Anda di halaman 1dari 10

LITERATUR REVIEW PENERAPAN SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN

KESEHATAN KERJA PADA PEMBANGUNAN JALAN TOL


Yuliana Laraswati1 , Dessy Laksyana Utami2
Program Studi Sarjana Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Respati Indonesia
Email : yuliana09061992@gmail.com

ABSTRAK
Latar Blakang: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja sistem perlindungan
bagi para pekerja terutama pada perusahaan yang memiliki risiko kecelakaannya tinggi,
secara khusus perusahaan yang berkaitan dengan konstruksi jalan tol. Pelaksanaan Sistem
Manajemen Keselamatan Dan Kesehatan Kerja merupakan salah satu faktor penting namun
memiliki banyak kendala dan hambatan. Banyaknya kecelakaan kerja pada proyek
infrastruktur khususnya jalan tol menunjukkan adanya permasalahan yang terkait dengan
pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lapangan.
Metode : studi ini merupakan tinjauan literatur (literature review) yang sengaja menganalisis
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada konstruksi jalan tol. Sumber
yang digunakan untuk melakukan tinjauan literatur ini meliputi studi pencarian sistematis
data base dari komputerisasi (google cendakia). Pencarian dibatasi sejak 10 tahun terahir.
Hasil Penelitian: Dari 10 review yang dilakukan di dapatkan evaluasi Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada jalan tol didapatkan 8 diantaranya belum sesuai
dan 2 diantaranya sesuai,element yang tidak memenuhi yaitu pengunaan APD yang belum
merata kesetiap pekerja.
Kesimpulan: Dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat tiga hal yang perlu diperhatikan
dalam pelaksanaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dibidang konstruksi khususnya jalan
tol. Hal pertama adalah upaya meminimalisasi perilaku. Hal kedua adalah upaya
meningkatkan kepatuhan pekerja dalam melaksanakan prosedur Keselamatan dan
Kesehatan Kerja dengan membuat kebijakan dan program yang diwujudkan dalam bentuk
penyediaan saran dan prasarana Keselamatan dan Kesehatan Kerja serta program-program
yang mendukung sebagai wujud dari komitmen top management. Hal ketiga adalah upaya
peningkatan pelaksanaan prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan
melaksanakan pengawasan yang tepat dan didukung oleh penerapan hukuman yang tegas
sesuai dengan peraturan yang berlaku.
Kata Kunci: Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3), Jalan Tol
ABSTRACT
Background: The Occupational Health and Safety Management System is a protection
system for workers, especially in companies that have a high accident risk, especially
companies related to toll road construction. The implementation of the Occupational Health
and Safety Management System is one of the important factors but has many obstacles and
obstacles. The number of work accidents on infrastructure projects, especially toll roads,
shows that there are problems related to the implementation of Occupational Safety and
Health in the field.
Methods: This study is a literature review that deliberately analyzes the Occupational
Health and Safety Management System in toll road construction. The sources used to
conduct this literature review include a systematic search of computerized databases
(google scholar). Search restricted since last 10 years.
Research Results: From 10 reviews conducted, an evaluation of the Occupational Health
and Safety Management System on toll roads found 8 of them were not appropriate and 2 of
them were appropriate, the element that did not meet was the use of PPE that was not
evenly distributed to each worker.
Conclusion: It can be concluded that there are three things that need to be considered in
the implementation of Occupational Safety and Health in the construction sector, especially
toll roads. The first thing is an effort to minimize behavior. The second thing is an effort to
improve worker compliance in implementing Occupational Safety and Health procedures by
making policies and programs that are realized in the form of providing advice and
infrastructure for Occupational Safety and Health as well as supporting programs as a
manifestation of top management's commitment. The third thing is an effort to improve the
implementation of Occupational Safety and Health procedures by carrying out proper
supervision and supported by the application of strict penalties in accordance with applicable
regulations.
Keywords: Occupational Health and Safety Management System, Toll Road
A. PENDAHULUAN memiliki risiko kecelakaan kerja
Keselamatan dan yang cukup tinggi. Apabila terjadi
Kesehatan Kerja adalah bagian kecelakaan kerja, maka akan
penting dalam mendorong menimbulkan berbagai kerugian,
produkktivitas dan kinerja pekerja, baik kerugian secara materi,
namun pada sektor konstruksi jatuhnya korban jiwa, maupun
jalan tol budaya kinerja K3 terganggunya proses produksi.
pelaksanaannya belum maksimal International Labour
dan kurangnya kesadaran akan Organization (ILO) tahun 2018,
pentingnya sistem manajemen K3. menyatakan bahwa setiap
Untuk mewujudkan penarapan tahunnya terdapat 2,78 juta
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pekerja meninggal karena
yang lebih optimal dalam dunia kecelakaan kerja (13,7%) dan
konstruksi, maka setiap penyakit akibat kerja (86,3%).
perusahaan wajib memiliki Sistem Badan Penyelenggara
Manajemen Keselamatan dan Jaminan Sosial (BPJS)
Kesehatan Kerja (SMK3) yang Ketenagakerjaan mencatat angka
akan mengatur penerapan K3 kecelakaan kerja di Indonesia
dengan baik. cenderung terus meningkat. Pada
Sistem Manajemen tahun 2017 (123 ribu kasus), kasus
Keselamatan dan Kesehatan Kerja kecelakaan kerja meningkat sekitar
(SMK3) adalah bagian dari sistem 20% dibandingkan tahun 2016.
manajemen keseluruhan yang Dan pada tahun 2018 kembali
meliputi struktur organisasi, meningkat dengan kasus
perencanaan, tanggung jawab, sebanyak 157.313 kasus.
pelaksanaan, prosedur, proses Selanjutnya tercatat hampir 32%
dan sumber daya yang dibutuhkan kasus kecelakaan kerja yang ada
bagi pengembangan, penerapan, di Indonesia terjadi pada sektor
pencapaian, pengkajian dan kontruksi yang meliputi semua
pemeliharaan kebijakan jenis pekerjaan proyek gedung,
Keselamatan dan Kesehatan Kerja jalan, jembatan, terowongan,
dalam rangka pengendalian risiko irigasi bendungan, dan sejenisnya.
yang berkaitan dengan kegiatan Dalam mewujudkan tertib
kerja guna terciptanya tempat kerja penyelenggaraan pekerjaan
yang aman, efesien dan produktif. konstruksi jalan tol, maka
Percepatan pembangunan perusahaan yang terlibat wajib
infrastruktur yang dilakukan memenuhi syarat-syarat tentang
pemerintah merupakan keamanan keselamatan dan
perkembangan era industrialisasi kesehatan kerja pada tempat
yang bersifat global dan memiliki kegiatan konstruksi jalan tol.
perkembangan yang sangat pesat, Kecelakaan kerja dapat
seperti industri konstruksi jalan tol mengarahkan kerugian yang
yang menyediakan jasa konstruksi signifikan bagi individu, komunitas
dan memiliki peran yang cukup dan organisasi.
signifikan terhadap pembangunan
saat ini. Pekerjaan di sektor B. METODE PENELITIAN
industri kontruksi merupakan Studi ini merupakan tinjauan
pekerjaan yang berbahaya dan literatur (Literatur review) yang
mencoba mengetahui Penerapan Adapun dari beberapa penelitian
Sistem Manajemen Keselamatan menunjukkan apa saja Penerapan
dan Kesehatan Kerja Pada Sistem Manajemen Keselamatan
Pembangunan Jalan Tol. Sunber dan Kesehatan Kerja Pada
yang digunakan untuk melakukan Pembangunan Jalan Tol. Hal
tinjauan literature ini meliputi studi tersebut dapat dilihat pada tabel
pencarian sistematis data base berikut:
dari komputerisasi (google
cendekia). Pencarian dibatasi
sejak 10 tahun terakhir.

C. HASIL PENELITIAN

No Penulis Metode Penelitian Hasil Penelitian


1. Tambok Siahaan Kuantitatif Berdasarkan hasil analisis data dan
Sofyan M. Saleh Kuesioner investigasi dilapangan, menunjukkan
Hafnidar A. Rani mayoritas SDM yang berada di lokasi
proyek jalan tol telah melaksanakan
penerapan SMK3 sesuai dengan
ketentuan yang telah ditetapkan, dari
hasil kuesioner yang diperoleh
berdasarkan 5 (lima) dimensi analisis
penerapan SMK3 menunjukkan tingkat
kesadaran SDM dilingkungan proyek
yaitu pekerja dan personil proyek sudah
sangat baik, karena jika dilihat
berdasarkan analisis berdasarkan
dimensi tanggungjawab dan komitmen
perusahaan, analisis berdasarkan
dimensi kebijakan dan disiplin K3,
analisis berdasarkan dimensi
komunikasi dan pelatihan K3, analisis
berdasarkan dimensi inspeksi dan
penyelidikan kecelakaan kerja, dan
analisis berdasarkan dimensi evaluasi
perusahaan telah sesuai dengan
Peraturan Menteri Pekerjaan Umum
Nomor : 05/PRT/M/2014.
2. riana Srisantyorini Kuantitatif Dari hasil penelitian
Rika Safitriana Wawancara tersebut dapat dinyatakan telah sesuai
dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
2012.
Dengan hasil observasi checklist
berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 50 Tahun
2012
penilaian tingkat penerapan SMK3
pada elemen
10 pengumpulan dan penggunaan data
didapatkan persentase yang berjumlah
100% dan
elemen 11 pemeriksaan SMK3 yang
berjumlah
91,66% yaitu termasuk kategori dengan
tingkat
penilaian baik.
3. Lia Irawati Analisis Diskripsi Berdasarkan hasil analisis data dan
Dr.Ir. Hendrik Sulistio kuesioner kueioner dilapangan Perlunya
Megawaty, ST., MT pelatihan Manajemen K3 agar semua
pihak yang bertanggungjawab
diperusahaan mempunyai
kemampuan yang cukup dan
mengetahui tentang manejemen K3.
Kerena tidak semua karyawan/pekerja
yang berkerja diperusahaan atau
kontraktor yang ada mengetahui
tentang manajemen K3.
4. Iis Inayah metode Pavement Dari data yang diperoleh pada Ruas
Hera Widyastuti Condition Index Jalan Tol Jakarta-Cikampek memiliki
(PCI) total luas kerusakan pada jalan utama
11.715, 53 m2 (0,67%) yang tersebar
pada 1.307 segmen (26,72%). Dari
hasil analisa data kerusakan dengan
menggunakan metode Pavement
Condition Index (PCI) pada setiap Sub
Ruas Jalan Tol Jakarta-Cikampek
memiliki nilai PCI berkisar antara 40,5-
100. Dengan kualifikasi kondisi
perkerasan mulai dari buruk ( Poor)
sampai dengan sempurna (Excellent).
Sub ruas yang memiliki nilai PCI
terendah yaitu Sub Ruas Cibitung-
Cikarang Barat dengan nilai PCI
sebesar 40,5 dengan kualifikasi
perkerasan buruk (Poor).
5. Silfinus Padma W.C. Kualitatif Dari hasil penelitian yang di dapat
Binatara Leyn Perbangdingan ternyata persentase kepatuhan
masingmasing kontraktor terhadap
penerapan peraturan tersebut berbeda-
beda. Variasi kategori adalah cukup
dan sangat baik sehingga dapat
disimpulkan bahwa tingkat kepatuhan
kontraktor masih belum merata
6. I Nyoman Lokajaya Pendekatan Kelengkapan fasilitas yang berkaitan
deskriptif-kualitatif
dengan pelaksanaan sistem SMK3
pada Proyek Peningkatan Struktur
Jalan Batas Kota Muara Teweh–Kandui
dikategorikan sedang
7. Marta Resmana Devi analisis deskriptif Identifikasi faktor risiko kecelakaan
Agus Ismail kualitatif pada Proyek Pembangunan Jalan Tol
Eko Walujodjati Cileunyi – Sumedang – Dawuan
(CISUMDAWU) phase II dengan
berupa penilaian peluang risiko yang
terjadi ditempat kerja, dan
diklasifikaikan menurut jenis
kecelakaan dan jenis luka, sehingga
akan didapat hasil frekuensi dari hasil
risiko kecelakaan yang telah terjadi di
proyek dan hasil identifikasi diambil
risiko yang memliki tingkat frekuensi
rendah, sedang, tinggi dan extreme
sebagai risiko dominannya
8. Dani Hartanto Kualitatif Random Hasil penelitian dari kelima variabel
Ronald Siahaan sampling bebas ini urutan besarnya pengaruh
Suprapto adalah disebabkan oleh Sistem
Manajemen K3 (X2) 73,4%, Mekanisme
Alat Pelindung Diri (X3) 60,9%, Definisi
dan Inisiasi K3 (X1) 42,6%, Risiko K3
(X5) 7,9% dan Sarana dan Prasarana
K3 (X4) 3,5% sehingga yang perlu
ditangani oleh pimpinan proyek adalah
berdasarkan urutan persentasi
tersebut.
9. Made Bayu Sambira Sampling Insidental Terdapat ketidaksesuaian antara
Teja pemahaman pengetahuan
I N. Sutarja Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)
Gd. Astawa Diputra dengan penerapan perilaku pekerja
konstruksi pada Proyek Pembangunan
Jalan Tol Nusa Dua – Ngurah Rai –
Benoa Paket 3, dimana proyek jalan tol
ini dibangun di atas laut.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
terdapat hubungan atau korelasi yang
positif dan rendah antara pengetahuan
K3 dengan perilaku pekerja. Dari
aspek-aspek pengetahuan K3, maka
aspek mekanisme penggunaan alat
pelindung diri dan pemanfaatan sarana
prasarana di tempat kerja berpengaruh
secara positif/berbanding lurus dan
tidak signifikan, sedangkan aspek
pemahaman akan definisi dan inisiasi,
pemahaman sistem manajemen K3 dan
pemahaman akan risiko berpengaruh
secara negatif/berbanding terbalik dan
tidak signifikan terhadap penerapan
pekerja konstruksi dalam berperilaku
aman dan selamat.
10. Fajar Susilowati kuantitatif dengan Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Riska Rahayu menggunakan terdapat tiga hal yang perlu
Siti Amalia Statistik Non diperhatikan dalam pelaksanaan K3
Parametrik dibidang konstruksi khususnya jalan tol.
Hal pertama adalah upaya
meminimalisasi perilaku beresiko pada
pekerja dengan memberikan bekal
pengetahuan yang cukup dan sistem
pengawasan yang baik. Hal kedua
adalah upaya meningkatkan kepatuhan
pekerja dalam melaksanakan prosedur
K3 dengan membuat kebijakan dan
program yang diwujudkan dalam
bentuk penyediaan sarana dan
prasarana K3 yang mendukung
sebagai wujud dari komitmen top
management. Hal ketiga adalah upaya
peningkatan pelaksanaan prosedur K3
dengan melaksanakan pengawasan
yang tepat dan didukung oleh
penerapan hukuman yang tegas sesuai
dengan peraturan yang berlaku. Ketiga
hal tersebut harus diperhatikan agar
dapat mendukung keberhasilan
pelaksanaan program K3 untuk
meminimalisasi kecelakaan, khususnya
pada proyek jalan tol di Indonesia.

D. PEMBAHASAN identifikasi potensi bahaya,


Penerapan Sistem Manajemen penilaian dan
Keselamatan dan Kesehatan pengendalian risiko, peraturan
Kerja perundangan-
Berdasarkan Peraturan undangan dan persyaratan lainnya
Pemerintah dan sumber
Nomor 50 Tahun 2012 terkait daya yang dimiliki. Selain itu,
penerapan SMK3 dalam menyusun
bahwa dalam menyusun rencana rencana K3 harus melibatkan ahli
K3 pengusaha K3, Panitia
harus mempertimbangkan hasil Pembina K3, wakil pekerja/buruh
penelaahan awal,
dan pihak lain kepada pekerjanya untuk
yang terikat di perusahaan. memberikan lingkungan kerja yang
aman.
Elemen K3 dalam Manajemen E. KESIMPULAN
OHSAS 18001: 2007 mengatur Dapat ditarik kesimpulan bahwa
tentang pemantauan dan evaluasi terdapat tiga hal yang perlu
terkait dengan elemen Kebijakan diperhatikan dalam pelaksanaan
Sistem Keselamatan dan K3 dibidang konstruksi khususnya
Kesehatan Kerja (SMK3), jalan tol. Hal pertama adalah
Perencanaan K3, Implementasi upaya meminimalisasi perilaku
dan Operasi K3, Inspeksi dan beresiko pada pekerja dengan
Perbaikan K3, dan Tinjauan memberikan bekal pengetahuan
Manajemen K3. Hal ini yang cukup dan sistem
menunjukkan bahwa implementasi pengawasan yang baik. Hal kedua
sistem manajemen K3 dilakukan adalah upaya meningkatkan
melalui pemantauan atau kepatuhan pekerja dalam
pengawasan dan evaluasi yang melaksanakan prosedur K3
baik sesuai dengan prosedur yang dengan membuat kebijakan dan
ada (Nyoman, 2015). program yang diwujudkan dalam
Di sektor konstruksi, melalui bentuk penyediaan saran dan
Peraturan Pekerja Umum No 05 prasarana K3 serta program-
Tahun 2014 bahwa seluruh program yang mendukung sebagai
perusahaan di bidang konstruksi wujud dari komitmen top
wajib menerapkan SMK3. Hal ini management. Hal ketiga adalah
bertujuan supaya bisa upaya peningkatan pelaksanaan
meningkatkan efektivitas prosedur K3 dengan
perlindungan keselamatan dan melaksanakan pengawasan yang
kesehatan kerja yang terencana, tepat dan didukung oleh
terstruktur, terukur, serta penerapan hukuman yang tegas
terintegrasi, sehingga dapat sesuai dengan peraturan yang
mencegah dan mengurangi berlaku. Ketiga hal tersebut harus
kecelakaan kerja dan penyakit diperhatikan agar dapat
akibat pekerjaan. mendukung keberhasilan
ISO 45001:2018 adalah standar pelaksanaan program K3 secara
internasional tahun 2018 untuk keseluruhan sehingga dapat
Occupational Health and Safety menciptakan peningkatan kualitas
Management System (OHSMS) hidup para pekerja agar mereka
atau diartikan sebagai Sistem mampu bekerja dengan sebaik
Manajemen Kesehatan dan mungkin untuk meningkatkan
Keselamatan Kerja. Yang mana kinerja pelaksanaan proyek
perusahaan memberikan jaminan konstruksi tempat mereka bekerja.
F. SARAN meningkatkan kualitas
pelaksanaan K3 di lapangan. Hal
Berdasarkan kesimpulan tersebut,
ini perlu didukung dengan adanya
maka banyak hal yang perlu
regulasi yang tegas dari
dilakukan dalam upaya perbaikan
pemerintah dan kepemilikan
pelaksanaan proyek jalan tol di
sertifikat seperti ISO14000 tentang
Indonesia. Salah satu upaya yang
K3 oleh perusahaan konstruksi.
dapat dilakukan adalah dengan
Science. Elsevier, 117
G. DAFTAR PUSTAKA (October 2018), pp. 417–427.
doi: 10.1016/
Abdullah, Z. 2018. Analisis Pengaruh
j.ssci.2019.04.022.
Keselamatan dan Kesehatan
Korkmaz, S. and Park, D. J. 2018.
Kerja (K3) Terhadap Kinerja
Pekerja Konstruksi (Studi Comparison of Safety
Kasus Proyek The Manhattan Perception between Foreign
Mall & Condominium. Teras and Local Workers in the
Jurnal, doi: Construction Industry in
10.29103/tj.v8i1.144. Republic of Korea. Safety and
Health at Work. Elsevier Ltd,
Åsgård, T. 2018. Health, safety and
9(1), pp. 53–58. doi:
environment in the teaching 10.1016/j.shaw.2017. 07.002.
of project management. The
Marlee, M. 2018. Analisis Korelasi
case of bachelor education in
construction engineering in Faktor Penerapan K3
Norway. Procedia Computer Terhadap Kinerja Waktu.
Science. Elsevier B.V., 138, pp. Jurnal Mitra Teknik Sipil, 1(1),
688–696. doi: pp. 220–229.
10.1016/j.procs. 2018.10.091.
Mohammadi, A., Tavakolan, M. and
Ayessaki, W. Y. and Smallwood, J.
Khosravi, Y. 2018. Factors
2017. Influencing Workers’ influencing safety
Performance through Health performance on construction
and Safety Interventions. projects: A review. Safety
Procedia Engineering. Elsevier Science, 109(June), pp. 382-
B.V., 182, pp. 42–49. doi: 397. doi: 10.1016/j.ssci.2018.
10.1016/j.proeng.2017. 06.017.
03.111.
Nyoman. 2015. Penerapan Sistem
Deisy Rawis Jermias Tjakra, T. and Tj
Manajemen Keselamatan dan
Arsjad, T. 2016. Perencanaan Kesehatan Kerja. Jurnal Teknik
Biaya Keselamatan dan Industri HEURISTIC.
Kesehatan Kerja (K3) Pada
Proyek Konstruksi Bangunan Rita, E. and Carlo, D. N. 2017. Analisis
(Studi Kasus: Sekolah Korelasi Faktor Penerapan K3
St.Ursula Kotamobagu. Jurnal Terhadap Kinerja Waktu.
Sipil Statik. Jurnal REKAYASA.
Karimi, H. and Taghaddos, H. 2019. Rudyarti, E. 2017. Hubungan
The
Pengetahuan Keselamatan
influence of craft workers’ dan Kesehatan Kerja dan
educational attainment and Sikap Penggunaan Alat
experience level in fatal Pelindung Diri Dengan
injuries prevention in Kejadian Kecelakaan Kerja
construction projects. Safety Pada Pengrajin Pisau Batik Di
Pt. X. Jurnal Kesehatan Proyek Infrastruktur Pada
Masyarakat. doi: No.ISSN Awal 2018.
online : 2541-5727. Sholih, M. https://tirto.id/cE4M.
2018. Daftar Kecelakaan

Anda mungkin juga menyukai