jakarta
Pada Tanggal : , Agustus 2021
Yang menyatakan

Mayang Puspitasari
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Puji syukur saya panjatkan atas segala kehadirat Allah SWT, atas rahmat dan

hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan proposal penelitian yang

berjudul “Hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada

masa pandemi Covid 19 di Rt 001 Perumahan Mutiara Gading Timur. Shalawat serta salam

semoga tercurah kepada junjungan nabi kita Muhammad SAW yang telah membawa umat

manusia dari zaman kegelapan ke zaman terang saat ini. Penyusunan proposal penelitian ini

merupakan awal dari penelitian tugas akhir yaitu skripsi yang merupakan rangkaian studi dari

Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta.

Penulis menyadari berhasilnya studi dan penyusunan Proposal Penelitian ini tidak

terlepas dari berbagai pihak yang telah memberikan semangat, bimbingan dan do’a kepada

penulis dalam menghadapi setiap tantangan. Untuk itu, perkenankan peneliti agar dapat

mengucapkan terima kasih yang sangat tulus kepada:

1. Miciko Umeda, S.Kp.,M.Biomed sebagai Dekan Fakultas Ilmu Keperawatan

Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan kesempatan peneliti

untuk menuntut ilmu di Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah

Jakarta

2. Ns. Neneng Kurwiyah S. Kep.,MNS selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta

3. Ns. Titin Sutini, M.Kep.,SP. Kep.An selaku Dosen Pembimbing I yang telah

berkenan memberikan tambahan ilmu dan solusi pada setiap permasalahan dan

kesulitan dalam penulisan proposal penelitian ini.


4. Seluruh Dosen dan Staf akademik Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta yang telah memberikan ilmu dan

informasi untuk memudahkan peneliti dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

5. Papa dan mama yang tidak pernah berhenti memberikan do’a, kasih sayang,

pengertian berupa material serta dukungan kepada saya dalam menjalani proses

perkuliahan hingga sampai dititik akhir ini menyelesaikan proposal penelitian.

6. Kakaku dan abangku yang telah memberikan semangat serta do’a tulus ikhlas yang

selalu dipanjatkan kepada peneliti selama menyelesaikan proposal penelitian ini.

7. Para sahabat-sahabatku sekelas penulis ber 9 yang sangat aku cintai Monik, Nabila,

Karina, Fahrima, Devi, Amel, Unes, Nuri, yang telah memberikan semangat motivasi,

doa, dan dukungan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Proposal Penelitian.

8. Semua teman-teman program regular tahun 2017, yang selalu kompak dan telah

memberikan banyak dukungan kepada saya.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini banyak sekali

kekurangannya, sehingga kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan dari

semua pihak untuk perbaikan penulisan dan penyusunan proposal penelitian di masa yang

akan datang.

Wassalamu’alaikum Wr, Wb

Jakarta, 17 Agustus 2021


PROGRAM STUDI KEPERAWATAN
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA

SKRIPSI, 17 AGUSTUS 2021

Mayang Puspitasari
Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Pada
Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001 Perumahan Gading Timur
VII BAB + 44 Halaman + 5 Tabel + 1 Bagan + 4 Lampiran

ABSTRAK
Gadget yang kini semakin berkembang di kalangan masyarakat khususnya pada kalangan
anak usia prasekolah. Perkembangan gadget saat ini telah mempengaruhi gaya hidup dan
perilaku anak usia prasekolah dalam berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui hubungan penggunan gadget dengan perkembangan sosial anak
prasekolah pada masa pandemic covid 19 di RT 001 Perumahan Gading Timur. Desain
penelitian yang digunakan adalah pendekatan Cross Sectional dengan jumlah sampel 30
responden, dilakukan dengan menggunakan tehnik sampling. Hasil penelitian ini menunjukan
adanya hubungan yang signifikan antara penggunaan gadget dengan keterlambatan
perkembangan sosial pada anak prasekolah dengan p value = 0,037. Bagi Orang Tua, Perlu
ditegasan dan pendampingan orang tua dalam memberikan batasan penggunaan gadget oleh
anak pada masa pandemi covid 19, agar anak dapat membagi waktunya untuk berkomunikasi
dengan orang tua.

Kata Kunci: Gadget, Perkembangan Sosial.


DAFTAR ISI

HALAMAN PERNYATAN ORISINALITAS........................................................................i

PERNYATAAN BEBAS PLAGIARISME.............................................................................ii

LEMBAR PERSETUJUAN PROPOSAL PENELITIAN...................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN.....................................................................................................iv

LEMBAR PERSETUJUAN PUBLIKASI..............................................................................v

KATA PENGHANTAR...........................................................................................................vi

ABSTRAK..............................................................................................................................viii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................ix

DAFTAR TABEL....................................................................................................................xi

DAFTAR BAGAN..................................................................................................................xii

BAB 1 PENDAHULUAN

A. Latar Belakang......................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................................7
C. Tujuan Penelitian..................................................................................................................7
D. Manfaat Penelitian................................................................................................................8
BAB II LANDASAN TEORI

A. Konsep Prasekolah...............................................................................................................9
B. Konsep Perkembangan Sosial............................................................................................11
C. Konsep Gadget...................................................................................................................18
D. Konsep Covid.....................................................................................................................20
E. Penelitian Terkait................................................................................................................21
BAB III KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFINISI OPERASIONAL
A. Kerangka Konsep................................................................................................................22
B. Hipotesis..............................................................................................................................23
C. Definisi Oprasional.............................................................................................................24
BAB IV METODELOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian...............................................................................................................26
B. Tempat Penelitian..............................................................................................................26
C. Waktu Penelitian................................................................................................................26
D. Populasi dan Sampel..........................................................................................................27
E. Etika Penelitian..................................................................................................................27
F. Alat Pengumpul Data.........................................................................................................28
G. Prosedur Pengumpulan Data..............................................................................................29
H. Pengolahan Data................................................................................................................30
I. Rencana Analisa Data........................................................................................................31
BAB V HASIL PENELITIAN

A. Analisa Univariat...............................................................................................................33
B. Analisa Bivariat..................................................................................................................37
BAB VI PEMBAHASAN

A. Pembahasan Variabel Penelitian........................................................................................39


B. Keterbatasan Penelitian......................................................................................................42
BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan........................................................................................................................43
B. Saran...................................................................................................................................43

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................

LAMPIRAN ...........................................................................................................................
DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Oprasional...................................................................................................24


Tabel 5.1 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi
( Usia dan Jenis Kelamin)........................................................................................34
Tabel 5.2 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Independen
(Penggunaan Gadget)...............................................................................................35
Tabel 5.3 Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Dependen
(Perkembangan Sosial).............................................................................................36
Tabel 5.4 Distribusi Hubungan Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Sosial
Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19
Di Perumahan Mutiara Gading Timur.....................................................................36
DAFTAR BAGAN

Bagan 3.1 Kerangka Konsep...........................................................................................23


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) telah menjadi masalah kesehatan yang

terjadi pertama kali pada tanggal 31 desember 2019 di kota wuhan, provinsi

China (WHO, 2020). Covid-19 adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

Coronovirus Severe Acute Respiratory Syndrom (SARS-COV- 2). Jumlah kasus

Covid-19 berlangsung sangat cepat dan sudah terjadi penyebaran antar negara.

Sampai saat ini tanggal 26 Mei 2021, dilaporkan kasus konfirmasi positif

sebanyak 168.495.428 jiwa (168 juta) kasus dengan kematian 3.498.853 jiwa dan

1500.007.886 jiwa (150 juta) yang telah disembuhkan (worldmeter.info, 2021).

Kasus terbesar terjadi di Amerika Serikat dengan jumlah konfirmasi positif

Covid-19 sebesar 33.944.470 jiwa dengan 605.180 kematian dan 27.604.761

jiwa disembuhkan dan di Indonesia dengan jumlah konfirmasi positif Covid-19

743.198 jiwa dengan 22.138 kematian dan 611.097 jiwa disembuhkan

(worldmeter.info, 2021). Badan kesehatan dunia menetapkan covid-19 sebagai

Kedaruratan Kesehatan Masyarakat yang Meresahkan Dunia (KKMMD) yang

artinya peristiwa luar biasa yang biasa yang menjadi resiko kesehatan publik bagi

negara lain melalui penyebaran penyakit internasional, serta memerlukan respon

internasional yang koordinasi. Oleh karena itu, badan kesehatan dunia (WHO)

pada tanggal 11 maret 2020 menetapakan Covid-19 sebagai pandemic (Fendi,

2020)

1
Munculnya pandemi Covid-19 di Indonesia maka semua aspek kehidupan berubah

dimana dalam rangka dilakukan dirumah seperti pemutusan penularan Covid-19 maka

yang dikerjakan dirumah seperti: bekerja dari rumah atau lebih dikenal dengan istilah

Work Form Home (WFH) dan Belajar Dari Rumah (BDR). Penerapan BDR sesuai

dengan Surat Kesepakatan Bersama (SKR) 4 Menteri tentang panduan penyelenggaran

pembelajaran tahun pelajaran 2020/2021 dimasa pandemi Covid-19 proses

pembelajaran dilakukan dari rumah dengan pola daring (Syahrul & Nurhalizah, 2021)

Proses pembelajaran untuk anak usia prasekolah sebelumnya dilakukan secara

langsung atau tatap muka pembelajaran ini bertujuan untuk mencapai perkembangan

sosial anak tersebut, namun pada pandemi Covid-19 seperti sekarang ini proses

pembelajaran untuk anak usia prasekolah dilakukan secara daring. Hal ini begitu

mempengaruhi kepada perkembangan sosial anak usia prasekolah seperti anak tidak

bisa berinteraksi dengan teman sebaya dan lingkungan sekitarnya (Putri & Izati, 2021).

Proses BDR membuat anak lebih sering berinteraksi dengan gadget karena

meningkatkan intesitas penggunaan gadget, dikhawatirkan akan meningkatkan angka

kecanduan gadget (Maria & Novianti, 2020).

Gadget merupakan alat elektronik yang tercipta khusus di masa pandemic ini dengan

tujuan untuk membantu segala sesuatu menjadi lebih mudah dan praktis terutama

dalam kegiatan berkomunikasi. Dengan begitu penggunaan gadget dalam kehidupan

sehari- hari tidak hanya mempengaruhi kehidupan orang dewasa, anak- anak juga

dapat pengaruh dari gadget. Berdasarkan survey yang mengungkapkan bahwa anak-

anak mulai usia 4 tahun sudah memiliki gadget sendiri tanpa adanya pengawasan

orang tua. Karena pemikiran orang tua saat ini adalah memberikan gadget merupakan
sebuah piranti untuk “pengasuh” anak mereka. Di Amerika sekitar 60% orang tua

memanfaatkan tablet atau gadget sebagai alat untuk menjaga anak- anak mereka,

sedangkan di Indonesia sebanyak 50,1% anak menggunakan gadget (Unit PKRS,

2021). Dan pada masa pandemi Covid- 19 persentase anak usia 1- 4 tahun

menggunakan gadget di Indonesia sebanyak 25,9% dan anak usia 5-6 tahun sebesar

47,7% ( Yudhistira, 2020). Penggunaan gadget yang berlebihan akan membawa

dampak buruk bagi perkembangan sosial anak. Dampak buruk penggunaan gadget

perkembangan sosial pada anak antara lain anak menjadi pribadi tertutup, gangguan

tidur, suka menyendiri, pudarnya kreativitas, dan ancaman cyberbullying (Riyanti,

2017).

Perkembangan teknologi tersebut, maka akan berpengaruh pada perkembangan sosial

anak. Saat orang tua lebih memberikan gadget kepada anak usia pra sekolah, supaya

anak tersebut diam di rumah dan orang tua tidak susah untuk melakukan pengawasan.

Di sisi lain hal ini ternyata sangatlah menganggu perkembangan sosial anak, anak tidak

akan mengetahui bagaimana situasi di luar rumah, tidak akan berinteraksi dengan

teman sebaya, dan anak akan memiliki kepercayaan diri rendah karena kurangnya

interaksi ke sesama. Apalagi hal ini juga dipengaruhi dengan adanya pandemi COVID-

19 yang juga mengharuskan untuk menghindari kerumunan ataupun mengurangi

mobilitas seseorang, meskipun demikian seharusnya pengggunaan gadget pada anak

tetaplah dibatasi, dan interaksi sosial anak dengan yang lainnya tetap berjalan

walaupun mengharuskan penerapan protokol kesehatan COVID-19 saat ini, menjaga

jarak, memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan maupun mengurangi

mobiltas yang tidak perlu.


Angka kejadian usia pra sekolah pada perkembangan sosial di Thailand sebanyak 24

%, sedangkan di Amerika Serikat berkisar 12-16 %, Argentina sebanyak 22 % dan di

Indonesia antara 13-18 % (Waidil H.,Adini CK., 2016). Perkembangan sosial

merupakan sebuah pencapaian dari kematangan seseorang dalam berhubungan sosial

serta menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral, tradisi, serta mampu

berkomunikasi dan bekerjasama dengan orang lain. Pada aspek sosial, anak pra sekolah

biasanya bersosialisasi dengan orang disekitarnya, baik dengan teman sebaya ataupun

dengan orang lain di luar lingkungan rumahnya, serta kemampuan anak dalam

mentaati setiap peraturan dan norma yang berlaku (Susanto, 2011).

Prasekolah adalah periode antara usia 3 sampai 6 tahun. Ini adalah waktu kelanjutan

pertumbuhan dan perkembangan (Kyle & Carman, 2017). Pada masa ini, anak yang

baru mendapatkan pendidikan informal dari orang tua atau anggota keluarganya akan

mulai mengenal lingkungan di luar rumah dan bertemu dengan teman sebayanya.

Sehingga pada tahap ini pula anak-anak akan lebih sering bermain, lebih aktif,

memiliki tenaga, rasa keingintahuan yang lebih dan semakin berani untuk mencoba

hal-hal baru yang sebelumnya tidak ditemui ketika dirumah (Gunawan, 2017).

Perkembangan sosial pada anak prasekolah di era modern semakin menurun

dikarenakan kebiasaan anak yang lebih memilih menghabiskan waktunya untuk

bermain gadget dari pada berinteraksi dengan lingkungan ataupun bermain bersama

teman-temannya. Berdasarkan data UNICEF (United Nations Emergency Children’s

fund) pada tahun 2019 menunjukkan bahwa kejadian gangguan pertumbuhan dan

perkembangan pada anak masih tinggi, sebanyak 27,5% atau setara dengan tiga juta

anak mengalami gangguan. Lebih dari dari 200 juta anak balita mengalami kegagalan
dalam mencapai potensi anak dalam perkembangannya, hal tersebut lebih banyak di

Negara berkembang termasuk di Indonesia. Berdasarkan WHO (World Health

Organization) 2018, sekitar 5 hingga 10% anak mengalami keterlambatan

perkembangan (Nurhidayah, dkk 2020).

Di Indonesia ada banyak penelitian mengenai penggunan gadget pada anak, Salah satu

penelitiannnya mengenai identifikasi kebutuhan penggunaan gadget untuk aplikasi

permainan edukasi bagi anak usia 4 sampai 6 tahun dalam Jurnal Teknik dan Sistem

Informasi diperoleh hampir semua orang tua 94% menyatakan bahwa anak mereka

biasa menggunakan perangkat teknologi untuk bermain game, 63% anak

menghabiskan waktu maksimum 30 menit untuk sekali bermain game, sementara 15%

orang tua menyatakan bahwa anak bermain game selama 30 sampai 60 menit dan

sisanya dapat berinteraksi dengan sebuah game lebih dari satu jam (Delima dkk, 2015).

Berdasarkan studi yang dilaksanakan oleh Kementrian Kominfo ditemukan bahwa

98% anak tahu tentang internet dan 79,5% diantaranya adalah penggunaan internet.

Dari studi yang dilakukan penelitian tersebut kemajuan teknologi dan penggunaan

gadget dapat mempengaruhi kesehatan mata anak, masalah tidur, kesulitan kosentrasi,

menurunnya prestasi belajar, perkembangan fisik, perkembangan sosial, perkembangan

otak, dan penundaan perkembangan bahasa anak (Kominnfo, 2017).

Berdasarkan penelitian yang dipublikasikan jurnal obsesi: jurnal pendidikan anak usia

dini, diperoleh tingkat penggunaan smartphone pada anak usia TK 4-6 tahun yaitu

sebesar 94%. Penyebab tingginya penggunaan smartphone antara lain 1). Sebagai

sarana pengenalan teknologi informasi dan komunikasi, 2). Sebagai media edukasi
untuk menambah wawasan anak dan 3). Sebagai sarana hiburan agar anak tidak

cerewet dan rewel (Zaini & Soenarto, 2019).

Indonesia yang saat ini sedang mengalami masa pandemi covid 19 yang mengharuskan

masyarakat mengikuti peraturan pemerintah untuk melakukan aktivitas dari rumah

saja. Dengan adanya peraturan tersebut, membuat orang tua meminta anaknya untuk

bermain atau beraktivitas dirumah saja. Banyak hal yang dapat dilakukan oleh anak

usia prasekolah di rumah antara lain dengan membantu orang tua, belajar, mengaji,

serta bermain dan hal yang paling disukai adalah bermain gadget.

Berdasarkan penelitiaan yang dilakukan Anzida dan Solfema tahun 2020 dengan judul

“Hubungan penggunaan smatphone anak usia dini di Jorong Taratak VIII Kabupaten

Tanah Datar” Hasil penelitian menunjukkan hubungan signifikan antara penggunaan

smartphone dengan pekembangan sosial anak usia di Jorong Taratak VIII Kabupaten

Tanah Datar. Di dapatkan semakin sering anak usia dini bermain smartphone maka

perkembangan sosialnya akan kurang berkembang dengan baik dan sebaliknya

semakin jarang anak usia dini bermain smartphone maka perkembangan sosia anak

usia dini berkembang dengan baik.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan melalui wawancara pada 10 orang tua di wilayah

Perumahan Mutiara Gading Timur pada situasi pandemi covid, didapatkan 7 dari 10

anak sering bermain gadget dan terjadi perubahan perkembangan sosial anak seperti

mudah marah, tidak suka berkumpul dengan keluarga, tidak dapat diatur, dan tidak

banyak berkomunikai dengan lingkungannya. Sedangkan didapatkan 3 dari 10 anak


yang tidak menggunakan gadget, lebih sering bermain dengan teman sebaya dan

berkumpul dengan keluarga.

Latar belakang yang telah diuraikan di atas, membuat peneliti tertarik, untuk

melakukan penelitian tentang “Hubungan Penggunaan Gadget dengan Perkembangan

Sosial Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 RT Di Perumahan Mutiara

Gading Timur”.

B. Rumusan Masalah

Gadget yang kini semakin berkembang di kalangan masyarakat khususnya pada

kalangan anak usia prasekolah. Perkembangan gadget saat ini telah mempengaruhi

gaya hidup dan perilaku anak usia prasekolah dalam berinteraksi dengan lingkungan

sekitarnya. Canggihnya gadget yang di dukung fitur-fitur menarik didalamnya,

semakin membuat anak sering berinteraksi dengan gadget dibandingkan dengan

lingkungan sekitarnya. Rumusan masalah dari penelitian ini “Apakah ada hubungan

penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada masa pandemi

Covid 19 Di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur”.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan penggunaan

gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada masa pandemi Covid 19

Di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur.


2. Tujuan Khusus

a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik anak prasekolah pada masa pandemi

Covid 19 di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur, yang mencakup (usia

dan jenis kelamin).

b. Untuk mengetahui gambaran penggunaan gadget pada anak prasekolah pada

masa pandemi Covid 19 di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur.

c. Untuk mengetahui gambaran perkembangan sosial anak prasekolah pada masa

pandemi Covid 19 di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur.

d. Untuk mengetahui gambaran hubungan penggunaan gadget dengan

perkembangan sosial anak prasekolah pada masa pandemi Covid 19 di RT 001

Perumahan Mutiara Gading Timur.

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Institusi Pendidikan Keperawatan

Penelitian ini dapat digunakan untuk menambah informasi dan wawasan bagi

mahasiswa Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah tentang

hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah

pada masa pandemi Covid 19 di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur.

2. Bagi Peniliti

Dapat memberikan informasi, data-data dan pengetahuan tentang hubungan

penggunaan gadget dengan perkembangan sosial pada anak prasekolah pada

masa pandemi Covid 19.

3. Bagi Masyarakat dan Orang Tua

Memberikan informasi kepada masyarakat terutama orang tua mengenai

pengaruh atau dampak yang ditimbulkan dari penggunaan gadget terhadap

perkembangan sosial pada prasekolah.


BAB II

LANDASAN TEORI

Pada bab ini akan membahas tentang konsep dan teori yang mendukung dalam

penelitian yang akan dilaksanakan, yaitu konsep dan teori tentang anak prasekolah,

perkembangan sosial pada anak, penggunaan gadget, dan covid- 19.

A. Konsep Anak Prsekolah

1. Pengertian Prasekolah

Prasekolah adalah usia 3 sampai 6 tahun mempersiapkan anak prasekolah

untuk perubahan gaya hidupnya yang paling bermakna masuk sekolah (kyle

& carman, 2017). Pada anak usia ini telah memiliki kontrol terhadap fungsi

tubuh, pengalaman periode perpisahan yang pendek dan panjang,dan

kemampuan berinteraksi secara kerja sama dengan anak lain. Keberhasilan

pencapaian tingkat pertumbuhan dan perkembangan sebelumnya sangat

penting bagi anak prasekolah untuk memperhalus tugas-tugas yang telah

mereka kuasai selama masa toddler.

Anak prasekolah adalah anak berusia 3-6 tahun. Pada masa ini, terjadi

pertumbuhan biologis, psikososial, kognitif, dan spritual yang begitu

signifikan (Wong, 2009).

9
Masa balita terutama pada masa prasekolah merupakan masa yang sangat peka

terhadap lingkungan dan masa ini berlangsung sangat pendek serta tidak dapat

diulangi lagi, maka masa prasekolah disebut masa keemasan (golden period),

jendela kesempatan (window of oppurtunity) dan masa kritis (critical period)

(Depkes RI, 2010).

2. Masa Anak dibawah Lima Tahun (anak balita, umur 12-59 bulan)

Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan

dalam perkembangan motorik (gerak kasar dan gerak halus) serta fungsi eksresi.

Pada masa balita, perkembangan kemapuan bicara dan bahasa, kreaivitas,

kesadaran sosial, emosional dan intelegensia berjalan sangat cepat dan merupakan

landasan perkembangan berikutnya.

3. Masa Anak Prasekolah (anak umur 60-72bulan)

Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan

dengan aktivitas jasmani yang bertambah dan meningkatnya ketrampilan dan

proses berfikir. Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan

di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain diluar rumah.

Anak mulai berteman, bahkan banyak keluarga yang menghabiskan sebagian besar

waktu anak bermain di luar rumah dengan cara membawa anak ke taman- taman

bermain, taman-taman kota, atau ke tempat –tempat yang menyediakan fasilitas

permainan untuk anak.

Pada masa ini anak dipersiapkan untuk sekolah, untuk itu panca indra dan sistem

resptor penerima rangsangan serta proses memori harus siap sehingga anak mampu

belajar dengan baik. Perlu diperihatikan bahwa proses belajar pada masa ini adalah

10
dengan cara bermain. Orang tua dan keluarga diharapkan dapat memantau

pertumbuhan dan perkembangan anaknya, agar dapat dilakukan intervensi dini bila

anak mengalami kelainan atau gangguan.

B. Konsep Perkembangan Sosial

1. Pengertian perkembangan sosial

Perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih

kompleks dalam kemampuan motorik kasar, motorik halus, bicara dan bahasa serta

sosialisasi dan kemandirian (kemenkes RI, 2013).

Perkembangan adalah perubahan yang berangsur-angsur dan bertambah

sempurnanya fungsi alat tubuh, meningkat dan meluasnya kapasitas seseorang

melalui pertumbuhan, kematangan, dan kedewasaan serta pembelajaran (wong,

2008). Secara bahasa sosial berarti sesuatu yang berkenaan dengan orang lain atau

masyarakat. Sosial juga bisa berarti suka memperhatikan kepentingan umum,

seperti suka menolong, menderma, dan sebagainya. Dalam periode prasekolah,

anak dituntut untuk mampu menyesuaikan diri dengan berbagai orang dari berbagai

tatanan, yaitu keluarga, sekolah, dan teman sebaya.

Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial.

Perkembangan sosial anak sangat dipengaruhi oleh proses perlakuan atau

bimbingan orang tua terhadap anak dalam berbagai aspek kehidupan sosial, atau

norman-norman kehidupan bermasyarakat serta mendorong dan memberikan

contoh kepada anaknya bagaimana menerapkan norma-norma in dalam dalam

kehidupan sehari-hari. Dapat juga diartikan sebagai proses belajar untuk

menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi,

meleburkan
diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan bekerja sama (Susanto,

2011).

Tingkah sosialisasi adalah sesuatu yang dipelajari, bukan sekadar hasil dari

kematangan. Perkembangan sosial seorang anak diperoleh selain dari proses

kematangan juga melalui kesempatan belajar dari respons terhadapan tingkah laku

anak dan lingkungan anak. Menjelaskan terdapat empat tingkatan perkembangan

sosial anak, yaitu:

a. Tingkatan Pertama

Sejak dimulai umur 3 bulan, anak mulai menunjukan reaksi positif terhadap

orang lain, seperti halnya tertawa karena dengar suara orang lain.

b. Tingkatan kedua

Kemampuan anak dalam menunjuka rasa senang ataupun sedih suatu hal yang

dpat diliahat dari ekpresi wajahnya, dan hal terebut dipraktikan anak secara

berulang. Contoh : anak yang berebut benda atau mainan, jika menang dia akan

menunjukan ekprsi kegirangan. Tingkatan ini biasanya terjadi pada anak usia ±

2 tahun ke atas.

c. Tingkatan ketiga

Jika anak lebih dari umur ± 2tahun, dimulai timbul perasaan simpati (rasa

setuju) dan rasa antipati (rasa tidak setuju) kepada orang lain, baik yang sudah

dikenal atau belum dikenal.

d. Tingkatan keempat

Setelah anak berusia 3 tahun awal, anak akan mulai menyadari akan bergaulnya

dengan anggota keluarga, anaka timbul keingina untuk ikut campur kegiatan

dilakuka oleh keluarganya. Pada usia 4 tahun, anak makin senang bergaul
dengan anak lain terutama teman sebayanya. . anak cenderung bermin dalam

kelompok kecil yang tediri dari 2-3 anak, karenna apabila semakin banyak

shabat atau teman kelopok dapat memicu perselisihan yang biasanya dapat

berdampak petengkaran. Kemudian, pada usia 5-6 tahun ketika memasuki

sekolah, anak lebih mudah diajak bermain dalam suatu kelompok. Dan juga

anak mulai memilih teman bermainnya, baik itu dilingkungan sekitarnya atau

teman sebaya yang baru kenal disekolah.

2. Perkembangan Sosial Anak Prasekolah

Perkembangan sosial anak adalah tahapan kemampuan anak dalam berperilaku

sesuai dengan harapan lingkungan. Perkembangan sosial anaka merupakan

perolehan kemapuan perilaku yang sesuai dengan tuntunan sosial dengan

berperilaku yang dapat diterima secara sosial, memenuhi tuntunan yang dapat

diberikan oleh kelompok sosial, dan memiliki sikap yang positif terhadap

kelompok sosialnya. Apabila pada masa kanak-kanak ini anak mampu melakukan

hubungan sosial dengan baik akan memudahkan bagi anak dalam melakukan

penyesuaian sosial dengan baik dan anak akan mudah diterima sebagai anggota

kelompok sosial di tempat mereka mengembangkan diri (Hurlock, 1999).

Perkembangan sosial pada anak merupakan aspek yang berhubungan dengan

kemampuan mandiri, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.

Dimulai dalam lingkungan keluarga sendiri dan akhirnya ke dalam lingkungan

masyarakat yang lebih luas. Ikatan hubungan ini sangat berguna dan berpengaruh

terhadap perkembangan tingkah laku anak (Muryanani, 2014).


3. Ciri – ciri Perkembangan sosial anak prasekolah

Anak prasekolah biasanya mudah bersosialisasi dengan orang sekitarnya:

a. Umumnya anak pada tahapan ini memiliki satu atau dua sahabat, tetapi sahabat

ini cepat berganti. Mereka umumnya dapat cepat menyesuaikan diri secara

sosial, mereka mau bermain dengan teman. Sahabat yang dipilih biasanya yang

sama jeni kelaminnya. Tetapi kemudian berkembang sahabat yang terdiri dari

jenis kelamin yang berbeda.

b. Kelompok bermainnya cenderung kecil dan tidak terlalu terorganisasi secara

baik, oleh karena itu kelompok tersebut cepat berganti-ganti.

c. Anak yang lebh mudah serigkali bermain bersebelahan dengan anak yang lebih

besar. Parten (1932), dalam Social Participation Among Praschoole Children,

melalui pengamatnya terhadap anak yang bermain bebas disekolah

4. Tahapan Perkembangan Sosial Pada Anak

Prasekolah Tahapan perkembangan sosial pada anak

prasekolah:

a. Anak usia 3 tahun:

1) Makan nasi sendiri tanpa banyak tumpah

2) Mampu mengenakan celana panjang, kemeja, baju (pakaian tidak

berkancing)

3) Mengenakan sepatu sendiri

4) Mencuci dan mengeringkan tangan sendiri

b. Anak usia 4 tahun :

1) Cenderung bersifat egois dan tidak sabar

2) Bermain dengan teman, mengikuti aturan permainan

3) Menggosok gigi tanpa bantuan

4) Mengancing baju tanpa bantuan


c. Anak usia 5 tahun :

1) Mengungkapkan simpati

2) Berpakaian sendiri tanpa dibantu

3) Bereaksi dan tidak rewel ketika ditinggal ibu

4) Gemar mencari pengalaman baru

5. Bentuk-bentuk Perkembangan Sosial pada Anak Prasekolah

Mengemukakan bahwa pada usia anak-anak, mereka mulai bergaul atau hubungan

sosial baik dengan orang tua, anggota keluarga, orang dewasa lainya, maupun

teman bermainnya, anak mulai mengembangkan bentuk-bentuk tingkah laku

seperti berikut:

a. Pembengkangan (Negativisme)

Tingkah laku terjadi sebagi reaksi yang ditunjukkan anak terhadap penerapan

disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan

kehendak anak.

b. Agresi (aggression)

Merupakan perilaku menyerang baik secara fisik (nonverbal) maupun kata-

kkata (verbal). Agresi ini merupakan salah satu bentuk reaksi anak terhadap

frutasi (rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya).

c. Berselisih atau bertengkar (quarelling)

Hal ini terjadi apabila seseorang anak merasa tersinggung atau terganggu oleh

sikap dan perilaku anak lain, seperti diganggu pada saat mengerjakan sesuatu

atau disebut barang atau mainannya.


d. Menggoda atau mengejek (teasing)

Merupakan sebagai bentuk lain dari tingkah laku agresif. Menggoda merupakan

serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata kata ejekan atau

cemoohan). Sehingga menimbulkan reaksi marah pada orang yang diserangnya.

e. Persaingan (rivaly)

Merupakan salah sau keinginan anak untuk dapat atau mampu melebihi orang

lain.

f. Kerja sama (cooperation)

Merupakan sikap mau bekerja sama dengan kelompok

g. Tingkah laku berkuasa (ascendant behavior)

Yaitu sejens tingkah laku untuk menguasai situsi sosial, keinginan anak untuk

mendominasi, atau bersikap layaknya seperti seorang pemimpin atau bos.

h. Mementingkan diri sendiri (selfishness)

Merupakan sikap egosentris dalam memenuhi keinginannya.

i. Simpati (sympathy)

Merupakan sikap emosional yang mendorong anak untuk menaruh perhatian

terhadap orang lain, mu mendekati atau bekerja kerja sama dengan teman

sebaya.
6. Faktor - faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial prasekolah

Berkaitan dengan hubungan interaksi antara satu individu dengan individu lainnya,

manusia juga pada umumnya saling membutuhkan. Berkaitan dengan hal itu

perkembangan manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu (Hijriati, 2019):

a. Keluarga

Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap

berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya.

Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif

bagi sosial anak.

b. Usia

Ketika umur anak bertambah maka secara langsung semakin matang pula

pertumbuhan fisik. Pengalaman seorang anak juga dapat bertambah dan

meningkatkn pula kebutuhannya. Kemampuan sosial pada seseorang anak

dapat berkembangan dengan bertambahnya pengalaman dan kebutuhan anak.

c. Jenis kelamin

Perbedaan dengan laki- laki secara biologis sejak seseorang lahir. Perbedaan

tersebut meliputi perbedaan dalam hal sifat, bentuk dan fungsi biologi dan

menetukan perbedaan peran dalam menentukkan perkembangan sosial pada

anak. Anak laki- laki cenderung lebih ekspresif dalam menunjukan sosialnya

dibandingkan dengan anak perempuan ( Idanah dan nigrum, 2019).

d. Status sosial ekonomi

Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan

keluarga dalam lingkungan masyarakat. Sehubungan hal itu, dalam kehidupan

anak senantiasa “menjaga”status sosial anak dan ekonomi keluarganya. Dalam


hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan

menempatkan dirinya dalam pergaulan yang tidak tepat.

e. Pendidikan

Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Pendidikan dalam

arti harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan

keluarga, masyarakat dan perlembagaan.

C. Konsep Gadget

1. Pengertian gadget

Gadget adalah sebuah benda (alat atau barang elektronik) teknologi kecil yang

memiliki fungsi khusus, tetapi sering diasosiakan sebagai inovasi atau barang baru

(Ma’ruf, 2015). Tujuan gadget untuk mebantu egala sesuatu menjadi mudah dan

praktis dibandingkan teknologi-teknologi sebelumnya. Beberapa contoh gadget

seperti laptop, smarphone, ipad, ataupun tablet yangmerupakan lat-alat teknologi

yang berisi fitur-fitur yang menaik dan informasi mengenai semua hal yang ada di

dunia.

2. Penggunaan gadget pada anak prasekolah

Penggunaan gadget pada anak semakin meningkat. Berdasarkan penelitian dirilis

oleh Badan Kesehtan Dunia (WHO) waktu ideal menatap layar gadget bagi anak

anak terutama balita disarankan agar tidak lebih dari satu jam. Dan anak

memerlukan aktivitas fisik agar tumbuh kembangnya optimal. Berikut ini

merupakan batasan waktu atau derasi bagi anak main gadget berdasarkan usia

mereka, untuk anak usia 3 sampai 4 tahun telah menghabiskan waktu didepan

layar selama 30 menit perhari, anak usia 3 sampai 4 tahun masih perlu melakukan

aktivitas fisik sehari- sehari dan untuk anak usia 5 dan 6 tahun menghabiskan

waktu didepan layar selama 60 menit perhari. Salah satu faktor yang mendasari
meningkatnya persentase anak yang menggunakan gadget yaitu karenan semakin

berkembangannya teknologi. Seiring berkembangan teknologi, maka gadget

tampil dengan sistem touch screen yang membuat siapun lebih mudah untuk

menggunakannya, terutama anak kecil yang belum bisa membaca

(Iswidharmanjaya, 2014).

3. Dampak pengunaan gadget

Gadget memiliki banyak manfaat digunakan dengan cara yang benar dan

semestinya, orang tua mengenalkan gadget pada anak sudah mengetahui dampak

positif dan negatif.

a. Dampak positif penggunaan gadget

1) Berkembanga imajinasi (melihat gambar kemudian menggambarnya

sesuai imajinasinya, yang melatih daya pikir tanpa dibatasi oleh

kenyataan).

2) Melatih kecerdasan, dalam hal ini anak dapat terbiasa dengan tulisan

angka, gambar yang membantu melatih proses belajar.

3) Meningkatkan rasa percaya diri, sehingga anak menenangkan suatu

permainan akan termotivasi untuk menyelesaikan permainan.

4) Mengembangkan kemampuan dalam membaca

b. Dampak negatif penggunaan gadget

1) Mempengaruhi perkembangan sosial. Anak kecanduan internet dan

gadget tidak bisa bersosialisasi dengan baik.

2) Membuat anak menjadi malas bergerak, sehingga sistem motoriknya

lamban untuk berkembang.

3) Membuat anak ketergantungan terhadap gadget, sehingga dia tidak bisa

bersikap mandiri dalam melakukan aktivitas.


4) Kesehatan mata terganggu mengakibatkan kerabunan lebih cepat

sehingga lebih membutuhkan bantuan kacamata.

D. Konsep covid

Coronavirus merupakan virus RNA yang berukuran partikel 120- 160 nm. Virus ini

awalnya menginfeksi hewan antaranya adalah kelelawar dan unta. Sebelum terjadinya

wabah COVID-19, ada 2 macam coronavirus yang bisa menginfeksi ke manusia, yaitu:

Severe Acute Respiratory Illness Coronavirus (SARS-CoV), dan Middle East

Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV) (Susilo etal., 2020). Gejala yang

muncul dari coronavirus ini yaitu gejala sesak nafas, demam dan batuk. Pada kasus

COVID-19 yang berat bisa menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal

ginjal hingga kematian. (yurianto,2020). Pada pandemi covid 19 perkembangan

terknologi saat ini akan berpengaruh pada perkembangan sosial anak. Saat orang tua

lebih memberikan gadget kepada anak usia dini, supaya anak tersebut diam di rumah

dan orang tua tidak susah untuk melakukan pengawasan. Di sisi lain hal ini ternyata

sangatlah menganggu perkembangan sosial anak, anak tidak akan mengetahui

bagaimana situasi di luar rumah, tidak akan berinteraksi dengan teman sebaya, dan

anak akan memiliki kepercayaan diri rendah karena kurangnya interaksi ke sesama.

Apalagi hal ini juga dipengaruhi dengan adanya pandemi COVID-19 yang juga

mengharuskan untuk menghindari kerumunan ataupun mengurangi mobilitas

seseorang, meskipun demikian seharusnya pengggunaan gadget pada anak tetaplah

dibatasi, dan interaksi sosial anak dengan yang lainnya tetap berjalan walaupun

mengharuskan penerapan protokol kesehatan COVID-19 saat ini, menjaga jarak,

memakai masker, mencuci tangan, menghindari kerumunan maupun mengurangi

mobiltas yang tidak perlu.


E. Penelitian Terkait

1. Menurut penelitian Yuliana Indah Sari tahun 2019 tentang “Hubungan Penggunaan

Gadget dengan Perkembangan Sosial Pada Anak Sekolah Di TK Muslimat

Miftahul Ulum Gresik”. Hasil penelitian di dapatkan 9 (60,0%) responden dengan

penggunaan gadget yang sering memiliki perkembangan sosial yang cukup,

8(80%) responden dengan penggunaan gadget yang jarang memiliki perkembangan

sosial yang kurang, 2 (66,7%) rsponden dengan penggunaan gadget yang kadang

memiliki perkembangan sosial yang cukup. Analisis data penelitian ini

menggunakan spearmen rho dengan hasil ?= 0,035 (<? 0,05) yang artinya ada

hbungan antara penggunaan gadget dengan perkembangan sosial pada anak

sekolah TK.

2. Menurut penelitian Meta Anindya Aryanti Gunawan tahun 2017 tentang

“Hubungan Durasi Penggunaan Gadget terhadap Perkembangan Sosial Anak

Prasekolah di TK PGRI 33 Sumurboto, Banyumanik”. Mengatakan jumlah sampel

82 responden hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebanyak 51,2% anak

menggunakan gadget dengan durasi >1jam perhari dan 52,4% anak memiliki

perkembangan sosial kurang rata-rata. Hasil uji korelasi Chi-Square didapatkan ρ-

value 0,000 (p<0,05) yang berarti terdapat hubungan yang signifikan antara durasi

penggunaan gadget terhadap perkembangan sosial anak prasekolah di TK PGRI 33

Sumurboto, Banyumanik.
BAB III

KERANGKA KONSEP PENELITIAN DAN HIPOTESIS

Pada bab ini peneliti akan membahas tentang kerangka konsep, hipotesis, dan

definisi operasional dengan judul Hubungan Penggunaan Gadget dengan

Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001

Perumahan Mutiara Gading Timur.

A. Kerangka Konsep Penelitian

Kerangka konsep peneliti akan menjelaskan secara sistematik tentang konsep

yang mendasari penelitian ini sehingga mudah dipahami dan menjadi acuan

penelitian. Kerangka konsep diperoleh variabel independen yang dihubungkan

antara penggunaa gadget dengan variabel dependen yaitu perkembangan sosial

dalam aspek sosial dan kemandirian pada anak usia 3-6 tahun.

Variabel adalah perilaku atau karateristik yang memberikan nilai beda terhadap

sesuatu benda atau manusia (Nursalam, 2017). Kerangka konsep dalam

penelitian ini terdiri dari variabel indenpenden dan variabel dependen. Variabel

indenpenden atau disebut variabel bebas adalah stimulus atau intervensi

keperawatan yang diberikan kepada klien untuk mempengaruhi tingkah laku

klien. Variabel dependen atau disebut variabel terikat adalah faktor yang diamati

dan diukur untuk menentukan ada tidaknya hubungan atau pengaruh dari

variabel bebas (Nursalam, 2017).

22
Skema 3.1
Kerangka konsep

Independen Dependen

Penggunaan Gadget Perkembangan sosial anak prasekolah

Karateristik Responden
Usia
Jenis kelamin

: Yang diteliti

: Yang diteliti

: Yang tidak diteliti

: Yang tidak diteliti

B. Hipotesis

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau pertanyaan penilitian.

Menurut Notoatmodjo (2012) hipotesis adalah jawaban sementara penelitian, yang

kebenarannya akan dalam penelitian tersebut. Apakah ada hubungan penggunaan

gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada masa pandemi covid 19 Di

Rt 001 perumahan mutiara gading timur :

1. Hipotesis Nol (Ho)

Tidak ada hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak pra

sekolah.

2. Hipotesis Alternatif (Ha)

Ada hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak pra sekolah.
C. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah uraian tentang batasan variabel yang di maksud atau

tentang apa yang di ukur oleh variabel yang bersangkutan (Notoatmodjo, 2012). Pada

penelitian ini adalah perkembangan sosial anak prasekolah, maka variabel dependen

dalam penelitian ini adalah “Perkembangan Sosial”.

Tabel 3.2
Definisi Oprasional

No Variabel Definisi Alat Ukur dan Hasil Ukur Skala


Oprasinoal Cara Ukur
1. Karateristik
Responden :
Usia Rentang waktu Alat ukur : ......tahun Rasio
yang diitung dari Menggunakan
lahir sampai kuesioner.
ulang tahun Pengukuran
terakhir dilakukan dengan
cara responden
mengisi kuseinoer
sesuai dengan
usianya saat ini

Jenis kelamin Membedakan Alat ukur : 0= laki – laki Nominal


karateristik menggunakan 1= perempuan
individu kuesioner. Cara
berdasarkan mengukur
gender dilakukan dengan
cara responden
mengisi kuesioner
sesuai dengan
jenis kelamin

2. Independen : Waktu yang Alat ukur 0 = 60 menit Ordinal


Penggunaan digunakan setiap menggunakan 1 = 30 menit
gadget kali bermain kuesioner. Cara
menggunakan pengukuran
gadget : responden
smarphone, memilih salah
tablet, laptop, satu jawaban
video, dan game yang sesuai
3. Dependen : Kemapuan anak Alat ukur 0= Abnormal Ordinal
Perkembangan dalam menggunakan 1= Normal
sosial pada anak bersosialiasi KPSP (kuesioner
usia prasekolah dengan Pra Skrining
lingkungannya perkembangan)
No Variabel Definisi Alat Ukur dan Hasil Ukur Skala
Oprasinoal Cara Ukur
tahun 2016. Cara
pengukuran ini
melakukan
skrining pada
anak dengan
menggunakan
KPSP sesuai usia
BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

Pada bab ini dibahas tentang desain penelitian, tempat dan waktu penelitian, populasi

dan sampel, teknik dan kriteria pengambilan sampel, etika penelitian, alat dan cara

pengumpulan data, pengolahan data, dan analisa data.

A. Desain Penelitian

Desain penelitian ini menjadi acuan dalam melakukan proses sehingga hasil

yang didapatkan sesuai dengan tujuan. Desain penelitian adalah yang

digunakan oleh penelitian tersebut guna mencapai tujuan penelitian

(Nursalam, 2017). Jenis penelitian yang dilakukan adalah kuantitatif dengan

desain deskriptif dengan secara Cross Sectional. Penelitian Cross Sectional

adalah jenis penelitian yang menekankan waktu pengukuran/obervasi data

variabel indepnden dan dependen hanya satu kali pada satu saat (Nursalam,

2017).

B. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perumahan Mutiara Gading Timur dikarenakan

bebarapa anak prasekolah mengalami perkembang sosial seperti mudah

marah, menyenderi, dan tidak main dengan teman sebayanya

C. Waktu Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan diawali dari penyusunan proposal sampai

dengan penyusunan hasil penelitian yang akan dilaksanakan dari bulan

Februari 2021 – Juli 2021.

26
D. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi dalam penelitian adalah subjek yang memenuhi kriteria yang telah

ditetapkan (Nursalam, 2017). Populasi pada penelitian adalah anak prasekolah

dan orang tua di perumahan mutiara gading timur.

2. Sampel

Sampel terdiri atas bagian populasi terjangkau yang dapat dipergunakan

sebagai subjek penelitian melalui sampling. Sementara sampling adalah proses

menyeleksi porsi dari populasi yang dapat mewakili populasi yang ada

(Nursalam, 2017) . Sampel dalam penelitian ini adalah anak prasekolah dan

orang tua di perumahan mutiara gading timur sejumlah 30 orang. Teknik total

sampling adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi

digunakan sebagai sampel (Sugiyono, 2017). Alasan mengambil total sampling

karena jumlah populasi yang kurang dari 100 dan seluruh populasi dijadikan

sampel penelitian semuanya.

E. Etika Penelitian

Etika penelitian menurut Notoatmodjo (2012), merupakan hubungan yang harus

diperhatikan secara etika antara penelitian dengan responden. Adapun status

hubungan antara penelitian dan responden masing- masing mempunyai hak dan

kewajiban yang harus dihargai. Setelah peneliti ini mendapatkan dari Rukun

Tetangga (RT) untuk melakukan penelitian, dan mendapat persetujuan dari

responden, peneliti menekankan hak dan kewajiban dan responden meliputi:


1. Informed Consent (Informasi untuk Responden)

Peneliti menjelaskan maksud dan tujuan yang akan dilakukan serta manfaat

yang dilakukan peneliti. Setelah diberkan penjelasan lembur persetujuan

diberikan kepada subjek. Jika subjek bersedia diteliti maka mereka harus

menandatangi lembur persetujuan, namaun jka subjek menolak untuk

diteliti maka peneliti tidak akan memaksa dan tetap menghormati hak

mereka.

2. Anominity (Tanpa Nama)

Menjaga kerahasiaan responden penelitian tidak tercantumkan namanya

pada lembar pengumpulan data, cukup dengan inisial dan memberikan

nomer pada lembar tersebut.

3. Confidentiality (Kerahasian Informasi)

Kerahsian semua informasi yang diperoleh dari subjek dijamin oleh penliti,

hanya kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan pada penelitian.

F. Alat Pengumpulan Data

Alat Pengumpulan Data

Dalam melalukan penelitian ini peneliti menggunakan kuesinoner. Kuesioner

adalah mengumpulkan data secara formal kepada subjek untuk menjawab

pertanyaan secara tertulis (Nursalam, 2017). Dalam pengumpulan data dari

responden, peneliti menggunakan berupa angket atau kuesioner yang mengacu

pada kerangka konsep yang ada. Tujuan dari pengumpulan data ini untuk

mengetahui hubungan penggunaan gadget dengan keterlambatan perkembangan

sosial pada anak usia prasekolah. Kuesioner yang disusn terdiri dari dua bagian

yaitu data karateristik responden dan mengetahui perkembangan sosial pada anak

prasekolah.
a) Bagian pertama karateristik responden, meliputi: nama, usia, dan jenis

kelamin.

b) Bagian kedua menggunakan kuesioner KPSP (Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan).

G. Prosedur Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini prosedur pengumpulan data dilakukan melalui beberapa

tahapan sebagai berikut :

1. Tahap Perizinan

a. Peneliti mengajukan surat permohonan izin penelitian dari Dekan Fakultas

Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Jakarta di tujukan kepada

ketua Rt 001 Perumahan Mutiara Gading Timur

b. Setelah mendapatkan surat permohonan izin penelitian, peneliti

menyarahkan kepada ketua Rt 001 Perumahan Mutiara Gading Timur untuk

melakukan penelitian dan pengumpulan data

c. Setelah mendapatkan izin dari ketua Rt, ketua Rt akan melibatkan Bu Kader

dalam melakukan penelitian dan pengumpulan data Di Rt 001 Perumahan

Mutiara Gading Timur

2. Tahap Pelaksanaan

a. Peneliti melakukan penelitian diantara tanggal 20 Mei 2021 sampai dengan

10 Juli 2021

b. Peneliti akan menjelaskan tujuan dan manfaat mengenai penelitian yang

akan dilakukan kepada responden

c. Bila responden bersedia dan setuju, maka responden diminta untuk

menandatangani lembar persetujuan menjadi responden


d. Setelah menandatangin lembar persetujuan, peneliti akan menjelaskan cara

pengisi kuesioner dan waktu yang diperlukan

e. Selama pengisian kuesioner, peneliti berada didekat responden untuk

mengantisipasi pertanyaan ketidak jelasan

f. Masing – masing kuesioner yang telah diisi kemudian dicek kelengkapan

jawaban sebelum dikumpulkan

g. Tetap mematuhi protokol kesehatan yaitu memakai masker, mencuci tangan

dan menjaga jarak.

3. Tahap Terminasi

Peneliti mengakhiri kontrak waktu dengan responden dan memberikan souvenir

sebagai bentuk terima kasih kepada responden yang telah bersedia untuk

berpartisipasi dalam penelitian ini.

H. Pengelolaan Data

Pengolahan data merupakan salah satu bagian dari rangkaian kegiatan penelitian

setelah dilakukan pengumpulan data yang selesai dalam bentuk kuesioner dan telah

diisi oleh responden secara lengkap (Sutanto, 2016). Agar analisis penelitian

menghasikan informasi yang benar maka ada 4 tahap yang harus dilakukian yaitu :

1. Editing

Peneliti melakukan pengecekan kelengkapan data kuesioner saat masih

bersama responden untuk mencapai tujuan penelitian dilakukan

pengelompokan dan penyusun data. Data dikelompokkan berdasarkan

pertimbangan peneliti sendiri dengan maksud untuk memudahkan pengelolahan

data apa yang diharapkan atau belum. Apakah jawaban yang ada dalam

kuesioner lengkap, jelas, releven, dan konsisten. Hal ini untuk menghindari

adanya jawaban yang tidak lengkap.


2. Coding

Merupakan kegiatan merubah data berbentuk huruf menjadi berbentuk angka

atau bilangan. Hal ini memudahkan saat analisis data dan mempercepat

memasukan data.

3. Processing

Merupakan kegiatan untuk memproses data yang dilakukan dengan cara

mengentry data dari kuesioner ke program computer seperti aplikasi SPSS for

window.

4. Cleaning

Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan kembali data yang telah

dimasukkan untuk melihat ada tidaknya kesalahan.

I. Analisa Data

Ada 2 tahapan untuk melakukan analisa data yaitu analisa univariat dan analisa

bivariat :

1. Analisa Univariat

Dalam penelitian ini yaitu peniliti melakukan univariat pada variabel demografi

yang merupakan karateristik reponden penlitian seperti ( usia dan jenis

kelamin) dan variabel dependen penggunaan gadget, serta variabel dependen

yaitu perkembangan sosial anak prasekolah

2. Analisa Bivariat

Analisa dua variabel adalah apabila telah dilakukan ananlisi univariat, hasilnya

akan diketahui karakteristik atau distribusi setiap variabel dan dapatkan


dilanjutkan dengan analisis bivariat. Analisis biavariat dilakukan untuk melihat

keterkaitan antara variabel independen dan dependen. Pada teknik analisa ini

menggunakan uji Chi-Square. Pada analisa ini menggunakan rumus uji chi-

square:

∑(0 − E)
𝑥2 = E

Keterangan:

0 : nilai hasil pengamatan (nilai yang didapatkan dari penelitian)

E : nilai ekperimen (nilai yang diharapkan)

x2 : statistik uji chi-square


BAB V

HASIL PENELITIAN

Bab ini membahas hasil penelitian mengenai Hubungan Penggunaan Gadget dengan

Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001

Perumahan Mutiara Gading Timur. Penelitian ini dilakukan bulan juni 2021 dengan

jumlah responden 30 orang dengan mengisi kuesioner. Data yang diperoleh diolah

dan dianalisis untuk Mengetahui Hubungan daru masing-masing variable, dilakukan

dalam dua tahap yaitu Analisa Univariat dan Analisa Bivariat. Analisa Univariat

adalah dengan mebuat distribusi frekuensi sedangkan Analisa Bivariat dilakukan

untuk Mengetahui Hubungan variabel-variabel dengan menggunakan uji chi-square.

A. Analisa Univariat

Analisa Univariat dalam penelitian mendeskripsikan masing-masing variabel

yaitu usia, jenis kelamin, penggunaan Gadget, dan perkembangan sosial

KPSP (Kusioner Pra Skrining Perkembangan). Pada data berupa kategori,

maka hasil deskriptif disajikan dalam bentuk distribusi frekuensi dengan

ukuran presentasinya. Berikut ini merupakan hasil Analisa univariat dalam

penelitan ini.

33
1. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik

Data Demografi

Data Demografi dalam penelitian ini adalah Usia pra sekolah 3 – 6 tahun; Jenis

Kelamin berupa laki-laki dan perempuan; Penggunaan Gadget yang berupa 30

menit dan 60 menit; serta Perkembangan Sosial berupa abnormal dan normal.

Table 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Data Demografi ( Usia dan Jenis
Kelamin) Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Perumahan Mutiara
Gading Timur
n = (30)

Variabel Frekuensi Persentase (%)


Usia
3 tahun 7 23,3
4 tahun 3 10,0
5 tahun 8 26,7
6 tahun 16 40,0
Total 30 100,0
Jenis
Kelamin 11 36,7
Laki-laki 19 63,3
Perempuan 30 100,0
Total

a. Usia

Berdasarkan table 5.1 didapatkan bahwa data distribusi frekuensi responden

berdasarkan usia prasekolah di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur

berusia 6 tahun yaitu sebanyak 16 responden ( 40,0%).


b. Jenis Kelamin

Berdasarkan table 5.1 didapatkan bahwa data distribusi frekuensi responden

berdasarkan Jenis Kelamin di RT001 Perumahan Mutiara Gading Timur

mayoritas berjenis kelamin perempuan yaitu sebanyak 19 responden (

63,3%).

2. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Variabel

Independen

Variabel Independen dalam Penelitian ini adalah Penggunaan gadget yang

berupa 30 menit dan 60 menit.

Tabel 5.2
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Independen
(Penggunaan Gadget)
n = (30)
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Penggunaan Gadget
60 menit 17 56,7
30 menit 13 43,3
Total 30 100,0

Berdasarkan table 5.2 didapatkan bahwa data distribusi frekuensi responden

berdasarkan Penggunaan Gadget di RT001 Perumahan Mutiara Gading

Timur mayoritas 60 menit 17 responden sebanyak (56,7%).


3. Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Karakteristik Variabel

Dependen

Variabel Dependen dalam Penelitian ini adalah Perkembangan Sosial yang

berupa abnormal dan normal.

Tabel 5.3
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Variabel Independen
(Perkembangan Sosial)

n = (30)
Variabel Frekuensi Persentase (%)
Perkembangan Sosial
abnormal 19 56,7
normal 11 43,3
Total 30 100,0

Berdasarkan table 5.3 didapatkan bahwa data distribusi frekuensi responden

berdasarkan Perkembangan Sosial di RT001 Perumahan Mutiara Gading

Timur mayoritas abnormal yaitu 19 responden (56,7%).


B. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat ini dalam Penelitian ini menjelaskan hubungan antara dua

variabel yaitu Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Sosial pada anak usia

prasekolah pada masa pandemic covid 19 di RT 001 Perumahan Mutiara

Gading Timur. Peneliti menjelaskan secara statistic hubungan dua variabel,

yaitu variabel independent (pengunaan gadget) dengan variabel dependen

(perkembangan sosial pada anak usia prasekolah). Hasil penelitian ini akan

disajikan dalam bentuk table distribusi Uji statisctic yang digunakan adalah uji

Chi-Square karena hubungan dua variabel kategorik dalam penelitian ini yang

bersifat kategorik-kategorik.

Table 5.4

Distribusi Hubungan Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Sosial

Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 Di Perumahan Mutiara

Gading Timur

Variabel Penggunaan Gadget Total 95%


Independen 60 Menit 30 Menit OR P value
CI
∑ % ∑ % ∑ %
Perkembang
Sosial 1,400
Abnormal 14 73,7 5 26,3 19 100,0 7,467 – 0,037
Normal 3 27,3 8 72,7 11 100,0 39,835
Jumlah 17 56,7 13 43,3 30 100,0

Tabel 5.2 menunjukkan bahwa hasil Analisa hubungan Penggunaan Gadget

dengan Perkembangan Sosial Usia Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi

Covid 19 Di Perumahan Mutiara Gading Timur, yaitu terdapat 14

responden (73,7%) dengan penggunaan gadget 60 menit memiliki kategori

terlambat perkembangan sosial, dan yang memiliki kategori perkembangan

sosial normal sebanyak 3 responden (27,3%). Responden yang penggunaan


gadget dengan 30 menit memiliki kategori terlambat perkembangan sosial

sebanyak 5 responden (26,3%), yang memiliki kategori perkembangan

sosial sebanyak 8 responden (72,7%).

Berdasarkan hasil uji statistic dengan menggunakan uji Chi-Square

didapatkan nilai p value = 0,037. Artinya pada alpha 5% terlihat ada Hubungan

penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada masa

pandemi covid 19 di perumahan mutiara gading timur.


BAB VI

PEMBAHASAN

Pada bab ini penliti akan membhasa tentang keterbatasan penelitian dan hasil penelitian

yang telah dilakukan mengenai Hubungan Penggunaan Gadget dengan Perkembangan

Sosial Anak Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001 Perumahan Mutiara

Gading Timur. Dalam pembahasan ini adalah hasil analisa univariat, analisa bivariat dan

pada bab ini akan dijelaskan keterbatasan penelitian yang telah dilakukan.

A. Analisa Univariat

1. Karateristik Responden Berdasarkan Data Demografi (usia dan jenis

kelamin

a. Usia

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa sebagaian besar responden

yang menggunakan gadget berusia 6 tahun yaitu sebanyak 16 responden (

40,0%).

Hal ini sesuai dengan penelitian Yuliana Indah Sari (2019) tentang

hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosia anak sekolah Di

TK muslimat menunjukkan bahwa sebagian besar usia responden adalah 5-

6 tahun sebanyak 18 orang (64,3%).


b. Jenis Kelamin

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bawah sebagian besar responden

berjenis kelamin perempuan dengan jumlah 19 responden (63,3%).

Hal ini sesuai dengan penelitian Emri Oktaresa Putri, dkk (2020) tentang

hubungan lama penggunaan gadget denga perilaku sosial anak pra sekolah

menjelaskan bahwa responden dengan jenis kelamin perempuan lebih

banyak menggunakan gadget dari pada responden laki-laki dengan total 39

responden (51,3%).

2. Karateristik Responden Berdasarkan Variabel Independen

a. Penggunaan Gadget

Berdasarkan hasil penelitian dari 30 responden yang menggunakan gadget

di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur, mayoritas 60 menit sebanyak

17 responden (56,7%).

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Gemi Rusita Sari

(2018) tentang hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan bahasa

pada anak usia prasekolah di Paud AL – Ilhamiyah Cakung yaitu

didapatkan hasil menggunakan gadget 31 – 60 menit sebanyak 14

responden (35%).

3. Karateristik Responden Berdasarkan Variabel Dependen

a. Perkembangan Sosial

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan bahwa data distribusi frekuensi

responden Perkembangan Sosial di RT001 Perumahan Mutiara Gading

Timur mayoritas abnormal yaitu 19 responden (56,7%).


Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Yuliana Indah Sari

(2019) tentang hubungan antara penggunaan gadget dengan perkembangan

sosial pada anak sekolah TK Muslimat yaitu hasil yang didapatkan

perkembangan sosial kurang sebanyak 12 orang (42,9%).

B. Analisa Bivariat

1. Hubungan Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Sosial Anak

Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 Di RT 001 Perumahan Mutiara

Gading Timur

Berdasarkan hasil analisa bivariat dengan menggunakan uji statistic chi square,

didapatkan nilai p = 0,037. Artinya pada alpha 5% terlihat ada hubungan

penggunaan gadget dengan perkembangan sosial anak prasekolah pada masa

pandemi covid 19 di RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur. Selain itu, dari

hasil uji statisitik didapatkan OR = 7,467, artinya responden dengan

perkembangan sosial abnormal berpeluang 7,467 kali. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa semakin anak menggunakan gadget maka perkembangan

sosial abnormal.

Hasil ini sejalan dengan hasil penelitian Yuliana Indah Sari (2019) yang

menyampaikan bahwa ada hubungan antara penggunaan gadget dengan

perkembangan sosial pada anak sekolah TK Muslimat dengan (0,035 < 0,05).

Dari hasil penelitian yang dilakukan Jauharotur Rihlah, Destita Shari, Ayu

Rizki Anggraeni (2021) mengenai dampak penggunaan gadget pada

perkembangan anak usia 5-6 tahun terdapat dampak negative yang di timbulkan

dengan nilai 0.706, 0.750 dan 0.862 yang dikatagorikan tinggi.

Dari hasil penelitian yang dilakukan Riyanti Imron (2017) yang mengenai

hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan emosional

anak
prasekolah di kabupaten lampung selatan dengan p= 0,001 (p < 0,05) ada

hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan emosional anak

prasekolah.

C. Keterbatasan Penelitian

Adapun keterbatasan yang dialami peneliti selama proses penelitian antara lain

Sebagai berikut:

1. Pengumpulan data saat Pandemi Covid-19 harus lebih hati-hati dengan

peraturan protokol kesehatan yang ketat, karena peneliti melakukan dengan

turun langsung dalam penyebaran kuesioner secara berkala.


BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan terhadap 30 responden di

RT 001 Perumahan Mutiara Gading Timur tentang Hubungan Penggunaan

Gadget dengan Perkembangan Sosial Pada Masa Pandemi Covid 19, dapat

simpulkan:

1. Gambaran karateristik responden, sebagai besar berusia 6 tahun

umumnya berjenis kelamin perempuan.

2. Responden sebagai besar umumnya menggunakan gadget 60 menit.

3. Perkembangan Sosial terbanyak abnormal.

4. Ada hubungan antara Penggunaan Gadget dengan Perkembangan Sosial

Pada Anak Usia Prasekolah Pada Masa Pandemi Covid 19 di RT 001

Perumahan Mutiara Gading Timur.

B. Saran

1. Institusi Pendidikan Keperawatan

Diharapakan perawat terutama bidang keperawatan anak mampu

meberikan pendidikan kesehatan atau penyuluhan terkait tumbuh

kembang anak. Penyuluhan terkait pengenalan tahap tumbuh kembang

hingga berbagai stimulus yang mampu memberikan dampak positif

ataupun negative terhadap perkembangan anak, agar para orang tua lebih

43
selektif dan peduli lagi terhap tumbuh kembang anak- anak mereka pada

masa pandemic covid 19.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan untuk peneliti selanjutnya agar dapat menjadikan ini sebagai

rujukan atau acuan dalam melakukan penlitian yang lebih luas lagi serta

menggali dan memecahkan masalah hubungan penggunaan gadget

dengan perkembangan sosial anak usia prasekolah pada masa pandemi

covid 19.

3. Bagi Orang Tua

Diharapkan orang tua lebih selektif lagi dalam memberikan mainan

kepada anak, terutama pemberian izin bermain gadget. Perlu ditegasan

dan pendampingan orang tua dalam memberikan batasan penggunaan

gadget oleh anak pada masa pandemi covid 19, agar anak dapat membagi

waktunya untuk berkomunikasi dengan orang tua.


DAFTAR PUSTAKA

Amri,Muhammad Iqbal Ulil. Bahtiar,Reza Syehma. Pratiwi, Dera Eka. 2020. Dampak
penggunaan gadget terhadap kemampuan interaksi anak sekolah dasar pada situasi
pandemi Covid-19. Jurnal Pendidikan Dasa, 2(2), 14-23.

Anggraeni, Septi. 2019. Pengaruh Pengetahuan Tentang Dampak Gadget Bagi Kesehatan
Terhadap Perilaku Pengunaan Gadget Pada Siswa SDN Kebun Bunga 6
Banjarmasin. Jurnal Faletehan Health. 6(2), 64-68.

Delima, Rosa. Arianti, Nevi Kurnia. Pramudyawardani, Brama. 2015. Identifikasi


kebutuhan penggunaan untuk aplikasi permainan edukasi bagi anak usia 4 smapai 6
tahun. Jurnal Teknik dan Sistem Informasi, 1(1), 2443-2229.

Fendi, Ali. 2021. Pengaruh Infeksi Corona Virus Disease 2019 Tehadap Jenis Kelamin
dan Manifestasi Neurologis: SYSTEMATIC RIVIEW. PSIK-FIK-UMJ.

Gunawan, Meta Anindya Aryanti. 2017. Hubungan Durasi Penggunaan Gadget Terhadap
Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Di TK PGRI 33 Sumurboto, Banyumik.
Departemen Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran Univesitas Diponegoro.

Hijriati. 2019. Faktor dan Kondisi yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Emosional
Anak Usia Dini. Jurnal fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry. 5(2).

Hastono, DR. DRS. Sutanto Priyo. 2016. Analisa data pada bidang kesehatan. Jakarta:
Rajawali Pers.

Idanah. Yulisetyaningrum. 2019. Perkembangan sosial dan emosional anak usia


prasekolah. Jurnal Ilmu Keperawatan dan Kebidanan. 10(1). 221- 228.

Imron, Riyanti. 2017. Hubungan penggunaan gadget dengan perkembangan sosial dan
emosional anak prasekolah di kabupaten lampunng selatan. Jurnal Keperawatan.
13(2), 1907-0357.

Islami, Nur. 2017. Pengaruh gadget pada anak. Kominfo. Diakses 28 April 2021.
Kominfo.go.id.

Kementrian Kesehatan RI. 2016. Pedoman pelaksanaan stimulasi, deteksi dan intervensi
dini tumbuh kembang anak. Jakarta.

Kyle, Terri & Carman Susan. 2017. Buku ajar keperawatan pediatri. Vol 1 Edisi 2.
Jakarta: EGC.

Lidwina, Andrea. 2020. Pandemi covid 19 dorongan anak- anak aktif menggunakan
ponsel. Databoks.katadata.co.id. Diakses 28 April 2021.

Maria, Ilga. Novianti, Ria. 2020. Efek Penggunaan Gadget Pada Masa Pandemi Covid-19
Terhadap Perilaku Anak. Journal Of Islamic Early Childhood Eduction.3(2).74-81.
Nurhidayah, Ikeu. Gunani, Ranti Gilar. Ramadhanie, Gusgus Gharaha. Nuroktavia,
Hidayat. Deteksi dan Stimulasi Perkembangan Sosial pada Anak Prasekolah:
Literatur Review. Jurnal Ilmu Keperawatan Anak.3(2). 42- 58.
Notoatmodjo,S. 2012. Metodelogi penelitisn kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Nursalam. 2017. Metodologi penelitian ilmu keperawatan. Jakarta : Salemba

Medika.

Putri, Anggi Dwi. Izzati. 2021. Perkembangan Sosial Anak Di masa Pandemi di Taman
Kanak-Kanak Aisyiyah Balai Talang, Kabupaten LimaPuluh Kota. Early
Childhood: Jurnal Pendidikan. 5(1). 2579-7190.

Rihlah Januharotur. Shari Destita. Anggaraeni Ayu Rizki. 2021. Dampak Penggunaan
Gadget Di Masa Pandemic COVID-19 Terhadap Perkembanagan Bahasa Dan
Sosial Anak Usia 5-6 tahun. Early Childhood: Jurnal Pendidikan. 5(1). 2579-7190

Sari Yuliana Indah. 2019. Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Sosial
Pada Anak Sekolah Di TK Muslimat Miftahul Ulum Gresik. Jurnal Skripsi
Program Studi S1 Keperawatan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Majapahit
Mojokerto

Soetjiningsih. 2013. Tumbuh kembang anak. Edisi 2.jakarta : EGC.

Syahrul. Nurhafizah. 2021. Analisi Pengaruh Pola Asuh Orang Tua Terhadap
Perkembangan Sosial dan Emosional Anak Usia Dini Dimasa Pandemi Corana
Virus 19. Jurnal Basicedu.(5)2. 683-696.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan anak usia dini. Jakarta: Kencana prenada media
group.

Tim komunikasi komite penangan corona virus disease (covid 19) dan pemulihan ekonomi
nasional. Perkembangan covid 19. Diakses jakarta, 14 maret 2021.

Patmonodewo, Dr. Soemiarti. 2008. Pendidikan anak prasekolah. Jakarta: PT Rineka


Cipta.

Zaini, Muhammad. Soenarto. 2019. Persepsi orangtua terhadap hadirnya era teknologi
digital di kalangan anak usia dini. Jurnal Obsesi: Jurnal Pendidikan Anak Usia
Dini. 3(1), 254 – 264.
Lampiran
Lampiran
Lampiran

LEMBAR KUESIONER

Hubungan Penggunaan Gadget Dengan Perkembangan Sosial Anak Prasekolah Pada

Masa Pandemi covid 19 Di Rt 001 Perumahan Mutiara Gading Timur

PETUNJUK UMUM PENGISIAN :

1. Bacalah terlebih dahulu semua pernyataan dan tanyakan kepada peneliti apabila ada

yang kurang dimengerti

2. Isilah pertanyaan dengan mengisi pada kolom yang tersedia

3. Berilah tanda check list (√) pada kolom yang sesuai dengan jawaban anda

4. Terima kasih atas kerjasamanya dan selamat mengisi.

Inisial Responden : ……………

Inisial anak : .................

Tanggal : ………/ ……../ ……………..

A. DATA UMUM/DEMOGRAFI

Usia anak Responden...................bulan

Jenis Kelamin Perempuan Laki-Laki


:

Penggunaan Gadget 30 menit 60 menit


:
B. Kuesioner Perkembangan Sosial KPSP (Kuesioner Pra Skrining

Perkembangan)

36 Bulan (3 Tahun)
No. Pertanyaan Ya Tidak
42 Bulan ( 3,5 Tahun – 4 Tahun)
1. Dapatkan anak mengenakan sepatunya sendiri?

42 Bulan ( 3,5 Tahun – 4 Tahun)

No. Pertanyaan Ya Tidak


1. Dapatkan anak mengenakan sepatunya sendiri
2. Apakah anak dapat mencuci tangannya sendiri
dengan baik setelah makan?
3. Apakah anak dapat mengikuti peraturan bila
bermain dengan teman-temannya (misalnya : ulur
tangga, petak umpet, dll)?
4. Dapatkah anak mengenankan celana panjang,
kemeja, kaos atau kaos kaki tanpa di bantu (tidak
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)?

48 Bulan ( 4 Tahun)
No. Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah anak dapat mencuci tangannya sendiri
dengan baik setelah makan?
2. Apakah anak dapat mengikuti peraturan bila
bermain dengan teman-temannya (misalnya : ulur
tangga, petak umpet, dll)?
3. Dapatkah anak mengenankan celana panjang,
kemeja, kaos atau kaos kaki tanpa di bantu (tidak
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)?
54 Bulan – 60 Bulan ( 4,5 Tahun - 5 tahun)

No. Pertanyaan Ya Tidak


1 Apakah anak dapat mengikuti peraturan bila
bermain dengan teman-temannya (misalnya : ulur
tangga, petak umpet, dll)?
2 Dapatkah anak mengenankan celana panjang,
kemeja, kaos atau kaos kaki tanpa di bantu (tidak
termasuk memasang kancing, gesper atau ikat
pinggang)?
3 Apakah anak dapat mengancingkan bajunya atau
pakaian boneka?

66 Bulan – 72 Bulan ( 5,5 Tahun – 6 Tahun)


No. Pertanyaan Ya Tidak
1 Apakah anak beraksi dengan tenang dan tidak
rewel (tanpa menangis atau menggelayut pada
anda) pada saat anda meninggalkannya?
2 Dapatkah anak sepenuhnya berpakaian sendiri
tanpa bantuan?

Anda mungkin juga menyukai