Disusun oleh
Kelompok 4
1
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa berkat kehendak-Nya kami
diberikan kemudahan serta kelancaran sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) National Occupational
Safety Association (NOSA)” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan pembuatan makalah ini
adalah untuk memenuhi salah satu tugas kelompok pada mata kuliah Pengelolaan Sistem
Informasi Kesehatan
Kami menyadari bahwa pembuatan makalah masih jauh dari kata sempurna, maka dari
itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran perbaikan dari semua pihak yang terkait.
sehingga kekurangan yang ada pada makalah Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (SMK3) - National Occupational Safety Association (NOSA) dapat diperbaiki dan
disempurnakan dalam penyusunan. Kami berharap semoga makalah Pencegahan Dan
Pengendalian Penyakit dapat berguna dan bermanfaat sebagaimana mestinya.
Kelompok 4
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN 4
1.1. Latar Belakang 4
1.2. Rumusan Masalah 5
1.3. Tujuan 6
BAB II PEMBAHASAN 7
2.1. Keselamatan dan Kesehatan Kerja 7
2.2. Angka Kecelakaan Kerja di Indonesia 8
2.3. Penerapan SMK3 di Indonesia 9
2.4. Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) 9
2.5. NOSA (National Occupational Safety Association) 10
2.6. Tujuan, Visi dan Misi NOSA 11
2.7. Strategi NOSA (National Occupational Safety Association) 11
2.8. Elemen – elemen NOSA (National Occupational Safety Association) 11
2.9. Sektor – Sektor NOSA (National Occupational Safety Association) 12
2.10. Ruang Lingkup NOSA (National Occupational Safety Association) 12
2.11. Sistem Standar Audit NOSA (National Occupational Safety Association) 13
2.12. Teknik Indentifikasi Bahaya (National Occupational Safety Association) 13
2.13. Job Safety Analysis (National Occupational Safety Association) 14
2.14. Prinsip SMK3 NOSA (National Occupational Safety Association) 14
2.15. Perusahaan di Indonesia yang menerapkan NOSA (National Occupational Safety
Association) 15
BAB III PENUTUP 16
3.1. Kesimpulan16
Daftar Pustaka 18
4
BAB I
PENDAHULUAN
5
nasional yaitu sebanyak 73.366 kasus, dan BPJamsostek telah membayarkan total manfaat
senilai Rp1,04 triliun.
Standar keselamatan dunia sudah mulai berbenah. Para penerbit standar keselamatan
internasional sepertinya menyadari peningkatan aspek safety sejalan dengan perkembangan
teknologi, tatanan sosial, observasi lapangan dan kasus-kasus kecelakaan yang terjadi selama
ini. Standar manajemen K3 baik bersifat lokal maupun bertaraf internasional pun diterbitkan
oleh negara mapun lembaga.
Standar manajemen K3 dunia berkelas internasional maupun lokal lain bermunculan
dan mewarnai dinamika K3, seperti ISRS – 1976 / ISRS – 2018 merupakan standar
manajemen K3 yang dibuat tahun 1976 oleh Frank Bird di Atlanta – Amerika Serikat, yang
merupakan pionir dalam pembuatan SMK3 di dunia ini. Dimana ISRS (International Safety
Rating System) dibuat dari hasil studi terhadap 1,75 juta kecelakaan kerja yang terjadi di
dunia Industri Baja Amerika Serikat. Versi terakhir dibuat di tahun 2018 ini dengan
perubahan nama menjadi International Sustainability Rating System.
Di tahun yang sama yakni 1996 Inggris menerbitkan standar BS 8800 – 1996 / BS
8800 – 2004 merupakan standar manajemen K3 yang dikembangkan atau direvisi di tahun
2004. BS singkatan dari British Standard. Kemudian muncul NOSA Integrated 5 Star SHE
System merupakan standar K3LH (Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta Lingkungan
Hidup) atau SM-K3LH (SHE-MS) yang dibuat tahun 1980-an oleh NOSA (National
Occupational Safety Association) Afrika Selatan. Dimana SM-K3LH ini banyak digunakan di
dunia Industri Tambang Mineral dan Batubara.
K3 merupakan satu syarat dari berbagai standar global, misalnya OHSAS 18001, di
samping standar kualitas ISO 9001 (ISO 9001 series), standar lingkungan (ISO 14000 series)
dan standar internasional lainnya. Di pasar global, K3 menjadi elemen paling penting untuk
hambatan non-tarif (non-tariff barriers). Di era globalisasi ini, masyarakat dunia juga makin
menuntut proses produksi dan produk yang ramah lingkungan (produktivitas hijau (green
productivity). Isu mengenai green productivity juga erat kaitannya dengan K3.
6
1.3. Tujuan
a. Mengetahui faktor – faktor yang menjadi penyebab kecelakaan kerja
b. Mengetahui penerapan pentingnya Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan
Kerja (K3)
c. Mengetahui Sistem Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) National
Occupational Safety Association (NOSA)
7
BAB II
PEMBAHASAN
8
Dalam Peraturan Pemerintah No. 88 tahun 2019 tentang Kesehatan Kerja menjelaskan
bahwa penyelenggaraan Kesehatan kerja mencakup empat upaya yaitu pencegahan penyakit,
peningkatan kesehatan, penanganan penyakit dan pemulihan kesehatan. PP ini secara
spesifik memang ditujukan kepada setiap orang yang berada di tempat kerja.
Penyelenggaraan Kesehatan ini wajib dipenuhi oleh Pengurus atau Pengelolaan Tempat Kerja
dan Pemberi Kerja di semua Tempat Kerja.
Data berikut diolah yang bersumber dari Sambutan Bulan K3 Nasional dan Data BPJS
TK. Untuk tahun 2018-2021 belum ditemukan data terkait dengan angka kematian akibat
kerja sehingga jika melihat tren setiap tahunnya berkisar 2% maka dapat diasumsikan angka
kematian berkisar 3.000-4.500 kematian per tahunnya. Dari data yang ditemukan, memang
ada beberapa data yang perlu di verifikasi ulang dan memunculkan beberapa pertanyaan.
Salah satunya adalah peningkatan angka kecelakaan kerja di Indonesia yang meningkat
9
secara drastis pada tahun 2020. Mengingat bahwa pada tahun 2020, sejumlah perusahaan
banyak melakukan Work From Home (WFH) akibat adanya pandemi Covid-19.
10
perusahaan di Indonesia baik itu besar maupun kecil. Dasar Hukum Penerapan SMK3 di
Indonesia antara lain:
1. Undang – Undang No. 01 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja;
2. Undang – Undang No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan;
3. Undang – Undang No. 02 Tahun 2017 tentang Jasa Konstruksi;
4. Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2012 tentang Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja;
5. Peraturan Menteri Ketenagakerjaan No. 26 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Penilaian Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja;
6. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 05 Tahun 2014 tentang Pedoman Sistem
Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) Konstruksi Bidang Pekerjaan
Umum; dan
7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 66 Tahun 2016 tentang Keselamatan dan Kesehatan
Kerja Rumah Sakit.
Berdasarkan peraturan diatas, maka Perusahaan wajib menerapkan SMK3 di tempat
kerja dengan menintegrasikan sistemnya dengan SMK3. Kewajiban tersebut berlaku bagi
perusahaan yang mempekerjakan tenaga kerja paling sedikit 100 (seratus) orang atau kurang
dari 100 orang namun dikategorikan mempunyai tingkat potensi bahaya tinggi.
11
jasa NOSA diakui sebagai patokan internasional dalam pengelolaan Keselamatan, Kesehatan
Kerja dan Lingkungan "HSE" risiko dengan organisasi multi-nasional yang beroperasi di
Afrika, Amerika Selatan, Timur dan Australia.
2.6. Tujuan, Visi dan Misi NOSA (National Occupational Safety Association)
Untuk meningkatkan bisnis klien melalui solusi manajemen resiko pekerjaan dengan
menciptakan lingkungan yang aman bagi tenaga kerja mereka.
a. Visi : menjadi mitra global pilihan dalam penyediaan solusi manajemen risiko
pekerjaan, menghasilkan keuntungan superior untuk semua pemangku kepentingan
secara berkelanjutan.
b. Misi : Dengan menjadi entitas global, memberikan nilai tambah pada produk dan
layanan yang inovatif dalam lingkup manajemen risiko pekerjaan. Selain itu dengan
memberdayakan staf kami, sementara mempertahankan standar kualitas tertinggi dan
perilaku etis dalam perilaku profesional kami.
12
2. Hazardous chemical substances (HCS) control
3. Machine guarding
4. Ladders, elevated platforms, stairs and scaffolding
5. dan lainnya
c. MANAGEMENT OF FIRE AND OTHER EMERGENCY RISKS
1. Management of fire risks
2. Fire emergency equipment accessible and visible
3. Emergency alarm system
4. Security system, Emergency planning )
d. INCIDENT RECORDING AND INVESTIGATION
1. SHE incident records
2. Internal incident investigation
3. SHE risk financing
4. Incident recall
e. ORGANISATIONAL MANAGEMENT
1. SHE policy
2. SHE risk and impact assessment
3. SHE plan
4. Awareness and promotion
13
3. Lingkungan Manajemen
4. Manajemen Mutu
5. Kemanan Kerja
6. Tanggungjawab Sosial
NOSA menawarkan berbagai layanan audit holistik, mulai dari audit kepatuhan
hukum dasar hingga audit sistem manajemen kesehatan, keselamatan, dan lingkungan
terpadu (HSE).
14
2. Analisis awal bahaya
3. Analisa pohon kegagalan
4. Metode analisis what if
5. Metode analisis mode efek dan mode kegagalan
6. Hazard and Operability Study
7. Job Safety Analysis
8. Task Risk Analysis
Berdasarkan teknologi identifikasi di atas, teknologi identifikasi pada JSA telah
ditunjuk sebagai teknologi identifikasi yang digunakan untuk menyelesaikan masalah. JSA
sendiri adalah salah satu penelitian untuk mengidentifikasi bahaya dan potensi peristiwa yang
terkait dengan setiap pekerjaan dan untuk memberikan solusi yang meminimalisir dan
mengendalikan bahaya. (National Occupational Safety Association,1999).
2.14 Prinsip Sistem Manajemen K3 yang efektif NOSA (National Occupational Safety
Association)
1. Identifikasi Bahaya (Identification Hazards).
2. Menyusun Standart Kinerja Dan Sistem Pengukuran (Set Standard of Performance
and Measurement).
3. Menyusun Standart Pertanggunggugatan (Set Standard of Accountability).
15
4. Mengukur Kinerja Terhadap Standar yang Ditentukan (Measure Performance
against Standard).
5. Mengevaluasi Hasil yang dicapai (Evaluate Outcome).
6. Melakukan Koreksi Terhadap Penyimpangan yang Ada (Correct Deviations and
Deficiencies).
2.15. Perusahaan Indonesia yang menerapakan SMK3 NOSA
1. PT. Pangansari Utama merupakan perusahaan yang bergerak di bidang Jasa
Catering yang telah tersebar dibeberapa wilayah di Indonesia. Selain
menyediakan jasa makanan dan minuman juga melayani jasa antaran makanan
(food distribution) ke proyek – proyek konstruksi, pertambangan, pengeboran
lepas pantai, pabrik – pabrik, rumah sakit sekolah hingaa makanan – makanan di
pesawat. PT. Pangansari merupakan mitra PT. Freeport Indonesia yang melayani
seluruh area kerja PT. Freeport Indonesia dari Grasberg (dataran tinggi) hingga
Portsite (dataran rendah) meliputi jasa Catering & Commercial Outlet,
Housekeeping (Accomodation, Camp Service & Laundry) General Service
(Fasilitas Olahraga dan Rekreasi) Maintenance, Warehousing. Salah satu wujud
komiteman terhadap mutu dan K3L, PT. Pangansari Utama memegang sertifikasi
SMK3 salah satunya ialah Sistem K3L – NOSA Five Stars System to OHSAS
18000 (pengakuan internasional terhadap pengelolaan K3)
2. PT. Freeport Indonesia mendapatkan penghargaan audit Peringkat Bintang
National Occupational Safety Association (NOSA) CMB – 150 N (berdasarkan
risiko) yang dilakukan The National Occupational Safety Association (NOSA),
sebuah pemasok tingkat dunia untuk layanan manajemen risiko kerja.
16
BAB III
PENUTUP
1.1. Kesimpulan
Kecelakaan kerja kecelakaan yang terjadi ketika berhubungan dengan hubungan
kerja, termasuk penyakit yang timbul karena hubungan kerja. Beberap faktor penyebab
kecelakaan kerja adalah :
1. Tempat kerja harus memenuhi kriteria keselamatan kerja, seperti ukuran ruangan
tempat kerja, penerangan, ventilasi udara, suhu tempat kerja, lantai serta kebersihan
luangan, kelistrikan ruang, pewarnaan, gudang dan lain sebagainya. Jika tempat kerja
tak memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan, maka kecelakaan kerja sangat
mungkin terjadi.
2. Kondisi Peralatan
Mesin-mesin dan peralatan kerja pada dasarnya mengandung bahaya serta menjadi
sumber terjadinya kecelakaan kerja. Misalnya karena mesin atau peralatan yang
berputar, bergerak, bergesekan, bergerak bolak-balik, belt atau sabuk yang berjalan,
roda gigi yang bergerak, transmisi dan peralatan yang lain. Oleh karenanya, mesin
serta perlatan yang potensial menyebabkan kecelakaan kerja harus di beri pelindung
supaya tak membahayakan operator atau manusia.
3. Bahan-bahan dan peralatan yang bergerak
Pemindahan beberapa barang yang berat atau yang beresiko (mudah meledak,
pelumas, serta yang lain) dari satu tempat ke tempat yang lain sangat memungkinkan
terjadi kecelakaan kerja. Untuk menghindari kecelakaan kerja itu, butuh dikerjakan
pemikiran serta perhitungan yang masak, baik cara memindahkannya, alat yang
dipakai, jalur yang akan di lewati, siapa yang dapat memindahkan dan lain
sebagainya.
17
mendorong produktivitas, berguna untuk meningkatkan efektifitas perlindungan, SMK3
adalah ilmu penting bagi keselamatan dan kesehatan para pekerjanya, dapat mengurangi
dan bahkan mencegah adanya suatu kecelakaan kerja atau sebuah penyakit yang
disebabkan oleh lingkungan kerja.
National Occupational Safety Association (NOSA) yang merupakan perusahaan
penyedia solusi pelatihan kesehatan, keselamatan, dan lingkungan kerja dan juga sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang telah diakui dunia dalam layanan
manajemen risiko kerja. Penerapan SMK3 pada NOSA terdapat pada berbagai macam
elemen bidang perusahaan dan jasa, indentifikasi bahaya serta berbagai layanan audit
holistik, mulai dari audit kepatuhan hukum dasar hingga audit sistem manajemen
kesehatan, keselamatan, dan lingkungan terpadu (HSE). NOSA hadir sebagai upaya dalam
pengendalian kecelakaan kerja dan solusi manajemen risiko dengan pengakuan
internasional yaitu sistem audit yang bersertifikasi bintang lima.
18
DAFTAR PUSTAKA
19