Anda di halaman 1dari 28

BALANCED SCORECARD

RS HERMINA BEKASI

Yuanna Dewi (206080177)


Nafila Alam Islami (206080140)
A.M. Bardah (202081054)

Dosen Pembimbing: Dr. dr Grace Rumengan, MARS


PENDAHULUAN

Balanced Scorecard (BSC) adalah metode pengukuran hasil kerja yang digunakan perusahaan atau biasa
disebut dengan strategi menajemen.

Fungsi BSC :
• Sebagai alat ukur perusahaan apakah visi dan misi yang dianut telah tercapai.
• Sebagai alat ukur keunggulan kompetitif yang dimiliki perusahaan
• Sebagai panduan strategis untuk menjalankan bisnis
• Alat analisis efektifitas strategi yang telah digunakan.
• Memberikan gambaran kepada perusahaan terkait SWOT yang dimiliki.
• Sebagai alat key performance indicator perusahaan.
• Sebagai feedback terhadap shareholder perusahaan.
• Sebagai alat komunikasi, informasi, dan sistem analisis pembelajaran perusahaan
PENDAHULUAN

RS HERMINA BEKASI menerapkan BSC di RS untuk menilai


4 item, yakni:
• 1. Perspektif Keuangan
• 2. Perspektif Pelanggan
• 3. Perspektif Proses Bisnis Internal
• 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran
PERSPEKTIF KEUANGAN 2020

No Indikator Target 2020 Capaian

1 Persentase EBITDA > 27 % 27,89%


2 Persentase pencapaian 100 % 94,71 %
target EBITDA

3 Persentase profit margin > 40 % 41,59%


persediaan farmasi

4 Liquiditas RS dengan > 160 % 217,84 %


current ratio

5 Piutang BPJS 0% 1,22%


PERSPEKTIF KEUANGAN 2021

No Indikator Target 2021 Capaian

1 Pencapaian EBITDA RS Kumulatif > 35 M 44,81 M

2 Profit Margin RS Kumulatif ≥ 29 % 33,23%


3 Pencapaian laba bersih Kumulatif > 28,87M 27,23 M

4 a. Indeks Revenue pasien eksekutif RWJ  700rb 618rb


b. Indeks Revenue pasien eksekutif RWI  13 jt 14 jt

5 a. Indeks Revenue pasien JKN RWJ  500rb 436rb


b. Indeks Revenue pasien JKN RWI  9jt 9 jt

6 Rasio Biaya Obat Farmasi ≤ 19 % 20,82%

7 Persentase jumlah biaya tenaga kerja dibandingkan dengan revenue RS <26% 21,03%

8 Piutang BPJS dan Covid 19 Kemenkes > 60 hari ≤5% 6,69%


PERSPEKTIF PELANGGAN 2020

No Indikator Target Capaian

1 Persentase kepuasan pasien rawat jalan > 90 % 100 %

2 Persentase kepuasan pasien rawat inap > 90 % 100%

3 Persentase kepuasan pasien IGD > 90 % 90,20%


4 Persentase pasien kontrol > 90 % 83,30%
5 Persentase jumlah pasien baru rawat jalan Kelas I: > 35 % 8,18 %
Kelas II: > 30 %
Kelas III: > 25,5 %
PERSPEKTIF PELANGGAN 2021

No Indikator Target Capaian


1 a. Pencapaian pasien RWJ 5033,7 3467
b. Pencapaian pasien RWI 703,4 613
2 a. Pencapaian pasien Operasi 102 74
b. Pencapaian pasien Kelahiran 32 17
3 a. Jumlah pasien eksekutif RWI/hari (40% dr jumlah RWI RS) 281,3 147
b. Jumlah pasien eksekutif RWJhari (60% dr jumlah RWJ RS) 3020,2 1584

4 Jumlah Pasien Hallo Hermina thd target RWJ eksekutif > 10% 2,51%

5 a. Jumlah pendaftaran mll mobile apps ≥50% 42,29 %


b. Jumlah Pendaftaran mll Call Centre ≥ 25% 38,50%
c. Jumlah pasien RWJ tanpa appointment 0,1% 0,09%
PERSPEKTIF PELANGGAN 2021

No Indikator Target Capaian


6 Nilai Y.Slow Website ≥ 85% 90%
7 Follower Kumulatif Intagram >12000 9792
8 a. % Kepuasan pasien eksekutif thd pelayanan RS ≥100% 99%
b. % Kepuasan pasien JKN thd pelayanan RS ≥95% 97,67%

9 % kepuasan pasien asuransi / perusahaan thd pelayan RS > 100% 96,67%

10 a. Google Review ≥4,5 4,2


b. Nilai Page Speed ≥ 80% 91%
PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
2020

No Indikator Target Capaian

1 BOR > 100 % 96,32%

2 LOS rawat jalan < 1,5 jam 1 jam 41 menit

3 Persentase pasien rawat inap dari IGD > 80 % 92,86 %

4 Kecepatan proses billing pasien rawat < 1 jam 1 jam 15menit


inap

5 LOS pasien IGD rawat inap < 2 jam 2 jam 31 menit


PERSPEKTIF PROSES BISNIS INTERNAL
2021
No Indikator Target Capaian

1 LOS rawat Jalan < 1,5 jam 1 jam 26 menit

2 LOS rawat jnap < 2,6 hari 2,42 hari

3 LOS IGD < 2 jam 1 jam 51 menit

4 a. Pencapaian Utilisasi Poliklinik Eksekutif ≥ 80% 48,02%


b. Pencapaian Optimalisasi Poliklinik Eksekutif ≥ 60% 70,10%

5 a. Pencapaian Utilisasi Poliklinik Eksekutif ≥ 80% 48,52%


b. Pencapaian Optimalisasi Poliklinik Eksekutif ≥ 60% 86,03%
6 a. Persentase Severity Level 2 ≥ 30% 20,40%
b. Persentase Severity Level 3 ≥ 15% 7,58%
7 Kecepatan proses Billing Pasien Rawat Inap ( Asuransi) < 1 jam 1 jam 25 menit
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN TAHUN 2020

No Indikator Target Capaian

1 Persentase turn over karyawan tetap <1% 1,62 %

2 Persentase drop out karyawan kontrak < 1,5 % 3,41 %

3 Tingkat kepuasan karyawan tetap > 80 % 88%

4 Persentase jam diklat karyawan Staf klinis > 80 % 91,24 %


Staf non klinis > 80 %
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN TAHUN 2021

No Indikator Target Capaian

1 Persentase Karyawan dengan Pencapaian KPI > 5 > 60 % 80,03%

2 Produktivitas karyawan > 40 juta 50 juta

3 Persentase Pencapaian staf klinis mandiri di IGD (level Ia) > 80 % 70,24%

4 Persentase Pencapaian staf klinis mandiri di ICU (level Ia) > 80 % 84,71 %

5 Persentase Pencapaian staf klinis mandiri di Kamar Operasi (level > 80 % 70,07%
Ia)
PERSPEKTIF PERTUMBUHAN DAN
PEMBELAJARAN TAHUN 2021

No Indikator Target Capaian


6 a. Jumlah jam diklat staf fungsional klinis / orang  15 jam 11 jam
b. Jumlah jam diklat staf fungsional Non klinis / orang  10 jam 5 jam

7 a. Pelaksanaan Diklat sesuai perencanan  90% 100%


b. Pemenuhan diklat jenjang karir sesuai level karyawan  90% 89,59%

8 Persentase Karyawan kategori engaged > 80 % 81%


9 a. Pencapaian Turn Over karyawan tetap per TW ≤ 2% 0,99%
b. Pencapaian Drop out karyawan konak per TW ≤ 3% 5,01%

10 Karyawan yang melakukan implementasi Budaya Service > 100 % 92,30%


Excellent
PEMBAHASAN

• Pada tahun 2020 dan 2021 terdapat perbedaan indikator dari masing2
perspektif BSC
• Pada tahun 2020 dari masing2 perspektif masih terdapat beberapa
indikator yang belum tercapai / memenuhi target
• Pada tahun 2021 TW 1 juga dari masing2 perspektif masih banyak
indikator yang belum mencapai target.
INDIKATOR YG BELUM TERCAPAI
TAHUN 2020

Dari Perspektif Keuangan, terdapat 2 indikator Dari Perspektif Pertumbuhan dan pembelajaran,
yg tdk tercapai yaitu: terdapat 2 indikator yg tdk tercapai yaitu:
• Persentase turn over karyawan tetap
• % pencapaian target EBITDA RS
• Drop out karyawan kontrak
• Piutang BPJS

Dari Perspektif Pelanggan, terdapat 2 indikator Dari Perspektif PBI, terdapat 4 indikator yg tdk
yg tdk tercapai yaitu: tercapai yaitu:
• Persentase pasien control • BOR,
• LOS RWJ,
• Persentase jumlah pasien baru RWJ
• Kecepatan billing pasien RWI,
• LOS IGD ke RWI.
INDIKATOR YG BELUM TERCAPAI
TAHUN 2021

Dari Perspektif Keuangan, terdapat 4 indikator Dari Perspektif Pelanggan, terdapat 9 indikator yg tdk
yg tdk tercapai yaitu: tercapai yaitu:
• Pencapaian pasien RWJ & RWI,
• Pencapaian laba bersih kumulatif,
• Pencapaian pasien operasi & kelahiran,
• Indeks revenue pasien eksekutif dan JKN • Jumlah pasien eksekutif RWI & RWJ,
RWJ, • Jumlah pasien Hallo Hermina thd target RWJ Eksekutif,
• Rasio biaya obat • Jumlah pendaftaran melalui mobile apps/call center/tanpa
appointment,
• piutang BPJS dan Kemenkes. • nilai Y Slow website,
• Follower kumulatif instagram,
• % kepuasan pasien Eksekutif / JKN thd pelayanan RS,
• % kepuasan Asuransi/perusahaan thd pelayanan RS,
• Google review,
• Nilai page speed.
INDIKATOR YG BELUM TERCAPAI
TAHUN 2021

Dari perspektif Pertumbuhan Pembelajaran terdapat 6 indikator yg tdk tercapai yaitu:


• persentase pencapaian staf klinis mandiri di IGD (level 1 a),
• persentase pencapaian staf klinis mandiri di Kamar operasi (level 1a),
• jumlah jam diklat staf fungsional klinis dan non klinis / orang,
• pelaksanaan diklat sesuai perencanaan,
• pencapaian drop out karyawan kontrak per TW,
• pencapaian turn over karyawan tetap per TW,
• karyawan yang melakukan implementasi budaya service excellent.
INDIKATOR YG BELUM TERCAPAI
TAHUN 2021

Dari Perspektif PBI didapatkan 4 indikator yang tidak


tercapai yaitu:
• Pencapaian utilisasi poliklinik eksekutif
• Pencapaian utilisasi poliklinik JKN
• Presentase severity level 2
• Presentase severity level 3
KESIMPULAN

Dari BSC dapat dinilai kinerja RS Hermina Bekasi di tahun 2020 masih
lebih baik dari tahun 2021 hal ini juga karena dikarenakan perbedaan
indikatornya, oleh sebab itu untuk mencapai revenue sesuai target dan
menekan biaya maka perlu dilakukan upaya-upaya mencapai target tersebut.
SARAN/ UPAYA PERBAIKAN

1. MAN / SDM
a. Dokter
 Spesialis Fulltimer 32 dokter (standar 49)
 Dokter Subspesialis Fulltimer 3 dokter (standar 32)
 Dokter cutting (Bedah, THT, Mata Subspesialistik Rekontruksi, Mata Subspesialistik Glukoma, Mata
Subspesialistik Retina, BTKV, Bedah Syaraf, Obsgyn, Penyakit Dalam KHOM, Ortopedi Spine, Ortopedi
Onko, Sp.JP Aritmia)
 Dokter Spesialis emergency

b. Manajer Eksekutif
 Manajer Eksekutif tidak merangkap tugas
 CCO 2 orang di RWJ dan RWI
 PIC perusahaan asuransi, OOP
 Petugas SPGDT (khusus dan tidak merangkap)

c. Diklat
 Diklat service Execellent 100%, ACLS 100%, ATLS 98%, BTCLS 96,1%, Kardiologi Dasar 25%, Ponek 100%
 SDM Keperawatan :
- Gawat Darurat (Level 1a 53,8% (target 43%), Level 1b 26,9% (target 20%)
- Bedah lev. 1a 27,3% (target 43%), lev. 1b 39,4% (target 20%)
- Intensif lev. 1a 36,58% (target 43%), lev 1b 41,46% (target 20%)
SARAN/ UPAYA PERBAIKAN

2. Methode
A. Mutu Layanan
c. Hallo Hermina
a. Terpisah fasilitas Eksekutif dan Reguler :
d. Sistem informasi RS
- IGD Eksekutif - WA blast
- Kamar Bersalin Eksekutif - SIPANJANG
- SIMPOKASI
- Poliklinik Eksekutif - SIMASDICEK
- Perawatan Eksekutif - Auto Claim

b. Layanan one stop service :


- RWJ (setiap lantai ada kasir, farmasi, sampling lab)
- RWI (kemudahan dalam melakukan transaksi RWI)
SARAN/ UPAYA PERBAIKAN

2. Metode
B. Promosi
 Promosi Rumah Sakit aman (Video dan Pagging berkala)
 Seminar awam 2 kali dalam sebulan, Hermina talk (IG Live) 8 kali dalam sebulan
 Health talk dengan asuransi dan perusahaan
 Kunjungan secara onsite dan virtual untuk membuat engagement terhadap PIC
perusahaan dan asuransi
• Fast respon dalam menjawab kebutuhan pelanggan dan DM instagram
• Konten promosi dokter spesialis / sub spesialis dan produk unggulan (12 kali dalam
sebulan)
• Kerjasama dengan beberapa influencer (Selebrity dan Selebgram) pelanggan RSH. Bekasi
• Program screening katarak gratis untuk umum
• Give away 2 kali sebulan berupa discount pelayanan RS
SARAN/ UPAYA PERBAIKAN

3. Machine / Fasilitas
1. Layanan Jantung 3. Layanan Bedah
• Real Cath Lab dan EKG Holter, Echocardiografi, treadmill Orthopedi (PSLD)
Vaskuler (USG Vaskuler, C-Arm)
Urology (URS, C-Arm)
2. Layanan Mata Subspesialis Digestif (laparoscopy)

 Perimetri 4. Menambah 15 TT IGD Eksekutif (10% RWJ)


 Yag Laser
5 . Menambah 5 TT ICU dewasa (12% dr total RS)
• Non Contact Tonometri (NCT), OCT
• Funduscopy 6. Make over ruang poli dan perawatan eksekutif

• USG Mata + Biometri


• Argon Laser/green laser
• Set katarak standar
• Mikroskop Anterior
• Mesin Phaeco
SARAN/ UPAYA PERBAIKAN

UPAYA PENINGKATAN SEVERITY


LEVEL II & III

 Sosialiasi kepada DPJP kains, kaper, dan dokter mengenai diagnosa yang dapat meningkatkan
severity level dan menuliskan secara lengkap di resume medis
 Maksimal diagnosa di resume: penulisan semua diagnosa yang ada pada pasien di resum yang
nantinya akan di optimalisasi verifikasi internal di casemix
 Optimalisasi sevel 2 diruang perawatan
 Diklat: diklat koding awal, TKMB, sosialisasi hasil verifikasi klaim bupel, peningkatan sevel, icd
10 sevel 2 dan 3
 Menerima pasien rujukan on venti dan komplikasi (sudah dikoding awal minimal sevel 2/3)
SARAN/ UPAYA PERBAIKAN

UPAYA MENURUNKAN BIAYA OBAT

1. Mencari item obat dengan diskon besar


2. Mencari obat dan alkes dengan harga murah dan diskon besar
3. Tidak memakai obat paten untuk pasien JKN
4. Mencegah adanya copy resep
5. Mencocokan faktur dengan PO terkait dengan diskon obat dan alkes, sesuai dengan
formularium PT.MH
6. Pengecekan harga jual obat eksekutif setelah penginputan faktur secara rutin
7. Pengecekan harga jual obat JKN dengan zero profit dilakukan secara rutin
8. Pemisahan gudang JKN dan eksekutif.
SARAN/ UPAYA PERBAIKAN

UPAYA MENINGKATKAN UTILISASI ALKES

1. Diklat/ memfasilitasi pendampingan dari rekanan ke DPJP untuk kendala alkes dimana DPJP belum mahir
dalam pemakaiannya.
2. Membuat target dan monitoring pencapaian perhari utilisasi alkes
3. Pendekatan ke DPJP agar dapat optimalisasi penggunaan alat baik di poli maupun tindakan OK.
4. Promosi layanan dengan seminar awam dan medis.
5. Promosi ke RS Hermina cabang dan RS tipe B dan C mengenai produk layanan unggulan.
6. Penggunaan alkes seperti laparoscopy cholecystectomy / appendectomy pada pasien JKN, sehingga dapat
meningkatkan utilisasi alkes dan meminimalkan LOS
7. PKS dengan RS yang membutuhkan pemeriksaan penunjang seperti MRI, CT Scan, PA dengan rujukan
parsial
8. Paket pemeriksaan penunjang dalam paket MCU (treadmill, Echo, panoramic, USG, mammografi)
POLI EKSEKUTIF

MCU R.TUNGGU

Anda mungkin juga menyukai