1922201032
Email: mursyid.khalid19@student.univrab.ac.id
ABSTRAK
BAB 1
PENDAHULUAN
a. Identifikasi Bahaya
Pada tahap ini pihak manajemen perusahaan diharapkan mampu
menjelaskan secara detail bentuk-bentuk resiko yang telah
diidentifikasi sebelumnya, seperti ciri-ciri resiko dan faktor-faktor
yang menimbulkan resiko tersebut.
b. Menempatkan ukuran dari suatu bahaya
Pada tahap ini pihak manajemen sudah bias menentukan ukuran atau
skala yang dipakai termasuk metodologi yang digunakan dalam
penelitian.
c. Menempatkan alternative-alternatif
Pada tahap ini manajemen sudah melakukan pengolahan data yang
kemudian dijabarkan dan dikemukakan sebagai alternatif.
1.
2.
2.1.
2.2.
2.3.
2.4.
2.5.
2.6.
2.7.
2.8.
2.9.
2.9.1.
2.9.2. Batasan Perilaku
Menurut Skiner, seorang ahli psikologi merumuskan bahwa
perilaku merupakan respon atau reaksi seseorang terhadap stimulus
(rangsangan dari luar). Teori skinner ini dikenal dengan teori “S-
OR” atau stimulus-organisme-respon (Notoatmojo, 2007). Dalam
teori skinner dibedakan adanya dua respon yaitu :
1. Respondent respons, yitu respon yang ditimbulkan oleh
rangsangan (stimulus) tertentu disebut eliciting stimulation
karena respon yang relatif tetap.
2. Operani respons, yaitu respon yang timbul dan berkembang
kemudian diikuti oleh stimulus atau perangsang. Peransang ini
disebut reinforcing stimulation karena memperkuat respon.
Pasal 19a
(1) Untuk menerapkan SMK3 pada setiap penyelenggaraan
pekerjaan konstruksi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 ayat
(1), dibentuk Komite Keselamatan Konstruksi.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 24 Januari 2018
MENTERI PEKERJAAN UMUM
DAN PERUMAHAN RAKYAT
REPUBLIK INDONESIA,
ttd
M. BASUKI HADIMULJONO
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal 25 Januari 2018
DIREKTUR JENDERAL
PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA,
Ttd
WIDODO EKATJAHJANA
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2018
NOMOR 179
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1. BAGAN ALIR PENELITIAN
Gambar 2: Bagan Alir Metode Penelitian
3.2. Lokasi Penelitian
Lokasi proyek jalan tol Pekanbaru-Bangkinang ini tepatnya di
perbatasan desa Rimbo Panjang dengan desa Sungai Pinang kabupaten
Kampar dan berakhir di seberang kota Bangkinang, akses yang sedang di
bangun tersebut yaitu jalan bebas hambatan.
Penilaian resiko
1. Nilai 1 dan 2 = Resiko rendah
2. Nilai 3 dan 4 = Resiko sedang
3. Nilai 6 dan 9 = Resiko tinggi
2. Menganalisis faktor-faktor penyebab resiko kesehatan dan
keselamatan kerja yang terkait dengan pekerjaan pembuatan saluran
drainase jalan Tol Pekanbaru-Bangkinang.