Anda di halaman 1dari 17

FORMULIR PEER REVIEW TUGAS METODOLOGI PENELITIAN

Nama/NIM reviewer : Faisal Prasetyo Adi/21510334020

Kelas :K
Nama/NIM penulis : Husain Ahmad Faisal
Judul artikel : ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA TERHADAP PEKERJA
KONSTRUKSI DENGAN METODE JOB SAFETY ANALISIS (STUDI KASUS PROYEK “X”)

Peer review pertama, tanggal: …… Peer review kedua, tanggal: ……


No Aspek penilaian
Jumlah Nilai Bobot Nilai Jumlah Nilai Bobot Nilai
kesalahan (1-4) x bobot kesalahan (1-4) xbobot

1 Tata bahasa dan PUEBI 4 3 4 12 5 3 4 12


2 Kutipan dan daftar pustaka 1 4 4 16 1 4 4 16
3 Kebaruan topik dan isi 1 4 6 24 1 4 6 24
4 Kesinambungan penulisan 1 4 7 28 3 3 7 21
5 Struktur dan format 2 4 4 16 18 1 4 4
penulisan
Total nilai x bobot 96 77

Kelebihan atau kekurangan halaman dari batas 7 halaman menyebabkan pengurangan nilai 20 poin per halaman dari nilai maksimal
yang didapat.
ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP PEKERJA KONSTRUKSI DENGAN METODE JOB
SAFETY ANALISIS
STUDI KASUS PROYEK “X” Commented [FP1]: Judul beri tanda kurung dalam "Studi
Kasus Proyek "X" " dan format masih salah
Husain Ahmad Faisal
21510334019
husainahmad.2021@student.uny.ac.id

Abstrak
Proyek kontruksi merupakan kegiatan jasa pekerjaan yang memliki
peranan penting terhadap potensi risiko kecelakaan. Hingga saat
ini, potensi risiko terhadap kecelakaan masih menjadi masalah
serius yang belum mendapatkan perhatian khusus dari berbagai
pihak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek Pakuwon Residence
Bekasi Mixed Use Development. Data dianalisis menggunakan
metode Job Safety Analysis (JSA) yang efektif dalam
mengidentifikasi dan mengatasi bahaya yang mungkin terjadi,
sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan cedera pekerja.
Statistik kecelakaan kerja periode bulan Juni 2022 hingga Maret
2023 menunjukkan 0 (nol) korban jiwa, 3 kecelakaan berat, dan 7
kecelakaan ringan mayoritas disebabkan oleh Faktor Manusia.
Hasil analisis menunjukkan penerapan K3 di proyek Bekasi Mixed
Use Development sudah sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemnen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Kata kunci: Penerapan SMK3, JSA, Kecelakaan Kerja

BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebuah Tindakan yang diambil
untuk melindungi tenaga kerja dan orang lain dari penyakit dan kecelakaan
kerja yang terjadi di proyek konstruksi. Metode yang digunakan adalah Job
Safety Analysis (JSA), yang merupakan proses untuk mengidentifikasi potensi
bahaya pada pekerjaan tertentu. Tujuan (JSA) adalah untuk mengevaluasi risiko
yang terjadi dengan pekerjaan tersebut dan membuat langkah-langkah
pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut. Banyak
orang, terutama pekerja yang mengalami dampak negative dari kecelakaan dan
penyakit akibat kerja. Penyebab utama kecelakaan kerja adalah tidak mematuhi
aturan penerapan K3 pada saat melakukan kegiatan dilapangan.
Proses Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) akan diterapkan melalui
program perusahaan yang diatur oleh undang-undang ketenagakerjaan untuk
meminimalkan jumlah kecelakaan kerja hingga mencapai Zero Accident.
Pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan untuk memungkinkan hal ini
terjadi, seperti Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(JAMSOSTEK), Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/Men/1996
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Namun, pada
kenyataannya, peraturan dan persyaratan K3 masih sering diabaikan saat proyek
dijalankan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran tentang risiko yang
harus ditanggung oleh karyawan dan perusahaan jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan selama proses pekerjaan.
Oleh karena itu, penulis ingin mempelajari masalah tentang penggunaan
Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja di proyek
konstruksi menggunakan Job Safety Analysis Keselamatan Kerja (studi kasus :
Proyek ”X”). Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan
K3 pada pekerja di proyek konstruksi.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan
beberapa permasalahan yang akan diteliti yaitu:
1. Bagaimana penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan
menggunakan metode0Job Safety Analysis (JSA) pada proyek konstruksi “X”.
2. Bagaimanakah00hubungan00faktor-faktor00yang00mempengaruhi
Keselamatan00dan00Kesehatan00Kerja00(K3) terhadap penerapan
Keselamatan0dan0Kesehatan00Kerja00(K3)00pada proyek “X”.
1.3 Tujuan
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain
sebagai berikut:
1. Mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)0dengan
menggunakan0metode Job Safety Analysis (JSA).
2. Mengetahui hubungan antara faktor-faktor00yang00mempengaruhi
Keselamatan00dan00Kesehatan Kerja00(K3)00terhadap penerapan
Keselamatan0dan0Kesehatan00Kerja (K3) pada proyek konstruksi “X”.
1.4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan
Pada penelitian mengenai percepatan pekerjaan proyek kontruksi
telah0dilakukan oleh beberapa0peneliti. Beberapa penelitian sebelumnya dapat
dijadikan referensi guna mengembangkan skripsi ini sebagai berikut:
1. (Awuy et al., 2017) dengan judul penelitiannya “Faktor-faktor Penghambat
Penerapan Sistem Manajemen K3 Pada Proyek “X” yang membahas mengenai Commented [FP2]: Penulisan Judul refrensi harus cetak
faktor penghambat yang paling berpengaruh ialah kurangnya pelatihan K3 karena miring
banyak beberapa perusahaan yang belum memahami serta mengerti konsep dari
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan banyak
perusahaan menganggap bahwa jika diberlakukan SMK3 akan menambah cost
(biaya) pada perusahaan.
2. (Danielsen et al., 2017) dari jurnal “HSE in Civil Engineering Programs and
Industry Expectations” yang membahas mengenai ekspektasi terhadap K3LL
(Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan) merupakan hal yang
sangat penting dan sikap positif K3LL dapat menjadi satu faktor untuk
meningkatkan keselamatan di lokasi proyek konstruksi. Ketika industri
konstruksi melanjutkan perjalanannya mencapai visi zero accident, sangat
penting untuk mengendalikan faktor manusia. Studi menunjukkan bahwa
penyebab paling umum dari kecelakaan suatu proyek konstruksi ialah kesalahan
manusia.
3. (Pangkey et al., 2012) pada jurnal “Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Proyek Konstruksi di Indonesia” Commented [FP3]: Penulisan judul refrensi harus cetak
menerangkan bahwa standar dan pedoman yang digunakan untuk mengatur miring
terlaksananya SMK3 disusun dalam Rencana Mutu,
Keselamatan00dan00Kesehatan00Kerja serta Lingkungan0Proyek
(RMK3LP).0Dasar00penerapan SMK300disesuaikan dengan standar
internasional yaitu OHSAS 18001:1999. Dilihat dari keberadaan
kebijakan,0komitmen, perencanaan,ipenerapan, pengukuran, evaluasi, dan
peninjauan0kembali oleh0pihak manajemen, OHSAS 18001:1999 memiliki
kesamaan dengan PERMENAKER No.05/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
4. (Smallwood, 2015) dengan judul penelitian “Optimising the Elements of A
Construction Health and Safety (H&S) Programme and Audit System”
menerangkan bahwa penekanan harus diberikan pada penilaian Hazard
Identification and Risk Assessment (HIRA) dan manajemen risiki. Audit harus
berfokus pada kinerja K3 seperti praktisi pekerja, identifikasi bahaya, penilaian
risiko, serta intervensi yang berkontribusi pada budaya K3 yang ‘sehat’ dan yang
menghasilkan iklim K3 yang ‘sehat’ seperti komitmen manajemen, pengawasan,
dan partisipasi pekerja.
5. (Wirahadikusumah, 2007) dalam jurnalnya yang berjudul “Tantangan Masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi di Indonesia” menurut Commented [FP4]: Penulisan judul refrensi harus cetak
deskripsi dari berbagai proyek bangunan K3 di Indonesia, masalah dan kesulitan miring
yang terjadi adalah akibat dari tingkat kehidupan yang buruk secara umum. Lebih
dari 50% pekerja konstruksi di Indonesia hanya tamat SD. Sebagian besar dari
mereka adalah pekerja dengan kemampuan dasar yang memasuki bidang jasa
konstruksi sebagai akibat dari pilihan hidup yang terbatas. Mereka adalah pekerja
harian lepas yang tidak mencari pekerjaan terampil di sektor konstruksi. Tentu
saja, masalah K3 di industri konstruksi. Commented [FP5]: Refrensinya terlalu lampau

BAB III METODE PENELITIAN


3.1 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian00dan pengumpulan00data berada di lokasi proyek
Pembangunan “X.
3.2 Desain Penelitian
Secara umum, metodologi penelitian yang penulis gunakan
tersusun dalam suatu diagram alir sebagai berikut:

Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer: Data Sekunder:


- Pengamatan Langsung - Studi Pustaka
- Tanya Jawab / - Pengumpulan Data
Interview Tertulis Proyek

Analisis Penerapan Sistem K3

Evaluasi penerapan sistem K3 dan


tindakan yang dilakukan pada
pelaksanaannya

Selesai

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian


Berikut penjelasan dari gambar diagram alir diatas :
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah didapat seiring berjalannya penelitian di
lapangan dengan menganalisa fenomena yang terjadi di proyek
yaitu terjadinya keterlambatan pekerjaan pada proyek sehingga
target pekerjaan tidak sesuai.
2. Studi Literatur
Dari hasil analisis kejadian yang terjadi di lapangan, studi
literatur berupa junal dan referensi-referensi yang relevan dengan
kasus atau permasalahan yang ditemukan.
3. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan menggunakan data yang terdapat
dalam proyek selama melaksanakan Kerja Praktek di proyek “X”.
Dalam penilitian ini menggunakan dua jenis data yaitu, antara
lain:
• Data Primer
Merupakan data yang dilakukan secara langsung/informasi
yang didapatkan dari narasumber langsung.
• Data Sekunder
Merupakann data-data yang didapat dari referensi internet
ataupun sumber yang didaptkan secara tidak langsung.
4. Analisis Penerapan Sistem Manajemen K3
Penerapan peraturan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) berlaku untuk :
a. Tiap karyawan dan tenaga kerja. Dalam lingkungan proyek
“X”.
b. Orang lain, tamu, ataupun pengunjung yang berada dalam
lingkungan proyek “X”.
c. Setiap0peralatan maupun material yang0digunakan di
lingkungan proyek “X”.
Target pennerapan standar sistem manajemen K3 secara
konsisten untuk pencapaian target tanpa kecelakaan (Zero
Accident).
5. Evaluasi Penerapan Sistem K3
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem manajemen K3
terdapat dua faktor, yaitu faktor penghambat contohnya
kurangnya penerapan safety K3 (PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 2)
dan kurangnya kesadaran akan kewajiban dari perusahaan
melakukan penerapan SMK3. Yang kedua, faktor pendukung
contohnya penerapan penggunaan APD pada proses pelaksanaan
pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat seperti tower
crane, backhoe, dan lainnya.
3.3 Metode Pengumpulan Data
Metode yang digunakan00dalam00penelitian00ini yaitu
dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan00data didapatkan dari divisi K3 PT. NRC berupa data-
data kecelakaan, laporan kecelakaan yang terjadi, dan statistik
kecelakaan kerja, yang dimana data-data ini akan diolah dan hasilnya
akan dianalisis.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan dengan metode kualitatif.
Teknik analisis yang akan dipakai yaitu pengamatan secara langsung
ke lokasi proyek untuk mengetahui kondisi secara langsung dengan
mendeskripsikan dari hasil data yang terkumpul yang akan digunakan
dalam penyusunan skripsi.
3.5 Pedoman Wawancara
3.5.1 Tujuan Wawancara
Untuk memperoleh deskripsi terkait potensi bahaya yang
terjadi pada Proyek “X” yang kemudian akan diolah untuk
penelitian “Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Pekerja Proyek Konstruksi dengan Metode Job Safety
Analysis (Studi Kasus: Proyek “X”)”.
3.5.2 Metode Wawancara
Metode0iwawancara0iyang0idigunakan ialah0iwawancara
tidak terstruktur,0dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
a. Pertanyaan0wawancara0yang0diajukan0disesuaikan0dengan0ko
ndisi yang ada di lapangan.
b. Pertanyaan0yang0diajukan0tidak0iharus0isama persis, tetapi
tetap memuat pokok permasalahan yang sama.
BAB IV. HASIL YANG DIHARAPKAN
Mengetahui penerapan Job Safety Analysis dalam implementasi Sistem
Manajemen K3 pada proyek konstruksi dengan cara menetapkan beberapa
peraturan, kebijakan, dan prosedur kerja pada karyawan dan pekerjanya, dengan
melihat data kecelakaan kerja pada periode tertentu. Commented [FP6]: Isi tidak sesuai ketentuan

DAFTAR PUSTAKA
Awuy, T., Pratasis, P. A. K., & Mangare, J. B. (2017). Faktor-faktor Penghambat
Penerapan Sistem Manajemen K3 Pada Proyek Konstruksi Di Kota
Manado. Jurnal Sipil Statik, 5(4).
Danielsen, D. A., Torp, O., & Lohne, J. (2017). HSE in Civil Engineering
Programs and Industry Expectations. Procedia Engineering, 196, 327–334.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.07.207
Fitriana, L., & Wahyuningsih, A. S. (2017). Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Ahmadaris. HIGEIA
(Journal of Public Health Research and Development), 1(1), 29–35.
Indonesia, P. R. (2012). Peraturan Pemerintah RI No 50 Tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. 12 April
2012. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun.
Pangkey, F., Malingkas, G. Y., & Walangitan, D. R. O. (2012). penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada proyek
konstruksi di indonesia (studi kasus: Pembangunan Jembatan Dr. Ir.
Soekarno-Manado). Jurnal Ilmiah Media Engineering, 2(2).
Nur, A., & Utami, F. Y. (2022). Proses dan Langkah Penelitian Antropologi;
Sebuah Literatur Review. Ad-Dariyah: Jurnal Dialektika Sosial Dan
Budaya. 3(1), 44-68.
Saputra, M. D. A. (2022) SISTEM PRODUKSI ROLLER IDLER DAN
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DI PT. GUNUNG EMAS
TECHNICAL SURABAYA. Commented [FP7]: Penulisan daftar pustaka masih salah

JADWAL PENELITIAN

No Bulan
Kegiatan 1 2 3 4 5 6
1. Identifikasi masalah
2. Pengumpulan referensi
3. Penentuan topik dan Judul
4. Studi Literatur, Observasi
5. Pelaksanaan penelitian
6. Penyusunan laporan penelitian
7. Pemeriksaan laporan
8. Sidang Tugas Akhir
ANALISIS PENERAPAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP PEKERJA KONSTRUKSI DENGAN METODE JOB
SAFETY ANALISIS (STUDI KASUS PROYEK “X”) Commented [FP1]: Format penulisan masih salah

Husain Ahmad Faisal


21510334019
husainahmad.2021@student.uny.ac.id Commented [FP2]: Penulisannya tudak sesuai format

Abstrak Commented [FP3]: Belum ada hasil yang diharapkan dalam


penelitian yang akan di lakukan
Proyek kontruksi merupakan kegiatan jasa pekerjaan yang memliki
peranan penting terhadap potensi risiko kecelakaan. Hingga saat
ini, potensi risiko terhadap kecelakaan masih menjadi masalah
serius yang belum mendapatkan perhatian khusus dari berbagai
pihak. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui penerapan
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada proyek Pakuwon Residence
Bekasi Mixed Use Development. Data dianalisis menggunakan
metode Job Safety Analysis (JSA) yang efektif dalam
mengidentifikasi dan mengatasi bahaya yang mungkin terjadi,
sehingga dapat mengurangi risiko kecelakaan dan cedera pekerja.
Statistik kecelakaan kerja periode bulan Juni 2022 hingga Maret
2023 menunjukkan 0 (nol) korban jiwa, 3 kecelakaan berat, dan 7
kecelakaan ringan mayoritas disebabkan oleh Faktor Manusia.
Hasil analisis menunjukkan penerapan K3 di proyek Bekasi Mixed
Use Development sudah sesuai dengan PP No. 50 Tahun 2012
tentang Penerapan Sistem Manajemnen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja.
Kata kunci: Penerapan SMK3, JSA, Kecelakaan Kerja Commented [FP4]: Penulisannya harus sesuai abjad sesuai
abjad

BAB I. PENDAHULUAN Commented [FP5]: Batasan masalahnya belum ada

1.1 Latar Belakang Commented [FP6]: Format penulisan sub judul tidak sesuai

Keselamatan dan Kesehatan Kerja adalah sebuah Tindakan yang diambil


untuk melindungi tenaga kerja dan orang lain dari penyakit dan kecelakaan
kerja yang terjadi di proyek konstruksi. Metode yang digunakan adalah Job
Safety Analysis (JSA), yang merupakan proses untuk mengidentifikasi potensi Commented [FP7]: Singkatan tidak perlu cetak miring
bahaya pada pekerjaan tertentu. Tujuan (JSA) adalah untuk mengevaluasi risiko
yang terjadi dengan pekerjaan tersebut dan membuat langkah-langkah
pencegahan yang dapat diambil untuk mengurangi risiko tersebut. Banyak
orang, terutama pekerja yang mengalami dampak negative dari kecelakaan dan Commented [FP8]: Tidak perlu menggunakan tanda koma
penyakit akibat kerja. Penyebab utama kecelakaan kerja adalah tidak mematuhi
aturan penerapan K3 pada saat melakukan kegiatan dilapangan.
Proses Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) akan diterapkan melalui
program perusahaan yang diatur oleh undang-undang ketenagakerjaan untuk
meminimalkan jumlah kecelakaan kerja hingga mencapai Zero Accident. Commented [FP9]: Penulisan bahasa asing harus cetak
miring
Pemerintah mengeluarkan berbagai peraturan untuk memungkinkan hal ini
terjadi, seperti Undang-Undang RI No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja, Undang-Undang No. 3 Tahun 1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja
(JAMSOSTEK), Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan, dan Peraturan Menteri Tenaga Kerja No. Per.05/Men/1996
tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Namun, pada
kenyataannya, peraturan dan persyaratan K3 masih sering diabaikan saat proyek
dijalankan. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kesadaran tentang risiko yang
harus ditanggung oleh karyawan dan perusahaan jika terjadi sesuatu yang tidak
diinginkan selama proses pekerjaan.
Oleh karena itu, penulis ingin mempelajari masalah tentang penggunaan Commented [FP10]: Tidak boleh ada subjek dalam
Analisis Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) terhadap pekerja di proyek penulisan karya ilmiah
konstruksi menggunakan Job Safety Analysis Keselamatan Kerja (studi kasus :
Proyek ”X”). Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan penggunaan
K3 pada pekerja di proyek konstruksi.
1.2 Rumusan Masalah Commented [FP11]: Format penulisan sub judul tidak
Berdasarkan uraian pada latar belakang tersebut maka dapat dirumuskan sesuai
beberapa permasalahan yang akan diteliti yaitu:
1. Bagaimana penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) dengan
menggunakan metode0Job Safety Analysis (JSA) pada proyek konstruksi “X”.
2. Bagaimanakah00hubungan00faktor-faktor00yang00mempengaruhi
Keselamatan00dan00Kesehatan00Kerja00(K3) terhadap penerapan
Keselamatan0dan0Kesehatan00Kerja00(K3)00pada proyek “X”.
1.3 Tujuan Commented [FP12]: Format penulisan sub judul tidak
Dalam penelitian ini terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai antara lain sesuai
sebagai berikut:
1. Mengetahui penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)0dengan
menggunakan0metode Job Safety Analysis (JSA).
2. Mengetahui hubungan antara faktor-faktor00yang00mempengaruhi
Keselamatan00dan00Kesehatan Kerja00(K3)00terhadap penerapan
Keselamatan0dan0Kesehatan00Kerja (K3) pada proyek konstruksi “X”.
1.4 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Penelitian yang Relevan Commented [FP13]: Format penulisan sub judul tidak
Pada penelitian mengenai percepatan pekerjaan proyek kontruksi sesuai
telah0dilakukan oleh beberapa0peneliti. Beberapa penelitian sebelumnya dapat
dijadikan referensi guna mengembangkan skripsi ini sebagai berikut:
1. (Awuy et al., 2017) dengan judul penelitiannya “Faktor-faktor Penghambat
Penerapan Sistem Manajemen K3 Pada Proyek “X” yang membahas mengenai
faktor penghambat yang paling berpengaruh ialah kurangnya pelatihan K3 karena
banyak beberapa perusahaan yang belum memahami serta mengerti konsep dari
Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) dan banyak
perusahaan menganggap bahwa jika diberlakukan SMK3 akan menambah cost
(biaya) pada perusahaan.
2. (Danielsen et al., 2017) dari jurnal “HSE in Civil Engineering Programs and
Industry Expectations” yang membahas mengenai ekspektasi terhadap K3LL
(Kesehatan Keselamatan Kerja dan Lindung Lingkungan) merupakan hal yang
sangat penting dan sikap positif K3LL dapat menjadi satu faktor untuk
meningkatkan keselamatan di lokasi proyek konstruksi. Ketika industri
konstruksi melanjutkan perjalanannya mencapai visi zero accident, sangat
penting untuk mengendalikan faktor manusia. Studi menunjukkan bahwa
penyebab paling umum dari kecelakaan suatu proyek konstruksi ialah kesalahan
manusia.
3. (Pangkey et al., 2012) pada jurnal “Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan
dan Kesehatan Kerja (SMK3) Pada Proyek Konstruksi di Indonesia”
menerangkan bahwa standar dan pedoman yang digunakan untuk mengatur
terlaksananya SMK3 disusun dalam Rencana Mutu,
Keselamatan00dan00Kesehatan00Kerja serta Lingkungan0Proyek
(RMK3LP).0Dasar00penerapan SMK300disesuaikan dengan standar
internasional yaitu OHSAS 18001:1999. Dilihat dari keberadaan
kebijakan,0komitmen, perencanaan,ipenerapan, pengukuran, evaluasi, dan
peninjauan0kembali oleh0pihak manajemen, OHSAS 18001:1999 memiliki
kesamaan dengan PERMENAKER No.05/1996 tentang Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3).
4. (Smallwood, 2015) dengan judul penelitian “Optimising the Elements of A
Construction Health and Safety (H&S) Programme and Audit System”
menerangkan bahwa penekanan harus diberikan pada penilaian Hazard
Identification and Risk Assessment (HIRA) dan manajemen risiki. Audit harus
berfokus pada kinerja K3 seperti praktisi pekerja, identifikasi bahaya, penilaian
risiko, serta intervensi yang berkontribusi pada budaya K3 yang ‘sehat’ dan yang
menghasilkan iklim K3 yang ‘sehat’ seperti komitmen manajemen, pengawasan,
dan partisipasi pekerja.
5. (Wirahadikusumah, 2007) dalam jurnalnya yang berjudul “Tantangan Masalah
Keselamatan dan Kesehatan Kerja pada Proyek Konstruksi di Indonesia”
menurut deskripsi dari berbagai proyek bangunan K3 di Indonesia, masalah dan
kesulitan yang terjadi adalah akibat dari tingkat kehidupan yang buruk secara
umum. Lebih dari 50% pekerja konstruksi di Indonesia hanya tamat SD. Sebagian
besar dari mereka adalah pekerja dengan kemampuan dasar yang memasuki
bidang jasa konstruksi sebagai akibat dari pilihan hidup yang terbatas. Mereka
adalah pekerja harian lepas yang tidak mencari pekerjaan terampil di sektor
konstruksi. Tentu saja, masalah K3 di industri konstruksi. Commented [FP14]: Tidak ada pembahasan terkait
hubungan penelitian yang akan dilakukan dengan refrensi
BAB III METODE PENELITIAN jurnal yang di cantumkan

3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Commented [FP15]: Umur refrensi sudah terlalu lama
Commented [FP16]: Format penulisan sub judul tidak
Penelitian00dan pengumpulan00data berada di lokasi proyek sesuai
Pembangunan “X.
Commented [FP17]: Lokasinya kurang jelas
3.2 Desain Penelitian
Commented [FP18]: Format penulisan sub judul tidak
Secara umum, metodologi penelitian yang penulis gunakan
sesuai
tersusun dalam suatu diagram alir sebagai berikut:
Mulai

Identifikasi Masalah

Studi Literatur

Pengumpulan Data

Data Primer: Data Sekunder:


- Pengamatan Langsung - Studi Pustaka
- Tanya Jawab / - Pengumpulan Data
Interview Tertulis Proyek

Analisis Penerapan Sistem K3

Evaluasi penerapan sistem K3 dan


tindakan yang dilakukan pada
pelaksanaannya

Selesai

Gambar 3. 1 Diagram Alir Penelitian


Berikut penjelasan dari gambar diagram alir diatas :
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah didapat seiring berjalannya penelitian di
lapangan dengan menganalisa fenomena yang terjadi di proyek
yaitu terjadinya keterlambatan pekerjaan pada proyek sehingga
target pekerjaan tidak sesuai.
2. Studi Literatur
Dari hasil analisis kejadian yang terjadi di lapangan, studi
literatur berupa junal dan referensi-referensi yang relevan dengan
kasus atau permasalahan yang ditemukan.
3. Pengumpulan Data Commented [FP19]: Pembahasan harus terkait penelitian
bukan definisi
Pengumpulan data dilakukan menggunakan data yang terdapat
dalam proyek selama melaksanakan Kerja Praktek di proyek “X”.
Dalam penilitian ini menggunakan dua jenis data yaitu, antara
lain:
• Data Primer
Merupakan data yang dilakukan secara langsung/informasi
yang didapatkan dari narasumber langsung.
• Data Sekunder
Merupakann data-data yang didapat dari referensi internet
ataupun sumber yang didaptkan secara tidak langsung.
4. Analisis Penerapan Sistem Manajemen K3
Penerapan peraturan Sistem Manajemen Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (SMK3) berlaku untuk :
a. Tiap karyawan dan tenaga kerja. Dalam lingkungan proyek
“X”.
b. Orang lain, tamu, ataupun pengunjung yang berada dalam
lingkungan proyek “X”.
c. Setiap0peralatan maupun material yang0digunakan di
lingkungan proyek “X”.
Target pennerapan standar sistem manajemen K3 secara
konsisten untuk pencapaian target tanpa kecelakaan (Zero
Accident).
5. Evaluasi Penerapan Sistem K3
Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem manajemen K3
terdapat dua faktor, yaitu faktor penghambat contohnya
kurangnya penerapan safety K3 (PP No. 50 Tahun 2012 Pasal 2)
dan kurangnya kesadaran akan kewajiban dari perusahaan
melakukan penerapan SMK3. Yang kedua, faktor pendukung
contohnya penerapan penggunaan APD pada proses pelaksanaan
pekerjaan dengan menggunakan alat-alat berat seperti tower
crane, backhoe, dan lainnya.
3.3 Metode Pengumpulan Data Commented [FP20]: Format penulisan sub judul tidak
Metode yang digunakan00dalam00penelitian00ini yaitu sesuai
dengan mengumpulkan data primer dan data sekunder.
Pengumpulan00data didapatkan dari divisi K3 PT. NRC berupa data-
data kecelakaan, laporan kecelakaan yang terjadi, dan statistik
kecelakaan kerja, yang dimana data-data ini akan diolah dan hasilnya
akan dianalisis.
3.4 Metode Analisis Data Commented [FP21]: Format penulisan sub judul tidak
Metode analisis data yang digunakan dengan metode kualitatif. sesuai
Teknik analisis yang akan dipakai yaitu pengamatan secara langsung
ke lokasi proyek untuk mengetahui kondisi secara langsung dengan
mendeskripsikan dari hasil data yang terkumpul yang akan digunakan
dalam penyusunan skripsi.
3.5 Pedoman Wawancara Commented [FP22]: Format penulisan sub judul tidak
sesuai dan tidak ada penjelasannya
3.5.1 Tujuan Wawancara
Untuk memperoleh deskripsi terkait potensi bahaya yang Commented [FP23]: Format penulisan sub judul tidak
sesuai
terjadi pada Proyek “X” yang kemudian akan diolah untuk
penelitian “Analisis Penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Terhadap Pekerja Proyek Konstruksi dengan Metode Job Safety
Analysis (Studi Kasus: Proyek “X”)”.
3.5.2 Metode Wawancara Commented [FP24]: Format penulisan sub judul tidak
Metode0iwawancara0iyang0idigunakan ialah0iwawancara sesuai
tidak terstruktur,0dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut:
a. Pertanyaan0wawancara0yang0diajukan0disesuaikan0dengan0ko
ndisi yang ada di lapangan.
b. Pertanyaan0yang0diajukan0tidak0iharus0isama persis, tetapi Commented [FP25]: Typo penulisan
tetap memuat pokok permasalahan yang sama.
BAB IV. HASIL YANG DIHARAPKAN Commented [FP26]: Isi tidak sesuai dengan apa yang mau
di bahas
Analisis Keselamatan Kerja Proyek Konstruksi dengan metode Job Safety
Analysis (JSA) melibatkan pengidentifikasian, penilaian, dan pengolahan potensi
bahaya di tempat kerja. Berikut adalah beberapa data yang diperlukan untuk
melakukan analisis keselamatan kerja proyek konstruksi dengan metode JSA.

1. Identifikasi Bahaya (Hazard Identification)


• Identifikasi semua potensi bahaya yang terkait dengan setiap
langkah pekerjaan
• Bahaya dapat termasuk kecelakaan, paparan bahaya, kejadian
darurat, dan lainnya
2. Penentuan Pengaruh Bahaya (Risk Assessment)
• Penilaian risiko untuk setiap bahaya yang diidentifikasi
• Menentukan tingkat keparahan dan kemungkinan terjadi setiap
risiko
3. Peosedur Darurat dan Evakuasi
• Tinjau prosedur darurat dan evakuasi yang ada
• Pastikan bahwa pekerja tahu apa yang harus dilakukan dalam
situasi darurat Commented [FP27]: Belum ada campuran tabel dan
gambar

DAFTAR PUSTAKA
Danielsen, D. A., Torp, O., & Lohne, J. (2017). HSE in Civil Engineering
Programs and Industry Expectations. Procedia Engineering, 196, 327–334.
https://doi.org/https://doi.org/10.1016/j.proeng.2017.07.207
Fitriana, L., & Wahyuningsih, A. S. (2017). Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di PT. Ahmadaris. HIGEIA
(Journal of Public Health Research and Development), 1(1), 29–35.
Pangkey, F., Malingkas, G. Y., & Walangitan, D. R. O. (2012). penerapan sistem
manajemen keselamatan dan kesehatan kerja (SMK3) pada proyek
konstruksi di indonesia (studi kasus: Pembangunan Jembatan Dr. Ir.
Soekarno-Manado). Jurnal Ilmiah Media Engineering, 2(2).
Nur, A., & Utami, F. Y. (2022). Proses dan Langkah Penelitian Antropologi;
Sebuah Literatur Review. Ad-Dariyah: Jurnal Dialektika Sosial Dan
Budaya. 3(1), 44-68.
Saputra, M. D. A. (2022) SISTEM PRODUKSI ROLLER IDLER DAN
KESELAMATAN KESEHATAN KERJA DI PT. GUNUNG EMAS
TECHNICAL SURABAYA. Commented [FP28]: Tidak perlu hurf kapital, belum sesuai
format daftar pustaka
JADWAL PENELITIAN

No Bulan
Kegiatan 1 2 3 4 5 6
1. Identifikasi masalah
2. Pengumpulan referensi
3. Penentuan topik dan Judul
4. Studi Literatur, Observasi
5. Pelaksanaan penelitian
6. Penyusunan laporan penelitian
7. Pemeriksaan laporan
8. Sidang Tugas Akhir

Anda mungkin juga menyukai